penguatan karakter tolong menolonge-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf ·...

142
PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA DI SMK AL FALAH SALATIGA TAHUN AJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh: Fatikatul Malikah NIM : 111-14-054 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG

(TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA

DI SMK AL FALAH SALATIGA TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

Fatikatul Malikah

NIM : 111-14-054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

Page 2: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

ii

HALAMAN JUDUL

Page 3: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

iii

PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG

(TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA

DI SMK AL FALAH SALATIGA TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

Fatikatul Malikah

NIM : 111-14-054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018HALAMAN BERLOG

Page 4: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

iv

Dr. Miftahuddin, M.Ag.

Dosen IAIN Salatiga

Nota Pembimbing

Lampiran : 4 Eksemplar

Hal : Naskah Skripsi

Saudara : Fatikatul Malikah

Kepada:

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka naskah

skripsi saudara:

Nama : Fatikatul Malikah

NIM : 111-14-054

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Judul : PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG

(TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA (PMR) DI

SMK AL FALAH SALATIGA TAHUN AJARAN 2017/2018

Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera

dimunaqosahkan.Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Salatiga, 20 Agustus 2018

Pembimbing

Dr. Miftahuddin, M.Ag.

NIP. 197000922 199403 1002

Page 5: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

v

HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

Penguatan Karakter Tolong Menolong (Ta’awun) Siswa

Melalui Program Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja

di SMK Al Falah Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018

Disusun oleh:

Fatikatul Malikah

NIM : 111-14-054

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama

Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga, pada tanggal 26 September 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd

Sekretaris : Dr. Miftahuddin, M.Ag

Penguji I : Siti Rukhayati, M.Ag

Penguji II : Dr. Imam Sutomo, M.Ag

Salatiga, 26 September 2018

Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan

Suwardi, M.Pd.

NIP.19670121 199903 1002

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716

Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: [email protected]

Page 6: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DA KESEDIAAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Fatikatul Malikah

NIM : 111-14-054

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain

yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-respository IAIN Salatiga.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 19 Agustus 2018

Yang Menyatakan,

Fatikatul Malikah

NIM: 111-14-054

Page 7: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

vii

MOTTO

“Selalu ada harapan bagi mereka yang selalu berdoa, dan selalu

ada jalan bagi mereka yang mau berusaha”

حس اناس أفعى نهاس

“sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi

manusia lain”

ا عه الإث لا حعا انخق ا عه انبس حعا ا انعد ى

شدد انعقاب الل إ احقا الل

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan

jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan

bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya

(Qs. Al-Maidah ayat 2).

Page 8: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

viii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat serta karuniaNya,

skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapak dan ibuku tersayang, Sugiman dan Nur Asiyah yang selalu membimbingku,

memberikan doa, nasihat, kasih sayang, semangat dan motivasi dalam kehidupanku.

2. Saudara kandungku adik Ida Futiha dan Muhammah Ali Hasan atas motivasi yang tak

ada hentinya kepadaku sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.

Page 9: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan atas kehadirat

Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat, karunia, taufik, serta hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Penguatan

Nilai-nilai Kaarakter Siswa Melalui Program Ekstrakurikuler Palang Merah

Remaja (PMR) di SMK Al Falah Salatiga tahun ajaran 2017/2018, ini dengan baik

dan lancar.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi agung

Muhammad SAW, semoga kelak dapat berjumpa dan mendapat syafa‟atnya di

yaumul akhir. aamiin.

Penulisan skripsi ini tidak akan pernah terselesaikan tanpa bantuan dari

berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Rektor IAIN Salatiga, bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, BapakSuwardi, M.Pd..

3. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam, Siti Rukhayati, M.Ag.

4. Dr. Miftahuddin, M.Ag. selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan

saran, arahan dan bimbingan dengan ikhlas dan kebijaksanaan meluangkan

waktunya untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

5. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Pembimbing Akademik yang senantiasa

membimbing dan mengarahkan dalam proses bimbingan akademik selama

kuliah.

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta

karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang

pendidikan S1.

7. Ibu nyai H. Latifah Zoemri dan keluarga, yang telah membekali berbagai ilmu

pengetahuan, semoga bermanfaat dan berkah dalam kehidupanku mendatang.

8. Seluruh Asatidz PPTI Al Falah yang telah membekali berbagai ilmu

pengetahuan, semoga bermanfaat dan berkah dalam kehidupanku mendatang.

Page 10: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

x

9. Keluarga besar SMK Al Falah Salatiga yang memberikan ijin penelitian kepada

penulis.

10. Ayah, ibu dan adikku

11. Sahabat-sahabat PPTI Al Falah Salatiga, yang selalu memberikan motivasi dan

semangat kepadaku.

12. Sahabat-sahabat seperjuanganku kamar B6 (Aini, Rodziyah, Ruli, Isti, Epo,

Ummah, Nia, Liana, Luluk, April, Nurul, Nikmah, Miladil, Herli, Erika, Mpit,

Uswatun, Tyas, Ella, Hanifah, Afratun, Lina, Kuni, Ulfah, dek Sari).

13. Sahabat-sahabat seperjuanganku mb fina, gus alip, fauzil, nabila, elfa, mb umi

fajriyah, fitri, iis, muza, hana, tatu yang selalu memberikan motivasi dan

semangat kepadaku, serta seseorang yang telah memberikan warna dalam

kehidupanku, juga sebagai penyemangat keseharianku, M. Nurul Burhanuddin.

14. Kakak-kakaku Khoirotun Nisak, Evi Yuniyanti, Uswatun Khasanah, yang selalu

memberi motivasi dan semangat kepadaku.

15. Calon imamku dimanapun berada

16. Sahabat-sahabat PMII Komisariat Djoko Tingkir Kota Salatiga yang selalu

memberikan motivasi kepadaku dan membantu menyelesaikan skripsi ini.

17. Sahabat-sahabat seperjuanganku di Dewan Mahasiswa Institut

18. Sahabat-sahabat seperjuanganku Posko 29 KKN IAIN Salatiga tahun 2018

DesaTampir Wetan, Kec. Candi Mulyo, Kab Magelang.

19. Sahabat-sahabat PPL SMP Negeri 3 Getasan.

20. Keluarga besar PAI IAIN Salatiga angkatan 2014.

21. Seluruh pihak yang sudah mendukung dan memberikan semangat yang tidak bisa

disebutkan satu persatu

Page 11: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

xi

Terselesaikannya tulisan ini selain sebagai bentuk tanggung jawab

pengenyam perguruan tinggi yang tentunya kelak akan menjadi salah satu

referensi. Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya,

serta para pembaca pada umumnya. Aamiin.

Salatiga, 19 Agustus 2018

Fatikatul Malikah

NIM: 111-14-054

Page 12: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

xii

ABSTRAK

Malikah, Fatikatul. 2018. Penguatan karakter tolong menolong (ta’awun) siswa melalui

program ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) di SMK Al Falah

Salatiga tahun ajaran 2017/2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama

Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Miftahuddin, M.Ag.

Kata Kunci: pendidikan Karakter, Tolong menolong, Palang Merah Remaja

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penguatan nilai-nilai karakter

siswa melalui program ekstrakurikuler palang merah remaja di SMK Al Falah Salatiga

tahun ajaran 2017/2018. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1)

Bentuk-bentuk karakter tolong menolong (ta‟awun) siswa apa yang muncul dalam

kegiatan PMR? (2) Bagaimana cara yang ditempuh dalam penguatan karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa melalui program ekstrakurikuler palang merah remaja di SMK

Al Falah Salatiga tahun ajaran 2017/2018? (3) Faktor-faktor apa saja yang menjadi

pendukung dan penghambat dalam kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja?

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data

menggunakan mssetode observasi, metode wawancara, metode dokumentasi. Dengan

menggunakan trianggulasi teknik dan sumber. Sumber data dalam penelitian ini meliputi

sumber primer yakni hasil wawancara dengan pembina dan peserta didik yang mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja di SMK Al Falah Salatiga tahun ajaran

2017/2018, dan sumber sekunder yang yang berupa foto-foto kegiatan terkait kegiatan

ekstrakurikuler Palang Merah Remaja.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) bentuk-bentuk karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa yang muncul yaitu, peduli sosial, kerjasama, gotong royong

dan tanggung jawab. (2) cara yang ditempuh dalam penguatan karakter tolong menolong

(ta‟awun) siswa melalui kegiatan PMR di SMK Al Falah yaitu dilaksanakan dengan cara

diajarkan, dibiasakan, dilatih konsisten, menjadi kebiasaan, menjadi karakter dan akan

menjadi budaya. (3) Faktor pendukung dalam kegiatan PMR yaitu PMR sangat

dibutuhkan di Sekolah, semangatnya para anggota PMR, adanya kerjasama dan

kekompakan anggota PMR dan keinginan untuk selalu hidup sehat. Adapun faktor

penghambat dalam kegiatan PMR yaitu: terbatasnya dana, kurangnya sarana dan

prasarana, kurangnya anggota PMR, dan kurang efektifnya waktu.

Page 13: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR......................................................................... ii

LEMBAR BERLOGO IAIN ii

HALAMAN SAMPUL DALAM..................................................................... .iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN...................................................v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN PUBLIKASI.. vii

MOTTO viii

PERSEMBAHAN viii

KATA PENGANTAR ix

ABSTRAK..........................................................................................................x

DAFTAR ISI xi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ................................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7

E. Penegasan Istilah ............................................................................... 8

F. Sistematika Penulisan..................................................................................10

BAB II KAJIAN PUSTAKA 13

A. LANDASAN TEORI ....................................................................... 13

Page 14: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

xiv

1. Pendidikan Karakter ......... ........ ................................................13

a. pengertian Pendidikan Karakter......................................................12

b. Nilai-nilai Karakter.........................................................................17

c. Nilai Karakter Tolong Menolong (ta'awun)....................................19

c. Metode Pendidikan Karakter...........................................................24

d. Tujuan Pendidikan Karakter............................................................26

2. Program Ekstrakurikuler ............................................................ 30

a. Pengertian Ekstrakurikuler..............................................................30

b. Tujuan Ekstrakurikuler....................................................................31

c. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler........................................................32

3. Palang Merah Remaja..........................................................................33

a. Pengertian Palang Merah Remaja...................................................33

b. Sejarah Palang Merah Remaja........................................................34

c. Visi Misi dan Tujuan Palang Merah Remaja..................................35

d. Ruang Lingkup Palang Merah Remaja...........................................36

e. Prinsip-prinsip Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit

Internasional...................................................................................36

f. Mnajemen Palang Merah Remaja....................................................39

B. Kajian Penelitian Terdahulu ............................................................. 43

BAB III METODE PENELITIAN 46

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ..................................................... 46

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 47

C. Sumber Data ............................................................................................ 47

D. Prosedur Pengumpulan Data ………….....................................................48

E. Analisis Data..............................................................................................50

Page 15: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

xv

F. Pengecekan Keabsahan Data.....................................................................50

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA....................................52

A. PAPARAN DATA...........................................................................52

1. Profil Sekolah ............................................................................52

a. Sejarah Berdirinya SMK Al Falah Salatiga....................................52

b. Lokasi Sekolah................................................................................53

c. Visi dan Misi Sekolah.....................................................................53

d. Tujuan Sekolah...............................................................................53

e. Program Keahlian...........................................................................54

f. Data Guru dan Karyawan................................................................55

g. Keadaan Peserta Didik...................................................................53

h. Sarana dan Prasarana.....................................................................53

2. Data Karakter ....................................................................... ... ..59

a. Bentuk-bentuk Karakter Tolong Menolong (ta'awun) siswa melalui

kegiatan ekstrakurikuler PMR........................................................59

b. Pelaksanaan Penguatan Nilai-nilai Karakter...................................60

c. Faktor Pendukung dan Penghambat................................................62

B. ANALISIS DATA........................................................................................64

BAB V PENUTUP 80

A. Kesimpulan ...................................................................................... 80

B. Saran ................................................................................................ 81

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 83

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... 86

Page 16: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Wawancara

Lampiran 2. Verbatim Wawancara

Lampiran 3. Surat Pembimbing dan Asisten Pembimbing

Lampiran 4. Surat Keterangan Bukti Penelitian

Lampiran 5. Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 6. Daftar Nilai SKK

Lampiran 7. Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 8. Daftar Gambar

Page 17: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini banyak ditemui remaja yang tidak mempunyai kepedulian

sosial atau sikap tolong menolong, remaja hanya mementingkan dirinya sendiri

tanpa melihat sekitarnya yang membutuhkan bantuan. Remaja yang seperti ini

harus dibimbing agar mempunyai kepribadian yang baik. Salah satu dari

beberapa konsekuensi para remaja yang paling penting adalah pengaruh jangka

panjang terhadap sikap, perilaku, sosial, minat dan kepribadian (Hartinah,

2010:78)

Sejak dini, anak harus mulai mendapat pelajaran mengenai pentingnya

besikap tolong menolong. Agar kelak nanti mereka para generasi muda yang

dapat menjadikan negara kita menjadi negara yang bermoral dan dapat menjadi

panutan bagi bangsa lain. Dalam kegiatan tolong menolong tidak diharapkan

membeda-bedakan siapa yang akan ditolong, tanpa memandang status sosial,

pangkat, golongan, ras, agama, gender, dan usia. Tolong menolong sehari-hari

baik di rumah, sekolah, maupun di masyarakat. Adapun manfaat sikap tolong

menolong yang amat besar perananya dalam kehidupan bermasyarakat ataupun

bernegara ialah dapat mempererat persaudaraan, memperkokoh kesatuan dan

terjaganya kebersamaan antar sesama.

Pendidikan karakter merupakan kunci yang sangat penting di dalam

membentuk kepribadian anak. Selain di rumah, pendidikan karakter juga perlu

diterapkan di sekolah dan lingkungan sosial. Pada hakekatnya, pendidikan

Page 18: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

2

memiliki tujuan untuk membantu manusia menjadi cerdas dan tumbuh menjadi

insan yang baik.

UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal

13 Ayat 1 menyebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,

nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi satu sama lainnya.

Pendidikan formal merupakan jalur pendidikan di sekolah umum, sementara

pendidikan informal adalah jalur pendidikan di lingkungan keluarga dan

masyarakat sekitarnya (Wibowo, 2012: 52).

Sekolah merupakan salah satu lingkungan pendidikan yang sangat

berpotensi membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan yang

dimilikinya. Siswa dididik untuk mengembangkan aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik. Proses pembelajaran di sekolah terjadi interaksi antara siswa

dengan guru atas dasar hubsungan timbal balik yang berlangsung dalam suasana

yang edukatif guna mencapai tujuan pendidikan yang hasilnya dapat dilihat

dalam bentuk peningkatan kuantitas dan kualitas tingkah laku seperti

peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, pemahaman, daya pikir,

keterampilan dan kemampuan-kemampuan lain.

Salah satu kewenangan sekolah adalah mengembangkan kurikulum.

Kurikulum dianggap penting karena merupakan bagian dari program pendidikan

yang ada di sekolah. Tujuan utamanya yaitu untuk meningkatkan mutu

pendidikan. Kurikulum sekolah pada saat ini mengacu pada Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan KTSP yang meliputi sejumlah mata pelajaran yang harus

ditempuh di sekolah, selain itu materi muatan lokal dan pengembangan diri juga

Page 19: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

3

menjadi bagian dari muatan kurikulum tersebut, sehingga di sekolah siswa

melaksanakan kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.

Ekstrakurikuler di sekolah, salah satunya terdapat berbagai macam

kegiatan salah satunya adalah Palang Merah Remaja (PMR). Pendidikan Palang

Merah Remaja atau PMR adalah salah satu ekstrakurikuler yang bergerak di

bidang kepalangmerahan yang merupakan wadah pembinaan dan pengembangan

anggota remaja dengan tujuan membangun dan mengembangkan karakter

anggota PMR yang berpedoman pada Tribakti PMR dan 7 prinsip

kepalangmerahan untuk menjadi relawan masa depan (Mahkfudho, 2014:4).

Firman Allah surat Al-Maidah ayat 2:

ا عه انبس حعا ا انعد ا عه الإثى لا حعا انخق

احقا الل شدد انعقاب الل إ

Artinya : “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan

takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat

siksa-Nya.

Dalil yang dituliskan di atas memuat kewajiban saling membantu diantara

kaum mukminin untuk menegakkan agama dan larangan bagi mereka untuk

bekerjasama dalam menodainya. Bukan sebaliknya yaitu melemahkan semangat

beramal orang, mengejek orang yang berusaha konsisten dengan syariat maupun

menjadi dalang tersebarnya perbuatan maksiat ditengah masyarakat.

Palang Merah Indonesia (PMI) menghendaki agar anggota PMR kelak

menjadi manusia yang Indonesia yang berperikemanusiaan, berbudi luhur dan

sukarela membantu sesama, dengan dibekali ilmu pengetahuan dan keterampilan

yang disesuaikan dengan jenjang usianya baik itu calon pembina PMR, pelatih

Page 20: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

4

PMR, dan calon anggota PMR. Hal ini sesuai dengan Pedoman Palang Merah

tahun 1995.

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PMR disekolah terdapat Pendidikan

dan Pelatihan untuk lebih mengenal menenai PMR. Pelatihan diklat terdapat dua

bentuk kegiatan yaitu teori dan praktik. Kegiatan teori terdapat beberapa materi

yaitu materi anatomi tubuh manusia, materi kesehatan reproduksi, materi

kepemimpinan dan pengorganisasian dalam PMR setelah itu teori yang sudah

diajarkan kemudian dipraktikkan langsung di lapangan.

Dengan meletakkan kegiatan ekstrakurikuler sebagai penguatan

pendidikan karakter, diharapkan masalah menurunnya moral bangsa dapat diatasi.

Oleh sebab penguatan pendidikan karakter dalam konteks sekarang sangat relavan

untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara Indonesia

(Dahliyana, 2017: 55).

Karena pentingnya penguatan karakter pada siswa, maka dari itu

penguatan nilai karakter di sekolah tidak hanya melalui kegiatan belajar mengajar

tetapi juga melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler sebagai

wadah potensi serta bakat peserta didik masing-masing memiliki tujuan untuk

mengembangkan dan menguatkan karakter yang dimiliki siswa. Adapun tujuan

penguatan pendidikan karakter yaitu mengembalikan pendidikan karakter sebagai

ruh dan fondasi pendidikan dengan harmonisasi oleh hati (etik), olah rasa

(estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) melalui integrasi kegiatan

intrakurikuler, ko-kurikuler, ekstrakurikuler, dan nonkurikuler. Salah satu

Page 21: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

5

kegiatan yang bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai karakter dalam diri peserta

didik adalah ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR).

SMK Al Falah Salatiga berdiri pada tahun 2005 , diatas naungan yayasan

AL Falah, antara lain dibidang pendidikan meliputi pondok pesantren AL Falah

dan SMK Al Falah. Konsentrasi pada jurusan Teknik Otomotif dan Tata Busana.

Adapun letak SMK Al Falah di jl Bima No. 2 Dukuh Ngemplak Sidomukti

Salatiga terletak di ujung barat kota Salatiga yang berdekatan dengan kabupaten

Semarang.

Melalui pendidikan karakter dan kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah

Remaja (PMR) maka diharapkan kualitas karakter generasi muda akan mengalami

peningkatan kearah yang lebih baik. Dengan demikian, penulis mengadakan

penelitian yang berjudul “Pengutan Bentuk-bentuk Karakter Tolong Menolong

(Ta‟awun) Siswa Melalui Program Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR)

di SMK Al Falah Salatiga tahun ajaran 2017/2018”.

B. Fokus Penelitian

Ada beberapa fokus penelitian yang peneliti bahas yaitu:

1. Bentuk-bentuk karakter tolong menolong (ta‟awun) siswa apa yang

muncul melalui program ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) di

SMK Al Falah Salatiga Tahun ajaran 2017/2018?

2. Bagaimana cara yang ditempuh dalam penguatan karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa melalui program ekstrakurikuler Palang Merah

Remaja (PMR) di SMK AL Falah Salatiga tahun ajaran 2017/2018?

Page 22: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

6

3. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan penguatan

bentuk-bentuk karakter tolong menolong (ta‟awun) siswa melalui program

ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) di SMK Al Falah Salatiga

tahun ajaran 2017/2018?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus peneliti di atas, maka dapat diketahui bahwa tujuan ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk karakter tolong menolong (ta‟awun)

yang muncul melalui program ekstrakurikuler Palang Merah Remaja

(PMR) di SMK Al Falah Salatiga Tahun ajaran 2017/2018.

2. Untuk mengetahui bagaimana cara yang ditempuh dalam penguatan

bentuk karakter tolong menolong (ta‟awun) siswa melalui program

ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) di SMK Al Falah Salatiga

tahun ajaran 2017/2018.

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan

penguatan karakter tolong menolong (ta‟awun) siswa melalui program

ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) di SMK Al Falah Salatiga

tahun ajaran 2017/2018.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Page 23: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

7

a. Hasil penelitian ini diharapkan memberi sumbangan ilmu dan pengetahuan

bagi dunia pendidikan, khususnya memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan di bidang pendidikan karakter.

b. Untuk memberikan gambaran atau pandangan kepada sekolah lain tentang

pelaksanaan penguatan bentuk karakter tolong menolong (ta‟awun) siswa

melalui program ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) di SMK Al

Falah Salatiga Tahun ajaran 2017/2018.

2. Manfaat praktis

Bagi pihak peneliti

1) Peneliti dapat mempelajari bagaimana penguatan bentuk karakter

tolong menolong (ta‟awun) siswa melalui program ekstrakurikuler

Palang Merah Remaja (PMR) di SMK Al Falah Salatiga tahun

ajaran 2017/2018 melalui pengamatan secara ilmiah.

2) Peneliti dapat mengetahui faktor pedukung dan hambatan apa saja

yang dialami dalam penguatan bentuk karakter tolong menolong

(ta‟awun) dalam pendidikan karakter melalui program

ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) di SMK Al Falah

Salatiga tahun ajaran 2017/2018 yang dapat penulis jadikan teladan

dalam mengajar ke depannya.

3. Bagi pihak yang diteliti

Memberikan gambaran keberhasilan rekomendasi perbaikan dalam

penguatan pendidikan karakter di sekolah SMK Al Falah Salatiga tahun

ajaran 2017/2018.

Page 24: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

8

4. Bagi SMK Al Falah Salatiga

Agar bisa menerapkan visi, misi, dan tata tertib yang sudah

disepakati bersama dan Mengembangkan pola pendidikan karakter

Sekolah Menengah Kejuruan ke arah yang lebih baik.

E. Penegasan Ilmiah

1. Penguatan

Penguatan adalah proses, cara, perbuatan menguati atau menguatkan

(KBBI, 2007: 1180).

2. Pendidikan

a. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku

seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara,

perbuatan mendidik (KBBI, 2007: 263)

b. Pendidikan atau pedagogie, berarti bimbingan atau pertolongan

dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa.

Selanjutnya pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan

seseorang atau kelompok lain agar menjadi dewasa untuk

mencapai tingkat hidup atau penghidupan lebih tinggi dalam arti

mental. (Sudirman, 1992: 4).

3. Karakter

a. Karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang

menjadi ciri khas seseorang (KBBI, 2007: 423)

Page 25: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

9

b. Karakter adalah pola, baik pikiran, sikap maupun tindakan yang

melekat pada diri seseorang dengan sangat kuat dan sulit

dihilangkan (Munir, 2010: 3).

4. Tolong Menolong (Ta‟awun)

Tolong menolong dalam bahasa Arabnya adalah Ta’awun.

Sedangkan menurut istilah, pengertian Ta’awun adalah sifat tolong

menolong di antara sesama manusia dalam hal kebaikan dan takwa. Dalam

ajaran Islam, tolong menolong merupakan kewajiba muslim. Sudah

semestiya konsep tolong menolong ini dikemas sesuai dengan syariat

Islam, dalam artian tolong menolong hanya diperbolehkan dalam kebikan

dan takwa, dan tidak diperbolehkan tolong menolong dalam hal dosa atau

permusuhan (Ismail, 2017: 2)

5. Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler adalah wahana pengembangan pribadi

peserta didik melalui berbagai aktivitas, baik yang terkait langsung maupun

tidak langsung dengan materi kurikulum, sebagai bagian tak terpisahkan

dari tujuan kelembagaan. Disamping itu, kegiatan ekstrakurikuler

merupakan kegiatan yang bernilai tambah yang diberikan secara

intrakulikuler, dan tidak hanya sebagai pelengkap suatu proses kegiatan

belajar mengajar, tetapi juga sebagai sarana siswa memiliki nilai plus, selain

pelajaran akademis yang bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat

(Sopiatin, 2010: 99).

Page 26: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

10

6. Palang Merah Remaja (PMR)

Palang Merah Remaja (PMR) merupakan wadah atau tempat untuk

membina siswa dalam pengembangan kepalangmerahan. Hal ini

bertujuan untuk mendidik siswa agar menjadi manusia yang

berprikemanusiaan dan mampu melaksanakan tugasnya dalam

kepalangmerahan. Anggota Palang Merah Remaja harus memiliki jiwa

dan semangat kemanusiaan yang perlu di tanamkan kepada siswa sejak

dini. Pembinaan tersebut harus dilakukan secara terus menerus agar

siswa selalu siap siaga dan sebagai tanggung jawabnya sebagai anggota

Palang Merah Remaja.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menyusun serta

mempermudah pemahaman terhadap penulisan skripsi ini, penulisan skripsi ini

dikelompokkan menjadi 5 bab. Dimana antara bab satu dengan yang lainnya

saling berhubungan.

BAB I PENDAHULUAN

Bagian ini merupakan pendahuluan, yang dikemukakan dalam bagian

pertama ini akan dibahas beberapa sub bahasan, yaitu: latar belakang masalah,

fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan

sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kajian Pustaka yang berisi :

A. Landasan Teori

Page 27: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

11

Berisi tentang tinjauan umum tentang pendidikan karakter yang

terdiri dari sub bab, diantaranya yaitu pengertian pendidikan karakter,

nilai-nilai karakter, karakter tolong menolong (ta‟awun), bentuk-bentuk

tolong menolong, metode pendidikan karakter, hakikat, tujuan pendidikan

karakter. Sedangkan tentang ekstrakulikuler meliputi, pengertian

ekstrakurikuler, tujuan ekstrakurikuler, jenis-jenis ekstrakurikuler, fungsi

ekstrakurikuler, dan manfaat ekstrakurikuler, pengertian Palang Merah

Remaja (PMR), visi dan misi PMR, ruang lingkup PMR, dan prinsip-

prinsip gerakan PMR dan bulan merah internasional.

B. Kajian Penelitian Terdahulu

Berisi tentang dasar atau acuan berupa teori-teori atau temuan-

temuan dari berbagai hasil penelitian sebelumnya merupakan hal yang

kiranya perlu untuk dijadikan sebagai data acuan atau pendukung bagi

peneliti.

BAB III METODE PENELITIAN

Bagian ini berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian, lokasi dan waktu

penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, dan

pengecekan keabsahan data.

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

Bagian ini berisi uraian data-data yang didapat atas lapangan yaitu

gambaran umum SMK Al Falah Salatiga, yang berupa:

A. Paparan Data

Page 28: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

12

a. Profil Sekolah, yang berisi tentang sejarah, letak geografis, Visi dan

Misi, tujuan sekolah, program keahlian, data guru dan karyawan,

keadaan peserta didik dan sarana prasarana. kegiatan PMR di SMK Al

Falah, pendidikan karakter apa saja yang muncul dari kegiatan PMR

tersebut, dan cara penguatan pendidikan karekter dalam kegiatan PMR

tersebut.

b. Data Karakter, yang berisi tentang bentuk-bentuk karakter tolong

menolong (ta‟awun) dalam kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah

Remaja (PMR), cara yang ditempuh dalam penguatan karakter

ta‟awun, dan faktor pendukung, penghambat yang dialami dalam

penguatan bentuk karakter tolong menolong (ta‟awun) tersebut.

B. Analisis Data

Berisi tentang penulis menguraikan gagasan peneliti, berdasarkan

temuan peneliti sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya.

Analisis ini mencangkup bentuk-bentuk karakter tolong enolong (ta‟awun)

siswa dalam kegiatan PMR, cara yang ditempuh dalam penguatan karakter

tolong menolong (ta‟awun) tersebut, dan tentang faktor pendukung dan

penghambat yang dialami selama kegiatan PMR berlangsung.

BAB V PENUTUP

Merupakan kajian paling akhir dari skripsi ini, yang mana pada bagian ini

berisi kesimpulan penulis dari seluruh pembahasan yang telah dikemukakan

dalam skripsi dan saran peneliti.

Page 29: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Pendidikan Karakter

a. Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku

seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik

(KBBI, 2007: 263).

Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman

belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.

Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan

individu (Mudyahardjo, 2010: 3).

Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha

manusia unutk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan

atau pedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan

sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Selanjutnya,

pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau

kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup

atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental (Hasbullah, 2009: 1).

Jadi pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga,

masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau

Page 30: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

14

latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat,

untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam

berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang.

Istilah “character” berasal dari bahasa Yunani charassein yang

berarti to engrave (melukis, menggambar), seperti orang yang melukis

kertas, memahat batu atau metal. Berakar dari pengertian tersebut diartikan

sebagai tanda atau ciri yang khusus, dan karenanya melahirkan satu

pandangan bahwa karakter adalah perilaku yang bersifat individual

(Daryanto, 2013: 63-64).

Karakter dimaknai sebagai cara berfikir dan berperilaku yang khas

tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga,

masyarakat, bangsa dan bernegara. Individu yang berkarakter baik adalah

individu yang dapat membuat keputusan dan siap mempertanggung

jawabkan setiap akibat dari keputusannya (Muchlas, 2014: 41-42).

Menurut (Muslich, 2011: 4) menjelaskan bahwa karakter

merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan

Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan

yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan

berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat

istiadat.

Sebagai identitas atau jati diri suatu bangsa, karakter merupakan

nilai dasar perilaku yang menjadi acuan tata nilai interaksi antar manusia.

Secara universal berbagai karakter dirumuskan sebagai nilai hidup

Page 31: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

15

bersama berdasarkan atas pilar. Kedamaian (peace), menghargai (respect),

karja sama (cooperation), kebebasan (freedom), kebahagiaan (happiness),

kejujuran (honesty), kerendahan hati (humility), kasih sayang (love),

tanggung jawab (responsibility), kesederhanaan (simplicity), toleransi

(tolerance), dan persatuan (unity).

Karakter dipengaruhi oleh hereditas. Perilaku seorang anak sering

kali tidak jauh dari perilaku ayah atau ibunya. Dalam bahasa jawa dikenal

istilah “kacang ora ninggal lanjaran” (pohon kacang panjang tidak pernah

meninggalkan kayu atau bambu tempatnya melitit atau menjalar). Kecuali

itu lingkungan, baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam ikut

membentuk karakter. Disekitar lingkungan sosial yang keras seperti di

Harlem New York, para remaja cenderung berperilaku antisosial, keras,

tega, suka bermusuhan, dan sebagainya. Sementara itu di lingkungan yang

gersang, panas, dan tandus, penduduknya cenderung bersifat keras dan

berani mati (Muchlas, 2014:43).

Dari berbagai penjelasan yang telah dikemukakan beberapa ahli di

atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter merupakan nilai-nilai, sikap,

pikiran, perilaku, watak, akhlak yang melekat pada diri seseorang sejak

lahir dan memiliki perbedaan peserta didik satu dengan lainnya. Karakter

yang dimiliki oleh seseorang dapat terlihat dari tingkah laku atau cara

bertindak di kehidupan sehari-harinya. Dari mengetahui keseharian orang

tersebut maka akan diketahui bagaimana karakter atau watak yang dimiliki

Page 32: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

16

orang tersebut, dan baik buruknya karakter seseorang tergantung pada pola

kebiasaan nilai yang dipilih dalam kehidupannya.

Pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-

anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan

mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari sehinga mereka dapat

memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya (Kesuma,

2011: 4).

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai

karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,

kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai

tersebut. Dalam pendidikan karakter disekolah, semua komponen

(pemangku pendidikan) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen

itu sendiri yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilain,

penanganan atau pengolahan mata pelajaran, pengelola sekolah,

pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana

prasarana, pembiayaan, etos kerja dimaknai seluruh warga sekolah atau

lingkungan (Amri, 2011:4)

Dari pernyataan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

pendidikan karakter adalah usaha untuk mendidik anak agar memahami,

peduli akan, dan bertindak atas dasar nilai-nilai etis, individu yang

memiliki kepribadian khusus deperti kekuatan mental dan budi pekeri

serta dapat mengambil keputusan dengan bijak serta mempraktekkannya

Page 33: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

17

dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka dapat memberikan

kontribusi yang positif kepada lingkungannya.

b. Nilai-nilai Pendidikan Karakter

Badan Penelitian dan Pengembangan, Pusat Kurikulum

Kementerian Pendidikan Nasional (2011:11) telah merumuskan materi

pendidikan karakter yang mencakup aspek-aspek sebagai berikut:

1. Religius : sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran

agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,

serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur : perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai

orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan

pekerjaan.

3. Toleransi : sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,

susku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari

dirinya.

4. Disiplin : tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dab patuh pada

berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja Keras : perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh

dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta

menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

6. Kreatif : berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasikan cara atau

hasil baru dari apa yang telah dimiliki.

Page 34: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

18

7. Mandiri : sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang

lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8. Demokratis : cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama

hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa Ingin Tahu : sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk

mengetahui lebih dalam dan meluasdari apa yang dipelajarinya, dilihat,

dan didengar.

10. Semangat Kebangsaan : cara berfikir, bertindak, dan wawasan yang

menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri

dan kelompoknya.

11. Cinta Tanah Air : cara berfikir, bersikap dan berbuat yang

menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan perhargaan yang tinggi

tehadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik

bangsanya.

12. Menghargai Prestasi : sikap dan tindakan yang mendorong dirinya

untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan

mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat atau Komunikatif : tindakan yang memperlihatkan rasa

senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain.

14. Cinta Damai : sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan

orang lain merasa senang dan aman atas kehadirannya.

15. Gemar Membaca : kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca

berbagai bacaan yang memberikan kebajikan baginya.

Page 35: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

19

16. Peduli Lingkungan : sikap dan tindakan yang selalu berupaya

mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan

mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam

yang sudah terjadi.

17. Peduli Sosial : sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan

bagi orang lain dan masyarakat yang selalu ingin memberi bantuan

bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung Jawab : sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan

tugas dan kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan

(alam, sosial, dan budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa

(Zuchdi, 2011 : 168-170).

c. Nilai karakter tolong menolong (ta‟awun)

Perilaku tolong menolong adalah suatu hal yang lazim. Tolong

menolong disebut juga altruisme. Dengan adanya tolong menolong

dapat memberikan manfaat bagi manusia berupa kerukunan, dan

kemaslahatan antar pribadi satu dengan pribadi lain. Perilaku tolong-

menolong adalah suatu hal yang lazim. Tolong-menolong disebut juga

altruisme. Dengan adanya tolong-menolong dapat memberikan manfaat

bagi manusia berupa kerukunan, dan kemaslahatan antar pribadi satu

dengan pribadi lain. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak

bisa hidup sendiri. Tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang dapat

memenuhi kebutuhan hidup sendiri (Supardan, 2011: 25)

Page 36: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

20

Tolong menolong merupakan kecenderungan alamiah kita

sebagai manusia. Kita mempunyai kebutuhan dasar untuk meminta dan

memberikan pertolongan pada orang lain. Perilaku tolong-menolong

sangat disukai dan dianjurkan. Pada umumnya masyarakat di belahan

dunia mana pun sangat menyukai orang-orang yang memiliki

kepribadian dermawan, suka menolong, solidaritas, dan mau berkorban

untuk orang lain. Sebaliknya orang yang bersifat kikir, egois atau

individualis, sangat tidak disukai oleh orang lain. Dalam agama Islam,

perilaku menolong merupakan perilaku yang sangat dianjurkan dan

dihargai oleh para penganutnya (Rahman, 2013: 218).

Al-qur‟an menyebutkan bahwa ta‟awun merupakan hal yang

esensial bagi setiap muslim. Untuk islam diperintahkan untuk saling

tolong menolong dalam perbuatan yang terpuji. Seperti yang tercantum

dalam surat al maidah ayat 2 yang berbunyi:

ا انعد ا عه الإثى لا حعا انخق ا عه انبس حعا

شدد انعقاب الل إ احقا الل

Artinya : “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam

berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu

kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

Dalam ayat tersebut dapat diketahui bahwa Islam menganjurkan

untuk menolong sesama yang mengarah pada suatu hal yang posistif

dan baik yang dalam ayat diatas disebut dengan al-birr yang berarti

kebajikan. Ayat diatas mengandung isi anjuran untuk saling tolong

menolong terhadap sesama, namun yang perlu digaris bawahi adalah

Page 37: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

21

tolong menolong dalam hal kebaikan dan taqwa, seperti memberi

sedekah kepada orang yang membutuhkan itu merupakan salah satu

bentuk dari perilaku tolong menolong yaitu donation, dan dalam islam

pun menganjurkan pula hal yang merugikan orang lain, seperti mencuri.

Islam hanya menganjurkan untuk menolong orang lain yang mengarah

pada kebaikan, dan sebaliknya Islam sangat tidak menganjurkan untuk

menolong pada hal yang merugikan orang lain. Meskipun diri kita

sendiri yang dirugikan tapi tetap harus membalas dengan kebaikan,

karena segala sesuatu yang kita lakukan akan mendapat balasannya,

seperti dalam firman Allah pada surat Ar-rahman ayat 60 :

إلا الإحضا (66) م جزاء الإحضا

Artinya: Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).

Manusia ditakdirkan Allah sebagai makhluk sosial yang

membutuhkan hubungan dan interaksi sosial dengan manusia. Sebagai

makhluk sosial. Manusia juga memerlukan bantuan dan kerjasama

dengan orang lain dalam memenuhi hidupnya, baik kebutuhan material

maupun spiritual. Dengan kerjasama dan tolong menolong tersebut

diharapkan manusia bisa hidup rukun dan damai dengan sesamanya.

Sesuai dengan hadits nabi:

صهى قال : صه الل عه انب ، ع سة زض الل ع أب س فش ع ي

ي و انقايت، كسب كسبت ي ا فش الل ع كسب اند كسبت ي يؤي ع

صخس يضها صخس الل ف ضس عه يعضس ض ي اخسة، ا ف اند س الل عه

Page 38: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

22

قا صهك طس ي . أخ انعبد ف ع انعبد يا كا الل ف ع اخسة ا اند

طس عها صم الل ب ش ف ث هخ ب ج ي و ف ب ع ق يا اجخ قا إن انجت،

ح غشخى انس كت ى انض بى إلا زنج عه خدازص كخاب الل ت، الل خه

ذكسى الل ف لائكت، حفخى ان بطأ ي د، ع ضب ف ع نى ضسع ب ه

(زا يضهى)

Artinya: Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah Shallallahu‟alaihi

wasallam bersabda : Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu‟min

dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan

kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang

yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan

akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan

tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya

selama hambanya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan

untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga.

Sebuah kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-

kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, niscaya akan diturunkan

kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan

mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada

makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan

dipercepat oleh nasabnya. (Nawawi, 2011: 77)

Hadits diatas menjelaskan bahwa dalam tolong menolong itu

berlaku bagi siapa saja tanpa melihat adanya perbedaan jenis kelamin.

Perilaku menolong berlaku bagi laki-laki yang dalam ayat diatas disebut

dengan al-mukmin maupun perempuan al-mukminat. Sebagian kaum

mukminin, baik laki-laki maupun perempuan adalah penolong bagi

sebagian yang lain. Mereka saling menyongkong karena kesamaan agama

dan keimanan kepada Allah. Mereka menyuruh yang ma‟ruf (segala amal

shaleh yang diperintahkan agama, seperti ibadah), mencegah yang munkar

(segala ucapan dan perbuatan yang dilarang agama, seperti berbuat

mendholomi orang lain).

Page 39: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

23

Adapaun bentuk-bentuk perilaku tolong menolong (ta‟awun)

menurut Wrighasman dan Desux (1981 dalam skripsi Doris Evalina,

2010:13) dibedakan berdasarkan tingkat pengorbanan perilaku ke dalam

tiga tindakan, yaitu favor, donation, dan intervention in emergency.

1) Favor

Favor dapat diartikan sebagai tindakan membantu orang

lain, dimana usaha membantu tersebut tidak banyak membutuhkan

pengorbanan (pengorbanan yang kecil) pengorbanan yang

dimaksud disini berupa pengorbanan tenaga atau usaha dan waktu.

Walaupun pengorbanan yang diberikan pelaku kecil, namun

dampak dari tindakan ini menguntungkan bagi orang lain. Jadi, cost

yang harus diberikan oleh mereka yang melakukan perilaku ini

tindakan begitu besar, dalam arti tidak melibatkan pengorbanan

yang membedakan pelakunya.

2) Donation

Perilaku ini disebut juga dengan perilaku menyumbang

terhadap seseorangatau organisasi yang memerlukan. Tindakan ini

membutuhkan pengorbanan materi berupa uang atau barang.

3) Intervention In Emergency

Intervention In Emergency merupakan perilaku

memberikan bantuan kepada orang lain yang dilakukan dalam

Page 40: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

24

kondisi stressfulatau pada situasi gawat darurat, dengan

kemungkinan keuntungan yang sangat kecil bagi yang melakukan.

Dalam melakukan tindakan ini dapat mengundang ancaman

keselamatan diri dari penolong. oleh Karena itu, penolong

berkorban besar dan kemungkinan mendapatkan keuntungan yang

sangat kecil dari tindakan ini. contoh: membantu menyelamatkan

orang yang terjebak di lokasi kebakaran.

d. Metode Pendidikan Karakter

Pendidikan Karakter menurut Zuchdi, dkk (2010: 3)

menyatakan bahwa pendidikan karakter secara akademis dimaknai

sebagai pendidikan nilai, budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan

watak, atau pendidikan akhlak yang tujuannya mengembangkan

kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk,

memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam

kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

Adapun mengenai metode, pendidikan karakter memiliki

metode tersendiri. Metode pendidikan karakter menurut Koesoema

(2011: 212-216), metode pendidikan karakter adalah sebagai berikut:

pengajaran, keteladanan, menentukan prioritas, praksis prioritas, dan

refleksi. Dengan penjelasan sebagai berikut :

Page 41: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

25

a. Pengajaran

Mengajarkan pendidikan karakter dalam rangka

memperkenalkan pengetahuan teoritis tentang konsep-konsep nilai.

Pemahaman konsep ini mesti menjadi bagian dari pemahaman

pendidikan karakter itu sendiri. Sebab, anak-anak akan banyak belajar

dari pemahaman dan pengertian tentang nilai-nilai yang dipahami oleh

para guru dan pendidik dalam setiap perjumpaan mereka.

a. Keteladanan

Keteladanan menjadi salah satu hal klasik bagi berhasilnya

sebuah tujuan pendidikan karakter. Tumpuan pendidikan karakter ada

pada pundak guru. Konsistensi dalam mengajarkan pendidikan karakter

tidak sekedar melalui sesuatu yang dikatakan melalui pembelajaran di

kelas, melainkan nilai itu juga tampil dalam diri sang guru, dalam

kehidupannya yang nyata di luar kelas. Karakter guru (meskipun tidak

selalu) menentukan warna kepribadian anak didik.

b. Menentukan Prioritas

Lembaga pendidikan memiliki prioritas dan tuntutan dasar atas

karakter yang ingin diterapkan di lingkungan mereka. Pendidikan

karakter menghimpun banyak kumpulan nilai yang dianggap penting

bagi pelaksanaan dan realisasi atas visi lembaga pendidikan. Oleh

karena itu, lembaga pendidikan mesti menentukan tuntutan standar atas

karakter yang akan ditawarkan kepada peserta didik sebagai bagian dai

kinerja kelembagaan mereka.

Page 42: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

26

c. Praktis Prioritas

Unsur lain yang sangat penting bagi pendidikan karakter adalah

bukti dilaksanakannya prioritas nilai pendidikan karakter tersebut.

Berkaitan dengan tuntutan lembaga pendidikan atas prioritas nilai yang

menjadi visi kinerja pendidikannya, lembaga pendidikan mesti mampu

membuat verifikasi sejauh mana visi sekolah telah dapat direalisasikan

dalam lingkup pendidikan skolastik melalui berbagai macam unsur

yang ada di dalam lembaga pendidikan itu sendiri.

d. Refleksi

Karakter yang ingin dibentuk oleh lembaga pendidikan melalui

berbagai macam program dan kebajikan senantiasa perlu dievaluasi dan

direfleksikan secara berkesinambungan dan kritis. Sebab, sebagaimana

dikatakan Socrates, “Hidup yang tidak direfleksikan merupakan hidup

yang tidak layak dihayati.” Tanpa usaha untuk melihat kembali sejauh

mana proses pendidikan karakter ini direfksikan dan dievaluasi, tidak

akan pernah ada kemajuan. Refleksi merupakan kemampuan sadar khas

manusiawi. Dengan kemampuan sadar ini, manusia mampu mengatasi

diri dan meningkatkan kualitas hidupnya dengan lebih baik. Jadi,

setelah tindakan dan praktis pendidikan karakter itu terjadi, perlulah

diadakan semacam pendalaman dan refleksi untuk melihat sejauh mana

lembaga pendidikan telah berhasil atau gagal dalam melaksanakan

pendidikan karakter.

e. Tujuan Pendidikan Karakter

Page 43: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

27

Tujuan pendidikan nasional dalam UU RI nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional menjadi dasar dalam

mengembangkan pendidikan di Indonesia. Pasal 3 UU Sisdiknas

menyebutkan, “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis dan tanggung jawab” (Zubaedi, 2012:73-74). Sesuai tujuan

pendidikan nasional tersebut pada intinya pendidikan karakter bertujuan

membentuk bangsa yang berakhlak mulia, tangguh, toleran, berilmu

pengetahuan, kompetitif, berkembang dinamis dan lainnya dengan penuh

keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan

pancasila.

Tujuan pendidikan karakter adalah:

1. Memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu

sehingga terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah

maupun setelah proses sekolah (setelah lulus dari sekolah)

2. Mengoreksi perilaku anak yang tidak sesuai dengan nilai-nilai

pendidikan karakter yang diajarkan

Page 44: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

28

3. Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan

masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan

karakter secara bersama (Narwanti, 2011: 17)

Pendidikan karakter dimaksudkan untuk menjadi salah satu

jawaban terhadap beragam persoalan bangsa. Persoalan yang muncul

diidentifikasikan bersumber dari gagalnya pendidikan dalam

menginternalisasikan nilai-nilai moral terhadap peserta didik. Penguatan

pendidikan karakter dalam konteks sekarang sangat relavan untuk

mengatasi krisis yang sedang melanda di bangsa ini. Keterpurukan bangsa

Indonesia dari segi karakter yang kemudian dimunculkan pendidikan

karakter untuk memperbaiki karakter luhur bangsanya tidak lain memiliki

tujuan yang baik.

Pendidikan karakter bertujuan meningkatkan mutu

penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada

pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara

utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi kelulusan.

Melalui pendidikan karakter, diharapkan peserta didik mampu secara

mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan

menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak

mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari hari (Ma‟mur, 2013: 43).

Zubaedi (2012: 18), menjelaskan tujuan dari diadakannya

pendidikan karakter menjadi:

Page 45: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

29

1. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/efektif pesasmani, Jamal

Maerta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki

nilai-nilai karakter bangsa.

2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji

dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bnagsa

yang religius.

3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab peserta didik

sebagai generasi penerus bangsa.

4. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang

mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan.

5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai

lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan

persahabatan, dan dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh

kekuatan (dignity)

Sedangkan tujuan pendidikan karakter menurut tinjauan Islam

adalah agar manusia berada dalam kebenaran dan senantiasa berada di

jalan yang lurus, jalan yang digariskan oleh Allah SWT. Inilah yang akan

mengantarkan manusia kebahagiaan manusia kepada kebahagiaan dunia

dan akhirat. Karakter seseorang dianggap mulia jika perbuatannya

mnecerminkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Al-Qur‟an

(Fathurrohman, 2013: 98).

Page 46: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

30

2. Program Ekstrakulikuler

a. Pengertian Ekstrakulikuler

Menurut Sopiatun (2010: 99) menyatakan dalam bukunya bahwa

tugas utama sekolah tidak semata-mata menjadikan siswa pintar dan

terampil, tetapi juga harus mampu menumbuh kembangkannya menjadi

pribadi yang sehat jasmani dan rohani, sadar dan bertanggung jawab akan

keberadaan dirinya, baik sebagai pribadi dan makhluk Tuhan, maupun

sebagai makhluk sosial yang merupakan bagian tak terpisahkan dari

lingkungan.

Pengertian ekstrakulikuler menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2002:291) yaitu: “suatu kegiatan yang berada di luar program

yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan

pembinaan siswa”.

Kegiatan ekstrakurikuler adalah wahana pengembangan pribadi

peserta didik melalui berbagai aktivitas, baik yang terkait langsung

maupun tidak langsung dengan materi kurikulum, sebagai bagian tak

terpisahkan dari tujuan kelembagaan. Disamping itu, kegiatan

ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang bernilai tambah yang diberikan

secara intrakurikuler, dan tidak hanya sebagai pelengkap suatu proses

kegiatan belajar mengajar, tetapi juga sebagai sarana siswa memiliki nilai

plus, selain pelajaran akademis yang bermanfaat bagi kehidupan

bermasyarakat. Dalam praktiknya, pelajaran ekstrakurikuler sering laki

menjadi ciri khas suatu sekolah. Hal ini dikarenakan dalam menyediakan

Page 47: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

31

jenis kegiatannya disesuaikan dengan visi dan misi serta kondisi sekolah,

terutama sekali dengan sarana dan prasarana yang tersedia, dengan

demikian setiap sekolah akan mempunyai jenis kegiatan ekstrakurikuler

yang berbeda (Sopiatun, 2010: 99).

b. Tujuan Ekstrakurikuler

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan, pasti tidak lepas dari

aspek tujuan. Karena suatu kegiatan yang dilakukan tanpa jelas

tujuannya, maka kegiatan itu akan sia-sia. Begitu pula dengan kegiatan

ekstrakulikuler tentu memiliki tujuan tertentu. Adapun tujuan dari

ekstrakurikuler diantaranya yaitu:

a) Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang sehat jasmani dan

rohani

b) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

c) Memiliki kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan

sosial

d) Budaya dan alam sekitarnya

e) Dan menanamkan sikap sebagai warga negara yang baik dan

bertanggung jawab melalui berbagai kegiatan positif dibawah

tanggung jawab sekolah (Sopiatun, 2010: 100).

Kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa diharapkan untuk

menghasilkan hasil individual, sosial, civic, dan etis. Hasil individual

adalah hasil yang berhubungan dengan peningkatan pengetahuan dan

keterampilan, serta pengembangan potensi yang dimiliki siswa. Hasil

Page 48: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

32

sosial adalah hasil yang berhubungan dengan hubungan sosial dan

kemasyarakatan untuk dapat hidup bersama dengan orang lain, sedangkan

hasil civic dan etis merupakan hasil yang berhubungan dengan adanya

persamaan dan kewajiban, tanpa diskriminasi. Selain itu, kegiatan

ekstrakurikuler memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat

mengembangkan minat dan belajar lebih banyak mengenai diri mereka

sendiri dan orang lain. Program kegiatan ekstrakurikuler sekolah

dipengaruhi oleh misi dan filosofi dan menumbuhkan lingkungan belajar,

di mana siswa dapat berkembang, belajar dan mengekspresikan dirinya

(Sopiatun, 2010: 100).

c. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler bersifat langsung dan tidak langsung

berhubungan dengan pelajaran di kelas. Kegiatan yang langsung

berhubungan dengan pelajaran di kelas disediakan oleh sekolah, antara

lain adalah:

a) Olahraga

b) Seni

c) Bimbingan Belajar

d) Karya Ilmiah Remaja

e) Baca Tulis Al- Qur‟an

Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler yang tidak langsung behubungan

dengan pelajaran di kelas adalah:

a) Paskibra

Page 49: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

33

b) OSIS

c) Pramuka

d) PMR (Palang Merah Remaja)

Kegiatan ini dibimbing oleh pelatih atau pembimbing yang berasal

dari guru atau dari luar sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler yang tidak

langsung berhubungan dengan pelajaran di kelas berfungsi untuk

penyesuaian diri dengan kehidupan, integratif, dan memberikan

kesempatan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan-tujuan bersama,

sedangkan yang langsung berhubungan dengan pelajaran di kelas

ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa

(Sopiatun, 2010: 100).

Meskipun tidak semua program ekstrakurikuler sedang di

laksanakan di SMK Al Falah Salatiga, namun kenyataannya program

ekstrakurikuler yang dilaksanakan ini terbukti dapat mempengaruhi

pembentukan karakter peserta didik.

3. Palang Merah Remaja

a. Pengertian Palang Merah Remaja

Palang Merah Remaja (PMR) adalah wadah pembinaan dan

pengembangan anggota remaja PMI, yang selanjutnya disebut PMR.

Terdapat di PMI cabang diseluruh Indonesia, dengan anggota lebih dari 3

juta orang, anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam

melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan

siaga bencana, mempromosikan. Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Palang

Page 50: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

34

Merah Remaja dan Bulan Sabit Merah Internasional, serta

mengembangkan kapasitas organisasi PMI (Susilo dkk, 2008: 1).

b. Sejarah Palang Merah Remaja

Tebentuknya Palang Merah Remaja dilatar belakangi oleh

terjadinya perang dunia 1 (1914-1918) pada waktu itu Australia sedang

mengalami peprangan. Karena Palang Merah Australia kekurangan tenaga

untuk memberikan bantuan, akhirnya mengerahkan anak-anak sekolah

supaya turut membantu sesuai dengan kemampuannya. Mereka diberikan

tugas-tugas ringan seperti mengumpulkan pakaian-pakaian bekas dan

majalah-majalah serta koran bekas. Anak-anak tersebut tehimpun dalam

suatu badan yang disebut Palang Merah Pemuda (PMP) kemudian menjadi

Palang Merah Remaja (PMR).

Pada tahun 1919 didalam sidang Liga Perhimpunan Palang Merah

Internasional diputuskan bahwa gerakan Palang Merah Remaja menjadi

satu bagian dari perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.

Kemudian usaha tersebut diikuti oleh negara-negara lain. Pada tahun 1960,

dari 145 perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sebagian

besar sudah memiliki Palang Merah Remaja. Di Indonesia pada kongres

PMI ke-IV tepatnya bulan Januari 1950 di Jakarta, PMI membentuk

Palang Merah Remaja yang dipimpin oleh Ny. Siti Dasimah dan Paramita

Abdurahman. Pada tanggal 1 Maret 1950 berdirilah Palang Merah Remaja

secara resmi di Indonesia (Muktie, 2011)

Page 51: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

35

c. Visi Misi dan Tujuan Palang Merah Remaja (PMR)

Visi dan Misi PMR yang tercantum di dalam manajemen PMR

yaitu sebagai berikut:

a. Visi PMR

PMR sebagai generasi muda kader PMI mampu dan siap

menjalankan kegiatan sosial kemanusiaan sesuai dengan prinsip-

prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.

b. Misi PMR

1) Membangun karakter kader muda PMI sesuai dengan

Prinsip Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah

Internasional serta Tri Bakti PMR

2) Menanamkan jiwa sosial kemanusiaan

3) Menanamkan rasa kesukarelaan

Tujuan Palang Merah Remaja secara umum adalah PMI memiliki

struktur, sistem dan kapasitas PMR dan Relawan yang mem adai

untuk meningkatkan kualitas pembinaan generasi muda dan memberikan

pelayanan sosial kemanusiaan yang bermutu.

Adapun tujuan secara khusus adalah sebagai berikut:

a) memberikan arah bimbingan dan pengembangan PMR dan

Relawan secara konsisten serta berkesinambungan

b) menjamin eksistensi PMR dan Relawan PMI sebagai bagian

integral dari Palang Merah Indonesia.

Page 52: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

36

d. Ruang Lingkup Palang Merah Remaja (PMR)

Ruang lingkup kegiatan Palang Merah Remaja (PMR) dikenal

dengan sebutan Tri Bakti PMR, adapun ruang lingkup tersebut

mengandung arti sebagai berikut:

1) Meningkatkan keterampilan hidup sehat

Pelatihan yang dibutuhkan adalah sanitasi dan kesehatan,

pertolongan pertama, kesehatan remaja, dan kesiapsiagaan bencana.

Sehingga menguatkan nilai karakter bersih dan sehat.

2) Berkarya dan berbakti di masyarakat

Pelatihan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan, gerakan

kepalangmerahan, sanitasi dan kesehatan, pertolongan pertama,

kesehatan remaja. Dengan kegiatan tersebut dapat menguatkan nilai

karakter kepemimpinan, peduli, kreatif, dan kerjasama.

3) Mempererat persahabatan nasional dan internasional

Pelatihan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan dan gerakan

kepalangmerahan. Sehingga dapat menguatkan nilai karakter

bersahabat dan ceria.

Berdasarkan penjelasan tersebut, kegiatan Palang Merah

Remaja sangat membantu orang lain dan masyarakat dalam bidang

sosial maupun kesehatan (Susilo, 2008: 24).

e. Prinsip-prinsip Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Internasional

Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah mempunyai

dasar dan tujuan yang sama dalam pengabdiannya. Dalam

Page 53: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

37

menjalankan misinya gerakan tidak boleh terpengaruh oleh

kepentingan apapun. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya prinsip

dasar yang dapat dijadikan pedoma dan landasan moril bagi

kehidupan organisasi yang diakui dan dihormati secara internasional.

Pada tahun 1921, komite internasional Palang Merah atau ICRC

mencoba menyusun Prinsip Dasar yang dirasa perlu sebagai dasar

dalam setiap tindakan gerakan. Teks inilah yang menjelma menjadi

prinsip-prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah

Internasional yang diproklamirkan dalam konferensi internasional

Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Unternasional di Wina Austria

tahun 1965, yaitu:

1) Kemanusiaan

Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah gerakan lahir

dari keinginan untuk memberikan pertolongan kepada korban yang

terluka dalam pertempuran tanpa membeda-bedakan mereka dan

untuk menceagah serta megatasi penderitaan sesama manusia yang

terjadi di mana pun. Tujuannya adalah melindungi jiwa dan kesehatan

serta menjamin penghormatan terhadap umat manusia. Gerakan

menumbuhkan saling pengertian, persahabatan, kerjasama dan

perdamaian abadi antar sesama manusia.

2) Kesamaan

Gerakan memberi bantuan kepada orang yang menderita tanpa

membeda-bedakan mereka berdasarkan kebangsaan, ras, aama, tingkat

Page 54: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

38

sosial atau pandangan politik. Tujuannya semata-mata adalah

mengurangi penderitaan orang per orang sesuai dengan kebutuhannya

dengan mendahulukan keadaan yang paling parah.

3) Kenetralan

Gerakan tidak memihak atau melibatkan diri dalam

pertentangan politik, ras, agama atau ideologi.

4) Kemandirian

Gerakan bersifat mandiri. Setiap perhimpunan nasional

sekalipun merupakan pendukung bagi pemerintah di bidang

kemanusiaan dan harus menaati peraturan hukum yang berlaku di

negara masing-masing, namun gerakan bersifat otonom dan harus

menjaga tindakannya agar sejalan dengan prinsip dasar gerakan.

5) Kesukarelaan

Gerakan memberi bantuan atas dasar sukarela tanpa unsur

keinginan untuk mencari keuntungan apapun.

6) Kesatuan

Didalam satu negara hanya boleh ada satu perhimpunan

nasional dan hanya boleh memilih salah satu lambang yang

digunakan. Palang Merah atau Bulan Sabit Merah. Gerakan bersifat

terbuka dan melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayah

negara yang bersangkutan.

7) Kesemestaan

Page 55: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

39

Gerakan bersifat semesta. Artinya, gerakan hadir di seluruh

dunia. Setiap perhimpunan nasional mempunyai status yang sederajat,

serta memiliki hak dan tangung jawab yang sama dalam membantu

satu sama lain (Susilo, 2008: 18-19)

f. Manajemen Palang Merah Remaja

Manajemen PMR merupakan proses pembinaan dan

pengembangan anggota remaja PMI agar dapat mendukung

peningkatan kapasitas organisasi dan pelayanan PMI. Adapun

tujuannya adalah membangun dan mengembangkan karakter PMR

yang berpedoman pada prinsip kepalangmerahan untuk menjadi

relawan masa depan. Proses manajemen PMR dapat digambarkan

sebagai berikut: (Susilo, 2014:2-30)

a) Perekrutan

Perekrutan adalah peningkatan jumlah anggota dan kelompok

PMR. Melalui proses promosi, pendaftaran, dan wawancara, maka

perekrutaf. n memberitahukan remaja bahwa dengan bergabung dengan

PMI, mereka dapat melakukan sesuatu yang memang mereka ingin

lakukan. Perekrutan dilakukan minimal setahun sekali pada bulan Juli-

Agustus, sebagai bulan perekrutan nasional sekaligus memperingati

hari Remaja Internasional dan hari PMR (12 Agustus).

Adapun sasaran perekrutan adalah yaitu:

Sekolah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA atau sederajat) dan

luar sekolah

Page 56: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

40

Remaja berusia 10-17 tahun

Adapun anggota PMR yaitu:

Anggota Remaja Pmi berusia 10-12 tahun atau setingkat SD/MI/

sederajat dapat bergabung sebagai anggota PMR Mula

Anggota Remaja PMI berusia 12-15 tahun atau setingkat

SMP/MTs/sederajat dapat bergabung sebagai anggota PMR Madya

Anggota Remaja PMI berusia 15-17 tahun atau setingkat

SMU/SMK/MA/sederajat dapat bergabung sebagai anggota PMR Wira.

b) Proses Pelatihan

pelatihan merupakan proses pembekalan pengetahuan,

keterampilan dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas-tugas

kepalangmerahan sesuai dengan prinsip dasar gerakan Palang Merah

dan Bulan Sabit Merah Internasional.

Pelatihan bertujuan menguatkan karakter (kualitas positif)

anggota PMR untuk meningkatkan ketrampilan hidup sehat dan

menjadi calon relawan, anggota PMR tidak hanya tahu dan trampil,

tetapi juga perlu memahami dan menerapkan yang telah mereka

pelajari, dalam proses pelatihan.

Proses pelatihan dapat dilakukan oleh PMI cabang maupun

Unit PMR, sesuai kurikulum yang telah ditetapkan. Waktu

pelaksanaan menyesuaikan dengan kalender pendidikan, berintegrasi

Page 57: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

41

dengan kegiatan-kegiatan tertentu, maupun waktu-waktu yang telah

disepakati bersama antara PMI cabang, fasilitator/pelatih, dan anggota

PMR.

Pada awal pelatihan seluruh anggota PMR akan mendapatkan

informasi mengenai cakupan materi dan tujuan yang akan dicapai.

Pada tahap ini pelatih maupun fasilitator mengidentifikasi anggota

yang baru pertama bergabung dengan PMR, dan anggota yang

melanjutkan keanggotaannya (misalnya dari anggota PMR mula

melanjutkan ke PMR Madya). Anggota yang baru berabung akan akan

mengikuti proses pelatihan sejak awal, sedangkan yang melanjutkan

keanggotannya maka dapat dilibatkan sebagai asisten untuk

membentu teman-temannya memahami materi. Suatu sistem

penghargaan, pengakuan, pemantauan, dan evaluasi tingkat

pengetahuan, keterampilan, pemahaman, dan sikap dirancang dalam

bentuk syarat kecakapan PMR.

Materi-materi yang diberikan dalam kegiatan pelatihan

tercantum di dalam kurikulum pelatihan PMR. Isi dari kurikulum

PMR yaitu, sebagai berikut:

c) Tri bakti PMR

Pelatihan yang dibutuhkan agar menguatkan karakter untuk

melaksanakan Tri Bakti PMR antara lain: (Susilo, 2008: 23)

Page 58: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

42

Meningkatkan keterampilan hidup sehat dengan pelatihan sanitasi

dan kesehatan, pertolongan pertama, kesehatan remaja, dan

kesiapsiagaan bencana.

Berkarya dan berbakti di masyarakat dengan pelatihan

kepemimpinan, gerakan kepalangmerahan, sanitasi dan kesehatan,

pertolongan pertama, kesehatan remaja

Mempererat persahabatan nasional dan internasional dengan

kepemimpinan dan gerakan kepalangmerahan.

d) Pengakuan dan Penghargaan

Pengakuan dan penghargaan bertujuan memotivasi PMR agar

tetap bersama dengan PMI, memberikan rasa bangga dan kesadaran akan

kualitasnya bahwa meskipun masih remaja mereka dapat berperan untuk

kemanusiaan, meningkatkan kepercayaan diri dan komitmen, dan

meningkatkan kualitas kegiatan kepalangmerahan.

e) Pemantauan dan Evaluasi

Pemantauan dan evaluasi bertujuan untuk mengukur pencapaian

dalam proses pembinaan dan pengembangan PMR, sehingga

menghasilkan usulan untuk perubahan atau perbaikan. (Susilo, 2008: 31)

PMI harus mengetahui apakah anggota PMR telah melaksanakan

hak dan kewajibannya dengan tepat, sedangkan anggota PMR juga perlu

mengetahui apakah mereka telah melaksanakan tugas dengan baik.

Pemantauan dan evaluasi adalah proses berkelanjutan dan melekat

dikeseluruhan siklus.

Page 59: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

43

Memerlukan waktu untuk memantau bagaimana mereka

melakukan kegiatan, apa yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas

dan menjawab kebutuhan mereka, merupakan sebagian dari tahapan

pemantauan dan evaluasi, yang jika tidak dilakukan menunjukkan

ketidakpedulian PMI terhadap kualitas anggota, kegiatan, dan Tri Bakti

yang sedang dan telah dilakukan.

Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara berjenjang dari

PMI pusat ke daerah minimal setahun sekali, PMI daerah ke cabang

minimal 2x pertahun, dan PMI cabang ke unit PMR minimal 1x perbulan

(Susilo, 2008: 30).

B. Kajian Penelitian Terdahulu

Dasar atau acuan berupa teori-teori atau temuan-temuan dari

berbagai hasil penelitian sebelumnya merupakan hal yang kiranya perlu

untuk dijadikan sebagai data acuan atau pendukung bagi penelitian ini.

hasil penelitian terdahulu yang hampir memiliki kesamaan topik dengan

penelitian yang dilakukan peneliti diantaranya yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan Vina Oktaviani, Slamet Subagya, M.H. Sukarno

yang berjudul Penanaman nilai-nilai Pendidikan Karakter Dalam

Kegiatan Ekstrakulikuler Palang Merah Remaja (PMR) pada Siswa kelas

VII SMP Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2015-2016. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa cara yang dilakukan oleh PMR SMP Negeri 1

Surakarta dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa adalah

melalui: (1) cara yang dipraktekkan terlebih dahulu oleh pembina atau

Page 60: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

44

pelatih (2) pembiasaan melalui kegiatan sehari-hari dan (3) kegiatan

lapangan yang melibatkan siswa secara langsung. Nilai karakter yang

ditanamkan dalam kegiatan ekstrakulikuler PMR adalah peduli

lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab, kemandirian, religius, disiplin,

toleransi. Kendala yang dihadapi dalam menanamkan nilai-nilai karakter

melalui kegiatan ekstrakulikuler PMR adalah tingkat kebosanan siswa

dalam kegiatan pemberian materi sehingga diatasi dengan memperbanyak

kegiatan lapangan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Rika Mawar Hastuti, yang berjudul

Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Moral Sosial Melalui Kegiatan

Ekstrakulikuler Palang Merah Remaja (PMR) di SMP Negeri 6 Surakarta

tahun ajaran 2012/2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

implementasi penanaman nilai-nilai moral sosial melalui ekstrakurikuler

Palang Merah Remaja di SMP 6 Surakarta sudah dilakukan. Pembelajaran

di kelas diberikan dalam bentuk penyampaian materi menggunakan

pengajaran yang menarik dengan memberi contoh nyata melalui

penggunaan media visual maupun audiovisual. Pembelajaran praktek yaitu

melalui kegiatan kegiatan penugasan seperti, pemberian pertolongan

pertama di lingkungan sekolah, merawat teman yang sakit di Unit

Kesehatan Sekolah dan membantu dokter sekolah setiap hari rabu.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yunarsih yang berjudul Implementasi

Kegiatan Eksrakurikuler Palang Merah Remaja dalam Pembentukan

Karakter peserta didik MTs Negeri Model Makassar. Hasil penelitian

Page 61: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

45

menunjukkan bahwa karakter peserta didik yang mengikuti kegiatan PMR

mayoritas positif, diantaranya pelayanan kesehatan sekolah, pengadaan

piket kebersihan, latihan 1 kali pekan, mengadakan bakti sosial, dan

mengadakan kunjungan sosial. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

dalam pembentukan karakter peserta didik adalah dimulai dari dalam diri

sendiri dan kebijakan dari pihak madrasah,

4. Penelitian yang dilakukan oleh Dani Pratomo yang berjudul Pelaksanaan

Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja Unit 74 SD Negeri

Bhayangkara Yogyakarta. Hasil penelitian ini adalah menunjukkan bahwa

perencanaan kegiatan ekstrakurikuler dilakukan oleh pelatih

ekstrakurikuler Palang merah Remaja kemudian diseleksi dalam rapat

sekolah dan hasilnya dijabarkan dalam program kegiatan. Pelaksanaan

kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja diikuti oleh sebagian siswa

kelas V SD Negeri Bhayangkara, siswa dilibatkan secara aktif dalam

program kegiatan yang dapat membantu perkembangan sosial dan

emosiaonal siswa.

Berdasarkan beberapa kajian pustaka diatas, dapat disimpulkan

bahwa ke empat penelitian tersebut saling berkaitan dalam penanaman

nilai karakter dalam kegiatan ekstrakulikuler Palang Merah Remaja,

sedangkan peneliti lebih khusus pada penguatan nilai-nilai karakter pada

kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja pada tingkat Wira atau

SMA sederajat.

Page 62: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

46

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dari segi pelaksanaan pengumpulan data, penelitian ini

termasuk penelitian lapangan (field research) yang berlokasi di SMK

Al Falah Salatiga. Penelitian lapangan adalah suatu penelitian yang

dilakukan dilapangan atau di lokasi penelitan, suatu tempat yang

dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala obyektif yang terjadi di

lokasi tersebut (Fathoni, 2011:96).

Selanjutnya, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

karena sifatnya deskriptif-analitis yang mana data yang diperoleh

seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, anlisis

dokumen, catatan lapangan, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-

angka (Asmani, 2017: 75).

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode

penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena

yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang lampau. Penelitian

ini tidak mengadakan manipulasi atau perubahan pada variabel-

variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.

Penggambaran kondisi bisa individual atau menggunakan angka-angka

(Sukmadinata, 2006: 5).

Page 63: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

47

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif

deskriptif, karena penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau

perubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu

kondisi apa adanya. Kondisi bisa diteliti melalui kepala sekolah, guru,

pembina, pengurus serta peserta PMR atau melalui data-data, untuk

mengetahui penguatan nilai-nilai karakter siswa dalam kegiatan

ekstrakurikuler PMR.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lembaga pendidikan, yaitu SMK Al

Falah Salatiga yang beralamat di Jalan Bima no 2 Dukuh Ngemplak

Sidomukti Salatiga.

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juli- Agustus

kedepan.

C. Sumber Data

Yang dimaksud sumber dengan sumber data dalam penelitian

adalah subyek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2014: 172).

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang dibuat oleh peneliti

dengan maksud khusus untuk menyelesaikan permasalahan yang

sedang ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti

langsung dari sumber pertama atau tempat obyek peneliti yang

dilakukan.

Page 64: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

48

Sumber data primer ini diperoleh dari informan. Informan utama

dalam penelitian ini adalah pembina dan peserta PMR. Adapun

objek penelitian ini adalah tentang penguatan nilai karakter

ta‟awun siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah

Remaja.

b. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat dari sumber bacaan

dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari dokumen-

dokumen berupa catatan, laporan, foto-foto dan lainnya. Peneliti

menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat hasil temuan

dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui

wawancara dan pengamatan.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah berbagai cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data, menhimpun, megambil, atau menjaring data

penelitian (Suwartono, 2014:41).

Untuk mengatahui data-data di lapangan, maka digunakanlah

bebrapa teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi dan

dokumentasi.

a. Observasi

Metode observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki

(Hadi, 2002: 136). Dalam observasi ini peneliti melakukan

Page 65: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

49

pengamatan langsung dalam pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler

PMR dan cara penguatan nilai-nilai karakter dalam kegiatan

tersebut.

b. Wawancara

Dari penjelasan buku karangan Suharsini Arikunto dapat

diambil kesimpulan bahwa wawancara adalah sebuah dialog yang

dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari

terwawancara. Disini penulis menggunakan pedoman wawancara

dalam bentuk “semi structured” dalam hal ini mula-mula

menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur,

kemudian satu persatu diperdalam dalam mengorek keterangan

lebih lanjut (Arikunto, 2014: 270). Dalam penelitian ini peneliti

akan melakukan wawancara kepada pembina ekstrakurikuler PMR,

pelatih atau pengajar ekstrakurikuler PMR, dan peserta

ekstrakurikuler PMR.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, legger,agenda dan sebagainya

(Arikunto, 2014: 274). Penelitian ini peneliti meggunakan

dokumentasi foto dan dokumentasi adminitrasi. Dokumentasi foto

berupa foto-foto kegiatan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler

PMR. Dokumentasi administratif berupa pengumpulan dokumen-

Page 66: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

50

dokumen administratif yang berhubungan dengan pelaksanaan

kegiatan ekstrakurikuler PMR dan juga gambaran umum SMK Al

Falah Salatiga. Metode ini digunakan sebagai salah satu pelengkap

dalam memperoleh data.

E. Analisis Data

Analisis data kualitatif (Bogdan & Biklen, 1982) adalah upaya

yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan

data, memilah milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa

yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain. Analisis data kualitatif (Seiddel, 1998)

prosesnya sebagai berikut:

a. Mencatat peristiwa yang ada di lapangan berupa catatan, kemudian

diberi kode sehingga sumber data dapat ditelusuri

b. Mengumpulkan, memilah-milah, melakukan klasifikasi, membuat

ikhtisar, mensintesiskan, dan memberi indeks

c. Berfikir untuk memperjelas kategori data sehingga data yang ada

bermakna dengan mencari dan menemukan pola serta hubungan-

hubungan dan membuat temuan-temuan umum (Suwandi, 2008:

193).

F. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam penelitian ini untuk mendapatkan keabsahan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi. Triangulasi adalah

Page 67: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

51

teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar

data itu sebagai pembanding terhadap data data itu ( Moleong, 2009:

330). Dalam penelitian ini teknik triangulasi akan digunakan pada

sumber-sumber yang diasumsi banyak informasi yang akan didapat.

Triangulasi yang akan digunakan adalah triangulasi teknik. Triangulasi

teknik dilakukan dengan memakai beberapa metode penelitian dalam

menggali data sejenis, misalnya wawancara, observasi, dan angket

(Cahyo, 2018: 13).

Dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi.

Triangulasi yang digunakan, yaitu triangulasi teknik dan triangulasi

sumber.

a. Triangulasi teknik adalah cara yang digunakan untuk mengecek

kebenaran data yang dilakukan dengan cara wawancara, kemudian

hasil wawancara bisa di cross check dengan bukti data-data

ataupun observasi. Wawancara tersebut antara lain, bagaimana

penguatan nilai-nilai karakter siswa melalui kegiatan

ekstrakurikuler PMR?

b. Triangulasi sumber adalah membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu

dan sumber yang berbeda. Sumber yang dimaksud adalah kepala

sekolah, pembina PMR, dan pelatih dengan pertanyaan yang sama.

Page 68: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

52

BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. PAPARAN DATA

1. Profil Sekolah

a. Sejarah Berdirinya SMK Al Falah Salatiga

SMK Al Falah SMK Al Falah Salatiga berdiri pada tahun 2005,

diatas naungan yayasan AL Falah, antara lain dibidang pendidikan

meliputi pondok pesantren AL Falah dan SMK Al Falah. Yang didirikan

oleh pemimpin pondok pesantren Al Falah, KH Muhammad Zoemri RWS.

Konsentrasi pada jurusan Teknik Otomotif dan Tata Busana. Pada

mulanya, KH Zoemri menerima siswa dalam lingkungannya dan diikiti

oleh mahasiswa dari daerah lain. Yayasan Al Falah bergerak dibidang

pendidikan pondok pesantren Al Falah dan SMK Al Falah. Konsentrasi

pada jurusan tehnik penguatan dibidang agama, sehingga lulusan yang

dihasilkan akan memiliki kemampuan serta tehnis berkompeten diikuti

kematangan mental keagamaan yang kuat. Diharapkan setiap lulusan akan

lebih siap menghadapi kehidupan dunia kerja yang nyata dengan

dihadapkan pada persaingan yang rapat. Sekolah ini sangat mengalami

perkembangan yang sangat pesat baik mengenai tenga pengajar, jumlah

murid, maupun sarana dan prasarana.

Page 69: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

53

b. Lokasi Sekolah

SMK Al Falah berlokasi di jl Bima No. 2 kel. Dukuh Ngemplak

kec. Sidomukti kota Salatiga terletak di ujung barat kota Salatiga yang

berdekatan dengan kabupaten Semarang. Telp (0298) 321685.

c. Visi dan Misi Sekolah

Visi: Visi SMK Al Falah yaitu “Menyiapkan tamatan yang

berkompeten dan berakhlak mulia”

Misi:

Adapun misi yang diharapkan dapat mendukung visi

tersebut adalah:

1) Menyiapkan tamatan yang menguasai IPTEK dan beragamis

2) Menyiapkan tamatan yang mandiri, cerdas, dan jujur

3) Menyiapkan tamatan yang berjiwa kewirausahaan

4) Menyiapkan tamatan yang berkompeten di bidang

keahliannya.

5) Menyelenggarakan sekolah berkarakter

d. Tujuan Sekolah

Tujuan sekolah dari SMK Al Falah adalah:

a. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta

mengembangkan sikap profesionalitas

b. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, kompetisi dan

mengembangkan kemampuan diri

Page 70: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

54

c. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi

kebutuhan usaha dan industri pada saat ini maupun masa

mendatang

d. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga Indonesia yang

produktif, adaptif dan kreatif

e. Menambah kelengkapan dan media pembelajaran sesuai

dengan perkembangan teknologi yang mengacu pada standar

kompetensi

f. Meningkatkan keterampilan guru dan siswa dalam mengikuti

perkembangan teknologi

g. Menambah peralatan praktik atau sarana pendukung yang

belum dimiliki sekolah

h. Meningkatka keimanan dan ketaqwaan peserta didik

i. Mengajarkan peserta didik agar menjadi warga negara yang

bertanggung jawab

j. Melatih peserta didik agar dapat menerapkan pola hidup sehat,

memiliki wawasan pengetahuan dan seni.

e. Program keahlian

Beberapa program keahlian yang diajarkan di SMK Al Falah

Salatiga antara lain sebagai berikut:

a. Teknik Otomotif (TO)

b. Tata Busana (TB)

Page 71: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

55

f. Data Guru dan Karyawan

a. Data Guru

Tenaga pendidik (guru) SMK Al Falah Salatiga tahun 2017/2018

adalah sebagai berikut:

No Nama Mata Pelajaran Tugas Tambahan

1. Samsidi, S.Pd. Kim.,

M.Pd

Kimia Kepala Sekolah

2. Dra. Tri Fatichah. H B. Inggris dan

B. Jawa

3. Meyla Kurniawati,

S.Pd

matematika Pembina OSIS

4. Eka Candra Satria,

M.Pd

PJOK dan KKPI Waka Kurikulum

5. Sri Widyaningsih,

S.Pd.I

Bahasa Inggris

dan seni budaya

6. Sutoyo, S.Pd PAI dan Aswaja

7. Nikmah, S. Pd Produktif TB KAPRODI TB

8. Umi Anisah, S. Pd PKN

Page 72: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

56

b. D

a

t

a

K

k

k

b. karyawan (Karyawan Tata Usaha)

Adapun karyawan tata usaha SMK Al Falah Salatiga adalah

sebagai berikut:

No Nama Jabatan

1. Tri Juniarti, S.E Ketua TU

2. Edi Pramono Bendahara TU

9. Sri Wahyuni, S. Pd Bahasa

indonesia

10. Ika Kurniawati, S. Pd BK

11. M. Samsuri Produktif TO

12. Nazillatur Rohmiyati,

M.Pd

IPA dan Fisika

13. Rinta Sari, S. Pd IPS dan

Kewirausahaan

14. Naela Fadlil, S. Pd Produktif TO KAPRODI TO

15. Aris Hidayati, S.Pd Produktif TB

Page 73: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

57

g. Keadaan Peserta Didik

Keadaan peserta didik yang ada di SMK Al Falah pada

umumnya mempunyai prestasi yang baik dan mempunyai berbagai

macam bakat yang telah dikembangkan secara terprogram. Adapun

jumlah daftar peserta didik adalah sebagai berikut:

No. Kelas L P Jumlah

1. X 54 17 71

2. XI 28 19 47

3. XII 25 28 53

Jumlah siswa 171

h. Sarana dan prasarana

Sarana prasarana merupakan fasilitas pendidikan yang

sangat menunjang berlangsungnya proses belajar mengajar.

Adapun sarana prasarana SMK Al Falah Salatiga dapat dikatakan

cukup lengkap, karnea dari hasil penelitian dapat diketahui

hasilnya sebagai berikut:

No Ruang Jumlah

1. Ruang Kepala Sekolah 1

Page 74: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

58

2. Ruang Kantor Guru 1

3. Ruang Tata Usaha 1

4. Ruang Osis 1

5. Ruang kelas 6

6. Aula 1

7. Ruang UKS 1

8. Ruang Perpustakaan 1

9. Masjid 1

10. Ruang Koperasi 1

11. Ruang Lab. Komputer 1

12. Ruang Multimedia 1

13. Ruang Lab. Bahasa 1

14. Wifi 1

15. Kamar Mandi/ WC Guru 2

16. Kamar Mandi/ WC siswa 2

Page 75: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

59

2. Data Karakter

a. Bentuk-bentuk karakter tolong menolong (ta’awun) siswa apa saja

yang muncul melalui kegiatan ekstrakurikuler PMR di SMK Al

Falah Tahun ajaran 2017/2018?

Berdasarkan pendapat MK selaku pembina PMR di SMK Al

Falah mengungkapkan bahwa:

“bentuk karakter tolong menolong (ta‟awun) yang muncul

dalam kegiatan PMR itu banyak mb, diantaranya peduli sosial,

karena peduli sosial sangat dibutuhkan dalam kehidupan

bermasyarakat. Kemudian gotong royong dan kerjasama yaitu

bekerja secara bersama-sama saling membantu untuk mencapai

tujuan bersama”(MK/23-07-2018/09.10 WIB).

Senada dengan hal di atas MH Selaku ketua PMR menyatakan bahwa:

“bentuk karakter tolong menolong (ta‟awun) yang muncul

dalam kegiatan PMR diantaranya yaitu: yang pertama yaitu,

anak PMR harus mempunyai jiwa penolong yang tinggi,

kemudian kerjasama antar tim, karena disini dalam PMR

tidaklah bekerja sendiri melainkan bersama tim, peduli sosial

mengajarkan kita untuk selalu peduli terhadap sesama karena

kita hidup di dunia tidak sendiri, jadi kita di PMR harus

memiliki jiwa soaialis yang tinggi terhadap sesama”(MH/23-

07-2018/10.02 WIB).

Sedangkan menurut MD selaku wakil PMR menuturkan bahwa:

“menurut saya, bentuk karakter tolong menolong (ta‟awun)

yang muncul dalam ekstrakurikuler PMR diantaranya karakter

peduli sesama, kerja keras, gotong royong, peduli sosial dan

suka rela. (MD/28-07-2018/14.30 WIB).

Kemudian dari DN salah satu peserta menuturkan bahwa:

“bentuk karakter tolong menolong (ta‟awun) yang muncul saat

PMR itu tolong menolong, misalnya saat upacara ada yang

sakit kemudian di tolong dan di bawa ke UKS, tolong

menolong saat kemah juga, peduli sosial saat ada bancana,

bekerjasama atau gotong royong dalam melaksanakan tugas

Page 76: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

60

dalam ekstrakurikuler PMR di sekolah maupun di luar

sekolah” (DN/28-07-2018/14.44 WIB).

b. Pelaksanaan penguatan nilai karakter tolong menolong (ta’awun)

siswa melalui program ekstrarulikuler PMR di SMK Al Falah

Berdasarkan data yang ada maka diantara pelaksanaan

penguatan nilai karakter tolong menolong (ta‟awun) siswa melalui

kegiatan PMR adalah sebagai berikut,

Menurut MK selaku pembina PMR di SMK Al Falah menuturkan:

”Tolong menolong yang dilakukan di PMR disini yaitu:

pertolongan pertama, karena pertolongan pertama merupakan

pemberian pertolongan segera kepada korban sakit atau cidera

yang memerlukan penanganan medis dasar. Contohnya pada

setiap hari senin saat upacara bendera, terkadang banyak

ditemui siswa yang pingsan atau pusing karena terlalu lama di

bawah terik matahari, maka tugas anggota PMR adalah

berjaga-jaga dibelakang barisan. Pertolongan pertama apabila

kejadian itu terjadi yaitu membawa siswa ke UKS serta

memberikan atau mengoleskan minyak kayu putih dibagian

leher, perut serta aroma minyak kayu putih pada hidung siswa.

Karena pada materi PMR sudah di ajarkan tentang mengenal

obat-obatan dan cara menanggulangi sakit ringan. Jadi kalau

penguatannya disini yang pertama itu anak-anak diajarkan

bagaimana cara tersebut diatas dilakukan, kemudian dibiasakan

dan dilatih konsisten untuk terlaksananya kegiatan tersebut,

maka akan muncul menjadi kebiasaan seolah-olah itu menjadi

pekerjaan anak PMR gitu, lalu menjadi karakter dan menjadi

budaya yang akan melekat pada diri seorang PMR. (MK/23-07-

2018/ 09.15 WIB).

MD adalah siswi kelas XII TB yang mengikuti PMR sejak

kelas X, MD termotivasi ikut PMR karena dia memiliki keinginan

menjadi jiwa penolong, MD sendiri merupakan salah satu pengurus

Page 77: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

61

PMR disekolahnya, berikut penjelasan dari MD mengenai penguatan

nilai karakternya:

“saya termotivasi ingin memiliki rasa jiwa penolong, dengan

berjalannya waktu mengikuti kegiatan PMR dan berproses

didalamnya, saya telah banyak mendapatkan pengalaman,

diantaranya saya menemukan sikap tolong menolong untuk

sesama contohnya yaitu pertolongan pertama atau melakukan

penanganan atau cara dasar pada siswa yang mengalami

pusing, pingsan, dan luka pada saat sekolah. Kemudian dalam

melakukan penolongan tersebut dibutuhkan suka rela untuk

menolong, jadi kita sebagai PMR dibutuhkan suka rela juga,

karena jika tidak ada suka rela masa kita menolong orang lain

mengharapkan imbalan, yaa dalam PMR sendiri harus memiliki

rasa suka rela dimanapun berada” (MD/23-07-2018/ 09.40

WIB).

Kemudian MH melanjutkan:

“seorang PMR menurut saya harus meningkatkan jiwa sosialis

atau tolong menolong yang tinggi, karena setelah mereka lulus

sekolah nanti mereka akan berhadapan langsung dengan

masyarakat sehingga mereka harus belajar bagaimana cara

menyikapi dan mengambil sikap terhadap masyarakat sendiri,

disini diajarkan dulu, kemudian akan menjadi kebiasaan

anggota maka akan tumbuh karakter tolong menolong itu

sendiri, kemudian karakter peduli sosial juga muncul dalam

kegiatan ini seperti bakti sosial mengumpulkan pakaian-

pakaian bekas atau melakukan penggalangan dana untuk di

beriakn bantuan kepada korabn bencana.” (MH/23-07-10.30

WIB ).

Sedangkan menurut WRP menuturkan bahwa

“Dalam kegiatan PMR yang pertama kita dilatih untuk

menerapkan materi pertolongan pertama pada pasien, yaitu

dengan cara kita melakukan siap jaga pertolongan pertama

pada saat upacara bendera hari senin, para anggota PMR

berjaga-jaga dibelakang peserta upacara, agar apabila ada

peserta yang mengalami pusing atau pingsan, yang kita

lakukan adalah membawa pasien ke UKS dan mengoleskan

minyak kayu putih untuk mereleksikan kondisi tubuh”

(WRP/26-07-2018/15.45 WIB).

Page 78: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

62

Pernyataan tersebut didukung oleh pendapat MT yang dituturkan

sebagai berikut:

“Tugas utama kita dalam PMR yaitu melakukan pertolongan,

pertolongan yang dilakukan di sekolah kita yaitu pertolongan

pertama pada saat upacara apabila ada siswa yang pingsan atau

pusing dan penanganan medis dasar. Dengan tujuan agar siswa

dapat membentuk karakter jiwa penolong dan memotivasi bagi

teman-teman agar berperilaku hidup sehat dan membentuk

siswa menjadi calon relawan masa depan, jadi saya sangat

senang di PMR sendiri, gotong royong disini juga diajarkan

oleh PMR yaitu dengan cara melaksanakan tugas dimanapun

secara kompak untuk mancapai tujuan bersama” (MT/26-07-

2018/14.45 WIB)

c. Faktor pendukung dan penghambat dalam penguatan karakter

tolong menolong (ta’awun) siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler

PMR di SMK Al Falah Salatiga

Hasil wawancara dengan beberapa responden menyimpulkan

beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan PMR,

sebagaimana uraian dibawah ini:

1) Faktor Pendukung

a) PMR sangat dibutuhkan sekolah

“faktor yang mendukung kegiatan itu adalah kita memang

sangat membutuhkan mereka (PMR). Karena kita sangat

membutuhkan saat kegiatan upacara hari senin dan saat

kemah di luar apabila ada yang sakit, maka anak PMR yang

mengatasinya” (MK/23-07-2018/ 09.15 WIB).

b) Semangat para anggota PMR

“faktor yang mendukung dalam kegiatan PMR menurut

saya adalah semangat dan keinginannya anggota PMR

untuk mengetahui atau mempelajari lebih dalam tentang

PMR” (RA/26-07-2018/15.23 WIB).

Page 79: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

63

c) Adanya Kerjasama dan kekompakan anggota PMR

“faktor yang mendukung menurut saya yaitu adanya

kerjasama anggota PMR untuk menyelesaikan suatu

masalah atau mengatasi suatu hal, karena dalam suatu

organisasi sangat dibutuhkan kerjasama dan kekompakan

dimanapun berada” (MH/23-07-2018/11.05 WIB).

d) Keinginan untuk memiliki jiwa penolong

“Karena saya ingin menolong orang lain baik itu siapapun

dan hidup sehat karena kalau sakit tidak enak, hidup sehat

yang dimulai dari dalam diri sendiri kemudian baru ke

teman-teman dengan cara memotivasi teman agar

berkeinginan sehat terus” (WRP/26-07/2018/15.00 WIB).

2) Faktor Penghambat

a) Terbatasnya dana

“menurut saya hambatan yang biasa dialami disini yaitu

masalah dana, apabila kita mau mengadakan acara praktik,

otomatis kita mencari bahan untuk praktik itu sendiri, tapi

kita biasanya kalau mau praktik kita iuran bareng-bareng

untuk membeli bahan paktik tersebut. Yang kedua sarana

dan prasarananya, yaa dari awal aja dananya nggak ada yaa

kita nggak bisa untuk menambah sarana juga, yaa terpaksa

kita seadanya saja dan dari anggota sendiri kadang

semangatnya kendor”(MH/23-07-2018/11.05 WIB).

Selain masalah pendanaan, hambatan dalam kegiatan

PMR sendiri menurut MT sebagai anggota menuturkan,

b) Kurangnya Anggota PMR

“kalau hambatannya menurut saya itu kurangnya anggota

PMR di SMK Al Falah, jadinya yang ikut PMR sedikit,

maka cara mengatasinya dengan mempromosikannya

dengan baik sehingga yang tertarik untuk mengikuti PMR

banyak. Yang kedua kurangnya perhatian dari pihak guru

atau pembina, jadi seolah olah pembina langsung melempar

tanggungan kepada pengurusnya” (MT/26-07-2018/15.05

WIB).

Page 80: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

64

MK melanjutkan hambatan yang dialami selama

kegiatan PMR yaitu:

c) Siswa kurang semangat

“kalau hambatannya menurut saya yaitu, dari siswa sendiri

kadang-kadang kurang adanya semangat, kadang siswa

semangatnya kendor gitu, yang kedua itu keterbatasan

waktu dalam ekstrakurikuler PMR, kegiatan PMR hanya 1

jam tiap pertemuan atau seminggu sekali, jadi kurang

efektifnya waktu, padahal setelah pemberian materi

langsung dilanjutkan praktik, pemberian materi saja sudah

memerlukan waktu lama untuk mencatat, belum nanti

praktiknya juga, jadi kurangnya waktu itu merupakan

hambatan yang dialami saat ekstrakurikuler PMR” (MK,

23-07-2018/09.18 WIB).

Kemudian MI menambahkan:

“tidak ada guru yang mendampinginya dan kita belajar

PMR dengan kaka senior, seharusnya ada guru yang

membimbing dan mendampinginya. Dan juga anggotanya

jarang berangkat”(MI/26-07-2018/15.32 WIB).

d) Kurang efektifnya waktu

“yang kedua itu keterbatasan waktu dalam ekstrakurikuler

PMR, soalnya juga di kalangan pondok, pondok kalau sore

juga ngaji jadi pulangnya tidak boleh sore-sore, kegiatan

PMR hanya 1 jam tiap pertemuan atau seminggu sekali,

jadi kurang efektifnya waktu, padahal setelah pemberian

materi langsung dilanjutkan praktik, pemberian materi saja

sudah memerlukan waktu lama untuk mencatat, belum

nanti praktiknya juga, jadi kurangnya waktu itu merupakan

hambatan yang dialami saat ekstrakurikuler PMR” (MK,

23-07-2018/09.18 WIB).

B. ANALISIS DATA

Pada bagian ini penulis akan menguraikan gagasan peneliti,

berdasarkan temuan peneliti sebagaimana telah diuraikan pada bagian

Page 81: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

65

sebelumnya. Analisis ini mencangkup bentuk karakter tolong menolong

(ta‟awun) siswa yang muncul dalam kegiatan PMR, cara penguatan nilai

karakter tersebut, dan juga tentang hambatan yang di alami selama

kegiatan PMR berlangsung sebagaimana uraian tersebut di bawah ini:

1. Hasil wawancara dengan beberapa responden menyimpulkan bahwa

bentuk karakter tolong menolong (ta‟awun) siswa yang muncul pada

kegiatan PMR di SMK Al Falah Salatiga adalah sebagai berikut:

a. Sikap Peduli Sosial, merupakan sikap dan tindakan yang selali ingin

memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

Dalam kegiatan Palang Merah Remaja (PMR) dilatih untuk bersikap

Peduli sosial dikarenakan sikap ini sangat dibutuhkan dalam

kehidupan bermasyarakat. Sebagai makhluk sosial, manusia

bergantung pada orang lain untuk melanjutkan hidupnya. Oleh karena

itu, anggota Palang Merah Remaja (PMR) di SMK Al Falah Salatiga

dilatih untuk mempunyai sikap kepedulian sosial. Hal ini ditunjukkan

dari kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan melalui ekstrakurikuler

Palang Merah Remaja (PMR), seperti memberikan pertolongan

pertama untuk menangani siswa yang sakit dalam berbagai kegiatan di

sekolah, elakukan bakti sosial, dan membantu kegiatan-kegiatan sosial

lainnya yang dilakukan di sekolah.

b. Gotong royong, merupakan kemampuan bekerjasama untuk

memperjuangkan kebaikan bersama bagi masyarakat luas, terutama

yang sangat membutuhkan, marginal dan terabaikan di dalam

Page 82: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

66

masyarakat. Dalam kegiatan ekstrakuriler Palang Merah Remaja

(PMR) dilatih untuk memiliki jiwa yang suka membantu sama lain

atau gotong royong dalam melaksanakan suatu tugas secara bersama-

sama dengan penuh suka rela. Kaena dengan gotong royong maka

akan timbul kebersamaan dalam dalam keikhlasan, tanpa saling

memanfaatkan tetapi saling memberi dukungan, membantu dan

menolong, dalam menciptakan kebaikan demi bakti kepada

lingkungan masyarakat sekitar.

c. Kerjasama, merupakan kerja bareng antar sesama atau lembaga untuk

melakukan suatu kegiatan yang saling menguntungkan bagi pihak satu

dengan yang lainnya. Contoh Kegiatan ini di dalam ekstrakurikuler

Palang Merah Remaja adalah bekerjasama dengan sekolah lain yaitu

latihan gabungan antar sekolah se salatiga, dengan tujuan bertukar

pengalaman atau wawasan tentang Palang Merah Remaja supaya

sekolah yang belum maju ekstrakurikulernya bisa menjadi pelajaran

dan membuat temotivasi sekolah tersebut untuk lebih maju atau lebih

baik ekstrakurikulernya.

d. Tanggung jawab, merupakan adalah sikap dan perilaku yang penting

dalam kehidupan karena dengan adanya tanggung jawab seseorang

akan berhati-hati dalam melakukan suatu perbuatan, sehingga

perbuatan yang dilakukannya akan bernilai positif baik bagi dirinya

maupun orang lain. Di dalam kegiatan Palang Merah Remaja, melatih

siswa yang kurang memiliki rasa tanggung jawab, dapat dijadikan

Page 83: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

67

wadah penanaman nilai tanggung jawab seperti yang tercantum dalam

prinsip dasar gerakan palang merah.

Dengan mengikuti kegiatan PMR dapat memberikan banyak

pengetahuan dan keterampilan yang selalu dibutuhkan kapan saja, adapun

bentuk karakter tolong menolong (ta‟awun) siswa yang muncul dalam

kegiatan ektrakurikuler PMR diantaranya adalah sebagaimana yang

dijelaskan diatas, bentuk karakter tolong menolong (ta‟awun) dapat

dikembangkan melalui kegiatan PMR itu sendiri yaitu dari beberapa

karakter tolong menolong (ta‟awun) diatas. Adapun bentuk karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah

Remaja (PMR) di SMK Al Falah Salatiga yaitu sebagai berikut: Sikap

peduli sosial, gotong royong, kerjasama, dan tanggung jawab.

Penguatan Pendidikan Karakter adalah program pendidikan di

sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi hati (etika),

olah rasa (estetika), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan

dukungan pelibatan publik dan kerjasama antara sekolah, keluarga, dan

masyarakat. Dalam hal ini jika kita mengacu pada penguatan pendidikan

karakter berarti kita sedang mempertegas pencapaian terbentuknya

karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai moral, berbangsa dan

bernegara serta etika dan budaya. Diperlukannya penguatan pendidikan

karakter karena saat ini banyak sekali terjadinya kemerosotan nilai-nilai

karakter pada generasi bangsa. Oleh karena itu sangat diperlukan usaha

Page 84: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

68

yang lebih tegas demi menumbuhkan karakter tersebut lebih kuat. Adapun

cara tersebut sebagaimana dijelakan sebagai berikut:

2. Bagaimana cara yang ditempuh dalam penguatan bentuk karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler PMR di SMK

Al Falah Salatiga.

Peran Palang Merah Remaja bagi siswa adalah membentuk

karakter siswa agar menjadi seorang calon generasi bangsa yang peduli

sosial serta peka terhadap keadaan lingkungan sekitar, Palang Merah

Remaja mempunyai peran penting dalam menumbuhkan sikap tolong

menolong (ta‟awun) siswa. Seperti kegiatan pertolongan pertama saat

upacara atau kegiatan di luar sekolah, bakti sosial, dan menolong saat ada

bencana, bertanngung jawab atas apa yang telah dilakukan dll.

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri.

Tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang dapat memenuhi kebutuhan

hidup sendiri. Perilaku sosial tidak akan lepas dari kehidupan manusia

dalam interaksinya di masyarakat. Proses interaksi manusia ini tidak lepas

dari perbuatan tolong menolong. Jadi dalam ekstrakurikuler Palang Merah

Remaja membentuk karakter siswa untuk berjiwa sosial untuk menjadi

relawan di masa depan.

a. Karakter peduli sosial atau disebut juga dengan tolong menolong

(ta‟awun) adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi

bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

Page 85: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

69

Sebagaimana yang telah dituturkan oleh MK selaku pembina PMR

di SMK Al Falah Salatiga:

”Tolong menolong yang dilakukan di PMR disini yaitu:

pertolongan pertama, karena pertolongan pertama merupakan

pemberian pertolongan segera kepada korban sakit atau cidera yang

memerlukan penanganan medis dasar. Contohnya pada setiap hari

senin saat upacara bendera, terkadang banyak ditemui siswa yang

pingsan atau pusing karena terlalu lama di bawah terik matahari,

maka tugas anggota PMR adalah berjaga-jaga dibelakang barisan.

Jadi kalau penguatannya disini yang pertama itu anak-anak

diajarkan bagaimana cara tersebut diatas dilakukan, kemudian

dibiasakan dan dilatih konsisten untuk terlaksananya kegiatan

tersebut, maka akan muncul menjadi kebiasaan seolah-olah itu

menjadi pekerjaan anak PMR gitu, lalu menjadi karakter dan

menjadi budaya yang akan melekat pada diri seorang PMR.

(MK/23-07-2018/ 09.15 WIB).

MK menjelaskan bahwa dalam kegiatan PMR dapat membentuk

sikap serta karakter siswa merupakan tujuan utama yang ingin dicapai.

Karakter siswa harus terbentuk sejak dini, agar kelak dewasa menjadi

panutan atau contoh yang baik di lingkungan masyarakat. Siswa dituntut

untuk mampu memberikan pertolongan pertama atau medis dasar pada

seseorang yang membutuhkan bantuan, sehingga dapat menjadi contoh

perilaku yang baik baik bagi teman sebayanya serta peka tehadap

lingkungan.

Sebagaimana yang telah di tuturkan oleh MD:

“Disekolah juga pernah melakukan bakti sosial dengan cara

mengumpulkan dana dari siswa serta meminta pakaian yang layak

pakai untuk disumbangkan kepada korban bencana alam melalui

Palang Merah Indonesia, jadi kita mengumpulkan dana dan pakaian

Page 86: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

70

kemudian pengurus mengumpulkan ke PMI ”(MD/23-07-2018/

09.40 WIB).

MD menjelaskan bahwa dalam kegiatan PMR juga diajarkan untuk

peduli sosial, seperti kegiatan melakukan bakti sosial dengan cara

mengumpulkan dana dari siswa serta meminta pakaian yang masih layak

pakai untuk disumbangkan kepada korban bencana alam melalui PMI, jadi

anak PMR yang mengumpulkan dan di setorkan ke PMI untuk diberikan

kepada korban bencana tersebut. Disini siswa diajarkan untuk memiliki

rasa peduli dan rasa prihatin terhadap sesama manusia yang mengalami

musibah. Dengan kegiatan ini maka siswa dapat meningkatkan rasa

kepedulian dan berbakti terhadap sesama. jadi penulis menyimpulkan

bahwa dalam tolong menolong dan peduli sosial sesama ini merupakan

amanat atau tugas anggota PMR yang terkandung dalam Tri Bakti PMR

yang kedua, yaitu berbakti kepada masyarakat.

Sikap peduli sosial sangat dianjurkan dalam Islam, karena dnegan

peduli sosial maka akan timbul persaudaraan antar umat manusia. Peduli

terhadap orang lain berarti sama saja membantu orang lain dalam hal

kebajikan. Sebagaimana yang tercantum dalam Al Qur‟an surat Al-Maun

ayat 1-7 yang berkaitan dengan kepedulian sosial. Allah berfirman:

( ب باند ج انر كر لا حض 2انر دع انخى ) ( فرنك 1أزأ )

( ضك )3عه طعاو ان صه م نه 4( ف ى صا صلاح ى ع ( انر

(5 ى ساء )6)( انر اع ان ع )7)

Page 87: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

71

Artinya:

1) Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

2) Itulah orang yang menghardik anak yatim,

3) dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.

4) Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat,

5) (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya,

6) orang-orang yang berbuat ria.

7) dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

Berdasarkan kandungan ayat di atas, dijelaskan bahwa

sesungguhnya orang yang mendustakan agama adalah orang yang lalai

dalam melaksanakan kewajibannya yaitu sholat, orang yang tidak

menghargai orang lain, orang yang tidak mau membantu orang lain yang

membutuhkan, dan orang yang tidak memberi makan anak yatim dan fakir

miskin. Artinya orang yang mendustakan agama itu tidak percaya adanya

kebenaran agama, mereka yang mementingkan dirinya sendiri tanpa peduli

oranng lain. Oleh karena itu, dalam ayat tersebut dianjurkan kepada umat

manusia untuk saling peduli terhadap sesama. sesungguhnya sebagai

manusia harus saling tolong menolong karena pada dasarnya manusia

tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.

MD adalah siswi kelas XII TB yang mengikuti PMR sejak kelas X,

MD termotivasi ikut PMR karena dia memiliki keinginan menjadi jiwa

penolong, MD sendiri merupakan salah satu pengurus PMR disekolahnya,

berikut penjelasan dari MD mengenai penguatan bentuk karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa yaitu sebagai berikut:

Page 88: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

72

“saya termotivasi ingin memiliki rasa jiwa penolong, dengan

berjalannya waktu mengikuti kegiatan PMR dan berproses

didalamnya, saya telah banyak mendapatkan pengalaman,

diantaranya saya menemukan sikap tolong menolong untuk sesama

contohnya yaitu pertolongan pertama atau melakukan penanganan

atau cara dasar pada siswa yang mengalami pusing, pingsan, dan

luka pada saat sekolah. Kemudian dalam melakukan penolongan

tersebut dibutuhkan suka rela untuk menolong, jadi kita sebagai

PMR dibutuhkan suka rela juga, karena jika tidak ada suka rela

masa kita menolong orang lain mengharapkan imbalan, yaa dalam

PMR sendiri harus memiliki rasa suka rela dimanapun berada”

(MD/23-07-2018/ 09.40 WIB).

Dari penjelasan MD tersebut diambil keksimpulan bahwa:

Karakter yang pertama muncul dalam kegiatan ekstrakurikuler

PMR yaitu karakter tolong menolong (ta‟awun) atau disebut juga peduli

sosial, karena disini sangat mengedepankan karekter tolong menolong

supaya menjadi penerus bangsa yang berjiwa sosial dan relawan di masa

depan. Kemudian dalam melakukan pertolongan kepada siapa pun sangat

dibutuhkan kesekarelaan dimanapun terhadap seorang yang telah ditolong

dan tidak boleh mengharapkan imbalan apapun. Jadi anak PMR akan

memiliki jiwa atau rasa penolong dan rasa suka rela, karena semua itu

merupakan kewajiban dan tugas anak PMR yang harus dijalankannya.

b. Gotong Royong, merupakan kemampuan bekerjasama untuk

memperjuangkan kebaikan bersama bagi masyarakat luas, terutama

yang sangat membutuhkan, marginal dan terabaikan di dalam

masyarakat. Dalam kegiatan ekstrakuriler Palang Merah Remaja

(PMR) dilatih untuk memiliki jiwa yang suka membantu sama lain

Page 89: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

73

atau gotong royong dalam melaksanakan suatu tugas secara

bersama-sama dengan penuh suka rela.

seperti paparan:

“Gotong royong yang dilakukan dalam kegiatan Palang Merah

disini yaitu seperti kegitan kerja bakti membersihkan ruangan

UKS, dan membersihkan sekitar lingkungan sekolah” (RA/26-07-

2018/15.23 WIB).

Karena dengan gotong royong maka akan timbul kebersamaan

dalam dalam keikhlasan, tanpa saling memanfaatkan tetapi saling memberi

dukungan, membantu dan menolong, dalam menciptakan kebaikan demi

bakti kepada lingkungan masyarakat sekitar.

c. Kerjasama, merupakan kerja bareng antar sesama atau lembaga

untuk melakukan suatu kegiatan yang saling menguntungkan bagi

pihak satu dengan yang lainnya. Contoh Kegiatan ini di dalam

ekstrakurikuler Palang Merah Remaja adalah bekerjasama dengan

sekolah lain yaitu latihan gabungan antar sekolah se salatiga,

dengan tujuan bertukar pengalaman atau wawasan tentang Palang

Merah Remaja (PMR) supaya sekolah yang belum maju

ekstrakurikulernya bisa menjadi pelajaran dan membuat temotivasi

sekolah tersebut untuk lebih maju atau lebih baik

ekstrakurikulernya merupakan. Adapun dalam kerjasama dalam

kegiatan seperti paparan MH yaitu:

“kerjasama anggota PMR untuk menyelesaikan suatu masalah atau

mengatasi suatu hal, karena dalam suatu organisasi sangat

dibutuhkan kerjasama dan kekompakan dimanapun berada. Seperti

Page 90: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

74

melaksanakan tugas secara bersama, dan tidak individual”

(MH/23-07-2018/11.05 WIB).

Kerjasama di latih dalam kegiatan PMR dengan cara selalu

melaksanakan tugas kegiatan selalu bersama tim untuk mencapai tujuan

bersama tidak secara individual. Dan siswa dilatih agar lebih aktif dalam

kegiatan Palang Merah Remaja (PMR).

d. Tanggung Jawab merupakan adalah sikap dan perilaku yang

penting dalam kehidupan karena dengan adanya tanggung jawab

seseorang akan berhati-hati dalam melakukan suatu perbuatan,

sehingga perbuatan yang dilakukannya akan bernilai positif baik

bagi dirinya maupun orang lain. Di dalam kegiatan Palang Merah

Remaja, melatih siswa yang kurang memiliki rasa tanggung jawab,

dapat dijadikan wadah penanaman nilai tanggung jawab seperti

yang tercantum dalam prinsip dasar gerakan palang merah.

”Belajar bertanggung jawab, dengan cara melaksanakan tugas piket

penjagaan UKS, membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan

dalam bentuk tulisan, melakukan tugas tanpa disuruh, jadi mereka

diajarkan untuk sadar melaksanakan tugasnya sesuai

kewajibannya, dan berperan aktif dalam sekolah” (MK/23-07-

2018/ 09.15 WIB).

Dari paparan MK selaku pembina PMR di SMK Al Falah, penulis

menyimpulkan bahwa dalam kegiatan PMR di latih untuk bertanggung

jawab atas segala amanat yang telah diberikan kepada anggota maupun

pengurusnya, yang dimulai dari dalam diri sendiri, masyarakat, bangsa dan

negara.

Page 91: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

75

Berikut ini paparan MK mengenai cara penguatan nilai karakter

tolong menolong (ta‟awun) yaitu:

”Jadi kalau penguatannya disini yang pertama itu anak-anak

diajarkan bagaimana cara tersebut diatas dilakukan, kemudian

dibiasakan dan dilatih konsisten untuk terlaksananya kegiatan

tersebut, maka akan muncul menjadi kebiasaan seolah-olah itu

menjadi pekerjaan anak PMR gitu, lalu menjadi karakter dan

menjadi budaya yang akan melekat pada diri seorang PMR”

(MK/23-07-2018/ 09.15 WIB).

Jadi disini penulis dapat menyimpulkan dari paparan data diatas

bahwa dalam penguatan karakter siswa dilakukan dengan cara diajarkan

terlebih dahulu bagaimana caranya atau penerapannya, kemudian semua

itu akan dibiasakan melaksanakan tugas seperti itu, lalu dilatih untuk

konsisten melaksanakan tugas tersebut, maka akan tumbuh menjadi

kebiasaan anak PMR, yang nantinya akan tumbuh menjadi karakter siswa

dan menjdi budaya bagi siswa yang mengikuti ekstrakurikuler PMR

tersebut.

3. Faktor Pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan bentuk penguatan

karakter tolong menolong (ta‟awun) siswa melalui program ekstrakulikuler

Palang Merah Remaja (PMR) di SMK Al Falah Salatiga tahun ajaran

2017/2018?

a. Faktor Pendukung

1) PMR sangat dibutuhkan sekolah

“faktor yang mendukung kegiatan itu adalah kita memang sangat

membutuhkan mereka (PMR). Karena kita sangat mebutuhkan saat

kegiatan upacara hari senin dan saat kemah di luar apabila ada yang

sakit, maka anak PMR yang mengatasinya” (MK/23-07-2018/ 09.15

WIB).

Page 92: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

76

Karena sekolah sangat membutuhkan PMR di sekolahan maka

PMR harus ada dan berkembang di setiap sekolah termasuk di SMK Al

Falah sendiri. Dengan adanya dukungan seperti ini maka menambah

semangat anggota PMR untuk berjuang di sekolahan dengan organisasi

PMR tersebut.

2) Semangat para anggota PMR

“faktor yang mendukung dalam kegiatan PMR menurut saya adalah

semangat dan keinginannya anggota PMR untuk mengetahui atau

mempelajari lebih dalam tentang PMR” (RA/26-07-2018/15.23

WIB).

Dengan dukungan dan dorongan dari pihak sekolah maka dapat

menumbuhkan jiwa semangat para anggota PMR dan keinginan untuk

mengetahui lebih dalam tentang PMR.

3) Adanya Kerjasama dan kekompakan anggota PMR

“faktor yang mendukung menurut saya yaitu adanya kerjasama

anggota PMR untuk menyelsaikan suatu masalah atau mengatasi

suatu hal, karena dalam suatu organisasi sangat dibutuhkan

kerjasama dan kekompakan dimanapun berada” (MH/23-07-

2018/11.05 WIB).

Adanya kerjasama dalam sebuah organisasi itu sangat penting,

karena jika tidak ada kerjasama maka organisasi tersebut tidak akan

berjalan. Jadi dalam kegiatan PMR ini kerjasama dan kekompakan

anggota dan pengurus PMR sangat berperan penting untuk memperlancar

perjalanan PMR kedepannya.

4) Keinginan untuk hidup sehat

Page 93: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

77

“Karena saya ingin hidup sehat karena kalau sakit tidak enak,

hidup sehat yang dimulai dari dalam diri sendiri kemudian baru ke

teman-teman dengan cara memotivasi teman agar berkeinginan

sehat terus” (WRP/26-07/2018/15.00 WIB).

Dari paparan diatas penulis menyimpulkan bahwa keinginan hidup

sehat itu menjadi faktor pendukung dalam kegiatan PMR di SMK Al Falah

sendiri, karena hidup sehat merupakan keinginan semua manusia, di sini

hidup sehat di mulai dari dalam diri sendiri dengan cara memotivasi diri

sendiri supaya menjaga kebersihan dan kesehatan, melatih diri sendiri

untuk berhati-hati dalam jajan, dalam PMR juga sudah diajarkan tentang

pertolongan pertama, jadi apabila pasiennya diri sendiri sebelum terjadi

apa-apa dia sudah mengetahui cara mencegahnya kejadian tersebut, atau

apabila mengalami sakit dia sudah mengetahui obatnya dulu, kemudian

setelah diri sendiri baru memotivasi teman-teman untk selalu hidup sehat

dan tetap menjaga kebersihan lingkungan.

b. Faktor Penghambat

1) Terbatasnya dana

“menurut saya hambatan yang biasa dialami disini yaitu masalah

dana, apabila kita mau mengadakan acara praktik, otomatis kita

mencari bahan untuk praktik itu sendiri, tapi kita biasanya kalau

mau praktik kita iuran bareng-bareng untuk membeli bahan paktik

tersebut” ”(MH/23-07-2018/11.05 WIB).

Keterbatasan atau kurangnya dana menjadi faktor penghambat

dalam kegiatan ekstrakulikuler PMR di SMK Al Falah Salatiga. Karena

dana merupakan peran utama dalam mengadakan sebuah acara, misalnya

saat kegiatan praktik. Dalam masalah ini pengurus menutup kekurangan

Page 94: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

78

dana dengan mengadakan iuran semua anggota dan pengurus untuk

membeli barang atau peralatan yang di butuhkan saat pektik atau kegiatan.

2) Kurangnya sarana dan prasarana

“Yang kedua sarana dan prasarananya dari sekolah, yaa dari awal

aja dananya nggak ada yaa kita nggak bisa untuk menambah sarana

juga, yaa terpaksa kita seadanya saja dan dari anggota sendiri

kadang semangatnya kendor”(MH/23-07-2018/11.05 WIB).

Hambatan lainnya yaitu, kurangnya sarana dan prasarana. Dari

awal pengurus menjelaskan bahwa kurangnya dana juga mengakibatkan

kurangnya prasarana, karena ketika kita akan menambah sarana maka

membutuhkan dana terlebih dahulu. Jadi pengurus menutup kekurangan

tersebut dengan menggunakan sarana prasarana seadanya.

3) Kurangnya anggota PMR

“kalau hambatannya menurut saya itu kurangnya anggota PMR di

SMK Al Falah, jadinya yang ikut PMR sedikit, maka cara

mengatasinya dengan mempromosikannya dengan baik sehingga

yang tertarik untuk mengikuti PMR banyak” (MT/26-07-

2018/15.05 WIB).

Selain dana dan sarana prasarana, kurangnya anggota PMR juga

menjadi penghambat dalam kegiatan, karena semua itu akan menjadi tolak

ukur semangatnya siswa saat kegiatan PMR berlangsung. Adapun cara

mengatasinya dengan mempromosikan PMR dengan baik sehingga yang

tertarik untuk mengikuti PMR banyak dan membuat tambah semangat

siswa PMR.

4) Kurang efektifnya waktu

Page 95: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

79

“yang kedua itu keterbatasan waktu dalam ekstrakurikuler PMR,

soalnya juga di kalangan pondok, pondok kalau sore juga ngaji jadi

pulangnya tidak boleh sore-sore, kegiatan PMR hanya 1 jam tiap

pertemuan atau seminggu sekali, jadi kurang efektifnya waktu,

padahal setelah pemberian materi langsung dilanjutkan praktik,

pemberian materi saja sudah memerlukan waktu lama untuk

mencatat, belum nanti praktiknya juga, jadi kurangnya waktu itu

merupakan hambatan yang dialami saat ekstrakurikuler PMR”

(MK, 23-07-2018/09.18 WIB).

Kurang efektifnya waktu juga menjadi hambatan kegiatan PMR di

SMK Al Falah, banyak siswa yang berpendapat bahwa kurangnya waktu

untuk belajar tentang PMR. Di SMK Al Falah sendiri merupakan sekolah

di kalangan pesantren jadi waktunya sangat terbatas untuk kegiatan

ekstrakurikuler, karena sore hari di pesantren juga ada kegiatan mengaji

jadi waktunya sangat sedikit untuk ekstrakurikuler. Tapi hal tersebut tidak

menurunkan semangat siswa PMR untuk mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler PMR di SMK Al Falah, salah satu cara untuk mengatasi

hambatan ini adalah dengan mendisiplinkan siswa untuk tetap berangkat

terus supaya materi dapat terlaksana sesuai harapan dan siswa dapat

meguasainya sedikit demi sedikit besoknya akan menambah banyak.

Karena pepatah juga mengatakan bahwa sedikit demi sedikit lama-lama

akan menjadi bukit.

Hambatan-hambatan diatas tidak menurunkan semangat anggota

PMR dalam mengikuti ekstrakurikuler PMR di SMK Al Falah, khususnya

kepada pengurus PMR untuk tetap sabar membimbing anggotanya dengan

baik.

Page 96: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan pembahasan dan analisis, mulai dari bab I

sampai bab IV, guna menjawab pokok permasalahan dalam penelitian

yang dilakukan, maka ada beberapa hal yang menjadi titik tekan sebagai

kesimpulan dalam skripsi ini, yaitu:

Bentuk-bentuk karakter tolong menolong (ta‟awun) melalui

kegiatan PMR di SMK Al Falah antara lain: Peduli Sosial, Gotong

Royong, Kerjasama dan Tanggung Jawab.

Pelaksanaan penguatan bentuk-bentuk karakter tolong menolong

(ta‟awun) siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR di SMK Al Falah

yaitu dengan cara diajarkan, dibiasakan, dilatih konsisten, menjadi

kebiasaan, menjadi karakter dan akan tumbuh menjadi budaya.

Faktor-faktor pendukung dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR di

SMK Al Falah yaitu: PMR sangat dibutuhkan dalam sekolah itu sendiri,

semangat para anggota PMR, adanya kerjasama dan kekompakan anggota

PMR, dan keinginan untuk selalu hidup sehat. adapun faktor penghambat

dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR yaitu: terbatasnya dana, kurangnya

sarana dan prasarana, kurangnya anggota PMR, dan kurang efektifnya

swaktu.

Page 97: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

81

B. Saran

Setelah peneliti mengetahui dan melakukan observasi, yang

kaitannya dengan penguatan bentuk-bentuk karakter tolong menolong

(ta‟awun) siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja

tahun ajaran 2017/2018, menurut penulis masih ada hambatan dan kendala

yang sekiranya perlu dibenahi atau diperbaiki. Karena dengan adanya

saran dari penulis ini, bertujuan untuk menciptakan dan menumbuhkan

karakter siswa melalui kegiatan Palang Merah Remaja.

1. Kepada pengurus

a. Lebih menggiatkan dalam sosialisasi dan menginformasikan

tentang kegiatan PMR supaya siswa yang mengikuti PMR banyak

b. Pengurus harus bisa membagi waktu dalam pemberian materi dan

paktik berlangsung

c. Menjalin keharmonisan pengurus dengan pengurus, pengurus

dengan anggota, dan pengurus dengan pembina supaya terciptanya

keluarga yang erat dalam suatu organisasi di sekolah

2. Kepada anggota

a. Anggota PMR supaya selalu aktif dan rutin untuk mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler PMR, karena merupakan salah satu wadah

untuk mengembangkan bakat, potensi, prestasi dan kepedulian

terhadap sesama manusia sehingga dapat menjadi pribadi yang

baik.

Page 98: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

82

b. Anggota PMR supaya selalu semangat dan ikhlas untuk mengikuti

kegiatan PMR karena dapat membentuk karakter siswa dan

kepribadian siswa diri siswa.

3. Pembina PMR

a. Pelatih seharusnya lebih efektif dalam penerapan materi yang

berkaitan dengan pendidikan karakter, agar dapat menumbuhkan

karakter dalam diri siswa

b. Pembina dan pelatih hendaknya berusaha untuk menemukan

metode-metode lain yang dapat digunakan dalam menanamkan dan

meguatkan nilai karakter siswa.

4. Sekolah

a. Ekstrakurikuler PMR dapat diikuti oleh semua siswa tidak hanya

sebagai ekstrakurikuler pilihan.

b. Anggran biaya ekstrakurikuler dapat tercukupi melalui anggran

sekolah sehingga tidak memberatkan siswa

c. Sarana dan pasarana dalam kegiatan PMR bisa ditambah, karena

itu menjadi pelengkap dan menjadi kelancaran saat kegiatan

ekstrakurikuler PMR berlangsung.

Page 99: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

83

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan dkk. 2011. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam

Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Arikunto, Suharsini. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prkatik.

Jakarta: PT Rineka Cipta

Asmani, Jamal Ma‟mur. 2013. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan

Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Diva Press

Basrowi, Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Biyantoro Andri, Cahyo Nur. 2018. Upaya Pembinaan Keagamaan SMP

Negeri 3 Getasan. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam

Negeri Salatiga.

Dahliyana, Asep. 2017. Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan

Ekstrakurikuler Di Sekolah, Jurnal Sosioreligi, (Online). Vol. 15,

No. 1, (http://ejournal.upi.edu./index.php.SosioReligi/article), di

akses diakses tanggal 10 Juli 2018, pukul 20.18 WIB

Daryanto, dkk. 2013. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah.

Yogyakarta: Gava Media

Fathoni, Abdurrahmat. 2005. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan

Skripsi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Fathurrohman, Pupuh. 2013. Pengembangan Pendidikan Karakter.

Bandung: PT Refika Aditama

Hadi, Sutrisno. 2002. Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan

Penerbitan Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta

Hartinah, Siti. 2008. Pengembangan Peserta Didik. Bandung: Refika

Aditama

Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Page 100: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

84

Ismail6033. http://blogspot. Com/2017/10/makalah-tolong-menolong-dan-

kerjasama_30.html. diakses tanggal 27 September 2018, pukul

21.40 WIB.

Kementerian Agama RI. 2012. Al Qur’an dan Terjemah New Cordova.

Bandung: Syaamil Qur‟an

Kesuma, Dharma dkk. 2011. Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan

Praktik di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Koesoema A, Doni. 2011. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di

Zaman Global. Jakarta; Grasindo

Makhfudho, Ismakhil. 2014. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Palang

Merah Remaja (PMR) dalam Menumbuhkan Kepedulian Sosial

Siswa SMA Negeri 1 Malang. http://artikel.net/pdf, diskses

tanggal 27 Setember 2018, pukul 20.15 WIB

Mudyaharjo, Redja. 2010. Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal

tentang Dasar-dasar Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan

di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Muktie. 2011. Buku Panduan Palang Merah Remaja.

http://muktie.blogspot.com/2011/03/buku-panduan-pmr-palang-

merah-remaja.html; diakses tanggal 12 Juli 2018, pukul 21.12

WIB

Moleong, Lexy. J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Munir, Abdullah. 2010. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Pedagogie

Muslich, Mansur. 2011. Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis

Multidimensional. Jakarta: PT Bumi Aksara

Narwati, Sri. 2011. Pendidikan Karakter: Pengintegrasian 18 Nilai

Pembentuk Karakter dalam Mata Pelajaran. Yogyakarta: Familia

Nawawi, Imam. 2011. Terjemah Hadits Arba‟in an nawawiyah Jawa Pegon

dan Terjemah Indonesia. Surabaya: Al Miftah.

Prahesty, Eko Reren. 2016. Peran Ekstrakurikuler Palng Merah Remaja

Dalam Membentuk Tolong Menolong Siswa di SMPN 5 Sidoarjo.

(Online). Vol. 01, No 4, (http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id), di

akses tanggal 27 September 2018, pukul 20.30 WIB.

Page 101: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

85

Samani, Muchlas & Hariyanto. 2014. Konsep dan Model Pendidikan

Karakter. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Sudirman. 1992. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sopiatin, Popi. 2010. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa.

Penerbit Ghalia Indonesia

Sukmadinata, Nana S. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Rosdakarya

Susilo, Julianto dkk. 2008. Manajemen Palang Merah Remaja. Jakarta:

Kantor Pusat Palang Merah Remaja

Suwartono. 2014. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: ANDI

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Karakter

Bangsa Berperadaban. Yogyakarta: Puataka Pelajar

Zuchdi, Darmiyati. 2011. Pendidikan Karakter: dalam Perspektif Teori dan

Praktik. Yogyakarta: UNY Press

Zubaedi. 2012. Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan aplikasinya

dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group

Page 102: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Pembina PMR SMK Al Falah Salatiga

Identitas Informan :

Nama :

Usia :

Pekerjaan :

Hari/tanggal wawancara :

Waktu :

Butir-butir pertanyaan

1. Sejak kapan diadakannya kegiatan PMR di SMK Al Falah ?

2. Apa tujuan dari kegiatan ektrakurikuler PMR ?

3. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PMR

di SMK Al Falah?

4. Kapan waktu pelaksanaan ekstrakurikuler PMR di SMK Al Falah ?

5. Apa saja jenis-jenis kegiatannya? Untuk apa kegiatan tersebut ?

6. Faktor apa saja yang mendukung dalam kegiatan tersebut?

7. Bentuk karakter tolong menolong apa yang muncul dalam kegiatan

ekstrakurikuler PMR tersebut?

8. Bagaimana cara yang ditempuh dalam penguatan karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa melalui kegiatan PMR?

9. Apa hambatan pelaksanaan penguatan karakter tolong menolong (ta‟awun)

siswa melalui kegiatan PMR? Bagaimana cara mengatasinya?

Page 103: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Pengurus PMR SMK Al Falah

Identitas Informan :

Nama :

Usia :

Pekerjaan :

Hari/tanggal wawancara :

Waktu :

Butir-butir pertanyaan

1. Sejak kapan diadakannya kegiatan PMR di SMK Al Falah ?

2. Apa tujuan dari kegiatan ektrakurikuler PMR ?

3. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PMR

di SMK Al Falah?

4. Kapan waktu pelaksanaan ekstrakurikuler PMR di SMK Al Falah ?

5. Apa saja jenis-jenis kegiatannya? Untuk apa kegiatan tersebut ?

6. Faktor apa saja yang mendukung dalam kegiatan tersebut?

7. Bentuk karakter tolong menolong apa yang muncul dalam kegiatan

ekstrakurikuler PMR tersebut?

8. Bagaimana cara yang ditempuh dalam penguatan karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa melalui kegiatan PMR?

9. Apa hambatan pelaksanaan penguatan karakter tolong menolong (ta‟awun)

siswa melalui kegiatan PMR? Bagaimana cara mengatasinya?

Page 104: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Anggota PMR

Identitas Informan :

Nama :

Usia :

Pekerjaan :

Hari/tanggal wawancara :

Waktu :

Butir-butir pertanyaan

1. Sejak kapan diadakannya kegiatan PMR di SMK Al Falah ?

2. Apa tujuan dari kegiatan ektrakurikuler PMR ?

3. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PMR

di SMK Al Falah?

4. Kapan waktu pelaksanaan ekstrakurikuler PMR di SMK Al Falah ?

5. Apa saja jenis-jenis kegiatannya? Untuk apa kegiatan tersebut ?

6. Faktor apa saja yang mendukung dalam kegiatan tersebut?

7. Bentuk karakter tolong menolong apa yang muncul dalam kegiatan

ekstrakurikuler PMR tersebut?

8. Bagaimana cara yang ditempuh dalam penguatan karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa melalui kegiatan PMR?

9. Apa hambatan pelaksanaan penguatan karakter tolong menolong (ta‟awun)

siswa melalui kegiatan PMR? Bagaimana cara mengatasinya?

Page 105: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

Nama : Meyla Kurniawati, S. Pd

Usia : 34 tahun

Pekerjaan : Guru (Pembina PMR)

Hari/tanggal wawancara : Senin, 23 Juli 2018

Waktu : 09.00 WIB

No Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Sejak kapan diadakannya

kegiatan PMR di SMK Al

Falah Salatiga ?

Sejak tahun 2008 tapi masih UKS hanya

sekedar membantu saat upacara, dan

berkembang aktif pada saat tahun 2015

dan sampai sekarang baru 3 periode

2. Apa tujuan dari kegiatan

ektrakurikuler PMR ?

Tujuannya sama seperti umum, untuk

membantu kesiapan atau kejadian apa

yang terjadi tentang kesehatan

3. Siapa saja yang terlibat dalam

pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler PMR di SMK

Al Falah?

Pembimbing dari kesiswaan, anggota

PMR dan pengurus PMR sendiri

4. Kapan waktu pelaksanaan

ekstrakurikuler PMR di SMK

Al Falah ?

Semua ekstra itu jumat, karena

pondoknya libur jadi mempunyai waktu

lama, tapi untuk tahun ini dilaksanakan

5. Apa saja jenis-jenis

kegiatannya? Untuk apa

kegiatan tersebut

Kegiatannya kalau kemarin itu seperti

teori, praktek untuk mengatasi kegiatan

kecelakaan atau masalah kesehatan,

supaya siswa dapat mempraktekkannya

Page 106: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

dengan benar saat terjun di lapangan,

piket kerja saat upacara sehingga anak

PMR selalu siap siaga untuk menagani

dan pelantikan pengurus, pelantikan

pengurus biasanya bareng sama

pelantikan pramuka

6. Faktor apa saja yang

mendukung dalam kegiatan

tersebut?

Faktor yang mendukung kegiatan itu

karena kita sangat membutuhkan PMR

dalam sekolah untuk menangani kejadian

tentang kesehatan

7. Bentuk karakter tolong

menolong apa yang muncul

dalam kegiatan ekstrakurikuler

PMR tersebut?

Bentuk karakter tolong menolong dalam

Palang Merah Remaja (PMR) yaitu

peduli sosial terhadap sesama, kerjasama,

gotong royong dalam melakukan

kegiatan baik kegiatan di dalam sekolah

maupun di luar sekolah dan tanggung

jawab atas segala amanat yang telah

diberikan.

8. Bagaimana cara yang ditempuh

dalam penguatan karakter

tolong menolong (ta‟awun)

siswa melalui kegiatan PMR?

Tolong menolong yang dilakukan di

PMR disini yaitu: pertolongan pertama,

karena pertolongan pertama merupakan

pemberian pertolongan segera kepada

korban sakit atau cidera yang

memerlukan penanganan medis dasar.

Contohnya pada setiap hari senin saat

upacara bendera, terkadang banyak

ditemui siswa yang pingsan atau pusing

karena terlalu lama di bawah terik

matahari, maka tugas anggota PMR

Page 107: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

adalah berjaga-jaga dibelakang barisan.

Pertolongan pertama apabila kejadian itu

terjadi yaitu membawa siswa ke UKS

serta memberikan atau mengoleskan

minyak kayu putih dibagian leher, perut

serta aroma minyak kayu putih pada

hidung siswa. Karena pada materi PMR

sudah di ajarkan tentang mengenal obat-

obatan dan cara menanggulangi sakit

ringan. Jadi kalau penguatannya disini

yang pertama itu anak-anak diajarkan

bagaimana cara tersebut diatas dilakukan,

kemudian dibiasakan dan dilatih

konsisten untuk terlaksananya kegiatan

tersebut, maka akan muncul menjadi

kebiasaan seolah-olah itu menjadi

pekerjaan anak PMR gitu, lalu menjadi

karakter dan menjadi budaya yang akan

melekat pada diri seorang PMR

9. Apa hambatan pelaksanaan

penguatan karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa

melalui kegiatan PMR?

Bagaimana cara mengatasinya?

Kalau hambatanya mungkin pada

kepribadian anak masing-masing yaa,

karena karakter akan muncul pada saat

sudah mengikuti kegiatan PMR, kalau

belum mengikuti PMR yaa belum muncul

karakter tersebut, jadi hambatannya siswa

yang belum mengikuti kegiatan tidak akan

menumbuhkan karakter tersebut.

VERBATIM WAWANCARA

Page 108: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

Identitas Informan :

Nama : Mukhammad Khasanudin

Usia : 17 tahun

Pekerjaan : Siswa (Ketua PMR)

Hari/tanggal wawancara : Senin, 23 Juli 2018

Waktu : 10.00 WIB

No Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Sejak kapan diadakannya

kegiatan PMR di SMK Al

Falah Salatiga ?

PMR aktif disini sejak tahun 2015, jadi baru

3 tahun ini

2. Apa tujuan dari kegiatan

ektrakurikuler PMR ?

Yang pertama itu, pengembangan yaitu

mengembangkan kreatifitas dan

kemampuan peserta didik sesuai potendi

yang dimiliki, yang kedua sosial yaitu

mengembangkan kepemimpinan dan

tanggung jawab sosial dan pembekalan

kepada masing-masing peserta didik dalam

dunia industri.

3. Siapa saja yang terlibat

dalam pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler PMR di

SMK Al Falah?

Yaa otomatis anggota PMR, kemudian

pengurus, dan pembina PMR

4. Kapan waktu pelaksanaan

ekstrakurikuler PMR di

SMK Al Falah ?

Tahun kemarin hari sabtu pulang sekolah,

tapi untuk tahun ini diganti hari kamis

sepulang sekolah dari jam 14.30 sampai

16.0 WIB.

Page 109: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

5. Apa saja jenis-jenis

kegiatannya? Untuk apa

kegiatan tersebut

Yang pertama pemberian materi terlebih

dahulu, karena itu merupakan cara pertama

melangkah untuk menambah pemahaman

kemudian dilanjutkan dengan praktik,

supaya anggota kalau disuruh terjun ke

lapangan bisa bertanggung jawab

mengamalkan ilmunya, kemudian latihan

gabungan antar sekolah se salatiga untuk

memnambah dan memperdalam

pengetahuan tentang PMR, dan pelantikan

pengurus PMR biasanya dilaksanakan

bareng dengan pelantikan anak bantara.

6. Faktor apa saja yang

mendukung dalam kegiatan

tersebut?

Kalau faktor menurut saya, perlunya peserta

didik mengetahui berbagai tindakan medis

dasar, karena jika peserta didik mampu

menguasai hal tersebut yang diharapkan

adalah mampu menjaga kesehatan terutama

untuk diri sendiri, dan untuk orang

disekitarnya, mengambil tindakan yan tepat

saat menemui korban kecelakaan apapun itu

7. Bentuk karakter tolong

menolong apa yang muncul

dalam kegiatan

ekstrakurikuler PMR

tersebut?

bentuk karakter tolong menolong (ta‟awun)

yang muncul dalam kegiatan PMR

diantaranya yaitu: yang pertama yaitu, anak

PMR harus mempunyai jiwa penolong yang

tinggi, kemudian kerjasama antar tim,

karena disini dalam PMR tidaklah bekerja

sendiri melainkan bersama tim, peduli

sosial mengajarkan kita untuk selalu peduli

terhadap sesama karena kita hidup di dunia

tidak sendiri, jadi kita di PMR harus

Page 110: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

memiliki jiwa soaialis yang tinggi terhadap

sesama

8. Bagaimana cara yang

ditempuh dalam penguatan

karakter tolong menolong

(ta‟awun) siswa melalui

kegiatan PMR?

seorang PMR menurut saya harus

meningkatkan jiwa sosialis atau tolong

menolong yang tinggi, karena setelah

mereka lulus sekolah nanti mereka akan

berhadapan langsung dengan masyarakat

sehingga mereka harus belajar bagaimana

cara menyikapi dan mengambil sikap

terhadap masyarakat sendiri, disini

diajarkan dulu, kemudian akan menjadi

kebiasaan anggota maka akan tumbuh

karakter tolong menolong itu sendiri,

kemudian karakter peduli sosial juga

muncul dalam kegiatan ini seperti bakti

sosial mengumpulkan pakaian-pakaian

bekas atau melakukan penggalangan dana

untuk di beriakn bantuan kepada korabn

bencana

9. Apa hambatan pelaksanaan

penguatan karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa

melalui kegiatan PMR?

Bagaimana cara

mengatasinya?

Hambatannya yang pertama itu dana,

sumber dana kurang maka kesusahan saat

mau melakukan kegiatan, yang kedua

sarana dan prasarananya kurang memadai,

jadi semangatnya jadi berkurang.

VERBATIM WAWANCARA

Page 111: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

Identitas Informan :

Nama : Madiyah

Usia : 16 tahun

Pekerjaan : siswa (Wakil ketua PMR)

Hari/tanggal wawancara : Sabtu, 26 Juli 2018

Waktu : 14.30 WIB

No Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Sejak kapan diadakannya

kegiatan PMR di SMK Al

Falah Salatiga ?

Kurang lebih 2 tahun 3 tahun yang lalu,

jadinya pada tahun 2015

2. Apa tujuan dari kegiatan

ektrakurikuler PMR ?

Untuk melatih siswa agar tanggap pada

lingkungan, seumpamanya pada saat ada

yang sakit agar tanggap, memberikan

pertolongan pertamnya, dan juga pada saat

kegiatan jika ada siswa yang sakit maka

anak PMR langsung tanggap

3. Siapa saja yang terlibat

dalam pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler PMR di

SMK Al Falah?

Ada siswa, pembimbing, pengurus PMR

4. Kapan waktu pelaksanaan

ekstrakurikuler PMR di

SMK Al Falah ?

Hari sabtu sepulang sekolah, tapi tahun ini

menjadi hari kamis sepulang sekolah dari

jam 14.30 sampai jam 16.00 WIB

5. Apa saja jenis-jenis

kegiatannya? Untuk apa

kegiatan tersebut ?

Kadang kita itu memberi materi, kemudian

praktik, dan juga evaluasi

Page 112: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

6. Faktor apa saja yang

mendukung dalam kegiatan

tersebut?

Faktor yang mendukung disini karena

disekolah sangat membutuhkan PMR karena

untuk menangani siswa yang sakit,

semangatnya anak PMR untuk mengetahui

lebih dalam tentang PMR terutama untuk di

praktekkan dalam SMK Al Falah sendiri

7. Bentuk karakter tolong

menolong apa yang muncul

dalam kegiatan

ekstrakurikuler PMR

tersebut?

menurut saya, bentuk karakter tolong

menolong (ta‟awun) yang muncul dalam

ekstrakurikuler PMR diantaranya karakter

peduli sesama, kerja keras, gotong royong,

peduli sosial dan suka rela

8. Bagaimana cara yang

ditempuh dalam penguatan

karakter tolong menolong

(ta‟awun) siswa melalui

kegiatan PMR?

saya termotivasi ingin memiliki rasa jiwa

penolong, dengan berjalannya waktu

mengikuti kegiatan PMR dan berproses

didalamnya, saya telah banyak mendapatkan

pengalaman, diantaranya saya menemukan

sikap tolong menolong untuk sesama

contohnya yaitu pertolongan pertama atau

melakukan penanganan atau cara dasar pada

siswa yang mengalami pusing, pingsan, dan

luka pada saat sekolah. Kemudian dalam

melakukan penolongan tersebut dibutuhkan

suka rela untuk menolong, jadi kita sebagai

PMR dibutuhkan suka rela juga, karena jika

tidak ada suka rela masa kita menolong

orang lain mengharapkan imbalan, yaa

dalam PMR sendiri harus memiliki rasa suka

rela dimanapun berada

Page 113: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

9. Apa hambatan pelaksanaan

penguatan karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa

melalui kegiatan PMR?

Bagaimana cara

mengatasinya?

Hambatannya terkadang anggotanya kurang

peduli, banyak yang cuek,

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

Nama : Muhammad Taufik

Page 114: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

Usia : 17 tahun

Pekerjaan : Siswa ( Pengurus)

Hari/tanggal wawancara : Kamis, 26 Juli 2018

Waktu : 14. 45 WIB

No Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Sejak kapan diadakannya

kegiatan PMR di SMK Al

Falah Salatiga ?

PMR aktif disini sejak tahun 2015

2. Apa tujuan dari kegiatan

ektrakurikuler PMR ?

Untuk saling membantu dalam kegiatan

pengobatan dan penanganan orang sakit,

Untuk menciptakan generasi anti narkoba di

SMK Al Falah Salatiga, Untuk menciptakan

generasi yang sehat dan bersih di SMK Al

Falah

3. Siapa saja yang terlibat

dalam pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler PMR di

SMK Al Falah?

Yang terlibat dalam PMR itu yaa, anggota

dan Pengurus PMR, guru dan pembina

jarang-jarang.

4. Kapan waktu pelaksanaan

ekstrakurikuler PMR di

SMK Al Falah ?

Pada hari kamis sepulang sekolah dari jam

14.30-16.00 WIB

5. Apa saja jenis-jenis

kegiatannya?

Biasanya materi dulu untuk menambah

wawasan dalam kegiatan PMR di SMK Al

Falah Salatiga, kemudian praktik untuk

melatih pemahaman, dalam praktik

menangani korban di SMK Al Falah,

Kesimpulan rutin untuk melatih

kedisiplinan PMR di SMK Al Falah

Page 115: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

6. Faktor apa saja yang

mendukung dalam kegiatan

tersebut?

Hmm, itu mb, semangat para anggotanya,

Banyak yang sudah faham tentang cara

menangani korban, Kerjasama antar

anggota PMR dan ingin hidup sehat yang

dimulai dari diri sendiri dahulu.

7. Bentuk karakter tolong

menolong apa yang muncul

dalam kegiatan

ekstrakurikuler PMR

tersebut?

Menurut saya itu, Kerjasama, tolong

menolong, peduli sosial karena nanti

menumbuhkan rasa saling menyayangi,

mandiri

8. Bagaimana cara yang

ditempuh dalam penguatan

karakter tolong menolong

(ta‟awun) siswa melalui

kegiatan PMR?

Tugas utama kita dalam PMR yaitu

melakukan pertolongan, pertolongan yang

dilakukan di sekolah kita yaitu pertolongan

pertama pada saat upacara apabila ada siswa

yang pingsan atau pusing dan penanganan

medis dasar. Dengan tujuan agar siswa

dapat membentuk karakter jiwa penolong

dan memotivasi bagi teman-teman agar

berperilaku hidup sehat dan membentuk

siswa menjadi calon relawan masa depan,

jadi saya sangat senang di PMR sendiri,

gotong royong disini juga diajarkan oleh

PMR yaitu dengan cara melaksanakan tugas

dimanapun secara kompak untuk mancapai

tujuan bersama

9. Apa hambatan pelaksanaan

penguatan karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa

Sedikitnya anggota PMR di SMK Al Falah,

jadi kekurangan anggota dalam PMR di

Page 116: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

melalui kegiatan PMR?

Bagaimana cara

mengatasinya?

SMK Al Falah Salatiga

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

Nama : Wahyu Roby Prihanto

Usia : 16 tahun

Page 117: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

Pekerjaan : Siswa (Anggota)

Hari/tanggal wawancara : Kamis, 26 Juli 2018

Waktu : 15.00 WIB

No Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Sejak kapan diadakannya

kegiatan PMR di SMK Al Falah

Salatiga ?

Sejak tahun 2015 mb,

2. Apa tujuan dari kegiatan

ektrakurikuler PMR ?

Yaa agar kita bisa mengenal macam-

macam obat yang ada di sekolah, dan

kita bisa mengobati luka kita sendiri dan

luka orang lain paling tidak mencegah

penyakit agar tidak parah,

3. Siapa saja yang terlibat dalam

pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler PMR di SMK Al

Falah?

Kelas X dua semester, kelas XI dua

semester, kelas XII satu semester, dan

guru kesiswaan yang ikut PMR.

4. Kapan waktu pelaksanaan

ekstrakurikuler PMR di SMK Al

Falah ?

Hari Kamis pulang sekolah

5. Apa saja jenis-jenis

kegiatannya? Untuk apa

kegiatan tersebut?

Yang pertama seperti pertolongan

pertama (PP) dan kegiatan ini bisa kita

simpan materinya dan kita bisa

mempraktikkannya diluar untuk

menolong orang yang sedang sakit atau

setelah kecelakaan, yang kedua

mengenali penyakit-penyakit luka yang

ada dan juga cara mengobatinya, jadi

Page 118: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

materi ini bisa kita gunakanuntuk

mengobati luka-luka yang dirasakan

oleh kita dari teman dengan

menggunakan materi tersebut.

6. Faktor apa saja yang mendukung

dalam kegiatan tersebut?

Kegiatannya seru, karena pasti ada

selingan praktek jadi tidak

membosankan, ingin hidup sehat karena

kalau sakit tidak enak, hidup sehat yang

dimulai dari dalam diri sendiri

kemudian baru ke teman-teman dengan

cara memotivasi teman agar

berkeinginan sehat terus.

7. Bentuk karakter tolong

menolong apa yang muncul

dalam kegiatan ekstrakurikuler

PMR tersebut?

Menurut saya bentuk karakter tolong

menolong setelah saya mengikuti PMR

yaitu hidup sehat, kerjasama, peduli

sosial.

8. Bagaimana cara yang ditempuh

dalam penguatan karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa

melalui kegiatan PMR?

Dalam kegiatan PMR yang pertama kita

dilatih untuk menerapkan materi

pertolongan pertama pada pasien, yaitu

dengan cara kita melakukan siap jaga

pertolongan pertama pada saat upacara

bendera hari senin, para anggota PMR

berjaga-jaga dibelakang peserta

upacara, agar apabila ada peserta yang

mengalami pusing atau pingsan, yang

kita lakukan adalah membawa pasien ke

UKS dan mengoleskan minyak kayu

putih untuk mereleksikan kondisi

Page 119: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

tubuh”

9. Apa hambatan pelaksanaan

penguatan karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa

melalui kegiatan PMR?

Bagaimana cara mengatasinya?

Siswa hanya beberapa orang yang

berangkat, kadang-kadang semangatnya

kurang,

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

Nama : Musrifatu „Izzah

Usia : 16 tahun

Pekerjaan : siswa (Anggota)

Page 120: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

Hari/tanggal wawancara : Kamis, 26 Juli 2018

Waktu : 15.13 WIB

No Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Sejak kapan diadakannya

kegiatan PMR di SMK Al

Falah Salatiga ?

Di sini PMR aktif sejak tahun 2015.

2. Apa tujuan dari kegiatan

ektrakurikuler PMR ?

Untuk meningkatkan dan menumbuhkan

rasa tolong menolong tanpa membeda-

bedakan

3. Siapa saja yang terlibat dalam

pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler PMR di SMK

Al Falah?

Yang terlibat di PMR itu, anggota,

pembina, dan pengurus PMR,

4. Kapan waktu pelaksanaan

ekstrakurikuler PMR di SMK

Al Falah ?

Hari kamis pukul 14.30 sampai 16.00 WIB

5. Apa saja jenis-jenis

kegiatannya? Untuk apa

kegiatan tersebut

Diberikan materi kemudian

mempraktekkannya sehingga pada saat

terjun ke lapangan bisa dilakukan dengan

baik

6. Faktor apa saja yang

mendukung dalam kegiatan

tersebut?

Semangat para anggota PMR dan

berkeinginan untuk mengetahui lebih

dalam tentang PMR

7. Bentuk karakter tolong

menolong apa yang muncul

dalam kegiatan

Menimbulkan rasa peduli terhadap

sesama, tanggung jawab, tolong menolong

terhadap sesama, karena kita tidak hidup

Page 121: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

ekstrakurikuler PMR

tersebut?

sendiri, jadi saling membutuhkan satu

sama lain.

8. Bagaimana cara yang

ditempuh dalam penguatan

karakter tolong menolong

(ta‟awun) siswa melalui

kegiatan PMR?

Menolong dengan cara saat upacara itu

anak PMR jaga di belakang barisan,

kemudian apabila ada siswa yang pingsan

atau sakit maka anak PMR yang

mengatasinya, dan peduli terhadap sesama

misalnya ada bencana maka anak PMR

mencarikan bantuan dan dikasihkan PMI

lalu di sumbangkan kepada bencana yang

telah terjadi.

9. Apa hambatan pelaksanaan

penguatan karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa

melalui kegiatan PMR?

Bagaimana cara

mengatasinya?

Anggota kadang-kadang semangatnya

berkurang, kehabisan waktu saat

pemberian materi,

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

Nama : Rizki Ambarwati

Usia : 16 tahun

Pekerjaan : Siswa (Anggota)

Hari/tanggal wawancara : Kamis, 26 Juli 2018

Page 122: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

Waktu : 15.20 WIB

No Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Sejak kapan diadakannya

kegiatan PMR di SMK Al

Falah Salatiga ?

Pada tahun 2015

2. Apa tujuan dari kegiatan

ektrakurikuler PMR ?

Menumbuhkan rasa tolong menolong,

3. Siapa saja yang terlibat dalam

pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler PMR di SMK

Al Falah?

Anggota dan pengurus PMR SMK Al

Falah Salatiga

4. Kapan waktu pelaksanaan

ekstrakurikuler PMR di SMK

Al Falah ?

Hari kamis pulang sekolah

5. Apa saja jenis-jenis

kegiatannya? Untuk apa

kegiatan tersebut

Diberikan materi, kemudian

dipraktekkannya guna untuk pada saat

turun ke lapangan bisa mempraktekkannya

dengan benar

6. Faktor apa saja yang

mendukung dalam kegiatan

tersebut?

Semangatnya para anggota dan pengurus

lebih kompak dan menaati tata tertib yang

ada

7. Bentuk karakter tolong

menolong apa yang muncul

dalam kegiatan

ekstrakurikuler PMR

Menimbulkan peduli sesama, bersahabat,

tolong menolong, kerjasama, terhadap

sesama

Page 123: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

tersebut?

8. Bagaimana cara yang

ditempuh dalam penguatan

karakter tolong menolong

(ta‟awun) siswa melalui

kegiatan PMR?

Tolong menolong dengan cara menolong

orang yang sakit, saat terjadi kecelakaan

dimana pun, peduli sasama dengan cara

memberi nasehat pada teman yang

merokok, memberi nasehat kepada orang

saat membuang sampah sembarangan,

tanggung jawab terhadap apa yang telah

diberikan amanat.

9. Apa hambatan pelaksanaan

penguatan karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa

melalui kegiatan PMR?

Bagaimana cara

mengatasinya?

Kurangnya anggota PMR di SMK Al

Falah, sarana dan prasarananya kurang

memadai

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

Nama : Dewi Sriyani

Usia : 16 tahun

Pekerjaan : siswa (Anggota)

Hari/tanggal wawancara : Kamis, 26 Juli 2018

Waktu : 15.35 WIB

Page 124: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

No Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Sejak kapan diadakannya

kegiatan PMR di SMK Al

Falah Salatiga ?

Tahun 2015, jadi ini baru 3 periode

2. Apa tujuan dari kegiatan

ektrakurikuler PMR ?

Untuk menambah wawasan kita tentang

macam-macam obat, dan cara

mengatasinya

3. Siapa saja yang terlibat dalam

pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler PMR di SMK

Al Falah?

Kelas X dan XI dua semester, kelas XII

satu semester, pengurua PMR dan guru

kesiswaan yang membina PMR

4. Kapan waktu pelaksanaan

ekstrakurikuler PMR di SMK

Al Falah ?

Hari kamis pulang sekolah, dari jam

14.30 dan pulang jam 16.00

5. Apa saja jenis-jenis

kegiatannya? Untuk apa

kegiatan tersebut

Mencatat hal-hal yang berhubungan

dengan kesehatan, merawat tanaman

yang bisa dijadikan obat, praktik

kesehatan yang sudah di berikan saat

materi sehingga pada saat terjun ke

lapangan bisa benar dan baik

mengatasinya, dan latihan gabungan

dengan sekolah lain

6. Faktor apa saja yang

mendukung dalam kegiatan

tersebut?

Karena saya Ingin hidup sehat dan tidak

ingin sakit, semangat para anggota dan

pengurus PMR di SMK Al Falah

7. Bentuk karakter tolong

menolong apa yang muncul

Menurut saya pada saat kegiatan PMR

akan memunculkan motivasi hidup sehat,

Page 125: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

dalam kegiatan ekstrakurikuler

PMR tersebut?

mandiri, kerja keras, bersahabat, tolong

menolong

8. Bagaimana cara yang

ditempuh dalam penguatan

karakter tolong menolong

(ta‟awun) siswa melalui

kegiatan PMR?

Pelatih dan pembina PMR sering

memberikan motivasi hidup sehat dan

rasa tolong menolong tumbuh saat kita

sudah terjun ke PMR sendiri, kerjasama

antar anggota dan pengurusnya

9. Apa hambatan pelaksanaan

penguatan karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa

melalui kegiatan PMR?

Bagaimana cara

mengatasinya?

Kurangnya anggota PMR di SMK Al

Falah, sehingga untuk memajukan PMR

di SMK Al Falah susah, menjaga

kebersihan dan kesehatan terutama pda

diri sendiri kemudian orang lain.

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

Nama : Amanda Berlianingrum

Usia : 16 tahun

Pekerjaan : Siswa (Anggota)

Hari/tanggal wawancara : Kamis, 26 Juli 2018

Waktu : 15.45 WIB

Page 126: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

No Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Sejak kapan diadakannya

kegiatan PMR di SMK Al

Falah Salatiga ?

Pada tahun 2015

2. Apa tujuan dari kegiatan

ektrakurikuler PMR ?

Untuk mengenal obat-obat yang ada

disekolah, sehingga bisa membantu

siswa yang sakit ringan seperti pusing,

pingsan dan bisa mengatasinya, untuk

mengajarkan hidup bersih dan sehat pada

teman dan keluarga

3. Siapa saja yang terlibat dalam

pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler PMR di SMK

Al Falah?

Kelas X, XI, XII, pengurus PMR dan

guru kesiswaan yang ikut membina PMR

di SMK Al Falah

4. Kapan waktu pelaksanaan

ekstrakurikuler PMR di SMK

Al Falah ?

Hari kamis, jam 14.30 sampai jam 16.00

5. Apa saja jenis-jenis

kegiatannya? Untuk apa

kegiatan tersebut

Diberikan materi dulu saat ekstra PMR,

misalnya pas pemberian materi tentang

obat, maka siswa disuruh mencari

Mencari tanaman obat agar bisa dirawat,

pemberian materi saat kegiatan

berkangsung dan mempraktekkannya

supaya biasa faham lebih dalam

Page 127: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

6. Faktor apa saja yang

mendukung dalam kegiatan

tersebut?

Menumbuhkan Kerjasama dengan

anggota atau pengurusnya, semangatnya

anggota untuk mengetahui lebih dalam

tentang PMR

7. Bentuk karakter tolong

menolong apa yang muncul

dalam kegiatan ekstrakurikuler

PMR tersebut?

Peduli sosial, suka rela, kerjasama,

menumbuhkan semangat dan tangung

jawab melaksanakan tugas masing-

masing

8. Bagaimana cara yang

ditempuh dalam penguatan

karakter tolong menolong

(ta‟awun) siswa melalui

kegiatan PMR?

Kerjasama, peduli sosial, tanggung jawab

9. Apa hambatan pelaksanaan

penguatan karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa

melalui kegiatan PMR?

Bagaimana cara

mengatasinya?

Dananya kurang, jadi saat mau

mengadakan kegiatan apa saja susah cari

uangnya, anggotanya PMR sedikit

DAFTAR GAMBAR

Page 128: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

Pengurus dan sebagian Anggota PMR di SMK Al Falah Salaiga

Pemberian materi di dalam kelas

Page 129: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

Praktik pembalutan luka pada pasien patah tulang

Pertolongan Pertama pada pasien

Page 130: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

Praktik penggunaan tandu yang benar untuk pertolongan pertama pada korban

Pembelajaran di luar kelas supaya tidak bosen

Page 131: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

Wawancara dengan pembina PMR SMK Al Falah

Wawancara dengan pengurus PMR SMK Al Falah

Page 132: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM

Wawancara dengan anggota PMR SMK Al Falah

Evaluasi Pengurus PMR SMK Al Falah Salatiga

Page 133: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM
Page 134: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM
Page 135: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM
Page 136: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM
Page 137: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM
Page 138: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM
Page 139: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM
Page 140: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM
Page 141: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM
Page 142: PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONGe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4341/1/skripsi.pdf · 2018. 10. 22. · PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM