penatalaksanaan trauma spinal dan cedera cervikal.docx

Upload: mo-moy

Post on 25-Feb-2018

261 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    1/67

    Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal

    II. 1. ANATOMI

    Tulang belakang manusia adalah pilar atau tiang yang berfungsi sebagai penyangga tubuh

    dan melindungi sumsum tulang belakang. Pilar itu terdiri atas ruas tulang belakang yang

    tersusun se!ara segmental yang terdiri atas " ruas tulang servikal #vertebra servikalis$% 1& ruastulang t'rakal #vertebra t'rakalis$% ( ruas tulang lumbal #vertebra lumbalis$% ( ruas tulang

    sakral yang menyatu #vertebra sakral$% dan ) ruas tulang ek'r #vertebra k'ksigea$. Setiap ruas

    tulang belakang dapat bergerak satu dengan yang lain 'leh karena adanya dua sendi di

    p'ster'lateral dan diskus intervertebralis di anteri'r. Pada pandangan dari samping pilar

    tulang belakang membentuk lengkungan atau l'rd'sis di daerah servikal% t'rakal dan lumbal.

    *eseluruhan vertebra maupun masing+masing tulang vertebra berikut diskus

    intervertebralisnya bukanlah merupakan satu struktur yang mampu melenting% melainkan satu

    kesatuan yang k'k'h dengan diskus yang memungkinkan gerakan antar k'rpus ruas tulang

    belakang. ,ingkup gerak sendi pada vertebra servikal adalah yang terbesar. -ertebra t'rakal

    berlingkup gerak sedikit karena adanya tulang rusuk yang membentuk t'raks% sedangkan

    vertebra lumbal mempunyai ruang lingkup gerak yang lebih besar dari t'rakal tetapi makinke baah lingkup geraknya makin ke!il. )% (

    Se!ara umum struktur tulang belakang tersusun atas dua k'l'm yaitu / 0

    1.*'l'm k'rpus vertebra beserta semua diskus intervetebra yang berada di antaranya

    &.*'l'm elemen p'steri'r #k'mpleks ligamentum p'steri'r$ yang terdiri atas lamina %

    pedikel% pr'sesus spin'sus% pr'sesus transversus dan pars artikularis% ligamentum+ligamentum

    supraspin'sum dan intraspin'sum% ligamentum flavum% serta kapsul sendi

    Setiap ruas tulang belakang terdiri atas k'rpus di depan dan arkus neuralis di belakang yang

    di situ terdapat sepasang pedikel kanan dan kiri% sepasang lamina% dua pedikel% satu pr'sesus

    spin'sus% serta dua pr'sesus transversus. eberapa ruas tulang belakang mempunyai bentuk

    khusus% misalnya tulang servikal pertama yang disebut atlas dan ruas servikal kedua yangdisebut 'd'nt'id. *analis spinalis terbentuk antara k'rpus di bagian depan dan arkus neuralis

    http://sanirachman.blogspot.com/2009/11/penatalaksanaan-trauma-spinal-dan.htmlhttp://sanirachman.blogspot.com/2009/11/penatalaksanaan-trauma-spinal-dan.html
  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    2/67

    di bagian belakang. *analis spinalis ini di daerah servikal berbentuk segitiga dan lebar%

    sedangkan di daerah t'rakal berbentuk bulat dan ke!il. agian lain yang meny'k'ng

    kek'mpakan ruas tulang belakang adalah k'mp'nen 2aringan lunak yaitu ligamentum

    l'ngitudinal anteri'r% ligamentum l'ngitudinal p'steri'r% ligamentum flavum% ligamentum

    interspin'sus% dan ligamentum supraspin'sus. (

    Stabilitas tulang belakang disusun 'leh dua k'mp'nen% yaitu k'mp'nen tulang dank'mp'nen 2aringan lunak yang membentuk satu struktur dengan tiga pilar. Pertama yaitu satu

    tiang atau k'l'm di depan yang terdiri atas k'rpus serta diskus intervertebralis. *edua dan

    ketiga yaitu k'l'm di belakang kanan dan kiri yang terdiri atas rangkaian sendi

    intervertebralis lateralis. Se!ara keseluruhan tulang belakang dapat diumpamakan sebagai

    satu gedung bertingkat dengan tiga tiang utama% satu k'l'm di depan dan dua k'l'm di

    samping belakang% dengan lantai yang terdiri atas lamina kanan dan kiri% pedikel% pr'sesus

    transversus dan pr'sesus spin'sus. Tulang belakang dikatakan tidak stabil bila k'l'm vertikal

    terputus pada lebih dari dua k'mp'nen. (

    Sumsum tulang belakang ber2alan melalui tiap+tiap vertebra dan membaa saraf yang

    menyampaikan sensasi dan gerakan dari dan ke berbagai area tubuh. Semakin tinggi

    kerusakan saraf tulang belakang% maka semakin luas trauma yang diakibatkan. Misal% 2ikakerusakan saraf tulang belakang di daerah leher% hal ini dapat berpengaruh pada fungsi di

    baahnya dan menyebabkan sese'rang lumpuh pada kedua sisi mulai dari leher ke baah

    dan tidak terdapat sensasi di baah leher. *erusakan yang lebih rendah pada tulang sakral

    mengakibatkan sedikit kehilangan fungsi. )

    II. &. 3PI43MIO,O5I

    4i 6.S.% insiden trauma sumsum tulang belakang sekitar ( kasus per satu 2uta p'pulasi per

    tahun atau sekitar 1).777 pasien per tahun. Insiden trauma sumsum tulang belakang tertinggi

    pada usia 10+7 tahun #(%1 8$. Insiden trauma sumsum tulang belakang pada pria adalah

    91%& 8. Sekitar 97 8 pria dengan trauma sumsum tulang belakang terdapat pada usia 19+&(

    tahun. 1

    SCI:O;A #spinal !'rd in2ury ith'ut radi'l'gi! abn'rmality$ ter2adi primer pada anak+

    anak. Tingginya insiden trauma sumsum tulang belakang k'mplit yang berkaitan dengan

    SCI:O;A dilap'rkan ter2adi pada anak+anak usia kurang dari < tahun.1

    II. . 3TIO,O5I

    Penyebab trauma sumsum tulang belakang meliputi ke!elakaan sepeda m't'r #)) 8$% tindak

    kekerasan #&) 8$% 2atuh #&& 8$% ke!elakaan 'lahraga misal menyelam #9 8$% dan penyebab

    lain #& 8$.

    =atuh merupakan penyebab utama trauma sumsum tulang belakang pada 'rang usia 0( tahun

    ke atas. Trauma sumsum tulang belakang karena ke!elakaan 'lahraga biasanya ter2adi padausia &< tahun. &

    II. ). PATO>ISIO,O5I

    Sumsum tulang belakang terdiri atas beberapa traktus atau 2alur saraf yang membaa

    inf'rmasi m't'rik #desenden$ dan sens'rik #asenden$. Traktus k'rtik'spinal adalah 2alur

    m't'rik desenden yang terletak di anteri'r sumsum tulang belakang. 1

    *'lumna d'rsal adalah traktus sens'rik asenden yang membaa inf'rmasi raba% pr'pri'sepsi

    dan vibrasi ke k'rteks sens'rik. Traktus spin'talamikus lateral membaa sensasi nyeri dan

    suhu. Traktus spin'talamikus anteri'r membaa sensasi raba. >ungsi 't'n'm dibaa 'leh

    traktus inter'medial anteri'r. 1

    Trauma traktus k'rtik'spinal atau k'lumna d'rsal berakibat ter2adinya paralisis ipsilateralatau hilangnya sensasi raba% pr'pri'sepsi% dan getar. Sedangkan trauma pada traktus

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    3/67

    spin'talamikus lateral menyebabkan hilangnya sensasi suhu dan nyeri k'ntralateral. Trauma

    sumsum tulang belakang anteri'r menyebabkan paralisis dan hilangnya sensasi raba

    ink'mplit. 1

    >ungsi 't'n'm di2alankan melalui traktus inter'medial anteri'r. Saraf simpatis keluar dari

    sumsum tulang belakang di antara C"+,1% sedangkan saraf parasimpatis keluar di antara S&

    dan S). Oleh karena itu lesi atau trauma sumsum tulang belakang dapat menyebabkandisfungsi 't'n'm. 1

    Sy'k neur'genik ditandai dengan disfungsi 't'n'm% seperti hip'tensi% bradikardi relative%

    vas'dilatasi perifer% dan hip'termi. ?al ini biasanya tidak ter2adi pada trauma sumsum tulang

    belakang di baah T0. Sy'k spinal didefinisikan sebagai hilangnya seluruh fungsi neur'l'gis

    k'mplit% termasuk refleks dan t'nus 't't% dan terkait dengan disfungsi 't'n'm. Sy'k

    neur'genik menga!u pada ter2adinya trias hip'tensi% bradikardi dan vas'dilatasi perifer akibat

    disfungsi 't'n'm dan gangguan pada sistem k'ntr'l saraf simpatis pada trauma sumsum

    tulang belakang akut. 1

    Suplai darah sumsum tulang belakang terdiri atas 1 arteri spinalis anteri'r dan & arteri spinalis

    p'steri'r. Arteri spinalis anteri'r mensuplai dua pertiga anteri'r sumsum tulang belakang.

    Trauma iskemik pada arteri ini berdampak ter2adinya disfungsi traktus k'rtik'spinal%spin'talamikus lateral% dan inter'medial anteri'r. Sindr'm arteri spinalis anteri'r meliputi

    paraplegia% hilangnya sensasi nyeri dan suhu dan disfungsi 't'n'm. Arteri spinalis p'steri'r

    mensuplai k'lumna d'rsalis. 1

    Trauma vaskular dapat menyebabkan lesi sumsum tulang belakang pada level segmen yang

    lebih tinggi daripada level trauma tulang belakang. Trauma vaskular mengakibatkan iskemik

    pada servikal yang tinggi. Trauma hiperekstensi servikal dapat menyebabkan trauma iskemik

    sumsum tulang belakang. 1

    Trauma sumsum tulang belakang bisa primer atau sekunder. Trauma primer merupakan

    akibat dari gangguan mekanis elemen neural. Trauma ini biasa ter2adi pada fraktur dan atau

    disl'kasi tulang belakang. Akan tetapi% dapat 2uga ter2adi tanpa adanya fraktur atau disl'kasi

    tulang belakang. Trauma penetrasi seperti trauma tembak 2uga dapat menyebabkan trauma

    primer. 1

    *elainan ekstradural 2uga dapat menyebabkan trauma primer. ?emat'm epidural spinal atau

    abses menyebabkan trauma dan k'mpresi sumsum tulang belakang akut. 1

    Trauma vaskular sumsum tulang belakang yang disebabkan gangguan arteri% tr'mb'sis arteri

    atau hip'perfusi yang menyebabkan sy'k adalah penyebab utama trauma sekunder.1

    Sindr'm sumsum tulang belakang dapat k'mplit atau ink'mplit. Sindr'm sumsum tulang

    belakang k'mplit ditandai hilangnya fungsi m't'rik dan sens'rik di baah level lesi.

    Sindr'm sumsum tulang belakang ink'mplit meliputi the anteri'r !'rd syndr'me% the r'n+S@uard syndr'me% dan the !entral !'rd syndr'me. Sindr'm lainnya meliputi the !'nus

    medullaris syndr'me% the !auda euina syndr'me% dan spinal !'rd !'n!ussi'n. 1

    Trauma ink'mplit berarti sese'rang memiliki beberapa fungsi di baah level trauma%

    meskipun fungsi tersebut tidak n'rmal. Sebagai !'nt'h% sese'rang dapat mengalami

    kelemahan bahu tetapi masih dapat menggerakkannya. Sese'rang dapat kehilangan

    kemampuan untuk menggerakkan 't't di baah kehilangan sensasi nyeri dan suhu. The

    Internati'nal and Ameri!an Spinal In2ury Ass'!iati'n #ASIA$ mendefinisikan trauma

    sumsum tulang belakang ink'mplit sebagai suatu keadaan dimana sese'rang masih memiliki

    fungsi sumsum tulang belakang di baah sakrum #di baah S($.

    Trauma ink'mplit meliputi / 1%Anteri'r !'rd syndr'me% yang meliputi hilangnya fungsi m't'rik dan sensasi nyeri danBatau

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    4/67

    suhu% dengan dipertahankannya pr'pri'sepsi.

    r'n+S@uard syndr'me meliputi hilangnya fungsi pr'pri'sepsi dan m't'rik ipsilateral%

    dengan hilangnya sensasi nyeri dan suhu k'ntralateral.

    Central !'rd syndr'me biasanya melibatkan lesi servikal% dengan kelemahan 't't pada

    ekstremitas atas yang d'minant daripada ekstremitas baah. ?ilangnya sensasi bervariasi%

    nyeri danBatau suhu lebih sering terganggu daripada pr'pri'sepsi danBatau vibrasi. iasnyater2adi disestesia% khususnya pada ekstremitas atas #misal sensasi panas di tangan atau

    lengan$.

    C'nus medullaris syndr'me adalah trauma vertebra sakral dengan atau tanpa keterlibatan

    saraf lumbal. Sindr'm ini ditandai arefleksia pada kandung kemih% pen!ernaan. ?ilangnya

    fungsi m't'rik dan sens'rik pada ekstremitas baah bervariasi.

    Cauda euina syndr'me melibatkan trauma saraf lumb'sakral dan ditandai arefleksia pada

    pen!ernaan dan Batau kandung kemih% dengan hilangnya fungsi m't'rik dan sens'rik

    ekstremitas baah yang bervariasi. Trauma ini biasanya disebabkan 'leh herniasi diskus

    lumbal sentral.

    A spinal !'rd !'n!ussi'n ditandai dengan defisit neur'l'gik sementara pada sumsum tulang

    belakang yang akan pulih sempurna tanpa adanya kerusakan struktural yang nyata.

    Trauma k'mplit berarti ter2adi kehilangan k'mplit dari sensasi dan k'ntr'l 't't di baah

    level trauma. ?ampir separuh dari trauma sumsum tulang belakang adalah k'mplit. Sebagian

    besar trauma sumsum tulang belakang% termasuk trauma k'mplit% merupakan akibat luka dari

    sumsum tulang belakang atau kehilangan darah yang mengalir ke sumsum tulang belakang

    dan bukan dari terp't'ngnya sumsum tulang belakang.

    Trauma sumsum tulang belakang seperti str'ke% merupakan pr'ses yang dinamis. ,esi

    sumsum tulang belakang ink'mplit dapat men2adi k'mplit. *askade k'mpleks dari

    pat'fisi'l'gi yang terkait dengan radikal bebas% edema vas'genik% dan penurunan aliran darah

    mengakibatkan ter2adinya manifestasi klinis. Oksigenasi yang n'rmal% perfusi dan

    keseimbangan asam basa dibutuhkan untuk men!egah perburukan. 1

    II. (. *,ASI>I*ASI

    ?'lds'rth membuat klasifikasi !edera spinal sebagai berikut / 0

    Cedera fleksi

    Cedera fleksi menyebabkan beban regangan pada ligamentum p'steri'r% dan selan2utnya

    dapat menimbulkan k'mpresi pada bagian anteri'r k'rpus vertebra dan mengakibatkan

    edge fra!ture #teardr'p fra!ture$. Cedera sema!am ini dikateg'rikan sebagai !edera yang

    stabil.

    Cedera fleksi+r'tasieban fleksi+r'tasi akan menimbulkan !edera pada ligamentum p'steri'r dan kadang 2uga

    pr'sesus artikularis% selan2utnya akan mengakibatkan ter2adinya disl'kasi fraktur r'tasi'nal

    yang dihubungkan dengan sli!e fra!ture k'rpus vertebra. Cedera ini merupakan !edera yang

    paling tidak stabil.

    Cedera ekstensi

    Cedera ekstensi biasanya merusak ligamentum l'ngitudinalis anteri'r dan menimbulkan

    herniasi diskus. iasanya ter2adi pada daerah leher. Selama k'lum vertebra dalam p'sisi

    fleksi% maka !edera ini masih terg'l'ng stabil.

    Cedera k'mpresi vertikal #verti!al !'mpressi'n$

    Cedera k'mpresi verti!al mengakibatkan pembebanan pada k'rpus vertebra dan dapat

    menimbulkan burst fra!ture.Cedera r'bek langsung #dire!t shearing$

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    5/67

    Cedera r'bek biasanya ter2adi di daerah t'rakal dan disebabkan 'leh pukulan langsung pada

    punggung% sehingga salah satu vertebra bergeser% fraktur pr'sesus artikularis serta ruptur

    ligamen.

    erdasarkan sifat k'ndisi fraktur yang ter2adi% *elly dan :hitesides mengkateg'rikan !edera

    spinal men2adi !edera stabil dan !edera n'n+stabil. Cedera stabil men!akup !edera k'mpresik'rpus vertebra baik anteri'r atau lateral dan burst fra!ture dera2at ringan. Sedangkan !edera

    yang tidak stabil men!akup !edera fleksi+disl'kasi% fleksi+r'tasi% disl'kasi+fraktur #sli!e

    in2ury$% dan burst fra!ture hebat. 0

    Cedera stabil "

    >leksi

    Cedera fleksi akibat fraktura k'mpresi ba2i dari vertebra t'rak'lumbal umum ditemukan dan

    stabil. *erusakan neur'l'gik tidak laim ditemukan. Cedera ini menimbulkan rasa sakit% dan

    penatalaksanaannya terdiri atas peraatan di rumah sakit selama beberapa hari ist'rahat t'tal

    di tempat tidur dan 'bservasi terhadap paralitik ileus sekunder terhadap keterlibatan ganglia

    simpatik. =ika ba2i lebih besar daripada (7 persen% bra!e atau gips dalam ekstensi dian2urkan.=ika tidak% analgetik% k'rset% dan ambulasi dini diperlukan. *etidaknyamanan yang

    berkepan2angan tidak laim ditemukan.

    >leksi ke ,ateral dan 3kstensi

    Cedera ini 2arang ditemukan pada daerah t'rak'lumbal. Cedera ini stabil% dan defisit

    neur'l'gik 2arang. Terapi untuk kenyamanan pasien #analgetik dan k'rset$ adalah semua yang

    dibutuhkan.

    *'mpresi -ertikal

    Tenaga aksial mengakibatkan k'mpresi aksial dari & 2enis / #1$ pr'trusi diskus ke dalam

    lempeng akhir vertebral% #&$ fraktura ledakan. Dang pertama ter2adi pada pasien muda dengan

    pr'trusi nukleus melalui lempeng akhir vertebra ke dalam tulang berp'ri yang lunak. Ini

    merupakan fraktura yang stabil% dan defisit neur'l'gik tidak ter2adi. Terapi termasuk

    analgetik% istirahat di tempat tidur selama beberapa hari% dan k'rset untuk beberapa minggu.

    Meskipun fraktura EledakanE agak stabil% keterlibatan neur'l'gik dapat ter2adi karena

    masuknya fragmen ke dalam kanalis spinalis. CT+S!an memberikan inf'rmasi radi'l'gik

    yang lebih berharga pada !edera. =ika tidak ada keterlibatan neur'l'gik% pasien ditangani

    dengan istirahat di tempat tidur sampai ge2ala+ge2ala akut menghilang. ra!e atau 2aket gips

    untuk meny'k'ng vertebra yang digunakan selama atau ) bulan direk'mendasikan.

    =ika ada keterlibatan neur'l'gik% fragmen harus dipindahkan dari kanalis neuralis.Pendekatan bisa dari anteri'r% lateral atau p'steri'r. Stabilisasi dengan batang kaat% plat atau

    graft tulang penting untuk men!egah ketidakstabilan setelah dek'mpresi.

    Cedera Tidak Stabil "

    Cedera ;'tasi F >leksi

    *'mbinasi dari fleksi dan r'tasi dapat mengakibatkan fraktura disl'kasi dengan vertebra

    yang sangat tidak stabil. *arena !edera ini sangat tidak stabil% pasien harus ditangani dengan

    hati+hati untuk melindungi medula spinalis dan radiks. >raktura disl'kasi ini paling sering

    ter2adi pada daerah transisi'nal T17 sampai ,1 dan berhubungan dengan insiden yang tinggi

    dari gangguan neur'l'gik.

    Setelah radi'grafik yang akurat didapatkan #terutama CT+S!an$% dek'mpresi denganmemindahkan unsur yang tergeser dan stabilisasi spinal menggunakan berbagai alat metalik

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    6/67

    diindikasikan.

    >raktura EP't'ngE

    -ertebra dapat tergeser ke arah anter'p'steri'r atau lateral akibat trauma parah. Pedikel atau

    pr'sesus artikularis biasanya patah. =ika !edera ter2adi pada daerah t'raks% mengakibatkan

    paraplegia lengkap. Meskipun fraktura ini sangat tidak stabil pada daerah lumbal% 2arangter2adi gangguan neur'l'gi karena ruang bebas yang luas pada kanalis neuralis lumbalis.

    >raktura ini ditangani seperti pada !edera fleksi+r'tasi.

    Cedera >leksi+;'tasi

    Change fra!ture ter2adi akibat tenaga distraksi seperti pada !edera sabuk pengaman. Ter2adi

    pemisahan h'ri'ntal% dan fraktura biasanya tidak stabil. Stabilisasi bedah direk'mendasikan.

    II. 0. =3NIS T;A6MA

    Cedera sumsum tulang belakang ter2adi akibat patah tulang belakang dan terbanyak mengenai

    daerah servikal dan lumbal. Cedera ter2adi akibat hiperfleksi% hiperekstensi% k'mpresi atau

    r'tasi tulang belakang. 4i daerah t'rakal tidak banyak ter2adi karena terlindung 'leh strukturt'raks. (

    >raktur dapat berupa patah tulang sederhana% k'mpresi% k'minutif% dan disl'kasi. Sedangkan

    kerusakan pada sumsum tulang belakang dapat berupa memar% k'ntusi'% kerusakan melintang

    laserasi dengan atau tanpa gangguan peredaran darah% atau perdarahan. (

    *elainan sekunder pada sumsum tulang belakang dapat disebabkan 'leh hip'ksemia dan

    iskemia. Iskemia disebabkan 'leh hip'tensi% udem atau k'mpresi. (

    Perlu disadari baha kerusakan pada sumsum tulang belakang merupakan kerusakan yang

    permanen% karena tidak akan ter2adi regenerasi dari 2aringan saraf. Pada fase aal setelah

    trauma tidak dapat dipastikan apakah gangguan fungsi disebabkan 'leh kerusakan sebenarnya

    dari 2aringan saraf atau disebabkan 'leh tekanan% memar atau udem. (

    II. ". MANI>3STASI *,INIS

    5ambaran klinis bergantung pada l'kasi dan besarnya kerusakan yang ter2adi. *erusakan

    melintang memberikan gambaran berupa hilangnya fungsi m't'rik maupun sens'rik kaudal

    dari tempat kerusakan disertai sy'k spinal. Sy'k spinal ter2adi pada kerusakan mendadak

    sumsum tulang belakang karena hilangnya rangsang yang berasal dari pusat. Peristia ini

    umumnya berlangsung selama satu hingga enam minggu% kadang lebih lama. Tandanya

    adalah kelumpuhan flaksid% anestesia% arefleksi% hilangnya perspirasi% gangguan fungsi

    rektum dan kandung kemih% priapismus% bradikardia dan hip'tensi. Setelah sy'k spinal pulih

    kembali% akan ter2adi hiperrefleksi. Terlihat pula tanda gangguan fungsi aut'n'm% berupa

    kulit kering karena tidak berkeringat dan hip'tensi 'rt'statik% serta gangguan fungsi kandungkemih dan gangguan defekasi. (

    Sindr'm sumsum belakang bagian depan menun2ukkan kelumpuhan 't't lurik di baah

    tempat kerusakan disertai hilangnya rasa nyeri dan suhu pada kedua sisinya% sedangkan rasa

    raba dan p'sisi tidak terganggu.(

    Cedera sumsum belakang sentral 2arang ditemukan. *eadaan ini pada umumnya ter2adi akibat

    !edera di daerah servikal dan disebabkan 'leh hiperekstensi mendadak sehingga sumsum

    belakang terdesak dari d'rsal 'leh ligamentum flavum yang terlipat. Cedera tersebut dapat

    ter2adi pada 'rang yang memikul beban berat di atas kepala% kemudian ter2adi gangguan

    keseimbangan yang mendadak sehingga beban 2atuh dan tulang belakang hiperekstensi.

    5ambaran klinis berupa tetraparese parsial. 5anguan pada ekstremitas baah lebih ringandaripada ekstremitas atas% sedangkan daerah perianal tidak terganggu. (

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    7/67

    Sindr'm r'n+Seuard disebabkan 'leh kerusakan separuh lateral sumsum tulang belakang.

    Sindr'm ini 2arang ditemukan. 5e2ala klinis berupa gangguan m't'rik dan hilangnya rasa

    vibrasi dan p'sisi ipsilateralG di k'ntralateral terdapat gangguan rasa nyeri dan suhu. (

    *erusakan tulang belakang setinggi vertebra ,1+,& mengakibatkan anestesia perianal%

    gangguan fungsi defekasi% miksi% imp'tensi serta hilangnya refleks anal dan refleksbulb'kavern'sa. Sindr'm ini disebut sindr'm k'nus medularis. (

    Sindr'm kauda euina disebabkan 'leh k'mpresi pada radiks lumb'sakral setinggi u2ung

    k'nus medularis dan menyebabkan kelumpuhan dan anestesia di daerah lumb'sakral yang

    mirip dengan sindr'm k'nus medularis. (

    5e2ala yang biasa dikeluhkan 'leh pasien dengan trauma tulang belakang adalah/ )

    Nyeri mulai dari leher sampai baah

    *ehilangan fungsi #misal tidak dapat menggerakkan lengan$

    *ehilangan atau berubahnya sensasi di berbagai area tubuh

    II. 9. 4IA5NOSIS

    Trauma tulang belakang perlu di!urigai pada k'ndisi+k'ndisi berikut / )Pasien tidak sadar

    Pasien dengan multipel trauma

    Trauma di atas klavikula

    =atuh dari ketinggian lebih dari 17 kaki #atau dua kali tinggi pasien$

    *e!elakaan dengan ke!epatan tinggi

    Pada pemeriksaan 2asmani dipentingkan pemeriksaan neur'l'gik dengan mengingat

    kemungkinan !edera sumsum belakang. )

    Pada pemeriksaan lab'rat'rium% perlu diperiksa dan dim'nit'r kadar hem'gl'bin dan

    hemat'krit untuk mendeteksi atau mem'nit'r kehilangan darah. Selain itu% urinalisis 2uga

    perlu untuk mendeteksi trauma traktus genit'urinarius. 1

    4iagn'sis ditegakkan dengan f't' r'ntgen pr'yeksi anter'+p'steri'r dan lateral% dan bila

    perlu t'm'grafi. ;'ntgen tulang belakang dilakukan untuk melihat kerusakan vertebra

    #r'ntgen bagus untuk menun2ukkan tulang tetapi tidak untuk 2aringan lunak seperti sumsum

    tulang belakang$. =ika pasien memiliki ge2ala atau terdapat trauma sumsum tulang belakang%

    dilakukan CT+S!an atau M;I yang akan menun2ukkan lebih detail dibanding r'ntgen. CT F

    s!ans lebih baik daripada M;I dalam menun2ukkan tulang% sedangkan M;I biasanya lebih

    baik dalam menun2ukkan 2aringan lunak seperti sumsum tulang belakang. Semua tindakan

    diagn'stik tersebut diker2akan tanpa memindahkan atau mengubah p'sisi penderita. %(

    Miel'grafi diker2akan pada penderita dengan gangguan neur'l'gik% seperti kelumpuhan%

    tetapi pada f't' p'l's maupun t'm'grafinya tidak tampak fraktur. (

    II.

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    8/67

    m'bilisasi dini. M'bilisasi dini merupakan syarat penting sehingga penyulit yang timbul pada

    kelumpuhan akibat !edera tulang belakang seperti infeksi saluran nafas% infeksi saluran

    ken!ing atau dekubitus dapat di!egah. Pembedahan 2uga dilakukan dengan tu2uan dek'mpresi

    yaitu melakukan rep'sisi untuk menghilangkan penyebab yang menekan medula spinalis%

    dengan harapan dapat mengembalikan fungsi medula spinalis yang terganggu akibat

    penekanan tersebut. 4ek'mpresi paling baik dilaksanakan dalam aktu enam 2ampas!atrauma untuk men!egah kerusakan medula spinalis yang permanen. Tidak b'leh

    dilakukan dek'mpresi dengan !ara laminekt'mi% karena akan menambah instabilitas tulang

    belakang. (

    Perhatian utama pada penderita !edera tulang belakang ditu2ukan pada usaha men!egah

    ter2adinya kerusakan yang lebih parah atau !edera sekunder% yaitu dengan dilakukannya

    im'bilisasi di tempat ke2adian dengan memanfaatkan alas yang keras. (

    Pengangkutan penderita tidak dibenarkan tanpa menggunakan tandu atau sarana apapun yang

    beralas keras. ?al ini dilakukan pada semua penderita yang patut di!urigai berdasarkan 2enis

    ke!elakaan% penderita yang merasa nyeri di daerah tulang belakang% lebih+lebih lagi bila

    terdapat kelemahan pada ekstremitas yang disertai mati rasa. Selain itu harus selalu

    diperhatikan 2alan napas dan sirkulasi. (ila di!urigai !edera di daerah servikal% harus diusahakan agar kepala tidak menunduk dan

    tetap di tengah dengan menggunakan bantal ke!il atau gulungan kain untuk menyangga leher

    pada saat pengangkutan. (

    Setelah semua langkah tersebut di atas dipenuhi% barulah dilakukan pemeriksaan fisik dan

    neur'l'gik yang lebih !ermat. Pemeriksaan penun2ang seperti radi'l'gik dapat dilakukan. (

    Pada umumnya ter2adi paralisis usus selama dua sampai enam hari akibat hemat'm

    retr'perit'neal sehingga memerlukan pemasangan pipa lambung. (

    Pemasangan kateter tetap pada fase aal bertu2uan men!egah ter2adi pengembangan kandung

    kemih yang berlebihan% yang lumpuh akibat sy'k spinal. Selain itu pemasangan kateter 2uga

    berguna untuk memantau pr'duksi urin% serta men!egah ter2adinya dekubitus karena

    men2amin kulit tetap kering. (

    Perhatian perlu diberikan untuk men!egah ter2adinya pneum'ni dan memberikan nutrisi yang

    'ptimal. (

    Penanggulangan Cedera Tulang elakang dan Sumsum Tulang elakang / (

    Prinsip umum /

    pikirkan selalu kemungkinan adanya !edera mielum

    men!egah ter2adinya !edera kedua

    aspada akan tanda yang menun2ukkan 2e2as lintang

    lakukan evaluasi dan rehabilitasi

    Tindakan /

    adakan im'bilisasi di tempat ke2adian #dasar papan$'ptimalisasi faal AC / 2alan nafas% pernafasan% dan peredaran darah

    penanganan kelainan yang lebih urgen

    pemeriksaan neur'l'gik untuk menentukan tempat lesi

    pemeriksaan radi'l'gik #kadang diperlukan$

    tindak bedah #dek'mpresi% rep'sisi% atau stabilisasi$

    pen!egahan penyulit

    H ileus paralitik s'nde lambung

    H penyulit kelumpuhan kandung kemih kateter

    H pneum'ni

    H dekubitus

    Tindak edah (

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    9/67

    =ika terdapat tanda k'mpresi pada sumsum belakang karena def'rmitas fleksi% fragmen

    tulang% atau hemat'm% maka diperlukan tindakan dek'mpresi.

    4isl'kasi yang umumnya disertai instabilitas tulang belakang memerlukan tindakan rep'sisi

    dan stabilisasi.

    Pembedahan darurat diperlukan bila terdapat gangguan neur'l'gik pr'gresif akibat

    penekanan% pada luka tembus% dan pada sindr'm sumsum belakang bagian depan yang akut.Pembedahan selalu harus dipertimbangkan untuk mempermudah peraatan dan fisi'terapi

    agar m'bilisasi dan rehabilitasi dapat berlangsung lebih !epat. Pembedahan akan mengurangi

    kemungkinan ter2adinya penyulit% tetapi tidak harus dilakukan sebagai tindakan darurat untuk

    mengatasi gangguan stabilitas tulang belakang.

    Tindakan edah Pada Cedera Tulang elakang dan Sumsum elakang

    Tindakan darurat

    luka tembus

    sindr'm sumsum anteri'r akut

    H peluru

    H tikam B ba!'k

    gangguan neur'l'gik pr'gresif #penekanan$Tindakan elektif

    patah tulang tidak stabil

    Tu2uan /

    men!egah 2e2as lintang

    memper!epat penyembuhan dan revalidasi

    memungkinkan rehabilitasi aktif

    mempermudah peraatan dan fisi'terapi aktif

    Pada pasien yang tidak sadar mungkin terdapat tanda sy'k spinal #nadi lambat dan tekanan

    darah rendah% kelemahan umum pada seluruh angg'ta gerak% kehilangan k'ntr'l buang air

    besar atau buang air ke!il.

    Penting untuk diingat baha trauma tulang belakang tidak tersingkir 2ika pasien dapat

    menggerakkan dan merasakan angg'ta geraknya. =ika mekanisme trauma melibatkan

    kekuatan yang besar% pikirkan yang terburuk dan diraat seperti meraat k'rban trauma

    tulang belakang.

    Pert'l'ngan Pertama Pada Trauma Tulang elakang meliputi / )

    1.Perhatikan AC nya #Airay% reathing% Cir!ulati'n$

    &.Pertahankan p'sisi pasien. =angan pindahkan atau membiarkan k'rban bergerak ke!uali

    k'rban dapat meninggal atau terluka 2ika tetap pada p'sisinya #misal menghindari batu yang

    2atuh$. P'sisi leher harus tetap dipertahankan dengan menahan kepala pada kedua sisi.

    *etika petugas datang% k'rban dipasang k'lar servikal yang keras dengan sangat hati+hati%kemudian diim'bilisasi dengan sistem transp'rtasi spinal yang bisa berupa matras% papan

    keras. )

    II.

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    10/67

    ter2adinya k'mplikasi pada individu dengan tetraplegia k'mplit adalah sebagai berikut /

    pneum'nia #07% 8$% ulkus akibat tekanan #(&%9 8$% tr'mb'sis vena dalam #10%) 8$% emb'li

    pulm' #(%& 8$% infeksi pas!a 'perasi #&%& 8$.

    + *'mplikasi pulm' pada trauma tulang belakang biasa ter2adi% dimana se!ara langsung

    berhubungan dengan m'rtalitas dan trauma saraf. *'mplikasi pulm' tersebut meliputi /

    atelektasis sekundermenurunnya batuk% sehingga meningkatkan resik' sumbatan 'leh se!ret% atelektasis dan

    pneum'nia

    kelelahan 't't

    II. 17. P;O5NOSIS 1

    Pada aal tahun 1

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    11/67

    FRAKTUR KOMPRESI VERTEBRA

    Introduksi

    a. 4efinisi

    >raktur k'mpresi yang ter2adi pada tulang vertebra

    b. ;uang lingkup

    Penanganan k'nservatif fraktur k'mpresi vertebra

    !. Indikasi Operasi

    Tergantung 2enis kelainan

    d. *'ntra indikasi Operasi

    *eadaan umum penderita 2elek

    e. 4iagn'sis anding

    >raktur pat'l'gis

    f. Pemeriksaan Penun2ang

    ;adi'l'gis% lab'rat'rium

    Introduksi

    Trauma vertebra yang mengenai medula spinalis dapat menyebabkan defisit ne'r'l'gis

    berupa kelumpuhan.

    Anatomi Vertebra

    *'lumna vertebralis dibentuk 'leh vertebrae #!ervi!al "% th'rakal 1&% lumbal (% sa!ral (dan !'!!ygeus )$. Setiap vertebra terdiri dari/

    C'rpusBb'dy

    Pedikel

    Pr'sessus artikularis superi'r dan inferi'r

    Pr'sessus transversus

    Pr'sessus spin'sus

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    12/67

    4iantara vertebra ditemui diskus intervertebralis #=aringan fibr'kartillagen'us$% yang

    berfungsi sebagai sh'!k abs'rber. 4ikus ini terdiri dan bagian/

    ,uar/ 2aringan fibr'kartillag' yang disebut anulus fibr'sus.

    4alam/ !air yang disebut nukleus pulp'sus.

    Pada setiap vertebra ada ) 2aringan ikat sekitarnya/

    ,ig l'ngitudinale anteri'r #membatasi gerakan ektensi$.

    ,ig l'ngitudinale p'steri'r #membatasi gerakan fleksi$.

    ,ig kapsulare% antara pr'! sup dan inferi'r.

    ,ig intertransversale.

    ,ig flava #yell' hg$ diantara & laminae.

    ,ig supra dan interspin'sus.

    Medula Spinalis

    Terletak didalam kanalis vertebralis yang diliputi dari luar 'leh duramater% subdural

    spa!e% ara!hn'id% subara!hn'id dan piamater. Medula spinalis mengeluarkan !abang

    n. spinalis se!ara segmental dan d'rsal #p'steri'r r''t$ dan ventral #anteri'r r''t$.

    Pada !ervi!al keluar 9 !abang alaupun hanya ada " vertebra !ervikalis. Medula

    spinalis berakhir sebagai !auda euina pada Th 1&+,1 dan kemudian berubah 2adi

    pilum terminate.

    Pembagian Trauma Vertebra

    1. 3ATSON #1raktur

    5rade II 6nilateral >raktur 4isl'!ati'n

    5rade III ilateral >raktur 4isl'!ati'n

    5rade I- ;'tati'nal >raktur 4isl'!ati'n

    &. 34;OC* membagi atas/

    Trauma pada vertebra seperti !'mpressi'n% eKtensi'n% dan fleKi'n r'tati'n in2ury

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    13/67

    Trauma medula spinalis seperti/ !'m'ti'% !'ntusi'% stret!hing% gangguan vaskuler%

    tr'mbus% dan hemat'ma

    . 3. S?ANNON STA6P3; membagi/

    3Ktensi'n in2ury

    Simple fleKi'n in2ury

    >leKi'n !'mpressi'n fraktur disl'!ati'n.

    ). ?O,4S :O;T? membagi atas trauma/

    >leksi% r'tasi fleksi% r'tasi% ektensi% k'mpressi vertikal #dire!t shearing f'r!e$

    (. Pembagian 6mum/

    a. >raktur Stabil

    >raktur edging sederhana #Simple edges fraktur$

    urst fraktur

    3Ktensi'n

    b. >raktur tak stabil

    4isl'kasi

    >raktur disl'kasi

    Shearing fraktur

    >raktur tulang belakang ter2adi karena trauma k'mpresi aKial pada aktu tulang belakang

    tegak. Menurut per!'baan beban seberat 1( kg atau 1%7 kg per mm& dapat mengakibatkan

    fraktur tulang belakang. 4aerah yang paling sering kena adalah daerah yang m'bil yaitu -C

    )+0 dan Th1&+,&.

    Peraatan

    =ika faktur stabil #tanpa kelainan neur'l'gis$ maka dengan istirahat sa2a penderita akan

    sembuh. Dang men2adi masalah bila disertai dengan kelainan ne'r'l'gis.

    I. >ase Akut #7+0 minggu$

    1. ,ive saving dan k'ntr'l vital sign

    &. Peraatan trauma penyerta

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    14/67

    . Penanganan fraktur tulang pan2ang #bila ada$ Q fiksasi interna atau eksterna

    ). >rakturB,esi pada vertebra

    a. *'nservatif #p'stural redu!ti'n$ #rep'sisi sendiri$

    Tidur telentang dengan alas yang keras% p'sisi diubah tiap & 2am untuk men!egah dekubitus%

    terutama simple k'mpressi.

    b. Operatif

    Pada fraktur tak stabil terdapat k'ntr'versi antara k'nservatif dan 'peratif. *alau dilakukan

    'perasi harus dalam aktu 0+1& 2am pertama dengan !ara/

    laminekt'mi

    fiksasi interna dengan kaat atau plate

    anteri'r fusi'n atau p'st spinal fusi'n

    !. Peraatan status ur'l'gi

    Pada status ur'l'gis dinilai tipe kerusakan sarafnya apakah supra nuklear #reflek bladder$ dan

    infra nuklear #paralitik bladder$ atau !ampuran.

    Pada fase akut dipasang keteter dan kemudian se!epatnya dilakukan bladder training dengan

    !ara penderita disuruh minum segelas air tiap 2am sehingga buli+buli berisi tetapi masihkurang )77 !!. 4iharapkan dengan !ara ini tidak ter2adi pengkerutan buli+buli dan reflek

    detrus'r dapat kembali.

    Miksi dapat 2uga dirangsang dengan 2alan/

    Menget'k+nget'k perut #abd'minal tapping$

    Manuver !rede

    ;angsangan sens'rik dari bagian dalam paha

    5ravitasiBmengubah p'sisi

    d. Peraatan dekubitus

    *'mplikasi ini sering ditemui karena berkurangnya vaskularisasi didaerah tersebut.

    II. >ase Sub Akut #0+1& minggu$

    III. >ase berdikari #+0 bulan$

    Dang banyak berperan disini adalah peker2a s'sial seperti/

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    15/67

    H Mempersiapkan rumah beserta isinya pada penderita.

    H Mengadakan alat+alat pembantu

    H Mempersiapkan peker2aan tangannya.

    H Siapapun yang mengel'la penderita ini harus dapat/

    + Mengembalikan spinal augment

    + Stabilitas dan tulang belakang

    + Mengusahakan agar penderita men!apai kehidupan n'rmal

    + Men!egah k'mplikasi.

    Fisioterapi

    I. Stadium Akut

    1. reathing eKer!ise yang adeuate

    &. Men!egah k'ntraktur

    . Melatih 't't yang lemah

    II. Stadium Sub Akut

    Penderita b'leh duduk pada kursi r'da

    III. erdikari

    I-.Follow up

    -. O!!upati'nal therapy

    PE!ATA"AKSA!AA! TRAUMA VERTEBRA #ERVI#A"

    Spine Instabilit$

    Pada dasarnya tulang belakang mempunyai tulang #k'lumna vertikal$ yaitu 1 #satu$

    k'lumna anteri'r yang terdiri k'rpus dan diskus dari atas sampai kebaah. 4ua

    k'lumna p'steri'r #kanan kiri$ yang terdiri dari rangkaian sendi #fa!et 2'int$ dan

    atas kebaah. Tulang belakang yang demikian dapat diumpamakan sebagai suatu

    gedung bertingkat dengan tiang utama #1 di depan & di belakang$ dengan masing+

    masing diberi k'efisien 1.

    Sedangkan lantainya terdiri dan pedikel kiri dan kanan% lamina pr'!. spin'sus% dan

    pr'!. transversum dengan nilai k'efisien antara 7%&( dan 7%( =adi bila k'efisien

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    16/67

    instability & dalam arti k'l'na vertikal putus R&% maka dikatakan tulang belakang

    tidak stabil.

    %iagnosis dan Management

    Semua yang di!urigai fraktur vertebrate !ervi!al harus diraat sebagai !ervi!al spinal in2urysampai terbukti tidak ada.

    1. Penanganan Cedera Akut Tanpa 5angguan Ne'r'l'gis

    Penderita dengan diagn'sis !ervi!al sprain dera2at I dan II yang sering karena ishplash

    In2uryE yang dengan f't' AP tidak tampak kelainan sebaiknya dilakukan pemasangan !'llar

    bra!e untuk 0 minggu. Selan2utnya sesudah +0 minggu p'st trauma dibuat f't' untuk melihat

    adanya !hr'ni! instability

    Kriteria radiologis untuk meli&at adan$a instabilit$ adala&'

    1. 4isl'kasi faset R(78

    &. ,'ss 'f paralelisine dan faset.

    . -ertebral b'dy angle R 11 dera2at pada fleksi.

    ). A4I #atlant' dental interval$ melebar %(+( mm #deasa+ anak$

    (. Pelebaran b'dy mas CI terhadap !'rpus !ervi!al II #aKis$ R " mm pada f't' AP

    Pada dasarya bila terdapat disl'kasi sebaiknya diker2akan emergensi !l'sed redu!ti'n dengan

    atau tanpa anestesi. Sebaiknya tanpa anestesi karena masih ada k'ntr'l dan 't't leher. ?arus

    diingat baha rep'sisi pada !ervi!al adalah mengembalikan k'p'sisi anat'mis se!epat

    mungkin untuk men!egah kerusakan spinal !'rd.

    &. Penanganan Cedera Servikal dengan 5angguan Neur'l'gis

    Patah tulang belakang dengan gangguan ne'r'l'gis k'mplit% tindakan pembedahan terutama

    ditu2ukan untuk memudahkan peraatan dengan tu2uan supaya dapat segera diim'bilisasikan.

    Pembedahan diker2akan 2ika keadaan umum penderita sudah baik lebih kurang &)+)9 2am.

    Tindakan pembedahan setelah 0+9 2am akan memper2elek defisit ne'r'l'gis karena dalam &)2am pertama pengaruh hem'dinamik pada spinal masih sangat tidak stabil. Pr'gn'sa pas!a

    bedah tergantung k'mplit atau tidaknya transeksi medula spinalis.

    REKO!STRUKSI %A! RE(ABI"ITASI #A#AT TU"A!) BE"AKA!)

    Ca!at vertebra dapat disebabkan 'leh penyakit dengan variasi yang sangat luas mulai dan

    penyakit k'ngenital sampai idi'pati!. Sering kelainan vertebra disertai dengan adanya

    ne'r'l'gi defisit. 4ef'rmitas tulang belakang ini bervariasi pula yang mulai dan tanpa ge2ala

    sampai ada ge2ala yang sangat berat berupa kelumpuhan.

    ?ubungan sumsum tulang belakang dengan vertebra adalah/

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    17/67

    1. *elainan neur'l'gis dapat menimbulkan def'rmitas belakang misalnya/ s!'lli'sis

    paralitik.

    &. 4ef'rmitas tulang belakang dapat menimbulkan kelainan ne'r'l'gis% misalnya/ spinal

    sten'sis% diastemat'mella% kyph's!'ll'sis yar berat.

    . eberapa penyakit dapat menimbulkan keduanya% yaitu def'rmitas tulang belakang

    dengan kelainan syaraf misalnya/ P'tt paraplegia% Metastase tum'r dengan k'mpresi fraktur

    ). *'reksi def'rmitas tulang belakang dapat menimbulkan k'mplikasi saraf misalnya

    instrumentalia haringt'n.

    Si*at %e*ormitas

    1. S!'li'sis/ pembengk'kan ke p'steri'r dan tulang belakang.

    &. *yp'sis/ pembengk'kan ke p'steri'r dan tulang belakang.

    . 5ibbus/ kyp'sis yang pendek dengan sudut yang ta2am.

    1. *elainan setempat yang bervariasi

    Pada k'reksi !a!at tulang belakang mun!ul pr'blem/

    1. Penyebab def'rmitas #infeksi% ne'plasms% metab'lik% dll$

    &. 4ef'rmitas sediri

    . Akibat def'rmitas itu sendiri pada 'rgan sekitamya/

    1. 4efisit ne'r'l'gis / paraflegia dan tetraplegia.

    &. 5anguan fungsi paru+paru pada sk'li'sis

    . 5angguan tr. 6rinarius.

    *arena itu terapi diarahkan pada/

    1. peng'batan terhadap penyabab def'rmitas.

    &. k'reksi dan rek'nstruksi def'rmitas #fiksasi yang kuat$

    . rehabilitasi.

    Tu+uan koreksi'

    Meningkatkan% memperbaiki atau mengembalikan anat'minya semaksimal mungkin dalam

    batas t'leransi 2aringan lunak disekitar tulang belakang% terutama medula spinalis. *'reksi

    kadang+kadang tidak perlu harus sampai 1778.

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    18/67

    #http/BBbedahunmuh.'rdpress.!'mB&717B7(B&7Bfraktur+k'mpresi+vertebraB$

    ASKEP FRAKTUR KOMPRESI TULANG BELAKANG

    >iled under/ 6n!ateg'riedQ Tinggalkan *'mentar

    =anuari &)% &71&

    Asuhan *eperaatan klien dengan fraktur *OMP;3SI T6,AN5 3,A*AN5

    A, Konsep Medis

    1. -, Pengertian

    Fraktur Kompresi

    >raktur k'mpresi terdiri dari kata fraktur dan k'mpresi. >raktur artinya keadaan patah atau

    disk'ntinuitas dari 2aringan tulang% sedangkan k'mpresi artinya tekanan atau tindihan% 2adi

    fraktur k'mpresi adalah disk'ntinuitas dari 2aringan tulang akibat dari suatu tekanan atau

    tindihan yang melebihi kemampuan dari tulang tersebut #Ahmad ;amali% 1

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    19/67

    menekan yang ter2adi bersamaan. >raktur k'mpresi pada vertebral umumnya ter2adi akibat

    'ste'p'r'sis.>raktur k'mpresi vertebra adalah suatu fraktur yang mer'b'hkan ruas tulang

    belakang akibat tekanan dari tulang% mend'r'ng ke arah r'b'han ruas+ruas tulang belakang

    yang kebanyakan seperti sebuah sp'nsBbunga karang yang r'b'h di baah tekanan tangan

    sese'rang. iasanya ter2adi tanpa rasa sakit dan menyebabkan sese'rang men2adi lebihpendek. >raktur k'mpresi vertebra sering dihubungkan dengan 'ste'p'r'sis.

    Etiologi

    Penyebab !edera medula spinalis dibedakan men2adi dua yaitu akibat trauma dan n'n trauma.

    4elapan puluh persen !edera medula spinalis disebabkan 'leh trauma #!'nt'h / 2atuh%

    ke!elakaan lalu lintas% tekanan yang terlalu berat pada punggung$ dan sisanya merupakan

    akibat dari pat'l'gi atraumatis seperti !ar!in'ma% mielitis% iskemia% dan multipel skler'sis

    #5arris'n% 1rankel A C'mplete% fungsi m't'ris dan sens'ris hilang sama sekali di baah level

    lesi.

    &. >rankel In!'mplete% fungsi m't'ris hilang sama sekali% sens'ris masih tersisa di

    baah level lesi.

    . >rankel C In!'mplete% fungsi m'tris dan sens'ris masih terpelihara tetapi tidak

    fungsi'nal.

    ). >rankel 4 In!'mplete% fungsi sens'rik dan m't'rik masih terpelihara dan

    fungsi'nal.

    (. >rankel 3 N'rmal% fungsi sens'ris dan m't'risnya n'rmal tanpa defi!it

    neur'l'gisnya.

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    20/67

    Tanda dan )e+ala

    a. 5angguan m't'rik

    Cedera medula spinalis yang baru sa2a ter2adi% bersifat k'mplit dan ter2adi kerusakan sel+sel

    saraf pada medula spinalisnya menyebabkan gangguan ar!us reflek dan fla!id paralisis dari

    't't+'t't yang disarafi sesuai dengan segmen+segmen medula spinalis yang !edera. Pada aal

    ke2adian akan mengalami spinal sh'!k yang berlangsung sesaat setelah ke2adian sampai

    beberapa hari bahkan sampai enam minggu. Spinal sh'!k ini ditandai dengan hilangnya

    reflek dan fla!id. Apabila lesi ter2adi di mid th'rakal maka gangguan refleknya lebih sedikit

    tetapi apabila ter2adi di lumbal beberapa 't't+'t't angg'ta gerak baah akan mengalami

    fla!id paralisis #r'mley% 1

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    21/67

    Pasien pria dengan lesi tingkat tinggi untuk beberapa 2am atau beberapa hari setelah !idera.

    Seluruh bagian dari fungsi seKual mengalami gangguan pada fase spinal sh'!k. *embalinya

    fungsi seKual tergantung pada level !idera dan k'mplitBtidaknya lesi.

    6ntuk dengan lesi k'mplet diatas pusat refleK pada !'nus% 't'matisasi ereksi ter2adi akibat

    resp'n l'kal% tetapi akan ter2adi gangguan sensasi selama aktivitas seksual.

    Pasien dengan level !idera rendah pusat reflek sakral masih mempunyai refleK ereksi dan

    ereksi psy!h'geni! 2ika 2alur simpatis tidak mengalami kerusakan% biasanya pasien mampu

    untuk e2akulasi% !airan akan melalui uretra yang kemudian keluarnya !airan diatur 'leh

    k'ntraksi dari internal bladder sphin!ter.

    *emampuan fungsi seksual sangat bervariasi pada pasien dengan lesi tidak k'mplit%

    tergantung seberapa berat kerusakan pada medula spinalisnya. 5angguan sensasi pada penis

    sering ter2adi dalam hal ini. Masalah yang ter2adi berhubungan dengan l'!'m't'r danaktivitas 't't se!ara v'lunter.

    4apat dilakukan tes untuk mengetahui p'tensi seKual dan fertilitas. Selain itu banyak

    pasangan yang memerlukan bantuan untuk bela2ar teknik+teknik keberhasilan untuk hamil

    #?irs!h% 1

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    22/67

    kematian. 4apat 2uga disebabkan 'leh spasme yang kuat dan akibat perubahan pasisi yang

    tiba+tiba% seperti saat tilting table.

    Prognosis

    Pr'gn'sis pada kasus paraplegi ini tergantung pada level !edera dan klasifikasi spinal !'rd

    in2uri dan pr'gn'sis ini dilihat dari segi u' ad vitam #mengenai hidup metinya penderita$%

    segi u' ad sanam #mengenai penyembuhan$% segi u' ad !'smeti!an #ditin2au dari k'smetik$

    dan segi u' ad fungsi'nam #ditin2au dari segi aktifitas fungsi'nal$. Sehingga pr'gn'sis yang

    ter2adi kemungkinan baik% dubia #ragu+ragu$ dan 2elek. 4ubia dibagi men2adi & yaitu ragu+

    ragu kearah baik #dubia ad b'nam$ dan dubia kearah 2elek #dubia ad malam$. Se!ara garis

    besar pr'gn'sis dari paraplegi akibat !edera medula spinalis adalah 2elek karena medula

    spinalis merupakan salah satu susunan saraf pusat dan bila mengalami kerusakan akan ter2adi

    ke!a!atan yang permanen.#5arris'n%1

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    23/67

    -. Retensi/Immobilisasi

    6paya yang dilakukan untuk menahan fragmen tulang sehingga kembali seperti semula

    se!ara 'ptimun.

    Imobilisasi fraktur.Setelah fraktur direduksi% fragmen tulang harus diim'bilisasi% atau

    dipertahankan dalam p'sisi kese2a2aran yang benar sampai ter2adi penyatuan. Im'bilisasi

    dapat dilakukan dengan fiksasi eksterna atau interna. Met'de fiksasi eksterna meliputi

    pembalutan% gips% bidai% traksi k'ntinu% pin dan teknik gips% atau fiksat'r eksterna. Implan

    l'gam dapat digunakan untuk fiksasi interna yang berperan sebagai bidai interna untuk

    mengim'bilisasi fraktur.

    0. Re&abilitasi

    Menghindari atropidan kontrakturdengan fisi'terapi. Segala upaya diarahkan padapenyembuhan tulang dan 2aringan lunak. ;eduksi dan im'bilisasi harus dipertahankan sesuai

    kebutuhan. Status neur'vaskuler #mis. pengka2ian peredaran darah% nyeri% perabaan% gerakan$

    dipantau% dan ahli bedah 'rt'pedi diberitahu segera bila ada tanda gangguan neur'vaskuler.

    *egelisahan% ansietas dan ketidaknyamanan dik'ntr'l dengan berbagai pendekatan #mis.

    meyakinkan% perubahan p'sisi% strategi peredaan nyeri% termasuk analgetika$. "ati&an

    isometrikdan setting ototdiusahakan untuk meminimalkan atr'fi disuse dan meningkatkan

    peredaran darah. Partisipasi dalam aktivitas hidup sehari+hari diusahakan untuk memperbaiki

    kemandirian fungsi dan harga+diri. Pengembalian bertahap pada aktivitas semula diusahakan

    sesuai batasan terapeutika. iasanya% *iksasi internamemungkinkan m'bilisasi lebih aal.

    Ahli bedah yang memperkirakan stabilitas fiksasi fraktur% menentukan luasnya gerakan dan

    stres pada ekstrermitas yang diperb'lehkan% dan menentukan tingkat aktivitas dan beban berat

    badan.

    Proses Pen$embu&an Tulang

    Tulang bisa beregenerasi sama seperti 2aringan tubuh yang lain. >raktur merangsang tubuh

    untuk menyembuhkan tulang yang patah dengan 2alan membentuk tulang baru diantara u2ung

    patahan tulang. Tulang baru dibentuk 'leh aktivitas sel+sel tulang. Ada lima stadium

    penyembuhan tulang% yaitu/

    -. Stadium Satu1Pembentukan (ematoma

    Pembuluh darah r'bek dan terbentuk hemat'ma disekitar daerah fraktur. Sel+sel darah

    membentuk fibrin guna melindungi tulang yang rusak dan sebagai tempat tumbuhnya kapiler

    baru dan fibr'blast. Stadium ini berlangsung &) F )9 2am dan perdarahan berhenti sama

    sekali.

    0. Stadium %ua1Proli*erasi Seluler

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    24/67

    Pada stadium ini ter2adi pr'liferasi dan differensiasi sel men2adi fibr' kartilag' yang berasal

    dari peri'steum%Uend'steum% dan b'ne marr' yang telah mengalami trauma. Sel+sel yang

    mengalami pr'liferasi ini terus masuk ke dalam lapisan yang lebih dalam dan disanalah

    'ste'blast beregenerasi dan ter2adi pr'ses 'ste'genesis. 4alam beberapa hari terbentuklah

    tulang baru yang menggabungkan kedua fragmen tulang yang patah. >ase ini berlangsungselama 2 +amsetelah fraktur sampai selesai% tergantung frakturnya.

    3. Stadium Tiga1Pembentukan Kallus

    SelFsel yang berkembang memiliki p'tensi yang k'ndr'genik dan 'ste'genik% bila diberikan

    keadaan yang tepat% sel itu akan mulai membentuk tulang dan 2uga kartilag'. P'pulasi sel ini

    dipengaruhi 'leh kegiatan 'ste'blast dan 'ste'klast mulai berfungsi dengan mengabs'rbsi

    sel+sel tulang yang mati. Massa sel yang tebal dengan tulang yang imatur dan kartilag'%

    membentuk kallus atau bebat pada

    permukaan end'steal dan peri'steal. Sementara tulang yang imatur #anyaman tulang $

    men2adi lebih padat sehingga gerakan pada tempat fraktur berkurang pada 4 minggusetelah

    fraktur menyatu.

    4. Stadium Empat1Konsolidasi

    ila aktivitas 'ste'!last dan 'ste'blast berlan2ut% anyaman tulang berubah men2adi lamellar.

    Sistem ini sekarang !ukup kaku dan memungkinkan 'ste'!last mener'b's melalui

    reruntuhan pada garis fraktur% dan tepat dibelakangnya 'ste'!last mengisi !elah+!elah yang

    tersisa diantara fragmen dengan tulang yang baru. Ini adalah pr'ses yang lambat dan

    mungkin perlu beberapa bulan sebelum tulang kuat untuk membaa beban yang n'rmal.

    5. Stadium "ima1Remodelling

    >raktur telah di2embatani 'leh suatu manset tulang yang padat. Selama beberapa bulan atau

    tahun% pengelasan kasar ini dibentuk ulang 'leh pr'ses res'rbsi dan pembentukan tulang yang

    terus+menerus. ,amellae yang lebih tebal diletidakkan pada tempat yang tekanannya lebih

    tinggi% dinding yang tidak dikehendaki dibuang% r'ngga sumsum dibentuk% dan akhirnya

    dibentuk struktur yang mirip dengan n'rmalnya.

    1. -6, Komplikasi

    -. Komplikasi Aal

    1. a, Kerusakan Arteri

    Pe!ahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya nadi% C;T menurun%

    !yan'sis bagian distal% hemat'ma yang lebar% dan dingin pada ekstrimitas yang disebabkan

    'leh tindakan emergensi splinting% perubahan p'sisi pada yang sakit% tindakan reduksi% danpembedahan.

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    25/67

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    26/67

    Maluni'n merupakan penyembuhan tulang ditandai dengan meningkatnya tingkat kekuatan

    dan perubahan bentuk #def'rmitas$. Maluni'n dilakukan dengan pembedahan dan

    reim'bilisasi yang baik.

    #http/BByunu(mu(t'fa.'rdpress.!'mB&71&B71B&)Baskep+fraktur+k'mpresi+tulang+belakangB$

    PENANGANAN KONSERVATIF FRAKTUR KOMPRESI VERTEBRA

    FRAKTUR KOMPRESI VERTEBRA

    Trauma vertebra yang mengenai medula spinalis dapat menyebabkan defisit ne'r'l'gis

    berupa kelumpuhan

    Anatomi Vertebra

    *'lumna vertebralis dibentuk 'leh vertebrae #!ervi!al "% th'rakal 1&% lumbal (% sa!ral (

    dan !'!!ygeus )$. Setiap vertebra terdiri dari/

    http://bedahumum.wordpress.com/2009/03/04/penanganan-konservatif-fraktur-kompresi-vertebra/http://bedahumum.wordpress.com/2009/03/04/penanganan-konservatif-fraktur-kompresi-vertebra/http://bedahumum.wordpress.com/2009/03/04/penanganan-konservatif-fraktur-kompresi-vertebra/
  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    27/67

    W C'rpus B b'dy

    W Pedikel

    W Pr' sessus artikularis superi'r dan inferi'r

    W Pr'sessus transversus

    W Pr'sessus spin'sus

    4iantara vertebra ditemui dis!us intervertebralis #=aringan fibr'kartillagen'us$% yang

    berfungsi sebagai sh'!k abs'rber. 4ikus ini terdiri dan bagian/

    W ,uar/ 2aringan fibr'kartillag' yang disebut anulus flbr'sus.

    W 4alam/ !air yang disebut nukleus pulp'sus.

    Pada setiap vertebra ada ) 2aringan ikat sekitarnya/

    W ,ig l'ngitudinale anteri'r #membatasi gerakan ektensi$.

    W ,ig l'ngitudinale p'steri'r #membatasi gerakan fleksi$.

    W ,ig kapsulare% antara pr'! sup dan interi'r.

    W ,ig intertransversale.

    W ,ig flava #yell' hg$ diantara & laminae.

    W ,ig supra dan interspin'sus.

    Medula Spinalis

    Terletak didalam kanalis vertebralis yang diliputi dan luar 'leh duramater% subdural spa!e%ara!hn'id% subara!hn'id dan piamater. Medula spmalis mengeluarkan !abang n spinalis

    se!ara segmental dan d'rsal #p'steri'r r''t$ dan ventral #anteri'r r''t$.

    Pada !ervi!al keluar 9 !abang alaupun hanya ada " vertebra !ervikalis. Medula spmalis

    berakhir sebagai !auda euine pada Th 1& F ,1 dan kemudian ber'bah 2adi pilum terminate.

    Pembagian Trauma Vertebra

    -,BEATSO! :-;

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    28/67

    W 5rade I Simple C'mpressi'n >raktur

    W 5rade II 6nilateral >raktur 4isl'!ati'n

    W 5rade III ilateral >raktur 4isl'!ati'n

    W 5rade I- ;'tati'nal >raktur 4isl'!ati'n

    0, BE%BRO#Kmembagi atas/ T

    W Trauma pada vertebra seperti !'mpressi'n% eKtensi'n dan fleKi'n r'tati'n in2ury

    W Trauma medula spinalis seperti / !'m'ti'% !'n+tusi'% stret!hing% gangguan vaskuler% tr'mbus

    dan hemat'ma

    3, E, S(A!!O! STAUPERmembagi/

    W 3Ktensi'n in2ury

    W simple fleKi'n in2ury dan

    W fleKi'n !'mpressi'n fraktur disl'!ati'n.

    4, (O"%S 9ORT(membagi alas taruma/

    >leksi% r'tasi fleksi% r'tasi% ektensi% k'mpressi vertikal #dire!t shearing f'r!e$

    5, Pembagian Umum'

    a, Fraktur Stabil

    W >raktur edging sederhana #Simple edges fraktur$

    W urst fraktur

    W 3Ktensi'n

    b, Fraktur tak stabil

    W 4isl'kasi

    W >raktur disl'kasi

    W Shearing fraktur

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    29/67

    >raktur tulang belakang ter2adi karena trauma k'mpresi aKial pada aktu tulang belakang

    tegak. Menurut per!'baan beban seberat 1( kg atau 1%7 kg per mm& dapat mengakibatkan

    fraktur tulang belakang. 4aerah yang paling sering kena adalah daerah yang m'bil yaitu

    -C).0 dan Th1&+,t+&.

    Peraatan

    =ika faktur stabil #kelainan ne'r'l'gis$ maka dengan istirahat sa2a penderita akan sembuh..

    Dang men2adi masalah bila disertai dengan kelainan ne'r'l'gis.

    I, Fase Akut :61< minggu.

    1. ,ive saving dan k'ntr'l vital sign

    &. Peraatan trauma penyerta

    >raktur tulang pan2ang dan fiksasi interna.

    Peraatan trauma lainnya.

    . >rakturB,esi pada vertebra

    a. *'nservatif #p'stural redu!ti'n$ #rep'sisi sendiri$

    Tidur telentang alas yang keras% p'sisi diubah tiap & 2am men!egah dekubitus% terutama simple

    k'mpressi.

    b. Operatif

    Pada fraktur tak stabil terdapat k'ntr'versi antara k'nservatif dan 'peratif. *alau dilakukan

    'perasi harus dalam aktu 0+1& 2am pertama dengan !ara/

    W laminekt'mi

    W fiksasi interna dengan kaat atau plate

    W anteri'r fusi'n atau p'st spinal fusi'n

    !. Peraatan status ur'l'gi

    Pada status ur'l'gis dinilai ripe kerusakan sarafnya apakah supra nuldear #reflek bladder$ dan

    infra nuklear #paralitik bladder$ atau !ampuran.

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    30/67

    Pada fase akut dipasang keteter dan kemudian se!epatnya dilakukan bladder training dengan

    !ara penderita disuruh minum segelas air tiap 2am sehingga buli+buli berisi tetapi masih

    kurang )77 !!. 4iharapkan dengan !ara ini tidak ter2adi pengkerutan buli+buli dan reflek

    detrus'r dapat kembali.

    Miksi dapat 2uga dirangsang dengan 2alan/

    W Menget'k+nget'k perut #abd'minal tapping$

    W Manuver !rede

    W ;ansangan sens'rik dan bagian dalam paha

    W 5ravitasiB mengubah p'sisi

    d. Peraatan dekubitus

    4alam peraatan k'mplikasi ini sening ditemui yang ter2adi karena berkurangnya

    vaskularisasi didaerah tersebut.

    II, Fase Sub Akut :raktur peraatan k'mplikasi ini sering ditemui yang ter2adi karena berkurangnya

    vaskularisasi didaerah tersebut.

    III, Fase berdikari :31< bulan.

    Dang banyak berperan disini adalah peker2a s'sial seperti/

    1. mempersiapkan rumah beserta isinya pada penderita.

    &. Mengadakan alat+alat pembantu

    . Mempersiapkan peker2aan tangannya. Siapapun yang mengel'la penderita ini harus dapat/

    l Mengembalikan spinal augment

    l Stabilitas dan tulang belakang

    l Mengusahakan agar penderita men!apai kehidupan n'rmal

    l Men!egah k'mplikasi.

    Fisioterapi

    I. Stadium Akut

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    31/67

    1. reathing eKer!ise yang adeuate

    &. Men!egah k'ntraktur

    . Melatih 't't yang lemah

    II. Stadium Sub Akut

    Penderita b'leh duduk pada kursi r'da

    III. erdikari

    I-. >'ll' up

    -. O!!upati'nal therapy

    PE!ATA"AKSA!AA! TRAUMA VERTEBRA #ERVI#A"

    Spine Instabilit$

    Pada dasarnya tulang belakang mempunyai tulang #k'l'na vertikal$ yaitu 1 #satu$ k'l'na

    anteri'r yang terdiri k'rpus dan diskus dari atas sampai kebaah. 4ua k'l'na p'steri'r

    #kanan kiri$ yang terdiri dari rangkaian sendi #fa!et 2'int$ dan atas kebaah. Tulang

    belakang yang demikian dapat diumpamakan sebagai suatu gedung bertingkat dengan tiang

    utama #1 di depan & di belakang$ dengan masing+masing diberi k'efisien 1. Sedangkan

    lantainya terdiri dan pedikel kiri dan kanan% lamina pr'!. spin'sus% dan pr'!. transversum

    dengan nilai k'efisien antara 7%&( dan 7%( =adi bila k'efisien instability & dalam arti k'l'na

    vertikal putus R&% maka dikatakan tulang belakang tidak stabil.

    %iagnosis dan Management

    Semua yang di!urigai fraktur vertebrate !ervi!al harus diraat sebagai !ervi!al spinal in2ury

    sampai terbukti tidak ada.

    -, Penanganan #edera Akut Tanpa )angguan !eorologis

    Penderita dengan diagn'se !ervi!al sprain dera2at I dan II yang sening karena ishplash

    In2uryE yang dengan f't' AP tidak tampak kelainan sebaiknya dilakukan pemasangan !uliur

    bra!e untuk 0 minggu. Selan2utnya sesudah +0 minggu p'st trauma dibuat f't' untuk melihatadanya !hr'nik instability

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    32/67

    Kriteria radiologis untuk meli&at adan$a instabilit$ adala&'

    W 4isl'kasi feset R(78

    W ,'ss 'f paralelisine dan feset.

    W -ertebral b'dy angle R 11 dera2at path fleksi.

    W A4I #atlant' dental interval$ melebar %(+( mm #deasa+ anak$

    W Pelebaran b'dy mas CI terhadap !'rpus !ervi!al II #aKis$ R " mm pada f't' AP

    Pada dasarya bila terdapat disl'kasi sebaiknya diker2akan emergensi !l'sed redu!ti'n dengan

    atau tanpa anestesi. Sebaiknya tanpa anestesi karena masih ada k'ntr'l dan 't't leher. ?arus

    diingat baha rep'sisi pada !ervi!al adalah mengembalikan k'p'sisi anat'mis se!epat

    mungkin untuk men!egah kerusakan spinal !'rd.

    0, Penanganan #eders Ser8ikal dengan )angguan !eorologis

    Patah tulang belakang dengan gangguan ne'r'l'gis k'mplit% tindakan pembedahan terutama

    ditu2ukan untuk memudahkan peraatan dengan tu2uan supaya dapat segera diim'bilisasikan.

    Pembedahan diker2akan 2ika keadaan umum penderita sudah baik lebih kurang &)+)9 2am.

    Tindakan pembedahan setelah 0+9 2am akan memper2elek defisit ne'r'l'gis karena dalam &)

    2am pertama pengaruh hem'dinamik pada spinal masih sangat tidak stabil. Pr'gn'sa pas!a

    bedah tergantung k'mplit atau tidaknya transeksi medula spinalis.

    REKO!STRUKSI %A! RE(ABI"ITASI #A#AT TU"A!) BE"AKA!)

    Ca!at vertebra dapat disebabkan 'leh penyakit dengan variasi yang sangat luas mulai dan

    penyakit k'ngenital sampai idi'pati!. Sering kelainan vertebra disertai dengan adanya

    ne'r'l'gi defisit. 4ef'rmitas tulang belakang ini bervariasi pula yang mulai dan tanpa ge2ala

    sampai ada ge2ala yang sangat berat berupa kelumpuhan.

    ?ubungan sumsum tulang belakang dengan vertebra adalah/

    1. *elainan ne'r'l'gis dapat menimbulkan def'rmitas belakang misalnya/ s!'ll'sis paralitik.

    &. 4ef'rmitas tulang belakang dapat menimbulkan kelainan ne'r'l'gis% misalnya/ spinal sten'sis%

    diastemat'mella% kyph's!'ll'sis yar berat.

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    33/67

    . eberapa penyakit dapat menimbulkan keduanya% yaitu def'rmitas tulang belakang dengan

    kelainan syarafmisalnya/ P'tt paraplegia% Metastase tum'r dengan k'mpresi fraktur

    ). *'reksi def'rmitas tulang belakang dapat menimbulkan k'mplikasi saraf misalnya

    instrumentalia haringt'n.

    Si*at %e*ormitas

    W S!'li'sis/ pembengk'kan kep'steri'r dan tulang belakang.

    W *yp'sis/ pembengk'kan kep'steri'r dan tulang belakang.

    W 5ibbus/ kyp'sis yang pendek dengan sudut yang ta2am.

    W *elainan setempat yang bervaniasi

    Pada k'reksi !a!at tulang belakang mun!ul pr'blem/

    bab def'rmitas #infeksi% ne'plasms% metab'lik% dll$

    mitas sediri

    def'rmitas itu sendiri pada 'rgan sekitamya/

    'r'l'gis / paraflegia dan tetraplegia.

    fungsi paru+paru pada sk'll'sis

    n tr. 6rinarius.

    *arena itu terapi diarahkan pada/

    p penyabab def'rmitas.

    ruksi def'rmitas #fiksasi yang kuat$

    Tu+uan koreksi'

    Meningkatkan% memperbaiki atau mengembalikan anat'minya semaksimal mungkin dalam

    batas t'leransi 2aringan lunak disekitar tulang belakang% terutama medula spinalis. *'reksi

    kadang+kadang tidak perlu harus sampai 1778.

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    34/67

    Kontra indikasi Operasi

    *eadaan umum penderita 2elek

    %iagnosis Banding

    >raktur pat'l'gis

    Pemeriksaan Penun+ang

    ;adil'gis% lab'rat'rium

    TRO#("EAR !ERVE PA"S=

    T;OC?,3A; N3;-3 PA,SD

    ANATOMINervus kranialis I- adalah unik dimana ia keluar dari batang 'tak bagian d'rsal dan

    menyilang ke sisi lain sebelum sebelum mengelilingi 'tak seaktu menu2u sinus !avern'us.

    *eadaan anat'mis ini rentan terhadap trauma dimana kekuatannya dibaa untuk dibebankan

    ke bagian d'rsal 'tak tengah. *eadaan ini biasanya ter2adi pada seting trauma yang sangat

    parah dimana batang 'tak terd'r'ng kebaah dan terayun ke belakang 'leh pergeseran

    mendadak dari sdtruktur+struktur supratent'rial. =alur saraf kranialis I- pada ruang

    subara!hn'id relatif terlindung dari lesi k'mpresi 'leh sudut bebas tent'rium yang

    berdekatan. 4idalam sinus !avern'us% saraf kranialis I- dapat ditemukan pada lapisan dalam

    dinding lateral dibaah saraf kranialis III Saraf kranialis I- memasuki 'rbita melalui fisura

    'rbitalis superi'r diatas saraf kranialis III namun diluar dari annulus Xinn. Saraf ini berada di

    superi'r 'rbita% menyilang muskulus rektus superi'r% dan mempersarafi muskulus 'blikus

    superi'r.

    PATO,O5I

    Penyebab dari !edera atau lesi yang tersering adalah !edera traumatik. pada trauma kepala

    tumpul% yang menyebabkan !edera kepala tertutup% kesemua dari tiga saraf 'kul'm't'r dapat

    terkena baik se!ara perifer maupun sentral% primer maupun sekunder akibat edema dan

    herniasi.

    4eviasi pada mata biasanya terlihat pada tahap aal dari !edera 'tak% meskipun biasanyasementara. Insidensinya dilap'rkan men!apai 8 sampai "8 dari keseluruhan !edera kepala.

    http://hsilkma.blogspot.com/2008/02/trochlear-nerve-palsy.htmlhttp://hsilkma.blogspot.com/2008/02/trochlear-nerve-palsy.html
  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    35/67

    Trauma !erebri sering mempengaruhi N III% terutama pada anak+anak. Muskulus rektus

    superi'r sepertiya yang paling parah terlibat pada trauma tumpul. Trauma tumpul dapat 2uga

    merusak spi!hter pupil se!ara langsung atau melalui iskhemia% menyebabkan midriasis%

    resp'n terhadap !ahaya yang buruk% dan gangguan ak'm'dasi. N I- agak 2arang terkena

    namun bisa terkena pada !edera kepala sedang.N -I memiliki 2alur intrakranial terpan2ang dari seluruh saraf kranialissG 'leh karenanya

    !ukup rentan terhadap !edera. ,esi ilateral ter2adi dalam banyak kasusG seringkali%

    !ederanya diakrenakan peregangan saraf setelah benturan fr'ntal.

    Ophthalm'plegia sebagai akibat sekunder dari fraktur 'rbita% yang menyerang terutama CN

    II% III% I-% dan -IG fraktur dapat 2uga menyebabkan gangguan sens'ris dengan rusaknya divisi

    'phthalmi! dari N -. Ophthalm'plegia sebagai akibat se2under dari fraktur basis kranii yang

    melibatkan sinus !avern'us dapat menyerang semua saraf 'kul'm't'r.

    ,esi saraf 'kul'm't'r harus dibedakan dengan pergeseran 'rbita yang ter2adi pada !edera

    fraktur hantaman pada 'rbita. Terperangkapnya muskulus rektus inferi'r dapat menyebabkan

    restriksi dalam memandang ke atas. Trauma yang sudah lama atau 'phthalm'plegia kr'nik

    pr'gresif 2uga membatasi 2angkauan gerak b'la mata akibat pemendekan atau fibr'sis 't't+

    't't 'kuler. Penyebab spesifik ini dapat diketahui atau disingkirkan dengan pemeriksaan

    f'r!ed du!ti'nE% yang menggerakkan b'la mata se!ara mekanis dan% 'leh karenanya%

    mengevaluasi 2angkauan pergerakan se!ara pasif.

    ,uka tembak tembus dapat mengenai saraf+saraf 'kul'm't'r sebagaimana hal nya denan N

    II. Cedera pada spinal servikal bagian atas dapat melibatkan N -I% dan 2uga N IY% Y% YI% dan

    terutama YII.

    ,esi n'ntrumatik termasuk penyakit peradangan sinus !avern'us #T'l'sa+?unt syndr'me$%

    yang dapat melibatkan semua saraf kranialis 'kl'm't'r dan !abang 1 dan & dari N - #>igure"+1"$. Penyebab lesi yang lain adalah septi! thr'mb'sis pada sinus !avern'us. Pada iskemik

    nur'pati diabetika% N III dan -I adalah yang paling sering terkena. Seringkali hanya satu

    saraf yang tidak terkena.

    Pada hipertensi% fasikulus N -I dapat mengalami infark dan timbul sebaai suatu lesi tunggal

    saraf kranialis. Peradangan dan fibr'sis terlihat lebih sering pada thyr'id 'phthalm'pathy%

    menyebabkan verti!al dipl'pia karena keterlibatan asimetris 't't+'t't dengan predileksi

    muskilus rektus inferi'r atau superi'r. Suatu my'sitis pada m. 'bli inferi'r sering ter2adi.

    Ophthalm'plegia pr'gresif kr'nis yang dikenal dengan 5raefe disease. Pada myasthenia

    gravis% keterlibatan aal terlihat pada rektus medial dan levat'r palpebrae% m'n'!ular

    ataupun bin'!ular.

    Penebab lain yang agak 2arang dari 'phthalm'plegia adalah :ernikeVs en!ephal'pathy%

    aneurisma atau thr'mb'sis kar'tis interna% PagetVs disease 'rbita% dan 5uillain+arr@

    syndr'me. Telah dilap'rkan baha selama anestesi gigi terkadang ter2adi paralysis 't't+'t't

    'kuler pada in2eksi anestesi kedalam arteri gigi superi'r maupun inferi'r. Obat anestesi

    dibaa melalui arteri maKillaris% arteri meningea media% arteri lakrimalis% dan akhirnya

    menu2u arteri 'phthalmi!us. Sebagai k'mplikasi paska 'perasi setelah 'perasi ataupun

    radi'terapi% neur'my't'nia 'kuler dapat ter2adi. Insidensinya diperkirakan 7.&(8 setelahanestesi spinal.

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    36/67

    Obat+'batan atau ra!un seperti phenyt'in atau Phen'barbital dapat menyebabkan gangguan

    k'nvergensi dan reflek ak'm'dasi. Timbal dapat menyebabkan paralysis muskulus rektus

    lateralis% yang berkembangn dengan !epatG 'phthalm'plegia internal dapat ter2adi. *era!unan

    Metil !hl'rida dan s'dium flu'ride dapat menyerupai b'tulismus.

    Sindr'ma yang melibatkan N I-

    erikt adalah sindr'ma yang melibatkan saraf I-

    ' Millard+5ubler syndr'me/ kelemahan a2ah Ipsilateral dan hemiplegia k'ntralateral% dalam

    banyak kasus 2uga melibatkan N -I% menyebabkan suatu strabismus internal. ,esinya terletak

    di p'ns.

    ' :erni!keVs syndr'me/ kelumpuhan O!ularm't'r karena keterlibatan nukleus saraf kranial

    III atau I-. Pt'sis dan perubahan pupil sering ditemukan% karena keterlibatan nu!leus red.

    Neuritis 'ptik% perdarahan retina% ataKi! gait% dan kelemahan 't't dapat 2uga ter2adi.

    ' MZbiusV syndr'me/ O!ular palsy sebagai tambahan dari fa!ial palsy.

    TAN4A 4AN 53=A,A

    Tanda dan ge2ala dari lesi saraf 'kul'm't'r asalah sebagai berikut

    ' 4ipl'pia merupakan keluhan tersering dikaitkan dengan lesi saraf 'kul'm't'r. iasanya

    lebih berat pada arah t't yang lemah. Pada p'sisi dimana bayangan yang tidak menyatu

    memiliki pemisahan yang ter2auh% bayangan yang paling perifer biasnya berasal dari mata

    yang m'bilitasnya paling terganggu.

    ' Argyll ;'berts'n pupil mi'sis dengan gangguan reflek !ahaya dan reflek !ili'spinal%

    dengan ak'm'dasi yang tidak terganggu. 4ifferential diagn'sis antara lain neur'syphilis%

    multiple s!ler'sis% diabetes mellitus% pineal tum'r% :erni!ke+*'rsak'ffVs syndr'me% danensefalitis 'tak tengah.

    ' AdieVs pupil #my't'ni! pupil$ sebagai bagian dari ?'lmes+Adie syndr'me. Adalah suatu

    k'ndisi pada anita muda% seringkali berkaitan dengan reflek tend'n dalam. Adalah penting

    untuk mengenali sindr'ma ini dan menghilangkan pemeriksaan yang tidak perlu.

    ' Pseud'+5raefeVs syndr'me dikarenakan persarafan aberan. Paling sering diamai ter2adi

    setelah lesi pada N III dan -I%

    ,esi teris'lasi pada N I- 2arang ter2adi. nervus tr'!hlear dapat terlibat dalam% !edera kepala

    bahkan dalam trauma yang ringan. ,esi lainnya ter2adi terutama berhubungan dengan lesi

    '!ul'm't'r lainnya. ,esi sempurna pada N I- menyebabkan b'la mata berputar kedalam dan

    keluar. ?'rnerVs syndr'me dapat mun!ul 2ika !ederanya dekat dengan serabut simpatis. Tanda

    dan ge2ala dari lesi N I- antara lain

    ' *elemahan atau paralisis m. 'blius superi'r% dan

    ' verti!al dipl'pia% terutama dalam memandang kebaah dan kedalam. *epela akan miring

    kea rah yang berlaanan untuk mengk'mpensasi dipl'pia. Ini adalah suatu tanda yang khas.

    P3M3;I*SAAN

    Pemeriksaan klinis mengamati pergerakan mata dengan meminta pasien mengikuti suatu

    rangsangan ringan. Pandangan sp'ntan v'lunteer maupun reflek tanpa rangsang !ahaya 2ugaharus diperiksa. =ika ter2adi dipl'pia% harus ditentukan apakah itu merupakan dipl'pia

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    37/67

    m'n'!ular ataukah bin'!ular. Pemeriksaan fisik harus dimulai dengan pemeriksaan kel'pak

    mataG periksa akan adanya pt'sis% bagian atas% baah% ata keduanya. 6kuran pupil selan2utnya

    harus diperiksa #n'rmalnya &F0 mm pada !ahayanya biasa$ dan regularitas #anis'!'r

    men!apai 78 adalah n'rmal$. ;esp'n terhadap rangsang visual dan ak'm'dasi harus

    dilakukan. ,ebih 2auh lagi% pemeriksaan klinis harus menyingkirkan pergerakan abn'rmalseperti nystagmus. Penting untuk melihat adanya sindr'ma salah arah% yang dapat diamati

    beberpa bulan setelah lesi pada N III% sebagai akibat dari regenerasi aberan. Serabut dari 't't+

    't't 'kuler dapar berregenerasi se!ara aberan di levat'r palpebrae% menyebabkan suatu

    pseud'+v'n 5raefeVs sign #pengangkatan palpebra pada saat hendak melihat kebaah atau

    kedipan palpebra saat mengunyah$. Penting untuk melihat keterlibatan bilateral karena tidak

    2arang ter2adi pada lesi N I- dan -I. 62i mengedikkan kepala menun2ukkan suatu lesi N I-.

    Pengamatan dera2at dipl'pia terbesar pada saat melihat kebaah% dan ini menyebabkan

    kedikkan kepala k'mpensat'ris ke sisi yang berlaanan.

    Pada pemeriksaan harus menyertakan pemeriksaan yang !ermat terhadap pandangan untuk

    menyingkirkan kelumpuhan pandangan k'n2ugasi atau disk'n2ugasi. ,'er m't'r neur'n

    mengendalikan 't't+'t'tG upper m't'r neur'n menegndalikan2 pergerakan dan pandangan.

    Pandangan harus lebih 2auh lagi dievaluasi dengan mengamati pergerakan mata 't'matis

    maupun diren!anakan. Penting untuk men!ariu adanya defisit sa!!ade. Ini dapat diukur

    dengan meminta pasien melihat dengan !epat dari satu 'b2ek ke 'b2ek yang lain. Ob2ek

    pengu2i harus diletakkan dalam 2arak terpisah 0 in!i. 4an ber2arak 1( in!i dari pasien. Cedera

    'tak ringan dapat menyebabkan aberrant sa!!ades dan 's!illasi. Pen!itraan CT s!ans dan

    M;I s!an berguna terutama ketika dipl'pia tertunda ter2adi. P sp'ntan ter2adi dalam < sampai

    1& bulan tidak 2arang ter2adi. Pada ank+anak% pemulihan men!apai 978 atau

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    38/67

    pengelihatan bin'kuler. =ika setelah aktu ''bserasi yang lama #< sampai 1& bulan$ dan

    latihan yang sesuai% tidak didapatka peningkatan yang signifikan% pr'sedur pembedahan dapat

    dipertimbangkan untuk alasan fungsi'nal maupun k'smetik. Pr'sedur pembedahan seringkali

    menun2ukkan hasil yang memuaskan% terutama untuk tr'!hlear palsy persisten% nakmun

    kurang memusakan untuk lesi abdu!ens atau '!ul'm't'r. Alternatif lain adalah penyuntikant'ksin b'tulinum #b't'K$ pada berlaanan dengan 't't ayng lumpuh.

    Penelitian terbaru menga2ukan baha pendekatan terapeutik yang terbaik untuk disfungsi

    visual adalah bertu2uan untuk meningkatkan kemampuan atensi visual% s!anning% pengenalan

    p'la% mem'ri visual% dan terutama pengenalan kembali. 6ntuk men!apai tu2uan ini

    pendekatan terapeutik menerapkan strategi untuk remediating dan menk'mpensasi defisit

    kemampuan yang mendasar% seperti pengendalian '!ul'm't'r% lapangan pandang% dan ta2am

    pengelihatan. 4efisit lapang pandang paling baik dievaluasi dengan menggunakan perimetri

    't'matis terk'mputerisasi. ,apang pandang yang terbatas dapat ditingkatkan dengan latihan

    dengan mengulang rangsangan intensif dari hepi lapang pandang yang buta. *'mpensasi dari

    defisit lapang pandang dapat 2uga ditingkatkan dengan latihan. Sebagaimana telah disebutkan

    diatas% latihan dapat memperbaiki pengendalian 'kuler. Ta2am pengelihatan harus

    di'ptimalisasi dengan lensa k'rektif dan memperbaiki k'ndisi penerangan. Pasien

    selan2utnya dia2arkan untuk meningkatkan keaspadaan terhadap defisit dan bagaimana

    untuk seaKara pintar mengatasiE dengan latihan berulang dan peren!anaan yang baik tehnik+

    tehnik k'mpensasi untuk aktivitas pribadi dan akademis.

    4ip'skan 'leh ?SI M4 di 1(/)"7 k'mentar

    ,abel/ Medi!ine

    http://hsilkma.blogspot.com/2008/02/trochlear-nerve-palsy.htmlhttps://www.blogger.com/comment.g?blogID=8542344860191323308&postID=311333655923382459https://www.blogger.com/comment.g?blogID=8542344860191323308&postID=311333655923382459http://hsilkma.blogspot.com/search/label/Medicinehttp://hsilkma.blogspot.com/2008/02/trochlear-nerve-palsy.htmlhttps://www.blogger.com/comment.g?blogID=8542344860191323308&postID=311333655923382459http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=8542344860191323308&postID=311333655923382459http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8542344860191323308&postID=311333655923382459http://hsilkma.blogspot.com/search/label/Medicine
  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    39/67

    A!K="OSI!) SPO!%="OSIS

    AN*D,OSIN5 SPON4D,OSIS

    P3N4A?6,6AN

    Sp'ndyl'sis #spinal 'ste'arthritis$ adalah suatu gangguan degeneratif yang dapat

    menyebabkan hilanganya struktur dan fungsi n'rmal tulang belakang. Meskipun penuaan

    adalah penyebab utama% l'kasi dan tingkat degenerasi merupakan individual. Pr'ses

    degeneratif dapat mengenai daerah !ervi!al% th'ra!al% danBatau lumbal dari tulang belakang

    mempengaruhi diskus intervertebralis dan fa!et 2'ints.

    4A3;A? DAN5 T3;*3NA

    4iskus Intervertebralis

    *etika 'rang menua perubahan bi'kimiai tertentu ter2adi mempengaruhi 2aringan diseluruh

    tubuh. Pada tulang belakang% struktur dari diskus intervertebralis #anulus fibr'sus% lamellae%nu!leus pulp'sus$ mungkin mengk'mpr'mikannya. Anulus fibr'sus tersusun atas 07 atau

    lebih pita yang k'nsentris dari serabut !'llagen yang dinamakan lamellae. Nu!leus pulp'sus

    iadalah suatu bahan seperti gel didalam diskus intervertebralis yang dibungkus 'leh anulus

    fibr'sus. Serabut k'lagen membentuk nu!leus bersama dengan air% dan pr'te'gly!ans.

    3fek degeneratif dari penuaan dapat melemahkan struktur dari anulus fibr'sus menyebabkan

    [bantalan[ melebar atau r'bek. Isi !airan didalam nu!leus menurun sesuai dengan usia

    mempengaruhi kemampuannya untuk melaan efek k'mpresi #kualitas peredam getaran$.

    Perubahan struktural karena degenerasi dapat mengurangi ketinggian diskus dan

    meningkatkan resik' herniasi diskus.

    >a!et ='ints #Xygap'physeal ='ints$

    Sendi fa!et disebut 2uga dengan ygap'physeal 2'ints. Masing+masing k'rpus vertebrae

    memiliki empat sendi yang beker2a seperti engsel. Ini adalah persendian tulang belakang

    yang dapat menyebabkan ekstensi% fleksi% dan r'tasi. Seperti sendi lainnya% permukaan sendi

    dari tulang memiliki lapisan yang tersusun dari kartilag'. *artilag' adalah 2enis 2aringan

    k'nektif tertentu yang menyediakan permukaan geseran rendah gesekan yang dilubrikasi

    sendiri. 4egenerasi >a!et 2'int degenerasi menyebabkan hilangnya kartilag' dan

    pembentukan 'ste'fit. Perubahan ini dapat menyebabkan hypertr'phy atau 'ste'arthritis%

    dikenal 2uga sebagai degenerative 2'int disease.

    Tulang dan ,igamen

    Oste'fit dapat terbentuk berdekatan dengan lempeng pertumbuhan tulang% yang dapat

    mengurangi aliran darah ke vertebra. ,ebih 2auh lagi% akhir lempeng dapat kaku+kakuG suatu

    penebalanBpengerasan tulang dibaah lempeng pertumbuhan.

    ,igamen adalah pita dari 2aringan ikat yang menghubungkan struktur tulang belakang

    #vertebrae$ dan melindungi terhadap muntahan yang tiak mau rangkai lemah #hyperekstensi$.

    Namun demikian% perubahan degeneratif dapat menyebabkan ligamen kehilangan

    kekuatannya. ,igamentum flavum #yprimary spinal$ dapat menebah dan memburu.

    Tulang servikal

    http://hsilkma.blogspot.com/2008/02/ankylosing-spondylosis.htmlhttp://hsilkma.blogspot.com/2008/02/ankylosing-spondylosis.html
  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    40/67

    *'mpleksitas anat'mi ini dan pergerakannya yang luas membuat segmen bagian ini rentan

    terhadap gangguan yang berkaitan dengan dengan perubahan degeneratif. Nyeri leher akibat

    sp'ndyl'sis sering ter2adi. Nyeri dapat men2alar kebahu atau ke lengan kanan. *etika suatu

    'ste'fit menyebabkan k'mpresi akar saraf% kelemahan tangan mungkin tidak disadari. Pada

    kasus yang 2arang% 'ste'fit pada dada% dapat menyebabkan kesulitan menelan #dysphagia$.

    -ertebrae t'rakalis

    Nyeri yang berkaitan dengan penyakit degeneratif seringkali dipi!u 'leh fleksi kedepan dan

    hiperekstensi. Pada diskus vertebrae t'rakalis nyeri dapat disebabkan 'leh fleksi + fa!et pain

    dengan hiperekstensi.

    -ertebrae lumbalis

    Sp'ndyl'sis seringkai mempengaruhi vertebrae lumbalis pada 'rang diatas usia )7 tahun.

    Nyeri dan kekakuan badan diper2alanan merupakan keluhan utama. iasanya mengenai lebih

    dari 1 vertebrae.

    -ertebrae lumbalis men'pang sebagian besar berat badan. Oleh karenanya% ketika tuntutan

    luar biasa integritas s'sial% ge2ala termasuk nyeri mungkin disertai dengan 2alan+2alan.

    5erakan merangsang serabut rakyat nyeri pada anulus fibr'sus dan fa!et 2'ints. 4uduk dalam

    aktu yang masih sedikit dan ge2ala lainnya karena tekanannya pada vertebrae lumbalis.

    Pergerakan berulang seperti mengangkat dan membungkuk #!th persalinan$ dapat

    meningkatkan nyeri

    4iagn'sis

    Pemeriksaan >isikPemeriksaan fisik menyeluruh mengungkapkan banyak tentang kesehatan dan keadaan umum

    pasien. Pemeriksaan termasuk ulasan terhadap riayat medis dan keluarga pasien.

    Pemeriksaan lab'rat'rium seperti hitung darah lengkap dan urinalisa seringkali dilakukan.

    Pemeriksaan fisik antara lain/

    Palpasi untuk menentukan kelainan tulang belakang% daerah yang nyeri tekan% dan spasme

    't't.

    ;ange 'f M'ti'n% mengukur tingkatan sampai se2auh mana pasien dapat melakukan gerakan

    fleksi% ekstensi% miring ke lateral% dan r'tasi tulang belakang.

    Pemeriksaan neur'l'gis

    Pemeriksaaan neur'l'gis memeriksa ge2ala+ge2ala pasien termasuk nyeri% kebas% paresthesias%

    sensasi dan m't'ris% spasme 't't% kelemahan% dan gangguan perut dan kandung kemih.

    Perhatian khusus terutama pada ekstremitas. Pemeriksaan CT S!an atau M;I mungkin

    diperlukan 2ika terdpat bukti disfungsi neur'l'gis.

    Pen!itraan

    ;adi'grafi #K+rays$ dapat memperlihatkan berkurangnya tebal diskus vertebral is dan adanya

    'ste'fit% namun tidak se2elas CT S!an atau M;I.

    CT S!an dapat digunakan untukmengungkap adanya perubahan tulang yang berhubungan

    dengan sp'ndyl'sis. Pada M;I mampu memperlihatkan kelainan diskus% ligamen% dan

    nervus.

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    41/67

    P3NATA,A*SANAAN

    Peng'batan k'nservatif berhasil dalam "(8 dari seluruh aktu. eberapa pasien mungkin

    menyangka karena k'ndisi mereka diberi nama degeneratif mereka akan berakhir di kursi

    r'da suatu aktu nanti. Ini sebetulnya 2arang ter2adi. anyak kasus dimanan nyeri dan ge2ala

    lainnya dapat di'bati dengan berhasil tanpa memerlukan pembedahan.Selama fase akut% 'bat anti inflamasi% analgesik% dan pelemah 't't dapat diberikan untuk

    2angka aktu yang pendek. 4aerah yang terkena mungkin diim'bilisasi. Penyangga servikal

    lunak dapat digunakan untuk membatasi pergerakan dan mengurangi nyeri. Orth'tik lumbal

    mungkin mengurangi keluaran lumbal dengan menstabilisasi vertebrae lumbalis. >isi'terapi%

    terapi panas% perangsangan listrik% dan m'dalitas lainnya dapat digabungkan untuk

    meren!anakan pengendalian spasme 't't dan nyeri.

    Pembedahan

    Terkadang pembedahan diperlukan dalam peng'batan sp'ndyl'sis atau spinal 'ste'arthritis.

    ?al ini biasanya dilakukan 2ika peng'batan k'nservatif telah gagal.

    =ika terdapat defisit neur'il'gis% pr'sedur pembedahan tertentu dapat dipertimbangkan.

    Namun demikian% sebelum merek'mendasikan pembedahan% perlu diperhatikan usia pasien%

    gaya hidup% peker2aan% dan 2umlah keterlibatan vertebrae.

    P3M6,I?AN

    An2uran bagi pasien /

    Minum 'bat sesuai resep. ,ap'rkan segera 2ika ter2adi efek samping.

    ,akukan pr'gram latihan dirumah yang biasanya diberikan 'leh ahli fisi'terapi.

    ?indari mengangkat benda yang berat dan segala aktivitas yang memperberat nyeri atau

    ge2ala lainnya. 6sahakan berat badan mendekati ideal.

    erhenti mer'k'k.

    4A>TA; P6STA*A

    1. http/BB.emedi!ine.!'mBneur'Bt'pi!(0).htm

    &. http/BB.emedi!ine.!'mBmedBt'pi!&

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    42/67

    >raktur ini menyebabkan sakit punggung yang merupakan ge2ala 'ste'p'r'sis yang paling

    sering di2umpai. 5e2ala yang mungkin ter2adi paling aal adalah nyeri akut pada bagian

    tengah sampai bagian baah vertebra t'raksika selama aktifitas harian rutin.

    >'!us pada peraatan fraktur k'mpresi akut ini adalah mengurangi ge2ala sesegera mungkin

    dengan bedrestpada p'sisi apapun untuk memberikan kenyamanan maksimum pada klien.

    ;elaksan untuk 't't seperti panas dan analgesi! 2uga dapat digunakan bila ada indikasi%

    karena penggunaan relaksan 't't 2angka pendek dalam 2umlah sedikit dapat mengurangi

    spasme 't't yang sering menyertai fraktur+fraktur seperti ini.

    Setelah nyeri berkurang% segerakan klien untuk men!'ba bangun dari tempat tidur se!ara

    perlahan dan dengan dibantu 'leh peraat. ,atihan dengan bantuan ini diharapkan dapat

    memperbaiki def'rmitas p'stural dan dapat meningkatkan t'nus 't't. Selain itu klien 2uga

    harus dia2arkan tentang !ara men!egah ketegangan punggung dengan menghindari gerakan

    berputar atau pergerakan yang kuat atau membungkuk se!ara mendadak. Tindakan yang

    berhubungan dengan !ara mengangkat dan membaa barang+barang 2uga perlu di2elaskan.

    Penatalaksanaan

    Peraat harus measpadai fakt'r+fakt'r pra'perasi dan pas!a'perasi yang 2ika tidak dikenali

    dapat men2adi fakt'r penentu yang berdampak kurang baik terhadap klien.

    Pra'perasi

    Peraat harus menga2arkan klien untuk melatih kaki yang tidak mengalami !idera dan kedua

    lengannya. Selain itu sebelum dilakukan 'perasi klien harus dia2rakna menggunakan trapeze

    yang dipasangkan di atas tempat tidur dan di sisi pengaman tempa tidur yang berfungsi untuk

    membantunya dalam mengubah p'sisi% klien 2uga perlu mempraktikan bagaimana !ara

    bangun dari tempat tidur dan pindah ke kursi.

    Pas!a'perasi

    Peraat memantau tanda vital serta memantau asupan dan keluaran !airan% mengaasi

    aktivitas pernapasan% seperti napas dalam dan batuk% memberikan peng'batan untuk

    menghilangkan rasa nyeri% dan meng'bservasi balutan luka terhadap tanda+tanda infeksi dan

    perdarahan. Sesudah dan sebelum reduksi fraktur% akan selalu ada resik' mengalami

    gangguan sirkulasi% sensasi% dan gerakan. Tungkai klien tetap diangkat untuk menghindari

    edema. antal pasir dapat sangat membantu untuk mempertahankan agar tungkai tidak

    mengalami r'tasi eksterna. 6ntuk menurunkan kebutuhan akan penggunaan nark'tika dapat

    menggunakan trans!utaneus ele!tri!al nerve stimulat'r #T3NS$.

  • 7/25/2019 Penatalaksanaan Trauma Spinal dan Cedera Cervikal.docx

    43/67

    6ntuk men!egah disl'kasi pr'sthesis% peraat harus senantiasa menggunakan bantal

    diantara tungkai klien ketika mengganti p'sisi% pertahankan bidai abdu!t'r tungkai pada klien

    ke!uali pada saat mandi% hindari mengganti p'sisi klien ke sisi yang mengalami fraktur.

    Menahan bendaBbeban yang berat pada ekstremitas yang terkena fraktur tidak dapat diiinkan

    ke!uali telah mendapatkan hasil dari bagian radi'l'gi yang menyatakan adanya tanda+tandapenyembuhan yang adekuat% umumnya pada aktu sampai ( bulan.

    ;eferensi/

    Stanley% M. dan Patri!ia% 5. .% #&77&$. Gerontological Nursing: A health Promotion/Protection

    Approach, 2nd ed.Philadelphia/ >.A. 4avis C'mpany

    ?'lbr''k% T,/ Spe!ifi! mus!ul'skeletal !'nditi'ns. In ?'lbr''k% T,% et al #eds$/ The >reuen!y 'f

    O!!urren!e% Impa!t and !'st 'f Sele!ted Mus!ul's!eletal C'nditi'ns in the 6nited States.

    Ameri!an A!ademy 'f Orth'pedi! Surge'ns% Chi!ag'% 1raktur *'mpresi -ertebrata

    >raktur ini menyebabkan sakit punggung yang merupakan ge2ala 'ste'p'r'sis yang paling

    sering di2umpai. 5e2ala yang mungkin ter2adi paling aal adalah nyeri akut pada bagian

    tengah sampai bagian baah vertebra t'raksika selama aktifitas harian rutin.

    >'!us pada peraatan fraktur k'mpresi akut ini adalah mengurangi ge2ala sesegera mungkin

    dengan bedrestpada p'sisi apapun untuk memberikan kenyamanan maksimum pada klien.

    ;elaksan untuk 't't seperti panas dan analgesi! 2uga dapat digunakan bila ada indikasi%

    karena penggunaan relaksan 't't 2an