spinal metastase

15
BAB I PENDAHULUAN Spinal metastasis sering terjadi pada pasien dengan kanker sistemik. Spine / tulang belakang adalah tempat ketiga tersering sel kanker bermetastasis setelah paru dan hati. Sekitar 60-70 % pasien dengan kanker sistemik akan mengalami metastase ke tulang belakang dimana hanya 10 % dari kejadian tersebut yang menimbulkan gejala. 94-98% pasien akan mengalami keterlibatan epidural. Penyebaran secara intradular ekstramedullary dan intramedullary dari kanker sistemik sangat jarang; hanya sekitar 5-6 %. 1 Penyakit metastase ke nuraxis selain bagian parenkim dari otak dan susunan tulang belakang jarang terjadi. Angka kejadian sel kanker menginvasi leptomeningens sekitar 8-13%. 1 KKS NEUROLOGI RSU Dr. PIRNGADI MEDAN 1

Upload: mike-dwitasari

Post on 12-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

spinal metastase

TRANSCRIPT

Page 1: Spinal Metastase

BAB I

PENDAHULUAN

Spinal metastasis sering terjadi pada pasien dengan kanker sistemik. Spine / tulang

belakang adalah tempat ketiga tersering sel kanker bermetastasis setelah paru dan hati.

Sekitar 60-70 % pasien dengan kanker sistemik akan mengalami metastase ke tulang

belakang dimana hanya 10 % dari kejadian tersebut yang menimbulkan gejala. 94-98%

pasien akan mengalami keterlibatan epidural. Penyebaran secara intradular ekstramedullary

dan intramedullary dari kanker sistemik sangat jarang; hanya sekitar 5-6 %. 1

Penyakit metastase ke nuraxis selain bagian parenkim dari otak dan susunan tulang

belakang jarang terjadi. Angka kejadian sel kanker menginvasi leptomeningens sekitar 8-

13%.1

KKS NEUROLOGI RSU Dr. PIRNGADI MEDAN 1

Page 2: Spinal Metastase

BAB II

PEMBAHASAN

Defenisi

Spinal metastase adalah penyebaran / metastase tumor primer ke tulang belakang. Tulang

belakang adalah tempat tersering untuk peyakit yang melibatkan metastase. 1

Epidemiologi

Frekwensi

Sekitar 30-70 % pasien dengan tumor primer mempunya penyakit metastase pada autopsi.

Metastase ke tulang belakang lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita; pada umur 40-

65 % lebih sering dibandingkan golongan umur lainnya. 1

Angka kematian / kesakitan

-Angka kehidupan pada pasien dengan penyakit spinal metastase tulang belakang adalah 10

bulan.

-Angka kesakitan dari penyakit metastase tulang belakang sangat penting, terutama pada

pasien dengan paralisis atau keterlibatan usus dan kandung kemih. Keterlibatan paralisis ,

usus dan kandung kemih sangat menurunkan kualitas hidup dari pasien dengan kanker dan

menambahan penderitaan pada kehidupan pasien. Kompresi pada saraf tulang belakang

terlihat pada pasien yang akan memasuki tahap terminal. Angka kehidupan pada stadium

tersebut adalah 3 bulan. 1

Penyebaran primer dari spinal metastase :

- Paru-paru 19%

- Mammae 10%

- Melanoma 2%

- Ginjal 25 %

- Thyroid 8 %

- Liver 2 %

- Sarcoma 8%

- Saluran pencernaan 7%

- Saluran kemih 7%

KKS NEUROLOGI RSU Dr. PIRNGADI MEDAN 2

Page 3: Spinal Metastase

- Tidak diketahui 12% 1,2

-

Lokasi-lokasi anatomi dari tumor primer. 2

Presentase Klinis

Sekitar 2 % dari pasien yang menunjukkan gejala simptomatik spinal metastase tidak

mempunya riwayat penyakit sistemik. Sekitar 90 % dari pasien dengan keterlibatan tulang

dan gejala nyeri pinggang diikuti oleh nyeri radikuler. Sekitar 50 % dari pasien ini

mempunya disfungsi sensorik dan motorik dan lebih dari 50 % pasien mempunya disfungsi

usus dan kandung kemih. Sekitar 5-10 % pasien dengan kanker yang menunjukkan kompresi

saraf tulang belakang menunjukkan symptom / gejala lebih awal. Pada pasien denga

kompresi saraf tulang belakang , 50 persen pada pasien tanpa rawat jalan pada diagnosis dan

15 % dari pasien tersebut menderita symptom paraplegic. 1

Sakit pada tulang belakang pada malam hari pada pasien dengan penyakit kanker sistemik

merupakan symptom yang mengancam . Kenyataanya, symptom tersebutlah yang muncul

pada pasien dengan penyakit metastase ke tulang belakang. 1

KKS NEUROLOGI RSU Dr. PIRNGADI MEDAN 3

Page 4: Spinal Metastase

Gejala dan Tanda

Metastase ke tulang belakang menghasilakan gejala klinik yang khas. Secara khas rasa sakit

di punggung atau leher bagian belakang diikuti kelemahan, kehilangan sensasi sendorik dan

disfungsi dari spinchter. Nyeri pada punggung dan nyeri pada leher adalah gejala yang paling

awal dan gejala yang paling menonjol dari 80 % pasien. Palpasi atau perkusi dari tulang

belakang bagian posterior pada lokasi yang terkena akan merangsang rasa sakit. Rasa sakit

radikuler yang terdistribusi mengindikasikan iritasi dari segmen tulang belakang dan

merupakan symptom yang paling sering pada pasien dengan metastase pada lumbal. 3

Beberapa pasien dapat menunjukkan gejala kuardriplegia / paraplegia, tetapi beberapa

dari pasien dapat menunjukkan gejala deficit neurological yang sukar dimengerti, tetapi dapat

diukur dengan skor American Spinal Injury Association (ASAI) dan skor frankel. 4

Patofisiologi

Penyebaran dari tumor primer biasa terjadi melalui rute arterial. Invasi langsung melalui

foramina invertebralis dapat terjadi. Selain efek dari massa yang terjadi, massa epidural juga

dapat menyebabkan distorsi dari saraf tulang belakang yang menyebabkan dimielinasi atau

penghancuran axonal. Reaksi kompensasi dari pembuluh darah, pembuluh darah akan

memproduksi kongesti vena dan edema vasogenik dari saraf di sumsum tulang belakang yang

neyebabkan infark vena dan perdarahan. Sekitar 70 % dari lesi simptomatik ditemukan di

region thoracic tulang belakang pada tingkat T4-T7. Sisanya 20 % ditemukan di regio

lumbalis dan 10 % ditemukan di tulang belakang regio cervical. Lebih dari 50 % pasien

dengan spinal metastase mempunya beberapa tingakt keterlibatan. Metastase ke intramural

dan intramedular tidak begitu sering dibandingkan di tulang belakan dan di ruang epidural.

Keterlibatan epidural terjadi pada 10 % kasus yang biasanya terjadi pada lymphoma dan

karsinoma sel renal. Beberapa dari lesi tersebut terlokalisir di porsi anterior vertebra (60%).

Sekitar 30 % kasus, lesi menginfiltrasi pedikel / lamina. 1

KKS NEUROLOGI RSU Dr. PIRNGADI MEDAN 4

Page 5: Spinal Metastase

Pembedahan

Pembedahan tulang dengan metastase vertebral diindikasikan pada pasien dengan:

KKS NEUROLOGI RSU Dr. PIRNGADI MEDAN 5

Page 6: Spinal Metastase

- Kegagalan dari terapi radiasi

- Paraplegia yang memburuk dengan cepat

- Diagnostik yang tidak jelas dari lesi tulang belakang.

- Perburukan neurological dari elemen neuron yang disebabkan oleh tumor epidural dan

fragmen tulang.

- Rasa sakit yang sulit ditanggulangi disebabkan oleh masalah di tulang belakang.

- Ketidak stabilan tulang belakang yang berakhir kepada rasa sakit dan kompresi saraf. 6,7

Prognosa

Pada tahun 2001, Tomita mengungkapkan hasil dari penemuannya tentang prognosis pasien

spinal metastase menggunakan system scoring dengan 3 faktor prognosa.

1. Tingkat dari malignansi (pertumbuhan lambat 1 poin, pertumbuhan sedang 2 poin,

pertumbuhan cepat 4 poin)

2. Metastase ke visceral (tidak terdapat metastase 0 poin, bisa disembuhkan 2 poin,

tidak dapat disembuhkan 4 poin)

3. Penyebaran ke tulang (tersendiri atau terisolasi 1 poin, multiple 2 poin)

Skor prognosa berada diantara 2 sampai 10. 5

Tabel Tomita skor prognostic preoperative 4

KKS NEUROLOGI RSU Dr. PIRNGADI MEDAN 6

Page 7: Spinal Metastase

Sistem scoring lainnya diusulkan oleh Tokuhasi. Sistem scoring yang ditemukan berupa

system scoring pre-operatif yang terdiri dari 6 variabel untuk mengevaluasi harapan hidup

dari pasien. Penangan bedah agresif dianjurkan untuk pasien dengan skor lebih dari 9 dan

pembedahan paliatif dianjurkan untuk pasien dengan skor kurang dari 5.

Tabel prognostic scoring system tokuhashi 5

Hecht menjelaskan strategi pembedahan berdasarkan harapan hidup dan tingkat pembedahan

menggunakan skor Tomita dan skor Takuhashi.

KKS NEUROLOGI RSU Dr. PIRNGADI MEDAN 7

Page 8: Spinal Metastase

Strategi pembedahan berdasarkan tabel scoring Tomita dan tokuhashi 5

Differential diagnosa

- Malformasi dari Arteriovenosus

- Aseptik Meningitis

- Spondilitis cervical

- Inflamasi kronik yang disertai demyelinasi poliradicular neuropathy.

- Meningitis Haemofilus

- HIV-1 yang berhubungan dengan komplikasi neuromuscular.

- HIV-1 yang berhubungan dengan poliradiculopathy progresif

- Leptomeningeal carcinomatosis

- Meningitis Meningococcal

- Penyakit metastase ke otak

- Neurosarcoidosis

- Neurosifilis

- Paraneoplastik ensefalomielitis

- Meningitis Staphylococcal

- Myeloneuropathies Tropical

KKS NEUROLOGI RSU Dr. PIRNGADI MEDAN 8

Page 9: Spinal Metastase

- Viral ensefalitis

- Viral meningitis 1

KKS NEUROLOGI RSU Dr. PIRNGADI MEDAN 9

Page 10: Spinal Metastase

BAB III

KESIMPULAN

Perbaikan terapi kanker dapat menurunkan insidensi dari penyakit spinal metastasis.

Prognosis pasien tetap dapat dijaga dengan diagnose dan managemen bedah yang baik

dikombinasikan dengan radiologi onkologi yang mempunya potensial yang baik untuk

memperbaiki kulaitas dari kehidupan pasien dan memperpanjang angka harapan hidup pada

pasien dengan spinal metastase. Studi-studi terbaru memberikan keuntungan untuk perbaikan

managemen penyakit spinal metastase yang lebih baik dari sebelumnya.

KKS NEUROLOGI RSU Dr. PIRNGADI MEDAN 10

Page 11: Spinal Metastase

DAFTAR PUSTAKA

1. Tse V. 2012. Spinal Metastasis. <http://emedicine.medscape.com/article/1157987-

overview> (accesed on 11 May 2012)

2. Gasbarrini A, Cappucio M, Bandierg S, et all. 2004. Spinal metastase : treatment

evaluation algorithm. <www.europeanreview.org/pdf/145.pdf> (accesed on 11 May

2012)

3. Perrin RG, Laperriere NJ, Loblaw DA, et all. 2002. Spinal Axis Metastases.

<http://soc-neuro-onc.org/levin/Levin_ch14_p341-361.pdf> (accesed on 11 May

2012)

4. Rose PS, Buchowski JM. 2011. Metastatic Disease in the Thoracic and Lumbar Spine

: Evaluation and Management. <www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21205766> (accesed

on 11 May 2012)

5. Costachescu B, Popescu CE. 2010. Modern Management in Vertebral Metastasis.<

www.roneurosurgery.eu/atdoc/7CostachescuBModernManagement.pdf> (accesed on

11 May 2012)

6. Halpin RJ, Bendok BR, Liu JC. 2004. Minimal Invasive Treatment for Spinal

Metastases : Vertebroplasty, Kyphoplasty and Radiofrequency Ablating.

<www.supportiveoncology.net/jso/journal/articles/0204339.pdf> (accesed on 11 May

2012)

7. Babu ML, Gupta R, Kumar A, et all. 2004. Spinal Intradural Metastasis.

<http://www.jkscience.org/archive/volume6/spinal1.pdf> (accesed on 11 May 2012)

KKS NEUROLOGI RSU Dr. PIRNGADI MEDAN 11