pengaruh karakteristik corporate governance...

146
i i PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE 2012-2016) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh GelarSarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh IKA SRI WULANDARI NIM 21313031 PROGRAM STUDIS1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

Upload: others

Post on 16-Jul-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

i

i

PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE

GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN

PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

(PERIODE 2012-2016)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh GelarSarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

IKA SRI WULANDARI

NIM 21313031

PROGRAM STUDIS1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

Page 2: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

ii

ii

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JalanTentaraPelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon (0298) 323706 Faksimili(0298) 323433

Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka

skripsi Saudara:

Nama : Ika Sri Wulandari

NIM : 21313031

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Program Studi : Perbankan Syariah (S1)

Judul : PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE

TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM

SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE 2012-2016)

Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk

dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, 14 September 2017

Page 3: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

iii

iii

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JalanTentaraPelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon (0298) 323706 Faksimili(0298) 323433

Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]

PENGESAHAN

PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNENANCE

TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI

INDONESIA

(PERIODE 2012-2016)

DISUSUN OLEH

IKA SRI WULANDARI

NIM: 213 13 031

Telah dipertahankan di depanPanitiaDewanPengujiSkripsiFakultas

EkonomidanBisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada

Tanggal 22September 2017 dantelahdinyatakanmemenuhisyaratguna

memperolehgelarSarjana S1 Ekonomi

Page 4: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

iv

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ika Sri Wulandari

NIM : 213 12 031

Program Studi : S1 Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul Skripsi : Pengaruh Karakteristik Corporate Governance

Terhadap Kinerja Keuangan pada Bank Umum

Syariah di Indonesia (Periode 2012-2016)

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benarkarya saya sendiri.

Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau

diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata

penulisan karya ilmiah yang telah

lazim.

Page 5: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

v

v

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ika Sri Wulandari

NIM : 213 13 031

Program Studi : Perbankan Syariah S1

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Dengan ini menyatakan bahwa judul skripsi “Pengaruh Karakteristik

Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Bank Umum Syariah di

Indonesia (Periode 2012-2016)” benar-benar bebas dari plagiat, dan apabila

pernyataan ini terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai

ketentuan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Page 6: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

vi

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Hidup ini seperti sepeda. Agar tetap seimbang, kau harus tetap bergerak (Albert

Einstein)”

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Kedua orang tua tercinta saya (Gatot dan Sri), adik saya (Briatma

Kresna Wijaya), Bapak Dr. Ahmad Mifdlol M.Lc, M.Si. dan Ibu Dr.

Hikmah Endraswati, SE, M.Si.yang telah sabar dalam membimbing

saya hingga skripsi saya selesai, semua dosen saya, serta seluruh

teman-teman yang telah membantu saya khususnya untuk (Nike, Eva,

Mita, Shidiq, Ammar), dan semua mahasiswa Perbankan Syariah S1

khususnya angkatan 2013.

Page 7: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

vii

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat

dan hidayahNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul: “Pengaruh Karakteristik Corporate Governance

Terhadap Kinerja Keuangan pada Bank Umum Syariah di Indonesia

(Periode 2012-2016)” dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Shalawat

serta salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi agung baginda

Rasulullah SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang senantiasa

membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang penuh ilmu dan iman.

Skripsi ini diajukan gun amemenuhi tugas dan syarat untuk

memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) dalam jurusan Program Studi

Perbankan Syariah. Ucapan terimakasih sebesar-besarnya penulis ucapkan

kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan

bantuan dalam berbagai bentuk. Ucapan terimakasih terutama penulis

sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M. Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Salatiga

3. Ibu Fetria EkaYudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

Page 8: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

viii

viii

4. Bapak Dr. Ahmad Mifdlol M.Lc, M.SI. selaku dosen pembimbing

yangtelah membimbing penulis dengan sabar dan ikhlas dalam

menyelesaikan Skripsi ini.

5. Ibu Dr. Hikmah Endraswati, M.Si. selaku dosen pembimbing pengganti

yang telah membimbing penulis dengan sabar dan ikhlas dalam

menyelesaikan Skripsi ini.

6. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang

telah memberikan bekal berbagai teori, ilmu pengetahuan dan

pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis.

7. Kedua Orangtuaku tercinta, yang telah memberikan dorongan do’a,

moril, dan materil, serta yang senantiasa menjadi inspirasi bagi penulis.

8. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam jurusan S1 Perbankan Syariah.

Page 9: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

ix

ix

ABSTRAK

Wulandari, Ika Sri. 2017. Pengaruh Karakteristik Corporate Govenance

Terhadap Kinerja Keuangan pada Bank Umum Syariah di Indonesia

(Periode 2012-2016). Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Program Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr.

Ahmad Mifdlol M.Lc, M.Si.

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi kinerja keuangan pada Bank Umum Syariah. Penelitian ini

menguji beberapa variabel yang diduga dapat mempengaruhi kinerja keuangan

pada Bank Umum Syariah, yaitu jumlah rapat Dewan Komisaris, ukuran Dewan

Direksi, proporsi Dewan Komisaris Independen, jumlah rapat Dewan Pengawas

Syariah, dan ukuran Komite Audit.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah di Indonesia. Teknik

Pemilihan sampel dengan menggunakan metode purposive samplingdan kriteria

yang memenuhi ada 10 bank. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel jumlah rapat Dewan

Komisaris berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan, variabel

ukuran Dewan Direksi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja

keuangan (ROA), variabel proporsi Dewan Komisaris Independen berpengaruh

positif dan tidak signifikan terhadap kinerja keungan (ROA), variabel jumlah

rapat Dewan Pengawas Syariah berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

kinerja keuangan (ROA), dan variabel ukuran Komite Audit berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA). Kemampuan prediksi kelima

variabel independen terhadap ROA sebesar 38,9% yang di tunjukkan dari

besarnya R² sisanya 61,1% dijelaskan oleh variabel diluar model penelitian.

Kata Kunci : Karakteristik Corporate Governance, Dewan Komisaris, Dewan

Direksi, Dewan Komisaris Independen, Dewan Pengawas

Syariah, Komite Audit, Return On Asset (ROA).

Page 10: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

x

x

DAFTAR ISI

JUDUL ...................................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii

PENGESAHAN ..................................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................. iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ....................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

ABSTRAK .............................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv

BAB IPENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 11

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 12

D. Kegunaan Penelitian................................................................................... 12

E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 13

BAB IILANDASAN TEORI ................................................................................. 16

A. Telaah Pustaka ........................................................................................... 16

B. Kerangka Teori........................................................................................... 27

1. Teori Keagenan (Agency Theory) ........................................................ 27

2. Karateristik Corporate Governance .................................................... 30

3. Kinerja Keuangan ................................................................................ 49

C. Kerangka Penelitian ................................................................................... 51

D. Hipotesis ..................................................................................................... 52

BAB IIIMETODE PENELITIAN.......................................................................... 60

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 60

Page 11: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

xi

xi

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 60

C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 60

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 61

E. Definisi Konsep dan Operasional .............................................................. 61

F. Metode Analisis ......................................................................................... 66

1. Uji Stasioneritas ................................................................................... 66

2. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 66

3. Uji Ketepatan Model ............................................................................ 71

4. Analisis Regresi Berganda ................................................................... 73

G. Alat Analisis ............................................................................................... 74

BAB IVANALISIS DATA .................................................................................... 75

A. Statistik Deskriptif ..................................................................................... 75

B. Analisis Data .............................................................................................. 78

1. Uji Stasioneritas ................................................................................... 78

2. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 79

3. Uji Ketepatan Model ............................................................................ 87

4. Uji Regresi Linier Berganda ................................................................ 90

C. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 96

1. Pengaruh Jumlah Rapat Dewan Komisaris Terhadap ROA ................ 97

2. Pengaruh Ukuran Dewan Direksi Terhadap ROA ............................... 98

3. Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen Terhadap ROA ..... 99

4. Pengaruh Jumlah Rapat Dewan Pengawas Syariah Terhadap ROA 100

5. Pengaruh Ukuran Komite Audit Terhadap ROA ............................... 102

BAB VPENUTUP ................................................................................................ 103

A. Kesimpulan .............................................................................................. 103

B. Saran ......................................................................................................... 104

Daftar Pustaka ...................................................................................................... 105

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................... 112

Page 12: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

xii

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rasio Keuangan ROA BUK dan BUS.................................................3

Tabel 1.2 Tabel Penelitian Terdahulu..................................................................9

Tabel 2.1 Penelitian Research GAP...................................................................21

Tabel 4.1 Descriptive Statistic...........................................................................75

Tabel 4.2 Uji Stasioneritas.................................................................................78

Tabel 4.4 Uji Kolmogrov-Smirnov.....................................................................81

Tabel 4.5 Uji VIF...............................................................................................82

Tabel 4.6Uji Run Test........................................................................................84

Tabel 4.7Hasil Uji White....................................................................................86

Tabel 4.8 Hasi Uji Linieritas..............................................................................87

Tabel 4.9 Hasil Uji Determinasi........................................................................88

Tabel 4.10 Hasil Uji F.......................................................................................89

Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda.........................................90

Tabel 4.12 Ringkasan Pengujian Hipotesis.......................................................97

Page 13: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

xiii

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian...........................................................................52

Gambar 4.1 Uji P-Plot...........................................................................................80

Gambar 4.2 Uji Scatter Plot..................................................................................85

Page 14: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

xiv

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

A. Hasil Uji Penelitian

1. Uji Stasioneritas

2. Uji Asumsi Klasik

3. Uji Ketepatan Model

4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda

B. Daftar Riwayat Hidup

Page 15: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kinerja merupakan suatu gambaran dari pencapaian pelakasanaan

suatu kegiatan dalam perusahaan. Dimana salah satu tujuan penting

didirikannya perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan pemegang

saham melalui peningkatan nilai perusahaan (Brigham dan Houston,

2001). Menurut Ermayanti (2009) kinerja keuangan perusahaan adalah

suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang

dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui

mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang

mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu.

Di Indonesia, bank syariah mengalami pertumbuhan yang cukup

pesat, hal ini terlihat dari data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia.

Pada Desember 2003 hanya terdapat 2 Bank Umum Syariah (BUS) dan 8

Unit Usaha Syariah (UUS). Sedangkan pada Desember 2016 di Indonesia

terdapat 13 Bank Umum Syariah (BUS) dan 22 Unit Usaha Syariah (UUS)

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa industri perbankan syariah di

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang (Statistik

Bank Syariah,Desember 2003 dan Desember 2016).

Semakin ketatnya persaingan antar bank syariah maupun dengan

bank konvensional, bank syariah dituntut untuk memiliki kinerja yang

baik, agar dapat bersaing dalam pasar perbankan nasional di Indonesia.

1

Page 16: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

2

Sistem perbankan yang sehat dinilai dari kinerja keuangan bank yang baik.

Kinerja keuanganbank yang sehat dapat menimbulkan kepercayaan

masyarakat begitu pula sebaliknya,penurunan kinerja keuangan bank dapat

menurunkan kepercayaan masyarakat. Perbankan diIndonesia terdapat

duajenis, yaitu bank yang melakukan usaha secara konvensional dan

bankyang melakukan usaha secara syariah. Kegiatan usaha bank

konvensional berdasarkan padapembayaran bunga, sedangkan bank

syariah menjalankan usahanya berdasarkan prinsip syariah (UU No. 21

Tahun 2008).

Sebagaimana disebutkan oleh Syofyan dalam Andreani dan David

(2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat

untuk mengukur kinerja suatu bank. Adapun ukuran kinerja keuangan pada

perbankan yang digunakan pada umumnya adalah Return on Asset (ROA)

dan Return on Equity (ROE). ROA memfokuskan kemampuan perusahaan

untuk memperoleh earning dalam operasinya, sedangkan ROE mengukur

return yang diperoleh dari investasi pemilik perusahaan dalam suatu bisnis

oleh Siamat dalam Andreani dan David (2011). Penelitian ini

menggunakan ROA sebagai ukuran dari kinerja suatu perbankan. Kinerja

perusahaan yang baik, stabil dan cenderung meningkat akan senantiasa

disenangi oleh para investor. Sedangkan perusahaan yang memiliki kinerja

buruk, tidak stabil serta profit yang cenderung menurun tidak akan dilirik

oleh investor (Nugroho, 2014).

Page 17: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

3

Alasan dipilihnya Return On Asset (ROA) sebagai ukuran kinerja

adalah karena ROAdigunakan untuk mengukur kemampuan manajemen

bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Sebagaimana

disebutkan oleh Dendawijaya (2009) menambahkan semakin besar ROA

bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut

dan semakin baik pula posisi bank tersebut dan segi penggunaan aset. Di

bawah ini adalah tabel mengenai perbandingan ROA bank konvensional

dan ROA bank syariah periode 2012 sampai 2016 :

Tabel 1.1

Rasio Keuangan ROA Bank Umum Konvensional dan

ROA Bank Umum Syariah (dalam persen)

Rasio 2012 2013 2014 2015 2016

ROA BUK 3,11 3,08 1,78 1,25 1,41

ROA BUS 2,14 2,00 0,41 0,49 0,63

Sumber : www.bi.go.id

Pada tabel 1.1, data tahun 2012 hingga 2016 ROA Bank Umum

Syariah (BUS) mengalami perubahan yang fluktuatif. ROA Bank Umum

Syariah (BUS) cenderung menurun di tahun 2013 sebesar 2,00%

sedangkan pada tahun 2014 hanya sebesar 0,41%, dan prosentase ROA

juga belum memenuhi standar rasio yang ditetapkan oleh Bank Indonesia,

menurut SE No. 6/ 73/ INTERN 24 Desember 2004 yaitu minimal 0,5%.

Keadaan yang sama juga terjadi di tahun 2015, meskipun naik sebesar 0,08

prosentase ROA pada tahun 2015 juga belum memenuhi standar rasio.

Dari tabel 1.1 rata-rata ROA Bank Umum Syariah (BUS) juga

lebih rendah daripada ROA Bank Umum Konvensional (BUK). Ini

menunjukkan bahwa kemampuan Bank Umum Syariah (BUS) dalam

Page 18: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

4

menghasilkan laba operasional dari penggunaan asetnya, masih jauh

tertinggal dengan Bank Umum Konvensional (BUK).

Berdasarkan fenomena di atas, tingkat ROA Bank Umum Syariah

(BUS) harus diberi perhatian lebih, karena tingkat ROA yang tinggi dapat

merefleksikan pertumbuhan perbankan yang baik pula. Sebagaimana

disebutkan oleh Dendawijaya (2009) menambahkan semakin besar ROA

bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut

dan semakin baik pula posisi bank tersebut dan segi penggunaan aset.

Dan juga tugas utama bank syariah sebagaimana bank umum

lainnya adalah mengoptimalkan laba, meminimalkan resiko, dan menjamin

tersedianya likuiditas yang cukup. Potensi resiko yang dihadapi bank

syariah sama halnya yang dialami oleh bank konvensional, kecuali resiko

tingkat bunga dalam memperoleh imbal jasa atas usaha operasionalnya.

Kinerja keuangan atauprofitabilitas dalam bahasa arab mempunyai makna

pertumbuhan dalam dagang. Rasio yang biasa dipakai untuk mengukur

kinerja bank adalah ROA karena ROA merupakan perbandingan antara

perndapatan bersih (income) dengan rata-rata aktiva (average assets) atau

perbandingan laba sebelum pajak dan zakat terhadap total aset (Arifin,

2005).

Salah satu kasus masih lemahnya penerapan Corporate

Governance di Indonesia yaitu munculnya berbagai skandal akuntansi

yang terjadi pada perusahaan-perusahaan telah mengakibatkan turunnya

kepercayaan publik terutama investor terhadap pelaporan keuangan yang

Page 19: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

5

disajikan oleh perusahaan. Good Corporate Governance merupakan salah

satu elemen kunci dalam meningkatkan efesiensi ekonomis yang dapat

membantu terciptanya hubungan yang kondusif dan dapat

dipertanggungjawabkan diantara elemen dalam perusahaan (Dewan

komisaris, Dewan Direksi dan para pemegang saham) dalam rangka

meningkatkan kinerja perusahaan. Dalam paradigma ini, Dewan Komisaris

berada pada posisi untuk memastikan bahwa manajemen telah bekerja

dengan benar demi kepentingan perusahaan sesuai strategi yang telah

ditetapkan serta menjaga kepentingan para pemegang saham yaitu untuk

meningkatkan nilai ekonomis perusahaan. Demikian juga komite audit

mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam hal memelihara

kredibilitas proses penyusunan laporan keuangan seperti halnya menjaga

terciptanya sistem pengawasan perusahaan yang memadai serta

dilaksanakannya Good Corporate Governance (Lestari, 2011).Ini

menunjukan bahwa penerapan Good Corporate Governance tidak hanya

berakibat positif bagi pemegang saham, tetapi juga kepada masyarakat.

Penerapan Good Corporate Governancepada bank syariah menjadi

sangat penting. Ini dikarenakan bank syariah memiliki perbedaan yang

mendasar dengan bank konvensional, salah satunya adalah penerapan

shariah compliance. Penerapan shariah compliance inilah yang menjadi

pilar penting keberlangsungan entitas bank syariah. Salah satu turunan dari

penerapan shariah complianceini adalah adanya Dewan Pengawas Syariah

(Takarini,2014). Keberadaan Dewan Pengawas Syariah dalam struktur

Page 20: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

6

perbankan syariah mempunyai tugas utama untuk mengawasi jalannya

operasional bank syariah sehari-hari agar sesuai dengan petunjuk dan

ketentuan-ketentuan syariat islam. Atau dengan kata lain DPS bertindak

sebagai penyaring pertama atas produk yang telah di fatwakan oleh Dewan

Syariah Nasional (Antonio, 2001). Oleh karena itu, perbankan syariah

sebagai salah satu lembaga keuangan yang berlandaskan syariat islam

diharapkan menjadi uswah hasanah dalam penerapan Good Corporate

Governance. Bank-bank syariah harus berada di garis terdepan dalam

implementasi Good Corporate Governance (Wibowo, 2014).

Didalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah, ditentukan bahwa dalam melaksanakan usahanya, Bank Syariah

dan Unit Usaha Syariah wajib memenuhi tata kelola perusahaan yang baik

(good corporate governance), prinsip kehati-hatian dan pengelolaan risiko.

Selain itu Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah diwajibkan pula untuk

mengenal perlindungan nasabah termasuk menjelaskan kepada nasabah

mengenai kemungkinan timbulnya risiko kerugian sehubungan dengan

transaksi nasabah yang dilakukan melalui Bank Syariah. Penerapan Good

Corporate Governance dalam perbankan syariah dapat meingkatkan nilai

tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholders).

Bukti keseriusan pemerintah untuk meningkatkan penerapan Good

CorporateGovernancedalam dunia perbankan juga dilakukan dengan

menetapkan kebijakan melalui Bank Indonesia yang tercantum dalam

Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 dan disempurnakan

Page 21: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

7

dalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan

Good CorporateGovernance bagi Bank Umum. Didalam Undang-Undang

No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, ditentukan bahwa dalam

melaksanakan usahanya, Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah wajib

memenuhi tata kelola perusahaan yang baik (good corporategovernance),

prinsip kehati-hatian dan pengelolaan risiko. Selain itu Bank Syariah

diwajibkan pula untuk menerapkan prinsip mengenal nasabah dan

perlindungan nasabah termasuk kewajiban untuk menjelaskan kepada

Nasabah mengenai kemungkinan timbulnya risiko kerugian sehubungan

dengan transaksi nasabah yang dilakukan melalui Bank Syariah.

Penerapan Good Corporate Governancedalam perbankan syariah

diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bagi semua pihak yang

berkepentingan (stakeholders).

Sistem corporate governance memberikan perlindungan efektif

bagi pemegang saham dan kreditor sehingga mereka yakin akan

memperoleh return atas investasinya dengan benar. Corporate governance

juga membantu menciptakan lingkungan yang kondusif dan terciptanya

pertumbuhan yang efisien dan sustainable di sektor corporate. Corporate

governance dapat didefinisikan sebagai susunan aturan yang menentukan

hubungan antara pemegang saham, manajer, kreditor, pemerintah,

karyawan dan stakeholder internal dan eksternal yang lain sesuai dengan

hak dan tanggung jawabnya (Wibisana, 2014).

Page 22: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

8

Tata kelola perusahaan juga mencakup hubungan antara para

pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat serta tujuan

pengelolaan perusahaan. Pelaksanaan Good Corporate Governance pada

industri perbankan syariah harus berlandaskan kepada lima prinsip

dasaryaitu transparansi (transparancy), akuntabilitas (accountability),

pertanggungjawaban (responsibility), profesional (proffesional), kewajaran

(fairness). Selain itu, khusus dalam perbankan syariah dikenal juga adanya

prinsip-prinsip syariah yang mendukung bagi terlaksananya prinsip GCG

yang dimaksud, yakni keharusan bagi subjek hukum termasuk bank untuk

menerapkan prinsip kejujuran (shiddiq), edukasi kepada masyarakat

(tabligh), kepercayaan (amanah), dan pengelolaan secara professional

(fathanah) (Rifka, 2010).

Penelitian ini meneliti tentang pengaruh karakteristik corporate

governance melalui strukturnyaterhadap kinerja keuangan. Struktur

Corporate Governance yang dimakasud dalam penelitian ini merujuk pada

Dewan Komisaris, Komite Audit, dan Dewan Pengawas Syariah dalam

menjalankan tugasnya pada bank syariah. Ketiga bagian board ini

menjalankan fungsi pengawasan pada perusahaan. Fungsi pengawasan ini

bertujuan agar apa yang dilakukan perusahaan sesuai dengan kepentingan

pemilik. Struktur Corporate Governance dalam penelitian ini meliputi

jumlah rapat Dewan Komisaris, ukuran Dewan Direksi, proporsi Dewan

Komisaris Independe, jumlah rapat Dewan Pengawas Syariah, dan ukuran

Komite Audit (Endraswati, 2017).

Page 23: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

9

Penelitian terdahulu atau research gap mengenai variabel kinerja

keuangan adalah sebagai berikut :

Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu

No

.

Peneliti Tempat Variabel Penelitian

Terdahulu

Hasil

1. Like Monisa

Wati (2012)

Perusahaan

di Bursa

Efek

Indonesia

Good Corporate

Governance

(Corporate

Governance

Perception Index)

terhadap kinerja

keuangan (ROE dan

NIM)

Positif dan

signifikan

2. Bambang

Sudiyatno

(2010)

Perbankan

yang Go

Public di

Bursa Efek

Indonesia

Dana pihak ketiga,

BOPO, CAR, dan

LDR terhadap kinerja

keuangan

Tidak

berpengaruh

signifikan

3. Azzara

Muhibbai

dan Hasan

Basri (2017)

Bank Umum

Syariah di

Indonesia

Pengungkapan

Identitas Etis Islam,

Agency Cost, dan

Modal Intelektual

terhadap kinerja

keuangan

Berpengaruh

signifikan

4. Abdul Aziz

(2017)

Perusahaan

Pada Sektor

Pertambang

an yang

terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia

Good Corporate

Governance, Struktur

Modal, dan Leverage

terhadap kinerja

keuangan

Tidak

berpengaruh

signifikan

5. Cherrya Dhia

Wenny

(2012)

Pemerintah

Kabupaten

dan Kota di

Propinsi

Sumatera

Selatan

Pendapatan Asli

Daerah (Rasio

Kemandirin, Rasio

Upaya Fsikal, Rasio

Desentralisasi Fiskal)

terhadap kinerja

keuangan

Berpengaruh

signifikan

6. Achmad

Komara, Sri

Hartoyo, dan

Trias Andati

(2016)

Perusahaan

pembiayaan

yang tercatat

di BEI

Struktur Modal

terhadap kinerja

keuangan

Berpengaruh

negatif dan

signifikan

Page 24: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

10

7. Wikan Budi

Utami dan

Sri Laksmi

Pardanawati

(2016)

Perusahaan

Go Public

yang

Terdaftar

dalam

Kompas 100

di Indonesia

Lukuiditas,

Solvabilitas, dan

Manjemen Aset

terhadap kinerja

keuangan

Berpengaruh

signifikan

8. Maria

Fransisca

Widyati

(2013)

Perusahaan

Property

dan Real

Estate yang

terdaftar di

BEI

Dewan Direksi,

Komisaris

Independen, Komite

Audit, Kepemilikan

Manajerial, dan

Kepemilikan

Institusional terhadap

kinerja keuangan

Berpengaruh

signifikan

9. Nandhya

Marfiana dan

Lulus

Kurniasih

(2013)

Pemerintah

Daerah

Kabupaten/

Kota Pulau

Jawa

Karakteristik

Pemerintah Daerah

dan Hasil

Pemeriksaan Audit

BPK terhadap kinerja

keuangan

Tidak

berpengaruh

signifikan

10. Ayu Yanita

Sahara

(2013)

Bank

Syariah di

Indonesia

Inflasi, Suku Bunga

BI, Produk Domestik

Bruto terhadap

kinerja keuangan

Berpengaruh

signifikan

11. Anis Fitriani

(2013)

Perusahaan

BUMN

yang

terdaftar di

BEI

Kinerja Lingkungan

dan Biaya

Lingkungan terhadap

kinerjakeuangan

Tidak

berpengaruh

signifikan

Dari penelitian tersebut, ditemukan hasil yang berbeda-beda dari

tiap pengaruh variabel terhadap kineja keuangan. Adanya inkonsistensi

hasil penelitian-penelitian tersebut, masih menunjukkan terbuka secara

luas terhadap penelitian yang akan dilakukan.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan

inkonsistensi hasil, maka penelitian ini menggunakan variabel karakteristik

corpoarate governance yaitu jumlah aktivitas (rapat) dewan komisaris,

Page 25: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

11

jumlah dewan direksi, dewan komisaris independen, jumlah rapat dewan

pengawas syariah, dan jumlah komite audit.

Oleh karena itu, merujuk pada penelitian-penelitain tersebut,

peneliti tertarik untuk untuk melakukan penelitian kembali yang pernah

dilakukan peneliti sebelumnya dengan tahun yang berbeda dan sampel

yang berbeda. Yaitu tahun yang lebih up to date yaitu tahun 2012-2016

yang digunakan pada penelitian ini.

Maka berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang Pengaruh Karakteristik Corporate

Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Bank Umum Syariah

di Indonesia (Periode 2012-2016).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah

penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh jumlah rapat Dewan Komisaristerhadap kinerja

keuangan pada bank umum syariah di Indonesia ?

2. Bagaimana pengaruh ukuran Dewan Direksi terhadap kinerja keuangan

pada bank umum syariah di Indonesia ?

3. Bagaimana pengaruh proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap

kinerja keuangan pada bank umum syariah di Indonesia ?

4. Bagimana pengaruh rapat Dewan Pengawas Syariah terhadap kinerja

keungan pada bank umum syariah di Indonesia

Page 26: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

12

5. Bagaimana pengaruh ukuran Komite Audit terhadap kinerja keuangan

pada bank umum syariah di Indonesia ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis pengaruh jumlah rapat Dewan Komisaristerhadap

kinerja keuangan pada bank umum syariah di Indonesia.

2. Untuk menganalisis pengaruh ukuran Dewan Direksi terhadap kinerja

keuangan pada bank umum syariah di Indonesia.

3. Untuk menganalisis pengaruh proporsi Dewan Komisaris Independen

terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah di Indonesia.

4. Untuk menganalisis pengaruh rapat Dewan Pengawas Syariah terhadap

kinerja keuangan pada bank umum syariah di Indonesia.

5. Untuk menganalisis pengaruh ukuran Komite Audit terhadap kinerja

keuangan pada bank umum syariah di Indonesia.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi

perusahaan maupun bagi pihak yang terlibat didalamnya. Diantaranya

adalah:

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan

masukan bagi ilmu pengetahuan pada umumnya, khususnya

mengenai Return on Asset (ROA). Sebagai pengembangan teori yang

sudah diperoleh selama kuliah dan menambah pengetahuan serta

wawasan.Hasil penelitian juga dapat dijadikan referensi bagi

Page 27: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

13

mahasiswa jurusan perbankan syariah untuk menambah wawasan dan

pengetahuan serta dapat digunakan sebagai tinjauan pustaka untuk

penelitian lebih lanjut. Menambah masukan agar penelitianya bisa

lebih di fokuskan, mendalam, dan luas.

2. Bagi Institusi

Diharapkan dapat menjadi referensi dan menambah rujukan

untuk pembaca yang ingin meneliti tentang kinerja keuangan bank

syariah yang dilihat dari rasio Return on Asset (ROA).

3. Bagi praktisi

Hasil penelitian mengenai ini diharapkan dapat dijadikan

bahan pertimbangan dalam peningkatan kinerja manajemen

operasional perbankan syariah, khususnya dalam pengoptimalan

rentabilitas/ profitabilitas yang tertuang dalam rasio utama yaitu

Return on Asset (ROA).

E. Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan ini bertujuan untuk menggambarkan alur pemikiran

penulis dari awal hingga kesimpulan akhir. Adapun rencana sistematika

pembahasan dari awal hingga akhir kesimpulan adalah sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, yang menampilkan landasan

pemikiran secara garis besar baik dalam teori maupun fakta yang ada, yang

menjadi alasan dibuatnya penelitian ini. Perumusan masalah berisi mengenai

pernyataan tentang keadaan, fenomena dan atau konsep yang memerlukan

Page 28: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

14

jawaban melalui penelitian. Tujuan dan kegunaan penelitian yang merupakan

hal yang diharapkan dapat dicapai mengacu pada latar belakang masalah,

perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Pada bagian terakhir dari bab

ini yaitu sistem penulisan, diuraikan mengenai ringkasan materi yang akan

dibahas pada setiap bab yang ada dalam skripsi.

BAB II: LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tinjauan teori, yang berisi jabaran teori-teori dan menjadi

dasar dalam perumusan hipotesis serta membantu dalam analisis hasil

penelitian. Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti-peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

Hipotesis adalah pernyataan yang disimpulkan dari tinjauan pustaka, serta

merupakan jawaban sementara atas masalah penelitian.

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan menguraikan variabel penelitian dan efisiensi operasional

dimana skripsi terhadap variabel yang digunakan dalam penelitian akan

dibahas sekaligus melakukan pendefinisian secara operasional. Penentuan

sampel berisi mengenai masalah yang berkaitan dengan jumlah populis,

jumlah sampel yang diambil dan metode pengambilan sampel. Jenis dan

sumber data gambaran tentang jenis data yang digunakan untuk variabel

penelitian. Metode analisis data mengungkapkan bagaimana gambaran model

analisis yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Page 29: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

15

Dalam bagian ini menjelaskan tentang diskripsi objek penelitian yang berisi

penjelasan singkat objek yang digunakan dalam penelitian. Analisis data dan

pembahasan hasil penelitian merupakan bentuk yang sederhana yang mudah

dibaca dan yang mudah diintrepretasikan melipuuti diskripsi objek penelitian,

analisis penelitian, serta analisis data dan pembahasan. Hasil penelitian

mengungkapkan intrepretasi untuk memaknai implikasi penelitian.

BAB V: PENUTUP

Pada bab ini merupakan bagian akhir dari penulisan ini. Seluruh hasil

penelitian akan dirangkum dalam bab ini. Pada bab ini berisikan tentang

kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 30: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Penelitian mengenai pengaruh karakterisiktik Corporate

Governance terhadap kinerja keuangan telah dilakukan oleh beberapa

peneliti. Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini

antara lain:

Jumlah rapat dewan komisaris terhadap kinerja keuangan.

Penelitian ini menggunakan jumlah rapat dewan komisaris untuk

mengukur kinerja keuangan. Penelitian dari Wijayanti dan Mutmainah

(2012) dengan variabel kepemilikan institusional, ukuran dewan direksi,

aktivitas (rapat) dewan komisaris, proporsi komisaris independen, jumlah

komite audit, dan ukuran perusahaan meniliti pada perusahaan perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indoensia menunjukkan hasil bahwa aktivitas

(rapat) dewan komisaris berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja keuangan perusahaan. Hal yang sama dikemukakan oleh Lestari

dan Muid (2011) dimana studi kasus pada perusahaan perbankan yang

terdaftar di BEI dengan variabel aktivitas (rapat) dewan komisaris, ukuran

dewan direksi, ukuran dewan komisaris independen, keberadaan komite

audiut yang menunjukkan hasil bahwa aktivitas (rapat) dewan komisaris

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan.

Hal berbeda dikemukakan oleh Handayani (2013) studi kasus di

Perusahaan BUMN (Persero) di Indonesia dengan variabel aktivitas (rapat)

16

Page 31: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

17

dewan komisaris, ukuran dewan direksi, dewan komisaris independen,

keberadaan komite audit menyatakan bahwa aktivitas (rapat) dewan

komisaris tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

Ukuran dewan direksi terhadap kinerja keuangan. Penelitian ini

menggunakan jumlah dewan direksi untuk mengukur kinerja keuangan.

Penelitian dari Sukandar (2014) studi kasus perusahaan manufaktur sektor

consumer good yang terdaftar di BEI dengan variabel jumlah dewan

direksi dan dewan komisarismenunjukkan hasil bahwa jumlah dewan

direksi tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal tersebut juga

dibuktikan oleh Syafiqurrahman, Andiarsyah, dan Sucingsih (2014) studi

kasus perusahaan perbankan di Indonesia dengan variabel proporsi dewan

komisaris independen, jumlah rapat dewan komisaris, jumlah dewan

direksi, KAP Big Four, proporsi komite audit independen, kompetensi

komite audit, Debt to Assets Ratio, dan Long Term Debt to Equity

Ratiomenunjukkan hasil bahwa jumlah dewan direksi tidak ada pengaruh

terhadap kinerja keuangan. Penelitian ini didukung juga oleh Adestian

(2015) studi kasus perusahaan perbankan yang listing di BEI dengan

variabel dewan komisaris, dewan direksi, dewan komisaris independen,

komite audit, dan ukuran perusahaan yang menunjukkan hasil bahwa

dewan direksi tidak berpengaruh terhap kinerja perusahaan. Dan Widyati

(2013) studi kasus pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar

di BEI menunjukkan hasil bahwa dewan direksi tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja keuangan.

Page 32: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

18

Hal yang berbeda dikemukakan oleh Laksana (2015) studi kasus

pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dengan variabel dewan

direksi, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen,

dan kepemilikan institusioanal yang menunjukkan hasil bahwa jumlah

dewan direksi berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Proporsi dewan komisaris independen terhadap kinerja keuangan.

Penelitian ini menggunakan jumlah dewan komisaris independen untuk

mengukur kinerja keuangan. Penelitian dari Syafiqurrahman, Andiarsyah,

dan Sucingsih (2014) studi kasus perusahaan perbankan di Indonesia

dengan variabel proporsi dewan komisaris independen, jumlah rapat

dewan komisaris, jumlah dewan direksi, KAP Big Four, proporsi komite

audit independen, kompetensi komite audit, Debt to Assets Ratio, dan

Long Term Debt to Equity Ratio menunjukkan hasil bahwa proporsi dewan

komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan (ROA). Penelitian Raja (2016) studi kasus perusahaan sektor

Property dan Ral Estate yang terdaftar di BEI dengan variabel dewan

komisari, komisaris independen, dan komite audit menunjukkan hasil

bahwa dewan komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas atau kinerja keuangan. Dan juga penelitian dari Nathania

(2014) studi kasus pada seluruh perusahaa yang listing di BEI dengan

variabel independent comissioner, board size, dan female directors

menunjukkan hasil bahwa dewan komisaris independen tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap ROA.

Page 33: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

19

Hal yang berbeda dikemukakan oleh peneliti Candradewi dan

Sedana (2016) studi kasus pada perusahaan otomotif dan komponen di

BEI dengan variabel kepemilikan manjerial, kepemilikan institusional, dan

dewan komsaris independen yang menunjukkan hasil bahwa dewan

komisaris independen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

kinerja keuangan. Dan peneliti Putra (2016) studi kasus perusahaan

manufaktur dengan variabel dewan komisaris dan proporsi komisaris

independen menunjukkan hasil bahwa dewan komisaris independen

mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap kinerja keuangan

(ROA).

Jumlah rapat dewan pengawas syariah terhadap kinerja keuangan.

Penelitian ini menggunakan jumlah rapat dewan pengawas syariah untuk

mengukur kinerja keuangan. Penelitian menurut Fauzi (2015) studi kasus

pada perbankan syariah di Indonesia dengan variabel ukuran dewan

komisaris, ukuran dewan direksi, ukuran komite auidit, dan ukuran dewan

pengaawas syariah yang menunjukkan hasil bahwa rapat dewan pangawas

syariah tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Dan juga

penelitian dari Kartika (2014) studi kasus bank umum syariah di Indonesia

dengan variabel dewan komisaris, dewan direksi, komite-komite, dan

dewan pengawas syariah menunjukkan hasil bahwa dewan pengawas

syariah tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Peneliti Novitasari (2017) studi kasus di Bank Umum Syariah yang

terdaftar di BEI dengan variabel independensi dewan komisaris, dewan

Page 34: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

20

direksi, dewan komisaris independen, komite audit, dan dewan pengawas

syariahmenunjukkan hasil bahwa dewan pengawas syariah tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Hal yang berbeda dikemukakan oleh peneliti Sunarwan (2015)

studi kasus pada bank umum syariah dan unit usaha syariah dengan

variabel dewan komisaris, dewan direksi, dewan komisaris independen,

komite audit, dan dewan pengawas syariah yang menunjukkan hasil bahwa

dewan pengawas syariah berpengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan.

Ukuran komite audit terhadap kinerja keuangan. Penelitian ini

menggunakan jumlah komite audit untuk mengukur kinerja keuangan.

Penelitian menurut Hermiyetti dan Katlanis (2017) studi kasus pada

perusahaan manufaktur di BEI dengan variabel kepemilkan manajerial,

kepemilikan institusioanal, kepemilikan asing, dan komite audi

tmenunjukkan hasil bahwa komite audit berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja keuangan. Penelitian menurut Gunawan (2016) studi

kasus pada perusahaan di indeks LQ 45 dengan variabel dewan direksi,

komisaris independen, dan komite audit dengan hasil ukuran komite audit

berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Peneliti Riniati (2015)

studi kasus pada perusahan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI

dengan variabel komisaris independen dan komite audit menunjukkan

hasil bahwa komite audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja keuangan. Penelitian dari Dewi (2016) studi kasus pada perusahaan

Page 35: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

21

manufaktru yang terdaftar di BEI dengan variabel kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, komite

audit, ukuran perusahaan, dan leverage menunjukkan hasil bahwa komite

auidit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba dampaknya pada

kinerja keuangan.

Hal yang berbeda dikemukakan oleh Penelitian menurut

Rimardhani, Hidayat, dan Dwiatmanto (2016) studi kasus pada perusahaan

BUMN di BEI dengan variabel kepemilikan institusioanal, dewan

komisaris independen, dewan direksi, dan komite audit menunjukkan hasil

bahwa komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan.

Berdasarkan uraian di atas, maka disajikan dala tabel 2.1 berikut

ini:

Tabel 2.1 Research GAP

No Peneliti Judul Sumber Hasil

Penelittian

Pengaruh Jumlah Rapat Dewan Komisaris Terhadap Kinerja Keuangan

1 Sri

Wijayanti

dan Siti

Mutmainah

(2012)

“Pengaruh

Penerapan

Corporate

Governance

Terhaddap

Kinerja Keuangan

Pada Perussahaan

Perbankan yang

Terdaftar di Bursa

Efek Indonsesia

(BEI) Tahun

2009-2011”

Jurnal Akuntansi

Volume. 1,

Nomor. 1, Tahun

2012

Variabel

aktivitas (rapat)

dewan

komisaris

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap kinerja

keuangan

perusahaan.

2 Ekowati

Dyah

“Pengaruh Good

Corporate

Skripsi Ekonomi,

2011

Variabel

aktivitas (rapat)

Page 36: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

22

Lestari dan

Dul Muid

(2011)

Governance

Terhadap Kinerja

Keuangan (Studi

Kasus pada

Perusahaan

Perbankan yang

Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

Tahun 2007-

2009)”

dewan

komisaris

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap kinerja

keuangan.

3 Susi

Handayani

(2013)

“Pengaruh

Corporate

Governance

Terhadap Kinerja

Keuangan Pada

Perusahaan

BUMN (Persero)

di Indonesia”

Jurnal Akuntansi

Akrual 4 (2)

(2013): 183-198

e-ISSN: 2502-

6380

Variabel

aktivitas (rapat)

dewan

komisaris tidak

berpengaruh

terhadap kinerja

keuangan.

Pengaruh Ukuran Dewan Direksiterhadap Kinerja Keuangan

1 Panky

Pradana

Sukandar

(2014)

“Pengaruh Dewan

Direksi dan

Dewan Komisaris

serta Ukuran

Perusahaan

Terhadap Kinerja

Keuangan

Perusahaan (Studi

Empiris pada

Perusahaan

Manufaktur

Sektor Consumer

Good yang

Terdaftar di BEI

Tahun 2010-

2012”

Skrisi Ekonomi,

2014

Variabel jumlah

dewan direksi

tidak

berpengaruh

terhadap kinerja

perusahaan.

2 M.

Syafiqurrah

man,

Wahyu

Andiarsyah,

dan Wahyu

Suciningsih

“Analisis

Pengaruh

Corporate

Governance dan

Pengaruh

Keputusan

Pendanaan

Jurnal Akuntansi

Vol. XVIII, No.

1, Januari 2014

Variabel jumlah

dewan direksi

tidak ada

pengaruh

terhadap kinerja

keuangan.

Page 37: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

23

(2014) Terhadap Kinerja

Perusahaan

Perbankan

Indonesia”

3 Yuda

Adestian

(2015)

“Pegaruh Dewan

Komisaris,

Dewan Direksi,

Dewan Komisaris

Independen,

Komite Audit,

dan Ukuran

Perusahaan Pada

Kinerja

Perusahaan

Perbankan yang

Listing di BEI

Pada Tahun 2012-

2014”

Jurnal

Ekonomi,Vol. 5

No. 6, Juni 2015

Variabel dewan

direksi tidak

berpengaruh

terhap kinerja

perusahaan.

4 Maria

Fransisca

Widyati

(2013)

“Pengaruh Dewan

Direksi,

Komisaris

Independen,

Komite Audit,

Kepemilikan

Manajerial, dan

Kepemilikan

Institusional

Terhadap Kinerja

Keuangan”

Jurnal Ilmu

Manajemen

Volume. 1, No. 1

Januari 2013

Variabel dewan

direksi tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap kinerja

keuangan.

5 Jaya

Laksana

(2015)

“Corporate

Governance dan

Kinerja Keuangan

(Studi Kasus Pada

Perusahaan

Perbankan yang

Terdaftar di BEI

Tahun 2008-

2012)”

E-Jurnal

Akuntansi

Volume 11, No.

1, 2015

Variabel jumlah

dewan direksi

berpengaruh

positif terhadap

kinerja

keuangan

perusahaan

Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen Terhadap Kinerja

Keuangan

1 M.

Syafiqurrah

man,

Wahyu

Andiarsyah,

dan Wahyu

“Analisis

Pengaruh

Corporate

Governance dan

Pengaruh

Keputusan

Jurnal Akuntansi

Vol. XVIII, No.

1, Januari 2014

Variabel dewan

komisaris

independen

tidak

berpengaruh

signifikan

Page 38: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

24

Suciningsih

(2014)

Pendanaan

Terhadap Kinerja

Perusahaan

Perbankan

Indonesia”

terhadap kinerja

keuangan

(ROA).

2 Desy

Helena

Lumban

Raja (2016)

“Pengaruh Dewan

Komisaris,

Komisaris

Independen

Komite Audit

Terhadap

Profitabilitas

Pada Perusahaan

Sektor Property

dan Real Estate

yang Terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia (BEI)

Tahun 2009-

2014”

Jurnal

Manajemen Vol.

4 No. 2, 2016

Variabel dewan

komisaris

independen

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

profitabilitas

atau kinerja

keuangan.

3 Adhita

Nathania,

(2014)

“Pengaruh

Komposisi

Dewan

Perusahaan

Terhadap

Profitabilitas

Perusahaan”

Jurnal

Manajemen

Volume 2, Nomor

1, 2014

Variabel dewan

komisaris

independen

tidak

berpengaruh

secara

signifikan

terhadap ROA.

4 Intan

Candradewi

dan Ida

Bagus Panji

Sedana

(2016)

“Pengaruh

Kepemilikan

Manajerial,

Kepemilikan

Institusional, dan

Dewan Komisaris

Independen

Terhadap Return

Of Asset”

E-Jurnal

Manajemen,

Volume 5, Nomor

5, 2016

Variabel dewan

komisaris

independen

berpengaruh

positif dan tidak

signifikan

terhadap kinerja

keuangan.

5 Brayen

Prastika

Dwi Putra

(2015)

“Pengaruh Dewan

Komisaris,

Proporsi

Komisaris

Inddependen,

Terhadap Kinerja

Perusahaan”

Jurnal

Manajemen Teori

dan Terapan

Volume 8, No. 2,

Agustus 2015

Variabel dewan

komisaris

independen

mempunyai

pengaruh yang

positif

signifikan

terhadap kinerja

keuangan

Page 39: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

25

(ROA).

Pengaruh Rapat Dewan Pengawas Syariah Terhadap Kinerja Keuangan

1 Achmad

Noor Fauzi

(2016)

“Pengaruh Good

Corporate

Governance

Terhadap Kinerja

Keuangan (Studi

Pada Bank Umum

Syariah Indonesia

Tahun 2011-

2015)”

Tesis Manajemen,

2016

Variabel dewan

pangawas

syariah tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap kinerja

keuangan.

2 Ika Kartika

(2014)

“Pengaruh

Penerapan Good

Corporate

Governance Oleh

Dewan

Komisaris,

Dewan Direksi,

Komite-Komite

dan Dewan

Pengawas Syariah

Terhadap Kinerja

Perbankan Pada

Bank Umum

Syariah di

Indonesia

Tahun2010-2013”

Skripsi Ekonomi,

2014

Variabel dewan

pengawas

syariah tidak

memiliki

pengaruh

signifikan

terhadap kinerja

perusahaan.

3 Dyah Putri

Novitasari

(2017)

“Pengaruh

Mekanisme Good

Corporate

Governance

Terhadap Kinerja

Keuangan”

Jurnal Riset

Akuntansi,

Volume 6 No. 4,

2017

Variabel dewan

pengawas

syariah

berpengaruh

negatif dan

tidak signifikan

terhadap kinerja

keuangan.

4 Eko

Sunarwan

(2015)

“Pengaruh Good

Corporate

Governance

(GCG) Terhadap

Kinerja Keuangan

Perbankan

Syariah (Studi

Kasus Pada Bank

Umum Syariah

dan Unit Usaha

Skripsi Ekonomi,

2015

Variabel dewan

pengawas

syariah

berpengaruh

signifikan

terhadap kinerja

keuangan.

Page 40: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

26

Syariah di

Indonesia Periode

2010-2013)”

Pengaruh Ukuran Komite Audit Terhadap Kinerja Keuangan

1 Hermiyetti

dan Erlinda

Katlanis

(2014)

“Analisis

Pengaruh

Kepemilikan

Manajerial,

Kepemilikan

Institusional,

Kepemilikan

Asing, dan

Komite Audit

Terhadap Kinerja

Keuangan

Perusahaan

Jurnal Akuntansi,

Volume 4 No. 2,

2014

Variabel komite

audit

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap kinerja

keuangan.

2 Yeda

Gunawan

(2016)

“Pengaruh

Ukuran Dewan

Direksi, Dewan

Komisaris

Independen, dan

Komite Audit

Terhadap Kinerja

Keuangan Pada

Perusahaan yang

Terdapat di

Indeks LQ 45”

Jurnal

Manajemen dan

Bisnis Volume. 1,

No. 2, 2016

Variabel komite

audit dengan

hasil ukuran

komite audit

berpengaruh

signifikan

terhadap kinerja

keuangan.

3 Kuslinah

Riniati

(2015)

“Pengaruh

Komisaris

Independen dan

Komite Audit

Terhadap Kinerja

Perusahaan”

Skripsi Ekonomi,

2015

Variabel komite

audit

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap kinerja

keuangan.

4 Cyntia

Septian

Dewi (2016)

“Pengaruh

Mekanisme

Internal

Corporate

Governance

Terhadap

Manajemen Laba

Dampaknya

Terhadap Kinerja

Keuangan”

Jurnal Ilmu Riset

dan Akuntansi,

Volume 5, No. 9,

September 2016

Variabel komite

auidit

berpengaruh

negatif terhadap

manajemen laba

dampaknya

pada kinerja

keuangan.

5. Helfina

Rimardhani,

“Pengaruh

Mekanisme Good

Jurnal

Administrasi

Variabel komite

audit tidak

Page 41: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

27

R. Rustam

Hidayat,

Dwitmanto

(2016)

Corporate

Governance

Terhadap

Profitabilitas

Perusahaan (Studi

Pada Perusahaan

BUMN yang

Teradaftar di BEI

Tahun 2012-

2014)”

Bisnis, Volume

31 Nomor 1,

Februari 2016

berpengaruh

signifikan

terhadap kinerja

keuangan

(ROA).

B. Kerangka Teori

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan merupakan hal dasar yang digunakan untuk

memahami konsep Corporate Governance.Teori agen ini

dikembangkan oleh Jensen dan Meckling (1976) , yang memandang

bahwa manjemen perusahaan (agents) akan bertindak dengan penuh

kesadaran bagi kepentingannya sendiri, bukan sebagai pihak yang

bijaksana serta adil terhadap pemegang saham. Teori agen dipandang

lebih luas karena teori ini dianggap lebih mencerminkan kenyataan

yang ada. Berbagai pemikiran mengenai Corporate Governance

berkembang dengan bertumpu pada teori agen dimana pengelolaan

perusahaan harus diawasi dan dikendalikan untuk memastikan bahwa

pengelolaan dilakukan dengan penuh kepatuhan kepada berbagai

peraturan dan ketentuan yang berlaku (Wolfensohn, 1999).

Perspektif hubungan keagenan merupakan dasar yang digunakan

untuk memahami corporate governance. Jensen dan Meckling

menyatakan bahwa teori keagenan ini muncul ketika terjadi sebuah

Page 42: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

28

kontrak antara manajer (agent) dengan pemilik (principal). Seorang

manajer (agent) akan lebih mengetahui mengenai keadaan

perusahaannya dibandingkan dengan pemilik (principal). Manajer

(agent) berkewajiban untuk memberikan informasi kepada pemilik

(principal). Akan tetapi informasi yang disampaikan terkadang tidak

sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di perusahaan. Konflik

kepentingan antar manajer (agent) dengan pemilik (principal) akan

menimbulkan adanya biaya keagenan (agency cost). Timbulnya

manajemen laba dapat dijelaskan dengan teori agensi. Sebagai agen,

manajer secara moral bertanggung jawab untuk mengoptimalkan

keuntungan para pemilik (principal) dan sebagai imbalannya akan

memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak. Dengan demikian

terdapat dua kepentingan yang berbeda didalam perusahaan dimana

masing-masing pihak berusaha untuk mencapai atau mempertahankan

tingkat kemakmuran yang dikehendaki. Eisenhardt (1989)

menyatakan bahwa teori agensi menggunakan tiga asumsi sifat

manusia yaitu: (1) manusia pada umumya mementingkan diri sendiri

(self interest), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai

persepsi masa mendatang (bounded rationality), dan (3) manusia

selalu menghindari resiko (risk averse). Berdasarkan asumsi sifat

dasar manusia tersebut manajer sebagai manusia akan bertindak

opportunistic, yaitu mengutamakan kepentingan pribadinya.

Page 43: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

29

Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan agency cost sebagai

jumlah dari biaya yang dikeluarkan prinsipal untuk melakukan

pengawasan terhadap agen. Hampir mustahil bagi perusahaan untuk

memiliki zero agency cost dalam rangka menjamin manajer akan

mengambil keputusan yang optimal dari pandangan shareholders

karena adanya perbedaan kepentigan yang besar diantara mereka.

Tujuan utama dengan adanya teori agency tersebut adalah untuk

menjelaskan bagaimana pihak-pihak yang melakukan hubungan

kontrak dapat mendesain kontrak yang tujuannya untuk meminimalisir

cost sebagai dampak adanya informasi yang tidak simetris dan kondisi

yang mengalami ketidakpastian. Teori agen juga berusaha untuk

menjawab masalah keagenan yang disebabkan karena pihak-pihak

yang menjalin kerja sama dalam suatu perusahaan mempunyai tujuan

yang berbeda, dalam menjalankan tanggung jawabnya dalam

mengelola suatu perusahaan.

Corporate governance yang merupakan konsep yang didasarkan

pada teori keagenan, diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk

memberikan keyakinan kepada para investor bahwa mereka akan

menerima return atas dana yang telah mereka investasikan. Corporate

Governance berkaitan dengan bagaimana para investor yakin bahwa

manajer akan memberikan keuntungan bagi mereka, yakin bahwa

manajer tidak akan mencuri/menggelapkan atau menginvestasikan ke

dalam proyek-proyek yang tidak menguntungkan berkaitan dengan

Page 44: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

30

dana/kapital yang telah ditanamkan oleh investor, dan berka itan

dengan bagaimana para investor mengontrol para manajer. Dengan

kata lain Corporate Governance diharapkan dapat berfungsi untuk

menekan atau menurunkan biaya keagenan (agency cost).

2. Karateristik Corporate Governance

Istilah “Corporate Governance” pertama kali diperkenalkan

oleh Cadbury Committee tahun 1992 dalam laporan yang dikenal

dengan Cadbury Report, laporan ini menandakan pula sebagai titik

balik yang menentukan bagi praktik Corporate Governance di seluruh

dunia. Dalam Cadbury Report yang dimaksud dengan Corporate

Governance adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengarahkan

dan mengendalikan organisasi. Corporate governance merupakan

seperangkat aturan yang merumuskan hubungan antara para pemegang

saham, manager, kreditor, pemerintah, karyawan dan pihak-pihak

yang berkepentingan lainnya baik internal maupun eksternal

sehubungan dengan hak-hak dan tanggungjawab mereka.

GCG (Good Corporate Governance) pertama kali dikenalkan di

Indonesia oleh IMF (International Monetary Funds) dalam rangka

pemulihan ekonomi pasca krisis. Krisis yang melanda Asia Timur

pada waktu itu juga berdampak besar pada Indonesia, salah satu

penyebabnya adalah tidak adanya good corporate governance di

dalam pengelolaan perusahaan, dalam kajian yang dilakukan oleh

Booz-Allen & Hamilton pada tahun 1998, index good corporate

Page 45: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

31

governance Indonesia adalah yang paling rendah dibandingkan

dengan negara lain di kawasan tersebut. Kajian tersebut didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh McKinsey tahun 1999 yang meneliti

tentang praktek good corporate governance pada perusahaan-

perusahaan di Indonesia.

Di Indonesia, konsep good corporate governance mulai

diperkenalkan pada tahun 1999 setelah pemerintah membentuk

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). KNKG

mengeluarkan Pedoman Umum Good Corporate Governance

Indonesia pada tahun 2000 yang kemudian direvisi pada tahun 2006.

Isi dari pedoman tersebut adalah setiap perusahaan harus membuat

pernyataan tentang kesesuaian penerapan good corporate governance

dengan pedoman yang telah dikeluarkan oleh KNKG dalam laporan

tahunannya. Hal ini berarti setiap perusahaan telah menerapkan

prinsip good corporate governance.

Menurut Sidharta dan Cynthia (dalam Oktapiyani, 2009) istilah

Good Corporate Governance secara umum dikenal sebagai suatu

sistem dan struktur yang baik untuk mengelola perusahaan dengan

tujuan meningkatkan nilai pemegang saham serta mengakomodasi

berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan

(stakeholders), seperti kreditur, pemasok, asosiasi bisnis, konsumen,

pekerja, pemerintah, dan masyarakat luas. Prinsip good corporate

governance ini dapat digunakan untuk melindungi pihak-pihak

Page 46: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

32

minoritas dari pengambil alih yang dilakukan oleh para manajer dan

pemegang saham dengan mekanisme legal.

Good corporate governance didefinisikan sebagai sistem yang

mengatur pengelolaan dan pengawasan bisnis korporasi, mengatur hak

dan kewajiban pihak terkait, yang mana memuat peraturan dan

prosedur yang harus dilaksanakan dalammembuat keputusan yang

terkait dengan keputusan perusahaan, merumuskan mekanisme

penetapan-penentapan keputusan yang objektif dan cara-cara yang

ditempuh untuk mencapai keobjektifitasan serta pemantauan kerja

(Daniri, 2005).

Dan definisi good corporate governance yang tercantum dalam

Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/33/PBI/2009 adalah suatu tata

kelola bank yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan

(transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggung jawaban

(responsibility), profesional (professional), dan kewajaran (fairness).

Keempat prinsip tersebut penting karena penerapan prinsip good

corporate governance secara konsisten terbukti dapat meningkatkan

kualitas laporan keuangan dan juga dapat menjadi penghambat

aktivitas rekayasa kinerja yang mengakibatkan laporan keuangan tidak

menggambarkan nilai fundamental perusahaan (Khaihatu, 2006).

a. Fairness (Keadilan)

Prinsip keadilan merupakan kesetaraan yang harus menjamin

adanya perlakuan adil di dalam memenuhi hak dan kewajibannya

Page 47: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

33

terhadap stakeholderyang timbul berdasarkan perjanjian dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perlakuan yang sama

terhadap pemegang saham, terutama pemegang saham yang hanya

memiliki sejumlah kecil saham di dalam perusahaan (pemegang

saham minoritas) dan pemegang saham asing yang secara otomatis

memiliki akses dan kekuatan yang lebih kecil dibandingkan dengan

kelompok yang mayoritas. Dengan perlakuan yang adil tersebut

diharapkan semua peraturan yang ada ditaati guna melindungi

semua pihak yang mempunyai kepentingan terhadap

keberlangsungan bisnis.

b. Disclosure/Transparency(Transparasi)

Keputusan Menteri Negara BUMN tahun 2002 mengartikan

transparansi merupakan keterbukaan dalam melaksanakan proses

pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan

informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan. Jadi dalam

prinsip ini, para pemegang saham haruslah diberi kesempatan

untuk berperan dalam pengambilan keputusan atas perubahan-

perubahan mendasar dalam perusahaan dan dapat memperoleh

informasi yang benar, akurat, dan tepat waktu mengenai

perusahaan.

c. Accountability (Akuntabilitas)

Yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban

dalam perusahaan, sehingga pengelolaan perusahaan dapat

Page 48: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

34

terlaksana secara efektif dan efisien. Manajemen harus membuat

job description yang jelas kepada semua karyawan dan

menegaskan fungsi- fungsi dasar setiap bagian. Dari sini

perusahaan akan menjadi jelas hak dan kewajibannya, fungsi dan

tanggungjawabnya serta kewenangannya dalam setiap kebijakan

perusahaan. Corporate Governance harus menjamin perlindungan

kepada pemegang saham khususnya pemegang saham minoritas

dan asing serta pembatasan kekuasaan yang jelas di jajaran direksi.

Jika accountability ini diterapkan secara efektif, maka ada

kejelasan fungsi, hak, kewajiban, wewenang dan tanggungjawab

antara pemegang saham, dewan komisaris serta direksi. Dengan

adanya kejelasan maka perusahaan akan terhindar dari kondisi

agency problem (benturaan kepentingan peran).

d. Responsibility (Responsibilitas)

Organization for Economic Cooperation and Development

(OECD) menyatakan bahwa prinsip tanggung jawab ini

menekankan pada adanya sistem yang jelas untuk mengatur

mekanisme pertanggungjawaban perusahaan kepada shareholder

dan stakeholder. Hal ini dimaksudkan agar tujuan yang hendak

dicapai dalam good corporate governance dapat direalisasikan,

yaitu untuk mengakomodasikan kepentingan dari berbagai pihak

yang berkaitan dengan perusahaan seperti masyarakat, pemerintah,

asosiasi bisnis, dan sebagainya. Prinsip tanggung jawab ini juga

Page 49: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

35

berhubungan dengan kewajiban perusahaan untuk mematuhi semua

peraturan dan hukum yang berlaku, termasuk juga prinsip-prinsip

yang mengatur tentang penyus unan dan penyampaian laporan

keuangan perusahaan. Setiap peraturan dan ketentuan hukum yang

berlaku tentu akan diikuti dengan sanksi yang jelas dan tegas. Oleh

karena itu kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku akan dapat

menghindarkan perusahaan dari sanksi hukum sebagaimana diatur

dalam peraturan terkait, dan juga sanksi moral dari masyarakat.

Tata kelola perusahaan yang baik, yang dalam terminologi

modern disebut sebagai Good Corporate Governance berkaitan

dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a

yang artinya “Sesungguhnya Allah menyukai apabila seseorang

melalukan sesuatu pekerjaan dilakukan dengan baik”. Indonesia

sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam,

haruslah memahami dan mengetahui prinsip-prinsip Good Corporate

Governance dalam konteks keislaman. Prinsip-prinsip Good

Corporate Governance dalam konteks keIslaman bukanlah sesuatu

yang baru. Prinsip-prinsip ini telah ada sejak ratusan tahun yang lalu

dalam wujud manajemen Islami. Namun dengan berkembangnya

prinsip kapitalisme dunia barat, prinsip-prinsip tersebut kemudian

ditinggalkan oleh umat Islam. prinsip Good Corporate Governance

dalam Islam menurut Muqorobin (2011) meliputi tauhid, taqwa dan

ridha, equilibrium (keseimbangan dan keadilan), dan kemaslahatan.

Page 50: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

36

Prinsip-prinsip Corporate Governance dalam perspektif Islam

diwujudkan melalui kerangka syariah dalam pelaksanaan bisnis,

keadilan dan kesetaraan demi kemaslahatan serta berorientasi pada

Allah SWT sebagai pemilik dan otoritas tunggal di dunia.

Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG),

Good Corporate Governance mempunyai enam macam tujuan utama.

Keenam tujuan utama tersebut adalah sebagai berikut:

a. Mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan melalui

pengelolaan yang berdasarkan pada asas transparansi, akuntabilitas,

responsibilitas serta kewajaran dan kesetaraan.

b. Mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing- masing

organ perusahaan yaitu de wan komisaris, direksi dan rapat umum

pemegang saham (RUPS).

c. Mendorong pemegang saham, anggota dewan komisaris dan

anggota direksi agar dapat membuat keputusan dan menjalankan

tindakannya dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan

terhadap peraturan perundang-undangan.

d. Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial

perusahaan terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama

disekitar perusahaan.

e. Mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dengan

memperhatikan pemangku kepentingan lainnya.

Page 51: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

37

f. Meningkatkan daya saing perusahaan secara nasional maupun

internasional sehingga meningkatkan kepercayaan pasar yang dapat

mendorong arus investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional dan

berkesinambungan.

Berbagai manfaat yang diperoleh dengan penerapan Corporate

Governance antara lain (Maksum, 2005):

a. Dengan Good Corporate Governance proses pengambilan

keputusan akan berlangsung secara lebih baik sehingga akan

menghasilkan keputusan yang optimal, dapat meningkatkan efisiensi

setra terciptanya budaya kerja yang lebih sehat. Ketiga hal ini jelas

akan sangat berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan, sehingga

kinerja perusahaan akan mengalami peningkatan.

b. Good Corporate Governance akan memungkinkan dihindarinya

atau sekurang-kurangnya dapat meminimalkan tindakan

penyalagunaan wewenang oleh pihak direksi dalam mengelola

perusahaan. Hal ini tentu akan menekan kemungkinan kerugian bagi

perusahaan maupun pihak berkepentingan lainnya sebagai akibat dari

tindakan tersebut.

c. Nilai perusahaan di mata investor akan meningkat sebagai akibat

dari meningkatnya kepercayaan mereka kepada pengelola perusahaan

tempat mereka berinvestasi. Peningkatan kepercayaan investor kepada

perusahaan akan dapat memudahkan perusahaan mengakses tambahan

Page 52: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

38

dana yang diperlukan untuk berbagai keperluan perusahaan terutama

untuk tujuan ekspansi.

d. Bagi para pemegang saham, dengan peningkatan kinerja

perusahaan dengan sendirinya juga akan menaikkan nilai saham

mereka dan juga nilai deviden yang akan mereka terima. Bagi negara,

hal ini juga akan menaikkan jumlah pajak yang akan dibayarkan oleh

perusahaan yang berarti meningkatkan pendapatan negara dari sektor

pajak.

e. Karena dalam praktik Good Corporate Governance, karyawan

ditempatkan sebagai salah satu stakeholder yang seharusnya dikelola

dengan baik oleh perusahaan, maka motivasi dan kepuasan kerja

karyawan juga diperkirakan akan meningkat. Peningkatan ini dalam

tahapan selanjutnya tentu akan dapat pula meningkatkan produktivitas

dan rasa memiliki (sense of belonging) terhadap perusahaan.

f. Penerapan Corporate Governance yang konsisten juga akan

meningkatkan kualitas laporan keuangan perusahaan. Manajemen

akan cenderung untuk tidak melakukan rekayasa terhadap laporan

keuangan, karena adanya kewajiban untuk mematuhi aturan dan

prinsip akuntansi yang berlaku dan penyajian informasi secara

transparan.

Corporate Governance pada perbankan syariah yaitu khususnya

di Indonesia antara lain di tandai dengan semakin beragamnya produk

perbankan syariah dan bertambahnya sekmen pasar pelayanan

Page 53: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

39

perbankan syariah, maka penerapan Good Corporate Governance di

lembaga perbankan syariah menjadi sebuah keharusan yang tak

terbantahkan. Bahkan bank-bank syariah harus tampil sebagai pionir

terdepan dalam mengimplementasikan Good Corporate Governance

tersebut.

Dalam kerangka itulah IFSB (Islamic Financial Service Board),

sebuah Badan Penetapan Standar Internasional untuk regulasi lembaga

keuangan Islam yang berpusat di Kuala Lumpur, pada tahun 2009

mengekspose draft Good Corporate Governance untuk Lembaga

Keuangan Syariah yang merupakan pedoman pelaksanaan tata kelola

perusahaan lembaga keuangan syariah di semua negara atau yang

lebih dikenal dengan istilah Sharia Governance. Keharusan tampilnya

bank syariah sebagai pionir penegakan Good Corporate Governance

dibanding konvensional, menurut Algaoud dan Lewis (2001) karena

permasalahan governance dalam perbankan syariah ternyata sangat

berbeda dengan bank konvensional, yaitu:

a. Bank syariah memiliki kewajiban untuk mematuhi prinsip-prinsip

syariah (shariah compliance) dalam menjalankan bisnisnya.

Karenanya, Dewan Pengawas Syariah (DPS) memainkan peran yang

penting dalam governance structure perbankan syariah.

b. Karena potensi terjadinya information asymmetry sangat tinggi

bagi perbankan syariah maka permasalahan agency theory menjadi

sangat relevan. Hal ini terkait dengan permasalahan tingkat

Page 54: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

40

akuntabilitas dan transparansi penggunaan dana nasabah dan

pemegang saham. Karenanya, permasalahan keterwakilan investment

account holders dalam mekanisme Good Corporate Governance

menjadi masalah strategis yang harus pula mendapat perhatian bank

syariah.

c. Dari perspektif budaya korporasi, perbankan syariah semestinya

melakukan transformasi budaya di mana nilai-nilai etika bisnis Islami

menjadi karakter yang inheren dalam praktik bisnis perbankan

syariah.

Struktur dan proses yang harus dilakukan agar pemenuhan

syariah dalam sistem Shari’ah Governance terlaksana dengan baik

dalam sebuah institusi menurut IFSB adalah sebagai berikut:

a. Pengeluaran pernyataan atau resolusi (fatwa) yang releven

pernyataan atau resolusi syariah mengacu pada opini yang berkenaan

dengan hukum yang menyinggung isu- isu mengenai keuangan islam

yang diberikan oleh dewan syariah yang telah diberikan mandat.

Dewan syariah juga memastikan pelaksanaan pernyataan atau resolusi

syariah tersebut kepada indutri jasa keuangan syariah.

b. Penyebaran informasi mengenai pernyataan atau resolusi (fatwa)

yang telah diterbitkan kepada personil operasi Lembaga Keuangan

Syariah untuk memantau kesesuaian terhadap fatwa pada setiap

tingkat operasional dan transaksi sehari-hari.

Page 55: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

41

c. Adanya review/audit kepatuhan syariah internal, dimana berfungsi

untuk memverifikasi kepatuhan syariah telah dilaksanakan secara

maksimal, serta segala bentuk kejadian atas ketidakpatuhan akan

dicatat dan dilaporkan sejauh dapat diatasi dan diperbaiki.

d. Melakukan review/audit terhadap kepatuhan syariah setiap tahun

yang berfungsi untuk verifikasi bahwa kepatuhan syariah internal

telah dilakukan secara tepat dan dan temuan yang didapat sepatutnya

dicatat oleh Dewan Pengawas Syariah.

Pelaksanaan Good Corporate Governancepada Bank Umum

Syariah paling kurang harus diwujudkan dalam:

a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan komisaris dan

direksi,

b. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan fungsi

yang menjalankan pengendalian intern BUS,

c. Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab dewan pengawas syariah,

d. Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern dan audit ekstern,

e. Batas maksimum penyaluran dana, dan

f. Transparansi kondisi keuangan dan non keua ngan BUS.

Yang merupakan struktur atau mekanisme dari Good Corporate

Governance (Endraswati, 2017):

Page 56: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

42

a. Jumlah Rapat Dewan Komisaris

Sesuai Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah dan Peraturan Bank Indonesia No.

11/33/PBI/2009 tentang pelaksanaan GCG bagi Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah, Dewan Komisaris senantiasa

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dan

independen dengan berpedoman pada tata kelola perusahaan yang

baik.

Dewan komisaris sebagai puncak dari sistem pengelolaan

internal perusahaan, memilki pernanan terhadap aktivitas

pengawasan. Vafeas mengatakan bahwa selain kepemilikin

manajerial, pernanan dewan komisaris juga diharapkan dapat

meningkatkan kualitas laba dengan membatasi tingkat manajemen

laba melalui fungsi monitoring atas pelaporan keuangan. Fungsi

monitoring yang dilakukan oleh dewan komisaris dipengaruhi oleh

jumlah atau ukuran dewan komisaris. Rapat Dewan Komisaris

merupakan media komunikasi dan koordinasi antar anggota dewan

komisaris menjalankan tugasnya sebagai pengawas manajemen.

Dalam rapat tersebut akan dibahas masalah mengenai arah dan

strategi perusahaan, evaluasi kebijakan yang telah diambil

dilakukan oleh manajemen, dan mengatasi masalah benturan

kepentingan.

Page 57: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

43

b. Ukuran Dewan Direksi

Dewan direksi dalam suatu perusahaan akan menentukan

kebijakan yang akan diambil atau starategi perusahaan tersebut

secara jangka pendek maupun jangka panjang. Jumlah dewan yang

besar menguntungkan perusahaan dari sudut pandang resources

dependence (Goodstein, Gautarn, Boeker, 1994). Maksud dari

pandangan resources dependence adalah bahwa perusahaan akan

tergantung dengan dewannya untuk dapat mengelola sumber

dayanya secara lebih baik.

Agar tercipta corporate governance yang efektif pada

perbankan syariah maka, angota Dewan Direksi harus memiliki

reputasi moral yang baik dan kompetensi teknis yang mendukung.

Selain itu mereka juga harus memiliki kesadaran yang penuh

terhadap segala risiko, memiliki kemampuan untuk mengelola

resiko seiring dengan kompleksitas bisnis perbankan. Dewan

Direksi bertanggung jawab atas beberapa fungsi manajemen tanpa

harus terlibat secara langsung dalam operasionalisasi manajemen

bank, sehingga ia harus memiliki agenda pertemuan rutin dengan

seluruh komponen perusahaan, serta memiliki fungsi kontrol yang

efektif. Dewan Direksi memiliki fungsi utama dalam manajemen,

yakni menetapkan tujuan strategik dan prinsip-prinsip yang akan

dijadikan sebagai acuan operasional bank. Selain itu ia juga

Page 58: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

44

berperan dalam menetapkan kode etik bagi senior manajemen dan

standar operasional yang akan menjadi budaya kerja perusahaan.

Kerugian dari jumlah dewan yang besar berkaitan dengan

dua hal, yaitu: meningkatnya permasalahan dalam hal komunikasi

dan koordinasi dengan semakin meningkatnya jumlah dewan dan

turunnya kemampuan dewan untuk mengendalikan manajemen,

sehingga menimbulkan permasalahan agensi yang muncul dari

pemisahan antara manajemen dan kontrol (Yenmack, 1996).

c. Proporsi Dewan Komisaris Independen

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Tentang Pelaksanaan

Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit

Usaha Syariah yang dimaksud Komisaris Independen adalah

anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki:

1) Hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham

dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham

pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota

Direksi; atau

2) Hubungan keuangan dan/atau hubungan kepemilikan saham

dengan Bank, sehingga dapat menduk ung kemampuannya

untuk bertindak independen.

Fama dan Jensen (1983) menyatakan bahwa non-executive

director (komisaris independen) dapat bertindak sebagai penengah

dalam perselisihan yang terjadi diantara para manajer internal dan

Page 59: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

45

mengawasi kebijakan manajemen serta memberikan nasihat kepada

manajemen. Komisaris independen merupakan posisi terbaik untuk

melaksanakan fungsi monitoring agar tercipta perusahaan yang

good corporate governance.

d. Jumlah Rapat Dewan Pengawas Syariah

Dewan Pengawas Syariah adalah lembaga independen atau

hakim khusus dalam fiqh muamalat. Namun, DPS bisa juga

anggota diluar ahli fiqh tetapi ahli juga dalam bidang lembaga

keuangan islam dan fiqh muamalat. Dewan Pengawas Syariah

lembaga yang berkewajiban mengarahkan, meriview dan

mengawasi aktivitas lembaga keuangan agar dapat diyakinkan

bahwa mereka mematuhi aturan dan prinsip syariat islam.

Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah (DPS)

mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009

tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah. Pelaksanaan

tugas dan tanggung jawab DPS diwujudkan dalam bentuk

pengawasan terhadap pemenuhan prinsip syariah Bank Umum

Syariah.

Didalam pelaksanaan GCG pada bank syariah terdapat

Dewan Pengawas Syariah yang memiliki fungsi sebagai berikut:

1) Dewan Pengawas Syariah wajib melaksanakan tugas dan

tanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.

Page 60: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

46

2) Memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi

kegiatan Bank agar sesuai dengan Prinsip Syariah.

3) Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas

pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan Bank;

4) Melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip

Syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan

penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank;

5) Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari

satuan kerja Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.

6) Mengawasi proses pengembangan produk baru Bank agar

sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama

Indonesia;

Sebagaimana diatur dalam PBI No. 6/24/PBI/2004,

mekanisme kerja Dewan Pengawas Syariah dijelaskan sebagai

berikut:

1) Melakukan pengawasan secara periodik pada lembaga

keuangan syariah yang berada dibawah pengawasannya.

2) Berkewajiban mengajukan usul-usul pengembangan lembaga

keuangan syariah kepada pimpinan lembaga yang bersangkutan

kepada Dewan Syariah Nasional.

3) Melaporkan perkembangan produk dan operasional lembaga

keuangan syariah yang diawasi kepada Dewan Syariah

Page 61: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

47

Nasional sekurangkurangnya dua kali dalam satu tahun

anggaran.

4) Merumuskan permasalahan-permasalahan yang memerlukan

pembahasan Dewan Syariah Nasional.

Dalam perbankan syariah, kedudukan Dewan Pengawas

Syariah sejajar dengan Dewan Komisaris. Tujuan dari peletakan

sejajar dengan Dewan Komisaris adalah dengan maksud untuk

menjamin efektifitas dari setiap opini yang diberikan oleh Dewan

Pengawas Syariah kepada bank yang bersangkutan. Dewan

Komisaris bertugas untuk melakukan pengawasan internal bank

agar Dewan Direksi tetap mengikuti kebijakan perseroan dan

ketentuan yang berlaku. Sedangkan Dewan Pengawas Syariah

bertugas melakukan pengawasan internal bank agar operasional

bank syariah yang berasangkutan sesuai dengan nilai-nilai syariah.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PB1/2009

pasal 49 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi

Bank Umum Syariah, rapat Dewan Pengawas Syariah wajib

diselenggarakan paling kurang satu kali dalam satu bulan dan

pengambilan keputusan rapat Dewan Pengawas Syariah dilakukan

berdasarkan musyawarah mufakat.

e. Ukuran Komite Audit

Komite Audit harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan

dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30

Page 62: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

48

Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance

bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah berdasarkan Peraturan

Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan

diubah terakhir berdasarkan Peraturan Bank Indonesia nomor

11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan

Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah. Persyaratan tersebut adalah anggota Komite Audit

paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang

pihak independen yang memiliki keahlian di bidang akuntansi

keuangan dan seorang dari pihak independen yang memiliki

keahlian di bidang perbankan syariah.

Pada umumnya, komite audit mempunyai tanggung jawab

pada tiga bidang, yaitu (Indradan Surya, 2008) :

1) Laporan keuangan (financial reporting), yaitu untuk

memastikan bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh

manajemen telah memberikan gambaran yang sebenarnya

tentang kondisi keuangan, hasil usahanya serta rencana dan

komitmen jangka panjang.

2) Tata kelola perusahaan (corporate governance), adalah untuk

memastikan bahwa perusahaan telah dijalankan sesuai dengan

undang-undang dan peraturan yang berlaku, melaksanakan

tugasnya dengan beretika, melaksanakan pengawasannya secara

Page 63: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

49

efektif terhadap benturan kepentingan dan kesurangan yang

dilakukan oleh karyawan perusahaan.

3) Pengawasan perusahaan (corporate control). Tanggung jawab

komite audit untuk pengawasan perusahaan termasuk

didalamnya pemahaman tentang masalah serta hal-hal yang

berpotensi mengandung risiko dan sistem pengendalian intern

serta memonitor proses pengawasan yang dilakukan oleh

auditor internal. Ruang lingkup audit internal harus meliputi

pemerikasaan dan penilaian tentang kecukupan dan efektifitas

sistem pengawasan intern.

3. Kinerja Keuangan

Kinerja (performance) dalam kamus istilah akuntansi adalah

kuantifikasi dari keefektifan dalam pengoperasian bisnis selama

periode tertentu. Kinerja bank secara umum merupakan gamabaran

prestasi yang dicapai oleh bank dalam operasionalnya. Kinerja

keuangan bank meruapakan gambaran kondisi keuangan bank pada

suatu periode tertentu baik mencakup aspek penghimpunan dana

maupun penyaluran dananya.

Kinerja perusahaan dapat diukur dengan menganalisa dan

mengevaluasi laporan keuangan. Informasi posisi keuangan dan

kinerja keuangan di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar

untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa

depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai

Page 64: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

50

seperti deviden, upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo.

Dalam hubungannya dengan kinerja, laporan keuangan

sering dijadikan dasar untuk penilaian kinerja perusahaan. Salah

satu jenis laporan keuangan yang mengukur keberhasilan operasi

perusahaan untuk suatu periode tertentu adalah laporan laba rugi.

Akan tetapi angka laba yang dihasilkan dalam laporan laba rugi

seringkali dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan

(Keiso dan Weygandt, 1995), sehingga laba yang tinggi belum

tentu mencerminkan kas yang besar. Dalam hal ini arus kas

mempunyai nilai lebih untuk menjamin kinerja perusahaan di masa

mendatang. Arus kas (Cash Flow) menunjukkan hasil operasi yang

dananya telah diterima tunai oleh perusahaan serta dibebani dengan

beban yang bersifat tunai dan benar-benar sudah dikeluarkan oleh

perusahaan. Cash flow return on assets (CFROA) merupakan salah

satu pengukuran kinerja perusahaan yang menunjukkan

kemampuan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba operasi.

CFROA lebih memfokuskan pada pengukuran kinerja perusahaan

saat ini dan CFROA tidak terikat dengan harga saham. Laporan

keuangan sebagai produk informasi yang dihasilkan perusahaan,

tidak terlepas dari proses penyusunannya. Kebijakan dan keputusan

yang diambil dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan

akan mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan.

Page 65: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

51

Dalam penelitian ini menggunakan alat ukur rasio Return On

Assets (ROA) sebagai dasar pengukuran kinerja finansial keuangan.

Return On Assets adalah rasio laba setelah pajak dalam satu tahun

terakhir terhadap rata-rata volume usaha dalam periode yang sama.

Return On Assets menggambarkan perputaran aktiva yang diukur

dengan rasio perbandingan antara laba setelah pajak dengan total

aset. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank

memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Rumus ROA adalah

sebagai berikut (Dendawijaya, 2009).

ROA= Laba sebelum pajak

Total aset

C. Kerangka Penelitian

Dari telaah pustaka yang diperoleh inilah hubungan antar variabel

dan variabel penelitian yang tertuang dalam kerangka berfikir dengan

skema hubungan variabel dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 66: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

52

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

Pada gambar 2.1 kerangka pemikiran menunjukan hubungan

diantara setiap variabel independen (x yaitu jumlah rapat dewan komisaris,

ukuran dewan direksi, proporsi dewan komisaris independen, jumlah rapat

dewan pengawas syariah, dan ukuran komite audit) terhadap variabel

dependen (y yaitu Kinerja Keuangan).

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu persoalan yang

masih perlu dibuktikan kebenarannya dan harus bersifat logis, jelas dan

dapat diuji. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Ukuran Komite

Audit

(x5)

Rapat Dewan

Pengawas Syariah

(x4)

Ukuran Dewan

Direksi

(x2)

Jumlah Rapat

Dewan Komisaris

(x1)

Proporsi Dewan

Komisaris

Independen

(x3)

Kinerja Keuangan

(ROA)

(y)

Page 67: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

53

1. Pengaruh Jumlah Rapat Dewan Komisaris Terhadap Kinerja

Keuangan

Dewan komisaris sebagai puncak dari sistem pengelolaan

internal perusahaan, memilki pernanan terhadap aktivitas pengawasan.

Dewan komisaris sebagai puncak dari sistem pengelolaan internal

perusahaan, memiliki peranan terhadap aktivitas pengawasan. Vafeas

(1998) mengatakan bahwa selain kepemilikan manajerial, peranan

dewan komisaris juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas laba

dengan membatasi tingkat manajemen laba melalui fungsi monitoring

atas pelaporan keuangan. Fungsi monitoring yang dilakukan oleh

dewan komisaris dipengaruhi oleh jumlah atau ukuran dewan

komisaris.

Menurut Boone et al.,(2007) juga menemukan dukungan

empiris yang kuat yang menunjukan adanya hubungan positif antara

frekuensi jumlah rapat dewan komisaris yang tinggi dengan corporate

governance perusahaan. Menurut Sunarwan (2015) juga terdapat

pengaruh positif menegani rapat Dewan Komisaris dengan kinerja

keuangan. Jadi hipotesis yang dapat dirumuskan adalah:

H1 : Jumlah Rapat Dewan Komisaris berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja keuanganbank syariah.

2. Pengaruh Ukuran Dewan Direksi Terhadap Kinerja Keuangan

Dewan direksi dalam suatu perusahaan akan menentukan

kebijakan yang akan diambil atau starategi perusahaan tersebut secara

Page 68: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

54

jangka pendek maupun jangka panjang. Jumlah dewan yang besar

menguntungkan perusahaan dari sudut pandang resources dependence

(Goodstein, Gautarn, Boeker, 1994). Maksud dari pandangan

resources dependence adalah bahwa perusahaan akan tergantung

dengan dewannya untuk dapat mengelola sumber dayanya secara lebih

baik.

Kerugian dari jumlah dewan yang besar berkaitan dengan dua

hal, yaitu: meningkatnya permasalahan dalam hal komunikasi dan

koordinasi dengan semakin meningkatnya jumlah dewan dan turunnya

kemampuan dewan untuk mengendalikan manajemen, sehingga

menimbulkan permasalahan agensi yang muncul dari pemisahan

antara manajemen dan kontrol (Yenmack, 1996).

Dalton et al. (1999) menyatakan adanya hubungan positif antara

ukuran dewan dengan kinerja perusahaan. Jadi, dewan merupakan

salah satu mekanisme yang sangat penting dalam Corporate

Governance,dimana keberadaannya menentukan kinerja perusahaan.

Bukti yang menyatakan efektifitas ukuran dewan masih berbaur. Dari

hasil yang masih belum konklusif tersebut dapat dikatakan bahwa

pengaruh ukuran direksi terhadap kinerja perusahaan akan tergantung

dari karakteristik dari masing- masing perusahaan terkait. Kaitan

tersebut terutama dengan karakteristik perusahaan secara keuangan.

Efektifitas direksi dalam mengahasilkan kinerja akan berbeda bagi

perusahaan yang sehat secara keuangan dibandingkan dengan

Page 69: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

55

perusahaan yang sedang dalam masalah keuangan. Mengingat fungsi

dewan direksi, maka penelitian ini merumuskan hipotesis yang

diajukan sebagai berikut:

H2 : Ukuran Dewan Direksi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja keuanganbank syariah.

3. Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen Terhadap Kinerja

Keuangan

Fama dan Jensen (1983) menyatakan bahwa non-executive

director(komisaris independen) dapat bertindak sebagai penengah

dalam perselisihan yang terjadi diantara para manajer internal dan

mengawasi kebijakan manajemen serta memberikan nasihat kepada

manajemen. Komisaris independen merupakan posisi terbaik untuk

melaksanakan fungsi monitoring agar tercipta perusahaan yang good

corporate governance.

Sari (2010) mengemukakan bahwa jumlah dewan yang semakin

besar maka mekanisme monitoring manajemen perusahaan akan

semakin baik. MenurutWeir et al.,(2000) dengan adanya dewan

komisaris yang independen akan lebih mudah dalam memonitor

tindakan dewan. Hal ini berarti dapat meningkatkan kinerja

keuangan.Jadi hipotesis yang dapat dirumuskan adalah:

H3 : Proporsi Dewan Komisaris Independen berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja keuanganbank syariah.

Page 70: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

56

4. Pengaruh Rapat Dewan Pengawas Syariah Terhadap Kinerja

Keuangan

Dewan Pengawas Syariah (DPS) merupakan istilah umum yang

digunakan di Indonesia untuk menyebut institusi pengawasan internal

syariah di bank syariah. Beberapa negara menyebut DPS sebagai

Shari’a Supersory Board (SSB), atau Shari’a Committee, atau Shari’a

Council.

Takarini (2014) menyatakan bahwa penerapan Good Corporate

Governancepada bank syariah menjadi sangat penting. Ini

dikarenakan bank syariah memiliki perbedaan yang mendasar dengan

bank konvensional, salah satunya adalah penerapan shariah

compliance. Penerapan shariah compliance inilah yang menjadi pilar

penting keberlangsungan entitas bank syariah. Salah satu turunan dari

penerapan shariah compliance ini adalah adanya Dewan Pengawas

Syariah (DPS).

Dewan Pengawas Syariah adalah lembaga independen atau

hakim khusus dalam fiqh muamalat. Namun, DPS bisa juga anggota

diluar ahli fiqh tetapi ahli juga dalam bidang lembaga keuangan islam

dan fiqh muamalat. Dewan Pengawas Syariah lembaga yang

berkewajiban mengarahkan, meriview dan mengawasi aktivitas

lembaga keuangan agar dapat diyakinkan bahwa mereka mematuhi

aturan dan prinsip syariat Islam (Harahap, 2002).

Page 71: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

57

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PB1/2009

pasal 49 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, rapat Dewan Pengawas

Syariah wajib diselenggarakan paling kurang satu kali dalam satu

bulan dan pengambilan keputusan rapat Dewan Pengawas Syariah

dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat.

Dalam penelitian ini rumusan hipotesis yang diajukan sebagai

berikut:

H4 : Jumlah Rapat Dewan Pengawas Syariah berpengaruh positif

signifikan terhadap kinerja keuanganbank syariah.

5. Pengaruh Ukuran Komite Audit Terhadap Kinerja Keuangan

Komite audit merupakan salah satu unsur kelembagaan dalam

konsep Good Corporate Governance yang diharapkan mampu

memberikan kontribusi tinggi dalam level penerapannya.

Keberadaannya diharapkan mampu meningkatkan kualitas

pengawasan internal perusahaan, serta mampu mengoptimalkan

mekanisme checks and balances, yang pada akhirnya ditujukan untuk

memberikan perlindungan yang optimum kepada para pemegang

saham dan stakeholder lainnya Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI)

2010.

Komite audit bertugas membantu dewan komisaris untuk

memonitor proses pelaporan keuangan oleh manajemen untuk

meningkatkan kredibilitas laporan keuangan. Tugas komite audit

Page 72: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

58

meliputi menelaah kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh

perusahaan, menilai pengendalian internal, menelaah sistem pelaporan

eksternal dan kepatuhan terhadap peraturan. Di dalam pelaksanaan

tugasnya komite menyediakan komunikasi formal antara dewan,

manajemen, auditor eksternal, dan auditor internal (Bradbury,

2004).Adanya komunikasi formal antara komite audit, auditor

internal, dan auditor eksternal akan menjamin proses audit internal

dan eksternal dilakukan dengan baik. Proses audit internal dan

eksternal yang baik akan meningkatkan akurasi laporan keuangan dan

kemudian meningkatkan kepercayaan terhadap laporan keuangan

(Anderson, 2003).

Davidson et al.,(2003)menguji efektivitas komite audit dalam

mengurangi manajemen laba yang dilakukan oleh pihak manajemen.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berupa kesimpulan bahwa

komite audit yang berasal dari luar mampu melindungi kepentingan

pemegang saham dari tindakan manajemen laba yang dilakukan oleh

pihak manajemen. Pengaruh terhadap akrual kelolaan ditunjukkan

oleh makin seringnya komite audit bertemu dan pengaruh tersebut

ditunjukkan dengan koefisien negatif yang signifikan.

Sam’ani (2008) mengatakan bahwa komite audit mempunyai

peran yang penting dan strategis dalam hal memelihara kredibilitas

proses penyusunan laporan keuangan seperti halnya menjaga

terciptanya sistem pengawasan perusahaan yang memadai serta

Page 73: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

59

dilaksanakannya Good Corporate Governance. Dengan berjalannya

fungsi komite audit secara efektif, maka control terhadap perusahaan

akan lebih baik, sehingga konflik keagenan yang terjadi akibat

keinginan manajemen untuk meningkatkan kesejahteraannya sendiri

dapat diminimalisasi.Menurut Romano, et al (2012) dengan jumlah

komite audit yang lebih sedikit pengendalaian internal akan lebih baik,

meningkatkan kewaspadaan atas kegiatan dan keputusan dewan yang

pada akhrinya akan meningkatkan kinerja keuangan/ profitabilitas

perusahaan.Jadi hipotesis yang dapat dirumuskan adalah:

H5 : Ukuran Komite Audit berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kinerja keuangan bank syariah.

Page 74: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

60

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini data kuantitatif yang digunakan adalah berupa

angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan publikasi tahunan

Bank Umum Syariah (BUS), yang diterbitkan melalui website resmi yaitu

www.bi.go.id

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada seluruh Bank Umum Syariah yang

ada di Indonesia.Waktu penelitian dilaksanakan pada akhirbulan Mei

sampai dengan akhir Agustus2017.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah

dan waktu serta dengan kualitas tertentu yang akan diamati atau diteliti

(Supardi, 2005:101). Menurut Sugiyono (2009:80) populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan

syariah yang berjumlah 12 bank yang terdaftar dalam Bank Indonesia

selama periode 2012-2016. Pengambilan sampel menggunakan teknik

Purposive sampling (purposive sampling adalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu) dengan kriteria sampel sebagai berikut:

60

Page 75: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

61

1. Bank Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia.

2. Mempublikasikan laporan keuangan dan laporan Good Corporate

Governance selama periode 2012-2016.

3. Data tersedia lengkap (data mengenai Corporate Governance

perusahaan maupun data untuk kinerja keuangan perbankan

syariah).

Berdassarkan kriteria tersebut ada 10 bank yang menjadi sampel

dalam penelitian ini.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan

data melalui observasi tidak langsung, yaitu dengan mengumpulkan

laporan Good Corporate GovernanceBank Umum Syariah tahun 2012-

2016 dari laman tiap-tiap bank yang telah dipublikasikan. Penulis

memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti

melalui buku, artikel, jurnal, laporan penelitian, tesis, internet dan

perangkat lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Penulis juga

mengumpulkan data lewat laman resmi dari Bank Indonesia maupun

website resmi bank yang bersangkutan.

E. Definisi Konsep dan Operasional

Menurut Sarwono (2006:38-39), definisi operasional adalah

penjelasan tentang variabel yang akan digunakan dalam penelitian,

terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel independen dan

variabel dependen.Berikut penjelasan dari kedua variabel tersebut:

Page 76: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

62

1. Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Jumlah Rapat Dewan Komisaris

Jumlah rapat Dewan Komisaris adalah jumlah rapat yang

dilakukan oleh anggota Dewan Komisaris dalam perusahaan

selama satu tahun. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini

adalah jumlah rapat yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dalam

waktu satu tahun seperti yang digunakan oleh Brick dan

Chindambaran (2007); Suhardjanto dan Anggitarani (2010);

Allegrini dan Greco (2011) dalam Endraswati(2017).

JRDK = ∑ Rapat Komisaris dalam setahun

b. Ukuran Dewan Direksi

Direksi sebagai organ perusahaan bertugas dan

bertanggungjawab secara kolegial dalam mengelola perusahaan.

Board size atau ukuran dewan direksi adalah jumlah dewan direksi

dalam perusahaan, semakin banyak dewan dalam perusahaan akan

memberikan suatu bentuk pengawasan terhadap kinerja

perusahaan yang semakin lebih baik, dengan kinerja perusahaan

yang baik dan terkontrol, maka akan menghasilkan profitabilitas

yang baik dan nantinya akan dapat meningkatkan harga saham

perusahaan dan kinerja perusahaan pun juga akan ikut meningkat

(Kusumawati dan Riyanto, 2005).

Page 77: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

63

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini ukuran

dewan direksi dalam waktu satu tahun seperti yang digunakan oleh

Machfoedz (2003); Loderer dan Peyer (2002); Hermalin dan

Weisbach (2003); dalam Wulandari (2006).

UDD = ∑ Jumlah Dewan Direksi dalam setahun

c. Proporsi Dewan Komisaris Independen

Dewan Komisaris Independen adalah anggota dewan

komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota

komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas

dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat

mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak inde penden atau

bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan

(Herwidayatmo, 2000). Indikator yang digunakan mengacu pada

penelitian Suhardjanto dan Dewi (2010); Yatim (2011); Htay et al.

(2011); Ismail dan Rahman (2011) dalam Endraswati(2017)

adalah sebagai berikut:

PDKI= jumlah komisaris independen

jumlah komisaris

d. Jumlah Rapat Dewan Pengawas Syariah

Fungsi pengawasan Dewan Pengawas Syariah dalam

bentuk rapat karena melalui rapat dapat diambil keputusan

penting Cotter & Silvester (2003) dalam Li et al., (2008).

Frekuensi rapat Dewan Pengawas Syariah dalam setahun dapat

Page 78: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

64

mencerminkan seberapa jauh Dewan Pengawas Syariah terlibat

dalam mengawasi manajemen (Ma & Tian, 2009).

Peraturan mengenai rapat Dewan Pengawas Syariah juga

diatur dalam PBI Nomor 11/33/PBI/2009 Pasal 49 yang

menyatakan bahwa rapat Dewan Pengawas Syariah wajib

diselenggarakan paling kurang satu (1) kali dalam satu (1) bulan.

Variabel frekuensi rapat Dewan Pengawas Syariah dalam

penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Vafeas

(1999) dan didukung oleh penelitian Li et al. (2008), Taliang dan

Jusop (2011); Haji dan Ghazali (2013) yang mengukur frekuensi

rapat Komisaris dengan total jumlah rapat Komisaris yang

dilakukan dalam satu tahun. Penelitian ini merujuk pada peneliti

sebelumnya tentang frekuensi rapat Dewan Pengawas Syariah yaitu

(Endraswati, 2017).

JRDPS = ∑ Rapat Dewan Pengawas Syariah dalam setahun

e. Ukuran Komite Audit

Ukuran Komite Audit merupakan jumlah seluruh anggota

Komite Audit yang terdapat di perusahaan (Felo et al., 2003). PBI

Nomor: 11/33/PBI/2009 mengatur bahwa keanggotaan Komite

Audit sekurang-kurangnya terdiri dari 3 (tiga) orang anggota,

seorang diantaranya merupakan Komisaris Independen perusahaan

yang sekaligus merangkap sebagai ketua Komite Audit, sedangkan

dua anggota lainnya merupakan pihak ekstern yang independen di

Page 79: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

65

mana satu diantaranya memiliki keahlian di bidang keuangan atau

perbankan. Selain itu Peraturan Bank Indonesia Nomor:

11/33/PBI/2009 mengatur bahwa keanggotaan Komite Audit

sekurang-kurangnya berjumlah 3 orang.

Variabel ukuran Komite Audit penelitian ini mengacu pada

penelitian (Felo et al., 2003) yang diukur dengan menjumlahkan

anggota Komite Audit yang terdapat di bank. Pengukuran yang

dilakukan oleh Felo et al (2003). juga digunakan dalam penelitian

yang dilakukan oleh Gan et al(2008); Siagallan (2006); Li et al

(2008); dan Li et al (2012); Endraswati (2017). Ukuran Komite

Audit dalam penelitian ini diukur dengan rumus Felo et al., (2003)

dalam Endraswati(2017):

UKA = ∑ Anggota Komite Audit dalam setahun

2. Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi

perhatian utama peneliti. Variabel dependen adalah tipe variabel

yang dijelaskan atau dipengaruhi variabel independen. Varibel

dependen dari penelitian ini adalah kinerja keuangan. Kinerja

keuangan merefleksikan kinerja fundamental perusahaan. Dalam

hubungannya dengan kinerja, laporan keuangan sering dijadikan

dasar untuk penilaian kinerja keuangan perusahaan. Kinerja

keuangan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan

Return on Asset (ROA). Rasio ini digunakan untuk mengukur

Page 80: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

66

kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba)

secara keseluruhan. Semakin besar ROA, semakin besar pula

tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan

semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan

aset. Menurut Lestari dan Sugiharto, ROA adalah rasio yang

digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari

penggunaan aktiva. Menurut Dendawijaya, 2009 rumus ROA

yaitu:

ROA= Laba setelah pajak

Total Aktiva x 100%

F. Metode Analisis

1. Uji Stasioneritas

Uji stasioneritas digunakan untuk menguji data time series agar

data yang digunakan bersifat flat, tidak mengandung komponen trend,

dengan keragaman konstan dan tidak terjadi fluktuasi periodik (Ariyoso,

2009). Uji yang digunakan adalah uji Unit Root dengan uji Augmented-

Dickey-Fuller.

Hasil output akan menunjukkan data stasioner jika nilai t-statistic

lebih besar dari nilai t-statistic MacKinnon pada tingkat kepercayaan 1%,

5% dan 10%, serta nilai probabilitasnya sebesar kurang dari 0,05 (< 0,05).

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan analisis regresi terlebih dahulu dilakukan uji

asumsi klasik terlebih dahulu. Pengujian dilakukan atas model penelitian

Page 81: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

67

supaya bisa dinyatakan bebas dari penyimpangan asumsi klasik yaitu

normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Dari

uji asumsi klasik tersebut dapat dinyatakan bahwa data penelitian ini

memenuhi asumsi klasik.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dapat dilihat melalui grafik probability plot.

Apabila titik-titik telah mengikuti garis lurus, maka dapat dikatakan

residual telah mengikuti distribusi normal. Apabila titi-titik tersebar

atau jauh dari garis lurus, maka dikatakan residual mengikuti

distribusi tidak normal (Astuti, 2013:52).

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji

apakah nilai residual terdistribusi secara normal atau tidak. Model

regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang

terdistribusi secara normal. Metode pengujian uji normalitas yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji grafik probability

plot.

Cara mendeteksinya adalah dengan melihat penyebaran data pada

sumber diagonal pada grafik normal P-P plot of regression

standardizedresidual sebagai dasar pengambilan keputusan. Jika

menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka residual

pada model regresi tersebut terdistribusi secara normal (Priyatno,

2011:289).

Page 82: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

68

Dari grafik normal probability plot dapat dilihat, jika titik-titik

plot yang menyebar mengikuti garis diagonal, berarti data

berdistribusi secara normal. Namun demikian dengan melihat grafik

normal probability plot saja tidaklah cukup dan kadang menyesatkan.

Untuk itu kita perlu melalukan uji statistik one-samplekolmogorov-

smirnov test untuk memastikan apakah data kita normal atau tidak.

Jika nilai output Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05, maka

data berdistribusi normal (Latan dan Temalagi, 2013: 61-63).

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas (kolinearitas ganda) yaitu adanya hubungan

linear yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel

independen dari model regresi ganda (Setiawan dan Kusrini, 2010:82).

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan

linear antar variabel independen dalam model regresi.Penyimpangan

asumsi model klasik adalah multikoleniaritas dalam model regresi

yang dihasilkan. Artinya antar variabel independen yang terdapat

dalam model memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati

sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1).

Penelitian ini menggunakan output nilai tollerance value atau

Variance Inflation Factor (VIF). Variabel independen mengalami

multikolinearitas jika ɑ hitung < ɑ dan VIF hitung > VIF. Nilai ɑ

adalah 5% atau 0,05 dan nilai VIF adalah 5.

Page 83: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

69

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (Astuti, 2013: 57).

Autokorelasi dalam konsep regresi linear berarti komponen error

berkorelasi berdasarkan urutan waktu (pada data berkala) atau urutan

ruang (pada data tampang lintang), atau korelasi pada dirinya sendiri

(Setiawan dan Kusrini, 2010:136).

Penyimpangan asumsi ini biasanya muncul pada observasi yang

menggunakan data time series. Konsekuensi dari adanya autokorelasi

dalam suatu model regresi adalah varians sampel tidak dapat

menggambarkan varians populasinya (Algifari, 2013:90). Ada

beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya

problem autokorelasi pada model regresi yaitu dengan melakukan uji

statistik durbin-watson, uji runs test dan uji box-ljung. Penelitian ini

menggunakan uji run test.

Run test adalah bagian dari uji statistik non parametrik

yangdigunakan untuk menguji apakah antar residual ada korelasi yang

tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi, maka

dikatakan bahwa residual terjadi secara random atau tidak sistematis

(Ghozali, 2011: 87).

Page 84: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

70

d. Uji Heteroskedastisitas

Salah satu asumsi regresi linear yang harus dipenuhi adalah

homogenitas variansi dari error. Homoskesdatisitas berarti bahwa

variansi dari error bersifat konstan (tetap) atau disebut juga identik.

Kebalikanya dalah Heteroskesdatisitas, yaitu jika kondisi variansi

error atau variabel Y tidak identik (Setiawan dan Kusrini, 2010:103).

Konsekuensi adanya heterokedastisitas dala model regresi adalah

penaksir yang diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel kecil

maupun sampel besar, walaupun penaksir yang diperoleh

menggambarkan populasinya tidak bisa dan bertambahnya sampel

yang digunakan akan mendekati nilai sebenarnya (konsisten). Ini

disebabkan oleh varians yang tidak minimum (tidak efisien).

Diagnosis adanya heteroskedastisitas secara kuantitatuf dalam suatu

regresi dapat dilakukan dengan melalukan pengujian korelasi rangking

sperman (Algifari, 2013:92).

Uji dalam penelitian ini menggunakan uji scatter plot dan uji

white. Suatu model uji scatter plot dinyatakan tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar dengan pola tidak jelas

di atas atau di bawah angka nol pada suatu sumbu Y (Priyatno,

2011:288). Selain uji scatter plotdigunakan uji white untuk melihat

apakah data terjadi heteroskedastisitas atau tidak. Secara manual uji

ini dilakukan dengan meregres residual kuadrat (U2i) dengan variabel

bebas dan perkalian variabel bebas. Pengujiaannya adalah jika 𝑥2-

Page 85: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

71

hitung <𝑥2-tabel, menghitung 𝑥2 yaitu 𝑥2=n*R2. Maka hipotesis

adanya heteroscedasticy dalam model ditolak.

e. Uji Linieritas

Menurut Ghozali (2013: 166) uji linearitas digunakan untuk

melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau

tidak. Dengan uji linearitas akan diperoleh informasi apakah model

empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat, atau kubik.

Pengujian linearitas dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan uji lagrange-multiplier. Uji lagrange-multiplier

merupakan uji alternatif dari Ramsey test dan dikembangkan oleh

Engle tahun 1982. Estimasi dengan uji ini bertujuan untuk

mendapatkan nilai c2 hitung atau (n x R2). Apabila nilai c2 hitung

lebih kecil dari c2 tabel maka hipotesis yang menyatakan model linear

diterima. Sebaliknya, apabila nilai c2 hitung lebih besar dari c2 tabel,

maka hipotesis yang menyatakan model linear ditolak.

3. Uji Ketepatan Model

a. Uji Determinasi (AdjustedRSquare)

Koefisien determinasi (AdjustedRSquare)pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel terikat (Kuncoro, 2009:246). Adjusted R Squaredipilih

untuk menggeneralisasikan R2pada populasi, karena ada unsur

estimasi populasi di dalamnya (mengarah pada penelitian populasi).

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui sampai sejauh

Page 86: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

72

mana ketepatan atau kecocokan garis regresi yang terbentuk dalam

mewakili kelompok data hasil observasi.

Koefisien determinasi menggambarkan bagian dari variasi

total yang dapat diterangkan oleh model. Semakin besar nilai Adjusted

R square mendekati 1, maka ketepatannya dikatakan semakin baik.

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui sampai sejauh

mana variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat (Suharjo,

2008:79).

b. Uji F Statistik

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel terikat dan mengetahui apakah

model regresi yang digunakan sudah tepat (Kuncoro, 2013: 245).

Koefisien regresi diuji secara serentak dengan menggunakan

ANOVA, untuk mengetahui apakah keserempakan tersebut

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap model. Uji ini

dilakukan untuk membandingkan pada nilai signifikansi (α = 5%)

pada tingkat derajat 5%. (Setiawan dan Kusrini, 2010:63).

Uji F statistik ini menentukan model linear berganda dapat

digunakan atau tidak sebagai model analisis dengan menggunakan

kriteria ini, jika Ho ditolak maka model dapat digunakan karena, baik

besaran maupun tanda (+/-) koefisien regresi dapat digunakan untuk

Page 87: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

73

memprediksi perubahan variabel terikat akibat perubahan variabel

bebas.

4. Analisis Regresi Berganda

Regresi linier berganda yaitu suatu model linier regresi yang

variabel dependennya merupakan fungsi linier dari beberapa variabel

bebas. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui keakuratan

hubungan antara ROA (variabel dependen) dengan Karakteristik

Corporate Governance(Jumlah Rapat Dewan Komisaris, Ukuran Dewan

Direksi, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Jumlah Rapat Dewan

Pengawas Syariah, dan Ukuran Komite Auidt,) sebagai variabel yang

mempengaruhi (variabel independen) dengan persamaan (Bawono, 2006):

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + + e

Keterangan:

Y = variable independen (ROA)

a = Konstanta

b1− b5 = Koefisien regresi variabel independen

x1 = Jumlah Rapat Dewan Komisaris

x2 = Ukuran Dewan Direksi

x3 = Proporsi Dewan Komisaris Independen

x4 = Jumlah Rapat Dewan Pengawas Syariah

x5 = Ukuran Komite Audit

e = Random error

Page 88: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

74

G. Alat Analisis

Alat analisis dalam penelitiah ini adalah analisis regresi linier

berganda. Tahap analisa data merupakan tahapan yang penting dan rawan,

oleh karena itu dalam tahapan ini akan dilakukan secara hati – hati dan

cermat, salah satu pendukungnya adalah teknologi komputer menggunakan

aplikasi SPSS for windows 23.0. SPSS (Statistical Product and Service

Solution) dan EVIEWS merupakan sebuah program aplikasi komputer

yang berfungsi untuk membantu dalam mengolah data statistik dengan

hasil output sesuai dengan yang dikehendaki oleh penggunanya. Program

SPSS dan EVIEWS ini sangat membantu para penggunanya dalam

memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan

berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Statistik

dapat di artikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk

mengumpulkan data, meringkas atau menyajikan data, kemudian

menganalisis data dengan menggunakan metode tertentu, dan

menginterprestasikan hasil dari analisa tersebut.

Page 89: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

75

BAB IV

ANALISISDATA

A. Statistik Deskriptif

Hasil olah data statistik yang akan dibahas meliputi jumlah data (N),

rata-rata sampel (mean), nilai maksimum, nilai minimum, serta standar

deviasi untuk masing-masing variabel ROA, jumlah rapat dewan

komisaris, jumlah dewan direksi, dewan komisaris independen, jumlah

rapat dewan pengawas syariah, dan jumlah komite auditpada bank syariah

seperti yang terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

JRDK 50 3.00 30.00 12.0200 6.47598

UDD 50 3.00 6.00 4.0400 .92494

PDKI 50 .50 1.00 .6983 .15530

JRDPS 50 7.00 30.00 14.3600 3.70747

UKA 50 2.00 7.00 3.7200 1.17872

ROA 50 -.20 .04 .0025 .03708

Valid N (listwise) 50

Sumber: Data sekunder diolah, 2017.

Berdasarkan Tabel 4.1, dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini

menggunakan data sejumlah 50, yang diambil dari laporan keuangan

tahunan masing-masing Bank Umum Syariah (BUS) periode 2012 sampai

2016. Secara rinci deskripsi masing-masing variabel dapat dijelaskan

sebagai berikut:

75

Page 90: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

76

1. Return on Asset (ROA)

Data variabel ROA terendah (minimum) adalah -0,20(20%)

terdapat di pada tahun 2015 pada Bank Maybank Syariah. Nilai

tertinggi (maximum) adalah 0,04(4%) terdapat pada tahun 2012 pada

Bank Panin Syariah. Sedangkan nilai rata-ratanya (mean) adalah 0,025

(0,25%). Secara statistik, rata-rata rasio ROA berada pada peringkat 4

(0% < ROA ≤ 0,5%) yang artinya Bank Umum Syariah (BUS)

tergolong kurang baik.

2. Jumlah Rapat Dewan Komisaris

Data variabel jumlah rapat dewan komisaris terendah

(minimum) adalah 3 terdapat di pada tahun 2012 pada Bank Muamalat

Indonesia. Nilai tertinggi (maximum) adalah 30 terdapat pada tahun

2012 pada Bank Rakyat Indonesia Syariah. Sedangkan nilai rata-

ratanya (mean) adalah 12,0200.

3. Ukuran Dewan Direksi

Data variabel jumlah dewan direksi terendah (minimum)

adalah 3 terdapat di pada tahun 2013 dan 2014 pada Bank Mega

Syariah kemudian 2012 pada Bank Victoria Syariah kemudian Bank

Central Asia Syariah selama 2012 hingga 2016. Nilai tertinggi

(maximum) adalah 6 terdapat pada tahun 2012, 2013 dan 2016 pada

Bank Mandiri Syariah dan 2012 pada bank Mega Syariah. Sedangkan

nilai rata-ratanya (mean) adalah 4,04.

Page 91: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

77

4. Proporsi Dewan Komisaris Independen

Data variabel dewan komisaris independen terendah

(minimum) adalah 0,5 terdapat di pada tahun 2012, 2013, 2014 pada

Bank Muamalat Indonesia dan 2016 pada bank BNI Syariah. Nilai

tertinggi (maximum) adalah 1 terdapat pada tahun 2012, 2014, 2015,

2016 pada Bank Mega Syariah kemudian 2013, 2014, 2015 pada Bank

Victoria Syariah kemudia pada tahun 2014 terdapat di Bank Maybank

Syariah. Sedangkan nilai rata-ratanya (mean) adalah 0,6983.

5. Jumlah Rapat Dewan Pengawas Syariah

Data variabel jumlah rapat dewan pengawas syariah terendah

(minimum) adalah 7 terdapat di pada tahun 2012 pada Bank Mandiri

Syariah. Nilai tertinggi (maximum) adalah 30 terdapat pada tahun

2014 pada Bank Victoria Syariah. Sedangkan nilai rata-ratanya

(mean) adalah 14,36.

6. Ukuran Komite Audit

Data variabel jumlah komite audit terendah (minimum) adalah

2 terdapat di pada tahun 2012 dan 2013 pada Bank Bukopin Syariah.

Nilai tertinggi (maximum) adalah 7 terdapat pada tahun 2015 dan 2016

pada bank Mandiri Syariah. Sedangkan nilai rata-ratanya (mean)

adalah 3,72.

Page 92: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

78

B. Analisis Data

1. Uji Stasioneritas

Uji stasioneritas digunakan untuk menguji data time series agar

data yang digunakan bersifat flat, tidak mengandung komponen trend,

dengan keragaman konstan dan tidak terjadi fluktuasi periodik. Uji yang

digunakan adalah uji Unit Root dengan uji Augmented-Dickey-Fuller

(Ariyoso, 2009). Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan good

corporate governance tahunan Bank Umum Syariah periode 2012-2016,

maka hasil uji stasioneritas data adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil uji stasioner tiap variabel

No. Variabel Prob.* Keterangan

1 JRDK 0.0184 Data Tidak Stasioner

2 UDD 0.1412 Data Tidak Stasioner

3 PDKI 0.0086 Data Stasioner

4 JRDPS 0.0000 Data Stasioner

5 UKA 0.0412 Data Stasioner

6 ROA 0.0019 Data Stasioner

Sumber: Data sekunder diolah, 2017

Karena variabel Jumlah Rapat Dewan Komisaris dan variabel

Ukuran Dewan Direksi belum stasioner maka peneliti melakukan 1st

difference, hasilnya menjadi:

Page 93: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

79

Tabel 4.3 Hasil uji stasioner 1st difference

No. Variabel Prob.* Keterangan

1 JRDK 0.0000 Data Stasioner

2 UDD 0.0000 DataStasioner

Sumber: Data sekunder diolah, 2017

Hasil output yang dihasilkan, terlihat bahwa nilai Prob*<0,05.

Dengan demikian semua variabel menunjukkan data stasioner.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk

menguji apakah nilai residual terdistribusi secara normal atau tidak

(Priyatno, 2011:277). Jadi yang terjadi dalam hal ini yang diuji

normalitas bukan masing-masing variabel independen dan

dependen tetapi nilai residual yang dihasilkan dari model regresi.

Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang

berdistribusi normal.

Jika nilai residualnya teristribusi normal maka nilai sebaran

datanya akan terletak disekitar garis lurus diagonal. Namun jika

data tersebut menjauhi garis lurus diagonal, maka data dapat

dipastikan bahwa pendistribusian data tidak normal. Berikut ini

disajikan hasil normal p-plot dari data yang telah diolah.

Page 94: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

80

Gambar 4.1 Uji normal p-plot

Sumber: data sekunder diolah, 2017.

Dari hasil olahan data, dapat dilihat hasil normal p-plot

pada gambar 4.1 menunjukkan titik-titik secara keseluruhan

mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa

dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.Sedangkan

untuk mengetahui nilai signifikansinya apakah data berdistribusi

normal atau tidak maka menggunakan uji kolmogorov-smirnov test.

Data dinyatakan berdistribusi normal jika nilai Asymp. Sig. (2-

tailed) dari hasil perhitungan kolmogorov-smirnov lebih besar dari

0,05 (Latan dan Temalagi, 2013:73).

Page 95: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

81

Sumber: data sekunder diolah, 2017.

Dari tabel di atas, menunjukkan hasil ouput dari uji

normalitas yang dapat dilihat dari nilai Asymp. Sig. (2-tailed)

sebesar 0,820 lebih dari 0,05. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa

data dari penelitian ini berdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen. Adanya multikolinearitas

dapat dilihat pada Variance Inflation Factor (VIF) atau nilai

tollerance.

Nilai tollerance adalah besarnya kesalahan yang dibenarkan

secara statistik (ɑ), sedangkan nilai Variance Inflation Factor

Tabel 4.4 Tabel Uji Kolmogrov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 44

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .00857532

Most Extreme Differences Absolute .095

Positive .065

Negative -.095

Kolmogorov-Smirnov Z .632

Asymp. Sig. (2-tailed) .820

a. Test distribution is Normal.

Page 96: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

82

(VIF) adalah faktor inflasi penyimpangan baku kuadrat. Variabel

bebas mengalami multikolinearitas jika: ɑ hitung <ɑ dan VIF

hitung > VIF. Sedangkan variabel bebas tidak mengalami

multikolinearitas jika: ɑ hitung >ɑ dan VIF hitung < VIF. Nilai ɑ

adalah 5% atau 0,05 dan nilai VIF adalah 5.

Sumber: data sekunder diolah, 2017.

Hasil uji multikolinearitas pada tabel di atas menunjukkan

bahwa jika menggunakan tolerance = 0,05 dan VIF = 5. Dari

output nilai tolerance variabel independen (Jumlah Rapat Dewan

Komisaris = 0,689, Ukuran Dewan Direksi = 0,768, Proporsi

Dewan Komisaris Independen = 0,831, Jumlah Rapat Dewan

Pengawas Syariah= 0,879 dan Ukuran Komite Audit = 0,599) lebih

dari 0,05. Hasil output dari nilai VIF hitung (Jumlah Rapat Dewan

Komisaris = 1,432, Ukuran Dewan Direksi = 1,301,

Tabel 4.5 Hasil Uji VIF

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.005 .014 -.327 .746

JRDK .002 .000 .768 5.387 .000 .698 1.432

UDD .002 .002 .185 1.363 .181 .768 1.301

PDKI .002 .010 .027 .209 .835 .831 1.204

JRDPS -3.700E-5 .000 -.010 -.077 .939 .879 1.137

UKA -.004 .002 -.329 -2.140 .039 .599 1.669

a. Dependent Variable: ROA

Page 97: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

83

ProporsiDewan Komisaris Independen = 1,204, Jumlah Rapat

Dewan Pengawas Syariah = 1,327, dan Ukuran Komite Audit=

1,699) juga kurang dari 5. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada

multikolinearitas antar variabel independen.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (Astuti,

2013: 57). Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki

autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut

menjadi tidak baik.

Run test adalah bagian dari uji statistik non parametrik yang

digunakan untuk menguji apakah antar residual ada korelasi yang

tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi, maka

dikatakan bahwa residual terjadi secara random atau tidak

sistematis (Ghozali, 2011: 87).

Page 98: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

84

Sumber: data sekunder diolah, 2017.

Hasil uji run testmenunjukkan nilai test -1,678 dengan

probabilitas 0,093. Dengan demikian hasil run test lebih besar dari

0,05, maka data yang digunakan cukup random sehingga tidak

terdapat autokorelasi pada data yang diuji (Ghozali, 2011).

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskesdatisitas. Jika

tidak ada pola yang jelas (titik-titik menyebar) maka tidak terjadi

heteroskedastisitas(Astuti, 2014:66).

Uji dalam penelitian ini menggunakan uji scatter plot.

Suatu model dinyatakan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas

Tabel 4.6 Uji Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .00036

Cases < Test Value 22

Cases >= Test Value 22

Total Cases 44

Number of Runs 17

Z -1.678

Asymp. Sig. (2-tailed) .093

a. Median

Page 99: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

85

apabila titik-titik menyebar dengan pola tidak jelas di atas atau di

bawah angka nol pada suatu sumbu Y (Priyatno, 2011: 288).

Gambar 4.2 Uji Scatterplot Sumber: data sekunder diolah, 2017.

Kemudian dilakukan uji whit dengan meregres residual

kuadrat (U2i) dengan variabel bebas dan perkalian variabel bebas.

Pengujiaannya adalah jika 𝑥2-hitung <𝑥2-tabel, menghitung 𝑥2

yaitu 𝑥2= n*R2 (Bawono, 2006). Maka hipotesis adanya

heteroscedasticy dalam model ditolak. Hasil uji white sebagai

berikut:

Page 100: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

86

Tabel 4.7

Berdasarkan tabel 4.7 bisa dilihat nilai R² 0,196 untuk

mengetahui X² yakni

X² = n*R²

X² = 44*0,196

X² = 8,624

Nilai X² hitung = 8,624 sedangkan X² tabel = 9,4877. Jika

nilai X² hitung <X² tabel maka data tidak ada heteroskedastisitas.

e. Uji Linearitas

Menurut Ghozali (2013: 166) uji linearitas digunakan untuk

melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar

atau tidak. Pengujian linearitas dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan uji lagrange-multiplier. Uji ini merupakan uji

alternatif dari Ramsey test dan dikembangkan oleh Engle tahun

1982. Estimasi dengan uji ini bertujuan untuk mendapatkan nilai

c2 hitung atau (n x R2). Apabila nilai c2 hitung lebih kecil dari c2

tabel maka hipotesis yang menyatakan model linear diterima.

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .544a .196 .190 .00559

a. Predictors: (Constant), X4X5, X22, X1X3, X3X4, X3X5, X1X2,

X2X4, X12, X2X3, X42, X52, X32, X1X4, X1X5, JDD, JKA, JRDK,

X2X5, JRDPS, DKI

Sumber: data sekunder diolah, 2017.

Page 101: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

87

Tabel 4.8 Uji Linieritas

Sumber: Data SPSS yang diolah, 2017

Hasil tampilan output menunjukkan nilai R2 sebesar 0.004 dengan

jumlah n observasi 44, maka besarnya c2 hitung adalah sebagai berikut:

c2 = n x R2

c2 = 44 x 0.004

c2 = 0.176

Nilai ini apabila dibandingkan dengan c2 tabel dengan df=40 dan

tingkat signifikansi 0.05 didapat nilai c2 sebesar 55.75848. Oleh karena

nilai c2 hitung lebih kecil dari c2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa

model yang benar adalah model linear.

3. Uji Ketepatan Model

a. Uji Determinasi (Adjusted R Square)

Koefisien determinasi (Adjusted R Square) adalah untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel terikat. (Kuncoro, 2009:240). Koefisien

determinasi menggambarkan bagian dari variasi total yang dapat

diterangkan oleh model. Semakin besar nilai R2 (mendekati 1),

maka ketepatanya dikatakan semakin baik. Koefisien determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .066a .004 -.127 .00910238

a. Predictors: (Constant), X52, X42, X32, X22, X12

Page 102: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

88

(R2) digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana variabel

bebas dapat menjelaskan variabel terikat (Suharjo, 2008:79).

Adjusted R Square dipilih untuk menggeneralisasikan R2

pada populasi, karena ada unsur estimasi populasi di dalamnya

(mengarah pada penelitian populasi). Adjusted R Square dapat

dilihat pada output SPSS dalam tabel model summary hasil output

koefisien determinasi (Adjusted R Square) adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9Hasil Uji Determinasi (Adjusted R Square)

Sumber : data sekunder diolah, 2017.

Pada tabel model summary diatas menunjukkan nilai

Adjusted R Square dalam penelitian ini adalah 0,389, yang berarti

bahwa variabel Jumlah Rapat Dewan Komisaris, Ukuran Dewan

Direksi, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Jumlah Rapat

Dewan Pengawas Syariah dan,Ukuran Komite Audit

mempengaruhi ROA sebesar 38,9%. Sedangkan sisanya 61,1%

dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian.

b. Uji F Statistik

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Kuncoro,

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .679a .460 .389 .00912

a. Predictors: (Constant), UKA, JRDPS, PDKI, UDD, JRDK

Page 103: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

89

2013:239). Koefisien regresi diuji secara serentak dengan

menggunakan ANOVA, untuk mengetahui apakah keserempakan

tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap model. Uji

ini dilakukan untuk membandingkan pada nilai signifikansi (α =

5%) pada tingkat derajat 5%. (Setiawan dan Kusrini, 2010:63). Uji

F dijelaskan sebagai berikut.

S

u

mS

umber : data sekunder diolah, 2017.

Berdasarkan tabel ANOVA di atas diperoleh nilai Fhitung

6,485 dan nilai Ftabel sebesar 2,17. Nilai probabilitas yang

ditunjukkan oleh nilai Sig sebesar 0,000 dan nilai alfa (α) 0,05

(5%). Sehingga Fhitung (6,485) > Ftabel (2,17) dan nilai Sig. (0,001)

< α (0,05), artinya secara statistik model regresi yang digunakan

sudah tepat.

Tabel 4.10 Uji F

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .003 5 .001 6.485 .000a

Residual .003 38 .000

Total .006 43

a. Predictors: (Constant), UKA, JRDPS, PDKI, UDD,

JRDK

b. Dependent Variable: ROA

Page 104: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

90

4. Uji Regresi Linier Berganda

Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

besarnya pengaruh dari variabel-variabel independen terhadap variabel

dependen. Berikut ini adalah hasil regresi linier berganda variabel

independenJumlah Rapat Dewan Komisaris, Ukuran Dewan Direksi,

Proporsi Dewan Komisaris Independen, Jumlah Rapat Dewan

Pengawas Syariah dan Ukuran Komite Audit terhadap Return on Asset

(ROA).

Untuk menguji hipotesis penelitian ini digunakan alat analisis

regresi linear berganda, karena dalam modelnya terdapat lebih dari satu

variabel independen. Di bawah ini adalah hasil pengujian data dengan

menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS

versi 20.

Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Linear

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.005 .014 -.327 .746

JRDK .002 .000 .768 5.387 .000

UDD .002 .002 .185 1.363 .181

PDKI .002 .010 .027 .209 .835

JRDPS -3.700E-5 .000 -.010 -.077 .939

UKA -.004 .002 -.329 -2.140 .039

a. Dependent Variable: ROA

Sumber : data sekunder diolah, 2017.

Page 105: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

91

Dari hasil analisis regresi diatas diperoleh persamaan model regresi

sebagai berikut:

ROA = - 0,005 + 0,002 Jumlah Rapat Dewan Komisaris + 0,002 Ukuran

Dewan Direksi + 0,002 Proporsi Dewan Komisaris Independen – 3,7

Jumlah Rapat Dewan Pengawas Syariah – 0,04 Ukuran Komite Audit + e

Persamaan regresi diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Konstanta sebesar -0,005 menyatakan bahwa jika ada jumlah rapat

Dewan Komisaris (X1), ukuran Dewan Direksi (X2), proporsi Dewan

Komisaris Independen (X3), jumlah Rapat Dewan Pengawas Syariah

(X4), dan ukuran Komite Audit (X5) konstan atau tidak ada atau 0,

maka rasio ROA akan mengalami penurunan sebesar -0,005.

b. Koefisien regresi Jumlah Rapat Dewan Komisaris (X1) sebesar 0,002

menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan nilai jumlah rapat

dewan direksi maka akan menaikkan ROA sebesar 0,002 satuan.

Artinya apabila jumlah rapat dewan direksi meningkat 1 satuan, maka

akan mengakibatkan rasio ROA juga naik sebesar 0,002. Maka tingkat

laba yang dihasilkan Bank Umum Syariah (BUS) juga akan naik.

c. Koefisien regresi Ukuran Dewan Direksi (X2) sebesar 0,002

menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan nilai jumlah dewan

direksi maka akan menaikkan ROA sebesar 0,002 satuan. Artinya

apabila jumlah dewan direksi meningkat 1 satuan, maka akan

mengakibatkan rasio ROA juga naik sebesar 0,002. Maka tingkat laba

yang dihasilkan Bank Umum Syariah (BUS) juga akan naik.

Page 106: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

92

d. Koefisien regresi Proporsi Dewan Komisaris Independen sebesar 0,002

menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan nilai jumlah dewan

komite independent maka akan menaikkan ROA sebesar 0,002 satuan.

Artinya apabila dewan komite independent meningkat 1 satuan, maka

akan mengakibatkan rasio ROA juga naik sebesar 0,002. Maka tingkat

laba yang dihasilkan Bank Umum Syariah (BUS) juga akan naik.

e. Koefisien regresi Jumlah Rapat Dewan Pengawas Syariah adalah

sebesar -3,7 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan nilai

jumlah rapat DPS maka akan menurunkan ROA sebesar 3,7 satuan.

Artinya apabila jumlah rapat Dewan Pengawas Syariah meningkat 1

satuan, maka akan mengakibatkan rasio ROA juga turun sebesar 3,7.

Maka tingkat laba yang dihasilkan Bank Umum Syariah (BUS) juga

akan turun.

f. Koefisien regresi Ukuran Komite Audit sebesar -0,04 menyatakan

bahwa setiap penambahan 1 satuan nilai jumlah komiite audit maka

akan menurunkan ROA sebesar 0,04 satuan. Artinya apabila jumlah

komite audit meningkat 1 satuan, maka akan mengakibatkan rasio

ROA juga turun sebesar 0,04. Maka tingkat laba yang dihasilkan Bank

Umum Syariah (BUS) juga akan turun.

Berdasarkan hasil uji analisis berganda, peneliti juga

mendapatkan nilai t hitung masing-masing untuk variabel jumlah rapat

Dewan Komisaris (X1), ukuran Dewan Direksi (X2), proporsi Dewan

Page 107: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

93

Komisaris Independen (X3), jumlah rapat Dewan Pengawas Syariah,

dan ukuran Komite Audit (X5), yaitu:

a. Variabeljumlah rapat Dewan Komisaris (X1) dengan t hitung 5.387

dan nilai sig. (0,000) < α (0,05) makaH1 diterima,dapat dikatakan

jumlah rapat Dewan Komisaris (X1) secara statistik berpengaruh

positif dan signifkan terhadap ROA (Y). Hal ini berarti semakin

sering Dewan Komisaris mengadakan rapat maka dapat

meningkatkan kinerja keuagan (ROA).

Hal ini menunjukkan bahwa sesuai dengan fungsinya,

menurut Vafeas (2000) dalam Sam’ani (2008) menilai fungsi

monitoring yang dilakukan oleh dewan komisaris dipengaruhi oleh

aktivitas dewan komisaris. Peran dewan komisaris ini diharpkan

dapat meminimalisir permasalahan agensi yang timbul antara

dewan direksi dengan pemegang saham, yaitu dapat meningkatkan

kualitas laba dengan membatasi kecurangan dalam bentuk tingkat

manajemen laba melalui fungsi monitoring atas pelaporan

keuangan tersebut. Fungsi monitoring yang dilakukan dewan

komisaris dipengaruhi oleh aktivitas dewan komisaris. Dengan

menekankan pada fungsi aktivitas dewan komisaris, peran keahlian

atau konseling yang diberikan oleh dewan komisaris merupakan

suatu jasa yang berkualitas bagi manajemen dan perusahaan yang

tidak dapat diberika oleh pasar.

Page 108: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

94

b. Variabel ukuran Dewan Direksi (X2) dengan t hitung 1.363dan nilai

sig. (0,181) > α (0,05) maka H2ditolak, sehingga variabel Jumlah

Dewan Direksi (X2) berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap ROA (Y). Hal ini berarti ukuran/ jumlah Dewan Direksi

pada suatu perusahaan tidak mampu meningkatkan kinerja keuagan

(ROA) tersebut.

Menurut Wulandari (2006)jumlah dewan direksi yang

optimal tergantung masing-masing perusahaan. Hal ini

menunjukkan bahwa jumlah dewan direksi tidak menjamin

keefektifan dalam menjalankan tanggung jawabnya mengelola

perusahaan

c. Variabel proporsiDewan Komisaris Independen (X3) dengan t

hitung 0,209 dan nilai sig. (0,835) > α (0,05) maka H3 ditolak,

sehingga variabel Dewan Komite Independen (X3) berpengaruh

positif dantidak signifikan terhadap ROA (Y). Hal ini berarti

proporsi Dewan Komisaris Independen pada suatu perusahaan tidak

mampu meningkatkan kinerja keuangan (ROA).

Menurut Syafiqurrahman, dkk (2014) dewan komisaris

independen adalah orang yang berasal dari luar perusahaan, ini

memungkinkan pengetahuan dewan komisaris independen tentang

keadaan perusahaan juga relatif terbatas. Hal ini menyebabkan

kurang efektifnya peran dewan komisaris independen di dalam

peningkatan kinerja perusahaan, karena mungkin dewan direksi

Page 109: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

95

dan dewan komisaris tidak terlalu mempertimbangkan masukan-

masukan yang diberikan oleh dewan komisaris independen. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi proporsi dewan komisaris

independen maka kemampuan proporsi dewan komisaris

independen semakin objektif. Pengambilan keputusan yang

objektif ini tidak dapat meningkatkan kinerja keuangan (ROA).

d. Variabel jumlah rapat Dewan Pengawas Syariah (X4) dengan t

hitung -0,077 dan nilai sig. (0,939) > α (0,05) maka H4 ditolak,

sehingga variabel Jumlah Rapat Dewan Pengawas Syariah (X4)

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA (Y). Hal ini

berarti dilihat dari jumlah rapat Dewan Pengawas Syariah pada

suatu perusahaan tidak dapat meningkatkan kinerja keuangan

(ROA).

Sesuai dengan Undang-undang No. 21, 2008Dewan

Pengawas Syariah tugasnya yaitu menilai dan memastikan

pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman operasional dan produk

yang dikeluarkan Bank, mengawasi proses pengembangan produk

baru Bank agar sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional –

Majelis Ulama Indonesia, meminta fatwa kepada Dewan Syariah

Nasional – Majelis Ulama Indonesia untuk produk baru Bank yang

belum ada fatwanya, melakukan review secara berkala atas

pemenuhan Prinsip Syariah terhadap mekanisme penghimpunan

dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank, dan meminta

Page 110: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

96

data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja

Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.Dewan Pengawas

Syariah tidak berfokus memonitoring tentang kinerja keuangan

pada Bank Umum Syariah. Jadi tidak berpengaruh dalam hal

pengingkatan kinerja keuangan Bank Umum Syariah.

e. Variabel ukuran Komite Audit (X5) dengan t hitung -2,140 dan

nilai sig. (0,039) > α (0,05) maka H5 diterima, sehingga variabel

Jumlah Komite Audit (X5) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap ROA (Y). Hal ini berarti jumlah komite audit yang

semakin besar akan menurunkan kinerja keuangan (ROA).

Menurut Romano, et al (2012) dengan jumlah komite audit

yang lebih sedikit pengendalaian internal akan lebih baik,

meningkatkan kewaspadaan atas kegiatan dan keputusan dewan

yang pada akhrinya akan meningkatkan kinerja keuangan

perusahaan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan perhitungan statistik yang telah dilakukan, dapat dilihat

hasil uji hipotesis dari masing-masing variabel yang dijelaskan dalam tabel

berikut:

Page 111: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

97

Tabel 4.12 Ringkasan Pengujian Hipotesis

No Hipotesis Hasil

1 Jumlah Rapat Dewan Komisaris berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) Diterima

2 Ukuran Dewan Direksi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) Ditolak

3

Proporsi Dewan Komisaris Independen berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja

keuangan(ROA)

Ditolak

4 Jumlah Rapat DPS berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja keuangan (ROA) Ditolak

5 Ukuran Komite Audit berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) Diterima

Pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel

dependen dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengaruh Jumlah Rapat Dewan Komisaris Terhadap ROA

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh variabel jumlah rapat

dewan komisaris terhadap ROA pada Bank Umum Syariah (BUS)

dapat diketahui bahwa, peningkatan atau penurunan jumlah rapat

dewan direksi selama periode 2012-2016 berpengaruh signifikan

terhadap ROA pada Bank Umum Syariah (BUS). Hal ini ditunjukkan

nilai probabilitas sebesar (0,000) < α (0,05). Sehingga H1 diterima.

Hal ini menunjukkan bahwa sesuai dengan fungsinya, menurut

Vafeas (2000) dalam Sam’ani (2008) menilai fungsi monitoring yang

dilakukan oleh dewan komisaris dipengaruhi oleh aktivitas dewan

komisaris.Peran dewan komisaris ini diharpkan dapat meminimalisir

permasalahan agensi yang timbul antara dewan direksi dengan

pemegang saham, yaitu dapat meningkatkan kualitas laba dengan

Page 112: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

98

membatasi kecurangan dalam bentuk tingkat manajemen laba melalui

fungsi monitoring atas pelaporan keuangan tersebut. Fungsi monitoring

yang dilakukan dewan komisaris dipengaruhi oleh aktivitas dewan

komisaris. Dengan menekankan pada fungsi aktivitas dewan komisaris,

peran keahlian atau konseling yang diberikan oleh dewan komisaris

merupakan suatu jasa yang berkualitas bagi manajemen dan

perusahaan yang tidak dapat diberika oleh pasar.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Wijayanti dan

Mutmainah (2012) menunjukkan aktivitas (rapat) dewan komisaris

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan

perusahaan. Hal yang sama dikemukakan oleh Lestari (2011) yang

menyatakan bahwa aktivitas (rapat) dewan komisaris berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan.

2. Pengaruh Ukuran Dewan Direksi Terhadap ROA

Berdasarkan hasil penelitian variabel pengaruh variabel Jumlah

Dewan Direksi terhadap ROA pada Bank Umum Syariah (BUS) dapat

diketahui bahwa, peningkatan atau penurunan jumlah dewan direksi

selama periode 2012-2016 berpengaruh positif tidak signifikan

terhadap ROA pada Bank Umum Syariah (BUS). Hal ini ditunjukkan

nilai probabilitas sebesar (0,181) > α (0,05) dan koefisiennya 1,363.

Sehingga H2 ditolak.

Alasan yang mendasari hasil penelitian ini adalah jumlah

dewan direksi yang optimal tergantung masing-masing perusahaan.

Page 113: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

99

Hal ini menunjukkan bahwa jumlah dewan direksi tidak menjamin

keefektifan dalam menjalankan tanggung jawabnya mengelola

perusahaan (Wulandari, 2006).

Hasil Penelitian ini mendukung penelitian dariWulandari

(2006) menyatakan bahwa jumlah dewan direksi tidak berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan. Hal tersebut juga dibuktikan oleh

Syafiqurrahman, Andiarsyah, dan Sucingsih (2014) menyatakan bahwa

jumlah dewan direksi tidak ada pengaruh terhadap kinerja keuangan.

Penelitian ini didukung juga oleh Adestian (2015) yang menunjukkan

bahwa dewan direksi tidak berpengaruh terhap kinerja perusahaan.

Peneliti Widyati (2013) menunjukkan bahwa dewan direksi tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.

3. Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen Terhadap ROA

Berdasarkan hasil penelitian variabel pengaruh variabel Dewan

Komisaris Independen terhadap ROA pada Bank Umum Syariah

(BUS) dapat diketahui bahwa, peningkatan atau penurunan dewan

komisaris independen selama periode 2012-2016 berpengaruh positif

tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Syariah (BUS). Hal

ini ditunjukkan nilai probabilitas sebesar (0,835) > α (0,05) dan

koefisiennya 0,209. Sehingga H3 ditolak.

Alasan yang mendasari hasil penelitian ini adalah dewan

komisaris independen adalah orang yang berasal dari luar perusahaan,

ini memungkinkan pengetahuan dewan komisaris independen tentang

Page 114: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

100

keadaan perusahaan juga relatif terbatas. Hal ini menyebabkan kurang

efektifnya peran dewan komisaris independen di dalam peningkatan

kinerja perusahaan, karena mungkin dewan direksi dan dewan

komisaris tidak terlalu mempertimbangkan masukan-masukan yang

diberikan oleh dewan komisaris independen (Syafiqurrahman,

Andiarsyah, dan Suciningsih; 2014).

Hasil penelitian ini mendukung penelitian dariSyafiqurrahman,

Andiarsyah, dan Sucingsih (2014) menunjukkan bahwa proporsi

dewan komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja keuangan (ROA). Penelitian Raja (2016) menunjukkan hasil

bahwa dewan komisaris independen tidak berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas atau kinerja keuangan. Penelitian dari Nathania

(2014) menyatakan bahwa dewan komisaris independen tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap ROA.

4. Pengaruh Jumlah Rapat Dewan Pengawas Syariah Terhadap

ROA

Berdasarkan hasil penelitian variabel pengaruh variabel Jumlah

Rapat DPS terhadap ROA pada Bank Umum Syariah (BUS) dapat

diketahui bahwa, peningkatan atau penurunan jumlah rapat DPS

selama periode 2012-2016 berpengaruh negatif tidak signifikan

terhadap ROA pada Bank Umum Syariah (BUS). Hal ini ditunjukkan

nilai probabilitas sebesar (0,939) > α (0,05) dan koefisiennya -0,077.

Sehingga H4 ditolak.

Page 115: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

101

Alasan yang mendasari hasil penelitian ini adalah bahwa

Dewan Pengawas Syariah tugasnya yaitu menilai dan memastikan

pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman operasional dan produk yang

dikeluarkan Bank, mengawasi proses pengembangan produk baru

Bank agar sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis

Ulama Indonesia, meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional –

Majelis Ulama Indonesia untuk produk baru Bank yang belum ada

fatwanya, melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip

Syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana

serta pelayanan jasa Bank, dan meminta data dan informasi terkait

dengan aspek syariah dari satuan kerja Bank dalam rangka pelaksanaan

tugasnya.Dewan Pengawas Syariah tidak berfokus memonitoring

tentang kinerja keuangan pada Bank Umum Syariah. Jadi tidak

berpengaruh dalam hal pengingkatan kinerja keuangan Bank Umum

Syariah (Undang-undang No. 21, 2008).

Hasil penelitian ini mendukung penelitian dariFauzi (2015)

rapat dewan pangawas syariah tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja keuangan. Penelitian dari Kartika (2014) menunjukkan bahwa

dewan pengawas syariah tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

kinerja perusahaan. Peneliti Prasetyoningrum (2010) menyatakan

bahwa dewan pengawas syariah tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja perusahaan.

Page 116: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

102

5. Pengaruh Ukuran Komite Audit Terhadap ROA

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh variabel ukuranKomite

Audit terhadap ROA pada Bank Umum Syariah (BUS) dapat diketahui

bahwa, peningkatan atau penurunan jumlah komite audit selama

periode 2012-2016 berpengaruh negatifdan signifikan terhadap ROA

pada Bank Umum Syariah (BUS). Hal ini ditunjukkan nilai

probabilitas sebesar (0,039) > α (0,05) dan koefisiennya -2,140.

Sehingga H5 diterima.

Menurut Romano, et al (2012) dengan jumlah komite audit

yang lebih sedikit pengendalaian internal akan lebih baik,

meningkatkan kewaspadaan atas kegiatan dan keputusan dewan yang

pada akhrinya akan meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian penelitian Dewi

(2016) menunjukkan hasil bahwa komite audit berpengaruh negatif

terhadap manajamen laba dampaknya terhadap kinerja keuangan.

Page 117: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

103

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data yang telah

diuraikan pada bab sebelumnya tentang Jumlah Rapat Dewan Direksi,

Ukuran Dewan Direksi, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Jumlah

Rapat Dewan Pengawas Syariah, dan Ukuran Komite Audit terhadap

kinerja keuangan (ROA) pada Bank Umum Syariah (BUS) dari 2012

sampai dengan 2016, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Hasil penelitian menunjukkan variabel Jumlah Rapat Dewan

Komisaris (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap ROA (Y).

2. Hasil penelitian menunjukkan variabel Ukuran Dewan Direksi (X2)

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA (Y).

3. Hasil penelitian menunjukkan variabel Proporsi Dewan Komisaris

Independen (X3) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA

(Y).

4. Hasil penelitian menunjukkan variabel Ukuran Dewan Direksi (X4)

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA (Y).

5. Hasil penelitian menunjukkan variabel Ukuran Komite Audit (X5)

berpengaruh secara signifikan terhadap ROA (Y).

103

Page 118: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

104

B. Saran

Peneliti menyarankan beberapa hal terkait dengan penelitian ini,

dimana dalam penelitian ini yang masih memiliki banyak kelemahan

dalam hasil penelitian dan pembahasanya, antara lain:

1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan sampel atau

jenis perusahaan yang berbeda sebagai pembanding, seperti

memasukkan atau menambahkan Bank Perkreditan Rakyat Syariah

(BPRS) sebagai salah satu sampel dalam penelitian.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menggunakan indikator lain

dalam hal pengukuran karakteristik corporate governancedan kinerja

keuangan perbankan syariah.

3. Menambah periode penelitian menjadi lebih panjang agar efek dari

mekanisme karakteristik Corporate Governance dapat lebih dirasakan

dalam mempengaruhi kinerja keuangan pada Bank Umum Syariah.

4. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memasukkan atau menambah

variabel- variabel baru yang diidentifikasi sebagai variabel Good

Corporate Governance dan kinerja keuangan perbankan syariah.

5. Penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk meneliti

lebih jauh dan lebih dalam tentang masalah yang berkaitan dengan

karakteristik Corporate Governance.

Page 119: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

105

Daftar Pustaka

Buku

Antonio, M.S. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani

Press. h. 25.

Bawono, Anton. 2006. Multivariate Anlysis dengan SPSS. Salatiga : STAIN

Salatiga Press.

Brigham dan Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku 1 (Edisi

11). Jakarta : Salemba Empat.

Daniri, MasAchmad. 2005. Good Corporate Governance: Konsep dan

Penerapannya dalam Konteks Indonesia. Jakarta: Ray Indonesia.

Effendi, Muh. Arief. 2009. The Power of Good Corporate Governance: Teori dan

Implementasi. Jakarta: Salemba Empat. hal. 7.

Endraswati, Hikmah. 2017. Struktur Islamik Corporate Governance dan Kualitas

Pengungkapan Laporan Keuangan pada Bank Syariah di Indonesia

Perspektif Governance dan Finance. Salatiga: LP2M-Press. Diunduh dari

www.repository.perpus.iainsalatiga.ac.id

Forum for Corporate governance in Indonesia (FCGI). 2002. Tata Kelola

Perusahaan (Corporate governance). The Essence of Good Corporate

governance: Konsep dan Implementasi Perusahaan Publik dan Korporasi

Indonesia. Jakarta : Yayasan Pendidikan Pasar Modal Indonesia dan

Sinergy Communication.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS

Cetakan Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Indra Surya dan Ivan Yustiavandana. 2008. Penerapan Good Corporate

Governance Mengesampingkan Hak-hak Istimewa dan Kelangsungan

Usaha. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Husnan, Suad. 1998. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi

Kedua. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.

Lewis, Mervin K. dan Latifa M. Algaud. 2001. “Perbankan Syariah Prinsip

Praktek Prospek”. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta. hal. 100.

Lukman, Dendawijaya. 2009. Manajemen Perbankan, Edisi kedua. Jakarta :

Ghalia Indonesia.

Page 120: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

106

Maksum, Azhar. 2005. Tinjauan atas Good Corporate Governance di Indonesia.

Medan: Gelanggang Mahasiswa, Kampus USU. hal. 13.

Masyudi, Muqorobin. 2011. Fikih Tata Kelola Organisasi Laba. Purwekerto:

Sebuah Pengantar Universitas Muhammadiyah.

Sudarwanto. 2009. Kinerja dan pengembangan Kompetensi SDM: Teori, Dimensi

Pengukuran dan Implementasi Dalam Organisasi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Sutedi, Andrian. 2011. Good Corporate Governance. Jakarta: Sinar Grafika. hal.

68.

Syafri Harahap, Sofyan, 2002. Auditing dalam Perspektif Islam. Jakarta: Pustaka

Quantum h. 207.

Jurnal, Skripsi, dan Tesis

A.A. Yogi Prasanjaya, I Wayan Ramantha. 2013. Analisis Pengaruh Rasio CAR,

BOPO, LDR dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas Bank yang

Terdaftar Di BEI. E-Jurnal Akuntansi, (ISSN: 2302-8556) 4.1 (2013): 230-

245.

Addiyah, Alina. 2014. “Pengaruh Penerapan Corporate Governance terhadap

Kinerja Keuangan Perbankan (Studi pada Perusahaan Perbankan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012)”.(Skripsi). Semarang

Universitas Diponegoro.

Adestian, Yuda. 2015. Pengaruh Dewan Komisari, Dewan Direksi, Dewan

Komisaris Independen, Komite Audit, Dan Ukuran Perusahan Pada Kinerja

Perusahaan Perbankan yang Listing Di BEI Pada Tahun 2012-2014. Jurnal

Ekonomi. Vol:5(6).

Anderson, K.L., De li, D.N., dan Gillan, S.T. 2003.Board of Directors, Audit

Committees, and the Information Content of Earnings. Working Papers.

Azis, Abdul. 2017. Pengaruh Good Corporate Governance, Struktur Modal, dan

Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan pada Sektor

Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015.

Jurnal Ilmu Manajemen. Vol: 5(3).

Bradbury, M. E., Mak, Y. T . dan Tan, S. M. 2004. “Board Characteristics, Audit

Committee Characteristics and Abnormal Accruals”.Working Paper. Unitec

New Zealand dan National University of Singapore.

Page 121: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

107

Candradewi, Intan dan Ida Bagus Panji Sedana. 2016. Pengaruh Kepemilikan

Manajerial, Kepemilikan Institusional Dan Dewan Komisaris Independen

Terhadap Return On Asset. E-jurnal Manajemen. Vol:5(5):3163-3190.

Darwis, Herman. 2009. Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan.

Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol:13(3):418-430.

Dewi, Chyntia Septian. 2016. Pengaruh Mekanisme Internal Corporate

Governance Terhadap Manajemen Laba Dampaknya Terhadap Kinerja

Keuangan. Jurnal Ilmu Riset dan Akuntansi. Vol:5(9).

Fama, E. F. and M. Jensen . 1983. “Separation of Ownership and Control”.

Journal of Law and Economics. Vol 26(2):301-326.

Fitriani, Anis. 2013. Pengaruh Kinerja Lingkungan dan Biaya Lingkungan

Terhadap Kinerja Keuangan pada BUMN. Jurnal Manajemen. Vol:1(1).

Fauzi, Achmad Noor. 2016. “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap

Kinerja Keuangan (Studi Pada Bank Umum Syariah Indonesia Tahun 2011-

2015)”.(Thesis). Surakarta: Institut Agama Islan Negeri Surakarta.

Handayani, Susi. 2013. Pengaruh Corporate GovernanceTerhadap Kinerja

Keuangan Pada Perusahaan BUMN (Persero) Di Indonesia. Jurnal

Akuntansi. Vol:4(2):183-198.

Hisammudin, Nur dan Yayang Kartika. 2012. Pengaruh Good Corporate

Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah. Jurnal

Akuntansi. Vol.2(2).

Jensen, Michael C. dan W.H. Mec kling. 1976. Theory of The Firm: Managerial

Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial

Economics. Vol:3:305-360.

Katlanis, Erlinda dan Hermiyetti. 2010. Analisis Pengaruh Kepemilikan

Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Asing, dan Komite

Audit Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Jurnal Ekonomi. Vol:14(2).

Khaihatu, Thomas S. 2006. Good Corporate Governance dan Penerapannya di

Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol:8(1):2.

Komara, Achmad, dkk. 2016. Analisi Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol: 20(1):10-21.

Kusumawati, Dwi Novi dan Bambang Riyanto LS. 2005. Corporate Governance

dan Kinerja: Analisis Compliance Reporting dan Struktur Dewan terhadap

Kinerja. Simposium Nasional Akuntansi (SNA). Solo: VIII.

Page 122: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

108

Kartika, Ika. 2014. “Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Oleh

Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite-Komite, Dan Dewan pengawas

SyariahTerhadap Kinerja Perbankan Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

Tahun 2010-2013”.(Skripsi). Jakarta Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah.

Laksana, Jaya. 2015. Corporate Governance Dan Kinerja Keuangan (Studi Kasus

Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di BEI Periode 2008-2012). E-

jurnal Akuntansi. Vol:11(1):269-288.

Marfiana, Nandhya dan Lulus Kurniasih. 2013. Pengaruh Karakteristik

Pemerintah Daerah dan Hasil Pemeriksaan Audit BPK TerhadapKinerja

Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota. Jurnal Ekonomi. Vol. 3 (1).

Muhibbai, Azhara dan Hasan Basri. 2017. Pengaruh Pengungkapan Identitas Etis

Islam, Agency Cost, dan Modal Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan

(Studi pada Bank Umum Syariah Periode 2010-2014). Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Ekonomi Akuntansi. Vol: 2(1).

Nasser, Etty M dan Titik Aryati. 2000. Model Analisis CAMEL untuk

Memprediksi Financial Distress Pada Sektor Perbankan yang Go Pulic.

Jurnal Auditing dan Akuntansi Indonesia, Vol .4 (2).

Nathania, Aditha. 2014. Pengaruh Komposisi Dewan Persahaan Terhadap

Profitabilitas Perusahaan. Jurnal Ekonomi. Vol:2(1):76-81.

Novitasari, Dyah Putri. 2017. Pengaruh Mekanisme Good Corpoarate Governance

Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Riset Akuntansi. Vol:6(4).

Oktapiyani, Desi. 2009. “Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap

Likuiditas Perbankan Nasional”.(Skripsi). Semarang Universitas

Diponegoro.

Prastyoningrum, Ari Kristin. 2010. Analisis Pengaruh Independensi Dan

Profesionalisme Dewan Pengawas Syariah Terhadap Kinerja Bank

Perkreditan Rakyat Syariah Di Jawa Tengah. Jurnal Ekonomi Islam.

Vol:12(1):27-36.

Puspitasari, Filia dan Endang Ermawati. 2010. Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance Terhadap Kinerja Keuangan Badan Usaha. Jurnal Manajemen

Teori dan Terapan. Vol: 3(2).

Putra, Brayen Prastika Dwi. 2015. Pengaruh Dewan Komisaris, Proporsi

Komisaris Independen Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Manajemen

Teori dan Terapan. Vol:8(2).

Page 123: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

109

Sahara, AyuYanita. 2013. Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga BI, dan Produk

Domestik Bruto Terhadap Return On Asset (ROA) Bank Syariah di

Indonesia. Jurnal Manajemen. Vol:1(1).

Sunarwan, Eko. 2015. “Pengaruh Good Corpoate Governance (GCG) Terhadap

Kinerja Keuangan Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2010-2013)”.(Skripsi).

Jakarta Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Raja, Desi Helena Lumban. 2016. Pengaruh Dewan Komisaris, Komisaris

Independen, Komite Audit Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor

Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Tahun 2009-2014. Jurnal Manajemen. Vol:4(2).

Rimardhani, Helfina, R. Rustam Hidayat, dan Dwiatmanto. 2016. Pengaruh

Mekanisme Good Corporate GovernanceTerhadap Profitabilitas Perusahaan

(Studi Pada Perusahaan BUMN yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2014).

Jurnal Administrasi Bisnis. Vol:31(1):167-175.

Rofiyana, Maria dan Maswar Patuh Priyadi. 2013. Pengaruh Penerapan Good

Corpoarte Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan di BEI.

Jurnal Ilmu Riset dan Akuntansi. Vol.2(1).

Shleifer, A. dan R.W. Vishny. 1997. A Survey of Corporate Governance. Journal

of Finance. Vol:.52(2):737-783.

Suciningsih, Wahyu, M. Syafiqurrahman, dan Wahyu Andiarsyah. 2014. Analisis

Pengaruh Corporate GovernanceDan Pengaruh Keputusan Pendanaan

Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan Di Indonesia. Jurnal Akuntansi.

Vol:18(1):21-44.

Sudiyatno, Bambang dan Suroso Jati. 2010. Pengaruh Karakteristik Analisis

Pengaruh Dana Pihak Ketiga, BOPO, CAR DAN LDR TerhadapKinerja

Keuanganpada Sektor PerbankanyangGo Public di Bursa efek Indonesia

(BEI) (Periode 2005-2008). Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol:2(2).

Sukamulja, Sukmawati. 2014. Good Corporate Governance di Sektor Keuangan:

Dampak GCG Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Ekonomi. Vol:8(1):1-

25.

Takarini, Agustin. 2014. “Pengaruh Intelectual Capital, Kualitas Penerapan Good

Corporate Governance dan Struk tur Modal terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah Periode 2010-2012”.(Skripsi). Jakarta UIN Syarif

Hidayatullah.

Page 124: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

110

Tertius, Melia Agustina dan Christiawan. 2015. Pengaruh Good Corporate

GovernanceTerhadap Kinerja Perusahaan Pada Sektor Keuangan. Bussines

Accounting Review. Vol.3(1): 223-232.

Usman, Bactiar. 2003. Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan

Laba Pada Bank-Bank di Indonesia. Jurnal Media Riset Bisnis dan

Manajemen. Vol:3(1):59-74.

Utami, Wikan Budi dan Sri Laksmi Pardanawati. 2016. Pengaruh Lukuiditas,

Solvabilitas, dan Manajemen Aset Terhadap Kinerja Keuangan pada

Perusahaan Go Public yang Terdaftar Dalam Kompas 100 di Indonesia.

Jurnal Akuntansi dan Pajak. Vol:17(1).

Vafeas, N. and Afxentiou, Z. 1998. The Association Between the SEC’s 1992

Compensation Disclosure Rule and Executive Compensation Policy

Changes. Journal of Accounting and Public Policy . Vol 17(1):27-54.

Wati, LikeMonisa. 2012. Pengaruh Praktek Good Corporate Governance

Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

Manajemen. Vol:1(1):1-7.

Wenny, CherryaDhia. 2012. Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Terhadap Kinerja Keuangan pada Pemerintah Kabupaten dan Kota di

Propinsi Sumatera Selatan. Jurnal Ilmiah. Vol:2(1):39-51.

Widyati, Maria Fransisca. 2013. Pengaruh Dewan Direksi Komisaris Independen,

Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, Dan Kepemilikan Institusional

Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol:1(1).

Widagdo, Dominikus Octavianto Kresno. 2014. “Pengaruh Good Corporate

Governance Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan

Non-Financial yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)”.(Skripsi).

Semarang : Universitas Diponegoro.

Wijayanti, Sri dan Siti Mutmainah. 2012. Pengaruh Penerapan Corporate

Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan yang

Terdapat Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011. Jurnal

Akuntansi. Vol.1(2):1-15.

Wulandari, Ndaruningpuri. 2006. Peengaruh Indikator Mekanisme Corporate

Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Publik Di Indonesia. Jurnal

Ekonomi. Vol:1(2):120-136.

Web

bankvictoriasyariah.co.id/page/sub/gcg

Page 125: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

111

http://papers.ssrn.com/.Cornett M. M, J. Marcuss, Saunders dan Tehranian H.

“Earnings Management,Corporate Governance, and True Financial

Performance”.

http://tulisanwinahmengenaibep-winah.blogspot.com/2010/12/penerapan-good-

corporate-governance-di.html?m=1.

http://www.duniaislam.org/20/02/2016/sebaik-baik-manusia-adalah-yang-paling-

bermanfaat-bagi-orang-lain/.

http//www.pesantren.uii.ac.id, h. 7. Ari Wibowo,Membangun Perbankan Syariah

Menuju Good Corporate Governance.

maybanksyariah.co.id/reportgcg

www.bankmuamalat.co.id/laporan-gcg

www.bcasyariah.co.id/laporangcg

www.bi.go.id

www.bnisyariah.co.id/laporan-pelaksanaan-gcg

www.brisyariah.co.id/laporangcg

www.megasyariah.co.id/files/reports/gcg

www.paninbanksyariah.co.id/laporanpelaksanaangcg

www.syariahbukopon.co.id

www.syariahmandiri.co.id/laporan-pelaksanaan-gcg

Page 126: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

112

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 127: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

113

Lampiran 1 : Daftar Sampel Bank Umum Syariah

No. Bank Umum Syariah

1. Bank Muamalat Indonesia

2. Bank Syariah Mandiri

3. Bank Mega Syariah

4. Bank BNI Syariah

5. Bank BRI Syariah

6. Bank Bukopin Syariah

7. Bank Panin Syariah

8. Bank Victoria Syariah

9. Bank BCA Syariah

10. Bank Maybank Syariah

Lampiran 2 : Data Sampel Penelitian Bank Umum Syariah

Data Sampel Penelitian Bank Umum Syariah Tahun 2012

No. BUS JRDK UDD PDKI JRDPS UKA ROA

1. Muamalat

Indonesia

3 5 0,5 12 3 0,002

2. Syariah

Mandiri

13 6 0,6 7 4 0,0225

3. Mega

Syariah

12 6 1 12 3 0,0274

4. BNI

Syariah

19 3 0,6667 20 4 0,0148

5. BRI

Syariah

21 5 0,6 18 5 0,0119

6. Bukopin

Syariah

12 4 0,6667 14 2 0,0055

7. Panin

Syariah

19 4 0,6667 13 3 0,0348

8. Victoria

Syariah

7 3 0,6667 12 3 0,0143

9. BCA

Syariah

7 3 0,6667 19 3 0,008

10 Maybank

Syariah

19 3 1 11 3 0,0288

Page 128: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

114

Data Sampel Penelitian Bank Umum Syariah Tahun 2013

No. BUS JRDK UDD PDKI JRDPS UKA ROA

1. Muamalat

Indonesia

6 5 0,5 12 3 0,0027

2. Syariah

Mandiri

13 6 0,6 17 5 0,0229

3. Mega

Syariah

15 5 1 12 3 0,0114

4. BNI

Syariah

19 4 0,75 17 6 0,0123

5. BRI

Syariah

30 5 0,6 13 4 0,0115

6. Bukopin

Syariah

10 4 0,6667 13 2 0,0069

7. Panin

Syariah

6 4 0,6667 17 3 0,0103

8. Victoria

Syariah

6 3 1 21 3 0,005

9. BCA

Syariah

14 3 0,6667 17 3 0,01

10 Maybank

Syariah

19 3 0,6667 12 3 0,0287

Data Sampel Penelitian Bank Umum Syariah Tahun 2014

No. BUS JRDK UDD PDKI JRDPS UKA ROA

1. Muamalat

Indonesia

4 5 0,5 12 3 0,0017

2. Syariah

Mandiri

15 5 0,6 14 6 0,012

3. Mega

Syariah

15 4 1 12 3 0,0116

4. BNI

Syariah

19 4 0,6667 19 5 0,0143

5. BRI

Syariah

5 4 0,6 12 4 0,0008

6. Bukopin

Syariah

12 4 0,6667 13 3 0,0027

7. Panin

Syariah

9 4 0,6667 16 3 0,0199

8. Victoria

Syariah

3 3 1 30 3 -0,0187

Page 129: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

115

9. BCA

Syariah

11 3 0,6667 17 3 0,008

10 Maybank

Syariah

21 3 0,6667 11 3 0,0361

Data Sampel Penelitian Bank Umum Syariah Tahun 2015

No. BUS JRDK UDD PDKI JRDPS UKA ROA

1. Muamalat

Indonesia

4 5 0,5 12 4 0,002

2. Syariah

Mandiri

5 5 0,6 15 7 0,0016

3. Mega

Syariah

12 3 1 13 3 0,0197

4. BNI

Syariah

21 4 0,75 15 5 0,0143

5. BRI

Syariah

19 4 0,6 14 5 0,0076

6. Bukopin

Syariah

12 4 0,6667 16 3 0,0079

7. Panin

Syariah

6 4 0,6667 16 3 0,0114

8. Victoria

Syariah

3 3 1 12 3 -0,0236

9. BCA

Syariah

14 3 0,6667 15 4 0,01

10 Maybank

Syariah

4 4 0,6667 12 4 -0,2013

Data Sampel Penelitian Bank Umum Syariah Tahun 2016

No. BUS JRDK UDD PDKI JRDPS UKA ROA

1. Muamalat

Indonesia

12 5 0,75 12 4 0,0022

2. Syariah

Mandiri

5 6 0,6 12 7 0,0019

3. Mega

Syariah

12 3 1 12 3 0,0263

4. BNI

Syariah

22 4 0,5 12 6 0,0145

5. BRI

Syariah

12 4 0,6 12 5 0,0095

6. Bukopin

Syariah

18 4 0,6667 12 3 0,0076

Page 130: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

116

7. Panin

Syariah

6 4 0,5 22 3 0,0037

8. Victoria

Syariah

3 3 0,6667 13 3 -0,0219

9. BCA

Syariah

8 3 0,6667 14 3 0,011

10 Maybank

Syariah

19 4 0,6667 12 4 -0,0951

Keterangan :

JRDK : Jumlah Rapat Dewan Komisaris

UDD : Ukuran Dewan Direksi

PDKI : Proporsi Dewan Komisaris Independen

JRDPS : Jumlah Dewan Pengawas Syariah

UKA : Ukuran Komite Audit

ROA : Return On Asset

Lampiran 3 : Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

JRDK 50 3.00 30.00 12.0200 6.47598

UDD 50 3.00 6.00 4.0400 .92494

PDKI 50 .50 1.00 .6983 .15530

JRDPS 50 7.00 30.00 14.3600 3.70747

UKA 50 2.00 7.00 3.7200 1.17872

ROA 50 -.20 .04 .0025 .03708

Valid N (listwise) 50

Page 131: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

117

Lampiran 4 : Uji Stasioneritas

Jumlah rapat dewan komisaris (X1) Null Hypothesis: JUMLAH_RAPAT_DEWAN_KOMIS has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.683736 0.0842

Test critical values: 1% level -3.574446

5% level -2.923780

10% level -2.599925 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Setelah 1st difference

Null Hypothesis: D(JUMLAH_RAPAT_DEWAN_KOMIS) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -11.68602 0.0000

Test critical values: 1% level -3.574446

5% level -2.923780

10% level -2.599925 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Ukuran dewan direksi (x2) Null Hypothesis: JUMLAH_DEWAN_DIREKSI has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.422157 0.1412

Test critical values: 1% level -3.574446

5% level -2.923780

10% level -2.599925 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 132: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

118

Setelah 1st difference Null Hypothesis: D(JUMLAH_DEWAN_DIREKSI) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.652305 0.0000

Test critical values: 1% level -3.574446

5% level -2.923780

10% level -2.599925 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Proporsi dewan komisaris independen (X3) Null Hypothesis: DKI has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.627507 0.0086

Test critical values: 1% level -3.571310

5% level -2.922449

10% level -2.599224 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(DKI)

Method: Least Squares

Date: 09/26/17 Time: 15:16

Sample (adjusted): 2 50

Included observations: 49 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. DKI(-1) -0.420222 0.115843 -3.627507 0.0007

C 0.297135 0.082946 3.582249 0.0008 R-squared 0.218735 Mean dependent var 0.003402

Adjusted R-squared 0.202112 S.D. dependent var 0.140921

S.E. of regression 0.125877 Akaike info criterion -1.267060

Sum squared resid 0.744718 Schwarz criterion -1.189843

Log likelihood 33.04296 Hannan-Quinn criter. -1.237764

F-statistic 13.15881 Durbin-Watson stat 2.035551

Prob(F-statistic) 0.000703

Page 133: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

119

Jumlah rapata dewan pengawas syariah (X4) Null Hypothesis: JUMLAH_RAPAT_DEWAN_PENGA has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.499735 0.0000

Test critical values: 1% level -3.571310

5% level -2.922449

10% level -2.599224 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(JUMLAH_RAPAT_DEWAN_PENGA)

Method: Least Squares

Date: 09/26/17 Time: 15:16

Sample (adjusted): 2 50

Included observations: 49 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. JUMLAH_RAPAT_DEWAN_PENGA(-

1) -0.783126 0.142393 -5.499735 0.0000

C 11.28340 2.117904 5.327626 0.0000 R-squared 0.391563 Mean dependent var 0.000000

Adjusted R-squared 0.378617 S.D. dependent var 4.668155

S.E. of regression 3.679805 Akaike info criterion 5.483557

Sum squared resid 636.4253 Schwarz criterion 5.560774

Log likelihood -132.3471 Hannan-Quinn criter. 5.512853

F-statistic 30.24708 Durbin-Watson stat 2.025507

Prob(F-statistic) 0.000002

Ukuran komite audit (X5) Null Hypothesis: JUMLAH_KOMITE_AUDIT has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.006864 0.0412

Test critical values: 1% level -3.571310

5% level -2.922449

10% level -2.599224 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(JUMLAH_KOMITE_AUDIT)

Method: Least Squares

Date: 09/26/17 Time: 15:17

Page 134: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

120

Sample (adjusted): 2 50

Included observations: 49 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. JUMLAH_KOMITE_AUDIT(-1) -0.319328 0.106200 -3.006864 0.0042

C 1.206483 0.413820 2.915478 0.0054 R-squared 0.161332 Mean dependent var 0.020408

Adjusted R-squared 0.143488 S.D. dependent var 0.946260

S.E. of regression 0.875744 Akaike info criterion 2.612475

Sum squared resid 36.04562 Schwarz criterion 2.689692

Log likelihood -62.00563 Hannan-Quinn criter. 2.641771

F-statistic 9.041231 Durbin-Watson stat 1.707869

Prob(F-statistic) 0.004229

Uji Asumsi Klasik

Lampiran 5 : Uji Normalitas

Page 135: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

121

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 44

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .00857532

Most Extreme Differences Absolute .095

Positive .065

Negative -.095

Kolmogorov-Smirnov Z .632

Asymp. Sig. (2-tailed) .820

a. Test distribution is Normal.

Lampiran 6 : Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.005 .014 -.327 .746

JRDK .002 .000 .768 5.387 .000 .698 1.432

uDD .002 .002 .185 1.363 .181 .768 1.301

PDKI .002 .010 .027 .209 .835 .831 1.204

JRDPS -3.700E-5 .000 -.010 -.077 .939 .879 1.137

UKA -.004 .002 -.329 -2.140 .039 .599 1.669

a. Dependent Variable: ROA

Page 136: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

122

Lampiran 7 : Uji Auotokorelasi

Lampiran 8 : Uji Heteroskedastisitas

Scatter Plot

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .00036

Cases < Test Value 22

Cases >= Test Value 22

Total Cases 44

Number of Runs 17

Z -1.678

Asymp. Sig. (2-tailed) .093

a. Median

Page 137: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

123

Hasil Uji White test

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 X4X5, X22,

X1X3, X3X4,

X3X5, X1X2,

X2X4, X12,

X2X3, X42, X52,

X32, X1X4,

X1X5, JDD, JKA,

JRDK, X2X5,

JRDPS, PDKIa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: U2I

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .544a .196 .190 .00559

a. Predictors: (Constant), X4X5, X22, X1X3, X3X4, X3X5, X1X2,

X2X4, X12, X2X3, X42, X52, X32, X1X4, X1X5, UDD, UKA, JRDK,

X2X5, JRDPS, PDKI

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .000 20 .000 .609 .874a

Residual .000 23 .000

Total .000 43

a. Predictors: (Constant), X4X5, X22, X1X3, X3X4, X3X5, X1X2, X2X4, X12, X2X3, X42, X52,

X32, X1X4, X1X5, UDD, UKA, JRDK, X2X5, JRDPS, PDKI

b. Dependent Variable: U2I

Page 138: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

124

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.001 .002 -.823 .419

JRDK -8.518E-6 .000 -.540 -.296 .770

UDD -4.823E-5 .000 -.477 -.259 .798

PDKI .003 .002 5.773 1.490 .150

JRDPS 3.925E-5 .000 1.325 .534 .598

UKA 1.585E-5 .000 .177 .071 .944

X12 1.277E-6 .000 2.025 2.716 .012

X22 1.813E-5 .000 1.534 .934 .360

X32 .000 .001 -2.217 -.891 .382

X42 -7.621E-7 .000 -.787 -.533 .599

X52 9.002E-6 .000 .834 .615 .544

X1X2 8.775E-6 .000 2.396 2.099 .047

X1X3 -5.151E-5 .000 -2.523 -2.975 .007

X1X4 -2.209E-7 .000 -.220 -.193 .849

X1X5 -6.028E-6 .000 -2.082 -1.444 .162

X2X3 .000 .000 -1.609 -1.490 .150

X2X4 3.225E-6 .000 .538 .434 .669

X2X5 -3.091E-5 .000 -2.069 -.827 .417

X3X4 -6.892E-5 .000 -2.172 -2.529 .019

X3X5 7.792E-5 .000 .606 .415 .682

X4X5 3.447E-6 .000 .742 .337 .740

a. Dependent Variable: U2i

Page 139: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

125

Lampiran 9 : Uji Linieritas

Uji Ketepatan Model

Lampiran 10 : Uji Determinasi (Adjusted R Square)

Lampiran 11 : Uji F Statistik

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .003 5 .001 6.485 .000a

Residual .003 38 .000

Total .006 43

a. Predictors: (Constant), UKA, JRDPS, PDKI, UDD, JRDK

b. Dependent Variable: ROA

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .066a .004 -.127 .00910238

a. Predictors: (Constant), X52, X42, X32, X22, X12

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .679a .460 .389 .00912

a. Predictors: (Constant), UKA, JRDPS, PDKI, UDD, JRDK

b. Dependent Variable: ROA

Page 140: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

126

Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Lampiran 12 : Uji Regresi Linier Berganda

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 UKA, JRDPS,

PDKI, UDD,

JRDKa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: ROA

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .679a .460 .389 .00912

a. Predictors: (Constant), UKA, JRDPS, PDKI, UDD, JRDK

b. Dependent Variable: ROA

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .003 5 .001 6.485 .000a

Residual .003 38 .000

Total .006 43

a. Predictors: (Constant), UKA, JRDPS, PDKI, UDD, JRDK

b. Dependent Variable: ROA

Page 141: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

127

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.005 .014 -.327 .746

JRDK .002 .000 .768 5.387 .000

UDD .002 .002 .185 1.363 .181

PDKI .002 .010 .027 .209 .835

JRDPS -3.700E-5 .000 -.010 -.077 .939

UKA -.004 .002 -.329 -2.140 .039

a. Dependent Variable: ROA

Page 142: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

128

DECLARATION

In the name of Allah the most graciouse and mereiful.

Here by writer fully declares that the graduating paper is made by writer

herself, and it is not contained the materials writen are has been published by

other people an other’s people ideas except the information from the referance.

The writer is capable to account for this graduating paper if in the future it

can be proved of containing other’s ideas or fact the writer imitates the other’s

graduating paper.

Like wise the declaration made by writer and hope than this declaration

can be understood.

Page 143: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

129

PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ika Sri Wulandari

NIM : 213 13 031

Program Studi : Perbankan Syariah S1

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul : Pengaruh Karakteristik Corporate Governance Terhadap Kinerja

Keuangan Pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Periode 2012-

2016)

Menyatakan bahwa ini benar-benar karya saya sendiri dan tidak

berkeberatan untuk dipublikasikan oleh pihak IAIN Salatiga tanpa membuat

konsekuensi apapun.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dan jika pada kemudian hari

terbukti karya saya ini bukan karya sendiri, maka saya sanggup untuk

menanggung semua konsekuensinya.

Page 144: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

130

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Ika Sri Wulandari

Tempat, Tanggal lahir : Klaten, 15 September 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Dsn. Kutan Desa Randugunting RT 01 RW 02

Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

Kewarganegaraan : Indonesia

E-mail : [email protected]

Telp./ HP : 089652047445

Latar Belakang Pendidikan

Pendidikan Formal

SDN Randugunting : Tahun 2001-2007

SMPN 1 Bawen : Tahun 2007-2010

SMAN 1 Bergas : Tahun 2010-2013

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Salatiga, 14 September 2017

Ika Sri Wulandari

Page 145: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

131

Page 146: PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2592/1/SKRIPSI.pdf · (2011) bahwa kinerja keuangan merupakan indikator yang paling tepat untuk

132