peningkatan hasil belajar matematika materi...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI
PENGUKURAN SUDUT MELALUI PENERAPAN METODE
DEMONSTRASI DENGAN ALAT PERAGA JAM SUDUT
PADA SISWA KELAS IV MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR
KECAMATAN TUNTANG, KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
Julia Nindhi Saputri
NIM 23040-15-0070
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
“Allah menganugerahkan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia
yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil
pelajaran (dari firman Allah)”
(QS. Al-Baqarah: 269)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Bapakku Walidi dan ibuku tersayang Nuraeni, terimakasih telah
membesarkanku dengan penuh kasih sayang dan kesabaran, serta selalu
memberikan segala dukungan dan iringan doa restu yang telah engkau berikan
kepadaku sehingga aku bisa seperti sekarang.
2. Adikku tersayang Febri Satriagung dan Dimas Novian Satriagung, terimakasih
atas dukungan dan doanya.
3. Keluarga besar Sarmijan dan Citro Supar, terimakasih atas doa restu, motivasi,
dan dukungannya.
4. Seseorang yang membuatku termotivasi untuk selalu membuat target impian
dan memenuhinya, salah satunya adalah segera menyelesaikan skripsi ini.
5. Sahabat-sahabatku, terimakasih atas bantuan, dukungan, dan semangat yang
selalu diberikan kepada penulis.
vii
6. Teman-teman PPL (MI Tarbiyatul Aulad Jombor) dan KKN Kembaran Posko
1, terimakasih atas doa dan semangat yang diberikan.
7. Kawan-kawan senasib dan seperjuangan PGMI angkatan 2015 yang telah
banyak membantu dan memberikan semangat.
8. Bapak ibu guru dan karyawan MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan
Tuntang, Kabupaten Semarang atas ijin dan bantuannya dalam menyelesaikan
skripsi ini.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbi’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis haturkan
kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun
umatnya ke jalan kebenaran, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Adapun judul skripsi ini adalah
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI
PENGUKURAN SUDUT MELALUI PENERAPAN METODE
DEMONSTRASI DENGAN ALAT PERAGA JAM SUDUT PADA SISWA
KELAS IV MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR KECAMATAN
TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019”.
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan
ini penulis dengan kerendahan hati mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan ilmu Keguruan
dan dosen pembimbing akademik yang senantiasa memberikan semangat
kepada penulis.
ix
3. Ibu Peni Susapti, S.Si., M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.
4. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran,
mencurahkan pikiran dan tenaga serta mengorbankan waktunya dalam
membimbing sehingga terwujudnya skripsi ini.
5. Bapak dan ibu dosen serta karyawan perpustakaan dan seluruh sivitas
akademik IAIN Salatiga yang telah banyak membimbing dan membantu dalam
penyelesaian skripsi ini.
6. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban baik dalam
bentuk material maupun spiritual.
7. Ibu Nur Hidayati, S.Pd.I, selaku kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah
Tarbiyatul Aulad jombor Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang beserta
guru dan karyawan yang telah memberikan kesempatan ijin penelitian dan
membantu memberikan data untuk menyelesaikan skripsi.
8. Seluruh siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad jombor Kecamatan Tuntang,
Kabupaten Semarang yang telah mendukung dan membantu peneliti dalam
penelitian.
9. Sahabat-sahabat senasib seperjuangan yang senantiasa memberikan inspirasi,
semangat dan berjuang bersama-sama serta saling memberikan dukungan.
Semoga Allah SWT selalu memberikan keberkahan dan memberikan balasan
yang berlipat ganda kepada semuanya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
x
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi penyempurnaan
skripsi ini.
Salatiga, April 2019
Penulis
Julia Nindhi Saputri
NIM. 23040-15-0070
xi
ABSTRAK
Nindhi Saputri, Julia. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi
Pengukuran Sudut Melalui Penerapan Metode Demonstrasi
Dengan Alat Peraga Jam Sudut Pada Siswa Kelas IV MI
Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi. Jurusan
Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing Jaka Siswanta, M.Pd
Kata Kunci : Hasil belajar matematika, metode demonstrasi dan alat peraga jam
sudut
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode
demonstrasi dengan alat peraga jam sudut dapat meningkatkan hasil belajar
matematika materi pengukuran sudut pada siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad
Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
Subyek penelitian ini adalah guru mata pelajaran matematika dan siswa kelas IV
MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terdiri
dari 18 siswa yaitu 10 laki-laki dan 8 perempuan. Penelitian ini merupakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus yang setiap siklusnya
merupakan rangkaian kegiatan yang masing-masing terdiri dari 4 tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu tes
tertulis, lembar observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan
membandingkan antara skor nilai setiap siklus dengan KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) yang telah ditetapkan yaitu ≥ 75 (sesuai dengan KKM yang diberlakukan
di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang)
sekaligus ditandai dengan adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode
demonstrasi dengan alat peraga jam sudut dapat meningkatkan hasil belajar
matematika pengukuran sudut pada siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. Hal ini
dapat dibuktikan dari hasil pra siklus sebelum menerapkan metode demonstrasi
dengan alat peraga jam sudut hanya 38,89% atau 7 siswa yang tuntas, sedangkan
masih terdapat 61,11% atau 11 siswa yang belum memenuhi KKM. Pada siklus I
naik 27,78% menjadi 66,67% atau 12 siswa yang tuntas dan ada 33,33% atau 6
siswa yang belum tuntas dari KKM. Kemudian pada siklus II naik 33,33% menjadi
100% atau 18 siswa yang tuntas belajarnya. Oleh karena itu, siklus pada Penelitian
Tindakan Kelas ini dihentikan.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL .......................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
ABSTRAK ...................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................6
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................6
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................................6
E. Manfaat Penelitian .....................................................................................7
F. Definisi Operasional ..................................................................................8
G. Metode Penelitian ....................................................................................11
xiii
1. Rancangan Penelitian .......................................................................11
2. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian ..............................................12
3. Langkah-langkah Penelitian..............................................................12
4. Instrumen Penelitian .........................................................................15
5. Teknik Pengumpulan Data ................................................................20
6. Analisis Data .....................................................................................21
H. Sistematika Penulisan ..............................................................................23
BAB II LANDASAN TEORI .........................................................................26
A. Kajian Teori .............................................................................................26
1. Hasil Belajar Matematika .................................................................26
a. Konsep Belajar ...........................................................................26
b. Konsep Hasil Belajar .................................................................31
c. Konsep Matematika ...................................................................37
2. Kajian Materi Pengukuran Sudut .....................................................39
a. Pengertian Sudut ........................................................................39
b. Jenis-jenis Sudut ........................................................................40
c. Memberi Nama Sudut ................................................................40
d. Satuan Sudut ..............................................................................41
e. Besar Sudut Putar .......................................................................41
f. Cara Mengukur Sudut Menggunakan Busur Derajat .................41
g. Cara Menggambar Sudut ..........................................................42
h. Masalah Berkaitan dengan Pengukuran Sudut ..........................42
3. Metode Demonstrasi .........................................................................44
xiv
a. Pengertian Metode Demonstrasi ...............................................44
b. Langkah-langkah Metode Demonstrasi .....................................44
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi .....................45
4. Alat Peraga Jam Sudut ......................................................................46
a. Pengertian Alat Peraga ..............................................................46
b. Fungsi Alat Peraga .....................................................................47
c. Kriteria Penggunaan Alat Peraga ...............................................47
d. Alat Peraga Jam Sudut ...............................................................49
e. Langkah-langkah Penggunaan Alat Peraga Jam Sudut ............49
5. Kaitan Hasil Belajar Matematika melalui Metode Demonstrasi dengan
Alat Peraga Jam Sudut ......................................................................50
6. Langkah-Langkah Penerapan Metode Demonstrasi dengan Alat Peraga
Jam Sudut dalam Pembelajaran ........................................................50
B. Kajian Pustaka .........................................................................................51
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN .....................................................53
A. Gambaran Umum MI Tarbiyatul Aulad Jombor .....................................53
B. Subyek Penelitian .....................................................................................58
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian.............................................................59
D. Deskripsi Penelitian Tindakan Pra Siklus ................................................60
E. Deskripsi Penelitian Tindakan Siklus I ....................................................60
F. Deskripsi Penelitian Tindakan Siklus II ..................................................67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................75
xv
A. Hasil Penelitian Per-Siklus .....................................................................75
1. Hasil Kondisi Awal (Pra Siklus) .......................................................75
2. Hasil Penelitian Siklus I ....................................................................76
3. Hasil Penelitian Siklus II ..................................................................82
B. Pembahasan ..............................................................................................87
1. Pra Siklus ..........................................................................................89
2. Siklus I ..............................................................................................90
3. Siklus II .............................................................................................90
BAB V PENUTUP ..........................................................................................92
A. Kesimpulan ..............................................................................................92
B. Saran .......................................................................................................92
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................94
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pedoman Observasi Guru................................................................16
Tabel 1.2 Pedoman Observasi Siswa ..............................................................18
Tabel 1.3 Kisi-kisi tes .....................................................................................19
Tabel 3.1 Profil Madrasah MI Tarbiyatul Aulad Jombor ...............................53
Tabel 3.2 Keadaan Guru MI Tarbiyatul Aulad Jombor ..................................55
Tabel 3.3 Data Keadaan Siswa MI Tarbiyatul Aulad Jombor ........................56
Tabel 3.4 Struktur Kurikulum di MI Tarbiyatul Aulad Jombor .....................57
Tabel 3.5 Subyek Penelitian ............................................................................58
Tabel 4.1 Data Nilai Siswa Pra Siklus ............................................................75
Tabel 4.2 Lembar Observasi Siswa Siklus I ...................................................77
Tabel 4.3 Lembar Observasi Guru Siklus I .....................................................79
Tabel 4.4 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ...................................................80
Tabel 4.5 Lembar Observasi Siswa Siklus II ..................................................82
Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru Siklus II ...................................................84
Tabel 4.7 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II .................................................86
Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus ......................................87
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus PTK menurut Kemmis & MC Taggart .............................13
Gambar 2.1 Sudut ...........................................................................................40
Gambar 2.2 Memberi Nama Sudut .................................................................40
Gambar 2.3 Segitiga Sama Sisi .......................................................................41
Gambar 2.4 Mengukur Sudut dengan Bususr Derajat ....................................42
Gambar 2.5 Sudut 450 .....................................................................................42
Gambar 2.6 Jam ..............................................................................................43
Gambar 2.7 Sudut dalam Jam .........................................................................43
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran II Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran III Lembar Observasi Siswa Siklus I
Lampiran IV Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lampiran V Lembar Observasi Guru Siklus I
Lampiran VI Lembar Observasi Guru Siklus II
Lampiran VII Hasil Nilai Pra Siklus
Lampiran VIII Hasil Nilai Siklus I
Lampiran IX Hasil Nilai Siklus II
Lampiran X Dokumentasi Foto Penelitian
Lampiran XI Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi
Lampiran XII Surat Ijin Penelitian
Lampiran XIII Surat Keterangan Penelitian
Lampiran XIV Daftar Nilai SKK
Lampiran XV Lembar Konsultasi
Lampiran XVI Daftar Riwayat Hidup
Lampiran XVII Soal Tes Tertulis Siklus I
xix
Lampiran XVIII Soal Tes Tertulis Siklus II
Lampiran XIX Hasil Tes Tertulis Siklus I
Lampiran XX Hasil Tes Tertulis Siklus II
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu bidang yang memiliki peranan penting
dalam pendidikan. Hal ini dapat dilihat dengan diterapkannya matematika
sebagai salah satu mata pelajaran pokok atau wajib dalam setiap Ujian Akhir
Nasional (UAN) serta dilihat dari jumlah jam mata pelajaran matematika lebih
banyak.
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan
kemampuan berpikir dan beragumentasi, memberikan kontribusi dalam
penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja, serta memberikan
dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika
merupakan ide-ide abstrak yang berisi simbol-simbol, maka konsep-konsep
matematika harus dipahami terlebih dahulu (Susanto, 2013: 183-185).
Kurikulum matematika Sekolah Dasar (SD) dibagi menjadi tiga kelompok
besar, yaitu penanaman konsep dasar (penanaman konsep), pemahaman
konsep, dan pembinaan keterampilan. Penanaman konsep dasar, yaitu
pembelajaran suatu konsep baru matematika, ketika siswa belum pernah
mempelajari konsep tersebut. Pembelajaran penanaman konsep dasar
merupakan jembatan yang harus dapat menghubungkan kemampuan kognitif
siswa yang konkret dengan konsep baru matematika yang abstrak. Dalam
kegiatan pembelajaran konsep dasar ini diharapkan terdapat media atau alat
peraga untuk membantu kemampuan pola pikir siswa. Pemahaman konsep,
2
yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep, yang bertujuan agar siswa
lebih memahami suatu konsep matematika. Pembinaan keterampilan, yaitu
pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep dan pemahaman konsep.
Pembelajaran pembinaan keterampilan bertujuan agar siswa lebih terampil
dalam menggunakan berbagai konsep matematika (Heruman, 2010: 3).
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa materi
pembelajaran matematika sifatnya adalah abstrak. Hal ini tidak sesuai dengan
perkembangan kognitif siswa Sekolah Dasar (SD) yang masih terikat dengan
objek konkret dan dapat ditangkap oleh panca indra. Sehingga dalam
menjelaskan materi matematika dibutuhkan alat bantu berupa media atau alat
peraga yang dapat memberikan gambaran yang jelas kepada siswa tentang
materi yang disampaikan oleh guru. Dengan demikian, siswa akan lebih mudah
dalam memahami materi yang disampaikan.
Materi pembelajaran matematika mengenai materi pengukuran sudut juga
merupakan salah satu materi yang sifatnya abstrak dan dipelajari oleh siswa
Sekolah Dasar (SD). Materi ini penting untuk dipelajari karena akan berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini telah dinyatakan dalam Al-Qur’an surat
Al-Mujaddilah ayat 11:
حواف يالمج امنو ا ينايهاالذ ي ل س فافسحويفسح هللاا ذاق يللكمتفس
ينا لكموا ذاق يلانشزوافانشزوايرفع هللا ينالذ نكموالذ منوام
ت لمدرج (۱۱)ملونخب ير ماتعوهللاب اوتواالع
3
Artinya:
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “Berlapang-
lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Dalam Qur’an Surat Al-Mujaddilah ayat 11 dijelaskan bahwa Allah
meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu. Di dalam ilmu
matematika pada bab sudut, terdapat beberapa jenis sudut seperti, sudut lancip
yaitu sudut yang besarnya kurang dari 90 derajat, sudut siku-siku yaitu sudut
yang besarnya tepat 90 derajat, sudut tumpul yaitu sudut yang besarnya lebih
dari 90 derajat dan kurang dari 180 derajat, serta sudut lurus yang besarnya
tepat 180 derajat. Sehingga dapat diartikan bahwa semakin besar suatu sudut
jika melebihi 90 derajat maka akan membentuk sudut tumpul. Orang-orang
yang beriman dan berilmu adalah orang-orang yang mempunyai sudut tumpul,
karena Allah telah meninggikan derajatnya. Jika semakin kuat imannya dan
semakin banyak ilmunya maka orang tersebut akan mempunyai sudut lebih
besar sampai mendekati 180 derajat atau bahkan bisa sampai 180 derajat
sehingga orang tersebut mempunyai sudut lurus dan Allah akan selalu
meluruskan jalannya menuju surga.
Berdasarkan wawancara yang telah peneliti lakukan kepada guru
matematika kelas IV di MI Tarbiyatul Aulad Jombor, menyatakan bahwa ada
4
masalah berkaitan dengan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika
khususnya materi pengukuran sudut. Hal ini dibuktikan dari data hasil
penilaian pra siklus yaitu dari 18 siswa, hanya 7 siswa yang tuntas dari KKM
dan masih terdapat 11 siswa yang belum tuntas dari KKM yang ditentukan,
yaitu ≥75.
Penyebab dari rendahnya hasil belajar siswa ini diantaranya adalah
sebagian siswa kurang bersungguh-sungguh dalam menerima pelajaran
matematika khususnya materi pengukuran sudut. Hal ini dapat dilihat dari
sikap siswa dalam mengikuti pelajaran. Ketika guru menyampaikan materi, ada
beberapa siswa yang asyik bermain sendiri, berbicara dengan temannya dan
ada pula yang terlihat malas atau bosan. Kemudian ketika siswa diberikan
latihan soal, masih banyak siswa yang bingung dan bertanya-tanya kepada
teman atau guru. Hanya beberapa siswa yang dapat meyelesaikan soal dengan
benar. Peneliti melihat bahwa kegiatan pembelajaran di MI Tarbiyatul Aulad
Jombor masih berpusat kepada guru, siswa masih kurang aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Adapun hal lain yang menyebabkan siswa kurang aktif adalah
belum adanya penggunaan alat peraga oleh guru. Dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas guru hanya menggunakan metode ceramah yang
dilanjutkan dengan latihan soal-soal. Serta dalam menyampaikan materi belum
adanya media atau alat peraga untuk menjelaskan materi pengukuran sudut,
sehingga siswa belum ada gambaran yang jelas akan konsep materi tersebut.
Maka siswa merasa bosan dengan pembelajaran matematika dan berdampak
pada hasil belajar siswa.
5
Melihat faktor-faktor penyebab masalah diatas, peneliti berdiskusi dengan
Ibu Nur Hidayati selaku guru mata pelajaran matematika kelas IV MI
Tarbiyatul Aulad Jombor. Dalam diskusi ini diputuskan untuk menggunakan
metode demonstrasi dengan alat peraga jam sudut dalam mengatasi hasil
belajar matematika siswa materi pengukuran sudut kelas IV MI Tarbiyatul
Aulad Jombor, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun 2018/2019.
Penerapan metode demonstrasi dengan alat peraga jam sudut dapat
memberikan inovasi dalam pembelajaran matematika. Metode demonstrasi
adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan,
dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pembelajaran atau alat peraga yang relevan dengan pokok
bahasan atau materi yang sedang disajikan. Alat peraga jam sudut merupakan
alat yang dapat diperlihatkan wujudnya dengan tujuan agar siswa dapat
menemukan besar sudut dari berbagai sudut yang dibentuk oleh jam. Sehingga
melalui metode demonstrasi dengan alat peraga jam sudut ini diharapkan dapat
menumbuhkan motivasi dan minat siswa belajar dan memberikan gambaran
kepada siswa mengenai konsep materi pengukuran sudut.
Untuk menjawab problematika di atas, penulis mengangkat judul
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI
PENGUKURAN SUDUT MELALUI PENERAPAN METODE
DEMONSTRASI DENGAN ALAT PERAGA JAM SUDUT PADA SISWA
KELAS IV MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR KECAMATAN
6
TUNTANG, KABUPATEN SEMARANG, TAHUN PELAJARAN
2018/2019”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
Apakah penerapan metode demonstrasi dengan alat peraga jam sudut dapat
meningkatkan hasil belajar matematika materi pengukuran sudut pada siswa
kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor, Kecamatan Tuntang, Kabupaten
Semarang, Tahun Pelajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar matematika materi pengukuran sudut
melalui metode demonstrasi dengan alat peraga jam sudut pada siswa kelas IV
MI Tarbiyatul Aulad Jombor, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang,
Tahun Pelajaran 2018/2019.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi
problematika yang diajukan dalam penelitiannya (Arikunto, 1990: 71).
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang ingin dibuktikan oleh peneliti,
apakah dugaan sementara tersebut dapat dibuktikan kebenarannya berdasarkan
hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang peneliti hasilkan dalam penelitian
(Rochmatin, Jurnal Mudarrisa, No. 2, Desember 2009: 283).
7
Berdasarkan dua kajian teori di atas, penulis menyimpulkan bahwa
hipotesis merupakan jawaban sementara, dimana kebenarannya tersebut harus
dibuktikan melalui penelitian.
Dalam penelitian ini hipotesis yang peneliti ajukan adalah penerapan
metode demonstrasi dengan alat peraga jam sudut dapat meningkatkan hasil
belajar siswa materi pengukuran sudut mata pelajaran matematika siswa kelas
IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang,
Tahun Pelajaran 2018/2019, dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
1. Secara Individu
Siswa mendapatkan nilai melebihi atau sama dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu ≥ 75 untuk mata
pelajaran matematika materi pengukuran sudut.
2. Secara Klasikal
Siswa mendapatkan nilai melebihi atau sama dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu ≥ 75 dengan presentase ≥ 85% dari jumlah total
siswa dalam satu kelas (Trianto, 2009: 241).
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Mendapatkan teori baru tentang peningkatan hasil belajar matematika
materi pengukuran sudut melalui penerapan metode demonstrasi dengan
alat peraga jam sudut serta dapat dijadikan dasar untuk penelitian
selanjutnya.
8
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Menumbuhkan motivasi siswa untuk meningkatkan kemampuan
dalam memahami materi pengukuran sudut pada mata pelajaran
matematika, sehingga proses atau hasil belajar dapat meningkat.
b. Bagi Guru
Menambah pengetahuan dan keterampilan guru untuk mengatasi
kesulitan belajar matematika khususnya materi pengukuran sudut
menggunakan metode demonstrasi dengan alat peraga jam sudut,
sehingga permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan
pembelajaran di kelas dapat teratasi.
c. Bagi Sekolah
Dapat dijadikan referensi untuk meningkatkan kualitas
pelaksanaan pembelajaran matematika di MI Tarbiyatul Aulad
Jombor.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar adalah suatu puncak proses belajar. Hasil belajar terjadi
berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan
dampak pengiring. Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan
siswa (Dimyati, 2006: 20). Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang
terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5).
9
Menurut Ruseffendi, matematika adalah bahasa simbol, ilmu deduktif
yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola
keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak
didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan
akhirnya ke dalil. Sedangkan menurut Soedjadi, matematika memiliki
tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif
(Heruman, 2010: 1). Matematika merupakan ide-ide abstrak yang berisi
simbol-simbol, maka konsep-konsep matematika harus dipahami terlebih
dahulu sebelum memanipulasi simbol-simbol itu (Susanto, 2013: 183).
Dari defini di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar
matematika adalah kemampuan yang didapatkan oleh siswa setelah
melalui kegiatan belajar tentang ilmu yang berisi ide-ide abstrak berupa
simbol, sehingga konsep matematika harus dipahami terlebih dahulu.
2. Materi Pengukuran Sudut
Sudut adalah daerah yang dibatasi oleh dua sinar garis. Sudut dibentuk
dari dua sinar garis yang berpotongan pada satu titik. Garis-garis yang
membentuk sudut disebut kaki sudut, sedangkan titik pertemuan kaki-kaki
sudut dinamakan titik sudut. Sudut dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. Sudut lancip ( 00 – 890 )
2. Sudut siku-siku ( 900 )
3. Sudut tumpul ( 900 – 1790 )
10
Satuan yang paling sering digunakan untuk menyatakan ukuran sudut
adalah derajat, disimbolkan (º). Besar sudut dalam satu putaran penuh
adalah 3600.
3. Metode Demonstrasi
Demonstrasi adalah suatu metode yang digunakan untuk
memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang
berkenaan dengan bahan pelajaran (Djamarah, 2005: 239). Menurut
Muhibbin Syah, dalam Ahmadi dan Sofan Amri (2011: 78) mengatakan
bahwa metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu
kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang
disajikan.
Dari definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa metode
demonstrasi adalah suatu metode yang digunakan dalam pembelajaran
untuk memperagakan suatu barang, proses atau cara kerja baik secara
langsung maupun tidak langsung yang bertujuan untuk membantu guru
dalam menjelaskan materi pelajaran.
4. Alat Peraga Jam Sudut
Menurut Ruseffendi dalam Sundayana (2014: 7) alat peraga adalah
alat yang menerangkan atau mewujudkan konsep matematika. Alat peraga
adalah alat-alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk membantu
11
siswa memperjelas materi pelajaran yang disampaikannya kepada siswa
(Usman, 2017: 31).
Dari definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa alat peraga
jam sudut adalah alat yang digunakan guru untuk menerangkan konsep
matematika pengukuran sudut sehingga dapat memperjelas materi yang
disampaikan kepada siswa.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Tindakan yang direncanakan dalam penelitian ini adalah penerapan
metode demonstrasi dengan alat peraga jam sudut. Tujuannya untuk
meningkatkan hasil belajar matematika materi pengukuran sudut siswa
kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor, Kecamatan Tuntang, Kabupaten
Semarang.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan
oleh guru kelas di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan,
melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan
partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga
hasil belajar siswa dapat meningkat (Kusumah, dkk., 2010: 9).
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
pertimbangan adanya permasalahan yang terjadi di kelas IV MI Tarbiyatul
Aulad Jombor yakni hasil belajar matematika siswa. Hal ini diketahui
peneliti dari hasil wawancara dengan guru matematika kelas IV MI
12
Tarbiyatul Aulad Jombor. Penyebab dari permasalahan ini adalah kurang
efektifnya kegiatan proses pembelajaran. Dalam penelitian ini akan
dilaksanakan dua siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Tujuan dari pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan pemahaman serta hasil belajar siswa.
2. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian
a. Lokasi
Lokasi yang dipilih peneliti untuk melakukan penelitian adalah MI
Tarbiyatul Aulad Jombor, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.
b. Subjek
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru mata
pelajaran matematika yaitu Ibu Nur Hidayati dan siswa kelas IV yang
berjumlah 18 orang, terdiri dari 10 laki-laki dan 8 perempuan.
c. Waktu
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April 2019.
3. Langkah-langkah Penelitian
Model yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
adalah model yang dikemukakan oleh Kemmis & MC Taggart. Pada
hakikatnya model yang dikemukakan oleh Kemmis & MC Taggart berupa
perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri
dari empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang
13
sebagai satu siklus. Sehingga pengertian siklus adalah putaran kegiatan
yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Penjelasan di atas dapat digambarkan sebagai berikut (Kusumah, dkk.,
2010: 21):
Gambar 1.1 Siklus PTK menurut Kemmis & MC Taggart
a. Perencanaan Tindakan
Peneliti mendesain rancangan pembelajaran yang memuat
metode demonstrasi dengan alat peraga jam sudut. Kegiatan yang
dilakukan dalam tahap ini adalah:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
menggunakan metode demonstrasi dengan alat peraga jam sudut.
2) Mempersiapkan alat peraga jam sudut yang akan digunakan
dalam kegiatan pembelajaran.
14
3) Mempersiapkan lembar observasi yang digunakan untuk
mengamati jalannya kegiatan pembelajaran di kelas.
4) Mempersiapkan soal-soal yang akan diberikan kepada siswa di
siklus I dan siklus II yang telah disusun oleh peneliti.
b. Pelaksanaan Tindakan
Dalam pelaksanaan kegiatan terdiri dari tiga tahap kegiatan, yaitu
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan awal berisi
apersepsi dan pelaksanaan tes awal sebelum masuk ke materi
pembelajaran. Kegiatan inti berisi pemberian materi, diskusi, dan tes
akhir setelah menerima materi pembelajaran dengan tujuan untuk
mengambil data hasil belajar siswa materi pengukuran sudut setelah
menggunakan metode demonstrasi dengan alat peraga jam sudut.
Kegiatan akhir berisi tentang motivasi yang diberikan oleh guru
kepada siswa. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, guru
mengajar berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang telah disusun oleh peneliti dan peneliti bertindak sebagai
observer menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.
c. Observasi
Peneliti mengamati jalannya pembelajaran menggunakan metode
demonstrasi dengan alat peraga jam sudut menggunakan lembar
observasi yang telah dipersiapkan. Peneliti bertindak sebagai observer
dan guru sebagai pelaksana pembelajaran.
15
d. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi dari kegiatan pembelajaran yang telah
berlangsung berdasarkan data yang telah dikumpulkan yaitu lembar
observasi dan catatan lapangan. Kemudian peneliti melakukan
evaluasi dan mengidentifikasi kelemahan terkait hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.
Selanjutnya peneliti membuat perencanaan perbaikan untuk siklus
selanjutnya.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan pada waktu penelitian
menggunakan sesuatu metode. Instrumen penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
a. Wawancara
Wawancara yang dilakukan peneliti adalah wawancara tidak
terstruktur atau wawancara terbuka. Wawancara ini dilakukan peneliti
kepada guru mata pelajaran matematika kelas IV MI Tarbiyatul Aulad
Jombor untuk mengetahui permasalahan dalam pembelajaran
matematika.
b. Pedoman Observasi
Observasi dilakukan untuk memberikan gambaran kepada
peneliti mengenai aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran, sehingga peneliti dapat
mengetahui masalah yang ada dalam kegiatan pembelajaran tersebut
16
dan dapat mengatasi masalah melalui solusi yang diberikan oleh
peneliti.
Adapun pedoman observasi dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Pedoman Observasi Guru
Tabel 1.1 Pedoman Observasi Guru
Nama Guru :
Mata Pelajaran :
Pokok Materi :
Kelas/Semester :
No. Aspek yang diamati Skor
A B C D
Membuka Pelajaran
1. Menarik perhatian siswa:
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa
8. Antusiasme dalam penampilan
9. Mobilitas posisi mengajar
Penguasaan bahan belajar
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah
yang dibuat dalam RPP
11. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
12. Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan
bahan ajar
Kegiatan belajar mengajar
13. Penyajian bahan belajar sesuai dengan tujuan atau
indikator yang telah ditetapkan
14. Memiliki keterampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
Bersambung...
17
Lanjutan tabel...
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran/alat peraga
16. Menggunakan media jam sudut secara efektif dan efisien
17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media jam sudut
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan
22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
Tindak lanjut/ follow up
23. Memberikan tugas kepada siswa
24. Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan
dipelajari berikutnya
25. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar
Jumlah
Total
Kategori
(Rusman, 2014: 99-100)
Keterangan:
Skor nilai:
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Kategori total kinerja guru:
76-100 = baik
51-76 = sedang
18
25-50 = kurang
2) Pedoman Observasi Siswa
Tabel 1.2 Pedoman Observasi Siswa
No Nama
Kriteria Penilaian
Jumlah
Skor Ket
Aktif dan
semangat
selama proses
pembelajaran
Perhatian
siswa saat
pembelajaran
Bertanggung
jawab
terhadap
tugas yang
diberikan
oleh guru
Kerjasama
siswa dalam
kegiatan
kelompok
A B C D A B C D A B C D A B C D
1 AL
2 CC
3 FAJ
4 JYN
5 MSN
6 MAA
7 MFD
8 MKN
9 MLMN
10 MMM
11 RLR
12 SAAH
13 SS
14 TPH
15 ZLA
16 MSA
17 DAM
18 APH
Keterangan:
Skor nilai:
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
19
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
c. Soal Tes
Tes digunakan peneliti untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman dan peningkatan hasil belajar siswa terkait materi yang
diteliti.
Adapun kisi-kisi tes dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/ II
Jumlah soal : 10
Bentuk soal : PG (10 soal)
Tabel 1.3 Kisi-kisi Tes
Kompetensi
Inti
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Indikator
menanya
berdasarkan
rasa ingin
tahu tentang
dirinya,
makhluk
ciptaan
Tuhan dan
kegiatannya,
dan benda-
benda yang
dijumpainya
di rumah,
sekolah dan
tempat
umum
3.12
Menjelaskan
dan
menentukan
ukuran sudut
pada bangun
datar dalam
satuan baku
dengan
menggunakan
busur derajat
• Pengukuran
sudut
dengan
busur
derajat
• Mengidentifikasi
pengertian sudut
• Menyebutkan
jenis-jenis sudut
Menganalisis
ukuran sudut
pada bangun
datar dalam
satuan baku
dengan
menggunakan
busur derajat
• Menentukan
besar sudut putar
• Menentukan
besar sudut
20
menggunakan
busur
• Menyelesaikan
masalah
berkaitan dengan
pengukuran
sudut
d. Dokumentasi
Dalam penelitian ini dokumentasinya berupa data-data terkait
dengan siswa, seperti nilai hasil belajar dan foto tentang kegiatan
pembelajaran di kelas.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitiannya.
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah:
a. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan
untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Pewawancara
adalah petugas pengumpul informasi yang diharapkan dapat
menyampaikan pertanyaan dengan jelas dan merangsang responden
untuk menjawab semua pertanyaan dan mencatat semua informasi
yang dibutuhkan dengan benar. Responden adalah pemberi informasi
yang diharapkan dapat menjawab semua pertanyaan dengan jelas dan
lengkap. Dalam pelaksanaan wawancara, diperlukan kesediaan dari
responden untuk menjawab pertanyaan dan keselarasan antara
responden dan pewawancara (Sudaryono, dkk., 2013: 35).
21
b. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cata
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung (Sudaryono, dkk., 2013: 38).
c. Tes
Secara umum tes diartikan sebagai alat yang dipergunakan untuk
mengukur pengetahuan atau penguasaan objek ukur terhadap
seperangkat konten atau materi tertentu (Sudaryono, dkk., 2013: 40).
d. Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung
dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-
peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang
relevan penelitian (Sudaryono, dkk., 2013: 41).
6. Analisis Data
Analisis data adalah data yang telah terkumpul guna mengetahui
seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan
belajar siswa.
Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah analisis
deskriptif, yaitu dengan menggambarkan perbandingan prosentase capaian
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) antar siklus. Teknik analisis data ini
digunakan untuk menguji hasil belajar matematika siswa kelas IV materi
pengukuran sudut di MI Tarbiyatul Aulad Jombor.
22
Menurut Depdikbud suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya
(ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang
telah tuntas belajarnya (Trianto, 2009: 241).
Untuk menghitung nilai hasil belajar matematika siswa, peneliti akan
menggunakan persamaan sebagai berikut :
a. Menghitung Nilai Rata-rata Kelas
X = Ʃ𝑋
𝑁
Keterangan :
X : Nilai rata-rata siswa
Ʃ x : Jumlah nilai siswa
N : Jumlah siswa (Djamarah, 2005: 302)
b. Menghitung Ketuntasan Belajar Siswa (Individual)
KB = 𝑇
𝑇𝑡 x 100%
Keterangan :
KB : Ketuntasan belajar
T : Jumlah skor yang diperoleh siswa
Tt : Jumlah skor total
c. Menghitung Ketuntasan Belajar Klasikal
P = 𝐹
𝑁 x 100%
Keterangan :
23
P : Jumlah nilai dalam persen
F : Jumlah nilai siswa
N : Jumlah seluruh siswa (Trianto, 2009: 241)
H. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagian Awal
Mencakup sampul, lembar berlogo, halaman judul, persetujuan
pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto
dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, dan daftar lampiran.
2. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
E. Manfaat Penelitian
F. Definisi Operasional
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
2. Lokasi, Subjek dan Waktu Penelitian
3. Langkah-langkah Penelitian
24
4. Instrumen Penelitian
5. Teknik Pengumpulan Data
6. Analisis Data
H. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar Matematika
2. Kajian Materi Pengukuran Sudut
3. Metode Demonstrasi
4. Alat Peraga Jam Sudut
5. Kaitan Hasil Belajar Matematika melalui Metode Demonstrasi
dengan Alat Peraga Jam Sudut
6. Langkah-Langkah Penerapan Metode Demonstrasi dengan Alat
Peraga Jam Sudut dalam Pembelajaran
B. Kajian Pustaka
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Tarbiyatul Aulad Jombor
1. Letak Geografi MI Tarbiyatul Aulad Jombor
2. Profil Madrasah MI Tarbiyatul Aulad Jombor
3. Visi, Misi, dan Tujuan MI Tarbiyatul Aulad Jombor
4. Keadaan Guru MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tahun Pelajaran
2018/2019
25
5. Keadaan Siswa MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tahun Pelajaran
2018/2019
6. Kurikulum MI Tarbiyatul Aulad Jombor
7. Struktur Kurikulum MI Tarbiyatul Aulad Jombor
B. Subyek Penelitian
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
D. Deskripsi Penelitian Pra Siklus
E. Deskripsi Penelitian Siklus I
F. Deskripsi Penelitian Siklus II
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Per Siklus
1. Hasil Kondisi Pra Siklus
2. Hasil Kondisi Siklus I
3. Hasil Kondisi Siklus II
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
3. Bagian Akhir
Mencakup daftar pustaka, lampiran -lampiran dan daftar riwayat
hidup penulis.
26
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar Matematika
a. Konsep Belajar
1) Pengertian Belajar
Menurut R. Gagne dalam Susanto (2013: 1) menyatakan
bahwa belajar didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu
organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Bagi
Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh
motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan
tingkah laku, serta Gagne menekankan bahwa belajar sebagai
suatu upaya memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui
instruksi. Instruksi yang dimaksud adalah perintah atau arahan
dan bimbingan dari seorang pendidik atau guru.
Menurut Hamalik dalam Susanto (2013: 3) menyatakan
bahwa belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku
melalui pengalaman (learning is defined as the modificator or
strengthening of behavior through experiencing). Menurut
pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan,
dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan demikian,
belajar bukan sekadar mengingat atau menghafal saja, namun
27
lebih luas dari itu merupakan mengalami. Hamalik juga
menegaskan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan
tingkah laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan
lingkungannya. Perubahan tingkah laku ini mencakup perubahan
dalam kebiasaan (habit), sikap (afektif), dan keterampilan
(psikomotorik). Perubahan tingkah laku dalam kegiatan belajar
disebabkan oleh pengalaman atau latihan.
Menurut Sudjana dalam Jihad dan Haris (2012: 2)
menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai
dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai
hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk
seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah
laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-
aspek yang ada pada individu yang belajar.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu proses pada diri seseorang yang ditandai dengan adanya
perubahan yang mencakup pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan
keterampilan.
2) Tujuan Belajar
Menurut Suprijono dalam Thobroni (2016: 20) menyatakan
bahwa tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai
dengan tindakan instruksional yang dinamakan instructional
effect, yang biasanya berbentuk pengetahuan dan keterampilan.
28
Sedangkan, tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan
belajar instruksional disebut nurturant effect. Bentuknya berupa
kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan
demokratis, menerima orang lain, dan sebagainya. Tujuan ini
merupakan konsekuensi logis dari peserta didik “menghidupi”
(live in) suatu sistem lingkungan belajar tertentu.
3) Ciri-ciri Belajar
Menurut Muhibbin dalam Jihad dan Haris (2012: 6)
mengatakan bahwa ciri-ciri perubahan khas yang menjadi
karakteristik perilaku belajar yang penting adalah:
a) Perubahan intensional dalam arti bukan pengalaman atau
praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau
dengan kata lain bukan kebetulan.
b) Perubahan positif dan aktif dalam arti baik, bermanfaat serta
sesuai harapan. Adapun perubahan aktif artinya tidak terjadi
dengan sendirinya seperti karena proses kematangan, tetapi
karena usaha siswa itu sendiri.
c) Perubahan efektif dan fungsional dalam arti perubahan
tersebut dapat diproduksi dan dimanfaatkan.
Dari uraian tentang ciri-ciri belajar di atas dapat disimpulkan
bahwa ciri-ciri belajar adalah adanya perubahan dalam belajar
yang bersifat intensional atau disengaja, bermanfaat dan
29
merupakan usaha dari siswa itu sendiri, serta membawa pengaruh
dan perubahan dapat diproduksi dan dimanfaatkan.
4) Prinsip Belajar
Menurut Suprijono dalam Thobroni (2016: 19) menyatakan
bahwa prinsip-prinsip belajar terdiri dari tiga hal. Pertama,
prinsip belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil belajar
yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental, yaitu perubahan
yang disadari.
b) Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.
c) Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.
d) Positif atau berakumulasi.
e) Aktif sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.
f) Permanen atau tetap, sebagaimana dikatakan oleh Wittig,
belajar sebagai “any relatively permanent change in an
organism’s behavioral repertoire that accurs as a result of
experience”.
g) Bertujuan dan terarah.
h) Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena
dorongan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar
adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif, dan organik.
Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen
30
belajar. Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman.
Pengalaman pada dasarnya adalah hasil interaksi antara peserta
didik dan lingkungannya.
5) Jenis-jenis Belajar
Menurut para ahli pendidikan dalam Jihad & Haris (2012: 6)
membagi belajar menjadi delapan jenis diantaranya:
a) Belajar abstrak, yaitu belajar dengan cara-cara berpikir
abstrak.
b) Belajar keterampilan, belajar dengan menggunakan gerak-
gerak motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat
saraf dan otot.
c) Belajar sosial, belajar memahami masalah-masalah dan
teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut.
d) Belajar memecahkan masalah, belajar menggunakan
metode-metode ilmiah atau berpikir sistematis, logis, teratur
dan teliti.
e) Belajar rasional, belajar dengan menggunakan kemampuan
berpikir secara logis dan rasional.
f) Belajar kebiasaan, proses pembentukan kebiasaan baru atau
perbaikan kebiasaan yang telah ada.
g) Belajar apresiasi, belajar mempertimbangkan arti penting
atau nilai suatu objek.
31
h) Belajar pengetahuan, belajar dengan cara melakukan
penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan
tertentu.
b. Konsep Hasil Belajar
1) Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dalam
diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian hasil
belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegas lagi oleh Nawawi
dalam K. Brahim (2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil
belajar diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam
mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam
skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi
pelajaran tertentu (Susanto, 2013: 5)
Hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa
sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya (Juliah,
2004). Menurut Hamalik (2003) hasil-hasil belajar adalah pola-
pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian dan sikap-
sikap, serta apersepsi dan abilitas. Dari kedua pernyataan tersebut
dapat disimpulkan bahwa pengertian hasil belajar adalah
perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan
proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran
(Jihad dan Haris, 2012: 15). Hasil belajar adalah kemampuan-
32
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya (Sudjana, 1990: 22).
Dari definisi di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
hasil belajar adalah kemampuan siswa yang diperoleh setelah
melalui proses kegiatan belajar dan mampu mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
2) Macam-macam Hasil Belajar
Menurut Susanto (2013: 6) menyatakan bahwa hasil belajar
meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan
proses (aspek psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif), yakni:
a) Pemahaman Konsep
Pemahaman menurut Bloom adalah seberapa besar
siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami
pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh
mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia
baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa
hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.
b) Keterampilan Proses
Menurut Indrawati keterampilan proses merupakan
keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif
maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk
menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk
mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, atau
33
untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan
(falsifikasi). Dengan kata lain keterampilan digunakan
sebagai wahana penemuan dan pengembangan konsep,
prinsip, dan teori. Keterampilan proses terdiri dari enam
aspek, yang meliputi: observasi, klasifikasi, pengukuran,
mengomunikasikan, memberikan penjelasan atau
interpretasi terhadap suatu pengamatan, dan melakukan
eksperimen.
c) Sikap
Menurut Lange dalam Azwar (1998: 3), sikap tidak
hanya merupakan aspek mental semata, melainkan
mencakup pula aspek respons fisik. Jadi, sikap ini harus ada
kekompakan antara mental dan fisik secara serempak.
Kemudian Azwar menyatakan bahwa struktur sikap terdiri
dari tiga komponen yang saling menunjang, yaitu: komponen
kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh
individu pemilik sikap; komponen afektif yaitu perasaan
yang menyangkut emosional; dan komponen konatif
merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai
dengan sikap yang dimiliki seseorang.
3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses
perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak
34
mengalami perkembangan dan perkembangan sendiri
memerlukan sesuatu baik yang berasal dari diri siswa sendiri
maupun pengaruh dari lingkungannya. Berdasarkan teori ini,
hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal. Pertama, siswa
dalam arti kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual,
motivasi, minat, dan kesiapan siswa baik jasmani maupun rohani.
Kedua, lingkungan; yaitu sarana dan prasarana, kompetensi guru,
kreativitas guru, sumber-sumber belajar, metode serta dukungan
lingkungan, keluarga, dan lingkungan (Susanto, 2013: 12).
Menurut Ruseffendi dalam Susanto (2013: 14)
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
ke dalam sepuluh macam, yaitu:
a) Kecerdasan Anak
Kemampuan merupakan potensi dasar bagi pencapaian
hasil belajar yang dibawa sejak lahir. Kemampuan inteligensi
seseorang sangat mempengaruhi terhadap cepat dan
lambatnya penerimaan informasi serta terpecahkan atau
tidaknya suatu permasalahan.
b) Kesiapan atau Kematangan
Kesiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan
dimana individu atau organ-organ sudah berfungsi
sebagaimana mestinya. Dalam prosess belajar, kematangan
atau kesiapan sangat menentukan keberhasilan dalam belajar
35
tersebut. Sehingga setiap upaya belajar akan lebih berhasil
jika dilakukan bersamaan dengan tingkat kematangan
individu, karena kematangan ini erat hubungannya dengan
masalah minat dan kebutuhan anak.
c) Bakat Anak
Menurut Chaplin, bakat adalah kemampuan potensial
yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada
masa yang akan datang. Dengan demikian, setiap orang
memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi
sampai tingkat tertentu. Sehingga bakat akan dapat
mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar.
d) Kemauan Belajar
Kemauan belajar yang tinggi disertai dengan rasa
tanggung jawab yang besar tentunya berpengaruh positif
terhadap hasil belajar yang diraihnya. Karena kemauan
belajar menjadi salah satu penentu dalam mencapai
keberhasilan belajar.
e) Minat
Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Seorang siswa
yang menaruh minat besar terhadap pelajaran akan
memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa
lainnya. Kemudian pemusatan perhatian yang intensif
36
terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa untuk
belajar lebih giat lagi dan akhirnya mencapai prestasi yang
diinginkan.
f) Model Penyajian Materi Pelajaran
Model penyajian materi yang menyenangkan, tidak
membosankan, menarik, dan mudah dimengerti oleh para
siswa tentunya berpengaruh secara positif terhadap
keberhasilan belajar.
g) Pribadi dan Sikap Guru
Belajar tidak hanya melalui bacaan atau melalui guru
saja, tetapi juga melalui contoh-contoh yang baik dari sikap,
tingkah laku, dan perbuatan. Kepribadian dan sikap guru
yang kreatif dan penuh inovatif dalam perilakunya, maka
siswa akan meniru gurunya yang aktif dan kreatif ini.
h) Suasana Pengajaran
Suasana pengajaran yang tenang, terjadinya dialog yang
kritis antara siswa dengan guru, dan menumbuhkan suasana
yang aktif di antara siswa tentunya akan memberikan nilai
lebih pada proses pengajaran. Sehingga keberhasilan siswa
dalam belajar dapat meningkat secara maksimal.
i) Kompetensi Guru
Guru yang profesional adalah guru yang memiliki
kompeten dalam bidangnya dan menguasai dengan baik
37
bahan yang akan diajarkan serta mampu memilih metode
belajar mengajar yang tepat sehingga pendekatan itu bisa
berjalan dengan semestinya.
j) Masyarakat
Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah
laku manusia dan berbagai macam latar belakang
pendidikan. Sehingga dalam dunia pendidikan lingkungan
masyarakat pun akan ikut mempengaruhi kepribadian siswa.
Kehidupan modern dengan keterbukaan serta kondisi yang
luas banyak dipengaruhi dan dibentuk oleh kondisi
masyarakat daripada oleh keluarga dan sekolah.
Dari uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor internal
yang berasal dari diri siswa sendiri dan faktor eksternal yang
berasal dari luar diri siswa.
c. Konsep Matematika
1) Pengertian Matematika
Menurut Depdiknas dalam Susanto (2013: 184) kata
matematika berasal dari bahasa Latin, manthanein atau mathema
yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari”, sedang dalam
bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti,
yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran.
38
Matematika merupakan ide-ide abstrak yang berisi simbol-
simbol, maka konsep matematika harus dipahami terlebih dahulu
sebelum memanipulasi simbol-simbol itu (Susanto, 2013: 183).
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi,
memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari
dan dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kebutuhan akan
aplikasi matematika saat ini dan masa depan tidak hanya untuk
keperluan sehari-hari, tetapi terutama dalam dunia kerja, dan
untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena
itu, matematika sebagai ilmu dasar perlu dikuasai dengan baik
oleh siswa, terutama sejak usia sekolah dasar (Susanto, 2013:
185).
Dari pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
matematika adalah sebuah ilmu pasti berupa ide abstrak yang
berisi simbol-simbol dan harus dipelajari karena matematika
merupakan salah satu komponen pendidikan dalam bidang
pengajaran yang yang diperlukan untuk proses menyelesaikan
masalah.
2) Tujuan Matematika
Secara umum, tujuan pembelajaran matematika di sekolah
dasar adalah agar siswa mampu dan terampil menggunakan
39
matematika. Selain itu, dengan pembelajaran matematika dapat
memberikan tekanan penataran nalar dalam penerapan
matematika (Susanto, 2013: 189).
Secara khusus, tujuan pembelajaran matematika di sekolah
dasar, sebagaimana disajikan oleh Depdiknas adalah sebagai
berikut:
a) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkosep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.
b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti,
atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan
model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
d) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram,
atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
e) Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari (Susanto, 2013: 190).
2. Kajian Materi Pengukuran Sudut
a. Pengertian Sudut
Sudut adalah daerah yang dibatasi oleh dua sinar garis. Sudut
dibentuk dari dua sinar garis yang berpotongan pada satu titik. Garis-
garis yang membentuk sudut disebut kaki sudut.
40
Gambar 2.1 Sudut
(Sumber: Nurharini dan Priyanto, 2016: 184)
Sinar garis OA dan OB dinamakan kaki sudut, sedangkan titik
pertemuan kaki-kaki sudut dinamakan titik sudut.
b. Jenis-jenis Sudut
Sudut dibedakan menjadi tiga yaitu:
1) Sudut lancip ( 00 – 890 )
2) Sudut siku-siku ( 900 )
3) Sudut tumpul ( 900 – 1790 )
c. Memberi Nama Sudut
Gambar 2.2 Memberi Nama Sudut
(Sumber: Nurharini dan Priyanto, 2016: 184)
Sudut di atas dapat dinamakan sudut A, sudut BAC, sudut CAB,
atau sudut α. Sudut dilambangkan dengan ∠.
41
d. Satuan Sudut
Satuan yang paling sering digunakan untuk menyatakan ukuran
sudut adalah derajat, disimbolkan (º).
e. Besar Sudut Putar
Besar sudut dalam satu putaran penuh adalah 3600.
f. Cara Mengukur Sudut Menggunakan Busur Derajat
Jenis bangun datar bermacam-macam, misalnya segitiga. Segitiga
mempunyai tiga sudut, seperti dibawah ini:
Gambar 2.3 Segitiga Sama Sisi
(Sumber: Nurharini dan Priyanto, 2016: 188)
Setiap sudut bangun segitiga dapat diukur. Cara mengukur sudutnya
menggunakan busur adalah sebagai berikut:
1) Impitkan angka nol pada busur derajat dengan salah satu kaki
sudut yang akan diukur.
2) Titik sudut berimpit dengan titik tengah busur derajat.
3) Perhatikan kaki sudut yang lain. Kaki sudut tersebut
menunjukkan besar sudut.
42
Gambar 2.4 Mengukur Sudut dengan Busur Derajat
(Sumber: Nurharini dan Priyanto, 2016: 189)
Besar ∠ A = 600
g. Cara Menggambar Sudut
Sebagaimana mengukur besar sudut, kita memerlukan busur derajat
untuk menggambar sudut. Langkah-langkahnya adalah:
1) Gambarlah ruas garis QR. Impitkan dengan angka nol pada busur
derajat.
2) Buatlah titik P pada busur yang menunjuk angka 45.
3) Hubungkan titik P dan Q sehingga diperoleh gambar ∠ PQR
Gambar 2.5 Sudut 450
(Sumber: Nurharini dan Priyanto, 2016: 189)
h. Masalah Berkaitan dengan Pengukuran Sudut
Banyak permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan pengukuran
sudut. Misalnya, seorang buruh bangunan ingin mengetahui dinding
43
bangunan miring atau tidak. Ia memanfaatkan sudut siku-siku untuk
mengetahui hal tersebut.
Contoh lain adalah:
Gambar 2.6 Jam
(Sumber: Nurharini dan Priyanto, 2016: 195)
Jam dinding di rumah Anggi mati. Ia diminta ayahnya mengganti
baterai jam tersebut dan mengatur kedua jarum jam agar menunjukkan
pukul 03.00.
1) Bagaimana letak jarum jam yang benar ?
2) Perhatikan, kedua jarum jam yang terbentuk. Tentukan sudut
terkecil yang ditunjukkan kedua jarum jam tersebut.
Jawab:
1)
Gambar 2.7 Sudut dalam Jam
(Sumber: Nurharini dan Priyanto, 2016: 195)
2) Kedua jarum jam membentuk sudut terkecil sebesar 900.
44
3. Metode Demonstrasi
a. Pengertian Metode Demonstrasi
Demonstrasi ialah suatu metode yang digunakan untuk
memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang
berkenaan dengan bahan pelajaran. Metode ini menghendaki guru
lebih aktif daripada anak didik. Guru yang melakukan kegiatan
memperagakan suatu proses dan kerja suatu benda (Djamarah, 2005:
239). Menurut Muhibbin Syah, dalam Ahmadi dan Sofan Amri (2011:
78) mengatakan bahwa metode demonstrasi adalah metode mengajar
dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan
melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan
atau materi yang sedang disajikan.
Dari definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa metode
demonstrasi adalah suatu metode yang digunakan dalam pembelajaran
untuk memperagakan suatu barang, proses atau cara kerja baik secara
langsung maupun tidak langsung yang bertujuan untuk membantu
guru dalam menjelaskan materi pelajaran.
b. Langkah-langkah Metode Demonstrasi
Hal yang perlu dilakukan dalam menggunakan metode
demonstrasi adalah:
1) Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan.
45
2) Mengatur posisi tempat duduk peserta didik agar dapat melihat
media yang didemonstrasikan oleh guru.
3) Guru menjelaskan kepada peserta didik apa yang direncanakan
dan apa yang dikerjakan.
4) Guru memulai demonstrasi dengan menarik perhatian siswa
melalui pertanyaan-pertanyaan sederhana.
5) Guru mendemonstrasikan secara perlahan-lahan serta
memberikan penjelasan yang cukup singkat.
6) Guru mengulang kembali selangkah demi selangkah dan
menjelaskan alasan-alasan setiap langkah.
7) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif
memikirkan lebih lanjut tentang apa yang dilihat dan didengarnya
dalam bentuk mengajukan pertanyaan.
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi
Kelebihan metode demonstrasi adalah (Djamarah, 2005: 239):
1) Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu
proses atau kerja suatu benda.
2) Memudahkan berbagai jenis penjelasan, sebab penggunaan
bahasa dapat lebih terbatas. Hal ini dengan sendirinya dapat
mengurangi verbalisme pada anak didik.
3) Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat
diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan
menghadirkan objek sebenarnya.
46
Kekurangan metode demonstrasi adalah (Djamarah, 2005: 239):
1) Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan
dipertunjukkan.
2) Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
3) Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang
menguasai apa yang didemonstrasikan.
4. Alat Peraga Jam Sudut
a. Pengertian Alat Peraga
Alat peraga adalah alat-alat yang digunakan guru ketika mengajar
untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikannya
kepada siswa, dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa
(Usman, 2017: 31). Menurut Ruseffendi dalam Sundayana (2014: 7)
menjelaskan bahwa alat peraga adalah alat yang menerangkan atau
mewujudkan konsep matematika. Alat peraga merupakan alat yang
dapat diperlihatkan wujudnya dengan tujuan membuat pelajaran lebih
jelas. Alat peraga membantu pengajar memberi pengertian kepada
peserta didik melalui bentuk perwujudan dari suatu pengertian
(Suryani, dkk.,2018: 17).
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah
alat yang digunakan guru untuk menjelaskan suatu pengertian melalui
wujud alat peraga sehingga dapat memperjelas materi pelajaran yang
akan disampaikan kepada siswa.
47
b. Fungsi Alat Peraga
Menurut Lithanta dalam Suyanto dan Jihad (2013: 107), fungsi
dari penggunaan alat peraga adalah:
1) Siswa akan lebih banyak mengikuti pelajaran dengan gembira,
sehingga minatnya mempelajari materi pelajaran akan semakin
besar. Di saat inilah, siswa akan terangsang, senang, tertarik, dan
bersikap positif terhadap materi pelajaran.
2) Siswa akan lebih mudah memahami pelajaran yang diberikan,
terutama ketika guru dapat menyajikan konsep abstrak materi
pelajaran ke dalam bentuk konkret.
3) Siswa akan menyadari adanya hubungan antara pengajaran dan
benda-benda yang ada disekitarnya atau antara ilmu dengan alam
sekitar dan masyarakat.
Selain fungsi di atas, penggunaan alat peraga dapat dikaitkan dengan
pembentukan konsep, pemahaman konsep, latihan dan penguatan,
pelayanan terhadap perbedaan kemampuan individual, pengukuran,
pemecahan masalah pada umumnya, rangsangan untuk berpikir,
rangsangan untuk berdiskusi, serta rangsangan untuk berpartisipasi
aktif.
c. Kriteria Penggunaan Alat Peraga
Kriteria menggunakan alat peraga sangat bergantung pada:
1) Tujuan pembelajaran
48
Pemilihan kriteria alat peraga yang tepat dapat mempermudah
pencapaian tujuan pengajaran. Apakah alat peraga tersebut
mampu meningkatkan kecerdasan kognitif, afektif, dan
psikomotoris yang merupakan tujuan sebuah pembelajaran.
2) Materi pembelajaran
Media pembelajaran biasanya dipakai guru untuk membantu
siswa dalam memahami sebuah konsep dasar dalam materi
pelajaran yang diberikan. Melalui media ini siswa akan mudah
memahami materi pelajaran. Untuk mempermudah konsep
selanjutnya, guru biasanya menggunakan peragaan konsep dasar.
3) Strategi belajar-mengajar
Dengan menggunakan alat peraga maka akan mempermudah
guru dalam menerapkan strategi mengajar. Penggunaan alat
peraga merupakan strategi pengajaran dalam metode penemuan
ataupun permainan.
4) Kondisi kelas
Penggunaan media pembelajaran membantu guru pada kondisi-
kondisi tertentu. Misalnya pada kondisi kelas yang penuh dengan
siswa diperlukan pengeras suara untuk mempermudah guru dan
memperjelas materi yang diajarkan (Suyanto dan Jihad, 2013:
110).
49
d. Alat Peraga Jam Sudut
Alat peraga jam sudut adalah alat peraga yang terbentuk dari
triplek menyerupai jam dinding. Terdiri dari dua lingkaran dengan
besar salah satunya lebih besar dari lingkaran yang lainnya. Dimana
lingkaran besar berisi besar sudut dan lingkaran kecil berisi angka
yang terdapat pada jam.
e. Langkah-langkah Penggunaan Alat Peraga Jam Sudut
Pada dasarnya alat peraga jam sudut ini memiliki dua lingkaran
dan dua jarum jam. Lingkaran pertama digunakan sebagai papan jam
dan lingkaran kedua berfungsi untuk mengukur sudut antar kedua
jarum jam. Cara kerja alat peraga ini adalah dengan menyesuaikan
lingkaran besar yang telah diberi ukuran sudut dengan dua buah jarum
jam yang ada pada lingkaran kecil. Langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut:
1) Tentukan pukul berapakah waktu yang ingin diukur sudutnya.
2) Letakkan (putar) jarum jam sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
3) Putar lingkaran besar dan sesuaikan angka 00 pada salah satu
jarum jam (jarum jam pertama), bisa pada jarum jam pendek
maupun panjang tergantung ukuran sudut yang ingin diukur yaitu
sudut terbesar ataukah sudut terkecil antara dua jarum jam.
4) Setelah itu lihat pada bagian lingkaran besar, angka berapakah
yang ditunjukkan atau terletak sesuai dengan jarum jam kedua.
50
5) Maka angka tersebutlah yang merupakan sudut yang ingin dicari
yaitu sudut antara dua jarum jam.
5. Kaitan Hasil Belajar Matematika melalui Metode Demonstrasi
dengan Alat Peraga Jam Sudut
Dalam pembelajaran matematika yang abstrak khususnya materi
pengukuran sudut, siswa sekolah dasar memerlukan alat bantu berupa alat
peraga jam sudut. Melalui pendemonstrasian alat peraga jam sudut dapat
membantu guru dalam memberikan gambaran nyata tentang materi sudut
yang akan disampaikan kepada siswa. Selain itu, keberadaan alat peraga
jam sudut ini memberikan perhatian khusus bagi siswa, sehingga siswa
tertarik untuk mempelajari materi pengukuran sudut dan berdampak pada
peningkatan hasil belajar siswa.
6. Langkah-langkah Penerapan Metode demonstrasi dengan Alat
Peraga Jam Sudut
Langkah-langkah penerapan metode demonstrasi dengan alat peraga jam
sudut dalam pembelajaran adalah:
a. Guru memperlihatkan alat peraga jam sudut kepada siswa.
b. Guru menerangkan materi pengukuran sudut dengan
mendemonstrasikan alat peraga jam sudut.
c. Kemudian guru bertanya kepada siswa berkaitan materi pengukuran
sudut. Mislanya :
1) Berapakah besar sudut yang terbuat oleh pukul 13.00 ? (Siswa
menjawab besar sudutnya 300).
51
2) Apa nama sudut yang terbuat oleh pukul 09.00 ? (Siswa
menjawab sudut siku-siku).
B. Kajian Pustaka
Dari judul di atas, penulis dapat kaitkan beberapa karya ilmiah yang
relevan. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan antara penelitian
terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan sekarang serta untuk
menghindari penjiplakan. Berikut ini skripsi yang memiliki tema hampir mirip
dengan tema skripsi ini, antara lain:
1. Luluk S Mukhadiroh, dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar
Matematika Materi Sudut Melalui Metode Partisipatori dan Media Paper
Fan Pada Siswa Kelas III A MI Karangduren Kec. Tengaran Kab Semaran
Tahun Pelajaran 2017/2018” Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN
Salatiga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan siswa yang
tuntas belajar dari siklus I ke siklus II 31,54%. Hal ini dapat dilihat dari
perolehan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I terdapat 63,16%
siswa yang tuntas belajar. Siklus II terdapat 94,7% siswa yang tuntas
belajar.
2. Nurita Azka Fauziyah, dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Materi Jenis dan Besar Sudut Menggunakan Media Jam
Sudut Bagi Siswa Kelas III MI NU 16 Kaligading Boja Kendal Semester
II Tahun Pelajaran 2015/2016” Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran tahun
52
lalu adalah 47%. Pada siklus I ketuntasan belajar siswa 63% dan pada
siklus II ketuntasan belajar siswa menjadi 84%.
53
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Tarbiyatul Aulad Jombor
1. Letak Geografi MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Penelitian ini dilaksanakan di MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Dalam bagian ini penulis ingin
memaparkan lokasi dilaksanakan penelitian ini. Secara garis besar lokasi
penelitian dapat penulis sampaikan sebagai berikut:
a. Sebelah timur berbatasan dengan jalan kampung dan mushola.
b. Sebelah barat berbatasan dengan pekarangan rumah Bapak Muslikin.
c. Sebelah selatan berbatasan dengan gedung yayasan Ma’arif.
d. Sebelah utara berbatasan dengan pekarangan rumah Bapak Asari.
2. Profil Madrasah MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Tabel 3.1 Profil Madrasah MI Tarbiyatul Aulad Jombor
No. Identitas Sekolah
1. Nama Sekolah MI Tarbiyatul Aulad Jombor
2. NPSN 60712901
3. NSM 111233220074
4. Alamat Jalan Jawa no. 10
6. Kelurahan Jombor
7. Kecamatan Tuntang
8. Kabupaten Semarang
9. Provinsi Jawa Tengah
10. Telp/Hp 085865381353
11. Jenjang MI
12. Status Swasta
13. Hasil Akreditasi A
14. Tahun Berdiri 01 Februari 1959
15. Luas Bangunan 571 m2
54
3. Visi Misi dan Tujuan MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Visi
Menjadi Lembaga Pendidikan Ma’arif NU yang terbuka dan
berkualitas guna menyiapkan generasi muda yang cerdas, kreatif, dan
inovatif berdasarkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta
berakhlakul karimah.
Misi
a) Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehinga siswa berkembang
optimal.
b) Menanamkan dasar-dasar akhlakul karimah.
c) Menumbuhkembangkan penghayatan terhadap ajaran agama dan
budaya bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
d) Menerapkan menejemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga
sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah.
Tujuan
a) Memberikan pelayanan pembelajaran yang efektif untuk
perkembangan siswa secara optimal.
b) Memprioritaskan pendidikan akhlak agar siswa memiliki wawasan dan
perilaku akhlakul karimah.
c) Mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam setiap kegiatan
pembelajaran intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
55
d) Mengembangakan madrasah menjadi lembaga pendidikan milik
masyarakat dan warga sekolah sehingga terwujud MADRASAH BISA.
4. Keadaan Guru MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tahun Pelajaran
2018/2019
Jumlah guru yang mengajar di MI Tarbiyatul Aulad Jombor
seluruhnya berjumlah 10 orang. Untuk lebih jelasnya mengenai data guru
dan karyawan di MI Tarbiyatul Aulad Jombor adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Keadaan Guru MI Tarbiyatul Aulad Jombor
No Nama
Tempat, Tanggal Lahir
Jabatan
Tempat Tanggal
1. Nur Hidayati, S.Pd.I Kabupaten
Semarang
29-06-1982 Kepala Sekolah
2. Muslikhin, S.Pd. Kabupaten
Semarang
14-01-1964 Guru Kelas I
3. Miftahul Hidayati, S.Pd.I Kabupaten
Semarang
04-02-1988 Guru Kelas I
4. Budi Ani Fatmawati, S.Pd.I Kabupaten
Semarang
30-12-1978 Guru Kelas II
5. Achmad Rosyid, S.Pd.I Sragen 08-02-1987 Guru Kelas III
6. Suharsini, S.Ag Sukoharjo 24-06-1976 Guru Kelas IV
7. Amin Rohadi, S.Pd.I Kabupaten
Semarang
12-06-1983 Guru Kelas V
8. Siti Sumiyati, S.Pd.I Magelang 06-05-1980 Guru Kelas VI
Bersambung...
56
Lanjutan tabel...
9. Naslikhatul Umami, S.Pd.I Kabupaten
Semarang
20-04-1992 Guru Mapel
10. Mona Rosida Kabupaten
Semarang
04-11-1983 Tenaga
Perpustakaan
5. Keadaan Siswa MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tahun Pelajaran
2018/2019
Jumlah siswa MI Tarbiyatul Aulad Jombor dari kelas I sampai kelas
VI tahun pelajaran 2018/2019 seluruhnya berjumlah 141 siswa. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3 Data Keadaan Siswa MI Tarbiyatul Aulad Jombor
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Kelas I 21 15 36
2. Kelas II 8 10 18
3. Kelas III 7 20 27
4. Kelas IV 10 8 18
5. Kelas V 14 11 25
6. Kelas VI 10 7 17
JUMLAH 70 71 141
6. Kurikulum MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Kurikulum yang diterapkan di MI Tarbiyatul Jombor adalah KTSP
untuk kelas III dan kelas VI, serta kurikulum 2013 untuk kelas I, II, IV,
dan V. Adapun kurikulum tersebut memuat jenis-jenis mata pelajaran
57
umum, pendidikan agama islam, muatan lokal, dan pengembangan diri
yang meliputi:
a. Mata pelajaram umum: Pendidikan kewarganegaraan, bahasa
Indonesia, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan
sosial, seni budaya, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
b. Pendidikan agama Islam: Aqidah akhlak, al-qur’an hadits, fiqih,
sejarah kebudayaan Islam, dan bahasa Arab.
c. Muatan lokal: Bahasa jawa (mulok Provinsi Jawa Tengah), Baca Tulis
Al-Qur’an (mulok Kabupaten Semarang), bahasa Inggris (mulok
madrasah), dan aswaja/ke-Nuan (mulok madrasah).
d. Pengembangan diri: sholat dhuha, tadarus Al-Qur’an, layanan
bimbingan konseling, kepramukaan, seni baca Al-Qur’an, tari
tradisional, dan drumband.
7. Struktur Kurikulum MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Struktur kurikulum meliputi subtansi pembelajaran yang ditempuh dalam
jenjang pendidikan selama 6 (enam) tahun mulai kelas I sampai dengan
kelas VI.
Tabel 3.4 Struktur Kurikulum di MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Komponen Kelas dan alokasi waktu
I II III IV, V, dan VI
A) Mata pelajaran 1) Pembelajaran pada Kelas I s.d. VI dilaksanakan melalui pendektan tematik, 2) Total alokasi
1. Pendidikan Agama
a. Alquran dan Hadits 2
b. Aqidah dan Akhlaq 2
c. Fiqih 2
d. SKI 2
Bersambung...
58
Lanjutan tabel...
2. Pendidikan Kewarganegaraan waktu untuk seluruh mapel 33 jam/minggu *) sesuai keperluan **) ekeuvalensi 2 jam pembelajran
2
3. Bahasa Indonesia 5
4. Bahasa Arab 2
5. Matematika 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4
7. Ilmu Pengetahuan sosial 3
8. Seni Budaya dan Ketrampilan 4
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
4
B) Mulok 2 *)
C) Pengembangan Diri 2 **)
Jumlah 29 30 31 38
B. Subyek Penelitian
Subyek dalam kegiatan penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Tarbiyatul
Aulad Jombor, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang yang berjumlah 18
siswa. Terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Berikut
merupakan daftar subyek penelitian:
Tabel 3.5 Subyek Penelitian
No Nama Jenis Kelamin
1 Angga Lesmana Laki-laki
2 Cita Chotmillati Perempuan
3 Faaliq Al Jauda Laki-laki
4 Jamila Yunita Nirmalasari Perempuan
5 Melati Surya Ningtyas Perempuan
6 Muhammad Alif Arrafi'u Laki-laki
7 Muhammad Fahri Darmawan Laki-laki
8 Muhammad Khafid Nurlatief Laki-laki
9 Muhammad Lana Maulidan Najib Laki-laki
10 Muhammad Misbakhul Munir Laki-laki
11 Riska Laura Ramadhani Perempuan
12 Saddam Ahmad Al Husni Laki-laki
13 Salsabila Shafa Perempuan
Bersambung...
59
Lanjutan tabel...
14 Tiara Putri Hapsari Perempuan
15 Zaskia Leni Asfin Perempuan
16 Muhammad Sefrudi Amir Laki-laki
17 Defriyan Arya Mukti Laki-laki
18 Aisya Putri Maharani Perempuan
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan mengenai penelitian yang sudah
dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan di MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019. Subyek
yang dikenai tindakan adalah siswa kelas IV yang berjumlah 18 siswa dengan
fokus penelitian pada mata pelajaran matematika materi pengukuran sudut
menggunakan kurikulum 2013.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus.
Penelitian ini dilaksanakan menggunakan jam mata pelajaran matematika
sesuai jadwal pelajaran matematika kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Waktu pelaksanaan penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan pra siklus, tanggal 3 April 2019
2. Kegiatan siklus I, tanggal 5 April 2019
3. Kegiatan siklus II, tanggal 10 April 2019
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan 2 siklus dan setiap siklus terdiri dari
4 tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Penelitian ini merancang kegiatan pembelajaran yang berbeda dengan yang
60
biasa diterapkan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa di sekolah dan kualitas proses pembelajaran. Peneliti menyadari
bahwa proses pembelajaran yang selama ini berlangsung kurang memberikan
dampak yang positif pada siswa. Sehingga hasil belajar siswa masih banyak
yang rendah.
D. Deskripsi Penelitian Tindakan Pra Siklus
Tahapan pra siklus dilaksanakan pada tanggal 3 April 2019. Tahap pra
siklus ini merupakan tahap pengumpulan data pada saat sebelum dilakukannya
penelitian. Pengumpulan data dan informasi peneliti lakukan dengan cara
berdialog dengan guru kelas IV dan melakukan observasi awal. Menurut data
yang didapatkan dari nilai ulangan harian mata pelajaran matematika materi
pengukuran sudut yang diperoleh dari siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad
Jombor Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, menunjukkan KKM mata
pelajaran matematika adalah ≥75. Dari hasil nilai ulangan harian tersebut
menunjukkan bahwa dari 18 siswa baru ada 7 siswa atau 38,89% yang tuntas
dari KKM. Sedangkan 11 siswa atau 61,11% nilainya masih dibawah KKM.
E. Deskripsi Penelitian Tindakan Siklus I
1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan yang dilakukan pada siklus I meliputi:
a. Mempersiapkan materi matematika khususnya pengukuran sudut
(pengertian sudut, jenis-jenis sudut, memberi nama sudut, satuan
sudut dan besar sudut putar).
61
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran mata pelajaran
matematika materi pengukuran sudut menggunakan metode
demonstrasi dengan alat peraga jam sudut.
c. Menyiapkan alat peraga jam sudut.
d. Membuat lembar observasi guru dan siswa untuk mengetahui
keterampilan selama proses pembelajaran menggunakan metode
demonstrasi dengan alat peraga jam sudut.
e. Membuat instrumen berupa lembar tes yang digunakan untuk
mengetahui dan menggali data hasil belajar siswa terkait materi
pengukuran sudut yang telah diajarkan.
f. Peneliti melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran
matematika kelas IV untuk melaksanakan proses pembelajaran
menggunakan metode demonstrasi dengan alat peraga jam sudut.
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Berikut adalah langkah-langkah kegiatan tindakan siklus I:
a. Kegiatan awal
1) Kegiatan guru
a) Guru mengucap salam
b) Guru memimpin doa bersama
c) Guru mempresensi siswa
d) Guru menyiapkan materi dan alat peraga jam sudut
62
e) Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pengukuran sudut, “Anak-anak coba sebutkan benda di kelas
ini yang memiliki sudut”
f) Guru menginformasikan bahwa hari ini akan mempelajari
materi sudut
g) Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi pengukuran
sudut
2) Kegiatan siswa
a) Siswa menjawab salam
b) Siswa berdoa bersama
c) Siswa menjawab presensi dari guru
d) Siswa menyiapkan alat tulis yang digunakan dalam
pembelajaran
e) Siswa menjawab pertanyaan dari guru yang berkaitan dengan
materi pengukuran sudut
f) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang
akan dipelajari dan tujuan mempelajari materi tersebut
b. Kegiatan inti
1) Mengamati
a) Kegiatan guru
(1) Guru meminta siswa mengamati benda-benda di sekitar
yang memiliki sudut
(2) Guru menjelaskan materi pengukuran sudut
63
b) Kegiatan siswa
(1) Siswa mengamati benda-benda di sekitar yang memiliki
sudut
(2) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi
pengukuran sudut
2) Menanya
a) Kegiatan guru
(1) Guru meminta siswa bertanya tentang materi
pengukuran sudut yang telah disampaikan
b) Kegiatan siswa
(1) Siswa bertanya mengenai materi pengukuran sudut yang
telah disampaikan oleh guru
3) Mengeksplorasi
a) Kegiatan guru
(1) Guru meminta siswa membaca materi pengukuran sudut
di buku paket
(2) Guru meminta siswa mengukur besar sudut yang telah
digambar oleh guru
b) Kegiatan siswa
(1) Siswa membaca materi pengukuran sudut di buku paket
(2) Siswa mengukur besar sudut yang telah digambar oleh
guru
64
4) Mengasosiasi
a) Kegiatan guru
(1) Guru meminta siswa berdiskusi dengan teman sebangku
mengenai benda-benda yang memiliki sudut
(2) Guru meminta siswa membandingkan besar sudut yang
diberikan oleh guru
b) Kegiatan siswa
(1) Siswa berdiskusi dengan teman sebangku mengenai
benda-benda yang memiliki sudut
(2) Siswa membandingkan besar sudut yang diberikan oleh
guru
5) Mengkomunikasikan
a) Kegiatan guru
(1) Guru meminta perwakilan siswa menyebutkan benda-
benda disekitar yang memiliki sudut
(2) Guru membagikan lembar tes mengenai pengukuran
sudut
b) Kegiatan siswa
(1) Perwakilan siswa menyebutkan benda-benda disekitar
yang memiliki sudut
(2) Siswa mengerjakan lembar tes mengenai pengukuran
sudut
65
c. Kegiatan akhir
1) Kegiatan guru
a) Guru menyimpulkan materi pelajaran yang sudah
disampaikan bersama siswa
b) Guru menginformasikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
c) Guru memimpin doa
2) Kegiatan siswa
a) Siswa menyimpulkan materi pelajaran yang sudah
disampaikan bersama guru
b) Siswa menyimak informasi dari guru tentang rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya
c) Siswa berdoa bersama-sama
3. Observasi
Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran untuk mengetahui sikap guru dan siswa selam kegiatan
pembelajaran berlangsung serta untuk memperoleh data mengenai hasil
belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran materi pengukuran
sudut menggunakan metode demonstrasi dengan alat peraga jam sudut.
Kegiatan yang diamati pada guru adalah kemampuan membuka
pelajaran, sikap guru dalam proses pembelajaran, penguasaan bahan
belajar, kegiatan belajar mengajar, pemanfaatan alat peraga jam sudut,
evaluasi pembelajaran, kemampuan menutup kegiatan pembelajaran, dan
66
kemampuan melakukan tindak lanjut atau follow up. Sedangkan kegiatan
yang diamati pada siswa adalah keaktifan dan semangat selama proses
pembelajaran, perhatian siswa saat pembelajaran, tanggung jawab siswa
terhadap tugas yang diberikan oleh guru, dan kerjasama siswa dalam
kegiatan kelompok.
4. Refleksi
Pada tahap ini hasil yang didapatkan dalam tahap observasi
dikumpulkan serta dianalisis untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
pada siklus I serta mengadakan perbaikan dan mempersiapkan
perencanaan pada siklus II. Refleksi dilalukan oleh peneliti berdasarkan
dua hasil penelitian yaitu hasil pengamatan situasi pembelajaran dan hasil
tes. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran pada
siklus I, peneliti menemukan beberapa keberhasilan diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Siswa
1) Siswa kompak dalam berdoa.
2) Siswa antusias mengikuti kegiatan pembelajaran.
3) Ada 10 siswa yang aktif menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru.
4) Ada 12 siswa yang sudah tuntas dari KKM.
b. Guru
1) Guru menyampaikan materi pengukuran sudut dengan runtut dan
suara yang jelas.
67
2) Guru menguasai materi pengukuran sudut dengan baik.
3) Guru mengulas materi yang sudah disampaikan secara garis besar
sebelum menutup kegiatan pembelajaran.
Selain itu, peneliti juga menemukan kelemahan dalam kegiatan
pembelajaran, diantaranya adalah:
a. Siswa
1) Ada 2 siswa yang masih asyik mengobrol dengan temannya.
2) Ada 8 siswa yang belum terlibat aktif dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru.
3) Ada 6 siswa yang belum tuntas KKM.
b. Guru
1) Guru belum sepenuhnya mengondisikan kelas dengan baik.
2) Penggunaan alat peraga yang belum optimal.
3) Pengaturan alokasi waktu dalam menyampaikan materi
pengukuran sudut masih kurang efektif.
F. Deskripsi Penelitian Tindakan II
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 10 April 2019.
Kegiatan ini berlangsung selama 1 (satu) kali tatap muka (3 x 35 menit). Secara
garis besar pelaksanaan penelitian ini dideskripsikan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan yang dilakukan pada siklus II meliputi:
68
a. Mempersiapkan materi matematika khususnya pengukuran sudut
(cara mengukur sudut menggunakan busur derajat, cara menggambar
sudut, dan masalah berkaitan dengan pengukuran sudut).
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran mata pelajaran
matematika materi pengukuran sudut menggunakan metode
demonstrasi dengan alat peraga jam sudut.
c. Menyiapkan alat peraga jam sudut.
d. Membuat lembar observasi guru dan siswa untuk mengetahui
keterampilan selama proses pembelajaran menggunakan metode
demonstrasi dengan alat peraga jam sudut.
e. Membuat instrumen berupa lembar tes yang digunakan untuk
mengetahui dan menggali data hasil belajar siswa terkait materi
pengukuran sudut yang telah diajarkan.
f. Peneliti melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran
matematika kelas IV untuk melaksanakan proses pembelajaran
menggunakan metode demonstrasi dengan alat peraga jam sudut.
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Berikut adalah langkah-langkah kegiatan tindakan siklus II:
a. Kegiatan awal
1) Kegiatan guru
a) Guru mengucap salam
b) Guru memimpin doa bersama
c) Guru mempresensi siswa
69
d) Guru menyiapkan materi dan alat peraga jam sudut
e) Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pengukuran sudut, “Anak-anak coba kalian amati alat peraga
jam sudut yang Ibu bawa, nah di dalam jam ini terdapat
berbagai sudut. Coba sebutkan sudut apa saja !”
f) Guru menginformasikan bahwa hari ini akan mempelajari
materi pengukuran sudut (cara mengukur sudut
menggunakan busur derajat, cara menggambar sudut, dan
masalah berkaitan dengan pengukuran sudut)
g) Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi pengukuran
sudut
2) Kegiatan siswa
a) Siswa menjawab salam
b) Siswa berdoa bersama
c) Siswa menjawab presensi dari guru
d) Siswa menyiapkan alat tulis yang digunakan dalam
pembelajaran
e) Siswa menjawab pertanyaan dari guru yang berkaitan dengan
materi pengukuran sudut
f) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang
akan dipelajari dan tujuan mempelajari materi tersebut
b. Kegiatan inti
1) Mengamati
70
a) Kegiatan guru
(1) Guru menggambar bangun datar di whiteboard
(2) Guru menyiapkan alat peraga jam sudut untuk
menjelaskan materi pengukuran sudut
(3) Guru menyampaikan materi pengukuran sudut
b) Kegiatan siswa
(1) Siswa mengamati bangun datar yang digambar guru di
whiteboard
(2) Siswa mengamati alat peraga jam sudut yang dibawa
oleh guru
(3) Siswa menyimak penjelasan guru mengenai materi
pengukuran sudut
2) Menanya
a) Kegiatan guru
(1) Guru meminta siswa bertanya tentang materi
pengukuran sudut yang telah disampaikan
b) Kegiatan siswa
(1) Siswa bertanya mengenai materi pengukuran sudut yang
telah disampaikan oleh guru
3) Mengeksplorasi
a) Kegiatan guru
(1) Guru meminta siswa membaca materi pengukuran sudut
di buku paket
71
(2) Guru membuat sudut yang dibentuk oleh jarum jam
melalui pendemonstrasian alat peraga jam sudut
b) Kegiatan siswa
(1) Siswa membaca materi pengukuran sudut di buku paket
(2) Siswa mengukur besar sudut yang dibentuk oleh jarum
jam oleh guru melalui alat peraga jam sudut
4) Mengasosiasi
a) Kegiatan guru
(1) Guru meminta siswa berdiskusi dengan teman sebangku
berkaitan dengan sudut
(2) Guru meminta siswa berdiskusi dengan teman sebangku
tentang besar sudut yang dibentuk oleh jarum jam
b) Kegiatan siswa
(1) Siswa berdiskusi dengan teman sebangku berkaitan
dengan sudut
(2) Siswa berdiskusi dengan teman sebangku tentang besar
sudut yang dibentuk oleh jarum jam
5) Mengkomunikasikan
a) Kegiatan guru
(1) Guru meminta perwakilan siswa menyebutkan benda-
benda disekitar yang memiliki sudut
(2) Guru meminta siswa menyebutkan besar sudut yang
dibentuk oleh jarum jam
72
(3) Guru membagikan lembar tes mengenai pengukuran
sudut
b) Kegiatan siswa
(1) Perwakilan siswa menyebutkan benda-benda disekitar
yang memiliki sudut
(2) Siswa menyebutkan besar sudut yang dibentuk oleh
jarum jam
(3) Siswa mengerjakan lembar tes mengenai pengukuran
sudut
c. Kegiatan akhir
1) Kegiatan guru
a) Guru menyimpulkan materi pelajaran yang sudah
disampaikan bersama siswa
b) Guru menginformasikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
c) Guru memimpin doa
2) Kegiatan siswa
a) Siswa menyimpulkan materi pelajaran yang sudah
disampaikan bersama guru
b) Siswa menyimak informasi dari guru tentang rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya
c) Siswa berdoa bersama-sama
73
3. Observasi
Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran untuk mengetahui sikap guru dan siswa selama kegiatan
pembelajaran berlangsung serta untuk memperoleh data mengenai hasil
belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran materi pengukuran
sudut menggunakan metode demonstrasi dengan alat peraga jam sudut.
Kegiatan yang diamati pada guru adalah kemampuan membuka
pelajaran, sikap guru dalam proses pembelajaran, penguasaan bahan
belajar, kegiatan belajar mengajar, pemanfaatan alat peraga jam sudut,
evaluasi pembelajaran, kemampuan menutup kegiatan pembelajaran, dan
kemampuan melakukan tindak lanjut atau follow up. Sedangkan kegiatan
yang diamati pada siswa adalah keaktifan dan semangat selama proses
pembelajaran, perhatian siswa saat pembelajaran, tanggung jawab siswa
terhadap tugas yang diberikan oleh guru, dan kerjasama siswa dalam
kegiatan kelompok.
4. Refleksi
Setelah mengumpulkan dan menganalisis data, didapatkan bahwa
hasil belajar siswa pada siklus II sudah jauh lebih baik dari siklus I, karena
hampir semua siswa dapat mengikuti proses pembelajaran menggunakan
metode demonstrasi dengan alat peraga jam sudut. Hasil pengamatan pada
siklus II telah mengalami peningkatan dalam proses pembelajaran, yaitu:
a. Siswa
1) Siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran
74
2) Suasana pembelajaran sangat kondusif
3) Hasil evaluasi siswa meningkat
b. Guru
1) Guru dapat menguasai kelas dengan baik
2) Guru dapat menggunakan alat peraga dengan optimal
3) Guru dapat mengalokasikan waktu pembelajaran dengan baik
Pada siklus ini menunjukkan hasil perubahan yang sangat signifikan.
Maka peneliti tidak perlu melanjutkan ke siklus berikutnya.
75
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Per-Siklus
1. Hasil Kondisi Awal (Pra Siklus)
Dari hasil pra siklus diperoleh nilai murni siswa pada mata pelajaran
matematika sebagai pembanding antara sebelum dan sesudah
menggunakan metode demonstrasi dengan alat peraga jam sudut. Berikut
data nilai siswa pra siklus:
Tabel 4.1 Data nilai siswa pra siklus
No Nama Nilai KKM Keterangan
Tuntas Belum Tuntas
1 Angga Lesmana 80 75 √
2 Cita Chotmillati 80 75 √
3 Faaliq Al Jauda 90 75 √
4 Jamila Yunita Nirmalasari 50 75 √
5 Melati Surya Ningtyas 70 75 √
6 Muhammad Alif Arrafi'u 50 75 √
7 Muhammad Fahri Darmawan 70 75 √
8 Muhammad Khafid Nurlatief 60 75 √
9 Muhammad Lana Maulidan Najib 60 75 √
10 Muhammad Misbakhul Munir 60 75 √
11 Riska Laura Ramadhani 80 75 √
12 Saddam Ahmad Al Husni 60 75 √
13 Salsabila Shafa 70 75 √
14 Tiara Putri Hapsari 80 75 √
15 Zaskia Leni Asfin 80 75 √
16 Muhammad Sefrudi Amir 80 75 √
17 Defriyan Arya Mukti 70 75 √
18 Aisya Putri Maharani 60 75 √
Bersambung...
76
Lanjutan tabel...
No Nama Nilai KKM Keterangan
Tuntas Belum Tuntas
Jumlah 1250 7 11
Rata-rata 69,4
Presentase Ketuntasan 38,89% 61,11%
Keterangan:
Tuntas = 7 siswa
Belum Tuntas = 11 siswa
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar mata
pelajaran matematika materi pengukuran sudut siswa kelas IV MI
Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang
tahun pelajaran 2018/2019 masih belum mencapai ketuntasan klasikal
yaitu 85% siswa yang telah tuntas belajarnya. MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Kec. Tuntang, Kab. Semarang telah menetapkan nilai standar Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥75. Dari hasil nilai pra siklus di atas
hanya 38,89% atau 7 siswa, sedangkan masih terdapat 61,11% atau 11
siswa yang belum tuntas.
2. Hasil Penelitian Siklus I
Pada siklus I pengumpulan data hasil belajar siswa menggunakan tes
tertulis diakhir kegiatan pembelajaran dan lembar observasi. Dari
instrumen tersebut diperoleh data tentang nilai hasil belajar siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
77
a. Hasil observasi siswa
Lembar observasi siswa digunakan untuk mengetahui aktivitas
siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung, dalam hal ini
adalah pembelajaran matemetika materi pengukuran sudut
menggunakan metode demonstrasi dengan alat peraga jam sudut.
Lembar observasi siswa yang digunakan berjumlah 4 butir aktivitas
yang harus diamati oleh peneliti, dengan memberikan skor nilai
sampai 4. Skor maksimum yang diperoleh setiap siswa adalah 16 dan
skor minimumnya adalah 4. Data ini diambil untuk mengetahui
seberapa besar aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi
pengukuran sudut menggunakan metode demonstrasi dengan alat
peraga jam sudut.
Tabel 4.2 Lembar Observasi Siswa Siklus I
No Nama
Kriteria Penilaian
Jumlah
Skor Keterangan
Aktif dan
semangat selama
proses
pembelajaran
Perhatian siswa
saat pembelajaran
Bertanggung
jawab terhadap
tugas yang
diberikan oleh
guru
Kerjasama siswa
dalam kegiatan
kelompok
A B C D A B C D A B C D A B C D
1 AL √ √ √ √ 11 sedang
2 CC √ √ √ √ 14 baik
3 FAJ √ √ √ √ 14 baik
4 JYN √ √ √ √ 10 sedang
5 MSN √ √ √ √ 12 baik
6 MAA √ √ √ √ 8 sedang
7 MFD √ √ √ √ 11 sedang
8 MKN √ √ √ √ 9 sedang
9 MLMN √ √ √ √ 11 sedang
10 MMM √ √ √ √ 8 sedang
11 RLR √ √ √ √ 12 baik
12 SAAH √ √ √ √ 11 sedang
Bersambung...
78
Lanjutan tabel...
Keterangan:
Skor nilai:
A : 4 (sangat baik)
B : 3 (baik)
C : 2 (cukup)
D : 1 (kurang)
Kategori:
12 – 16 : baik
7 – 11 : sedang
4 – 6 : kurang
b. Lembar observasi guru
Lembar observasi guru digunakan untuk mengetahui kesesuain
guru dengan langkah-langkah yang disusun dalam pembelajaran,
dalam hal ini adalah pembelajaran matematika materi pengukuran
sudut menggunakan metode demonstrasi dengan alat peraga jam
sudut. Lembar observasi guru yang digunakan berjumlah 25 butir
aktivitas yang harus diamati oleh peneliti, dengan memberikan
rentang skor 1 sampai 4 sehingga skor maksimum yang diperoleh guru
adalah 100 dan skor minimumnya adalah 25. Data ini diambil untuk
mengetahui seberapa besar aktivitas guru dalam pembelajaran
matematika materi pengukuran sudut menggunakan metode
demonstrasi dengan alat peraga jam sudut. Jumlah skor aktivitas guru
13 SS √ √ √ √ 12 baik
14 TPH √ √ √ √ 14 baik
15 ZLA √ √ √ √ 12 baik
16 MSA √ √ √ √ 11 sedang
17 DAM √ √ √ √ 10 sedang
18 APM √ √ √ √ 10 sedang
79
yang diperoleh adalah 73 yaitu masuk dalam kategori sedang.
Aktivitas yang memperoleh skor 4 ada 3 butir, yang memperoleh skor
3 ada 19 butir, yang memperoleh skor 2 ada 1 butir, dan yang
memperoleh skor 1 ada 2 butir.
Tabel 4.3 Lembar Observasi Guru Siklus I
Nama Guru : Nur Hidayati, S.Pd.I
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Materi : Pengukuran Sudut
Kelas/Semester : IV/ 2
No. Aspek yang diamati Skor
A B C D
Membuka Pelajaran
1. Menarik perhatian siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi) √
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan dipelajari √
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa √
8. Antusiasme dalam penampilan √
9. Mobilitas posisi mengajar √
Penguasaan bahan belajar
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah
yang dibuat dalam RPP
√
11. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar √
12. Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan
bahan ajar
√
Kegiatan belajar mengajar
13. Penyajian bahan belajar sesuai dengan tujuan atau
indikator yang telah ditetapkan
√
14. Memiliki keterampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
√
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu √
Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran/alat peraga
16. Menggunakan media jam sudut secara efektif dan
efisien
√
17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media jam sudut √
Evaluasi Pembelajaran
Bersambung...
80
Lanjutan tabel...
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan √
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan
√
22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
Tindak lanjut/ follow up
23. Memberikan tugas kepada siswa √
24. Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan dipelajari
berikutnya
√
25. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar √
Jumlah 12 57 2 2
Total 73
Kategori Sedang
Keterangan:
Skor nilai:
A : (sangat baik)
B : 3 (baik)
C : 2 (cukup)
D : 1 (kurang)
Kategori total kinerja guru:
76 – 100 : baik
51 – 76 : sedang
25 – 50 : kurang
c. Data Hasil Belajar Siswa
Dari hasil evaluasi berupa tes tertulis yang dilakukan pada akhir
kegiatan pembelajaran siklus I menggunakan metode demonstrasi
dengan alat peraga jam sudut pada mata pelajaran matematika materi
pengukuran sudut, diperoleh nilai hasil belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 4.4 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama Nilai KKM Keterangan
Tuntas Belum Tuntas
1 Angga Lesmana 90 75 √
2 Cita Chotmillati 90 75 √
Bersambung...
81
Lanjutan tabel...
3 Faaliq Al Jauda 90 75 √
4 Jamila Yunita Nirmalasari 60 75 √
5 Melati Surya Ningtyas 90 75 √
6 Muhammad Alif Arrafi'u 60 75 √
7 Muhammad Fahri Darmawan 80 75 √
8 Muhammad Khafid Nurlatief 70 75 √
9 Muhammad Lana Maulidan Najib 80 75 √
10 Muhammad Misbakhul Munir 70 75 √
11 Riska Laura Ramadhani 80 75 √
12 Saddam Ahmad Al Husni 80 75 √
13 Salsabila Shafa 80 75 √
14 Tiara Putri Hapsari 90 75 √
15 Zaskia Leni Asfin 90 75 √
16 Muhammad Sefrudi Amir 90 75 √
17 Defriyan Arya Mukti 70 75 √
18 Aisya Putri Maharani 70 75 √
Jumlah 1430
12 6
Rata-rata 79,44
Presentase Ketuntasan 66,67% 33,33%
Keterangan:
Tuntas = 12 siswa
Belum tuntas = 6 siswa
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa hasil
siklus I dapat disimpulkan siswa yang tuntas dari KKM sebanyak 12
siswa atau 66,67% dari jumlah siswa yang ada di kelas IV MI
Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.
Sedangkan siswa yang belum tuntas adalah 6 siswa atau 33,33% dari
jumlah siswa yang ada di kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Pada siklus I nilai
82
tertingginya adalah 90 dan nilai terendahnya adalah 60. Dalam
menentukan prosentase peneliti menggunakan rumus:
P = Ʃ siswa tuntas belajar
Ʃ siswa x 100%
Sedangkan untuk menentukan nilai rata-rata kelas dengan rumus:
Rata-rata = Ʃ nilai keseluruhan
Ʃ siswa
3. Hasil Penelitian Siklus II
a. Data Hasil Observasi Siswa
Lembar observasi siswa digunakan untuk mengetahui aktivitas
siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung, dalam hal ini
adalah pembelajaran matemtika materi pengukuran sudut
menggunakan metode demonstrasi dengan alat peraga jam sudut.
Lembar observasi siswa yang digunakan berjumlah 4 butir aktivitas
yang harus diamati oleh peneliti, dengan memberikan skor nilai
sampai 4. Skor maksimum yang diperoleh setiap siswa adalah 16 dan
skor minimumnya adalah 4. Data ini diambil untuk mengetahui
seberapa besar aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi
pengukuran sudut menggunakan metode demonstrasi dengan alat
peraga jam sudut.
Tabel 4.5 Lembar Observasi Siswa Siklus II
No Nama
Kriteria Penilaian
Jumlah
Skor
Ketera-
ngan
Aktif dan
semangat
selama proses
pembelajaran
Perhatian siswa
saat pembelajaran
Bertanggung
jawab terhadap
tugas yang
diberikan oleh
guru
Kerjasama
siswa dalam
kegiatan
kelompok
A B C D A B C D A B C D A B C D
Bersambung...
83
No Nama
Kriteria Penilaian
Jumlah
Skor
Ketera-
ngan
Aktif dan
semangat selama
proses
pembelajaran
Perhatian siswa
saat pembelajaran
Bertanggung
jawab terhadap
tugas yang
diberikan oleh
guru
Kerjasama siswa
dalam kegiatan
kelompok
A B C D A B C D A B C D A B C D
1 AL √ √ √ √ 13 baik
2 CC √ √ √ √ 15 baik
3 FAJ √ √ √ √ 15 baik
4 JYN √ √ √ √ 12 baik
5 MSN √ √ √ √ 13 baik
6 MAA √ √ √ √ 11 sedang
7 MFD √ √ √ √ 12 baik
8 MKN √ √ √ √ 12 baik
9 MLMN √ √ √ √ 12 baik
10 MMM √ √ √ √ 11 sedang
11 RLR √ √ √ √ 13 baik
12 SAAH √ √ √ √ 12 baik
13 SS √ √ √ √ 13 baik
14 TPH √ √ √ √ 14 baik
15 ZLA √ √ √ √ 13 baik
16 MSA √ √ √ √ 13 baik
17 DAM √ √ √ √ 12 baik
18 APM √ √ √ √ 12 baik
Lanjutan tabel...
Keterangan:
Skor nilai:
A : 4 (sangat baik)
B : 3 (baik)
C : 2 (cukup)
D : 1 (kurang)
b. Lembar Observasi Guru
Lembar observasi guru digunakan untuk mengetahui kesesuain
guru dengan langkah-langkah yang disusun dalam pembelajaran,
84
dalam hal ini adalah pembelajaran matematika materi pengukuran
sudut menggunakan metode demonstrasi dengan alat peraga jam
sudut. Lembar observasi guru yang digunakan berjumlah 25 butir
aktivitas yang harus diamati oleh peneliti, dengan memberikan
rentang skor 1 sampai 4 sehingga skor maksimum yang diperoleh guru
adalah 100 dan skor minimumnya adalah 25. Data ini diambil untuk
mengetahui seberapa besar aktivitas guru dalam pembelajaran
matematika materi pengukuran sudut menggunakan metode
demonstrasi dengan alat peraga jam sudut. Jumlah skor aktivitas guru
yang diperoleh adalah 90 yaitu masuk dalam kategori baik. Aktivitas
yang memperoleh skor 4 ada 17 butir, yang memperoleh skor 3 ada 7
butir, dan yang memperoleh skor 1 ada 1 butir.
Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru Siklus II
Nama Guru : Nur Hidayati, S.Pd.I
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Materi : Pengukuran Sudut
Kelas/Semester : IV/ 2
No. Aspek yang diamati Skor
A B C D
Membuka Pelajaran
1. Menarik perhatian siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi) √
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan dipelajari √
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa √
8. Antusiasme dalam penampilan √
Bersambung...
85
Lanjutan tabel...
9. Mobilitas posisi mengajar √
Penguasaan bahan belajar
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang dibuat dalam RPP
√
11. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar √
12. Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan
bahan ajar
√
Kegiatan belajar mengajar
13. Penyajian bahan belajar sesuai dengan tujuan atau
indikator yang telah ditetapkan
√
14. Memiliki keterampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
√
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu √
Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran/alat peraga
16. Menggunakan media jam sudut secara efektif dan
efisien
√
17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media jam
sudut
√
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan √
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
√
22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
Tindak lanjut/ follow up
23. Memberikan tugas kepada siswa √
24. Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan
dipelajari berikutnya
√
25. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar √
Jumlah 68 21 - 1
Total 90
Kategori Baik
Keterangan:
Skor nilai:
A : (sangat baik)
B : 3 (baik)
C : 2 (cukup)
D : 1 (kurang)
86
Kategori total kinerja guru:
76 – 100 : baik
51 – 76 : sedang
25 – 50 : kurang
c. Data Hasil Belajar Siswa
Dari hasil evaluasi berupa tes tertulis yang dilakukan pada akhir
kegiatan pembelajaran siklus II menggunakan metode demonstrasi
dengan alat peraga jam sudut pada mata pelajaran matematika materi
pengukuran sudut, diperoleh nilai hasil belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 4.7 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama Nilai KKM Keterangan
Tuntas Belum Tuntas
1 Angga Lesmana 90 75 √
2 Cita Chotmillati 100 75 √
3 Faaliq Al Jauda 100 75 √
4 Jamila Yunita Nirmalasari 80 75 √
5 Melati Surya Ningtyas 100 75 √
6 Muhammad Alif Arrafi'u 80 75 √
7 Muhammad Fahri Darmawan 90 75 √
8 Muhammad Khafid Nurlatief 80 75 √
9 Muhammad Lana Maulidan Najib 90 75 √
10 Muhammad Misbakhul Munir 80 75 √
11 Riska Laura Ramadhani 90 75 √
12 Saddam Ahmad Al Husni 90 75 √
13 Salsabila Shafa 90 75 √
14 Tiara Putri Hapsari 100 75 √
15 Zaskia Leni Asfin 90 75 √
16 Muhammad Sefrudi Amir 100 75 √
17 Defriyan Arya Mukti 80 75 √
Bersambung...
87
Lanjutan tabel...
No Nama Nilai KKM Keterangan
Tuntas Belum Tuntas
18 Aisya Putri Maharani 80 75 √
Jumlah 1610 18 -
Rata-rata 89,44
Presentase Ketuntasan 100% 0%
Keterangan:
Tuntas = 18 siswa
Belum tuntas = - siswa
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa hasil
siklus II dapat disimpulkan siswa yang tuntas dari KKM sebanyak 18
siswa atau 100% dari jumlah siswa yang ada di kelas IV MI Tarbiyatul
Aulad Jombor Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Pada siklus
II nilai tertingginya adalah 100 dan nilai terendahnya adalah 80.
Dalam menentukan prosentase peneliti menggunakan rumus:
P = Ʃ siswa tuntas belajar
Ʃ siswa x 100%
Sedangkan untuk menentukan nilai rata-rata kelas dengan rumus:
Rata-rata = Ʃ nilai keseluruhan
Ʃ siswa
B. Pembahasan
Penelitian tindakan yang dilaksanakan adalah 2 siklus. Dari data yang
diperoleh menunjukkan adanya peningkatan nilai yang didapatkan siswa
sangat baik. Sehingga dengan diterapkannya metode demonstrasi dengan alat
peraga jam sudut pada mata pelajaran matematika materi pengukuran sudut
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor
88
Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019. Hal ini
dapat dilihat dari hasil tes tertulis yang dilakukan diakhir kegiatan
pembelajaran matematika menggunakan metode demonstrasi dengan alat
peraga jam sudut materi pengukuran sudut.
Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus
No Nama KKM Pra
Siklus
Siklus
I
Siklus
II
1 Angga Lesmana 75 80 90 90
2 Cita Chotmillati 75 80 90 100
3 Faaliq Al Jauda 75 90 90 100
4 Jamila Yunita Nirmalasari 75 50 60 80
5 Melati Surya Ningtyas 75 70 90 100
6 Muhammad Alif Arrafi'u 75 50 60 80
7 Muhammad Fahri Darmawan 75 70 80 90
8 Muhammad Khafid Nurlatief 75 60 70 80
9 Muhammad Lana Maulidan Najib 75 60 80 90
10 Muhammad Misbakhul Munir 75 60 70 80
11 Riska Laura Ramadhani 75 80 80 90
12 Saddam Ahmad Al Husni 75 60 80 90
13 Salsabila Shafa 75 70 80 90
14 Tiara Putri Hapsari 75 80 90 100
15 Zaskia Leni Asfin 75 80 90 90
16 Muhammad Sefrudi Amir 75 80 90 100
17 Defriyan Arya Mukti 75 70 70 80
18 Aisya Putri Maharani 75 60 70 80
Jumlah 1250 1430 1610
Rata-rata 69,44 79,44 89,44
Presentase ketuntasan siswa diatas KKM 38,89% 66,67% 100%
Berdasarkan tabel yang telah dipaparkan tersebut diketahui bahwa
presentase ketuntasan siswa diatas KKM dari pra siklus yaitu 38,89%
mengalami peningkatan 27,78% menjadi 66,67%. Kemudian dari siklus I yaitu
89
66,67% mengalami peningkatan 33,33% menjadi 100%. Berdasarkan data
tersebut maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) menggunakan metode demonstrasi dengan alat peraga jam sudut
berhasil meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika materi
pengukuran sudut.
Berikut diagram yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa dari
pra siklus sampai siklus II:
Hasil dari penelitian tindakan kelas ini memperoleh hasil seperti
penjabaran yang sudah dipaparkan. Berikut ini akan dijabarkan hasil penelitian
dari siklus ke siklus:
1. Pra Siklus
Data awal sebelum di terapkannya menggunakan metode demonstrasi
dengan alat peraga jam sudut pada mata pelajaran matematika di kelas IV
MI Tarbiyatul Aulad Jombor hasil belajar siswa masih kurang yaitu 7
siswa atau 38,89% yang mencapai nilai tuntas dari Kriteria Ketuntasan
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
Pra siklus Siklus I Siklus II
Peningkatan Hasil Belajar dari Pra Siklus
sampai Siklus II
Tuntas Tidak Tuntas
90
Minimal (KKM) dan 11 siswa atau 61,11% masih di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Hasil rata-rata pra siklus yaitu hanya 69,44.
Maka dari itu, peneliti berupaya untuk menerapkan strategi pembelajaran
baru agar dapat meningkatkan minat, pemahaman, dan hasil belajar siswa
dengan cara penerapan metode demonstrasi dengan alat peraga jam sudut.
2. Siklus I
Proses kegiatan pebelajaran yang dilaksanakan pada siklus I
menggunakan metode demonstrasi dengan alat peraga jam sudut. Materi
yang diajarkan yaitu pengukuran sudut dan membahas mengenai
pengertian sudut, jenis-jenis sudut, memberi sudut, satuan sudut, dan besar
sudut putar. Adapun penelitian ini mencakup 4 tahapan yaitu tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi.
Sebelum dilakukan penelitian, peneliti melakukan survey ke MI Tarbiyatul
Aulad Jombor Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.
Pada tahap ini diperoleh data hasil tes tertulis mata pelajaran
matematika pada siswa kelas IV tahun pelajaran 2018/2019 adalah 12
siswa atau 66,67% yang tuntas belajar dan yang belum tuntas belajar 6
siswa atau 33,33%. Nilai rata-rata pada siklus I adalah 79,44.
3. Siklus II
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II masih sama dengan
siklus I yaitu menggunakan metode demonstrasi dengan alat peraga jam
sudut. Hanya saja materi yang dibahas berbeda yaitu cara mengukur sudut
menggunakan busur sudut, cara menggambar sudut, dan menyelesaikan
91
masalah berkaitan dengan pengukuran sudut. Tetapi dalam kegiatan
pembelajaran siklus II ini mempertimbangkan kendala yang muncul pada
siklus I. Seperti, memaksimalkan penggunaan alat peraga jam sudut dan
penguasaan kelas dengan baik. Melalui data yang diperoleh pada siklus II
dapat dilihat adanya peningkatan nilai tes tertulis siswa adalah 18 siswa
atau 100% yang tuntas belajarnya. Nilai rata-rata pada siklus II adalah
89,44.
92
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV dapat ditarik
kesimpulan bahwa penerapan metode demonstrasi dengan alat peraga jam
sudut dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi pengukuran sudut
pada siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang,
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019. Hal ini dapat dibuktikan dari
hasil pra siklus sebelum menerapkan metode demonstrasi dengan alat peraga
jam sudut hanya 38,89% atau 7 siswa yang tuntas, sedangkan masih terdapat
61,11% atau 11 siswa yang belum memenuhi KKM. Pada siklus I naik 27,78%
menjadi 66,67% atau 12 siswa yang tuntas dan ada 33,33% atau 6 siswa yang
belum tuntas dari KKM. Kemudian pada siklus II naik 33,33% menjadi 100%
atau 18 siswa yang tuntas belajarnya. Oleh karena itu, siklus pada Penelitian
Tindakan Kelas ini dihentikan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan kesimpulan yang diambil
dari penelitian, maka penulis akan mengemukakan beberapa saran. Adapun
saran-saran ini penulis tujuakan kepada:
1. Guru
a. Pada saat kegiatan pembelajaran guru harus memilih metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan
93
disesuaikan pula dengan kemampuan siswa sehingga siswa dapat
memahami materi yang disampaikan oleh guru.
b. Pada saat kegiatan pembelajaran alangkah baiknya guru
menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi yang akan
disampaikan guna mendukung pencapaian keberhasilan
pembelajaran.
2. Siswa
a. Siswa seharusnya lebih memperhatikan guru pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung agar dapat memahami materi yang
disampaikan guru dengan baik, sehingga hasil yang diperoleh
maksimal.
b. Siswa seharusnya selalu aktif saat kegiatan pembelajaran, sehingga
ada hubungan timbal balik antara guru dengan siswa.
3. Pihak sekolah dan kepala sekolah
a. Sebaiknya pihak sekolah dapat menambah sarana dan prasarana
seperti alat peraga guna menunjang keberhasilan belajar siswa.
b. Mengadakan pembinaan secara berkala untuk memberbaiki kualitas
pembelajaran.
94
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Heruman. 2010. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya Offset.
Jihad, Asep & Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Kusumah, Wijaya & Dedi Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: PT Indeks.
Nuharini, Dewi & Sulis Priyanto. 2016. Buku Guru Mari Belajar Matematika
Untuk SD/MI Kelas IV. Solo: CV Usaha Makmur.
Rochmatin, Siti. 2009. Peningkatan Hasil Belajar Al Hadits Melalui Pemanfaatan
Alat Peraga Multi Card Berpasangan Bagi Siswa SMP Negeri 6 Salatiga.
Mudarrisa, 1(2): 283.
Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sudaryono, Gaguk Margono, & Wardani Rahayu. 2013. Pengembangan
Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sundayana, Rostina. 2014. Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran
Matematika. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Suryani, Nunuk., dkk. 2018. Media Pembelajaran Inovatif dan
Pengembangannya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Suyanto & Asep Jihad. 2013. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
95
Thobroni, M. 2016. Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Usman, Moh. Uzer. 2017. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
96
Lampiran I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/Genap
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Materi Pokok : Pengukuran sudut
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
A. Kompetensi Inti
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah dan di sekolah.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
3.12 Menjelaskan dan
menentukan ukuran sudut pada
bangun datar dalam satuan baku
dengan menggunakan busur
derajat
3.12.1 Mengidentifikasi pengertian
sudut
3.12.2 Menyebutkan jenis-jenis sudut
3.12.3 Menganalisis ukuran sudut pada
bangun datar dalam satuan baku
dengan menggunakan busur
derajat
3.12.4 Menentukan besar sudut putar
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode demonstrasi
dengan alat peraga jam sudut, siswa dapat mengidentifikasi pengertian
sudut dengan benar.
97
2. Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode demonstrasi
dengan alat peraga jam sudut, siswa dapat menyebutkan jenis-jenis sudut
dengan benar.
3. Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode demonstrasi
dengan alat peraga jam sudut, siswa dapat menganalisis ukuran sudut pada
bangun datar dalam satuan baku dengan menggunakan busur derajat
dengan benar.
4. Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode demonstrasi
dengan alat peraga jam sudut, siswa dapat menentukan besar sudut putar
dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Sudut
Sudut adalah daerah yang dibatasi oleh dua sinar garis. Sudut
dibentuk dari dua sinar garis yang berpotongan pada satu titik. Garis-garis
yang membentuk sudut disebut kaki sudut.
Sinar garis OA dan OB dinamakan kaki sudut, sedangkan titik
pertemuan kaki-kaki sudut dinamakan titik sudut.
2. Jenis-jenis Sudut
Sudut dibedakan menjadi tiga yaitu:
4. Sudut lancip ( 00 – 890 )
5. Sudut siku-siku ( 900 )
6. Sudut tumpul ( 900 – 1790 )
98
3. Memberi Nama Sudut
Sudut di samping dapat dinamakan sudut A, sudut BAC, sudut CAB,
atau sudut α. Sudut dilambangkan dengan ∠.
4. Satuan Sudut
Satuan yang paling sering digunakan untuk menyatakan ukuran
sudut adalah derajat, disimbolkan (º).
5. Besar Sudut Putar
Besar sudut dalam satu putaran penuh adalah 3600.
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Demonstrasi, tanya jawab, diskusi, penugasan
F. Media/alat dan Sumber Belajar
Media/alat:
Alat peraga jam sudut, spidol, dan whiteboard.
Sumber belajar:
Buku Matematika SD/MI Kelas IV Kurikulum 2013
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam sebelum memulai
pembelajaran.
2. Guru dan siswa berdoa bersama-sama untuk
memulai pembelajaran.
10 menit
99
3. Guru memeriksa kehadiran siswa.
4. Guru mengajukan pertanyaan yang ada
kaitannya dengan pengukuran sudut.
5. Guru menginformasikan materi yang akan
disampaikan hari ini yaitu pengukuran
sudut.
6. Guru menjelaskan tujuan mempelajari
materi pengukuran sudut.
Isi Mengamati:
1. Siswa mengamati benda-benda disekitar
yang memiliki sudut.
2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai
pengukuran sudut (pengertian sudut, jenis-
jenis sudut, cara mengukur sudut, dan besar
sudut putar) melalui pendemonstrasian alat
peraga jam sudut.
Menanya
Siswa bertanya mengenai materi
pengukuran sudut yang telah disampaikan
oleh guru.
Mengeksplorasi
1. Siswa membaca materi pengukuran sudut di
buku paket siswa.
2. Siswa diminta untuk mengukur besar sudut
yang diberikan oleh guru.
Mengasosiasi
1. Siswa diminta untuk berdiskusi dengan
teman sebangku mengenai benda-benda
yang memiliki sudut.
2. Siswa membandingkan besar sudut yang
diberikan oleh guru.
90 menit
100
Mengkomunikasikan
1. Perwakilan siswa menyebutkan benda-
benda disekitar yang memiliki sudut.
2. Siswa diminta untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh guru.
Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi
pelajaran yang sudah disampaikan.
2. Guru menginformasikan rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
3. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan
berdoa bersama-sama
5 menit
H. Penilaian
Jenis penilaian menggunakan teknik tes tertulis dalam bentuk soal pilihan
ganda.
Soal:
Berilah tanda (X) pada jawaban yang benar !
1. Daerah yang dibatasi oleh dua sinar garis merupakan pengertian dari .... a. Panjang
b. Sudut
c. Tinggi
d. Luas
2. Garis dibawah ini yang membentuk sudut adalah gambar ....
101
3. Sudut dibagi menjadi tiga yaitu sudut .... a. Tumpul, lancip, siku-siku
b. Siku-siku, lancip, kotak
c. Tumpul, lingkaran, lancip
d. Siku-siku, tumpul, lurus
4. Sudut yang besarnya kurang dari 900 dinamakan sudut ....
a. Lurus
b. Siku-siku
c. Tumpul
d. Lancip
5. Alat yang digunakan untuk mengukur sudut adalah ....
a. Busur derajat
b. Jangka
c. Penggaris
d. Pensil
6. Jumlah besar sudut pada bangun segi empat adalah ....
a. 900
b. 1800
c. 2400
d. 3600
7. Besar masing-masing sudut pada segitiga sama sisi adalah ....
a. 900
b. 800
c. 700
d. 600
8. Besar sudut seperempat putaran adalah ....
a. 450
b. 900
c. 1800
d. 3600
9. Pada jajargenjang dibawah ini yang termasuk sudut tumpul adalah ....
a. Sudut A dan sudut B
102
b. Sudut B dan sudut D
c. Sudut A dan sudut C
d. Sudut C dan sudut D
10. Dibawah ini yang merupakan sudut tumpul adalah ....
Jawaban:
1. B
2. C
3. A
4. D
5. A
6. D
7. D
8. B
9. B
10. A
103
104
Lampiran II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/Genap
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Materi Pokok : Pengukuran sudut
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
A. Kompetensi Inti
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
3.12 Menjelaskan dan
menentukan
ukuran sudut pada bangun
datar dalam satuan baku
dengan menggunakan busur
derajat
4.12.2 3.12.5 Menentukan besar sudut
menggunakan busur
4.12.3 3.12.6 Menyelesaikan masalah
berkaitan dengan pengukuran
sudut
C. Tujuan Pembelajaran
a. Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode demonstrasi
dengan alat peraga jam sudut, siswa dapat menentukan besar sudut
menggunakan busur dengan benar.
105
b. Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode demonstrasi
dengan alat peraga jam sudut, siswa dapat menyelesaikan masalah
berkaitan dengan pengukuran sudut dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
1. Cara Mengukur Sudut Menggunakan Busur Derajat
Jenis bangun datar bermacam-macam, misalnya segitiga. Segitiga
mempunyai tiga sudut, seperti dibawah ini:
Setiap sudut bangun segitiga dapat diukur. Cara mengukur sudutnya
menggunakan busur adalah sebagai berikut:
a) Impitkan angka nol pada busur derajat dengan salah satu kaki sudut
yang akan diukur.
b) Titik sudut berimpit dengan titik tengah busur derajat.
c) Perhatikan kaki sudut yang lain. Kaki sudut tersebut menunjukkan
besar sudut.
Besar ∠ A = 600
2. Cara Menggambar Sudut
Sebagaimana mengukur besar sudut, kita memerlukan busur derajat untuk
menggambar sudut. Langkah-langkahnya adalah:
106
a) Gambarlah ruas garis QR. Impitkan dengan angka nol pada busur
derajat.
b) Buatlah titik P pada busur yang menunjuk angka 45.
c) Hubungkan titik P dan Q sehingga diperoleh gambar ∠ PQR
3. Menyelesaikan Masalah Berkaitan dengan Pengukuran Sudut
Banyak permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan pengukuran
sudut. Misalnya, seorang buruh bangunan ingin mengetahui dinding
bangunan miring atau tidak. Ia memanfaatkan sudut siku-siku untuk
mengetahui hal tersebut.
Contoh lain adalah:
Jam dinding di rumah Anggi mati. Ia diminta ayahnya mengganti baterai
jam tersebut dan mengatur kedua jarum jam agar menunjukkan pukul
03.00.
a) Bagaimana letak jarum jam yang benar ?
b) Perhatikan, kedua jarum jam yang terbentuk. Tentukan sudut terkecil
yang ditunjukkan kedua jarum jam tersebut.
Jawab:
107
a)
b) Kedua jarum jam membentuk sudut terkecil sebesar 900.
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Demonstrasi, tanya jawab, diskusi, penugasan
F. Media/alat dan Sumber Belajar
Media/alat:
Alat peraga jam sudut, spidol, dan whiteboard.
Sumber belajar:
Buku Matematika SD/MI Kelas IV Kurikulum 2013
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam sebelum memulai
pembelajaran.
2. Guru dan siswa berdoa bersama-sama untuk
memulai pembelajaran.
3. Guru memeriksa kehadiran siswa.
4. Guru mengajukan pertanyaan yang ada
kaitannya dengan pengukuran sudut.
5. Guru menginformasikan materi yang akan
disampaikan hari ini yaitu pengukuran sudut.
6. Guru menjelaskan tujuan mempelajari
materi pengukuran sudut.
10 menit
Isi Mengamati: 90 menit
108
1. Siswa mengamati bangun datar yang ditulis
guru di whiteboard.
2. Siswa mengamati alat peraga jam sudut yang
dibawa oleh guru.
3. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai
pengukuran sudut (besar sudut dalam jam,
soal cerita berkaitan dengan sudut, dan
mengukur besar sudut menggunakan busur)
melalui pendemonstrasian alat peraga jam
sudut.
Menanya
Siswa bertanya mengenai materi
pengukuran sudut yang telah disampaikan
oleh guru.
Mengeksplorasi
1. Siswa membaca materi pengukuran sudut di
buku paket siswa.
2. Siswa diminta untuk mengukur besar sudut
yang dibentuk oleh waktu tertentu melalui
alat peraga jam sudut.
Mengasosiasi
1. Siswa berdiskusi tentang soal cerita yang
berkaitan dengan sudut.
2. Siswa diminta untuk berdiskusi dengan
teman sebangku tentang besar sudut yang
dibentuk oleh waktu tertentu.
Mengkomunikasikan
1. Perwakilan siswa menyebutkan benda-benda
disekitar yang memiliki sudut.
2. Siswa menyebutkan besar suatu sudut
menggunakan busur.
109
3. Siswa diminta untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh guru.
Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi
pelajaran yang sudah disampaikan.
2. Guru menginformasikan rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
3. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan
berdoa bersama-sama
5 menit
H. Penilaian
Jenis penilaian menggunakan teknik tes tertulis dalam bentuk soal pilihan
ganda.
Soal:
Berilah tanda (X) pada jawaban yang benar !
1. Sudut 00 dapat dibentuk oleh kedua jarum jam yang menunjukkan pukul
....
a. 11.00
b. 12.00
c. 13.00
d. 14.00
2. Sudut 900 dapat dibentuk oleh kedua jarum jam yang menunjukkan pukul
....
a. 03.00
b. 02.00
c. 01.30
d. 07.00
3. Mula-mula seorang anak dengan mata tertutup menghadap ke utara.
Kemudian anak itu diputar oleh temannya ke kanan dengan sudut 900,
maka anak itu sekarang menghadap ke ....
a. Timur laut
b. Timur
c. Tenggara
d. Selatan
4. Dua jarum pada gambar dibawah ini membentuk sudut ....
a. 900
b. 1000
c. 1200
d. 1500
110
5. Sudut terkecil yang dibentuk oleh kedua jarum jam di bawah ini
merupakan sudut ....
a. Siku-siku
b. Lancip
c. Tumpul
d. Lurus
6. Besar sudut yang dibentuk oleh jarum jam pada pukul 01.30 adalah ....
a. 1200
b. 1250
c. 1300
d. 1350
7. Besar sudut terkecil yang dibentuk oleh kedua jarum jam pada pukul 11.00
adalah ....
a. 300
b. 600
c. 900
d. 1200
8. Besar sudut COD di bawah ini adalah ....
a. 500
b. 1200
c. 1300
d. 1400
9. Besar sudut AOB di bawah ini adalah ....
a. 750
b. 850
111
112
Lampiran III
Lembar Observasi Siswa Siklus I
No Nama
Kriteria Penilaian
Jumlah
Skor Keterangan
Aktif dan semangat selama proses
pembelajaran Perhatian siswa saat pembelajaran
Bertanggung jawab
terhadap tugas yang
diberikan oleh guru
Kerjasama siswa dalam
kegiatan kelompok
A B C D A B C D A B C D A B C D
1 Angga
Lesmana √ √ √ √
11 sedang
2 Cita
Chotmillati √ √ √ √
14 baik
3 Faaliq Al Jauda
√ √ √ √ 14 baik
4 Jamila Yunita
Nirmalasari √ √ √ √
10 sedang
5 Melati Surya
Ningtyas √ √ √ √
12 baik
6 Muhammad
Alif Arrafi'u √ √ √ √
8 sedang
7 Muhammad Fahri
Darmawan
√ √ √ √
11 sedang
8
Muhammad
Khafid
Nurlatief
√ √ √ √
9 sedang
10
Muhammad
Misbakhul
Munir
√ √ √ √
8 sedang
11 Riska Laura
Ramadhani √ √ √ √
12 baik
12
Saddam
Ahmad Al
Husni
√ √ √ √
11 sedang
13 Salsabila
Shafa √ √ √ √
12 baik
14 Tiara Putri
Hapsari √ √ √ √
14 baik
15 Zaskia Leni
Asfin √ √ √ √
12 baik
16 Muhammad
Sefrudi Amir √ √ √ √
11 sedang
17 Defriyan Arya
Mukti √ √ √ √
10 sedang
18 Aisya Putri
Maharani √ √ √ √
10 sedang
Keterangan:
Skor nilai:
A : 4 (sangat baik)
B : 3 (baik)
C : 2 (cukup)
D : 1 (kurang)
Kategori:
12 – 16 : baik
7 – 11 : sedang
4 – 6 : kurang
113
Lampiran IV
Lembar Observasi Siswa Siklus II
No Nama
Kriteria Penilaian
Jumlah
Skor
Ketera-
ngan Aktif dan semangat
selama proses
pembelajaran
Perhatian siswa saat
pembelajaran
Bertanggung jawab
terhadap tugas yang
diberikan oleh guru
Kerjasama siswa dalam
kegiatan kelompok
A B C D A B C D A B C D A B C D
1 Angga Lesmana √ √ √ √ 13 baik
2 Cita Chotmillati √ √ √ √ 15 baik
3 Faaliq Al Jauda √ √ √ √ 15 baik
4 Jamila Yunita
Nirmalasari √ √ √ √
12 baik
5 Melati Surya
Ningtyas √ √ √ √
13 baik
6 Muhammad Alif
Arrafi'u √ √ √ √
11 sedang
7 Muhammad Fahri
Darmawan √ √ √ √
12 baik
8 Muhammad
Khafid Nurlatief √ √
√ √
12 baik
9 Muhammad Lana
Maulidan Najib √ √
√ √
12 baik
10 Muhammad
Misbakhul Munir √ √
√ √
11 sedang
11 Riska Laura
Ramadhani √ √
√ √
13 baik
12 Saddam Ahmad
Al Husni √ √
√ √
12 baik
13 Salsabila Shafa √ √
√ √ 13 baik
14 Tiara Putri
Hapsari √ √
√ √
14 baik
15 Zaskia Leni Asfin √ √
√ √ 13 baik
16 Muhammad
Sefrudi Amir √ √
√ √
13 baik
17 Defriyan Arya
Mukti √ √
√ √
12 baik
18 Aisya Putri
Maharani √ √
√ √
12 baik
114
Lampiran V
Lembar Observasi Guru Siklus I
Nama Guru : Nur Hidayati, S.Pd.I
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Materi : Pengukuran Sudut
Kelas/Semester : IV/ 2
No. Aspek yang diamati Skor
A B C D
Membuka Pelajaran
1. Menarik perhatian siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan
materi)
√
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
√
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa √
8. Antusiasme dalam penampilan √
9. Mobilitas posisi mengajar √
Penguasaan bahan belajar
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang dibuat dalam
RPP
√
11. Kejelasan dalam menjelaskan materi
ajar
√
12. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan ajar
√
Kegiatan belajar mengajar
13. Penyajian bahan belajar sesuai dengan
tujuan atau indikator yang telah
ditetapkan
√
14. Memiliki keterampilan dalam merespon
dan menanggapi pertanyaan siswa
√
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu
√
Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran/alat peraga
16. Menggunakan media jam sudut secara
efektif dan efisien
√
115
17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media jam sudut
√
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
√
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
√
Kemampuan menutup kegiatan
pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
√
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan
√
22. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
√
Tindak lanjut/ follow up
23. Memberikan tugas kepada siswa √
24. Menginformasikan materi, bahan ajar
yang akan dipelajari berikutnya
√
25. Memberikan motivasi untuk selalu terus
belajar
√
Jumlah 12 57 2 2
Total 73
Kategori Sedang
Keterangan:
Skor nilai:
A : (sangat baik)
B : 3 (baik)
C : 2 (cukup)
D : 1 (kurang)
Kategori total kinerja guru:
76 – 100 : baik
51 – 76 : sedang
25 – 50 : kurang
116
Lampiran VI
Lembar Observasi Guru Siklus II
Nama Guru : Nur Hidayati, S.Pd.I
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Materi : Pengukuran Sudut
Kelas/Semester : IV/ 2
No. Aspek yang diamati Skor
A B C D
Membuka Pelajaran
1. Menarik perhatian siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi) √
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
√
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa √
8. Antusiasme dalam penampilan √
9. Mobilitas posisi mengajar √
Penguasaan bahan belajar
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang dibuat dalam RPP
√
11. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar √
12. Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan
bahan ajar
√
Kegiatan belajar mengajar
13. Penyajian bahan belajar sesuai dengan tujuan atau
indikator yang telah ditetapkan
√
14. Memiliki keterampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
√
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu √
Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran/alat peraga
16. Menggunakan media jam sudut secara efektif dan
efisien
√
17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media jam
sudut
√
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
√
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
117
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
√
22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
Tindak lanjut/ follow up
23. Memberikan tugas kepada siswa √
24. Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan
dipelajari berikutnya
√
25. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar √
Jumlah 68 21 - 1
Total 90
Kategori Baik
Keterangan:
Skor nilai:
A : (sangat baik)
B : 3 (baik)
C : 2 (cukup)
D : 1 (kurang)
Kategori total kinerja guru:
76 – 100 : baik
51 – 76 : sedang
25 – 50 : kurang
118
Lampiran VII
Hasil Nilai Siswa Pra Siklus
No Nama Nilai KKM Keterangan
Tuntas Belum Tuntas
1 Angga Lesmana 80 75 √
2 Cita Chotmillati 80 75 √
3 Faaliq Al Jauda 90 75 √
4 Jamila Yunita Nirmalasari 50 75 √
5 Melati Surya Ningtyas 70 75 √
6 Muhammad Alif Arrafi'u 50 75 √
7 Muhammad Fahri Darmawan 70 75 √
8 Muhammad Khafid Nurlatief 60 75 √
9 Muhammad Lana Maulidan Najib 60 75 √
10 Muhammad Misbakhul Munir 60 75 √
11 Riska Laura Ramadhani 80 75 √
12 Saddam Ahmad Al Husni 60 75 √
13 Salsabila Shafa 70 75 √
14 Tiara Putri Hapsari 80 75 √
15 Zaskia Leni Asfin 80 75 √
16 Muhammad Sefrudi Amir 80 75 √
17 Defriyan Arya Mukti 70 75 √
18 Aisya Putri Maharani 60 75 √
Jumlah 1250 7 11
Rata-rata 69,4
Presentase Ketuntasan 38,89% 61,11%
119
Lampiran VIII
Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama Nilai KKM Keterangan
Tuntas Belum Tuntas
1 Angga Lesmana 90 75 √
2 Cita Chotmillati 90 75 √
3 Faaliq Al Jauda 90 75 √
4 Jamila Yunita Nirmalasari 60 75 √
5 Melati Surya Ningtyas 90 75 √
6 Muhammad Alif Arrafi'u 60 75 √
7 Muhammad Fahri Darmawan 80 75 √
8 Muhammad Khafid Nurlatief 70 75 √
9 Muhammad Lana Maulidan Najib 80 75 √
10 Muhammad Misbakhul Munir 70 75 √
11 Riska Laura Ramadhani 80 75 √
12 Saddam Ahmad Al Husni 80 75 √
13 Salsabila Shafa 80 75 √
14 Tiara Putri Hapsari 90 75 √
15 Zaskia Leni Asfin 90 75 √
16 Muhammad Sefrudi Amir 90 75 √
17 Defriyan Arya Mukti 70 75 √
18 Aisya Putri Maharani 70 75 √
Jumlah 1430 12 6
Rata-rata 79,44
Presentase Ketuntasan 66,67% 33,33%
120
Lampiran IX
Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama Nilai KKM Keterangan
Tuntas Belum Tuntas
1 Angga Lesmana 90 75 √
2 Cita Chotmillati 100 75 √
3 Faaliq Al Jauda 100 75 √
4 Jamila Yunita Nirmalasari 80 75 √
5 Melati Surya Ningtyas 100 75 √
6 Muhammad Alif Arrafi'u 80 75 √
7 Muhammad Fahri Darmawan 90 75 √
8 Muhammad Khafid Nurlatief 80 75 √
9 Muhammad Lana Maulidan Najib 90 75 √
10 Muhammad Misbakhul Munir 80 75 √
11 Riska Laura Ramadhani 90 75 √
12 Saddam Ahmad Al Husni 90 75 √
13 Salsabila Shafa 90 75 √
14 Tiara Putri Hapsari 100 75 √
15 Zaskia Leni Asfin 90 75 √
16 Muhammad Sefrudi Amir 100 75 √
17 Defriyan Arya Mukti 80 75 √
18 Aisya Putri Maharani 80 75 √
Jumlah 1610 18 -
Rata-rata 89,44
Presentase Ketuntasan 100% 0%
121
Lampiran X
Dokumentasi Foto Penelitian
Foto 1. Siswa mengerjakan soal tes
Foto 2. Guru menerangkan materi pengukuran sudut
122
Foto 3. Guru menerangkan materi pengukuran sudut
Foto 4. Siswa berpartisipasi dalam penggunaan alat peraga jam sudut
123
Lampiran XI
124
Lampiran XII
125
Lampiran XIII
126
Lampiran XIV
127
128
Lampiran XV
129
130
Lampiran XVI
131
Lampiran XVII
Soal Tes Tertulis Siklus I
Nama :
Kelas : IV
No. Absen :
Berilah tanda (X) pada jawaban yang benar !
1. Daerah yang dibatasi oleh dua sinar garis merupakan pengertian dari .... a. Panjang
b. Sudut
c. Tinggi
d. Luas
2. Garis dibawah ini yang membentuk sudut adalah gambar ....
3. Sudut dibagi menjadi tiga yaitu sudut ....
a. Tumpul, lancip, siku-siku
b. Siku-siku, lancip, kotak
c. Tumpul, lingkaran, lancip
d. Siku-siku, tumpul, lurus
4. Sudut yang besarnya kurang dari 900 dinamakan sudut ....
a. Lurus
b. Siku-siku
c. Tumpul
d. Lancip
5. Alat yang digunakan untuk mengukur sudut adalah ....
a. Busur derajat
b. Jangka
c. Penggaris
d. Pensil
132
6. Jumlah besar sudut pada bangun segi empat adalah ....
a. 900
b. 1800
c. 2400
d. 3600
7. Besar masing-masing sudut pada segitiga sama sisi adalah ....
a. 900
b. 800
c. 700
d. 600
8. Besar sudut seperempat putaran adalah ....
a. 450
b. 900
c. 1800
d. 3600
9. Pada jajargenjang dibawah ini yang termasuk sudut tumpul adalah ....
a. Sudut A dan sudut B
b. Sudut B dan sudut D
c. Sudut A dan sudut C
d. Sudut C dan sudut D
10. Dibawah ini yang merupakan sudut tumpul adalah ....
Lampiran XVIII
133
Soal Tes Tertulis Siklus II
Nama :
Kelas : IV
No. Absen :
Berilah tanda (X) pada jawaban yang benar !
1. Sudut 00 dapat dibentuk oleh kedua jarum jam yang menunjukkan pukul ....
a. 11.00
b. 12.00
c. 13.00
d. 14.00
2. Sudut 900 dapat dibentuk oleh kedua jarum jam yang menunjukkan pukul ....
a. 03.00
b. 02.00
c. 01.30
d. 07.00
3. Mula-mula seorang anak dengan mata tertutup menghadap ke utara. Kemudian
anak itu diputar oleh temannya ke kanan dengan sudut 900, maka anak itu
sekarang menghadap ke ....
a. Timur laut
b. Timur
c. Tenggara
d. Selatan
4. Dua jarum pada gambar dibawah ini membentuk sudut ....
a. 900
b. 1000
c. 1200
d. 1500
5. Sudut terkecil yang dibentuk oleh kedua jarum jam di bawah ini merupakan
sudut ....
134
a. Siku-siku
b. Lancip
c. Tumpul
d. Lurus
6. Besar sudut yang dibentuk oleh jarum jam pada pukul 01.30 adalah ....
a. 1200
b. 1250
c. 1300
d. 1350
7. Besar sudut terkecil yang dibentuk oleh kedua jarum jam pada pukul 11.00
adalah ....
a. 300
b. 600
c. 900
d. 1200
8. Besar sudut COD di bawah ini adalah ....
a. 500
b. 1200
c. 1300
d. 1400
135
9. Besar sudut AOB di bawah ini adalah ....
a. 750
b. 850
c. 1050
d. 1100
10. Besar sudut ABC di bawah ini adalah ....
a. 450
b. 500
c. 550
d. 600
136
Lampiran XIX
137
138
Lampiran XX
139