ppt skenario 3 blok panca indra

52
UJUD KELAINAN KULIT Kelompok B11

Upload: nidia-ranah-azmi-lbs

Post on 28-Dec-2015

93 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

persentaasi

TRANSCRIPT

Page 1: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

UJUD KELAINAN KULITKelompok B11

Page 2: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

EPIDERMISTerletak di permukaanMerupakan epitelBerasal dari ektoderm

DERMISTerletak di bawah epidermisJaringan penyambung padat yg vaskularBerasal dari mesoderm

Page 3: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

EPIDERMIS

Epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk

Mempunyai 4 macam sel :

1. Keratinosit2. Melanosit3. Sel langhans4. Sel merkel

Page 4: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

1. STRATUM GERMINATIVUM / STRATUM BASAL

Selapis sel torak sampai kubisTerletak pd L. BasalisMempunyai tonjolan sitoplasma yg pendek dan tipis yg tertanam pd L. BasalisSering terlihat mitosisAkan memperbaharui sel2 epidermis

Page 5: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

2. STRATUM SPINOSUM / LAPIS TAJU

Makin ke permukaan sel2 makin gepeng

Sel-sel mempunyai tonjolan2 sitoplasma seperti SPINA, bertemu dg tonjolan2 sitoplasma sel disebelahnya, membentuk jembatan interseluler

Dengan M.E jembatan ini membentuk kontak dg desmosom

Page 6: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

3. STRATUM GRANULOSUM / LAPIS BERBUTIR

Tdd 3-5 lapis sel gepeng, sb panjang sejajar permukaan kulitSitoplasma mengandung granula keratohialin

Page 7: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

4. STRATUM LUCIDUM

Merupakan lpsn jernih translusen tdd 3-5 lapis sel gepeng yang tersusun sangat rapatBatas2 sel tidak jelasSitoplasma mengandung substansi semifluid keratohialin, yg bersifat eosinofil. Diduga dihasilkan oleh granula keratohialin

Page 8: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

5. STRATUM KORNEUM

Tdd sel jernih , mati seperti sisik yg semakin menggepeng dan menyatuInti sel tdk adaSitoplasma diganti keratinSel2 tersusun padat tanpa batas yg tegasLpsn paling luar selalu mengelupas STRATUM DISJUNCTUM

Page 9: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

DERMISTebal rata2 0,5-3 mm atau lebihAnyaman padat tersusun tak teraturTdd 2 lpsn :- str. Papilare- Str. retikulare

Page 10: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Dermis jg mengandung bbrp derivat epidermis:

1. Folikel rambut2. Kelenjar keringat3. Kelenjar sebacea

Page 11: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Reseptor Saraf di kulit (Sensorik)

Page 12: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Fungsi Kulit

1. Sebagai Proteksi• Masuknya benda- benda dari luar(benda asing, invasi bacteri.)• Melindungi dari trauma yang terus menerus.• Mencegah keluarnya cairan yang berlebihan dari tubuh.• Menyerap berbagai senyawa lipid vit. Adan D yang larut lemak.• Memproduksi melanin mencegah kerusakan kulit dari sinar UV.

Page 13: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

2. Pengontrol/Pengatur Suhu.

Vasokonstriksi pada suhu dingn dan dilatasi pada kondisi panas peredaran darah meningkat terjadi penguapan keringat.

3 proses hilangnya panas dari tubuh:

Radiasi: pemindahan panas ke benda lain yang suhunya lebih rendah.Konduksi : pemindahan panas dari ubuh ke benda lain yang lebih dingin yang bersentuhan dengan tubuh.Evaporasi : membentuk hilangnya panas lewat konduksiKecepatan hilangnya panas dipengaruhi oleh suhu permukaan kulit yang ditentukan oleh peredaran darah kekulit.(total aliran darah N: 450 ml / menit.)

Page 14: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

3. Sensibilitas

Mengindera suhu, rasa nyeri, sentuhan dan rabaaan.

4. Keseimbangan Air

Sratum korneum dapat menyerap air sehingga mencegah kehilangan air serta elektrolit yang berlebihan dari bagian internal tubuh dan mempertahankan kelembaban dalam jaringan subcutan.Air mengalami evaporasi (respirasi tidak kasat mata)+ 600 ml / hari untuk dewasa.  

5. Produksi Vitamin

Kulit yang terpejan sinar UV akan mengubah substansi untuk mensintesis vitamin D.

Page 15: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Kusta/Lepra/Morbus Hansen

Definisi :Penyakit kusta (Penyakit Hansen) adalah infeksi granulomatosa kronik pada manusia yang menyerang jaringan superfisial, terutama kulit dan saraf perifer (Fauci, 2008). Istilah kusta berasal dari bahasa sansekerta, yakni kushtha berarti kumpulan gejala-gejala kulit secara umum

Page 16: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Epidemiologi

Masalah epidemiologi masih belum terpecahkan, karena cara penularannya sendiri belum diketahui dengan pasti, hanya berdasarkan anggapan yang klasik ialah melalui kontak langsung antar kulit yang lama dan erat. Penyebaran penyakit kusta dari suatu tempat ke tempat lain sampai tersebar ke seluruh dunia disebabkan oleh perpindahan orang-orang yang telah terkena penyakit tersebut.

Page 17: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Epidemiologi

Di indonesia jumlah kasus kusta yang tercatat akhir tahun 2008 adalah 22.359 orang.Di seluruh dunia, dua hingga tiga juta orang diperkirakan menderita kusta. India adalah negara dengan jumlah penderita terbesar, diikuti oleh Brasil dan Myanmar.

Page 19: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Mycobacterium leprae

Mycobacterium leprae ditemukan oleh seorang ilmuwan Norwegia bernama Gerhard Armauer Hansen pada tahun 1873.Mycobacterium leprae berbentuk basil atau batang dengan ukuran 3-8 µm x 0,5 µm, merupakan bakteri tahan asam.

Page 20: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Bakteri ini tidak terlalu mudah menular dan memiliki masa tunas yang lama dan bervariasi, antara 40 hari sampai 40 tahun, rata-rata 3 sampai 5 tahun.Timbulnya penyakit ini tergantung beberapa faktor antara lain:

1. Faktor Sumber Penularan : penderita kusta multibasiler2. Faktor bakteri : dapat hidup diluar tubuh manusia 1-9

hari3. Faktor Daya Tahan Tubuh

Page 21: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Cara Penularan

• Kusta dapat ditularkan dari penderita kusta tipe Multi basiller (MB) kepada orang lain dengan cara penularan langsung. Cara penularan yang pasti belum diketahui, tetapi sebagian besar para ahli berpendapat bahwa penyakit kusta dapat ditularkan melalui saluran pernafasan dan kulit.

Page 22: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Klasifikasi dan Gejala Klinis Lepra

Klasifikasi kusta menurut Ridley dan Jopling1. Tipe Tuberkuloid (TT)Lesi ini mengenai baik kulit maupun syarafJumlah lesi bisa satu atau beberapa, dapat berupa makula atau plakat yang berbatas jelas dan pada bagian tengah dapat ditemukan lesi yang regresi atau central healing. Permukaan lesi dapat bersisik dengan tepi yang meninggi, bahkan dapat menyerupai gambaran psoriasis atau tinea sirsinata. Dapat disertai penebalan saraf perifer yang biasanya teraba, kelemahan otot, dan sedikit rasa gatal. Tidak adanya kuman merupakan tanda terdapatnya respon imun pejamu yang adekuat terhadap kuman kusta.

Page 23: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

2. Tipe Borderline Tuberkuloid (BT)Lesi pada tipe ini menyerupai tipe TT, yakni berupa makula atau plakat yang sering disertai lesi satelit di tepinya. Jumlah lesi dapat satu atau beberapa, tetapi gambaran hipopigmentasi, kekeringan kulit atau skuama tidak sejelas tipe TT. Adanya gangguan saraf tidak seberat tipe TT dan biasanya asimetris. Lesi satelit biasanya ada dan terletak dekat saraf perifer yang menebal.3. Tipe Mid Borderline (BB)Merupakan tipe yang paling tidak stabil, disebut juga sebagai bentuk dismorfik dan jarang dijumpai. Lesi sangat bervariasi, dapat berbentuk makula infiltratif, permukaan lesi dapat mengkilap dan batas lesi kurang jelas. Ciri khasnya adalah lesi punched out, yaitu, suatu lesi hipopigmentasi dengan bagian tengah oval dan berbatas jelas.

Page 24: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

4. Tipe Borderline Lepromatosus (BL)Secara klasik lesi dimulai dengan makula, awalnya sedikit dan dengan cepat menyebar ke seluruh badan. Walaupun masih kecil, papul dan nodul lebih tegas dengan distribusi lesi yang hampir simetris dan beberapa nodul nampaknya melekuk pada bagian tengah. Lesi bagian tengah sering tampak normal dengan infiltrasi di pinggir dan beberapa tampak seperti punched out. Tanda-tanda kerusakan saraf lebih cepat muncul dibandingkan dengan tipe LL.5. Tipe Lepromatous LeprosyJumlah lesi pada tipe ini sangat banyak, simetris, permukaan halus, lebih eritematus, berkilap, berbatas tidak tegas, dan pada stadium dini tidak ditemukan anestesi dan anhidrosis. Distribusi lesi khas, yakni di daerah wajah, mengenai dahi, pelipis, dagu, cuping telinga; sedangkan di badan mengenai bagian badan yang dingin, seperti lengan, punggung tangan, dan ekstensor tungkai.

Page 25: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Pada stadium lanjut, tampak penebalan kulit yang progresif, cuping telinga menebal, facies leonina, madarosis, iritis, keratitis, deformitas pada hidung, pembesaran kelenjar limfe, dan orkitis yang selanjutnya dapat menjadi atrofi testis.Kerusakan saraf yang luas menyebabkan gejala stocking and glove anesthesia dan pada stadium lanjut serabut-serabut saraf perifer mengalami degenerasi hialin atau fibrosis yang menyebabkan anastesi dan pengecilan otot tangan dan kaki.

Page 26: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Klasifikasi menurut Ridley dan JoplingGejala yang lain : 1. Adanya bercak tipis seperti panu pada

badan/tubuh manusia2. Pada bercak putih ini pertamanya hanya

sedikit, tetapi lama- kelamaan semakin melebar dan banyak

3. Adanya pelebaran syaraf terutama pada syaraf ulnaris, medianus

4. Adanya bintil-bintil kemerahan (Leproma, Nodul) yang tersebar pada kulit

5. Alis rambut rontok6. Muka berbenjol-benjol dan tegang yang

disebut Facies Leomina (muka singa)7. Memperlihatkan gejala 5A (Akromia,

Anestesi, Anhidrosis, Alopesia, Atrofi)

Page 27: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Diagnosis• Anamnesa• Gambaran klinisDitemukannya bercak kulit yang mati rasaPada pemeriksaan didapatkan :•         Penebalan cuping telinga (+)•         madarosis (+)•         Kulit kering (+)•         Saraf facialis : kerusakan (+), penebalan (-)•         Saraf aurikularis magnus : kerusakan (-), penebalan (+)•         Saraf medianus : kerusakan (+), penebalan (-)•         Saraf ulnaris : kerusakan (+), penebalan (-)•         saraf peroneus : kerusakan (+), penebalan (-)• Pada pemeriksaan laboratorium pengecatan ZN : ditemukan bakteri tahan asam berwarna merah (globi).

Page 28: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra
Page 29: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Diagnosis Banding

• Pada lesi makula, differensial diagnosisnya adalah vitiligo, Ptiriasis versikolor,Ptiriasis alba, Tinea korporis , dll.

• Pada lesi papul, Granuloma annulare, lichen planus dll.

• Pada lesi plak, Tinea korporis, Ptiriasis rosea, psoriasis dll.

• Pada lesi nodul, Acne vulgaris, neurofibromatosis dll.

• Pada lesi saraf, Amyloidosis, diabetes, trachoma dll.

Page 30: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Patogenesis

Page 31: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Penatalaksanaan

Multi Drugs Treatment (MDT) :DDS (Diamino Difenil Sulfon)Klofazimin (Lamprene)Rifampisin

Pemberian MDTMencegah dan mengobati resistensiMemperpendek masa pengobatanMempercepat pemutusan mata rantai penularan

Page 32: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Obat alternatif :OfloksasinMinosiklinKlaritromisin

Page 33: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

MDT Multibasiler (MB) BB,BLdan LL atau semua tipe BTA

(+)• Rifampisin 600 mg/bulan• DDS 100 mg/hari• Klofazimin 300 mg/bln diteruskan 50 mg/hari• Diberikan 2 – 3 tahun bakterioskopik (-)• Pemeriksaan klinis setiap bulan• Pemeriksaan bakterioskopik setiap 3 bulan

Page 34: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

MDT Pausibasiler (PB) I, TT dan BT

• Rifampisin 600 mg/bulan• DDS 100 mg/hari• Diberikan 6 – 9 bulan• Pemeriksaan klinis setiap bulan• Pemeriksaan bakterioskopik setelah 6 bulan

Page 35: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

MH Pausibasiler Lesi tunggal

• Rifampisin 600 mg• Ofloksasin 400 mg• Minosiklin 100 mg

• ROM diberikan dosis tunggal

Page 36: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Release From Treatment (RFT) :

Penghentian pemberian obatKontrol klinis dan bakterioskopis

Release From Control (RFC) :

Bebas dari pengamatanLesi baru (-), BTA (-)

Page 37: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

WHO (1998)

RFT & RFC tidak dianjurkan lagiPasien dinyatakan sembuh jika :

Kasus MB 12 dosis dalam 12 – 18 bulanKasus PB 6 dosis dalam 6 – 9 bulan

Page 38: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra
Page 39: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra
Page 40: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Reaksi Kusta

Suatu keadaan akut pd perjalanan peny kusta yg kronikPenyebab utama kerusakan saraf dan cacatDapat terjadi pada awal, selama & setelah terapiPembagian :Reaksi tipe I ~ reversal hipersensitifitas tipe IVReaksi tipe II ~ ENL hipersensitifitas tipe IIIKe-2 tipe reaksi ini dpt berlangsung ringan - berat

Page 41: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

KLINIS REVERSAL ENL

Kulit

Saraf

Konstitusi

Lesi >> eritematosaLesi baru

MembesarNyeri +/-Gangguan fungsi +/-

Demam ringanMalese

Nodus < >>>Nyeri, ulserasi

MembesarNyeri +/-Gangguan fungsi +/-

Demam ringan – beratMalese

Page 42: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Reaksi Lepra

Page 43: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Pengobatan Reaksi

Prinsip pengobatan :1. Pemberian obat anti reaksi2. Istirahat atau imobilisasi3. Analgetik, sedatif u mengatasi rasa

nyeri4. MDT diteruskan

Page 44: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Reaksi ENLRingan rawat jalan, istirahatBerat rawat inapObat :

Prednison 15 – 30 mg/hr berat/ringan reaksiKlofazimin 200 – 300 mg/hrThalidomide teratogenik, di Indonesia (-)

Page 45: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Reaksi ReversalNeuritis (+)

Prednison 15 – 30 mg/hrAnalgetik + sedatifAnggota gerak yang terkena istirahatkan

Neuritis (-)

Kortikosteroid (-)Analgetik kalau perlu

Page 46: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Reaksi lepra setelah diobati

Page 47: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Komplikasi

Sensorik Anestesi

Tangan /kaki baal

Luka Mutilasi

Kornea mata anestesi, refleks kedip menurun

Infeksi kebutaan

Gangguan saraf Tepi

Page 48: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Kelemahan motorik

Tangan/kaki lumpuh

Jari bengkok/k

aku

mutilasi

Mata lagoftalmus

kebutaan

Gangguan saraf Tepi

Page 49: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Gangguan saraf Tepi Otonom

gg. Kel. Keringat,

aliran darah

Kulit kering luka

Infeksi

Page 50: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Prognosis

• Dengan obat-obat kombinasi, pengobatan lebih sederhana dan lebih singkat, serta prognosis lebih baik

• Jika ada kontraktur dan ulkus kronik, prognosis kurang baik

• untuk terjadi reinfeksi kembali akan terjadi jika pengobatan dilakukan tidak teratur dan menghentikan pengobatan sebelum terjadi eliminasi dari kuman

Page 51: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Pencegahan

• Menciptakan lingkungan yang bersih• Jaga daya tahan tubuh• Segera memeriksakan diri:– bercak putih seperti panu– mati rasa, untuk pengobatan lebih dini

• Pencegahan cacat primer, sekunder

Page 52: PPT Skenario 3 Blok Panca Indra

Perlakuan Terhadap Penderita Kusta

Dari syariat disebutkan beberapa ketentuan mengenai penderita kusta, di antaranya tentang hak perceraian dengan model khiyar (pilihan pembatalan nikah). Hak ini diberikan dalam konteks rumah tangga atas dasar hadis Nabi :

أهلها إلى فردها بياضا بكشحها رأى أدخلت فلما بامرأة تزوج QَّنOه أ"Sesungguhnya (Nabi) mengawini seorang perempuan, dan ketika (perempuan itu) masuk ke kamar Nabi, Beliau melihat di sekitar lambungnya, belang-belang putih. Maka Nabipun mengembalikannya kepada keluarganya" Menurut pakar hukum Islam, hak tersebut berlaku ketika kondisi kusta yang dideritanya sudah mencapai fase kritis (istihkam). Bahkan menurut sebagian pendapat harus diberikan kesempatan berobat selama satu tahun, baru kemudian seseorang boleh menggunakan hak semacam ini.