peningkatan prestasi belajar fiqih materi shalat...

144
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT JAMAK DAN QASHAR DENGAN MENERAPKAN PERMAINAN BINGO PADA SISWA KELAS VII D SEMESTER II MTs NU SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Di Susun Oleh : Desi Norwidayati NIM. 11114006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 15-Nov-2019

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI

SHALAT JAMAK DAN QASHAR DENGAN MENERAPKAN

PERMAINAN BINGO PADA SISWA KELAS VII D

SEMESTER II MTs NU SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Di Susun Oleh :

Desi Norwidayati

NIM. 11114006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

ii

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Dr. Winarno, S.Si, M.Pd.

Dosen IAIN Salatiga

Persetujuan Pembimbing

Hal : Naskah Skripsi

Lamp : 4 eksemplar

Kepada:

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum. Wr.Wb

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami

selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudari:

Nama : Desi Norwidayati

NIM : 111-14-006

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT

JAMAK DAN QASHAR DENGAN MENERAPKAN PERMAINAN

BINGO PADA SISWA KELAS VII D SEMESTER II MTs NU

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Dengan ini kami mohon skripsi saudari tersebut di atas supaya segera

dimunaqosahkan.

Demikian atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum. Wr.Wb.

Salatiga, 14 Mei 2018

Pembimbing

Dr. Winarno, S. Si, M. Pd.

NIP. 19730526 199903 1 004

iv

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jln. Lingkar Salatiga KM 2 Telp (0298) 6031364 Salatiga

Website: www.tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email:[email protected]

PENGESAHAN SKRIPSI

Peningkatan Prestasi Belajar Fiqih Materi Shalat Jamak dan Qashar

Dengan Menerapkan Permainan Bingo Pada Siswa Kelas VII D Semester II

MTs NU Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

DISUSUN OLEH

DESI NORWIDAYATI

111-14-006

Telah diperhatikan didepan Dewan Panitia Penguji Skripsi Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institu Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada

tanggal 04 Juli 2018 dan dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan.

Susunan Dewan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dr. Fatchurrohman, S. Ag., M.Pd.

Sekretaris Penguji : Dr. Winarno, S.Si., M.Pd.

Penguji I : Siti Rukhayati, M. Ag.

Penguji II : Sutrisna, S. Ag., M.Pd.

Salatiga, 04 Juli 2018

Dekan

Suwardi, M.Pd

NIP. 196701211999031002

DEKLARASI

v

PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Desi Norwidayati

NIM : 11114006

Akultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk di publikasikan pada e-repository

IAIN salatiga

Salatiga, 09 Mei 2018

Yang menyatakan

Desi Norwidayati

NIM. 11114006

vi

MOTTO

يجعو ى مه أمسي يسسا ومه يتق للا

Artinya:”……....., Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah

menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. (Q.S At-Thalaq: 4)

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, skripsi

ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapak dan ibukku yang tercinta, Bapak Denan (Alm) dan Ibu Surami yang

selalu membimbing, mendoakan, memberikan dukungan, dan juga motivasi.

2. Adikku tersayang Sholichatun yang selalu menemaniku dan memberikanku

semangat untuk segera lulus dengan gelar Sarjana Pendidikan

3. Sahabat seperjuanganku Fahruni Deningtyas, Zahrotul Ulfha Oktafiani,

Rohana, Sa‟idatun I‟in Magfiroh, Tri Oktaviani, yang selalu bekerjasama

dalam proses mencapai gelar Sarjana Pendidikan

4. Keluarga kecil KKN Posko 144 Desa Ngombak yang selalu memberikan

dukungan dan juga semangat

5. Keluarga besar PAI angkatan 2014 yang telah menemani berjuang selama

menjadi mahasiswa di IAIN Salatiga.

6. Keluarga besar dirumah yang selalu memberikan dukungan dan juga semangat

untuk segera mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

7. Bapak Drs. Syamsul selaku Kepala Sekolah MTs NU Salatiga yang telah

memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian di sekolah

8. Bapak Benny Putra Mahendra, S.Pd.I selaku guru mapel fiqih MTs NU

Salatiga yang telah memberikan dukungan, kesempatan, dan juga motivasi.

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur alhamdulilah robbi‟alamin, penulis panjatkan kepada Allah

SWT yang selalu memberikan nikmat, karunia, serta hidayah-Nya, akhirnya

penulis dapat menyelesaikan pembuatan karya ilmiah dalam bentuk hasil

penelitian yang berjudul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH

MATERI SHALAT JAMAK DAN QASHAR DENGAN MENERAPKAN

PERMAINAN BINGO PADA SISWA KELAS VII D SEMESTER II MTs NU

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018”, sesuai dengan rencana atau

jadwal yang telah ditetapkan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan

guna memperoleh gelar sarjana S1 Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,

tidak akan mungkin penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian tindakan kelas

ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis tidak lupa

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga

4. Bapak Dr. Winarno, S.Si, M.Pd. sebagai pembimbing skripsi, yang telah

banyak membantu penulisan skripsi ini hingga selesai

5. Bapak ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Kepala Sekolah beserta Guru dan karyawan MTs NU Salatiga yang telah

berkenan memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian di sekolah

7. Ibu dan adikku tersayang yang selalu memberikan semangat, motivasi, dan

juga doa.

ix

Penulis menyadari bahwa pembuatan karya ilmiah ini masih banyak

kelemahan dan kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua

pihak yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya,, serta para pembaca pada umumnya.

Wassalammu’alaikum Wr.Wb

Salatiga, 09 Mei 2018

Desi Norwidayati

NIM. 11114006

x

ABSTRAK

Norwidayati, Desi. 2018. Peningkatan Prestasi Belajar Fiqih Materi Shalat Jamak

Dan Qashar Dengan Menerapkan Permainan Bingo Pada Siswa

Kelas VII D Semester II MTs NU Salatiga Tahun Pelajaran

2017/2018. Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan

Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri.

Pembimbing Dr. Winarno, S.Si, M.Pd.

Kata Kunci: Prestasi Belajar, Permainan Bingo

Penelitian ini dilatar belakangi oleh prestasi belajar siswa yang kurang

pada mata pelajaran Fiqih materi Shalat Jamak dan Qashar. Hal ini dikarenakan

guru dalam mengajar sering menggunakan metode ceramah, dan penugasan yang

kurang menarik keaktifan siswa sehingga siswa menjadi bosan. Guru perlu

melakukan pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa dengan strategi

permainan. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: Apakah

penerapan metode permainan Bingo dapat meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih

Materi Shalat Jamak dan Qashar Siswa Kelas VII D Semester II MTs NU Salatiga

Tahun Pelajaran 2017/2018 ?

Permasalahan tersebut dibahas melalui penelitian tindakan kelas yang

dilakukan 2 siklus dengan tiap siklusnya terdiri dari 4 tahap, yaitu: perencanaan,

tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di

Kelas VII D, MTs NU Salatiga. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan

dengan cara observasi, dokumentasi, dan tes.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keaktifan dan semangat siswa

meningkat yang akhirnya membuat prestasi belajar siswa mengalami

peningakatan pada tiap siklusnya, dengan hasil sebagai berikut: pada pra siklus

dengan jumlah siswa di kelas 33 siswa yang tuntas belajar ada 6 siswa dengan

persentase 18,18%, dan 81,81% atau ada 27 siswa yang tidak tuntas belajar

dengan rata-rata kelas 61,27, pada siklus I meningkat menjadi 20 siswa atau

60,60% siswa yang tuntas belajar , dan 13 siswa atau 39,39% siswa yang belum

tuntas belajar dengan rata-rata kelas 69,57, dan pada siklus II meningkat lagi

menjadi 30 siswa atau 90,90% siswa yang tuntas belajar, dan 3 siswa atau 09,09%

siswa yang belum tuntas belajar dengan rata-rata kelas 80,96.

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i

LEMBAR BERLOGO ............................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………… iii

PENGESAHAN KELULUSAN……………………………………..… iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN…………………………… v

MOTTO………………………………………………………………… vi

PERSEMBAHAN……………………………………………………… vii

KATA PENGANTAR………………………………………………….. viii

ABSTRAK……………………………………………………………… x

DAFTAR ISI……..………………………………………………...…… xi

DAFTAR TABEL …………………………………………………….… xiv

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………..…. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………… 1

B. Rumusan Masalah……………………………………………. 5

C. Tujuan Penelitian…………………………………………….. 5

D. Manfaat Penelitian…………………………………………… 6

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan…………..… 7

F. Metode Penelitian………………………………………….… 8

G. Sistematika Penulisan………………………………………… 16

xii

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Kajian Teori

a. Pengertian Prestasi Belajar…………………………… 18

b. Ciri-ciri Belajar…………………………………….… 20

c. Prinsip-prisip Belajar………………………………… 22

d. Fungsi Prestasi Belajar……………………………….. 23

e. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.... 23

f. Pengertian Materi Fiqih……………………………… 27

g. Materi Shalat Jamak dan Qashar……………………. 28

h. Permainan Bingo…………………………………...… 29

2. Kajian Materi Penelitian

a. Standar Kompetensi……………………………….... 31

b. Kompetensi Dasar…………………………………… 31

c. Materi Pembelajaran

1) Shalat Jamak………………………………….…. 32

2) Shalat Qashar……………………………..…….. 35

B. Kajian Pustaka………………………………………………. 37

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MTs NU Salatiga

1. Sejarah Singkat Berdirinya MTs NU Salatiga………….. 39

2. Letak Geografis MTs NU Salatiga……………………… 40

3. Identitas MTs NU Salatiga……………………………… 41

4. Visi dan Misi MTs NU Salatiga………………………… 42

5. Sarana Prasarana MTs NU Salatiga…………………….. 45

B. Deskripsi Pelaksanaan

1. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus……………………….. 49

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I…………………………. 51

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ………………………... 57

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Persiklus

1. Deskripsi Pra Siklus………………………………….…. 62

2. Deskripsi Siklus I

a) Tujuan Siklus I……………………………………… 66

b) Hasil Siklus I……………………………………...... 67

3. Deskripsi Siklus II

a) Tujuan Siklus II……………………………………. 70

b) Hasil Siklus II……………………………………… 70

B. Pembahasan

1. Pembahasan Siklus I……………………………………… 75

2. Pembahasan Siklus II………………………………….…. 79

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………..…… 86

B. Sarana………………………………………………………… 87

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiv

DAFTAR TABEL

Table 1.1 Lembar Observasi Siswa……………………………………. 13

Table 1.2 Lembar Observasi Guru…………………………………..… 14

Tabel 3.1 Data Guru ………………………………………………..… 46

Tabel 3.2 Jumlah Siswa ………………………………………….….... 46

Tabel 3.3 Data Sarana ………………………………………………... 47

Tabel 3.4 Subyek Penelitian…………………………………………… 48

Table 3.5 Data Nilai Pra Siklus……………………………………….. 50

Tabel 4.1 Lembar Observasi Guru……………………………………. 62

Tabel 4.2 Keaktifan Siswa…………………………………………….. 64

Tabel 4.3 Nilai UH Fiqih ……………………………………………… 65

Tabel 4.4 Keaktifan Siswa Siklus I………………………………….… 67

Tabel 4.5 Hasil Belajar siklus I………………………………………... 68

Tabel 4.6 Keaktifan Siswa Siklus II…………………………………… 70

Tabel 4.7 Hasil Belajar Siklus II………………………………………. 72

Tabel 4.8 Gabungan Hasil Evaluasi …………………………………… 74

Tabel 4.9 Lembar Observasi Guru Siklus I………………….………… 76

Tabel 4.10 Lembar Observasi Siswa Siklus I……….…………………. 78

Tabel 4.11 Lembar Observasi Guru Siklus II………………………….. 80

Tabel 4.12 Lembar Observasi Siswa Siklus II…………………………. 82

Tabel 4.13 Persentase Gabungan Keaktifan Siswa………………………. 83

Tebel 4.14 Gabungan Hasil Belajar……………………………………… 83

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian

Lampiran 3 Surat Pengajuan Pembimbing

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus I

Lampiran 6 Lembar Observasi Siswa dan Guru

Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 8 Soal Evaluasi Siklus II

Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa dan Guru

Lampiran 10 Dokumentasi Foto Per Siklus

Lampiran 11 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 12 Surat Pengajuan SKK

Lampiran 13 Daftar Riwayat Hidup

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan dalam pembelajaran tidak lepas dari komponen di

dalamnya.Salah satu komponen penting dalam pembelajaran adalah guru.

Guru adalah sutradara sekaligus aktor dalam proses pengajaran. Kompetensi

profesional yang dimiliki guru sangat dominan mempengaruhi kualitas

pembelajaran (Hamdani, 2011:79). Dalam proses pembelajaran guru dituntut

untuk senantiasa menciptakan proses pembelajaran yang kondusif, menarik,

kreatif, imajinatif, dan juga menyenangkan. Dengan tujuan agar siswa dapat

terfokus kepada guru dan juga materi sehingga apa yang telah diajarkan dapat

dipahami oleh siswa.

Untuk mewujudkan hal tersebut guru dituntut untuk secara

professional merancang pembelajaran efektif dan bermakna (menyenangkan),

mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan pembelajaran yang

tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan kompetensi

secara efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan (Mulyasa, 2014:99).

Selain faktor strategi pembelajaran dari guru, faktor lain yang

mempengaruhi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diantaranya adalah

motivasi dan aktivitas belajar dari siswa. Dalam proses belajar, siswa belajar

dari pengalamannya, yaitu dengan mengalami sendiri, menemukan sendiri,

maupun berkelompok seperti bermain. Melalui bermain itulah, sesungguhnya

2

siswa belajar. Melalui bermain siswa memiliki kesempatan untuk membangun

dunianya berinteraksi dengan orang lain dalam lingkungan sosial,

mengekspresikan dan mengontrol emosinya, serta mengembangkan kecakapan

simboliknya. Dengan bermain tentu siswa menjadi senang sehingga

tumbuhlah minat untuk belajar (Hamdani, 2011:123).

Dalam menciptakan proses pembelajaran dan prestasi belajar yang

optimal, tentu dibutuhkan suatu kreativitas dan motivasi. Dalam pembelajaran

yang aktif guru dituntut untuk menggunakan model pembelajaran, media

pembelajaran, dan metode yang digunakan sehingga pembelajaran akan

menjadi menyenangkan. Melalui model pembelajaran, guru dapat membantu

peserta didik mendapatkan informasi, ide, ketrampilan, cara berfikir dan

mengekspresikan ide (Suprijono, 2009:46).

Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi penilaian proses dan dari

segi penilaian hasil. Dari segi penilaian proses, pembelajaran dikatakan

berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atausetidaknya sebagian besar

75% peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam

proses pembelajaran, disamping menunjukan kegairahan belajar yang tinggi,

semangat belajar yang besar, dan rasa percaya diri sendiri. Sedangkan dari

segi penilaian hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi

perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau

setidaknya sebagian besar 75%(Mulyasa, 2009:218).

3

Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan di kelas VIID

MTs NU Salatiga, terdapat beberapa masalah yang muncul dalam proses

pembelajaran fiqihterutama materi shalat jamak dan qashar.Kegiatan pra

penelitian ini dilakukan dua minggu sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan

yaitu pada tanggal 28 Februari 2018.

Hasil pengamatan selama proses pembelajaran yang terlihat saat itu

adalah proses pembelajaran yang hanya terpusat pada guru semata (tacher

centered) serta pembelajaran yang monoton dan masih menggunakan metode

konvensional (ceramah, tanya jawab, tugas), sehingga sangat minim

partisipasi siswa untuk ikut mengaktifkan proses pembelajaran yang

berlangsung. Siswa cenderung pasif, dan juga enggan untuk bertanya. Proses

pembelajaran yang seperti ini membuat siswa jenuh dan tidak kondusif dalam

mengikuti pembelajaran, yang akhirnya membuat siswa menjadi sibuk sendiri,

menganggu teman, dan juga bermalas-malasan.

Selain itu dari data nilai Ulangan Harian (UH) fiqih materi shalat

jamak dan qashar semester genap yang didapatkan dari guru mata pelajaran

fiqih diketahui bahwa masih banyak siswa yang belum memenuhi KKM

(Kriteria Keberhasilan Minimum) yaitu 72. Dan dari data dapat diketahui

bahwasannyapada kelas VII D denganjumlah 33 siswa yang tuntas KKM

hanyalah 6 siswa dengan persentase 18,18% dengan nilai diatas 72.Dan 27

siswa lainnya belum tuntas KKM dengan persentase 81,81% dengan rentang

nilai 40-70.

4

Menyikapi hal demikian, maka seorang guru harus memiliki suatu

inisiatif/ kreatifitas yang dapat meningkatkan aktivitas dan antusias siswa

dalam mengikuti pembelajaran.Selain itu guru juga harus berusaha

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan agar siswa tidak cepat

bosan.Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran yang diharapkan adalah

kegiatan pembelajaran yang bisa membuat siswa menjadi aktif, kondusif,

mandiri, dan semangat dalam mengikuti pembelajaran, sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh guru untuk lebih

mangaktifkan belajar siswa di kelas yaitu dengan menggunakan suatu metode

yang diiringi dengan sebuah permainan seperti metode permainan Bingo (tabel

bernomor).Penggunaan metode permainan dalam pembelajaran tentu akan

dapat menciptakan suatu iklim belajar yang aktif. Iklim belajar yang aktif

tentu membuat siswa mejadi senang, bersemangat, gesit, dan penuh gairah

untuk belajar. Bahkan dengan adanya permainan siswa akan lebih bebas

mengekspresikan diri mereka, dan mereka akan lebih leluasa dalam bergerak

dan berfikir karena pembelajaran dilakukan dengan bermain dan bersaing.

Dengan adanya permainan Bingo dalam pembelajaran fiqih materi

shalat jamak dan qashar diharapakan siswa dapat meriview kembali materi-

materiyang telah dipelajari. Selain itu dengan permainan Bingo siswa

diharapakan tidak hanya bisa mempraktekan gerakan-gerakan dalam shalat

jamak dan qashar tetapi juga paham dan hafal tentang bagaimana tata cara

5

shalat jamak dan qashar, dan juga hal-hal yang harus diperhatikan dalam

shalat jamak dan qashar.

Karena shalat jamak dan qashar merupakan suatu kegiatan yang biasa

dilakukan dalam kehidupan, oleh karena itu dalam pembelajaran fiqihmateri

shalat jamak dan qashar dengan permainan bingo diharapkan siswa dapat

melaksanakan ibadah shalat jamak dan qashar dengan benardan khusu‟.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka

permasalahan yang akan diteliti adalah:

“Apakah dengan menerapkan metode permainan Bingo dapat meningkatkan

Prestasi Belajar Fiqih Materi Shalat Jamak dan QasharPada Siswa Kelas VIID

Semester II MTs NU Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 ?”.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Untuk mengetahui apakah penerapan permainan Bingo dapat

meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Materi Shalat Jamak dan Qashar pada

siswa kelas VIIDSemester II MTs NU Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

6

D. Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Memberikan gambaran yang jelas tentang aktivitas yang dihasilkan

oleh permainan Bingo terhadap peningkatan prestasi belajar FiqihMateri

Shalat Jamak dan Qashar. Selain itu, juga memberikan sumbangan

informasi bagi peneliti lain yang akan meneliti permasalahan yang sama

guna penyempurnaan penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Dengan melakukan penelitian tentu dapat menambah wawasan

peneliti tentang pendidikan dan juga strategi dalam pembelajaran yang

menarik yaitu dengan permainan Bingo pada mata pelajaran fiqih

materi shalat jamak dan qashar.

b. Bagi Siswa

Meningkatkan prestasi belajar dengan meliputi keaktifan,

kerjasama, dan partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran fiqih

materi shalat jamak dan qashar dengan permainan bingo.

c. Bagi Guru

Dengan strategi pembelajaran yang menyenangkan yaitu

dengan permainan bingo pada mata pelajaran fiqih materi shalat jamak

dan qashar tentu diharapkan metode pembelajaran tersebut dapat

7

dijadikan suatu alternatif bagi guru yang dapat diterapkan dalam proses

pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

d. Bagi Sekolah

Sebagai bahan pertimbangan lembaga untuk meningkatkan

mutu pendidikan dan pembelajaran dalam rangka perbaikan serta

memajukan program sekolah. Manfaat yang lain adalah sebagai

inovasi dalam evaluasi pembelajaran yang bisa diterima di sekolah.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

a. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah jawaban yang masih bersifat sementara dan

bersifat teoritis. Dalam metode penilitian, hipotesis adalah alat yang

mempunyai kekuatan dalam proses inkuiri (Sukardi, 2005:41). Menurut

Arikunto hipotesis adalah sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul (Arikunto, 2008:71).

Sesuai dengan judul penelitian diatas, maka hipotesis penelitian ini

adalah ada peningkatan prestasi belajar fiqih materi shalat jamak dan

qashar dengan menerapkan permainan Bingo pada siswa kelas VIID

Semeter II MTs NU tahun pelajaran 2017/2018.

8

b. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Persentase hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke

siklus berikutnya apabila siswa telah mencapai nilai lebih dari atau

setara dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 72.

2. Pemahaman siswa berdasarkan tes siklus dikatakan meningkat apabila

dalam proses pembelajaran terlihat adanya peningkatan jumlah siswa

yang tuntas pemahaman dari siklus I ke siklus berikutnya dengan

kriteria ketuntasan minimal 85% dari total siswa dalam kelas

(Mulyasa, 2013:130).

F. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian yang peneliti laksanakan merupakan penelitan tindakan

kelas (PTK) atau classroom action research yang berarti (penelitian

dengan tindakan) yang dilakukan di kelas. Penelitian tindakan kelas adalah

suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersama.Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari

guru yang dilakukan oleh siswa (Arikunto, 2006:3).Penelitian ini terdiri

dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

9

2. Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa Kelas VIID Semester II MTs

NU Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Subyek ini perlu ditingkatkan

prestasi para siswa karena selain hasil belajar yang nilainya masih dibawah

KKM juga keaktifan dan semangat siswa yang kurang dalam mengikuti

pelajaran terutama pada materi shalat jamak dan qashar untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas maka diterapkan suatu

strategi permainan Bingo.

3. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus kegiatan,

satu siklus terdiri dari: perencanaan, tindakan, pengamatan serta refleksi.

Siklus pertama dimulai dengan melakukan perencanaan.Untuk lebih jelas

dapat dilihat pada gambar berikut ini:

10

Penelitian tindakan secara garis besar, penelitian pada umumnya

mengenal adanya empat langkah penting, yaitu pengembangan plan

(perencanaan), act (tindakan), observe (pengamatan), dan reflect

(perenungan) atau singkat PAOR yang dilakukan secara intensif dan

sistematis atas seseorang yang mengerjakan pekerjaan sehari-harinya.

Keempat langkah penting tersebut dapat diuraikan secara singkat seperti

berikut:

a. Perencanaan

Perencanaan merupakan serangkaian tindakan terencana untuk

meningkatkan apa yang telah terjadi. Dalam penelitian tindakan,

rencana tindakan harus berorientasi ke depan. Di samping itu,

perencanaan harus menyadari sejak awal bahwa tindakan sosial pada

kondisi tertentu tidak dapat diprediksi dan mempunyai resiko. Oleh

karena itu perencanaan yang dikembangkan harus fleksibel untuk

mengadopsi pengaruh yang tidak dapat dilihat dan rintangan yang

tersembunyi. Perencanaan dalam penelitian tindakan sebaiknya lebih

menekankan pada sifat-sifat strategi yang mampu menjawab tantangan

yang muncul dalam perubahan sosial dan mengenal rintangan yang

sebenarnya.

b. Tindakan

Langkah ke dua yang perlu diperhatikan adalah langkah

tindakan yang terkontrol secara seksama.Tindakan dalam penelitian

tindakan harus hati-hati dan merupakan kegiatan praktis yang

11

terencana.Ini dapat terjadi jika tindakan tersebut dibantu dan mengacu

kepada rencana yang rasional dan terukur.

c. Observasi

Observasi pada penelitian tindakan mempunyai fungsi

mendokumentasi implikasi tindakan yang diberikan kepada

subjek.Observasi yang hati-hati dalam hal ini sangat diperlukan untuk

mengatasi keterbatasan tindakan yang diambil peneliti, yang

disebabkan oleh adanya keterbatasan menembus rintangan yang ada di

lapangan.Seperti dalam perencanaan, observasi yang baik adalah

observasi yang fleksibel dan terbuka untuk dapat mencatat gejala yang

muncul baik yang diharapkan atau yang tidak diharapkan.

d. Refleksi

Langkah keempat adalah langkah reflektif.Langkah ini

merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang

telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah dicatat dalam

observasi. Langkah reflektif ini berusaha mencari alur pemikiran yang

logis dalam kerangka kerja proses, problem, isu, dan hambatan yang

muncul dalam perencanaan tindakan strategi. Langkah reflektif ini juga

dapat digunakan untuk menjawab variasi situasi sosial dan isu sekitar

yang muncul sebagai konsekuensi adanya tindakan terencana (Sukardi,

2009: 212-214).

12

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara:

a. Tes

Mengadakan tes atau evaluasi (post tes) sebagai tes akhir

terhadap siswa untuk mengetahui prestasi belajar siswa materi shalat

Jamak dan Qashar dalam proses pembelajaran menggunakan

permainan Bingo.

b. Observasi

Melakukan pengamatan terhadap siswa selama pembelajaran

berlangsung untuk mengetahui keaktifan dan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran baik sebelum pembelajaran dengan permainan Bingo

selama proses pembelajaran berlangsung.

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data nilai UH

(Ulangan Harian) fiqih materi shalat jamak dan qashar sebelum

penerapan penelitian tindakan kelas (PTK) sehingga diketahui prestasi

belajar dari masing-masing siswa.

5. Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Materi, Latihan

Soal, Lembar Observasi Siswa, Lembar Observasi Guru, dan lain

sebagainya.

13

Table 1.1

Lembar Observasi Siswa

NO Aspek Yang Diamati Skor

1 2 3

I Keaktifan Siswa

1. Siswa aktif mencatat materi pelajaran

2. Siswa aktif bertanya

3. Siswa aktif menjawab

II Perhatian Siswa

3. Siswa diam tanpa kata

4. Rame/sibuk sendiri

5. Antusias mengikuti pembelajaran

6. Terfokus pada materi

III Kedisiplinan

7. Absen kehadiran

8. Masuk tepat waktu

9. Tidak menganggu pembelajaran

IV Penugasan

11. Mengerjakan semua tugas

12. Mengerjakan sesuai dengan perintah

13. Bekerja sama dengan kelompok dalam

mengerjakan tugas

Total Skor

Kategori

Keterangan:

1. Kurang baik (13-20)

2. Baik (21-32)

3. Sangat baik (33-39)

14

Table 1.2

Lembar Observasi Guru

NO Aspek Yang Diamati Skor

1 2 3

I PEMBUKAAN

1. Memeriksa kesiapan siswa

2. Melakukan kegiatan apresiasi

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A. Penguasaan Materi

3. Penguasaan materi pembelajaran

4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan

lain yang relevan

5. Kejelasan dalam penyampaian materi

6. Menghubungkan materi dengan kehidupan

nyata

B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran

7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi (tujuan) akan dicapai

8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

9. Menguasai kelas

10. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat

kontekstual

11. Melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tumbuhnya kebiasaan

positif

12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu yang direncanakan

C. Pendayagunaan Sumber Belajar/Media

Pembelajaran

13. Mendayagunakan sumber belajar/media

secara efektif dan efisien

14. Menghasilkan pesan yang menarik

15. Melibatkan siswa dalam pendayagunaan

sumber belajar/media

D. Pelibatan Siswa

16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa

dalam pembelajaran

17. Menunjukan respon terbuka terhadap

respon siswa

18. Menumbuhkan keceriaan dan antusias

siswa

E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

19. Memantau kemajuan belajar selama

15

prosespembelajaran

20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi (tujuan)

F. Penggunaan Bahasa

21. Menggunakan bahsa lisan dan tulisan

secara jelas, baik, dan benar

22. Menyampaiakan pesan dengan gaya yang

sesuai

III PENUTUP

23. Melakukan refleksi/membuat rangkuman

24. Melakukan tindak lanjut

Total Skor

Kategori

Penilaian dilakukan dengan mencentang nomor/skor (1,2,3) pada

butir-butir pelaksanaan pembelajaran sesuai kriteria sebagai berikut:

Keterangan:

1. Tidak Tepat (24-50)

2. Kurang Tepat (51-64)

3. Tepat (65-72) (Mulyasa, 2013:224-225)

6. Analisis Data

Peneliti menganalisa data dengan menyusun dan mengolah data

yang terkumpul melalui hasil tes, observasi, dan dokumentasi.Analisis

data sangat diperlukan guna mengetahui hasil dan atau untuk menarik

kesimpulan yang logis berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan

disetiap siklusnya.

Analisis data untuk menjelaskan peningkatan prestasi belajar

siswa, dapat diketahui dengan menggunakan ketuntasan belajar.Untuk

menentukan ketuntasan individual dan klasikal siswa terhadap indikator

yang telah ditentukan, maka dapat diperoleh melalui tes hasil

16

belajar.Untuk mengetahui presentase ketuntasan individual atau ketuntasan

per siswa ditentukan dengan rumus di bawah ini:

Nilai= Jumlah jawaban soal yang benar x 100%

Jumlah seluruh soal

Sedangkan untuk mengetahui persentase ketuntasan klasikal

digunakan rumus sebagai berikut:

% ketuntasan= Jumlah siswa yang tuntas x 100%

Jumlah seluruh siswa

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami isi skripsi ini, maka terlebih

dahulu penulis sajikan tentang sistematika penulisan skripsi secara garis

besarnya:

BAB I: Pendahuluan

Pada bab ini penulis akan mengemukakan pokok-pokok

pikiran yang mendasari penulisan skripsi ini. Pokok-pokok tersebut

antara lain: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

Signifikansi Penulisan, Kajian Pustaka, Metode Penulisan, dan

Sistematika Penulisan.

17

BAB II: Kajian Pustaka

Pada bab ini berisi kajian pustaka yang memuat tentang:

Prestasi Belajar mata pelajaran Fiqihmateri shalat jamak dan

qashar dengan menerapkan permainan Bingo pada siswa kelas VII

D Semester II MTs NU Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

BAB III: Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian meliputi, pelaksanaan penelitian,

sarana prasarana sekolah, data guru dan staf, subyek penelitian,

deskripsi pelaksanaan per siklus

BAB IV: Paparan Data dan Temuan Penulis

Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian dan

pembahasan memuat hasil deskripsi per siklus dan pembahasan.

BAB V: Penutup

Pada bab ini berisi penutup yang memuat kesimpulan dan

saran.

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Kajian Teori

a. Pengertian Prestasi Belajar

1) Prestasi

Prestasi adalah suatu hasil dari suatu kegiatan yang telah

dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok.

Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak

melakukan kegiatan.

W.J.S Purwadarminta berpendapat bahwa prestasi adalah

hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan

sebagainya).Qohar dalam Jamarah mengatakan bahwa prestasi

sebagai hasil yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang

menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan.

Harahap memberikan batasan bahwa prestasi adalah

penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa

yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan

kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum

(Hamdani, 2011:137-138).

19

2) Belajar

Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses

perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan dinyatakan dalam

seluruh aspek tingkah laku (Slameto, 1991:2).

Belajar merupakan suatu proses, dan bukan hasil yang

hendak dicapai semata. Proses itu sendiri berlangsung melalui

serangkaian pengalaman, sehingga terjadi modifikasi pada tingkah

laku yang telah dimilikinya sebelumnya (Hamalik, 2007:106).

Belajar adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan,

ilmu pengetahuan, dan berbagai sikap, termasuk penemuan baru

dalam mengerjakan sesuatu, usaha memecahkan rintangan, dan

menyesuaikan dengan situasi baru (Sriyanti, 2009:17).

Menurut Gagne, belajar adalah suatu proses di mana suatu

organisme berubah perilakunya sebagai akibat pangalaman. Belajar

dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam

pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Selain itu

Gagne juga menekankan bahwa belajar sebagai suatu upaya

memperoleh pengetahuan atau ketrampilan melalui intruksi

(Susanto, 2013:1-2).

20

Dari beberapa penjelasan tersebut, dapat disimpulkan

prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh oleh individu dalam

belajar dengan meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik

yang dapat mempengaruhi perubahan dalam diri individu sesuai

usaha yang telah dilakukan.

Gagne mengungangkap dalam Hamdani (2011:138),

menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek,

yaitu kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal,

sikap, dan ketrampilan.

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari

pengukuran terhadap siswa yang, meliputi faktor kognitif, afektif,

dan psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran yang

diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang

relevan.

b. Ciri-ciri Belajar

Proses belajar akan menghasilkan perubahan tingkah laku,

dalam belajar perubahan tingkah laku tersebut memiliki ciri-ciri.

Seperti yang diungkapakan oleh (Slameto, 1991:3-5) dalam bukunya

yang berjudul belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu:

1) Perubahan yang terjadi secara sadar

Individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan

itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi

adanya suatu perubahan dalam dirinya.

21

2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri

individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Satu

perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya

dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar

berikutnya.

3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu

senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang

lebih baik dari sebelumnya.

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi

hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air

mata, bersin, menangis, dan sebagainya, tidak dapat digolongkan

sebagai perubahan dalam arti sempit.

5) Perubahan dalam belajar bertujuan untuk terarah

Perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang

akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah

laku yang benar-benar disadari.

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu

proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku.

22

c. Prinsip-prinsip Belajar

Untuk melengkapi pengertian dan pemahaman mengenai

makna belajar, perlu dikemukakan prinsip-prinsip yang berkaitan

dengan belajar. Berikut ini adalah prinsip-prinsip belajar sebagai

berikut:

1) Prinsip belajar yang pertama adalah perubahan perilaku. Perubahan

perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri:

a) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan

yang disadari

b) Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya

c) Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup

d) Positif atau berakumulasi

e) Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan

f) Permanen atau tetap

g) Bertujuan dan terarah

h) Mencakup keseluruhan potensi kemanusian

2) Prinsip belajar yang kedua adalah belajar merupakan proses.

Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin

dicapai. Belajar adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif,

dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai

komponen belajar.

23

3) Prinsip belajar yang ketiga adalah belajar merupakan bentuk

pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi

antara peserta didik dengan lingkungannya (Suprijono, 2009:4).

d. Fungsi Prestasi Belajar

Prestasi belajar memiliki beberapa fungsi, antara lain adalah

sebagai berikut:

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kauntitas

pengetahuan yang telah dikuasai

2) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dan inovasi pendidik.

Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan

pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan

dan teknologi dan berperan sebagai umpan balik dalam

meningkatkan mutu pendidikan.

3) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

4) Prestasi belajar sebagai indikator internal dan ekstrenal dari suatu

institusi pendidikan.

5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

(kecerdasan) anak didik (Arifin, 1990:3).

e. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar banyak

jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor

internal dan faktor ekstrenal. Berikut penjelasannya:

24

Pada dasarnya, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor dari dalam

(internal) dan faktor dari luar (eksternal). Berikut ini adalah

penjelasannya:

1) Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari siswa.

Faktor ini antara lain sebagai berikut:

a) Faktor Kecerdasan (Intelegensi)

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai

kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang

dihadapinya.Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi-

rendahnya intelegensi.Oleh karena itu, jelas bahwa faktor

intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam

kegiatan belajar mengajar.

b) Faktor jasmani

Kondisi jasmaniah/fisiologi pada umunya sangat

berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang.Uzer dan

Lilis mengatakan bahwa faktor jasmaniah, yaitu

pancaindrayang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti

mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak

sempurna, berfungsinya kelenjar yang membawa kelainan

tingkah laku.

25

c) Faktor Sikap

Sikap, yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi

terhadap suatu hal, orang, atau benda dengan suka, tidak suka,

acuh taka acuh.Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor

pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan.

d) Faktor Minat

Minat menurut para ahli psikologi adalah suatu

kecenderungan untuk selalu memerhatikan dan mengingat

sesuatu secara terus-menerus.Minat ini erat kaitannya dengan

perasaan, terutama perasaan senang.Dapat dikatakan minat itu

terjadi karena perasaan senang pada sesuatu.

Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap

pembelajaran. Jika menyukai suatu mata pelajaran, siswa akan

belajar dengan senang hati tanpa rasa beban. Minat belajar

yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang

dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

e) Faktor Bakat

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki

seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan

datang. Setiap orang memiliki bakat dalam arti berpotensi

untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu sesuai dengan

kapasitas masing-masing.

26

f) Faktor Motivasi

Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu.Motivasi dalam belajar

adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan

keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan

belajar.Dalam memberikan motivasi, guru harus berusaha

untuk mengarahkan perhatian siswa pada sasaran tertentu.

Dengan adanya dorongan akan timbul inisiatif dan semangat

siswa, sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan

kehendak sendiri dan belajar aktif (Hamdani, 2011: 139-142).

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar

diri individu. Beberapa faktor eksternal yang berpengaruh terhadap

prestasi belajara adalah sebagai berikut:

a) Faktor Keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari

keluarga berupa, cara orang tua mendidik, hubungan

antaranggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan

ekonomi keluarga.

b) Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar siswa meliputi metode mengajar, kurikulum, hubungan

guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin

27

sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran,

keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah (Slameto,

1991:56-74).

f. Pengertian Materi Fiqih

Fiqih )القفه( menurut bahasa, berarti paham atau tahu, atau

pemahaman yang mendalam, yang membutuhkan pengarahan potensi

akal. Secara etimologi ilmu untuk mengetahui segala hukum Allah

yang berhubungan dengan segala pekerjaan mukallaf, baik yang wajib,

yang haram, yang makruh dan yang harus (mubah) dari Al-Kitab dan

As-Sunnah dan dari dalil-dalil yang telah ditegakkan syara‟, seperti

qiyas umpamanya, apabila dikeluarkan hukum-hukum dengan jalan

ijtihad dari dalil-dalilnya maka yang dikeluarkan itu dinamai “fiqih”.

Objek kajian ilmu fiqihadalah perbuatan mukallaf, ditinjau dari

segi hukum syara‟ yang tetap baginya. Seorang faqih membahas

tentang jual beli mukallaf, sewa-menyewa, pegadaian, perwakilan,

salat, puasa, haji pembunuhan, tuduhan terhadap zina, pencurian, ikrar

dan wakaf yang dilakukan mukallaf, supaya ia mengerti tentang hukum

syara‟ dalam segala perbuatan itu.

Tujuan ilmu fiqih adalah menerapkan hukum-hukum syariat

terhadap perbuatan dan ucapan manusia. Jadi, ilmu fiqih itu adalah

tempat kembali seorang hakim dalam keputusannya, tempat kembali

seorang mufi dalam fatwanya, dan tempat kembali seorang

mukallafuntuk mengetahui hukum syara‟ yang berkenaan dengan

28

ucapan dan perbuatan yang muncul dari dirinya (Jumantoro & Amin,

2005:63-67).

g. Shalat Jamak dan Qashar

1) Shalat Jamak

Shalat Jamak secara bahasa, jamak berasal dari bahasa arab

yang artinya menggabungkan atau mengumpulkan. Jadi secara

istilah diartikan menggabungkan dua shalat fardhu dalam satu

waktu tapi dikerjakan sendiri-sendiri.Dalam hal ini shalat fardhu

yang boleh untuk dijamak adalah shalat Zuhur dengan Asar, dan

shalat Maghrib dengan Isya, shalat subuh tidak boleh dijamak

melainkan dikerjakan sendiri pada waktunya.Menjamak shalat

hukumnya boleh (mubah) bagi mereka yang sudah memenuhi

syarat.

Berdasarkan waktu pelaksanaanya, shalat jamak dapat

dibedakan menjadi dua yaitu jamak takdim dan jamak

ta‟khir.Jamak taqdim adalah menggabungkan dua shalat dan

dikerjakan dalam waktu shalat pertama (awal), dan jamak ta‟khir

adalah menggabungkan dua shalat dan dikerjakan dalam waktu

shalat kedua (akhir).

2) Shalat Qashar

Shalat qashar, secara bahasa adalah meringkas atau

memendekkan.Sedangkan secara istilah adalah meringkas shalat

fardhu yang berjumlah empat rekaat menjadi dua rekaat sesuai

29

dengan ketentuan-ketentuan syarak.Shalat fardhu yang boleh

diqashar adalah shalat Zuhur, Asar, dan Isya.Hukum asal

mengqashar adalah mubah ketika telah memenuhi syarat-syarat

yang telah ditentukan.

Mengqashar shalat merupakan rukhsah Allah Swt, kepada

orang-orang yang sulit mengerjakan shalat fardhu secara sempurna.

Namun, perlu diingat tidak semua keadaan diperbolehkan untuk

mengqashar shalat, keadaan yang diperbolehkan untuk mengqashar

shalat adalah dalam perjalanan untuk kebaikan dengan jarak

tertentu (Departemen Agama RI, 2002:110-113).

h. Permainan Bingo

Permainan belajar Bingo yang lebih dikenal dengan istilah

“Bingo” atau istilah “Zingo” (Muller, 2008:113). Sedangkan Bingo

adalah media permainan yang berbentuk garis mendatar, tegak atau

diagonal kemenangan dalam permainan diperoleh dari terbentuknya

garis mendatar, tegak, maupun diagonal, menurut Mahardika 2009

(Dalam Skripsi Bety Rosidah, “Pengaruh Aktivitas Siswa Dalam

Pelaksanaan Model Pembelajaran Bingo Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran IPS SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2012/2013, 2013:13).

30

Menurut Silberman (2012:265) Bingo adalah permainan berupa

tabel bernomor, jika siswa dapat memperoleh lima deret secara

horizontal, vertikal, maupun diagonal karena benar dalam menjawab

soal, maka dialah yang menang dan mendapatkan poin.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan permainan Bingo

yang dikembangkan oleh Melvin Silbermen pada tahun 2012 yaitu

Bingo Review (Tinjauan Ala Bingo), ia menyebutkan bahwa metode

ini dapat membantu mengingatkan kembali akan istilah-istilah yang

telah siswa pelajari setelah menempuh mata pelajaran, dengan

menggunakan format permainan Bingo (Silberman, 2009:255-256).

Berikut ini adalah prosedur permainan Bingo Review:

1) Susunlah sejumlah 24 atau 25 pertanyaan tentang materi pelajaran

anda yang bisa dijawab dengan istilah baku yang digunakan dalam

mata pelajaran anda.

2) Sortirlah pertayaan menjadi lima tumpukan. Labeli tiap tumpukan

dengan huruf B-I-N-G-O… kartu Bingo untuk tiap siswa. Kartu-

kartu ini mesti mirip betul dengan kartu Bingo biasa, dengan

nomor-nomor dalam tiap 24 celah dalam matrik biasa, dengan 5 X

5 (celah tengah “Kosong”).

3) Bacalah sebuah pertanyaan dengan angka yang terkait. Jika

seorang siswa memiliki angkanya dan dia dapat menuliskan

jawabannya dengan benar, maka dia dapat mengisi celah tersebut.

31

4) Bila seorang siswa mencapai lima jawaban secara benar dalam

sebuah deretan (baik vertikal, horizontal, maupun diagonal), siswa

tersebut boleh meneriakan “Bingo”. Permainan dapat diteruskan

hingga ke 25 celah tersebut terisi.

Dalam permainan Bingo memiliki suatu variasi yaitu dengan

menyediakan hadiah kecil yang tidak mahal sebagai wujud

penghargaan bagi pemenang dalam permainan Bingo serta untuk

meningkatkan semangat dalam menjawab pertanyaan.

2. Kajian Materi Penelitian

- Standar Kompetensi

Memahami shalat jamak, qashar, dan shalat jamak dan qashar

- Kompetensi Dasar

1.2 Menerima ketentuan shalat jamak dan qashar

1.3 Meyakini kewajiban shalat dalam berbagai keadaan

2.2 Menghayati nilai-nilai positif dalam shalat jamak dan qashar

2.3 Menghayati nilai-nilai positif dalam melaksanakan shalat

wajib dalam berbagai keadaan

3.3 Memahami ketentuan shalat jamak dan qashar

32

Materi Pembelajaran

A. Shalat Jamak

1. Pengertian dan Dasar Hukum Shalat Jamak

Shalat Jamak secara bahasa, jamak berasal dari bahasa

arab yang artinya menggabungkan atau mengumpulkan. Jadi

secara istilah diartikan menggabungkan dua shalatfardu dalam

satu waktu.Dalam hal ini shalatfardhu yang boleh untuk

dijamak adalah shalat Zuhur dengan Asar, dan shalat Maghrib

dengan Isya.

Shalat jamak merupakan rukhsah dari Allah Swt, untuk

mempermudah umat Islam dalam mengerjakan ibadah shalat

fardu pada keadaan-keadaan tertentu, seperti sedang berada di

Arafah dan Muzdalifah saat berhaji, sedang sakit, sedang

berpergian jauh, dalam kadaan takut, dalam keadaan hujan

deras. Hukum mengerjakan shalat secara jamak adalah mubah

bagi orang-orang yang memenuhi syarat-syarat yang telah

ditentukan oleh syariat.

Sebuah riwayat menyebutkan yaitu sebagai berikut:

وسيم مان في غصو عيي صيى للا ج تثىك إذا أن زسىه للا

مس قثو أن ي شاغت ستحو جمع تيه اىظهس واىعصس وإن يستحو قثو اىش

س اىظهس حتى يىصه ىيعصس وفي اىمغسب مثو ذىل مس أخ أن تصيغ اىش

مس قثو أن يستحو جمع تيه اىمغسب واىعشاء وإن يستحو إن غاتت اىش

س اىمغسب حتى يىصه ىي مس أخ عشاء ثم جمع تيىهمقثو أن تغية اىش

33

“Dari Muadz bin Jabal radhiallahu anhu dia berkata:

“Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam pada perang Tabuk,

ketika matahari telah tergelincir sebelum beliau berangkat,

maka beliau menjamak antara shalat zuhur dan ashar (jamak

taqdim). Dan jika beliau berangkat sebelum matahari

tergelincir, maka beliau mengundurkan shalat zuhur sehingga

beliau singgah untuk shalat Ashar (lalu mengerjakan keduanya

dengan jamak ta`khir). Demikian pula ketika shalat maghrib,

apabila matahari terbenam sebelum beliau berangkat, maka

beliau menjamak antara maghrib dan isya (dengan jamak

taqdim), dan jika beliau berangkat sebelum matahari terbenam

maka beliau mengakhirkan shalat maghrib hingga beliau

singgah pada untuk shalat isya, kemudian beliau menjamak

keduanya (dengan jamak ta`khir).” (H.R Tirmidzi).

Berdasarkan waktu pelaksanaanya, shalat jamak dapat

dibedakan menjadi dua yaitu jamak takdim dan jamak ta‟khir.

a) Jamak taqdim adalah menggabungkan dua shalat dan

dikerjakan dalam waktu shalat pertama, yaitu melakukan

shalat zuhur dan ashar dikerjakan pada waktu zuhur, shalat

Maghrib dan Isya dikerjakan pada waktu maghrib.

b) Jamak ta‟khir adalah menggabungkan dua shalat dan

dikerjakan dalam waktu shalat kedua, yaitu shalat zuhur

dan ashar dikerjakan pada waktu ashar, shalat maghrib

dengan isya dikerjakan pada waktu isya.

2. Sebab-sebab Shalat Jamak

Shalat jamak boleh dikerjakan apabila memenuhi

syarat-syarat sebagai berikut:

a) Sedang berada di Arafah dan Muzdalifah ketika berhaji

b) Dalam keadaan safar (bepergianjauh) dengan tujuan baik,

jarak yang ditempuh ± 80,64 km

34

c) Dalam keadaan sakit, yaitu sakit yang menyulitkan

pelaksanaan shalat fardhu secara sempurna

d) Dalam keadaan takut atau sangat khawatir, seperti dalam

keadaan perang atau sedang terjadi kekacauan, badai yang

dapat mengancam keselamatan

e) Dalam keadaan hujan deras ketika shalat berjamaah di

masjid.

3. Syarat-syarat Shalat Jamak

a) Syarat Shalat Jamak Taqdim

1) Berniat (dilakukan di dalam hati tanpa dilafadzkan)

menjamak shalat kedua pada shalat pertama

2) Mendahulukan shalat pertama baru disusul shalat kedua

3) Berurutan, artinya tidak diselingi dengan perbuatan atau

perkataan lain, kecuali duduk, adanya kepentingan

4) Adanya uzur

b) Syarat Shalat Jamak Ta‟khir

1) Niat jamak ta‟khir dilakukan pada waktu shalat yang

pertama

2) Berurutan, artinya tidak diselingi dengan perbuatan atau

perkataan lain, kecuali duduk, iqamat atau sesuatu

kepentingan yang sangat penting

3) Tetap ada uzur sampai waktu shalat yang kedua.

35

4. Cara Mengerjakan Shalat Jamak

a) Berniat menjamak shalat yang pertama dengan shalat yang

kedua (misalnya shalat zuhur dengan shalat ashar) secara

jamak taqdim. Niat cukup diucapkan dalam hati. Berikut

adalah contoh niatnya:

أصيي ف سض اىظهسأزتع زمعات مجمىعا مع اىعصس اداء لل تعاىى

“Aku sengaja shalat fardhu dzuhur empat rakaat yang

dijama' dengan ashar, fardhu karena Allah ta'ala".

b) Takbiratul ihram, shalat dilakukan seperti biasa (empat

rekaat untuk shalat zuhur dan tiga rekaat untuk shalat

maghrib) sampai salam

c) Setelah selesai, lakukan iqamah untuk shalat yang kedua.

Tidak boleh diselingi dengan kegiatan lain, seperti berdoa,

berdzikir, berbicara dan sebagainya

d) Berniat shalat melakukan shalat yang kedua. Niat cukup

diucapkan dalam hati

e) Takbiratul ihram, shalat seperti biasa sampai salam.

Cara mengerjakan shalat jamak ta‟khir sama dengan jamak

taqdim, yang membedakan hanyalah waktu dan niatnya.

B. Shalat Qashar

1. Pengertian dan Dasar Hukum Shalat Qashar

Shalat Qashar, secara bahasa adalah meringkas.

Sedangkan secara istilah adalah meringkas shalat fardhu yang

36

berjumlah empat rekaat menjadi dua rekaat sesuai dengan

ketentuan-ketentuan syarak.Shalat fardhu yang boleh diqashar

adalah shalat Zuhur, Asar, dan Isya.Shalat maghrib dan subuh

tidak boleh diqashar. Hukum asal mengqashar adalah mubah

ketika telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.

Mengqashar shalat merupakan rukhsah Allah Swt,

kepada orang-orang yang sulit mengerjakan shalat fardhu

secara sempurna. Namun, perlu diingat tidak semua keadaan

diperbolehkan untuk mengqashar shalat, keadaan yang

diperbolehkan untuk mengqashar shalat adalah dalam

perjalanan untuk kebaikan dengan jarak tertentu.

Dalam Al-Qur‟an surah An-Nisa ayat 101 diterangkan

tentangdiperbolehkannya shalat qashar yaitu sebagai berikut:

الج إن وإذا ضستتم في األزض فييس عيينم جىاح أن تقصسوا مه اىص

ثيى ا م اخفتم أن يفتىنم اىريه مفسوا إن اىنافسيه ماوىا ىنم عدو

“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah

mengapa kamu men-qashar sembahyang(mu), jika kamu takut

diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir

itu adalah musuh yang nyata bagimu”. (Q.S An-Nisa:101)

2. Syarat Sah Shalat Qashar

a) Sedang melakukan perjalanan jauh untuk kebaikan, bukan

untuk maksiat

b) Jarak yang ditempuh jauh (16 farsakh) / ± 80,64 km

c) Melakukan qashar shalat pada shalat yang jumlah rekaatnya

empat, shalat dilakukan sebanyak dua rekaat.

37

d) Berniat qashar shalat bersama takbiratul ihram, serta

mengetahui diperbolehkannya mengqashar

e) Tidak makmum pada imam yang mendirikan shalat

sempurna (muqim).

3. Cara Mengerjakan Shalat Qashar

Cara mengerjakan shalat qashar adalah memulai dengan

niat shalat qashar (diucapkan dalam hati) dengan meringkas

shalat yang jumlah rakaatnya ada empat menjadi dua rakaat dan

dikerjakan pada waktunya.

B. Kajian Pustaka

Adapun model permainan Bingo pernah diteliti oleh:

1. Efektifitas Permainan Belajar Bingo Dalam Meningkatkan Penguasaan

Kosa Kata Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Kenokorejo 03

Kecamatan Polokarto Tahun Ajaran 2009/2010 oleh Nurman Mirmanto

yang menerangkan bahwa pada awal mula sebelum menggunakan model

Bingo peneliti memperoleh nilai siswa yang tuntas 37,5%, pada sklus I

ketuntasan meningkat menjadi 50% dan 67% dan pada siklus II 62,5%

serta pada siklus III meningkat menjadi 80%.

2. Pelaksanaan Model Pembelajaran Bingo Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran IPS SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2012/2013 oleh Bety Rosidah yang menerangkan bahwa

ada pengaruh positif antara aktivitas belajar siswa dalam pelaksanaan

38

model pembelajaran bingo terhadap hasil belajar. Pengaruh aktivitas

belajar dalam model pembelajaran permainan bingo sebesar 59% terhadap

hasil belajar, sedangkan 35% dipengaruhi oleh faktor lain seperti

kecerdasan, ketekunan, kemampuan bekerjasama dalam kelompok,

fasilitas pembelajaran yang menunjang dan faktor lingkungan.

3. Penerapan Pembelajarn Aktif Metode Permainan Bingo Untuk

Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Kelas III SDN Tunas

Mekar, oleh Restu Pertiwi yang menjelaskan dalam penelitiannya bahwa

penerapan pembelajaran aktif metode permainan bingo dapat menigkatkan

hasil belajar siswa. Hal ini dapat terlihat dari rata-rata hasil belajar siswa

siklus I yaitu 79,30 sedangkan rata-rata hasil belajar pada siklus II sebesar

87,63. Rata-rata nilai pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus

sebelumnya. Selain itu pada siklus I masih banyak siswa yang mendapat

nilai dibawah KKM yang ditetapkan yaitu lebih dari 65, namun pada

siklus II nilai terendahnya adalah 69,44 dan sudah tidak ada lagi siswa

yang mendapat nilai di bawah KKM.

Dari ketiga penelitian tentang metode permainan Bingo terdapat

kesamaan yaitu ketiga penelitian tersebut sama-sama menerapkan metode

permainan Bingo dalam suatu materi pelajaran, dan hasilnya terdapat

peningkatan hasil belajar. Dan perbedaannya adalah teori permainan bingo

yang diterapkan berbeda-beda, materi pelajaran yang di gunakan berbeda-

beda selain itu tingkat sekolahnya juga berbeda.

39

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga

1. Sejarah Singkat Berdirinya dan Perkembangannya MTs NU Salatiga

MTs NU Salatiga merupakan sekolah yang berada di bawah

naungan Yayasan Imaratul Madaris (YAIMAM).MTs NU Salatiga berdiri

pada tahun 1959 dengan NSS 212337301001 dan tanah hak milik seluas

4697 m2. MTs NU Salatiga didirikan oleh tokoh agama yaitu K.H.

Khumaidi yang dibantu oleh tokoh-tokoh Islam pada waktu itu antara lain:

a. K.H. Zubair

b. K.H. Badruddin Honggowongso

c. K.H. Ghufron

d. K.H. Kasmuni

e. K.H. Zainudin

Hingga tahun 1964 MTs NU Salatiga belum memiliki gedung

sendiri, sehingga pelaksanaan belajar mengajar dilaksanakan di rumah

Bapak K.H. Badruddin Honggowongso yaitu di jalan Taman Makam

Pahlawan No. 02 Salatiga.

Melalui usaha beberapa tokoh dan pengurus YAIMAM selama 8

tahun MTs NU Salatiga berhasil membangun gedung dan dari Kanwil

Departemen Agama Jawa Tengah memberikan ijin pendirian sekolah

40

dengan S.K.No.K/2035/111/75, tanggal 01 Januari 1975di Jalan Kartini

No.02 Salatiga.

Mula-mula MTs NU Salatiga kurang bisa berjalan dengan baik

disebabkan karen akurangnya tenaga pengajar, sarana prasarana. Namun

perlahan-lahan kebutuhan MTs NU Salatiga mulai terpenuhi berkat

bantuan dari para tokoh agama dan masyarakat. Selain itu MTs NU

Salatiga juga mendapatkan bantuan dari Departemen Agama Kota Madya

Salatiga sehingga perkembangan lembaga pendidikan mulai membaik dari

segi kualitas tenaga pengajar dan jumlah input siswanya.

Pada tanggal 30 Juni 1993 Kanwil Depag, Propinsi Jawa Tengah

memberikan pengakuan akreditasi dari sekedar terdaftar menjadi diakui

dengan S.K.No.WK/5C/PP.CO.5/1390/1993.Sejak itulah lembaga

pendidikan ini mengalami kemajuan pesat.

Sesuai penerepan kurikulum baru tingkat satuan pendidikan MTs

NU Salatiga sebagai lembaga pendidikan formal berkomitmen

menyelenggarakan pendidikan serta latihan sebagai kebutuhan pemenuhan

kebutuhan pasar kerja dengan membentuk sumber manusia yang unggul,

berdaya sekaligus mandiri dan berwawasan kedepan.

2. Letak Geografis MTs NU Salatiga

MTs NU Salatiga berada di bawah naungan Departemen Agama

yang berada di tengah-tengah Kota Salatiga, tepatnya di Jalan Kartini

No.02 Salatiga, Kelurahan Sidorejo Lor, Kec.Sidorejo. Madrasah ini

berdiri di atas tanah seluas 4697 m2, dengan luas gedung sebesar 1214m

2,

41

halaman/taman 186 m2, lapangan olah raga 400 m

2, kebun 600 m

2, dan

untuk lain-lain 2297 m2.

Sedangkan batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Jalan Kartini

b. Sebelah timur berbatasan dengan Toko Besi Maju Jaya

c. Sebelah selatan berbatasan dengan Hotel Palapa

d. Sebelah berbatasan dengan Jalan Osamaliki

Jika dilihat dari letaknya yang strategis, MTs NU Salatiga memiliki

banyak kelebihan.Keuntungan tersebut yaitu dapat dijangkau dari arah

mana saja. Di samping kelebihan, tentunya juga memiliki kekurangan

yaitu proses belajar mengajar kurang kondusif karena dekat dengan

keramaian dan suara bising jalan raya.

3. Identitas Madrasah

a. Nama Madrasah : Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama (MTs

NU) Salatiga

b. Nama Yayasan : Yayasan Imaratul Madaris (YAIMAM)

c. Alamat : Jln. Kartini No.02 Salatiga

d. Kode Pos : 50741

e. No Telepon : (0298)324255

f. Status Madrasah : swasta (diakui)

g. Tahun Didirikan : 1956

h. Kepala Madrasah : Drs. Muh Syamsul, M.Pd.I

i. Kepala TU : Iin Indah Kurniawati, Amd.

42

4. Visi dan Misi MTs NU Salatiga

a. Visi

Dalam melaksanakan pembelajaran MTs NU Salatiga memiliki

Visi “EKSIS”, yaitu (Edukatif, Kreatif, Selektif, Inovatif, dan Santun).

b. Misi

Menghasilkan tamatan yang berkualitas berdasarkan ajaran

Ahlussunah Wal Jamaah menuju Insan yang cakap di bidang iptek

teguh dalam, imtaq dengan tujuan:

1) Mewujudkan kondisi belajar yang selalu inovatif dalam meraih

prestasi

2) Menciptakan generasi yang tangguh, cakap, berbudi, cinta pada

agama dan bangsa sesuai dengan hati nurani dan kepercayaannya.

3) Menciptakan situasi batin yang selaras seimbang sehingga kondisi

raga, jiwa dan lingkungan terjaga, menuju cita-cita pendidikan

nasional

4) Membina dan mengembangkan minat dan bakat siswa dalam

bidang ketrampilan, seni dan teknologi.

5) Membina dan menjadikan kondisi yang selalu menjadi panutan

atas diri dan orang lain, sehingga akan mampu menilai diri dan

meningkatkan mutu kegiatan.

c. Dasar pengembangan

1) Meningkatkan mutu hasil pembelajaran minimal belajar dengan

SMP di Salatiga

43

2) Salatiga sebagai pusat pengemnbangan agama Kristen di asia

Tenggara dengan lembaga-lembaga pendidikannya yang sudah

sangat maju apabila dibandingkan dengan lembaga pendidikan

Islam termasuk madrasah

3) Penataan bangunan yang kurang teratur.

d. Arah pengembangan

1) Mempersiapkan anak didik untuk mampu bersaing masuk ke

sekolah-sekolah favorit. Hal ini umum masih dipandang sebagai

ukuran bermutu atau tidaknya madrasah atau sekolah.

2) Mempersiapkan siswa

a) Melanjutkan ke SMU/ MAN favorit

b) Membekali anak didik dengan penguasaan IPTEK yang

hasilnya sejajar dengan SMP serta penguasaannya ilmu-ilmu

keagamaan, trampil, dan praktek pengalaman ibadahnya

sebagai ciri khusus madrasahnya.

c) Memberdayakan serta meningkatkan kemampuan guru dalam

terampil melaksanakan kegiatan belajar mengajar serta

penguasaan materi pelajaran dengan wawasan yang luas

d) Melengkapi sarana prasarana pendidikan secara optimal

mungkin.

e) Menanamkan minat baca pada siswa sejak dini untuk

menambah wawasan siswa.

44

e. Tujuan penyelenggaraan pendidikan MTs NU Salatiga

1) Menghimpun peserta didik yang memiliki bakat khusus dan

kemampuan luar biasa untuk dapat dikembangkan secara optimal

2) Menempatkan MTs NU Salatiga untuk dijadikan pusat keunggulan

sehingga tercapai persaingan yang sehat dan mandiri

3) Mengupayakan peserta didik yang mempunyai tingkat keberhasilan

ilmiah yang tinggi baik di tingkat nasional maupun internasional.

4) Mengupayakan peserta didik yang memiliki kemapuan dan

ketrampilan berbahasa arab yang memadai

5) Hasil yang diharapkan dari kegiatan KBM:

a) Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

secara mantab

b) Nasionalisme dan patriotism dan berkepribadian pancasila

c) Motivasi dan komitmen yang tinggi untuk mencapai prestasi

dan keunggulan

d) Wawasan IPTEK yang mendalam

e) Kepekaan sosial sifat kepemimpinan yang baik

f) Disiplin yang tinggi

g) Kondisi fisik yang prima

h) Gemar membaca dan menulis

i) Mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar

45

5. Sarana prasarana MTs NU Salatiga

Sarana prasarana adalah segala apa saja yang ada di sekolah

tersebut serta berupa fisik, baik berupa benda bergerak maupun tidak

bergerak dan berfungsi membantu semua aktivitas kegiatan belajar

mengajar. Berikut ini adalah data sarana prasarana MTs NU Salatiga.

a. Keadaan Guru dan Staf MTs NU Salatiga

STRUKTUR ORGANISASI MTS NU SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Kepala Sekolah

Drs. Muh Syamsul,M.PdI.

Komite Sekolah

H Sonwasi RidwanBA

Koordinator TU

Iin Indah Kurniawati,Amd

Waka Kurikulum

Kadarwati, S.Pd.

Waka Kesiswaan

Rudiyanto, S.Pd.

Waka Humas

M. Nur Fadlkuromad, S.PdI

46

Tabel 3.1 Data Guru MTs NU Salatiga

No Nama Guru Pendidikan Pengampu Mapel

1. Drs. Muh Syamsul.,M.PdI S2 Kepala Sekolah

2. Kadarwati, S.Pd. S1 IPA

3. M. Nur Fadlkuromad, S.PdI. S1 B. Arab

4. Arzukoh, S.Ag. S1 BP

5. Muntamah, S.PdI. S1 B. Inggris

6. M. Nasirudin, S.PdI. S1 B. Arab

7. M. Maksum, S.Pd. S1 SBK

8. Madlkur Rohman, S.PdI. S1 Al-Qur‟an-Hadis

9. Mega Ristina, S.Pd. S1 Matematika

10. Ahmad Setiaji, S.Pd. S1 PKN

11. Fajar Kurniawan,S.Pd. S1 Penjaskes

12. Uswatun Hasanah, S.PdI. S1 B. Inggris

13. Hj. Siti Fatimah, S.Pd. S1 Aqidah Ahklak

14. Suudi SMA B. Indonesia

15. Avivah,S.HI S1 SKI

16. Aprilia Nugraha, S.Pd. S1 Matematika

17. Ekasari Prastia, S.Pd. S1 IPS

18. Benny Putra M, S.PdI. S1 Fiqih

19. Kurmin, S.Pd. S1 B. Jawa

20. Iin Indah Kurniawati, Amd S1 Ketua TU

b. Keadaan Siswa

Tabel 3.2

Jumlah Siswa MTs NU Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018

Kelas Jenis Kelamin

Jumlah Lk Pk

VII A 18 16 34

VII B 18 14 32

VII C 19 15 34

VII D 18 15 33

VII E 18 14 32

91 74 195

VIII A 16 16 32

VIII B 18 14 32

VIII C 18 14 32

VIII D 19 13 32

71 57 138

IX A 14 18 32

47

IX B 16 16 32

IX C 16 16 32

IX D 19 13 32

65 63 128

Jumlah 227 194 421

6. Sarana MTs NU Salatiga

Tabel 3.3

Data Sarana MTs NU Salatiga Tahun 2017/2018

No Ruang/sarana Jumlah Kondisi

1. Ruang Kelas 13 Baik

2. Ruang TU 1 Baik

3. Ruang Kepsek 1 Baik

4. Ruang Guru 1 Baik

5. Perpustakaan 1 Baik

6. Ruang BK 1 Baik

7. Lab Komputer 1 Baik

8. Koperasi 1 Baik

9. Mushola 1 Baik

10. Ruang UKS 1 Baik

11. Kamar Mandi 2 Baik

12. Gudang 1 Baik

13. Lapangan Upacara 1 Baik

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II di kelas VII D MTs NU

Salatiga.Jumlah siswa kelas VII D adalah 33 siswa terdiri dari 18 laki-laki dan

15 perempuan.Adapun jumlah siswa satu sekolah ada 421, terdiri dari 227

laki-laki dan 194 perempuan. Berikut daftar nama siswa kelas VII D MTs NU

Salatiga yang menjadi subyek dalam penelitian ini.

48

Tabel 3.4

Subyek Penelitian

Sekolah : MTs NU Salatiga

Kelas : VII D

Tahun Ajaran : 2017/2018

No Nama Siswa Jenis Kelamin Absensi

S 1 S 2

1. Siswa 1 L

2. Siswa 2 P

3. Siswa 3 P

4. Siswa 4 L

5. Siswa 5 L

6. Siswa 6 L

7. Siswa 7 P

8. Siswa 8 P

9. Siswa 9 P

10. Siswa 10 P

11. Siswa 11 L

12. Siswa 12 L

13. Siswa 13 L

14. Siswa 14 P

15. Siswa 15 P

16. Siswa 16 L

17. Siswa 17 L

18. Siswa 18 L

19. Siswa 19 L

20. Siswa 20 L

21. Siswa 21 L

22. Siswa 22 L

23. Siswa 23 L

24. Siswa 24 L

25. Siswa 25 P

26. Siswa 26 P

27. Siswa 27 P

28. Siswa 28 P

29. Siswa 29 P

30. Siswa 30 L

31. Siswa 31 L

32. Siswa 32 L

33. Siswa 33 L

49

C. Deskripsi Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII D MTs NU Salatiga, dengan

jumlah siswa sebanyak 33 siswa pada semester II tahun pelajaran

2017/2018.Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari-Mei.Penelitian ini

dilaksanakan dengan II siklus, namun untuk memperoleh data dilaksanakan

kegiatan awal/ pra siklus pada tanggal 28 Februari 2018, dan untuk siklus I

dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2018, siklus II dilaksanakan pada tanggal

21 Maret 2018.Berikut ini adalah deskripsi pelaksanaan pada setiap siklus.

1. Deskripsi Awal (Pra Siklus)

Sebelum pelaksanaan penelitian dilakukan kegiatan awal pada

tanggal 28 Februari 2018 guna untuk memperoleh data dan juga informasi-

informasi mengenai proses dan juga hasil belajar siswa.Dari kegiatan pra

siklus diperoleh nilai Ulangan Harian (UH)fiqih materi shalat jamak dan

qashar siswa kelas VII D MTs NU Salatiga semester genap. Dari 33 siswa,

yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan, diketahui

hasil belajar siswa belum memenuhi KKM yaitu 72. Nilai rata-rata kelas

yaitu61,27yang tuntas hanya 18,18% atau 6 siswa dan 81,81% atau 27

siswa belum tuntas KKM dengan rentang nilai 40-70.

Adapun data nilai Ulangan Harian (UH)fiqih materi shalat jamak

dan qashar semester genap siswa kelas VII D MTs NU Salatiga sebelum

menggunakan permainan Bingo adalah sebagai berikut:

50

Table 3.5 Data Nilai (Ulangan Harian) Pra Siklus

No Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas

1. Siswa 1 64

2. Siswa 2 67

3. Siswa 3 70

4. Siswa 4 64

5. Siswa 5 58

6. Siswa 6 58

7. Siswa 7 67

8. Siswa 8 79

9. Siswa 9 76

10. Siswa 10 61

11. Siswa 11 67

12. Siswa 12 58

13. Siswa 13 56

14. Siswa 14 82

15. Siswa 15 70

16. Siswa 16 52

17. Siswa 17 40

18. Siswa 18 67

19. Siswa 19 53

20. Siswa 20 67

21. Siswa 21 64

22. Siswa 22 64

23. Siswa 23 70

24. Siswa 24 70

25. Siswa 25 73

26. Siswa 26 79

27. Siswa 27 70

28. Siswa 28 64

29. Siswa 29 85

30 Siswa 30 55

31. Siswa 31 52

32. Siswa 32 49

33. Siswa 33 46

Jumlah 6 Siswa 27 Siswa

51

2. Deskripsi Siklus I

Penelitian dilaksanakan di MTs NU Salatiga kelas VII D dengan

mata pelajaran Fiqih materi Shalat Jamak dan Qashar.Penelitian siklus I

dilakasanakan pada tanggal 14 Maret 2018.Pembelajaran tersebut diikuti

oleh 33 siswa. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti

adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

Dalam tindakan perencanaan mencakup beberapa kegiatan

diantaranya yaitu kegiatan refleksi awal.Dalam kegiatan ini peneliti

melakukan perenungan berdasarkan pemantauan dan evaluasi terhadap

pembelajaran fiqih yang selama ini dilakukan.Hasilnya menunjukan

adanya kelemahan serta kurangnya minat, dan juga keaktifan siswa

dalam mengikuti pembelajaran.Hal ini dapat dilihat dari nilai Ulangan

Harian (UH)fiqih materi shalat jamak dan qashar semester genap yang

sebagian besar nilai masih rendah dan jauh dari KKM. Dan beberapa

kegiatan yang harus dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

1) Menentukan akar permasalahan dan mengkaji metode yang selama

ini dipergunakan, yaitu kurangnya minat dan juga hasil belajar

siswa karena strategi pembelajaran yang dilakukan guru kurang

menarik dan menggunakan metode konvensional (ceramah, tanya

jawab, dan tugas) yang cenderung membuat siswa bosan.

2) Menyusun kegiatan penelitian yang dilengkapi dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan

52

dan instrument pengumpulan data selama penelitian tindakan ini

dilaksanakan.

3) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di

kelas, dalam hal ini peneliti mempersiapkan media pembelajaran

atau sarana pendukung lainnya yang juga diperlukan saat

pembelajaran dilaksanakan.

4) Mempersiapkan instrument untuk merekam dan menganalisis data

mengenai proses dan hasil tindakan dalam hal ini peneliti membuat

instrument yang diperlukan untuk merekam dan menganalisis data

mengenai proses belajar maupun hasil pembelajaran.

5) Peneliti menentukan kriteria keberhasilan

Kriteria keberhasilan dalam penilitian ini adalah:

a) Persentase ketuntasan siswa menguasai materi minimal 75%

b) Rata-rata skor dari siswa minimal 72

c) Skor aktivitas siswa sekurang-kurangnya 75

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I ini, kegiatan belajar

mengajar menggunakan strategi pembelajaran sesuai dengan (RPP),

adapun pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut:

Hari/tangggal : Rabu, 14 Maret 2018

Waktu :08.20-09.40

Materi :Shalat Jamak

53

Langka-langkah pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan awal 15 menit

a) Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan

mengucapkan basmallah dan berdoa

b) Guru memeriksa kehadiran, kerapian, pakaian, posisi tempat

duduk disesuaikan dengan kegiataan pembelajaran

c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menuliskannya

di papan tulis

d) Guru mempersiapkan media dan alat pembelajaran

2) Kegiatan Inti 50 menit

a) Mengamati

- Guru meminta siswa mengamati materi tentang shalat

jamak dan qashar yang terdapat pada LKS Fiqih

- Siswa menyimak, memperhatikan, melihat dan mengamati

penjelasan materi yang diberikan oleh guru

b) Menanya

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan pendapatnya terkait dengan materi

pembelajaran

- Siswa mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum

dipahami

54

c) Mengeksplorasi

- Guru memberikan penguatan materi dengan memberikan

suatu cerita/ fakta

- Siswa diajak menalar tentang hal-hal yang memungkinkan

untuk melaksanakan shalat jamak dalam kehidupan sehari-

hari.

d) Mengasosiasi

- Setelah peserta didik menyimak materi, guru memberikan

tugas kelompok kepada peserta didik untuk mendiskusikan

materi pelajaran

- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok tiap kelompok

terdiri dari 6-7 orang dan setiap kelompok mendapatkan

nomor undian secara acak.

- Secara berkelompok siswa bekerjasama dalam menjawab

kuis pertanyaan yang terkait dengan shalat jamak yang

diaplikasikan dengan permianan Bingo, setiap kelompok

yang berhasil menjawab pertanyaan akan mendapatkan

bintang dan menempelkannya pada lembar hasil kerja

kelompok.

e) Mengkomunikasi

- Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing

kelompok untuk saling berebut dalam menjawab

pertanyaan kuis

55

- Siswa menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

oleh guru dalam diskusi kelompok dengan permainan

Bingo

- Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan keseluruhan

jawaban dalam diskusi.

3) Penutup 15 menit

a) Melaksanakan penilaian dan refleksi

b) Memberikan tugas untuk mempelajari kembali materi tentang

shalat jamak dan qashar dan mengerjakan soal latihan di LKS

c) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya yaitu ulangan tentang materi shalat jamak dan

qashar

d) Guru memberikan motivasi dan dilanjutkan dengan membaca

doa penutup dan salam.

c. Pengamatan (Observasi)

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung

untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam

meningkatkan hasil belajar Fiqih dengan permainan Bingo. Hal-hal

yang diamati adalah mengamati sikap siswa, keaktifan siswa atau

partisipasi siswa dalam proses pembelajaran fiqih materi shalat jamak

dan qashar, dan juga penilaian kinerja Guru dan siswa selama proses

pembelajaran.

56

d. Refleksi

Pada akhir silus I peneliti merefleksi tindakan-tindakan yang

telah dilakukan dalam proses tindakan. Refleksi adalah mengkaji,

melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan.

Berdasarkan hasil pembelajaran tentang shalat jamak dan

qashar dengan permainan Bingo pada siklus I cukup banyak disukai

oleh siswa.Hal ini dapat terlihat pada minat dan antusias siswa saat

mengikuti pembelajaran.

Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung dengan

permainan Bingo ini menunjukan kemajuan partisipasi siswa untuk

menjawab kuis pertanyaan yang terkait dengan materi pembahasan

yang diaplikasikan dengan permainan Bingo.Terlihat bahwa parasiswa

saling bekerjasama dalam kelompok.Para siswa juga terlihat lebih aktif

dan dan juga lebih semangat.

Namun meskipun siswa terlihat lebih aktif dan juga antusias

dalam mengikuti pembelajaran masih ada sebagian siswa yang kurang

memahami pelaksanaan pembelajaran dengan permainan Bingo

sehingga hasil belajarnya masih banyak yang belum tuntas.Dan juga

dari kriteria ketuntasan yang telah peneliti targetkan secara

keseluruhan belum tercapai yaitu ketuntasan kelas sekurang-kurangnya

85% dari keseluruhan jumlah siswa di kelas.

Dengan melihat perkembangan pembelajaran dan juga hasil

belajar pada siklus I ini, maka masih perlu dilakukan perbaikan

57

terhadap pembelajaran selanjutnya guna untuk meningkatkan keaktifan

juga hasil belajar siswa.

3. Siklus II

Pada siklus II ini penelitian dilaksanakan di MTs NU Salatiga kelas

VII D pada tanggal 21 Maret 2018 dengan mata pelajaran Fiqih tentang

shalat Jamak dan Qashar yang diikuti oleh 33 siswa. Tahapan dan langkah-

langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan (Planning)

Pada tahap ini, kagiatan yang harus dilakukan peneliti adalah:

1) Peneliti melakukan perenungan pembelajaran berdasarkan hasil

evaluasi terhadap pembelajaran pada siklus I.

2) Menyusun kegiatan penelitian yang dilengkapi dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan

dan instrument pengumpulan data selama penelitian tindakan ini

dilaksanakan.

3) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di

kelas, dalam hal ini peneliti mempersiapkan media pembelajaran

atau sarana pendukung lainnya yang juga diperlukan saat

pembelajaran dilaksanakan.

4) Mempersiapkan instrument untuk merekam dan menganalisis data

mengenai proses dan hasil tindakan, dalam hal ini peneliti

membuat instrument yang diperlukan untuk merekam dan

58

menganalisis data mengenai proses belajar maupun hasil

pembelajaran.

5) Peneliti menentukan kriteria keberhasilan

Kriteria keberhasilan dalam penilitian ini adalah:

d) Persentase ketuntasan siswa menguasai materi minimal 75%

e) Rata-rata skor dari siswa minimal 72

f) Skor aktivitas siswa sekurang-kurangnya 75

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I ini, guru melakukan

kegiatan yang telah disusun dalan skenario pembelajaran (RPP),

adapun pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut:

Hari/tangggal : Rabu, 14 Maret 2018

Waktu : 08.20-09.40

Materi : Shalat Qashar

Langka-langkah pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan awal 25 menit

a) Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan

mengucapkan basmallah dan berdoa

b) Guru memeriksa kehadiran, kerapian, pakaian, posisi tempat

duduk disesuaikan dengan kegiataan pembelajaran

c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menuliskannya

di papan tulis

d) Guru mempersiapkan media dan alat pembelajaran

59

e) Guru mengulas kembali materi pada pertemuan sebelumnya.

2) Kegiatan Inti 40 menit

a) Mengamati

- Guru meminta siswa mengamati materi tentang shalat

jamak dan qashar yang terdapat pada LKS Fiqih

- Siswa menyimak, memperhatikan, melihat dan mengamati

penjelasan materi yang diberikan oleh guru

b) Menanya

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan pendapatnya terkait dengan materi

pembelajaran

- Siswa mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum

dipahami

c) Mengeksplorasi

- Guru memberikan penguatan materi dengan memberikan

suatu cerita/ fakta

- Siswa diajak menalar tentang hal-hal yang memungkinkan

untuk melaksanakan shalat qashar dalam kehidupan sehari-

hari

d) Mengasosiasi

- Setelah peserta didik menyimak materi, guru memberikan

tugas kelompok kepada peserta didik untuk mendiskusikan

materi pelajaran

60

- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok tiap kelompok

terdiri dari 6-7 orang dan setiap kelompok mendapatkan

nomor undian secara acak.

- Secara berkelompok siswa bekerjasama dalam menjawab

kuis pertanyaan yang terkait dengan shalat jamak yang

diaplikasikan dengan permianan Bingo, setiap kelompok

yang berhasil menjawab pertanyaan akan mendapatkan

bintang dan menempelkannya pada papan Bingo

e) Mengkomunikasi

- Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing

kelompok untuk saling berebut dalam menjawab

pertanyaan kuis

- Siswa menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

oleh guru dalam diskusi kelompok dengan permainan

Bingo

- Siswa bersama-sama menyimpulkan keseluruhan jawaban

dalam diskusi.

- Setelah permainan siswa diberikan tugas untuk

mengerjakan soal secara individu

3) Penutup 15 menit

a) Melaksanakan penilaian dan refleksi

b) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan materi selanjutnya

c) Guru memberikan motivasi dan dilanjutkan membaca doa

61

c. Observasi (Observasi)

Observasi dilakukan selama proses pembelajaranberlangsung

untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam

meningkatkan hasil belajar Fiqih dengan permainan Bingo. Hal-hal

yang diamati adalah mengamati sikap siswa, keaktifan siswa atau

partisipasi siswa dalam proses pembelajaran fiqih materi shalat jamak

dan qashar, dan juga penilaian kinerja guru dan siswa selama proses

pembelajaran.

d. Refleksi

Hasil dari siklus II dalam pembelajaran Fiqih materi shalat

Jamak dan Qashar dengan permainan Bingo siswa kelas VII D

menunjukan adanya kemajuan yang sangat memuaskan.

Jika pada siklus I siswa terlihat aktif dan antusias dalam

mengikuti pembelajaran meskipun hasil akhirnya masih banyak yang

belum tuntas KKM, namun pada siklus II ini terlihat bahwasannya

hasil akhir dari masing-masing siswa mengalami peningkatan yang

cukup memuaskan.

Dapat diketahui dari keseluruhan siswa kelas VII D yang

berjumlah 33 siswa hanya 3 siswa yang belum tuntas dengan kisaran

nilai 66-70, yang awalnya pada siklus diketahui ada 13 siswa yang

belum tuntas. Melihat peningkatan yang terjadi pada setiap siklus,

maka peneliti memutuskan untuk tidak melanjutkan untuk siklus

berikutnya.

62

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Persiklus

Hasil penelitian ini menunjukan tentang hasil belajar siswa yang terdiri

atas respon, perhatian, keaktifan, dan hasil belajar. Keaktifan siswa meliputi:

menjawab pertanyaan, bertanya, menmgemukakan pendapat, bekerja sama

dengan kelompok, mengerjakan latihan soal. Pada siklus I dan II peneliti

menggunakan suatu permainan dalam pembelajaran yaitu dengan permainan

Bingo. Berikut ini adalah deskripsi dari pra siklus, siklus I dan II, yaitu

sebagai berikut:

1. Deskripsi Pra Siklus

Hasil pengamatan pada pra siklus diketahui nilai Ulangan Harian

(UH) dan juga keaktifan siswa dalam prose pembelajaranfiqih materi

shalat jamak dan qashar semester II yang disajikan pada tabel di bawah

ini:

4.1 lembar Observasi Guru

NO Aspek Yang Diamati Skor

1 2 3

I PEMBUKAAN

1. Memeriksa kesiapan siswa

2. Melakukan kegiatan apresiasi

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A. Penguasaan Materi

3. Penguasaan materi pembelajaran

4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

5. Kejelasan dalam penyampaian materi

6. Menghubungkan materi dengan kehidupan

63

B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran

7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi (tujuan) akan dicapai

8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

9. Menguasai kelas

10. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat

kontekstual

11. Melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tumbuhnya kebiasaan

positif

12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu yang direncanakan

C. Pendayagunaan Sumber Belajar/Media

Pembelajaran

13. Mendayagunakan sumber belajar/media

secara efektif dan efisien

14. Menghasilkan pesan yang menarik

15. Melibatkan siswa dalam pendayagunaan

sumber belajar/media

D. Pelibatan Siswa

16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa

dalam pembelajaran

17. Menunjukan respon terbuka terhadap

respon siswa

18. Menumbuhkan keceriaan dan antusias

siswa

E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

19. Memantau kemajuan belajar selama proses

20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi (tujuan)

F. Penggunaan Bahasa

21. Menggunakan bahsa lisan dan tulisan

secara jelas, baik, dan benar

22. Menyampaiakan pesan dengan gaya yang

sesuai

III PENUTUP

23. Melakukan refleksi/membuat rangkuman

24. Melakukan tindak lanjut

Total Skor 32 dari 72

Kategori Tidak Tepat

Keterangan:

1. Tidak Tepat 3. Tepat

2. Kurang Tepat

64

Tabel 4.2 Keaktifan Siswa

No Nama

Kemunculan respon tanya jawab

Aktif Kurang Aktif

1. Siswa 1

2. Siswa 2

3. Siswa 3

4. Siswa 4

5. Siswa 5

6. Siswa 6

7. Siswa 7

8. Siswa 8

9. Siswa 9

10. Siswa 10

11. Siswa 11

12. Siswa 12

13. Siswa 13

14. Siswa 14

15. Siswa 15

16. Siswa 16

17. Siswa 17

18. Siswa 18

19. Siswa 19

20. Siswa 20

21. Siswa 21

22. Siswa 22

23. Siswa 23

24. Siswa 24

25. Siswa 25

26. Siswa 26

27. Siswa 27

28. Siswa 28

29. Siswa 29

30 Siswa 30

31. Siswa 31

32. Siswa 32

33. Siswa 33

Jumlah 6 Siswa 27 Siswa

Persentase 18,18% 81,81%

65

Pada tabel 4.2keaktifan siswa diketahui yang aktif bertanya dan

menjawab pertanyaan selama proses pembelajaran persentasenya adalah

18,18%, sedangakan yang kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran

persentasenya adalah 81,81%. Menurut kategori keaktifan berarti siswa

dalam mengikuti pembelajaran masih kurang aktif, masih banyak siswa

yang berbicara dengan teman, bermain, mengganggu teman dan juga

malas-malasan.

Tabel 4.3NilaiUlangan Harian (UH) Mata Pelajaran Fiqih Materi Shalat

Jamak dan Qashar

No Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas

1. Siswa 1 64

2. Siswa 2 67

3. Siswa 3 70

4. Siswa 4 64

5. Siswa 5 58

6. Siswa 6 58

7. Siswa 7 67

8. Siswa 8 79

9. Siswa 9 76

10. Siswa 10 61

11. Siswa 11 67

12. Siswa 12 58

13. Siswa 13 56

14. Siswa 14 82

15. Siswa 15 70

16. Siswa 16 52

17. Siswa 17 40

18. Siswa 18 67

19. Siswa 19 53

20. Siswa 20 67

21. Siswa 21 64

22. Siswa 22 64

23. Siswa 23 70

24. Siswa 24 70

25. Siswa 25 73

66

26. Siswa 26 79

27. Siswa 27 70

28. Siswa 28 64

29. Siswa 29 85

30 Siswa 30 55

31. Siswa 31 52

32. Siswa 32 49

33. Siswa 33 46

Jumlah 2.022 6 Siswa 27 Siswa

Rata-rata Kelas 61,27

Nilai Tertinggi 85

Nilai Terendah 40

Pada tabel 4.3 diketahui hasil belajar siswa kurang memuaskan,

nilai rata-rata kelas yaitu 61,27 dan masih banyak siswa yang belum tuntas

dari 33 siswa yang tuntas KKM hanya 6 siswa dan 27 siswa lainnya

belum tuntas KKM dengan rentang nilai 40-70, sedangkan nilai KKMnya

adalah 72. Ini berarti secara klasikal belum ada ketuntasan belajar,

sedangkankriteriaketuntasan belajar adalah 85% dari jumlah siswa di

kelas.Dari tabel pra siklus ini belum menunjukan hasil belajar yang

memuaskan.

2. Deskripsi Siklus I

a. Tujuan Sikus I

1) Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran Fiqih

materi shalat jamak dan qahar dengan permainan Bingo.

2) Untuk meningkatkan semangat belajar siswa agar siswa tidak

merasa bosan

67

3) Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran baik dalam hal bertanya, menjawab pertanyaan,

maupun bekerjasama dengan teman

4) Untuk meningkatkan hasil belajar Fiqih

b. Hasil siklus I

Hasil pengamatan pada siklus I dapat diketahui pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.4Keaktifan Siswa Siklus I

No Nama

Kemunculan respon tanya jawab

Aktif Kurang Aktif

1. Siswa 1

2. Siswa 2

3. Siswa 3

4. Siswa 4

5. Siswa 5

6. Siswa 6

7. Siswa 7

8. Siswa 8

9. Siswa 9

10. Siswa 10

11. Siswa 11

12. Siswa 12

13. Siswa 13

14. Siswa 14

15. Siswa 15

16. Siswa 16

17. Siswa 17

18. Siswa 18

19. Siswa 19

20. Siswa 20

21. Siswa 21

22. Siswa 22

23. Siswa 23

24. Siswa 24

25. Siswa 25

68

26. Siswa 26

27. Siswa 27

28. Siswa 28

29. Siswa 29

30 Siswa 30

31. Siswa 31

32. Siswa 32

33. Siswa 33

Jumlah 20 Siswa 13 Siswa

Persentase 60,60% 39,39%

Pada tabel 4.4keaktifan siswa diketahui yang aktif bertanya,

menjawab pertanyaan dan bekerjasama dengan kelompok selama proses

pembelajaran rata-ratanya adalah 60,60%, sedangakan yang kurang aktif

dalam mengikuti pembelajaran persentasenya adalah 39,39%. Menurut

kategori keaktifan berarti siswa dalam mengikuti pembelajaran cukup aktif

dan antusias.

Tabel 4.5Hasil Belajar Siswa siklus I

No Nama Nilai Tuntas Tidak

Tuntas

1. Siswa 1 75

2. Siswa 2 58

3. Siswa 3 58

4. Siswa 4 78

5. Siswa 5 75

6. Siswa 6 78

7. Siswa 7 58

8. Siswa 8 78

9. Siswa 9 78

10. Siswa 10 58

11. Siswa 11 58

12. Siswa 12 58

13. Siswa 13 75

14. Siswa 14 78

15. Siswa 15 78

16. Siswa 16 75

17. Siswa 17 78

69

18. Siswa 18 58

19. Siswa 19 58

20. Siswa 20 78

21. Siswa 21 78

22. Siswa 22 78

23. Siswa 23 75

24. Siswa 24 75

25. Siswa 25 58

26. Siswa 26 78

27. Siswa 27 78

28. Siswa 28 58

29. Siswa 29 78

30 Siswa 30 78

31. Siswa 31 58

32. Siswa 32 58

33. Siswa 33 58

Jumlah 2296 20 Siswa 13 Siswa

Rata-rata Kelas 69,57

Nilai Tertinggi 78

Nilai Terendah 58

Prosentasi Ketuntasan Klasikal:

P = ∑ siswa yang tuntas belajar X 100

∑ siswa

P = 20 X 100 = 60,60%

33

Pada tabel 4.5 diketahui hasil belajar siswa cukup baik, dengan

persentase ketuntasan dalam kelas yaitu 60,60% dengan nilai rata-rata

kelas yaitu 69,57 nilainya masih belum memenuhi KKM. Hasil tersebut

menunjukan bahwa pada siklus I ini ketuntasan belajar secara klasikal

belum mencapai 85%, tetapi menunjukan adanya peningkatan meskipun

masih ada 13 siswa yang belum tuntas dengan nilai yang jauh dari KKM

yaitu dengan nilai 58. Selain hasil belajar yang mengalami peningkatan

70

keaktifan siswa juga terlihat lumayan meningkat dari yang pra siklus

hanya 18,18% pada siklus I ini meningkat menjadi 60,60%, peningkatan

yang cukup memuaskan.

3. Deskripsi Siklus II

a. Tujuan Siklus II

1) Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran Fiqih

materi shalat jamak dan qahar dengan permianan Bingo.

2) Untuk meningkatkan semangat belajar siswa agar siswa tidak

merasa bosan

3) Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran baik dalam hal bertanya, menjawab pertanyaan,

maupun bekerjasama dengan teman

4) Untuk meningkatkan hasil belajar Fiqih

b. Hasil Siklus II

Hasil pengamatan pada siklus II dapat diketahui pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.6 Keaktifan Siswa Siklus II

No Nama

Kemunculan Respon Tanya Jawab

Aktif Kurang Aktif

1. Siswa 1

2. Siswa 2

3. Siswa 3

4. Siswa 4

5. Siswa 5

6. Siswa 6

7. Siswa 7

8. Siswa 8

71

9. Siswa 9

10. Siswa 10

11. Siswa 11

12. Siswa 12

13. Siswa 13

14. Siswa 14

15. Siswa 15

16. Siswa 16

17. Siswa 17

18. Siswa 18

19. Siswa 19

20. Siswa 20

21. Siswa 21

22. Siswa 22

23. Siswa 23

24. Siswa 24

25. Siswa 25

26. Siswa 26

27. Siswa 27

28. Siswa 28

29. Siswa 29

30 Siswa 30

31. Siswa 31

32. Siswa 32

33. Siswa 33

Jumlah 30 Siswa 3 Siswa

Persentase 90,90% 09,09%

Pada tabel 4.6 keaktifan siswa diketahui yang aktif bertanya dan

menjawab pertanyaan selama proses pembelajaran persentasenya adalah

90,90%, sedangakan yang kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran

persentasenya adalah 09,09%. Menurut kategori keaktifan berarti siswa

dalam mengikuti pembelajaran cukup aktif dan antusias, meskipun masih

ada yang kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran tetapi dalam siklus II

sudah mengalami peningkatan yang sangat signifikan dan sangat

memuaskan.

72

Tabel 4.7 Hasil Belajar Siklus II

No Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas

1. Siswa 1 80

2. Siswa 2 64

3. Siswa 3 76

4. Siswa 4 88

5. Siswa 5 68

6. Siswa 6 80

7. Siswa 7 84

8. Siswa 8 80

9. Siswa 9 80

10. Siswa 10 60

11. Siswa 11 80

12. Siswa 12 80

13. Siswa 13 96

14. Siswa 14 80

15. Siswa 15 80

16. Siswa 16 88

17. Siswa 17 96

18. Siswa 18 76

19. Siswa 19 80

20. Siswa 20 96

21. Siswa 21 96

22. Siswa 22 88

23. Siswa 23 80

24. Siswa 24 80

25. Siswa 25 68

26. Siswa 26 84

27. Siswa 27 84

28. Siswa 28 80

29. Siswa 29 80

30 Siswa 30 84

31. Siswa 31 76

32. Siswa 32 76

33. Siswa 33 84

Jumlah 2672 30 Siswa 3 Siswa

Rata-rata Kelas 80,96

Nilai Tertinggi 96

Nilai Terendah 60

73

Prosentasi Ketuntasan Klasikal:

P = ∑ siswa yang tuntas belajar X 100

∑ siswa

P = 30 X 100 = 90,90%

33

Pada tabel 4.7 diketahui hasil belajar siswa sangat baik dan

memuaskan, dengan persentase siswa yang tuntas yaitu 90,90% dan

dengan nilai rata-rata kelas yaitu 80,96,nilai yang sangat bagus dan

melampaui KKM. Hasil tersebut menunjukan bahwa pada siklus II ini

ketuntasan belajar secara klasikal sudah mencapai 85% bahkan lebih dari

ketuntasan secara klasikal.Dari 33 siswa yang tuntas ada 30 siswa dan

yang belum tuntas ada 3 siswa dengan rentang nilai 60-68.

B. Pembahasan

Melalui hasil penelitian ini menunjukan bahwa cara belajar dengan

menggunakan strategi Active Learning yang menerapkan permainan Bingo

memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas

VIID. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya keaktifan dan juga

pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru.

Untuk mengetahui hasil, maka dilakukan penelitian melalui dua

siklus.Pra siklus dilihat sebagai gambaran bahwa metode konvensional perlu

diperbaiki dengan metode yang lebih menarik demi meningkatkan hasil

belajar yang maksimal. Dengan metode konvensional tentu suasana dalam

proses pembelajaran akan membosankan dan membuat siswa menjadi

74

cenderung sibuk sendiri dan kurang tertarik untuk memperhatikan penjelasan

guru.

Berikut ini adalah penjabaran gabungan hasil evaluasi antar siklus

yang disajkan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.8 Gabungan Hasil Evaluasi Antar Siklus

No Nama

Nilai

Pra Siklus Siklus I Siklus II

1. Siswa 1 64 75 80

2. Siswa 2 67 58 64

3. Siswa 3 70 58 76

4. Siswa 4 64 78 88

5. Siswa 5 58 75 68

6. Siswa 6 58 78 80

7. Siswa 7 67 58 84

8. Siswa 8 79 78 80

9. Siswa 9 76 78 80

10. Siswa 10 61 58 60

11. Siswa 11 67 58 80

12. Siswa 12 58 58 80

13. Siswa 13 56 75 96

14. Siswa 14 82 78 80

15. Siswa 15 70 78 80

16. Siswa 16 52 75 88

17. Siswa 17 40 78 96

18. Siswa 18 67 58 76

19. Siswa 19 53 58 80

20. Siswa 20 67 78 96

21. Siswa 21 64 78 96

22. Siswa 22 64 78 88

23. Siswa 23 70 75 80

24. Siswa 24 70 75 80

25. Siswa 25 73 58 68

26. Siswa 26 79 78 84

27. Siswa 27 70 78 84

28. Siswa 28 64 58 80

29. Siswa 29 85 78 80

30 Siswa 30 55 78 84

31. Siswa 31 52 58 76

75

32. Siswa 32 49 58 76

33. Siswa 33 46 58 84

Rata-rata 61,27 69,57 80,96

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui perolehan nilai rata-rata dari

pra siklus hingga siklus ke II.Dari tabel di atas terlihat bahwasannya

terjadi pningkatan yang sangat signifikan dari pra siklus ke siklus I dan ke

siklus II. Terjadi peningkatan hasil belajar dari pra siklus ke siklus I, dari

rata-rata pra silkus 61,27 meningkat menjadi 69,57 pada siklus I, dan dari

siklus I ke siklus II terjadi peningkatkan yang sangat memuaskan yaitu

dari rata-rata siklus I 69,57 meningkat menjadi 80,96 pada siklus II.

Dengan melihat peningkatan dari tiap-tiap siklus maka diketahui bahwa

pelaksanaan PTK dengan strategi pembelajaran dengan permainan Bingo

berhasil meningkatkan hasil belajar siswa dan telah mencapai ketuntasan

klasikal ≥85% dari jumlah siswa di kelas.

Berikut ini adalah penjabaran hasil penelitian yang telah dilakukan

pada siswa kelas VIID MTs NU Salatiga dari tiap-tiap siklus,

penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Siklus I

Pada penelitian ini, pembelajaran pada siklus I menguunakan

metode permainan Bingo.Adapun tahapan pembelajaran ini mencakup

4 tahapan yaitu, tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan

refleksi.Pada pembelajaran siklus I diperoleh hasil evaluasi siswa

dalam hal keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan juga

hasil belajar siswa. Dari pengamatan keaktifan siswa dapat diketahui

76

persentase keaktifan siswa pada siklus I adalah 60,60% dari awalnya

pra siklus hanya 18,18% siswa yang aktif. Jadi dari hasil pengamatan

keaktifan siswa mengalami peningkatan.

Selain itu dari hasil belajar siswa pada awal pra siklus dapat

diketahui rata-ratanya adalah 61,27 dengan jumlah siswa yang belum

tuntas adalah 27, pada siklus I mengalami peningkatan dengan rata-

rata 69,57 dengan jumlah siswa yang belum tuntas 13 siswa. Dari 13

siswa yang belum tuntas KKM memperoleh nilai dengan 58, dan untuk

20 siswa yang tuntas memperoleh nilai dengan kisaran 75-78.

Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan

untuk mengamati kinerja guru dan siswa selama proses pembelajaran

dengan permainan Bingo yang berlangsung selama siklus I, berikut

adalah penjabarannya:

Tabel 4.9 Lembar Observasi Guru

NO Aspek Yang Diamati Skor

1 2 3

I PEMBUKAAN

1. Memeriksa kesiapan siswa

2. Melakukan kegiatan apresiasi

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A. Penguasaan Materi

3. Penguasaan materi pembelajaran

4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan

lain yang relevan

5. Kejelasan dalam penyampaian materi

6. Menghubungkan materi dengan kehidupan

nyata

B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran

7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) akan dicapai

8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

9. Menguasai kelas

77

10. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat

kontekstual

11. Melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tumbuhnya kebiasaan

positif

12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu yang direncanakan

C. Pendayagunaan Sumber Belajar/Media

Pembelajaran

13. Mendayagunakan sumber belajar/media

secara efektif dan efisien

14. Menghasilkan pesan yang menarik

15. Melibatkan siswa dalam pendayagunaan

sumber belajar/media

D. Pelibatan Siswa

16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa

dalam pembelajaran

17. Menunjukan respon terbuka terhadap

respon siswa

18. Menumbuhkan keceriaan dan antusias

siswa

E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

19. Memantau kemajuan belajar selama proses

20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi (tujuan)

F. Penggunaan Bahasa

21. Menggunakan bahsa lisan dan tulisan

secara jelas, baik, dan benar

22. Menyampaiakan pesan dengan gaya yang

sesuai

III PENUTUP

23. Melakukan refleksi/membuat rangkuman

24. Melakukan tindak lanjut

Total Skor 53 dari 72

Kategori Kurang Tepat

Keterangan:

1. Tidak Tepat

2. Kurang Tepat

3. Tepat

78

Hasil observasi kinerja guru terlihat bahwasannnya aktivitas

guru dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I cukup baik meskipun

masih banyak hal-hal yang belum tepat dalam proses

pelaksanaannya.Namun beberapa aktivitas yang terlihat baik

diantarnya yaitu yaitu meliputi kelancaran dalam penyampaian materi,

berinteraksi dengan siswa, penggunaan metode dan media pendukung

dalam pembelajaran, dan juga sikap dalam mengajar.Namun terdapat

kekurangan yaitu dalam hal mengaktifkan siswa untuk bertanya dan

menjawab pertanyaan dikarenakan masih ada siswa yang gaduh

sehingga guru tidak bisa mennguasai kelas.

Tabel 4.10 Lembar Observasi Siswa

NO Aspek Yang Diamati Skor

1 2 3

I Keaktifan Siswa

1. Siswa aktif mencatat materi pelajaran

2. Siswa aktif bertanya

3. Siswa aktif menjawab

II Perhatian Siswa

3. Siswa diam tanpa kata

4. Tidak rame

5. Antusias mengikuti pembelajaran

6. Terfokus pada materi

III Kedisiplinan

7. Absen kehadiran

8. Masuk tepat waktu

9. Tidak menganggu pembelajaran

IV Penugasan

11. Mengerjakan semua tugas

12. Mengerjakan sesuai dengan perintah

13. Bekerja sama dengan kelompok dalam

mengerjakan tugas

Total Skor 24 dari 39

Kategoei Baik

79

Keterangan:

1. Kurang baik

2. Baik

3. Sangat baik

Hasil observasi siswa terlihat bahwasannya aktivitas siswa

dalam mengikuti pembelajarn lumayan baik meskipun dalam hal

keaktifan untuk bertanya dan mejawab pertanyaan masih kurang dan

jugamasih terdapat beberapa siswa yang gaduh, asyik sendiri, dan

mengagnggu teman yang megakibatkan guru sulit untuk menguasai

kelas.Meskipun demikian antusias siswa untuk mengikuti

pembelajaran cukup baik.Dan terlihat juga siswa lebih bersemangat

dan mau untuk memperhatikan penjelasan dari guru.Dalam

mengerjakan tugas berkelompok siswa cukup antusias dan aktif

bekerjasama dengan kelompok masing-masing.

2. Siklus II

Pada pembelajaran siklus II ini, pembelajaran sama dengan

siklus I yaitu dengan permainan Bingo, namun dalam siklus II penelti

lebih memperhatikan kendala-kendala yang terjadi pada siklus I agar

tidak terulang kembali kesalahan-kesalahan pada siklus I.

Pada siklus II diperoleh data evaluasi siswa tentang aktivitas

siswa dalam pembelajaran, pada siklus ke II inidapat diketahui

bahwasannya terjadi peningkatan yang sangat signifikan dari pra siklus

dan siklus I, yaitu 90,90% tingkat keaktifan siswa pada siklus II.

80

Selain itu hasil belajar siswa pada siklus II juga mengalami

peningkatan yaitu dari siklus I ada 13 siswa yang belum tuntas, pada

siklus II hanya tersisa 3 siswa yang belum tuntas KKM yaitu dengan

kisaran nilai 60-68. Dan untuk 30 siswa yang tuntas dengan kisaran

nilai 76-96.

Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan

untuk mengamati kinerja guru dan siswa selama proses pembelajaran

dengan permainan Bingo yang berlangsung selama siklus II, berikut

adalah penjabarannya:

Tabel 4.11 Lembar Observasi Guru

NO Aspek Yang Diamati Skor

1 2 3

I PEMBUKAAN

1. Memeriksa kesiapan siswa

2. Melakukan kegiatan apresiasi

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A. Penguasaan Materi

3. Penguasaan materi pembelajaran

4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan

lain yang relevan

5. Kejelasan dalam penyampaian materi

6. Menghubungkan materi dengan kehidupan

nyata

B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran

7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi (tujuan) akan dicapai

8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

9. Menguasai kelas

10. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat

kontekstual

11. Melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tumbuhnya kebiasaan

positif

12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu yang direncanakan

81

C. Pendayagunaan Sumber Belajar/Media

Pembelajaran

13. Mendayagunakan sumber belajar/media

secara efektif dan efisien

14. Menghasilkan pesan yang menarik

15. Melibatkan siswa dalam pendayagunaan

sumber belajar/media

D. Pelibatan Siswa

16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa

dalam pembelajaran

17. Menunjukan respon terbuka terhadap

respon siswa

18. Menumbuhkan keceriaan dan antusias

siswa

E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

19. Memantau kemajuan belajar selama proses

20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi (tujuan)

F. Penggunaan Bahasa

21. Menggunakan bahsa lisan dan tulisan

secara jelas, baik, dan benar

22. Menyampaiakan pesan dengan gaya yang

sesuai

III PENUTUP

23. Melakukan refleksi/membuat rangkuman

24. Melakukan tindak lanjut

Total Skor 70 dari 72

Kategori Tepat

Keterangan:

1. Tidak Tepat

2. Kurang Tepat

3. Tepat

Hasil observasi kinerja guru terlihat bahwasannya aktivitas

guru dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II sangat baik, yaitu

meliputi kelancaran dalam penyampaian materi, berinteraksi dengan

siswa, penggunaan metode dan media pendukung dalam pembelajaran,

82

dan juga sikap dalam mengajar.Antusias guru dalam mengajar

meningkat dan interkasi dengan siswa juga meningkat, dan

penggunaan metode pembelajaran yang menarik dapat diikuti oleh

siswa yang akhirnya dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam

mengikuti pembelajaran.

Tabel 4.12 Lembar Observasi Siswa

NO Aspek Yang Diamati Skor

1 2 3

I Keaktifan Siswa

1. Siswa aktif mencatat materi pelajaran

2. Siswa aktif bertanya

3. Siswa aktif menjawab

II Perhatian Siswa

3. Siswa diam tanpa kata

4. Tidak rame

5. Antusias mengikuti pembelajaran

6. Terfokus pada materi

III Kedisiplinan

7. Absen kehadiran

8. Masuk tepat waktu

9. Tidak menganggu pembelajaran

IV Penugasan

11. Mengerjakan semua tugas

12. Mengerjakan sesuai dengan perintah

13. Mengerjakan tugas dengan tenang

Total Skor 36 dari 39

Kategori Sangat Baik

Keterangan:

1. Kurang baik

2. Baik

3. Sangat baik

83

Hasil observasi siswa terlihat bahwasannya aktivitas siswa

dalam mengikuti pembelajaran sangat baik , keaktifan siswa juga

meningkat dari yang awalnya siswa malu dan enggan untuk bertanya

dan menjawab pertanyaan pada siklus II ini antusias siswa

meningkat.Semangat belajar siswa juga meningkat, banyak siswa yang

fokus memperhatikan penjelasan guru juga aktif untuk mengerjakan

latihan-latihan soal.

Untuk mengetahui hasil penelitian yang telah dilakukan berikut

ini akan disajikan beberapa tabel dan grafik yang menjelaskan hasil

penelitian dari tiap-tiap siklus meliputi keaktifan siswa, dan hasil

belajar siswa. Berikut adalah penjabarannya:

Tabel 4.13 Hasil Gabungan Keaktifan Siswa

Siklus Jumlah Persentase

Aktif Tidak aktif Aktif Tidak aktif

Pra Siklus 6 Siswa 27 Siswa 18,18% 81,81%

Siklus I 20 Siswa 13 Siswa 60,60% 39,39%

Siklus II 30 Siswa 3 Siswa 90,90% 09,09%

Tabel 4.14 Gabungan Hasil Belajar

Siklus

Hasil Belajar

Jumlah

Nilai

Rata-

rata

Jumlah Persentase

Tuntas Tidak

Tuntas

Aktif Tidak

Aktif

Pra

Siklus 2022 61,27

6 siswa 27 siswa 81,81% 18,18%

Siklus I 2296 69,57 20

siswa

13 siswa 60,60% 39,39%

Siklus II 2672 80,96 33

siswa

3 siswa 90,90% 09,09%

84

Grafik 4.1 hasil belajar siswa dari tiap-tiap siklus

Keterangan:

= Rata-rata Kelas

= Siswa Tuntas

= Siswa tidak Tuntas

Dari gambar diatas maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan

penelitian pada tiap-tiap siklus mengalami peningkatan. Dilihat dari nilai

hasil belajar siswa pada pra siklus yang tuntas KKM hanya 6 siswa dengan

rata-rata 61,27, dan pada siklus I yang tuntas bertambah menjadi 20 siswa

dengan rata-rata 69,57, dan pada siklus II yang tuntas semakin bertambah

menjadi 30 siswa dengan rata-rata 80,96. Dan untuk keaktifan siswa pada

pra siklus hanya persentasenya adalah 18,18% siswa yang aktif, untuk

siklus I meningkat menjadi 60,60%, dan untuk siklus II meningkat

menjadi 90,90% siswa yang aktif.

0

20

40

60

80

100

12

3

0 0

0

61,27 69,57

80,96

18,18

60,6

90,9 81,81

39,39

9,09

85

Melihat peningkatan prestasi belajar siswa yang cukup signifikan

yang terjadipada tiap-tiap siklus, dengan kriteria ketuntasan klasikal

minimal 85% dari jumlah siswa di kelas.Dengan hasil akhir yang sudah

melampaui kriteria ketuntasan klasikal dengan persentase 90%.Oleh

karena itu dengan melihat peningkatan yang terjadi maka kegiatan

pembelajaran fiqih materi shalat jamak dan qashar dengan permainan

Bingo telah berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII D

dengan pelaksanaan dua siklus.

86

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan dari penelitian

tentang peningkatan prestasi belajar fiqih materi shalat jamak dan qashar dengan

permainan bingo terlihat ada peningkatan prestasi belajar yang cukup

signifikan.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keaktifan dan semangat siswa

meningkat yang akhirnya membuat prestasi belajar siswa mengalami

peningakatan pada tiap siklusnya, dengan hasil sebagai berikut: pada pra siklus

dengan jumlah siswa di kelas 33 siswa yang tuntas belajar ada 6 siswa dengan

persentase 18,18%, dan 81,81% atau ada 27 siswa yang tidak tuntas belajar

dengan rata-rata kelas 61,27, pada siklus I meningkat menjadi 20 siswa atau

60,60% siswa yang tuntas belajar , dan 13 siswa atau 39,39% siswa yang belum

tuntas belajar dengan rata-rata kelas 69,57, dan pada siklus II meningkat lagi

menjadi 30 siswa atau 90,90% siswa yang tuntas belajar, dan 3 siswa atau 09,09%

siswa yang belum tuntas belajar dengan rata-rata kelas 80,96.

87

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh agar proses belajar

mengajar mata pelajaran fiqih lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang

optimal, maka disampaikan saran sebagai berikut:

1. Guru hendaknya berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran dengan

menerapkan model-model pembelajaran yang inovatif salah satunya

dengan menggunakan permainan Bingo dalam model pembelajaran

kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) agar siswa lebih

bersemangat dan tidak bosan.

2. Untuk mengaktifkan siswa perlu melibatkan siswa secara aktif dalam

proses belajar mengajar agar siswa merasa senang dan merasa dihargai.

3. Guru menggunakan sumber pembelajaran yang tersedia dalam proses

pembelajaran dan juga menggunakan media yang menarik.

4. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut agar prestasi belajar siswa lebih

baik.

5. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan

agar diperoleh hasil yang lebih baik.

88

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaini. 1990. Evaluasi Instruksional. Bandung: Remaja Rosda Karya

Arikunto, Suharsimin, et al. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

Aqib, Zainal & Ali Murtadlo. 2016. Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif dan

Inovatif. Cet-1. Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Baharudin. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Group.

Hamalik, Oemar. 2007. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Hamdani.2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Jumantoro, Totok & Samsul Munir Amin. 2005. Kamus Ilmu Ushul Fiqih. Cet-1.

Amzah.

Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Cet-3.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Mulyasa. 2013. Pengembangan Implementasi Kurikulum 2103. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Silberman, Melvin. 20009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.

Cet-6. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Silberman, Melvin. 2012. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif (101

Cara Belajar Aktif). Cet-4. Bandung: Nuansa.

Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Pratiknya.

Cet-3. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Cet-7. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

89

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM).

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Departemen Agama RI Direktorat Jendral Agama Islam. 2002. Buku Pelajaran Fiqih

(Untuk Madrasah Tsanawiyah). Cet-3. Direktorat Jendral Kelembagaan

Agama Islam Departemen Agama RI.

Skripsi Bety Rosidah. 2013. “Pengaruh Aktivitas Siswa Dalam Pelaksanaan Model

Pembelajaran Bingo Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013.

90

LAMPIRAN-LAMPIRAN

91

SCAN SURAT PENELITIAN

92

PERIJINAN

93

PERMOHONAN PEMBIMBING

94

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Nama Sekolah : MTs NU Salatiga

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/ Semester: VII D/ II

Materi Pokok : Shalat Jamak

Alokasi Waktu : 2x40 Menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (toleransi), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaualan dan

keberedaannya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasrkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengatahuan tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni,, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret, (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikas, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang ama dalam satu

sudut pandangan/ teori.

B. Kompetensi Dasar

1.2 Menerima ketentuan shalat jamak dan qashar

1.3 Meyakini kewajiban shalat dalam berbagai keadaan

2.2 Menghayati nilai-nilai positif dalam shalat jamak dan qashar

2.3 Menghayati nilai-nilai positif dalam melaksanakan shalat wajib dalam

berbagai keadaan

3.3 Memahami ketentuan shalat jamak dan qashar

95

C. Indikator

1. Menjelaskan pengertian shalat jamak

2. Menunjukan dalil naqli mengenai shalat jamak

3. Mengklarifikasi shalat yang bisa dijamak

4. Menyebutkan syarat-syarat diperbolehkannya melaksanakan jamak

5. Menyebutkan macam-macam shalat jamak

6. Menyebutkan hikmah shalat

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan

mengkomunikasikan di harapkan peserta didik mampu:

1. Menjelaskan pengertian shalat jamak

2. Menunjukan dalil naqli mengenai shalat jamak

3. Mengklarifikasi shalat yang boleh dijamak

4. Menyebutkan syarat-syarat diperbolehkannya melaksanakan shalat jamak

E. Materi Pokok

1. Shalat Jamak

a) Pengertian dan Dasar Hukum Shalat Jamak

Shalat Jamak secara bahasa, jamak berasal dari bahasa arab

yang artinya menggabungkan atau mengumpulkan. Jadi secara istilah

dairtikan menggabungkan dua shalat fardu dalam satu waktu. Dalam

hal ini shalat fardhu yang boleh untuk dijamak adalah shalat Zuhur

dengan Asar, dan shalat Maghrib dengan Isya.

Shalat jamak merupakan rukhsah dari Allah Swt, untuk

mempermudah umat Islam dalam mengerjakan ibadah shalat fardu

pada keadaan-keadaan tertentu, seperti sedang berada di Arafah dan

Muzdalifah saat berhaji, sedang sakit, sedang berpergian jauh, dalam

kadaan atkut, dalam keadaan hujan deras. Hukum mengerjakan shalat

secara jamak adalah mubah bagi orang-orang yang memenuhi syarat-

syarat yang telah ditentukan oleh syariat.

96

Sebuah riwayat menyebutkan yaitu sebagai berikut:

عليه وسلم كان في غزو صلى للا ة تبوك إذا زاغت أن رسول للا مس الش

ر قبل أن ير مس أخ هر والعصر وإن يرتحل قبل أن تزيغ الش تحل جمع بين الظ

مس قبل أن ى ينزل للعصر وفي المغرب مثل ذلك إن غابت الش هر حت الظ

ر يرتحل جمع بين المغرب والعشاء و مس أخ إن يرتحل قبل أن تغيب الش

ى ينزل لل عشاء ثم جمع بينهم المغرب حت

“Dari Muadz bin Jabal radhiallahu anhu dia berkata: “Rasulullah

shallallahu „alaihi wasallam pada perang Tabuk, ketika matahari

telah tergelincir sebelum beliau berangkat, maka beliau menjamak

antara shalat zuhur dan ashar (jamak taqdim). Dan jika beliau

berangkat sebelum matahari tergelincir, maka beliau mengundurkan

shalat zuhur sehingga beliau singgah untuk shalat Ashar (lalu

mengerjakan keduanya dengan jamak ta`khir). Demikian pula ketika

shalat maghrib, apabila matahari terbenam sebelum beliau

berangkat, maka beliau menjamak antara maghrib dan isya (dengan

jamak taqdim), dan jika beliau berangkat sebelum matahari terbenam

maka beliau mengakhirkan shalat maghrib hingga beliau singgah

pada untuk shalat isya, kemudian beliau menjamak keduanya (dengan

jamak ta`khir).” (H.R Tirmidzi).

Berdasarkan waktu pelaksanaanya, shalat jamak dapat

dibedakan menjadi dua yaitu jamak takdim dan jamak ta‟khir.

c) Jamak taqdim adalah menggabungkan dua shalat dan dikerjakan

dalam waktu shalat pertama, yaitu melakukan shalat zuhur dan

ashar dikerjakan pada waktu zuhur, shalat Maghrib dan Isya

dikerjakan pada waktu maghrib.

d) Jamak ta‟khir adalah menggabungkan dua shalat dan dikerjakan

dalam waktu shalat kedua, yaitu shalat zuhur dan ashar dikerjakan

pada waktu ashar, shalat maghrib dengan isya dikerjakan pada

waktu isya.

97

b) Sebab-sebab Shalat Jamak

Shalat jamak boleh dikerjakan apabila memenuhi syarat-syarat

sebagai berikut:

1) Sedang berada di Arafah dan Muzdalifah ketika berhaji

2) Dalam keadaan safar (bepergianjauh) dengan tujuan baik, jarak

yang ditempuh menurut sebagian ulama adalah 80,64 km

3) Dalam keadaan sakit, yaitu sakit yang menyulitkan pelaksanaan

shalat fardhu secara sempurna

4) Dalam keadaan takut atau sangat khawatir, seperti dalam keadaan

perang atau sedang terjadi kekacauan, terjadi badai yang dapat

mengancam keselamatan

5) Dalam keadaan hujan deras ketika shalat berjamaah di masjid.

c) Syarat-syarat Shalat Jamak

1) Syarat Shalat Jamak Taqdim

5) Berniat (dilakukan di dalam hati tanpa dilafadzkan) menjamak

shalat kedua pada shalat pertama

6) Mendahulukan shalat pertama baru disusul shalat kedua

7) Berurutan, artinya tidak diselingi dengan perbuatan atau

perkataan lain, kecuali duduk, iqamat atau sesuatu kepentingan

yang sangat penting

8) Adanya uzur

2) Syarat Shalat Jamak Ta‟khir

4) Niat jamak ta‟khir dilakukan pada waktu shalat yang pertama

5) Berurutan, artinya tidak diselingi dengan perbuatan atau

perkataan lain, kecuali duduk, iqamat atau sesuatu kepentingan

yang sangat penting

6) Tetap ada uzur sampai waktu shalat yang kedua

d) Cara Mengerjakan Shalat Jamak

1) Berniat menjamak shalat yang pertama dengan shalat yang kedua

(misalnya shalat zuhur dengan shalat ashar) secara jamak taqdim.

Niat cukup diucapkan dalam hati. Berikut adalah contoh niatnya:

98

ا مع العصر اداء لل تعالى هرأربع ركعات مجموع أصلي فرض الظ

Artinya: “Aku sengaja shalat fardlu dhuhur empat rokaat yang dijama' dengan Ashar, fardlu karena Allah ta'ala"

2) Takbiratul ihram, shalat dilakukan seperti biasa (empat rekaat

untuk shalat zuhur dan tiga rekaat untuk shalat maghrib) sampai

salam

3) Setelah selesai, lakukan iqamah untuk shalat yang kedua. Tidak

boleh diselingi dengan kegiatan lain, seperti berdoa, berdzikir,

berbicara dan sebagainya

4) Berniat shalat melakukan shalat yang kedua. Niat cukup diucapkan

dalam hati

5) Takbiratul ihram, shalat seperti biasa sampai salam.

Cara mengerjakan shalat jamak ta‟khir sama dengan jamak

taqdim, yang membedakan hanyalah waktu dan niatnya.

F. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Metode :Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Active Learning

(permainan Bingo)

G. Media Pembelajaran

Karton, kertas lipat berbentuk bintang dan bulat, kertas HVS.

H. Sumber Belajar

1. Buku paket Fiqih pedoman Guru

2. Buku LKS Fiqih

99

I. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Waktu

1. Awal

a. Guru memberikan salam dan memulai

pelajaran dengan mengucapkan basmallah

dan berdoa

b. Guru memeriksa kehadiran, kerapian,

pakaian, posisi tempat duduk disesuaikan

dengan kegiataan pembelajaran

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

dan menuliskannya di papan tulis

d. Guru mempersiapkan media dan alat

pembelajaran

15 menit

2. Inti

a. Mengamati

- Guru meminta siswa mengamati materi

tentang shalat jamak dan qashar yang

terdapat pada LKS Fiqih

- Siswa menyimak, memperhatikan,

melihat dan mengamati penjelasan materi

yang diberikan oleh guru

b. Menanya

- Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menyampaikan pendapatnya

terkait dengan materi pembelajaran

- Siswa mengajukan pertanyaan tentang

hal-hal yang belum dipahami

c. Mengeksplorasi

- Guru memberikan penguatan materi

dengan memberikan suatu cerita/ fakta

50 menit

100

- Siswa diajak menalar tentang hal-hal

yang memungkinkan untuk

melaksanakan shalat jamak dalam

kehidupan sehari-hari

d. Mengasosiasi

- Setelah peserta didik menyimak materi,

guru memberikan tugas kelompok

kepada peserta didik untuk

mendiskusikan materi pelajaran

- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok

tiap kelompok terdiri dari 6-7 orang dan

setiap kelompok mendapatkan nomor

undian secara acak.

- Secara berkelompok siswa bekerjasama

dalam menjawab kuis pertanyaan yang

terkait dengan shalat jamak yang

diaplikasikan dengan permianan Bingo,

setiap kelompok yang berhasil menjawab

pertanyaan akan mendapatkan bintang

dan menempelkannya pada lembar hasil

kerja kelompok.

e. Mengkomunikasi

- Guru memberikan kesempatan kepada

masing-masing kelompok untuk saling

berebut dalam menjawab pertanyaan kuis

- Siswa menanggapi pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan oleh guru

dalam diskusi kelompok dengan

permainan Bingo

- Siswa bersama-sama menyimpulakan

keseluruhan jawaban dalam diskusi

101

3. Penutup

a. Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan

mangajukan pertanyaan atau tanggapan

peserta didik dari kegiatan yang telah

dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk

perbaikan langkah selanjutnya

b. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan

memberikan tugas untuk mempelajari

kembali materi tentang shalat jamak dan

qashar dan mengerjakan soal latihan di LKS

c. Menyampaikan rencana pembelajaran pada

pertemuan berikutnya yaitu ulangan tentang

materi shalat jamak dan qashar

d. Guru memberikan motivasi dan dilanjutkan

dengan membaca doa penutup

15 menit

J. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian dilkaukan selama kegiatan pembelajaran yaitu meliputi

penilaian sikap, gotong royong, pengetahuan.

1. Rubrik Penilaian Sikap

Rubrik Nilai

Sama sekali tidak menunjukan usaha sungguh-

sungguh dalam melakukan kegiatan K

Menunjukan sudah ada usaha sungguh-sungguh dan

melakukan kegiatan tetapi masih sedikit dan belum

konsisten

C

Menunjukan ada usaha sungguh-sungguh dalam

melakukan kegiatan yang cukup sering dan mulai

konsisten

B

102

Menunjukan adanya usaha sungguh-sungguh dalam

melakukan kegiatan secara terus-menerus dan

konsisten

SB

2. Penilaian Pengetahuan (kelompok) *jumlah soal 25

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan menjawab (B) atau (S) !

1. Allah swt, memberikan rukhsah dalam beribadah kepada hamba-Nya

sebagai bentuk kasih sayang kepada hamba-Nya. Rukhsah adalah

keringanan. (B)/(S)

2. Kebiasaan Nabi saw ketika telah sampai ke empat tujuan dalam

perjalanan jauhnya adala menjamak tanpa mengqashar shalatnya.

(B)/(S)

3. Orang yang sedang bepergian jauh boleh mengerjakan dua shalat

fardhu dengan mengumpulkan keduanya adalah pengertian dari shalat

jamak. (B)/(S)

4. Menggabungkan shalat isya dan maghrib yang dikerjakan pada waktu

maghrib disebut shalat jamak ta‟khir. (B)/(S)

5. Shalat wajib yang tidak boleh dijamak adalah shalat maghrib. (B)/(S)

6. Jamak menurut bahasa berarti mengumpulkan. (B)/(S)

7. Musafir adalah orang yang sedang dalam perjalanan dan

perjalanannya tidak untuk maksiat. (B)/(S)

8. Sholat Jama‟ Taqdim dikerjakan dengan sholat yang pertama mislanya

sholat dzuhur dengan Ashar, maka yang dikerjakan pertama adalah

sholat dzuhur. (B)/(S)

9. Shalat yang boleh dijamak adalah Shalat Isya dengan Subuh. (B)/(S)

10. Niat bukan merupakan tata cara melaksanakan Sholat Jamak takhir.

(B)/(S)

11. Dalam membaca niat shalat jamak sebaiknya dibaca dengan suara yang

keras. (B)/(S)

103

12. Cara mengerjakan shalat jamak taqdim zuhur dengan ashar adalah

shalat zuhur dikerjakan dahulu 4 rekaat diwaktu zuhur, kemudian

shalat ashar 4 rekaat. (B)/(S)

13. Jarak yang diperbolehkannya melakukan shalat jamak adalah ± 80,64

km. (B)/(S)

14. Orang yang sibuk bekerja boleh menjamak shalat. (B)/(S)

15. Membaca niatketika hendak menjamak shalat hukumnya wajib. (B)/(S)

16. Ketika menjamak shalat, apabila telah mengerjakan shalat pertama

kemudian berdoa dan dilanjutkan adzan, dan iqamah. (B)/(S)

17. Takbiratul ihram hendaknya dibaca ketika hendak mengerjakan shalat.

(B)/(S)

18. Berikut adalah niat shalat jamak dzuhur dengan ashar. (B)/(S)

ا مع العصر اداء لل تعالى هرأربع ركعات مجموع أصلي فرض الظ

19. Sebab tidak diperbolehkannya menjamak shalat adalah karena adanya

udzur yaitu hujan deras. (B)/(S)

20. Seseorang yang melakukan perjalanan dari Jakarta ke Bali

menggunakan pesawat yang ditempuh selama satu jam maka, shalat

orang tersebut sebaiknya dijamak shalatnya. (B)/(S)

21. Pak Rudi melakukan shalat jamak karena sedang dalam perjalanan.

Beliau menggabungkan shalat zuhur dengan ashar yang dikerjakan

pada waktu ashar. Shalat yang beliau lakukan adalah shalat jamak

ta‟hkir. (B)/(S)

22. Allah Swt memberikan keringan/ kemudahan di dalam melaksanakan

shala. Kemudahan/ keringan tersebut dikenal dengan istilah sunah.

(B)/(S)

23. Shalat Maghrib bisa dijamak dengan shalat Ashar. (B)/(S)

24. Jumlah rekaat shalat yang dijamak adalah tetap seperti jumlah rekaat

shalat seperti biasa.(B)/(S)

25. Shalat jamak taqdim dan sha;at jamak ta‟khir dalam pelaksanaanya

hampir sama hanya yang membedakan adalah niatnya.(B)/(S)

104

SCAN TTD

105

No Kelompok : 3 Tanggal : 13 Maret 2018

Nama Anggota : Nilai :

1. Taufik 5. Zaki *- Keaktifan : 20

2. Adib 6. Ilham - Kekompakan: 18

3. Briyan 7. Andi - Ketepatan : 15

4. Agus 8. - Perolehan bintang : 25

Lembar Permainan Bingo

*setiap bintang nilainya 10

78

106

Lembar Observasi Guru Siklus I

NO Aspek Yang Diamati Skor

1 2 3

I PEMBUKAAN

1. Memeriksa kesiapan siswa

2. Melakukan kegiatan apresiasi

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A. Penguasaan Materi

3. Penguasaan materi pembelajaran

4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan

lain yang relevan

5. Kejelasan dalam penyampaian materi

6. Menghubungkan materi dengan kehidupan

nyata

B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran

7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi (tujuan) akan dicapai

8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

9. Menguasai kelas

10. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat

kontekstual

11. Melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tumbuhnya kebiasaan

positif

12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu yang direncanakan

C. Pendayagunaan Sumber Belajar/Media

Pembelajaran

13. Mendayagunakan sumber belajar/media

secara efektif dan efisien

14. Menghasilkan pesan yang menarik

15. Melibatkan siswa dalam pendayagunaan

sumber belajar/media

D. Pelibatan Siswa

16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa

dalam pembelajaran

17. Menunjukan respon terbuka terhadap

respon siswa

18. Menumbuhkan keceriaan dan antusias

siswa

E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

19. Memantau kemajuan belajar selama proses

20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi (tujuan)

107

F. Penggunaan Bahasa

21. Menggunakan bahsa lisan dan tulisan

secara jelas, baik, dan benar

22. Menyampaiakan pesan dengan gaya yang

sesuai

III PENUTUP

23. Melakukan refleksi/membuat rangkuman

24. Melakukan tindak lanjut

Total Skor 53 dari 72

Kategori Kurang Tepat

Keterangan:

4. Tidak Tepat (24-50)

5. Kurang Tepat (51-64)

6. Tepat (65-72)

108

Lembar Observasi Siswa Siklus I

NO Aspek Yang Diamati Skor

1 2 3

I Keaktifan Siswa

1. Siswa aktif mencatat materi pelajaran

2. Siswa aktif bertanya

3. Siswa aktif menjawab

II Perhatian Siswa

3. Siswa diam tanpa kata

4. Tidak rame

5. Antusias mengikuti pembelajaran

6. Terfokus pada materi

III Kedisiplinan

7. Absen kehadiran

8. Masuk tepat waktu

9. Tidak menganggu pembelajaran

IV Penugasan

11. Mengerjakan semua tugas

12. Mengerjakan sesuai dengan perintah

13. Bekerja sama dengan kelompok dalam

mengerjakan tugas

Total Skor 24 dari 39

Kategori Baik

Keterangan:

4. Kurang baik (12-20)

5. Baik (21-32)

6. Sangat baik (33-39)

109

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Nama Sekolah : MTs NU Salatiga

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/ Semester: VII D/ II

Materi Pokok : Shalat Qashar

Alokasi Waktu : 2x40 Menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (toleransi), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaualan dan

keberedaannya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasrkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengatahuan tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni,, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret, (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikas, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang ama dalam satu

sudut pandangan/ teori.

B. Kompetensi Dasar

1.2 Menerima ketentuan shalat jamak dan qashar

1.3 Meyakini kewajiban shalat dalam berbagai keadaan

2.2 Menghayati nilai-nilai positif dalam shalat Jamak dan Qashar

2.3 Menghayati nilai-nilai positif dalam melaksanakan shalat wajib dalam

berbagai keadaan

3.3 Memahami ketentuan shalat Jamak dan Qashar

110

C. Indikator

1. Menjelaskan pengertian shalat qashar

2. Menunjukan dalil naqli mengenai shalat qashar

3. Mengklarifikasi shalat yang bisa diqashar

4. Menyebutkan syarat-syarat diperbolehkannya melaksanakan qashar

5. Menyebutkan hikmah shalat qashar

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan

mengkomunikasikan di harapkan peserta didik mampu:

1. Menjelaskan pengertian shalat qashar

2. Menunjukan dalil naqli mengenai shalat qashar

3. Mengklarifikasi shalat yang boleh diqashar

4. Menyebutkan syarat-syarat diperbolehkannya melaksanakan qashar

E. Materi Pokok

1. Shalat Qashar

a) Pengertian dan Dasar Hukum Shalat Qashar

Shalat Qashar, secara bahasa adalah meringkas. Sedangkan

secara istilah adalah meringkas shalat fardhu yang berjumlah empat

rekaat menjadi dua rekaat sesuai dengan ketentuan-ketentuan syarak.

Shalat fardhu yang boleh diqashar adalah shalat Zuhur, Asar, dan Isya.

Shalat maghrib dan subuh tidak boleh diqashar. Hukum asal

mengqashar adalah adalah mubah ketika telah memenuhi syarat-syarat

yang telah ditentukan.

Mengqashar shalat merupakan rukhsah Allah Swt, kepada

orang-orang yang sulit mengerjakan shalat fardhu secara sempurna.

Namun, perlu diingat tidak semua keadaan diperbolehkan untuk

mengqashar shalat, keadaan yang diperbolehkan untuk mengqashar

shalat adalah dalam perjalanan untuk kebaikan dengan jarak tertentu.

111

Dalam Al-Qur‟an surah An-Nisa ayat 101 diterangkan tentang

diperbolehkannya shalat qashar yaitu sebagai berikut:

الة إن خفتم وإذا ضربتم في األرض فليس عليكم ج ناح أن تقصروا من الص

ا بين ا م أن يفتنكم الذين كفروا إن الكافرين كانوا لكم عدو

“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa

kamu men-qashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-

orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang

nyata bagimu”. (Q.S An-Nisa:101)

b) Syarat Sah Shalat Qashar

f) Sedang melakukan perjalanan jauh untuk kebaikan, bukan untuk

maksiat

g) Jarak yang ditempuh jauh (16 farsakh) atau sesuai batas jarak

perjalanan yang telah ditentukan

h) Melakukan qashar shalat pada shalat yang jumlah rekaatnya empat.

Qashar pada shalat hanya dilakukan sebanyak dua rekaat.

i) Berniat qashar shalat bersama takbiratul ihram, serta mengetahui

diperbolehkannya mengqashar

j) Tidak makmum pada imam yang mendirikan shalat sempurna

(muqim).

c) Cara Mengerjakan Shalat Qashar

Cara mengerjakan shalat qashar adalah memulai dengan niat

shalat qashar (diucapkan dalam hati) dengan meringkas shalat yang

jumlah rakaatnya ada empat menjadi dua rakaat dan dikerjakan pada

waktunya.

F. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Metode :Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Active Learning

(permainan Bingo)

112

G. Media Pembelajaran

Karton, kertas lipat berbentuk bintang dan bulat, kertas HVS.

H. Sumber Belajar

1. Buku paket Fiqih pedoman Guru

2. Buku LKS Fiqih

I. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Waktu

1. Awal

a. Guru memberikan salam dan memulai

pelajaran dengan mengucapkan basmallah

dan berdoa

b. Guru memeriksa kehadiran, kerapian,

pakaian, posisi tempat duduk disesuaikan

dengan kegiataan pembelajaran

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

dan menuliskannya di papan tulis

d. Guru mempersiapkan media dan alat

pembelajaran

e. Guru mengulas kembali materi pada

pertemuan sebelumnya

15 menit

2. Inti

a. Mengamati

- Guru meminta siswa mengamati materi

tentang shalat jamak dan qashar yang

terdapat pada LKS Fiqih

- Siswa menyimak, memperhatikan,

melihat dan mengamati penjelasan materi

yang diberikan oleh guru

50 menit

113

b. Menanya

- Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menyampaikan pendapatnya

terkait dengan materi pembelajaran

- Siswa mengajukan pertanyaan tentang

hal-hal yang belum dipahami

c. Mengeksplorasi

- Guru memberikan penguatan materi

dengan memberikan suatu cerita/ fakta

- Siswa diajak menalar tentang hal-hal

yang memungkinkan untuk melaksanakan

shalat qashar dalam kehidupan sehari-hari

d. Mengasosiasi

- Setelah peserta didik menyimak materi,

guru memberikan tugas kelompok kepada

peserta didik untuk mendiskusikan materi

pelajaran

- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok

tiap kelompok terdiri dari 6-7 orang dan

setiap kelompok mendapatkan nomor

undian secara acak.

- Secara berkelompok siswa bekerjasama

dalam menjawab kuis pertanyaan yang

terkait dengan shalat jamak yang

diaplikasikan dengan permianan Bingo,

setiap kelompok yang berhasil menjawab

pertanyaan akan mendapatkan bintang

dan menempelkannya pada papan Bingo

yang ditempel pada papan tulis

114

e. Mengkomunikasi

- Guru memberikan kesempatan kepada

masing-masing kelompok untuk saling

berebut dalam menjawab pertanyaan kuis

- Siswa menanggapi pertanyaan-pertanyaan

yang diajukan oleh guru dalam diskusi

kelompok dengan permainan Bingo

- Siswa bersama-sama menyimpulkan

keseluruhan jawaban dalam diskusi.

- Setelah permainan siswa diberikan tugas

untuk mengerjakan soal secara individu

3. Penutup

d) Melaksanakan penilaian dan refleksi

e) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan

materi selanjutnya

f) Guru memberikan motivasi dan dilanjutkan

dengan membaca doa penutup bersama-sama.

15 menit

J. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian dilkaukan selama kegiatan pembelajaran yaitu meliputi

penilaian sikap, gotong royong, pengetahuan.

1. Rubrik Penilaian Sikap

Rubrik Nilai

Sama sekali tidak menunjukan usaha sungguh-

sungguh dalam melakukan kegiatan K

Menunjukan sudah ada usaha sungguh-sungguh dan

melakukan kegiatan tetapi masih sedikit dan belum

konsisten

C

115

Menunjukan ada usaha sungguh-sungguh dalam

melakukan kegiatan yang cukup sering dan mulai

konsisten

B

Menunjukan adanya usaha sungguh-sungguh dalam

melakukan kegiatan secara terus-menerus dan

konsisten

SB

2. Penilaian Pengetahuan

Berilah tanda silang (x) huruf a,b,c, atau d pada jawaban yang benar !

1. Salat qashar adalah salat yang…..

a. Dipisahkan c. Diringkas

b. Digabungkan d. Ditunda

2. Dalam berniat mengqashar shalat sebaiknya niat diucapkan dengan…

a. Lantang c. Dalam hati

b. Berbisik d. Makmum

3. Meringkas bilangan rakaat shalat yang semestinya empat rakaat

menjadi dua rakaat adalah pengertian shalat….

a. Jamak c. Jamak-qashar

b. Qashar d. Jamak taqdim

4. Shalat yang boleh diqashar adalah…

a. Mahgrib dan subuh c. Zuhur dan ashar

b. Maghrib dan isya d. Subuh dan isya

5. Hukum mengqashar sahalat maghrib menjadi dua rakaat hukumnya…

a. Sunah c. Haram

b. Mubah d. Boleh

6. Dibawah ini yang termasuk orang yang boleh mengqhasar sholatnya,

kecuali….

a. Lupa atau tertidur c. Sakit

b. Musafir d. Orang Tuli

116

7. Shalat yang tidak boleh diqashar adalah….

a. Maghrib c. Ashar

b. Isya d. Dzuhur

8. Keadaan yang diringkas dalam mengqashar shalat adalah….

a. Jumlah shalatnya c. Niatnya

b. Waktu shalatnya d. Jumlah rekaatnya

9. Dalil tentang dipebolehkannya mengqashar shalat adalah….

a. Q.S An-Nisa:10 c. Q.S Al-Baqarah:101

b. Q.S An-Nisa:101 d. Q.S Al-Imron:102

10. Tujuan Allah memberikan syariat shalat fardhu secara qashar dalam

keadaan-keadaan tertentu adalah…

a. Kemudahan (rukhsah) Allah Swt kepada Umat-Nya

b. Tidak ada alasan untuk meninggalkan kewajiban

c. Bukti kasih sayang Allah kepada hamba-Nya

d. Tanda bahwa Allah berkuasa

11. Seseorang yang mengqashar shalat karena kesibukannya merupakan

tindakan yang…

a. Tidak dibenarkan c. Diperbolehkan

b. Dimaklumi d. Diharamkan

12. Apakah orang sakit yang membuat tidak sempurnanya dalam

mnegerjakan shalat diperbolehkan mengqashar shalat….

a. Boleh c. Haram

b. Sunah d. Makruh

13. Dalam Q.S An-NIsa:101 menjelaskan bahwasanya diperbolehkannya

mengaqashar shalat dengan alasan yaitu…

a. Hujan deras c. Sibuk bekerja

b. Adanya perang d. Bepergian jauh

14. Yang bukan merupakan syarat sah shalat qashar adalah…

a. Sedang melakukan perjalanan jauh

b. Berniat qashar shalat bersama takbiratul ihram

c. Melakukan qashar shalat pada shalat yang jumlah rekaatnya 4

117

d. Makmum kepada imam yang medirikan shalat sempurna (muqim)

15. Hukum mengqashar shalat zuhur dengan ashar adalah….

a. Haram c. Boleh

b. Makhruh d. Sunah

16. Salah satu sebba diperbolehkannya mengqashar shalat adalah….

a. Sedang perjalanan jauh (musafir)

b. Karena lupa waktunya

c. Sedang berhalangan

d. Karena sibuk

17. Berikut ini bukan merupakan syarat melakukan shalat qashar adalah…

a. Shalat yang bilangan rakaatnya empat

b. Berniat qashar sewaktu takbiratul ihram

c. Merupakan shalat ada‟an

d. Dilaksanakan pada waktu siang hari

18. Shalat yang bisa diqashar adalah…..

a. Zuhur, ashar, maghrib c. Maghrib, subuh, zuhur

b. Zuhur, asar, isya d. Ashar, maghrib, isya

19. Jarak tempuh yang diperbolehkannya mengqashar shalat adalah….

a. 80,80 km c. 90,64 km

b. 80,64 km d. 64,64 km

20. Arti dari potongan ayat berikut adalah وإذا ضربتم في األرض….

a. Dan apabila kamu bepergian dimuka bumi

b. Dan apabila kamu pergi jauh

c. Dan apabila kamu lupa kemana harus pergi

d. Dan apabila kamu sibuk bekerja

21. Andi hendak mengqashar shalat dzuhur, maka Andi mengerjakan

shalat dzuhur berapa rekaat…

a. 3 rekaat c. 2 rekaat

b. 4 rekaat d. 1 rekaat

118

22. Niat mengqashar shalat hendaknya dibaca ….

a. Dalam hati c. Bisik-bisik dengan sebelah

b. Lantang d. diulang-ulang

23. Menggabungkan waktu shalat dan juga meringkas jumlah rekaat shalat

adalah pengertian dari….

a. Qashar c. Jamak taqdim

b. Jamak-qashar d. Qashar ta‟khir

24. Mengapa Allah memperbolehkan mengqashar shalat….

a. Karena Allah tidak menginginkan hamba-Nya meninggalkan shalat

b. Karena Allah sayang kepada hamba-Nya

c. Karean Allah ingin memberikan hadiah kepada hamba-Nya

d. Karena Allah menyuruh umatnya untuk mengerjakan shalat qashar

25. Musafir adalah….

a. Orang yang sedang bepergian jauh dengan jarak yang ditempuh

±80,64 km

b. Orang yang hendak bepergian jauh dengan jarak ±80,80km

c. Orang yang tidak punya rumah

d. Orang yang singah di rumah-rumah warga

Kunci jawaban:

1. C

2. C

3. B

4. C

5. C

6. D

7. A

8. D

9. B

10. A

11. A

12. A

13. D

14. D

15. C

16. A

17. D

18. B

19. B

20. A

21. C

22. A

23. B

24. A

25. A

=> Penilaian:

S= B x 100 S= Jumlah jawaban benar

N n= Jumlah soal

*jumlah soal 25 butir pilihan ganda.

119

Scan ttd

120

Lembar Observasi Guru Siklus II

NO Aspek Yang Diamati Skor

1 2 3

I PEMBUKAAN

1. Memeriksa kesiapan siswa

2. Melakukan kegiatan apresiasi

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A. Penguasaan Materi

3. Penguasaan materi pembelajaran

4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan

lain yang relevan

5. Kejelasan dalam penyampaian materi

6. Menghubungkan materi dengan kehidupan

nyata

B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran

7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi (tujuan) akan dicapai

8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

9. Menguasai kelas

10. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat

kontekstual

11. Melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tumbuhnya kebiasaan

positif

12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu yang direncanakan

C. Pendayagunaan Sumber Belajar/Media

Pembelajaran

13. Mendayagunakan sumber belajar/media

secara efektif dan efisien

14. Menghasilkan pesan yang menarik

15. Melibatkan siswa dalam pendayagunaan

sumber belajar/media

D. Pelibatan Siswa

16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa

dalam pembelajaran

17. Menunjukan respon terbuka terhadap

respon siswa

18. Menumbuhkan keceriaan dan antusias

siswa

E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

19. Memantau kemajuan belajar selama proses

20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi (tujuan)

121

F. Penggunaan Bahasa

21. Menggunakan bahsa lisan dan tulisan

secara jelas, baik, dan benar

22. Menyampaiakan pesan dengan gaya yang

sesuai

III PENUTUP

23. Melakukan refleksi/membuat rangkuman

24. Melakukan tindak lanjut

Total Skor 70 dari 72

Kategori Tepat

Keterangan:

4. Tidak Tepat (24-50)

5. Kurang Tepat (51-64)

6. Tepat (65-72)

122

Lembar Observasi Siswa Siklus II

NO Aspek Yang Diamati Skor

1 2 3

I Keaktifan Siswa

1. Siswa aktif mencatat materi pelajaran

2. Siswa aktif bertanya

3. Siswa aktif menjawab

II Perhatian Siswa

3. Siswa diam tanpa kata

4. Tidak rame

5. Antusias mengikuti pembelajaran

6. Terfokus pada materi

III Kedisiplinan

7. Absen kehadiran

8. Masuk tepat waktu

9. Tidak menganggu pembelajaran

IV Penugasan

11. Mengerjakan semua tugas

12. Mengerjakan sesuai dengan perintah

13. Mengerjakan tugas dengan tenang

Total Skor 36 dari 39

Kategori Sangat Baik

Keterangan:

4. Kurang baik (13-20)

5. Baik (21-32)

6. Sangat baik (33-39)

123

DOKUMENTASI FOTO SIKLUS I

Siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran

Siswa aktif dalam bekerjasama dengan kelompok

Guru memberikan reward kepada team yang memperoleh skor tertinggi

124

DOKUMENTASI FOTO SIKLUS II

Guru menjelaskan materi

Guru berkeliling mengamati siswa mengerjakan soal

Siswa sedang mengerjakan soal-soal tes dengan tenang

125

DAFTAR NILAI SATUAN KREDIT KEGIATAN

Nama : Desi Norwidayati

NIM : 111-14-006

Jurusan : PAI

Dosen Pembimbing Akademik : Dr. Imam Sutomo, M.Ag.

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai

1. Sertifikat OPAK STAIN

SALATIGA 2014” Aktualisasi

Gerakan Mahasiswa Yang

Beretika, Disiplin, dan

Berkarater Terbuka”.

18-19 Agustus

2014 Peserta

3

2. Sertifikat OPAK STAIN

SALATIGA 2014” Aktualisasi

Pendidikan Karakter Sebagai

Pembentuk yang Religius,

Educative, dan Humanis”.

20-21 Agustus

2014 Peserta

3

3. Sertifikat Orientasi dasar

Keislaman (ODK) “

Pemahaman Islam Rahmatan Lil

„Alamin Sebagai Langkah Awal

Menjadi Mahasiswa

Berkarater”, oleh LDK dan

ITTAQO STAIN Salatiga.

21 Agustus

2014 Peserta

2

4. Sertifikat Achievment

Motivation Training (AMT)

“Dengan AMT Semangat

Menyongsong Prestasi” oleh

CEC dan JQH STAIN Salatiga.

23 Agustus

2014 Peserta

2

126

5. Sertifikat UPT

PERPUSTAKAAN STAIN

Salatiga “Library User

Education (Pendidikan

Pemustaka)”.

28 Agustus

2014 Peserta

2

6. Sertifikat Talk Show “ Ciptakan

Karakter Mahasiswa Religius

dan Berahlaq Mulia”.

19 September

2014 Peserta

2

7. Sertifikat Seminar Nasional “

Peran Mahasiswa Dalam

Mengawal Masa Depan

Indonesia Pasca Pilpres 2014”

25 September

2014 Peserta

8

8. Sertifikat Diklat Microteaching,

oleh Himpunan Mahasiswa

Program Studi (HMPS)

Pendidikan Agama Islam

Jurusan Terbiyah STAIN

Salatiga.

08 November

2014 Peserta

2

9. Sertifikat Seminar Nasional “

Perbaikan Mutu Pendidikan

Melalui Profesional

Pendidikan”, oleh HMJ

Tarbiyah

13 November

2014 Peserta

8

10. Sertifikat PAB (Penerimaan

Anggota Baru) JQH Al-Furqon

STAIN Salatiga “

Menumbuhkan Karakter Islami

dan Qur‟ani.

13-14

Desember

2014

Peserta

3

11. Sertifikat Seminar Nasional

“Mencegah Generasi Pemuda 06 Mei 2015 Peserta

8

127

Islami dari Pengaruh

Radikalisme ISIS”.

12. Sertifikat Seminar Nasional “

Peeran Media Masa Terhadap

Kelestarian Lingkungan Hidup”,

oleh HMJ Komunikasi dan

Penyiaran Islam Fakultas

Dakwah .

19 November

2015 Peserta

8

13. Sertifikat Seminar Nasioanl “

Pendiidikan Agama Menjadi

Pelapor Kebangkitan Nasional

di Era Modern” oleh, HMJ PAI

IAIN Salatiga.

21 Mei 2016 Peserta

8

14. Sertifikat Seminar Nasional

“Budaya Sebagai Attitude

Pendidikan” oleh, DEMA

FakultasTarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga.

31 Mei 2016 Peserta

8

15. Sertifikat Seminar Nasional

“Indonesia Budayaku Indonesia

Warisanku (Salatiga Kota

Pusaka)”.

02 Juni 2016 Peserta

8

16. Sertifikat Seminar Nasional

“Reaktualisasi Hadis dalam

Kehidupan Berbangsa &

Berbudaya”

19 Oktober

2016 Peserta

8

17. Sertifikat Seminar Nasional

“Menumbuhkan Jiwa

Kewirausahaan Melalui Usaha

Online Untuk Masyarakat

10 Desember

2016 Peserta

8

128

Ekonomi Mandiri”

18. Sertifikat Seminar Nasional

“Perempuan Indonesia Di Mata

Hukum dan HAM” oleh,

Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga

bekerjasama dengan MUI Kota

Salatiga.

21 Desember

2016 Peserta

8

19. Sertifikat Seminar Nasional

Peringatan “Hari Hutan Dunia

2018”, dengan tema “Keep Our

Forest, Keep Our Life” oleh

MapalaMitapasa.

24 Maret 2018 Peserta 8

JUMLAH 107

Salatiga, 11 Mei 2018

Mengetahui

Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan dan Kerjasama

Achmad Maimun, M.Ag.

NIP. 19700510 199803 1003

129

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Desi Norwidayati

TTL : Kab. Semarang, 22 Juni 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Dsn. Jimbaran, Ds. Jimbaran RT 01/ 01, Kec. Bandungan

Nama Orang Tua : Denan (Alm) dan Surami

No. HP : 083102864779

E-mail : [email protected]

Pendidikan :

1. SD K Jimbaran (2008)

2. SMP Negeri 3 Bawen (2011)

3. SMA Islam Sudirman Ambarawa (2014)

4. Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga (2018)

Demikian riwayat hidup penulis, penulis buat dengan sebenar-benarnya.

Jimbaran, 10 Mei 2018

Penulis

Desi Norwidayati

NIM. 111-14-006