ppt kasus.pptx
DESCRIPTION
hfghjkkTRANSCRIPT
STUDI KASUS TONSILOFARINGITIS AKUT PADA ANAK DENGAN POLA ASUH YANG SALAH DI PUSKESMAS GALUR
13 APRIL – 24 APRIL 2015
DISUSUN OLEH :Irma Annisaa Citra Dewi
1102009144
PEMBIMBING :dr. Sugma Agung P, MARS.DipIDK
dr. Dini Widianti, MKK
Berkas Pasien
• Nama : An. S• Jenis Kelamin : Laki-laki• Usia : 7 Tahun• Anak ke : 1 • Agama : Islam• Suku Bangsa : Sunda• Pendidikan : SD• Alamat : Jl. Rawa Tengah RT. 002 RW.
007, Galur• Puskesmas : Galur• Jenis Pembayaran : BPJS• Tanggal Pengobatan : 16 April 2015
Identitas Pasien
Anamnesis
• Nyeri menelan
Keluhan Utama :
• Rasa sakit pada tenggorokan
Keluhan Tambahan :
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Puskesmas Galur dengan keluhan nyeri menelan yang dirasakan timbul sejak 4 hari yang lalu dan nyeri menelan dirasakan memberat sejak 2 hari terakhir disertai demam dirasakan sejak 1 hari yang lalu. Nyeri menelan dirasakan terutama setelah pasien mengkonsumsi gorengan dan minuman dingin (es). Pasien juga mengeluhkan tenggorokan terasa sakit dan terasa kering. Karena rasa sakit saat menelan, ibu pasien mengaku nafsu makan pasien juga menurun. Setiap pagi ibu dan bapak pasien sudah pergi bekerja. Terkadang ibu pasien tidak bisa membuat sarapan untuk pasien sehingga pasien sering jajan sembarangan di lingkungan sekolah.
Lanjutan . . .
Pasien tidak mengeluhkan adanya batuk dan pilek, ataupun adanya dahak di dalam tenggorokan. Pasien tidak mengeluhkan suaranya serak maupun gangguan di kedua telinganya. Pasien belum pernah berobat atau meminum obat sebelumnya.
• Ibu pasien mengatakan 6 bulan yang lalu anaknya pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya namun sudah sembuh setelah minum obat warung (Ibu pasien lupa nama obatnya). Riwayat alergi obat dan makanan disangkal oleh ibu pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu :
• Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama seperti pasien.
Riwayat Penyakit Keluarga :
• Pasien adalah seorang pelajar dan merupakan anak pertama dari pasangan Tn. Syaiful dan Ny. Siti dengan pekerjaan bapak sebagai buruh kasar dan ibu sebagai tukang cuci baju dengan penghasilan yaitu sekitar Rp. 2.500.000,-/bulan. Jumlah tersebut dirasakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
Riwayat Sosial Ekonomi :
Riwayat Kebiasaan :
Pasien memiliki riwayat makan sehari 2 – 3 kali. Sebelum pergi ke sekolah pasien jarang sarapan. Pasien memiliki kebiasaan jajan di dekat sekolahnya seperti gorengan, cilok, es potong, cakwe, dll. Setiap hari pasien makan nasi dengan lauk pauk yang disiapkan ibunya di rumah. Setelah pulang sekolah siang hari pasien makan dirumah.
Menu yang sering dikonsumsi oleh pasien adalah nasi, telur, tahu, tempe, sayur-sayuran, kadang-kadang ayam dan buah, dan jarang sekali daging. Pasien jarang mencuci tangan sebelum makan. Pasien juga jarang menggosok gigi sebelum tidur maupun setelah makan.
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran :
Tabel 1. Riwayat kehamilan dan kelahiran
Morbiditas Kehamilan Ibu pasien ketika hamil tidak
mengalami sakit berat
Kehamilan Perawatan antenatal Ibu pasien rajin kontrol ke bidan
Tempat kelahiran Tempat praktek bidan
Penolong persalinan Bidan
Cara persalinan Spontan
Kelahiran Masa gestasi Cukup bulan
Keadaan bayi - Berat lahir : ± 2900 gram
- Panjang : 49 cm
- Lingkar kepala: -
- Langsung menangis
- Kelainan (-)
Riwayat Imunisasi :
Tabel 2. Riwayat Imunisasi
Imunisasi Jumlah
Hepatitis B 0,I,II,III (usia 0,1,2,3 bulan)
BCG Usia 1 bulan
DPT I,II,III, (usia 2,4,6 bulan)
Polio I,II,III,IV (usia 0,2,4,6 bulan)
Campak I (usia 9 bulan)
Kesan : Imunisasi dasar lengkap sesuai usia.
Imunisasi tambahan belum dilakukan.
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan :
Tabel 3. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan An. S
Usia Motorik kasar Motorik halus Komunikasi/Bicara Sosial
4
bulan
Tengkurap/telentang
sendiri
Memegang mainan Tertawa/berteriak Memandangi
tangan sendiri
6
bulan
Merangkak, duduk
tanpa berpegangan
Meraih, menggapai
dan mengambil
mainan
Menoleh kearah
datangnya suara,
berkata tanpa arti
Memasukan
makanan ke
mulut
12
bulan
Berdiri, berjalan
dengan bantuan
Memegang dan
melempar bola
Memanggil
“mama,papa”
Bermain
dengan orang
disekitarnya
14
bulan
Berjalan sendiri
tanpa bantuan
Menyusun balok Dapat mengatakan
“makan”, “minum”
Bermain
dengan orang
disekitarnya
Kesan : Pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan anak seusianya.
1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Frekuensi Nadi : 76 x/menit
Frekuensi Napas : 18 x/menit
Suhu : 37,5°C (Axilla)
4. Data Antopometri :
Tinggi badan : 123 cm
Berat badan : 24 kg
IMT: 15,8 kg/m2
Status Gizi: Mengunakan Z-score indeks yang dipakai:
IMT/U, yaitu 0 SD
Kesan : Gizi Baik
Pemeriksaan Fisik :
Gambar 1. Diagram BMI for Age untuk anak laki-laki usia 5-19 tahun.
Kesan : Gizi baik
Tabel 4. Kategori Status Gizi Bedasarkan Z score
5. Status Generalis :
Kepala
• Bentuk : Normocephal
• Rambut :Hitam, tidak mudah dicabut
• Mata :Konjungtiva tidak anemis (-), sklera
tidak Ikterik (-) Occuli Dextra Occuli Sinistra
Palpebra
superior
Edema (-), Hematom (-),
Entropion (-) Trikiasis (-)
Edema (-) Hematom (-),
Entropion (-) Trikiasis (-)
Konjungtiva
tarsal
Anemis (-), papil (-) Anemis (-), papil (-)
Kornea Jernih (+), Infiltrat
(-) Sikatrik (-)
Jernih (+), Infiltrat
(-) Sikatrik (-)
Sklera Ikterik (-) Ikterik (-)
Pupil Bulat, Isokor, Miosis,
RCL (+), RCTL (+)
Bulat, Isokor, Miosis,
RCL (+), RCTL (+)
- Telinga
Auricula Dextra Auricula Sinistra
Inspeksi Bentuk baik, tanda-
tanda radang (-),
liang telinga lapang,
serumen (+)
Bentuk baik, tanda-
tanda radang (-),
liang telinga lapang,
serumen (+)
Palpasi Nyeri tekan tragus
(-), benjolan (-)
Nyeri tekan tragus
(-), benjolan (-)
- Hidung
Dextra Sinistra
Inspeksi Bentuk normal,
sekret (+)
Bentuk normal,
sekret (+)
Palpasi Nyeri tekan (-),
krepitasi (-)
Nyeri tekan (-),
krepitasi (-)
- Mulut : Bibir tidak sianosis, Uvula tidak deviasi,
dinding faring hiperemis, tonsil T2-T1
-Leher :Deviasi trakhea (-), tidak ada pembesaran KGB.
Thoraks :
- Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS 5 linea midclavicularis sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Bunyi jantung I & II normal regular, gallop (-), murmur (-).
- Paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris kanan dan kiri, pernapasan simetris
dalam keadaan statis dan dinamis.
Palpasi : Fremitus taktil simetris kanan dan kiri.
Perkusi : Sonor dikedua hemitoraks.
Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronki (-/-), wheezing (-/-).
Abdomen
Inspeksi : Cembung
Palpasi : Tegang, nyeri tekan (-) hepatospleenomegali (-)
Perkusi : timpani di ke 4 kuadran abdomen.
Auskultasi : Bising usus (+) normal.
Ekstremitas
- Superior : Akral hangat
Clubbing finger (-/-)
Edema (-/-)
Sianosis (-/-)
CRT < 2”
Inferior : Akral hangat
Clubbing finger (-/-)
Edema (-/-)
Sianosis (-/-)
CRT < 2”
Berkas Keluarga
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
Identitas Kepala keluarga : Tn. S, usia 35 tahun
Identitas Pasangan : Ny. S, usia 26 tahun
Struktur Komposisi Keluarga : The nuclear family (keluarga inti)Tabel 5. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No Nama Kedudukan L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Pasien
klinik
Ket
1 Tn. S KK L 35
tahun
SLTA Buruh
Kasar
Tidak -
2 Ny. S Istri P 26
tahun
SLTA Tukang
Cuci Baju
Tidak -
3 An. S Anak L 7
tahun
SD Pelajar Ya Tonsilo
Faringitis
Akut
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan tempat tinggalTabel 6. Lingkungan tempat tinggal
Status kepemilikan rumah : Milik sendiri
Daerah perumahan : Padat penduduk
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah : 6 x 7 m2 An. S tinggal di sebuah rumah
yang berukuran 6 x 7 m2 yang
terdiri dari halaman depan,
ruang tamu, 2 kamar tidur, dan
1 kamar mandi. Lantai rumah
beralaskan keramik. Pada
bagian depan rumah terdapat 1
buah ventilasi yang selalu
dibuka setiap paginya. Rumah
tempat tinggal menghadap ke
arah timur sehingga pada pagi
hari cahaya matahari dapat
menyinari rumah secara
langsung. Terdapat sumber air
bersih yang bersumber dari air
PAM. Limbah rumah tangga
dibuang di tempat pembuangan
sampah yang ada di rumah.
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 3 orang
Luas halaman rumah : tidak ada
Lantai rumah dari : Keramik
Dinding rumah dari : Tembok
Jamban keluarga : Ada
Tempat bermain : Ada
Penerangan listrik : 600 watt
Ketersediaan air bersih : Ada
Tempat pembuangan sampah : Ada
b. Kepemilikan barang – barang berhargaKeluarga ini memiliki :• Satu buah sepeda motor • Satu buah kulkas• Satu buah televisi• Satu buah kompor gas• Satu buah kipas angin• Satu buah penanak nasi• Satu buah telepon genggam
Denah rumah :
Gambar 2. Denah Rumah Keluarga An. S
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Jenis tempat berobat : Puskesmas
b. Asuransi / Jaminan Kesehatan : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
4. Sarana Pelayanan KesehatanTabel 7. Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai
pusat
pelayanan
kesehatan
Naik kendaraan pribadi
(motor)
Pasien biasa berobat ke
Puskesmas Galur karena
jarak yang tidak jauh dari
tempat tinggal. Disamping
itu juga karena didapatkan
pelayanan kesehatan
secara gratis. Pasien juga
merasa puas dengan
pelayanan kesehatan yang
ada di Puskesmas.
Tarif
pelayanan
kesehatan
Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS)
Kualitas
pelayanan
kesehatan
Menurut keluarga kualitas
pelayanan kesehatan yang
didapat cukup memuaskan
5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga
a. Kebiasaan Makan
Pasien makan dirumah sehari 2 – 3 kali. Kadang kala sebelum
berangkat sekolah pasien tidak makan terlebih dahulu. Setelah
pulang sekolah siang hari pasien makan dirumah. Menu yang
sering dikonsumsi oleh pasien dan keluarga adalah nasi, telur,
ayam, tahu, tempe, sayur-sayuran, kadang-kadang buah, susu,
dan jarang sekali daging. Pasien dan keluarga pasien jarang
mencuci tangan sebelum makan. Saat sekolah pasien seringkali
jajan di pinggiran sekolah.
b. Menerapkan Pola Gizi Seimbang
Menu makanan yang sering dikonsumsi oleh pasien dan
keluarga adalah nasi, telur, tahu, tempe, ayam dan jarang sekali
daging. Untuk setiap sajiannya biasanya Ibu pasien menyajikan
nasi, satu lauk (tersering telur), tahu/tempe, dan sayur apabila
memungkinkan. Pasien dan keluarga jarang sekali minum susu.
Kebutuhan Kalori Sehari Pasien (An. S) :Tinggi badan : 123 cmBerat badan : 24 kg
Rumus menurut Harris Bennedict := 655 + (9,6 X BB) + (1,8 X TB ) – (4,7 X U)= 655 + (9,6 X 24) + (1,8 X 123) – (4,7 X 7)= 1.073,9 dibulatkan 1.074
• Kalori yang di butuhkan per hari : 1.074 kalori• Protein = (15% x Total Energi Harian) : 4 = (15% x 1.074
kal) : 4 gram = 40,3 gram.• Lemak = (20% x Total Energi Harian) : 9 = (20% x 1.074
kal ) : 9 gram = 23,9 gram.• Karbohidrat = (65% x Total Energi Harian) : 4 gram = (65
% x 1.074 kal) : 4 gram = 174,5 gram
•
Food Recall Pola Makan An. S Selama Tiga Hari Terakhir
Tabel 8. Food Recall
Tanggal Pagi Siang Malam
13 April 2015 Mie Telur rebus
Teh Manis
Total kalori : 620 kalori
Total karbohidrat : 22,5
gram
Total protein : 4,6 gram
Total lemak : 0,5 gram
Nasi putih
Telur ceplok
Total kalori : 264 kalori
Total karbohidrat : 27,93
gram
Total protein : 8,84 gram
Total lemak : 7,04 gram
Mie goreng telur
rebus
Total kalori=545 kalori
Total karbohidrat=22,5
gram
Total protein=4,6 gram
Total lemak=0,5 gram
14 April 2015 Es potong
Telur gulung
Total kalori : 289 kalori
Total Karbohidrat :
32,88 gram
Total protein : 10,92
gram
Total lemak : 21,02
gram
Nasi Putih
Ayam paha
goreng
Total kalori : 385 kalori
Total karbohidrat : 34,99
gram
Total protein : 18,63
gram
Total lemak : 12,86
gram
Nasi putih
Cah Kangkung
Total kalori : 386 kalori
Total karbohidrat : 36,08
gram
Total protein : 8,1 gram Total lemak : 19 gram
15 April 2015 Mie telur rebus
Total kalori=545 kalori
Total karbohidrat=22,5
gram
Total protein=4,6 gram
Total lemak=0,5 gram
Nasi putih
Tahu goreng (2
buah)
Total kalori=245kal
Total karbohidrat=33,7
gram
Total protein= 5,06 gram
Total lemak=5,52 gram
Nasi putih
Telur ceplok
Total kalori : 264 kalori
Total karbohidrat : 27,93
gram
Total protein : 8,84 gram
Total lemak : 7,04 gram
Kesan : • Total Kalori yang di konsumsi oleh An. S pada tanggal
13 April 2015 adalah sebesar 1.429 Kalori. Dapat disimpukan bahwa kalori yang dikonsumsi oleh An. S tanggal 13 April 2015 lebih dari kebutuhan sehari, namun makanan tidak cukup sayur dan buah.
• Total Kalori yang di konsumsi oleh An. S pada tanggal 14 April 2015 adalah sebesar 1.060 Kalori. Dapat disimpukan bahwa kalori yang dikonsumsi oleh An. S tanggal 14 April 2015 kurang dari kebutuhan sehari.
• Total Kalori yang di konsumsi oleh An. S pada tanggal 15 April 2015 adalah sebesar 1.054 Kalori. Dapat disimpukan bahwa kalori yang dikonsumsi oleh An. S tanggal 15 April 2015 kurang dari kebutuhan sehari.
6. Pola Dukungan Keluarga Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Hubungan antara pasien dengan orang tua pasien dekat dan harmonis, orang tua pasien tahu dan peduli tentang kesehatan pasien sehingga pasien dapat mendapatkan pengobatan.
Biaya pelayanan kesehatan pasien bersumber dari Badan Pelayanan Janiman sosial (BPJS) sehingga pasien dapat terus rutin berobat sampai keluhan tidak muncul kembali.
Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga :Pola makan pasien tidak memenuhi kebetuhan pola
makan sehat dan gizi seimbang karena kedua orangtua pasien sibuk bekerja, sehingga ibu pasien sering memberi makan yang instant. Hal tersebut dikarenakan karena kurangnya pengetahuan orang tua pasien tentang pentingya memberikan pola makan sehat dan gizi seimbang.
B.Genogram 1.Bentuk keluarga :
Bentuk keluarga ini adalah the nuclear family (keluarga inti) yang terdiri dari Tn. S sebagai kepala keluarga, Ny.S sebagai istri dan anaknya An. S
2.Tahapan siklus keluarga :
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall (1985) dan Friedman (1998), keluarga Tn. S berada pada tahapan siklus tahap IV-keluarga dengan anak sekolah.
Tn. K/74 th Ny. R/69 th Tn. J/68 th Ny. T/64 th
Tn. S/37 th Tn. S/35 th Ny. S/26 th Ny.L/25 th Tn. R/22th
An. S/7 th
Gambar 3. Family Map Keluarga An. S
1. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Pasien sangat disayangi oleh kedua orang tuanya. Hal
ini diperkuat dengan status pasien di dalam keluarga
sebagai anak tunggal di keluarga.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi pasien dengan anak-anak di sekitar rumah
pasien cukup baik. Hal ini terlihat saat pasien
melakukan aktivitas diluar rumah. Pasien tampak dapat
melakukan interaksi yang baik dengan anak-anak
seusianya.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi pada keluaga Tn. S sudah terpenuhi.
Hal ini terlihat dengan hadirnya An. S dalam kehidupan
keluarga Tn.S dengan Ny.S.
d. Fungsi EkonomiEkonomi keluarga Tn. S cukup baik, dengan penghasilanRp. 2.500.00,- per bulan. Jumlah ini dirasakan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
e. Fungsi Perawatan KesehatanKeluarga pasien kurang menjaga kesehatannya dengan pola makan yang tidak sehat dan tidak memenuhi gizi seimbang. Makanan yang dikonsumsi oleh An. S sangat kurang diperhatikan oleh kedua orang tuanya. Jika keluarga pasien sakit mereka berobat ke klinik dokter umum maupun ke Puskesmas setempat.
Dinamika Keluarga
Dalam aktivitas sehari-hari, keluarga An. S merupakan keluarga yang memiliki komunikasi yang baik antar anggota keluarga. Tn. S dan Ny. S memiliki sifat saling terbuka satu sama lain. Dalam kesehariannya, An. S lebih dekat dengan Ny. S karena An. S lebih banyak melakukan kontak dengan Ny. S. Hal ini dikarenakan kesibukan Tn. S dalam melakukan pekerjannya.
C.Identifikasi Permasalahan yang Didapat Dalam Keluarga
• Kedua orangtua pasien sibuk bekerja sehingga terkadang tidak bisa membuat sarapan terlebih dahulu untuk An. S.
• An.S seringkali jajan-jajanan sembarangan terutama jajanan es dan gorengan.
• Pasien tinggal dilingkungan yang padat penduduk, jarak antara rumah sangatlah berdekatan. Kebersihan lingkungan rumah kurang terjaga, terdapat selokan yang mengalir dengan baik namun banyak juga terdapat sampah berserakan.
• Pasien kurang menjaga personal & oral hygiene seperti mencuci tangan sebelum makan dan menggosok gigi sebelum tidur.
• Pasien susah untuk diajak berobat dan apabila sudah diberi obat pasien seringkali tidak patuh dalam meminum obat.
D. Diagnosis Holistik
Aspek personal : (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran, persepsi individu mengenai penyakitnya)
Pasien datang berobat ke Puskesmas Galur karena pasien ingin sembuh dari penyakitnya. Orang tua pasien khawatir penyakit yang diderita oleh pasien akan menjadi lebih parah. Orang tua pasien berharap dengan berobat ke puskesmas pasien dapat sembuh. Orang tua pasien khawatir jika tidak dibawa segera takut penyakit yang dirasakan pasien akan semakin bertambah parah.
Aspek klinik : (diagnosis kerja dan diagnosis banding) Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik pasien didiagnosis Tonsilofaringitis akut dengan diagnosis banding Laringitis akut. Gejala klinis pada Laringitis akut mirip dengan Tonsilofaringitis akut. Pada Laringitis akut juga terdapat demam dan gangguan sulit makan. Sama halnya dengan Tonsilofaringitis akut. Namun yang membedakan dengan Tonsilofaringitis akut adalah terdapatnya gangguan suara pada penyakit laringitis akut.
Aspek risiko internal : (faktor- faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien)
• Pola Makan• Terkadang sebelum berangkat sekolah pasien tidak sarapan
terlebih dahulu.• Kebiasaan• An.S seringkali jajan-jajanan sembarangan terutama jajanan es
dan gorengan.• Perilaku Berobat• Pasien susah untuk diajak berobat dan apabila sudah diberi obat
pasien seringkali tidak patuh dalam meminum obat
Aspek psikososial keluarga : (faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi masalah) Pada faktor keluarga yang berpengaruh terhadap kesehatan pasien adalah orang tua pasien sibuk bekerja dan memiliki pengetahuan kurang tentang pola makan yang sehat dan gizi seimbang serta kurang memberi pengertiaan dari dampak makan-makanan yang kurang sehat terhadap kesehatan anak.
Aspek fungsional : (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari- hari)
Skor ECOG (Eastern Cooperative Oncology Group) atau Zubroid di setarakan dengan Skor Karnofsky :
Tabel 9. Skor ECOG
Skor ECOG
0 Aktif secara penuh, bisa melakukan aktivitas sebagaimana sebelum terkena
penyakit tanpa hambatan. (Karnofsky 90-100)
1 Terbatas dalam melakukan aktivitas berat tetapi masih bisa rawat jalan dan
bisa melakukan pekerjaan yang ringan seperti pekerjaan rumah tangga atau
pekerjaan kantor yang ringan. (Karnofsky 70-80)
2 Bisa rawat jalan dan mampu untuk merawat diri sendiri tetapi tidak mampu
melakukan pekerjaan dan < 50 % waktu harus berbaring. (Karnofsky 50-60)
3 Hanya mampu merawat diri sendiri secara terbatas > 50 % waktu harus
berbaring atau duduk. (Karnosky 30-40)
4 Harus berbaring terus menerus. (Karnofsky 10-20)
5 Meninggal. (Karnofsky 0)
Menurut Skor ECOG, An. S mendapat Skor 1 yaitu terbatas dalam melakukan
aktivitas berat tetapi masih bisa rawat jalan dan bisa melakukan pekerjaan yang ringan
seperti pekerjaan rumah. (Karnofsky 70-80).
E.Rencana Pelaksanaan : (sesuai dengan kelima aspek diatas)
Tabel 10. Rencana PelaksanaanAspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang
diharapkan
Aspek Personal
Menjelaskan tentang penyakit yang diderita oleh pasien. Dijelaskan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit tersebut, beratnya penyakit yang diderita oleh pasien, serta komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien.
Orang tua pasien
Saat pasien berobat ke Puskesmas
• Mengurangi
kecemasan
orangtua
pasien
terhadap
penyakit yang
diderita oleh
pasien.
• Keluarga
pasien
mengetahui
faktor-faktor
penyebab dari
terjadinya
penyakit
tersebut.
Aspek Klinis
Memberikan obat berupa :Antibiotik :Amoxicillin sirup 125mg/5ml selama 5 hari (3 x 1 cth)Antipiretik : Paracetamol sirup 125mg/5 ml (3x1 cth)Meminta orang tua pasien untuk memperhatikan jajanan yang dikonsumsi pasien saat disekolah dan lebih memberikan pola makan yang sehat dan memenuhi gizi seimbang.
Pasien dan orang tua
Saat berobat ke puskesmas
• Mengurangi keluhan pasien
• Menyembuhkan
penyakit pasien.
AspekInternal
• Mengedukasi ibu pasien mengenai pentingnya sarapan dan pola makan yang sehat dan memenuhi gizi seimbang.
• Mengedukasi pasien tentang jajanan yang selama ini dikonsumsi tidak baik untuk kesehatan pasien.
• Memberitahu ibu pasien serta pasien pentingnya konsumsi buah dan sayur untuk
kesehatan
Pasien dan orangtua
Saat berobat ke puskesmas dan saat kunjungan kerumah pasien
Kondisi tubuh pasien dapat lebih membaik.
AspekKeluarga
• Menjelaskan kepada orang tua pasien tentang terapi yang diberikan kepada pasien.
• Menginformasikan kepada orang tua tentang pentingnya melakukan kebiasan cuci tangan.
• Menjelaskan kepada orang tua tentang jajanan yang selama ini dibeli oleh pasien tidak sehat dan berdampak mengganggu kesehatan.
Orang tua pasien
Saat kunjungan
• Orang tua dapat membantu dokter dalam melakukan terapi guna untuk mengembalikan kondisi pasien seperti semula, yaitu dengan cara meminum obat yang teratur.
• Orang tua dapat membuat bekal makanan untuk pasien
AspekFungsional
Menyarankan agar pasien beristirahat (mengurangi aktivitas fisik) selama sakit.
Pasien dan orangtua
Saat berobat ke puskesmas dan saat kunjungan ke rumah
Agar pasien tidak terlalu banyak bermain dan dapat menjaga tubuh dari infeksi tambahan
• Ad vitam : Ad bonam• Ad sanationam : Ad
bonam• Ad functionam : Ad
bonam
Prognosis
CONTOH MENU SEHARI 1.074 KALORI
Waktu Bahan
Penukar
Penukar Gram URT Contoh Menu
Pagi Nasi
Ayam
Daun
Bawang
seledri
1 Karbohidrat
1 Hewani
Sekehendak
100
40
¾ gelas
1 ptg sdg
Bubur nasi
Ayam suwir
Irisan daun
bawang
Selingan Pisang 1 buah 150 1 ptg Pisang
Siang Nasi
Ikan
Tahu
Sayuran
1 Karbohidrat
1 Hewani
1 Nabati
1 Sayuran
100
50
110
100
¾ gelas
1 ptg sdg
1 bj bsr
1 mangkuk
Nasi
Ikan bumbu
kuning
Tahu bacem
Sayur asem
Selingan Susu 1 Hewani 125 ¾ gelas Susu
Malam Nasi
Ayam
tanpa kulit
Tempe
Kacang
panjang
1 Karbohidrat
1 Hewani
1 Nabati
½ Sayuran
100
40
50
100
¾ gelas
1 ptg sdg
2 ptg sdg
1 mangkuk
Nasi
Pepes ayam
Oseng
tempe
Tumis
kacang
panjang