pil kb

Upload: erick-rangga-junior

Post on 14-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pil kb refer

TRANSCRIPT

PILAdalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil/tablet di dalam strip yang berisi gabungan hormon estrogen dan hormon progesteron atau yang hanya terdiri dari hormon progesteron saja. Kebijaksanaan penggunaan Pil diarahkan terhadap pemakaian Pil dosis rendah, tetapi meskipun demikian pil dosis tinggi masih disediakan tereutama untuk membina peserta KB lama yang menggunakan pil dosis tinggi. Jenis-jenis Pil menurut kandungan hormon estrogennya adalah : Dosis : 1. Pil dosis tinggi ( High Dose ) : Berisi 50 Mcg Adalah yang mengandung estrogen 50 150 mcg dan progesteron 1 10 Mg. Yang termasuk jenis ini adalah : - Pil KB Noriday ( dari Population Council ) - Pil KB Kimia Farma - Pil KB Ovostat ( PT Organon ) 2. Pil Dosis rendah ( Low Dose ) : Berisi 30 cmg. Adalah pil yang mengadung 30 50 mcg estrogen dan kuran gdari 1 mg progesteron. Yang termasuk jenis ini adalah : - Pil KB Microgynon 30 ( PT Schering ) - Pil KB Marvelon (PT Organon ). 3. Pil Mini : Adalah pil yang mengandung hormon progesteron sebesar kurang dari 1 mg. Yang termasuk jenis ini adalah Pil KB exluton. Jumlah : Jumlah tablet pada setiap strip bervarias, yaitu 28 tablet dari 21 tablet. Pada strip yang berisi 28 tablet terdiri dari 21 tablet yang mengandung hormon estrogen dan progesteron, serta 7 tablet yang mengandung vitamin. Pada strip yang berisi 21 tablet, kesemuanya mengandung hormon estrogen dan progesteron. Cara kerjanya : - Menekan ovulasi yang akan mencegah lepasnya sel telur wanita dari indung telur. - Mengendalikan lendir mulut rahim sehingga sel mani/sperma tidak dapat amasuk ke dalam rahim. - Menipiskan lapisan endometriun. Efektifitas : Efektifitas pemakaian pil sangat tinggi tetapi ini tergantung pada disiplin si pemakai. Kegagalan teoritis lebih 0,35 % , tetapi dalam praktek berkisar 1 8 % untuk pil kombinasi, 3 10 % untuk minipil. Keuntungan : - Reversibilitasnya sangat tinggi. - Mudah menggunakannya - Mengurangi rasa sakit pada waktu menstruasi - Mencegah anaemia defesiensi zat besi. - Mengurangi kemungkinan infeksi panggul dan kehamilan Ektopip. - Mengurangi resiko kanker ovarium. - Cocok sekali digunakan untuk menunda kehamilan pertama dari Pus muda. - Tidak mempengaruhi produksi ASI pada pil yang mengadung progesteron antara lain exluton/minipil. Kerugian : - Memerlukan disiplin dari pemakai. - Dapat mengurangi ASI pada pil yang mengandung estrogrn. - Dapat meningkatkan resiko infeksi klamidia, external genital warts. - Kembalinya kesuburan agak lambat. - Tidak dianjurkan pada wanita yang berumur di atas 30 tahun karena akan mempengaruhi keseimbangan metabolisme tubuh. Kontra Indikasi : - Menyusui, kecuali pil mini - Pernah sakit jantung - Tumor/keganasan - Kelainan jantung, varises dan darah tinggi - Perdarahan pervaginan (perdarahan melalui liang sanggama, keculai tidak diketahui penyebabnya. - Migrain ( pusing kepala yang hebat ). Cara menggunakan : Pil pertama diminum pada hari kelima haid, seterusnya berturut- turut setiap hari satu pil. Khusus untuk pil-pil dengan kemasan khusus dimulai pada hari pertama haid sesuai dengan petunujk pada kemasannya. Digunakan terutama bagai wanita PUS yang ingin menunda kehamilan, atau yang ingin menjarangkan kehamilan sesudah selesai masa menyusui dan tidak mempunyai kontra indikasi medis. Khusus pil mini (exluton), digunakan untuk ibu-ibu yang menyusui. Efek samping : Manakala terjadi : 1) Perdarahan 2) Tekanan Darah Tinggi : 3) Perubahan Berat Badan. 4) Kloasma. 5) Tromboeboli 6) Air susu berkurang 7) Rambut Rontok 8) Varises 9) Perubahan Libido 10) Depresi 11) Pusing dan Sakit Kepala B. Mekanisme kerja kontrasepsi hormonal

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hormonal telah mempelajari bahwa estrogen dan progesterone memberikan umpan balik terhadap kelenjar hipofisis melalui hipotalamus sehingga terjadi hambatan terhadap perkembangan folikel dan proses ovulasi.

Melalui hipotalamus dan hipofisis, estrogen dapat menghambat pengeluaran follicle stimulating hormone (FSH) sehingga perkembangan dan pematangan folikel de graaf tidak terjadi.Disamping itu progesterone dapat menghambat pengeluaran hormone luteinizing (LH).Estrogen mempercepat peristaltic tuba sehhingga hasil konsepsi mencapai uterus endometrium yang belum siap menerima implantasi.

Fungsi komponen progesterone :

1. Rangsangan balik kehipotalamus dan hipofisis, sehingga pengeluaran LH tidak terjadi dan menghambat ovulasi. 2. Progesterone mengubah endometrium , sehingga kapasitas spermatozoa tidak berlangsung.3. Mengentalkan lender serviks sehingga sulit ditembus spermatozoa4. Menghambat peristaltic tuba , menyulitkan konsepsi.5. Menghindari implantasi , melalui perubahan struktur endometrium