tt kb pil bermasalah penambahan berat badan

26
TINJAUAN TEORI KB PIL BERMASALAH A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1. Pengertian a. Akseptor Adalah orang yang menerima dan mengikuti/melaksanakan program KB. b. Kontrasepsi 1) Usaha- usaha untuk mencegah kehamilan, bisa bersifat sementara dan permanen. (Wiknjosastro, 2009:534) 2) Kontra: mencegah, melawan. Konsepsi: pertemuan antara sel telur ( ) yang matang dan sel sperma ( ) yang mengakibatkan kehamilan. (BKKBN.2006:165) 2. Cara Kerja KB Pil a. Pil berisi hormon progesteron dan esterogen buatan mempunyai pengaruh: 1) Mencegah pengeluaran hormone dari kelenjar hipofisis yang diperlukan untuk ovulasi sehingga tidak terjadi ovulasi. 2) Menyebabkan perubahan pada endometrium sehingga tidak siap untuk nidasi. 3) Menambah kepekatan lendir serviks sehingga tidak mudah ditembus oleh sperma. (Depkes RI,2009: 43) b. Esterogen dapat mempengaruhi ovulasi.Perjalanan umum/ implantasi, ovulasi dihambat melaui pengaruh esterogen terhadap hipotalamus dan selanjutnya menghambat FSH dan LH. Implantasi fetus yang sudah dibatasi, dihambat

Upload: ayyriz

Post on 27-Nov-2015

59 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

tinjauan teori

TRANSCRIPT

Page 1: Tt Kb Pil Bermasalah Penambahan Berat Badan

TINJAUAN TEORI KB PIL BERMASALAH

A. TINJAUAN TEORI MEDIS

1. Pengertian

a. Akseptor

Adalah orang yang menerima dan mengikuti/melaksanakan program KB.

b. Kontrasepsi

1) Usaha- usaha untuk mencegah kehamilan, bisa bersifat sementara dan

permanen. (Wiknjosastro, 2009:534)

2) Kontra: mencegah, melawan. Konsepsi: pertemuan antara sel telur (♀) yang

matang dan sel sperma (♂) yang mengakibatkan kehamilan.

(BKKBN.2006:165)

2. Cara Kerja KB Pil

a. Pil berisi hormon progesteron dan esterogen buatan mempunyai pengaruh:

1) Mencegah pengeluaran hormone dari kelenjar hipofisis yang diperlukan untuk

ovulasi sehingga tidak terjadi ovulasi.

2) Menyebabkan perubahan pada endometrium sehingga tidak siap untuk nidasi.

3) Menambah kepekatan lendir serviks sehingga tidak mudah ditembus oleh

sperma. (Depkes RI,2009: 43)

b. Esterogen dapat mempengaruhi ovulasi.Perjalanan umum/ implantasi, ovulasi

dihambat melaui pengaruh esterogen terhadap hipotalamus dan selanjutnya

menghambat FSH dan LH. Implantasi fetus yang sudah dibatasi, dihambat

esterogen dosis tinggi(dietil strigestrol, ethil strigestrol) yang diberikan pada

setengah siklus haid.

c. Progesteron berfungsi untuk menyiapkan endometrium untuk implantasi dan

mempertahankan kehamilan.Di samping itu progesteron dapat:

1) Mengentalkan lendir serviks sehingga penetrasi sperma lebih sulit

2) Mengubah motilitas tuba

3) Kapasitas sperma dihambat oleh progesteron

4) Jika diberikan sebelum konsepsi, maka perjalanan ovum dalam tuba terlambat.

5) Implantasi dihambat bila progesteron diberikan sebelum ovulasi walaupun

terjadiproduksi progesteron dan corpus luteum akan berkurang sehingga

implantasi dihambat.

Page 2: Tt Kb Pil Bermasalah Penambahan Berat Badan

6) Penghambatan ovulasi melalui hipotalamus, hipofise anterior (Wiknjosastro,

2009: 916)

3. Susunan pil

Pil hormonal untuk kontrasepsi tidak dilihat dari esterogen dan progesteron alamiah,

tetapi steroid sintetik. Ada 2 progesteron sintetik, yaitu 19 Nontestosteron dan 17

alpha asetolusi progesteron. Derivat 19 Nontestosteron yang sekarang banyak

digunakan untuk pil kontrasepsi adalah nosetinodied norethindronasetat,

etinodiesdiasetat dan norgestrol. Estrogen yang banyak digunakan untuk pil

kontrasepsi adalah estradiol dan mestriadiol. Masing-masing zat ini mempunyai etinil

group dengan atom C17. Kasiatnya meninggi bila dimakan peroral sehingga tidak

mudah untuk cepat diubah.Berbeda unit bila steroid alamiah yang ditelan per oral.

(Wiknjosastro, 2009: 544)

4. Macam-Macam Pil

a. Tipe Kombinasi

Berisi estrogen dan progesteron 1 tablet dosis tertentu, biasanya di dalam rangkaian

terdiri dari 20, 21, 22 tablet.

b. Tipe Sekuental

Terdiri dari 20 tablet di dalamnya No. 15, 16, berisi esterogen, tablet no.17 berisi

campuran esterogen dan progesteron.

c. Tipe Berangkai/ Serial

Hampir sama dengan tipe kombinasi/ sekuental ditambah tablet (biasanya 7 buah)

berisi vitamin dan mineral (tidak berisi hormon)

(Depkes RI, 2009:43)

5. Komposisi Pil

a. Microgynon 30 CU

Mengandung 28 pil, tiap pil mengandungL-norgesterol 0,15mg dan Ethynil

estradiol 0,03mg

b. Marvelon

Berisi 28 pil, tiap pil mengandungL- norgesterol 0,15mg dan Ethynil estradiol

0,03mg

c. Norgesse

Berisi 28 pil, tiap pil mengandungL- norgesterol 0,15mg dan Ethynil estradiol

0,03mg

d. Ekskluton

Page 3: Tt Kb Pil Bermasalah Penambahan Berat Badan

Berisi 28 pil, tiap pil mengandung erenestrol 0,5mg.

e. Trinordiol

Berisi 28 pil dengan susunan:

1) 6 tablet coklat (L-norgestrel 0,05mg dan Ethynil estradiol 0,03mg)

2) 5 tablet putih (L-norgestrel 0,01mg dan Ethynil estradiol 0,04mg)

3) 10 tablet kuning (L-norgestrel 0,0125mg dan Ethynil estradiol 0,03mg)

f. Mikrodiol 30 (28 pil)

Tiap pil mengandung L- norgesterol 0,15mg dan Ethynil estradiol 0,03mg.

(BKKBN, 2006:9-10)

6. Indikasi pil

a. Menghindari kesuburan/kehamilan sementara menjelang/sesudah, segera setelah

menikah di masa interval.

b. Mengatur jadwal haid menjelang pernikahan. (BKKBN, 2006: 10)

7. Kontraindikasi pil

a. Pil kombinasi

1) Tromboflebitis, kelainan cerebrovaskuler, fungsi hati tidak /kurang baik,

keganasan payudara, dan alat reproduksi, kehamilan atau diduga hamil,

varices berat. (kontraindikasi mutlak)

2) Hipertensi, DM, perdarahan abnormal pervaginam yang tidak jelas

penyebabnya, fibromioma uterus, penyakit jantung/ginjal. (kontraindikasi

relatif)

(Wiknjosastro, 2009: 917)

b. Mini Pil

1) PPV yang tidak diketahui sebabnya, wanita usia tua

2) Penyakit mononukleusis akut/penyakit hati/ hepar (Wiknjosastro, 2009: 920)

8. Cara pemakaian Pil

a. Gunakan kontrasepsi cadangan seperti kondom bila baru mulai dengan bungkus

pertama pil oral.

b. Ada beberapa cara untuk mulai dengan pil kontrasepsi: Mulai hari pertama haid/

kelima haid, mulai pada hari minggu pertama setelah haid (preparat dari ASI),

mulai pada hari ini bila pasti tidak hamil.

c. Minumlah pil oral setiap hari sampai habis seluruhnya kemudian:

1) Pil 28 hari, langsung mulai dengan bungkus baru.

Page 4: Tt Kb Pil Bermasalah Penambahan Berat Badan

2) Pil 21 hari, hentikan minum pil selama seminggu, kemudian mulai lagi dengan

bungkus baru pada hari ke-8 setelah penghentian pil.

9. Hal-hal yang Harus Diperhatikan Akseptor

a. Efektivitas akan berkurang jika dipakai dengan obat-obatan tertentu

b. Bila lupa minim pil, setelah teringat segera minum pil yang terlupa tadi dan pil

untuk hari ini diminum seperti biasanya.

c. Bila lupa minum 2 pil setelah ingat segera minum 2 pil pada hari itu dan 2 pil hari

berikutnya.

d. Bila lupa minum 3 pil/ lebih,sebaiknya segera gunakan alat kontrasepsi cadangan

selama sisa siklus. Bila ingin meneruskan dengan pil oral bisa dengan 2 cara:

1) Minum 2pil/ hari untuk 3 hari dan gunakan kontrasepsi cadangan sampai haid

berikutnya.

2) Hentikan pil oral dari bungkus lama, pertama setelah lupa 3-4 pil oral.

10. Keuntungan

a. Reversibilitas tinggi

b. Mudah menggunakannya

c. Mengurangi rasa sakit saat menstruasi

d. Mencegah anemia defisiensi zat besi

e. Mengurangu infeksi panggul dan KET

f. Mengurangi resiko Ca ovarium

g. Tidak mempengaruhi produksi ASI, pada pil yang mengandung progesteron,

antara lain axelotin dan mini pil. (BKKBN,2006: 174)

h. Tidak mengganggu senggama

i. Bila minum pil sesuai aturan, efektivitasnya berhasil 100%

j. Dapat dipakai untuk pengobatan:

1) Ketegangan menjelang haid & nyeri saat haid

2) Pengobatan pasangan mandul dan perdarahan yang tidak teratur

3) Pengobatan penyakit endometriosis

4) Dapat menigkatkan libido.

(Manuaba, 2009:442)

11. Kerugian

a. Memerlukan disiplin pemakaian

b. Mengurangi produksi ASI pada pil denganesterogen

c. Meningkatkan resiko klamidia eksternal vagina

Page 5: Tt Kb Pil Bermasalah Penambahan Berat Badan

d. Dalam waktu panjang, menekan fungsi ovarium

e. Mempengaruhi fungsi hati dan ginjal

f. Motivasi harus kuat

g. Pil mini kurang efektif untuk mencegah kehamilan dibandingkan pil kombinasi.

h. Biasanya timbul penyulit ringan seperti :

1) Berat badan bertambah

Gejala dan keluhan : berat badan bertambah/berkurang beberapa kg dalam

beberapa bulan setelah pemakaian pil KB. (BKKBN, 2006:176)

Pada penggunaan pil oral dapat menaikan berat badan dari 5-10 kg atau lebih

pertambahan berat badan pada pemakaian pil oral karena adanya retensi cairan

yang disebabkan karena komponen progestin atau estrogen dalam pil oral.

(Hartanto, 2004: 140) penambahan berat badan 5kg atau lebih selama

pemakaian pil oral dapat menjadi kontraindikasi. (Hartanto, 2004:107).

2) Rambut rontok

3) Tumbuh akne

4) Mual sampai muntah

5) Mempengaruhi fungsi hati dan ginjal

(Saifuddin, 2006: 42-43)

12. Efek Samping

a. Esterogen

Nausea, oedema, keputihan, depresi, nyeri kepala, vaskuler, hipertensi, iritabilitas,

semburan panas, prolapsus uteri, spoting, darah haid berkurang, buah dada tegang,

retensi cairan.

b. Progesteron

Nafsu makan tinggi, BB bertambah, depresi, libido menurun, acne alopecia, nyeri

kepala, efek anabiotik, darah haid banyak, belwan moniliasis, payudara

membesar; tegang; tanpa retensi cairan.

(Wiknjosastro, 2009:174)

13. Cara Penanganan

a. Perdarahan : Menjelaskan hal ini wajar karena pengaruh hormon.

b. Perubahan BB : Jelaskan kepadda ibu dapat diatasi dengan diet

rendah kalori dan berolahraga.

c. Chloasma : Efek samping yang wajar dengan ganti kontrasepsi

Page 6: Tt Kb Pil Bermasalah Penambahan Berat Badan

non hormonal

d. Hipertensi : Jelaskan bahwa pil menyebabkan TD naik. Beri HCT

1x1 tablet pagi hari selama 3 hari.

e. Tromboemboli : Atasi dengan pil esterogen dosis rendah.

f. ASI berkurang : Vit B6 50 mg 3x1/ hari, hentikan pemakaian pil,

ganti pil mini/ kontrasepsi non hormonal.

14. Efektifitas

Sangat tinggi, hal ini tergantung dari disiplin pemakaiannya. (BKKBN,2006: 2)

Angka kegagalan teoritis ±0,35% tetapi dalam praktik berkisar 1-8% untuk pil

kombinasi dan 3-10% untuk mini pil. (Wiknjosastro, 2009: 174)

B. TINJAUAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN

I. PENGKAJIAN DATA

Pengkajian atau pengumpulan data dasar adalah mengumpulkan semua data yang

dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan pasien. (Anggraeni, Yeti. 2010 : 134)

A. Anamnesa

1. Biodata

a. Nama

Dikaji untuk mengenal atau memanggil pasien agar tidak keliru dengan

pasien-pasien lain. (Ibrahim, 2010:81). Memanggil ibu dengan namanya

juga membuat hubungan bidan-pasien lebih akrab. Nama sebagai

identitas diri sehingga berfungsi untuk menghargai pasien.

b. Umur

Untuk mengetahui, termasuk usia paritas rendah ( kurang dari 25

tahun ) atau bukan, sebagai pertimbangan menentukan fase apa dalam

sasaran keluarga berencana. ( Hartono, 2002 : 30 )

c. Pendidikan

Untuk mengenai tingkat pengetahuan ibu. Berhubungan dengan daya

pikir, pendidikan tingkat tinggi akan lebih mudah menerima dan

memahami penjelasan yang disampaikan, lebih realistis dalam melihat

diri dan masalah yang dihadapi sehingga akan terhindar dari gejala-

gejala kecemasan dan salah penyesuaian diri. (Hartono, 2002:28)

d. Pekerjaan

Page 7: Tt Kb Pil Bermasalah Penambahan Berat Badan

Pekerjaan pasien ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh

pekerjaan terhadap permasalahan kesehatan pasien.

e. Agama

Untuk mengetahui keyakinan yang dianut oleh ibu berkaitan dengan alat

kontrasepsi yang akan dipilih ibu.

f. Suku bangsa

Untuk mengetahui adat/kebiasaan karena suku bangsa/suku tertentu

mempunyai adat kebiasaan yang berbeda.

g. Alamat

Untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila ada

ibu yang namanya sama. (Ibrahim, 2006:81)

Untuk mengetahui tempat tinggal dan lingkungan guna mempermudah

hubungan bila diperlukan dalam keadaan mendesak dan untuk

keperluan kunjungan rumah. (Depkes RI, 2006:3)

2. Alasan Kunjungan

Alasan apa yang mendasari ibu datang. Tuliskan sesuai ungkapan ibu.

Misalnya : ibu ingin menjadi akseptor KB …., ingin mendapatkan informasi

tentang alat kontrasepsi.

3. Keluhan Utama

Menanyakan apa yang dirasakan sebagai masalah atau kekhawatiran utama

ibu.

Misalnya : Ibu menyatakan setelah menggunakan KB suntik ini berat badan

semakin naik

4. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat Kesehatan Pasien

Riwayat kesehatan ibu dikaji untuk mengetahui penyakit yang dulu

pernah diderita yang dapat mempengaruhi dan memperparah penyakit

yang saat ini diderita.seperti

Epilepsi dan TBC

Penderita epilepsi dan TBC yang sedang dalam pengobatan perlu

mendapatkan pengawasan khusus dan diberikan konseling

sehubungan dengan obat – obatan epilepsi dan TBC yang dapat

menurunkan daya kerja hormon progesteron pada KB suntik

Page 8: Tt Kb Pil Bermasalah Penambahan Berat Badan

sehingga hal tersebut dapat menjadi kontra indikasi semua jenis alat

kontrasepsi hormonal. Selain itu, kb hormonal menghambat kerja

rifampisin, obat TBC, sehingga penderita TBC tidak dianjurkan

memakai KB hormonal.

Jantung

Karena, pada KB yang mengandung hormon progesteron,akan

meningkatkan sirkulasi kekentalan dalam daerah, sehingga

meningkatkan kompensasi pada jantung.

Hipertensi

Semua jenis kontrasepsi hormonal merupakan kontraindikasi pada

tekanan darah > 200/120 mmHg. Dapat meningkat karena adanya

kompensasi untuk meningkatkan sirkulasi darah.

DM

Pasien DM yang memakai KB hormon harus dipantau. Karena akan

terjadi resistensi insulin dan dapat terjadi peningkatan glukosa

plasma sehingga pasien DM yang memakai KB hormon harus

dipantau.

Kanker payudara

Hanya klien dengan dugaan tumor payudara yaitu : keras, tidak

dapat digerakkan, dan tidak ada perubahan selama siklus haid, yang

perlu diperiksa sebelum dipasang salah satu jenis KB . Tidak ada

bukti bahwa dosis rendah progestin dapat menyebabkan kanker

payudara meskipun kanker payudara merupakan tumor yang sensitif

terhadap hormon.

(Saifuddin, 2006: 43)

b. Riwayat kesehatan keluarga

Dikaji untuk mengetahui penyakit yang diderita oleh anggota keluarga

yang bersifat menurun maupun menular.

Penyakit hipertensi dan DM merupakan penyakit yang bersifat menurun

sehingga kemungkinan terjadi bisa saja jika salah satu dari keluara

membawa karier penyakit tersebut dan penyakit tersebut merupakan

kontraindikasi pemakaian Kb suntik.

5. Riwayat Obstetri

a. Riwayat Haid

Page 9: Tt Kb Pil Bermasalah Penambahan Berat Badan

1) Menarche : ..... tahun

Menarche normal pada usia 10-16 tahun (Winkjosastro,2002:104).

Menarche dikaji untuk mengetahui apakah ada kemungkinan faktor

yang menyebabkan nyeri. Menarche dipengaruhi oleh faktor

keturunan, keadaan gizi dan kesehatan umum. (Winkjosastro,

2005:10)

2) Siklus haid : ... hari

Siklus haid yang nomal adalah 28 hari. Jika siklusnya kurang dari 18

hari atau lebih dari 42 hari dan tidak teratur, biasanya siklusnya

tidak berovulasi (unovulator). (Wiknjosastro, 2005:103). Siklus haid

yang lebih pendek dari biasa 21 hari disebabkan kongesti ovarium

karena peradangan,endrometriosis. (Wiknjosastro, 2005:205).

3) Lama haid : ... hari

Biasanya antara 3-5 hari ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-

sedikit kemudian dan ada yang sampai 7-8 hari. Pda setiap wanita

biasanya lama haidnya tetap. (Wiknjosastro, 2005:103).

4) Banyaknya

Hari ke ...-... = ganti pembalut ... x (penuh/ ± ¾ penuh/ ± ½)

Hari ke ...-... = ganti pembalut ... x (penuh/ ± ¾ penuh/ ± ½ / ¼)

Hari ke ...-... = ganti pembalut ... x (bercak- bercak)

Perlu dikaji karena banyak sedikitnya jumlah darah saat menstruasi

dapat untuk mendiagnosa adanya kelainan atau tidak pada alat

reproduksinya.

5) Sifat & warna : Perlu dikaji karena sifat dari darah haid itu

normalnya ada gumpalan sedikit dan warna merah segar, dengan

frekuensi nya rata-rata sampai hari 1-2. Sehingga perlu dikaji itu

mengetahui ada tidaknya kelainan sistem reproduksi sehubungan

dengan proses menstruasi.

6) Dismenore :Ya atau tidak

Nyeri haid menjelang atau selama haid dikenal dengan adanya

dismenorea primer dan sekunder. Perlu diwaspadai pada dismenorea

sekunder disebabkan oleh endometriosis dan infeksi kronik genetalia

interna.Terutama pada dismenorea sekunder berhubungan dengan

Page 10: Tt Kb Pil Bermasalah Penambahan Berat Badan

kelainan anatomis yang kemungkinan adalah infeksi, mioma uteri,

polip endometrial. (Manuaba, 1998:57).

7) Fluor albus : Ya atau tidak

Dikaji untuk mengetahui adanya infeksi atau tidak juga penyakit yang

berhubungan dengan organ reproduksi. Pada wanita yang sering

mengeluh nyeri dan keputihan kemungkinan terjadi neoplasma jinak,

radang vulva, adneksitis (wiknjosastro dalam Sarwono 2005: 271)

b. Riwayat Kebidanan yang lalu (Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas

yang lalu)

Bertujuan untuk mengetahui apabila terdapat penyulit, maka bidan harus

menggali lebih spesifik untuk memastikan bahwa apa yang terjadi pada ibu

adalah normal atau patologis.

Tahun

Kehamilan Persalinan Nifas

H/M,

Sehat/skt,

Umur

anak,

Meneteki

, lamanya

ANC Masalah Usia

kehamilan

Jenis

persalinan

Penolong L/P

BB

Apabila :

1) Ibu yang mempunyai riwayat abortus ada yang disebabkan karena

gangguan pada organ reproduksi.

2) Ibu yang mempunyai riwayat KET ada yang disebabkan karena

gangguan pada organ reproduksi.

3) Ibu yang mempunyai riwayat infeksi intra partum.

4) Persalinan dengfan SC: kemungkinan nyeri disebabkan oleh luka

pasca operasi

5) Persalinan dengan VE: kemungkinan nyeri disebabkan oleh luka

episiotomi/ trauma pada jalan lahir/ terjadi infeksi pada jalan lahir.

6) Persalinan dengan forceps: Kemungkinan nyeri disebabkan oleh luka

episiotomi trauma pada jalan lahir/ terjadi infeksi pada jalan lahir.

7) Terjadi infeksi pada masa nifas

Page 11: Tt Kb Pil Bermasalah Penambahan Berat Badan

Semua hal ini bisa berakibat terjadi infeksi pada organ reproduksi yang

menetap.

6. Riwayat KB

Alat kontrasepsi yang pernah dipakai dan lamanya:

Kapan terakhir berhenti: .................................... alasan ...........

Keluhan/ masalah: ............................................

Tujuan pengkajian pada riwayat KB adalah untuk mengetahui alat

kontrasepsi yang pernah dan saat ini digunakan ibu yang kemungkinan

menjadi penyebab atau berpengaruh pada penyakit yang diderita saat ini.

Contoh: pada penyakit metroragia dapat disebakan oleh pengaruh

penggunaan AKDR dankontrasepsi hormonal kombinasi.

7. Riwayat perkawinan

Riwayat pernikahan (bila belum menikah, hal ini tidak perlu dikaji). Dikaji

bila ibu sudah menikah, untuk mengetahui pengaruh status pernikahan

terhadap masalah kesehatan reproduksi ibu misalnya berapa kali ibu

menikah, umur ibu dan suami saat menikah, lama pernikahan dan jumlah

anak.

8. Pola kebiasaan sehari - hari

a. Nutrisi

Makan : ……. x per hari, komposisi :……

Minum : ……. Gelas per hari, jenis :…

Di kaji untuk mengetahui apakah ada perubahan pola makan atau tidak

selama pengguanaan alat kontrasepsi ini.

b. Eliminasi

BAB : ……. x per hari, konsistensi (lembek / keras)……, warna …..

BAK : ……. x per hari, warna ……

c. Personal Hygiene

Dikaji untuk mengetahui kebiasaan pola kebersihan diri ibu.

Mandi : ….. x per hari

Keramas : ….. x per minggu

Gosok gigi : ….. x per hari

Page 12: Tt Kb Pil Bermasalah Penambahan Berat Badan

ganti pakaian : ……x per hari , celana dalam ……….. x sehari

kebiasaan memakai alas kaki …………………………………

d. Hubungan seksual

Frekuensi : …………… x per minggu

Contact bleeding : ……………….

Keluhan lain : ……….

e. Aktivitas Fisik dan olahraga

Aktivitas fisik (beban pekerjaan) …………………………..

Olah raga : jenisnya …………………… frekuensi ……………… x

seminggu

9. Data psikososial spiritual dan ekonomi

a. Latar belakang sosial budaya dan spiritual

Latar belakang sosial budaya dan agama harus dikaji karena akan

mempengaruhi respon calon akseptor.

- Suami mendukung atau tidak tentang alat kontrasepsi yang dipilih?

- Bagaimana ajaran agama yang dianut ibu apakah memperbolehkan

menggunakan KB atau tidak?

- Bagaimana pandangan masyarakat tentang alat kontrasepsi yang

digunakan?

b. Tingkat pengetahuan

Tingkat pengetahuan pasien perlu dikaji :

- Hal - hal apa yang sudah diketahui ibu mengenai KB

- Hal - hal apa yang perlu di ketahui ibu tentang KB yang akan

digunakan

c. Penghasilan perbulan

Dikaji untuk mengetahui kemampuan ekonomi ibu tentang alat

kontrasepsi yang akan dipilih.

Page 13: Tt Kb Pil Bermasalah Penambahan Berat Badan

B. Pemeriksaan Fisik

1. Pemeriksaan Umum

a. Vital Sign

Tekanan Darah

Tekanan darah > 160 mmHg atau diastolik >90 mmHg Pil tidak boleh

digunakan (Saifuddin, 2006: MK-32). Kontraindikasi jika 3x

kunjungan bertambah diastole >90mmHg dan sistole >160mmHg.

Nadi tidak lebih dari 120x/menit. (Depkes, 2006: 32)

b. Berat badan

Pil oral dapat meningkatkan BB 5-10kg/ lebih (Hanafi, 2003:140)

Biasanya timbul penyulit ringan seperti berat badan bertambah.

(Manuaba, 1999:442-443)

2. Pemeriksaan Fisik

a. Rambut

Progesteron dapat menyebabkan rambut kering. (Mauaba, 2009:442)

Penyulit ringan berupa rambut rontok (Manuaba, 2009:442-443)

b. Pipi

Chloasma ditemukan pada pengguna pil kontrasepsi jangka panjang.

(Baziad, 2003:82)

Komponen progesteron menimbulkan acne. (Manuaba, 2009:442)

c. Mata

Sklera kuning mengarah pada gangguan fungsi hati. (Hanafi, 2003:108)

d. Mammae

Progesteron kadang menyebabkan mammae mengecil. (Wiknjosastro,

2009). ASI berhenti/ sedikit karena sterogen menekan produksi ASI.

(Depkes RI, 2006:15)

e. Abdomen

Minum pil jangka lama dan esterogen dosis tinggi dapat menyebabkan

pembesaran mioma uteri. (Wiknjosastro, 2006:548)

f. Ekstremitas

Komponen progesteron menyebabkan tangan dan kaki sering kram.

(Manuaba, 2006:442)

g. Genetalia

Page 14: Tt Kb Pil Bermasalah Penambahan Berat Badan

Eksterna

Pruritus vulva selama penggunaan pil kontrasepsi hormonal.

(Badziad, 2003:29)

Interna

Sering menyebabkan hipertrofi serviks. (Baziad, 2003:442)

3. Pemeriksaan Penunjang

Px protein urine & gula darah

Bagi pengidap diabetes efek samping yang paling mengkhawatirkan dari

penggunaan kontrasepsi hormonal adalah peningkatan kadar gula

darah. Diduga hormon yang digunakan dapat mempengaruhi kerja

insulin dalam memetabolisme gula.

Px apakah klien hamil/ tidak. (Hanafi, 2008:120)

II. INTERPRETASI DATA

Adalah suatu diagnosa yang ditegakkan setelah melakukan pengkajian dan analisa

secara rinci, karena interpretasi data dapat menentukan rencana tindakan yang

akan dilakukan selanjutnya dengan manajemen asuhan kebidanan.

a. Diagnosa

Nama ibu (inisial), umur ibu, P... A... , KB ....... Baru/Lama .......

Data Dasar:

1. Data Subyetif

Berdasaran keluhan ibu atau yang dikatakan ibu

Misal :

- Ibu mengatakan semenjak menggunakan kontrasepsi pil berat badannya

mengalami kenaikan.

2. Data Objektif

Berdasarkan hasil pemeriksaan

Misal :

a) Tekanan darah

Tekanan darah diperiksa pada saat pemasangan untuk mengetahui

adanya kelainan dan harus tetap disadari kemungkinan perbedaan

Page 15: Tt Kb Pil Bermasalah Penambahan Berat Badan

individu sehingga pemeriksaan tekanan darah dapat dilakukan setelah

pasien istirahat ±15menit.

b) Berat badan

Pada peserta KB Pil biasanya akan terjadi perubahan berat badan

sehingga perlu dilaksanakan pemeriksaan BB saat pemakain pertama

dan kunjungan ulang.

b. Masalah

Juga berisi masalah yang terjadi, yang berhubungan dengan penggunaan alat

kontrasepsi yang dialami pasien tersebut, termasuk didalamnya

ketidaknyamanan dan kecemasan yang diakibatkan oleh penggunaan alat

kontrasepsi tersebut.

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Terjadi gangguan kardiovaskuler.

Profil seorang wanita yang mengalami obesitas atau peningkatan berat badan

merupakan kandidat untuk menderita penyakit kardiovaskuler. (Helen, 2006 : 468)

IV. KEBUTUHAN ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA, KOLABORASI, DAN

KONSULTASI

Bidan menentukan tindakan apa yang harus segera dilakukan atau tindakan

emergensi sesuai kondisi klien.

Bidan bisa menentukan konsultasi dengan profesional lain jika memang diperlukan.

Bidan menentukan kebutuhan kolaborasi dengan dokter untuk klien dengan masalah

kesehatan atau penyakit yang dialami.

Misal :

Perubahan Berat Badan

Berat badan bertambah atau berkurang beberapa Kg dalam beberapa bulan setelah

pemakaian pil KB.

Penanggulangan dan Pengobatan :

Konseling :

Menjelaskan kepada akseptor pil bahwa kenaikan berat badan adalah salah satu

efek samping pemakaian pil, akan tetapi tidak selalu kenaikan berat badan tersebut

Page 16: Tt Kb Pil Bermasalah Penambahan Berat Badan

diakibatkan dari pemakaian pik KB. Kenaikan berat badan dapat disebabkan hal –

hal lain. Begitu pula penurunan berat badan.

Pengobatan medis :

Pengobatan diet merupakan pilihan utama. Dianjurkan untuk melaksanakan diet

rendah kalori disertai olah raga seperti senam dan sebagainya (bila terlalu berat).

Bila terlalu kurus, dianjurkan untuk diet tinggi kalori. Bila tidak berhasil,

dianjurkan untuk mengganti dengan cara kontrasepsi non hormonal (BKKBN,

2006).

V. RENCANA TINDAKAN

1. Berikan informasi tentang metode kontrasepsi yang digunakan (pil) mengenai

macam-macam, efek samping, indikasi, cara kerja, dan penggunaan pil

kontrasepsi.

2. Libatkan suami dalam pengambilan keputusan tentang metode kontrasepsi yang

dipilih.

3. Berikan informed consent pada klien dan suami.

4. Beritahu kepada ibu untuk mengenali masalah-masalah yang muncul pada

penggunaan pil (penambahan berat badan) dan cara mengatasinya.

5. Anjurkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang jika pil habis atau

sewaktu-waktu jika ada keluhan.

6. Jika keluhan terasa sangat mengganggu ibu, anjurkan ibu untuk memilih metode

kontrasepsi yang lain seperti IUD dan jelaskan keuntungan serta kerugiannya.

(Saifuddin, 2006: MK 34-36)

VI. IMPLEMENTASI

1. Memberikan informasi tentang metode kontrasepsi yang digunakan (pil)

mengenai macam-macam, efek samping, indikasi, cara kerja, dan penggunaan

pil kontrasepsi.

2. Melibatkan suami dalam pengambilan keputusan tentang metode kontrasepsi

yang dipilih.

3. Memberikan informed consent pada klien dan suami.

4. Memberitahu kepada ibu untuk mengenali masalah-masalah yang muncul pada

penggunaan pil (penambahan berat badan) dan cara mengatasinya.

Page 17: Tt Kb Pil Bermasalah Penambahan Berat Badan

5. Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang jika pil habis atau

sewaktu-waktu jika ada keluhan.

6. Jika keluhan terasa sangat mengganggu ibu, menganjurkan ibu untuk memilih

metode kontrasepsi yang lain seperti IUD dan jelaskan keuntungan serta

kerugiannya.

(Saifuddin, 2006: MK 34-36)

VII. EVALUASI

Pada langkah ini dilakukan evaluasi klasifikasi dari asuhan yang mudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar telah terpenuhi sesuai

kebutuhan sebagaimana telah didefinisikan didalam masalah diagnosa/ masalah.

Langkah evaluasi dalam asuhan kebidanan didokumentasikan dalam bentuk SOAP.

S : Subyektif

Berisi tentang data dari pasien melalui anamnesis (wawancara) yang

merupakan ungkapan langsung.

Misalnya : Ibu menyatakan berat badannya semakin naik

O : Obyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik, hasil

laboratorium dan tes diagnosa lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk

mendukung assesment.

Misal :

1. Tekanan darah

Tekanan darah diperiksa pada saat pemasangan untuk mengetahui

adanya kelainan dan harus tetap disadari kemungkinan perbedaan

individu sehingga pemeriksaan tekanan darah dapat dilakukan setelah

pasien istirahat ±15menit.

2. Berat badan

Pada peserta KB Pil biasanya akan terjadi perubahan berat badan

sehingga perlu dilaksanakan pemeriksaan BB saat pemakain pertama

dan kunjungan ulang.

A : Assesment

Page 18: Tt Kb Pil Bermasalah Penambahan Berat Badan

Menggambarkan interpretasi data subyektif dan obyektif dalam suatu

identifikasi :

1. Diagnosa/ masalah

Misal :

Diagnosa : Nama ibu (inisial), umur ibu, P... A... ,KB .....

Baru/Lama .......

Masalah : Berisi masalah yang terjadi, yang berhubungan dengan

penggunaan alat kontrasepsi yang dialami pasien tersebut, termasuk

didalamnya ketidaknyamanan dan kecemasan yang diakibatkan oleh

penggunaan alat kontrasepsi tersebut.

2. Antisipasi diagnosa lain/ masalah potensial

Misal :

Perubahan Berat Badan

Berat badan bertambah atau berkurang beberapa Kg dalam beberapa

bulan setelah pemakaian pil KB. Jika berat badan ibu terlalu berat maka

dianjurkan untuk melaksanakan diet rendah kalori disertai olah raga

seperti senam dan sebagainya. Bila tidak berhasil, dianjurkan untuk

mengganti dengan cara kontrasepsi non hormonal.

P : Plan

Merupakan rencana dari tindakan yang akan diberikan termasuk asuhan

mandiri, kolaborasi, tes diagnosis atau laboratorium, serta konseling untuk

tindak lanjut.

(Pusdiknakes, 2003 )

Misal :

Perubahan berat

1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu baik dan

berat badannya meningkat.

Hasil : Ibu mengetahui hasil pemeriksaan dan terlihat sedikit cemas

karena berat badannya meningkat

Page 19: Tt Kb Pil Bermasalah Penambahan Berat Badan

2. Memberikan konseling pada ibu bahwa ibu tidak perlu cemas karena itu

merupakan efek samping dari pemakaian KB pil dan berat badan ibu

juga tidak terlalu berat. Namun ibu juga bisa diet rendah kalori disertai

olah raga seperti senam dan sebagainya untuk mengurangi penambahan

berat badannya.

Hasil : Ibu mengerti dan mengatakan akan melakukan diet

DAFTAR PUSTAKA

Varney, helen,dkk. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta :EGC.

Hartanto, Hanafi.dr. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan.

Badziad, Ali. 2003. Kontrasepsi Hormonal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

Saifuddin, Abdul Barri. 2006. Buku Paduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.

Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.