laporan kasus.pptx ginsha
DESCRIPTION
bbjTRANSCRIPT
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
Oleh : Ginsha Audia
NIM : FAA 110 012
GEA DEHIDRASI RINGAN - SEDANG
ANEMIA
HEPATOSPLENOMEGALI
PENDAHULUAN
Penyakit diare hingga kini masih merupakan salah satu penyakit utama pada bayi dan anak di Indonesia.
Diare merupakan pengeluaran feses yang abnormal dan cair dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya.
Neonatus dikatakan diare bila >4x sehari, dan >3x sehari.
LAPORAN KASUS
NAMA : An. L
Jenis kelamin : Laki laki
Umur : 1 tahun 11 bulan
Keluhan Utama : Mencret
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Mencret sejak 1 hari sebelum masuk RS. Mencret sebanyak 6 kali sehari dengan konsistensi cair, berampas, kuning, tidak berlendir dan tanpa darah.
Muntah >10x sejak 1 hari SMRS. Isi muntah cairan dan makanan.
Anak semakin tampak lemas.
PEMERIKSAAN FISIK
KU : Tampak sakit sedang
Kesadaran : CM
TTV :
Nadi : 136x/menit
Suhu : 37 derajat celsius
Nafas : 38x/Menit
BB : 12 Kg
Pb : 85 cm
Kepala : Bentuk normal, konjungtiva anemis, air mata kurang, sklera tidak ikterik.
Mulut : Normat, tidak pucat, mukosa bibir kering, tidak bengkak, Tonsil T1 T1 tidak hiperemis, lidah kotor (-)
Leher : Tidak ada perbesaran KGB
Thoraks : Simetris, Retraksi (-) jantung paru dalam batas normal
Abdomen : datar, Bising usus meniingkat, Hepar teraba 2 jarii di bawah arcus costae, teraba lunak, tepi tumpul, tidak ada nodul. Lien teraba membesar (Schuffner 2), tidak teraba massa lainnya. Timpani. Turgor menurun.
Ekstremitas : Akral hangat, tampak pucat, CRT >2 detik. Spoon nail (+), ptekiae (-)
Genitalia : Fimosis (-)
Anus : Eritemanatum (+)
Hasil LABORATORIUM
Hb : 5,3 g/dL
Ht : 22%
Trombosit : 238.000/uL
Leukosit : 10.800/uL
MCV : 49 NM3
MCH : 11 Pg
MCHC : 24%
GDS : 88 mg/dL
Ferritin : 2,6 Ug/dL
Besi dalam serum : 13 Ug/dL
Malaria : (-)
DIAGNOSIS BANDING
GEA DEHIDRASI RINGAN SEDANG + ANEMIA
MALARIA + DEHIDRASI + ANEMIA
DEMAM THYPOID + DEHIDRASI + ANEMIA
DIAGNOSIS KERJA
GEA DEHIDRASI RINGAN SEDANG
ANEMIA DEFISIENSI BESI
Status Gizi : Baik
PENATALAKSANAAN
IVFD RL 120 ml dalam 1 jam dilanjutkan KAEN 4B 20 tetes per menit
Inj. Ranitidin 3x Seperempat ampul (IV)
Inj. Ondansentron 3x seperempat ampul (IV)
Inj. Cefotaxim 3x 300 mg (IV)
Oral : L-Bio 1x1 sachet
Zink : 1x1 cth
Transfusi PRC 150 ml
Diit : Kebutuhan kalori 1000 kkal/hari
Menu : 3x nasi bubur : 6-7 air putih atau ASI : 1 buah.
USUL PEMERIKSAAN
Cek feses lengkap
DDR ulang
Periksa MDT
PROGNOSIS
Quo ad Vitam : Ad bonam
Quo ad functionam: Ad bonam
Quo ad sanationam: Ad bonam
Gastroenteritis
BAB yang Abnormal dengan bentuk feses encer dan frekuensi lebih banyak seperti biasanya.
Neonatus dinyatakan diare bila frekuensi BAB > 4x/hari
Anak dikatakan Diare bila frekuensi BAB > 3x/hari
Etiologi
Diare
Infeksi
Non-infeksi
Non-inflamatory
inflamatory
Patogenesis
Virus
Sel-sel vilus pada usus halus
Fungsi absorbsi usus terganggu
Cairan dan makanan tidak terserap
Peningkatan tekanan koloid usus
Hiper peristaltik usus
Diare
Manifestasi klinis
Diare
Kram perut
Muntah
Demam
mual
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Anemia
Pasca perdarahan
kecelakaan
Luka operasi
Hemolitik
Defisiensi
Aplastik
Intrasel: Thalasemia
Ekstrasel : malaria
Makrositik normokrom
Mikrositik hipokrom
Terhentinya pembuatan sel darah oleh sum-sum tulang
Diskusi
Pada kasus ini dilaporkan seorang An. L berusia 1 th 11 bln, dengan BB 12 kg datang dengan keluhan mencret sejak 1 hari SMRS disertai muntah serta demam kemungkinan
Etiologi diare disertai mual, muntah pada pasien ini kemungkinan disebabkan oleh suatu infeksi di saluran GI
Pemeriksaan darah dan feses lengkap dapat membantu menegakkan diagnosis gastroenteritis
Berbagai kemungkinan lain penyebab diare bisa jadi gambaran penyakit sistemik misalnya demam tifoid dan malaria
Dianjurkan Widal test dan DDR ulang
Berdasarkan pemeriksaan fisik pada pasien ini didapatkan tanda dehidrasi yaitu mata cekung, bibir kering, turgor kulit menurun, CRT > 2 detik, dan anak tampak semakin lemas
Untuk memperbaiki keadaan dehidrasi ringan sedang, diberikan IVFD RL 120 ml dalam 1 jam dilanjutka KAEN 4B 12 tpm.
Menurut pedoman pelayanan medis IDAI, terapi untuk diare dengan dehidrasi ringan sedang secara rehidrasi intravena dapat diberikan bila anak muntah setiap diberi minum walaupun dengan cara sedikit demi sedikit dengan menggunakan RL dan NaCl.
Pada hari kedua perawatan pasien diberikan terapi suldox 1 x 1/3 tablet.
Pasien dicurigai menderita malaria berdasarkan epidemiologi, daerah Kalimantan Tengah merupakan daerah endemis malaria. Selain itu tanda dan gejala yang muncul merupakan ciri dari malaria yaitu diare, demam, muntah, anemia dan hepatospleenomegali.
Pada pemeriksaan laboratorium kadar Hb 5,3 gr/dL dengan kadar MCV, MCHC, dan MCH dibawah normal
Kadar ferritin dan besi serum menurun yang merupakan tanda anemia defisiensi besi.
Mainfestasi klinis ADB yaitu pucat, spoon nail, atrofi papil lidah, perubahan lambung dan usus halus dan penurunan aktivitas serta daya tahan tubuh
Anemia pada pasien dengan kadar Hb yang terbilang rendah yaitu 5,3 gr/dL kemungkinan multifaktorial. Yang pertama diduga pada pasien terinfeksi malaria.
Faktor lain yang memperberat anemia yaitu anemia defisiensi besi. Kemungkinan karena kurangnya kandungan besi pada makanan yang dikonsumsi pasien dan kebutuhan yang meningkat.
Prognosis
Baik, jika dehidrasi tertangani dan anemia dapat diketahui penyebabnya.
Bila pasien hendak pulang, oarngtua diminta membawa kembali anaknya jika ditemukan hal sebagai berikut :
Demam berulang
Feses berdarah
Makan atau minum yang sangat sedikit
Diare makin sering
Atau keluhan tidak membaik dalam 3 hari
Preventif
Jaga kebersihan perorangan
ASI tetap diberikan
Cuci tangan sebelum makan
Kebersihan lingkungan
Selalu memasak makanan hingga matang
Beri makanan yang kaya akan zat besi
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, IG. Gastroenterologi Diare Pada Anak dan Bayi. Dalam : Ed. Hassan, R & Alatas, H. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: FKUI;2007. 283-36.
Departemen Kesehatan RI. Laporan nasional riset kesehatan dasar (riskesdas). Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2007. 45.
Hidayat Alimul AA. Ilmu kesehatan Anak untuk Paramedis. Jakarta: Salemba Medika; 2011. 101-102.
Widoyono. Penyakit tropis : epidemiologi, penularan, pencegahan, dan pemberantasannya. Jakarta: Erlangga; 2012. 146.
Pickering LK, Snyder JD. Gastroenteritis. Dalam : Ed. Behrman, Kliegman, Jenson. Nelson Textbook of Pediatric. London : 2004 ; 1272-6.
Kliegman RM. Greenbaum L. Practical Strategies in Pediatric Diagnosis and Therapy. Ed.2. Philadelphia: Elsevier; 2004. 274.
Pudjiadi AH, Hegar B, Handryastuti S, dkk. Diare Akut. Dalam : Ed. Gandaputra, Harmoniati ED. Pedoman Pelayanan Medis IDAI. Jakarta: IDAI; 2009. 58.
Juffrie M, Soenarto S, Oswari S, dkk. Diare akut. Dalam :ed. Subagyo B, Santoso NB. Gastroenterologi-Hepatologi. Jilid 1. Jakarta : UKK Gastroenterologi-Hepatologi IDAI; 2011. 87-96.
Permono BH, Sutaryo, Ugrasena, dkk. Anemia Defisiensi Besi. Dalam : Ed. Raspati H, Reniarti L, Susanah S. Buku Ajar Hematologi-Onkologi Anak. Jakarta : IDAI; 2012. 30-43.
Zulkarnain HI (ed). Demam Tifoid. Jakarta: Subbagian peenyakit Tropik dan Infeksi FKUI; 2000. 8-9.
Prasad RN, Virk KJ. Malaria as a cause of diarrhea a review. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7941765. [Diakses tanggal 09 Juni 2014 Pukul 22.00 WIB]
Kementerian kesehatan RI. Pedoman penatalaksanaan Kasus malaria di Indonesia. Jakarta : Kemenkes RI; 2011. 7-10.
Will AM. Iron metabolism, sideroblastic anemia, and iron overload. Dalam :Ed. Lilleyman JS, Blanchette VS. Pediatric Hematology. Ed 2. London : Churchill Livingstone ; 2000. 105-26.