3.ptk demonstrasi danpeng jadi

Upload: omhadiyant

Post on 20-Jul-2015

105 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB I PENDAHULUAN1.1.

Latar Belakang Masalah.

Merangkai Sistem Kelistrikan Body merupakan ilmu pengetahuan yang harus dimiliki oleh para siswa khususnya siswa Jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Hal tersebut dikarenakan Merangkai Sistem Kelistrikan Body adalah akan digunakan untuk merangkai / mengistal sistem kelistrikan seperti: Kelistrikan Lampu Penerangan (L. Dekat dan L. Jauh), rangkaian lampu Kota, rangkaian lampu tanda belok, rangkaian lampu Rem , rangkaian lampu Mundur, dan sebagainya. Merangkai Sistem Kelistrikan merupakan pelajaran yang membutuhkan psikomotorik yang lebih banyak daripada kognitif karena siswa dituntut dapat memahami dan membaca gambar suatu rangkaian sistem kelistrikan dengan baik dan benar serta dapat mempratekkannya. Maka sejak kelas 1 (satu), siswa jurusan Teknik Kendaraan Ringan telah menerima mata pelajaran Dasar Kelistrikan dan menggambar teknik serta simbul simbul kelistrikan. Dari pengalaman yang ada, lebih dari separuh siswa kelas XI-TKR tidak mudah menerima pelajaran ini. Hal tersebut ditunjuk dari hasil pada waktu praktek jika guru tidak sering menggunakan metode Demontrasi dan Pendampingan Siswa , sehingga siswa pada waktu merangkai kelistrikan kurang berhasil. Hal tersebut akan berdampak pada mata pelajaran kejuruan lain misalnya perakitan engine, perakitan chasis dll.nya. Oleh karena itu selain latihan yang cukup, para siswa membutuhkan suatu metode pengajaran yang dapat mengatasi masalah tersebut. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan siswa dalam Merangkai Sistem Kelistrikan Body. Dari masalah tersebut penulis ingin meningkatkan ketrampilan Merangkai Sistem Kelistrikan Body dengan metode demostrasi dan pendampingan siswa. Dengan metode ini diharapkan ketrampilan siswa dalam Merangkai Sistem Kelistrikan Body dapat menghasilkan hasil yang memenuhi standar dan diakui oleh dunia industri serta layak jual dimasyarakat .

2

Adapun obyek penelitian yang penulis gunakan adalah siswa kelas XI-TKR (Teknik Kendaraan Ringan ) angkatan 2010/2011 SMKN 3 Buduran Sidoarjo. 1.2.Rumusan Masalah Bagaimanakah peningkatan ketrampilan Merangkai Sistem Kelistrikan Body bagi siswa kelas XI-TKR SMK Negeri 3 Buduran dengan metode demontrasi dan pendampingan siswa?

1.3.Tujuan. Meningkatkan Ketrampilan Merangkai Sistem Kelistrikan Body dengan Metode Demontrasi dan Pendampingan Siswa pada Kelas XI-TKR SMK Negeri 3 Buduran Sidoarjo 1.4.Manfaat1. Bagi siswa, dapat meningkatkan ketrampilan Merangkai Sistem Kelistrikan

Body dan menghasilkan suatu rangkaian yang memenuhi standar2. Bagi guru dapat meningkatkan kemampuan mengajar sekaligus untuk

menaikan kenuntassan siswa .

3

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pembelajaran adalah suatu proses belajar mengajar yang ditandai dengan adanya interaksi atau hubungan timbal balik antara siswa dengan guru dan antara siswa dengan siswa. Sedangkan yang dimaksud dengan belajar yaitu suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan kecakapan. Disini penulis akan menguraikan sedikit teori atau pendapat para ahli, khususnya dalam bidang pendidikan yang mempunyai hubungan keserasian dengan permasalahan tersebut di atas. 2.1. Pengertian Belajar Pengertian belajar, hampir semua para ahli psikologi mempunyai tafsiran sendiri-sendiri tentang apa yang dimaksud dengan belajar. Menurut Dr. Oemar Hamalik memberikan pengertian belajar dibedakan menjadi 2 macam yaitu : 1. Belajar menurut pandangan tradisonal Pengertian belajar menurut pandangan tradisonal adalah usaha memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Dalam hal ini Oemar Hamalik menitik beratkan pada pengetahuan, sebab pengetahuan memegang peranan utama dalam hidup manusia. Pengetahuan adalah kekuasaan, siapa yang memiliki pengetahuan maka ia akan mendapat kekuasaan, sebaliknya siapa yang kosong pengetahuan dia akan dikuasai oleh orang lain. Pandangan ini juga disebut pandangan intelektualistis, karena selalu menekankan pada perkembangan otak.

4

2. Belajar menurut pandangan modern. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku, bakat interaksi dengan lingkungan. Seseorang dinyatakan melakukan belajar apabila ia mendapatkan hasil, yakni perubahan tingkah laku yang nampak pada pribadi seseorang. Menurut W. Winkel Sj. Memberikan batasan mengenai belajar Suatu proses perubahan tingkah laku dari yang belum mampu menjadi mampu, dari yang belum tahu menjadi tahu. Pihak lain, Mochhtar Buchari (1992 : 44) mengatakan, Belajar adalah suatu pertumbuhan/perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara atau tingklah laku yang baru. Begitu pula menurut pendapat Ahmad Bahar dan Muhamad Sukri Soleh (1975 : 7) yang mengatakan bahwa : Belajar adalah suatu penampilan perubahan sikap atau tingkah laku yang diperoleh dari pengalaman. Menurut AJ Craphy (hal. : 53) yang diterjemahkan oleh M. Sarjan Kadir yang mengatakan bahwa belajar adalah : Aktifitas perubahan penguasaan kemampuan keterampilan-keterampilan untuk mengalami dan social menahan baru, emosi,

perkembanagn perubahan sikap kearah dirinya sendiri dan orang lain, pengembangan tujuan dan aspirasi.. Pendapat lain dari James O Whissaker dalam bukunya Wasty Sumanto (1983 : 98), belajar adalah sebagai suatu proses dimana tingkah laku timbul/diubah, dengan melakukan latihan/pengalaman. Dari berbagai definisi mengenai belajar, pada hakekatnya merupakan pengertian belajar dalam arti luas, tetapi tidak berarti perubahan sebagai hasil pertumbuhan fisik, seperti halnya penyakit yang menyebabkan luka dengan tegang.

5

Pengertian perubahan dalam hal ini adalah menyangkut perubahan pengetahuan, sikap, ketermpilan, emosi dsb. Pada dasarnya, orang telah melakukan belajar apabila ditandai dengan : 1. Adanya perubahan 2. Perubahan tersebaut berangsur-angsur menuju pada kesempurnaan 3. Adanya pengalaman, keterampilan baru 4. Adanya perubahan sikap dan tingkah laku yang biasanya dapat dilihat dalam pergaulan sehari-hari dalam masyarakat. 5. Berkembangnya intektual, cara berfikir yang menekan emosi, perkembangan tujuan, aspirasi dsb. Jadi dapat disimpulkan, bahwa belajar adalah suatu proses untuk memperoleh sejumlah pengetahuan ,ketrampilan dan pengalaman, dengan adanya latihan yang menyebebkan seseoarang mengalami perubahan tingkah laku, seperti berkembangnya intelektual, pengalaman, emosi, keterampilan dsb. Seseorang telah melakukan kegiatan belajar lalu ia memperoleh hasil, yakni terjadinya perubahan tingkah laku, yakni dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dsb. Pada hakekatnya perubahan tingkah laku itu adalah perubahan kepribadian pada diri seseorang. Tingkah laku itu sebenarnya mengandung pengetian yang luas meliputi jasmaniah dan rohaniah, yang kedua-duanya saling bertalian dan saling berinteraksi satu sama lain. Pola tingkah laku ini terdiri dari berbagai aspek yang meliputi pengetahuan, pengertian, sikap, ketrampilan, kebiasaan, emosi, budi pekerti, aspirasi, jasmani, hubungan sosial dan lain-lain. Dengan demikian tingkah laku itu sesungguhnya sangat luas dan bukannya pengetahuan saja. Siswa disamping sebagai organisme yang hidup sebagai suatu keseluruhan yang bulat, ia bersifat aktif dan senantiasa menjadikan interaksi dengan lingkungannya, menerima, menolak, mencari sendiri, dapat pula mengubah lingkungannya. Lingkungan itu sendiri bersifat luas, bukan hanya terdiri dari buku bacaan, tetapi juga guru, sekolah, masyarakat, sarana dan lain-lain.

6

Berkat interaksi antar individu dengan lingkungannya si pelajar akan memperoleh pengalamn yang bermamfaat bagi hidupnya. Pandangan ini dewasa ini banyak pengaruhnya dan pada umumnya pendidikan/pengajaran disekolah dijadikan titik tolak.

2.2.Faktor factor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar . Lebih lanjut dalam Buku II C Psikologi Belajar (Depdikbud 1984 1985 C hal : 27) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menyatakan sebagi berikut :

Lingkungan Dari Luar

Alam Sosial Kurikulum Program belajar

Instrumenta l Faktor

Sarana (fasilitas) Guru/Tenaga pengajar Kondisi Psikologi Ilmu

Fisilogis Dari Dalam Psikologis

Kondisi : Pancaindera Mental Kecerdasa n Bakat Motivasi Kemampuan Kognitif

7

Kemampuan psikomotorik adalah fungsi psikis yang melaksanakan tindakan dari apa yang telah diolah melalui proses berpikir dan perasaan ataupun kombinasinya. kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan untuk mengkoordinasikan bagian tubuh dengan otak untuk mampu berfungsi secara harmonis. Berkaitan dengan psikomotor, Bloom (1979) berpendapat bahwa ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. Singer (1972) menambahkan bahwa mata pelajaran yang berkaitan dengan psikomotor adalah mata pelajaran yang lebih beorientasi pada gerakan dan menekankan pada reaksireaksi fisik dan keterampilan tangan. Keterampilan itu sendiri menunjukkan tingkat keahlian seseorang dalam suatu tugas atau sekumpulan tugas tertentu. Oleh karena penulis ingin menerapkan konsep demontrasi dan pendampingan siswa. Konsep yang ingin diberikan yaitu memberi contoh serta prosedur-prosedur yang benar mengenai menggambar teknik suatu obyek di papan tulis. Kemudian siswa menggambar obyek tersebut pada kertas masingmasing. Guru kemudian mendampingi satu-satu siswa untuk menunjukkan prosedur-prosedur yang benar. Dan melakukkan pendampingan bagi siswa yang mempunyai kekurangan di kelas secara intensif.

8

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah membandingkan hasil Merangkai Sistem Kelistrikan Body sebelum penerapan konsep demontrasi dan pendampingan dan hasil Merangkai Sistem Kelistrikan Body setelahnya. 3.2. Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI-TKR SMK Negeri 3 Buduran Sidoarjo tahun pembelajaran 2010/2011. Dengan perincian jumlah siswa 36 siswa. 3.3. Variabel Penelitian Pada program keahlian Teknik Kendaraan Ringan ini materi Merangkai Sistem Kelistrikan Body meliputi : Kelistrikan Lampu Penerangan (L. Dekat dan L. Jauh), rangkaian lampu Kota, rangkaian lampu tanda belok, rangkaian lampu Rem , rangkaian lampu Mundur, dan sebagainya. Ketelitian pemasangan, kerapian, , kebersihan dan lain-lain perlu diperhatikan. 3.4 Metode Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara menggunakan metode perbandingan nilai sebelum dan sesudah menerapkan konsep mengajar demontrasi dan pendampingan siswa 3.5 Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:1.

Memberikan tugas bulan I meliputi empat tugas minggu I, II, III Menilai hasil gambar siswa bulan I kemudian merata-rata nilainya

dan IV2.

9

3.

Menerapkan

konsep

mengajar

dengan

demontrasi

dan

pendampingan siswa tahap pertama4.

Memberikan tugas bulan II meliputi empat tugas minggu I, II, III Menilai hasil gambar siswa bulan II kemudian merata-rata nilainya Menerapkan konsep mengajar dengan demontrasi dan

dan IV5. 6.

pendampingan siswa tahap kedua7.

Memberikan tugas bulan III meliputi empat tugas minggu I, II, III Menilai hasil gambar siswa bulan III kemudian merata-rata nilainya Menerapkan konsep mengajar dengan demontrasi dan

dan IV8.

9.

pendampingan siswa tahap lanjutan10. 11. 12.

Memberikan tugas bulan IV meliputi empat tugas minggu I, II, Menilai hasil gambar siswa bulan IV kemudian merata-rata nilainya Membandingkan rata-rata nilai bulan I , II, III dan IV Menganalisis data yang diperoleh

13.

10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Tabel 1 : Daftar Nilai Angka Mata Pelajaran Merangkai Sistem Kelistrikan Body Kelas XI-TKR SMKN 3 Buduran Tahun Pelajaran 2010/2011No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20 21 22 23 No.Induk 4425/427 4721/431 4722/432 4723/433 4724/434 4725/435 4726/436 4727/437 4729/439 4730/440 4731/441 4732/442 4733/443 4734/444 4735/445 4736/446 4737/447 4738/448 4739/449 4740/450 4741/451 4742/452 4743/453 Nama Siswa Suhariyono Abdullah Abas Abdur Rokhim Agil Jalu Prastyo Ainur Rofik Anggie Febriyanti I. Antoni Adi Nugroho Aries Triyono Chavit Jovana Dani Eko Hariatmoko Dhani Indra Prakosa Dian Agus Prastyo Dikky Veddy Alvianta Dody Setiawan Dony Prayugo Farid Kurnia Ilahi Fariz Chandra Darmawan Febri Ardiansyah Torino Frendyka Hendrik P. Lilik Mahsunah Lutfi Putraning P. Muhamad Indra Muhammad Endi R. L/P L L L L L P L L L L L L L L L L L L L P L L L Rata-Rata Nilai /bulan 1 2 3 4 72 78 80 81 74 80 84 85 74 78 81 81 75 78 81 82 74 80 85 84 72 78 80 80 70 71 70 72 72 73 77 77 72 78 81 79 73 77 77 79 72 77 78 75 75 79 80 80 73 80 82 85 72 76 79 80 72 77 79 77 74 76 82 80 74 79 81 82 74 80 80 80 75 79 82 81 75 80 84 85 73 78 78 80 73 79 83 81 74 77 78 78

11

24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

4744/454 4745/455 4746/456 4747/457 4748/458 4749/459 4750/460 4751/461 4752/462 4753/463 4754/464 4755/465 4756/466

Muhammad Syarif H. Muhammad Yusub Muhsinan Nur Fazid Nur Wahyuni Panji Prasojo Prakasa Riskayani Ramandika Atmaja Renaldi Bagus Syarifudin Rendra Pujianto Rizki Amalia Suryanto Shofi Rubik Nasrulloh Sigit Dwi Ridwan Zainul Arifin

L L L P L L L L L L L L L

75 72 74 75 72 73 75 72 72 73 74 74 75

82 76 81 80 77 77 80 78 78 79 80 78 80

85 78 85 84 78 78 82 80 79 80 83 82 82

85 78 85 84 75 80 85 80 78 85 82 81 83

Tabel 2 : Daftar Nilai Huruf Mata Pelajaran Menggambar Merangkai Sistem Kelistrikan Body SMKN 3 Buduran Tahun Pelajaran 2010/2011No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 No.Induk 4425/427 4721/431 4722/432 4723/433 4724/434 4725/435 4726/436 4727/437 4729/439 4730/440 4731/441 4732/442 4733/443 4734/444 4735/445 4736/446 4737/447 4738/448 4739/449 4740/450 4741/451 4742/452 4743/453 4744/454 4745/455 4746/456 4747/457 4748/458 4749/459 Nama Siswa Suhariyono Abdullah Abas Abdur Rokhim Agil Jalu Prastyo Ainur Rofik Anggie Febriyanti I. Antoni Adi Nugroho Aries Triyono Chavit Jovana Dani Eko Hariatmoko Dhani Indra Prakosa Dian Agus Prastyo Dikky Veddy Alvianta Dody Setiawan Dony Prayugo Farid Kurnia Ilahi Fariz Chandra Darmawan Febri Ardiansyah Torino Frendyka Hendrik P. Lilik Mahsunah Lutfi Putraning P. Muhamad Indra Muhammad Endi R. Muhammad Syarif H. Muhammad Yusub Muhsinan Nur Fazid Nur Wahyuni Panji Prasojo Prakasa Riskayani L/P L L L L L P L L L L L L L L L L L L L P L L L L L L P L L 1 C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C Rata-Rata Nilai /bulan 2 3 4 C B B B B B C B B C B B B B B C B B C C C C C C C B C C C C C C C C B B B B B C C B C C C C B B C B B B B B C B B B B B C C B C B B C C C B B B C C C B B B B B B C C C C C B

12

30 31 32 33 34 35 36

4750/460 4751/461 4752/462 4753/463 4754/464 4755/465 4756/466

Ramandika Atmaja Renaldi Bagus Syarifudin Rendra Pujianto Rizki Amalia Suryanto Shofi Rubik Nasrulloh Sigit Dwi Ridwan Zainul Arifin

L L L L L L L

C C C C C C C

B C C C B C B

B B C B B B B

B B C B B B B

Tabel 3 : Program Perbaikan (Remidial) Minggu Pertama Bulan 1 Kelas XI-TKR SMKN 3 Buduran SidoarjoNo 1. 2. 3. 4. Hari/ Tanggal 25-07-09 25-07-09 25-07-09 25-07-09 Nama Siswa Dhani Indra Muh. Yusuf Prakasa Riska Y. Antoni Adi N. Jenis Tugas Mengulang gambar Mengulang gambar Mengulang gambar Mengulang gambar Materi / Soal Latihan Menggambar Garis Latihan Menggambar Garis Latihan Menggambar Garis Latihan Menggambar Garis Nilai Awal 68 68 67 65 Nilai Akhi r 72 70 74 70

Predikat nilai bagi siswa SMK untuk mata diklat produktif harus kompeten dengan keterangan sebagai berikut: Produktif : Produktif : 90 100 Amat baik 70 100 Kompeten 80 89 Baik 0 69 Belum Kompeten 70 79 Cukup 0 69 Kurang

4.2 Analisis Data - Sebaran Histogram Bulan 1

13

Hi stogr am of Bul an 112 10 8 Fr equency 6 4 2 0

70

71

72 Bulan 1

73

74

75

Pada bulan pertama nilai siswa berkisar dari 70 sampai 75. Dari grafik dapat dilihat bahwa nilai banyak berada disebaran 72 sampai 75, hanya terdapat satu siswa yang nilainya terdapat pada nilai minimum 70. Semua siswa telah mendapat nilai kompeten pada mata pelajaran produktif. Tetapi pada bulan pertama ini ada empat siswa yang harus mengikuti program perbaikan. Setelah mengulang tugas maka nilai rata-rata bulan pertamanya telah memenuhi standar kompeten.

- Sebaran Histogram Bulan 2

14

Hi stogr am of Bul an 214 12 10 Frequency 8 6 4 2 0

72

75 Bulan 2

78

81

Setelah menerapkan metode demontrasi dan pendampingan siswa tahap pertama nilai siswa beranjak dari angka 75, sebaran nilai telah mengarah ke angka 80 keatas. Dari 36 siswa 94 % dari seluruh siswa telah meninggalkan nilai 75, sedangkan sisanya dua orang masih berada di nilai 71 dan 73. Dari penerapan tahap pertama ini diharapkan dapat terus meningkat. - Sebaran Histogram Bulan 3Hi stogr am of Bul an 310

8

Fr equency

6

4

2

0

70

72

74

76 78 Bulan 3

80

82

84

Pada bulan ketiga hasilnya sangat memuaskan 97,2 % siswa telah berada di sebaran nilai 78-84 hal tersebut menunjukkan penerapan pada bulan kedua ini berhasil, tetapi sayangnya masih ada satu orang siswa yang tidak beranjak dari

15

nilai 70. Hal tersebut membuat penulis harus menerapakan pendampingan siswa tersebut secara intensif. - Sebaran Histogram Bulan 4Histogr am of Bul an 410

8

Fr equency

6

4

2

0

72

75

78 Bulan 4

81

84

Pada bulan keempat terjadi sedikit penurunan sebaran nilai dari 78-84 pada bulan ini sebaran nilainya berada pada 75-85. Lagi-lagi pada penerapan bulan terakhir ini ada satu siswa yang tidak beranjak dari angka 72. 4. 3 Pembahasan Pada bulan pertama nilai para siswa semuanya di bawah 80 bahkan pada minggu pertama ada empat siswa yang harus mengikuti program perbaikan karena nilainya kurang dari nilai standar kompeten. Setelah dilakukan konsep mengajar yang baru terlihat kenaikan yang signifikan pada rata-rata nilai bulan kedua, ketiga dan keempat. Dari tabel di atas dapat diketahui rata-rata nilai per bulan mengalami peningkatan. Sehingga penerapan konsep mengajar demontrasi dan pendampingan siswa pada mata pelajaran Menggambar Merangkai Sistem Kelistrikan Body dapat meningkatkan hasil sesuai dengan standar aturan yang berlaku. Tetapi dari 36 siswa yang menjadi obyek penelitian ada satu siswa yang tidak mengalami peningkatan yang signifikan dan cenderung tetap pada angka

16

70. Setelah dilakukan pendampingan siswa secara intensif dapat diketahui bahwa siswa ini merupakan data pecilan. Hal tersebut diindikasikan karena siswa tersebut memang mempunyai kelemahan dalam psikomotorik dalam Menggambar Merangkai Sistem Kelistrikan Body

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

17

Berdasarkan analisa data maka dapat disimpulkan 1. Konsep demontrasi dan pendampingan siswa dapat meningkatkan hasil gambar yang dibuat siswa2. Diperlukan pengembangan konsep mengajar demostrasi dan pendampingan

siswa yang efektif dan intensif. 5.2 Saran 1. Hendaknya diadakan banyak latihan bagi siswa yang memiliki nilai kurang dari 75. 2. Hendaknya diberi penekanan terhadap siswa untuk selalu memperhatikan setiap perintah yang diajarkan oleh guru. 3. Memotivasi siswa untuk selalu menyenangi mata diklat Menggambar Merangkai Sistem Kelistrikan Body .

DAFTAR PUSTAKA

18

(1) Purwanto,M, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

1990.(2) Zoelandari,

Mita.

Gerakan

Tubuh

Anak

Cerdas.

http://www.inspiredkidsmagazine.com/ArtikelEducation.php?artikelID=61. 2009. Diakses 19 Februari 2010 (3) Kisyani. 2009. Makalah Semiloka Pendidikan Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Dinas P & K Jawa Timur.