kebijakan ketersediaan dan supply alat kontrasepsi … idm 2020/idm 2020...100,000 200,000 300,000...

of 32 /32
Dr. Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc.,Dip.Com Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Kebijakan Ketersediaan dan Supply Alat Kontrasepsi di Masa Pandemi Covid-19 Disampaikan pada : Webinar IDM 2020 05 Mei 2020

Author: others

Post on 07-Jul-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

Embed Size (px)

TRANSCRIPT

  • Dr. Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc.,Dip.Com

    Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

    Kebijakan Ketersediaan dan

    Supply Alat Kontrasepsi di

    Masa Pandemi Covid-19

    Disampaikan pada : Webinar IDM 2020

    05 Mei 2020

    http://www.free-powerpoint-templates-design.com/http://www.free-powerpoint-templates-design.com/

  • Latar Belakang

    Tantangan Pelayanan KBKR Pada

    Masa Pandemi COVID-19

  • Latar Belakang

    1 2

    Imported

    Sumber : https://www.covid19.go.id/situasi-virus-corona/

    (1)

    Kondisi Penularan Covid-19 meningkat sejak Maret 2020

    (2)

    Program pelayanan KB seolah terabaikan dengan kondisi

    bencana

    https://www.covid19.go.id/situasi-virus-corona/

  • Permasalahan

    Tantangan Pelayanan KBKR Pada

    Masa Pandemi COVID-19

  • -

    100,000

    200,000

    300,000

    400,000

    500,000

    600,000

    IUD IMPLAN SUNTIK PIL KONDOM MOP MOW

    FEBRUARI

    MARET

    Hasil pelayanan KB di bulan

    Februari dibandingkan bulan

    Maret (masa covid 19) dilihat dari

    data disamping terjadi

    penurunan jumlah pelayanan

    KB secara nasional dari masing-

    masing jenis alokon.

    *adanya keterbatasan data

    dimana terdapat beberapa

    kabupaten kota yang belum

    melaporkan data pelayanan di

    Bulan Maret

    JENIS PELAYANAN FEBRUARI MARETIUD 36,155 23,383 IMPLAN 81,062 51,536 SUNTIK 524,989 341,109 PIL 251,619 146,767 KONDOM 31,502 19,583 MOP 2,283 1,196 MOW 13,571 8,093

    Perbandingan Hasil Pelayanan KB Februari vs Maret(Masa Covid 19) Nasional tahun 2020

  • Analisa Masalah

    Social Distancing

    2m

    Terdapat potensi putuspakai alokon pada masa pandemi terutama bagipengguna MKJP yang habis masa aktifnya

    1Situasi untukmemelihara minat calonakseptor MKJP yang akhirnya tertunda untukpelayanan karena masa pandemi

    2

  • Permasalahan

    Terhambatnya pelayanan KBkhususnya bagi pelayanan KB MKJP

    Adanya pembatasan kunjungan ke fasilitas kesehatan kecuali dalam

    kondisi darurat

    Banyaknya aktifitas mudik masyarakat yang berasal dari zona merah dan membutuhkan pelayanan ke PMB

    Kurangnya kesadaran PMB untuk melindungi dirinya dalam

    memberikan pelayanan

  • Strategi

    Tantangan Pelayanan KBKR Pada

    Masa Pandemi COVID-19

  • Strategi

    Pemberian penggunaan alokonjangka pendek selama masapandemik bagi akseptor aktifsehingga kondisi putus pakaidapat diminimalisir

    Strategi 1

    Pendataan oleh PLKB terhadapsemua akseptor baik PA maupunPB di wilayah binaannya,meliputi:• Nama• NIK• Alamat• Metode Kontrasepsi

    Strategi 2

  • Strategi

    Melakukan refocussing danapenggerakan pelayanan KB MKJPuntuk mendukung pemberian APDberupa handscoen dan masker,insentif pelayanan suntik KB bagiPraktik Mandiri Bidan yang melayaniPUS Miskin serta Pembeliantambahan pil dan kondom

    Strategi 4

    Menggerakkan secara aktif pola KIE(media daring/medsos) yang gencaruntuk dapat memberikanpemahaman terhadap pengendaliansituasi calon akseptor untuk menjagakondisi reproduksinya hingga tibamasa pelayanan

    Strategi 3

  • Strategi

    Mendorong Perwakilan BKKBNProvinsi melalui Surat Plt. DeputiBidang KBKR nomor457/I/KB.06.02/E1/2020 tanggal 9April 2020 untuk menciptakaninovasi dan terobosan sesuaikearifan lokal, bersama OPD KB danmitra terkait lainnya denganmelaksanakan gerakan cegah putuspakai pemakaian kontrasepsi padamasa pandemic COVID 19

    Strategi 5

  • Pelayanan KB dan Kespro

    dengan Meminimalkan Risiko Tertular COVID-19

    Bimbingan perkawinan, pemeriksaan kesehatan dan bimbingan lainnya ditunda, kecuali pelayanan administrasi dan pencatatan nikah

    Jika ada keluhan, buat perjanjian sebelum pemeriksaan, jika tidak memungkinkan dapat menggunakan metode lain (kondom, senggama terputus)

    Mengakses materi KIE dan melakukan Konseling terkait Kesehatan Reproduksi dan KB melalui media online

    2 31

    KIE dan Konseling

    Kespro dan KB

    Pelayanan Kesehatan

    Catin

    Pelayanan Keluarga

    Berencana

  • Pelayanan KB Saat Pandemi COVID-19

    Saat pelayanan menerapkan physical distancing*termasuk saat menyerahkan pil atau kondom kepada pasien

    02

    • Pasien harus menggunakan masker

    • Pasien membuat perjanjian sebelum mendatangi tempat praktek bidan atau dokter

    03

    Jika melakukan tindakan penyuntikan KB, sebaiknya pasien tengkurap dan menghadap arah berlawanan dari posisi dokter/bidan

    04

    • Pada saat pelayanan bidan/dokter memakai APD dan masker

    • Pelayanan MOW, MOP agar dapat ditunda (sementara dapat menggunakan metode kontrasepsi yang lain)

    01

  • Asumsi 72% ibu bersalin belum

    menggunakan KBPP dan akan menggunakan KBPP jika :

    • Didukung dengan pemberian

    konseling KBPP yang kuat saat

    ANC

    • Tersedia pilihan alokon yang

    lebih lengkap → salah satunya

    KPP (Kontrasepsi Pil Progestin)

    72%28%

    Latar Belakang Penyediaan KPP mendukung KBPP(Kontrasepsi Pil Progestin)

    KBPP yang digunakan dari data pengguna (ibu yang bersalin)

    berjumlah 5.041.078 denganmetode kontrasepsi :

    • Suntikan (15,75%)

    • Pil (4,78%)

    • Implan (2,71%)

    • IUD (3,12%)

    • MOW (4%)

    • Total 28%• Data Pelkon tahun 2019

    Kontrasepsi Pil

    Porgestin, pilihan

    aman untuk ibu

    menyusui di masa

    Pandemi COVID 19

  • Bagaimana Pelayanan KBPP Masa Pandemi COVID 19

    (Pemasangan Kontrasepsi langsung setelah ibu bersalin)

    Dengan Memeperhatikan cara

    pemasangan,

    • MOP dan IUD diruang VK/ruang bersalin

    dengan memperhatikan syarat-syarat

    prototap COVID 19

    • Implant, posisi kepala klien kesamping

    berlawanan dengan tenaga

    medis/kesehtatan tetap melakukan syarat-

    syarat COVID 19

    • Suntikan dilakukan , muka klien dan

    tenaga kesehatan berlawanan lanjut

    lakukan sesuai dengan syarat-syarat

    COVID 19

    2m

    Perhatian

    • Segera lakukan cuci tangan diair

    mengair setelah melakukan tindakan

    pemasangan alokon KBPP

    • Cegah kehamilan yang tidak diinginkan

    • Atur jarak kehamilan

    • Perencanaan keluarga

    • Perhatikan kesehatan keluarga

    Alokon KBPP Pandemi

    • MOP

    • IUD

    • Implant

    • suntikan

    • Pil kontrasepsi

    • Kondom

    Syarat Tenaga

    Medis/KesehatanMemakai Masker, Sarung

    tangan, cuci tangan air

    mengalir, pakaian lengkap

    pelindung di ruang bersalin/

    VK dan Physical Distancing

    Syarat Klien

    Memakai Masker dan

    memperhatikan posisi wajah

    tidak saling berhadapan saat

    pemasangan

  • Rekomendasi

    ❖ Diperlukan rapid analysis lebihlanjut dari setiap provinsiuntuk memberikan masukantentang kondisi pelayanan danstatistik rutin saat pandemi.

    ❖Memadukan dua strategisebagai langkah antisipasi awalmenyelamatkan kondisiprogram khususnya pelayananKB.

  • SE Kepala BKKBN No. 8 Tahun 2020

    Tentang Pembinaan Kesertaan KB pada Situasi COVID-19

    a. BKKBN dan OPD Dalduk KB melakukan pembinaan kesertaan KB melalui

    berbagai media daring dan memastikan ketersediaan alat dan obat

    kontrasepsi sampai ke tingkat fasilitas kesehatan

    b. Penyuluh KB/PLKB/IMP melakukan analisi PUS

    c. Penyuluh KB /PLKB dapat mendistribusikan alkon dibawah supervisi

    puskesmas/dokter/bidan setempat

    d. Penyuluh KB/PLKB berkoordinasi dengan Fasilitas kesehatan/PMB untuk

    pembinaan kesertaan KB ( KIE dan konseling melalui media daring dan

    kunjungan lapangan sesuai situasi covid-19)

    e. PMB berperan sebagai pengawas dan pembina dalam hal distribusi alkon

    oleh PKB/PLKB

  • Surat Edaran Kepala BKKBN PETUNJUK TEKNIS MEKANISME HIBAH BARANG PERSEDIAAN KEPADA IKATAN BIDAN INDONESIA

    (IBI) PADA MASA TANGGAP DARURAT CORONA VIRUS DISEASE 2019

    a. Memuat mekanisme pemberian bantuan barang persediaan di gudang Alat kontrasepsi

    (Alkon)/Alat kesehatan (Alkes) kepada IBI

    b. Pemberian Alat Pelindung Diri (APD) diperuntukkan pada operasional kegiatan pelayanan

    KB terutama kepada Bidan (dan petugas yang melayani KB) dan pasiennya (Akseptornya)

    a. Diprioritaskan kepada PMB yang potensial memberikan pelayanan KB

    b. Penyerahan bantuan APD dibarengi penyerahan Alokon dengan mempertimbangkan jumlah

    stok yang tersedia di PMB.

    c. PKB dan PLKB membantu distribusi dan penyerahan bantuan kepada PMB sesuai wilayah

    kerja masing-masing

    d. PMB mencatat semua pelayanan KB selama masa tanggap darurat COVID-19 dan

    diserahkan kepada PKB dan/atau PLKB per 1(satu) bulan pelayanan

    e. PMB diharapkan segera menghubungi PKB/PLKB jika terjadi penipisan stok Alokon akibat

    pelayanan KB yang meningkat, untuk segera mendapatkan tambahan Alokon dan APD jika

    masih tersedia

  • Kebijakan Ketersediaan dan Supply Alat Kontrasepsi

    Tantangan Pelayanan KBKR Pada

    Masa Pandemi COVID-19

  • Penyediaan regulasi pemenuhan kebutuhan alokon bagi Pasangan

    Usia Subur dalam pelayanan KB

    Pemetaan faskes yang teregister Sistem Informasi Manajemen

    BKKBN (aktif/tidak aktif – melayani MKJP/tidak melayani)

    Penguatan perencanaan kebutuhan, penyediaan dan perencanaan

    distribusi alokon

    Penguatan monitoring kinerja ketersediaan alokon di faskes dengan

    memanfaatkan sistem informasi manajemen BKKBN

  • Jenis alat dan

    obat

    kontrasepsi

    yang dapat

    disediakan

    oleh program

    BKKBN

    1

    Perencanaan

    kebutuhan

    dengan

    pendekatan

    metode

    kuantifikasi

    2 Penyaluran alokon kepada

    seluruh

    faskes/jejaring/

    jaringan/PMB

    yang

    teregistrasi

    dalam SIM

    BKKBN.

    3

    Perban No. 9/2019 dapat di download pada

    http://jdih.bkkbn.go.id

    Penyediaan Regulasi Pemenuhan Kebutuhan Alokon Dalam Pelayanan KB

    Peraturan Kepala BKKBN Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat dan Obat

    Kontrasepsi Bagi Pasangan Usia Subur dalam Pelayanan Keluarga Berencana

    Mengatur tentang :

    http://jdih.bkkbn.go.id/

  • PMB yang tidak

    bekerjasama

    dengan BPJS

    Alur Distribusi Alokon dan Pelaporan

    Perluasan akses pada :

    • Distribusi alokon dari OPD-KB ke seluruh faskes yang teregistrasi SIM BKKBN

    • Adanya perluasan akses kepada PMB yang bukan merupakan jejaring faskes dan tidak bekerjasama

    dengan BPJS Kesehatan

    • Adanya perluasan akses kepada faskes yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan

  • Konsekuensi Distribusi

    Alokon bagi Faskes dan

    PMB yang tidak bekerjasama

    dengan BPJS Kesehatan

    • Penyempurnaan pedoman tentang registrasi faskes dan PMB serta mekanisme pencatatan pelaporan pelayanan kontrasepsi

    • Potensi peningkatan pembiayaan kebutuhan alokon khususnya non MKJP

    • Iuran bayar jasa medis pelayanan (dari peserta KB atau sumber lainnya) bagi faskes dan PMB yang tidak berjasama dengan BPJS Kesehatan yang mendapatkan alokon dari BKKBN

  • Bidang KBKR mampu mengenali dan

    mengidentifikasi faskes yang teregistrasi BKKBN

    Bidang ADPIN melakukan koordinasi dengan

    OPD KB Kab/Kota melakukan updating data

    faskes yang teregister SIM BKKBN

    Bidang KBKR dan ADPIN melakukan koordinasi

    dengan OPD KB Kab/Kota untuk perluasan

    akses registrasi ke Praktek Mandiri Bidan/PMB,

    termasuk faskes PKBRS dan faskes swasta

    lainnya

    Faskes yang bekerja sama dengan BPJS

    Kesehatan dan melayani KB diregistrasi SIM

    BKKBN

    Pemetaan Faskes Yang Teregister Sistem Informasi Manajemen BKKBN

    Aktif ? Tidak Aktif ?

    Melayani MKJP ? Belum Melayani?

  • Penguatan Perencanaan Kebutuhan dan Perencanaan Distribusi Alokon

    Pendekatan perencanaan kebutuhan

    alokon secara top down dan bottom

    up (melalui feedback dari provinsi)

    Menggunakan pendekatan metode

    kuantifikasi dan diterapkan secara

    nasional

    Menerapkan perencanaan distribusi

    alokon sesuai dengan data konsumsi

    dilapangan

    Menggunakan alat bantu perhitungan

    perencanaan distribusi alokon

    .

  • Menerapkan sistem pengadaan alokon melalui E-katalog

    Nasional maupun E-katalog sektoral

    23

    Penyediaan Alat dan Obat Kontrasepsi

    No Alat dan Obat Kontrasepsi Sasaran Kebutuhan

    1. Progestin Only Pill (POP) (cycle) Buffer Pusat, BKKBN Provinsi, RKO Kemenkes

    2. Pil KB kombinasi (cycle) BKKBN Provinsi, RKO Kemenkes

    3. Obat Suntik KB Kombinasi Tiga Bulanan 1 ml (vial)

    Buffer Pusat

    4. Obat Suntik KB Tiga Bulanan 1 ml (vial) BKKBN Provinsi, RKO Kemenkes

    5. Obat Suntik KB Tiga Bulanan 3 ml (vial) RKO Kemenkes

    6. Implan 2 batang plus inserter (set) BKKBN Provinsi, RKO Kemenkes

    7. lmplan 1 batang (set) Buffer Pus at, RKO Kemenkes

  • 3

    Penguatan Pemantauan Ketersediaan Alokon di Faskes

    Analisis Laporan

    Mampu melakukan evaluasi ketersediaan alokon

    di faskes melalui sistem pelaporan Statistik Rutin

    / SIGA

    SIRIKA

    Pemanfaatan digitalisasi untuk monitoring kinerja

    ketersediaan alokon di faskes → SIRIKA

    Menurunkan Stock Out

    Menurunkan stock out alokon di faskes

    Tujuan Digitalisasi Rantai Pasok

    •Meningkatkan akses kontrasepsi ke

    masyarakat dengan mengurangi

    frekuensi stock out

    •Mengurangi beban kerja dalam

    pencatatan dan pelaporan

    •Meningkatkan kualitas data dan

    tingkat pelaporan

    •Mengembangkan visualisasi data

    logistik untuk memperkuat

    pemantauan data secara real time•Meningkatkan budaya penggunaan data untuk pengambilan keputusan

    Tingkat stock out

    menurun

  • Inovasi pengelolaan alokon melalui platform digital: SIRIKA (Sistem Informasi Rantai Pasok Alokon).

    Perangkat pengolahan data manajemen dan pemantauan inventaris berbasis web base (MIM Tool Web)

    Aplikasi pengelolaan gudang berbasis ponsel pintar/ smart phone android base (aplikasi Stokku)

    Terdiri dari dua platform yang saling interkoneksi, berupa:

    BKKBN Pusat akan menyusun modul e-learning untuk

    digitalisasi rantai pasok alokon agar dapat disosialisasikan

    kepada SDM di Daerah

  • Menuju Replikasi Nasional

    MONITORING LANGSUNG

    SUMBER DAYA MANUSIA

    SISTEM & INFRASTRUKTU

    R

    PENINGKATAN KAPASITAS

    MONITORING EVALUASI

    SISTEMATIK

    IMPLEMENTASI

    Pembagian Tim Inti Digitalisasi:

    • Tim Implementasi (BIKUB &

    DITJALPEM)

    • Tim Produk Digital (DITIFDOK &

    DITLAPTIK)

    Persiapan system & infrastruktur:

    • Server & Maintenance (DITIFDOK)

    • SDM Pengelola (DITIFDOK)

    • Future Kompatibility dengan SIGA

    (DITLAPTIK)

    Pelatihan

    • MoT (PULAP)

    • ToT

    • Training Provinsi & Kab./Kota

    Dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh

    Penerapan

    • Segera sesudah

    pelatihan

    Review rutin

    • Digital monitoring

    Monev berdasarkan

    kebutuhan

    • Kunjungan langsung

  • TERIMA

    KASIH

    BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

    NASIONAL

    Jl. Permata No. 1 Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

    www.bkkbn.go.id

  • TERIMAKASIHBerencana Tetap Keren di Situasi Apapun