tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil...

71
TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL TENTANG EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL DI BPS WIDJIATI MARGOMULYO BOJONEGORO TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : EVI RATNA PRADILA NIM : B10.079 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Upload: lamanh

Post on 12-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL

TENTANG EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL DI

BPS WIDJIATI MARGOMULYO BOJONEGORO

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

EVI RATNA PRADILA

NIM : B10.079

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah
Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah
Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Akseptor Kontrasepsi

Pil Tentang Efek Samping Kontrasepsi Pil Di BPS Widjiati Margomulyo

Bojonegoro Tahun 2013”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk

memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma

Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Wijayanti, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah bersedia

memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.

5. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

v

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, April 2013

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

vi

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, April 2013

Evi Ratna Pradila

B10.079

TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL

TENTANG EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL DI

BPS WIDJIATI MARGOMULYO BOJONEGORO

TAHUN 2013

xiii + 58 halaman + 16 lampiran + 7 tabel + 3 gambar

ABSTRAK

Latar belakang : Program Keluarga Berencana bertujuan menekan jumlah penduduk

untuk meningkatkan keluarga yang berkualitas. Kontrasepsi merupakan salah satu

metode untuk mencapai tujuan dari program KB. Kontrasepsi pil termasuk

metode yang efektif untuk mencegah kehamilan dan salah satu metode yang

paling disukai karena kesuburan langsung kembali bila penggunaan dihentikan,

serta kontrasepsi pil dapat mengurangi resiko infertilitas primer hingga 40%. Efek

samping kontrasepsi pil antara lain mual, muntah, pusing, nyeri payudara,

spotting, perubahan berat badan, penurunan libido, depresi, chloasma, acne,

keputihan, amenorea.

Tujuan : Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat

pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil di BPS

Widjiati Margomulyo Bojonegoro Tahun 2013. Tujuan khusus penelitian ini

untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek

samping kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro Tahun 2013

pada tingkat baik, cukup dan kurang.

Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, lokasi

penelitian di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro pada bulan Januari sampai

Februari 2013. Sampel penelitian adalah akseptor kontrasepsi pil sebanyak 35

orang dengan teknik insidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan

kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis univariat dengan program

SPSS.

Hasil Penelitian : Hasil penelitian terhadap 35 akseptor konrasepsi pil di BPS

Widjiati Margomulyo Bojonegoro tahun 2013 diketahui bahwa tingkat

pengetahuan askseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil pada

kategori baik sebanyak 6 responden (17,1%), kategori cukup sebanyak 16

responden (45,7%) dan kategori kurang sebanyak 13 orang (37,2%).

Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat

pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil dalam

kategori cukup sebanyak 16 responden (45,7%), kurang sebanyak 13 responden

(37,2%) dan paling sedikit pada kategori baik sebanyak 6 responden (17,1%),

Kata Kunci: Pengetahuan, akseptor kontrasepsi pil, efek samping kontrasepsi pil

Kepustakaan: 22 literatur (Tahun 2004 s/d 2012)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Man jadda wajada” siapa yang mau sungguh-sungguh, dia akan mendapatkan

apa yang dicita-citakannya

Ketika kamu menatap kehidupanmu, kebahagiaan yang terbaik adalah

kebahagiaan keluarga

(Penulis)

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini kupersembahkan kepada :

1. Allah SWT yang selalu memberikan perlindungan

dan selalu memberi kemudahan dalam setiap

langkahku.

2. Ayah dan bunda tercinta (Eri Bambang S dan Sri

Purwaningsih) yang selalu memberikan do’a, kasih

sayang dan semangat. Selalu memberikan yang

terbaik buat saya dan selalu bekerja keras demi

kebahagiaan anakmu.

3. Seluruh dosen dan staf STIKes Kusuma Husada

Surakarta, terutama Ibu Wijayanti dan Ibu

Ambarsari terima kasih atas bimbingan, masukan

dan motivasinya.

4. Kakakku Farit yang selalu mensupport.

5. Sahabat-sahabat Princess (Defi, Dika, Iga, Puput)

dan 3 serangkai (Andi, Adi, Ali) terimakasih atas

support dan terima kasih sudah menjadi sahabat

yang baik.

6. Teman-teman seperjuangan dan Al/El yang telah

berpartisipasi dalam pembuatan karya tulis ilmiah.

7. Almamater tercinta

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah
Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii

CURRICULUM VITAE ................................................................................ viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5

E. Keaslian Penelitian .................................................................... 5

F. Sistematika Penelitian ................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ........................................................................ 8

1. Pengetahuan ....................................................................... 8

2. Konsep Dasar Keluarga Berencana ................................... 17

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

x

3. Akseptor KB ...................................................................... 19

4. Kontrasepsi Pil .................................................................. 19

5. Efek Samping Kontrasepsi Pil ........................................... 24

B. Kerangka Teori ...................................................................... 35

C. Kerangka Konsep Penelitian ................................................. 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................ 37

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 37

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............. 38

D. Instrumen Penelitian ............................................................. 38

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 41

F. Variabel Penelitian ................................................................ 42

G. Definisi Operasional .............................................................. 42

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................. 43

I. Etika Penelitian ...................................................................... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian .................................................. 47

B. Hasil Penelitian ...................................................................... 47

C. Pembahasan ........................................................................... 51

D. Keterbatasan .......................................................................... 53

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 54

B. Saran ....................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Kisi – kisi Kuesioner ...................................................................... 39

Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel ......................................................... 43

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur .................................. 48

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ........................ 48

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ........................... 49

Tabel 4.4. Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS ................ 49

Tabel 4.5. Tingkat Pengetahuan Akseptor Kontrasepsi Pil tentang Efek

Samping Kontrasepsi Pil ................................................................. 51

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Konsep............................................................ 35

Gambar 2.2. Kerangka Teori................................................................ 36

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas

Lampiran 6. Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 7. Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 8. Hasil Kuesioner Validitas

Lampiran 9. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 10. Permohonan untuk Menjadi Responden

Lampiran 11. Persetujuan untuk Menjadi Responden

Lampiran 12. Kuesioner

Lampiran 13. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 14. Hasil Kuesioner Responden

Lampiran 15. Hasil Penelitian

Lampiran 16. Lembar Konsultasi

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk Indonesia sangat tinggi, berdasarkan sensus

penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia mencapai 237,6 juta jiwa atau

bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000 (Lubis, 2011). Sedangkan Jumlah

pasangan usia subur di Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 45 juta pasangan

(Harmadi, 2011). Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia dapat

menimbulkan masalah baik bagi pemerintah maupun masyarakat karena sangat

erat hubungannya dengan kondisi ekonomi dan kualitas sumber daya manusia.

Perkembangan penduduk yang terlalu cepat akan menghambat perkembangan

ekonomi. Oleh karena itu perbaikan ekonomi tidak dapat dipisahkan dari

Program Keluarga Berencana (PKB) (Hartanto, 2004).

Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah mengalami

perubahan visi dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera

(NKKBS) menjadi visi untuk mewujudkan “Keluarga Berkualitas tahun 2015”.

Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri,

memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab,

harmonis, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam paradigma baru

program Keluarga Berencana (KB) ini, misinya sangat menekankan pentingnya

upaya menghormati hak-hak reproduksi, sebagai upaya integral dalam

meningkatkan kualitas keluarga (Adam, 2012).

Kontrasepsi merupakan salah satu metode untuk mencapai tujuan dari

program KB. Kontrasepsi adalah suatu alat, obat, atau cara yang digunakan

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

2

untuk mencegah terjadinya konsepsi atau pertemuan antara sel telur dengan sel

jantan (sperma) di dalam kandungan atau rahim. Proses pencegahan ini tentu

saja melibatkan beberapa jenis kontrasepsi (Marlinda, 2011).

Jumlah akseptor KB di Indonesia tahun 2008 sebanyak 6.665.203 orang.

Akseptor kontrasepsi suntik sebanyak 2.750.247 (50,5%), pil sebanyak

1.312.043 (24,1%,), IUD sebanyak 823.657 (15,1%), implant sebanyak 441.009

(8,1%), kondom sebanyak 67.976 (1,2%), MOW sebanyak 30.529 (0,6%) dan

MOP sebanyak 24.777 (0,5%) (Mustika, 2009).

Akseptor KB di Jawa Timur tahun 2010 sebanyak 5.724.999 akseptor.

Akseptor kontrasepsi suntik sebanyak 2.750.247 (48,0%), pil sebanyak

1.312.043 (22,9%), IUD sebanyak 823.657 (14,4%), implant sebanyak 441.009

(7,7%), MOW sebanyak 305.290 (5,3%), kondom sebanyak 67.976 (1,2%) dan

MOP sebanyak 24.777 (0,4%) (BKKBN Provinsi Jawa Timur, 2012).

Belum tersedianya metode kontrasepsi yang benar-benar 100%

sempurna, maka ada 3 (tiga) hal yang sangat penting untuk diketahui oleh calon

akseptor KB yakni efektivitas, keamanan dan efek samping (Hartanto, 2004).

Efek samping dan komplikasi alat dan obat kontrasepsi bervariasi antara satu

metode dengan metode yang lain dan dari satu akseptor ke akseptor yang lain.

Penanganan efek samping dan komplikasi alat kontrasepsi yang kurang benar

dapat menimbulkan akibat yang tidak diinginkan seperti dropout dari program

KB (Sari dan Utami, 2009).

Kontrasepsi pil termasuk metode yang efektif untuk mencegah kehamilan

dan salah satu metode yang paling disukai karena kesuburan langsung kembali

bila penggunaan dihentikan, serta kontrasepsi pil dapat mengurangi resiko

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

3

infertilitas primer hingga 40%, sehingga diperlukan pengetahuan dasar serta

petunjuk-petunjuk untuk pelaksana pelayanan kontrasepsi pil akseptor maupun

cara mengatasi keluhan-keluhan yang ditemukan (Ulum, 2012).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di BPS Widjiati

Margomulyo Bojonegoro didapatkan jumlah akseptor KB bulan selama 6 bulan

terakhir Mei – Oktober 2012 sebanyak 486 akseptor yang terdiri dari akseptor

kontrasepsi suntik sebanyak 196 (40,2%), implant sebanyak 86 (17,7%), IUD

sebanyak 79 (16,3%), pil sebanyak 98 (59%), kondom sebanyak 45 (9,3%),

MOP sebanyak 19 (4,0%) dan akseptor kontrasepsi MOW 2 (0,5%). Sedangkan

jumlah rata-rata akseptor per bulan sebanyak 255 akseptor yang terdiri dari

akseptor kontrasepsi suntik sebanyak 98 (38,3%), Implant sebanyak 51

(20,2%), IUD sebanyak 40 (15,5%), pil sebanyak 35 (13,8%), kondom

sebanyak 23 (8,8%), MOP sebanyak 8 (3,0%) dan akseptor kontrasepsi MOW 1

(0,4%).

Hasil studi pendahuluan dengan melakukan wawancara dengan 10

akseptor kontrasepsi pil pada tanggal 4 November 2012 tentang efek samping

kontrasepsi pil diketahui 4 akseptor mempunyai pengetahuan cukup tentang

efek samping kontrasepsi pil dan sebanyak 6 akseptor tingkat pengetahuannya

kurang tentang efek samping dari kontrasepsi pil.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian mengenai “Tingkat Pengetahuan Akseptor Kontrasepsi

Pil Tentang Efek Samping Kontrasepsi Pil di BPS Widjiati Margomulyo

Bojonegoro Tahun 2013”.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Akseptor Kontrasepsi Pil

Tentang Efek Samping Kontrasepsi Pil di BPS Widjiati Margomulyo

Bojonegoro Tahun 2013 ?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek

samping kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro Tahun

2013.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang

efek samping kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro

Tahun 2013 pada tingkat baik.

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang

efek samping kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro

Tahun 2013 pada tingkat cukup.

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang

efek samping kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro

Tahun 2013 pada tingkat kurang.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

5

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam menambah

wawasan pengetahuan di bidang kesehatan khususnya tentang efek samping

kontrasepsi pil.

2. Bagi Peneliti

Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman

nyata dalam melaksanakan penelitian.

3. Bagi Institusi

a. Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber

referensi, sumber bacaan dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan

dengan pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping

kontrasepsi pil.

b. BPS Widjiati Margomulyo

Sebagai masukan dan bahan pertimbangan BPS Widjiati Margomulyo

dalam upaya meningkatkan pengetahuan akseptor kontrasepsi pil

khususnya tentang efek samping kontrasepsi pil.

E. Keaslian Penelitian

Zuliana (2010), dengan Judul “Tingkat Pengetahuan Akseptor Tentang

Efek Samping Pil KB di Bidan Praktek Swasta RB An-Nuur Kecamatan

Colomadu, Kabupaten Karanganyar“. Jenis penelitian adalah deskriptif

kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini

adalah akseptor kontrasepsi Pil KB sejumlah 35 orang dan sampel diambil

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

6

dengan teknik total sampling. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa .tingkat pengetahuan ibu tentang efek

samping pil KB dalam kategori .baik sebanyak 3 akseptor (8,6%), responden

dengan pengetahuan cukup sebanyak 23 akseptor (65,7%) dan 9 akseptor

(25,7%) mempunyai pengetahuan yang kurang.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan

sistematika penulisan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang pengetahuan, konsep dasar keluarga

berencana, kontrasepsi pil, efek samping kontrasepsi pil, kerangka

teori dan kerangka konsep.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi

dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan

sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel

penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisis data

serta etika penelitian

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang deskripsi lokasi penelitian, hasil

penelitian, pembahasan serta keterbatasan penelitian.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

7

BAB V. PENUTUP

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengetahuan

a. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang

sekedar menjawab pertanyaan “what” (Notoadmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat pengetahuan yang

dicapai dalam domain kognitif yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini

merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk

mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari antara

lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan. menyatakan dan

sebagainya

2) Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

9

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya,

aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-

hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau

situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam

suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama

lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja

dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan seperti

sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk

mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.

5) Sintesa (Syntesis)

Sintesa adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan

yang, baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

10

dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat

menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian

itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

menggunakan kriteria yang telah ada.

c. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010) cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1) Cara tradisional

a) Cara coba–salah (Trial and Error)

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,

bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang

menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya

dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan

dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam

memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak

berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut

dapat terpecahkan.

b) Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak

disengaja oleh orang yang bersangkutan.

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

11

c) Cara kekuasaan (otoritas)

Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan

dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran

apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan

seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja,

melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini

seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak.

Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin

masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama,

pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain,

pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang

otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik

tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun

ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.

d) Berdasarkan pengalaman sendiri

Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah.

Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu

merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh

sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

12

e) Cara akal sehat (common sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah

dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak

orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.

f) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan

dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan

diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari

apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran

ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan

karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia.

g) Kebenaran secara intutitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat

sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses

penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui

intutif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan

cara yang rasional dan yang sistematis.

h) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan perkembangan

kebudayaan umat manusia cara manusia berfikir ikut

berkembang. Dari sini manusia mampu menggunakan

penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Induksi dan

deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

13

secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang

dikemukan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui

pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum

dinamakan induksi sedangkan deduksi adalah pembuatan

kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus.

i) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang

dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang

bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi

pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-

pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra kemudian

disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan

seseorang untuk memahami suatu gejala.

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-

pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi

berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada

kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua

persitiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas

itu.

2) Cara modern

Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada

dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut

metode penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

14

metodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang

mengembangkan metode berpikir induktif kemudian

dikembangkan oleh Deobold van Dallen yang menyatakan bahwa

dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan

observasi langsung dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap

semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya.

Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok :

a) Segala sesuatu yang positif yakni gejal tertentu yang muncul

pada saat dilakukan pengamatan.

b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak

muncul pada saat dilakukan pengamatan.

c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala

yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan ada 7, yaitu :

1) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada

orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak

dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin

mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin

banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika

seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

15

perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan

nilai-nilai yang baru diperkenalkan.

2) Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang

memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung

maupun secara tidak langsung.

3) Umur

Bertambahnya umur seseorang akan menyebabkan terjadinya

perubahan pada aspek psikis dan psikologis (mental). Pertumbuhan

fisik secara garis besar ada empat kategori perubahan, yaitu

perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan

timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ.

Pada aspek psikologis dan mental taraf berfikir seseorang semakin

matang dan dewasa.

4) Minat

Minat merupakan suatu kecenderungan atau keinginan yang

tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk

mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh

pengetahuan yang lebih mendalam.

5) Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami

seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada

kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

16

berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap obyek

tersebut menyenangkan maka secara psikologis akn timbul kesan

yang membekasa dalam emosi sehingga menimbulkan sikap positif.

6) Kebudayaan lingkungan sekitar

Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk

menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat

sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan

lingkungan.

7) Informasi

Kemudahan memperoleh informasi dapat membantu

mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru

e. Cara Pengukuran Pengetahuan

Menurut Riwidikdo (2009), tingkat pengetahuan dapat diukur

dengan cara sebagai berikut :

1) Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD

2) Pengetahuan cukup : mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD

3) Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

17

2. Konsep Dasar Keluarga Berencana (KB)

a. Pengertian KB

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan

kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita.

Peningkatan dan perluasan pelayanan KB merupakan salah satu usaha

untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian

tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita (Angio dkk, 2010).

Keluarga Berencana adalah gerakan untuk membentuk keluarga

yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran atau dengan kata

lain KB adalah perencanaan keluarga (Junita, 2008).

b. Tujuan KB

Menurut Witjaksono (2012), tujuan Keluarga Berencana terdiri

dari :

1) Tujuan Umum

Meningkatkan pembinaan, kesertaan dan kemandirian ber-KB serta

kesehatan reproduksi.

2) Tujuan Khusus

a) Meningkatkan pembinaan dan kesertaan KB jalur pemerintah.

b) Meningkatkan pembinaan, kemandirian dan kesertaan KB jalur

swasta.

c) Meningkatkan pembinaan, kesertaan KB jalur wilayah dan

sasaran khusus

d) Meningkatkan promosi dan konseling kesehatan reproduksi.

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

18

c. Manfaat KB

Menurut Sudayasa (2010), manfaat KB, yaitu :

1) Manfaat Untuk Ibu

a) Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan

b) Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu

c) Menjaga kesehatan ibu

d) Mengatur jarak kehamilan

2) Manfaat Untuk Anak

a) Mengurangi risiko kematian bayi

b) Meningkatkan kesehatan bayi

c) Mencegah bayi kekurangan gizi

d) Tumbuh kembang bayi lebih terjamin

e) Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi

f) Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal

3) Manfaat Untuk Keluarga

a) Meningkatkan kesejahteraan keluarga

b) Harmonisasi keluarga lebih terjaga

d. Sasaran KB

Menurut Handayani (2010), sasaran program KB dibagi menjadi

dua yaitu :

1) Sasaran langsung

Sasaran langsung KB adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang

bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara

penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan.

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

19

2) Sasaran tidak langsung

Sasaran tidak langsungnya adalah pelaksana dan pengelola KB,

dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan

kebijakan terpadu dalam rangka mencapai keluarga berkualitas,

keluarga sejahtera.

e. Syarat KB

Menurut Mochtar (2008), syarat Keluarga Berencana (KB) yaitu :

1) Tidak ingin hamil dalam jangka waktu yang lama

2) Pengambilan keputusan dan persetujuan suami atau istri.

3. Akseptor KB

Akseptor KB adalah pasangan usia subur dimana salah seorang

menggunakan salah satu cara atau alat kontrasepsi untuk tujuan

pencegahan kehamilan, baik melalui program maupun non program

(Depkes Dalam Retnowati, 2010). Akseptor Keluarga Berencana adalah

orang yang menjalani kontrasepsi (Manuaba, 2010).

4. Kontrasepsi Pil

a. Pengertian

Budi dan Manoe (2008) menyatakan bahwa pil kontrasepsi adalah

hormon steroid yang dipakai untuk keperluan kontrasepsi dalam bentuk

pil. Kontrasepsi pil atau contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi

hormonal yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui

mulut (diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesteron.

bertujuan untuk mengendalikan kelahiran atau mencegah kehamilan

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

20

dengan menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya

(Agnesa, 2010).

Pil merupakan alat kontrasepsi yang sampai saat ini dianggap

paling efektif, selain mencegah terjadinya ovulasi, pil juga mempunyai

efek lain terhadap traktus genitalis, seperti menimbulkan perubahan–

perubahan pada lendir serviks, sehingga menjadi kurang banyak dan

kental, yang mengakibatkan sperma tidak dapat memasuki kavum uteri

(Icoel, 2012).

b. Jenis Pil Kontrasepsi

Menurut Icoel (2012), jenis kontrasepsi pil yaitu :

1) Tipe Kombinasi

Tiap tablet berisi estrogen dan progesteron dalam dosis tertentu

biasanya dalam satu rangkaian terdapat 20, 21atau 22 tablet.

Contoh : Previson (20), Oural, euginon, ovulan (21), Lyndiol ( 22 )

2) Tipe urutan (sequential)

Biasanya terdiri dari 21 tablet. Di dalam rangkaian tersebut, No 1 s/d

15 atau 16 berisi estrogen. Tablet No 16 atau 17 dan berikutnya

berisi campuran estrogen dan progesteron.

Contoh : Ovin

3) Tipe berangkai (serial)

Hampir sama dengan tipe kombinasi atau tipe urutan, ditambah

beberapa tablet (biasanya 7 buah) yang berisi vitamin atau mineral

(tidak berisi hormon)

Contoh : Ovulen Fe 28 dan Euginon ED

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

21

b. Cara Kerja Kontrasepsi Pil

Menurut Anna (2010), pada dasarnya cara kerja kontrasepsi pil

ada tiga cara yaitu :

1) Menekan ovulasi dengan cara mengurangi aktivitas indung telur

sehingga sel telur tidak bisa matang.

2) Hormon progrestin yang terdapat dalam kontrasepsi pil akan

mencegah penebalan endometrium (lapisan dalam rahim tempat

menempelnya sel telur yang siap dibuahi sehingga pembuahan tidak

akan terjadi).

3) Mengentalkan lendir di leher uterus (serviks) sehingga sperma tidak

bisa menembusnya, selain sperma, virus dan bakteri juga tidak bisa

masuk sehingga pil KB punya manfaat lain untuk mencegah infeksi

penyakit.

c. Cara Pemakaian Kontrasepsi Pil

Menurut Agnesa (2010), menyatakan bahwa cara pemakaian

kontrasepsi pil yaitu :

1) Rangkaian pil berisi 20, 21, dan 22 tablet. Mulai diminum pada hari

ke-5 haid (harinya harus diingat) diteruskan sampai habis, kemudian

istirahat dan mulai lagi dengan rangkaian pil yang baru pada hari

yang sama (dalam minggu berikutnya)

2) Rangkaian pil yang berisi 28 tablet (tipe berantai). Mulai diminum

pada hari pertama haid dan dilanjutkan terus tanpa terputus dengan

rangkaian baru, tanpa menghiraukan ada tidaknya haid.

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

22

Menurut Agnesa (2010), petunjuk cara minum kontrasepsi pil

adalah :

1) Pil diminum pada waktu yang sama setiap hari, sebaiknya malam

hari sebelum tidur.

2) Bila lupa minum, pil yang terlupa segera diminum setelah ingat.

Disusul pil yang seharusnya diminum hari itu (jadi pada hari itu

mnum dua pil).

3) Bila lupa minum pil dua hari berturut–turut, dirinya harus dianggap

tidak terlindung terhadap kemungkinan hamil, sehingga di samping

minum pil seperti biasa ia harus pula memakai kondom atau cara KB

lainya.

4) Bila lupa minum pil tiga hari berturut–turut, mungkin si ibu akan

mengalami haid, hentikanlah minum pil dari bungkus ini dan

mulailah pil pertama dari bungkus yang baru pada hari ke lima haid

tersebut

5) Oleh karena pil dapat mengurangi reproduksi ASI, maka bagi para

ibu yang menyusui sebaiknya tidak menggunakan pil sebagai alat

kontrasepsi.

d. Manfaat Kontrasepsi Pil

Menurut Saifuddin (2010), beberapa manfaat menggunakan

kontrasepsi pil yaitu :

1) Memiliki efektivitas yang tinggi, bila digunakan setiap hari

2) Tidak mengganggu hubungan seksual

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

23

3) Siklus haid menjadi teratur, tidak banyak keluar darah haid, tidak

terjadi nyeri haid.

4) Dapat digunakan untuk jangka panjang selama akseptor masih ingin

menggunakannya untuk mencegah kehamilan.

5) Dapat digunakan sejak usia remaja sampai menopause.

6) Mudah dihentikan setiap saat.

7) Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.

8) Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.

9) Membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker

endometrium, kista ovarium, penyakit radang panggul, kelainan

jinak pada payudara, dismenore atau akne.

e. Indikasi Kontrasepsi Pil

Menurut Saifuddin (2010), indikasi kontrasepsi pil yaitu :

1) Usia reproduksi

2) Telah memiliki anak ataupun belum

3) Pada wanita gemuk ataupun kurus

4) Menginginkan metode kontrasepsi yang memiliki efektifitass tinggi

5) Setelah melahirkan dan tidak menyusui (tidak memberikan ASI

eksklusif)

6) Pasca keguguran

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

24

c. Kontraindikasi Kontrasepsi Pil

Menurut Saifuddin (2010), kontraindikasi kontrasepsi pil yaitu :

1) Hamil atau dicurigai hamil

2) Menyusui eksklusif

3) Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya

4) Penyakit hati akut ( hepatitis)

5) Riwayat penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi

6) Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis > 20

tahun

7) Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara

8) Migrain

9) Mudah lupa untuk minum pil.

5. Efek Samping Kontrasepsi Pil

Efek samping adalah setiap respon tubuh terhadap obat yang bersifat

merugikan/ berbahaya dan tidak diinginkan yang terjadi pada dosis normal

yang biasa digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis,

atau terapi terhadap penyakit, atau untuk memodifikasi fungsi fisiologis

(Yuliandra, 2011). Beberapa efek samping dalam penggunaan pil

kontrasepsi antara lain sebagai berikut :

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

25

a. Mual

1) Pengertian

Mual adalah perasaan ingin muntah yang menyebabkan kehilangan

nafsu makan (Susanta, 2012).

2) Gejala Mual

a) Gejala mual terjadi pada 3 bulan pertama yang dikarenakan

terjadinya perubahan hormon dalam tubuh akibat penggunaan

kontrasepsi pil, mual ini akan hilang dengan sendirinya

(Saifuddin, 2010).

b) Mual sering terjadi pada siklus pertama dan dapat berulang pada

siklus berikutnya. Pada umumnya mual ini akan menghilang

(Agnesa, 2010).

3) Pengobatan

a) Untuk mencegah mual sebaiknya minum kontrasepsi pil pada

malam hari saat akan tidur atau saat makan malam

(Saifuddin, 2010).

b) Bila mual masih berlangsung terus maka kemungkinan terjadinya

kehamilan serta sebab-sebab lainnya (Saifuddin, 2010).

c) Apabila rasa mual terus berlangsung maka sebaiknya ganti

kontrasepsi dengan cara lain (Agnesa, 2010).

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

26

b. Muntah

1) Pengertian

Muntah adalah keluarnya isi lambung melalui mulut, mual dan

muntah dapat terjadi karena kontraksi otot yang kuat di perut dan

dada (Susanta, 2012).

2) Gejala

a) Gejala muntah dapat terjadi dalam waktu 2 jam setelah

menggunakan pil.

b) Jika muntah hebat lebih dari 24 jam tetapi tidak memperburuk

keadaan ibu, penggunaan pil bisa diteruskan (Saifuddin, 2010)

3) Pengobatan

a) Cobalah minum pil pada saat akan tidur atau pada saat makan

malam

b) Berikan vitamin B6

c) Apabila terlalu berat maka bisa diganti dengan pil yang

mengandung estrogen lebih tinggi/dengan kontrasepsi lain

(Saifuddin, 2010).

c. Pusing

1) Pengertian

Pusing adalah salah satu penyakit fisik yang menyerang kepala

(Agnesa, 2010).

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

27

2) Gejala

a) Pusing karena terjadi retensi cairan dan dapat meningkatkan

tekanan darah.

b) Kadang-kadang keluhan pusing dirasakan oleh karena kecemasan

menggunakan pil kontrasepsi sehingga harus difikirkan

kemungkinan thrombosis cerebri bila migraine timbul secara tiba-

tiba atau nyeri kepala yang hebat (Agnesa, 2010).

3) Pengobatan

a) Mengganti pil yang mengandung estrogen lebih rendah.

b) Hentikan dan dianjurkan cara KB lain (Saifuddin, 2010).

d. Nyeri pada payudara

1) Pengertian

Nyeri pada payudara merupakan keluhan umum yang sering dialami

oleh perempuan baik secara konstan atau hilang timbul. Nyeri

payudara (mastalgia) biasanya digambarkan dengan rasa sakit di

salah satu atau kedua payudara, rasa seperti terbakar atau sesak di

jaringan payudara (Bararah, 2011).

2) Gejala

a) Pada siklus pertama buah dada dapat teras nyeri atau tegang tetapi

gejala ini segera menghilang pada siklus berikutnya

(Agnesa, 2010).

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

28

b) Penyebab nyeri payudara adalah karena adanya retensi cairan

sehingga menimbulkan rasa yang tidak nyaman (nyeri)

(Saifuddin, 2010).

3) Pengobatan

a) Pada sebagian besar wanita efek ini akan dirasakan berkurang

setelah beberapa waktu

b) Apabila tidak berkurang maka pengobatannya adalah mengganti

merk pil kontrasepsi (Viola, 2012).

e. Perdarahan bercak (spotting)

1) Pengertian

Spotting adalah perdarahan inter-menstrual yang jumlahnya sekali

sehingga tidak memerlukan pemakaian tampan/kasa pembalut

(Hartanto, 2004).

2) Gejala

Perdarahan (spotting) hal yang biasa terjadi pada 3 bulan pertama

dan lambat laun akan berhenti (Saifuddin, 2010).

3) Pengobatan

a) Bila perdarahan/spotting tetap saja terjadi, ganti pil dengan dosis

estrogen lebih tinggi (50 μg) sampai perdarahan teratasi, lalu

kembali ke dosis awal.

b) Bila perdarahan/spotting timbul lagi, lanjutkan lagi dengan dosis

50 μg

c) Ganti dengan kontrasepsi yang lain (Saifuddin, 2010).

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

29

f. Meningkatnya atau menurunnya berat badan

1) Pengertian

Berat badan adalah ukuran tubuh dalam sisi beratnya yang ditimbang

dalam keadaan berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun.

Berat badan diukur dengan alat ukur berat badan dengan suatu

satuan kilogram.

2) Gejala

Kontrasepsi pil dapat menyebabkan pertambahan berat badan pada

wanita, pertambahan berat badan seringkali diakibatkan karena

penumpukan cairan. Efek samping ini akan hilang dalam 2-3 bulan

pemakaian (Viola, 2012)

3) Pengobatan

a) Informasikan bahwa kenaikan/penurunan berat badan sebanyak

1-2 kg dapat saja terjadi.

b) Perhatikan diet akseptor bila perubahan badan terlalu mencolok,

atau berlebihan maka pil dihentikan.

c) Anjurkan metode kontrasepsi yang lain (Saifuddin, 2010).

g. Penurunan libido

1) Pengertian

Libido merupakan dorongan fisik dan emosional yang berkolerasi

dengan insting alami manusia untuk berhubungan seks. Libido, juga

bisa disebut sebagai gairah seksual. Namun dalam suatu waktu,

gairah itu bisa saja berkurang bahkan menghilang sama sekali

(Agnesa, 2010).

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

30

2) Gejala

Kontrasepsi dengan steroid dapat menambah libido pada wanita,

yang disebabkan pengaruh steroid tersebut dan hilangnya ketakutan

untuk menjadi hamil, biasanya frekuensi coitus menurun setelah

ovulasi, tetapi dengan pil kontrasepsi perubahan ini tidak tampak

(Agnesa, 2010).

3) Pengobatan

Penggunaan kontrasepsi pil dapat menurunkan libido,

penangannannya adalah gunakan formulasi lain apabila akseptor

mengalami efek samping yaitu dengan mengganti ke salah satu alat

kontrasepsi yang lain yang lebih androgenik sehingga libido akan

datang kembali (Saifuddin, 2010).

h. Perubahan suasana hati (depresi)

1) Pengertian

Depresi adalah kemuraman hati (kepedihan, kesenduan, keburaman

perasaan) yang patologis sifatnya. Biasanya timbul oleh; rasa

inferior, sakit hati yang dalam, penyalahan diri sendiri dan trauma

psikis (Agnesa, 2010).

2) Gejala

a) Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi

b) Keinginan untuk melakukan hubungan seks berkurang

(Saifuddin, 2010).

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

31

3) Pengobatan

a) Olahraga dapat meredakan terjadinya depresi

b) Kontrasepsi pil dapat dihentikan dan diganti dengan cara

kontrasepsi yang lain (Agnesa, 2010).

i. Hyperpigmentasi/chloasma

1) Pengertian

Chloasma atau hiperpigmentasi adalah bercak berwarna coklat

kehitaman di kulit muka yang sangat khas, terdapat di daerah pipi

dan dahi, kadang-kadang bibir atas (Suparyanto, 2010).

2) Gejala

Hyperpigmentasi atau chloasma dapat timbul pada beberapa

pemakai pil kontrasepsi terutama mereka yang berdiam di daerah

yang banyak mendapat sinar matahari (Agnesa, 2010).

3) Pengobatan

Pengobatan chloasma adalah hanya dengan menghentikan

penggunaan kontrasepsi pil ini, gejala lambat laun akan menghilang

(Agnesa, 2010)

f. Kulit berminyak, acne

1) Pengertian

Akne (jerawat) adalah penyakit peradangan kelenjar sebasea yang

sering dijumpai dan berkaitan dengan folikel rambut

(Corwin, 2009).

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

32

2) Gejala

Acne dapat timbul terutama bila memakai pil kontrasepsi yang

mengandung progestogen yang bersifat androgenik (Agnesa, 2010).

3) Pengobatan

Mengganti dengan pil yang mengandung progestogen yang tidak

bersifat androgenik akan mengurangi gejala akne (Agnesa, 2010).

g. Keputihan / fluor albus

1) Pengertian

Keputihan (flour albus) adalah cairan yang berlebihan yang keluar

dari vagina. Keputihan bisa bersifat fisiologis (dalam keadaan

normal) namun bisa juga bersifat patologis (karena penyakit)

(Iskandar, 2008).

2) Gejala

Keputihan disebabkan oleh pengaruh antiestrogenik dari

progestogen yang dipergunakan serta perubahan Ph dan flora

vagina (Agnesa, 2010).

3) Pengobatan

Bila setelah pengobatan belum sembuh, sebaiknya penggunaan pil

kontrasepsi dihentikan dan diganti dengan cara lain sampai gejala-

gejala menghilang (Agnesa, 2010).

h. Amenorea

1) Pengertian

Amenorea adalah gangguan dalam sistem reproduksi wanita,

sehingga membuatnya tidak mengalami menstruasi secara rutin

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

33

setiap bulannya. Amenorea terbagi menjadi dua jenis, yaitu

amenorea primer dan sekunder (Paramita, 2011).

2) Gejala

a) Pada umumnya jumlah darah yang keluar pada waktu

menstruasi akan berkurang.

b) Kadang-kadang terjadi breakthrough bleeding atau spotting

pada waktu penggunaan pil kontrasepsi. Gejala-gejala ini akan

menghilang dengan sendirinya (Agnesa, 2010).

3) Pengobatan

a) Apabila terjadi selama dua siklus berturut-turut haruslah

diperiksa terhadap kemungkinan adanya kehamilan.

b) Apabila setelah tiga siklus menstruasi belum juga terjadi, maka

sebaiknya pil kontrasepsi dihentikan sampai menstruasi

kembali sperti semula.

c) Dianjurkan untuk memakai cara kontrasepsi yang lain.

d) Bila dengan cara ini masih belum berhasil dapat pula dicoba

dengan human menopausal gonadotrophin (Agnesa, 2010).

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

34

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1. Kerangka Teori

Sumber : Notoadmojo (2010), Saifuddin (2010), Agnesa (2010)

Pengetahuan

Akseptor

Kontrasepsi Pil

Faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Pekerjaan

3. Umur

4. Minat

5. Pengalaman

6. Kebudayaan

7. Informasi

Efek Samping Kontrasepsi Pil

1. Mual

2. Muntah

3. Pusing

4. Nyeri pada payudara

5. Perdarahan bercak

6. Meningkatnya atau

menurunnya berat badan

7. Penurunan libido

8. Perubahan suasana hati

9. Hyperpigmentasi/chloasma

10. Kulit berminyak, acne

11. Keputihan / fluor albus

12. Amenorea

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

35

C. Kerangka Konsep

Keterangan Gambar :

: Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

Faktor yang mempengaruhi

Pengetahuan:

1. Pendidikan

2. Pekerjaan

3. Umur

4. Minat

5. Pengalaman

6. Kebudayaan lingkungan

sekitar

7. Informasi

Tingkat Pengetahuan

Akseptor Kontrasepsi Pil

tentang efek samping

kontrasepsi pil

Baik

Cukup

Kurang

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kuantitatif. Deskritif

adalah penelitian yang diarahkan untuk menggambarkan suatu keadaan di

dalam masyarakat. Sedangkan kuantitatif adalah data yang berhubungan

dengan angka, baik yang diperoleh dari pengukuran maupun nilai suatu data.

Jadi deskriptif kuantitatif adalah gambaran suatu keadaan di dalam masyarakat

yang akan ditunjukkan dengan angka-angka (Notoatmodjo, 2010).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian

(Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan di BPS Widjiati

Margomulyo Bojonegoro.

2. Waktu Penelitian

Waktu adalah rentang waktu yang digunakan untuk melaksanakan

penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Januari – Februari tahun 2013.

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

37

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah subyek atau golongan yang menjadi sasaran

penelitian (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini populasinya adalah

seluruh akseptor kontrasepsi Pil di BPS Widjiati Margomulyo yaitu

sebanyak 35 akseptor.

2. Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang diteliti atau sebagian jumlah

dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Sampel

dalam penelitian ini adalah akseptor kontrasepsi Pil di BPS Widjiati

Margomulyo Bojonegoro sebanyak 35 akseptor.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah sampling insidental. Menurut Sugiyono (2010) sampling insidental

adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja

yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dan dapat

digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui

itu cocok sebagai sumber data.

D. Instrumen Penelitian

Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah

kuisioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan

baik, matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan

memberikan tanda-tanda tertentu (Notoadmojo, 2010).

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

38

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

tertutup. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang bila responden hanya

diberi kesempatan untuk memilih jawaban yang telah disediakan yaitu

jawaban benar dan salah (Sumarsono, 2004).

Pernyataan positif (favourable) maka jawaban “benar” diberi nilai 1

sedangkan jawaban “salah” diberi nilai 0. Sedangkan pernyataan negatif

(unfavourable), maka jawaban “benar” diberi nilai 0 dan jawaban “salah”

diberi nilai 1. Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi tanda centang (√)

pada jawaban yang dianggap benar. Kisi-kisi kuesioner pengetahuan

akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Kuesioner tentang efek samping kontrasepsi pil

Variabel Indikator Pernyataan Jumlah

soal

Favourable Unfavourable

Pengetahuan

akseptor

kontrasepsi

pil tentang

efek samping

kontrasepsi

pil

a. Pengertian 1 2 2

b. Jenis

kontrasepsi

3* 4 2

c. Cara kerja 5 6 2

d. Cara

pemakaian

7* 8 2

e. Manfaat 9 10 2

f. Indikasi 11 12 2

g. Kontraindikasi 13 14 2

h. Efek samping 15, 16*,17,18,

21,22,23,24,25,

26,27*,28,29

19,20,30,31,

32,33,34,35*

21

Jumlah 35

Sumber : Data Primer, Desember 2012

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

39

Untuk menguji kuesioner dalam penelitian ini, terlebih dahulu

dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik yang sejenis. Uji

validitas dan reliabilitas dilakukan di BPS Ririt Indah Wahyuni, Amd.Keb

pada 30 akseptor kontrasepsi pil pada tanggal 29 Desember 2012.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Penelitian

ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment, yaitu:

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

X : Skor pertanyaan

Y : Skor total

XY : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka

butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2005).

Hasil uji validitas pada 35 pernyataan diketahui bahwa sebanyak 30

item pernyataan dinyatakan valid dimana nilai r hitung > r tabel (0,361).

Sedangkan sebanyak 5 item pernyataan yaitu nomor 3, 7, 16, 27 dan 35

dinyatakan tidak valid karena nilai r hitung < r tabel (0,361). Item

pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian dibuang dan tidak

digunakan dalam pernyataan.

( ) ( ) }Y - Y {N }X X {

YX. - XY . N

222 2 SSS-S

SSS=

Nrxy

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

40

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban

tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,

maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Riwidikdo, 2009).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

Cronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus

Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:

úû

ùêë

é S-úû

ùêë

é-

=t

b

k

kr

2

2

11 11 s

s

Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2 = Jumlah varian butir

σt2

= Varians total

Uji reliabilitas dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach minimal 0,7

(Riwidikdo, 2009). Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai cronbach alpha

sebesar 0,896 > 0,60 sehingga dinyatakan reliabel.

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

41

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan pencatatan peristiwa atau hal sebagian atau

seluruh elemen populasi yang akan mendukung penelitian (Arikunto, 2010).

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

objek/objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi

(Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari hasil

pengisian kuesioner pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek

samping kontrasepsi pil.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari

objek penelitian (Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini data sekunder

diperoleh dari catatan data di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro

mengenai jumlah akseptor KB dan jumlah akseptor kontrasepsi pil.

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang didapatkan oleh peneliti

untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini hanya

menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi

pil tentang efek samping kontrasepsi pil.

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

42

G. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup

atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti

(Notoatmodjo, 2010). Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.2

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Alat ukur Skala

ukur

Parameter dan

kriteria

Pengetahuan

akseptor

kontrasepsi

pil tentang

efek

samping

kontrasepsi

pil

Segala sesuatu

informasi yang

diketahui dan

dimengerti oleh

akseptor kontrasepsi

pil tentang efek

samping penggunaan

kontrasepsi pil

Kuesioner Ordinal 1. Baik bila

(x) > mean + 1

SD

2. Cukup : bila

mean - 1 SD £

x £ mean + 1

SD

3. Kurang : bila

(x) < mean – 1

SD

(Riwidikdo, 2009)

Sumber : Data Primer, Mei, 2013

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data adalah serangkaian operasi atau informasi yang

diinginkan. Arti lain dari pengolahan data adalah suatu sistem yang akan

mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi

keluaran berupa bahan jadi (Arikunto, 2010). Proses pengolahan data

menurut Arikunto (2010), adalah:

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari

kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

43

dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing

dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak

sesuai dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap

dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data

selanjutnya.

c. Entry data

Kegiatan ini memasukkan data dalam program komputer untuk

dilakukan analisis lanjut.

d. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban

kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke

dalam tabel.

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis univariat yaitu menganalisis terhadap tiap variabel

dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan

prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Riwidikdo (2009), hasil untuk mengetahui tingkat

pengetahuan ditunjukan pada skala pengukuran sebagai berikut :

a. Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD

b. Pengetahuan cukup : mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD

c. Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

44

Sebelum menentukan tingkat pengetahuan terlebih dahulu peneliti

menghitung nilai mean dan Standard Deviation. Menurut Riwidikdo

(2009), rumus menghitung nilai mean dan Standard Deviation yaitu :

a. Mean

Keterangan :

: rata-rata (mean)

n : jumlah responden

nxi : nilai responden

b. Standard Deviation

Keterangan :

SD : Standard Deviation

xi : nilai responden

n : jumlah responden

Setelah didapatkan hasil nilai mean dan Standard Deviation tiap

responden kemudian hasil tersebut dimasukkan dalam skala pengetahuan

yang sudah tercantum diatas.

Rumus untuk menghitung prosentase menurut Riwidikdo (2009),

sebagai berikut :

n

nX

xiå == i

X

( )

1

2

2

SD-

å-å

=n

n

xiXI

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

45

Jumlah ibu menurut tingkat pengetahuan

Skor Prosentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100%

Jumlah responden

I. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007), masalah etika penelitian yang harus

diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:

1. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Infomed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Apabila responden bersedia, maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang

akan disajikan.

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

46

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil riset.

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Bidan Praktek Swasta (BPS) Widjiati Margomulyo Bojonegoro

merupakan salah satu BPS yang terletak di Desa Margomulyo Bojonegoro

dengan batas wilayah yaitu sebelah timur berbatasan dengan Desa Kalangan,

sebelah barat berbatasan dengan Desa Meduri, sebelah selatan berbatasan

dengan Desa Meduri dan sebelah utara berbatasan dengan Desa Sumberejo.

Pelayanan kesehatan di BPS Widjiati terdiri dari pelayanan imunisasi,

pengobatan umum, pelayanan ibu dan anak, pemeriksaan kehamilan dan

pelayanan Keluarga Berencana (KB). BPS Widjiati yang dilakukan oleh bidan

dan perawat. Sarana dan prasarana yang terdapat di bidan praktek swasta

(BPS) Widjiati Margomulyo Bojonegoro yaitu 2 kamar bersalin, 1 ruang

periksa dan 2 ruang rawat inap. Rata-rata kunjungan tiap hari 25 orang

dengan kejadian persalinan, periksa hamil, KB dan Imunisasi.

Pada bulan Januari – Februari 2013 terdapat 78 akseptor kontrasepsi di

BPS Widjiati Margomulyo. Dari jumlah tersebut sebanyak 35 orang adalah

akseptor kontrasepsi pil.

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

48

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik responden

Responden dari penelitian ini adalah akseptor kontrasepsi pil di BPS

Widjiati Margomulyo Bojonegoro. Karakteristik responden dalam

penelitian ini meliputi : umur, pendidikan dan pekerjaan. Karakteristik

responden diuraikan sebagai berikut :

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No Umur Frekuensi Prosentase

(%)

1

2

3

< 20 th

20-35 th

> 35 th

2

15

18

5,7

42,9

51,4

Jumlah 35 100

Berdasarkan tabel 4.1. di atas didapatkan hasil bahwa responden

dengan umur kurang dari 20 tahun sebanyak 2 orang (5,7%), responden

dengan umur 20 – 35 tahun sebanyak 15 orang (42,9%) dan responden

dengan umur lebih dari 35 tahun sebanyak 18 orang (51,4%), sehingga

mayoritas responden berumur lebih dari 35 tahun sebanyak 18 orang

(51,4%).

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi Prosentase

(%)

1

2

3

4

SD

SMP

SMA

PT

6

19

7

3

17,1

54,3

20,0

8,6

Jumlah 35 100

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

49

Berdasarkan tabel 4.2 di atas didapatkan hasil bahwa responden

dengan tingkat pendidikan SD sebanyak 6 orang (17,1%), pendidikan

SMP sebanyak 19 orang (54,3%), pendidikan SMA sebanyak 7 orang

(20,0%) dan Perguruan Tinggi sebanyak 3 orang (8,6%), sehingga

mayoritas tingkat pendidikan adalah SMP sebanyak 19 orang (54,3%).

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Prosentase

(%)

1

2

3

4

PNS

Swasta

Wisraswasta

IRT

1

12

3

19

2,9

34,3

8,6

54,3

Jumlah 35 100

Berdasarkan tabel 4.3 di atas didapatkan hasil bahwa responden

dengan pekerjaan PNS sebanyak 1 orang (2,9%), bekerja di sektor swasta

sebanyak 12 orang (34,3%), wiraswasta sebanyak 3 orang (8,6%) dan

sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 19 orang (54,3%), sehinggga

mayoritas responden adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 19 orang

(54,3%).

2. Analisis Data

Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan nilai mean sebesar

16,3143 dan standar deviasi sebesar 4,28246 seperti tertera pada tabel 4.4.

di bawah ini :

Page 63: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

50

Tabel 4.4 Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS

Variabel Mean Std. Deviation

Tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi

pil tentang efek samping kontrasepsi pil

BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro

Tahun 2013

16,3143 4,28246

Sumber : Data primer, Maret 2013

Hasil perhitungan mean dan standar deviasi tingkat pengetahuan

akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil

menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science) di

mana dari hasil perhitungan tersebut dapat dikategorikan menjadi 3 tingkat

pengetahuan sebagai berikut :

a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh sebagai berikut :

: (x) > mean +1 SD

: (x) > 16,31+ 1 (4,28)

: (x) > 20,60

Jadi pengetahuan baik jika nilai responden > 20,60

b. Cukup, bila nilai responden yang diperoleh sebagai berikut :

: mean -1 SD £ x £ mean + 1 SD

: 16,31 – 1 (4,28) £ x £ 16,31+ 1 (4,28)

: 12,03 £ x £ 20,60

Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden : 12,03 £ x £ 20,60

c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh sebagai berikut :

: (x) < mean–1 SD

: (x) < 16,31 – 1 (4,28)

: (x) < 12,03

Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden < 12,03

Page 64: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

51

Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan Akseptor kontrasepsi pil tentang Efek

Samping kontrasepsi pil

No Pengetahuan Frekuensi Prosentase

(%)

1

2

3

Baik

Cukup

Kurang

6

16

13

17,1

45,7

37,2

Jumlah 35 100

Sumber : Data Primer, Maret 2013

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa Tingkat

pengetahuan Akseptor KB Pil tentang Efek Samping KB Pil di BPS

Widjiati Margomulyo Bojonegoro pada kategori baik sebanyak 6

responden (17,1%), kategori cukup sebanyak 16 responden (45,7%) dan

kategori kurang sebanyak 13 orang (37,2%), jadi tingkat pengetahuan

akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil yang paling

banyak pada kategori cukup.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 35 responden menunjukkan

bahwa tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping

kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro pada kategori baik

sebanyak 6 responden (17,1%), kategori cukup sebanyak 16 responden

(45,7%) dan kategori kurang sebanyak 13 orang (37,2%), jadi tingkat

pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil

yang paling banyak pada kategori cukup.

Page 65: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

52

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan (knowledge) adalah hasil

tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. Faktor yang

mempengaruhi pengetahuan yaitu pendidikan, pekerjaan, umur, minat,

pengalaman, kebudayaan lingkungan sekitar dan informasi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori pengetahuan

tentang efek samping pada akseptor kontrasepsi pil di BPS Widjiati

Margomulyo Bojonegoro tahun 2013 dipengaruhi faktor umur, pendidikan dan

pekerjaan. Umur dapat dikaitkan dengan pengalaman, semakin tua umur maka

semakin banyak pengalaman yang didapat dan semakin banyak pula informasi

yang diperoleh. Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula

mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula

pengetahuan yang dimilikinya. Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan

seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung

maupun secara tidak langsung, dimana dengan sebagai ibu rumah tangga maka

ibu dapat mempunyai waktu luang untuk memperoleh informasi melalui

media cetak dan media elektronik (Notoatmodjo, 2010).

Page 66: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

53

D. Keterbatasan

Beberapa keterbatasan dan kendala dalam penelitian ini antara lain

adalah sebagai berikut :

1. Keterbatasan penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu :

a. Variabel penelitian

Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga

tidak mengetahui apakah akseptor mengalami efek samping dari

penggunaan kontrasepsi pil tersebut atau belum.

b. Kuesioner

Bentuk kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup di

mana responden hanya menjawab benar dan salah, sehingga kurang

memperoleh informasi secara lebih mendalam.

2. Kendala dalam penelitian ini adalah pada saat penelitian, banyak

responden yang kurang memahami tentang kuesioner yang diajukan pada

peneliti sehingga peneliti menjelaskan terlebih dahulu tentang kuesioner

tersebut.

Page 67: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

54

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping

kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro tahun 2013

dalam kategori baik sebanyak 6 responden (17,1%).

2. Tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping

kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro tahun 2013

dalam kategori cukup sebanyak 16 responden (45,7%).

3. Tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping

kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro tahun 2013

dalam kategori kurang sebanyak 13 responden (37,2%).

4. Tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping

kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro tahun 2013 yang

paling banyak pada kategori cukup.

B. Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

Institusi pendidikan hendaknya menambah sumber referensi, sumber

bacaan dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan dengan

pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil.

54

Page 68: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

55

2. Bagi Akseptor Konrasepsi Pil

Masyarakat dalam hal ini adalah akseptor kontrasepsi pil sebelum memilih

dan menggunakan kontrasepsi pil sebaiknya berusaha meningkatkan dan

mengembangkan pengetahuan dengan mengikuti penyuluhan, banyak

membaca buku yang berkaitan tentang kontrasepsi, atau dengan

menambah pengetahuan tentang kontrasepsi dari berbagai informasi yang

diperoleh melalui media elektronik maupun media massa.

3. Bagi Bidan atau Tenaga Kesehatan

Bagi bidan atau tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan pelayanan

terutama dalam memberikan penyuluhan tentang efek samping kontrasepsi

yang aman bagi akseptor.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian dengan

mengembangkan variabel agar hasil yang diperoleh lebih valid, misalnya

adalah melakukan penelitian tentang hubungan penggunaan kontrasepsi

pil dengan efek samping penggunaan kontrasepsi pil.

Page 69: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

DAFTAR PUSTAKA

Adam, FP. 2012. Kajian Tentang Prevalensi Kontrasepsi Keluarga Berencana

Catatan Kecil Dalam Upaya Pencapaian MDGs 2015 di Maluku. Maluku :

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNPATTI

Agnesa, A. 2010. Makalah Pil Kontrasepsi (PIL KB). http://kesmas-

unsoed.blogspot.com. 24 November 2012.

Angio dkk. 2010. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Alat

Kontrasepsi Hormonal di Wilayah Kerja Puskesmas Manyaran Semarang.

Jurnal Kesehatan. Semarang : STIKES Telogorejo

Anna, LK. 2010. Bagaimana Pil KB Bekerja. http://health.kompas.com. 27

November 2012

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Bararah, VF. 2011. Yang Bikin Nyeri Payudara. http://health.detik.com. 24

November 2012

BKKBN Provinsi Jawa Timur. 2012. Pencapaian Peserta KB Aktif Bulan

Pebruari 2010 Di Jawa Timur. http://jatim.bkkbn.go.id. 4 November 2012

Budi, S dan Manoe, M. 2008. Pil Kontrasepsi. http://kuliahbidan.wordpress.com.

20 November 2012.

Cortona. 2011. Pengertian Berat Badan. http://sebuahcoretansaya.blogspot.com.

24 November 2012.

Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta :

Pustaka Rihanna.

Harmadi, SHB. 2011. Fakta dan Logika Kependudukan di Indonesia

http://gagasanhukum.wordpress.com. 29 Oktober 2012.

Hartanto. H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar

Harapan

Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknis Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika

Iskandar. 2008, Awas Keputihan bisa Mengakibatkan Kematian dan Kemandulan,

http://www.averroes.or.id, 24 November 2012

Page 70: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

Junita, A. 2008. Efektivitas Manajemen Pelayanan Kesehtan Pemerintah Kota

Binjai : Studi Kasus Pada Pelayanan Program Keluarga Berencana. Jurnal

Ilmiah Pendidikan Tinggi. Volume 1 No. 2 Agustus 2008

Manuaba, IBG. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Marlinda, R, 2011. Hubungan Persepsi Wanita Usia Subur Tentang IUD Dengan

Motivasi Penggunaan Ulang IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Lintaubuoiii

Kabupaten Tanah Datar Tahun 2010. Penelitian Keperawatan Maternitas.

Universitas Andalas : Fakultas Keperawatan

Mochtar, R. 2008. Sinopsis Obstetri: Obstetric Operatif, Obstetric Social. Jakarta:

EGC

Mustika, 0. 2009. Jumlah Akseptor KB di Indonesia. http://www.lontar.ac.id. 29

Desember 2012

Notoatmodjo, S. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Paramita. 2011. Penyebab dan Pencegahan Amenorrhea.

http://www.ceritamu.com. 24 November 2012

Retnowati, FD. 2010. Perbedaan Kenyamanan Seksual Pada Akseptor Alat

Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Di Puskesmas Sragen. Karya Tulis

Ilmiah. Surakarta : Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret

Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Yokyakarta : Mitra Cendekia Press.

Saifuddin, AB. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta

:Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Sari RY dan Utami, YW. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

Keluarga Berencana Hormonal Dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi

Gangguan Menstruasi Di Kelurahan Pablengan Kabupaten Karanganyar,

Berita Ilmu Keperawatan. Vol. 2 No. 1, Maret 2009: 37-42

Sudayasa, P. 2010. Manfaat Utama Program Keluarga Berencana.

http://www.puskel.com. 20 November 2012.

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Page 71: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-eviratnapr... · Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah

Sumarsono. S. 2004. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Graha

Ilmu

Suparyanto. 2010. Hiperpigmentasi Efek Samping. http://dr-

suparyanto.blogspot.com. 24 November 2012.

Susanta, I.G.T. 2012. Propolis mengatasi Mual dan Muntah.

http://suryoasri.com. 24 November 2012

Ulum. MB. 2012. Semua Tentang Pil KB, http://dududth.blogspot.com. 4

November 2012

Viola, F. 2012. Mulai Kenali Masalah Kontrasepsi Anda.

http://www.tanyadok.com. 24 November 2012

Witjaksono, J. 2012. Rencana Aksi Keluarga Berencana Dan Kesehatan

Reproduksi Tahun 2012-2014. Jakarta : BKKBN

Yuliandra, Y. 2011. Efek Samping Obat. http:// yorijuly14.wordpress.com. 24

November 2012

Zuliana, A. 2010. Tingkat Pengetahuan Akseptor Tentang Efek Samping Pil KB di

Bidan Praktek Swasta RB An-Nurr Kecamatan Colomadu Kabupaten

Karanganyar. Karya Tulis Ilmiah. Boyolali : Akademi Kebidanan Estu

Utomo