tugas kontrasepsi pil

26
Kontrasepsi Pil Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Reproduksi I (Maternitas) Dosen : Indah Rohmawati, S. SiT., M. Kes Oleh : S1 Keperawatan Tingkat II IA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) “HUTAMA ABDI HUSADA” Jln. Dr. Wahidin Sudiron Husodo No. I Telp./Fax. (0355)322738 Kode Pos 66224 – Tulungagung 1

Upload: whisnu-prabowo

Post on 16-Nov-2015

239 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

g

TRANSCRIPT

Kontrasepsi PilDisusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Reproduksi I (Maternitas)

Dosen : Indah Rohmawati, S. SiT., M. Kes

Oleh :

S1 Keperawatan Tingkat II IA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)

HUTAMA ABDI HUSADA

Jln. Dr. Wahidin Sudiron Husodo No. I Telp./Fax. (0355)322738

Kode Pos 66224 TulungagungBAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keluarga Berencana adalah perencanaan kehamilan, sehingga kehamilan hanya terjadi pada waktu yang diinginkan. Jarak antar kelahiran diperpanjang dan kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila jumlah anak telah tercapai sesuai dengan yang dikehendaki, untuk membina kesehatan seluruh anggota keluarga dengan sebaik-baiknya menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) (Waloejono, H.M kartika, 2000 ).Pada dasarnya metode teknis Keluarga Berencana adalah mencegah dan menghilangkan kehamilan. Salah satu metode untuk menjarangkan atau mencegah kehamilan adalah dengan metode kontrasepsi oral. Metode pil KB telah menjadi bagian gerakan KB Nasional serta peminatnya makin bertambah karena aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pada pasien pasca persalinan.Pil KB yang banyak dipakai umumnya berisi dua jenis hormon, yakni estogen dan progesteron. Kedua jenis hormon ini menghambat terjadinya ovulasi. Oleh karena ovulasi atau keluarnya sel telur matang tidak terjadi, maka kehamilan pun tidak akan berbuah.

Angka keberhasilan memakai kontasepsi ini dibilang hampir selalu efektif dalam mencegah kehamilan. Namun tidak semua wanita memilih KB pil, jika mengidap tumor yang dipengaruhi oleh hormon estrogen, seperti tumor kandungan dan payudara, mengidap penyakit hati, pernah serangan stroke dan mengidap penyakit kencing manis. Mereka mutlak tidak boleh memakai KB pil dan harus memilih cara kontrasepsi yang lain.

Yang perlu dipertimbangkan tidak boleh memilih pil, apabila mengidap darah tinggi, migren, depresi, tumor jinak rahim, dan haidnya jarang. Karena obat dalam pil kurang lebih sama dengan obat suntik, maka memilih suntikan juga perlu mempertimbangkan kondisi-kondisi akseptor. Pilihaan pil KB sering ditinggalkan karena faktor efek sampingnya. Efek samping estrogen sering menimbulkan mual, nyeri kepala, dan nyeri payudara. Sedangkan efek samping progesteron menjadikan nafsu makan bertambah sehingga bertambah gemuk, muncul jerawat dan haid jadi sedikit. (Nadesul, 2007)

1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah definisi dari kontrasepsi pil KB?

2. Apa saja jenis-jenis dari pil KB?

3. Apa kelemahan dan kelebihan dari pil KB?

4. Apa indikasi dari pil KB?

5. Apa kontra indikasi dari pil KB?

6. Apa efek samping dari pil KB?

7. Bagaimana cara penggunaan dari pil KB?8. Bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan menggunakan kontrasepsi pil?1.3 Tujuan Makalah

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui bahwa pil KB adalah merupakan salah satu dari alat kontrasepsi yang juga banyak digunakan oleh masyarakat.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui definisi daripada kontrasepsi pil KB.

2. Untuk mengethui jenis jenis dari kontrasepsi pil KB.

3. Dapat mengetahui mekanisme kerja dari kontrsepsi pil KB.

4. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dalam menggunakan kontrasepsi pil KB.

5. Untuk mengetahui indikasi dari pil KB

6. Untuk mengetahui kontra indikasi dari pil Untuk mengetahui efek samping dari pil KB.

7. Untuk mengetahui cara penggunaan dari kontrasepsi pil KB.8. Untuk mempelajari asuhan keperawatan pada klien dengan menggunakan kontrasepsi pilBAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Kontrasepsi oral (pil pengendali kelahiran) adalah gabungan estrogen dan progesteron yang dikonsumsi perempuan selama 21 hari siklus menstruasi. (Ethel sloane, 2003) Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesteron. bertujuan untuk mengendalikan kelahiran atau mencegah kehamilan dengan menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya. Pil KB akan efektif dan aman apabila digunakan secara benar dan konsisten. (Sastrawinata, 2000). Kontrasepsi pil adalah pil kontrasepsi adalah suatu alat memiliki cara kerja pematangan telur agar tidak dapat dibuahi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron dengan kombinasi yang beragam.

2.2 Macam pil kontrasepsi 1. Pil kombinasi

Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu hormon estrogen dan progestin. Pil gabungan mengambil manfaat dari cara kerja kedua hormon yang mencegah kehamilan, dan hampir 100% efektif bila diminum secara teratur.

Keuntungan

a. Efektifitasnya tinggi, dapat dipercaya jika dimakan sesuai aturan pakainya.

b. Tidak mengganggu hubungan seksual

c. Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia), tidak terjadi nyeri haid.

d. Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya untuk mencegah kehamilan.

e. Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause

f. Mudah dihentikan setiap saat.

g. Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.

h. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.

Kerugian

a. Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari.

b. Mual, terutama pada 3 bulan pertama.

c. Perdarahan bercak, terutama 3 bulan pertama.

d. Nyeri payudara.

e. Berat badan naik sedikit, tetap pada perempuan tertentu kenaikan berat badan justru memiliki dampak positif.

f. Berhenti haid (amenorea), jarang pada pil kombinasi

g. Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI)

h. Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi, dan perubahan suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seks berkurang.

i. Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi, dan perubahan suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seks berkurang.

j. Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga resiko stroke, dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat. Pada perempuan usia > 35 tahun dan merokok perlu hati-hati.

Cara pemakaian

Catatan : cara mengeluarkan pil dari kemasannya ,ikuti panah yang menunjukan deretan pil berikutnya.

a. Sebaiknya pil diminum setiap hari, lebih baik pada saat yang sama setiap hari.

b. Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai hari ketujuh siklus haid.

c. Sangat dianjurkan penggunaannya pada hari pertama haid.

d. Pada paket 28 pil dianjurkan mulai minum pil plasebo sesuai dengan hari yang ada pada paket.

e. Beberapa paket pil mempunyai 28 pil yang lain 21 pil bila paket 28 pil habis sebaiknya anda mulai minum paket pil yang baru. Bila paket 21 habis sebaiknya tunggu 1 minggu baru kemudian mulai minum pil dari paket yang baru.

f. Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil ambillah pil yang lain.

g. Bila terjadi muntah hebat atau diare lebih dari 24 jam maka bila keadaan memungkinkan dan tidak memperburuk keadaan anda pil dapat diteruskan.

2. wPil miniAdalah pil kontrasepsi yang hanya tersiri dari progesteron saja, dalam dosis rendah (0,5 mg atau kurang) dan diberikan terus menerus setiap hari tanpa berhenti.

Keuntungan

a. Sangat efektif bila digunakan secara benar

b. Tidak mengganggu hubungan seksual

c. Tidak mempengaruhi ASI

d. Kesuburan cepat kembali

e. Nyaman dan mudah digunakan

f. Sedikit efek samping

g. Dapat dihentikan setiap saat

h. Tidak mengandung estrogen

Kerugian

a. Hampir 30- 60% mengalami gangguan haid (perdarahan bercak, spotting, amenorea)

b. Peningkatan/penurunan berat badan

c. Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama

d. Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar

e. Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis atau jerawat

f. Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100 kehamilan), tetapi resiko ini lebih rendah jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan minipil

g. Hirsutisme (tumbuh rambut/ bulu berlebihan di daerah muka), tetapi sangat jarang terjadi.3. Pil Sikuensial

Pil ini banyak dipakai pada tahun enam puluhan, sedangkan dewasa ini nampaknya menjadi kurang populer. Pil Sekuensial ini merupakan kombinasi antara pil estrogen dan pil kombinasi. Cara pemakainnya dengan diberikan estrogen terlebih dahulu selama 14-16 hari pertama, selanjutnya kombinasi estrogen dan progesteron untuk 5-7 hari. Khasiatnya untuk menghambat ovulasi.Berhubung tidakadanya progesteron pada 2 minggu pertama, maka kelupaan makan pil 1 hari saja akan menyebabkan ovulasi, sehingga masih mungkin terjadinya kehamilan.

4. Pil Normofasik

Pil ini kerjanya beda diantara cara kerja pil kombinasi dan cara kerja pil sekuensial, namun lebih mendekati cara sekuensial. Selama 7 hari hanya diberi pil yang mengandung estrogen saja, kemudian disusun dengan kombinasi estrogen dan progesteron selama 15 hari.

Cara kerjanya adalah dengan menyebabkan serviks jadi tidak dapat ditembus oleh sperma dalam waktu yang lama, ditambah khasiat menghambat ovulasi.5. Pil Trifasik

Adalah pil kontrasepsi yang lebih alamiah dan diminum dalam 3 fase siklus haid dengan dosis yang berbeda-beda. Untuk setiap fase beda warnanya. 6 tablet warna coklat berisi levonorgestrel 50 mg dan etinil estradiol 50 mg. 5 tablet warna putih berisi levonorgestrel 75 mg, dan etinil estradiol 40 mg.

10 tablet warna kuning berisi, levonorgestrel 125 mg dan etinil estradiol 30 mg.

Pil kontrasepsi ini mulai diminum pada hari ke 5 haid setiap hari, sebaiknya setelah makan malam atau sebelum tidur malam.

2.3 Mekanisme Kerja Kontasepsi Pil

Hormon estrogen dan progesteron memberikan umpan balik terhadap kelenjar hipofisis melalui hipotalamus sehingga terjadi hambatan terhadap perkenbangan folikel dan proses ovulasi.Melalui hipotalamus dan hipofisis,estrogen dapat menghambat pengeluaran folicle stimulating hormone ( FSH ) sehingga perkembangan dan kematngan folikle de Graff tidak terjadi.Di samping itu progesteron dapat menghambat pengeluaran hormon luteinizing ( LH ).esttrogen mempercepat peristaltik tuba sehingga hasil konsepsi mencapai uterus endometrium yang belum siap untuk menerima implantasi.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Pil kontrasepsi Kelebihan 1. Pil relatif mudah di pakai2. Tidak mengganggu siklus / jadwal menstruasi

3. Mengurangi resiko kanker jenis tertentu

4. Mengurangi angka kekambuhan kram saat menstruasi

5. Mengurangi ketegangan premenstruasi

6. Mengurangi anemia

7. Mengurangi terjadinya kista payudara dan ovarium

8. Mengurangi kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan)

9. Mengurangi terjadinya infeksi tuba falopi

Kekurangan

1. Mual terutama tiga bulan pertama2. Terkadang terjadi perdarahan/ bercak diantara masa haid , terutama bila lupa minum pil atau terlambat minum pil

3. Sakit kepala ringan

4. Nyeri payudara

5. Dapat meningkatkan berat badan

6. Tidak ada haid

7. Tidak cocok untuk mereka yang pelupa

8. Tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena mengganggu jumlah dan kualitas ASI9. Tidak dapat dipakai oleh perokok berat, atau wanita dengan tekanan darah tinggi terutama pada usia di atas 35 tahun

10. Tidak dapat dipakai untuk mereka yang pernah atau sedang mengalami proses tromboembolik di arteri atau vena dan keadaan dimana ada kecendrungan ke arah penyakit tersebut (misalnya gangguan sistem pembekuan darah dengan kecendrungan menuju trombosis penyakit jantung tertentu).

2.5 Indikasi Penggunaan Pil KontrasepsiIndikasi penggunaan kontrasepsi pil adalah usia reproduksi, telah memiliki anak, Ibu yang menyusui tapi tidak memberikan asi esklusif, ibu yang siklus haid tidak teratur, riwayat kehamilan ektopik

2.6 Kontra indikasi Penggunaan Pil KontrasepsiKontra indikasi Pemakaian Pil Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada wanita yang menderita hepatitis, radang pembuluh darah, kanker payudara atau kanker kandungan, hipertensi, gangguan jantung, varises, perdarahan abnormal melalui vagina, kencing manis, pembesaran kelenjar gondok (struma), penderita sesak napas, eksim, dan migraine (sakit kepala yang berat pada sebelah kepala).

2.7 Efek Samping

1. Perdarahan Spotting (bercak-bercak darah) terjadi diantara masa haid pada bulan-bulan pertama pemakaian pil KB, ini disebabkan karena adanya ketidakseimbangan hormon terutama pemakaian estrogen dosis rendah (30 mikrogram) sehingga endometrium mengalami degenerasi.

2. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah sama atau lebih dari 140/100 mmHg, ini disebabkan karena khasiat estrogen terhadap pembuluh darah sehingga terjadi hypertopi arteriole dan vasokontriksi.

3. Berat badan naik

Berat badan bertambah beberapa bulan pertama pemakaian pil, karena hormone estrogen menyebabkan retensi air dan oedema, sedangkan progesteron mempermudah penumpukan karbohidrat dan gula menjadi lemak dan merangsang nafsu makan serta menurunkan aktivitas fisik, akibatnya pemakaian pil kombinasi dapat menyebabkan bertambah berat badan.

4. Jerawat

Timbul jerawat diwajah, karena faktor progesteronnya, terutama 19 nortestasteron menyebabkan peningkatan kadar lemak.5. Tromboembolisme

Terjadi thrombosis vena atau emboli paru, atau thrombosis arteri otak, atau thrombosis arteri jantung. Thromboembolis jarang terjadi. Angka kejadian tromboemboli 4-9 kali lebih tinggi dari pemakaian pil. Ini disebabkan Karena efek estrogen, sehingga terjadi peningkatan aktivitas faktor-faktor pembekuan, atau mungkin karena pengaruh vaskuler secara langsung .

6. Asi berkurang

Disebabkan oleh faktor estrogen yang menekan produksi prolaktin yang sangat berguna untuk merangsang produksi air susu Ibu. Dengan demikian kadar prolaktin rendah dan menyebabkan produksi air susu ibu berkurang.7. Gangguan fungsi hati

Warna kulit, kuku dan mata menjadi kekuning-kuningan (frekuensi 1%) ini dikarenakan adanya progesteron menyebabkan aliran empedu menjadi lambat dan bila berlangsung lama saluran empedu tersumbat, sehingga cairan empedu dalam darah meningkat, hal ini yang menyebabkan warna kuning.

8. Penurunan libido

Peningkatan libido ini dikarenakan bebas dari ketakutan kehamilan yang tidak di inginkan, sedangkan pada penurunan libido terjadi karena efek dari progesteron terutama yang berisi 19-Nosteroid.

9. Depresi

Perasaan lesu, tidak bersemangat dalam bekerja, karena hormone estrogen dan progesterone dapat menyebabkan tubuh kekurangan vitamin B6 (pyridoxine) secara absolut.

10. Pusing/migrain

Sakit kepala pada salah satu sisi dan terasa berdenyutdenyut, disertai rasa mual, akibat sakit kepala dimana tempat dan itensitasnya bervariasi, kadang-kadang sakit kepala tersebut dihubungkan dengan keadaan stress biasanya bersifat sementara, ini di karenakan khasiat dari estrogen terhadap pembuluh darah otak yang menyebabkan penyempitan hypertropi arteriol. 2.8 Cara Pemakaian

1. Pil kontrasepsi yang berisi tablet 20,21,23 mulai digunakan pada hari ke 5 haid sampai tablet habis. Kemudian istirahat dan dimulai lagi dengan rangkaian pil baru pada hari yang sama dalam minggu berikutnya.

2. Pil KB yang berisi 28 tablet mulai digunakan pada hari ke 5 haid dan dilanjutkan terus sampai obat habis tanpa berhenti

3. Bila pil lupa diminum satu hari segera minum pil yang terlupakan tersebut setelah diingat.

4. Apabila 2 hari berturut-turut tidak dimakan maka dirinya dianggap tidak terlindungi terhadap kemungkinan menjadi hamil. Oleh karena itu diharapkan memakai kondom.

5. Bagi ibu yang belum haid setelah keguguran dan tidak menyusui bayinya setelah melahirkan dapat segera diberikan pil asal saja tidak ada kontra indikasi.

6. Bagi ibu yang sedang menyusui dapat diberikan PN exluton (pil murni) asal tidak ada kontraindikasi.

Waktu mulai menggunakan :

1. Setiap saat selagi haid untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak hamil

2. Hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid

3. Setelah melahirkan

Setelah 6 bulan pemberian ASI eksklusif

Setelah 3 bulan dan tidak menyusui

Pasca keguguran (seberapa atau dalam waktu 7 hari)

4. Bila berhenti menggunakan kontrasepsi infeksi dan ingin menggantikan dengan pil, pil dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid. (Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003)BAB III

Konsep Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan

Menggunakan Kontrasepsi Pil3.1 Pengkajian 1. Tanyakan pola haidnya

Wanita tipe estrogenik mempunyai siklus haid yang pendek, biasanya kurang dari 26 hari, lamanya haid lebih dari 6 hari, dan perdrahannya lebih banyak. Sebaliknya wanita progestrogenik mempunyai siklus haid 30 hari atau lebih, lamanya haid 4 hari atau kurang dengan jumlah darah sedikit. Diantara terletak, tipe wanita balanced (seimbang), dengan siklus haid sekitar 28 hari danlamanya haid 506 hari, dan jumlah lah darah sedang.

2. Perhatikan bentuk fisik dan statistik tubuhnya

Pada wanita tipe estrogenik, penyebaran rambut dan penyebaran lemak tubuh yang feminin (bersilfat wanita sejati), payudara besar, secret vagina banyak, dan pinggul yang besar. Sebaliknya pada wanita tipe progestrogenik, pertumbuhan rambut, dan penyebaran lemak yang maskulin, kurus, payudara keeil dan mempunyai riwayat sering tumbuh jerawat, pinggul kecil.3. Reaksi terhadap terapi hormonal yang laluPerhatikan dan tanyakan reaksi tubuh wanita ini terhadap hormon yang diberikan. Hal ini dapat menjadi pedoman untuk merubah jenis pil KB, misalnya dari yang lebih estrogenik untuk tipe wanita yang progestrogenik, atau sebaliknya yang lebih progestrogenik bagi wanita tipe estrogenik. Hal ini dapat dibaca pada isi pil KB mengenai beberapa dosis derifat estrogen dan progestagennya.

4. Gejala-Gejala Sampingan

Gejala-gejala sampingan yang mungkin timbul selama penggunaan pil berupa gejala-gejala subjektif dan objektif.

a. Gejala subjektif

Mual/muntah

Pusing, sakit kepala/ migraine

Rasa sakit/ tegang pada buah dada

Nafsu makan bertambah

Cepat lelah

Mudah tersinggung, depresi

Libido bertambah/ berkurang

b. Gejala objektif

Tekanan darah meninggi Berat badan bertambah

Gangguan pota perdarahan : monorhagia, metrorrhagia spotting.

Perubahan pada kulit : acne, kulit berminyak, pigmentasi / kloasma.

Keputihan (Fluor albus)

5. Pemeriksaan fisik

Warna kulit dan biji mata, kuning

Benjolan pada buah dada

Getah abnormal dari puting susu

Pelebaran urat darah pada, betis

TD diatas 140/100

Denyut nadi di atas 120 kali/menit

Urin reduksi positif

Urin protein positif6. Ada Beberapa Hal Utama yang Perlu Diperhatikan Tetapkan nilai pengetahuan ibu tentang kontrasepsi dan komitmen pasangan seksualnya terhadap metode tertentu Kumpulkan data tentang frekuensi koitus

Apakah ibu memiliki satu atau lebih pasangan seksual

Tentukan mitos, keyakinan dan faktor budaya yang ada

Respon verbal dan non verbal ibu ketika mendengar penjelasan tentang berbagai metode yang tersedia juga diperhatikan dengan teliti. Rencana kehidupan reproduksi setiap individu perlu dipertimbangkan.3.2 Diagnosa 1. Pertambahan berat badan pada pemakai pil oral berhubungan dengan efek dari pregestin dan esterogen dalam pil oral.2. Nausea (mual) berhubungan dengan komponen esterogen dalam pil oral

3. Perdarahan yang menyerupai haid/perdarah bercak berhubungan dengan perangsangari esterogenic yang tidak adekuat dari aktivitas endometrium4. Potensial terjadinya acne atau kulit berminyak selama minum pil oral berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi oral dengan potensial androgenic tinggi.5. Amenore berhubungan dengan perkembangan endometrium yang tidak adekuat.6. Hipertensi berhubungan dengan komponen esterogen dan progesteron dalam pil oral7. Nyeri kepala berhubungan dengan retensi cairan yang siklis yang disebabkan oleh komponen esterogen dan progesteron dalam pil oral.3.3 Intervensi Dx 1 : Pertambahan berat badan pada pemakai pil oral berhubungan dengan efek dari pregestin dan esterogen dalam pil oral

Bila akseptor mengalami pertambahan BB yang siklis oleh karena retensi cairan, kurangi estrogen dan progestin atau kedua-duanya atau hentikan pil oral Pindah ke pil oral dengan .potensi androgen yang lebih rendah bila diketahui akseptor mengalami efek anabolic dan berat badan yang terus bertambah Pertambahan BB umumnya bereaksi terhadap intake kalori yang dikurangi dan menanibah latihan jasmani misal dengan berolahraga Memberitahukan akseptor yang mengalami pertambahan BB bahwa pil oral dapat nierupakan penyebabnyaDx 2 : Nausea (mual) berhubungan dengan komponen esterogen dalam pil oral

Anjurkan untuk minum pil oral secara efektif dengan meminum secara tetap pada saat makan malam Bila akseptor muntah dalam 1 jam setelah minum pil oral, ia harus minum lagi pil oral ekstra dari bungkus lain. Pertimbangkan penggantian ke pil oral dengan dosis estrogen lebih rendah atau dengan progestin saja. Beritahu akseptor bahwa mual sering berkurang setelah pemakaian pil oral selama beberapa siklusDx 3 : Perdarahan yang menyerupai haid/perdarah bercak berhubungan dengan perangsangari esterogenic yang tidak adekuat dari aktivitas endometrium

Bila perdarahan terjadi tepat sebelum waktu seharusnya, akseptor disarankan untuk meneruskan pilihannya Perdarahan bercak pada setengah masa kedua dari siklus dapat dikontrol dengan potensi progestin yang lebih tinggi. Tambah potensi androgenic pil oral sedangkan progestinnya tetap lama, yaitu dengan memberikan estrogen eksogenous untuk 1-3 siklus (misalnya 20 mcg perhari atau tablet premarin 0,625 mg perhari) Beritahu akseptor bahwa perdarahan menyerupai haid akan-berkurang setelah 4 bulan pertama setelah pemakaian pil oral.Dx 4 : Potensial terjadinya acne atau kulit berminyak selama minum pil oral berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi oral dengan potensial androgenic tinggi. Memberikan pil oral dengan dosis androgen rendah Menambah jumlah estrogen dalam pil oral Menghentikan pil oral Mempertimbangkan pendekatan alternatif untuk mengobati acne termasuk pemberian antibiotic broadspektrum seperti tetrasiklin, lakukan perubahan diet, higiene yang yan baik, pemakaian sabun khusus Merujuk ke ahli penyakit kulit atau ahli endokrin untuk penilaian selanjutnya.Dx 5 : Amenore berhubungan dengan perkembangan endometrium yang tidak adekuat

Akseptor harus melakukan tes suhu badan selama 3 hari berturut-turut pada hari bebas pil oral aktif. Suhu di bawah 98 F (36 C) pada 3 pagi hari berturut-turut pada hari bebas pil oral aktif. Menyingkirkan kemungkinan kehamilan dengan tes B-HCG yang sensitif Menyingkirkan kamungkinan bila ada suatu siklus tanpa haid dan akseptor lupa minum pil oral. Memberikan pil, oral dengan potensi progestin lebih tinggi atau pemberian estrogen eksogen tambahan.untuk waktu tertentu. Memberitahukan terlabih dahulu kemungkinan perdarahan yang sedikit sekali atau sama sekali tidak ada perdarahan pada pemakaian pil oral dosis rendah. Bila amenore menetap untuk 3-6 bulan dan tidak menunjukan respon pada penggantian pil oral, pertimbangkan untuk melakukan evaluasi terhadap hiperprolaktinemia, depresi, amenore pada akseptor dengan latihan berat.Dx 6 : Hipertensi berhubungan dengan komponen esterogen dan progesteron dalam pil oral

Bila diastolik lebih dari 90 mmHg pada beberapa kunjungan.hentikan pemakaian pil oral Beritahu bahwa hipertensi. yang disebabkan pil oral umumnya reversible dalam 13 bulan setelah pil oral dihentikan. Bila akseptor tetap ingin menggunakan pil oral, pertimbangkan pemakaian mini pil atau pil oral dengan dosis estrogen dar. progestin yang rendah. Beritahu akseptor yang mendapat hipertensi bahwa hipertensi dapat terjadi bila akseptor hamil dan perlu dilakukan pemeriksaan tekanan darah dengan teratur. Anjurkan untuk mengurangi atau menghentikan merokok, berolahraga secara teratur, kurangi BB bila gemuk, kurangi garam dan kafein, rekreasi secara teraturDx 7: Nyeri kepala berhubungan dengan retensi cairan yang siklis yang disebabkan oleh komponen esterogen dan progesteron dalam pil oral.

Bila sakit kepala disebabkan oleh pil hentikan pemakaian atau ganti dengan preparat lain yang aktifitas estrogen atau progestin lebih rendah Sakit kepala pada akseptor harus ditanggapi serius karena dapat merupakan tanda utama yang mendahului CVA.BAB IVPENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kontrasepsi adalah suata cara atau metode yang digunakan untuk mencegah terjadinya pembuahan antara sel telur atau ovum dengan sperma sehingga tidak terjadi kehamilan. Pil KB merupakan salah satu alat kontrasepsi kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet, mengandung hormon estrogen dan progesteron untuk mencegah kehamilan serta peminatnya makin bertambah karena aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pada pasien pasca persalinan.Kelebihan penggunaannya adalah harganya murah, tidak berbahaya, dapat diandalkan, cara pemakaiannya sederhana, dapat diterima oleh semua orang, pemakaian dapat bertahan dalam waktu yang lama serta kesuburan dapat kembali setelah pemakaian di hentikan. Kelemahan alat kontrasepsi ini mual, terkadang terjadi perdarahan/ bercak diantara masa haid , terutama bila lupa minum pil atau terlambat minum pil,sakit kepala ringan,nyeri payudara serta dapat meningkatkan berat badan. Untuk menggunakan alat kontrasepsi ini di perlukan pengetahuan yang cukup agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.4.2 Saran

1. Sebaiknya perawat memberikan informasi tentang kontrasepsi baik dari segi keuntungan maupun kerugiannya sehingga ibu dapat memilih alat kontrasepsi mana yang sesuai dengan keinginan ibu. Selain itu, perawat juga memberikan informasi tentang cara penggunaan dari kontrasepsi yang telah dipilih oleh ibu.

2. Untuk ibu yang memakai pil KB sebaiknya pil KB diminum menjelang tidur setiap hari sehingga resiko lupa dapat diperkecil karena salah satu faktor kebersihan dalam penggunaan pil KB adalah kedisiplinan untuk meminnum pil KB.Daftar Putaka

Cunningham F G, Gant NF. 2006. Williams Obstetri. Edisi ke-21.Volume 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGCHartanto, Hanafi. 2004. KB dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGCSaifuddin A B. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Edisi Pertama

Cetakan Keempat. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono PrawirohardjoSaifuddin A B. 2001. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Edisi Pertama Cetakan Kedua. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono PrawirohardjoWiknjosastro H. 2002. Ilmu Kandungan. Edisi Kedua Cetakan Ketiga. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.7