refer at

27
MENINGITIS BAKTERI Pembimbing : dr. Ari Johari Sp.A Disusun Oleh : Citra Ayuswasti

Upload: riri-pratiwi-s

Post on 13-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

referat

TRANSCRIPT

  • MENINGITIS BAKTERIPembimbing : dr. Ari Johari Sp.A

    Disusun Oleh : Citra Ayuswasti

  • Peradangan atau inflamasi pada selaput otak (meningen) termasuk dura, arachnoid, dan piamater yang melapisi otak dan medulla spinalis yang dapat disebabkan oleh beberapa etiologi (infeksi dan non-infeksi) dan dapat diidentifikasi oleh peningkatan kadar leukosit dalam likuor cerebrospinal (LCS).

  • Anatomi Selaput Otak :

    Lapisan Luar (Duramater)Lapisan Tengah (Arachnoid)Lapisan Dalam (Piamater)

  • Pekimeningitis : mengenai duramater

    Leptomeningitis : mengenai arachnoid dan piamater

  • Epidemiologi

    Kasus meningitis terbanyak pada usia 15-24 tahun (20,4%). Anak usia 1-4 tahun sebanyak 13,8%, usia < 1 tahun sebanyak 11,9%

    19-26% mortalitas diakibatkan karena meningitis oleh Streptococcus pneumoniae, 3-6% oleh Haemophilus influenzae, 3-13% oleh Neisseria meningitidis

  • Meningitis akut memberikan manifestasi klinis dalam rentang jam hingga beberapa hari

    Meningitis kronik memiliki onset dan durasi berminggu-minggu hingga berbulan-bulan

  • Etiologi

    Meningitis Bakterial Akut merujuk kepada bakteri penyebabnya, yaitu Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae

    Meningitis aseptik merupakan sebutan umum yang menunjukan respon inflamasi serosa yang disebabkan oleh agen etiologi yang berbeda-beda

  • Kuman Yang Umum : 1. Sinusitis ParanasalMicroaerophilic dan Anaerob streptococcusHaemophilus spBacteroides Fusobacterium2. Infeksi gigiStreptococcusProphyromonas3. Otitis Media dan MastoiditisStreptococcusBacteroidesP. AeroginosaEnterobacter

  • 4. HematogenS. ViridanceS. Aureus5. Prosedur Pembedahan & Cedera Otak TerbukaS. AureusEnterobacterP. Aeroginosa

  • Infeksi dapat mencapai selaput otak melalui :

    1. Hematogen oleh karena infeksi seperti faringitis, tonsilitis, endokarditis, pneumonia, infeksi gigi. 2.Perikontinuitatum disebabkan infeksi sinus paranasalis, mastoid, abses otak, sinus cavernosus.3.Implantasi langsung : trauma kepala terbuka, tindakan bedah otak, pungsi lumbal dan mielokel.

  • Agen penyebabInvasi ke SSP secara hematogenBermigrasi ke lapisan subarachnoidRespon inflamasi di piamater, arachnoid, CSS, dan ventrikulerEksudat menyebar di seluruh saraf kranial dan saraf spinalKerusakan neurologis

  • Meningitis mempunyai karakteristik yaitu onset yang mendadak dari demam, sakit kepala dan kaku leher (stiff neck). Biasanya juga disertai beberapa gejala lain, seperti :

    MualMuntahFotofobia (sensitif terhadap cahaya)Perubahan atau penurunan kesadaran

  • Gejala Infeksi Akut :

    LetargiIritabilitasDemam ringanMuntahAnoreksiaSakit kepala (pada anak yang lebih besar)Ptekie dan Herpes labialis (untuk infeksi pneumococcus)

  • Gejala Tekanan Intrakranial yang Meninggi :MuntahNyeri kepala (pada anak yang lebih besar)Moaning cry / tangisan merintih (pada neonatus)Penurunan kesadaran, dari apatis sampai komaKejang, dapat terjadi secara umum. Fokal, atau twitchingBulging fontanel / ubun-ubun besar yang menonjol dan tegangGejala kelainan serebral yang lain, misalnya hemiparesis, paralisis, strabismusCrack pot signPernafasan cheyne stokesHipertensi dan choked disc papila N. Optikus (pada anak yang lebih besar)

  • Gejala Rangsangan Meningeal :

    Kaku kuduk positifKernig, Brudzinski I dan II positif. Pada anak besar sebelum gejala diatas terjadi, sering terdapat keluhan sakit di daerah leher dan punggung

  • Pemeriksaan Fisik Penunjang

    Pemeriksaan Kaku KudukPemeriksaan Tanda KernigPemeriksaan Tanda Brudzinski

  • Pemeriksaan Kaku Kuduk

    Pasien berbaring telentang dan dilakukan pergerakan pasif berupa fleksi kepala. Tanda kaku kuduk positif (+) bila didapatkan kekakuan dan tahanan pada pergerakan fleksi kepala disertai rasa nyeri dan spasme otot. Dagu tidak dapat disentuhkan ke dada dan juga didapatkan tahanan pada hiperekstensi dan rotasi kepala.

  • Pemeriksaan Tanda Kernig

    Pasien berbaring telentang, tangan diangkat dan dilakukan fleksi pada sendi panggul kemudian ekstensi tungkai bawah pada sendi lutut sejauh mungkin tanpa rasa nyeri. Tanda Kernig positif (+) bila ekstensi sendi lutut tidak mencapai sudut 135 (kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna) disertai spasme otot paha biasanya diikuti rasa nyeri.

  • Pemeriksaan Tanda Bridzinski

    Pasien berbaring telentang dan dilakukan fleksi pasif paha pada sendi panggul (seperti pada pemeriksaan Kernig). Tanda brudzinski II positif (+) bila pada pemeriksaan terjadi fleksi involunter pada sendi panggul dan lutut kontralateral.

  • Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan Pungsi LumbalPemeriksaan DarahPemeriksaan Radiologi

  • Analisa LCS : pemeriksaan kimiawi (glukosa, protein), jumlah total leukosit dan hitung jenis (differential count), pewarnaan gram dan kultur

    Diagnosis pasti ditegakkan melalui isolasi bakteri dari LCS

  • Tata Laksana

    Kausatif : AntimikrobaSimptomatis

    Antimikroba

    Pemilihan antibiotik inisial harus memiliki kemampuan untuk melawan 3 patogen umum yaitu : S. Pneumoniae, N. Meningitidis, H. Influenzae.

  • Tidak terdapat standard waktu pemberian antibiotik pada pasien dengan meningitis. Namun lamanya terapi bergantung pada gejala klinis dan hasil isolasi bakteri.

    Namun terapi untuk N.meningitidis biasa diberikan 7 hari, H.influenzae 7-10 hari, dann S.pneumoniae 10-14 hari. Vancomycin 60 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis dan Ceftriaxone 100 mg/kgBB/hari terbagi dalam 2 dosis.

  • Golongan Antibiotik yang Direkomendasikan

    < 1 bulan : Streptococcus grup b, E.coli, L.monocytogenes, Klebsiella Ampicillin plus cefotaxime atau Ampicillin plus gentamicin

    1 bulan 2 tahun : S.pneumoniae, N.meningitidis, Streptococcus grup B, H.influenzae, E.coli Vancomycin + generasi ke 3 (Ceftriakson, cefotaxim)

  • Pemberian Manitol

    Meningkatkan secara transien osmolalitas ruang intravaskular, menyebabkan perpindahan cairan dari jaringan otak ke dalam ruang intravaskular. Manitol (0,25-1 gr/kgBB IV) biasa diberikan selama 20 30 menit dan pemberiannya dapat diulang bila diperlukan.

  • Antikonvulsan

    Fenobarbital natrium dengan dosis 20 mg/kgBB IV dengan kecepatan 1 mg/kgBB/menitFenitoin (Dilantin) 15-20 mh/kgBB IV dengan kecepatan rata-rata 1 mg/kgBB/menitDiazepam (valium) diberikan secara bolus IV dengan dosis 0,2-0,3 mg/kgBB

  • Terima Kasih