demonstrasi mahasiswa

27
Demonstrasi Mahasiswa Di tengah maraknya aksi penolakan kenaikan harga BBM oleh rakyat Indonesia saat ini, mahasiswa menempatkan diri sebagai elemen yang paling bergairah dalam menentang rencana kebijakan tersebut. Demonstrasi pun menjadi salah satu varian gerakan penyampaian aspirasi paling digemari. Gerakan mahasiswa dalam bentuk demonstrasi ini seolah menampilkan wajah demokrasi yang sesungguhnya, sebab berdasarkan konstitusi, unjuk rasa atau demonstrasi telah mendapatkan legalitas oleh negara. Pasal 28 Undang Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 dengan gamblang menjelaskan bahwa negara menjamin kebebasan rakyat untuk berekspresi. Hal tersebut kemudian dipertegas di Undang-undang No 9 Tahun 1998 yang mengatur tentang kemerdekaan dalam menyampaikan pendapat di muka umum. Berbagai elemen khususnya mahasiswa menggunakan dasar itu sebagai dalih melakukan aksi demonstrasi untuk memperjuangkan hak-hak konstitusional rakyat yaitu hidup sejahtera. Pondasi gerakan tersebut diklaim oleh mahasiswa berasal dari sebuah mandat sosial yang telah rakyat berikan. Dalam hal ini, sepertinya rakyat percaya bahwa sebagai kaum intelektual, mahasiswa memiliki sifat kritis, cerdas dan berani yang diproyeksi mampu mengawal kepentingan rakyat terhadap kebijakan pemerintah. Tidak heran, nama rakyat selalu terselip disela-sela orasi mahasiswa dalam setiap aksi demonstrasi yang digelar. Rasa tanggungjawab atas mandat itulah yang membuat mahasiswa berani berdiri di depan dengan gagah menentang segala kebijakan yang tidak pro rakyat, termasuk kebijakan kenaikan harga BBM yang sesuai rencana akan diumumkan pada tanggal 1 April mendatang. Aksi konkret mahasiswa pun mulai nampak sejak bergulirnya isu ini. Ketika itu riak-riak penolakan di kalangan mahasiswa mulai berjamuran di berbagai kampus di seluruh di Indonesia. Khusus di Makassar, atmosfir penolakan kian memanas di beberapa sudut-sudut kampus awal Maret. Dalam menyambut kebijakan pemerintah itu, mahasiswa mulai melakukan konsolidasi baik di wilayah internal kampus maupun melalui front, organ ataupun aliansi-aliansi tertentu untuk melakukan aksi penolakan. Penyusunan strategi dan

Upload: liatiya

Post on 25-Dec-2015

36 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

TUGAS MAKUL PKN

TRANSCRIPT

Page 1: Demonstrasi Mahasiswa

Demonstrasi MahasiswaDi tengah maraknya aksi penolakan kenaikan harga BBM oleh rakyat Indonesia saat ini,  mahasiswa menempatkan diri sebagai elemen yang paling bergairah dalam menentang rencana kebijakan tersebut. Demonstrasi pun menjadi salah satu varian gerakan penyampaian aspirasi paling digemari. Gerakan mahasiswa dalam bentuk demonstrasi ini seolah menampilkan wajah demokrasi yang sesungguhnya, sebab berdasarkan konstitusi, unjuk rasa atau demonstrasi telah mendapatkan legalitas oleh negara. Pasal 28 Undang Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 dengan gamblang menjelaskan bahwa negara menjamin kebebasan rakyat untuk berekspresi. Hal tersebut kemudian dipertegas di Undang-undang No 9 Tahun 1998 yang mengatur tentang kemerdekaan dalam menyampaikan pendapat di muka umum.

Berbagai elemen khususnya mahasiswa menggunakan dasar itu sebagai dalih melakukan aksi demonstrasi untuk memperjuangkan hak-hak konstitusional rakyat yaitu hidup sejahtera. Pondasi gerakan tersebut diklaim oleh mahasiswa berasal dari sebuah mandat sosial yang telah rakyat berikan. Dalam hal ini, sepertinya rakyat percaya bahwa sebagai kaum intelektual, mahasiswa memiliki sifat kritis, cerdas dan berani yang diproyeksi mampu mengawal kepentingan rakyat terhadap kebijakan pemerintah. Tidak heran, nama rakyat selalu terselip disela-sela orasi mahasiswa dalam setiap aksi demonstrasi yang digelar.

Rasa tanggungjawab atas mandat itulah yang membuat mahasiswa berani berdiri di depan dengan gagah menentang segala kebijakan yang tidak pro rakyat, termasuk kebijakan kenaikan harga BBM yang sesuai rencana akan diumumkan pada tanggal 1 April mendatang. Aksi konkret mahasiswa pun mulai nampak sejak bergulirnya isu ini. Ketika itu riak-riak penolakan di kalangan mahasiswa mulai berjamuran di berbagai kampus di seluruh di Indonesia. Khusus di Makassar, atmosfir penolakan kian memanas di beberapa sudut-sudut kampus awal Maret. Dalam menyambut kebijakan pemerintah itu, mahasiswa mulai melakukan konsolidasi baik di wilayah internal kampus maupun melalui front, organ ataupun aliansi-aliansi tertentu untuk melakukan aksi penolakan. Penyusunan strategi dan taktik (stratak) pun gencar dianalisis di meja konsolidasi sehingga menghasilkan buah gerakan, baik dalam bentuk demonstrasi, tulisan propaganda, teatrikal, dialog ataupun metodologi lainnya.

Hasilnya, pawai mahasiswa tumpah ruah di jalan protokol kota Makassar dalam rangka aksi demonstrasi. Akan tetapi, dalam kenyataannya aksi tersebut hanya menghasilkan hujat rakyat akibat terjadi kemacetan. Bahkan, ironisnya aksi demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM baru-baru ini (Rabu, 21/03/12) diwarnai tindakan perusakan, penjarahan hingga pertikaian antara aparat dan mahasiswa dengan saling melempar batu. Semua tindakan itu berhasil memancing media massa untuk melakukan peliputan dan kemudian disebarluaskan kepada publik. Akibatnya isu subtansi demonstrasi yang diusung oleh mahasiswa menjadi buram di mata rakyat hingga membentuk persepsi buruk tentang aksi demonstrasi. Jerih payah mahasiswa pun dalam memperjuangkan kebenaran timpang dengan realitas yang dinampakkan media massa.

Page 2: Demonstrasi Mahasiswa

Kekuatan Aksi Demo MahasiswaDEMONSTRASI telah berlangsung lebih dari sepekan. Gelombang demonstrasi tak henti-hentinya membahana mengalir ke ibukota Jakarta. Tak mau kalah, aksi serupa juga tak putus-putusnya digelar di daerah sebagai respons penolakan rakyat atas kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. Ledakan gelombang demonstran yang menggoyang tahta Presiden SBY, membuatnya harus angkat bicara lagi. Beliau menyatakan ada gerakan aneh yang tengah menyerangnya dan ingin menggulingkan kekuasaannya. Rakyat pun lagi-lagi disuguhkan pidato melankolis sang presiden.  Sementara media sibuk memberitakan aksi mahasiswa yang berakhir ricuh. Aksi unjuk rasa mahasiswa pun menuai beragam komentar. Ada yang simpatik. Ada pula yang nyinyir. Media terus saja meliput aksi mahasiswa yang berakhir dengan bentrok antara mahasiswa dengan polisi, aksi bakar ban, aksi blokade jalan, penggulingan mobil berplat merah, penyanderaan truk dan digunakan sebagai mimbar orasi sampai pendudukan bandara oleh massa aksi. Image buruk pun belakangan melekat pada demonstrasi yang dilakukan mahasiswa. Serangkaian komentar pedas meluncur, mahasiswa dinilai kehilangan keintelektualitasannya. Aksi mereka dinilai anarkis dan lebih dipandang sebagai aksi yang sekadar bertujuan menunjukkan eksistensi, ketimbang keikhlasan hati menyuarakan kepentingan rakyat. Muncullah pertanyaan, pentingkah mahasiswa berdemonstrasi? Pemerintah yang cenderung paranoid dengan rencana demonstrasi besar-besaran menolak kenaikan BBM segera merespons dengan memberi mandat kepada TNI dan Polri untuk mengamankan unjuk rasa berbagai elemen masyarakat, khususnya mahasiswa.  Setali tiga uang, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh pun berkomentar bahwa demo yang dilakukan mahasiswa tidak sejalan dengan nilai intelektual mahasiswa sebagai masyarakat intelektual. Semua bersibuk menghalau mahasiswa untuk berdemonstrasi. Demo Mahasiswa Anarki?

Belakangan, demo mahasiswa dinilai anarki, jauh dari kesan intelektual. Namun sangat tidak bijaksana bila aksi-aksi yang berakhir ricuh digeneralisasi untuk menjatuhkan nilai perjuangan sesungguhnya yang diusung mahasiswa. Demonstrasi merupakan medium mahasiswa untuk mengaktualisasikan dan mengkontekstualkan pemikiran, gagasan, pendapat dan kritik mereka terhadap kebijakan suatu negara yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat. Kericuhan terjadi manakala keran komunikasi antara rakyat dengan wakil rakyat tersumbat. DPR pun gagal memfungsikan diri sebagai corong aspirasi rakyat dan bersibuk dengan pengamanan posisi politiknya. Di sinilah wajar bila kegelisahan mahasiswa memuncak. Demo yang digelar di berbagai kota selayaknya dilihat pemerintah sebagai peringatan akan ketidaksetujuan rakyat pada keputusan untuk menaikkan harga BBM. Kesan anarki semakin kuat manakala media melaporkan unjuk rasa dengan lebih menyoroti tindak anarki, ketimbang menyoroti pertanyaan-pertanyaan mahasiswa akan ketertindasannya rakyat Indonesia di lumbung minyaknya sendiri. Bagaimanapun bentuknya, demo atau aksi unjuk rasa mahasiswa patut dipertimbangkan sebagai sebuah kekuatan social force dan moral force. 

Page 3: Demonstrasi Mahasiswa

Demonstrasi dan Kewajiban Intelektual Mahasiswa Demonstrasi sendiri bukan merupakan hal aneh di negara penganut sistem demokrasi seperti Indonesia. Demonstrasi menjadi metode perjuangan yang mengandalkan kekuatan massa dalam menekan pemerintah atau pihak lain, untuk mencabut atau memberlakukan kebijakan yang tidak dikehendaki massa. Aksi massa merupakan bentuk perjuangan aktif dalam rangka mengubah kebijakan yang tidak sesuai dengan kehendak massa. Di seluruh dunia, termasuk Indonesia, demonstrasi menjadi sebuah cara bagi orang-orang lemah yang terbungkam untuk menyuarakan aspirasi kepada pihak yang kuat. Dorongan utama yang melahirkan aksi demonstrasi adalah keinginan massa akan perubahan. Tidak bisa dimungkiri bahwa demonstrasi mahasiswa, buruh, aksi rakyat, dan gerakan lainnya dari kelompok kepentingan adalah dalam rangka mewujudkan perubahan. Mahasiswa mempunyai kewajiban intelektual sekaligus moral keagamaan untuk menyampaikan yang benar itu benar dan berani menyalahkan apa yang mereka yakini sebagai kesalahan. Kesalahan bangsa Indonesia adalah membiarkan penguasa yang sudah lama bercokol dengan kekuasannya. Padahal, penguasa yang dibiarkan lama berkuasa, cenderung untuk korupsi semakin besar. Power tends to corrupt and absolut power corrupts absolutely. Mahasiswa tanpa dukungan masyarakat tidak mungkin bisa bergerak. Mahasiswa tidak sendiri, di belakang ada orangtua, kaum buruh, ibu rumah tangga, sopir angkot dan masih banyak lagi elemen rakyat yang sama tidak setujunya dengan kenaikan harga BBM. Mahasiswa menaruh peranan penting dalam masyarakat. Amien Rais mengungkapkan rakyat yang berkarakter cenderung statis, tidak bergerak karena ada perasaan takut salah, nrimo, kadang putus asa, dan kadang apatis. Mahasiswa-lah yang mendinamiskan kelambanan rakyat. Mahasiswa itu seperti filosofi arang, kalau ada arang yang panas satu dua tiga maka yang lain akan jadi panas juga. Namun demonstrasi yang dilakukan mahasiswa juga harus mau berbesar hati untuk diberi masukan. Jangan sampai gerakan dan aksi massa mahasiswa hanya menjadi Gerakan Koran, meminjam istilah Boni Hargens, dosen ilmu politik UI. Jangan sampai menjadi gerakan yang sama saja dengan headline koran. Sekedar teriak, dengan gerakan-gerakan reaktif sesuai dengan isu yang tengah berkembang. Reaksi yang dilakukan mahasiswa hendaklah reaksi yang berdasarkan pemahaman dan oleh karena itulah fungsi edukasi massa yang dilakukan dalam setiap aksinya. Aksi yang berdasarkan atas kajian dan pemahaman yang mendalam akan persoalan yang dituntut dan disuarakannya. Bila tidak, gerakan mahasiswa hanya akan menjadi kegamangan kolektif yang gagal menawarkan solusi. Sinisme yang muncul di masyarakat agar para mahasiswa menghentikan aksi jalanannya, serius kuliah, lulus, dan bekerja hendaklah ditanggapi dengan lapang dada. Inilah gaya berfikir kaum pragmatis dan kapitalis. Bila hal ini terjadi, mahasiswa telah gagal membaca keresahan rakyat. Jika mahasiswa sebagai agent of change gagal menangkap keresahan, enggan turun ke jalan, serunai kehancuran negeri ini pun telah datang. Pemuda yang tak mampu merespons kegelisahan dan permasalahan sosial. Pemuda-pemuda apatis inilah nantinya yang akan membesarkan negara

Page 4: Demonstrasi Mahasiswa

bukan untuk kepentingan rakyat, melainkan kepentingan perutnya. Persoalan anarkisme mahasiswa, biarlah ini menjadi bagian dari dinamika gelombang demonstrasi. Di sisi lain, layak pula mahasiswa berinstrospeksi diri agar di setiap aksinya, mereka tidak mudah terprovokasi. Karena boleh jadi, bukan mahasiswa yang pertama ingin melakukan aksi anarki, melainkan banyak juga oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan ini untuk kepentingannya dengan membayar sejumlah orang untuk menjadi provokator aksi. Sekali lagi, Indonesia menganut sistem demokrasi. Suara rakyat memang sangat diperhitungkan. Parpol tentu tak mau mengambil resiko kehilangan konstituennya dengan tidak mengakomodasi suara rakyat. Dalam titik inilah suara rakyat menjadi power yang cukup diperhitungkan pemerintah untuk pengambilan kebijakan. Pada titik inilah mahasiswa berfungsi sebagai katalisator bergeraknya rakyat turun ke jalan untuk menyuarakan dan menuntut ketidakadilan. Itulah fungsi dan peran mahasiswa. Karenanya, demonstrasi mahasiswa masih sangat relevan dilakukan di Indonesia. 

BBM = Babak Belurnya MahasiswaSedih melihat demo mahasiswa menentang Kenaikan Harga BBM. Sebagai pergerakan akademisi yang murni, berisi kepentingan rakyat, berwawasan pada kemajuan rakyat dan bernas dengan intelektualitas, kenyataan yang terjadi di lapangan sangat antiklimaks, demonstrasi yang dijalankan dan disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia berjalan:1. Liar, walau sudah melalui ijin, tapi tidak bisa menjaga ketertiban2. Tidak terkonsep, sebagai sebuah pergerakan, harusnya ada satu konsep bersama dengan seluruh elemen mahasiswa lain kampus3. Tidak terencana dan tidak terkoordinir, masing-masing jalan sendiri, tidak ada POSKO sebaga pusat pengaduan bila ada hal-hal yang tidak diinginkan, sebuah gerakan besar harus diiringi tanggungjawab yang besar pula.3. Tidak ada jalur komando, terlihat mereka tidak mempunyai PEMIMPIN sebagai penanggungjawab, tidak ada JURU BICARA sebagai rujukan semua informasi, dan semestinya KORLAP bisa menguasai para demonstran, pada saat mereka sudah di luar jalur tujuan yang ditentukan, KORLAP harus tegas melarang, sehingga tidak terjadi tindakan sweeping kendaraan dinas, atau membajak kendaraan bbm, membakar ban, membakar motor dan mobil. Bukankah mahasiswa tahu, mereka bukan pengambil keputusan, mereka hanya pegawai yang menjalankan tugas?4. Anarkis, tidak menggambarkan intelektualitas mahasiswa, mestinya demonstrasi mahasiswa tidak menimbulkan ketakutan rakyat.5. Kriminal, sangat menyedihkan ini terjadi di era di mana mengemukakan pendapat diperbolehkan.Bila di jaman demonstrasi penurunan Soeharto mahasiswa jadi korban kebrutalan aparat, kini di era reformasi demonstrasi anti kenaikan BBM bukan hanya mahasiswa yang jadi korban, tapi ada juga masyarakat yang jadi korban dari anarkisme mahasiswa. Dulu di jaman demonstrasi penurunan Soeharto nampak jelas atribut mahasiswa begitu kompak dan bersatu, sekarang yang terlihat adalah bakar-bakar ban (bahkan ada  yang bakar mobil motor dan mobil juga), lemparan

Page 5: Demonstrasi Mahasiswa

batu, bom molotov, pembajakan mobil, pengrusakan kafe bahkan menyiramkan cairan kimia. Demonstrasi mahasiswa Anti Kenaikan BBM seperti tidak bermata… tidak berhati.

Sungguh sangat disayangkan energi dan pengorbanan yang telah dikeluarkan mahasiswa bila demonstrasi itu sekedar berteriak-teriak, membakar ban bekas, melempar batu, melempar bom molotov, semua tanpa esensi. Kasihan bagi mahasiswa yang akhirnya kena tindakan arogan aparat. Mahasiswa harus segera menata ulang gerakan politik dan demonstrasinya.

Sudah pasti jangan bandingkan pergerakan mahasiswa pada saat demo Anti Kenaikan BBM dengan jaman pergerakan mahasiswa menjatuhkan Soeharto dari tampuk kepemimpinan nasional. Memang suasana ideologi sudah berubah, sekarang era reformasi, era keterbukaan, herannya mutu demonstrasi mahasiswa malah mengalami kemunduran drastis.

Mahasiswa jangan meniru bahasa aparat dan politikus, bila ada sesuatu yang tidak sesuai langsung mencari kambing hitam yang bernama OKNUM. Mahasiswa harus lebih baik dari aparat dan politikus. Gerakan moral mahasiswa haruslah steril dari anarkisme. Sungguh malu melihat demo mahasiswa di Makassar di mana mahasiswa:1. Membakar mobil Coca-Cola2. Merangsek ke dalam resto cepat saji dan memaksa meminta minuman.Lucunya ketika dipertanyakan tindakan itu dengan entengnya sang mahasiswa berkata: “Mereka adalah antek kapitalisme!” Hilang sudah kecerdasan berfikir mahasiswa… Tentu tidak semua demonstrasi mahasiswa seperti itu, tapi setidaknya beberapa kasus yang terjadi menjadi pelajaran. Jangan sampai mahasiswa malah dibenci oleh rakyatnya sendiri. Sungguh jangan sampai terjadi hal seperti itu…

Di jaman era ORDE BARU, kekuatan intelijen sampai ke kampus-kampus, mahasiswa sudah digebuk sebelum bergerak, ditutup segala akses kemudahan, bila perlu dijadikan PEDRO (PEmuda DRop Out), atau kalau membandel di-PKI-kan… bila ini sudah terjadi, maka habislah masa depan mahasiswa. Sekarang era reformasi di mana kebebasan berpendapat diberi ruang seluas-luasnya kenapa mahasiswa jadi lebih GARANG dari aparat?

Apa yang terjadi dengan mahasiswa? Kemana ke-elit-an gerakan BEM UI, IPB, ITB, UNPAD, ITS, UNIBRAW dan kampus-kampus lain di seluruh Indonesia? Dimana kekuatan moral yang jadi pemersatu kekuatan mahasiswa? Apa gara-gara temu rektor seluruh perguruan tinggi negeri dengan pemerintah menjadikan gerakan ini jadi tumpul dan sporadis? Mahasiswa mana yang menggerakkan demonstrasi menyedihkan ini? Ataukah mahasiswa terlibat kontrak kerja dengan kekuatan lain?

Berharap mahasiswa berani introspeksi dan menemukan kembali sisi humanisme dan intelektualitas dalam pandangan politiknya. Mahasiswa adalah kekuatan murni yang mempunyai visi, jangan mau ditunggangi oleh siapapun dengan dalih apapun, harapan dan masa depan rakyat Indonesia ada di tangan mahasiswa. Ayo mahasiswa bersatu dan berdemonstrasilah seperti di era keruntuhan Soekarno dan Soeharto!

Mahasiswa Demo Kenaikan BBM Ricuh Lagi

Page 6: Demonstrasi Mahasiswa

Mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM mengadakan aksi unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (28/3). Demo siang itu berlangsung ricuh, karena mahasiswa memaksa masuk ke Gedung Negara Grahadi. Polisi beberapa kali terlibat saling dorong dan pukul dengan mahasiswa itu.

Puluhan mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se-Jawa Timur itu memaksa bertemu dengan Pakde Karwo, Gubernur Jawa Timur, untuk menyampaikan aspirasi menolak naiknya harga BBM.

”Kami atas nama rakyat Jawa Timur tidak mau lagi dibodohi oleh antek liberalisme pemerintah,” kata humas aksi Toha.

Mahasiswa yang memaksa masuk dan menutup Jalan Gubernur Suryo itu kemudian dihalau oleh puluhan polisi. Kericuhan pun tidak dapat dielakkan. Seorang mahasiswa diamankan polisi karena dianggap sebagai provokator. Sementara aksi terus berlangsung. Mahasiswa terus berorasi dan meneriakkan kata-kata bernada negatif kepada polisi. Dan Polisi pun menambah kekuatan dengan mendatangkan dua kompi pasukan Dalmas.

Beberapa menit kemudian kericuhan kembali terjadi. Polisi menggiring mahasiswa menepi dari Jalan Raya Gubernur Suryo. Dalam kericuhan itu, tiga mahasiswa pingsan dan terpaksa dikeluarkan dari kerumunan massa aksi.

Setelah melakukan negosiasi dengan pihak kepolisian, para mahasiswa kemudian membubarkan diri. Sebelum bubar, perwakilan mahasiswa membacakan sikap mahasiswa Jawa Timur yang menolak kenaikan harga BBM.

Page 7: Demonstrasi Mahasiswa

Mahasiswa Malang Blokade Jalan

Setelah terlibat bentrok dengan aparat keamanan saat berdemonstrasi di depan DRPD Kota Malang, massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) memblokade jalann utama jalan utama Kota Malang. Aksi blokade jalan poros Kota Malang itu yang berlangsung selama sekitar satu jam, cukup membuat jalanan di Malang macet total.

Menurut koordinator aksi, Niri Yanto, bentrokan dengan polisi itu diawali oleh polisi yang menerobos pagar kawat berduri. “Akhirnya, mahasiswa mundur karena tidak ingin bentrok dengan polisi.

“Namun, polisi yang memulai bentrok itu. Karena tak terima, mahasiswa juga melawan. Ada yang lari ke Taman Tugu,” kata Niri Yanto, ditemui usai aksi, Rabu (28/3).

Tak lama dari bentrokan tersebut, massa PMII tersebut melakukan long march ke Jalan Basuki Rachmat, jalan utama Kota Malang. Di perempatan jalan itu mahasiswa melampiaskan kekecewaan tidak bisa menemui anggota dewan dengan memblokade jalan dan membakar ban di tengah jalan. Aksi ini membuat pengguna jalan bingung karena mereka harus mengambil berbalik arah.

Di tengah suasana mencekam itu, polisi menyemprotkan air dari water cannon ke ban yang dibakar dan ke kerumunan mahasiswa yang sudah mengusai jalan. Saat itulah massa berhamburan  menghindari terjangan air.

Kapolresta Malang AKBP Teddy Minahasa langsung turun ke lokasi untuk meredakan aksi tersebut. Setelah dilakukan perundingan, mahasiswa meninggalkan lokasi.

Dalam unjuk rasa itu, massa PMII tetap menolak kenaikan harga BBM.  “Kami akan tetap turun jalan. Kalau harga BBM masih naik, kami mahasiswa Malang siap turunkan SBY,” tegas Niri Yanto.

Page 8: Demonstrasi Mahasiswa

Bentrok  Gambir: 17 Polisi dan 30 Mahasiswa Terluka

Bentrok antara polisi dan mahasiswa yang terjadi pada Selasa sore di Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat, menimbulkan korban di kedua belah pihak. Di pihak polisi, tercatat ada 17 orang yang menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan dari pihak mahasiswa diperkirakan jumlahnya lebih dari 30 orang.

“Dari polisi ada 17 orang yang jadi korban dan menjalani perawatan di rumah sakit. Dari jumlah itu, hanya satu orang yang rawat inap karena kepalanya sobek, sisanya rawat jalan,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (27/3) malam.

Semua polisi yang terluka menjalani pemeriksaan di Bidokkes Polda Metro Jaya, RS Tarakan, dan RSPAD Gatot Soebroto. Sementara dari data yang dihimpun sebelumnya, ada sekitar 28 mahasiswa yang sempat dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto. Jumlah korban dari pihak mahasiswa diperkirakan bertambah lantaran ada pula mahasiswa yang dilarikan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan RS Tarakan.

Lebih lanjut, Rikwanto menuturkan bahwa polisi sudah mengamankan 32 orang terkait bentrokan itu. Sebagian besar orang yang diamankan adalah para mahasiswa. Namun, ada tiga orang warga sipil yang diamankan lantaran melempari batu. Tiga warga sipil itu yakni Ariyanto (petugas toko listrik), Ali Sadikin (penganggur), dan Trio (pemulung).

“Saat bentrok terjadi, mereka melempar-lempar batu,” kata Rikwanto. Hingga saat ini, semua orang yang diamankan masih menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya.

Diberitakan sebelumnya, aksi unjuk rasa yang dilakukan Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami) akhirnya berujung bentrok dengan aparat kepolisian di Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat, pada Selasa pukul 17.00. Saat itu, massa yang bergerak menuju istana dihadang aparat kepolisian di tengah jalan. Kericuhan antara keduanya pun pecah. Aksi lempar batu, bom motolov, dan gas air mata mewarnai kericuhan itu. [kompas]

Page 9: Demonstrasi Mahasiswa

MAKALAH KENAIKAN BBM DAN PEMBATASAN BBM BERSUBSIDIPosted on March 25, 2012 by adityadarmawan92 NAMA               : ADITY DARMAWANNPM                   : 10210189KELAS              : 2EA09MATA KULIAH : SOFTSKILL

KATA PENGANTARPuji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah softskill yang bertemakan kenaikan bbm dan pembatasan bbm . makalah ini membahas tentang kenaikan bbm yang berpengaruh tentang masyarakat kecil berserta pembatasaan bbm kepada masyarakt luas.Saya menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna, oleh karena itu saya menerima kritikan dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Atas perhatian dan kesempatan serta bimbingan yang telah diberikan Dosen Softskill bapak gatot subiyakto, saya ucapkan terima kasih.DAFTAR ISI           (1)Halaman judul(2)Kata Pengantar(2)Daftar isiBAB 1  PENDAHULUAN(3) Latar Belakang(3)Tujuan PenulisBAB II  PEMBAHASAN  (3)kenaikan bbm(3)dampak dari permasalahan(3)solusi menghadapi masalah(4)pembatasan bbmBAB III KESIMPULAN  BAB 1 PENDAHULUANLatar BelakangBahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi. Biasanya bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi. Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia melalui proses pembakaran (reaksi redoks) dimana bahan bakar tersebut akan melepaskan panas setelah direaksikan dengan oksigen di udara. Proses lain untuk melepaskan energi dari bahan bakar adalah melalui reaksi eksotermal dan reaksi nuklir (seperti Fisi nuklir atau Fusi nuklir). Hidrokarbon (termasuk di dalamnya bensin dan solar) sejauh ini merupakan jenis bahan bakar yang paling sering digunakan manusia. Bahan bakar lainnya yang bisa dipakai adalah logam radioaktif, makanya dari itu bahan bakar minyak terutama solar,premium dan pertamax menjadi bahan bakar minyak yg sangat diincar masyarakat luas dan menjadi bhan bakar unggulan yang di beli setiap hari sebagai bahan bakar kendaraan , maka oleh karena itu kenaikan harga bbm sangat berpengaruh terhadap masyarakat terutama kolongan menengah kebawah terutama untuk bahan bakar premium .

Page 10: Demonstrasi Mahasiswa

Tujuan Penulisan          Untuk mengetahui kenaikan dan pembatasan bbm kepada masyarakat luas , dan untuk membuka mata pemerintah akan dampak baik maupun buruk jika bbm bersubsidi dibatasi dan harganya melunjak pesat .BAB II PEMBAHASANKENAIKAN HARGA BBMBahan bakar minyak (BBM) akan dinaikkan mulai 1 April, 2012. Keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi dari yang semula harganya 4500 Rupiah per liter menjadi 6000 Rupiah per liternya lantas menuai banyak protes dari banyak pihak. Kondisi masyarakat yang selama ini jauh dari nilai sejahtera bukannya sedikit tertolong dengan kinerja pemerintah malah semakin merasa terjepit dengan keputusan dinaikkannya harga BBM.  Warga dengan kadar ekonomi yang serba pas-pasan selama ini sudah sangat terbebani dengan harga bahan bakar minyak yang mencapai 4500 Rupiah per liternya, sangat disayangkan bukannya ada penurunan harga yang terjadi justru kenaikan yang jauh dari kemampuan masyarakat. Kabar akan dinaikkannya harga BBM membuat masyarakat bawah merasa sangat cemas. Bagaimana tidak, untuk mencukupi kebutuhan pangan mereka sehari-hari saja mereka sudah kedodoran apalagi ditambah dengan naiknya harga bahan bakar minyak.Pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar bersubsidi dengan alasan naiknya harga minyak dunia. Naiknya harga minyak dunia dijadikan sebagai alasan mengapa harga BBM bersubsidi dalam Negeri ikut dinaikkan. Jika dilihat dari satu sisi, mungkin keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM memang tepat. Tapi, seharusnya pemerintah juga memperhatikan kondisi masyarakat kecil. Mungkin pemerintah belum juga menyadari bahwa Indonesia ini adalah diantara Negara termiskin dengan puluhan juta rakyatnya yang tidak memiliki pekerjaan. Mestinya pemerintah lebih bersikap realistis dan prihatin terhadap kondisi warganya. Pemerintah harusnya bisa mengambil sikap yang lebih tepat dan mempertimbangkan banyak hal.Demonstrasi menolak kenaikan harga BBM terjadi dimana-mana. Mahasiswa yang merasa terpanggil untuk menyuarakan aspirasi dan hak-hak rakyat kecil terus berupaya melakukan aksi protes dinaikkannya harga BBM. Ternyata mahasiswa jauh lebih mengerti kondisi masyarakat daripada dewan perwakilan rakyat (DPR) yang seharusnya menjadi pengurus dan pensejahtera rakyat. PEMBATASAN BBM BERSUBSIDIPemerintah kembali menegaskan pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) subsidi akan tetap berlaku mulai 1 April 2012. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan, pembatasan BBM subsidi akan dilakukan secara bertahap.Salah satu pilihan yang akan dilakukan adalah mengkonversi BBM ke bahan bakar gas. “April, kami mulai konversi secara bertahap, tidak serta merta seluruhnya.” kata Jero Wacik, Senin (20/2/2012).Pilihan berikutnya adalah berpindah ke bahan bakar minyak non subsidi, Namun, Jero Wacik mengatakan, pilihan ini tersebut dinilai terlalu berat bagi masyarakat. “Muncul belakangan adalah soal pengurangan subsidi per liter, bukan menaikkan harga karena itu dilarang undang-undang,” lanjutnya.Soal kebijakan pengurangan subsidi ini, pemerintah akan mengajukan dalam APBN Perubahan. “Itu yang sedang disiapkan oleh Kementerian Keuangan, sedang proses dan kalau sudah selesai akan dibahas bersama Komisi VII DPR,” katanya..

Page 11: Demonstrasi Mahasiswa

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementrian ESDM Evita Herawati Legowo menambahkan, program pembatasan BBM subsidi akan dimulai diterapkan mulai dari instansi pemerintah terlebih dahulu. Ia mengatakan, soal aturan kendaraan instansi pemerintah menggunakan bahan bakar yang tidak disubsidi sebenarnya sudah dihimbau dalam Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 2011 tentang penghematan energi. “Di aturan tersebut masih dihimbau, tapi sekarang diwajibkan untuk instansi pemerintah.”Mobil-mobil pemerintah yang diwajibkan menggunakan terutama adalah mobil instansi yang digunakan oleh pejabat negara, belum termasuk untuk kendaraan para anggota dewan atau para pegawai instansi pemerintah. Mobil instansi nantinya diarahkan untuk beralih ke bahan bakar gas atau menggunakan bahan bakar minyak non subsidi seperti Pertamax.Sementara itu untuk pembatasan bagi masyarakat, masih belum diputuskan kepastiannya. Saat ini pemerintah masih menanti hasil kajian yang dilakukan oleh Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung.Hasil kajian berkutat seputar program diversifikasi bahan bakar ke gas, mekanisme pembatasan konsumsi BBM subsidi, atau pengurangan subsidi per liter. “Ini masih kami kaji, kalau dikurangi seberapa dan dampak-dampaknya,” jelasnya.DAMPAK DARI PERMASALAHANDampak apabila pemerintah pada tanggal 1 April nanti memberlakukan kebijakan tersebut bisa di lihat dari :1.    Tingkat kemiskinan Negara Indonesia akan meningkat, karena apabila pemerintah memang benar – benar memberlakukan kebijakan tersebut dapat di pastikan akan lebih banyak angkatan kerja yang kehilangan pekerjaan ( PHK ) dan makin banyak pengangguran di Indonesia.2.    Harga bahan pokok seperti beras, gula, cabe, garam, dan lain – lain akan derastis naik.3.    Tingkat Kriminalitas bertambah, di karenakan masyarakat kecil yang terdesak dan bingung bagaimana cara mereka memperoleh makanan sedangkan harga makanan naik, lalu mereka akan melakukan tindakan kriminal.4.    Akan terjadi banyak kerusuhan, dapat di pastikan kembali semua golongan akan menolak kebijakan pemerintah ini. Maka golongan – golongan tersebut seperti mahasiswa ormas – ormas masa, serikat – serikat rakyat akan mengadakan demo agar aspirasi mereka untuk masalah bbm ini dapat di perbaiki.SOLUSI MENGHADAPI MASLAH KENAIKAN BBMMenurut saya sebagai Mahasiswa dan bagian dari masyarakat rakyat INDONESIA. Keputusan pemerintah untuk menaikan dan membatasi bahan bakar minyak (bbm) ada baik dan buruk nya. Di satu sisi pemerintah memberlakukan kebijakan tersebut karena ingin mengurangin beban pengeluaran negara atas pembelian minyak mentah yang di katan harga minyak mentah sekarang ini sudah naik.Namun , buruk nya dari dua kebijakan tersebut yang membatasi dan menaikan harga bbm itu sangat lah di tentang banyak masyarakat hampir semua golongan menentang kebijakan pemerintah untuk menaikan harga bbm dan membatasi bbm bersubsidi.Solusi atau jalan keluar menurut saya, lebih baik pemerintah membatalkan kebijakan untuk menaikan harga bbm. Tetapi tetap menjalankan kebijakan pembatasan penggunaan bbm. Seperti pemerintah memberlakuan mobil – mobil pribadi hanya boleh membeli maximal 20 liter bbm bersubsidi dalam sehari. Atau mewajibkan mobil – mobil pribadi menggunakan bbm non subsidi ( pertamax dan pertamax + ) agar bbm bersubsidi dapat di gunakan oleh orang yang tepat ( kalangan menengah kebawah )  .

Page 12: Demonstrasi Mahasiswa

Kendaraan umum dan kendaraan roda dua ( sepeda motor ) lah yang yang mungkin pantas menggunakan bbm bersubsidi. Karena penggunaan kendaraan umum dan sepeda motor itu rata – rata penggunanya adalah semua golongan. Baik mengengah ke atas maupun menengah ke bawah.BAB III KESIMPULAN             Terimakasih dan mohon maaf sebelumnya apabila ada salah dalam penulisan makalah tersebut. Dan dapat di simpulkan Kebijakan pemerintah untuk menaikan harga bbm dan membatasi penggunaan bbm bersubsidi itu sangat nya menuai pro dan kontra. Dari segi aspek negara pemerintah sangat mengharuskan melakukan kebijakan tersebut agar angaran belanja minyak mentah dapat di tangani. Namun satu sisi banyak masyarakat yang menentang kebijakan tersebut. Masyarakat merasa tercekik atas kebijakan pemerintah tersebut. Dan banyak para ormas dan mahasiswa yang tergerak hati kecil nya untuk membela hak rakyat kecil sehingga banyak terjadi demo di mana mana untuk meminta keadilan agar tidak ada pihak yang merasa di rugikan.Saran :            Pemerintah harusnya memberi kebijakan yang lebih adil dan seharusnya bisa membantu dan memikirkan kepintingan rakyat banyak. Dengan keadaan yang sudah ada kondisi bbm bersubsidi seharga 4500/liter saja masih banyak warga yang kesulitan memperolehnya. Bagai mana jika di naikan menjadi 6000/liter ? bukan nya membantu, maka akan sebalik nya akan banyak rakyat yang tersiksa atas kebijakan pemerintah tersebut. Sebaiknya pemerintahan membuat kebijakan negara yang dapat membantu rakyat banyak juga.

Sumber Tulisan :http://geosya.blogspot.com/2012/03/reaksi-masyarakat-terhadap-kenaikan.html

http://www.surya.co.id/2012/02/21/pembatasan-bbm-subsidi-bertahap-mulai-1-april

Demonstrasi Kenaikan BBM Berujung Rusuh

“Tolak kenaikan harga BBM, karena akan menyengsarakan rakyat,” ujar salah satu pengunjuk rasa dalam orasinya di depan gedung DPR/MPR RI.

Selasa, 27 April unjuk rasa anti kenaikan bahan bakar minyak (BBM) serentak dilakukan di tanah air. Di Jakarta sendiri ada beberapa titik yang dijadikan lokasi berunjuk rasa, diantaranya adalah di gedung DPR/MPR, Bundaran HI, depan Istana Negara dan Monas, serta di Jalan Pangeran Diponegoro. Berbagai elemen ikut serta dalam unjuk rasa tersebut, diantaranya adalah mahasiswa, massa partai politik (PDIP) dan LSM.

Kericuhan dan bentrokan mewarnai aksi unjuk rasa anti kenaikan BBM. Di depan gedung DPR, massa yang tergabung dalam Front Oposisi Rakyat Indonesia menerobos dan merusak pagar kawat yang sengaja dipasang polisi, namun peristiwa tersebut tidak berujung bentrok. Sementara

Page 13: Demonstrasi Mahasiswa

itu, aksi yang dilakukan di Bundaran HI dan di depan Istana berlangsung kondusif, meski ada sedikit gesekan antara polisi dan massa.

Aksi mahasiswa yang tergabung dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia atau KONAMI berlangsung rusuh. Mahasiswa yang sebelumnya berunjuk rasa di Jalan Pangeran Diponegoro melakukan longmarch menuju istana. Namun, bentrokan terjadi saat massa mahasiswa berada di depan Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.

Rencana mahasiswa yang akan menuju istana dihadang ribuan personel polisi. Bentrokan tak bisa dihindarkan saat mahasiswa terus merangsek barikade polisi. Aparat menembakkan gas air mata, water cannon, serta tembakan peluru karet. Akibatnya puluhan mahasiswa terluka akibat tembakan peluru karet dan gas air mata. Mereka yang terluka dievakuasi menggunakan mobil ambulan milik PMI yang sudah disiapkan tidak jauh dari lokasi bentrokan.

Doc.pribadi Rahmat.M 2012

Tak hanya di Jakarta, di hari yang sama unjuk rasa menolak kenaikan BBM juga terjadi di berbagai daerah di Indonesia, yaitu di Medan, Makassar, Surabaya, Bandung, dan Mataram. Di Medan, sehari sebelumnya (26 April), mahasiswa mengepung Bandara Polonia Medan. Aksi ini berakhir bentrok antara aparat dengan massa aksi. Akibatnya, sejumlah jadwal penerbangan di bandara tersebut terganggu.

Sedangkan di Makassar, massa demonstran terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian di Jalan AP Pettarani. Berdasarkan pantauan Vivanews.com, saat itu polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi ke arah mahasiswa. Bentrokan serupa terjadi di depan kantor gubernur Sulsel yang terletak di Jalan Urip Sumoharjo. Massa ingin menyampaikan aspirasinya pada Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo.Namun, usaha para mahasiswa itu gagal. Mereka melampiaskan kekecewaannya dengan melempari aparat dengan batu. Di antara mereka bahkan ada yang menggunakan senjata rakitan dan ketapel. Mendapat serangan, polisi membalas dengan tembakan gas air mata. Sebuah water cannon ikut dikerahkan dan berhasil memukul mundur para pengunjuk rasa.

Page 14: Demonstrasi Mahasiswa

Aksi tersebut juga berujung rusaknya sejumlah fasilitas umum, salah satunya, ATM milik Bank Pemprov Sulsel. Di samping itu, menurut Vivanews.com, dua lampu penerang di pintu gerbang tersebut juga pecah terkena lemparan. Bahkan salah satu restoran cepat saji  menjadi bulan-bulanan massa. Mereka meminta karyawan restoran untuk keluar, sebelum akhirnya restoran tersebut ditutup.

Kemungkinan, aksi-aksi menolak kenaikan harga BBM terus akan dilakukan di berbagai wilayah di Tanah Air hingga DPR mengetuk palu di rapat paripurna sebagai akhir dari pro dan kontra kenaikan harga BBM.

Demo Kenaikan Harga BBM

TIDAK adil rasanya jika menilai aktivitas unjuk rasa atau demonstrasi menentang rencana kenaikan harga BBM yang marak akhir-akhir ini cuma dari akses yang ditimbulkan. Memang, ada dampak kemacetan atau keramaian bagi yang beraktivitas di sekitar lokasi unjuk rasa. Namun, kita harus jujur, ada yang patut disyukuri dari berbagai demonstrasi yang salah satu motornya adalah mahasiswa dan kelompok buruh tersebut.

Unjuk rasa yang eskalasinya terus meningkat itu membuktikan bahwa kebijakan menaikkan harga BBM selalu merupakan keputusan politik yang sensitif bagi masyarakat. Salah satu dampak besar kenaikan harga BBM yang memicu reaksi masyarakat adalah pengaruhnya terhadap biaya transportasi dan harga-harga kebutuhan pokok.

Kenaikan biaya transportasi bisa melampaui kenaikan harga BBM. Rencana menaikkan harga BBM bersubsidi 33 persen, dari semula Rp 4.500 per liter bensin dan solar menjadi Rp 6.000, bisa meningkatkan biaya transportasi hingga 40 persen. Sementara pendapatan masyarakat umum tidak naik. Dengan demikian, ujung-ujungnya juga mengurangi uang pemasukan riil yang diterima masyarakat.

Sejauh ini, dengan pengorganisasian yang baik dari penyelenggara aksi, demo menentang kenaikan harga BBM bersubsidi di Indonesia masih dalam batas wajar. Kondisi di Indonesia masih jauh lebih baik daripada Sudan dan Nigeria yang keputusan pemerintahnya mencabut subsidi BBM disambut huru-hara dan demo yang anarkistis.

Meskipun semua masih dalam batas kewajaran, pemerintah seharusnya tidak menyepelekan potensi masalah jika tidak ada penanganan yang tepat. Harus ada kesadaran bahwa semakin maraknya unjuk rasa itu menunjukkan adanya logika-logika ekonomi dan sosial yang perlu dijelaskan lebih detail dan giat kepada masyarakat. Upaya mendapat pengesahan kebijakan jangan hanya terfokus pada persetujuan DPR lewat APBN Perubahan 2012.

Page 15: Demonstrasi Mahasiswa

Dari pengamatan berbagai kegiatan dan pernyataan pejabat pemerintah selama ini, penjelasan hanya terfokus pada manfaat kenaikan harga BBM terhadap anggaran negara. Padahal, masyarakat awam sulit mencerna apa keterkaitan harga bensin yang semakin mahal dengan alokasi anggaran negara yang tepat dan sehat.

Kampanye dan pemberian informasi yang gencar tentang untuk apa dana yang berhasil dihemat dari kenaikan harga BBM itu dimanfaatkan masih minim. Masyarakat miskin juga perlu diyakinkan bahwa mereka akan dijamin mendapat dana kompensasi dengan mudah, tanpa berebut dan melalui antrean panjang.

Pemerintah juga mesti proporsional dalam menanggapi reaksi masyarakat dalam bentuk unjuk rasa. Pernyataan seorang menteri bahwa demonstrasi mahasiswa menentang kenaikan harga BBM tidak intelek tidak pada tempatnya. Pernyataan semacam itu sama tidak proporsionalnya dengan penilaian bahwa unjuk rasa anti kenaikan harga BBM adalah upaya-upaya menggulingkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Penolakan sebagian masyarakat seharusnya ditangkap sebagai partisipasi positif bagi pemerintah agar mempertimbangkan keputusan lebih matang.

Sikap proporsional pemerintah menjadi tidak berguna. Juga pengunjuk rasa bukanlah individu dan massa yang sadar akan kapasitasnya. Siapa pun boleh menyampaikan pendapatnya, namun harus disertai kesadaran bahwa selalu ada cara yang tidak sampai mengganggu ketertiban masyarakat dan tidak sampai menimbulkan korban. (*)

Page 16: Demonstrasi Mahasiswa
Page 17: Demonstrasi Mahasiswa

Kenaikan Harga BBM dan Aksi Demonstrasi Mahasiswa

Kenaikan Harga BBM dan Aksi Demonstrasi Mahasiswa - Sekarang ini terdengar dimana-mana tentang aksi demo mahasiswa menuntut isu kenaikkan BBM yang akan segera dilaksanakan oleh pemerintah dalam beberapa minggu kedepan. Bagi setiap orang yang kontra dengan dengan kenaikan harga BBM memang sangat mendukung aksi yang dilakukan oleh para mahasiswa ini, bentuk dukungan pun datang

Page 18: Demonstrasi Mahasiswa

dari semua kalangan terutama kalangan bawah yang benar-benar sangat disengsarakan dengan adanya kenaikan harga BBM ini. Mereka juga berharap agar aksi-aksi yang akan dilakukan oleh para mahasiswa ini bisa mendapat respon positif, paling tidak bisa menggagalkan rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Yang diharapkan oleh semua orang pastilah demonstrasi yang aman tanpa adanya tindakan-tindakan anarki baik dari pihak demonstran ataupun aparat itu sendiri.

Menimbang dari pengalaman-pengalaman demonstrasi mahasiswa menuntut keadilan rakyat kecil seperti pada saat Reformasi tahun 1998, masyarakat pun akhirnya mempunyai perspektif bahwa aksi demo mahasiswa menolak Kenaikan Harga BBM akan berlangsung anarkis dan tidak sesuai dengan proses demonstrasi yang diidam-idamkan, yakni demonstrasi yang aman, tertib dan mendapat respon dari pihak yang kita tuju yang pastinya pemerintah.

Bayangan semua orang akan kemungkinan-kemungkinan terjadinya tindakan anarkis pada aksi demo mahasiswa menuntut penolakan kenaikan harga BBM itupun menjadi kenyataan. Pada bebarapa aksi demo mahasiswa kemarin saja, rata-rata berakhir dengan anarki dan tak terkendali. Bukannya hasil yang didapat, tetapi yang terjadi hanyalah bentrokan-bentrokan mahasiswa dengan pihak kepolisian yang mencoba menghalangi aksi demo mahasiswa. Kondisi sperti itu terjadi pada aksi demo mahasiswa di Gambir, Jakarta, Surabaya, Medan, Tanjung Priuk dan Makasar. Terkhusus untuk aksi demo mahasiswa yang terjadi di Makasar, justru bentrokan yang terjadi adalah antara mahasiswa dengan warga sekitar. Warga yang merasa mereka dirugikan dengan adanya aksi demo mahasiswa tersebut. Sebenarnya apa yang terjadi??Pertanyaan itu pasti muncul dibenak kita semua, mengapa masyarakat yang seharusnya mendukung aksi demo mahasiswa menolak kenaikan harga BBM tapi malah balik menyerang mahasiswa? Apa yang salah dengan semua ini?Sebelum kita coba menguraikan itu semua alangkah lebih baiknya kita memahami fungsional masing-masing pihak yang terlibat demo.

1.MahasiswaDalam aksi demonstrasi penolakan harga BBM ini, mahasiswa lah yang menjadi aktor utama dalam aksi demonstrasi yang terjadi di beberapa kota besar di Indonesia ini. Sebagai “agent of change” mahasiswa pasti jauh lebih memahami yang terbaik untuk rakyat, lebih sering mendengar keluhan rakyat dan lebih peka terhadap kesewenang-wenangan suatu kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Tujuan mahasiswa sebenarnya cuma satu, yakni menegakkan keadilan yang sebaik mungkin. Dimana selain factor-faktor tersebut, mahasiswa juga secara hakiki memang harus menjadi tulang punggung rakyat terhadap sebuah tindakan yang sangat merugikan dan menyengsarakan hajat hidup orang banyak terutama kaum rakyat miskin.

2.KepolisianSecara fungsional tugas dari kepolisian ini dalam sebuah aksi demonstrasi yang dilakukan baik dari mahasiswa, buruh dan yang lainnya. Adalah memastikan akan keamanan sebuah sasaran-sasaran tujuan

Page 19: Demonstrasi Mahasiswa

demo. Terutama sarana-sarana umum, selain itu juga pihak kepolisian ini juga harus bisa meredam amarah demonstran ketika mereka terprovokasi olaeh pihak-pihak yang mempunyai kepentingan. Pihak kepolisian harus tahu betul siapa yang pendemo sejati, siapa juga yang menjadi provokator terhadap tinadakan-tindakan anarkis yang mungkin terjadi. Kepolisian harus mempunyai strategi-strategi khusus untuk menstabilkan suasana dengan berbagai cara seperti membentuk barekode yang kuat, penggunaan water canon, penggunaan gas air mata dll. Namun yang perlu diperhatikan disini adalah kalau keppolisian ini hanya bertugas MENGAMANKAN, bukan untuk menyakiti dan menganiyaya para demonstran khususnya mahasiswa.

3.MasyarakatDalam hal ini, masyarakat sendiri adalah pihak yang diperjuangkan oleh mahasiswa. Apapun keluhan masyarakat tentang sebuah kebijakan yang merugikan pasti akan di respon mahasiswa dengan melakukan berbagai aksi menuntut keadilan. Namun hakikinya, masyarakat ini juga sebenarnya bisa bergerak sendiri menuntut keadilan tersebut. Namun fakta yang terjadi, segala gagasan dari masyarakat ke pemerintah jarang sekali yang di dengar. Karena pada hakikinya masyarakat itu di bawah pemerintah. Dan oleh karena itu, jika masyarakat ini sangat membutuhkan sosok penengah dalam masalah kenihilan dalam menyuarakan pendapat ini. Dan Mahasiswa adalah harapan satu-satunya!

Namun yang terjadi pada konteks aksi demo kali ini adalah Mahasiswa vs Masyarakat!Bukan Mahasiswa vs Pemerintah. Disini pasti kita bertanya-tanya lagi mengapa demikian?Sebenarnya ada beberapa faktor mengapa disini sampai Mahasiswa itu justru bentrok dengan Masyarakat.

Beberapa hal yang menjadi penyebab adalah sebagai berikut:1.Tindakan mahasiswa yang cenderung anarki dan merusak fasilitas umum.2.Adanya penyusup/provokator baik dari pihak mahasiswa ataupun masyarakat.3.Terjadinya strategi politik oknum tertentu mempengaruhi masyarakat untuk melakukan perlawanan terhadap aksi yang dilakukan oleh mahasiswa.4.Adanya sebuah kerugian yang besar dari pihak masyarakat dengan adanya aksi demo mahasiswa tersebut sehingga menimbulkan kekesalan dari masyarakat.5.Adanya kepercayaan yang kuat dari masyarakat, bahwa aksi yang dilakukan oleh mahasiswa itu telah ditunggangi oleh oknum-oknum yang mempunyai tujuan lain.

Itulah sedikit analis dari Terfavorit mengenai terjadinya bentrok antara pihak pejuang (Mahasiswa) dengan pihak yang diperjuangkan (Masyarakat) dalam aksi demonstrasi mahasiwa menuntut kenaikan harga BBM. Kita mungkin bisa lebih menganalisanya sendiri lebih jauh berdasarkan keyakinan dan fakta yang kita miliki. Namun apapun yang sebenarnya menjadi problema munculnya bentrokan antara mahasiswa dan masyarakat. Tetap saja ini sangat menyalahi tujuan yang telah ditetapkan. yakni tujuan untuk “Menolak Kenaikan Harga BBM” dan bila kejadian seperti ini terus terjadi, segala tujuan mungkin tidak akan terlaksana, yang ada hanyalah permusuhan baru antara masyarakat dengan mahasiswa. Dan

Page 20: Demonstrasi Mahasiswa

citra mahasiswa sendiri sebagai harapan masyarakat pun akan luntur dengan pandangan-pandangan negatif seperti ini.

Semoga dengan adanya artikel tentang Kenaikan Harga BBM dan Aksi Demonstrasi Mahasiswa ini kita bisa lebih berfikir jernih lagi, bagaimana cara terbaik memahami fenomena ini.