penerapan metode mind mapping dalam upaya …eprints.uny.ac.id/32773/1/wiwit rahayu.pdf · kelas v...

204
i PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI PENGASIH KULON PROGO SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Wiwit Rahayu NIM 12108241108 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MEI 2016

Upload: hanhu

Post on 02-Feb-2018

243 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

i

PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA

KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI PENGASIH KULON PROGO

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Wiwit Rahayu

NIM 12108241108

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MEI 2016

Page 2: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

ii

Page 3: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

iii

Page 4: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

iv

Page 5: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

v

MOTTO

“Hati-hati! Jangan sampai tergesa-gesa, acak-acakan,

tidak fokus, dan sempit dalam berpikir”

(Zaleha Izhab Hassoubah, 2007: 24)

“Belajar tanpa berpikir adalah sia-sia,

berpikir tanpa belajar adalah berbahaya”

(Kong Fu Tse dalam Zaleha Izhab Hassoubah, 2007: 24)

Page 6: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

vi

PERSEMBAHAN

Karyaku ini kupersembahkan kepada:

1. Kedua orang tua tercinta atas doa, kasih sayang, dan dukungan dalam

penyelesaian skripsi ini.

2. Almamaterku PGSD FIP UNY.

3. Agama, Nusa, dan Bangsa.

Page 7: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

vii

PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA

KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI PENGASIH KULON PROGO

Oleh

Wiwit Rahayu NIM 12108241108

ABSTRAK

Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan sosial (IPS)

tergolong masih rendah, salah satunya karena materi yang begitu banyak. Oleh karena itu, diperlukan metode pembelajaran yang dapat mengatasai masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS melalui penerapan metode mind mapping pada siswa kelas V SD Negeri 1 Karangsari Pengasih Kulon Progo.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model Kemmis dan Taggart. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Karangsari yang berjumlah 23 siswa. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket, tes, dan dokumentasi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar, lembar observasi untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPS dengan metode mind mapping, lembar angket untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan metode mind mapping, studi dokumentasi untuk memperkuat data yang diperoleh, dan soal tes pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar siswa. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran dengan penerapan metode mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Karangsari. Peningkatan tersebut dilaksanakan melalui modifikasi tindakan berupa: penyampaian materi dengan metode mind mapping yang dimodifikasi, siswa mencari kata kunci berdasarkan materi bacaan, siswa membuat mind map dengan bimbingan guru, siswa mempresentasikan hasil mind map. Berdasarkan hasil tes yang diperoleh pada setiap akhir siklus menunjukan peningkatan hasil belajar IPS. Pada siklus I terjadi peningkatan sebesar 26,08% (pra tindakan 34,78%, siklus I 60,86%) dengan nilai rata-rata kelas 74,73. Pada siklus II menglami peningkatan sebesar 30,44% (siklus I 60,86%, siklus II 91,3%) dengan nilai rata-rata kelas 86. Peningkatan hasil belajar siswa dari pra tindakan sampai siklus II dapat diakumulasikan sebesar 56,52%.

Kata kunci: hasil belajar IPS, metode mind mapping

Page 8: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penelitian

yang berjudul “Penerapan Metode Mind Mapping dalam Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 1 Karangsari

Pengasih Kulon Progo”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.

Penulis menyadari dalam penyusunan penelitian ini tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan

kesempatan untuk menuntut ilmu di Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penyusunan

skripsi.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada

penulis untuk menyusun skripsi dan mengambil data penelitian.

4. Drs. Sigit Dwi Kusrahmadi, M. Si. selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penulisan skripsi.

5. Dr. Anwar Senen, M. Pd. selaku validator instrumen dalam penulisan

skripsi.

6. Surahmi, S. Pd. selaku Kepala SD Negeri 1 Karangsari Pengasih Kulon

Progo yang telah memberikan ijin dalam pelaksanaan penelitian.

7. Bejo Santoso, S. Pd. selaku guru kelas V SD Negeri 1 Karangsari yang

telah membantu selama penelitian berlangsung.

8. Seluruh siswa kelas V SD Negeri 1 Karangsari yang telah membantu

dalam penelitian sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.

Page 9: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

ix

Page 10: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv

MOTTO ................................................................................................................. v

PERSEMBAHAN ................................................................................................ vi

ABSTRAK .......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ..............................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................................ 8

C. Pembatasan Masalah ....................................................................................... 9

D. Rumusan Masalah ........................................................................................... 9

E. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 9

F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 10

G. Definisi Operasional ..................................................................................... 10

BAB II KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

1. Pengertian IPS .......................................................................................... 12

2. Tujuan IPS ............................................................................................... 12

3. Karakteristik Pembelajaran IPS ............................................................... 14

4. Materi Pembelajaran IPS .......................................................................... 16

B. Hakikat Hasil Belajar IPS

1. Pengertian Hasil Belajar IPS ................................................................... 17

2. Domain Hasil Belajar .............................................................................. 18

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa ........................ 20

Page 11: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

xi

4. Landasarn Teoretik Peningkatan Hasil Belajar IPS`............................... 22

C. Karakteristik Anak Sekolah Dasar (SD) ....................................................... 26

D. Pembelajaran dengan Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS

1. Pengertian Metode Mind Mapping ......................................................... 29

2. Tujuan Metode Mind Mapping ............................................................... 30

3. Manfaat Metode Mind Mapping ............................................................. 31

4. Kelebihan Metode Mind Mapping .......................................................... 33

5. Ketentuan-Ketentuan dalam Membuat Mind Mapping .......................... 34

6. Langkah-Langkah Membuat Mind Mapping .......................................... 37

7. Penerapan Metode Mind Mapping .......................................................... 39

8. Penerapan Metode Mind Mapping pada Mata Pelajaran IPS ................. 40

E. Penelitian yang Relevan ................................................................................ 41

F. Hubungan antara Metode Mind Mapping terhadap Peningkatan Hasil Belajar IPS .................................................................................................... 42

G. Hipotesis Tindakan ....................................................................................... 44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 45

B. Subjek Penelitian .......................................................................................... 46

C. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 46

D. Desain Penelitian .......................................................................................... 47

E. Rancangan Penelitian .................................................................................... 49

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 50

G. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 52

H. Uji Validitas Instrumen ................................................................................. 57

I. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 57

J. Kriteria Keberhasilan .................................................................................... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................ 61

B. Deskripsi Subjek Penelitian .......................................................................... 63

C. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan

1. Pra Tindakan ........................................................................................... 64

Page 12: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

xii

2. Siklus I .................................................................................................... 67

3. Siklus II ................................................................................................... 79

4. Angket Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ......................................... 91

D. Pembahasan ................................................................................................... 97

1. Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Metode Mind Mapping .................................................................................................. 95

2. Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................................. 101

B. Saran ........................................................................................................... 101

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 103

LAMPIRAN ...................................................................................................... 106

Page 13: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Materi Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas V ...................... 16

Tabel 2. Domain Hasil Belajar ............................................................................. 19

Tabel 3. Kisi-Kisi Angket Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ........................ 54

Tabel 4. Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru terhadap Pelaksanaan Pembelajaran 55

Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes Evaluasi ................................................................... 56

Tabel 6. Inisial Subjek penelitian ......................................................................... 64

Tabel 7. Hasil Belajar IPS pada Pra Tindakan ..................................................... 66

Tabel 8. Presentase Hasil Pra Tindakan ............................................................... 66

Tabel 9. Hasil Observasi Siklus I (Pengamat 1) ................................................. 74

Tabel 10. Hasil Observasi Siklus I (Pengamat 2) ................................................ 74

Tabel 11. Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada Siklus I .......................... 75

Tabel 12. Hasil Perbandingan antara Nilai Pra Tindakan dan Siklus I ................ 76

Tabel 13. Perbandingan Presentase Pra Tindakan dan Siklus I ........................... 77

Tabel 14. Hasil Observasi Siklus II (Pengamat 1) .............................................. 86

Tabel 15. Hasil Observasi Siklus II (Pengamat 2) ............................................... 86

Tabel 16. Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada Siklus II ........................ 87

Tabel 17. Hasil Perbandingan antara Siklus I dan Siklus II................................. 98

Tabel 18. Perbandingan Presentase Sikus I dan Siklus II .................................... 89

Tabel 19. Hasil Perbandingan antara Pra Tindakan, Siklus 1, Siklus II .............. 90

Tabel 20. Perbandingan Presentase Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II ........... 91

Tabel 21. Skor Butir Angket Siswa ..................................................................... 94

Page 14: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Bagan Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dengan Model Kemmis dan Taggart .............................................................................. 47

Gambar 2. Histogram Perbandingan Pra Tindakan, Post Test I dan Post Test II ............................................................................................. 91

Page 15: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ................................ 108

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................... 114

Lampiran 3. Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................ 120

Lampiran 4. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran .............................. 150

Lampiran 5. Hasil Observasi pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ..................... 151

Lampiran 6. Hasil Observasi pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .................... 155

Lampiran 7. Angket Respon Siswa .................................................................... 159

Lampiran 8. Hasil Angket Respon Siswa .......................................................... 160

Lampiran 9. Daftar Nilai Siswa Kelas V SD Negeri 1 Karangsari .................... 161

Lampiran 10. Daftar Nilai UTS IPS................................................................... 162

Lampiran 11. Penilaian Proses Siklus I ............................................................. 164

Lampiran 12. Penilaian Proses Siklus II ............................................................ 167

Lampiran 13. Peta Lokasi Penelitian ................................................................. 171

Lampiran 14. Pelaksanaan pembelajaran ........................................................... 172

Lampiran 15. Contoh Hasil Pengisian Angket .................................................. 179

Lampiran 16. Contoh Lembar Jawaban Siswa Siklus I ..................................... 180

Lampiran 17. Contoh Lembar Jawaban Siswa Siklus II .................................... 183

Lampiran 18. Surat-Surat ................................................................................... 185

Page 16: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah proses

pembangunan suatu bangsa. Pendidikan menurut Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 merupakan sebuah usaha yang

dilakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Menurut Sugihartono (2012: 3 – 4 )

pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk

mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok

untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Berdasarkan definisi di atas ditunjukan bahwa pendidikan memiliki

peranan yang sangat penting, yaitu mengembangkan potensi peserta didik,

mendewasakan manusia dan peranan lain yang tidak kalah penting.

Mengingat pentingnya peran pendidikan, maka akan sangat mengkhawatirkan

jika pendidikan tidak dilaksanakan secara optimal. Oleh karena itu,

diperlukan usaha maksimal dalam melaksanakan pendidikan sehingga tujuan

pendidikan dapat tercapai. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah

mewujudkan adanya kerja sama yang baik antara berbagai komponen

pendidikan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Dwi Siswoyo, dkk (2011:

80) yang mengatakan bahwa upaya pendidikan merupakan aktivitas yang

Page 17: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

2

kompleks, yang melibatkan sejumlah komponen pendidikan yang saling

berinteraksi satu sama lain. Ada tiga komponen sentral dalam pendidikan

yaitu peserta didik, pendidik dan tujuan pendidikan.

Pendidikan dimulai dengan adanya suatu tujuan yang hendak dicapai.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Dwi Siswoyo, dkk. (2011: 26) yang

menyatakan bahwa suatu yang logis bahwa pendidikan harus dimulai dengan

tujuan, yang diasumsikan sebagai nilai. Tercapai atau tidaknya suatu tujuan

pendidikan dapat dilihat dari hasil belajar siswanya, sesuai dengan pendapat

Purwanto (2010: 23) yang menyatakan bahwa hasil belajar merupakan

pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar

mengajar. Tujuan pendidikan dapat dikatakan berhasil apabila hasil belajar

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran tinggi.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Ilmu pengetahuan Sosial (IPS)

merupakan mata pelajaran yang membahas mengenai hubungan manusia

dengan lingkungannya. Siswa juga mempelajari berbagai disipin ilmu dalam

IPS. Hal tersebut mengingat bahwa IPS merupakan integrasi dari berbagai

cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi

sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan ilmu lainnya.

Hidayati (2004: 16) mengatakan bahwa melalui pengajaran IPS siswa

dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepekaan untuk

menghadapi hidup dengan tantangan-tantangannya. Mengingat pentingnya

IPS, diharapkan proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPS

dapat berlangsung dengan bermakna. Artinya, apa yang guru sampaikan

Page 18: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

3

dalam pembelajaran dapat mengena dan bermanfaat bagi diri siswa. Hal

tersebut mengingat cakupan materi IPS yang begitu banyak.

Namun pada kenyataanya, IPS menjadi salah satu mata pelajaran yang

paling sulit bagi siswa. Hal tersebut ditunjukan dari hasil Ulangan Tengah

Semester (UTS). IPS menjadi mata pelajaran dengan presentase keberhasilan

paling rendah, hal tersebut dapat dilihat dengan membandingkan nilai UTS

pada mata pelajaran yang lain. Persentase jumlah siswa yang sudah

memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran PKn

sebesar 56,52%, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sebesar 60,86%, pada

mata pelajaran Matematika sebesar 43,47%, pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) sebesar 47,82%, pada mata peljaran IPS sebesar

39,13%, dan Basa Jawa sebesar 43,47%. Sebagian siswa juga tidak menyukai

mata pelajaran IPS. Hal tersebut terlihat dari hasil observasi dan wawancara

yang peneliti lakukan.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan,

masih ada siswa yang belum mencapai KKM dan siswa kurang antusias

dalam mengikuti pelajaran IPS. Hal tersebut ditunjukan berdasarkan nilai

rata-rata UTS. Nilai rata-rata UTS pada mata pelajaran IPS di kelas V adalah

70 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 51, sedangkan KKM untuk

semua pelajaran adalah 75. Berdasarkan hasil UTS sebesar 39,13% sudah

mencapai KKM, sedangkan 60,87% siswa kelas V belum mencapai KKM.

Berdasarkan hasil observasi, siswa tidak fokus dalam mengikuti

pembelajaran IPS. Siswa justru bergurau dan sibuk bercerita dengan

temannya ketika guru sedang menjelaskan materi. Siswa juga cenderung pasif

Page 19: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

4

dalam pembelajaran. Hal tersebut didukung hasil wawancara dengan 10 siswa

kelas V. Sebagian besar mengatakan bahwa mata pelajaran yang paling tidak

disukai adalah IPS, dengan alasan materi yang cenderung bersifat hafalan.

Cakupan materi yang banyak, menjadikan siswa cenderung bosan dan tidak

fokus selama pembelajaran berlangsung.

Guru kelas V SD Negeri 1 Karangsari mengatakan bahwa siswa sering

sekali merasa bosan saat pembelajaran IPS. Hal tersebut dikarenakan muatan

materi yang begitu banyak dan bersifat hafalan, sehingga siswa mengalami

kesulitan dalam mengingat materi-materi tersebut. Kebosanan yang dirasakan

oleh siswa berdampak pada hasil belajar menjadi rendah. Guru kelas V SD

Negeri 1 Karangsari juga menambahkan bahwa perlu adanya pembelajaran

yang kreatif dan inovatif. Hal tersebut dimaksudkan supaya selain siswa

mampu menghafalkan atau mengingat materi yang disampikan dengan

mudah, siswa juga dapat memahami materi tersebut. Oleh karena itu perlu

adanya suatu perbaikan dalam proses pembelajaran IPS.

Upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa tidak terlepas dari

peranan seorang guru. Pendidik dalam lingkungan sekolah dikenal dengan

isitilah guru memilki posisi yang dominan. Pendidik merupakan komponen

penting dan menjadi salah satu faktor kunci dalam keberhasilan

pembelajaran, sesuai dengan pendapat Moh. Uzer Usman (2006: 4) yang

menyatakan bahwa “Proses belajar-mengajar merupakan inti dari proses

pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan

utama”. Pendapat tersebut sejalan dengan Daryanto dan Mulyo Rahardjo

(2012: 170) yang menjelaskan bahwa guru merupakan faktor yang dominan

Page 20: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

5

dan paling penting dalam suatu pelaksanaan pendidikan karena bagi peserta

didik dan pelatihan guru sering dijadikan teladan, bahkan sering menjadi

tokoh identifikasi diri.

Terkait dengan posisinya yang penting, guru memiliki banyak peran

dalam pembelajaran. Misalnya, sebagai pendidik, pengajar, fasilitator, dan

peran-peran lainnya. Peran-peran yang dimiliki oleh guru tersebut sangat

membantu dalam keberhasilan siswanya, sedangkan keberhasilan siswa

merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu,

seorang guru diharapkan mampu menjalankan semua perannya dalam

pembelajaran dengan baik.

Peran-peran tersebut dapat dilakukan dengan guru memberikan

perlakuan yang tepat pada siswa saat pembelajaran, namun tanpa membatasi

ruang gerak siswa untuk berkembang. Misalnya, guruharus memperhatikan

pemilihan metode pembelajaran. Guru dapat memilih metode pembelajaran

yang akan digunakan dengan menyesuaikan materi yang akan dipelajari,

sehingga siswa berperan aktif dalam pembelajaran dan apa yang disampaikan

oleh guru dapat diterima dengan baik oleh siswa. Guru belum menemukan

metode yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa.

Oleh karena itu, dibutuhkan alternatif metode pembelajaran yang

dapat memudahkan siswa dalam mengingat dan memahami materi pelajaran

yang cakupannya luas, sehingga hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS

dapat meningkat. Berdasarkan hal tersebut, peneliti dan guru sepakat untuk

menerapkan metode mind mapping dalam mengatasi masalah-masalah

pembelajaran yang dialami siswa.

Page 21: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

6

Banyak sekali metode pembelajaran yang dapat guru terapkan dalam

pembelajaran IPS. Metode mind mapping diharapkan merupakan metode

yang cocok untuk mengatasi masalah siswa kelas V SD Negeri 1 Karangsari.

Mind map pertama kali ditemukan oleh Tony Buzan, seorang ahli dalam

masalah otak. Mind mapping menurut Miftahul Huda (2013: 307) merupakan

metode efektif yang digunakan untuk mengembangkan gagasan-gagasan

melalaui rangkaian peta-peta. Menurut Muhammad Musrofi (2008: 179) mind

map atau peta pikiran merupakan teknik yang berupa skema atau gambar

untuk mencurahkan segala yang dipikirkan atau yang ada di otak.

Metode mind mapping dapat memberikan kemudahan pada siswa dalam

mempelajari materi, khususnya mata pelajaran IPS. IPS merupakan salah satu

mata pelajaran yang memiliki banyak sekali materi. Menyikapi materi yang

banyak tersebut, siswa selain dituntut untuk menghafal atau mengingat materi

juga dituntut untuk memahami materi tersebut agar tidak mudah lupa. Metode

mind mapping dapat membantu siswa dalam memahami materi yang panjang

dengan cara-cara yang menyenangkan dan menuntut keaktivan siswa. Hal

tersebut sesuai dengan pendapat Muhammad Musrofi (2008: 193) yang

menyatakan bahwa buatlah mind map lebih indah, artistik, berwarna-warni,

imajinatif, dan memiliki berbagai bentuk sehingga mata dan otak menjadi

tertarik dan akan memudahkan untuk mengingatnya. Pendapat tersebut

diperkuat oleh Tony Buzan (2006: 5) yang menyatakan bahwa dengan mind

map, daftar informasi yang panjang dapat dialihkan menjadi diagram

berwarna-warni, teratur dan mudah diingat yang bekerja selaras dengan cara

kerja alami otak dalam melakukan sesuatu.

Page 22: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

7

Metode mind mapping merupakan metode pembelajaran yang menarik

dan menyenangkan karena melibatkan kedua belah otak secara aktif. Cara

kerja mind mapping sama seperti cara kerja otak manusia. Informasi yang

diterima siswa pada umumnya baru masuk dalam memori jangka pendek. Hal

tersebut dikarenakan informasi yang masuk tersebut terkadang kurang berarti

bagi siswa. Informasi dalam memori jangka pendek dapat masuk ke memori

jangka penjang jika informasi tersebut bermakna dan sering diulang-ulang.

Menurut Sutato Windura (2009: 59) metode mind mapping menuntut

siswa untuk melakukan pengulangan belajar beberapa kali. Pengulangan

belajar tersebut akan menyebabkan informasi yang siswa terima akan masuk

dalam memori jangka panjang. Selain itu, metode mind mapping merupakan

metode yang menarik karena menggunakan gambar dan warna, dimana

gambar dan warna berfungsi untuk mengaktifkan otak kanan anak.

Keseimbangan antara otak kanan dan kiri akan menyebabkan otak “senang”

dan menimbulkan rasa ketertarikan serta emosi positif untuk mempelajari

materi lebih dalam lagi.

Informasi yang menarik atau bermakana bagi siswa akan cederung

untuk diingat dan masuk ke dalam memori jangka panjang. Hal tersebut

sesuai dengan pendapat Sugihartono, dkk. (2012: 12) yang menyebutkan

bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi penyimpanan informasi jangka

panjang adalah informasi tersebut masuk akal dan berarti. Oleh karena itu,

pembelajaran yang menarik dan diulang-ulang seperti pembelajaran dengan

menerapkan metode mind mapping akan membantu siswa untuk menyimpan

informasi pelajaran dengan lebih baik.

Page 23: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

8

Pelaksanaan metode mind mapping dimaksudkan untuk memudahkan

siswa dalam memahami materi yang sifatnya hafalan seperti materi-materi

dalam mata pelajaran IPS. Hal tersebut dikarenakan dengan penerapan

metode mind mapping, siswa akan mempelajari materi secara sistematis.

Mulai dari hal-hal yang bersifat umum hingga hal-hal yang sifatnya khusus.

Selain itu, dengan metode mind mapping pembelajaran diharapkan menjadi

lebih kondusif dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk berperan aktif

saat pembelajaran. Siswa bebas mengekspresikan dirinya dalam

pembelajaran, sehingga siswa akan merasa senang dan tertarik. Ketertarikan

siswa terhadap pembelajaran IPS akan memudahkan dalam mempelajari

materi, baik memudahkan dalam mengingat maupun dalam memahaminya,

sehingga akan meningkatkan hasil belajar yang lebih baik dan tidak mudah

dilupakan. Guru selain berperan sebagai pengajar dan pendidik, juga

diharapkan dapat berperan sebagai fasilitator dan motivator dalam

pembelajaran IPS.

Berdasarkan uraian di atas, dengan penerapan metode mind mapping

siswa akan menjadi lebih aktif, kreatif, dan fokus dalam mengikuti

pembelajaran. Penerapan metode mind mapping dalam pembelajaran IPS

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya bagi siswa

kelas VSD Negeri 1 Karangsari Pengasih Kulon Progo.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,

dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut.

Page 24: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

9

1. Siswa masih mempunyai hasil belajar yang rendah dalam mata pelajaran

IPS.

2. Siswa tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran IPS.

3. Siswa cenderung pasif saat mengikuti pembelajaran IPS.

4. Siswa mengalami kesulitan dalam menguasai materi yang sifatnya

hafalan.

5. Siswa mengalami kebosanan dalam mengikuti pembelajaran IPS.

6. Guru belum menemukan metode yang tepat untuk meningkatkan hasil

belajar IPS.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan yang dimiliki peneliti, penelitian ini dibatasi

pada masalah peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS

melalui metode mind mapping. Penelitian ini diperuntukan pada siswa kelas

V SD Negeri 1 Karangsari Kecamatan Pengasih. Pembatasan masalah

dilakukan agar penelitian lebih fokus dan memperoleh hasil yang optimal.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan metode mind mapping dalam

upaya meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada siswa

kelas V SD Negeri 1 Karangsari Pengasih Kulon Progo”?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan metode mind mapping pada

siswa kelas V SD Negeri 1 Karangsari Pengasih Kulon Progo.

Page 25: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

10

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini bermanfaat untuk mendapatkan pengetahuan tentang

penerapan metode mind mapping dalam upaya meningkatkan hasil belajar

IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Karangsari Pengasih Kulon Progo.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Pembelajaran dengan menggunakan metode mind mapping akan

memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami dan mengingat materi

pelajaran. Siswa akan lebih tertarik, kreatif, dan fokus dalam mengikuti

pembelajaran, sehingga diharapkan dengan diterapkannya metode mind

mapping hasil belajar siswa akan meningkat.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru untuk

menerapkan metode mind mapping dalam pembelajaran selain IPS, sehingga

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran selain IPS.

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi sekolah untuk

mengoptimalkan penerapan metode mind mapping dalam pembelajaran,

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan mutu sekolah.

G. Definisi Operasional

1. Metode mind mapping adalah suatu metode pembelajaran kreatif yang dapat

mempermudah siswa dalam menempatkan informasi ke dalam otak dan

Page 26: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

11

mengambil informasi ke luar otak sebagai upaya mencapai tujuan

pembelajaran.

2. Hasil belajar IPS merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan

tindak mengajar dalam pembelajaran IPS. Hasil belajar dalam penelitian ini

difokuskan dalam ranah kognitif.

3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah mata pelajaran di tingkat sekolah dasar

dan menengah atau nama program studi di Perguruan Tinggi (PT) yang

berdiri sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu seperti

sosioogi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya.

4. Siswa kelas V SD Negeri 1 Karangsari Kecamatan Pengasih, Kabupaten

Kulon Progo.

Page 27: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

12

BAB II KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

1. Pengertian IPS

Sapriya (2009: 19) mengatakan bahwa IPS merupakan nama mata

pelajaran di tingkat sekolah dasar dan menengah atau nama program studi di

Perguruan Tinggi (PT) yang identik dengan istilah “social studies”. Menurut

Trianto (2010: 171) IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu

sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan

budaya. IPS membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya.

Pengertian IPS di setiap jenjang pendidikan memiliki perbedaan.

Perbedaan tersebut dapat diidentifikasi dari perbedaan pendekatan yang

diterapkan pada masing-masing jenjang persekolahan. Istilah IPS di sekolah

dasar merupakan nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi

dari sejumlah konsep disiplin ilmu, humaniora, sains bahkan berbagai isu dan

masalah sosial kehidupan (Sapriya, 2009: 20).

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa IPS

merupakan mata pelajaran di tingkat sekolah dasar dan menengah atau nama

program studi di Perguruan Tinggi yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari

sejumlah konsep disiplin ilmu seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,

politik, hukum, dan budaya.

2. Tujuan IPS

Trianto (2010: 174) mengatakan bahwa pada dasarnya tujuan dari

pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar

Page 28: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

13

kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat,

kemampuan, dan lingkungannya, serta berbagai bekal siswa untuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Trianto (2010: 176)

juga menyatakan bahwa tujuan utama IPS adalah untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di

masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala

ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi

sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa

masyarakat.

Awan Mutakin dalam Puskur (dalam Trianto, 2010: 176) merinci tujuan

IPS adalah sebagai berikut.

1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau

lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan

kebutuhan masyarakat.

2) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan

metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat

digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.

3) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat

keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di

masyarakat.

4) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta

mampu membuat analis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil

tindakan yang tepat.

5) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu

Page 29: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

14

membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab

membangun masyarakat.

6) Memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral.

7) Fasilitator di dalam suatu lingkungan yang terbuka dan tidak bersifat

menghakimi.

8) Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam

kehidupannya “to prepare students to be well-functioning citizen in a

democratic society” dan mengembangkan kemampuan siswa

menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap

persoalan yang dihadapinya.

9) Menekankan perasaan, emosi, dan derajat penerimaan atau penolakan

siswa terhadap materi pembelajaran IPS.

Berdasarkan berbagai pendapat tersebut, dalam penelitian ini tujuan IPS

yaitu untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik agar

peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, sehingga siswa

mampu menjadi warga negara yang baik dalam kehidupannya.

3. Karakteristik Mata Pelajaran IPS

a. Karakteristik Dilihat dari Aspek Tujuan

Said Hamid Hasan (dalam Ahmad Susanto, 2014: 11) menjelaskan

bahwa tujuan pembelajaran IPS dapat dilihat dari tiga kategori sebagai

berikut: Pertama, tujuan pengembangan kemampuan intelektual: yaitu

bertujuan untuk memngembangkan kemampuan siswa dalam memahami

disiplin ilmu sosial, berpikir dalam disipin ilmu sosial, serta kemampuan

profesional dalam mencari informasi dan mengkomunikasikan hasil temuan.

Page 30: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

15

Kedua, tujuan pengembangan kemampuan rasa tanggung jawab sosial; yaitu

bertujuan agar siswa mampu berkomunikasi dengan anggota masyarakat

lainnya, rasa tanggung jawab sebagai warga negara dan warga dunia,

termasuk kemampuannya dalam mengembangkan sikap positif terhadap nilai,

norma, dan moral yang berlaku di masyarakat. Ketiga, tujuan pengembangan

kemampuan kepribadian; yaitu berkenaan dengan pengembangan sikap, nilai,

norma, dan moral yang menjadi anutan siswa.

b. Karakteristik Dilihat dari Aspek Ruang Lingkup Materi

Dilihat dari ruang lingkup materinya, menurut Ahmad Susanto

(2014:22) bidang studi IPS memiliki karakteristik sebagai berikut: 1)

menggunakan pendekatan lingkungan yang luas; 2) menggunakan pendekatan

terpadu antarmata pelajaran sejenis; 3) berisi materi konsep, nilai sosial,

kemandirian, dan kerja sama; 4) mampu memotivasi peserta didik untuk aktif,

kreatif, dan inovatif serta sesuai dengan perkembangan anak; 5) mampu

meningkatkan keterampilan peserta didik dalam berpikir dan memperluas

cakrawala budaya.

c. Karakteristik Dilihat dari Aspek Pendekatan Pembelajaran

Bidang IPS sejak mulai Kurikulum 1975 dan 1984 menggunakan

pendekatan integratif. Pendekatan lain dalam bidang IPS cenderung bersifat

praktik di masyarakat dan keluarga atau antarteman di sekolah. Aspek yang

ditonjolkan dalam pendekatan ini adalah aspek perilaku dan sikap sosial serta

nilai eksistensi peserta didik dalam menghadapi suatu nilai kebersamaan

kepemilikan hak dan kewajiban sebagai makhluk sosial. Sejak tahun 1994,

pergeseran karakteristik dalam kurikulum sebelumnya lebih cenderung

Page 31: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

16

kepada pendekatan mutidisipliner dan integratif.

4. Materi Pembelajaran IPS

Menurut Trianto (2010: 171) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) atau studi

sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi

materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,

politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial. Sebelumnya, untuk

memudahkan dalam menguasai metodologi pembelajaran IPS, terlebih dahulu

harus menguasai materi yang akan dipelajari. Berdasarkan silabus Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) materi pelajaran IPS siswa kelas V adalah

sebagai berikut:

Tabel 1. Materi Pelajaran IPS kelas V Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam, dan suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia.

1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia.

1.3 Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/atlas/globe dan media lainnya.

1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.

1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia.

Berdasarkan beberapa materi yang ada di atas dan diskusi bersama guru

kelas V SD Negeri 1 Karangsari, peneliti akan mengambil kompetensi dasar

poin empat yaitu menghargai keberagaman suku bangsa dan budaya di

Indonesia dengan memfokuskan pada materi keberagaman suku bangsa dan

budaya Indonesia.

Page 32: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

17

B. Hakikat Hasil Belajar IPS

1. Pengertian Hasil Belajar IPS

Menurut Purwanto (2010: 44) pengertian hasil (product) menunjuk

pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang

mengakibatkan berubahnya input secara fungsional, sedangkan dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia (2001: 391) kata hasil memiliki arti sesuatu yang

diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh usaha (tanam-tanaman, sawah, tanah,

ladang, hutan, dsb). Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dalam penelitian

ini peneiti mendefinisikan hasil sebagai suatu perolehan dari akibat suatu

usaha atau aktivitas yang dilakukan.

Dimyati dan Mudjiono (2006: 7) mendefinisikan belajar sebagai

tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Menurut Purwanto (2010: 38 –

39) belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan

lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Hal tersebut

sejalan dengan pendapat Winkel (dalam Purwanto, 2010: 39) yang

menyatakan bahwa belajar merupakan aktivitas mental/psikis yang

berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Menurut Oemar Hamalik (2005: 21) belajar merupakan “suatu bentuk

pertumbuhan atau percobaan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam

cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa belajar

merupakan proses tindakan kompleks yang dilakukan individu sebagai

interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan baik

Page 33: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

18

dalam ranah pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Purwanto (2010: 23) berpendapat bahwa hasil belajar merupakan

realisasi tercapainya tujuan pendidikan, sehingga hasil belajar yang diukur

sangat tergantung pada tujuannya. Purwanto (2010: 34) juga mengatakan

bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa akibat belajar.

Perubahan tersebut diupayakan dalam proses belajar mengajar untuk

mencapai tujuan pendidikan. Proses belajar yang dilakukan akan

mempengaruhi perubahan perilaku pada domain tertentu pada diri siswa,

tergantung perubahan yang diinginkan terjadi sesuai dengan tujuan

pendidikan.

Dimyati dan Mudjiono (2006: 3) mengatakan bahwa hasil belajar

merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan tindak mengajar.

Menurut Nana Sujana (2005: 34), hasil belajar sebagai objek penilaian pada

hakikatnya menilai penguasaan siswa terhadap tujuan-tujuan instruksional.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar

merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan tindak mengajar.

Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini merupakan hasil belajar pada

mata pelajaran IPS. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

IPS merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan tindak mengajar

dalam pembelajaran IPS.

2. Domain Hasil Belajar

Menurut Purwanto (2010: 48) domain hasil belajar adalah perilaku-

perilaku kejiwaan yang akan diubah dalam proses pendidikan. Perilaku

kejiwaan tersebut dibagi menjadi tiga domain yaitu kognitif, afektif dan

Page 34: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

19

psikomotorik. Potensi perilaku yang diubah, pengubahan perilaku dan hasil

perubahan perilaku dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 2. Domain Hasil Belajar

INPUT PROSES HASIL Siswa:

1. Kognitif 2. Afektif 3. Psikomotorik

Proses belajar mengajar

Siswa: 1. Kognitif 2. Afektif 3. Psikomotorik

Potensi perilak yang dapat diubah

Usaha mengubah perilaku

Perilaku yang telah berubah: 1. Efek pengajaran 2. Efek pengiring

Berikut taksonomi hasil belajar dari domain kognitif, afektif dan

psikomotorik menurut Purwanto (2010: 50 – 53).

1) Taksonomi hasil belajar kognitif

Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam

kawasan kognisi. Proses belajar yang melibatkan kognisi meliputi

kegiatan sejak dari penerimaan stimulus eksternal oleh sensori,

penyimpanan dan pengolahan dalam otak menjadi informasi hingga

pemanggilan kembali informasi ketika diperlukan.

Hasil belajar kognitif tidak merupakan kemampuan tunggal.

Kemampuan yang menimbulkan perubahan dalam domain kognitif

meliputi beberapa tingkat atau jenjang. Menurut Tarlinton (dalam A.

Supratiknya, 2012: 8 – 9), taksonomi Bloom Ranah Kognitif Revisi

Lorin Anderson dari yang paling tinggi dan kompleks hingga yang paling

rendah dan sederhana adalah menciptakan, mengevaluasi, menganalisis,

menerapkan, memahami, mengingat.

2) Taksonomi hasil belajar afektif

Taksonomi hasil belajar afektif dikemukakan oleh Krathwohl.

Page 35: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

20

Krathwohl membagi hasil belajar afektif menjadi lima tingkat yaitu

penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi dan internalisasi. Hasil

belajar disusun secara hirarkhis mulai dari tingkat yang paling rendah

dan sederhana hingga yang paling tinggi dan kompleks.

3) Taksonomi hasil belajar psikomotorik

Hasil belajar psikomotorik disusun dalam urutan mulai dari yang

paling rendah dan sederhana sampai yang paling tinggi dan kompleks.

Hasil belajar tingkat yang lebih tinggi hanya dapat dicapai apabila siswa

telah menguasai hasil belajar yang lebih rendah.

Taksonomi yang paling banyak digunakan adalah taksonomi hasil

belajar psikomotorik dari Simpson yang mengklasifikasikan hasil belajar

psikomotorik menjadi enam yaitu persepsi, kesiapan, gerakan

terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks dan kreativitas.

Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini peneliti lebih terfokus

pada penilaian hasil belajar ranah kognitif.

3. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

Terdapat banyak jenis faktor yang mempengaruhi belajar, tetapi faktor-

faktor tersebut dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu faktor internal

dan faktor eksternal (Slameto, 2010: 54). Berikut penjelasan mengenai faktor

internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi belajar siswa.

1) Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang ada dalam diri individu yang

sedang belajar, yang meliputi:

a) faktor jasmaniah : meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh.

Page 36: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

21

b) faktor psikologis: meliputi faktor intelegesi, perhatian, minat,

bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.

c) faktor kelelahan: meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang ada di luar individu, yaitu:

a) faktor keluarga: meliputi faktor cara orang tua mendidik, relasi

antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi

keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.

b) faktor sekolah: meliputi faktor metode mengajar, kurikulum, relasi

guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat

pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan

gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

c) faktor masyarakat: meliputi faktor kegiatan siswa dalam

masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan

masyarakat.

Menurut Arendal dan Mann (dalam Marilee Sprenger, 2011: 7 – 8)

faktor-faktor belajar meliputi frekuensi, ketekunan, latihan silang, adaptasi,

serta motivasi dan perhatian, sedangkan Oemar Hamalik (2005: 3 – 4)

menyebutkan bahwa ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan agar dapat

belajar dengan baik, meliputi faktor-faktor sebagai berikut.

1) Kesehatan jasmani : dengan badan yang sehat tanpa adanya gangguan

penyakit maka seluruh fungsi badan dapat berjalan dengan baik.

2) Kesehatan rokhani : kondisi rokhani yang baik seperti tidak berpenyakit

syaraf, tidak mengalami gangguan emosional, tenang dan stabil sangat

Page 37: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

22

mempengaruhi konsentrasi berfikir, kemauan dan perasaan.

3) Lingkungan yang tenang : lingkungan yang tenang dapat digambarkan

dengan keadaan tidak ribut, serasi, jauh dari keramaian dan gangguan

lalu lintas, serta gangguan-gangguan yang lainnya.

4) Tempat belajar yang menyenangkan : yaitu tempat yang memiliki cukup

udara, cukup matahari, cukup penerangan, dan lain sebagainya.

5) Bahan dan alat-alat yang diperlukan dalam pembelajaran cukup tersedia:

dengan bahan dan alat yang cukup maka pembelajaran dapat berjalan

dengan lancar, dan sebaliknya jika mengalami kekurangan bahan dan alat

maka akan menghambat proses pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat dikatakan faktor-faktor

yang mempengaruhi belajar siswa adalah sebagai berikut.

1) Faktor Internal meliputi:

a) faktor jasmani

b) faktor rohani

c) faktor psikologi

2) Faktor Eksternal meliputi:

a) faktor lingkungan rumah

b) faktor lingkungan masyarakat

c) faktor lingkungan sekolah

4. Landasan Teoretik Peningkatan Hasil Belajar IPS

Menurut Ahmad Susanto (2014: 1) belajar merupakan suatu proses

perubahan dalam membentuk dan mengarahkan kepribadian manusia. Bentuk

nyata yang dapat dilihat dan dirasakan dari kegiatan belajar adalah hasil

Page 38: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

23

belajar. Hasil belajar mempunyai peranan yang penting dalam proses

pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan

informasi kepada guru tentang kemajuan peserta didik dalam upaya mencapi

tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu,

dapat dikatakan bahwa tercapainya tujuan pembelajaran IPS dapat dilihat dari

hasil belajar IPS siswa.

Namun pada kenyataannya, masih terdapat kelemahan dan kekurangan

dalam pembelajaran IPS, seperti terbatasnya aktivitas belajar peserta didik

dan sangat dominannya peran guru dalam pembelajaran (Ahmad Susanto,

2014: 3). Hal tersebut mengakibatkan lemahnya proses dan pengalaman

belajar, dan berakibat pada rendahnya hasil belajar. Oleh karena itu,

diperlukan perbaikan dalam pembelajaran IPS.

Hakikat belajar menurut teori Kognitif dijelaskan sebagai suatu

aktivitas belajar yang berkaitan dengan penataan informasi, reorganisasi

perseptual, dan proses internal. Menurut Heri Rahyubi (2012: 154 – 155)

Teori Kognitivisme mengutamakan aspek berpikir dan proses mental yang

berkaitan dengannya, misalnya ingatan. Teori Kognitivisme memandang

aktivitas belajar bukanlah sekedar persoalan stimulus dan respon yang

bersifat mekanistik, tapi lebih dari itu. Aktivitas belajar dan pembelajaran

juga melibatkan aktivitas mental yang ada dalam diri individu yang sedang

belajar. Kebebasan dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar

sangat diperhitungkan, agar belajar lebih bermakna bagi siswa (Ahmad

Susanto, 2014: 20). Adapun kegiatan pembelajarannya mengikuti prinsip-

prinsip sebagai berkut.

Page 39: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

24

a. Siswa bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya. Mereka mengalami perkembangan kognitif melalui tahap-tahap tertentu.

b. Anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat belajar dengan baik, terutama jika menggunakan benda-benda konkret.

c. Keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar amat dipentingkan, karena hanya dengan mengaktifkan siswa, maka proses asimilasi dan akomodasi pengetahuan dan pengalaman dapat terjadi dengan baik.

d. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengaitkan pengalaman atau informasi baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki si belajar.

e. Pengalaman dan retensi akan meningka jika materi pelajaran disusun dengan menggunakan pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks.

f. Belajar memahami akan lebih bermakna daripada belajar menghafal. Agar bermakna, informasi baru harus disesuaikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Tugas guru adalah menunjukan hubungan antara apa yang sedang dipelajari dengan apa yang telah diketahui siswa.

g. Adanya perbedaan individual pada diri siswa perlu diperhatikan, karena faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Perbedaan tersebut misalnya pada motivasi, persepsi, kemampuan berpikir, pengetahuan awal, dan sebagainya (Budiningsih dalam Ahmad Susanto, 2014: 21).

Menurut Stahl (dalam Ahmad Susanto, 2014: 37) ada beberapa prinsip

yang harus dipedomani dalam pembelajaran IPS sehingga pembelajaran IPS

memberikan hasil yang maksimal, yaitu sebagai berikut.

a. Pembelajaran IPS yang baik adalah pembelajaran yang bermakna

(meaningful learning).

b. Pembelajaran IPS yang baik adalah pembelajaran yang terintegrasi

(integrative).

c. Pembelajaran IPS yang baik adalah pembelajaran yang berbasis nilai

(value-based).

d. Pembelajaran IPS yang baik adalah pembelajaran yang menantang

Page 40: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

25

(challenging).

e. Pembelajaran IPS yang baik adalah pembelajaran yang aktif (active).

Pembelajaran IPS hendaknya berpedoman pada kelima prinsip-prinsip

pembelajaran tersebut, sehingga tujuan program pembelajaran akan berjalan

dan memperoleh hasil belajar yang maksimal. Menurut Ahmad Susanto

(2014: 6), guru dituntut untuk mampu memotivasi peserta didik agar aktif,

kreatif, dan sistematis terhadap berbagai permasalahan yang ada, mampu

memberikan solusi pemecahan berdasarkan pengetahuan dan pemahaman

yang dimilikinya, misalnya guru dapat menerapkan berbagai metode atau

pendekatan pembelajaran.

Pemilihan metode pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan teori

belajar kognitif, dimana melibatkan aktivitas mental siswa. Metode

pembelajaran yang diterapkan diharapkan akan memberikan kebebasan dan

keterlibaan siswa secara aktif sehingga belajar akan lebih bermakna bagi

siswa. Penerapan metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan

akan memotivasi siswa, sehingga siswa akan aktif dan kreatif dalam proses

pembelajaran. Aktivitas siswa yang tidak terbatas dalam pembelajaran IPS

akan mempengaruhi kuatnya proses dan pengalaman siswa dalam

pembelajaran IPS, sehingga akan berdampak pada kebermaknaan

pembelajaran. Pembelajaran yang bermakna akan memperoleh posisi yang

baik dalam ingatan siswa, sehingga akan meningkatnya hasil belajar IPS

siswa.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa upaya untuk meningkatkan

hasil belajar IPS siswa dapat dilakukan dengan penerapan metode

Page 41: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

26

pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dalam pembelajaran IPS.

Pembelajaran akan memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS,

sehingga menyebabkan siswa aktif, kreatif, dan memberikan kesan yang

bermakna bagi siswa.

C. Karakteristik Anak Sekolah Dasar (SD)

Anak Sekolah Dasar (SD) termasuk dalam masa kanak-kanak akhir.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Rita Eka Izzaty (2008: 104) yang

menyatakan bahwa masa kanak-kanak akhir sering disebut sebagai masa usia

sekolah atau masa sekolah dasar. Anak pada masa sekolah dasar berada pada

rentang usia 6 tahun sampai dengan anak masuk ke masa pubertas dan masa

remaja awal yang berkisar pada usia 11 – 13 tahun.

Berikut karakteristik anak sekolah dasar jika dilihat dari berbagai aspek

perkembangannya menurut Rita Eka Izzaty (2008: 105 - 116).

a. Perkembangan Fisik

1) Pertumbuhan fisik cenderung lebih stabil atau tenang

2) Anak menjadi lebih tinggi, lebih berat, dan lebih kuat

3) Keterampilan gerak mengalami kemajuan pesat, semakin lancar dan

lebih terkoordinasi dibanding dengan masa sebelumnya.

b. Perkembangan Kognitif

Menurut Piaget (dalam Rita Eka Izzaty, 2008: 105) masa kanak-

kanak akhir berada dalam tahap operasi konkret dalam berfikir (usia 7 –

12 tahun), dimana konsep yang pada awal masa kanak-kanak merupakan

konsep yang samar-samar dan tidak jelas sekarang menjadi lebih konkret.

Anak menggunakan operasi mental untuk memecahkan masalah-masalah

Page 42: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

27

yang aktual, anak mampu menggunakan kemampuan mentalnya untuk

memecahkan masalah yang bersifat konkret, anak mampu berfikir logis

namun masih terbatas pada situasi sekarang. Dalam tahap ini, rasa

egonya berkurang dan mulai bersikap sosial. Selain itu, anak sudah

mampu mengklasifikasi dan mengurutkan suatu benda berdasarkan ciri-

ciri suatu objek.

c. Perkembangan Bahasa

1) Anak lebih baik kemampuannya dalam memahami dan

menginterpretasikan komunikasi lisan dan tulisan

2) Perkembangan bahasa nampak pada perubahan perbendaharaan kata

dan tata bahasa

3) Anak berbicara lebih terkendali dan terseleksi

4) Materi bacaan anak semakin luas

d. Perkembangan Moral

1) Konsep anak mengenai keadilan sudah berubah

2) Disebut sebagai tingkat moralitas dari aturan-aturan dan penyesuaian

konvensional

e. Perkembangan Emosi

Berikut ciri-ciri emosi pada masa kanak-kanak akhir/ masa sekolah dasar.

1) Emosi anak berlangsung relatif lebih singkat (sebentar)

2) Emosi anak kuat atau hebat

3) Emosi anak mudah berubah dan nampak berulang-ulang

4) Respon emosi anak berbeda-beda

5) Emosi anak dapat diketahui dari gejala tingkah lakunya

Page 43: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

28

6) Emosi anak mengalami perubahan dalam kekuatannya

7) Perubahan dalam ungkapan-ungkapan emosionalnya

f. Perkembangan Sosial

1) Mulai mengurangi waktu bermain daripada masa sebelumnya

2) Permainan yang disukai cenderung kegiatan bermain yang dilakukan

secara berkelompok

3) Menyukai kegiatan permainan yang sifatnya menjelajah dan

konservatif

4) Pengaruh teman sebaya sangat besar

5) Minat terhadap kegiatan kelompok sebaya mulai timbul

6) Integritas dengan kelompoknya cukup tinggi,

Rita Eka Izzaty (2008: 116) membagi masa Sekolah Dasar menjadi

dua fase yaitu masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar (kelas 1, 2 dan 3

Sekolah Dasar) dan masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar (kelas 4, 5

dan 6 Sekolah Dasar). Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada

masa kelas tinggi yaitu kelas 5 Sekolah Dasar. Berikut ciri-ciri khas pada

masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar:

1) Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari

2) Ingin tahu, ingin belajar dan realistis

3) Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus

4) Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi

belajarnya di sekolah

5) Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya untuk bermain

bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya

Page 44: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

29

D. Pembelajaran dengan Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS

1. Pengertian Metode Mind Mapping

Menurut Edgar B. Wesley dan Stanley P. Wronski (dalam Abdul Aziz

Wahab, 2012: 83) metode merupakan kata yang digunakan untuk menandai

serangkaian kegiatan yang diarahkan oleh guru yang hasilnya adalah belajar

pada siswa. Dwi Siswoyo, dkk (2011: 142) mengatakan bahwa metode

merupakan cara yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan. Hal

tersebut sependapat dengan Eveline Siregar dan Hartini Nara (2011: 80) yang

mendefinisikan metode sebagai suatu cara yang dipergunakan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan metode pembelajaran

merupakan suatu cara yang digunakan guru sehingga dalam menjalankan

fungsinya, metode merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Slameto (2010: 65) metode mengajar merupakan suatu

cara/jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Sementara Isjoni (2007: 103)

mendefinisikan metode pengajaran sebagai alat untuk mengoperasionalkan

apa yang direncanakan dalam strategi. Berdasarkan berbagai pendapat di atas,

dalam penelitian ini peneliti mengartikan metode pembelajaran merupakan

suatu cara yang digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Mind Mapping merupakan metode yang diperkenalkan oleh Tony

Buzan pada tahun 1974. Tony Buzan (2006: 4) mendefinisikan mind map

sebagai cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan

mengambil informasi ke luar otak—Mind map adalah cara mencatat yang

Page 45: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

30

kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita.

Menurut Miftahul Huda (2013: 307) mind mapping merupakan metode efektif

yang digunakan untuk mengembangkan gagasan-gagasan melalui rangkaian

rata-rata, sedangkan menurut Susanto Windura (2009: 16) mind map

merupakan suatu teknis grafis yang memungkinkan kita untuk

mengeksplorasi seluruh kemampuan otak kita untuk keperluan berpikir dan

belajar.

Melvin L. Silberman (2013: 200) mendefinisikan bahwa pemetaan

pikiran merupakan suatu cara kreatif bagi tiap siswa untuk menghasilkan

gagasan, mencatat apa yang dipelajari, atau merencanakan tugas baru. Eric

Jensen (2008: 134) mendefinisikan mind mapping sebagai metode sempurna

untuk pra-pemaparan pembelajar terhadap suatu topik. Penggunaan warna,

gerakan, gambar, kontras, keputusan organisasi, informasi disandikan dalam

peta mental kita. Alamsyah Said dan Andi Budimanjaya (2015: 172)

mengartikan mind map atau peta pikiran sebagai suatu metode untuk

memaksimalkan potensi pikiran manusia dengan menggunakan otak kanan

dan otak kirinya secara simultan.

Berdasarkan uraian di atas,peneliti mendefinisikan metode mind

mapping sebagai suatu metode pembelajaran kreatif yang dapat

mempermudah siswa dalam menempatkan informasi ke dalam otak dan

mengambil informasi ke luar otak sebagai upaya mencapai tujuan

pembelajaran.

2. Tujuan Metode Mind Mapping

Menurut Miftahul Huda (2013: 307) mind map memiliki tujuan sebagai

Page 46: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

31

berikut.

1) Untuk membantu penulisan esai atau tugas-tugas yang berkaitan dengan penguasaan konsep.

2) Untuk membentuk, menvisualisasi, mendesain, mencatat, memecahkan masalah, membuat keputusan, merevisi, dan mengklarifikasi topik utama sehingga siswa bisa megerjakan tugas-tugas yang banyak sekalipun.

3) Untuk membrainstorming suatu topik sekaligus menjadi strategi ampuh bagi belajar siswa.

Berbeda halnya dengan pendapat yang disampaikan Miftahul Huda di

atas, Utomo Dananjaya (2013: 74) mengatakan bahwa mind mapping

memiliki tiga tujuan, yaitu:

1) melatih siswa berpikir sistematis

2) melatih siswa memetakan pikirannya

3) melatih siswa membuat kategorisasi

Berdasarkan kedua pendapat tersebut, tujuan metode mind mapping

dalam penelitian ini yaitu:

1) untuk membantu siswa dalam menyelesaikan tugas

2) untuk melatih siswa berpikir sistematis

3) untuk melatih siswa memetakan pikirannya

4) untuk melatih siswa membuat kategorisasi

5) untuk melatih siswa berpikir kreatif

6) untuk meningkatkan hasil belajar siswa

3. Manfaat Metode Mind Mapping

Michael Michalko (dalam Tony Buzan, 2007: 6 – 7) menyatakan bahwa

metode mind mapping akan:

1) mengaktifkan seluruh otak. 2) membersihkan pikiran dari kekacauan mental. 3) memusatkan pada subjek.

Page 47: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

32

4) memungkinkan untuk mengembangkan cara pengaturan pikiran secara terperinci sekaligus menunjukan gambaran umum.

5) menunjukan hubungan antarbagian informasi yang tampak saling terpisah.

6) memberikan gambaran grafis tentang subjek kita, dan memungkinkan kita dengan mudah menemukan celah di antara beragam informasi.

7) memungkinkan kita mengelompokan dan menata ulang kelompok-kelompok konsep, serta mendorong perbandingan.

8) membuat pikiran tetap aktif dan memudahkan menyelesaikan masalah.

9) membuat kita memusatkan perhatian pada subjek dan membantu menarik informasi tentang subjek tersebut, kemudian memindahkannya dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang.

10) membantu untuk menggapai segala arah dan menangkap pikiran dari segala sudut.

Menurut Tony Buzan (2006: 6) mind mappingbermanfaat bagi manusia

untuk:

1) merencanakan 2) berkomunikasi 3) menjadi lebih kreatif 4) menghemat waktu 5) menyelesaikan masalah 6) memusatkan perhatian 7) menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran 8) mengingat dengan lebih baik 9) belajar lebih cepat dan efisien 10) melihat “gambar keseluruhan” 11) menyelamatkan pohon

Dalam buku yang berbeda, Tony Buzan (2007: 4) juga menyatakan

bahwa mind map dapat bermanfaat untuk:

1) lebih baik dalam mengingat 2) mendapatkan ide brilian 3) menghemat waktu dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya 4) mendapatkan nilai yang lebih bagus 5) mengatur pikiran, hobi, dan hidup 6) lebih banyak bersenang-senang

Menurut Muhammad Musrofi (2008: 181 – 182) mind map dapat

Page 48: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

33

diigunakan untuk membantu mencurahkan semua yang ada di pikiran dan

otak, misalnya sebagai berikut.

1) Alat untuk mencatat, pengganti alat mencatat tradisional. 2) Alat komunikasi yang efektif, sehingga seluruh yang dipikirkan akan

dapat tercurahkan. 3) Alat untuk mengungkap ide-ide yang luar biasa menyenangkan dan

hebat. 4) Alat untuk mengungkap pemikiran dalam berbagai bidang dan

beragam aktivitas mulai dari cara menyelesaikan masalah yang rumit, menangani berjubelnya informasi, membuat rencana, mengubah cara kerja atau cara belajar, meningkatkan kreativitas dan inovasi, serta membantu pembelajaran seumur hidup.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

manfaat dari metode mind mapping adalah sebagai berikut.

1) Mengaktifkan otak kanan dan otak kiri

2) Memudahkan menyelesaikan masalah

3) Memindahkan informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka

panjang

4) Menghemat waktu

5) Memusatkan perhatian

6) Meningkatkan daya ingat

7) Meningkatkan nilai hasil belajar

4. Kelebihan Metode Mind Mapping

Femi Olivia (2008: 13) menyebutkan bahwa mind mapping

memilikikeunggulan sebagai berikut.

1) Cara mudah menggali informasi dari dalam dan dari luar otak. 2) Cara baru untuk belajar dan berlatih dengan cepat dan ampuh. 3) Cara membuat catatan agar tidak membosankan. 4) Cara terbaik untuk mendapatkan ide baru dan merencanakan proyek. 5) Alat berpikir yang mengasyikkan karena membantu berpikir 2 kali

Page 49: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

34

6) lebih baik, 2 kali lebih cepat, 2 kali lebih jernih dan dengan lebih menyenangkan.

Menurut Tony Buzan (2005: 74) mind map mampu mencerminkan

fungsi internal dari otak anak cerdas, maka seorang anak yang masih sangat

kecil jauh lebih mudah dalam memahami mind map dibandingkan dalam

bentuk informasi tertulis lainnya. Berdasarkan dua pendapat tersebut, maka

dapat disimpulkan bahwa mind mapping memiliki keunggulan yaitu sebagai

cara baru untuk belajar dengan cepat dan ampuh sehingga memudahkan

dalam menggali informasi baik dari dalam maupun luar otak.

5. Ketentuan-Ketentuan dalam Membuat Mind Mapping

Menurut Sutanto Windura (2009: 33) bahan yang diperlukan untuk

membuat peta pikiran adalah sebagai berikut.

1) Kertas

a) Putih

b) Polos (tidak bergaris-garis)

c) Ukuran minimal A4 (21 x 29.7 cm)

2) Pensil warna atau spidol

a) Minimal 3 warna

b) Bervariasi tebal dan tipis (jika memungkinkan)

3) Imajinasi

4) Otak kita sendiri

Berikut ketentuan-ketentuan lain dalam membuat mind map menurut

Sutanto Windura (2009: 34 – 35).

1) Kertas:

Page 50: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

35

a) Posisi kertas mendatar (landscape)

b) Posisi tetap (steady)

2) Pusat mind map:

a) Merupakan ide/ gagasan utama, biasanya merupakan judul bab suatu

pelajaran atau permasalahan pokoknya

b) Dalam meringkas atau kaji ulang, biasanya adalah judul bab atau

tema pokok

c) Harus berwujud gambar yang disertai dengan tulisan

d) Terletak di tengah-tengah kertas

3) Cabang utama:

a) Sering disebut dengan BOI (Basic Ordering Ideas), merupakan

cabang tingkat pertama yang langsung memancar dari pusat peta

pikiran

b) Untuk keperluan meringkas biasanya merupakan subbab-subbab dari

materi pelajaran yang dipelajari anak

c) Setiap cabang utama yang berbeda sebaiknya menggunakan warna

pensil/spidol yang berbeda pula

4) Cabang:

a) Diusahakan meliuk, bukan sekedar melengkung atau lurus

b) Pangkal tebal lalu menipis

c) Semakin jauh dari pusat, semakin tipis

d) Panjangnya sesuai dengan panjang kata kunci/ gambar di atasnya

e) Ke segala arah

5) Kata:

Page 51: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

36

a) Berupa 1 kata kunci (keyword)

b) Kata ditulis di atas cabang

c) Semakin keluar, semakin kecil ukuran hurufnya

d) Tulisan tegak, maksimum kemiringan 45 derajat.

6) Gambar: sebanyak mungkin

7) Warna

a) Berwarna-warni

b) “Hidup”

8) Tata Ruang : Sesuai besarnya kertas

Menurut Tony Buzan (2006: 14) bahan-bahan yang diperlukan untuk

membuat mind mapping sangatlah sedikit, hal tersebut mengingat bahwa

mind map begitu mudah dan alami. Bahan-bahan untuk membuat mind

mapping yaitu kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil warna, otak, dan

imajinasi. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dalam penelitian ini

ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan untuk membuat mind mapping

adalah sebagai berikut.

1) Alat dan Bahan

a) Kertas putih polos berukuran A3

b) Posisi kertas mendatar

c) Pensil warna dan spidol

d) Imajinasi

e) Otak

2) Pusat mind map

a) Merupakan ide/ gagasan utama

Page 52: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

37

b) Harus berwujud gambar yang disertai dengan tulisan

c) Terletak di tengah-tengah kertas

3) Cabang

a) Meliuk, bukan sekedar melngkung

b) Pangkal tebal lalu menipis

c) Semakin jauh dari pusat, semakin tipis

d) Ke segala arah

4) Kata:

a) Berupa 1 kata kunci (keyword)

b) Kata ditulis di atas cabang

c) Semakin keluar, semakin kecil ukuran hurufnya

d) Tulisan tegak, maksimum kemiringan 45 derajat.

5) Gambar: sebanyak mungkin

6) Warna : Berwarna-warni (minimal 3 warna)

7) Tata Ruang : Sesuai besarnya kertas

6. Langkah-langkah membuat mind mapping

Berikut 7 langkah dalam membuat mind map menurut Tony Buzan

(2006: 15 – 16).

1) Mulailah dari bagian tengah kertas kosong dengan posisi landscape

2) Gunakan gambar atau foto sebagai ide sentral

3) Gunakan gambar dan warna

4) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan

cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, seterusnya.

5) Buatlah garis hubung yang melengkung

Page 53: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

38

6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis

Langkah-langkah tersebut sejalan dengan pendapat Miftahul Huda.

Berikut tahap-tahap penting yang harus dilakukan untuk memulai mind

mapping menurut Miftahul Huda (2013: 308 – 309).

1) Letakkan gagasan/tema/poin utama di tengah halaman kertas. Akan lebih mudah jika kertas dalam posisi terbentang (landscape).

2) Gunakan garis, tanda panah, cabang-cabang, dan warna-warna yang berbeda-beda untuk menunjukan hubungan antara tema utama dan gagasan-gagasan pendukung lain.

3) Hindari untuk bersikap latah; lebih menampilkan karya bagus daripada konten di dalamnya.

4) Pilihlah warna-warna yang berbeda untuk mensimbolisasi sesuatu yang berbeda pula.

5) Biarkan beberapa ruang kosong dalam kertas agar memudahkan penggambaran lebih jauh ketika ada gagasan baru yang harus ditambahkan.

Menurut Muhammad Musrofi (2008: 187 – 193) menyebutkan langkah-

langkah pembuatan mind map adalah sebagai berikut.

1) Gunakan kertas kosong berukuran A4 atau yang lebih besar.

2) Gunakan kertas dengan posis landscape.

3) Mulailah dari tengah atau sentral sesuai dengan cara kerja otak

4) Buatlah gambar di tengah kertas yang menunjukan topik yang dipikirkan.

5) Topik-topik utama yang berada di sekitar topik sentral sama halnya

dengan subbab dalam penulisan konvensional.

6) Mulailah pemikiran tingkat kedua.

7) Lanjutkan ke tingkat pemikiran ketiga dan seterusnya seperti aliran

pemikiran kita.

8) Tambahkan bentuk-bentuk baru ke mind map, agar tampak menarik

sehingga lebih memperluas imajinasi dan memperdalam kata-kata.

Page 54: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

39

9) Tambahkan lagi warna-warna di mind map; gunakan warna yang

berlainan dan bentuk beragam. Seluruh bentuk, kata, dan gambar mind

map merupakan ekspresi otak dan pemikiran unik. Hal tersebut dapat

memudahkan dalam mengingat segala yang telah diungkapkan.

10) Buatlah mind map lebih indah, artistik, berwarna-warni, imajinatif, dan

memiliki berbagai bentuk sehingga mata dan otak kita akan tertarik

dengan mind map dan akan mudah kita ingat.

11) Jagalah kegembiraan selama membuat mind map, sebab otak kita akan

bekerja maksimum jika kita merasa senang dan menikmati dalam

membuat mind map.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dalam penelitian ini menggunakan

langkah-langkah yang disampaikan oleh Tony Buzan.

7. Penerapan Metode Mind Mapping

Menurut Ahmad Sodiq dalam Muhamad Nurdin (dalam Suparlan, 2005:

41) langkah-langkah aplikatif metode mind mapping adalah sebagai berikut.

1) Guru membagikan bacaan sesuai pokok bacaan

2) Siswa mencari kata-kata kunci

3) Siswa membuat skema (peta konsep)

4) Presentasi, menjelaskan hubungan antarkonsep yang ada.

Hal tersebut sependapat dengan Utomo Dananjaya (2013: 74) yang

mengatakan proses penerapan metode mind mapping adalah sebagai berikut.

1) Guru memberikan bacaan/teks kepada siswa

2) Setiap siswa diminta membuat peta pikirannya masing-masing

3) Peta pikiran bisa berupa gambar atau kata.

Page 55: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

40

Berdasarkan dua pendapat tersebut dan ditambah dengan modifikasi dari

peneliti, maka penerapan metode mind mapping dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut.

1) Siswa berkelompok

2) Guru memberikan bacaan sesuai dengan pokok bahasan kepada siswa

3) Siswa mencari kata-kata kunci sesuai dengan bacaan

4) Setiap siswa diminta membuat peta pikirannya masing-masing sesuai

dengan langkah-langkah yang disampaikan menurut Tony Buzan

5) Siswa mempresentasi peta pikiran yang telah dibuat

8. Penerapan Metode Mind Mapping pada Mata Pelajaran IPS

Penerapan metode mind mapping merupakan salah satu wujud aplikasi

pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan dalam mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Menurut Alamsyah Said dan Andi

Budimanjaya (2015: 174) mengajar dengan menggunakan metode mind

mapdapat membantu siswa mengembangkan pikiran dalam suatu rangkaian

yang terhubung dan juga memberikan penekanan pada siswa bahwa semakin

banyak informasi yang diketahuai dan dipahami maka siswa akan semakin

mudah dalam membuat mind map tentang materi tersebut. Menurut Tony

Buzan (2006: 5) informasi atau materi yang panjang dapat dialihkan menjadi

sebuah diagram berwarna, teratur dan mudah untuk diingat jika disampaikan

melalui metode mind mapping. Pernyataan tersebut sangat sesuai dengan

materi IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) yang panjang, sehingga sangat cocok

apabila dalam pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) diterapkan

Page 56: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

41

metode mind mapping. Metode mind mapping cocok untuk diterapkan dalam

pembelajaran IPS, hal tersebut dikarenakan metode mind mapping sesuai

dengan prinsip-prinsip pembelajaran IPS.

Metode mind mapping sangat cocok untuk diterapkan pada siswa

Sekolah Dasar. Hal tersebut dapat dilihat dari karakteristik yang dimiliki mind

mapping dengan siswa Sekolah Dasar. Karakteristik siswa Sekolah Dasar

yaitu siswa lebih tertarik untuk belajar dengan banyak gambar dan warna

dibandingkan dengan kalimat-kalimat yang panjang. Hal tersebut sesuai

dengan mind mapping yang menonjolkan wujud yang menarik dengan

gambar dan berbagai warna.

Metode mind mapping sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran IPS,

dimana pembelajaran dengan metode mind mapping akan menyebabkan

pembelajaran menjadi menyenangkan dan akan mendukung atau memotvasi

siswa untuk aktif dan kreatif dalam mengikuti proses pembelajaran IPS.

Aktivitas siswa dalam pembelajaran yang tidak terbatas akan mengakibatkan

kuatnya proses pembelajaran dan berdampak pada hasil belajar IPS siswa.

Oleh karena itu, dengan diterapkannya metode mind mapping dalam

pembelajaran IPS akan meningkatkan hasil belajar IPS.

E. Penelitian yang Relevan

1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Asrori yang berjudul “Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Mind Mapping pada Siswa

Kelas V MI Muhammadiyah Jambukidul Ceper Klaten Tahun Pelajaran

2013/2014” hasilnya bahwa penerapan metode mind mapping dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Page 57: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

42

Sosial (IPS).

2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sulis Nur Azizah yang berjudul

“Peningkatan Konsentrasi dan Hasil Belajar IPA melalui Penerapan Metode

Mind Mapping Siswa Kelas V SD Negeri Jomblangan Banguntapan Bantul”

hasilnya bahwa penerapan metode mind mapping dapatmeningkatkan

konsentrasi dan hasil belajar IPA.

F. Hubungan antara Metode Mind Mapping terhadap Peningkatan Hasil Belajar IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

yang memiliki karakteristik materi yang luas dan cenderung bersifat hafalan,

sehingga siswa menganggap pembelajaran menjadi membosankan dan tidak

menarik. Hal tersebut berakibat pada aktivitas siswa saat pembelajaran. Siswa

menjadi tidak fokus, bosan dan justru menyibukan diri ketika proses

pembelajaran sedang berlangsung, sehingga siswa cenderung pasif dalam

mengikti pembelajaran. Akibatnya, siswa memperoleh hasil belajar IPS yang

kurang maksimal.

Menyikapi hal tersebut, perlu adanya suatu tindakan yang dapat

mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Salah satu hal yang perlu

diperhatikan dalam pembelajaran yaitu pemilihan metode pembelajaran.

Metode pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran hendaknya

metode yang memberikan keleluasaan bagi siswa untuk aktif dalam

mengikuti pembelajaran. Selain itu, metode pembelajaran hendaknya

memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami pelajaran sehingga

siswa mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.

Page 58: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

43

Mengingat cakupan materi IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) yang luas

dan bersifat hafalan, proses pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) akan

lebih efektif apabila diterapkan metode yang menarik, sehingga siswa tidak

merasa bosan dan lebih fokus selama pembelajaran. Pembelajaran IPS

hendaknya berpedoman pada prinsip-prinsip pembelajaran IPS, dimana

pembelajaran harus bermakna, terintegrasi, bebasis nilai, dan merupakan

pembelajaran yang aktif, sehingga akan memberikan hasil yang maksimal.

Oleh karena itu, diperlukan metode yang tepat untuk diterapkan dalam

pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial).

Metode mind mapping merupakan suatu metode pembelajaran kreatif

yang dapat mempermudah siswa dalam menempatkan informasi ke dalam

otak dan mengambil informasi ke luar otak sebagai upaya mencapai tujuan

pembelajaran. Metode mind mapping dapat membantu siswa dalam

mengingat dan memahami banyaknya materi IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial),

karena metode mind mapping merupakan metode pembelajaran yang

menyenangkan. Selain metode pembelajaran yang menyenangkan, metode

mind mapping merupakan metode pembelajaran yang menuntut siswa untuk

aktif dalam pembelajaran. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS tersebut

akan mengakibatkan kuatnya proses dan pengalaman belajar siswa, sehingga

akan berdampak pada hasil belajar yang diperoleh siswa.

Metode mind mapping sangat cocok dengan karakteristik siswa sekolah

dasar yang lebih tertarik pada gambar dan warna dibandingkan dengan

kalimat-kalimat yang panjang. Keunggulan lainnya yaitu bahwa cara kerja

mind mapping menyerupai cara kerja otak manusia. Berdasarkan uraian di

Page 59: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

44

atas, maka diharapkan penerapan metode mind mapping dalam pembelajaran

IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) akan meningkatkan hasil belajar siswa.

G. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan permasalahan penelitian yang telah

dirumuskan di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah

“Penerapan metode mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) siswa kelas V SD Negeri 1 Karangsari Pengasih

Kulon Progo”.

Page 60: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

45

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

dalam istilah bahasa Inggris yaitu Classroom Action Research (CAR). Sesuai

dengan istilah Penelitian Tindakan Kelas menunjukan isi yang terkandung di

dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

Pardjono, dkk (2007: 10) penelitian tindakan merupakan suatu bentuk

penelitian untuk mendapatkan pengetahuan tentang perubahan (changes) dan

peningkatan (improvement) karena dampak suatu tindakan yang mampu

memberdayakan kelompok sasaran.

Menurut Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi (2007: 2 – 3),

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari tiga kata yaitu penelitian,

tindakan dan kelas. Suyadi (2011: 3) mengemukakan bahwa penelitian

tindakan kelas merupakan “pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap

kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas

secara bersamaan”. Pardjono, dkk (2007: 12) mendefinisikan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu jenis penelitian tindakan yang

dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya.

Menurut Mc Niff (dalam Suharsimi Arikunto, dkk., 2007: 106),

penelitian tindakan kelas memiliki tujuan utama untuk perbaikan dan

peningkatan layanan profesional pendidik dalam menangani proses belajar

mengajar, sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi

(2007 : 107), penelitian tindakan kelas memiliki beberapa tujuan sebagai

Page 61: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

46

berikut: (1) untuk memerhatikan dan meningkatkan kualitas isi, masukan,

proses, dan hasil pembelajaran, (2) untuk menumbuhkembangkan budaya

meneliti bagi tenaga kependidikan, (3) menumbuhkan dan meningkatkan

produktivitas meneliti para tenaga pendidik dan kependidikan, dan (4) untuk

meningkatkan kolaborasi antartenaga pendidik dan tenaga kependidikan

dalam memecahkan masalah pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka jenis penelitian ini

adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Alasan

menggunakan jenis ini adalah karena penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

dilakukan secara kolaboratif yang artinya peneliti melakukan penelitian

dengan cara berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru kelas V SD Negeri

1 Karangsari. Peneliti dan guru selain berperan sebagai pelaksana tindakan,

juga berperan melakukan pengamatan terhadap proses tindakan.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V SD Negeri 1

Karangsari, Pengasih, Kulon Progo yang berjumlah 23 orang yaitu terdiri dari

11 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Subjek penelitian ditentukan

berdasarkan kesepakatan antara peneliti dan guru kelas. Hal tersebut

dikarenakan siswa kelas V SD Negeri 1 Karangsari mengalami permasalahan

hasil belajar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Karangsari yang berlokasi di Jalan

Page 62: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

47

Tentara Pelajar No. 09, Kopat, Karangsari, Pengasih, Kulon Progo.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2015/2016 yaitu bulan Oktober

– Maret 2016.

D. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart pada tahun 1988. Adapun

tahap-tahap penelitian menurut desain yang dikembangkan oleh Kemmis dan

Taggart (dalam Zainal Aqib, 2006: 22) meliputi:

1. Perencanaan (planning)

2. Aksi/tindakan (acting)

3. Observasi (observing), dan

4. Refleksi (reflecting)

Gambar 1. Bagan Alur pelaksanaan penelitian tidakan kelas dengan Model Kemmis dan Taggart

Adapun rincian dari tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menyusun rancangan tindakan (planning)

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah menentukan fokus

penelitian. Guru mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran yang telah

Page 63: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

48

berlangsung sebelumnya, mendata kelemahan-kelemahannya, diidentifikasi

dan dianaisis kelayakannya untuk diatasi. Peneliti dan guru saling berdiskusi

untuk menemukan permasalahan yang terjadi.

Tahap selanjutnya, peneliti merumuskan rencana tindakan yang akan

dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Tahap ini, peneliti

membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam

fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

2. Pelaksanaan tindakan (Acting)

Tahap kedua yaitu pelaksanaan tindakan (acting) yang merupakan

implementasi isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.

Pelaksanaan tindakan berdasarkan rencana yang tertuang dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya.

3. Pengamatan (Observing)

Tahap ini kolaborator mengamati, mencatat dan mendokumentasikan

hal-hal yang telah terjadi selama tindakan berlangsung dengan maksud

untuk mengetahui kesesuaian antara rencana dengan pelaksanaan tindakan.

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan format observasi/ penilaian

yang telah disusun. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif

maupun data kualitatif.

4. Refleksi (Reflecting)

Tahap ini peneliti dan kolaborator mendiskusikan dan mengevaluasi

hasil pengamatan yang telah dilakukan. Kelemahan-kelemahan yang

ditemukan pada siklus terdahulu dapat dijadikan dasar dalam penyusunan

rencana tindakan pada siklus berikutnya, sehingga siklus selanjutnya akan

Page 64: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

49

menjadi lebih baik daripada siklus sebelumnya.

E. Rancangan Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus atau lebih.

Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai.

Berikut ini rincian rancangan penelitian siklus I yang akan dilakukan.

a. Perencanaan

1) Menjelaskan maksud dan tujuan penerapan metode mind mapping.

2) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses

pembelajaran dengan membuat RPP sesuai dengan materi yang sudah

ditentukan.

3) Mengembangkan skenario pembelajaran.

4) Menyiapkan media dan sumber belajar.

5) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS).

6) Menyususn pedoman penilaian berdasarkan indikator keberhasilan.

7) Menyusun lembar observasi pembelajaran.

8) Menyusun angket pelaksanaan pembelajaran.

b. Tindakan dan Observasi

Peneliti melaksanakan pembelajaran berdasarkan skenario dalam

RPP yang telah dibuat dengan menerapkan metode mind mapping.

Penelitan melibatkan aktivitas dan kreativitas setiap siswa dalam

menerapkan metode mind mapping. Peneliti dalam penelitian ini selain

bertindak sebagai pengamat, sekaligus bertindak sebagai pelaksana

tindakan bersama guru.

Observasi selama proses pembelajaran IPS dilakukan oleh peneliti,

Page 65: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

50

guru dan satu mahasiswa dengan menggunakan pedoman observasi.

Observasi juga dilakukan untuk mengamati kesesuaian antara

pelaksanaan tindakan dengan rencana pelaksanaan yang telah disusun.

Setelah pelaksanaan tindakan, siswa mengisi angket terkait pelaksanaan

pembelajaran siswa untuk mengetahui prosentase pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan penerapan metode mind

mapping di kelas V SD Negeri 1 Karangsari.

c. Refleksi

Refleksi dilakukan berdasarkan hasil data yang diperoleh pada saat

observasi. Data hasil tes, observasi, data angket penilaian pelaksanaan

pembelajaran dianalisis untuk mengetahui persentase hasil belajar siswa.

Peneliti dan pengamat melakukan diskusi mengenai hasil tindakan dan

hal-hal yang perlu untuk diperbaiki. Refleksi juga menjadi dasar untuk

menentukan apakah perlu diadakan siklus kembali atau tidak. Jika pada

hasil refleksi menunjukan tercapainya indikator keberhasilan yang telah

ditentukan, maka penelitian dihentikan. Namun apabila sebaliknya, maka

penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dapat digunakan

oleh peneliti unuk memperoleh data. Teknik pengumpulan data yang

digunakan peneliti untuk memperoleh data adalah sebagai berikut.

1. Angket

Sugiyono (2013: 199) mengatakan bahwa angket atau kuisioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

Page 66: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

51

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Responden dalam penelitian ini adalah

siswa kelas V SD Negeri 1 Karangsari. Angket ini digunakan untuk

mengetahui respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan

penerapan metode mind mapping. Angket diberikan kepada responden

setelah selesainya proses pembelajaran dalam akhir siklus.

2. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan terhadap sasaran pengukuran dengan menggunakan lembar

observasi yang telah disiapkan sebelumnya (Pardjono, 2007: 43).

Observasi yang dilakukan adalah observasi sistematis, dimana pengamat

menggunakan pedoman sebagai instrumen untuk menggambarkan proses

pembelajaran dengan penerapan metode mind mapping dalam

pembelajaran IPS. Pelaksanaan observasi dilakukan oleh peneliti, guru

dan satu mahasiswa yang berperan sebagai pengamat. Observasi yang

dilakukan yaitu pengamatan pelaksanaan pembelajaran IPS.

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu

(Sugiyono, 2013: 329). Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, foto

atau karya-karya lainnya. Dalam penelitian ini teknik dokumentasi

digunakan untuk melengkapi data.Data tersebut berupa daftar nilai

Ulangan Tengah Semester (UTS) dan Ulangan Harian (UH) siswa kelas V

pada mata pelajaran IPS materi keanekaragaman suku bangsa dan budaya

Page 67: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

52

di Indonesia. Data-data tersebut dapat membantu peneliti dalam

melaksanakan penelitian.

4. Tes

Tes menurut Purwanto (2010: 56) merupakan alat ukur

pengumpulan data yang mendorong peserta memberikan penampilan

maksimal. Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahuai hasil

belajar siswa secara kognitif dalam mengikuti pembelajaran IPS yang

nantinya akan digunakan sebagai patokan untuk mengetahui keberhasilan

penerapan metode mind mapping dalam pembelajaranIPS. Tes digunakan

dalam akhir siklus pembelajaran.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan perangkat

pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar.

RPP berisi komponen-komponen pada umumnya yaitu meliputi identitas

sekolah, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikatorpencapaian hasil

belajar, tujuan pembelajaran, materi, metode, kegiatan belajar mengajar,

media dan sumber, serta penilaian.

2. Angket Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran

Angket penilaian pelaksanaan pembelajaran digunakan untuk

mendapatkan informasi dari responden terkait dengan pelaksanaan proses

pembelajaran, apakah sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan

Page 68: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

53

pembelajaran yang peneliti buat. Selain itu, angket penilaian pelaksanaan

pembelajaran ini juga digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap

pembelajaran dengan menerapkan metode mind mapping. Responden dari

angket ini yaitu siswa kelas V SD Negeri 1 Karangsari yang dimana

dalam penelitian ini siswa bertindak sebagai subyek penelitian. Penelitian

ini menggunakan angket tertutup yang terdiri dari pernyataan dengan

pilihan jawaban, yaitu “ya” dan “tidak”. Kisi-kisi instrumen angket

pelaksanaan pembelajaran ini sesuai dengan karakteristik siswa kelas V

Sekolah Dasar dan tujuan dari metode mind mapping. Adapun kisi-kisi

angket penilaian pelaksanaan pembelajaran dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) dengan menerapkan metode mind mapping

adalah sebagai berikut.

\

Page 69: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

54

Tabel 3. Kisi-Kisi Angket Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran dalam Pembelajaran IPS

Aspek yang

diamati Indikator Nomor Butir Jumlah Butir Positif Negatif Perhatian tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari

Belajar dengan benda-benda konkret

1 1

Belajar dengan menggunakan media pembelajaran

4 6 2

Ingin tahu, ingin belajar dan realitas

Rasa ingin tahu yang tinggi pada hal baru

22 23 2

Memperhatikan penjelasan guru 3 2 2

Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus

Menyukai pelajaran-pelajaran kesenian 21 1

Nilai sebagai ukuran tepat prestasi belajar di sekolah

Berusaha mendapatkan nilai tertinggi 5 1

Suka membentuk kelompok sebaya

Belajar secara berkelompok 7 8 2

Membantu siswa menyelesaikan tugas

Menghemat waktu 20 1

Melatih siswa berpikir sistematis

Belajar dari hal yang mudah ke yang sulit

15 1

Belajar dari hal yang sederhana ke yang kompleks

9 1

Melatih siswa memetakan pikiran

Memudahkan mengingat materi 12 19 2

Melatih siswa membuat kategorisasi

Memudahkan membuat kategorisasi

16 1

Melatih berpikir kreatif

Siswa aktif dalam pembelajaran 10 13 2

Meningkatkan hasil belajar siswa

Meningkatkan daya ingat 17 18 2

Meningkatkan hasil belajar 14 11 2

Jumlah 15 8 23

Page 70: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

55

3. Lembar Observasi terhadap Pelaksanaan Pembelajaran

Observasi dilakukan dengan mengamati dan mencatat setiap

kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran. Pengamat dalam

penelitian ini menggunakan lembar observasi untuk menilai pelaksanaan

pembelajaran dengan metode mind mapping apakah sudah sesuai dengan

rencana yang buat atau belum. Lembar observasi ini menggunakan format

penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran dalam Praktik Pengalaman

Lapangan (PPL) dengan beberapa modifikasi yang disesuaikan dengan

langkah-langkah pembelajaran dengan penerapan metode mind mapping.

Adapun kisi-kisi instrumen observasi guru terhadap perangkat

pembelajaran adalah sebagai berikut.

Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Observasi terhadap Pelaksanaan Pembelajaran

Aspek yang diamati Indikator Jumlah Butir

Pra pembelajaran Persiapan ruang, alat, dan media pembelajaran 2 Pemeriksaan kesiapan siswa

Membuka pelajaran Melakukan apersepsi 2 Menyampaikan tujuan pembelajaran Inti pembelajaran Penguasaan materi pelajaran

5

Melaksanakan pembelajarn sesuai dengan tujuan pembelajaran Menggunakan media pembelajaran yang efektif dan efisien Menggunakan metode pembelajaran Mind mapping. Memantau kemajuan siswa

Penutup Melibatkan siswa dalam menyimpulkan materi pembelajaran 2 Memberikan tugas lanjutan

Jumlah 11

Page 71: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

56

4. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana

keberhasilan penelitian dengan menerapkan metode mind mapping dalam

pembelajaran IPS. Dokumen yang digunakan untuk memperkuat

penelitian yaitu berupa daftar nilai Ulangan Tengah Semester dan

Ulangan Harian yang diperoleh sebelum penelitian berlangsung.

5. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar (THB) merupakan tes penguasaan, karena tes ini

mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru

atau dipelajari oleh siswa (Purwanto, 2010: 66). Jenis tes yang diberikan

kepada siswa, yaitu post test. Post test diberikan pada akhir siklus yang

digunakan untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar pada

siswa kelas V SD Negeri 1 Karangsari setelah diterapkannya metode mind

mapping di dalam pembelajaran IPS. Soal tes berbentuk soal pilihan

ganda yang disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Adapun kisi-kisi

instrumen soal tes hasil belajar adalah sebagai berikut.

Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Soal Tes Hasil Belajar

Kompetensi dasar Indikator Pokok bahasan Nomor soal

Bentuk soal

1.4 Menghargai keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia

Menyebutkan macam-macam suku bangsa di Indonesia.

Keanekaragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia

1, 2, 3, 4, 5

Pilihan ganda

Menjelaskan sikap menghormati keragaman suku bangsa.

6, 7, 8 Pilihan ganda

Mengidentifikasi keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia.

9 – 27 Pilihan ganda

Menjelaskan pentingnya sikap menghargai keberagaman suku bangsa dan budaya Indonesia.

28, 29, 30

Pilihan ganda

Jumlah soal 30

Page 72: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

57

H. Uji Validitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2013: 363) validitas merupakan derajat ketepatan

antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat

dilaporkan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan validitas isi (content

validity), hal ini berkaitan dengan instrumen yang digunakan dalam penelitian

ini. Instrumen yang berbentuk tes, pengujian validitas isi dapat dilakukan

dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang

telah diajarkan.

Secara teknis pengujian validitas isi dapat dibantu menggunakan kisi-

kisi instrumen atau matrik pengembangan instrumen yang selanjutnya

dijabarkan kedalam butir-butir (item) pernyataan atau pertanyaan dan

kemudian dikonsultasikan dengan ahli. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini telah dikonsultasikan dengan dosen ahli yaitu Dr. Anwar Senen,

M.Pd., sehingga layak digunakan.

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Observasi

Data hasil observasi dalam penelitian ini dapat dilihat dari hasil skor

pada lembar observasi dalam pelaksanaan pembelajaran IPS. Persentase

perolehan skor pada lembar observasi diakumulasikan untuk mengetahui

seberapa besar tingkat keberhasilan penerapan metode mind mapping

dalam pemebelajaran IPS. Persentase diperoleh dari rata-rata persentase

setiap pengamat. Untuk mengetahui skor keseluruhan yang diperoleh,

maka digunakan rumus sebagai berikut.

Nilai = 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 ℎ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑆𝑆𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝐽𝐽𝐽𝐽𝑠𝑠𝑠𝑠𝑚𝑚𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽

x 100

Page 73: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

58

Jumlah pengamat dalam penelitian ini yang turut mengisi lembar

observasi terdiri dari dua orang. Hal tersebut dimaksudkan untuk

memperkecil tingkat subjektivitas peneliti. Oleh karena itu, perlu dihitung

nilai rata-rata dari nilai yang diperoleh pengamat 1 dan 2.

Untuk menghitung nilai rata-rata antara pengamat 1 dan 2 digunakan

rumus sebagai berikut:

x = P1+P22

Dimana :

𝑃𝑃1 = Pengamat 1

𝑃𝑃1= Pengamat 2

X = Rata-rata

Setelah nilai rata-rata diperoleh, kemudian tentukan nilai tersebut pada

kategori penilaian menurut Suharsimi Arikunto (2010: 192) sebagai

berikut.

Nilai BS = Baik Sekali, jika rentangnya 76 – 100

Nilai B = Baik, jika rentangnya 51 – 75

Nilai C = Cukup, jika rentangnya 26 – 50

Nilai K = Kurang, jika rentangnya kurang dari 26

2. Analisis Data Angket

Angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala Guttman.

Menurut Sugiyono (2013: 139) skala Guttman digunakan apabila ingin

mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang

ditanyakan. Angket dalam penelitian ini berisi pernyataan-pernyataan

tentang respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan metode

Page 74: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

59

Ketuntasan (%) = 𝑅𝑅𝐽𝐽𝑆𝑆

X 100%

mind mapping dalam pembelajaran IPS. Angket berjumlah 23 butir

dengan persekoran angket untuk pernyataan positif adalah 1 untuk

jawaban ya dan 0 untuk jawaban tidak, sedangkan untuk pernyataan

negatif adalah 1 untuk jawaban tidak dan 0 untuk jawaban ya.Cara

menghitung skor angket respon siswa adalah sebagai berikut.

a. Menghitung skor semua siswa untuk masing-masing butir

b. Menghitung skor semua siswa untuk semua butir

Nilai = 𝑗𝑗𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 ℎ𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝐽𝐽𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑚𝑚𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝐽𝐽𝑠𝑠ℎ𝑗𝑗𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 ℎ𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝐽𝐽𝐽𝐽𝑠𝑠𝑠𝑠𝑚𝑚𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽

x 100

Kemudian tentukan nilai tersebut pada kategori penilaian menurut

Suharsimi Arikunto (2010: 192).

3. Analisis Data Hasil Belajar

Analisis data hasil belajar digunakan untuk mengolah data yang

diperoleh dari tes pada setiap siklusnya. Langkah-langkah yang dilakukan

adalah sebagai berikut.

a. Mengoreksi lembar jawab siswa sehingga diketahui nilai dari masing-

masing siswa, nilai tertinggi, nilai terendah, dan nilai rata-rata kelas.

b. Menentukan ketuntasan belajar siswa berdasarkan KKM 75 dan

mempersentase dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

R= Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 75 (tuntas)

JS= Jumlah seluruh siswa

Page 75: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

60

J. Kriteria Keberhasilan

Pedoman kriteria keberhasilan yang digunakan adalah pedoman kriteria

keberhasilan pembelajaran mata pelajaran IPS pada kelas V SD Negeri 1

Karangsari. Indikator keberhasilan dinyatakan apabila sekurang-kurangnya

75% dari jumlah siswa mendapatan nilai minimal 75,00 (lulus KKM).

Page 76: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research

(Penelitian Tindakan Kelas). Metode pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah menggunakan tes sebagai instrumen utama,

sedangkan observasi, angket dan dokumentasi digunakan sebagai instrumen

pendukung. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, karena

pelaksanaan siklus pertama belum mencapai tujuan penelitian maka

dilaksanakan siklus kedua.

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

SD Negeri 1 Karangsari merupakan salah satu SD Negeri yang

terdapat di Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulonprogo. Lokasinya di

Jalan Tentara Pelajar No. 09, Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih,

Kabupaten Kulonprogo. Lokasinya sangat strategis karena berdekatan

dengan jalan raya, kantor Kecamatan Pengasih, Rumah Sakit Umum

Daerah (RSUD) Kulon Progo, serta rumah penduduk. SD Negeri 1

Karangsari di sebelah timur berbatasan dengan kantor Kecamatan

Pengasih dan RSUD Kulon Progo, sebelah utara berbatasan dengan jalan

raya kecamatan dan rumah penduduk, sebelah barat SD juga berbatasan

dengan rumah penduduk, dan sebelah selatan SD terdapat sebuah tanah

lapang yang luas dan sawah.

Dilihat dari segi pendidikan, walaupun berdekatan dengan jalanraya

Page 77: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

62

dan tempat umum lainnya, SD Negeri 1 Karangsari tetap memiliki

lingkungan sekolah yang kondusif bagi proses pembelajaran. Siswa juga

memiliki prestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademiknya.

Hal tersebut sesuai dengan Visi dan Misi dari SD tersebut. Visi nya yaitu

“Unggul dalam prestasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK),

bertanggungjawab, terampil dan berbudaya berdasar iman dan taqwa”.

Visi tersebut diperkuat dengan Misi: (a.) Meningkatkan kualitas tenaga

pendidik dan kependidikan, (b) Meningkatkan mutu proses belajar

mengajar, melaksanakan bimbingan dengan intensif untuk mencapai

ketuntasan dan daya serap yang tinggi, (c) Meningkatkan sarana prasarana

pembelajaran, (d) Meningkatkan kerjasama, antar guru, antar siswa, antar

guru dan siswa, (e) Mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler, (f)

Menerapkan nilai-nilai agama, budaya dan karakter Bangsa Indonesia ke

dalam semua mata pelajaran. Hal tersebut pasti didukung oleh semua

pihak dari sekolah termasuk juga salah satunya oleh tenaga pendidik

(guru) yang kompeten, serta didukung oleh sarana dan prasarana yang

sekolah yang baik, sehingga dapat menunjang siswa dalam memperoleh

prestasi.

SD Negeri 1 Karangsari memiliki sarana dan prasarana yang sangat

memadai, yaitu memiliki 6 ruang kelas berukuran 7 x 8 m yang memiliki

sirkulasi udara dan pencahayaan yang cukup kondusif untuk pembelajaran.

Terdapat juga ruang kepala sekolah, ruang guru, laboratorium komputer,

perpustakaan, ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS), aula pertemuan,

kantin sekolah, kamar mandi dan sebuah masjid yang terletak tepat

Page 78: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

63

bersebelahan dengan SD Negeri Karangsari 1. Siswa di SD ini berasal dari

berbagai kalangan, mulai dari kalangan ekonomi kelas bawah hingga

kalangan ekonomi atas. Meskipun demikian, semua semua siswa dapat

belajar dengan baik sebagai siswa SD Negeri 1 Karangsari.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 13 Februari 2016 sampai

dengan 25 Februari 2016. Dengan perincian kegiatan sebagai berikut.

a. Pra tindakan: 17 dan 20 Oktober 2015, 24 November 2015, dan 13

Februari 2016

b. Pelaksanaan siklus I: 16 Februari 2016 dan 18 Februari 2016

c. Pelaksanaan siklus II: 24 Februari 2016 dan 25 Februari 2016

B. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V SD Negeri 1

Karangsari, Pengasih, Kulon Progo yang berjumlah 23 siswa yaitu terdiri dari

11 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Subjek penelitian ditentukan

berdasarkan kesepakatan antara peneliti dan guru kelas. Hal tersebut

dikarenakan siswa kelas V SD Negeri 1 Karangsari mengalami permasalahan

hasil belajar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Berdasarkan

hasil Ulangan Tengah Semester (UTS), nilai rata-rata pada mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah 7,00 dengan presentase keberhasilan

sebesar 39,13 % dan merupakan nilai dengan rata-rata terendah jika

dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain.

Daftar inisial subjek penelitian kelas V SD Negeri 1 Karangsari adalah

sebagai berikut.

Page 79: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

64

Tabel 6. Inisial Subjek Penelitian

No Nama Jenis Kelamin 1. Ru L 2. Ko P 3. Ba P 4. Ka P 5. Tr L 6. Ni P 7. Di P 8. Fa L 9. Ri L 10. Pe L 11. Fi P 12. Aj L 13. No P 14. De P 15. Na L 16. At L 17. Yu L 18. Si L 19. Fv P 20. Sa P 21. Wi P 22. Ke P 23. Ha L

Jumlah 23

C. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan

Siklus tentang pelaksanaan tindakan dalam siklus I ini secara keseluruhan

adalah sebagai berikut.

1. Rencana Pra Tindakan

Pra tindakan dilaksanakan pada 17 Oktober 2015, 20 Oktober

2015, 24 November 2015, dan 13 Februari 2016. Tahap pra tindakan

dilakukan untuk memperoleh data awal mengenai proses pembelajaran

dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

Page 80: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

65

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi terhadap proses

pembelajaran, pembelajaran yang berlangsung cenderung masih

konvensional. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran.

Mengingat materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang cenderung banyak

dan metode yang guru terapkan, siswa menjadi kurang tertarik mengikuti

pembelajaran dan cenderung merasa bosan. Akibatnya, terdapat beberapa

siswa yang tidak fokus dan tidak memperhatikan guru pada saat proses

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Siswa juga cenderung pasif

dalam pembelajaran. Siswa justru menyibukan diri seperti mengobrol atau

memainkan benda-beda di sekitarnya.

Data yang diperoleh selain mengenai proses pembelajaran yaitu

terkait dengan hasil belajar siswa dari hasil tes yang dilakukan oleh guru

setelah akhir pembelajaran. Hasil tes diperoleh data berupa angka yang

dihasilkan dari setiap siswa. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai

tertinggi 85 dan nilai terendah 35 serta nilai rata-rata kelas 62,6 dengan

presentase ketercapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar

34,78 %.

Adapun daftar nilai hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1

Karangsari pada mata pelajaran IPS materi keberagaman suku bangsa dan

budaya di Indonesia sebelum diberikan tindakan dapat disajikan dalam

tabel berikut ini.

Page 81: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

66

Tabel 7. Hasil Belajar IPS pada Pra Tindakan

No Nama Nilai Pra Tindakan Kriteria 1. Ru 75 Tuntas 2. Ko 65 Belum Tuntas 3. Ba 50 Belum Tuntas 4. Ka 50 Belum Tuntas 5. Tr 60 Belum Tuntas 6. Ni 65 Belum Tuntas 7. Di 80 Tuntas 8. Fa 75 Tuntas 9. Ri 75 Tuntas 10. Pe 50 Belum Tuntas 11. Fi 35 Belum Tuntas 12. Aj 60 Belum Tuntas 13. No 50 Belum Tuntas 14. De 75 Tuntas 15. Na 65 Belum Tuntas 16. At 65 Belum Tuntas 17. Yu 50 Belum Tuntas 18. Si 55 Belum Tuntas 19. Fv 40 Belum Tuntas 20. Sa 85 Tuntas 21. Wi 80 Tuntas 22. Ke 85 Tuntas 23. Ha 50 Belum Tuntas Jumlah 1440 Rata-rata 62,6

Presentase hasil pra tindakan dapat dilhat pada tabel berikut.

Tabel 8. Presentase Hasil Pra Tindakan

Nilai Jumlah siswa Presentase (%) < 75 15 65,22 ≥ 75 8 34, 78 Jumlah total 23 100 Tuntas belajar 15 65,22 Belum tuntas belajar 8 34, 78 Jumlah 23 100

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat

pencapaian siswa dalam menguasai mata pelajaran IPS yaitu materi

Page 82: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

67

keberagaman suku bangsa dan budaya di Indoesia masih kurang. Terdapat

8 siswa yang telah mencapai KKM dan 15 siswa yang belum mencapai

KKM. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu tindakan pada proses

pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri

1 Karangsari sehingga mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal

sebesar 75 % dari keseluruhan jumlah siswa yang ada.

2. Siklus I

Data yang diperoleh dari tahap pra tindakan dijadikan sebagai

acuan untuk melaksanakan tindakan pada siklus pertama. Pelaksanaan

siklus I dijelaskan sebagai berikut.

a. Rencana Tindakan

1) Peneliti bersama guru berdiskusi menentukan materi

pembelajaran.

2) Peneliti menjelaskan tetang maksud dan tujuan penerapan metode

mind mapping.

3) Peneliti bersama guru merencanakan pembelajaran yang akan

diterapkan dengan membuat Rencana Peaksanaan Pembelajaran

(RPP) dengan menerapkan metode mind mapping beserta

kelengkapannya sesuai materi yang sudah ditentukan.

4) Peneliti menyusun lembar observasi pembelajaran untuk

mengetahui penerapan metode mind mapping.

5) Peneliti menyusun angket tanggapan siswa

6) Peneliti melakukan diskusi bersama guru terkait dengan kegiatan

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Page 83: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

68

b. Tindakan pada Siklus I

Melihat nilai pra tindakan dan kondisi siswa kelas V SD Negeri

1 Karangsari, maka penerapan metode mind mapping dilakukan

sebanyak 2 kali pertemuan setiap siklusnya dengan rincian pertemuan

pertama dilakukan selama 4 jam pelajaran (4 X 35 menit) dan

pertemuan kedua dilakukan selama 2 jam pelajaran (2 X 35 menit)

dengan kegiatan pembelajaran yang berbeda. Pelaksanaan tindakan ini

dilakukan berdasarkan RPP yang telah dibuat oleh guru dan penelii.

Peneliti bersama guru berdiskusi mengenai pembelajaran yang akan

dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan.

1) Catatan Pertemuan ke 1 Siklus I

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 16

Februari 2016 pada pukul 07.00 – 09.20 WIB. Peneliti datang

lebih awal untuk membantu mempersiapkan kelas. Guru segera

memulai pembelajaran setelah segala persiapan telah dilakukan

dan suara bel tanda masuk sudah terdengar. Guru membuka

pelajaran dengan salam dan berdoa untuk mengawali kegiatan

pembelajaran. Guru juga tak lupa melakukan presensi kehadiran

siswa dan menyampaikan tujuan dari pembelajaran yang akan

diakukan.

Guru memotivasi siswa supaya semangat mengikuti

pembelajaran dengan cara mengajak siswa menyanyikan lagu

“Dari Sabang Sampai Merauke” dengan bertepuk tangan. Guru

dan siswa sangat semangat menyanyikan lagu tersebut. Setelah itu,

Page 84: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

69

guru dan siswa melakukan tanya jawab. Guru juga menampilkan

sebuah media peta Indonesia untuk membantu siswa dalam

memahami materi.

Guru terlebih dahulu menjelaskan mengenai persebaran suku-

suku bangsa yang ada di Indonesia dengan menggunakan peta.

Beberapa siswa diminta untuk maju mengamati peta persebaran

suku di Indonesia. Setelah itu, guru dan siswa melakukann tanya

jawab mengenai suku-suku yang ada di Indonesia. Guru mengajak

siswa untuk melakukan permainan undian. Jadi, setiap siswa akan

mendapat 1 buah undian yang berisi sebuah nama daerah di

Indonesia. Siswa diminta menyebutkan suku bangsa dari daerah

tersebut dan bagi siswa yang mampu menjawab dengan benar

akan memperoleh reward berupa sebuah kartu prestasi.

Apabila seluruh siswa sudah mendapatkan undian, guru

menginstruksikan supaya siswa secara bersama-sama membuka

undian. Siswa secara berurutan menyebutkan nama suku bangsa

daerah tersebut. Siswa yang dapat menyebutkan suku bangsa

dengan benar sesuai daerah yang mereka dapatkan yaitu sebanyak

17 siswa, sedangkan 6 siswa belum dapat menyebutkan dengan

benar. Siswa yang belum dapat menjawab dengan benar diminta

untuk mencari jawabannya dari buku yang ada.

Kegiatan selanjutnya yaitu guru menampilkan sebuah media

pop-up tentang keberagaman budaya di Indonesia. Siswa sangat

antusias melihat dan mengamati berbagai keberagaman yang ada.

Page 85: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

70

Guru meminta beberapa siswa secara bergantian untuk mengamati

dan menyebutkan macam-macam keberagaman yang ada di dalam

media pop-up tersebut. Guru membimbing dan membenarkan jika

ada siswa yang keliru dalam menyebutkan.

Guru juga menampilkan media berupa gambar-gambar

berbagai keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia dengan

maksud agar siswa lebih paham dan jelas mengenai keberagaman

suku dan budaya yang ada di seluruh daerah di Indonesia. Mulai

dari gambar rumah-rumah adat, pakaian adat, tarian tradisional,

senjata tradisional, alat musik tradisional, dan pakaian-pakaian

para prajurit yang ada di Indonesia. Awalnya, guru menjelaskan

satu persatu dari berbagai keberagaman yang ada, kemudian siswa

berkesempatan untuk mengamati satu persatu gambar-gambar

tersebut. Guru kemudian memberikan kesempatan bagi siswa

untuk menyakan hal-hal yang belum dipahami.

Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dan setiap kelompok

diminta untuk mengambil undian yang berisi nama pulau yang ada

di Indonesia. Guru membagi bacaan berupa modul yang berisi

materi keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Guru

meminta siswa untuk mencari kata kunci terkait dengan tema yang

setiap kelompok dapatkan. Setiap kelompok mencari kata kunci

dengan mengidentifikasi hal-hal mulai dari yang bersifat umum ke

kusus. Pertama, siswa mengidentifikasi provinsi-provinsi yang ada

di pulau tersebut. Kemudian, setiap kelompok mengidentifikasi

Page 86: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

71

keberagaman yang ada di setiap provinsi tersebut hingga macam-

macam nama keberragamannya. Setelah selesai, setiap kelompok

diminta memvisualkan hasil kelompoknya menjadi sebuah mind

mapping keanekaragaman suku bangsa dan budaya. Setiap

kelompok membuat mind map dengan sangat antusias. Setelah

selesai, mind mapp di putarkan ke kelompok lain sehingga setiap

kelompok dapat melihat hasil dari semua kelompok lain.

Selanjutnya, siswa berdiskusi untuk mengerjakan Lembar

Kerja Siswa (LKS). Siswa diperbolehkan untuk melihat modul

ataupun gambar-gambar yang disediakan guru dalam

menyelesaikan LKS. Namun, karena waktu sudah hampir habis

maka siswa diminta untuk melanjutkan mengerjakan LKS di luar

jam pelajaran (untuk tugas).

Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran

pada hari tersebut. Guru juga meminta siswa untuk menyelesaikan

tugasnya dan mengumpulkan pada keesokan harinya. Guru juga

mengingatkan siswa untuk belajar tentang materi yang sudah

dipelajari. Guru menutup dengan salam dan mempersilahkan

siswa istirahat.

2) Catatan Pertemuan ke 2 Siklus I

Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 18

Februari 2016 pukul 09.30 WIB. Kelas sudah dimulai sejak pukul

07.00, sehingga guru pada pertemuan ke-2 tidak membuka

pelajaran dengan berdoa dan salam. Pada hari kedua ini, ada tiga

Page 87: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

72

siswa yang tidak berangkat. Dua siswa tidak berangkat karena

sakit dan satu siswa ada kepentingan bersama keluarga. Walaupun

begitu, pembelajaran tetap berjalan, sedangkan ketiga siswa

tersebut akan mengikuti tes susulan.

Guru mengulang materi yang sudah dipelajarii pada hari

sebelumnya. Kemudian guru dan siswa bertanya jawab mengenai

hal-hal yang belum dipahami. Sebelum tes dimulai, guru

mengecek kesiapan dan perlengkapan siswa. Apabila semuanya

siap, guru dengan bantuan peneliti membagikan soal tes untuk

mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi

keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.

Mayoritas siswa mengerjakan tes dengan tenang. Namun, ada

beberapa yang ramai. Guru menegur siswa yang ramai. Setelah 35

menit, siswa mengumpulkan hasil tes dan dilanjutkan mengisi

angket respon siswa terhadap pembelajaran. Setelah selesai, guru

mengakhiri tes dan melanjutkan ke mata pelajaran berikutnya.

c. Hasil Pengamatan Siklus I

Observasi dilakukan selama prosess pembelajaran dari awal

sampai akhir untuk mengetahui bagaimana pembelajaran IPS dengan

menerapkan metode mind mapping. Berdasarkan pelaksanaan

tindakan pada siklus I, diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut.

1) Pembelajaran berlangsung dengan lancar, namun ada beberapa

langkah kegiatan pembelajaran yang terbalik.

2) Siswa mengikuti pembelajaran dengan baik, meskipun masih ada

Page 88: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

73

beberapa siswa yang masih berbicara sendiri ketika pembelajaran

berlangsung.

3) Siswa fokus dan memperhatikan penjelasan mengenai

keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia yang

disampaikan oleh guru dengan menggunakan media pembelajaran

4) Siswa masih bingung dalam mencari kata kunci

5) Kriteria keberhasilan pada siklus I belum tercapai

Peneliti dengan bantuan satu mahasiswa selain mengamati

pelaksanaan tindakan pada siklus I juga melakukan observasi

pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menerapkan metode mind

mapping. Apakah pembelajaran dengan menerapkan metode mind

mapping sudah sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah

dibuat atau belum. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan

lembar pengamatan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Berdasarkan rata-rata hasil pengamatan oleh pengamat 1 dan 2, secara

keseluruhan guru dan siswa sudah melaksanakan pembelajaran

dengan menggunakan metode mind mapping. Beberapa kegiatan

pembelajaran ada yang dilakukan secara tidak urut. Selain itu, ada

beberapa kegiatan pembelajaran yang belum dilakukan. Siswa juga

masih kebingungan dalam menentukan kata kunci berdasarkan

bacaan. Namun, siswa sudah bisa membuat mind map berdasarkan

langkah-langkah menurut Tony Buzan meskipun belum sempurna.

Berdasarkan rata-rata hasil pengamatan dari pengamat 1 dan 2

menunjukan bahwa skor pelaksanaan pembelajaran dengan

Page 89: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

74

menerapkan metode mind mapping yang dilakukan guru sebesar 72,3.

Hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran IPS dengan

metode mind mapping yang dilakukan oleh pengamat 1 dan 2 dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 9. Hasil Observasi Siklus I (Pengamat 1) No Butir Skor 1. B1 3 2. B2 3 3. B3 3 4. B4 3 5. B5 3 6. B6 3 7. B7 3 8. B8 3 9. B9 2 10. B10 3 11. B11 2 12. B12 4 13. B13 3 14. B14 3

Jumlah skor 41 Nilai = 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝐽𝐽𝑠𝑠 ℎ𝐽𝐽𝑠𝑠

𝑆𝑆𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝐽𝐽𝐽𝐽𝑠𝑠𝑠𝑠𝑚𝑚𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 x 100

= 41

56 x 100

73

Tabel 10. Hasil Observasi Siklus I (Pengamat 2)

No Butir Skor

1. B1 3 2. B2 3 3. B3 3 4. B4 3 5. B5 3 6. B6 3 7. B7 3 8. B8 3 9. B9 2 10. B10 3 11. B11 2 12. B12 3 13. B13 3 14. B14 3

Jumlah skor 40 Nilai = 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝐽𝐽𝑠𝑠 ℎ𝐽𝐽𝑠𝑠

𝑆𝑆𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝐽𝐽𝐽𝐽𝑠𝑠𝑠𝑠𝑚𝑚𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 x 100

= 4056

x 100 71,2

Page 90: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

75

Nilai yang diperoleh dari hasil pengamatan oleh pengamat 1 dan

2 terhadap penerapan metode mind mapping yang dilaksanakan dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) siklus I adalah 72,3.

Berdasarkan kategori penilaian menurut Suharsimi Arikunto (2010:

192), skor 72,3 termasuk dalam kategori baik.

Adapun nilai hasil belajar yang diperoleh siswa pada akhir

siklus I dapat disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 11. Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada Siklus I

No Nama Nilai Siklus I Kriteria 1. Ru 77 Tuntas 2. Ko 67 Belum Tuntas 3. Ba 83 Tuntas 4. Ka 57 Belum Tuntas 5. Tr 80 Tuntas 6. Ni 70 Belum Tuntas 7. Di 80 Tuntas 8. Fa 77 Tuntas 9. Ri 80 Tuntas 10. Pe 70 Belum Tuntas 11. Fi 77 Tuntas 12. Aj 83 Tuntas 13. No 66 Belum Tuntas 14. De 77 Tuntas 15. Na 73 Belum Tuntas 16. At 83 Tuntas 17. Yu 67 Belum Tuntas 18. Si 80 Tuntas 19. Fv 63 Belum Tuntas 20. Sa 93 Tuntas 21. Wi 80 Tuntas 22. Ke 87 Tuntas 23. Ha 53 Belum Tuntas

Jumlah 1719 Rata-rata 74,73

Page 91: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

76

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa tingkat

pencapaian siswa dalam menguasai materi keanekaragaman suku

bangsa dan budaya di Indonesia masih kurang, meskipun sudah terjadi

peningkatan dari kondisi sebelum diberikan tindakan. Pada siklus I,

siswa yang lulus KKM sebanyak 14 siswa, sedangkan yang belum

lulus KKM sebanyak 9 siswa. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh

yaitu 74,73 dengan nilai tertinggi 93 dan nilai terendah 53 serta

presentase kelulusan sebesar 60,86 %. Peningkatan hasil belajar IPS

setelah pemberian tindakan pada siklus I dapat dilihat dengan

membandingkan nilai pra tindakan dan siklus I pada tabel berikut.

Tabel 12. Hasil Perbandingan antara Nilai Pra Tindakan dan Siklus I

No Nama Nilai PraTindakan Nilai Siklus I Kriteria 1. Ru 75 77 Tuntas 2. Ko 65 67 Belum Tuntas 3. Ba 50 83 Tuntas 4. Ka 50 57 Belum Tuntas 5. Tr 60 80 Tuntas 6. Ni 65 70 Belum Tuntas 7. Di 80 80 Tuntas 8. Fa 75 77 Tuntas 9. Ri 75 80 Tuntas

10. Pe 50 70 Belum Tuntas 11. Fi 35 77 Tuntas 12. Aj 60 83 Tuntas 13. No 50 66 Belum Tuntas 14. De 75 77 Tuntas 15. Na 65 73 Belum Tuntas 16. At 65 83 Tuntas 17. Yu 50 67 Belum Tuntas 18. Si 55 80 Tuntas 19. Fv 40 63 Belum Tuntas 20. Sa 85 93 Tuntas 21. Wi 80 80 Tuntas 22. Ke 85 87 Tuntas 23. Ha 50 53 Belum Tuntas

Jumlah 1440 1719 Rata-rata 62,6 74,73

Page 92: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

77

Tabel 13. Perbandingan Presentase Pra Tindakan dan Siklus I

Aspek yang Diamati Nilai Pra Tindakan Nilai Siklus I Nilai tertinggi 85 93 Nilai terendah 35 53 Nilai rata-rata 62,6 74,73 Jumlah siswa yang tuntas 8 14 Jumlah siswa yang tidak tuntas 15 9 Presentase siswa yang tuntas 34,78 % 60,86 %

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai siswa antara

pra tindakan dan siklus I mengalami peningkatan. Kriteria ketuntasan

minimal dalam penelitian ini sekurang-kurangnya 75% dari jumlah

siswa sudah memenuhi KKM. Namun, pada kenyataannya pada siklus

I siswa yang lulus KKM atau mendapatkan nilai ≥ 75 baru mencapai

60,86 %. Dilihat dari keseluruhan jumlah siswa yang ada yaitu 23

siswa, siswa yang mencapai KKM sebanyak 14 siswa sedangkan 9

siswa lainnya belum memenuhi.

d. Refleksi Siklus I

Refleksi dilakukan pada setiap akhir siklus untuk membahas

hal-hal yang telah dilakukan dan hal-hal yang perlu untuk dilakukan

perbaikan, kemudian dijadikan rencana tindakan untuk siklus

berikutnya. Faktor-faktor penyebab kurang tercapainya hasil belajar

yang diharapkan pada siklus I adaah sebagai berikut.

1) Masih ada siswa yang ramai saat pembelajaran berlangsung

2) Guru belum menjelaskan mengenai cara menghargai keberagaman

suku bangsa dan budaya Indonesia, sehingga siswa kesulitan

dalam mengerjakan soal pada materi tersebut.

Page 93: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

78

3) Pemberian penghargaan (reward) kurang menarik.

4) Saat permainan, siswa masih ada yang melihat buku

5) Waktu untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) terlalu

lama

6) Siswa belum mempresentasikan hasil diskusi LKS

7) Siswa masih kesulitan dalam mengidentifikasi provinsi-provinsi

dari suatu pulau di Indonesia.

8) Siswa masih kesulitan dalam mencari kata kunci.

9) Siswa cenderung masih enggan untuk bertanya mengenai hal-hal

yang belum dipahami.

10) Bimbingan dari guru belum maksimal

Berdasarkan hasil refleksi diperoleh beberapa masalah yang

dihadapi dalam pelaksanaan tindakan, sehingga peneliti berdiskusi

dengan kolaborator untuk mencari cara untuk mengatasi masalah

tersebut sehingga dapat diterapkan pada siklus selanjutnya. Hal-hal

yang perlu untuk diperbaiki dalam siklus selanjutnya adalah sebagai

berikut.

1) Pembelajaran dilakukan dengan lebih menarik, yaitu dengan

permainan kotak undian yang disertai kegiatan menyanyi.

2) Peneliti dan guru menambah waktu diskusi sebelum proses

pembelajaran berlangsung

3) Guru melakukan seluruh kegiatan pembelajaran sesuai dengan

yang tercantum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

4) Guru memberikan reward yang lebih menarik supaya siswa lebih

Page 94: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

79

semangat mengikuti pembelajaran.

5) Permaian undian diubah menjadi lebih menarik. Siswa juga

dilarang membuka buku ataupun catatan.

6) Lembar Kerja Siswa dimodifikasi agar tidak memerlukan waktu

banyak, namun tetap mencakup semua materi pembelajaran.

7) Setelah berdiskusi, siswa tidak hanya mempresentasikan hasil

mind map di depan keompok lain. Namun, setiap kelompok juga

mempresentasikan hasil diskusi tentang LKS.

8) Mengoptimalkan pemanfaatan media peta yang ada, sehingga

dapat membantu siswa untuk mengidentifikasi provinsi-provinsi

yang ada di Indonesia.

9) Guru membimbing siswa dalam pembelajaran

10) Guru memancing siswa untuk bertanya.

3. Siklus II

Data yang diperoleh dari tahap siklus I dan hasil refleksi dijadikan

sebagai acuan untuk melaksanakan tindakan pada siklus kedua.

a. Rencana Tindakan

1) Peneliti menjelaskan kembali tentang maksud dan tujuan

penerapan metode mind mapping.

2) Peneliti bersama guru merencanakan pembelajaran yang akan

diterapkan dengan membuat Rencana Peaksanaan Pembelajaran

(RPP) dengan menerapkan metode mind mapping beserta

kelengkapannya sesuai materi yang sudah ditentukan.

3) Peneliti melakukan diskusi bersama guru terkait dengan kegiatan

Page 95: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

80

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b. Tindakan pada Siklus II

Melihat nilai pada siklus I dan kondisi siswa kelas V SD Negeri

1 Karangsari, maka penerapan metode mind mapping dilakukan

sebanyak 2 kali pertemuan setiap siklusnya dengan rincian pertemuan

pertama dilakukan selama 4 jam pelajaran (4 X 35 menit) dan

pertemuan kedua dilakukan selama 2 jam pelajaran (2 X 35 menit)

dengan kegiatan pembelajaran yang berbeda. Pelaksanaan tindakan ini

dilakukan berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang peneliti buat. Peneliti bersama guru berdiskusi mengenai

pembelajaran yang akan dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan.

1) Catatan Pertemuan ke 1 Siklus II

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 24

Februari 2016 pada pukul 07.00 – 09.20 WIB. Peneliti datang

lebih awal untuk membantu mempersiapkan kelas seperti pada

siklus I. Guru segera memulai pembelajaran setelah segala

persiapan telah dilakukan dan suara bel tanda masuk sudah

terdengar. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa

untuk mengawali kegiatan pembelajaran. Guru juga tak lupa

melakukan presensi kehadiran siswa dan menyampaikan tujuan

dari pembelajaran yang akan dilakukan.

Guru memotivasi siswa sebelum memasuki materi, supaya

semangat mengikuti pembelajaran dengan cara mengajak siswa

mengamati peta Indonesia. Siswa semangat mengamati peta

Page 96: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

81

Indonesia. Setelah itu, guru dan siswa melakukan tanya jawab.

Guru terlebih dahulu menjelaskan mengenai persebaran suku-

suku bangsa yang ada di Indonesia dengan menggunakan peta.

Beberapa siswa diminta untuk maju mengamati peta persebaran

suku di Indonesia. Setelah itu, guru dan siswa melakukann tanya

jawab mengenai suku-suku yang ada di Indonesia. Guru

mengajak siswa untuk melakukan permainan undian. Siswa

bersama-sama menyanyikan lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”

sambil mengestafetkan kotak yang berisi undian. Siswa yang

memegang kotak pada saat lagu berhenti dinyanyikan, siswa

tersebut berhak mengambil satu undian yang berisi sebuah nama

daerah di Indonesia. Siswa diminta menyebutkan suku bangsa

dari daerah tersebut dan bagi siswa yang mampu menjawab

dengan benar akan memperoleh reward berupa sebuah stiker.

Permainan dilakukan selama 10 kali.

Setelah selesai, guru menyebutkan contoh sikap menghargai

keanekaragaman suku di Indonesia. Beberapa siswa mencoba

menyebukan contoh-contoh sikap menghargai keanekaragaman

suku. Siswa yang berani dan dapat menebutkan contoh dengan

tepat, maka akan mendapatkan reward dari guru.

Kegiatan selanjutnya yaitu guru menampilkan sebuah media

pop-up tentang keberagaman budaya di Indonesia. Siswa sangat

antusias melihat dan mengamati berbagai keberagaman yang ada.

Guru meminta siswa yang belum berkesempatan menjawab di

Page 97: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

82

dalam permainan undian, untuk secara bergantian mengamati dan

menyebutkan macam-macam keberagaman yang ada di dalam

media pop-up tersebut. Guru membimbing dan membenarkan jika

ada siswa yang keliru dalam menyebutkan.

Guru juga menampilkan media berupa gambar-gambar

berbagai keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia dengan

maksud agar siswa lebih paham dan jelas mengenai keberagaman

suku dan budaya yang ada di seluruh daerah di Indonesia. Media

tersebut terdiri dari gambar rumah-rumah adat, pakaian adat,

tarian tradisional, senjata tradisional, alat musik tradisional, dan

pakaian-pakaian para prajurit yang ada di Indonesia. Awalnya,

guru menjelaskan satu persatu dari berbagai keberagaman yang

ada, kemudian siswa berkesempatan untuk mengamati satu

persatu gambar-gambar tersebut. Guru kemudian memberikan

kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum

dipahami.

Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dan setiap kelompok

diminta untuk mengambil undian yang berisi nama pulau yang

ada di Indonesia. Guru membagi bacaan berupa modul berisi

materi keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Guru

meminta siswa untuk mencari kata kunci terkait dengan tema

setiap kelompok, selanjutnya setiap kelompok mencari kata kunci

dengan mengidentifikasi hal-hal mulai dari yang bersifat umum

ke khusus. Pertama, siswa mengidentifikasi provinsi-provinsi

Page 98: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

83

yang ada di pulau tersebut. Kemudian, setiap kelompok

mengidentifikasi keberagaman yang ada di setiap provinsi

tersebut hingga macam-macam nama keberagamannya. Setelah

selesai, setiap kelompok memvisualkan hasilnya menjadi sebuah

mind map keanekaragaman suku dan budaya. Siswa dalam setiap

kelompok membuat mind map dengan sangat antusias. Setelah

selesai, mind mapp di putarkan ke kelompok lain sehingga setiap

kelompok dapat melihat hasil dari semua kelompok lain.

Selanjutnya, siswa berdiskusi untuk mengerjakan Lembar

Kerja Siswa (LKS). Siswa diperbolehkan untuk melihat modul

ataupun gambar-gambar yang disediakan guru dalam

menyelesaikan LKS. Setelah selesai berdiskusi, guru memilih

secara acak urutan kelompok untuk maju mempresentasikan hasil

diskusinya. Kelompok lain dan guru menanggapi.

Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran

pada hari tersebut. Guru juga mengingatan siswa untuk belajar

tentang materi yang sudah dipelajari. Guru menutup dengan

salam dan mempersilahkan siswa istirahat.

2) Catatan Pertemuan ke 2 Siklus II

Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25

Februari 2016 pukul 09.30 WIB. Kelas sudah dimulai sejak pukul

07.00, sehingga guru pada pertemuan ke-2 tidak membuka

pelajaran dengan berdoa dan salam.

Guru mengulang materi yang sudah dipelajarii pada hari

Page 99: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

84

Rabu. Guru juga memberikan beberapa pertanyaan terkait materi

yang sudah dipelajari. Kemudian, guru dan siswa bertanya jawab

mengenai hal-hal yang belum dipahami. Sebelum tes dimulai,

guru mengecek kesiapan dan perlengkapan siswa. Apabila

semuanya siap, guru dengan bantuan peneliti membagikan soal

tes untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) materi keberagaman suku bangsa dan

budaya di Indonesia.

Mayoritas siswa mengerjakan tes dengan tenang dan fokus.

Namun, masih ada siswa yang ramai. Guru menegur siswa yang

ramai. Sesekali ada siswa yang menanyakan tentang soal yang

belum dipahami. Siswa mengumpulkan hasil tes setelah 35 menit

berlangsungdan dilanjutkan dengan mengisi angket. Setelah

semuanya selesai, guru mengakhiri tes dan melanjutkan ke mata

pelajaran berikutnya.

c. Hasil Pengamatan Siklus II

Observasi dilakukan selama prosess pembelajaran dari awal

sampai akhir untuk mengetahui bagaimana pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) dengan menerapkan metode mind mapping.

Berdasarkan pelaksanaan tindakan pada siklus II, diperoleh hasil

pengamatan sebagai berikut.

1) Pembelajaran berlangsung dengan lancar sesuai dengan RPP.

2) Siswa mengikuti pembelajaran dengan baik dan aktif.

3) Siswa fokus dan memperhatikan penjelasan mengenai

Page 100: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

85

keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia yang

disampaikan oleh guru dengan menggunakan media

pembelajaran.

4) Siswa sudah dapat membuat mind mapping sesuai langkah-

langkah yang disampaikan guru.

5) Kriteria kebehasilan pada siklus II sudah tercapai

Peneliti dengan bantuan satu mahasiswa juga melakukan

observasi selama proses pembelajaran untuk mengetahui bagaimana

pembelajaran IPS dengan menerapkan metode mind mapping.

Apakah pembelajaran dengan menerapkan metode mind mapping

sudah sesuai dengan rancangan pembelajaran yang peneliti dan guru

buat atau belum.

Berdasarkan rata-rata hasil pengamatan oleh pengamat 1 dan 2,

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode mind

mapping sudah lebih baik dari sebelumnya. Berdasarkan hasil

pengamatan dari pengamat 1 dan 2 menunjukan bahwa skor

pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode mind mapping

yang dilakukan guru sebesar 89,25.

Adapun hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dengan

menerapkan metode mind mapping yang dilakukan oleh pengamat 1

dan 2 dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 101: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

86

Tabel 14. Hasil Observasi Siklus II (Pengamat 1)

No Butir Skor 1. B1 4 2. B2 4 3. B3 4 4. B4 3 5. B5 4 6. B6 4 7. B7 3 8. B8 4 9. B9 3 10. B10 4 11. B11 4 12. B12 4 13. B13 3 14. B14 3

Jumlah skor 51 Nilai = 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝐽𝐽𝑠𝑠 ℎ𝐽𝐽𝑠𝑠

𝑆𝑆𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝐽𝐽𝐽𝐽𝑠𝑠𝑠𝑠𝑚𝑚𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 x 100

= 51

56 x 100

91

Tabel 15. Hasil Observasi Siklus II (Pengamat 2) No Butir Skor

1. B1 4 2. B2 4 3. B3 3 4. B4 3 5. B5 4 6. B6 3 7. B7 3 8. B8 4 9. B9 3 10. B10 4 11. B11 4 12. B12 4 13. B13 3 14. B14 3

Jumlah skor 49 Nilai = 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝐽𝐽𝑠𝑠 ℎ𝐽𝐽𝑠𝑠

𝑆𝑆𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝐽𝐽𝐽𝐽𝑠𝑠𝑠𝑠𝑚𝑚𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 x 100

= 40

56 x 100

87,5

Page 102: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

87

Nilai yang diperoleh dari hasil pengamatan oleh pengamat 1 dan

2 terhadap penerapan metode mind mapping yang dilaksanakan oleh

guru dan siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

siklus II adalah 89,25. Berdasarkan kategori penilaian menurut

Suharsimi Arikunto (2010: 192), skor 89,25 termasuk dalam kategori

baik sekali.

Adapun nilai yang diperoleh siswa pada siklus II dapat disajikan

dalam tabel berikut.

Tabel 16. Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada Siklus II

No Nama Nilai Siklus II Kriteria 1. Ru 80 Tuntas 2. Ko 80 Tuntas 3. Ba 87 Tuntas 4. Ka 70 Belum Tuntas 5. Tr 80 Tuntas 6. Ni 90 Tuntas 7. Di 93 Tuntas 8. Fa 80 Tuntas 9. Ri 97 Tuntas 10. Pe 87 Tuntas 11. Fi 90 Tuntas 12. Aj 97 Tuntas 13. No 80 Tuntas 14. De 93 Tuntas 15. Na 90 Tuntas 16. At 90 Tuntas 17. Yu 73 Belum Tuntas 18. Si 90 Tuntas 19. Fv 80 Tuntas 20. Sa 97 Tuntas 21. Wi 90 Tuntas 22. Ke 87 Tuntas 23. Ha 77 Tuntas

Jumlah 1978 Rata-rata 86

Page 103: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

88

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa tingkat

pencapaian siswa dalam menguasai materi sudah meningkat. Pada

siklus II, siswa yang lulus KKM sebanyak 21 siswa, sedangkan yang

belum lulus KKM sebanyak 2 siswa. Rata-rata nilai yang diperoleh

siswa dalam satu kelas yaitu 86 dengan nilai tertinggi 97 dan nilai

terendah 70 serta presentase kelulusan sebesar 91,3%.

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) setelah

pemberian tindakan pada siklus II dapatt dilihat dengan

membandingkan nilai hasil siklus I dan siklus II pada tabel berikut.

Tabel 17. Hasil Perbandingan antara Siklus I dan Siklus II

No Nama Nilai Siklus I

Nilai Siklus II

Kriteria

1. Ru 77 80 Tuntas 2. Ko 67 80 Tuntas 3. Ba 83 87 Tuntas 4. Ka 57 70 Belum Tuntas 5. Tr 80 80 Tuntas 6. Ni 70 90 Tuntas 7. Di 80 93 Tuntas 8. Fa 77 80 Tuntas 9. Ri 80 97 Tuntas 10. Pe 70 87 Tuntas 11. Fi 77 90 Tuntas 12. Aj 83 97 Tuntas 13. No 66 80 Tuntas 14. De 77 93 Tuntas 15. Na 73 90 Tuntas 16. At 83 90 Tuntas 17. Yu 67 73 Belum Tuntas 18. Si 80 90 Tuntas 19. Fv 63 80 Tuntas 20. Sa 93 97 Tuntas 21. Wi 80 90 Tuntas 22. Ke 87 87 Tuntas 23. Ha 53 77 Tuntas

Jumlah 1719 1978 Rata-rata 74,73 86

Page 104: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

89

Adapun perbandingan presentase antara hasil siklus I dan siklus

II dapat dilihat pada tabel berikut..

Tabel 18. Perbandingan Presentase Sikus I dan Siklus II

Aspek yang Diamati Nilai Siklus I Nilai Siklus II Nilai tertinggi 93 97 Nilai terendah 53 70 Nilai rata-rata 74,73 86 Jumlah siswa yang tuntas 14 21 Jumlah siswa yang tidak tuntas 9 2 Presentase siswa yang tuntas (%) 60,86 91,3

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai siswa antara

pra tindakan, Siklus I dan Siklus II mengalami peningkatan. Kriteria

ketuntasan minimal dalam penelitian ini sekurang-kurangnya 75%

dari jumlah siswa sudah memenuhi KKM. Kenyataannya, pada siklus

II siswa yang lulus KKM atau mendapatkan nilai ≥ 75 mencapai 91,3

%. Dilihat dari keseluruhan jumlah siswa yang ada yaitu 23 siswa,

siswa yang mencapai KKM sebanyak 21 siswa sedangkan 2 siswa

lainnya belum memenuhi.

d. Refleksi Siklus II

Refleksi dilakukan pada setiap akhir siklus untuk membahas

hal-hal yang telah dilakukan dan hal-hal yang perlu untuk dilakukan

perbaikan, kemudian dijadikan rencana tindakan untuk siklus

berikutnya. Faktor-faktor penyebab kurang tercapainya hasil belajar

yang diharapkan pada siklus II adaah sebagai berikut.

1) Masih ada beberapa siswa yang ramai ketika pembelajaran.

2) Masih ada siswa yang malu untuk mempresentasikan hasil LKS

3) Masih ada siswa yang kesulitan dalm mengidentifikasi provinsi-

Page 105: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

90

provinsi dari suatu pulau di Indonesia.

4) Masih ada langkah kegiatan yang terbalik, namun tetap

tersampaikan.

Hasil pelaksanaan penerapan metode mind mapping untuk

meningkatkan hasil belajar IPS dapat diketahui dengan

membandingkan dari sebelum diberi tindakan sampai dengan 2 kali

tindakan. Adapun perbandingannya dapat dilihat pada tabel

perbandingan nilai hasil pra tindakan, siklus I dan siklus II berikut.

Tabel 19. Hasil Perbandingan antara Pra Tindakan, Siklus 1, Siklus II

No Nama Nilai Pra Tindakan Nilai Siklus I Nilai Siklus II Kriteria 1. Ru 75 77 80 Tuntas 2. Ko 65 67 80 Tuntas 3. Ba 50 83 87 Tuntas 4. Ka 50 57 70 Belum Tuntas 5. Tr 60 80 80 Tuntas 6. Ni 65 70 90 Tuntas 7. Di 80 80 93 Tuntas 8. Fa 75 77 80 Tuntas 9. Ri 75 80 97 Tuntas

10. Pe 50 70 87 Tuntas 11. Fi 35 77 90 Tuntas 12. Aj 60 83 97 Tuntas 13. No 50 66 80 Tuntas 14. De 75 77 93 Tuntas 15. Na 65 73 90 Tuntas 16. At 65 83 90 Tuntas 17. Yu 50 67 73 Belum Tuntas 18. Si 55 80 90 Tuntas 19. Fv 40 63 80 Tuntas 20. Sa 85 93 97 Tuntas 21. Wi 80 80 90 Tuntas 22. Ke 85 87 87 Tuntas 23. Ha 50 53 77 Tuntas Jumlah 1440 1719 1978 Rata-rata 62,6 74,73 86

Page 106: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

91

Presentase hasil perbandingan antara pra tindakan, siklus I, dan siklus II

adalah sebagai berikut.

Tabel 20. Perbandingan Presentase Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II

Aspek yang Diamati Nilai Pra Tindakan Nilai Siklus I Nilai Siklus II Nilai tertinggi 85 93 97 Nilai terendah 35 53 70 Nilai rata-rata 62,6 74,73 86 Jumlah siswa yang tuntas 8 14 21 Jumlah siswa yang tidak tuntas

15 9 2

Presentase siswa yang tuntas (%)

34,78 60,86 91,3

Gambar 2. Histogram Perbandingan Pra Tindakan,

Post Test dan I Post Test II

4. Angket Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran

Angket penilaian pelaksanaan pembelajaran digunakan untuk

mengetahui respon siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran IPS

dengan menerapkan metode mind mapping. Angket terdiri dari 23 butir

pernyataan. Berikut respon siswa terhadap pembelajaran berdasarkan hasil

0

20

40

60

80

100

120

Pra Tindakan Post Test I Post Test II

Presentase

Rata-rata

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Page 107: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

92

pengisian angket penilaian pelaksanaan pembelajaran.

a. Sebanyak 22 siswa lebih menyukai belajar dengan menggunakan benda-

benda konkrit (nyata) dan 1 siswa tidak menyukai belajar dengan

menggunakan benda-benda konkret (nyata).

b. Sebanyak 21 siswa tidak ramai sendiri saat guru sedang menjelaskan

dalam pembelajaran dan 2 siswa yang lain mengaku sering ramai sendiri

saat pembelajaran.

c. Seluruh siswa memperhatikan penjelasan guru.

d. Sebanyak 21 siswa lebih tertarik belajar jika menggunakan media

pembelajaran saat proses belajar mengajar, sedangkan 2 siswa tidak.

e. Seluruh siswa memiliki jiwa bersaing dalam dirinya untuk memperoleh

nilai tertinggi di kelas.

f. Seluruh siswa tidak ada yang mengalami kesulitan dalam menggunakan

media pembelajaran yang guru sediakan.

g. Seluruh siswa lebih menyukai belajar secara berkelompok dibandingkan

belajar sendiri.

h. Sebanyak 19 siswa lebih suka belajar secara berkelompok, sedangkan 4

siswa yang memilih untuk tidak menyukai belajar dengan cara berdiskusi.

i. Sebanyak 20 siswa lebih menyukai belajar dari hal-hal yang sederhana

terlebih dahulu, sedangkan 3 siswa tidak.

j. Seluruh siswa tertarik dengan pembelajaran yang telah berlangsung, yaitu

pembelajaran yang menerapkan metode mind mapping.

k. Sebanyak 19 siswa optimis tidak akan mendapakan nilai yang rendah

dalam pembelajaran ini, sedangkan 4 siswa tidak optimis atas hal tersebut.

Page 108: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

93

l. Sebanyak 21 siswa mampu mengingat berbagai keanekaragaman suku

bangsa dan budaya yang dimiliki Indonesia, sedangkan 2 siswa tidak

dapat mengingat berbagai keanekaragaman yang dimiliki bangsa

Indonesia.

m. Sebanyak 15 siswa sudah mampu terlibat aktif dalam pembelajaraan,

sedangkan ada 8 siswa yang belum terlibat secara aktif dalam

pembelajaran dan cenderung diam.

n. Sebanyak 19 siswa sangat optimis mendapatkan hasil belajar yang tinggi

sedangkan 4 siswa tidak.

o. Sebanyak 21 siswa belajar dari hal-hal yang mudah terlebih dahulu,

sedangkan 2 siswa tidak.

p. Sebanyak 17 siswa sudah dapat mengelompokan berbagai budaya yang

ada di Indonesia berdasarkan daerahnya, sedangkan sebanyak 6 siswa

belum dapat mengelompokan.

q. Sebanyak 15 siswa dapat mengingat seluruh materi yang telah dipelajari,

sedangkan 8 siswa belum dapat mengingat seluruhnya.

r. Sebanyak 17 siswa mampu mengingat seluruh materi, sedangkan yang

lain belum.

s. Sebanyak 17 siswa mudah dalam mengingat materi, sedangkan 6 siswa

mengalami kesulitan.

t. Sebanyak 17 siswa dapat memahami materi yang dapat disampaikan

menggunakan metode mind mapping, sedangkan 6 siswa belum bisa

memahami materi tersebut.

Page 109: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

94

u. Sebanyak 22 siswa suka belajar hal-hal yang berkaitan dengan seni,

sedangkan 1 siswa tidak.

v. Seluruh siswa tertarik pada hal-hal baru.

w. Tidak ada siswa yang tidak tertarik mempelajari hal-hal baru.

Berdasarkan hasil angket untuk siswa, maka diperoleh hasil skor semua

siswa untuk masing-masing butir adalah sebagai berikut.

Tabel 21. Skor Butir Angket Siswa

No Nama Skor Kategori 1. B1 95,65 Baik Sekali 2. B2 91,30 Baik Sekali 3. B3 100 Baik Sekali 4. B4 91,30 Baik Sekali 5. B5 100 Baik Sekali 6. B6 100 Baik Sekali 7. B7 100 Baik Sekali 8. B8 82,60 Baik Sekali 9. B9 86,95 Baik Sekali 10. B10 100 Baik Sekali 11. B11 82,60 Baik Sekali 12. B12 91,30 Baik Sekali 13. B13 65,21 Baik 14. B14 82,60 Baik Sekali 15. B15 91,30 Baik Sekali 16. B16 73,91 Baik 17. B17 65,21 Baik 18. B18 73,91 Baik 19. B19 69,56 Baik 20. B20 93, 91 Baik Sekali 21. B21 95,65 Baik Sekali 22. B22 100 Baik Sekali 23. B23 95,65 Baik Sekali

Jumlah seluruh siswa kelas V SD Negeri 1 Karangsari yaitu 23 siswa,

sedangkan jumlah skor seluruh butir yang diperoleh adalah 462 dari skor

maksimal sebesar 529. Berdasarkan hal tersebut, maka diperoleh hasil skor

Page 110: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

95

untuk semua siswa untuk semua butir yaitu sebesar 87,33. Menurut

Suharsimi Arikunto (2010: 192), skor 87,33 terleak dalam kategori baik

sekali.

D. Pembahasan

1. Peningkatan Hasil Belajar IPS melalui Penerapan Metode Mind Mapping

Hasil penelitian pada kondisi awal siswa menunjukan bahwa siswa

mengalami permasalahan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS). Hal tersebut terlihat dari hasil observasi, bahwa siswa kurang tertarik

dan tidak fokus ketika mengikuti pembelajaran. Siwa juga cenderung bosan

dan justru menyibukan diri ketika pembelajaran sedang berlangsung,

sehingga siswa menjadi pasif. Selain itu, hasil belajar IPS siswa pada kondisi

awal masih rendah. Presentase hasil belajar siswa pada kondisi awal yang

mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran IPS

yaitu sebesar 34,78 % dengan nilai rata-rata 62,6. Sebanyak 8 siswa sudah

mencapai KKM, sedangkan sebanyak 15 siswa belum mencapai nilai KKM.

Berangkat dari temuan tersebut, peneliti bersama guru berusaha

meningkatkan hasil belajar IPS menggunakan metode mind mapping.

Pembelajaran IPS dengan menerapkan metode mind mapping dilakukan

dalam dua siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan.

Penelitian dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru kelas.

Hasil belajar pada siklus I menunjukan peningkatan sebesar 26,08 %

dari presentase awal sebesar 34,78 %, sehingga pada siklus I diperoleh

presentase hasil belajar siswa sebesar 60.86%. Hal ini menunjukan bahwa

tindakan pada siklus I memiliki pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar

Page 111: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

96

IPS siswa. Siswa yang sudah mencapai nilai KKM sebanyak 14 siswa,

sedangkan 9 siswa belum mencapai nila KKM. Nilai rata-rata yang diperoleh

siswa pada siklus I yaitu sebesar 74,73. Namun, peningkatan yang terjadi

pada siklus I belum dikatakan berhasil. Hal tersebut dkarenakan presentase

keberhasilan siswa yang mencapai KKM (≥ 75) belum mencapai 75%.

Hasil refleksi berdasarkan tindakan dan pengamatan pada siklus I

menunjukan bahwa pelaksanaan tindakan sudah berjalan dengan lancar,

namun belum maksimal. Masih ada beberapa hal yang belum terlaksana

seperti yang direncanakan. Masih ada beberapa hal yang perlu untuk

diperbaiki, yakni: masih ada siswa yang kurang tertarik mengikuti

pembelajaran sehingga masih ada siswa yang ramai saat pembelajaran, guru

belum membimbing siswa secara maksimal, pembelajaran belum mencakup

semua materi, pemberian penghargaan (reward) kurang menarik, siswa masih

ada yang melihat buku saat permainan, waktu untuk mengerjakan LKS

kurang efektif dan efisien, siswa belum mempresentasikan hasil diskusi LKS,

siswa masih kesulitan dalam mengidentifikasi provinsi-provinsi dari suatu

pulau di Indonesia, siswa masih kesulitan dalam menemukan kata kunci,

siswa masih enggan untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami.

Kekurangan tersebut diperbaiki pada siklus II dengan Pembelajaran

dilakukan dengan lebih menarik, peneliti dan guru menambah waktu diskusi

sebelum proses pembelajaran berlangsung, guru menyediakan reward yang

lebih menarik supaya siswa lebih semangat mengikuti pembelajaran,

ditambah permainan undian diubah menjadi lebih menarik. Selain itu, siswa

juga dilarang membuka buku ataupun catatan saat permainan berlangsung,

Page 112: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

97

Lembar Kerja Siswa dimodifikasi agar tidak memakan waktu banyak, guru

memilh secara acak untuk kelompok yang akan mempresentasikan hasil

diskusi, mengoptimalkan pemanfaatan media peta yang ada, guru

membimbing siswa, guru memancing siswa untuk bertanya.

Berdasarkan perbaikan dari siklus sebelumnya, hasil pengamatan pada

siklus II menunjukan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan

sebesar 30,44% yaitu dari 60,86%, sehingga menjadi 91,3%. Sebanyak 21

siswa sudah mencapai nilai KKM, sedangkan 2 siswa belum mencapai nilai

KKM. Nila rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus II yaiu sebesar 86.

Peningkatan hasil belajar siswa dari pra tindakan sampai siklus II dapat

diakumulasikan sebesar 56,52%. Selain hasil belajar siswa yang meningkat,

berdasarkan hasil observasi juga menunjukan bahwa siswa menjadi lebh aktif,

kreatif, dan fokus dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal tersebut sesuai

dengan pendapat Tony Buzan (2006: 6) yang menyebutkan bahwa mind map

dapat membantu untuk menjadikan lebih kreatif dan dapat memusatkan

perhatian. Mind mapping dapat membuat siswa menjadi lebih fokus atau

memusatkan perhatian. Hal tersebut dikarenakan dalam membuat mind

mapping menggunakan kertas putih polos, karena kertas putih polos akan

memberikan kesan fokus pada siswa. Selain itu, adanya pusat mind mapping

berupa ide atau gagasan utama yang terletak di tengah atau pusat mind mapp

dapat membuat siswa menjadi fokus pada ide atau gagasan utama materi yang

sedang dipelajari.

Siswa dengan mind mapping menjadi lebih antusias dalam belajar. Hal

tersebut dikarenakan siswa belajar menggunakan warna dan gambar. Warna

Page 113: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

98

menurut Sutanto Windura (2009: 84) merupakan penanda ingatan yang sangat

baik. Warna dalam mind mapping dimaksudkan untuk melibatkan otak kanan

siswa secara aktif. Warna juga dapat menyenangkan otak siswa, sehingga

mind mapp dapat menyenangkan siswa untuk belajar. Gambar dalam mind

mapping juga dapat memperkuat kata kunci dari materi yang dipelajari.

Metode mind mapping sesuai dengan teori belajar kognitif. Siswa

dengan metode mind mapping menjadi lebih termotivasi, kreatif dan aktif

dalam pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan siswa menggunakan imajinasi

dan otaknya dalam membuat mind map, sehingga siswa berkesempatan

memaksimalkan potensinya sesuai dengan otak dan imajinasinya masing-

masing. Siswa juga nampak antusias dan tertarik dalam mengikuti

pembelajaran IPS, meskipun materi yang dipelajarinya sangat banyak.

Pembelajaran dengan metode mind mapping dapat memudahkan siswa dalam

mengingat materi yang sifatnya hafalan seperti materi keberagaman suku

bangsa dan budaya di Indonesia.

Metode mind mapping sangat cocok diterapkan dalam pembelajarn IPS,

karena sesuai dengan prinsip-prisip pembelajaran IPS yang disampaikan oleh

Stahl (dalam Ahmad Susanto, 2014: 37). Pembelajaran dengan metode mind

mapping telah memenuhi prinsip pembelajaran yang menyenangkan,

terintegrasi, berbasis nilai, menantang, dan aktif. Dengan demikian,

pembelajaran IPS dengan menggunakan metode mind mapping dapat

meningkatkan hasil belajar siswa di SD Negeri 1 Karangsari. Hal tersebut

sesuai dengan pendapat Tony Buzan (2006: 5) yang menyatakan bahwa

dengan mind map, daftar informasi yang panjang dapat dialihkan menjadi

Page 114: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

99

diagram berwarna-warni, teratur dan mudah diingat yang bekerja selaras

dengan cara kerja alami otak dalam melakukan sesuatu.

Berdasarkan hasil observasi, pelaksanaan pembelajaran IPS dengan

penerapan metode mind mapping sudah sangat baik. Hal tersebut terlihat dari

peningkatan hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yaitu pada

siklus I diperoleh skor 72,3 dan pada siklus II meningkat menjadi 89,25.

Hasil pengamatan dari siklus I sampai siklus II menunjukan bahwa

pembelajaran IPS dengan menggunakan metode mind mapping menunjukan

peningkaan. Hal ini dirasa cukup memuaskan bagi guru dan peneliti, karena

kriteria keberhasilan sudah tercapai. Penerapan metode mind mapping juga

mendapatkan respon yang sangat baik dari siswa. Berdasarkan hasil

penghitungan angket diperoleh skor 87,33, dimana skor tersebut menurut

Suharsimi Arikunto (2010: 192) termasuk dalam kategori baik sekali.

Berdasarkan hasil akhir pada siklus II terdapat 2 siswa yang belum

mencapai nilai KKM. Kedua siswa tersebut yaitu Ka memperoleh nilai 70

dan Yu memperoleh nilai 73. Dilihat dari hasil pengisian angket kedua siswa

tersebut, terlihat bahwa respon Ka dan Yu terhadap penerapan metode mind

mapping dalam pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Soosial) sangat baik.

Siswa juga terlihat aktif saat proses pembelajaran berlangsung. Namun, hasil

belajar kedua siswa tersebut belum mencapai KKM. Hal ini terjadi karena

berkaitan dengan adanya banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar

siswa. Seperti pendapat Slameto (2010: 54) yang menyatakan bahwahasil

belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Dilihat dari

faktor jasmani, kedua siswa tersebut terlihat normal. Siswa tersebut juga

Page 115: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

100

memiliki semangat dan minat seperti siswa lainnya. Siswa juga dapat

berdiskusi dengan temannya. Namun, faktor-faktor lainnya seperti faktor

eksternal belum dapat teramati dalam penelitian ini. Hal tersebut menjadi

keterbatasan penelitian dalam penelitian ini. Oleh karena itu, guru atau

peneliti selanjutnya diharapkan dapat memberikan tindakan lebih lanjut untuk

mengetahui lebih dalam dan mampu mengatasi masalah tersebut.

Deskripsi di atas menunjukan penerapan metode mind mapping dapat

meningkatkan hasil belajar IPS yang memiliki cakupan materi yang luas. Hal

tersebut sesuai dengan pendapat Muhammad Musrofi (2008: 193) yang

menyatakan bahwa buatlah mind map lebih indah, artistik, berwarna-warni,

imajinatif, dan memiliki berbagai bentuk sehingga mata dan otak menjadi

tertarik dan memudahkan untuk mengingatnya. Oleh karena itu,disimpulkan

bahwa penerapan metode mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPS

siswa kelas V SD Negeri 1 Karangsari Pengasih Kulon Progo.

2. Keterbatasan Penelitian

Selama proses peneltian ini dilakukan, peneliti menyadari bahwa

terdapat keterbatasan yang dihadapi. Hal ini yang terkadang membuat proses

penelitian kurang sesuai dengan yang diharapkan, antara lain adalah:

a. Hasil belajar siswa belum mencapai 100% dan penelitian hanya sampai

pada siklus II.

b. Peneliti tidak dapat mengontrol faktor-faktor lain yang mungkin

mempengaruhi hasil belajar siswa, seperti faktor internal dan faktor

eksternal.

c. Penelitian hanya dibatasi pada ranah kognitif.

Page 116: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa penerapan metode mind mapping dapat meningkatkan

hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Karangsari Pengasih Kulon

Progo. Hasil belajar IPS mengalami peningkatan dan mencapai kriteria

keberhasilan yaitu 75% siswa mendapatkan nilai ≥ 75 (mencapai KKM) yang

diukur dengan menggunakan soal tes pada setiap akhir siklus. Berdasarkan

hasil tes siswa pada setiap siklus menunjukan peningkaan hasil belajar IPS

siswa. Peningkatan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan metode

mind mapping dilaksanakan melalui modifikasi pembelajaran, penyampaian

materi dengan metode mind mapping yang dimodifikasi, siswa mencari kata

kunci berdasarkan materi bacaan, siswa membuat mind map dengan

bimbingan guru, siswa mempresentasikan hasil mind map

Pada siklus I terjadi peningkatan sebesar 26,08% (pra tindakan

34,78%, siklus I 60,86%) dengan nilai rata-rata kelas 74,73. Pada siklus II

menglami peningkatan sebesar 30,44% (siklus I 60,86%, siklus II 91,3%)

dengan nilai rata-rata kelas 86. Peningkatan hasil belajar siswa dari pra

tindakan sampai siklus II dapat diakumulasikan sebesar 56,52%. Selain itu,

dalam pembelajaran siswa menjadi lebih fokus dan kreatif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan sebagaimana

dikemukakan diatas,, maka terdapat beberapa saran sebagai berikut.

Page 117: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

102

1. Bagi Siswa

Siswa disarankan untuk dapat menjaga dan meningkatkan hasil

belajarnya, sedangkan bagi siswa yang belum mencapai nilai KKM

disarankan untuk terus belajar dengan bantuan metode mind mapping.

2. Bagi Guru Kelas

Pembelajaran diharapkan menerapkan metode yang sesuai dengan materi

pelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Guru dapat

menerapkan metode mind mapping dalam pembelajaran pada mata

pelajaran yang lain.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yaitu perlu diadakan penelitian yang sama

dengan subjek penelitian atau mata pelajaran yang berbeda sehingga

dapat terlihat keefektifan penerapan metode mind mapping.

Page 118: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

103

DAFTAR PUSTAKA

A. Supratiknya. (2012). Penilaian Hasil Belajar dengan Teknik Non Tes. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Abdul Aziz Wahab. (2012). Metode dan Model-Model Mengajar, Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Alfabeta. Ahmad Susanto. (2014). Pengembangan Pembelajaran IPS. Jakarta: Prenada

Media. Alamsyah Said dan Andi Budimanjaya. (2015). 95 Strategi Mengajar Multiple

Intelligences. Jakarta: Prenadamedia Group. Buzan, Tony. (2005). Brain Child : Cara Pintar Membuat Anak Jadi Pintar.

Jakarta: PT Gramedia. __________. (2006). Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama. ___________. (2007). Buku Pintar Mind Map untuk Anak. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama. Daryanto dan Muljo Rahardjo. (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:

Gava Media.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dwi Siswoyo. (2011). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Eveline Siregar dan Harrtini Nara. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran.

Bogor: Ghalia Indonesia. Femi Olivia. (2008). Gembira Belajar dengan Mind Mapping. Jakarta: Gramedia. Heri Rahyubi. (2012). Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik:

Deskripsi dan Tinjauan Kritis. Jawa Barat: Referens. Hidayati. (2004). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di SD. Yogyakarta: UNY Isjoni.(2007). Saatnya Pendidikan Kita Bangkit. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Jensen, Eric. (2008). Brain-Based Learning: Pembelajaran Berbasis Kemampuan

Otak, Cara Baru dalam Pengajaran dan Pelatihan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Page 119: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

104

Marilee Sprenger. (2011). Cara Mengajar agar Siswa tetap Ingat. Jakarta: Erlangga.

Miftahul Huda. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. Moh. Uzer Usman. (2006). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya. Muhammad Musrofi. (2008). Melejitkan Potensi Otak. Yogyakarta: Pustaka Insan

Madani. Nana Sudjana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya Offset. Oemar Hamalik. (2005). Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar.

Bandung: Tarsito. Pardjono, dkk. . (2007). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:

Lembaga Penelitian UNY. Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rita Eka Izzaty. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press. Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Silberman, Melvin L.. (2013). Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif.

Bandung: Nuansa Cendekia. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta. Sugihartono. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2010). Penelitian Tindakan Kelas : Untuk Guru, Kepala

Sekolah dan Pengawas. Yogyakarta: Aditya Media Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. (2007). Penelitian Tindakan

Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Suparlan. (2005). Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publishing. Sutanto Windura. (2009). Mind Map Langkah Demi Langkah. Jakarta: PT

Gramedia.

Page 120: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

105

Suyadi. (2012). Buku Panduan Guru Profesional Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Yogyakarta: ANDI. Tim Penyusun. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta:

Balai Pustaka. Tim Penyusun. (2007). Model Silabus Sekolah Dasar Kelas 5. Jakarta: PT

Grasindo. Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Utomo Dananjaya. (2013). Media Pebelajaran Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia. Zainal Aqib. (2006). Penelitian Tindakan Kelas: untuk Guru. Bandung: Yrama

Widya.

Page 121: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

106

LAMPIRAN

Page 122: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

107

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

3. Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

4. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

5. Hasil Observasi pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

6. Hasil Observasi pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

7. Angket Respon Siswa

8. Hasil Angket Respon Siswa

9. Daftar Nilai Siswa Kelas V SD Negeri 1 Karangsari

10. Daftar Nilai UTS IPS

11. Penilaian Proses Siklus I

12. Penilaian Proses Siklus II

13. Peta Lokasi Penelitian

14. Pelaksanaan pembelajaran

15. Contoh Hasil Pengisian Angket

16. Contoh Lembar Jawaban Siswa Siklus I

17. Contoh Lembar Jawaban Siswa Siklus II

18. Surat-Surat

Page 123: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

108

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS I

Nama Sekolah : SD Negeri 1 Karangsari

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/ Semester : V/ 1

Alokasi Waktu : 6 X 35 menit

A. Standar Kompetensi

1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala

nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan

alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

B. Kompetensi Dasar

1.4 Menghargai keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia

C. Indikator

1. Menyebutkan macam-macam suku bangsa di Indonesia.

2. Menjelaskan sikap menghormati keragaman suku bangsa.

3. Mengidentifikasi keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia.

4. Menjelaskan pentingnya sikap menghormati keberagaman suku bangsa

dan budaya Indonesia.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mengamati peta dan mendengarkan penjelasan guru, siswa

dapat menyebutkan macam-macam suku bangsa di Indonesia dengan

tepat.

2. Setelah bertanya jawab, siswa dapat menjelaskan sikap menghormati

keragaman suku bangsa dengan percaya diri.

3. Setelah melakukan mind mapping, siswa dapat mengidentifikasi

keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia dengan tepat.

4. Setelah berdiskusi dan tanya jawab, siswa dapat menjelaskan

pentingnya sikap menghormati keberagaman suku bangsa dan budaya

Indonesia dengan percaya diri.

Page 124: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

109

E. Materi Pokok

Keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Scientific Approach

2. Metode : Mind Mapping, ceramah, tanya jawab, diskusi, permainan

dan penugasan.

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan 1

1. Kegiatan Awal (5 menit)

a. Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa.

b. Salah satu siswa memimpin doa untuk mengawali kegiatan

pembelajaran.

c. Guru melakukan presensi kehadiran siswa.

d. Guru memotivasi siswa dengan mengajak siswa menyanyikan lagu

“dari Sabang sampai Merauke”.

e. Guru melakukan apersepsi dengan cara memberikan pertanyaan

pada siswa terkait dengan isi lagu.

f. Guru menyampaikan materi serta tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

2. Kegiatan inti (130 menit)

a. Siswa mengamati peta Indonesia yang disediakan guru.

(Mengamati)

b. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai persebaran daerah

asal suku bangsa di Indonesia. (Mengamati)

c. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai persebaran suku bangsa

di Indonesia. (Menanya).

d. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai permainan yang

akan dilakukan. (Mengamati)

e. Siswa secara bergantian mencoba menyebutkan suku bangsa

berdasarkan nama daerah yang diperoleh secara acak. Siswa yang

berhasil menyebutkan dengan benar akan mendapatkan kartu

prestasi. (Mencoba dan Menalar)

Page 125: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

110

f. Beberapa siswa menyampaikan pendapatnya mengenai sikap yang

harus ditunjukan dalam rangka menghormati keragaman suku

bangsa. (Mengkomunikasikan)

g. Teman yang lain menanggapi. (Mengomunikasikan)

h. Siswa membaca materi tentang keanekaragaman budaya yang ada

di Indonesia. (Mengamati)

i. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai materi tersebut.

(Menanya)

j. Siswa mengamati pop-up keanekaragaman budaya. (Mengamati)

k. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai isi pop-up. (Menanya)

l. Siswa berkelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4

– 5 anak.

g. Setiap kelompok mengambil alat dan bahan yang digunakan dalam

pembelajaran keanekaragaman suku bangsa dan budaya di

Indonesia.

h. Setiap kelompok berdiskusi mengenai keanekaragaman suku dan

budaya di Indonesia. Setiap kelompok membahas keanekaragaman

dari daerah yang berbeda yang ditentukan dengan cara undian.

(Mencoba dan Menalar)

i. Hasil undian tersebut dijadikan sebagai topik utama diskusi siswa.

j. Siswa berdiskusi dari hal-hal umum menuju hal-hal yang khusus.

(Menalar)

k. Setiap kelompok mengidentifikasi provinsi-provinsi yang ada di

daerah yang diperoleh dari hasil undian berdasarkan materi yang

telah dibaca. (Mencoba dan Menalar)

l. Setiap kelompok mengidentifikasi keanekaragaman suku dan

budaya yang dimiliki oleh masing-masing provinsi. (Mencoba dan

Menalar)

m. Setiap kelompok menuliskan hasil diskusinya dalam bentuk mind

maping pada kertas yang sudah disediakan. (Mengkomunikasikan)

n. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum

dipahami. (Menanya)

Page 126: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

111

o. Setiap kelompok saling menukarkan hasil diskusinya sehingga

setiap kelompok dapat memahami keberagaman budaya Indonesia

secara menyeluruh. (Mengkomunikasikan)

p. Setiap kelompok berdiskusi mengerjakan Lembar Kerja Siswa

(LKS). (Menalar)

q. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan

kelas. (Mengkomunikasikan)

r. Kelompok lain menanggapi. (Mengkomunikasikan)

1. Kegiatan akhir (5 menit)

a. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai hal-hal yang

belum dipahami.

b. Siswa bersama guru merangkum dan menyimpulkan materi yang

telah dipelajari.

c. Guru menanyakan perasaan siswa setelah pembelajaran.

d. Guru memberikan tugas lanjutan kepada siswa untuk belajar

mempersiapkan tes di pertemuan selanjutnya.

e. Salah satu siswa memimpin berdoa untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran.

f. Guru mengucapkan salam.

Pertemuan 2

1. Kegiatan awal (5 menit)

a. Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa.

b. Salah satu siswa memimpin doa untuk mengawali kegiatan

pembelajaran.

c. Guru melakukan presensi kehadiran siswa.

d. Guru mengecek kesiapan siswa sebelum tes berlangsung.

2. Kegiatan inti (60 menit)

a. Siswa bersama guru mengulas kembali pembelajaran yang sudah

dilakukan.

b. Siswa dan guru bertanya jawab.

Page 127: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

112

c. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

3. Kegiatan akhir (5 menit)

a. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai hal-hal yang

belum dipahami.

b. Guru menanyakan perasaan siswa setelah pembelajaran.

c. Salah satu siswa memimpin berdoa untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran.

d. Guru mengucapkan salam.

H. Sumber dan Media Pembelajaran

1. Sumber

a. Kurikulum KTSP

b. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial

Istiqomah. 2004. Intisari Pengetahuan Sosial Lengkap (IPSL) SD.

Jakarta: Kawan Pustaka.

Sudjatmoko Adisukarjo, dkk. . 2007. Horizon IPS : Ilmu

Pengetahuan Sosial 5A. Jakarta: Yudhistira.

c. Silabus IPS kelas V

d. Internet

2. Media

a. Peta Indonesia

b. Pop-up keanekaragaman budaya di Indonesia

c. Modul materi keanekaragaman suku dan budaya di Indonesia

d. Lembar Kerja Siswa (LKS)

e. Kartu prestasi

f. Gambar-gambar keanekaragaman suku bangsa dan budaya

g. Alat dan bahan untuk berdiskusi (kertas A3, pensil, pewarna)

I. Penilaian

1. Prosedur Penilaian

a. Penilaian proses dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.

Page 128: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

113

b. Penilaian hasil belajar dilakukan dengan menggunakan instrumen

penilaian hasil belajar dengan tes tertulis

2. Instrumen Penilaian

a. Rubrik penilaian pengetahuan

b. Rubrik penilaian sikap

c. Rubrik penilaian keterampilan

d. Tes pilihan ganda

Wates, 26 Januari 2016

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Surahmi, S.Pd

NIP. 19660222 198604 2 001

Guru Kelas V

Bejo Santoso, S.Pd

NIP. 19590323 198201 1 004

Page 129: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

114

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II

Nama Sekolah : SD Negeri 1 Karangsari Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/ Semester : V/ 1 Alokasi Waktu : 6 X 35 menit

A. Standar Kompetensi

1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala

nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan

alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

B. Kompetensi Dasar

1.4 Menghargai keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia

C. Indikator

1. Menyebutkan macam-macam suku bangsa di Indonesia.

2. Menjelaskan sikap menghormati keragaman suku bangsa.

3. Mengidentifikasi keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia.

4. Menjelaskan pentingnya sikap menghormati keberagaman suku bangsa

dan budaya Indonesia.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mengamati peta dan mendengarkan penjelasan guru, siswa

dapat menyebutkan macam-macam suku bangsa di Indonesia dengan

tepat.

2. Setelah bertanya jawab, siswa dapat menjelaskan sikap menghormati

keragaman suku bangsa dengan percaya diri.

3. Setelah melakukan mind mapping, siswa dapat mengidentifikasi

keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia dengan tepat.

4. Setelah berdiskusi dan tanya jawab, siswa dapat menjelaskan

pentingnya sikap menghormati keberagaman suku bangsa dan budaya

Indonesia dengan percaya diri.

Page 130: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

115

E. Materi Pokok

Keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Scientific Approach

2. Metode : Mind Mapping, ceramah, tanya jawab, diskusi, permainan

dan penugasan.

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan 1

1. Kegiatan Awal (5 menit)

a. Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa.

b. Salah satu siswa memimpin doa untuk mengawali kegiatan

pembelajaran.

c. Guru melakukan presensi kehadiran siswa.

d. Guru memotivasi siswa dengan mengajak siswa mengamati peta

Indonesia.

e. Guru melakukan apersepsi dengan cara memberikan pertanyaan

pada siswa terkait dengan peta Indonesia.

f. Guru menyampaikan materi serta tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

2. Kegiatan inti (130 menit)

a. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai persebaran daerah

asal suku bangsa di Indonesia. (Mengamati)

b. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai persebaran suku bangsa

di Indonesia. (Menanya).

c. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai permainan yang

akan dilakukan. (Mengamati)

d. Siswa mengestafetkan kotak pensil dengan menyanyikan lagu

“Dari Sabang Sampai Merauke”. Siswa yang memegang kotak

pensil saat lagu berhenti akan berkesampatan mengambil undian

yang berisi nama daerah di Indonesia. (Mencoba dan Menalar)

Page 131: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

116

e. Siswa yang dapat menjawab dengan benar akan mendapat hadiah.

f. Beberapa siswa menyampaikan pendapatnya mengenai sikap yang

harus ditunjukan dalam rangka menghormati keragaman suku

bangsa. (Mengkomunikasikan)

g. Teman yang lain menanggapi. (Mengomunikasikan)

h. Siswa mengamati pop-up keanekaragaman budaya. (Mengamati)

i. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai isi pop-up. (Menanya)

j. Siswa membaca materi yang dibagikan guru tentang

keanekaragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.

(Mengamati)

k. Siswa dan guru bertanya jawab terkait materi tersebut. (Menanya)

l. Siswa berkelompok dengan jumlah anggota terdiri dari 4 – 5 anak.

m. Setiap kelompok mengambil alat dan bahan yang digunakan dalam

pembelajaran keanekaragaman suku bangsa dan budaya di

Indonesia.

n. Setiap kelompok berdiskusi mengenai keanekaragaman suku dan

budaya di Indonesia. Setiap kelompok membahas keanekaragaman

dari daerah yang berbeda yang ditentukan dengan cara undian.

(Mencoba dan Menalar)

o. Hasil undian tersebut dijadikan sebagai topik utama diskusi siswa.

p. Siswa berdiskusi dari hal-hal umum menuju hal-hal yang khusus.

(Menalar)

q. Setiap kelompok mengidentifikasi provinsi-provinsi yang ada di

daerah yang diperoleh dari hasil undian berdasarkan materi yang

telah dibaca. (Mencoba dan Menalar)

r. Setiap kelompok mengidentifikasi keanekaragaman suku dan

budaya yang dimiliki oleh masing-masing provinsi. (Mencoba dan

Menalar)

s. Setiap kelompok menuliskan hasil diskusinya dalam bentuk mind

maping pada kertas yang sudah disediakan. (Mengkomunikasikan)

t. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum

dipahami. (Menanya)

Page 132: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

117

u. Setiap kelompok saling menukarkan hasil diskusinya sehingga

setiap kelompok dapat memahami keberagaman budaya Indonesia

secara menyeluruh. (Mengkomunikasikan)

v. Setiap kelompok berdiskusi mengerjakan Lembar Kerja Siswa

(LKS). (Menalar)

w. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan

kelas. (Mengkomunikasikan)

x. Kelompok lain menanggapi. (Mengkomunikasikan)

3. Kegiatan akhir (5 menit)

a. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai hal-hal yang

belum dipahami.

b. Siswa bersama guru merangkum dan menyimpulkan materi yang

telah dipelajari.

c. Guru menanyakan perasaan siswa setelah pembelajaran.

d. Guru memberikan tugas lanjutan kepada siswa untuk belajar

mempersiapkan tes di pertemuan selanjutnya.

e. Salah satu siswa memimpin berdoa untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran.

f. Guru mengucapkan salam.

Pertemuan 2

1. Kegiatan awal (5 menit)

a. Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa.

b. Salah satu siswa memimpin doa untuk mengawali kegiatan

pembelajaran.

c. Guru melakukan presensi kehadiran siswa.

d. Guru mengecek kesiapan siswa sebelum tes berlangsung.

2. Kegiatan inti (60 menit)

a. Siswa bersama guru mengulas materi pelajaran yang sudah

dipelajari sebelumnya.

b. Siswa dan guru bertanya jawab terkait materi yang telah dipelajari

c. Siswa mengerjakan soal evaluasi

Page 133: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

118

3. Kegiatan akhir (5 menit)

a. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai hal-hal yang

belum dipahami.

b. Guru menanyakan perasaan siswa setelah pembelajaran.

c. Salah satu siswa memimpin berdoa untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran.

d. Guru mengucapkan salam.

H. Sumber dan Media Pembelajaran

1. Sumber

a. Kurikulum KTSP

b. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial

Istiqomah. 2004. Intisari Pengetahuan Sosial Lengkap (IPSL) SD.

Jakarta: Kawan Pustaka.

Sudjatmoko Adisukarjo, dkk. . 2007. Horizon IPS : Ilmu

Pengetahuan Sosial 5A. Jakarta: Yudhistira.

c. Silabus IPS kelas V

d. Internet

2. Media

a. Peta Indonesia

b. Pop-up keanekaragaman budaya di Indonesia

c. Modul materi keanekaragaman suku dan budaya di Indonesia

d. Lembar Kerja Siswa (LKS)

e. Kartu prestasi

f. Gambar-gambar keanekaragaman suku bangsa dan budaya

g. Alat dan bahan yang digunakan dalam berdiskusi (kertas A3,

pensil, pewarna)

J. Penilaian

1. Prosedur Penilaian

a. Penilaian proses dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.

b. Penilaian hasil belajar dilakukan dengan menggunakan instrumen

Page 134: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

119

penilaian hasil belajar dengan tes tertulis

2. Instrumen Penilaian

e. Rubrik penilaian pengetahuan

f. Rubrik penilaian sikap

g. Rubrik penilaian keterampilan

h. Tes pilihan ganda

Wates, 26 Januari 2016

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Surahmi, S.Pd

NIP. 19660222 198604 2 001

Guru Kelas V

Bejo Santoso, S.Pd

NIP. 19590323 198201 1 004

Page 135: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

120

Lampiran 3. Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

A. Lampiran Materi

1. Peta Persebaran Daerah Asal Suku Bangsa di Indonesia

Tabel 1.Suku Bangsa di Indonesia dan Asal Daerahnya

No. Suku Bangsa Asal Daerah 1. Alas, Aneuk Jamee, Gayo Nanggroe Aceh Darussalam 2. Batak Karo, Batak Toba, Batak

Simalungun, Nias Sumatera Utara

3. Minangkabau, Melayu, Mentawai Sumatera Barat 4. Melayu, Atik, Talang Mamak Riau, Kepulauan Riau 5. Melayu, Kubu Jambi 6. Pasemah, Melayu, Kubu Sumatera Selatan, Bangka

Belitung 7. Rejang, Pasemah, Enggano Bengkulu 8. Pepadun, Pubian Lampung 9. Sunda, Cirebon Jawa Barat 10. Banten, Baduy Banten 11. Betawi DKI Jakarta 12. Jawa Jawa Tengah, DIY 13. Jawa, Tengger, Madura Jawa Timur 14. Bali Bali 15. Sumbawa, Sasak, Bima Nusa Tenggara Barat 16. Sumba, Sawu Nusa Tenggara Timur 17. Maloh, Iban, Dayak Kalimantan Barat 18. Ot Danum, Kapuas, Dayak Kalimantan Tengah 19. Banjar, Maanyam, Dayak Kalimantan Selatan 20. Ngaju, Punan, Dayak Kalimantan Timur 21. Dayak Kalimantan Utara 22. Mongondow, Minahasa Sulawesi Utara 23. Gorontalo Gorontalo 24. Pamona Sulawesi Tengah 25. Bugis, Makasar, Toraja Sulawesi Selatan 26. Tolaki Sulawesi Tenggara 27. Ambon, Nuaulu, Ternate, Tidore Maluku, Maluku Utara 28. Asmat, Dani, Sentani Papua

2. Menghormati Keragaman Suku Bangsa dan Budaya

Beberapa sikap yang harus dikembangkan dalam menghormati keberagaman

suku bangsa dan budaya daerah adalah sebagai berikut.

a. Mendukung perkembangan suku bangsa

b. Mempelajari kehidupan suku bangsa

Page 136: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

121

c. Memahami perbedaan

d. Membina kerukunan hidup

e. Mendukung perkembangan suku bangsa dan budaya daerah

f. Tidak memandang rendah suku bangsa dan budaya lain

g. Melestarikan suku bangsa dan budaya daerah

h. Turut serta memperkenalkan suku bangsa dan budaya daerah

3. Keanekaragaman Budaya di Indonesia

a. Rumah adat

Tabel 2.Nama-Nama Rumah Adat di Indonesia

No Nama No Nama 1.

Rumah aceh (NAD)

2.

Rumah Bolon (Sumatera Utara)

3.

Rumah Selaso Jatuh Kembar (Riau, Kepulauan Riau)

4.

Rumah Gadang (Sumatera Barat)

5.

Rumah Panggung (Jambi)

6.

Rumah Rakyat (Bengkulu) 7.

Rumah Limas (Sumatera

Selatan)

8.

Rumah Sesat (Lampung)

Page 137: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

122

9.

Rumah Kasepuhan (Jawa Barat

dan Banten)

10.

Rumah Kebaya (DKI Jakarta)

11.

Padepokan (Jawa Tengah)

12.

Bangsal Kencono, Joglo (DIY) 13.

Situbondo (Jawa Timur)

14.

Banjar bubungan tinggi (Kalimantan Selatan)

15.

Betang (Kalimantan Tengah)

16.

Rumah Kesultanan Pontianak, Pajang (Kalimantan Barat)

17.

Lamin (Kalimantan Timur)

18.

Tambi, Souraja (Sulawesi Tengah)

19.

Bolang mangondow (Sulawesi Utara dan Gorontalo)

20.

Istana Sultan Buton, Laikas, Malige (Sulawesi Tenggara)

Page 138: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

123

21.

Dalam Loko Samawa (NTB)

22.

Rumah Tongkonan, Toraja

(Sulawesi Selatan) 23.

Saoata musalakitana (NTT)

24.

Gapura Candi Bentar, Natar (Bali)

25.

Baileo (Maluku dan Maluku Utara)

26.

Rumah Honai (Papua) 27. Rumah Balaoy (Kalimantan Utara)

b. Pakaian adat

Tabel 3. Beberapa Pakaian Adat di Indonesia

No Nama Baju No Nama Baju 1.

Abang None (Suku Betawi)

2.

Batu Sangkar (Sumatera Barat)

3.

Payas Agung (Bali)

4. Perang (Kalimantan Barat)

5.

Serui (Papua)

6. Toraja (Sulawesi Selatan)

Page 139: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

124

c. Tarian adat

Tabel 4. Tarian-Tarian Daerah di Indonesia

No Tarian Daerah No Tarian Daerah 1

Tari Saman (NAD)

2

Tari Payung (Sumatera Barat)

3

Serampang (Sumatera Utara)

4

Tari Tandak Sebati (Riau dan K. Riau)

5

Piring, (Sumatera Barat)

6

Tari Tanggai (Sumatera Selatan)

7

Selampit (Jambi)

8

Arak Tabot (Bengkulu)

9

Tari Jangget (Lampung)

1

Jaipong (Jawa Barat )

1

Yapong (DKI Jakarta)

1

Angguk (DI Yogyakarta)

1

Serimpi (Jawa Tengah)

1

Tari Remong (Jawa Timur)

Page 140: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

125

1

Tari Pendet (Bali)

1

Radab Rahayu (Kalimantan Selatan)

1

Monong (Kalimantan Barat)

1

Tari Tambun dan Bunga (Kalimantan

Tengah) 1

Suni Madang (Kalimantan

Timur)

2

Pontanu (Sulawesi Tengah)

2

Maengket (Sulawesi Utara dan Gorontalo)

2

Tari Balumpa (Sulawesi Tenggara)

2

Kipas (Sulawesi Selatan)

2

Kataga, Perang (Nusa Tenggara Timur)

2

Lenggo (NTT)

2

Cakalele (Maluku dan Maluku Utara)

Page 141: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

126

2

Sampari, Musyoh (Papua)

2

Tari kencet ledo (Kalimantan Utara)

d. Senjata tradisional

Tabel 5. Nama-Nama Senjata Tradisional di Indonesia

No Senjata Tradisional No Senjata Tradisional 1. Rencong (NAD)

2. Piso Gaja Dompak (Sumatera Utara)

3. Karih(Sumatera Barat)

4. Pedang Jenawi (Riau dan Kepulauan Riau)

5. Badik tumbuk lada (Jambi)

6. Golok (DKI Jakarta)

7. Mandau (Kalimantan Barat,

Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara)

8.

Keris (Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, DIY, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Bali, NTB)

9. Kujang (Jawa Barat, Banten)

10.

Clurit (Jawa Timur (Madura)

Page 142: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

127

11 Payan, (Lampung)

12.

Pasatimpo (Sulawesi Tengah)

13 Badik, Peda, Perisai, Tombak (Sulawesi Selatan)

14.

Sundu (Nusa Tenggara Timur)

15

Parang Salawaku (Maluku, Maluku Utara)

16.

Pisau Belati, Panah(Papua)

e. Bahasa daerah

Tabel 6. Bahasa Daerah yang Ada di Indonesia

No Bahasa Daerah Asal Daerah 1. Alas, Gayo, Aceh Nanggroe Aceh Darussalam 2. Melayu, Nias, Karo,Mandailing Sumatera Utara 3. Melayu, Minangkabau Sumatera Barat 4. Riau, Melayu, Orang Laut Riau, Kepulauan Riau 5. Melayu, Kubu Jambi 6. Enggano, Rejang, Lebong Bengkulu 7. Kubu, Palembang Sumatera Selatan 8. Melayu, Lampung Lampung 9. Betawi DKI Jakarta 10. Sunda Jawa Barat dan Banten 11. Jawa Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY 12. Dayak, Kayan, Ot Danum Kalimantan Barat 13. Ngayu, Dayak Kalimantan Tengah 14. Banjar Kalimantan Selatan 15. Kayan Kalimantan Timur 16. Dayak Kalimantan Utara 17. Minahasa, Sangir, Talaud Sulawesi Utara 18. Bulanga Gorontalo 19. Kulawi, Kaili, Blatar Sulawesi Tengah 20. Bugis, Toraja, Mandar Sulawesi Selatan 21. Buton, Muna Sulawesi Tenggara 22. Bali Bali

Page 143: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

128

23. Sasak, Sumbawa Nusa Tenggara Barat 24. Beku Nusa Tenggara Timur 25. Aru, Buru, Togili Maluku 26. Papua Papua

f. Alat musik daerah

Tabel 7. Beberapa Contoh Alat Musik Daerah di Indonesia

No. Alat Musik (Asal daerah)

Gambar Keterangan

1. Angklung, Calung (Jawa Barat)

Terbuat dari bambu dimainkan dengan cara dipukul

2. Telempong Pacik (Sumatera Barat)

Semacam gong kecil, dimainkan dengan cara dipukul

3. Sasando (Nusa Tenggara Timur)

Dimainkan dengan cara dipetik

4. Keso-keso (Sulawesi Selatan)

Alat musik seperti rebab, dimainkan dengan digesek

5. Serunai (Sumatera Utara)

Dimainkan dengan cara ditiup

6. Saluang (Sumatera Barat)

Dimainkan dengan cara ditiup

Page 144: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

129

7. Tifa (Maluku, Papua)

Semacam gendang, dimainkan dengan cara dipukul

8. Rebab (Jawa Barat, Jawa Tengah)

Alat musik gesek

9. Gamelan (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, DIY)

Seperangkat alat musik, dimainkan dengan cara dipukul.

10. Kolintang (Sulawesi Utara)

Terbuat dari bilah-bilah kayu, dimainkan dengan cara dipukul.

11. Tehyan (DKI Jakarta)

Alat musik gesek

12. Tuma (Kalimantan Barat)

Alat musik semacam gendang yang bentuknya memanjang dan dimainkan dengan cara dipukul

13. Cengceng (Bali)

Alat musik berbentuk seperti 2 buah keping simbal dari logam, yang dimainkan dengan memadukan keping simbal tersebut.

14. Babun (Kalimantan Utara)

Page 145: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

130

g. Seni Pertunjukan

Beberapa seni pertunjukan atau teater rakyat diantaranya sebagai berikut.

1) Wayang Kulit (Jawa Tengah)

2) Wayang Golek (Jawa Barat)

3) Rudat (Jawa Barat)

4) Srandul (Jawa Tengah)

5) Randai (Sumatera Barat)

6) Lenong (DKI Jakarta)

7) Ketoprak (Jawa)

8) Ludruk (Jawa Timur)

9) Makyong (Kepulauan Riau)

10) Mamanda (Kalimantan Selatan)

h. Upacara adat

Beberapa contoh upacara adat di Indonesia antara lain sebagai berikut.

1) Upacara belian obat (suku Dayak)

2) Upacara ngutang mayit (suku Bali)

3) Upacara tindik telinga (suku Dayak)

4) Upacara kesodo (suku Tengger)

5) Upacara dijampe pu’un (suku Baduy)

6) Upacara ngeuyeuk seureuh (suku Sunda)

7) Upacara pulaijat (suku Mentawai)

8) Upacara syukuran hasil panen (suku Sunda)

9) Upacara pepadun (suku Lampung)

10) Upacara ngaben (suku Bali)

11) Upacara pengisian roh (suku Asmat)

i. Lagu daerah

Tabel 8. Beberapa Lagu Daerah yang Ada di Indonesia

No Lagu Daerah Asal Daerah 1. Bungong Jeumpa Nanggroe Aceh Darussalam 2. Sengko-sengko, Butet Sumatera Utara 3. Kampuang Nan Jauh di Mato Sumatera Barat 4. Soleram Riau, Kepulauan Riau

Page 146: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

131

5. Batang Hari Jambi 6. Kabile Bile Sumatera Selatan 7. Lipang Lipangdang Lampung 8. Lalan Belek Bengkulu 9. Kicir-kicir DKI Jakarta 10. Bubuy Bulan Jawa Barat, Banten 11. Suwe Ora Jamu Jawa Tengah 12. Pitik Tukung DI Yogyakarta 13. Tanduk Majeng Jawa Timur 14. Jenger Bali 15. Orlen-orlen Nusa Tenggara Barat 16. Anak Kambing Saya Nusa Tenggara Timur 17. Cik-cik Periook Kalimantan Barat 18. Kalayar Kalimantan Tengah 19. Ampar-ampar Pisang Kalimantan Selatan 20. Indung-indung Kalimantan Timur 21. Si Patokaan Sulawesi Utara, Gorontalo 22. Tope Gugu Sulawesi Tengah 23. Peia Tawa-tawa Sulawesi Tenggara 24. Angin Mamiri Sulawesi Selatan 25. Rasa Sayang-Sayange Maluku, Maluku Utara 26. Apuse Papua

4. Pentingnya Sikap Menghormati Keberagaman Suku Bangsa dan Budaya

Indonesia

Sikap menghormati keberagaman suku bangsa dan budaya Indonesia adalah

suatu hal yang sangat penting. Dengan sikap menerima dan menghormati

setiap perbedaan, menjaga dan melestarikan keberagaman yang ada, maka

dapat menjadikan kekuatan bagi bangsa Indonesia. Dengan begitu, akan

memperkecil terjadinya perselisihan atau keributan antar daerah. Kehidupan

menjadi lebih tentram dan nyaman.

Page 147: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

132

B. Prosedur Pembelajaran dengan Menerapkan Metode Mind Mapping

1. Guru membagikan materi tentang keanekaragaman suku bangsa dan

budaya di Indonesia.

2. Siswa berkelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4 – 5

anak.

3. Setiap kelompok mengambil alat dan bahan yang digunakan dalam

pembelajaran keanekaragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.

4. Setiap kelompok berdiskusi mengenai keanekaragaman suku dan budaya

di Indonesia. Setiap kelompok membahas keanekaragaman dari daerah

yang berbeda yang ditentukan dengan cara undian.

5. Hasil undian tersebut dijadikan sebagai topik utama diskusi siswa.

6. Siswa berdiskusi dari hal-hal umum menuju hal-hal yang khusus.

7. Setiap kelompok mengidentifikasi provinsi-provinsi yang ada di daerah

tersebut berdasarkan materi yang telah dibaca.

8. Setiap kelompok mengidentifikasi keanekaragaman suku dan budaya

yang dimiliki oleh masing-masing provinsi.

9. Setiap kelompok menuliskan hasil diskusinya dalam bentuk mind

mapping pada tempat yang sudah disediakan.

10. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum dipahami.

11. Setiap kelompok saling menukarkan hasil diskusinya sehingga setiap

kelompok dapat memahami keberagaman budaya Indonesia secara

menyeluruh.

12. Setiap kelompok berdiskusi mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS).

13. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

Page 148: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

133

C. Lampiran Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I

Langkah kerja!

1. Diskusikan bersama kelompokmu!

2. Tulis nama kelompok beserta anggotanya!

3. Lengkapilah tabel di bawah dengan nama-nama keanekaragaman suku

dan budaya di Indonesia sesuai dengan asal provinsinya!

4. Tulislah cara menghargai keanekaragaman suku bangsa dan budaya

Indonesia!

5. Setelah selesai, presentasikanlah di hadapan kelompok lain!

Lengkapilah!

Tabel 9. LKS Siklus I

No Provinsi

Macam Keanekaragaman Suku Rumah

Adat Pakaian

Adat Tarian Adat

Senjata Tradisional

Alat music

tradisional 1. Jawa Tengah 2. Jawa Barat 3. Sumatera Barat 4. Sumatera Selatan 5. NTT 6. Papua 7. dst 34.

Cara menghargai keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia:

Page 149: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

134

D. Lampiran Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II

Langkah kerja!

1. Diskusikan bersama kelompokmu!

2. Tulis nama kelompok beserta anggotanya!

3. Lengkapilah tabel yang kosong di bawah ini dengan nama-nama

keanekaragaman suku dan budaya di Indonesia sesuai dengan asal

provinsinya!

4. Tulislah cara menghargai keanekaragaman suku bangsa dan budaya

Indonesia!

5. Setelah selesai, presentasikanlah di hadapan kelompok lain!

Lengkapilah!

Tabel 10. LKS Siklus II

No Provinsi

Macam Keanekaragaman Suku Rumah

Adat Pakaian

Adat Tarian Adat

Senjata Tradisional

Alat music

tradisional 1. Jawa Tengah Jawa Keris Gamelan 2. Jawa Barat 3. Sumatera Barat Gadang 4. Sumatera

Selatan

5. NTT 6. Papua Honai Pisau belati 7. dst 34.

Cara menghargai keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia:

Page 150: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

135

E. Lampiran Soal Evaluasi Siklus I

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Suku Gayo berasal dari daerah ....

a. Nanggroe Aceh Darussalam

b. Bengkulu

c. Jawa Tengah

d. Bali

2. Suku Asmat berasal dari daerah ....

a. Sumatera Barat

b. Jawa Tengah

c. Papua

d. Sulawesi Tenggara

3. Suku bangsa yang berasal dari daerah Sumatera Utara adalah ....

a. Batak

b. Mentawai

c. Betawi

d. Tengger

4. Suku yang berasal dari daerah DKI Jakarta adalah ....

a. Madura

b. Betawi

c. Dayak

d. Toraja

5. Kebiasaan yang dimiliki masyarakat suku Asmat adalah ....

a. berburu dan meramu

b. hidup menetap

c. mencari ikan

d. membuat peralatan dari batu

6. Sebagai warga negara yang baik, kita harus ... perbedaan suku bangsa dan

budaya yang ada di Indonesia.

a. membenci

b. merendahkan

c. menghormati

d. meremehkan

7. Salah satu sikap menghormati suku bangsa yang ada di Indonesia adalah

....

a. memahami perbedaan

b. merendahkan suku bangsa lain

c. membuat kerusuhan

d. menyingkirkan suku yang terbelakang

8. Pada lambang Garuda Pancasila terdapat tulisan “Bhinneka Tunggal Ika”

yang artinya ....

a. perbedaan menyebabkan perpecahan

b. sama tetapi bercerai berai

c. berbeda-beda tetapi tetap satu juga

Page 151: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

136

d. berbeda-beda sehingga bercerai berai

9. Rumah Gadang adalah rumah adat dari daerah ....

a. Sumatera Barat

b. Jawa Tengah

c. Papua

d. Bali

10. Rumah adat Jambi disebut ....

a. Rumah aceh

b. limas

c. kebaya

d. Panggung

11.

Rumah adat Honai seperti pada gambar di samping berasal dari daerah ....

a. Sulawesi Selatan

b. Bali

c. Papua

d. Maluku

12. Batu Sangkar adalah pakaian adat dari daerah ....

a. Sumatera Barat

b. DKI Jakarta

c. Kalimantan Barat

d. Papua

13. Pakaian adat dari Bali disebut ....

a. Abang None

b. Payas Agung

c. Kebaya

d. Perang

14. Tarian adat yang berasal dari Jawa Tengah adalah ....

a. tari serimpi

b. tari piring

c. tari yapong

d. tari legong jobog

15. Tari piring adalah tarian adat yang berasal dari daerah ....

a. Sumatera Utara

b. Sumatera Barat

c. Sumatera Selatan

d. Lampung

16. Karih merupakan senjata tradisional yang berasal dari daerah ....

a. Jawa Tengah

b. Jawa Barat

c. Kalimantan Barat

d. Sumatera Barat

Page 152: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

137

17.

Gambar senjata tradisional di samping bernama mandau berasal dari daerah ....

a. Jawa Timur

b. Jambi

c. Kalimantan Barat

d. Sulawesi Tengah

18. Bahasa Minangkabau berasal dari daerah ....

a. Sumatera Utara

b. Sumatera Barat

c. Lampung

d. Jambi

19. Bahasa daerah dari Jawa Barat adalah ....

a. Betawi

b. Dayak

c. Sunda

d. Jawa

20. Seni pertunjukan yang berasal dari suku Betawi adalah ....

a. wayang kulit

b. wayang golek

c. lenong

d. ketoprak

21. Orang yang memainkan wayang disebut ....

a. dalang

b. sinden

c. sutradara

d. lakon

22. Upacara pembakaran mayat di Bali disebut dengan ....

a. pepadun

b. ngutang mayit

c. ngaben

d. kesodo

23. Upacara belian obat suku Dayak merupakan upacara ....

a. pengobatan orang sakit

b. penyimpanan jenazah di ruang terbuka

c. pemasangan anting pada seorang anak

d. pemberian gelar pada masyarakat Lampung

24. Alat musik semacam gendang khas Papua disebut ....

a. gong

b. tifa

c. gamelan

d. angklung

Page 153: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

138

25. Angklung merupakan alat musik tradisional dari daerah ....

a. Papua

b. Jawa Barat

c. Jawa Tengah

d. Jawa Timur

26. Lagu daerah dari Jawa Tengah adalah ....

a. Soleram

b. Suwe ora jamu

c. Kicir-kicir

d. Indung-indung

27. Lagu Ampar-Ampar Pisang merupakan lagu khas daerah .....

a. Jawa Timur

b. Nusa Tenggara Timur

c. Papua

d. Kalimantan Selatan

28. Sikap menghormati kebudayaan di antaranya adalah ....

a. Melestarikan budaya daerah

b. Meninggalkan budaya daerah

c. Memandang rendah budaya lain

d. Membuat kerusuhan dengan budaya lain

29. Bahasa yang digunakan ketika mengikuti acara kenegaraan adalah ....

a. bahasa daerah

b. bahasa nasional

c. bahasa sunda

d. bahasa jawa

30. Alasan pentingnya sikap menghargai keberagaman suku bangsa dan

budaya Indonesia adalah ....

a. agar terjadi kerusuhan antar daerah

b. agar menimbulkan keributan antar daerah

c. agar menciptakan perselisihan antar daerah

d. agar memperkecil perselisihan atau keributan antar daerah.

Page 154: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

139

F. Lampiran Soal Evaluasi Siklus II

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Suku Gayo berasal dari daerah ....

a. Nanggroe Aceh Darussalam

b. Bengkulu

c. Jawa Tengah

d. Bali

2. Suku Asmat berasal dari daerah ....

a. Sumatera Barat

b. Jawa Tengah

c. Papua

d. Sulawesi Tenggara

3. Suku bangsa yang berasal dari daerah Jawa Tengah adalah ....

a. Jawa

b. Mentawai

c. Betawi

d. Tengger

4. Suku yang berasal dari daerah DKI Jakarta adalah ....

a. Madura

b. Betawi

c. Dayak

d. Toraja

5. Suku yang berasal dari daerah \Bali adalah ....

a. Bali

b. Jawa

c. Gorontalo

d. Batak

6. Sebagai warga negara yang baik, kita harus ... perbedaan suku bangsa dan

budaya yang ada di Indonesia.

a. membenci

b. merendahkan

c. menghormati

d. meremehkan

7. Salah satu sikap menghormati suku bangsa yang ada di Indonesia adalah

....

a. memahami perbedaan

b. merendahkan suku bangsa lain

c. membuat kerusuhan

d. menyingkirkan suku yang terbelakang

8. Pada lambang Garuda Pancasila terdapat tulisan “Bhinneka Tunggal Ika”

yang artinya ....

a. perbedaan menyebabkan perpecahan

b. sama tetapi bercerai berai

c. berbeda-beda tetapi tetap satu juga

Page 155: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

140

d. berbeda-beda sehingga bercerai berai

9. Rumah Gadang adalah rumah adat dari daerah ....

a. Sumatera Barat

b. Jawa Tengah

c. Papua

d. Bali

10. Rumah adat Daerah Istimewa Yogyakarta disebut ....

a. honai

b. limas

c. kebaya

d. joglo

11.

Rumah adat Honai seperti pada gambar di samping berasal dari daerah ....

a. Sulawesi Selatan

b. Bali

c. Papua

d. Maluku

12. Batu Sangkar adalah pakaian adat dari daerah ....

a. Sumatera Barat

b. DKI Jakarta

c. Kalimantan Barat

d. Papua

13. Pakaian adat dari Bali disebut ....

a. Abang None

b. Payas Agung

c. Kebaya

d. Perang

14. Tarian adat yang berasal dari Jawa Tengah adalah ....

a. tari serimpi

b. tari piring

c. tari yapong

d. tari legong jobog

15. Senam angguk adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah ....

a. Sumatera Utara

b. DI Yogyakarta

c. Sumatera Selatan

d. Lampung

16. Karih merupakan senjata tradisional yang berasal dari daerah ....

a. Jawa Tengah

b. Jawa Barat

c. Kalimantan Barat

d. Sumatera Barat

Page 156: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

141

17.

Gambar senjata tradisional di samping bernama mandau berasal dari daerah ....

a. Jawa Timur

b. Jambi

c. Kalimantan Barat

d. Sulawesi Tengah

18. Bahasa Melayu berasal dari daerah ....

a. Jawa Tengah

b. Sumatera Barat

c. Papua

d. DI Yogyakarta

19. Bahasa daerah dari Jawa Barat adalah ....

a. Betawi

b. Dayak

c. Sunda

d. Jawa

20. Seni pertunjukan yang berasal dari suku Betawi adalah ....

a. wayang kulit

b. wayang golek

c. lenong

d. ketoprak

21. Orang yang memainkan wayang disebut ....

a. dalang

b. sinden

c. sutradara

d. lakon

22. Upacara pembakaran mayat di Bali disebut dengan ....

a. pepadun

b. ngutang mayit

c. ngaben

d. kesodo

23. Upacara belian obat suku Dayak merupakan upacara ....

a. pengobatan orang sakit

b. penyimpanan jenazah di ruang terbuka

c. pemasangan anting pada seorang anak

d. pemberian gelar pada masyarakat Lampung

24. Alat musik semacam gendang khas Papua disebut ....

a. gong

b. tifa

c. gamelan

d. angklung

Page 157: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

142

25. Gamelan merupakan alat musik tradisional dari daerah ....

a. Papua

b. Jawa Tengah

c. Kalimantan Barat

d. Nusa Tenggara Timur

26. Lagu daerah dari Jawa Tengah adalah ....

a. Soleram

b. Suwe ora jamu

c. Kicir-kicir

d. Indung-indung

27. Lagu Apuse merupakan lagu khas daerah .....

a. Jawa Timur

b. Nusa Tenggara Timur

c. Lampung

d. Papua

28. Sikap menghormati kebudayaan di antaranya adalah ....

a. Melestarikan budaya daerah

b. Meninggalkan budaya daerah

c. Memandang rendah budaya lain

d. Membuat kerusuhan dengan budaya lain

29. Bahasa yang digunakan ketika mengikuti acara kenegaraan adalah ....

a. bahasa daerah

b. bahasa nasional

c. bahasa sunda

d. bahasa jawa

30. Alasan pentingnya sikap menghargai keberagaman suku bangsa dan

budaya Indonesia adalah ....

a. agar terjadi kerusuhan antar daerah

b. agar menimbulkan keributan antar daerah

c. agar menciptakan perselisihan antar daerah

d. agar memperkecil perselisihan atau keributan antar daerah.

Page 158: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

143

G. Lampiran Kunci Jawaban Soal Evaluasi

1. A

2. C

3. A

4. B

5. A

6. C

7. A

8. C

9. A

10. D

11. C

12. A

13. B

14. A

15. B

16. D

17. C

18. B

19. C

20. C

21. A

22. C

23. A

24. B

25. B

26. B

27. D

28. A

29. B

30. D

Page 159: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

144

H. Lampiran Media

1. Teks lagu (untuk Apersepsi)

Dari Sabang Sampai Merauke

(Ciptaan: R. Suharjo)

Dari sabang sampai merauke

Berjajar pulau-pulau

Sambung memnyambung menjadi satu

Itulah Indonesia

Indonesia tanah airku

Aku berjanji padamu

Menjunjung tanah airku

Tanah airku Indonesia

2. Peta persebaran suku bangsa di Indonesia

3. Gambar media pop-up

Page 160: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

145

I. Lampiran Penilaian

a. Penilaian Pengetahuan

Tabel 11. Rubrik Mencongak Suku Bangsa Berdasarkan Asal Daerahnya

No Nama Peserta Didik Benar Salah Nilai

Keterangan :Nilai Benar : 1, Nilai Salah : 0

b. Penilaian Sikap

Tabel 12. Lembar Penilaian Sikap

No Nama Siswa

Aspek Pengamatan Total Skor Nilai Percaya diri Rasa Ingin tahu Tanggung Jawab

Tabel 13. Rubrik Penilaian Sikap

Aspek yang diamati Sangat baik (4) Baik (3) Cukup (2) Kurang baik (1)

Bertanggung jawab

Siswa dapat menyelesaikan tugas dengan cepat (sesuai waktu yang ditentukan)

Siswa meyelesaikan tugas tetapi lambat (melebihi waktu yang ditentukan)

Siswa tidak dapat mengerjakan tugas

Siswa sama sekali tidak mengerjakan tugas

Percaya diri Jika siswa sudah mampu dan berani mengungkapkan pendapat dengan intonasi yang jelas dan telah terkontrol

Jika siswa sudah mampu dan berani mengungkapkan pendapat namun intonasi yang kurang jelas dan belum terkontrol.

Jika siswa masih malu-malu untuk mengungkapkan dengan antusias yang kecil.

Jika siswa hanya berdiam diri

Rasa ingin tahu

Siswa memperhatikan setiap apa yang guru jelaskan dan aktif menanyakan hal-hal yang belum diketahui.

Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang hal-hal yang belum diketahui dengan bertanya.

Siswa memperhatikan setiap penjelasan guru namun belum berani bertanya tentang hal yang belum diketahui.

Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru dan tidak mau bertanya mengenai hal yang belum diketahui.

Page 161: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

146

Skor maksimal : 12

Skor perolehan

Nilai = X 100

Skor Maksimal

c. Penilaian Keterampilan

Tabel 14. Rubrik Penilaian Kinerja Ketika Diskusi

No Nama Peserta Didik

Jumlah Nilai Kerjasama Keaktifan Menghargai pendapat

teman

Keterangan :

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat Baik

Kerjasama:

1=anak cenderung diam dan mengerjakan tugas sendiri

2=anak diam namun tugas dikerjakan bersama

3=anak kurang cakap berdiskusi dalam kelompoknya, tugas dikerjakan sendiri

4=anak cakap berdiskusi dalam kelompoknya, tugas dikerjakan bersama

Keaktifan:

1=anak cenderung diam dan acuh terhadap pelajaran

2= anak baru mau menjawab jika ditunjuk

3=anak kurang aktif dalam bertanya, namun mau menjawab

4=anak sangat aktif dalam bertanya dan menjawab

Menghargai pendapat teman:

1=siswa menjelek-jelekkan teman yang berpendapat

2=siswa sibuk bermain saat ada siswa lain berpendapat

3=siswa kurang bisa mendengarkan dengan baik pendapat teman

4=siswa saling berpendapat dan mendengarkan pendapat teman Skor maksimal = 12

Page 162: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

147

Skor perolehan Nilai = X 100 Skor Maksimal

Tabel 15. Rubrik Penilaian Kinerja dalam Presentasi

No Nama PesertaDidik

Aspek JumlahSkor Nilai

Komunikasi Sistematika Penyampaian

PenguasaanMateri Keberanian Antusias

Keterangan Skor :

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat Baik

Komunikasi:

1 = Tidak dapat berkomunikasi

2 = Komunikasi kurang lancar, tetapi sulit dimengerti

3 = Komunikasi lancar, benar, tetapi kurang jelas

4 = Komunikasi sangat lancar, benar dan jelas

Sistematika Penyampaian:

1 = Tidak sistematis

2 = Sistematis,uraian kurang, tidak jelas

3 = Sistematis, uraian cukup

4 = Sistematis, uraian luas, jelas

Penguasaan Materi:

1 = Tidak menunjukkan pengetahuan/ materi

2 = Sedikit memiliki pengetahuan/materi

3 = Memiliki pengetahuan/materi tetapi kurang luas

4 = Memeiliki pengetahuan/materi yang luas

Keberanian:

1 = Tidak ada keberanian

2 = Kurang berani berpendapat, namun berani bertanya jika ada temannya

3 = Berani berpendapat dan bertanya jika ada temannya

Page 163: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

148

4 = Sangat berani berpendapat dan bertanya sendiri

Antusias:

1 = Tidak antusias dalam mengikuti pembelajaran

2 = Kurang antusias dan kurang kontrol dalam mengikuti pembelajaran

3 = Antusias tetapi kurang kontrol dalam mengikuti pembelajaran

4 = Antusias dan terkontrol dalam mengikuti pembelajaran

Skor maksimal=20 Skor perolehan Nilai = X 100 Skor Maksimal

d. Penilaian Hasil Belajar

Skor benar : 1

Skor salah : 0

Jumlah soal : 30

Skor maksimal : 30

Skor perolehan Nilai = X 100

Skor Maksimal

Page 164: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

149

Lampiran 4. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran dengan Metode Mind Mapping

Berilah skor 1 – 4 dengan cara memberi tanda √ pada kolom yang tersedia, dengan makna 4 = sangat baik; 3 = baik; 2 = cukup; dan 1 = kurang!

Tabel 16. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Aspek yang

diamati Indikator 1 2 3 4 Catatan

Pra pembelajaran

Persiapan ruang, alat, dan media pembelajaran Pemeriksaan kesiapan siswa

Membuka pelajaran

Melakukan apersepsi Menyampaikan tujuan pembelajaran

Inti pembelajaran

Penguasaan materi pelajaran Melaksanakan pembelajarn sesuai dengan tujuan pembelajaran

Menggunakan media pembelajaran yang efektif dan efisien

Menggunakan metode pembelajaran Mind mapping: 1) Guru memberikan bacaan/teks sesuai dengan pokok

bacaan kepada siswa

2) Siswa mencari kata-kata kunci sesuai dengan bacaan 3) Setiap siswa diminta membuat peta pikiran sesuai

dengan langkah-langkah menurut Tony Buzan, yaitu: a) Mulai dari bagian tengah kertas kosong dengan

posisi landscape b) Menggunakan gambar sebagai ide sentral c) Menggunakan warna d) Menghubungkan cabang-cabang Utama ke gambar

pusat, dan seterusnya e) Membuat garis hubung dengan garis lengkung f) Menggunakan satu kunci untuk setiap garis g) Gunakan gambar

4) Siswa mempresentasi peta pikiran yang telah dibuat Memantau kemajuan siswa

Penutup Melibatkan siswa dalam menyimpulkan materi pembelajaran

Memberikan tugas lanjutan Jumlah skor

Nilai = 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 ℎ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑆𝑆𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝐽𝐽𝐽𝐽𝑠𝑠𝑠𝑠𝑚𝑚𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽

x 100 =

Kulon Progo, Februari 2016

Pengamat

( )

Page 165: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

150

Lampiran 5. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I)

Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran dengan Metode Mind Mapping (Pengamat 1)

Berilah skor 1 – 4 dengan cara memberi tanda pada kolom yang tersedia, dengan makna 4 = sangat baik; 3 = baik; 2 = cukup; dan 1 = kurang!

Tabel 17. Hasil Observasi Siklus I

Aspek yang diamati Indikator 1 2 3 4 Catatan

Pra pembelajaran

Persiapan ruang, alat, dan media pembelajaran √ Guru sudah mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran dengan baik.

Pemeriksaan kesiapan siswa √ Guru menanyakan kehadiran siswa dan kesiapannya mengikuti pembelajaran.

Membuka pelajaran

Melakukan apersepsi √ Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa menyanyikan lagu “dari Sabang sampai Merauke”, kemudian guru bertanya jawab dengan siswa terkait isi lagu tersebut.

Menyampaikan tujuan pembelajaran √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Inti pembelajaran

Penguasaan materi pelajaran √ Guru telah menguasai materi keanekaragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia dengan baik.

Melaksanakan pembelajarn sesuai dengan tujuan pembelajaran

√ Pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.

Menggunakan media pembelajaran yang efektif dan efisien

√ Guru sudah menggunakan media pembelajaran seperti gambar, pop-up, kotak undian, peta dalam pembelajaran. Namun, dalam menggunakan media pop-up guru masih dibantu oleh peneliti.

Menggunakan metode Mind mapping: 1) Guru memberikan bacaan/teks sesuai dengan

pokok bacaan kepada siswa

Guru telah menyediakan bacaan berupa modul materi keanekaragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Setiap siswa mendapatkan satu modul.

2) Siswa mencari kata-kata kunci sesuai dengan bacaan

Siswa dalam kelompoknya mencari kata-kata kunci dari modul berdasarkan tema yang diperoleh setiap kelompok.

3) Setiap siswa diminta membuat peta pikiran √ Siswa dalam membuat mind mapping awalnya masih bingung,

Page 166: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

151

sesuai dengan langkah-langkah menurut Tony Buzan, yaitu:

a) Mulai dari bagian tengah kertas kosong dengan posisi landscape

b) Menggunakan gambar sebagai ide sentral c) Menggunakan warna d) Menghubungkan cabang-cabang Utama ke

gambar pusat, dan seterusnya e) Membuat garis hubung dengan garis lengkung f) Menggunakan satu kunci untuk setiap garis g) Gunakan gambar

namun dengan bimbingan dari guru dan bantuan peneliti siswa dapat membuat mind mapping dengan baik. Sebagian besar kelompok sudah dapat membuat mind mapping dengan baik. Namun, setiap kelompok cenderung belum menyertakan gambar pada mind mapping-nya. Setiap kelompok membua mind mapping sesuai dengan kreativitas mereka masing-masing.

4) Siswa mempresentasi peta pikiran yang telah dibuat

√ Perwakilan kelomok mempresentasikan hasil diskusi.

Memantau kemajuan siswa √ Guru selalu membimbing siswa dalam belajar. Penutup Melibatkan siswa dalam menyimpulkan materi √ Dalam menyimpulkan materi, guru sudah melibatkan siswa.

Memberikan tugas lanjutan √ Guru memberikan tugas lanjutan yaitu siswa diminta melanjutkan tugas menyelesaikan (LKS) dan mempelajari materi yang sudah dipelajari.

Jumlah skor 4 33 4 Nilai = 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 ℎ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠

𝑆𝑆𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝐽𝐽𝐽𝐽𝑠𝑠𝑠𝑠𝑚𝑚𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 x 100 = 73

Kulon Progo, 16 Februari 2016

Pengamat

( )

Page 167: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

152

Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

dengan Metode Mind Mapping (Pengamat 2)

Berilah skor 1 – 4 dengan cara memberi tanda pada kolom yang tersedia, dengan makna 4 = sangat baik; 3 = baik; 2 = cukup; dan 1 = kurang! Tabel 18. Hasil Observasi Siklus I (Pengamat 2)

Aspek yang diamati Indikator 1 2 3 4 Catatan

Pra pembelajaran

Persiapan ruang, alat, dan media pembelajaran √ Guru bersama peneliti mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaranyang akan digunakan.

Pemeriksaan kesiapan siswa √ Guru menanyakan kehadiran dan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Membuka pelajaran

Melakukan apersepsi √ Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bertanya jawab terkat dengan lagu “dari Sabang sampai Merauke”, yang dinyanyikan secara bersam-sama.

Menyampaikan tujuan pembelajaran √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Inti pembelajaran

Penguasaan materi pelajaran √ Guru telah menguasai materi keanekaragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia dengan baik.

Melaksanakan pembelajarn sesuai dengan tujuan pembelajaran

√ Guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.

Menggunakan media pembelajaran yang efektif dan efisien

√ Guru dengan bantuan peneliti sudah menggunakan media pembelajaran dengan baik dalam pembelajaran.

Menggunakan metode pembelajaran Mind mapping: 1) Guru memberikan bacaan/teks sesuai dengan

pokok bacaan kepada siswa

Setiap siswa mendapatkan bacaan berupa modul materi keanekaragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.

2) Siswa mencari kata kunci √ Siswa dalam kelompoknya mencari kata-kata kunci dari modul berdasarkan tema yang diperoleh setiap kelompok.

3) Setiap siswa diminta membuat peta pikiran sesuai dengan langkah-langkah menurut Tony Buzan, yaitu:

a) Mulai dari bagian tengah kertas kosong dengan posisi landscape

√ Awalnya siswa dalam membuat masih bingung, namun dengan bimbingan dari guru dan bantuan peneliti siswa dapat membuat mind mapping. Setiap kelompok membuat mind mapping sesuai dengan kreativitas mereka masing-masing. Setiap kelompok sudah dapat membuat sesuai deng langkah-langkah yang guru jelaskan.

Page 168: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

153

b) Menggunakan gambar sebagai ide sentral c) Menggunakan warna d) Menghubungkan cabang-cabang Utama ke

gambar pusat, dan seterusnya e) Membuat garis hubung dengan garis lengkung f) Menggunakan satu kunci untuk setiap garis

4) Gunakan gambar

Namun, hasilnya masih belm sempurna. Masih ada siswa yang belum menggunakan gambar dalam mind mappingnya.

5) Siswa mempresentasi peta pikiran yang telah dibuat

√ Perwakilan kelomok mempresentasikan hasil diskusi.

Memantau kemajuan siswa √ Guru selalu membimbing siswa dalam pembelajaran. Penutup Melibatkan siswa dalam menyimpulkan materi

pembelajaran √ Dalam menyimpulkan materi, guru sudah melibatkan siswa.

Memberikan tugas lanjutan √ Guru memberikan tugas lanjutan yaitu untuk mempelajari materi yang sudah dipelajari dan menyelesaikan tugas LKS.

Jumlah skor 4 36 Nilai = 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 ℎ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠

𝑆𝑆𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝐽𝐽𝐽𝐽𝑠𝑠𝑠𝑠𝑚𝑚𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 x 100 = 40

Kulon Progo, 16 Februari 2016

Pengamat

( )

Page 169: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

154

Lampiran 6. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II)

Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran dengan Metode Mind Mapping (Pengamat 1)

Berilah skor 1 – 4 dengan cara memberi tanda pada kolom yang tersedia, dengan makna 4 = sangat baik; 3 = baik; 2 = cukup; dan 1 = kurang!

Tabel 19. Hasil Observasi Siklus II Aspek yang

diamati Indikator 1 2 3 4 Catatan

Pra pembelajaran

Persiapan ruang, alat, dan media pembelajaran √ Guru sudah mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran dengan sanga baik.

Pemeriksaan kesiapan siswa √ Guru menanyakan kehadiran siswa dan kesiapannya mengikuti pembelajaran.

Membuka pelajaran

Melakukan apersepsi √ Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa mengamati peta Indonesia, kemudian guru bertanya jawab dengan siswa terkait peta tersebut.

Menyampaikan tujuan pembelajaran √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Inti pembelajaran

Penguasaan materi pelajaran √ Guru telah menguasai materi keanekaragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia dengan sangat baik.

Melaksanakan pembelajarn sesuai dengan tujuan pembelajaran

√ Pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.

Menggunakan media pembelajaran yang efektif dan efisien

√ Guru sudah menggunakan media pembelajaran seperti gambar, pop-up, kotak undian, peta dalam pembelajaran dengan baik.

Menggunakan metode pembelajaran Mind mapping: 1) Guru memberikan bacaan/teks sesuai dengan

pokok bacaan kepada siswa

Guru telah menyediakan bacaan berupa modul materi keanekaragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Setiap siswa mendapatkan satu modul.

2) Siswa mencari kata kunci √ Siswa dalam kelompoknya mencari kata-kata kunci dari modul berdasarkan tema yang diperoleh setiap kelompok.

3) Setiap siswa diminta membuat peta pikiran sesuai dengan langkah-langkah menurut Tony Buzan, yaitu:

a) Mulai dari bagian tengah kertas kosong

√ Siswa dengan bimbingan dari guru sudah dapat membuat mind mapping sesuai dengan langkah-langkah menurut Tony Buzan. Setiap kelompok membuatmind mapping sesuai dengan kreativitas mereka masing-masing.

Page 170: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

155

dengan posisi landscape b) Menggunakan gambar sebagai ide sentral c) Menggunakan warna d) Menghubungkan cabang-cabang Utama ke

gambar pusat, dan seterusnya e) Membuat garis hubung dengan garis lengkung f) Menggunakan satu kunci untuk setiap garis

4) Gunakan gambar 5) Siswa mempresentasi peta pikiran yang telah

dibuat √ Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil mind mapping yang

dibuat. Guru memilih secara acak kelompok yang akan presentasi. Memantau kemajuan siswa √ Guru selalu membimbing siswa dalam belajar.

Penutup Melibatkan siswa dalam menyimpulkan materi pembelajaran

√ Guru melibatkan siswa dalam menyimpulkan materi.

Memberikan tugas lanjutan √ Guru memberikan tugas lanjutan yaitu siswa mempelajari materi yang sudah dipelajari.

Jumlah skor 15 36 Nilai = 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 ℎ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠

𝑆𝑆𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝐽𝐽𝐽𝐽𝑠𝑠𝑠𝑠𝑚𝑚𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 x 100 = 51

Kulon Progo, 24 Februari 2016

Pengamat

( )

Page 171: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

156

Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran dengan Metode Mind Mapping (Pengamat 2)

Berilah skor 1 – 4 dengan cara memberi tanda pada kolom yang tersedia, dengan makna 4 = sangat baik; 3 = baik; 2 = cukup; dan 1 = kurang!

Tabel 20. Hasil Observasi Siklus II (Pengamat 2) Aspek yang

diamati Indikator 1 2 3 4 Catatan

Pra pembelajaran

Persiapan ruang, alat, dan media pembelajaran √ Guru bersama peneliti sudah mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran dengan sanga baik.

Pemeriksaan kesiapan siswa √ Sebelum pembelajaran dimulai, guru menanyakan kehadiran siswa dan kesiapannya mengikuti pembelajaran.

Membuka pelajaran

Melakukan apersepsi √ Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa mengamati peta Indonesia, kemudian guru bertanya jawab dengan siswa terkait peta tersebut.

Menyampaikan tujuan pembelajaran √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Inti pembelajaran

Penguasaan materi pelajaran √ Guru sangat menguasai materi keanekaragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia yang disampaikan dalam pembelajaran.

Melaksanakan pembelajarn sesuai dengan tujuan pembelajaran

√ Pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.

Menggunakan media pembelajaran yang efektif dan efisien

√ Guru sudah menggunakan media pembelajaran seperti gambar, pop-up, kotak undian, peta dalam pembelajaran dengan baik.

Menggunakan metode pembelajaran Mind mapping: 1) Guru memberikan bacaan/teks sesuai dengan

pokok bacaan kepada siswa

Setiap siswa mendapatkan bacaan berupa modul materi keanekaragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.

2) Siswa mencari kata kunci √ Siswa dalam kelompoknya mencari kata-kata kunci dari modul berdasarkan tema yang diperoleh setiap kelompok.

3) Setiap siswa diminta membuat peta pikiran sesuai dengan langkah-langkah menurut Tony Buzan, yaitu:

a) Mulai dari bagian tengah kertas kosong dengan posisi landscape

√ Siswa dengan bimbingan dari guru sudah dapat membuat mind mapping sesuai dengan langkah-langkah menurut Tony Buzan. Setiap kelompok membuat mind mapping sesuai dengan kreativitas mereka masing-masing.

Page 172: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

157

b) Menggunakan gambar sebagai ide sentral c) Menggunakan warna d) Menghubungkan cabang-cabang Utama ke

gambar pusat, dan seterusnya e) Membuat garis hubung dengan garis lengkung f) Menggunakan satu kunci untuk setiap garis

4) Gunakan gambar 5) Siswa mempresentasi peta pikiran yang telah

dibuat √ Guru memilih secara acak perwakilan kelompok unuk

mempresentasikan hasil mind mapping yang dibuat. Memantau kemajuan siswa √ Guru selalu membimbing siswa dalam belajar.

Penutup Melibatkan siswa dalam menyimpulkan materi pembelajaran

√ Guru melibatkan siswa dalam menyimpulkan materi.

Memberikan tugas lanjutan √ Guru memberikan tugas lanjutan yaitu siswa mempelajari materi yang sudah dipelajari.

Jumlah skor 21 28 Nilai = 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 ℎ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠

𝑆𝑆𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝐽𝐽𝐽𝐽𝑠𝑠𝑠𝑠𝑚𝑚𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 x 100 = 49

Kulon Progo, 24 Februari 2016

Pengamat

( )

Page 173: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

158

Lampiran 7. Angket Respon Siswa terhadap Pembelajaran dengan Penerapan

Metode Mind Mapping

Angket PelaksanaanPembelajaran dengan Metode Mind Mapping

Nama : Kelas : Pilihlah jawaban di bawah ini sesuai dengan keadaanmu dengan memberi tanda centang (√) pada kolom pilihan yang tersedia!

Tabel 21. Angket Siswa

No Pernyataan Keterangan Ya Tidak

1. Saya senang belajar menggunakan benda-benda konkrit (nyata) 2. Saya bermain sendiri ketika guru sedang menjelaskan pelajaran 3. Saya memperhatikan penjelasan guru 4. Saya lebih tertarik belajar jika ada media pembelajaran 5. Saya bersaing untuk memperoleh nilai tertinggi di kelas 6. Saya kesulitan memahami media pembelajaran 7. Saya senang belajar secara berkelompok (berdiskusi) 8. Saya tidak suka berdiskusi saat belajar 9. Saya belajar dari hal-hal yang sederhana 10. Saya tertarik mengikuti pembelajaran keanekaragaman suku bangsa dan

budaya Indonesia

11. Saya memperoleh hasil belajar rendah ketika belajar keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia

12. Saya ingat berbagai keanekaragaman suku dan budaya yang ada di Indonesia

13. Saya lebih banyak diam saat pembelajaran 14. Saya memperoleh hasil belajar tinggi ketika belajar keanekaragaman

suku bangsa dan budaya Indonesia

15. Saya belajar dari hal yang mudah terlebih dahulu 16. Saya dapat mengelompokan berbagai budaya berdasarkan daerahnya 17. Saya mengingat semua keanekaragaman suku bangsa dan budaya di

Indonesia

18. Saya lupa semua keanekaragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia 19. Saya sulit mengingat semua keanekaragaman suku bangsa dan budaya di

Indonesia

20. Saya dapat memahami berbagai keanekaragaman suku dan budaya Indonesia dengan cepat

21. Saya suka belajar hal-hal yang berkaitan dengan kesenian 22. Saya tertarik pada hal-hal baru 23. Saya malas mempelajari hal-hal baru.

Page 174: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

159

Lampiran 8. Hasil Angket Respon Siswa terhadap Pembelajaran dengan Penerapan Metode Mind Mapping

Tabel 22. Hasil Angket Siswa

No Nama/Butir B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23 Jumlah Presentase

(%) 1. Ru 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 18 78,26 2. Ko 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 91,30 3. Ba 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 18 78,26 4. Ka 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 100 5. Tr 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21 91,30 6. Ni 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 20 86,95 7. Di 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 95,65 8. Fa 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 14 60,86 9. Ri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 20 86,95 10. Pe 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 95,65 11. Fi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 19 82,60 12. Aj 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 19 82,60 13. No 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 16 69,56 14. De 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 19 82,60 15. Na 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 20 86,95 16. At 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 100 17. Yu 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 19 82,60 18. Si 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 95,65 19. Fv 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 21 91,30 20. Sa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 95,65 21. Wi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 95,65 22. Ke 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 18 78,26 23. Ha 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 100 Jumlah 22 21 23 21 23 23 23 19 20 23 19 21 15 19 21 17 15 17 16 17 22 23 22

Presentase (%) 95,65 91,30 100 91,30 100 100 100 82,60 86,95 100 82,60 91,30 65,21 82,60 91,30 73,91 65,21 73,91 69,56 93,91 95,65 100 95,65

Page 175: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

160

Lampiran 9. Daftar Nilai Siswa Kelas V SD Negeri 1 Karangsari

Tabel 23. Nilai Siswa Kelas V SD Negeri 1 Karangsari

No Nama Nilai Pra Tindakan Nilai Siklus I Nilai Siklus II

1. Ru 75 77 80

2. Ko 65 67 80

3. Ba 50 83 87

4. Ka 50 57 70

5. Tr 60 80 80

6. Ni 65 70 90

7. Di 80 80 93

8. Fa 75 77 80

9. Ri 75 80 97

10. Pe 50 70 87

11. Fi 35 77 90

12. Aj 60 83 97

13. No 50 66 80

14. De 75 77 93

15. Na 65 73 90

16. At 65 83 90

17. Yu 50 67 73

18. Si 55 80 90

19. Fv 40 63 80

20. Sa 85 93 97

21. Wi 80 80 90

22. Ke 85 87 87

23. Ha 50 53 77

Jumlah 1440 1719 1978

Rata-rata 62,6 74,73 86

Persentase (%) 34,78% 60,86% 91,3%

Page 176: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

161

Lampiran 10. Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester (UTS)

Tabel 24. Nilai UTS Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V

No Nama Nilai Keterangan 1. Ru 71 Belum Tuntas 2. Ko 70 Belum Tuntas 3. Ba 90 Tuntas 4. Ka 50 Belum Tuntas 5. Tr 60 Belum Tuntas 6. Ni 75 Tuntas

7. Di 90 Tuntas

8. Fa 51 Belum Tuntas 9. Ri 65 Belum Tuntas

10. Pe 53 Belum Tuntas 11. Fi 60 Belum Tuntas 12. Aj 90 Tuntas

13. No 75 Tuntas

14. De 85 Tuntas

15. Na 65 Belum Tuntas 16. At 50 Belum Tuntas 17. Yu 70 Belum Tuntas 18. Si 55 Belum Tuntas 19. Fv 65 Belum Tuntas 20. Sa 95 Tuntas

21. Wi 85 Tuntas

22. Ke 89 Tuntas

23. Ha 60 Belum Tuntas Jumlah 1619

Rata-rata 70,39 Persentase (%) 39,13

Page 177: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

162

Lampiran 11. Penilaian Proses Siklus I

Tabel 25. Daftar Nilai Menyebutkan Keanekaragaman Suku dan Budaya di Indonesia

No. Nama Benar Salah Nilai 1. Ru √ 1 2. Ko √ 1 3. Ba √ 1 4. Ka √ 0 5. Tr √ 0 6. Ni √ 1 7. Di √ 1 8. Fa √ 0 9. Ri √ 1 10. Pe √ 1 11. Fi √ 0 12. Aj √ 1 13. No √ 1 14. De √ 1 15. Na √ 1 16. At √ 1 17. Yu √ 1 18. Si √ 0 19. Fv √ 1 20. Sa √ 1 21. Wi √ 1 22. Ke √ 1 23. Ha √ 0

Page 178: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

163

Tabel 26. Penilaian Sikap

No Nama

Siswa

Aspek Pengamatan Total

Skor Nilai Percaya

diri

Rasa Ingin

tahu

Tanggung

Jawab

1. Ru 3 2 3 8 66,67

2. Ko 3 2 3 8 66,67

3. Ba 3 3 3 9 75

4. Ka 3 3 3 9 75

5. Tr 3 2 3 8 66,67

6. Ni 2 3 3 8 66,67

7. Di 2 3 3 8 66,67

8. Fa 3 3 3 9 75

9. Ri 3 3 3 9 75

10. Pe 2 2 3 7 53,33

11. Fi 3 2 3 8 66,67

12. Aj 3 3 3 9 75

13. No 3 3 3 9 75

14. De 2 2 3 7 53,33

15. Na 3 3 3 9 75

16. At 3 3 3 9 75

17. Yu 2 3 3 8 66,67

18. Si 2 3 3 8 66,67

19. Fv 3 2 3 8 66,67

20. Sa 3 3 3 9 75

21. Wi 3 3 3 9 75

22. Ke 2 3 3 8 66,67

23. Ha 2 2 3 7 53,33

Page 179: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

164

Tabel 27. Penilaian Kinerja Ketika Diskusi

No

Nama

Peserta

Didik

Jumlah Jumlah Skor

Nilai Kerjasama Keaktifan

Menghargai

pendapat teman

1. Ru 2 3 3 8 66,67

2. Ko 2 3 3 8 66,67

3. Ba 3 3 3 9 75

4. Ka 3 3 3 9 75

5. Tr 2 3 3 8 66,67

6. Ni 2 3 3 8 66,67

7. Di 2 3 3 8 66,67

8. Fa 2 3 3 8 66,67

9. Ri 3 3 3 9 75

10. Pe 2 3 3 8 66,67

11. Fi 3 3 3 9 75

12. Aj 3 3 3 9 75

13. No 3 3 3 9 75

14. De 3 3 3 9 75

15. Na 3 3 3 9 75

16. At 2 3 3 8 66,67

17. Yu 2 3 3 8 66,67

18. Si 2 3 3 8 66,67

19. Fv 3 3 3 9 75

20. Sa 3 3 3 9 75

21. Wi 3 3 3 9 75

22. Ke 3 3 3 9 75

23. Ha 2 3 3 8 66,67

Page 180: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

165

Tabel 28. Penilaian Kinerja dalam Presentasi

No Nama Aspek Jumlah

Skor Nilai Komunikasi Sistematika Penyampaian

Penguasaan Materi

Keberanian Antusias

1. Ru 3 3 3 3 3 15 75

2. Ko 3 3 3 3 3 15 75

3. Ba 3 3 4 3 3 16 80

4. Ka 3 3 3 4 3 16 80

5. Tr 3 3 3 3 3 15 75

6. Ni 3 3 3 3 3 15 75

7. Di 3 3 3 3 3 15 75

8. Fa 3 3 4 3 3 16 80

9. Ri 3 3 3 3 3 15 75

10. Pe 3 3 3 3 3 15 75

11. Fi 3 3 4 4 3 17 85

12. Aj 3 3 3 3 3 15 75

13. No 3 3 3 3 3 15 75

14. De 3 3 3 3 3 15 75

15. Na 3 3 3 3 3 15 75

16. At 3 3 3 3 3 15 75

17. Yu 3 3 3 3 3 15 75

18. Si 3 3 3 3 3 15 75

19. Fv 3 3 3 3 3 15 75

20. Sa 3 3 3 4 3 16 80

21. Wi 3 3 3 3 3 15 75

22. Ke 3 3 3 4 3 16 80

23. Ha 3 3 3 3 3 15 75

Page 181: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

166

Lampiran 12. Penilaian Proses Siklus II

Tabel 29. Daftar Nilai Menyebutkan Keanekaragaman Suku dan Budaya di Indonesia

No. Nama Benar Salah Nilai 1. Ru √ 1 2. Ko √ 1 3. Ba √ 1 4. Ka √ 1 5. Tr √ 1 6. Ni √ 1 7. Di √ 1 8. Fa √ 1 9. Ri √ 1 10. Pe √ 1 11. Fi √ 1 12. Aj √ 1 13. No √ 1 14. De √ 1 15. Na √ 1 16. At √ 1 17. Yu √ 1 18. Si √ 0 19. Fv √ 1 20. Sa √ 1 21. Wi √ 1 22. Ke √ 1 23. Ha √ 0

Page 182: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

167

Tabel 30. Penilaian Sikap

No Nama

Siswa

Aspek Pengamatan Total

Skor Nilai Percaya

diri

Rasa Ingin

tahu

Tanggung

Jawab

1. Ru 3 3 3 9 75

2. Ko 3 3 3 9 75

3. Ba 4 3 3 10 83,33

4. Ka 3 3 3 9 75

5. Tr 3 2 3 8 66,67

6. Ni 3 3 3 9 75

7. Di 3 3 3 9 75

8. Fa 3 3 3 9 75

9. Ri 3 3 3 9 75

10. Pe 2 3 3 8 66,67

11. Fi 3 3 3 9 75

12. Aj 3 3 3 9 75

13. No 3 3 3 9 75

14. De 3 3 3 9 75

15. Na 3 3 3 9 75

16. At 3 3 3 9 75

17. Yu 2 3 3 8 66,67

18. Si 2 3 3 8 66,67

19. Fv 3 3 3 9 75

20. Sa 4 3 3 10 83,33

21. Wi 3 3 3 9 75

22. Ke 3 3 3 9 75

23. Ha 2 3 3 8 66,67

Page 183: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

168

Tabel 31. Penilaian Kinerja Ketika Diskusi

No

Nama

Peserta

Didik

Jumlah Jumlah Skor

Nilai Kerjasama Keaktifan

Menghargai

pendapat teman

1. Ru 3 3 3 9 75

2. Ko 3 3 3 9 75

3. Ba 3 4 3 10 83,33

4. Ka 3 3 3 9 75

5. Tr 3 3 3 9 75

6. Ni 3 3 3 9 75

7. Di 3 3 3 9 75

8. Fa 3 4 3 10 83,33

9. Ri 3 3 3 9 75

10. Pe 3 3 3 9 75

11. Fi 3 4 3 10 83,33

12. Aj 3 4 3 10 83,33

13. No 3 3 3 9 75

14. De 3 4 3 10 83,33

15. Na 3 3 3 9 75

16. At 3 3 3 9 75

17. Yu 3 3 3 9 75

18. Si 3 3 3 9 75

19. Fv 3 3 3 9 75

20. Sa 3 4 3 10 83,33

21. Wi 3 3 3 9 75

22. Ke 3 3 3 9 75

23. Ha 3 3 3 9 75

Page 184: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

169

Tabel 32. Penilaian Kinerja dalam Presentasi

No Nama Aspek Jumlah

Skor Nilai Komunikasi Sistematika Penyampaian

Penguasaan Materi

Keberanian Antusias

1. Ru 3 3 3 3 3 15 75

2. Ko 3 3 3 3 3 15 75

3. Ba 3 3 4 3 3 16 80

4. Ka 3 3 3 4 3 16 80

5. Tr 3 3 3 3 3 15 75

6. Ni 3 3 3 3 3 15 75

7. Di 3 3 3 3 3 15 75

8. Fa 3 3 4 3 3 16 80

9. Ri 3 3 3 3 3 15 75

10. Pe 3 3 3 3 3 15 75

11. Fi 3 3 4 4 3 17 85

12. Aj 3 3 3 3 3 15 75

13. No 3 3 3 3 3 15 75

14. De 3 3 3 3 3 15 75

15. Na 3 3 3 3 3 15 75

16. At 3 3 3 3 3 15 75

17. Yu 3 3 3 3 3 15 75

18. Si 3 3 3 3 3 15 75

19. Fv 3 3 3 3 3 15 75

20. Sa 3 3 3 4 3 16 80

21. Wi 3 3 3 3 3 15 75

22. Ke 3 3 3 4 3 16 80

23. Ha 3 3 3 3 3 15 75

Page 185: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

170

Lampiran 13. Peta Lokasi Penelitian

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

Page 186: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

171

Dokumentasi 14.Foto Pelaksanaan Pembelajaran

Gambar 1. Siswa mendengarkan penjelasan

guru (Pra tindakan)

Gambar 2. Siswa mencatat saat

pembelajaran (Pra tindakan)

Gambar 3. Siswa mengobrol saat

pembelajaran IPS berlangsung (Pra tindakan)

Gambar 4. Siswa bejalan-jalan saat pembelajaran IPS berlangsung (Pra

tindakan)

Gambar 5. Siswa mengobrol saat

pembelajaran IPS berlangsung (Pra tindakan)

Gambar 6. Siswa menyibukan diri dengan menggambar ketika pembelajaran IPS (Pra

tindakan)

Page 187: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

172

Gambar 7. Wawancara dengan siswa (Pra

tindakan)

Gambar 8. Lokasi Penelitian

Gambar 9. Guru dan siswa melakukan

apersepsi menyanyikan lagu “dari sabang sampai merauke” (Siklus I)

Gambar 10. Guru mengajak siswa

mengamati peta / apersepsi (Siklus II)

Gambar 11. Siswa memperhatikan

penjelasan guru mengenai persebaran daerah asal suku bangsa di Indonesia

(Siklus I)

Gambar 12. Siswa memperhatikan

penjelasan guru mengenai persebaran daerah asal suku bangsa di Indonesia

(Siklus II)

Gambar 13. Siswa mengamati peta

Indonesia (Siklus I)

Gambar 14. Siswa mengamati peta

Indonesia (Siklus II)

Page 188: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

173

Gambar 15. Setiap siswa meengambil

undian (Siklus I)

Gambar 16. Siswa mendapatkan

kesempatan mengambil undian (Siklus II)

Gambar 17. Siswa menyebutkan suku bangsa dari daerah yang terdapat pada

undian (Siklus I)

Gambar 18. Siswa menyebutkan suku bangsa dari daerah yang terdapat pada

undian (Siklus II)

Gambar 19. Siswa mengamati media pop-

up keanekaragaman

Gambar 20. Siswa mengamati gambar-

gambar keberagaman budaya

Gambar 21. Guru menjelaskan materi menggunakan media gambar (Siklus I)

Gambar 22. Guru menjelaskan materi

menggunakan media gambar (Siklus II)

Page 189: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

174

Gambar 23. Perwakilan kelompok

mengambil undian (Siklus I)

Gambar 24. Perwakilan kelompok

mengambil undian (Siklus II)

Gambar 25. Peneliti membantu guru dalam

menjelaskan langkah-langkah membuat mind map(Siklus I)

Gambar 26. Peneliti menambahkan materi

(Siklus II

Gambar 27. Siswa mendapatkan bacaan

berupa modul materi (Siklus I)

Gambar 28. Siswa membaca modul (Siklus

II)

Gambar 29. Siswa mencari kata kunci dari

bacaan (Siklus I)

Gambar 30. Siswa mencari kata kunci dari

bacaan (Siklus II)

Page 190: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

175

Gambar 31. Guru membimbing siswa

dengan memberi contoh (Siklus I)

Gambar 32. Guru membimbing siswa dalam membuat mind map (Siklus II)

Gambar 33. Siswa berkelompok membuat

mind map(Siklus I)

Gambar 34. Siswa berkelompok membuat

mind map(Siklus II)

Gambar 35. Mind map di tukarkan

(Siklus I)

Gambar 36. Perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil mind map (Siklus II)

Gambar 37. Mind mapp buatan

siswa (Siklus I)

Gambar 38. Mind mapp buatan siswa

(Siklus I)

Page 191: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

176

Gambar 39. Siswa mengerjakan

LKS (Siklus I)

Gambar 40. Siswa mengerjakan LKS

(Siklus II)

Gambar 41. Siswa bersama guru menyimpulkan materi (Siklus I)

Gambar 42. Perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil diskusi LKS (Siklus II)

Gambar 43. Siswa mengerjakan post test 1

(Siklus I)

Gambar 44. Siswa mengerjakan post test 1

(Siklus II)

Gambar 45. Siswa mengerjakan post test 1

(Siklus I)

Gambar 46. Siswa mengerjakan post test 1

(Siklus II)

Page 192: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

177

Gambar 47. Media Peta

Gambar 48. Media Pop-up

Gambar 49. Media Gambar

Gambar 50. Lembar Kerja Siswa

Gambar 51. Alat-alat untuk membuat mind

map

Gambar 52. Undian untuk permainan

Gambar 53. Reward kartu prestasi (Siklus

I)

Gambar 54. Reward stiker prestasi (Siklus II)

Page 193: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

178

Lampiran 15. Contoh Hasil Pengisian Angket Siswa

Page 194: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

179

Lampiran 16. Contoh Lembar Jawaban Siswa (Siklus I)

Page 195: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

180

Page 196: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

181

Page 197: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

182

Lampiran 17. Contoh Lembar Jawaban Siswa (Siklus II)

Page 198: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

183

Page 199: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

184

Page 200: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

185

Lampiran 18. Surat-Surat

Page 201: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

186

Page 202: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

187

Page 203: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

188

Page 204: PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA …eprints.uny.ac.id/32773/1/Wiwit Rahayu.pdf · KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI . PENGASIH KULON PROGO . ... Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes

189