peningkatan kemampuan menghafal hadis dengan metode...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HADIS
DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS
VIII MTs NEGERI 4 MAGELANG TAHUN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
MAR’ATUL BAROROH
NIM : 11114085
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TAERBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
ii
iii
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HADIS
DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS
VIII MTs NEGERI 4 MAGELANG TAHUN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
MAR’ATUL BAROROH
NIM : 11114085
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TAERBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
iv
v
vi
vii
MOTTO SKRIPSI
JAWABAN SEBUAH KEBERHASILAN ADALAH TERUS BELAJAR DAN
TAK KENAL PUTUS ASA.
(Mar’atulBaroroh)
viii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang-orang yang telah
membantu mewujudkan harapanku:
1. Kedua orangtuaku Bapak Marsudi, A.Ma. yang tiada henti
mendo’akanku, memberikan dorongan motivasi dan banyak
pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat dalam
menghdapi rintangan dalam menyelesaikan pendidikan ku di kota
salatiga ini. Ibuku Sri Udiyati almh. Kasih saying dan do’amu tak
akan pernah terganti semoga Allah memberi tempat terbaik di sisi-
Nya.
2. Saudara-saudaraku tercinta, Mas Amirruddin Hamid, Mas Amar
Hasani, Mbak Isfaizah, Mas Muhammad Farid Ma’ruf, Mbak Ruci Ira
Nusantari, Mas Nurrohman Abdillah yang memberikan ketulusan
kasih sayangnya, semangat, canda tawa selama perjalanan hidup. Dan
keluarga besar bapak dan ibu.
3. Almaghfurlah romo KH.Mahfudz Ridwan, Lc., Ibu Hj. Nafisah, Gus
Muhammad Hanif, M.Hum. dan Bu Rosyidah, Lc. Beliau orang tua
keduaku yang senantiasa memberikan petuah dan doanya hingga aku
dapat menemukan ketentraman hidup di Pondok Pesantren tercinta Edi
Mancoro.
4. Keluarga besar MQ (Madrasatul Qur’an) Edi Mancoro yang
menemaniku dalam berproses dan selalu memberi motivasi.
5. Almamaterku MI Ma’arif Grabag 1, MTs Negeri 4 Magelang dan MA
Ma’arif Grabag yang menjadi bagian terpenting dalam
menghantarkanku menuju kesuksesanku dalam menuntut ilmu.
6. Almamater tercinta Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Salatiga yang saya banggakan.
7. Guru-guruku yang hebat dari Madrasah Ibtidaiyah hingga Perguruan
Tinggi yang saya hormati dalam memberikan ilmu dan membimbing
dengan nasehat dan kesabaran.
ix
8. Seseorang yang oleh Allah akan dipertemukan denganku dalam
anugerah-Nya, semoga kita dapat bersama-sama mengapai cinta dan
ridho-Nya.
9. Sahabatku tercinta Mbak Ain, Mbak Anis, Mbak Ulfa, Mbak Fadil,
Mbak Uswatun, Mbak Sarah, Mbak Koirin. Teman seperjuangan
kamar 15 (Dik Jamila, Dik Nurul, Dik Salsadil, Dik Anis, Dik Nayla,
Dik Astri, Dik Riska, Dik Patimah, Dik Aini, Dik Lia, Dik Aya, Dik
Kholis, Dik Rina, Dik N.Zulfa) dan adik-adik Kamar 16 dan 20 yang
tak bisa ku sebutkan satu-satu terimakasih do’a dan semangatnya.
x
KATA PENGANTAR
AssalamualaikumWr. Wb
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT.Atas
segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada
Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, serta para pengikut setianya.
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar
sarjana dalam bidang Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terimaksih kepada :
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selakuRektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua jurusan PAI
4. Bapak Dr. MUH Saerozi, M.Ag selaku dosen pembimbing akademik
5. Bapak Dr. M. Ghufron, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang
dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan
waktunya dalam membimbing penulis skripsi ini.
6. Bapak Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak
membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak H. Tasimin, S.Ag, M.S.I selaku Kepala Sekolah MTs Negeri 4
Magelang yang telah memberikan dukungan dan kesempatan penulis
xi
8. Ibu Puji Rahayu, S.Ag. selaku Guru Al-Qur’an Hadis kelas VIII MTs
Negeri 4 Magelang yang telah banyak membantu dan membimbing
penulis.
9. Karyawan Perpustakaan IAIN Salatiga yang telah menyediakan
fasilitasnya.
Kepada mereka penulis tidak dapat memberikan balasan apapun. Hanya
ucapan kata terimakasih yang bisa penulis sampaikan, semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu
penulis.
Penulis berharap apabila dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini
kurang memenuhi syarat. Pembaca hendaknya memberikan saran maupun kritik
yang membangun kearah perbaikan dan penyempurnaan .
Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salatiga, 3 September 2018
Penulis
xii
ABSTRAK
Baroroh, Mar’atul. 2018. Peningkatan Kemampuan Menghafal Hadis dengan
Metode Tutor Sebaya Pada Siswa VIII MTs Negeri 4 Magelang
2017/2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan. Jurusan
Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing : Dr. M. Ghufron, M.Ag.
Kata Kunci : Peningkatan Kemampuan Menghafal Hadis Metode Tutor Sebaya
Peningkatan merupakan usaha membuat sesuatu yang lebih baik daipada
yang sebelumnya sehingga dengan adanya peningkatan sesuatu akan menjadi
lebih baik. Kemampuan adalah potensi yang ada pada diri seseorang dimana
potensi itu akan dikembangkan jika dilakukan latihan. Sedangkan menghafal
hadis merupakan bagian dari indikator pembelajaran Al-Qur’an Hadis diMadrasah
Tsanawiyah dan termasuk materi penting untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode pembelajaran tutor sebaya berarti siswa mengajar siswa lainnya
atau yang berperan sebagai pengajar (tutor) adalah siswa. Metode pembelajaran
tutor sebaya adalah suatu strategi pembelajaran yang kooperatif dimana rasa
saling menghargai dan mengerti dibina diantara siswa berpartisipasi aktif dan
dapat memecahkan masalah bersam-sama, sehingga pemerataan terhadap materi
pembelajaran yang diberikan dapat tercapai.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dimana penelitian ini dilakukan karena temuan masalah dalam kelas untuk
diadakan perbaikan. Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus dan
pada tiap siklusnya terdiri dari empat langkah kegiatan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tujuan penelitian yang hendak diperoleh
untuk mengetahui apakah metode tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan
menghafal hadis siswa kelas VIIIE MTs Negeri 4 Magelang Tahun 2017/2018.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode tutor
sebaya dalam pelajaran Al-Qur’an Hadis mampu meningkatkan kemampuan
menghafal hadis. Hasil yang diperoleh sebelum menggunakan metode totur
sebaya hanya 13 siswa yang tuntas atau 43%, dan setelah menggunakan metode
tutor sebaya dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis dalam menghafal hadis pada
siklus I siswa yang mencapai KKM dalam menghafalkan hadis menjadi 20 siswa
atau 64%, meningkat 7 siswa atau 36% dari kondisi awal. Kemudian pada siklus
II siswa yang mencapai KKM menjadi 29 siswaatau 93% > 85% dan penelitian
tindakan kelas ini dinyatakan berhasil. Sehingga dari data tersebut penulis
menyimpulkan bahwa metode tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan
menghafal Hadis pada pembelajaran Al-Qur’an Hadis.
xiii
DAFTAR PUSTAKA
SAMPUL .........................................................................................................i
LEMBAR BERLOGO......................................................................................ii
JUDUL ............................................................................................................iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................................................iv
PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .........................................................vi
MOTO ............................................................................................................vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................ix
ABSTRAK ......................................................................................................x
DAFTAR ISI ....................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ...........................................................................................xv
DAFTAR LAMPIR ..........................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................5
C. Tujuan Penelitian .....................................................................................5
D. Kegunaan Penelitian ................................................................................6
E. Hipotesis Tindakan .................................................................................7
F. Indikator Keberhasilan .............................................................................7
G. Definisi Oprasional .................................................................................8
xiv
H. Metode Penelitian ....................................................................................14
I. SistematikaPenulisan ................................................................................20
BAB II KajianPustaka
A. Peningkatan Kemampuan Menghafal Hadis.............................................22
1. Pengertian peningkatan .....................................................................22
2. Pengertian kemampuan .....................................................................23
3. Pengertian kemampuan menghafal ....................................................23
4.. Faktor untuk memperkuat kemampuan menghafal ...........................24
B. Materi Hafalan Hadis .............................................................................24
1. Hadis tentang tolong-menolong .........................................................24
2. Hadis mencintai anak yatim ..............................................................27
3. Mata pelajaran Al-Qur’an hadis. .......................................................30
C. Metode Tutor Sebaya .............................................................................35
1 Pengertian metode tutor sebaya. .........................................................32
2. Penerapan metode tutor sebaya .........................................................33
3. Langkah-langkah metode tutor sebaya ..............................................33
4. Keunggulan dan kekurangan tutor sebaya .........................................34
D. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) .....................................................35
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. DiskripsiAwal .........................................................................................44
1. Gambaran Umam Lokasi Penelitian ..................................................41
a. Identitas .........................................................................41
b. Visi, Misi MTs N 4 Magelang........................................41
xv
c. Letak Geografis. ............................................................44
d. Sejarah berdirinya MTs N 4 Magelang ...........................44
e. Sarana Prasarana ............................................................45
f. Keadaan Pendidik dan Kependidikan .............................47
g. Keadaan Siswa yang diteliti ...........................................50
B. Diskripsi Pelaksanaan Penelitian .............................................................53
1. Kondisi Awal (PraSiklus)..................................................................53
2. Pelaksana Penelitian ..........................................................................54
C. Diskusi Pelaksanaan Siklus I ...................................................................55
D. Diskusi Pelaksanaan Siklus II ..................................................................59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal...........................................................................51
B. Deskripsi Persiklus ..................................................................................52
1. Hasil Penelitian Siklus I ....................................................................52
2. Hasil Penelitian Siklus II ...................................................................58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................80
B. Saran ......................................................................................................81
. DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................83
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................84
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Bangunan/Ruangan Kelas MTs Negeri 4 Magelang ..................45
Tabel3.2 Data Inventaris MTs Negeri 4 Magelang ............................................46
Tabel 3.3 Data Pendidik dan Kependidikan MTs Negeri 4 Magelang ...............47
Tabel3.4 Data Siswa MTs Negeri 4 Magelang ..................................................48
Tabel 3.5 Data siswa yang diteliti MTs Negeri 4 Magelang ..............................49
Tabel 4.1 Data Perolehan nilai Pre Test menghafal hadis 1 ...............................62
Tabel 4.2 Data Daftar Tutor .............................................................................64
Tabel 4.3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ....................................................65
Tabel 4.4 Lembar PengamatanSiswaSiklus I ....................................................68
Tabel 4.5 Data Hasil Evaluasi Siklus I hadis 2 ..................................................69
Tabel4.6 Lembar Pengamatan guru siklus II .....................................................72
Tabel 4.7 Lembar PengamatanSiswaSiklus II ...................................................73
Tabel 4.8 Data Hasil Evaluasi Siklus II Hadis 3 ................................................74
Tabel 4.9 Data Hasil Evaluasi Siklus II Hadis 4 ................................................76
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Siswa ...................................................78
xvii
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi Kegiatan Proses Belajar ...........................................85
Lampiran 2 Lembar Penunjuk Pembimbing Skripsi ..........................................88
Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Penelitian ..................................................89
Lampiran 4 Surat Keterangan Telah melakukan penelitian ...............................90
Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup ....................................................................91
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Siklus I .........................93
Lampiran 7 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ................................................108
Lampiran 8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ...............................................109
Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ......................110
Lampiran 10 Lembar Pengamatan Guru Siklus II .............................................122
Lampiran 11 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ............................................123
Lampiran 12 Latihan Soal Siswa Siklus I .........................................................124
Lampiran 13 Latihan Soal Siswa Siklus II ........................................................125
Lampiran 14 Lembar Konsultasi Pembimbing ..................................................127
Lampiran 15 Daftar SKK..................................................................................128
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu proses pembinaan manusia secara
jasmaniah dan rohaniyah. Artinya, setiap upaya dan usaha untuk
meningkatkan, kecerdasan anak didik berkaitan dengan peningkatan
kecerdasan inteligensi, emosi dan kecerdasan spiritualitasnya (Hasan
Basri,2014:56). Anak didik dilatih jasmaniyah untuk terampil dan
memiliki kemampuan atau keahlian profesional untuk bekalkehidupannya
di masyarakat.
Dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional pasal 3 dinyatakan bahwa pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab (Aqid,
2009:19).
2
Pendidikan Agama Islam adalah segala sesuatu untuk memelihara
fitrah manusia, sumber daya insani yang ada padanya menuju
terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma islam
(Syaiful, 2000:191). Sumber Islam kedua setelah Al-Qur’an adalah hadis.
Istilah lain dari hadis adalah sunah dan khabar. Hubungannya dengan Al-
Qur’an ,Hadis berfungsi sebagai bayan (penjelasan) terhadap Al-Qur’an,
fungsi Hadis juga sama dengan Al-Qur’an, yakni sebagai Hudan
(petunjuk) untuk kehidupan manusia (Nanang, 2013:93). Sehingga penulis
menyimpulkan bahwa dasar hukum Islam terdapat dua sumber hukum
sangat kuat yaitu Al-Qur’an dan Hadist yang dijadikan pedoman hidup
untuk menjalankan segala perintah dan larangan Allah SWT.
Mata pelajaran Al-Qur’an Hadis di Madrasah Tsanawiyah
merupakan salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam didalamnya
terdapat kompetensi memahami isi kandungan, menghafal hadis.
Menghafal hadist sangatlah penting karena Al-Qur’an dan Hadis sebagai
pedoman utama. Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah
kepada Nabi Muhammad SAW. melalui Malaikat jibril As. Secara
berangsur-angsur selama 23 tahun. (Agus, 2015:15) mengatakan bahwa
hadis adalah segala perkataan, perbuatan dan ketetapan Nabi Muhammad
SAW. yang berkaitan dengan syara’ dan ketetapannya.
Salah satu cara untuk menarik minat siswa adalah dengan
menggunakan metode yang di dalamnya siswa dengan guru dapat
berinteraksi dengan baik. karena secara praktis suatu pendekatan tidak bisa
3
diterapkan tanpa melibatkan metode-metode aplikatif, maka disetiap
pendekatan pembelajaran tersebut disertakan beberapa metode yang telah
diseleksi berdasarkan karakteristik-karakteristiknya yang sesuai dengan
tujuan dan kompetensi yang hendak dicapai dalam setiap pendekatan
(Huda, 2014:185). Metode yang digunakan juga harus efektif, efisien dan
menyenangkan, yaitu dalam pembelajaran itu menghasilkan sesuatu yang
diharapkan dan penerapannya relative menggunakan tenaga, usaha, biaya
dan waktu yang di keluarkan semakin kecil.
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 4 Magelang adalah salah satu
MTs di wilayah Kabupaten Magelang. Sekolah ini menjadi pilihan para
siswa dan orang tuasiswa sebagai tempat menimba ilmu, karena MTs N 4
Magelang merupakan lembaga pendidikan yang memiliki keunggulan
dalam pendidikan agama Islam sehingga siswa-siswinya sedini mungkin
dibekali dengan pendidikan agama yang lebih lengkap seperti pelajaran
Al-Qur’an Hadist, Fiqih, Akhidah Akhlak, Bahasa Arab dan Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) sehingga siap untuk menjadi generasi muslim
yang berbekal ilmu agama islam yang kuat bagi kemajuan Negara
Indonesia.
Berdasarkan pengamatan penelitian di MTs Negeri 4 para siswa
ketika pelajaran Al-Qur’an Hadist khususnya dalam indikator menghafal
hadist siswa masih terasa malas dikarenakan lafadz hadist tidak biasa
dibaca seperti ayat-ayat suci Al-Qur’an sehingga siswa masih merasa asing
dalam pelafalandan ada beberapa siswa yang belum lancar dalam
4
membaca Al-Qur’an dan hadis serta perlu pembiasaan pengulangan
membaca agar mudah untuk dihafalkan. Pelajaran Al-Qur’an Hadis dalam
MTs Negeri 4 Magelang harus diperhatikan lebih khusus, karena Al-
Qur’an Hadis sebagai dasar umat manusia yang memiliki peran penting
dalam kehidupan kesehariannya.Ilmu agama telah mengatur pola
kehidupan manusia, baik dalam hubungan dengan Allah SWT maupun
berinteraksi dengan manusia. Ilmu agama selalu mengajarkan yang terbaik
dan tidak pernah menyesatkan bagi semua umat pengikutnya dibuktikan
dengan adanya mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW
yakni Al-Qur’an sebagai pedoman umat manusia yang di dalamnya berisi
tuntunan, kisah, larangan, perintah dan sebagainya. Dengan mempelajari
dan memperdalam ilmu agama diharapkan siswa mampu mengontrol diri
dari keinginan manusia yang tidak adab atasnya dan bertujuan untuk
mempersiapkan mental dalam menghadapi tantangan masa yang akan
datang. Dengan pendidikan yang bersifat keagamaan, akan memperkuat
keimanan, ketaqwaan dan memiliki kesopan santunan sehingga dapat
mempergunakan ilmu yang didapat dengan sebaik-baiknya.
Realitas menunjukkan bahwa kemampuan menghafal hadis mata
pelajaran Al-Qur’an Hadis sebagian besar siswa kelas VIII MTs Negeri 4
Magelang masih kurang maksimal. Hal ini terlihat dalam evaluasi
penilaian menghafal hadis hanya beberapa siswa yang mampu melakukan
penilaian dan belum secara menyeluruh siswa bersemangat menghafal
hadist, sehingga minim pencapaian tujuan pembelajaran. Ada beberapa
5
metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis
materi menghafal hadis. Metode pembelajaran merupakan peranan penting
dalam kegiatan belajar mengajar dikelas. Salah satunya adalah Metode
Tutore Sebaya yang akan membantu peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Dengan metode ini akan mempermudah siswa secara
bersama-sama menghafal hadis dengan bersemangat dan saling
memotivasi.
Peranan Metode Tutor Sebayadalam penelitian ini untuk membantu
guru dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Oleh karena itu, dalam proses
pembelajaran, guru harus tepat dalam memilih metode pembelajaran yang
sesuai dengan materi, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai maksimal.
Adapun judul skripsi yang peneliti angkat adalah Peningkatkan
Kemampuan Menghafal Hadis Dengan Metode Tutor Sebaya Siswa Kelas
VIII MTsN Grabag Magelang Tahun 2017/2018.
B. Rumusan Masalah
Apakah penggunaan metode tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan
menghafal hadis pada siswa kelas VIII MTs Negeri 4 Magelang
2017/2018 ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah penggunaan metode tutor sebaya dapat
meningkatkan kemampuan menghafal hadis pada siswa kelas VIII MTs
Negeri 4 Magelang 2017/2018.
6
D. Kegunaan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas setelah diperoleh jawaban, maka dari
hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna :
a. Kegunaan Teoritis
a) Memberikan sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan,
khususnya berkaitan dengan masalah metode pembelajaran.
b) Sebagai pertimbangan penelitian yang sejenis dimasa yang akan
datang.
c) Untuk menambah khasanah keilmuan dalam lingkup
pendidikan.
d) Dijadikan sebagai strategi dalam perbaikan mutu pembelajaran
Al-qur’an Hadis
e) Dapat dijadikan tambahan referensi untuk penelitian lain yang
terkait.
b. Kegunaan Praktis
a) Bagi Guru
Penelitian ini merupakan langkah maju untuk mengembangkan
kemampuan guru dalam mengajar. Hal ini diharapkan dapat
meningkatkan sikap profesionalisme guru.
b) Bagi siswa
Siswa akan lebih aktif, kreatif, merasa senang dan
menumbuhkan kerja sama demokrasi dan tanggung jawab untuk
saling memotivasi dalam meningkatkan kemampuan menghafal hadis.
7
c) Bagi sekolah
Dapat meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan
kemampuan menghafal hadis dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadis.
Penelitian ini turut membantu sekolah dalam meningkatkan hasil
belajar siswa pada maetri yang bersangkutan.
d) Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta pengalaman
yang dapat dijadikan sebagai calon pendidik agar menjadi pendidik
yang baik.
E. Hipotesis Tindakan penelitian
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini, yaitu penerapan metode
Tutor sebaya dalam meningkatkan kemampuan menghafal hadist siswa
kelas VIII MTs Negeri Grabag Magelang 2017/2018. Hadis yang
dihafalkan adalah hadis tentang tolong-menolong dan mencintai anak
yatim.
F. Indikator Keberhasilan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan
metode Tutor sebaya ini dikatakan berhasil jika indikator keberhasilan
yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator keberhasilan yang
dirumuskan adalah hasil pembelajaran menghafal dikatakan berhasil
apabila 85% dari jumlah siswa telah tuntas dari nilai KKM yang
ditetapkan di MTs Negeri 4 Magelang yaitu 75.
8
G. Definisi Oprasional
Untuk membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini.
Perlu penjelasan beberapa istilah pokok dalam kata-kata yang menjadi
variabel penelitian yaitu:
1. Peningkatan
Dalam kamus besar bahasa indonesia dijelaskan bahwa
peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkat “Usaha,
kegiatan”(Pusat Departemen Pendidikan Nasional, 2007:183).
Peningkatan merupakan usaha membuat sesuatu yang lebih baik dari pada
yang sebelumnya, sehingga dengan adanya peningkatan sesuatu akan
menjadi lebih baik. peningkatan dilakukan karena adanya perbaikan
dalam suatu proses atau cara yang belum tercapai.
2. Kemampuan Menghafal Hadis
Dalam Kamus Besar Bah asa Indonesia menghafal adalah berusaha
menerapkan kedalam pikiran agar selalu diingatkan (Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional, 2007:96). Kemampuan adalah
kesanggupan, kekuatan untuk melakukan sesuatu, kekayaan yang dimiliki.
Menghafal adalah usaha aktif agar dapat memasukan informasi
kedalam otak. Menghafal adalah mendapat kembali pengetahuan yang
relevan dan tersimpan dimemori jangka panjang (Kusana, 2012:115).
Kemampuan menghafal juga diartikan sebagai kemampuan untuk
memindahkan bahan bacaan atau objek kedalam ingatan (encoding),
9
menyimpan didalam memori (storage), dan pengungkapan kembali pokok
bahasan yang ada dalam memori (retrival) (Sa’adatul, 2008:49).
Jadi kemampuan menghafal adalah kesanggupan memasukan
informasi kedalam otak sebagai tolak ukur pengetahuan yang dimiliki
siswa. Kemampuan menghafal bisa ditingkatkan dengan pelatihan dan
pembiasaan.
Menurut bahasa kata Al-Hadis artinya al-jadid (baru), al-khabar
(berita) al-qarib (dekat). Menurut muhaditsin, hadis adalah semua
perkataan Nabi Muhammad Saw. Perbuatan, dan segala pemberitaan
tentang Nabi Muhammad Saw. Seperti yang berkaitan dengan himmah,
karakteristik, sejarah kelahiran dan kebiasaannya.
Ada pula yang menyatakan bahwa hadis tidak hanya berasal dari
Nabi Muhammad Saw. Tetapi juga berasal dari sahabat dan tabiin. Oleh
karena itu, hadis dapat diklasifikasikan menjadi: (a) hadis marfu’, yaitu
hadis yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw.;(b) hadis mauquf,
yaitu hadis yang disandarkan kepada sahabat.; (c) hadis maqtu’, yaitu
hadis yang sandarkan pada tabi’in.
Ulama hadis lainnya memberikan pengertian hadis sebagai segala
sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw. Baik sesuatu
yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw. baik berupa perkataan
(qauly), perbuatan (fi’ly), dan ketetapan (taqriry) (Dimyati, 2016:20).
10
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa makna
hadis adalah:
1. Segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad Saw. Berupa
perkataan, perbuatan, taqrir, dan sifatnya.
2. Sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw. Berupa
perkataan, perbuatan, taqrir, dan sifatnya.
Depang (2004: 4) Mata pelajaran Al-Qur’ah Hadis merupakan
unsur mata pelajaran pendidikan agama Islam pada Madrasah Tsanawiyah
yang merupakan kepada peserta didik untuk memahami Al-Qur’an dan
Hadis sebagai sumber ajaran agama Islam dan mengamalkan isi
pandangannya sebagai petunjuk dan landasan dalam kehidupan sehari-
hari. Mata pelajaran Al-Qur’an Hadis mempunyai tujuan dan fungsi, dan
tujuan itu sendiri agar peserta didik bergairah untuk membaca Al-Qur’an
dan Al-Hadis dengan baik dan benar, serta mempelajarinya, memahami,
meyakini kebenarannya, dan mengamalkan ajaran-ajaran dan nilai yang
terkandung di dalamnya sebagai petunjuk dan pedoman dalam seluruh
aspek kehidupannya.
3. Hadist Tentang Tolong Menolong dan Mencintai Anak Yatim
a. Naskah, terjemah, Hadis Tentang Tolong Menolong
يحيى بن بكير حد ثنا الليث عن عقيل عن ابن شها ب أن سا لما حد ثنا -2442
و أخبره أن عبد للا بن عمر رضي للا عنهما أخبره ان رسول هللا صلى هللا عليه
سلم قال: المسلم أخو المسلم ال يظلمه وال يسلمه من كا ن فى حا جة أخيه كا ن هللا
11
’ ج هللا عنه بها كرب يوم القيا م عز و جل فى حا جته و من فر ج عن مسلم كربة فر
ستر ه هللا عز وجل يوم القيا مة من ستر مسلماو
البخاري()رواه
Artinya:”Telah mengisahkan kepada kami Yahya bin Bukayri
mengisahkan kepada kami Al-Laits Dari ‘Uqail dari Ibnu Sahab bahwa
sesungguhnya Salaman mengabarkan sesungguhnya Abdullah bin Umar
r.a mengabarkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: “ Muslim yang satu
adalah saudara muslim yang lain. Oleh karena itu, ia tidak boleh
menganiaya dan menyerahkannya (kepadamusuh). Barangsiapa
memperhatikan kepentingan saudaranya, Allah akan memperhatikan
kepentingannya. Barangsiapa membantu kesulitan seorang muslim, maka
Allah akan membantu kesulitannya dari beberapa kesulitanya pada hari
kiamat kelak. Dan barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah
akan menutupi (aib)nya pada hari kiamat.” (HR. Bukhori)
(Abi Abdillah, 1995:81)
4867- د بن العالء حد ثنا يحي بن يحي التميمى وابو بكر بن ابى شيبة ومحم
)واللفظ لحيي( قال يحي اخبرنا وقال اآل خران ابو معاوية عن اال الهمدانى حدثنا
عمش عن ابى صالح عن ابى هريرة قال, قا ل رسو ل هللا صلى هللا عليه وسلم : من
وم القيا مة و نفس عن مؤمن كربة من كرا ب الد نيا نفس هللا عنه كربة من كراب ي
من يسرعلى معسر يسر هللا عليه فى الد نيا واال خرة ومن ستر مسلما ستره هللا فى
بى الدنيا واال خرة وهللا فى عون العبد ما كا ن العبد فى عون احيه )رواه مسلم عن ا
هريرة(
Artinya :“Mengisahkan Yahya bin Yahya At-tamimydan Abu Bakri bin Abi
Syaibah dan Muhammad Al-‘Ala’ Al Hamdany telah berkata Yahya
mengabarkan kepada kita dan telah berkata dua yang lain mengabarkan
kepada kita abu muawiyah dari A’masy dari Abi salih dari Abu hurairah
r.a. telah berkata Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa melapangkan
12
seorang mukmin dari satu kesusahan dunia, Allah akan melapangkannya
dari satu kesusahan di hari kiamat. Barangsiapa meringankan
penderitaan seseorang, Allah akan meringankan penderitaannya di dunia
dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan
menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang
hamba selama hamba itumau menolong saudarnya. (HR. Muslim dari Abu
Hurairah)
(An-Naisaburi, 1995:71)
b. Naskah, terjemah, Hadist Tentang Mencintai Anak Yatim
عن سهل بن عمرو بن زرارة أخبرنا عبد العزيز بن أبي حازم عن أبيه حدثنا -5304
فل اليتيم كها تين في الجنة هكذا سعد قال : قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم : أنا وكا
وأشا ر با لسبا بة والوسطى وأشار بينهما شيـأ . )رواه البخري(
Artinya: Umar bin Zararah mengabarkan kepada kita Abdul ‘Aziz bin
hazing dari bapaknya dari Sahl bin Sa’ad ra.berkata, Rasulullah saw
bersabda, “aku dan orang-orang yang memelihara anak yatim disurga
seperti beliau menunjuk jari telunjuk dan jari tengah serta
merenggangkan antara keduanya.” (HR al-Bukhori)
(AbiAbdillah, 1995:297)
د. حد ثنا يحيي بن آدم . حد ثنا آبن المبارك عن سعد بن علي بن حدثنا -3679 محم
أ بي أيو ب عن زيدبن أبي عتا ب عن ابى هريرة رضى هللا عنه قا ل :قال رسول هللا
يت فى المسلمين بيت فيه يتيم يحسن اليه وشر بيت فى صلى هللا عليه وسلم خير ب
المسلمين بيت فيه يتم يسا ء اليه.
)رواه ابن ما جه(
Artinya.”Mengisahkan kepada kami Ali bin Muhammad mengisahkan
kepada kami Yahya bin Adam mengisahkan kepada kami Ibnu al -
Mubarokdarisa’id bin abi ayub dari zaid bin abi atab Dari abu hurairah
ra. Berkata, Rasulullah saw, bersabda, “sebaik-baik rumah seorang
muslim adalah rumah yang didalamnya ada anak yatim dan diasuh
dengan baik. seburuk-buruk rumah orang islam, adalah rumah yang
13
didalamnya ada anak yatim yang diperlakuakan dengan jahat. (HR Ibnu
Majah)
(Abu Abdullah, 397:2004)
4. Metode Pembelajaran Tutor sebaya
Metode pembelajaran tutor sebaya berarti siswa mengajar siswa
lainnya atau yang berperan sebagai pengajar (tutor) adalah siswa. Metode
pembelajaran tutor sebaya adalah suatu strategi pembelajaran yang
kooperatif dimana rasa saling menghargai dan mengerti dibina diantara
siswa berpartisipasi aktif dan dapat memecahkan masalah bersam-sama,
sehingga pemerataan terhadap materi pembelajaran yang diberikan dapat
tercapai.
Dari pembatasan ruang lingkup pembahasan dalam penelitian
ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Peningkatan kemampuan menghafal hadis dengan metode tutor
sebaya adalah proses perbaikan untuk melatih kesanggupan memasukan
informasi kedalam otak (menghafal) sebagai tolak ukur pengetahuan
dilakukan bersama teman-teman dan pengajar (tutor) dari teman
sebayanya.
5. Kriteria Ketuntasan Minimal
Menurut Depdiknas (2008:51) salah satu prinsip penilaian pada
kurikulum berbasis kopetensi adalah menentukan kelulusan peserta didik.
Kriteria yang paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai
ketuntasan dinamakan ketuntasan minimal.
14
H. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. (Arikunto,2012: 3). Dalam
Penelitian Tindakan Kelas PTK (Classroom Action Research) memiliki
peranan sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu
pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar.
Peranan PTK dalam penelitian ini didasarkan pada temuan problem
pembelajaran yaitu tingkat kemampuan menghafal hadis siswa dalam
mata pelajaran Al-Qur’an Hadist Indikator menghafal Hadis.
2. Lokasi, waktu dan subyek penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan
a. Lokasi : MTs Negeri 4 Magelang JL. KH. Syiroj, Grabag,
Magelang, Jawa Tengah 56196.
b. Waktu pelaksanaan siklus
Servey : Kamis 8 November 2017
Pra Siklus : Jum’at 9 November 2017
Siklus I : Jum’at 16 November 2017
Siklus II : Jum’at 24 November 2017
15
c. Subjek Penelitian : Peserta adalah siswa kelas VIIIE yang
berjumlah siswa yang terdiri dari 19 siswa putri dan 12 siswa
putra.
d. Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadis.
e. Materi Pelajaran : Menghafal Hadis Tentang Tolong
Menolong dan Mencintai Anak Yatim.
3. Langkah-langkah Penelitian
Menurut Suyadi dalam bukunya panduan penelitian Tindakan kelas
(2014:50) langkah-langkah penelitian tindakan kelas adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Langkah pertama melakukan perencanaan secara matang dan teliti.
Maka kegiatan yang akan dilakukan yaitu :
1) Membantu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2) Membuat sekenario pembelajaran yang sesuai.
3) Menyiapkan alat dan media pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Tahap kedua dari PTK adalah pelaksanaan. Pelaksanaan adalah
menerapkan apa yang direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak
dikelas. Peneliti akan melakukan pengamatan terhadap penerapan
Metode Tutor Sebayayang di lakukan oleh guru. Guru menyuruh siswa
yang memiliki tugas sebagai Tutor untuk membantu temannya
bersama-sama menghafalkan hadis. Pemilihan tutor berdasarakan
16
tingkat prestasi akademik, sehingga anggota kelompoknya bisa
menerima keberadaan Tutor.
c. Pengamatan
Pada tahap ini guru melakukan pengamatan terhadap aktifitas
belajar siswa. Peneliti akan menggunakan tes dan pengamatan untuk
melihat efek penggunakan metode Tutor sebaya sebagai peningkatan
kemampuan menghafal hadis siswa kelas VIII MTs Negeri 4 Magelang.
d. Refleksi
Dalam bahasa Indonesia refleksi adalah perbuatan merenungkan
atau memikirkan sesuatu (Wiriaatmadja, 2008:27). Refleksi merupakan
sarana melakukan pengkajian kembali tindakan yang telah dilakuakan
terhadap subyek penelitian dan telah dicatat dalam observasi. Tahapan
terakhir dalam PTK ini adalah refleksi yaitu kegiatan mengemukakan
kembali apa yang telah dilakukan. Hasil refleksi terhadap perencanaan
yang telah dilakukan tersebut akan dipergunakan untuk memperbaiki
kinerja selanjutnya. Peneliti akan mengkaji kelemahan dan mencari
solusi tindakan tersebut. Dan melakukan evaluasi terhadap metode
pembelajaran yang telah dilakukan.
Refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana minat peserta
didik mengikuti pelajaran. Dalam melakukan refleksi tentunya mencari
kelemahan dari tindakan yang sudah dilaksanakan, setelah itu mencari
solusi dalam mengatasi kelemahan tersebut. Selain itu refleksi
dilakukan untuk mengidentifikasi kekurang dan kelemahan guru
17
dalam penyajian materi dan penguasaan didalam kelas, sehingga dapat
menjadi bahan evaluasi bagi guru agar dalam penyampaian materi
dapat menjadi lebih baik dalam pertemuan yang selanjutnya.
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan kelas
4. Instrumen penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan beberapa instrumen
pendukung diantaranya :
a) Lembar observasi
b) Lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
5. Metode Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data tersebut
meliputi pengamatan (observasi), tes, wawancara dan dokumentasi
yang dapat di uraikan sebagi berikut :
18
a. Observasi
Observasi yang peneliti lakukan adalah berperan serta secara
aktif. Observasi ini dilakukan oleh guru kelas VIIIE MTs Negeri 4
Magelang dan peneliti dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar
dikelas maupun kinerja siswa selama proses berlangsung. Observasi di
fokuskan pada kegiatan siswa dalam melaksanakan pembelajaran Al-
Qur’an Hadis materi menghafal hadist. Selama proses belajar mengajar
berlangsung peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa
dalam pembelajaran.
b. Tes
Adapun tes dalam penelitian ini dilaksanakan setiap akhir
pembelajaran atau setelah diterapkannya metode. Tes yang diberikan
berupa tes lisan berubah hafalan hadist yang dilakukan oleh siswa.
Pemberian tes ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil
yang diperoleh siswa kelas VIII MTs Negeri 4 Magelang setelah
kegiatan pemberian tindakan.
c. Wawancara
Wawancara adalah cara menjaring informasi atau data melalui
interaksi verbal/lisan. Wawancara memungkinkan kita menyusup
kedalam “alam” pikiran orang lain, tepatnya hal-hal yang berhubungan
dengan perasaan, pikiran, pengalaman, pendapat, dan lainnya yang
tidak bisa diamati. Memang, perilaku kadang mencerminkan pikiran
seseorang, tetapi tidak selamanya benar.
19
Wawancara dapat dilakukan dengan guru, siswa orang tua siswa,
teman-temannya atau orang lain yang dapat diminta keterangan tentang
siswa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
d. Dokumentasi
Di sekolah biasanya telah ada sejumlah dokumen tentang siswa,
dokumen tentang nilai pelajaran, perkembangan pribadi siswa, tentang
aktivitas di sekolah maupun di luar sekolah. Betapapun sederhananya
sekolah, dokumen tentang nilai pelajaran biasanya ada, apakah dalam
bentuk buku nilai atau catatan pada guru, buku induk atau rapot. Pada
sekolah yang lebih teratur secara administratif biasanya ada juga
dokumen-dokumen tentang keadaan keluarga dan sejumlah data pribadi
siswa.
6. Analisis Data
Sesuai dengan rancangan peneliti yang digunakan maka analisis
data dilakukan dengan mengunakan analisis dan refleksi dalam setiap
siklusnya. Analisis ini dilakuakan peneliti sebagai pijakan untuk
menentukan program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk
mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuan.
Analisis data dilakukan dengan membandingkan jumlah siswa
yang melakukan penilaian hafalan setiap siklusnya dengan kriteria
hafalan sempurna yang dilakukan di MTs Negeri 4 Magelang. Setiap
siswa dikatakan tuntas dalam pembelajaran menghafal hadis jika nilai
perolehan siswa lebih dari atau sama dengan 75. Sebaliknya siswa
20
dikatakan belum tuntas atau belum mencapai KKM jika nilai perolehan
siswa kurang dari 75.
I. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas
yang diajukan dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal,
bagian inti dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci
sebagai berikut :
Bagian awal meliputi :Halaman sampul, Halaman judul,
Halaman berlogo, Halaman persetujuan pembimbing, Halaman
pengesahan, Pernyataan keaslian tulisan, Moto dan persembahan, Kata
pengantar, Abstrak, Daftar isi, Daftar tabel, Daftar lampiran.
Bagian inti skripsi PTK ini memuat: pendahuluan, kajian
pustaka, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan dan
penutup.
BAB I : PENDAHULUAN, Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Hipotesis
Tindakan Penelitian, Indikator Keberhasilan, Definisi Oprasional,
Metode Penelituan, Sistematika Penulisan
BAB II : LANDASAN TEORI, Kemampuan Menghafal
Hadis, Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis, Hadis Tentang Tolong
Menolong dan Mencintai Anak Yatim, Metode Pembelajaran Tutor
Sebaya.
21
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN, Gambaran
Umum MTs Negeri 4 Magelang, Deskripsi Pelaksanaan Siklus I,
Deskripsi Pelaksanaan Siklus II.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN,
Deskripsi Per Siklus, Pembahasan
BAB V : PENUTUP, Kesimpulan, Saran.
Bagian akhir meliputi : Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran.
22
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Peningkatan Kemampuan Menghafal Hadis
1. Pengertian Peningkatan
Dalam kamus besar bahasa indonesia dijelaskan bahwa
peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkat “Usaha,
kegiatan”(Pusat Departemen Pendidikan Nasional, 2007:183).
Peningkatan merupakan usaha membuat sesuatu yang lebih baik
daripada yang sebelumnya, sehingga dengan adanya peningkatan
sesuatu akan menjadi lebih baik. peningkatan dilakukan karena adanya
perbaikan dalam suatu proses atau cara yang belum tercapai.
2. Pengertian Kemampuan
Kemampuan yang diperoleh peserta didik dalam pembelajaran
dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana tingkat
perkembangannya, adapun kata “mampu”: memiliki makna yang sama
dengan dapat atau bisa. Kemampuan merupakan daya atau keinginan
untuk melakukan sesuatu sebagai hasil pembawaan atau latihan
(Susanto, 2011:97). Kemampuan berasal dari kata mampu yang
memiliki imbuhan –ke dan –an. Dalam kamus bahasa Indonesia
kemampuan merupakan kesanggupan, kekuatan untuk melakukan
sesuatu yang dimilikinya. Kemampuan juga merupakan potensi yang
ada pada diri seseorang, dimana potensi itu akan berkembang jika
dilakukan latihan.
23
Dari definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
kemampuan merupakan kesanggupan dan potensi yang dimiliki
seseorang sejak lahir untuk melakukan sesuatu namun dalam menggali
potensi tersebut perlu banyak latihan.
3. Pengertian Kemampuan Menghafal
Menghafal adalah sebuah usaha aktif agar dapat memasukkan
informasi kedalam otak. Menghafal adalah mendapatkan kembali
pengetahuan yang relevan dan tersimpan dimemori jangka panjang
(Kuswana, 2012: 115). Kemampuan menghafal juga diartikan sebagai
kemampuan untuk memindahkan bahan bacaan atau objek kedalam
ingatan (encoding), menyimpan didalam memori (storage) dan
pengungkapan kembali pokok bahasan yang ada dalam memori
(retrival) (Sa’dullah, 2008:49). Menghafal juga dapat dikatakan suatu
kegiatan menyerap informasi kedalam otak yang dapat digunakan
dalam jangka panjang.
Jadi menghafal adalah usaha aktif memasukan informasi atau
memindah bahan bacaan untuk mendapatkan kembali pengetahuan
yang relevan dan tersimpan dimemori jangka panjang.
4. Faktor untuk Memperkuat Kemampuan Menghafal
Otak manusia terdiri atas 3 bagian, yaitu otak kanan, tengah dan
otak kiri. Sementara itu, kemampuan untuk mengingat dan menghfal
dikerjakan oleh otak kiri (Syarif, 2010: 112). Adapun cara untuk
memperkuat hafalan menurut Al-Ghazali adalah:
24
a. Menjauhi maksiat.
b. Tidak bersikap sombong.
c. Istiqomah.
d. Melakukan shalat hajat.
e. Mengulang hafalan secara rutin.
f. Tidak berlebihan memandang dunia.
g. Tidak terlalu berambisi (Wahid, 2012: 138).
Ketika menghafal suatu ayat/hadis, bantulah dengan
imajinasi, libatkan emosi yang bisa membuat memori bertahan
lama. Hadis yang dihafal kemudian ditulis, hal tersebut
memudahkan menghafal hadis karena memerlukan tindakan aktif
dari siswa dan multi sensor. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi kemampuan menghafal seseorang adalah faktir
kesehatan, aspek psikologi kecerdasan, motivasi usia dan keluarga.
B. Materi Hadis Tolong-Molong dan Mencintai Anak Yatim
Hadist Tentang Tolong Menolong dan Mencintai Anak Yatim
a. Naskah, terjemah, Hadis Tentang Tolong Menolong
يحيى بن بكير حد ثنا الليث عن عقيل عن ابن شها ب أن سا لما حد ثنا -2442
رسول هللا صلى هللا عليه و أخبره أن عبد للا بن عمر رضي للا عنهما أخبره ان
ظلمه وال يسلمه من كا ن فى حا جة أخيه كا ن هللا سلم قال: المسلم أخو المسلم ال ي
25
ج هللا عنه بها كرب يوم القيا م ’ عز و جل فى حا جته و من فر ج عن مسلم كربة فر
م القيا مة ومن ستر مسلما ستر ه هللا عز وجل يو
)رواه البخاري(
Artinya:”Telah mengisahkan kepada kami Yahya bin Bukayri
mengisahkan kepada kami Al-Laits Dari ‘Uqail dari Ibnu Sahab bahwa
sesungguhnya Salaman mengabarkan sesungguhnya Abdullah bin Umar
r.a mengabarkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: “ Muslim yang satu
adalah saudara muslim yang lain. Oleh karena itu, ia tidak boleh
menganiaya dan menyerahkannya (kepadamusuh). Barangsiapa
memperhatikan kepentingan saudaranya, Allah akan memperhatikan
kepentingannya. Barangsiapa membantu kesulitan seorang muslim, maka
Allah akan membantu kesulitannya dari beberapa kesulitanya pada hari
kiamat kelak. Dan barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah
akan menutupi (aib)nya pada hari kiamat.” (HR. Bukhori)
(AbiAbdillah, 1995:81)
4867- د بن العالء حد ثنا يحي بن يحي التميمى وابو بكر بن ابى شيبة ومحم
ابو معاوية عن اال )واللفظ لحيي( قال يحي اخبرنا وقال اآل خران حدثنا الهمدانى
من عن ابى هريرة قال قا ل رسو ل هللا صلى هللا عليه وسلم : عمش عن ابى صالح
نفس عن مؤمن كربة من كرا ب الد نيا نفس هللا عنه كربة من كراب يوم القيا مة و
ه فى الد نيا واال خرة ومن ستر مسلما ستره هللا فى من يسرعلى معسر يسر هللا علي
الدنيا واال خرة وهللا فى عون العبد ما كا ن العبد فى عون احيه )رواه مسلم عن ابى
هريرة(
Artinya :“Mengisahkan Yahya bin Yahya At-tamimydan Abu Bakri bin Abi
Syaibah dan Muhammad Al-‘Ala’ Al Hamdany telah berkata Yahya
mengabarkan kepada kita dan telah berkata dua yang lain mengabarkan
kepada kita abu muawiyah dari A’masy dari Abi salih dari Abu hurairah
r.a. telah berkata Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa melapangkan
seorang mukmin dari satu kesusahan dunia, Allah akan melapangkannya
dari satu kesusahan di hari kiamat. Barangsiapa meringankan
26
penderitaan seseorang, Allah akan meringankan penderitaannya di dunia
dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan
menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang
hamba selama hamba itumau menolong saudarnya. (HR. Muslim dari Abu
Hurairah)
(An-Naisaburi, 1995:71)
b. Naskah, terjemah, Hadist Tentang Mencintai Anak Yatim
عن سهل بن عمرو بن زرارة أخبرنا عبد العزيز بن أبي حازم عن أبيه حدثنا -5304
ا سعد قال : قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم : أنا وكا فل اليتيم كها تين في الجنة هكذ
ر با لسبا بة والوسطى وأشار بينهما شيـأ . )رواه البخري(وأشا
Artinya: Umar bin Zararah mengabarkan kepada kita Abdul ‘Aziz bin
hazing dari bapaknya dari Sahl bin Sa’ad ra.berkata, Rasulullah saw
bersabda, “aku dan orang-orang yang memelihara anak yatim disurga
seperti beliau menunjuk jari telunjuk dan jari tengah serta
merenggangkan antara keduanya.” (HR al-Bukhori)
(AbiAbdillah, 1995:297)
د. حد ثنا يحيي بن آدم . حد ثنا آبن حدثنا -3679 المبارك عن سعد بن أ علي بن محم
بي أيو ب عن زيدبن أبي عتا ب عن ابى هريرة رضى هللا عنه قا ل :قال رسول هللا
وشر بيت فى صلى هللا عليه وسلم خير بيت فى المسلمين بيت فيه يتيم يحسن اليه
المسلمين بيت فيه يتم يسا ء اليه.
)رواه ابن ما جه(
Artinya.”Mengisahkan kepada kami Ali bin Muhammad
mengisahkankepada kami Yahya bin Adam mengisahkan kepada kami
Ibnu al –Mubarok dari sa’id bin abiayub dari zaid bin abiatab Dari abu
hurairah ra. Berkata, Rasulullah saw, bersabda, “sebaik-baik rumah
seorang muslim adalah rumah yang didalamnya ada anak yatim dan
diasuh dengan baik. seburuk-buruk rumah orang islam, adalah rumah
yang didalamnya ada anak yatim yang diperlakuakan dengan jahat. (HR
Ibnu Majah)
(Abu Abdullah, 397:2004)
27
6. Mata pelajaran Al-Qur’an Hadis
Al-Qur’an secara, lafazh Al-Qur’an ( القرأن) merupakan bentuk
mashdar dari qara’a( قرأ)yang bermakna tala )تال(, yakni membaca.
Kemudian, makna mashdariyah ini dijadikan nama untuk firman Allah
Swt. dengan mengubahnya menjadi makan maf’ul, yakni maqru’un( مقروء),
artinya yang dibaca (Thanthawi, 2013: 23).
Menurut shubhi al-shalih, Al-Qur’an adalah kalam Allah yang
berupa, mukjizat, diturunkab kepada Nabi Muhammad Saw, tertulis dalam
mushhaf, dinukilkan secara mutawatir dan merupakan ibadah bagi yang
membacanya.
Menurut Muhammad Isma’il Ibrahim, Al-Qur’an adalah kalam
Tuhan yang diturunkan melalui al-Ruh al-Amin (malaikat jibril) kepada
penutup para Nabi dan Rasul, yaitu Nabi Muhammad Saw. Sebagai
hidayah (petunjuk) bagi seluruh umat manusia.
Menurut Muhammad Salim, Al-Qur’an adalah kalam Allah yang
diturunkan kepada Nabi kita Muhammad Saw, tertulis di kalam mushhaf,
dinukilkan kepada kita dengan mutawatir, ibadah bagi orang yang
membacanya dan diakhir dengan surat yang terpendek
Menurut Muhammad Abu syahbah, Al-Qur’an adalah kalam Allah
yang diturunkan kepada junjungan kita Muhammad Saw. Yang lafazhnya
merupakan mukjizat, ibadah bagi yang membacanya, dinukilkan secara
mutawatir, berfaedah untuk menguatkan dan menyakinkan, ditulis dalam
28
mushhaf, diawali dengan surat al-fatihah dan diakhiri surat an-nas,
merupakan petunjuk Allah kepada Makhluk-Nya, hukum Tuhan untuk
penghuni dunia, penutup kitab-kitab samawy dan kebahagiaan manusia
didunia dan akhirat (Budiharjo, 2012:2).
Dari empat pengertian diatas, dapat disimpulkan Al-Qur’an adalah :
1. Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.
2. Mukjizat bagi Nabi Muhammad.
3. Dinukilkan secara Mutawatir.
4. Membacanya bernilai ibadah.
5. Tertulis dalam Mushhaf, diawali alfatihah dan diakhiri surat an-nas.
Menurut bahasa kata Al-Hadis artinya al-jadid (baru), al-khabar
(berita) al-qarib (dekat). Menurut muhaditsin, hadis adalah semua
perkataan Nabi Muhammad Saw. Perbuatan, dan segala pemberitaan
tentang Nabi Muhammad Saw. Seperti yang berkaitan dengan himmah,
karakteristik, sejarah kelahiran dan kebiasaannya.
Ahli hadis lain mengatakan bahwa hadis merupakan segala sesuatu
yang bersumber dari Nabi Muhammad Saw. Selain Al-Qur’an yang berupa
perkataan, perbuatan, dan taqrirnya, yang berkaitan dengan hukum syara’.
Hukum syara’ adalah tingkah laku manusia yang berkaitan dengan
perintah, larangan, dan pilihan-pilihan yeng termuat dalam hukum taklifi.
Ada pula yang menyatakan bahwa hadis tidak hanya berasal dari
Nabi Muhammad Saw. Tetapi juga berasal dari sahabat dan tabiin. Oleh
29
karena itu, hadis dapat diklasifikasikan menjadi: (a) hadis marfu’, yaitu
hadis yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw.;(b) hadis mauquf,
yaitu hadis yang disandarkan kepada sahabat.; (c) hadis maqtu’, yaitu
hadis yang sandarkan pada tabi’in.
Ulama hadis lainnya memberikan pengertian hadis sebagai segala
sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw. Baik sesuatu
yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw. baik berupa perkataan
(qauly), perbuatan (fi’ly), dan ketetapan (taqriry) (Dimyati, 2016:20).
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa makna
hadis adalah:
3. Segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad Saw. Berupa
perkataan, perbuatan, taqrir, dan sifatnya.
4. Sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw. Berupa
perkataan, perbuatan, taqrir, dan sifatnya.
Al-Qur’an dan hadis merupakan dua sumber ajaran islam dalam
pedoman hidup bagi umat islam. Keduanya mengajarkan prinsip-
prinsip dan tata aturan kehidupan yang harus dijalankan oleh
umatnya, tidak hanya berkaitan dengan tata hubungan, manusia
dengan Rabbnya (Hablum minallah) tetapi juga tata aturan dalam
kehidupan dengan sesama manusia (Hablum minanas).
30
Mata pelajaran Al-Qur’an-Hadist di Madrasah Tsanawiyah adalah
salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan
membaca dan menulis Al-Qur’an dan Hadist dengan benar, serta
hafalan terhadap surah-surah pendek dalam Al-Qur’an, pengenalan
arti atau makna secara sederhana dari surah surah pendek tersebut dan
hadist hadist tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan.
Secara subtansial mata pelajaran Al-Qur’an Hadis memiliki
kontribusu dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk
mencintai kitab sucinya, mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan
nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an Hadis sebagai sumber
utama ajaran islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman
hidup dalam kehidupan sehari-hari (Departemen Agama RI 2004).
1. Tujuan dan fungsi pelajaran Al-Qur’an Hadis
Pembelajaran Al-Qur’an Hadis di Madrasah Tsanawiyah bertujuan
untuk memberikan kemampuan dasar siswa dalam membaca menukus
meniasakan menggemari Al-Qur’an Hadis serta memberikan motivasi
bimbingan, pemahaman, kemampuan dan penghayatan terhadap isi Al-
Qur’an Hadis. Dengan demikian, para siswa diharapkan dapat
menunjukkan perilaku dalam kehidupan sehari-hari sebagai
menifestasi Iman dan takwa kepada Allah SWT. (Departemen Agama
RI 2008:5)
31
Fungsi mata pelajaran Al-Qur’an hadis adalah :
1. Menumbuh kembangkan kemampuan peserta didik membaca dan
menulis Al-Qur’an Hadis
2. Mendorong, membimbing dan membina keimanan dan kegemaran
untuk membaca Al-Qur’an Hadis
3. Menanamkan pengertian, pemahaman, pengayaan dan pengamalan
ayat-ayat Al-Qur’an dalam perilaku peserta didik setiap hari.
4. Memberi bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada
jenjang yang setingkat lebih tinggi.
C. Metode Tutor Sebaya
1. Pengertian Metode Tutor Sebaya
Metode Tutor sebaya merupakan pembelajaran yang terpusat
pada siswa, dalam hal ini siswa belajar dari siswa lain yang memiliki
status umur, kematangan/harga diri yang tidak jauh berbeda dari
dirinya sendiri. Sehingga anak tidak merasa begitu terpaksa untuk
menerima ide-ide dan sikap dari “gurunya” yang tidak lain adalah
teman sebayanya itu sendiri. Dalam tutor sebaya, teman sebaya yang
lebih pandai memberikan bantuan belajar kepada teman-teman
sekelasnya di sekolah. Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat
menghilangkan kecanggungan. Bahasa teman sebaya lebih mudah
dipahami, selain itu dengan teman sebaya tidak ada rasa enggan,
rendah diri, malu, dan sebagainya, sehingga diharapkan siswa yang
32
kurang paham tidak segan-segan untuk mengungkapkan kesulitan-
kesulitan yang dihadapinya(Suherman, 2003:277).
Tutor sebaya sering dikenal dengan pembelajaran teman sebaya
atau antar pesertadidik. Tutor sebaya adalah pendekatan kooperatif
bukan kompetitif. Metodebelajar yang baik paling baik adalah dengan
mengajarkan kepada orang lain (Hisyam: 2008:46).
Dengan pembelajaran ini siswa membantu teman yang belum
paham/ belum hafal dalam proses menghafal hadis, sehingga akan
terjadi kegiatan belajar yang aktif, komunikatif dan
menyenangkan. Metode latihan bersama teman memanfaatkan siswa
yang telah lulus atau berhasil untuk melatih teman yang mengalami
kesulitan. Tutor dapat menentukan cara yang digunakan dalam
memberikan pelatihan pada teman.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode Tutor
Sebaya yaitu pemberian bantuan yang dilakukan oleh siswa yang
memiliki daya serap tinggi kepada teman yang belum paham.
2. Penerapan Metode Tutor Sebaya
Penerapan metode Tutor Sebaya dalam pembelajaran
menghafal hadis dilakukan pada tahap inti pembelajaran yaitu ketika
guru selesai menjelaskan materi. Setelah itu guru melakukan seleksi
Tutor dan membagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri 5-
6 siswa dalam tiap kelompoknya. Penerapan metode ini dimaksukan
agar siswa termotivasi dan lebih semangat dalam menghafal hadis.
33
Bagi Tutor bertujuan untuk meningkatkan tanggung jawab terhadap
keberhasilan kelompok.
Dalam penerapan ini Tutorharus memiliki prestasi lebih dan
daya serap dalam menghafal yang baik, memiliki strategi untuk
membuat kelompoknya bersemangat dalam menghafalkan hadis.
3. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Tutor Sebaya
1) Melakukan seleksi yang mapan terhadap pemilihan seorang
Tutordiantara siswa, otomatis murid tersebut lebih pandai dan
cakap dalam berkomunikasi dengan murid lainnya.
2) Membagikan beberapa kelompok pembelajaran dan jangan dibuat
terlalu besar jumlah kelompoknya. Dalam satu kelompok dipilih
seorang yang menjadi Tutor.
3) Sebelum para Tutor memimpin hafalan hadis bersama, guru juga
harus mempersiapkan berbagai hal kepada tutor sebaya yang
dipilih. Sehingga saat menyampaikan materi dan memimpin
hafalan hadis bersama tidak menyimpang dari topik pembahasan.
4) Guru menjelaskan kepada semua murid tujuan pembelajaran
metode Tutor Sebaya. Karena saat para murid ingin bertanya, maka
mereka akan bertanya kepada tutor yang sudah dipilih. Dan fungdi
guru mengarahkan bersikap sebagai fasilitator.
5) Memilih topik pembahasan yang sesuai dengan kemampuan tutor
sebaya. Karena bila topik pembahasan tidak dikuasai oleh Tutor
34
sebaya otomatis siswa yang lain juga tidak mengerti. Maka pada
akhir periode pengajaran Tutor sebaya dianggap gagal.
4. Keunggulan dan Kekurangan Metode Tutor Sebaya
KeunggulanMetode pembelajaran Tutor Sebaya yaitu:
a. Hasilnya lebih baik bagi siswa yang mempunyai perasaan takut
gurunya.
b. Bagi Tutor pekerjaan tutoring akan dapat memperkuat konsep yang
sedang dibahas.
c. Bagi Tutor melatih tanggung jawab.
d. Mempererat hubungan antar siswa.
Sedangkan kekurangan Metode Pembelajaran Tutor Sebayayaitu:
a. Siswa yang dibantu sering kali kurang serius.
b. Siswa yang merasa malu atau enggan untuk bertanya.
c. Pekerjaan tutoring ini sukar dilaksanakan.
d. Bagi guru sukar untuk menentukan seorang Tutor Sebaya
(Amirudin, 2010:20).
D. Kriteria ketuntasan minimal (KKM)
1. Pengertian kriteria ketuntasan minimal
Menurut Depdiknas (2008: 51) salah satu prinsip penilaian pada
kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria,
yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta
didik. Kriteria yang paling rendah untuk menyatakan peserta didik
mencapai ketuntasan dinamakan kriteria ketuntasan minimal.
35
Kriteria ketuntasan minimal adalaj kriteria yang paling rendah
untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. Kriteria dalam
menentukan kelulusan peserta didik merupakan salah satu prinsip
penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi. Kriteria ketuntasan
minimal ditetapkan oleh satuab pendidikan berdasarkan hasil
musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) disatuan pendidikan atau
beberapa satuan pendidikan atau forum MGMP secara akademis menjadi
pertimbangan utama menetapkan KKM.
Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik,
peserta didik dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu, pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap penilaian disekolah berhal untuk
mengetahuinya. Satuan pendidik perlu melakukan sosialisasi agar
informasi diakses dengam mudah oleh para peserta didik dan orang
tuanya. Kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan laporan hasil
belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar peserta didik.
2. Macam-macam KKM
KKM ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil
musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) disatuan pendidikanatau
beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir
sama.
Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa (individual) dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan sebagain berikut(Trianto,
2010: 241) :
36
T
KB= x 100%
T1
Keterangan:
KB = KetuntasanBelajar
T = Jumlahskor yang diperolehsiswa
T1 = Jumlahskor total
Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya jika mencapai KKM
individu yang telah ditetapkan dalam masing –masing sekolah
berdasarkan pertimbangan MGMP.
Menentukan KKM individual dengan mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi,
serta kemampuan sumber daya pendukung, serta dimusyawarahkan
guru MGMP. Di sekolahMTs Negeri 4 Magelang menentukan KKM
individual yaitu 75.
a. KKM Nasional
KKM Nasional sudah ditetapkan secara nasional yaitu 75.
b. KKM Klasikal
KKM Klasikal di MTs Negeri 4 Magelang adalah 85%. Maka
suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasanklasikal) jika
dalam kelas mendapat 85% siswa yang telah tuntas belajarnya.
1. ProsedurPenetapan KKM
37
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) per mata pelajaran yang
ditetapkan oleh sekolahan dengan mempertimbangkan hal-hal berikut
(Jamal, 2010: 197):
a. Ketuntasan belajar setiap indikator adalah 0-100% dengan batas
minimum 75%.
b. Sekolahan harus menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) per
mata pelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan rata-rata
pesertadidik (intake), kompleksitas (kesulitan dan kerumitan setiap
indikator pencapaian) dan daya dukung (tenaga pengajar, sarana dan
prasarana).
c. Sekolahan dapat menetapkan KKM di bawah batas kriteria ideal
tetapi secara bertahap harus dapat mencapai kriteria ketuntasan
minimal (100%).
Untuk lebih jelasnya, lihat rambu-rambu penetapan KKM di bawah
ini (Jamal, 2010: 197-198):
a. KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran
b. KKM ditetapkan oleh MGMP sekolah
c. Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang
nilai 0-100
d. Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100
e. Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah ketuntasan belajar
maksimal
f. Nilai KKM harus dicantumkan dalam LHBS
38
Conntoh penetapan nilai KKM dengan memberikan point pada
setiap kriteria ketetapan (Jamal, 2010: 199).
a. Kompleksitas : - Tinggi = 1
- Sedang = 2
- Rendah = 3
b. Dayadukung : - Tinggi = 3
- Sedang = 2
- Rendah = 1
c. Intake : - Tinggi = 3
- Sedang = 2
- Rendah = 1
Jika indikator kompleksitas rendah, daya dukung tinggi dan intake
siswa sedang nilainya adalah (3+3+2) x 100 = 88,899 atau dibulatkan
menjadi 89.
Dengan menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria maka:
a. Kompleksitas : - Tinggi = 50-64
- Sedang = 65-80
- Rendah = 81-100
b. Dayadukung : - Tinggi = 81-100
- Sedang = 65-80
- Rendah = 50-64
c. Intake : - Tinggi = 81-100
- Sedang = 65-80
39
- Rendah = 50-64
Dalam menentukan rentang nilai dan menentukan nilai dari setiap
kriteria perlu kesepakatan dalam forum MGMP di sekolah (Jamal, 2010:
200-201).
40
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Diskripsi Awal
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 4 Magelang. Kecamatan
Grabag Kabupaten Magelang. Dalam bagian ini penulis akan
memaparkan lokasi dilaksanakannya penelitian. Secara garis besar
lokasi penelitian dapat penulis sampaikan hal-hal sebagai berikut :
a. Identitas
Nama Madrasah : MTs Negeri 4 Magelang
Alamat :Jalan KH. Syiroj Grabag kab. Magelang
56196
Status Madrasah :Milik Sendiri /Negeri
Kode Pos : 56196
Tahun Berdiri : 1970
Visi : Terwujudnya Manusia Yang Islami,
Unggul Dalam prestasi, Disiplin Tinggi, Dan
Berakhakul Karimah
Indikator :
1) Berkwalitas dalam iman dan taqwa
2) Berkwalitas dalam pengamalan ajaran
islam
41
3) Kreativitas dalam menguasai IPTEK
4) Prestasi dalam olah raga, seni dan
budaya.
Misi :
1) Melaksanakan pembelajaran dan
bimbingan ajaran islam secara optimal
2) Menjadikan masjid sebagai pusat
kegiatan keagamaan
3) Melaksanaka KBM dengan lancar dan
baik
4) Memberikan motivasi kepada siswa
untuk mengenali potensi dirinya,
sehingga dapat dikembangkan secara
optimal
5) Menerapkan managemen partisipatif
dengan melibatkan seluruh komponen
warga madrasah
6) Menumbuhkan kepekaan sosial.
b. Letak Geografis
MTs Negeri 4 Magelang terletak di Dusun Klewonan, Desa
Grabag, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
c. Sejarah Berdirinya MTs Negeri 4 Magelang.
42
MTs Negeri Grabag dahulu merupakan madrasah
dibawah yayasan pendidikan Islam Arrosyidin dengan pendiri
antara lain : Almaghfurllah KH Mughni Pendem Grabag
Magelang, Almagfurllah KH Badarudin Mantenan Rejosari
1 Grabag dengan dewan guru antara lain (KH Moh Tarmudi, HM
Masykur, H. A. Dimyati, Drs. H Pono Ahmad, KH Muh.Tachfif,
Kyai Fuad Al-Amin, Fathoni, BA, Darmadi, BA, K. Dimhari, K.
Aryanto, Aris Djawadir, Musiri ZM, dsb). MTS Arrosidin
Grabag Mendapat dukungan dari Para Ulama dan Kyai di wilayah
Magelang Utara, hingga akhirnya mendapatkan tanah terletak di
Jl. KH Syiraj Grabag Kurang lebih 400 m2. Atas dukungan
ulama, kyai dan masyarakat akhirnya berkembang pesat menjadi
madrasah yang dipercaya oleh masyarakat, kemudian mengajukan
surat permohonan kepada Menteri Agama yakni surat tanggal 25
Juli 1970 no 09/PAN/II/69 dan tanggal 1 Januari 1969 no
127/B.4/MDR/I.31/69 juga mendapat persetujuan dari Bupati
Kabupaten Magelang tanggal 28 September 1969 no
PUB34/6303/69 dan persetujuan dari partai Nahdlotul Ulama
tanggal 16 Januari 1969 no 73/tanfidiyah/I/69. Proses Penegrian
madrasah mendapat persetujuan dan dukungan dari :
1. Bupati KDH Kabupaten Magelang tanggal 28 September
1969
2. Partai Nahdlatul Ulama Grabag
43
3. Kepala Dinas Pendidikan Agama Kota Madya Magelang I
tanggal 19 Januari 1969 No 1072/B.4/MDR/31/09
4. Kepala Jawatan Pendidikan Agama Propinsi Jawa Tengah
tanggal 19 Januari 1970 No 291/a/b.III/MDR/I/70
5. Surat persetujuan dari Dirjen Humas Islam tanggal 28 Juli
1970 no 416/D.I/70
6. Surat persetujuan Direktur Direktorat Pendidikan Agama
Islam tanggal 7 Maret 1970 no Dd/1/pda/s/dek/008
Dengan surat persetujuan diatas maka pada tanggal 14
September 1970 Menteri Agama Republik Indonesia KH M.
Dahlan memberikan surat keputusan penegerian Madrasah
Tsanawiyah Arrosidin Grabag Magelang, menjadi Madrasah
Tsanawiyah Agama Islam Negeri (MTsAIN) Grabag Magelang 1
Propinsi Jawa Tengah, Sehingga tanggal 14 September ditetapkan
sebagai Hari Lahirnya MTs Negeri Grabag.
Kepala madrasah yang bertugas di MTs N Grabag yaitu :
1. H. Muh Tarmudi, BA (1970 - 1994)
2. H. Kozin Mawardi, BA (1994 - 2000)
3. Drs. H. Pono Ahmad (2000 - 2008)
4. Drs. Gunartomo, M.Pd (2009 - 2013)
5. Abdul Ghofar, S.Pd (2013 - 2016)
6. Muh Nursahid, S.Pd (PLt November 2016 - Januari 2017)
7. Dra. Solihah, M.S.I (Januari 2017 - Desember 2017)
44
8. H. Tasimin, S.Ag; M.S.I (Januari 2017 - Sekarang)
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan
dibidang pendidikan, MTs Negeri Grabag semakin berkembang
dan semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat sampai
sekarang dengan jumlah lokal 27 kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1
ruang tata usaha, 1 ruang guru,1 ruang BP/BK, 2 ruang
perpustakaan, 2 ruang lab komputer, 1 ruang lab ipa, 1 ruang lab
keterampilan, masjid dengan jumlah siswa 920 dan 71 pendidik
dan tenaga kependidikan.
(sumber : http://mtsngrabag.sch.id )
d. Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana yang dimiliki oleh MTs Negeri 4
Magelang secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.1 Data Bangunan/Ruang Kelas Mts Negeri 4 Magelang
Tahun Pelajaran 2017/2018
no Nama bangunan/ruang Jumlah
1 Ruang Kelas 27
2 Laboratorium IPA 1
3 Laboratorium Komputer 1
4 Ruang Kepala Madrasah 1
5 Ruang tata usaha 1
6 Ruang guru 3
7 Ruang ketrampilan 1
8 Ruang perpustakaan 1
9 Masjid 1
Bersambung ….
45
Sambungan ….
10 Ruang UKS 1
11 Ruang OSIS 1
12 Ruang Seni dan Musik 1
13 Ruang Dapur 2
14 Ruang BK 1
15 Ruang Ganti Siswa 1
16 Kantin Siswa 5
17 Ruang Koperasi 1
18 Toilet Siswa 14
19 Toilet Guru 1
20 Tempat Wudhu 3
21 Gudang 3
22 Lapangan Basket 1
23 Lapangan Sepak Bola 1
24 Lapangan Voly 2
25 Lapangan Badminton 1
26 Lapangan Upacara 1
(Sumber : Documentasi dari TU MTs Negeri 4 Magelang)
Tabel 3.2
Data inventaris MTs Negeri 4 Magelang Tahun Pelajaran 2017/2018
NO Nama Barang Jumlah
Baik
Jumlah
Rusak
1 Kursi Siswa 1500 350
2 Meja Siswa 1000 175
3 Loker Siswa 0 0
4 Kursi Guru Dalam Kelas 27 10
5 Meja Guru Dalam Kelas 27
Bersambung ….
46
Sambungan ….
6 Papan Tulis 27
7 Lemari Dalam Kelas 27
18 PC/Laptop Di Lab.Komputer 100
9 Alat Peraga PAI 1
10 Alat Peraga IPA 3
11 Bola Sepak 10
12 Bola Voli 25
13 Bola Basket 10
14 Meja Pingpong 1
15 Perlengkapan Lap.Sepakbola/Futsal 5
(Sumber : Documentasi dari MTs Negeri 4 Magelang)
e. Keadaan Pendidik dan Kependidikan
Jumlah pendidik dan kependidikan di MTs Negeri 4
Magelang tahun pelajaran 2017/2018 secara rinci dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.3
Data pendidik dan kependidikan MTs Negeri 4 Magelang Tahun
Pelajaran 2017/2018
no Profesi Jumlah PNS Jumlah non PNS
Lk Pr Lk Pr
1. Kepala Madrasah 1
2. Wakil Kepala Madrasah 4
3. Pendidik Total (Diluar Kepala
Dan Wakil Kepala)
5 28 11 9
4. Tenaga Kependidikan (TU) 2 3 7 1
47
f. Keadaan siswa
Siswa MTs Negeri 4 Magelang tahun pelajaran 2017/2018
berjumlah 901 siswa dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.4
Data siswa MTs Negeri 4 Magelang Tahun 2017/2018
No Kelas Lk Pr Jumlah
1 7A 16 18 34
2 7B 17 18 35
3 7C 16 20 36
4 7D 15 20 35
5 7E 16 20 36
6 7F 16 18 34
7 7G 20 16 36
8 7H 15 20 35
9 7I 17 18 35
10 8A 12 20 32
11 8B 14 20 34
12 8C 12 20 32
13 8D 11 21 32
14 8E 12 19 31
15 8F 12 22 34
16 8G 12 20 32
17 8H 14 20 34
18 8I 14 20 34
19 9A 14 18 32
Bersambung ….
48
Sambungan … .
20 9B 16 17 33
21 9C 16 16 32
22 9D 14 18 32
23 9E 14 18 32
24 9F 13 20 33
25 9G 14 18 32
26 9H 14 18 32
27 9I 14 18 32
Jumlah 390 511 901
(Sumber : Documentasi dari TU MTs Negeri 4
Magelang)
g. Keadaan siswa yang diteliti
Siswa kelas VIIIE MTs Negeri 4 Magelang tahun pelajaran
2017/2018 berjumlah 31siswa, 12 siswa laki-laki dan 19 siswa
perempuan. Data keadaan siswa kelas VIIIE MTs Negeri 4
Magelang adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5 Data siswa yang diteliti MTs Negeri 4 Magelang Tahun
2017/2018
No Nama Tempat Tanggal Lahir JK
1 ABS Magelang 15/01/2003 L
2 AF Temanggung 18/12/2003 L
3 AAI Magelang 22/12/2003 L
4 ARF Temanggung 13/06/2003 L
5 ASA Magelang 24/07/2004 L
Bersambung …
49
Sambungan … .
6 AN Magelang 25/04/2004 P
7 DA Magelang 28/10/2003 L
8 ENS Magelang 15/09/2004 P
9 FS Magelang 28/10/2003 L
10 FLL Magelang 21/03/2004 P
11 HA Magelang 27/01/2004 P
12 HBS Temanggung 20/08/2004 L
13 HM Magelang 10/02/2004 P
14 IN Magelang 20/10/2002 P
15 LNKK Magelang 27/04/2004 P
16 L Magelang 19/08/2004 P
17 MAH Magelang 08/09/2002 P
18 M Magelang 19/06/2004 L
19 NN Temanggung 01/09/2003 P
20 NA Temanggung 17/04/2003 P
21 NS Magelang 20/11/2004 P
22 NR Magelang 07/11/2003 P
23 NQ Magelang 22/12/2003 P
24 PMAN Magelang 12/08/2003 P
25 RGH Magelang 14/07/2004 L
26 RAN Magelang 18/04/2004 P
27 RAS Magelang 19/07/2003 P
28 SK Temanggung 20/04/2004 P
29 SA Magelang 09/05/2004 L
30 UNA Magelang 11/01/2003 P
31 ZUH Magelang 11/12/2003 L
(Sumber : Documentasi dari MTs Negeri 4 Magelang)
50
B. Diskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. Kondisi Awal (Pra Siklus)
Tahap pra siklus merupakan tahapan pengumpulan data pada saat
sebelum dilakukan penelitian. Data yang didapatkan pada tahap ini
akan digunakan sebagai acuan dalam menentukan tindakan yang akan
dilakuakan pada tahap siklus 1. Dalam tahap ini peneliti melakukan
observasi mengenai kemampuan menghafal hadis tolong-menolong
dan mencintai anak yatim. Untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa
dalam materi yang sama sebelum menerapkan pembelajaran menghafal
hadis dengan metode Tutor sebaya, nantinya akan dibandingkan
dengan sudah menerapkan metode tersebut dan diambil kesimpulan
apakah metode tersebut berpengaruh atau tidak.
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Mata Pelajaran Al Qur’an Hadis
materi menghafal hadis tentang Tolong Menolong dan mencintai anak
yatim semester ganjil 2017.
Penelitian ini dilaksanakan 3hari dikelas VIIIE MTs Negeri 4
Magelang sesuai dengan jadwal mata pelajaran Al Qur’an Hadis.
Waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan Pra siklus untuk observasi dilaksanakan pada tanggal 9
November 2017.
b. Kegiatan siklus 1 dilakukan pada tanggal 16 November 2017.
c. Kegiatan siklus 2 dilakukan pada tanggal 24 November 2017.
51
C. Diskripsi pelaksanaan siklus 1
Siklus pertama dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
1. Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan, siklus pertama diawali dengan refleksi
dan analisis bersama antara peneliti dan guru terhadap hasil belajar
siswa, mengidentifikasi masalah, menganalisa masalah dan mencari
alternatif pemecahan masalah. Dari hasil tersebut diatas peneliti
melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui
kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa. Membuat
atau menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus
pertama yang difokuskan pada perencanaan langkah-langkah
perbaikan atau skenario tindakan.
b. Membuat instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam
siklus penelitian tindakan kelas yaitu :
1) Lembar pengamatan aktivitas siswa selama melaksanakan
penugasan.
2) Lembar tes akhir pembelajaran.
c. Merencanakan kriteria keberhasilan perbaikan pembelajaran.
Dalam penelitian ini keberhasilan pembelajaran ditetapkan apabila
siswa mencapai ketuntasan belajar dengan nilai minimal 75.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
52
Pada tahap pelaksanaan siklus pertama peneliti dibantu guru
(kolabolator) melaksanakan skenario pembelajaran seperti yang telah
direncanakan dalam RPP yaitu sebagai berikut :
a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan
salam dan membaca basmalah.
b. Guru memberikan apresiasi dengan memberikan pertanyaan untuk
mengulas pelajaran minggu lalu dan pelajaran yang akan dipelajari
dirumah.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan berlangsung.
d. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok.
e. Guru membagiakan teks hadis yang akan didiskusikan oleh setiap
kelompok. Setiap kelompok bertugas mendiskusikan bagaimana
membaca hadis sesuai kaidah. Salah satu siswa yang di milih
menjadi Tutor memimpin anggotanya untuk mendiskusikan dan
menghafalkan hadis tersebut dengan benar.
f. Guru memberikan instruksi setiap kelompok diminta untuk
mempertanggung jawabkan atau mendiskusikan, membaca dan
menghafalkan hadis tolong-menolong.
g. Guru mempersilahkan anggota kelompok untuk mempraktikkan
hasil diskusinya satu persatu.
h. Guru menyimak dan memperhatikan hafalan setiap kelompok.
Kelompok yang paling kompak dan fasih dalam menghafalkan
53
akan mendapatkan hadiah atau reward dari guru berubah penilaian
yang baik.
i. Guru meminta siswa melakukan post test dengan menghafal hadis
secara individu.
j. Guru memberikan evaluasi, penegasan dan menyimpulkan tentang
materi yang sudah disampaikan.
k. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan
hamdalah dan salam.
3. Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini peneliti bersama guru (kolabolator) melakukan
pengumpulan data proses dan hasil belajar. Untuk selanjutnya diolah,
dianalisis dan diinterpretasikan. Instrumen penelitian yang digunakan
adalah :
a. Tes evaluasi pembelajaran
Instrumen ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar
siswa sebagai patokan untuk mengukur ketrampilan dan ketuntasan
peserta didik dalam menguasai materi. Instrumen ini dibuat oleh
peneliti kemudian dikonsultasikan kepada guru yang bersangkutan.
Tes evaluasi digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa
setelah proses pembelajaran. Tes ini dilakukan di akhir
pembelajaran.
b. Lembar pengamatan aktivitas siswa selama melaksanakan
penugasan.
54
c. Lembar pengamatan dan penilaian saat pembelajaran.
a) Instrumen ini digunakan untuk mengukur kemampuan guru
dalam mengelola pembelajaran. Lembar pengamatan ini diisi
oleh peneliti dan dilaksnakan saat pembelajaran berlangsung.
b) Instrumen ini digunakan untuk mengukur kemampuan peneliti
dalam mengelola pembelajaran sesuai dengan RPP. Lembar
pengamatan ini diisi guru kolabolator dan dilaksanakan saat
pembelajaran berlangsung.
Dengan materi yang di sampaikan pada siklus 1 ialah hadis
tentang tolong menolong . Hadis riwayat imam bukhori no. 4867
4867- د بن العالء حد ثنا يحي بن يحي التميمى وابو بكر بن ابى شيبة ومحم
)واللفظ لحيي( قال يحي اخبرنا وقال اآل خران حدثنا ابو معاوية عن اال الهمدانى
عمش عن ابى صالح عن ابى هريرة قال, قا ل رسو ل هللا صلى هللا عليه وسلم
: من نفس عن مؤمن كربة من كرا ب الد نيا نفس هللا عنه كربة من كراب يوم
رعلى معسر يسر هللا عليه فى الد نيا واال خرة ومن ستر مسلما القيا مة و من يس
ستره هللا فى الدنيا واال خرة وهللا فى عون العبد ما كا ن العبد فى عون احيه
)رواه مسلم عن ابى هريرة(
Artinya :“Mengisahkan Yahya bin Yahya At-tamimydan Abu Bakri bin
Abi Syaibah dan Muhammad Al-‘Ala’ Al Hamdany telah berkata
Yahya mengabarkan kepada kita dan telah berkata dua yang lain
mengabarkan kepada kita abu muawiyah dari A’masy dari Abi salih
dari Abu hurairah r.a. telah berkata Rasulullah Saw bersabda:
Barangsiapa melapangkan seorang mukmin dari satu kesusahan
dunia, Allah akan melapangkannya dari satu kesusahan di hari
55
kiamat. Barangsiapa meringankan penderitaan seseorang, Allah akan
meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa
menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aib)nya di
dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba selama
hamba itumau menolong saudarnya. (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
(An-Naisaburi, 1995:71)
4. Refleksi (reflecting)
Hasil yang didapatkan dalam proses observasi dikumpulkan serta
dianalisis. Dari analisis tersebut, tim peneliti melakukan refleksi diri
apakah pelaksanaan metode Tutor Sebayadapat meningkatkan
kemampuan hafalan hadis pada siswa kelas VIIIE semester ganjil di
MTs Negeri 4 Magelang. Kegiatan refleksi diawali dengan, antara lain:
1. Memeriksa catatan observasi.
2. Melakukan diskusi dengan guru kolabolator meliputi evaluasi
tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasi mutu dan waktu
dari setiap macam tindakan.
3. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus berikutnya.
4. Evaluasi tindakan I.
D. Diskripsi Pelaksanaan Siklus 2
Seperti halnya siklus pertama, siklus keduapun terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
1. Perencanaan (Planning)
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil
refleksi pada siklus pertama. Akan tetapi, dalam menyusun rencana
56
pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus kedua peneliti memperhatikan
kekurangan yang terjadi pada perbaikan siklus pertama.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pada tahap pelaksanaan siklus kedua peneliti dibantu oleh guru
(kolabolator) melaksanakan skenario pembelajaran dengan
memperhatikan kekurangan yang terjadi pada perbaikan siklus
pertama, seperti yeng telah direncanakan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yaitu :
a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan
salam dan membaca basmalah.
b. Guru memberikan aperpsi dengan memberikan pertanyaan untuk
mengulas pelajaran minggu lalu dan pelajaran yang akan dipelajari
dirumah.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan berlangsung.
d. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok
e. Guru membagiakan teks hadis yang akan didiskusikan oleh setiap
kelompok. Setiap kelompok bertugas mendiskusikan bagaimana
membaca hadis sesuai kaidah. Salah satu siswa yang di milih
menjadi Tutor memimpin anggotanya untuk mendiskusikan dan
menghafalkan hadis tersebut dengan benar.
f. Guru memberikan instruksi setiap kelompok diminta untuk
mempertanggung jawabkan atau mendiskusikan, membaca dan
menghafalkan hadis tentang mencintai anak yatim.
57
g. Guru mempersilahkan anggota kelompok untuk mempraktikkan
hasil diskusinya satu persatu.
h. Guru menyimak dan memperhatiakn hafalan setiap kelompok.
Kelompok yang paling kompak dan fasih dalam menghafalkan
akan mendapatkan hadiah atau reward dari guru.
i. Guru meminta siswa melakuakn post test dengan menghafal hadis
secara individu.
j. Guru memberikan evaluasi, penegasam dan menyimpulkan tentang
materi yang sudah disampaikan.
k. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkab
hamdalah dan salam.
3. Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini peneliti dan guru (kolabolator) melakukan
pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran metode Tutor sebaya
seperti siklus 1. Dengan materi yang di sampaikan pada siklus 1 ialah
hadis tentang mencintai anak yatim. Hadis riwayat imam bukhori no.
5034. Dan hadis imam ibnu majah no. 3679.
Materi ajaran hadis tentang mencintai anak yatim.
a. Naskah, terjemah, HadistTentangMencintai Anak Yatim
عن عمرو بن زرارة أخبرنا عبد العزيز بن أبي حازم عن أبيه حدثنا -5304
سهل بن سعد قال : قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم : أنا وكا فل اليتيم كها
با ب وأشا ر با لس . )رواه تين في الجنة هكذا ة والوسطى وأشار بينهما شيـأ
البخري(
58
Artinya: Umar bin Zararah mengabarkan kepada kita Abdul ‘Aziz
bin hazing dari bapaknya dari Sahl bin Sa’ad ra.berkata, Rasulullah
saw bersabda, “aku dan orang-orang yang memelihara anak yatim
disurga seperti beliau menunjuk jari telunjuk dan jari tengah serta
merenggangkan antara keduanya.” (HR al-Bukhori)
(AbiAbdillah, 1995:297)
د. حد ثنا يحيي بن آدم . حد ثنا آبن المبارك عن حدثنا -3679 علي بن محم
ن أ بي أيو ب عن زيدبن أبي عتا ب عن ابى هريرة رضى هللا عنه قا سعد ب
ل :قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم خير بيت فى المسلمين بيت فيه يتيم
لمين بيت فيه يتم يسا ء اليه.يحسن اليه وشر بيت فى المس
)رواه ابن ما جه(
Artinya.”Mengisahkan kepada kami Ali bin Muhammad
mengisahkan kepada kami Yahya bin Adam mengisahkan kepada
kami Ibnu al -Mubarokdarisa’id bin abi ayub dari zaid bin abi
atab Dari abu hurairah ra. Berkata, Rasulullah saw, bersabda,
“sebaik-baik rumah seorang muslim adalah rumah yang
didalamnya ada anak yatim dan diasuh dengan baik. seburuk-
buruk rumah orang islam, adalah rumah yang didalamnya ada
anak yatim yang diperlakuakan dengan jahat. (HR Ibnu Majah)
(Abu Abdullah, 397:2004)
4. Refleski (Refleksi)
Penelitian melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua,
yang antara suklus pertama berbeda RPP dengan siklus kedua, serta
menganalisis untuk membuat kesimpulan atas pelaksanaan penerapan
metode Tutorsebagai upaya peningkatan kemampuan menghafal hadis
tolong menolong dan mencintai anak yatin siswa kelas VIII semester
ganjil di MTs Negeri 4 Magelang.
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal
Pada tahap awal Penelitian Tindakan Kelas, peneliti mengadakan
pengamatan awal terhadap aktifitas siswa dan refleksi peneliti pada proses
pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadis. Kegiatan dilanjutkan
dengan pemberian pre tes untuk mengukur kemampuan menghafal Hadis
siswa sebelum pelaksanaan tindakan kelas, nilai KKM adalaj 75 yang akan
dijadikan sebagai data awal yang akan digunakan sebagai dasar untuk
mengetahui peningkatan atau perkembangan kemampuan siswa dalam
menghafal Hadis.Hasil pengamatan dan penilaian awal tersebut adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.1 Perolehan nilai Pre Test menghafal Hadis Tolong-Menolong
No Nama Nilai Keterangan
1. ABS 0 Belum tuntas
2. AF 87 Tuntas
3. AAI 0 Belum tuntas
4. ARF 0 Belum tuntas
5. ASA 0 Belum tuntas
6. AN 88 Tuntas
7. DA 0 Belum tuntas
8. ENS 0 Belum tuntas
9. FS 88 Tuntas
10. FLL 0 Belum tuntas
11. HA 0 Belum tuntas
12. HBS 86 Tuntas
13. HM 90 Tuntas
14. IN 0 Belum tuntas
15. LNKK 0 Belum tuntas
16. L 90 Tuntas
Bersambung …
60
Sambungan …
17. MAH 0 Belum tuntas
18. M 0 Belum tuntas
19. NN 88 Tuntas
20. NA 86 Tuntas
21. NS 88 Tuntas
22. NR 86 Tuntas
23. NQ 85 Tuntas
24. PMAN 0 Belum tuntas
25. RGH 0 Belum tuntas
26. RAN 0 Belum tuntas
27. RAS 0 Belum tuntas
28. SK 87 Tuntas
29. SA 0 Tuntas
30. UNA 85 Tuntas
31. ZUH 0 Belum tuntas
Jumlah 1134
Rata-rata kelas 36,5
Tuntas 13 siswa
Belum tuntas 18 siswa
Keterangan KKM 75
Pada tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa pada kondisi awal siswa
yang menghafal hadis tolong menolong dengan nilai sama dengan atau
diatas nilai KKM adalah 13 orang dari seluruh siswa yang berjumlah 31
61
orang atau jika di presetase 43%. Sedangkan siswa yang belum berhasil
menghafalkan hadis jika dipresentase 57%. Dari perbandingan siswa yang
sudah mengalami ketuntasan dan belum tuntas, peneliti memperhatikan
melakukan perbaikan pada Siklus I dengan :
a. Mencoba memilih siswa yang telah berhasil menghafal hadis tolong-
menolong untuk dijadikan tutor, tugas tutor adalah membacakan teks
hadis untuk diucapkan secara berulang sehingga siswa yang lain dapat
menghafal dengan mudah, semangat dan menyenangkan dengan
metode tutor sebaya dalam kegiatan menghafal hadis pada pelajaran
Al-Qur’an Hadis.
Tabel 4.2 data daftar Tutor kelas VIIIE MTs Negeri 4 Magelang.
No Nama JK Nilai
1. AF L 87
2. AN P 88
3. FS L 88
4. HM P 90
5. L P 90
6. NS P 88
b. Mengaktifkan kegiatan pembelajaran menghafal hadis, membuat
kegiatan belajar mengajar lebih santai dan tidak terlalu tegang,
menimbulkan keakraban antar siswa, sehingga siswa akan merasa
nyaman dalam menghafal dan dengan sendirinya siswa meningkatkan
motivasi dalam menghafal.
c. Menerapkan metode tutor sebaya guna menunjang tercapainya
peningkatan menghafal hadis yang dimiliki siswa.
B. Deskripsi Per Siklus
62
1. Hasil penelitian siklus I
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I
dilaksanakan pada Jum’at 16 November 2017 di kelas VIIIE mata
pelajaran Al-Qur’an Hadis dengan jumlah 31 siswa. Adapun proses
pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah
disiapkan dan menggunakan instrumen penelitian diantaranya: lembar
pengamatan guru dan siswa, catatan lapangan siswa. Berikut tabel
mengenai hasil dari pengamatan penelitian dalam kegiatan belajar
mengajar :
a. Lembar Pengamatan Guru
Tabel 4.3 Lembar pengamatan guru siklus I
No Kegiatan Skor
1 2 3
1 Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan absensi
c. Menyiapkan lembar
observasi
d. Menyiapkan materi
2. Kemampuan guru dalam
apersepsi
a. Salam pembuka
b. Motivasi
c. Menarik perhatian
peserta didik
d. Mendeskripsikan awal
pelajaran dalam
kehidupan sehari-hari
3. Kemampuan guru dalam
penguasaan kelas
a. Mampu membuat peserta
didik lebih aktif bertanya
b. Menciptakan suasana
kelas menyenangkan
Bersambung …
63
Sambungan … .
4. Kemampuan guru dalam
penguasaan materi
a. Kesesuaian materi yang
disampaikan dengan RPP
b. Mengaitkan materi
dengan pengetahuan lain
yang relevan
c. Menyampaikan materi
dengan jelas sesuai
dengan hierarki belajar
d. Mengaitkan materi
dengan realitas
kehidupan
5. Ketetapan guru menggunakan
metode
a. Guru paham mengenai
metode tutor sebaya
b. Guru mampu
menerapkan metode tutor
sebaya kepada siswa
6. Kemampuan guru dalam
menutup pelajaran
a. Kesimpulan
b. Melakukan evaluasi
c. Memberikan tindak lanjut
d. Salam penutup
JUMLAH 2 26 15
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan ada hal-hal yang
menghambat dan mendukung pada saat pembelajaran sehingga harus
diadakan perbaikan pada siklus selanjutnya. Berikut ini penjelasan hal-hal
yang mendukung dan menghambat pada proses pembelajaran siklus I
dengan berpedoman pada lembar pengamatan :
64
1) Hal-hal yang mendukung
a) Persiapan RPP
b) Apresepsi salam pembuka.
c) Menyimpulkan pembelajaran.
d) Melakukan evaluasi pembelajaran.
e) Menutup pelajaran.
2) Hal-hal yang menghambat
a) Guru kurang persiapan dalam absensi, lembar observasi dan
materi.
b) Kegiatan pembelajaran belum maksimal. Guru kurang dalam
memberikan motivasi dan kurang memperhatikan kesempatan
dalam menarik perhatian siswa.
c) Apersepsi kurang jelas dan belum sesuai dalam mendeskripsikan
pelajaran dalam kehidupam sehari-hari.
d) Guru belum bisa mengkondisikan suasana kelas dengan baik
sehingga siswa kurang aktif.
e) Guru belum menguasai metode tutor sebaya.
65
b. Lembar Pengamatan Siswa
Tabel 4.4 Lembar pengamatan siswa siklus I
No Kegiatan/Aspek yang
diamati
Skor
1 2 3 4
1. Motivasi peserta didik
dalam mengikuti
pembelajaran
2. Perhatian/minat terhadap
metode tutor sebaya.
3. Memperhatikan materi yang
disampaikan.
4. Keaktifan menghafal.
5. Keaktifan menjawab
pertanyaan guru.
6. Kesungguhan mengerjakan
tugas.
7. Kelancaran siswa dalam
mengerjakan tugas
menghafal.
8. Kemandirian mengerjakan
tugas
9. Kemampuan siswa dalam
pengelolaan waktu.
10. Ketelitian siswa dalam tugas
menulis.
JUMLAH 0 10 6 12
66
Berdasarkan tabel diatas, terdapat hal-hal yang mendukung dan
menghambat pada proses pembelajaransehingga harus diadakan perbaikan.
Berikut ini adalah penjelasannya:
1) Hal yang mendukung.
a) Antusisas dan perhatian siswa pada materi yang disampaikan
b) Keaktifan siswa dalam melaksanakan tugas menghafal hadis.
c) Kemampuan siswa dalam mengelola waktu.
2) Hal yang menghambat
a) Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
b) Siswa masih kurang memberi respon atau perhatian terhadap
metode tutor sebaya.
c) Siswa masih malu dan enggan bertanya.
d) Kurangnya kesungguhan dalam mengerjakan tugas.
e) Siswa masih banyak yang kurang lancar dalam mengerjakan tugas
membaca dan menghafal hadis.
f) Siswa kurang teliti dalam tugas menulis.
c. Data Hasil Evaluasi
Tabel 4.5 Data hasil evaluasi siklus I
No Nama Nilai Keterangan
1. ABS 83 Belum tuntas
2. AF 83 Tuntas
3. AAI 84 Tuntas
4. ARF 0 Belum tuntas
5. ASA 0 Belum tuntas
6. AN 84 Tuntas
7. DA 84 Tuntas
Bersambung …
67
Sambungan…
8. ENS 0 Belum tuntas
9. FS 85 Tuntas
10. FLL 83 Tuntas
11. HA 0 Belum tuntas
12. HBS 84 Tuntas
13. HM 84 Tuntas
14. IN 0 Belum tuntas
15. LNKK 0 Belum tuntas
16. L 85 Tuntas
17. MAH 84 Tuntas
18. M 85 Tuntas
19. NN 85 Tuntas
20 NA 89 Tuntas
21. NS 85 Tuntas
22. NR 84 Tuntas
23. NQ 80 Tuntas
24. PMAN 80 Tuntas
25. RGH 0 Belum tuntas
26. RAN 0 Belum tuntas
27. RAS 80 Tuntas
28. SK 80 Tuntas
29. SA 0 Belum tuntas
30. UNA 0 Belum tuntas
31. ZUH 0 Belum tuntas
Jumlah 1671
Rata-rata kelas 53,9
Tuntas 20 siswa
Tidak Tuntas 11 siswa
Keterangan : KKM 75
Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I diperoleh data seperti pada
tabel diatas. Siswa yang tuntas berjumlah 20 dari 31 siswa atau 64%,
sedangkan siswa yang tidaak tuntas pada siklus I Berjumlah 11 siswa atau
36%.
68
d. Refleksi
Penerapan metode tutor sebaya pada mata pelajaran AL-Qur’an
Hadis siklus I masih kurang menarik bagi siswa, dikarenakan proses
pembelajaran yang kurang maksimal dan kurangnya perhatian siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan, penelitian telah menemukan hal-hal yang
mendukung dan menghambat seperti yang telah diterangkan sebelumnya.
Peneliti berencana melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya seperti
yang dipaparkan berikut ini :
1) Menambah motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
2) Lebih memperhatikan kegiatan pembelajaran.
3) Memberikan apresiasi yang sesuai dengan materi.
4) Menyesuaikan materi pembelajaran dengan RPP yang telah dibuat.
5) Meningkatkan penguasaan kelas.
6) Memotivasi siswa untuk berani bertanya.
7) Memanfaatkan waktu dengan baik.
8) Memotivasi siswa untuk lebih meningkatkan menghafal hadis dan
dalam mengerjakan tugas.
2. Hasil penelitian siklus II
Pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II
dilaksanakan pada Jum’at 24 November 2017 di kelas VIIIE mata
pelajaran Al-Qur’an Hadis dengan jumlah 31 siswa. Adapun proses
pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah
69
disiapkan dan menggunakan instrumen penelitian diantaranya: Lembar
pengamatan guru dan siswa, serta catatan lapangan.
a. Lembar pengamatan guru
Tabel 4.6 lembar pengamatan guru siklus II
No Kegiatan Skor
1 2 3
1. Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan absensi
c. Menyiapkan lembar
observasi
d. Menyiapkan materi
Kemampuan guru dalam
apersepsi
a. Salam pembuka
b. Motivasi
c. Menarik perhatian
peserta didik
d. Mendeskripsikan awal
pelajaran dalam
kehidupan sehari-hari
3.
Kemampuan guru dalam
penguasaan kelas
a. Mampu membuat peserta
didik lebih aktif bertanya
b. Menciptakan suasana
kelas menyenangkan
4. Kemampuan guru dalam
penguasaan materi
a. Kesesuaian materi yang
disampaikan dengan RPP
b. Mengaitkan materi
dengan pengetahuan lain
yang relevan
c. Menyampaikan materi
dengan jelas sesuai
dengan hierarki belajar
Bersambung….
70
Sambungan … .
d. Mengaitkan materi
dengan realitas
kehidupan.
5. Ketetapan guru menggunakan
metode
a. Guru paham mengenai
metode tutor sebaya
b. Guru mampu
menerapkan metode tutor
sebaya kepada siswa
6. Kemampuan guru dalam
menutup pelajaran
a. Kesimpulan
b. Melakukan evaluasi
c. Memberikan tindak lanjut
d. Salam penutup
Jumlah 0 4 54
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa guru
telah menerapkan metode tutor sebaya dengan baik dan dapat
dilihat dari pengamatan guru pada siklus II.
b. Lembar pengamatan siswa
Tabel 4.7 Lembar pengamatan siswa siklus II
NO Kegiatan/aspek yang
diamati
Skor
1 2 3 4
1. Motivasi siswa dalam
mengikuti pembelajaran
2. Perhatian/minat terhadap
metode tutor sebaya
3. Memperhatikan materi
yang disampaikan
4. Keaktifan bertanya
Bersambung … .
71
Sambungan … .
5. Keaktifan menjawab
pertanyaan guru
6. Kesungguhan
mengerjakan tugas
7. Kelancaran siswa dalam
mengerjakan tugas
menghafal
8. Kemandirian
mengerjakan tugas
9. Kemampuan siswa
dalam pengelolaan
waktu
10. Ketelitian siswa dalam
tugas menulis
JUMLAH 0 10 6 12
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa pada proses
pembelajaran siklus II menunjukkan siswa aktif dan berpartisipasi
dalam pembelajaran.
c. Data hasil Evaluasi
Tabel 4.8 Data Hasil Evaluasi siklus II Hadis mencintai anak
yatim 1
No Nama Nilai Keterangan
1. ABS 85 Tuntas
2. AF 86 Tuntas
3. AAI 85 Tuntas
4. ARF 85 Tuntas
Bersambung ….
72
Sambungan …
5. ASA 84 Tuntas
6. AN 84 Tuntas
7. DA 85 Tuntas
8. ENS 84 Tuntas
9. FS 87 Tuntas
10. FLL 85 Tuntas
11. HA 84 Tuntas
12. HBS 86 Tuntas
13. HM 89 Tuntas
14. IN 85 Tuntas
15. LNKK 87 Tuntas
16. L 88 Tuntas
17. M 0 Belum Tuntas
18. M 88 Tuntas
19. NN 86 Tuntas
20. NA 86 Tuntas
21. NS 87 Tuntas
22. NR 86 Tuntas
23. NQ 84 Tuntas
24. PMAN 85 Tuntas
25. RGH 85 Tuntas
26. RAN 84 Tuntas
27. RAS 86 Tuntas
28. SK 86 Tuntas
29. SA 85 Tuntas
30. UNA 0 Belum Tuntas
31. ZUH 86 Tuntas
Jumlah 2480
Rata-rata kelas 80,0
Tuntas 29 siswa
Belum tuntas 2 siswa
Keterangan : KKM 75
73
Terlihat bahwa pada siklus II terdapat peningkatan, pada hasil
evaluasi siklus I, 20 siswa yang tuntas, dan 29 siswa yang tuntas dalam
pelaksanaan evaluasi pada siklus II, hal ini sudah menunjukkan 93% siswa
yang dapat mencapai nilai KKM dan sudah sesuai dengan peneliti
harapkan.
Tabel 4.9 Data hasil evaluasi siklus II Hadis mencintai anak
yatim 2
No Nama Nilai Keterangan
1. ABS 84 Tuntas
2. AF 80 Tuntas
3. AAI 83 Tuntas
4. ARF 79 Tuntas
5. ASA 84 Tuntas
6. AN 84 Tuntas
7. DA 85 Tuntas
8. ENS 84 Tuntas
9. FS 85 Tuntas
10. FLL 84 Tuntas
11. HA 80 Tuntas
12. HBS 85 Tuntas
13. HM 85 Tuntas
14. IN 83 Tuntas
15. LNKK 84 Tuntas
16. L 85 Tuntas
17. MAH 84 Tuntas
18. M 85 Tuntas
19. NN 85 Tuntas
20. NA 84 Tuntas
21. NS 85 Tuntas
22. NR 84 Tuntas
23. NQ 80 Tuntas
24. PMAN 83 Tuntas
25. RGH 79 Tuntas
26. RAN 83 Tuntas
27. RAS 79 Tuntas
28. SK 84 Tuntas
Bersambung …
74
Sambungan … .
29. SA 85 Tuntas
30. UNA 80 Tuntas
31. ZUH 84 Tuntas
Jumlah 2579
Rata-rata kelas 83,2 siswa
Tuntas 31 siswa
Belum Tuntas 0 siswa
Keterangan : KKM 75
d. Refleksi
Pelaksanaan siklus II ini merupakan tahap akhir untuk
mengupayakan perbaikan pembelajaran dari yang diperoleh dari kondisi
awal dan siklus I. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus II ini,
menurut penelitia telah menunjukan perubahan atau peningkatan lebih baik
dari kondidi awal dan siklus sebelumnya, yakni dalam hal:
1) Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar lebih
meningkat.
2) Kelancaran dalam membaca dan menghafal semakin meningkat.
3) Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan setiap siklusnya.
Untuk itu peneliti tidak perlu melanjutkan siklus selanjutnya. Dari
siklus II ini memberikan kesimpulan bahwa penerapan metode tutor
sebaya pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis materi menghafal hadis dapat
meningkatkan kemampuan menghafal hadis siswa dengan hasil yang baik.
C. Pembahasan Penelitian
Setelah melakukan penelitian tindakan kelas mulai dari pra siklus,
siklus I dan siklus II diperoleh data ketuntasan menghafal Hadis di mata
pelajaran Al-Qur’an Hadis. Di mulai dari pra siklus sebelum pengunaan
75
metode tutor sebaya. Diperoleh rata-rata kelas 36,5, kemudian pada siklus I
setelah melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode tutor
sebaya diperoleh rata-rata kelas menjadi 53,9, dan pada siklus II nilai rata-
rata menjadi 80,0, untuk hadis 3 dan nilai rata-rata 83,2, untuk hadis 4.
Berdasarkan hal tersebut penelitian ini memberikan hasil bahwa terdapat
peningkatan kemampuan menghafal hadis siswa yang dapat dilihat dari
meningkatnya nilai rata-rata kelas. Berikut ini data hasil penelitian :
Tabel 4.10 Rekapitulasi hasil evaluasi siswa
Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II
Hadis 3 Hadis 4
Tuntas KKM 13 Siswa
(43%)
20 Siswa
(64%)
29 Siswa
(93%)
31 Siswa
(100%)
Belum Tuntas
KKM
18 Siswa
(57%)
11 Siswa
(36%)
2 Siswa
(7%)
0 Siswa
(0%)
Rata-rata
Kelas
36,5 53,9 80,0 83,2
Grafik 4.11 Grafik presentase kemampuan menghafal
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Pra Siklus Hadis 1 Siklus I Hadis 2 Siklus II Hadis 3 Siklus II Hasis 4
PRESENTASE KEMAMPUAN MENGHAFAL HADIS
Tuntas Belum Tuntas
76
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa hasil dari Pra siklus dari
yang tuntas KKM adalah 13 siswa (43%) mengalami peningkatan sebanyak 7
siswa (22%) pada siklus I menjadi 20 siswa (64%) dan hasil kerja siklus I dari
yang belum tuntas 11 siswa (36%) juga mengalami peningkatan sebanyak 9 siswa
(29%) pada siklus II menjadi 29 siswa (93%) pada hadis 1 dan 31 siswa (100%)
pada hadis 2. Sedangkan siswa yang belum tuntas KKM juga mengalami
penurunan, Pra siklus ke siklus I mengalami penurunan 7 siswa (22%) dan dari
siklus I ke siklus II juga mengalami penurunan 9 siswa (29%).
Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan metode
pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan menghafal hadis
kelas VIIIE MTs Negeri 4 Magelang dengan nilai siswa yang tuntas KKM
Sebanyak 93% hadis 3 dan 100% hadis 4.
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan pada
kelas VIIIE di MTs Negeri 4 Magelang tahun pelajaran 2017/2018 dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Metode tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan menghafal
hadis siswa kelas VIII MTs Negeri 4 Magelang 2017/2018. Hal ini
terbukti pada pra siklus sebelum metode tutor sebaya hanya 13 siswa yang
tuntas atau 43%, dan setelah menggunakan metode tutor sebaya dalam
pembelajaran Al-Qur’an Hadis dalam menghafal hadis pada siklus I siswa
yang mencapai KKM dalam menghafalkan hadis menjadi 20 siswa atau
64%, meningkat 7 siswa atau 36% dari kondisi awal. Kemudian pada
siklus II siswa yang mencapai KKM menjadi 29 siswaatau 93% > 85%
dan penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil. Sehingga dari data
tersebut penulis menyimpulkan bahwa metode tutor sebaya dapat
meningkatkan kemampuan menghafal Hadis pada pembelajaran Al-Qur’an
Hadis.
78
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis menyampaikan saran
sebagai berikut :
1. Saran bagi guru
a. Guru hendaknya dapat penggunaan metode Tutor sebaya pada
pembelajaran menghafal hadis karena dapet mengaktifkan siswa
pada proses pembelajaran.
b. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi harus terus
ditingkatkan agar dapat menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan bagi siswa terlebih dalam pembelajaran menghafal
Al-Qur’an atau hadist.
2. Saran bagi sekolah
a. Dalam melakukan supervisi pembelajaran kepala sekolah
hendaknya lebih meningkatkan perhatiannya kepada kemampuan
guru MTs Negeri 4 Magelang dalam memilih dan menerapkannya
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
b. Penggunaan metode Tutor sebaya hendaknya dapat menjadi salah
satu upaya untuk mengembangkan sekolah kearah yang lebih baik
terutama kualitas pembelajaran.
79
3. Saran bagi peneliti
Penelitian mengenai penggunaan metode Tutor sebaya dalam
pembelajaran menghafal hadis hendaknya dikembangkan dengan
penggunaan metode-metode pembelajaran jenis lain oleh peneliti-
peneliti selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aqid, Zaenal. 2009. Menjadi Guru Profesional Berstandar Nasional.
Bandung: Yrama Widya.
Amirudin, Moh. 2010. Implemtasi Metode Tutor Sebaya. Malang: UIN
Malang.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Alawiyah, Wahid. 2014. Kisah-kisah Ajaib Para Penghafal Al-Qur’an.
Yogyakarta: Diva
Asmani, Jamal Ma’mur, 2010. Tips Menjadi Guru Inspiratif, kreatif, dan
Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Basri, Hasan. 2014. FilsafatPendidikan Islam. Bandung: CV PustakaSetia.
Budiharjo. 2012. Ilmu-Ilmu Al-Qur’an. Yogyakarta: Tiara Wacana Group
Bukhori. 1995. Shahih Bukhori. Beirut:Darul Fikr
Chatrine, Syarif, 2010 Menjadi Pintar Dengan Otak Tengah, Yogyakarta:
Starbooks.
Dahlia dan Suyadi. 2014. Implementasi Dan Inovasi Kurikulum 2013
Program Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Depag RI. 2004. Desain Pengembangan Madrasah, Jakarta: Dirjen
Kelembagaan Agama Islam.
Depag RI. 2006. Pedoman Umum Pengembangan Silabus Madrasah.
Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam.
Depdiknas. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta:Dikmenum Depdiknas.
DimyatidanMudjiono. 2015. BelajardanPembelajaran. Jakarta:
RinekaCipta
Djamarah, SyaifulBahri, 2000, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi
Edukatif, Jakarta: PT. RinekaCipta.
Gojali, Nanang. 2013. Tafsir Hadis Tentang Pendidikan. Bandung: CV
Pustaka Setia.
Hisyam, Zaini. 2008. Strategi pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
InsanMandiri.
Miftahul, Huda. 2014. Model-model Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Muslim :2004. Jilid 4, Juz 8. Kitabu Dzikri waddu’ai wattaubati
walistighfari/ bab fadhlu lijtima’Ialatilaatil qur’ani wa’aladzikri,
Darul Fikr: Beirut Al-Imam Abal Husain Muslim bin al-Hajjaj al-
Qusyairi an-naisburi.
IbnuMajah, 2004.Juz 2, KitabulAdab/babHaqqulYatim, Darulfikr: Beirut.
Abu Abdullah Muhammad bin Yazid Al-Quzwaini
Pusat Bahasa Departemen PendidikanNasional. 2007. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Susanto. Ahmad, 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Sa’dullah, 2008. Cara Cepat Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: GemaInsani.
Suherman, Ermandkk. 2003. Strategi Pembelajaran Kontemporer.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Thantawi. Muhammad Sayyid, 2013. Ulumul Qur’an. Yogyakarta:
IRCI50D
Trianto. 2010, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif –Progresif.
Jakarta: Kencana
Wowosunaryo. Kuswana, 2012. Taksonomi Kognitif Perkembangan
Ragam Berfikir. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Wiwialawiyah. Wahid, 2012. Cara Cepat Bisa Menghafal Al-Qur’an.
Yogyakarta: Diva Press.
Zaini. Hisyam, 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka
Insani Madani.
2
DOKUMENTASI
Siswa yang terpilihsebagai tutor materi hadis hafalan
Guru melakukan evaluasi menghafal hadissecara individu
Siswa secara berkelompok dengan disimak oleh tutor menghafal hadis secara
bersama
Siswa bergantian melakukan penilain menghafal hadis secara individu
Siswa sangat semangat mengantri melakukan hafal hadis
Siswa yang terakhir melakukan penilaian hafalan hadis
Foto bersama peneliti dengan guru Al-Qur’an Hadis dan siswa putri
Fotobersama penelitidan guru Al-Qur’an Hadis dengan Siswa putra
Fotobersama peneliti dan guru Al-Qur’an Hadis dengan Siswa putra
Lampiran 1
Daftar Riwayat Hidup
Nama : Mar’atul Baroroh
Tempat, tanggal lahir : Magelang, 22 Juni 1995
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Krajan I RT 04/01, Grabag, Kecamatan Grabag,
Kabupaten Magelang
Pendidikan :
1. TK Ra Perwanida 2002
2. MI Ma’arif Grabag I Grabag Magelang 2008
3. MTs Negeri Grabag Magelang 2011
4. MA Ma’arif Grabag Magelang 2014
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga,
Penulis
Mar’atul Baroroh
Lampiran 2
Daftar Riwayat Hidup
Nama : Puji Rahayu
Tempat Tanggal Lahir : Magelang, 26 anuari 1976
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Rejosari 1 RT 01 RW 01 Kel. Grabag Kec. Grabag
Kab. Magelang
Pendidikan :
1. TK Masyitoh 1983
2. MI Nurul Huda 1989
3. MTs Negeri Kota Magelang 1992
4. MAN Kota Magelang 1995
5. IAIN Wali Songo Semarang 2000
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Grabag,
Guru Mata pelajaran Al-Qu’an Hadis
Puji Rahayu
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus I
Sekolah : MTs Negeri 4 Magelang
Mata pelajaran : Al-Qur’an Hadis
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Materi : Kebahagiaan Anak Yatim Adalah
Kebahagiaanku
(Hadis Tolong-Menolong dan Mencintai Anak
Yatim)
Alokasi Waktu : 2x40 Menit
A. Kompetensi Inti (KI)
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama islam yang dianut
KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI.3 Memahami pengetahuan (fakultas, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan Rasa keingintahuanmu nya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI.4 Mengolah, menyajikan dan menlar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar (KD)
1.3 Menghayati keutamaan tolong menolong
2.3 Memiliki sikap tolong-menolong sesuai isi kandungan Al-Qur’an
dan Hadis
3.3 Memahami isi kandungan QS. Al-Kautsar (108) dan QS. Al-
Ma’un(107) tentang kepedulian sosial dan isi kandungan Hadis
Tolong Menolong riwayat Al-Bukhori dari Abdullah bin Umar.
)المسلم أخو المسلم آل يظلمه وال يسلمه.........(
Dan hadist riwayat Muslim dari Abu Hurairah
نفس هللا عنه بة......()من نفس عن مؤ من كر بة من كرب الدنيا
4.3 Mensimulasikan sikap tolong menolong sesuai isi kandungan QS.
Al-kautar (108) dan QS. Al-Ma’un (107) dan sikap tolong
menolong sesama muslim sesuai isi kandungan hadis riwayat Al-
Bukhori dari Abdullah Ibnu Umar.
سلم أخو المسلم آل يظلمه وال يسلمه.........()الم
Dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah
)من نفس عن مؤ من كر بة من كرب الدنيا نفس هللا عنه بة......(
C. Indikator
1.3.1 Menunjukkan sikap kasih sayang pada sesama makhluk tuhan.
2.3.1 Terbiasa bersikap peduli, tolong-menolong.
3.3.1 Menjelaskan Pengertian peduli sosial.
3.3.2 Membaca dan Mengartikan QS. Al-Kautsar (108) dan QS. Al-
Ma’un (107).
3.3.3 Membaca dan Mengartikan Hadis tentang tolong-menolong riwayat
Al-Bukhori dari Abdullah Ibnu
)المسلم أخو المسلم آل يظلمه وال يسلمه.........(
Dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah
نفس هللا عنه بة......( )من نفس عن مؤ من كر بة من كرب الدنيا
4.3.3 Menunjukkan sikap yang mencerminkan isi kandungan QS. Al-
Kautsar (108) dan QS. Al-Ma’un (107) tentang kepedulian dan isi
kandungan tentang tolong-menolong sesama muslim sesuai isi
kandungan hadis tentang tolong riwayat al-Bukhori dari Abdullah
Ibnu.
))المسلم أخو المسلم آل يظلمه وال يسلمه.........
Dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah
)من نفس عن مؤ من كر بة من كرب الدنيا نفس هللا عنه بة......(
5.3.3 Mendemontrasikan Hafalan hadis tentang tolong riwayat al-
Bukhori dari Abdullah Ibnu.
))المسلم أخو المسلم آل يظلمه وال يسلمه........
Dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah
ا نفس هللا عنه بة......()من نفس عن مؤ من كر بة من كرب الدني
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :
1. Mampu menjelaskan sikap Tolong Menolong
2. Mampu menjelaskan pentingnya bersikap tolong-menolong sesuai isi
kandungan QS. Al-kautar (108) dan QS. Al-Ma’un (107) dan sikap
tolong menolong sesama muslim sesuai isi kandungan hadis riwayat
Al-Bukhori dari Abdullah Ibnu Umar.
))المسلم أخو المسلم آل يظلمه وال يسلمه........
Dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah
من كرب الدنيا نفس هللا عنه بة......()من نفس عن مؤ من كر بة
3. Mampu menjelaskan pengertian kepedulian sosial 4. Mampu membaca dan mengartikan QS. Al-Kautsar (108) dan QS. Al-
Ma’un (107)dan sikap tolong menolong sesama muslim sesuai isi
kandungan hadis riwayat Al-Bukhori dari Abdullah Ibnu Umar.
))المسلم أخو المسلم آل يظلمه وال يسلمه........
Dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah
عنه بة......()من نفس عن مؤ من كر بة من كرب الدنيا نفس هللا
5. Mampu mendemontrasikan hafalan lafadz dan arti dari hadis riwayat
Al-Bukhori dari Abdullah Ibnu Umar.
))المسلم أخو المسلم آل يظلمه وال يسلمه........
Dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah
عن مؤ من كر بة من كرب الدنيا نفس هللا عنه بة......()من نفس
E. Materi Ajar
A. Konsep Kepedulian Sosial Menurut QS. al-Kautsar (108) dan QS.
al-Ma’un (107).
a. Kepedulian Sosial
Kepedulian berasal dari akar kata peduli, yaitu
memperhatikan atau menghiraukan. Menaruh peduli berarti
menaruh perhatian atau menghiraukan sesuatu. Kepedulian adalah
sikap memperhatikan atau menghiraukan urusan orang lain (
sesama anggota masyarakat). Kepedulian sosial bukan berarti
mencampuri urusan orang lain, lebih dari itu untuk membantu
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi orang lain dengan
tujuan kebaikan.
Mengapa manusia perlu memiliki kepedulian sosial?
Karena manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa menjalin
hubungan kerjasama dengan orang lain. Kerjasana tersebut dapat
terjalin harmonis manakala masing-masing pihak memiliki
kepedulian sosial.
Di dalam Islam sikap semacam ini sangat dianjurkan sebab
mempunyai dampak positif. Di antara dampak positif tersebut
antara lain terwujudnya sikap tolong-menolong sehingga
menumbuhkan kerukunan dan kebersamaan. Selain itu, untuk
menumbuhkan kepekaan dan kepeduliaan sosial dan berbagai cara
yang harus ditempuh, antara lain:
a) Menyadari bahwa rezeki berasal dari Allah. Maka, jika Dia
menghendaki dapat diambil sewaktu-waktu.
b) Menyadari bahwa kepedulian sosial termasuk ibadah yanga
akan mendapatkan pahala dari Allah Swt.
c) Menjauhkan diri dari sifat rakus (tamak) dan kikir.
Konsep-konsep kepedulian sosial ini terdapat pada
B. Surah Al-Kautsar dan Al-Ma’un Tentang Kepedulian Sosial
a. Surah al-Kaustar
(3( إن شا نأك هو األبتر )2( فصل لربك وانحر)1إنا أعطيناك الكو ثر )
b. Terjemahan surah
1. Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang
banyak
2. Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang
terputus.
c. Penjelasan surah
Ayat 1; menerangkan tentang nikmat Allah yang melimpah yang
telah diberikan kepada Nabi Muhammad Saw. Kenikmatan yang
melimpah itu disebut al-Kautsar.
Ayat 2; menerangkan tentang dua perintah kepada Nabi
Muhammad Saw. Khususnya, dan umat Islam pada umumnya.
Kedua perintah itu adalah pelaksanaan shalat dan kurban.
Pelaksanaan dua perintah tersebut sebagai bukti rasa syukur atas
limpahan nikmat Allah yang begitu banyak.
Ayat 3; menerangkan perihal orang yang membenci Nabi
Muhammad Saw. Dan risalahnya. Kebencian ini akan
mengakibatkan terputus dari rahmat-Nya. Selain itu, dalam ayat ini
juga terdapat lafaz al-abtar. Kata ini bermula dari ba-ta-rayang
berarti putus atau terputus. Semula kata ini untuk menjuluki
bintang yang tidak memiliki ekor. Kemudian kata ini mengalami
perluasan makna sehingga digunakan untuk menyebutkan orang-
orang yang tidak memiliki keturunan anak laki-laki.
Kesimpulan isi kandungan surah al-Kautsar menjelaskan tentang
nikmat Allah yang dianugrehkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Dengan kenikmatan inilah Allah memerintahkan Nai bersyukur
dengan mendirikan shalat dan berkurban sepenuh hati. Sedangkan
orang-orang yang membenci Nabi Muhammad tidak akan
mendapatkan kebaikan didunia dan akhirat, dan termasuk orang
yang merugi.
d. Surah Al-Ma’un (107)
ب بالد ( واليحض على طعام 2( فذا لك الذ ي يدع اليتيم )1ين )أرأيت الذي يكذ
( الذين هم 5( الذ ين هم عن صال تهم سا هون )4( فويل للمصلين )3المسكين )
(7( ويمنعون الما عون )6يراءون )
e. Terjemahan surah
1. Tuhan kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim.
3. Dan tidak mengajurkan memberikan makan orang
miskin
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat.
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.
6. Orang-orang yang berbuat riya’
7. Dan enggan (menolong dengan) barang berguna.
f. Penjelasan Surah
Ayat 1-3; menjelaskan tentang pendusta agama. Mereka adalah
orang-orang yang menghardik (menyia-nyiakan) akan yatim dan
enggan memberi makan orang miskin.
Ayat 4-7; menjelaskan perihal orang-orang yang melaksanakan
shalat tapi mendapat celaka. Kecelakaan itu disebabkan mereka
lalai atau mengabaikan waktu shalatnya. Orang yang melalaikan
shalatnya termasuk pendusta agama. Di samping itu, juga
menjelaskan tentang sifat riya’, atau orang-orang yang berbuat
baik demi memperoleh pujian dan sanjungan dari orang lain,
bukan ikhlas karena Allah.
Ayat 7; merupakan salah satu ajaran tentang larangan berperilaku
bakhil atau kikir, dan sikap enggan memberi bantuan kepada
orang lain. Perilaku ini termasuk pendutaan terhadap agama.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, isi surah al-Mu’an
menjelaskan tentang sifat manusia yang dipandang sebagai
pendusta agama, di antaranya:
a) Orang-orang yang menghardik anak yatim
b) Enggan memberi bantuan kepada orang lain yang sangat
membutuhkan
c) Tidak memberi makan fakir miskin.
d) Orang yang lalai dalam shalat dan bersikap riya’.
C. Hadis Tolong Menolong
a. Hadis Tentang Tolong Menolong
Hadis 1
اب أن سالم بن عبد هللا بن عمر أخبره أن عبد هللا بن عن عمر عن ابن شه
أخبره أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال : المسلم أخو المسلم ال يظلمه
ج عن وال يسلمه من كان فى حاجة أ وجل فى حاجته ومن فر خيه كان هللا عز
ج هللا عنه بها كربة من كرب يوم القيامة ومن ستر مسلما ستره مسلم كربةفر
هللا عز وجل يوم القيامة )رواه البخاري(
Artinya: Dari Abu syihab, sesungguhnya salim bin Abdullah telah
mengkahabarkan kepadanya bahwa sesungguhnya Abdullah bin
Umar RA. Mengabarkan, Rasulullah Saw. . bersabda, “Muslim
yang satu adalah saudara muslim yang lain. Oleh karena itu, ia
tidak boleh menganiaya dan menyerahkannya (kepada musuh).
Barang siapa memperhatikan kepentingan saudaranya, Allah
akan memperhatikan kepentingannya. Barang siapa membantu
kesulitannya pada hari kiamat kelak. Dan barang siapa menutupi
(aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aib)nya pada hari
kiamat.” (HR. Bukhori)
Hadis 2
من نفس عن مؤ من كربةمن كراب الدنيا نفس هللا عنه كربة من كرا ب
ر هللا عليه فى الدنياواألخرة ومن ستر يوم القيامة ومن يسر على معسر يس
مسلما ستره هللا فى الدنيا واألخرةوهللا فى عونالعبد ما كا ن العبد فى عون
أخيه )رواه مسلم عن ابى هريرة(
Artinya : “ Barangsiapa melapangkan seorang mukmin dari satu
kesusahan dunia, Allah akan melapangkannya dari salah satu
kesusahan di hari kiamat. Barangsiapa meringankan penderitaan
seseorang, Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan
akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan
menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong
seorang hamba selama hamba itu mau menolong saudaranya. (HR
Muslim dari Abu Hurairah).
D. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan a. Orientasi
Guru mengucapkan salam, mengabsen siswa dan
mengkondisikan kelas. b. Apersepsi
Guru memberikan pernyataan dan pertanyan seputar
materi yang akan dipelajari
c. Motivasi Siswa diberi penjelasan tentang menfaat mempelajari
materi tentang hadis tentang tolong menolong yang akan
di pelajari d. Pemberian acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok
3. Siswa mekanisme pelaksanaan pembelajaran
10
menit
nti Mengamati
Siswa guru mengenai kepedulian sosial hadis
tentang tolong-menolong
Siswa mengamati dan membaca hadis tentang
tolong-menolong.
Mempertanyakan
Siswa berdiskusi tentang hadist tolong-menolong
Siswa bertanya jawaban tentang makna terjemah dan penjelasan hadis tentang tolong-menolong.
Mengeksplorasi
Siswa mengidentifikasi tulisan hadist tentang tolong-
menolong
siswa mengidentifikasi makna terjemah hadist tentang tolong-menolong.
Mengasosiasikan
Siswa berlatih menuliskan hadist tentang tentang
tolong-menolong
Siswa menuliskan terjemah hadist tentang tolong-menolong
Mengkomunikasikan
Siswa menulis naskah hadis tentang tolong-
menolong
Siswa menyebutkan terjemah hadist tentang tolong-
menolong
Siswa menghafalkan hadis tentang tolong-menolong
Siswa menghafalkan terjemah hadis tentang tolong-menolong
60
MENIT
2
Siswa mempresentasikan isi kandungan hadis tentang tolong-menolong.
Penutup a. Guru membuat simpulan tentang materi ajaran bersama-
sama.
b. Guru mengadakan evaluasi
c. Siswa melakukan refleksi hasil pembelajaran
d. Guru menugaskan siswa untuk menghafal hadis tentang
tolong-menolong.
e. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari minggu
berikutnya.
f. Guru mengucapkan salam, sebagai penutup pembelajaran.
10
MENIT
E. Metode, Media, Alat dan Sumber Belajar
Metode :
Metode pembelajaran Tutor sebaya
Media :
Karton yang memuat tulisan dan terjemahan hadis tentang tolong-
menolong dan mengasihi anak yatim sebagai tugas kelompok.
Buku tugas siswa untuk menulis tulisan dan terjemahan hadis tentang
tolong-menolong dan mengasihi anak yatim sebagai tugas individu.
Lembar kerja siswa
Alat :
White board
Sumber :
Mushaf al-Qur’an terjemah
Buku paket siswa dan guru Al-Qur’an-Hadis kls VIII
A. Penilaian, pembelajaran remidial dan pengayaan
Penilaian
1) Kompetensi Sikap :
a. Pengamatan sikap
1.Format Penilaian Individu
No Nama
siswa
Aktifitas SKOR
Kerjasama Keaktifan Partisipasi Inisiatif
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
2.Rubrik penilaian
No Indikator Penilaian Skor
1. Kerjasama Belummemperlihatkankerjasamanya 1
Mulaimemperhatikankerjasamanya 2
Mulaiberkembangkerjasamanya 3
Mulaimembudayakankerjasamanya 4
2. Keaktifan Belummemperlihatkankeaktifannya 1
Mulaimemperhatikankeaktifannya 2
Mulaiberkembangkeaktifannya 3
Mulaimembudayakankeaktifannya 4
3. Partisipasi Belummemperlihatkanpartisipasinya 1
Mulaimemperhatikanpartisipasinya 2
Mulaiberkembangpartisipasinya 3
Mulaimembudayakanpartisipasinya 4
4. Inisiatif Belummemperlihatkaninisiatifnya 1
Mulaimemperhatikaninisiatifnya 2
Mulaiberkembanginisiatifnya 3
Mulaimembudayakaninisiatifnya 4
Total 16
2) Instrumen Penilaian:
a. Tertulis :
1. Tulislah hadis tentang tolong-menolong sesama muslim yang
diriwayatkan oleh al-Bukhori dari Abdullah Ibnu Umar !
2. Tulislah terjemahan hadis tentang tolong-menolong sesama muslim
yang diriwayatkan oleh al-Bukhori dari Abdullah Ibnu Umar !
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kepedulian sosial !
4. Tulislah hadis tentang tolong-menolong sesama muslim
diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah !
5. Tulislah terjemah hadis tentang tolong-menolong sesama muslim
yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah !
Jawab :
1. Hadis tentang tolong-menolong sesama muslim yang
diriwayatkan al-Bukhori dari Abdullah Ibnu Umar.
عن ابن شهاب أن سالم بن عبد هللا بن عمر أخبره أن عبد هللا بن عن عمر
خبره أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال : المسلم أخو المسلم ال يظلمه أ
ج وجل فى حاجته ومن فر وال يسلمه من كان فى حاجة أخيه كان هللا عز
ج هللا ع نه بها كربة من كرب عن مسلم كربةفر
يوم القيامة ومن ستر مسلما ستره هللا عز وجل يوم القيامة )رواه
البخاري(
2. Terjemah hadis tolong-menolong sesama muslim
diriwayatkan al-Bukhori dari Abdullah Ibnu Umar .
Dari Abu syihab, sesungguhnya salim bin Abdullah telah
mengkahabarkan kepadanya bahwa sesungguhnya Abdullah bin
Umar RA. Mengabarkan, Rasulullah Saw. . bersabda, “Muslim
yang satu adalah saudara muslim yang lain. Oleh karena itu, ia
tidak boleh menganiaya dan menyerahkannya (kepada musuh).
Barang siapa memperhatikan kepentingan saudaranya, Allah
akan memperhatikan kepentingannya. Barang siapa membantu
kesulitannya pada hari kiamat kelak. Dan barang siapa menutupi
(aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aib)nya pada hari
kiamat.” (HR. Bukhori)
3. Kepedulian adalah sikap memperhatikan atau menghiraukan
urusan orang lain ( sesama anggota masyarakat). Kepedulian
sosial bukan berarti mencampuri urusan orang lain, lebih dari
itu untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi orang lain dengan tujuan kebaikan.
4. Hadis tentang tolong-menolong sesama muslim diriwayatkan
oleh Muslim dari Abu Hurairah
كرا ب يوم من نفس عن مؤ من كربةمن كراب الدنيا نفس هللا عنه كربة من
القيامة ومن يسر على معسر يسر هللا عليه فى الدنياواألخرة ومن ستر مسلما
ستره هللا فى الدنيا واألخرةوهللا فى عونالعبد ما كا ن العبد فى عون أخيه )رواه
ن ابى هريرة(مسلم ع
5. Terjemah hadis tentang tolong-menolong sesama muslim
diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah...
Barangsiapa melapangkan seorang mukmin dari satu
kesusahan dunia, Allah akan melapangkannya dari salah satu
kesusahan di hari kiamat. Barangsiapa meringankan
penderitaan seseorang, Allah akan meringankan penderitaannya
di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang
muslim, Allah akan menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat.
Allah akan menolong seorang hamba selama hamba itu mau
menolong saudaranya. (HR Muslim dari Abu Hurairah).
b. Lisan :
1. Hafalkan hadis tentang tolong-menolong sesama muslim yang
diriwayatkan oleh al-Bukhori dari Abdullah Ibnu Umar.
2. Hafalkan hadis tentang tolong-menolong sesama muslim yang
diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah.
No Nama siswa Kemampuan Menghafal Nilai Ket
1 2 3 4
1.
Catatan :
1. = Sempurna 80-90 2. = Kurang Sempurna 70-79
3. = Hafal Sebagian 60-69 4. =Tidak Hafal 0
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus II
Sekolah : MTs Negeri 4 Magelang
Mata pelajaran : Al-Qur’an Hadis
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Materi : Kebahagiaan Anak Yatim Adalah
Kebahagiaanku
(Hadis Tolong-Menolong dan Mencintai Anak
Yatim)
Alokasi Waktu : 2x40 Menit
F. Kompetensi Inti (KI)
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama islam yang dianut
KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI.3 Memahami pengetahuan (fakultas, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan Rasa keingintahuanmu nya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI.4 Mengolah, menyajikan dan menlar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah an( menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
G. Kompetensi Dasar (KD)
1.3 Menghayatikeutamaanmenyantunianakyatim
2.3 Memilikisikapmencintaianakyatimsesuaidenganisikandungan Al-
Qur’an dan Hadis.
3.3 Memahamiisikandungan QS. Al-Kautsar (108) dan QS Al-Ma’aun
(107)tentangkepeduliansosialdanisikandungan Hadis
tentangmencintaianakyatimriwayat Al-Bukhoridarisahl bin sa’ad
كها تين في...............()أنا وكا فل اليتيم
Dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah
)خير بيت فى المسلمين بيت فيه......(
4.3 Mensimulasikansikappeduliterhadapanakyatimsesuaiisikandungan
QS. Al-Kaustar (108) dan QS. Al-Ma’un (107)
danhadistentangmencintaianakyatimriwayat Al-Bukhoridarisahl
bin saad..
)أنا وكا فل اليتيم كها تين في...............(
hadisriwayatIbnuMajahdari Abu Hurairah.
)خير بيت فى المسلمين بيت فيه......(
C. Indikator
1.3.1 Menunjukkansikapkasihsayangpada sesame makhluktahun.
2.3.1 Terbiasabersikapmencintaianakyatim
3.3.2 Membaca dan Mengartikan Hadis tentang mencintai anak
yatimriawayat al-BukhoridariSahl bin Sa’adra .
)أنا وكا فل اليتيم كها تين في...............(
Dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah
)خير بيت فى المسلمين بيت فيه......(
4.3.3 Menunjukkan sikap yang mencerminkan tentang mencintai anak
yatim riwayat al-BukhoridariSahl bin Sa’adra.
)وكا فل اليتيم كها تين في......... )أنا
Dan hadis riwayat Ibnu dari Abu Hurairah
).خير بيت فى المسلمين بيت فيه.....(
5.3.3 Mendemontrasikan Hafalan hadis tentang mencintai anak
yatimriawayat al-BukhoridariSahl bin Sa’adra .
))أنا وكا فل اليتيم كها تين في........
Dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah
)خير بيت فى المسلمين بيت فيه......(
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :
5. Mampu menjelaskan sikap Mencintai anak yatim
6. Mampu menjelaskan pentingnya bersikap tolong-menolong sesuai isi
kandungan QS. Al-kautar (108) dan QS. Al-Ma’un (107) dan sikap
mencintai anak yatim sesama muslim sesuai isi kandungan hadis
riwayat Al-Bukhori dari Sahl bin sa’adra.
)يم كها تين في........)أنا وكا فل اليت
Dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah
)خير بيت فى المسلمين بيت فيه......(
7. Mampu membaca dan mengartikan QS. Al-Kautsar (108) dan QS. Al-
Ma’un (107) dan sikap mencintaianakyatim
فل اليتيم كها تين في......(.)أنا وكا
Dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah
)خير بيت فى المسلمين بيت فيه......(
5. Mampu mendemontrasikan hafalan lafadz dan arti dari hadis riwayat
Al-Bukhori dari Abdullah Ibnu Umar.
2
)مسلم أخو المسلم آل يظلمه وال يسلمه........)ال
Dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah
)من نفس عن مؤ من كر بة من كرب الدنيا نفس هللا عنه بة......(
E. Materi Ajar
a. Hadis Tentang Mencintai Anak Yatim
Hadis I
في عن سهل بن سعد,قال:قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم :أنا وكا فل اليتيم كها تين
الجنة هكذا, وأشار بالسبا بة والوسطى وأشار بينهما )رواهالبخاري(
Artinya : Dari sahl bin sa’ad ra. Berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Aku
dan orang-orang yang memelihara anak yatim disurga seperti ini beliau
menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah serta merenggangkan antara
keduanya.” (HR.Bukhari)
Hadis II
ى هللا عنه, قال:قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم خير بيت فى عن أبى هريرة رض
ليه, )رواه المسلمين بيت فيه يتيم يحسن إليه وشر بيت فى المسلمين بيت فيه يتيم يساء إ
بن ما جه(
Artinya : “Dari Abu Hurairah ra. Berkata, Rasulullah saw. Bersabda,
“Sebaik-baik rumah seorang muslim adalah rumah yang didalamnya ada
anak yatim dan diasuh dengan baik. Seburuk-buruk rumah orang islam
adalah rumah yang didalamnya ada anak yatim yang diperlakukan dengan
jahat.” (HR. Ibnu Majah)
b. Penjelasan Hadis
Hadis diatas mengajarkan kepada kita untuk peduli terhadap anak yatim.
Seseorang yang mau peduli terhadap anak yatim dengan cara memeliharanya
secara layak, memberikan pendidikan dan pelatihan yang bermanfaat,
membesarkan jiwanya dengan perlakuan yang baik dan wajar, akan
memperoleh kedudukan yang tinggi disurga bersama nabi Muhammad Saw.
Kebersamaannya di surga Rasullullah digambarkan layaknya kedekatan
antara jari telunjuk dan jari tengah.
Anak yatim adalah anak-anak yang belum baligh yang ditinggal mati orang
tuanya, atau salah satunya. Di Indonesia dikenal dengan istilah yatim piatu,
atau anak yang ditinggal mati oleh keduanya. Setelah kematian salah satu
dari kedua orang tuanya maka orang yang pertama kali harus bertanggung
jawab adalah ahli warisnya. Mereka berkewajiban untuk memelihara,
memberikan kehidupan serta pendidikan yang layak, mengajarkan moralitas
dan membangkitkan etos kerja guna mempersiapkan masa depan yang
mandiri.
Sama halnya dengan anak-anak lainnya, anak-anak yatim ini juga
membutuhkan bimbingan dan kasih sayang orang tua dalam rangka
perkembangan kepribadiannya.
Namun, mereka tidak mendapatkan hal tersebut karena ayah atau ibunya
telah tiada. Maka, diperlukan orang lain yang dapat menggantikan peran
orang tua guna menuntun mereka ke jalan yang benar. Karena anak-anak
yang kehilangan orang tua ini tidak akan tumbuh dengan baik dan seimbang,
baik dari segi jasmani, mental, maupun spiritual tanpa kasih sayang orang-
orang disekitarnya. Maka dari itu, diperlukan orang tua asuh untuk
membangkitkan jiwa dan karakternya yang terpuruk dan terbelakang,
sekaligus menggantikan peran kedua orang tuanya. Tindakan menyelamatkan
generasi dari anak-anak yatim ini tentu tidak mudah, dan memerlukan
perjuangan dan keikhlasan yang sangat besar.
Sebagian masyarakat selama ini memahami bahwa menyantuni anak yatim
hanya terbatas pada kebutuhan fisik, seperti memenuhi kebutuhan sandang
dan pangan. Dan kebanyakan dari mereka tidak mempertimbangkan perihal
pendidikan, pembekalan skil, dan aspek psikologis lainnya. Padahal, selain
kebutuhan makanan dan pakaian anak-anak yatim yang tinggal dipanti
maupun di rumahnya sendiri juga membutuhkan pendidikan dan bekal skil
yang dapat dikembangkan kelak ketika mereka dewasa. Di samping itu,
mereka merindukan figur orang tua yang menjadi tempat bertukar pikiran dan
curahan hati. Oleh karena itu, seharusnya pemberia bantuan fisik disertai pula
dengan komunikasi pribadi yang intens untuk memahami kebutuhan
psikologi maupun pengembangan bakat dan minat anak yang bermanfaat bagi
masa depannya.
Hal ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah Saw. Pada hadis tersebut bahwa
orang yang menyantuni anak yatim dengan baik, ia akan berada di surga
bersanding bersama Rasulullah Saw.
Demikian pula pada Hadis kedua bahwa rumah yang paling mulia dalam
pandangan Nabi Muhammad adalah rumah yang didalamnya terdapat anak
yatim dan diasuh dengan baik. Sebaliknya, seburuk-buruk rumah yaitu bila di
dalamnya ada anak yatim tapi disia-siakan. Jika demikian halnya maka
keberkahan hidup tidak akan pernah terpancar dari rumah tersebut beserta
penghuninya.
2
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan e. Orientasi
Guru mengucapkan salam, mengabsen siswa
dan mengkondisikan kelas.
f. Apersepsi
Guru memberikan pernyataan dan pertanyan
seputar materi yang akan dipelajari
g. Motivasi
Siswa diberi penjelasan tentang menfaat
mempelajari materi tentang hadis tentang
tolong menolong yang akan di pelajari
h. Pemberian acuan
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok
6. Siswa mekanisme pelaksanaan
pembelajaran
10
menit
Inti Mengamati
Siswa guru mengenai kepedulian sosial
hadis tentang Menyantuni Anak Yatim
Siswa mengamati dan membaca hadis
tentang Menyantuni Anak Yatim.
Mempertanyakan
Siswa berdiskusi tentang hadis
Menyantuni Anak Yatim
Siswa bertanya jawaban tentang makna
terjemah dan penjelasan hadis
Menyantuni Anak Yatim
Mengeksplorasi
Siswa mengidentifikasi tulisan hadis
tentang Menyantuni Anak Yatim
siswa mengidentifikasi makna terjemah
hadis Menyantuni Anak Yatim.
Mengasosiasikan
Siswa berlatih menuliskan hadist tentang
tentang Menyantuni Anak yatim.
Siswa menuliskan terjemah hadist tentang Menyantuni Anak yatim.
Mengkomunikasikan
Siswa menulis naskah hadis tentang
menyantuni anak yatim
Siswa menyebutkan terjemah hadist
60
MENIT
3
tentang Menyantuni Anak Yatim
Siswa menghafalkan hadis tentang
menyantuni anak yatim
Siswa menghafalkan terjemah hadis
tentang menyantuni anak yatim
Siswa mempresentasikan isi kandungan hadis tentang menyantuni anak yatim.
Penutup g. Guru membuat simpulan tentang materi ajaran
bersama-sama.
h. Guru mengadakan evaluasi
i. Siswa melakukan refleksi hasil pembelajaran
j. Guru menugaskan siswa untuk menghafal
hadis tentang menyantuni anak yatim.
k. Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari minggu berikutnya.
l. Guru mengucapkan salam, sebagai penutup
pembelajaran.
10
MENIT
G. Metode, Media, Alat dan Sumber Belajar
Metode :
Metode pembelajaran Tutor sebaya
Media :
Karton yang memuat tulisan dan terjemahan hadis tentang tolong-
menolong dan mengasihi anak yatim sebagai tugas kelompok.
Buku tugas siswa untuk menulis tulisan dan terjemahan hadis tentang
tolong-menolong dan mengasihi anak yatim sebagai tugas individu.
Lembar kerja siswa
Alat :
White board
Sumber :
Mushaf al-Qur’an terjemah
Buku paket siswa dan guru Al-Qur’an-Hadis kls VIII
B. Penilaian, pembelajaran remidial dan pengayaan
Penilaian
1) Kompetensi Sikap :
4
b. Pengamatan sikap
1.Format Penilaian Individu
No Nama
siswa
Aktifitas SKOR
Kerjasama Keaktifan Partisipasi Inisiatif
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
2.Rubrik penilaian
No Indikator Penilaian Skor
1. Kerjasama Belum memperlihatkan
kerjasamanya
1
Mulai memperhatikan kerjasamanya 2
Mulai berkembang kerjasamanya 3
Mulai membudayakan kerjasamanya 4
2. Keaktifan Belum memperlihatkan keaktifannya 1
Mulai memperhatikan keaktifannya 2
Mulai berkembang keaktifannya 3
Mulai membudayakan keaktifannya 4
3. Partisipasi Belum memperlihatkan
partisipasinya
1
Mulai memperhatikan partisipasinya 2
Mulai berkembang partisipasinya 3
Mulai membudayakan partisipasinya 4
4. Inisiatif Belum memperlihatkan inisiatifnya 1
Mulai memperhatikan inisiatifnya 2
Mulai berkembang inisiatifnya 3
Mulai membudayakan inisiatifnya 4
Total 16
a. Tertulis :
6. Tulislah hadis tentang mencintai anak yatim yang diriwayatkan oleh
al-Bukhori dari Sahl bin Sa’ad !
7. Tulislah terjemahan hadis tentang mencintai anak yatim yang
diriwayatkan oleh al-Bukhori dari Sahl bin Sa’ad !
8. Tulislah hadis tentang mencintai anak yatim diriwayatkan oleh Ibnu
Majah dari Abu Hurairah !
9. Tulislah terjemah hadis tentang mencintai anak yatim diriwayatkan
oleh Ibnu Majah dari Abu Hurairah !
Jawab :
1. Hadis tentang mencintai anak yatim riwayat bukhori dari sahl bin
sa’ad ...
د,قال:قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم :أنا وكا فل عن سهل بن سع
اليتيم كها تين في الجنة هكذا, وأشار بالسبا بة والوسطى وأشار بينهما
)رواهالبخاري(
2. Terjemah hadis tentang mencintai anak yatim bukhori dari sahlbin
sa’ad
Artinya : Dari sahl bin sa’ad ra. Berkata, Rasulullah Saw bersabda,
“Aku dan orang-orang yang memelihara anak yatim disurga seperti
ini beliau menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah serta
merenggangkan antara keduanya.” (HR.Bukhari).
3. Hadis tentang mencintai anak yatim riwayat ibnu majah dari abu
hurairah
عن أبى هريرة رضى هللا عنه, قال:قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم
خير بيت فى المسلمين بيت فيه يتيم يحسن إليه وشر بيت فى المسلمين
بيت فيه يتيم يساء إليه,
بن ما جه( )رواه
4. Terjemah hadis tentang mencintai anak yatim riwayat ibnu majah
dari abu hurairah ...
Artinya : “Dari Abu Hurairah ra. Berkata, Rasulullah saw. Bersabda,
“Sebaik-baik rumah seorang muslim adalah rumah yang didalamnya
ada anak yatim dan diasuh dengan baik. Seburuk-buruk rumah orang
islam adalah rumah yang didalamnya ada anak yatim yang
diperlakukan dengan jahat.” (HR. Ibnu Majah)
b. Lisan :
Lisan
3. Hafalkan hadis tentang tolong-menolong sesama muslim yang
diriwayatkan oleh al-Bukhori dari Abdullah Ibnu Umar.
4. Hafalkan hadis tentang tolong-menolong sesama muslim yang
diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah.
No Nama siswa Kemampuan Menghafal Nilai Ket
1 2 3 4
1.
2.
Catatan :
1. = Sempurna 80-90
2. = Kurang Sempurna 70-79
3. = Hafal Sebagian 60-69
4.= Tidak Hafal 0