ppt skenario 1 blok 19

30
KELOMPOK D-6 SKENARIO 1 Unstable Angina Pectoris (UAP) Blok 19 Sistem Kardiovaskular II

Upload: muhammad-izzatul-naim-zainuddin

Post on 02-Jan-2016

72 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Kardiovaskular

TRANSCRIPT

Page 1: PPT Skenario 1 blok 19

KELOMPOK D-6

SKENARIO 1

Unstable Angina Pectoris (UAP)

Blok 19Sistem Kardiovaskular II

Page 2: PPT Skenario 1 blok 19

KELOMPOK D-6

Page 3: PPT Skenario 1 blok 19

SKENARIO 1 Seorang pria 60 tahun datang ke RS dengan

keluhan nyeri dada kiri terus menerus sejak 40

menit yang lalu. Nyeri terasa seperti tertimpa

beban berat dibagian tengah dada & disertai

keringat dingin. Pasien tersebut juga mengeluh

perutnya terasa mual sejak nyeri timbul. Riwayat

penyakit sebelumnya pasien memiliki riwayat

darah tinggi & seorang perokok sejak 20 tahun

terakhir.

Page 4: PPT Skenario 1 blok 19

RUMUSAN MASALAH

Seorang pria 60 tahun datang ke RS dengan

keluhan nyeri dada kiri terus menerus seperti

tertimpa beban berat dibagian tengah dada ,

terasa mual & disertai keringat dingin sejak 40

menit yang lalu.

Riwayat penyakit darah tinggi & merokok sejak

20 tahun terakhir.

Page 5: PPT Skenario 1 blok 19

HIPOTESISSeorang pria 60 tahun datang ke RS

dengan keluhan nyeri dada kiri terus menerus seperti tertimpa beban berat dibagian tengah dada , terasa mual & disertai keringat dingin sejak 40 menit yang lalu disebabkan oleh Unstable Angina Pectoris(UAP).

Page 6: PPT Skenario 1 blok 19

ANAMNESISIdentitas.Keluhan UtamaRiwayat Penyakit

SekarangRiwayat Penyakit

DahuluRiwayat Kesehatan

KeluargaRiwayat sosio-

ekonomi

Page 7: PPT Skenario 1 blok 19

PEMERIKSAAN FISIK

Kondisi kesadaran umum dari pasien dan keadaan umum pasien apakah sakit ringan atau berat

Mengukur tanda-tanda vital

Pemeriksaan secara umum

Apakah ada kelainan pada bentuk toraks? Voussure cardique (pectus caricatum) = terdapat penonjolan setempat yang lebar didaerah pericardium, diantara sternum dan apex cordis. Pulsasi : ictus cordis pada sela iga 5.

Inspeksi

Page 8: PPT Skenario 1 blok 19

PEMERIKSAAN FISIK Meraba ictus cordis: kuat

angkat, frekuensi dan kualitas

dari pulsasi yang teraba.

Meraba fibrasi disamping

pulsasi, disebut getaran (thrill):

keadaan katup-katup yang

menyebabkan adanya aliran

tuberlen yang kasar dalam

jantung atau dalam pembuluh-

pembuluh darah yang besar

Palpasi

Page 9: PPT Skenario 1 blok 19

PEMERIKSAAN FISIKPerkusi

Batas jantung kanan

N: diantara garis midsternum dan strernum kanan

Batas jantung kiri N: sedikit medial dari

garis midclavicula kiri.

Auskultasi

Page 10: PPT Skenario 1 blok 19

PEMERIKSAAN PENUNJANG

EKG (Elektrokardiogram) Adanya depresi segmen ST

yang baru menunjukkan kemungkinan adanya iskemia akut. Gelombang T negatif juga menunjukkan salah satu tanda iskemia atau NSTEMI.

Uji latihExercise test dengan

alat treadmill: pasien yang telah stabil dengan terapi medikamentosa dan menunjukkan tanda resiko tinggi

Bila (-) : prognosis baik.

Page 11: PPT Skenario 1 blok 19

PEMERIKSAAN PENUNJANG

EkokardiografiTidak memberikan

data untuk diagnosis UAP secara langsung.

Laboratorium

Pemeriksaan enzim: AST, LDH, CK/CPK, CKMB, TROPONIN (↑ sekiranya ada infark).

Resiko kematian ↑ dgn ↑ troponin.

CKMB berguna untuk diagnosis infark akut.

Page 12: PPT Skenario 1 blok 19

EKG NORMAL

Page 13: PPT Skenario 1 blok 19

EKG Skenario 1 - INVERTED T

Page 14: PPT Skenario 1 blok 19

DIAGNOSIS BANDING

Page 15: PPT Skenario 1 blok 19

Jenis Nyeri dada EKG Enzim jantung

UAP Angina pada waktu istirahat/aktivitas ringan, bisa hilang

dgn nitrat

Depresi segmen ST, Inversi gel. T, Tidak

ada gel. Q

Tidak meningkat

NSTEMI Lebih berat dan lama (>30 mnt), tidak hilang dg nitrat,

mungkin perlu opiat

Depresi segmen ST, Inversi gel. T dalam

Meningkat minimal 2x dari batas atas

normal

STEMI l Lebih berat dan lama (>30 mnt), tidak

hilang dg nitrat, mungkin perlu opiat

Hiperakut T, elevasi segmen ST > 0,1 mV

pada 2 atau lebih sadapan ekstermitas

> 0,2 mV pada prekordial

Gelombang Q , Inversi gel. T

Meningkat minimal 2x dari batas atas

normal

DIAGNOSIS BANDING

Page 16: PPT Skenario 1 blok 19

Unstable Angina Pectoris (UAP)

Selalu dijumpai pada individu dengan pemburukan penyakit arteri koroner (aterosklerosis, spasme, arteritis) dan gangguan sirkulasi darah (hipertensi).

Keluhan angina ini biasanya meningkat dengan akibat beban kerja jantung yang meningkat.

Selalunya ia akan timbul dengan salah satu atau lebih, daripada ciri-ciri berikut:

Timbul pada saat istirahat atau beban kerja yang ringan dan bertahan lebih daripada 20 menit.

Semakin parah setiap kali serangan . Dapat disertai keluhan sesak napas, mual,muntah, kadang-

kadang disertai keringat dingin. Timbul tidak bergantungan waktu, bisa jarang-jarang, bisa

juga kerap.

DIAGNOSIS KERJA

Page 17: PPT Skenario 1 blok 19

LokasiBiasanya di dada, dgn penjalaran ke leher,

rahang, bahu kiri sampai dengan lengan dan jari-jari bagian ulnar, punggug atau pundak kiri.

Kualitas nyeri Nyeri yang tumpul seperti rasa tertindih/ berat di

dada, seperti diremas-remas atau dada mau pecah dan biasanya disertai dengan keringat dingin dan sesak napas serta perasaan takut mati.

Kuantitas nyeriBila lebih dari 20 menit dan semakin memberat.

GAMBARAN KLINIS

Page 18: PPT Skenario 1 blok 19

ETIOLOGI1.  Suplai oksigen ke miokard turun: Faktor pembuluh darah: aterosklerosis, spasme,

arteritis. Faktor sirkulasi: hipertensi, stenosis aorta,

insufisiensi aorta. Faktor darah: anemia, hipoksemia, polisitemia.

2. Curah jantung meningkat: anemia, hipertiroid, aktifitas berat, emosi, makan terlalu banyak.

3. Kebutuhan oksigen miokard meningkat: hipertrofi otot jantung.

Page 19: PPT Skenario 1 blok 19

EPIDEMIOLOGI

Di Amerika Serikat setiap tahun 1 juta pasien dirawat di

rumah sakit karena Unstable Angina Pectoris, dimana 6-

8% kemudian mendapat serangan infark jantung atau

meninggal dalam satu tahun setelah diagnosis

ditegakkan.

* AHA

Page 20: PPT Skenario 1 blok 19

Ruptur plak → aktivasi, adhesi, dan agregasi platelet dan terbentuknya trombus.

Trombus → tidak menyumbat 100% → stenosis yang berat → angina tak stabil.

Setelah plak terganggu → terjadi trombosis: disebabkan interaksi antara lemak, sel otot polos, makrofag dan kolagen

Sebagai reaksi dari gangguan faal endotel, terjadi agregasi platelet → melepaskan isi granulasi → agregasi lebih luas

Perubahan dalam tonus pembuluh darah dan terjadilah vasospasme.

Perubahan bentuk dan lesi karena bertambahnya sel otot polos → penyempitan pembuluh dengan cepat dan keluhan iskemia.

PATOFISIOLOGI

Page 21: PPT Skenario 1 blok 19

PATOFISIOLOGI

Page 22: PPT Skenario 1 blok 19

Dilatasi & gagal jantung

↑ beban kerja jantung

↑ resistensi terhadap ejeksi ventrikel kiri

HIPERTENSI

berlangsung lama

Keadaan hipertrofi tdk mampu m’pertahankan curah jantung yg memadai

kebutuhan jantung O2 ↑ dan beban kerja jantung↑

ventrikel kiri mengalami hipertrofi

u/ ↑kekuatan kontraksi

↓aliran darah ke miokardium

Angina pektoris / infark miokard

M‘micu proses aterosklerosis arteri koronaria

Page 23: PPT Skenario 1 blok 19

Non medika mentosa

Pemberian Oksigen sekiranya pasien datang sesak nafas dan nyeri dada berat untuk mengurangkan keluhan tersebut dan mengelakan terjadinya asidosis.

Medika mentosa

Nitrat: Nitrogliserin (0.4 mg subligual). Isosorbid Dinitrat (2.5–5 mg sublingual – diberikan

sekiranya nyeri dada tidak menghilang setelah diberi nitrogliserin, boleh diberikan sebanyak hanya 3 kali tiap 10 menit, sekiranya tidak menghilang → infark)

* ACC/AHA/ACP-ASIM guidelines.

PENATALAKSANAAN

Page 24: PPT Skenario 1 blok 19

β-bloker: Propanolol (dosis awal 0.5 to 1.0 mg 1-2 jam kemudian

dinaikan sehingga 40-80 mg setiap 6-8 jam secara oral), Atenolol (5 mg IV selama 5 menit kemudian 5 mg IV

selama 5 menit dan kemudian 50-100 mg /hari secara oral selama 1-2 h setelah IV),

Metoprolol (5 mg IV secara perlahan selama 1-2 menit kemudian diulang setiap 5 menit sebanyak 15 mg)

* ACC/AHA/ACP-ASIM guidelines.

Page 25: PPT Skenario 1 blok 19

Antagonis kalsium nondihidropiridin : Amlodipin/Diltiazem

Anti-agregasi trombosit: Aspirin, Tiklopidin, Klopidogrel, Inhibitor glycoprotein IIb/IIIa (Absiksimab, Eptifibatid, Trofiban)

Anti trombin: Heparin, LMWH (Low Molecular Weight Heparin), Direct Thrombin Inhibitors

Sekiranya tidak toleran dengan β-bloker:

Page 26: PPT Skenario 1 blok 19

KOMPLIKASIInfark Miokardium (IM)kematian sel-sel miokardium yang terjadi akibat kekurangan oksigen yang berkepanjangan.

Aritmia supraventrikularDisebabkan oleh stimulasi simpatik berlebihan sebagai kompensasi jantung akibat daripada oksigen kurang dalam darah.

Gagal JantungJantung tidak mampu memompa darah beroksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Page 27: PPT Skenario 1 blok 19

PENCEGAHANOlahraga dengan rutin dan teratur.Pengurangan berat badan dengan teratur.Berhenti merokok.Pengontrolan tekanan darah dengan gaya

hidup, diet dan obat-obatan hipertensi dapat menurunkan risiko secara bermakna.

Diet dengan mengurangi lemak dan kolesterol untuk menurunkan risiko sakit jantung.

Peningkatan asupan serat, minyak ikan dan bawang putih dianjurkan.

Page 28: PPT Skenario 1 blok 19

PROGNOSISUnstable Angina Pectoris bila dapat

didiagnosis dengan tepat dan cepat dengan memberikan pengobatan yang sesuai, adekuat dan juga mengubah gaya hidup dan diet lebih sehat maka dapat menghasilkan prognosis yang baik.

Namun bila diet tidak teratur, pengobatan tidak sesuai, tidak adekuat dan terlambat dapat menimbulkan komplikasi dan kematian.

Page 29: PPT Skenario 1 blok 19

KESIMPULANUnstable Angina Pectoris merupakan suatu gejala atau sindrom

yang menandakan adanya iskemi berat pada sel-sel otot jantung.

Iskemi tersebut timbul akibat ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen pada jantung yang biasanya terjadi karena arterosklerosis atau penyempitan pebuluh darah.

Sindrom tersebut timbul dengan rasa nyeri pada dada kiri dan dapat menyebar ke lengan kiri, punggung, rahang, atau ke daerah abdomen.

UAP dapat terjadi pada saat istirahat atau saat melakukan kerja berat dan dapat disertai dengan keluhan seperti mual, muntah, sesak napas, dan keringat dingin.

Page 30: PPT Skenario 1 blok 19