refer at

32
Pembimbing : Mayor Laut dr. Hisnnindarsyah. SE, Mkes, CFEM

Upload: kristianz-oka

Post on 25-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

refrat

TRANSCRIPT

  • Pembimbing : Mayor Laut dr. Hisnnindarsyah. SE, Mkes, CFEM

  • PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Osteomielitis merupakan infeksi bakteri yang melibatkan tulang. Penyakit ini akan menyebabkan iskemia (suplai darah yang tidak memadai).HBOT memberikan oksigenasi yang membantu melawan penyakit ini.Pasokan oksigen yang cukup adalah kunci dalam pengobatan osteomielitis.

  • Terapi Oksigen Hiperbarik

  • DefinisiTerapi oksigen hiperbarik adalah pemberian oksigen murni (O2 : 100%) untuk pengobatan pasien yang dilakukan dalam ruang udara bertekanan tinggi (RUBT) dengan tekanan lebih besar dari 1 ata dalam jangka waktu tertentu. Terapi oksigen hiperbarik ini pertama kali diperkenalkan oleh Behn kepada tahun 1930.

  • Efek Oksigen Hiperbarik Terhadap TubuhPada mulanya, terapi oksigen hiperbarik ditujukan terutama bagi penyelam-penyelam dengan penyakit dekompresi

  • Oksigen Hiperbarik Sebagai TerapiMemperkecil volume gelembung gas dan mempercepat pelarutan gelembung gas dalam aliran darah dan cairan tubuh.Menghantarkan oksigen secara maksimal pada tempat-tempat yang iskemik atau hipoksik sehingga meningkatkan daya hidup jaringan.Mendorong atau merangsang pembentukan pembuluh darah kapiler baru pada daerah iskemik sehingga dapat membantu penyembuhan luka.

  • Menekan pertumbuhan kuman-kuman baik gram positif maupun gram negatif, dimana ia bersifat bakteriosidal bagi kuman anaerob dan bakteriostatik bagi kuman aerob.Mendorong pembentukan fibroblast dan meningkatkan efek fagositosis dari leukosit.

  • Kontraindikasi AbsolutRelatifPneumothorax yang belum dirawatKeganasan KehamilanISPASinusitis kronisKejangEmfisemaPanas tinggiRiwayat operasi dadaRiwayat operasi telingaRiwayat neuritis optik

  • Anatomi Tulang Tulang Panjang- Epifisis- Metafisis- Diafisis Tulang Pendek Tulang Pipih

  • OSTEOMIELITIS

  • DefinisiAdalah proses inflamasi akut atau kronik pada tulang dan struktur sekundernya karena infeksi oleh bakteri piogenik.Infeksi ini dapat terlokalisir atau tersebar sepanjang periosteum, korteks, sumsum tulang akibat infeksi piogenik tersebut.

  • Epidemiologi Secara umum prevalensi osteomielitis lebih tinggi pada negara berkembang. Di Amerika Serikat 1 dari tiap 5000 orang, dan 1 dari tiap 1000 usia bayi.Prevalensi osteomielitis setelah adanya trauma pada kaki bisa meningkat yaitu 16% terdapat dalam 30-40% pasien diabetesPerbandingan laki-laki dan perempuan 2 : 1

  • Masalah Osteomielitis di Indonesiatingkat higienis yang masih rendah dan pengertian mengenai pengobatan yang belum baik, diagnosis yang terlambat sehingga biasanya berakhir dengan osteomielitis kronis, angka kejadian tuberkulosis masih tinggi, pengobatan osteomielitis memerlukan waktu lama dan biaya tinggi, serta banyak pasien dengan fraktur terbuka yang datang terlambat dan sudah terjadi osteomielitis.

  • Etiologi berhubungan dengan usia pasien

  • Faktor Resiko1. Penurunan sistem imun2. Sirkulasi yang menurun3. Diabetes dan luka pada kaki4. Luka dan trauma5. Pembedahan ortopedi6. IV drug abuse

  • Patogenesis

  • Diagnosis AnamnesaPemeriksaan Fisik Nyeri lokal yang hebatAdanya demam, malaise, anoreksia (nafsu makan menurun)Sering dikaitkan dengan riwayat jatuh (trauma) sebelumnya maupun riwayat infeksi di tempat lain (ISPA, ISK, dll). Riwayat pasca operasi atau bekas patah tulangDemamEdemaTerasa hangat pada di daerah yang terkenaNyeri tekanTerbatasnya gerakan ekstremitasDrainase pus

  • Diagnosis LaboratoriumRadiografi Peningkatan leukositTerjadi pergeseran shift ke kiri, biasanya disertai peningkatan jumlah leukosit PMN.CRP meningkatPeningkatan laju endap darah.Pada kultur hasil aspirasi dari tempat yang terinfeksi ditemukan normal pada 25 kasus, dan 50 % positif pada hematogenous osteomielitisX-Ray untuk menunjukkan destruksi tulang dan reaksi periosteal pembentukan tulang baru gambaran lusen pada korteks dan medulla Scintifigrafi (Scan tulang radionuklir)

  • TerapiBagian yang terkena diistirahatkan dan segera berikan analgetik Antibiotik yang efektif terhadap gram negatif maupun gram positif diberikan langsung tanpa menunggu hasil biakan darahBila terdapat perbaikan, antibiotik parenteral diteruskan sampai 2 minggu, kemudian diteruskan secara oral paling sedikit empat minggu.

  • Terapi Tujuan PembedahanMengeluarkan seluruh jaringan nekrotik, baik jaringan lunak maupun jaringan tulang (sekuestrum) sampai ke jaringan sehat sekitarnya. Selanjutnya dilakukan drainase dan irigasi secara kontinu selama beberapa hari.Sebagai dekompresi pada tulang dan memudahkan antibiotik mencapai sasaran dan mencegah penyebaran osteomielitis lebih lanjut

  • Kegagalan terapi pada osteomielitis mempunyai berbagai macam faktor antara lain yang berperan adalah aliran darah yang berkurang, hipoksia, dan iskemia jaringanTerapi oksigen hiperbarik adalah salah satu terapi adjuvant yang paling potensial dan yang tersering digunakan sebagai adjuvant pada terapi osteomielitis.

  • Digunakan pada osteomielitis akut, kronik maupun refraktori Digunakan hanya sebagai terapi adjuvant osteomielitis dan harus dilaksanakan bersama dengan antibiotik, debridement, dukungan nutrisi, dan pembedahan

  • Tekanan oksigen dalam tulang osteomielitik adalah rendah, jarang melebihi 25 mmHg .Penelitian oleh Mader et al tekanan oksigen pada tulang yang normal maupun yang terinfeksi meningkat pada terapi oksigen hiperbarikPada keadaan tanpa oksigen hiperbarik, tekanan oksigen pada tulang normal adalah 45 mmHg sedangkan di tulang osteomielitik adalah 23 mmHg. Dengan terapi oksigen hiperbarik, tekanan oksigen dinaikkan menjadi 104 mmHg pada tulang osteomielitik dan 322 mmHg pada tulang normal.

  • Dengan menggunakan model S.aureus, Mader menunjukkan hubungan proporsional antara tekanan oksigen dan kemampuan fagosit. Meningkatkan oksigen hingga 150 mmHg dan 760 mmHg membunuh sebagian besar S.aureus.

  • Fibroblast tidak dapat mensintesa kolagen atau migrasi ke daerah terinfeksi apabila tekanan oksigen kurang dari 20 mmHg. Meningkatkan tekanan oksigen di atas 200 mmHg mengembalikan aktifitas fibroblast kedalam fungsi normal.

  • Vankomisin, kuinolon, sulfonamide dan kelas antibiotik aminoglikosida lainnya menunjukkan aktifitas yang rendah pada keadaan hipoksia. Mader et all menunjukkan bahwa terapi oksigen hiperbarik, meningkatkan aktifitas bakterisidal pada golongan aminoglikosida.

  • Penelitian yang dilakukan oleh M. Kawahima dkk di Rumah Sakit Orthopedi Kawashima, Nakatsu, JepangOsteomielitis tanpa HBOTOsteomielitis dengan HBOT 226 kasus (88.3%) menunjukkan hasil yang bagus,7 kasus (2.7%) hasil yang sedang, 23 kasus (9.0%) menunjukkan hasil yang jelek.398 kasus (91.9%) menunjukkan hasil yang bagus, hasil sedang pada 10 kasus (2.3%), dan hasil yang buruk sebanyak 25 kasus (5.8%).