sediaan pil

24
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pil merupakan salah satu sediaan farmasi yang sudah lama digunakan.. Masyarakat lebih menggemari obat-obat tardisional dalam bentuk sedian pil dari pada sedian yang lain seperti jamu cair dan jamu serbuk, karena pil sangat evisien dikonsumsi tidak berasa pahit dan cara minum yang sangat mudah dari pada sedian yang lain. Oleh sebab itu sedian pil masih sangat diterima oleh masyarakat luas. Tidak menutup kemungkinan sedian pil juga dikembangkan dalam pembuatan obat-obat sintesis dan obat-obat modern, seperti halnya pil KB, pil obat magg dan lain-lain. Sedian pil bisa di buat dengan cara tradisional dan cara modern. Oleh sebab itu sedian ini masih diajarkan dan di kembangkaan dalam lingkungan sekolah dibidang kefarmasian. Namun bagi para pembuat yang masih baru pertama membuat terkadang masih banyak hambatan yang terjadi. Itu disebabkan karena banyak bahan obat yang perlu diperlakukan secara khusus. Selain itu, banyak juga

Upload: mentariabdullatif

Post on 18-Sep-2015

277 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

Farmasi

TRANSCRIPT

17

BAB IPENDAHULUAN1.1. LATAR BELAKANGPil merupakan salah satu sediaan farmasi yang sudah lama digunakan.. Masyarakat lebih menggemari obat-obat tardisional dalam bentuk sedian pil dari pada sedian yang lain seperti jamu cair dan jamu serbuk, karena pil sangat evisien dikonsumsi tidak berasa pahit dan cara minum yang sangat mudah dari pada sedian yang lain. Oleh sebab itu sedian pil masih sangat diterima oleh masyarakat luas. Tidak menutup kemungkinan sedian pil juga dikembangkan dalam pembuatan obat-obat sintesis dan obat-obat modern, seperti halnya pil KB, pil obat magg dan lain-lain. Sedian pil bisa di buat dengan cara tradisional dan cara modern. Oleh sebab itu sedian ini masih diajarkan dan di kembangkaan dalam lingkungan sekolah dibidang kefarmasian.Namun bagi para pembuat yang masih baru pertama membuat terkadang masih banyak hambatan yang terjadi. Itu disebabkan karena banyak bahan obat yang perlu diperlakukan secara khusus. Selain itu, banyak juga bahanbahan yang digunakan untuk membuat sediaan pil. Oleh karena itu, caracara pembuatan pil harus dipahami oleh para pembuat.

1I.2 TUJUAN 1. Mengetahui dan memahami teori umum pil. 2. Mampu membaca dan membuat resep pil dengan metode pembuatan pil yang sesuai dengan zat aktif. 3. Mampu menghitung dosis dari pil yang telah dibuat.1.3 MANFAAT 1. Untuk memperdalam pengetahuan tentang pil 2. Untuk mengetahui cara pembuatan pil

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

Pil berasal dari bahasa latin pila bola. FI III Pil adalah suatu sediaan berupa masa bulat mengandung satu atau lebih bahan padat. Pil merupakan salah satu sediaan farmasi yang sudah lama digunakan. Sedian pil sudah dikenal sebelum keluarnya produk obat modern, dahulu pil dibuat dengan cara tradisional akan tetapi untuk saat ini pil lebih mudah dibuat dengan cara yang lebih modern. Masyarakat lebih menggemari obat-obat tardisional dalam bentuk sedian pil dari pada sedian yang lain seperti jamu cair dan jamu serbuk, karena pil sangat evisien dikonsumsi tidak berasa pahit dan cara minum yang sangat mudah dari pada sedian yang lain. Oleh sebap itu sedian pil masih sangat diterima oleh masyarakat luas. Tidak menutup kemungkinan sedian pil juga dikembangkan dalam pembuatan obat-obat sintesis dan obat-obat modern, seperti halanya pil KB, pil obat magg dan lain-lain. Sedian pil bisa di buat dengan cara tradisional dan cara modern. Oleh sebab itu sedian ini masih diajarkan dan di kembangkaan dalam lingkungan sekolah dibidang kefarmasian.Namun bagi para pembuat yang masih baru pertama membuat terkadang masih banyak hambatan yang terjadi. Itu disebabkan karena banyak bahan obat yang perlu diperlakukan secara khusus. Selain itu, banyak juga bahanbahan yang digunakan untuk membuat sediaan pil. Oleh karena itu, caracara pembuatan pil harus dipahami oleh para pembuat.

3Syarat sediaan pil yang baik Homogen (ukuran, bentuk, warna, dosis) Mempunyai kekenyalan, daya rekat dan kekerasan tertentu Mempunyai waktu hancur tertentu Dalam FI III disyaratkan waktu hancur pil: Tidak boleh > 15 menit utk pil tak bersalut Tidak boleh > 60 menit utk pil bersalut gula atau selaput Utk pil salut enterik: setelah dilakukan pengujian dalam larutan HCl 0,06 N selama 3 jam, pada pengujian selanjutnya (lar dapar pH 6,8) waktu hancur pil tidak boleh > 60 menit Macam sediaan pil Bolus > 300 mg Pil 60 300 mg Granul 1/3 1 grain Parvul < 20 mg Tujuan pemberian sediaan pil Mudah digunakan/ditelan Menutup rasa obat yang tidak enak Relatif > stabil dibanding bentuk sediaan serbuk dan solutio Sangat baik utk sediaan yg penyerapannya dikehendaki lambat Kerugian pil Obat yang dikehendaki memberikan aksi yang cepat Obat yang dalam keadaan larutan pekat dapat mengiritasi lambung BO padat/serbuk yang voluminous dan BO cair dalam jumlah besar Formulaa. BO : padat (kinin sulfat), setengah padat (ekstrak beladon), cair (Tinct. Opii)b. Bahan tambahan : - pengisi - pengikat - pembasah - penabur - pemecah - penyalut Bahan pengisi Fungsi : memperbesar masa pil Jenis :- radix liquiritiae : utk pil berwarna - saccharum album : pil putih - bolus alba : pil yg BOnya oksidator Jumlah pemakaian, utk BO yg 1. Jumlahnya terlalu kecil, radix yg digunakan 2x succus 2. Jumlahnya sangat besar : pulvis pro pilulae (radix dan succus sama banyak)3. Golongan oksidator atau senyawa garam timbal (Pb) : bolus alba 100 mg/pil Bahan pengikat Succus liquiritiae ( 2g / 60 pil) PGS (500 mg / 60 pil), utk yg voluminous : 1-1,5 g/60 pil Succus dan saccharum album aa (75 g/1000 pil) berfungsi sbg pengisi dan pengikat Gliserin cum tragacanth (??) Adeps lanae/vaselin album qs utk BO yg bersifat :- saling bereaksi dg adanya air- terurai dg air- oksidator - garam-garam timbal Bahan pembasah Air Aqua gliserinata Sirupus simplex Madu Adeps lanae/ vaselin album Bahan pemecah Adanya bahan pengikat membuat pil sukar larut/pecah di lambung butuh bahan pemecah Natrium bikarbonat Bahan penabur FUNGSI : agar tak lengket pada alat dan satu sama lain dalam kemasan Jenis :1. Talk, untuk :- BO oksidator/ garam PB- pil putih - akan disalut - amilum orizae - MgCO3- radix liquiritiae pulv

Bahan penyalut FUNGSI : - menjaga stabilitas BO- menutup rasa dan bau BO- memperbaiki penampilan pil - mencegah pecahnya pil dalam lambung Jenis bahan penyalut :1. Penyalut gula : saccharum album2. Penyalut selaput/film : CMC-Na, Balsamum tolutanum, PEG, Carbowax 6000, perak 3. Penyalut enterik : salol, schellak, cellulose acetat phtalat Tahap peracikan pil Pembuatan massa pil Pemotongan pil Pembulatan dan penaburan pil Penyalutan pilA. Pembuatan massa pil1. Tentukan bobot BO untuk 1 pil 2. Tentukan macam dan jumlah bahan tambahan yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah dan sifat BO3. Campur BO+pengisi+bahan pengikat+bahan pemecah sesuai aturan 4. Tambahkan bahan pembasah sedikit-sedikit ke dalam camp digilas kuat ad massa pil yg baik (elastis, tidak lengket di mortir, dan tidak pecah digulung)

B. PEMOTONGAN PIL1. Massa pil dibentuk silinder yg panjangnya sesuai jumlah yg akan dibuat sebelumnya pemotong diberi alat penabur dulu C. PEMBULATAN PIL1. Potongan massa pil dipindahkan ke alat pembulat pil yg sudah diberi bahan penabur, selanjutnya dibulatkan 2. Masukkan pil ke wadah melalui lubang yang ada dan dihitung jumlahnya D. PENYALUTAN PILLakukan penyalutan sesuai dengan jenis bahan penyalut yang digunakan. Tujuan : Melindungi BO dari pengaruh lingkungan (salut selaput) garam-garam ferro disalut tolubalsem Menutupi rasa bahan yg tak enak (salut gula) kloramfenikol, strychnin Memperbaiki penampilan pil (salut selaput) Mencegah pelepasan di lambung (salut enterik) II.2 URAIAN BAHAN 1. Kalium permanganat (FI IV, hal : 480)Nama latin : kalium PermanganatSinonim : Kalii PermanganasNama kimia: KMnO4Kelarutan: Larut dalam air, mudah larut dalam air mendidih.Pemerian : Hablur, ungu tua, tempat tidak tembus oleh cahaya yang diteruskan dan berwarna biru metalik mengkilap oleh cahaya yang dipantulkan, kadang kadang di sertai warna merah tembaga tua, stabil di udara.Khasiat : Antiseptikum Ekstern.Penyimpanan: Dalam Wadah Tertutup baik.

2. VASELIN ALBI(FI III, hal : 633)Nama latin: Vaselinum AlbumSinonim : Vaselin PutihPemerian : Massa lunak, lengket, bening putih : sifat ini tetap setelah zat di leburkan dan dibiarkan hingga dingin tampak di aduk.Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95 %) p; larut dalam kloroform p, dalam eter p dan dalam eter minyak tanah p.Khasiat: Zat pengikatPenyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

3. BOLUS ALBA (FI III, hal : 330) Nama latin : KaolinumSinonim: Kaolin,Bolus AlbaNama Kimia : Alumunium Slikat HidratPemerian: Serbuk ringan, putih bebas, dari butiran kasar tidak berbau tidak mempunyai rasa licin.Khasiat/ kegunaan: Zat tambahan (penyerap) pada pil sebagai zat pengisi.Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.

4. TALK (FI III, Hal: 592)Nama latin: TalcumSinonim: TalkPemerian: Serbuk Halus, sangat halus licin,mudah melekat Pada kulit, bebas dari butiran; warnah putih atau putih kelabu.Kelarutan: Tidak larut dalam hampir semua pelarutKhasiat / Kegunaan: Zat tambahan (agar bahan tidak melekat pada alat cetakan).Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.

5. AQUA DESTILATA (FI III, hal : 96)Nama latin: Aqua DestilataSinonim : Air sulingKhasiat / Kegunaan : Zat pembasahPenyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

6. GLISERIN Nama Latin: GlycerolumSinonim : Gliserin,GliserolRumus struktur: CH2OH CHOH CH2OH Nama kimia : C3H8O3Pemerian : Cairan seperti suirop, jernih tidak berwarna; tidak berbau; manis, diikuti rasa hangat higroskopik. Jika disimpan beberapa lama pada suhu rendah dapat memadat membentuk massa hablur tidak berwarna yang tidak melebur hingga suhu mencapai lebih kurang 200.Kelarutan: Dapat campur dengan air, dan dengan etanol(95%) P; praktis tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam minyak lemak.Khasiat/ Kegunaan: Zat tambahan (pelarut)Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

BAB IIIMETODE KERJAIII.1 ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUMIII.1.1 ALAT-ALAT PRAKTIKUM Alu Lap halus Lap kasar Lumpang Neraca analitik Sendok tanduk Sudip Tabung Kaca arloji III.1.2 BAHAN-BAHAN PRAKTIKUM Aqua gliserinata q.s Etiket Kapas Kalium permanganat1,5 g Kertas perkamen Sacharum lactis0,3 g Vaselin albi0,3 g

12III.2 CARA KERJA 1. Disiapkan alat dan bahan 2. Dibersihkan lumpang dan alu dengan kapas yang ditetesi alkohol 3. Ditimbang masing-masing bahan berupa kalium permanganate sebanyak 1,5 g, bolus albi sebanyak 0,3 g, dan vaselin albi sebanyak 0,3 g dengan menggunakan neraca analitik 4. Dimasukkan kalium permanganate, bolus albi dan vaselin albi kedalam lumpang dan digerus hingga halus dan homogeny5. Ditambahkan tetes demi etes aqua gliserinata, hingga memperoleh massa pil yang lembek dan mudah dibentuk dengan cara digerus dan ditekan-tekan 6. Ditimbang bahan campuran tadi satu persatu menggunakan neraca analitik sebanyak 0,3 g7. Kemudian dibuat massa bulat dengan cara digelinding-gelindingkan pada papan kayu yang datar 8. Dikemas dan diberi etiketIII.3 Perhitungan Bahan1 Pil permanganat kalium = 50 mg30 Pil Permanganat kalium = 50 x 30 = 1500 mg 1,5 gBobot tablet = 60 mgSacarum lactis = 60 50 = 10 mg 30 x 10 = 300 mg adalah 30 pil = 0,3 gVaselin = 1/6x zat padat = 1/6 x 1800 mg = 300 mg = 0,3 g

BAB IIIHASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASANIII. 1 HASIL PENGAMATAN

III. 2 PEMBAHASAN

14Pada praktikum kali ini sediaan yang kami buat yakni Pil Kalium Permanganat. Pertama-tama yang kami lakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan. Adapun alat-alat yang kami gunakan pertama alu digunakan untuk menggerus bahan obat. Kaca arloji digunakan untuk meletakkan vaselin pada saat di timbang di neraca analitik. Kertas perkamen digunakan untuk meletakkan kalium permanganat dan bolus albi pada saat ditimbang di neraca analitik. Lap halus dan lap kasar digunakan untuk membersihkan alat-alat praktikum. Lumpang digunakan untuk menggerus bahan obat. Neraca analitik digunakan untuk menimbang bahan-bahan obat. Sendok tanduk digunakan untuk mengambil bahan obat berupa serbuk. Sudip digunakan untuk mengambil bahan obat yang telah digerus dari lumpang. Dan alat terakhir yang kami gunakan yaitu gelas ukur digunakan untuk mengukur aquagliserinata. Bahan-bahan yang kami gunakan untuk membuat Pil Kalium Permanganat yaitu kalium permanganat sebanyak 1,5 gram sebagai zat aktif, bolus albi sebanyak 0,3 gram sebagai zat pengisi, vaselin albi sebanyak 0,3 gram sebagai zat pengikat dan aquagilserinata secukupnya sebagai zat pelarut. Setelah semua alat-alat dan bahan-bahan untuk praktikum telah disiapakan kemudian kami menimbang bahan-bahan berupa kalium permanganat sebanyak 1,5g, bolus albi sebanyak 0,3g, dan vaselin albi sebanyak 0,3g, dengan menggunakan neraca analitik. Kemudian kami memasukkan kalium permanganat, bolus albi dan vaselin albi kedalam lumpang dan digerus hingga halus dan homogen. Setelah itu kami menambahkan sedikit demi sedikit aquagliserinata untuk memperoleh massa pil yang lembek dan mudah dibentuk dengan cara digerus dan ditekan-tekan. Setelah itu kami menimbang bahan campuran tadi satu persatu menggunakan neraca analitik sebanyak 0,3g. Kemudian kami membuat massa bulat dengan cara digelinding-gelindingkan pada papan kayu yang datar, kemudian kami menggemas dan member etiket putih untuk pemakaian dalam atau oral.

BAB VKESIMPULAN DAN SARANV.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan yang diperoleh maka dapat disimpulkan :1. Pil adalah suatu sediaan berupa masa bulat mengandung satu atau lebih bahan padat.2. Pil dapat di buat dengan memadukan zat aktif dengan zat tambahan yang cocok secara fisik, maupun secara kimia, dapat menghasilkan sebuah sediaan pil yang baik.3. Perhitungan dosis sangat mempengaruhi dari sediaan pil tersebut, sehingga kita dapat mengetahui kadar obat yang akan di perlukan untuk membuat sediaan pil.V.2 Saran1. Untuk laboratorium yaitu agar dapat melengkapi alat-alat dalam melakukan praktikum. Keterbatasan alat dalam laboratorium.2. Untuk praktikan agar lebih teliti lagi dalam melakukan percobaan ini agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan pada hasil pengamatan dalam percobaan tersebut.

16DAFTAR PUSTAKA1. Anonym. 1979.Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta.2. Anonym. 1979.Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta.3. Ansel, C. Haward. 2005. Pengantar bentuk sediaan farmasi. Jakarta. Universitasindonesia press4. Anief. Moh. 2005. Ilmu Meracik Obat. Gajah Mada press. Jakarta5. Syamsuni. Drs. 2007. Ilmu Resep. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta