penatalaksanaan cedera kepala ... · web viewpendahuluan cedera kepala 50 % dari kematian karena...

24
HEAD TRAUMA 1.PENDAHULUAN CEDERA KEPALA 50 % dari kematian karena trauma berhubungan dengan trauma kepala, dan lebih dari 60 % kematian trauma kendaraan bermotor akibat injury pada kepala. Untuk menyangka sebuah injury kepala nilailah dengan seksama keadaan kerusakan benda / barang yang dibentur kepala korban atau kerusakan kendaraan yang berhungan dengan korban. Gerakan yang terjadi pada trauma kepala : Kepala yang menabrak benda diam sering mnyebabkan injury otak dan tengkorak yang multiple. Bagian kepala yang membentur langsung benda diam akan mengalami kemungkinan fraktur tulang dan otak di balik tulang itu mengalami memar ( contusio ) Bagian yang berlawanan dengan benturan langsung bisa mengalami perdarahan akibat dari peregangan jaringan di tempat itu ATLS doc. Head Trauma 1

Upload: dangnguyet

Post on 02-May-2018

223 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA ... · Web viewPENDAHULUAN CEDERA KEPALA 50 % dari kematian karena trauma berhubungan dengan trauma kepala, dan lebih dari 60 % kematian trauma kendaraan

HEAD TRAUMA

1. PENDAHULUANCEDERA KEPALA

50 % dari kematian karena trauma berhubungan dengan trauma kepala, dan lebih dari 60 % kematian trauma kendaraan bermotor akibat injury pada kepala.Untuk menyangka sebuah injury kepala nilailah dengan seksama keadaan kerusakan benda / barang yang dibentur kepala korban atau kerusakan kendaraan yang berhungan dengan korban.Gerakan yang terjadi pada trauma kepala : Kepala yang menabrak benda diam sering mnyebabkan injury

otak dan tengkorak yang multiple. Bagian kepala yang membentur langsung benda diam akan

mengalami kemungkinan fraktur tulang dan otak di balik tulang itu mengalami memar ( contusio )

Bagian yang berlawanan dengan benturan langsung bisa mengalami perdarahan akibat dari peregangan jaringan di tempat itu

Pukulan atau benda bergerak terhadap kepala yang sedang diam, akan menyebabkan fractur pada daerah yang terpukul ( terimpak ), jika fragment tulang berlanjut menekan otak maka kontusio atau bahkan laserasi otak dapat terjadi

ATLS doc. Head Trauma 1

Page 2: PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA ... · Web viewPENDAHULUAN CEDERA KEPALA 50 % dari kematian karena trauma berhubungan dengan trauma kepala, dan lebih dari 60 % kematian trauma kendaraan

II. ANATOMI DAN FISIOLOGI KEPALA :A. Kulit Kepala ( Scalp ) mempunyai 5 lapisan :

1. Kulit2. Jaringan sub cutis3. Galea aponeurotika4. Jaringan penunjang longgar ( loose areolar tissue )5. Periosteum dari pericranium

Loose areolar tissue yang memisahkan antara galea dengan pericranium adalah tempat :a.Untuk terjadinya hematom subgalealb. Flap luas dan “ scalping “ injury

Kulit kepala ini bisa nmengalami perdarahan banyak, tetapi mudah diatasi hanya dengan menekan sebentar saja daerah yang berdarah dan perdarahan akan berhenti.Pada anak, laserasi kulit kepala berakibat kehilangan darah masif.

B. Tulang Tengkorak ( Cranium )Terdiri dari : a. Calvarium, tipis pada regiotemporalisb. Basis Kranii

Rongga tengkorak dasar di bagi 3 fosa : 1.Fosa anterior, tempat lobus frontalis2.Fosa Media, Tempat lobus temporalis3.Fosa posterior, ruang bagi batang otak bawah dan

cerebelumTulang tengkorak yang tipis adalah daerah temporal, bagian dasar tengkorak tidak rata dan tidak teratur sehingga memudahkan memar atau laserasi otak manakala otak bergerak tidak bersamaan dengan tengkorak seperti pada benturan atau truma.

C. Meningen ( selaput yang menutupi seluruh otak )Antara tl. Kepala dan otak terdapat 3 lapisan meningeal :1. Dura mater, jaringan fibrous kuat, tebal dan kaku

merupakan jaringan ikat.Spasi epidural terletak antara tulang tengkorak dengan duramater, dispasi ini terdapat arteri meningeal, apabila

ATLS doc. Head Trauma 2

Page 3: PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA ... · Web viewPENDAHULUAN CEDERA KEPALA 50 % dari kematian karena trauma berhubungan dengan trauma kepala, dan lebih dari 60 % kematian trauma kendaraan

terjadi perlukaan didaerah ini dapat menyebabkan perdarahan epidural.

2. Arachnoid membrane, tipis transparan menyerupai sarang laba-labaDibawah membrane ini terdapat spasi yang disebut sub-arachnoid space, dimana terdapat cairan otak ( Cerebro Spinal Fluid ) dan vena meningeal. Cedera di spasi ini akan menyebabkan hematom subdural.

3. Pia mater, melekat erat pada permukaan kortex otak (lapisan yang membungkus otak)

D.OtakMenempati 80 % rongga tengkorak terdiri dari tiga bagian :1. Cerebrum (otak besar), berfungsi untuk intelektual, alat

sensor dan kontrol fungsi motorik2. Cerebellum (otak kecil), merupaka pusat koordinasi gerak

dan keseimbangan3. Batang otak (brain stem), adalah tempat fusat kesadaran,

pusat pernafasan dan pusat kontrol listrik jantungDari batang otak ini keluar syaraf-syaraf kranial, syaraf yang penting untuk pasien trauma kepala adalah syaraf kranial III (Nervus occulomotor) yang mengontrol constriksi pupil. Apabila terjadi gangguan pada N III menyebabkan pupil bereaksi lambat terhadap cahaya atau sama sekali tidak bereaksi dan dalam keadaan dilatasi.

E. Cairan srebro spinal ( Cereobro spinal fluid)Dihasilkan oleh pleksus kloroideus dengan kecepatan produksi sebanyak 30 cc/jam Fungsi cairan ini sebagai shock absorber antara otak dengan tengkora. Adanya darah dalam CSS dapt menyumbat granulasio arakhnoid sehingga mengganggu penyerapan CSS dan menyebabkan kenaikan tekanan intra kranial (hidrosefalus komunikans)

F. TentoriumBagian dura yang menutup cerebellum

ATLS doc. Head Trauma 3

Page 4: PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA ... · Web viewPENDAHULUAN CEDERA KEPALA 50 % dari kematian karena trauma berhubungan dengan trauma kepala, dan lebih dari 60 % kematian trauma kendaraan

Bagian tengah tentorium ini berlubang, tempat lewatnya batang otak dari otak besar ke arah medulla spinalis, lubang ini di sebut INCISURA.

III. FISIOLOGI A. Tekanan Intrakranial

Kenaikan TIK sering merupakan indikasi adanya masalah serius dalam otak.TIK normal pada waktu istirahat : 10 mmHg (136 mm H2O)Tik tidak normal : > 20 mm HgTIK kenaikan berat : > 40 mm HgSemakin tinggi TIK setelah cedera kepala, semakin buruk prognosisnya.

B. Dokrin Monro-KellieSuatu konsep sederhana yang menerangkan pengertian TIK. Dimana volume intrakranial selalu konstan, karena rongga kranium pada dasarnya rongga yang tidak mungkin mekar.

C. Tekanan Perfusi Otak (TPO)TPO adalah indikator yang sama pentingnya dengan TIK.Formula TPO = TAR – TIKMempertahankan TPO adalah prioritas yang sangat penting dalam penetalaksanaan penderita cedera kepala berat

D.Aliran Darah ke Otak (ADO)ADO normal ke dalam otak kira-kira 50 mL/gr jaringan otak per menitADO 20 – 25 ml/100 gr/mt aktifitas EEG akan hilangADO 5 ml/100 gr/mt sel-sel otak mengalami kematian dan terjadi kerusakan yang menetap

IV. KLASIFIAKSICedera kepala diklasifikasikan dalam 3 deskripsi :

A. Mekanisme CederaMekanisme cedera kepala dibagi :

a. Cedera kepala tumpul, berkaitan dengan kecelakaan mobil-motor, jatuh atau pukulana benda tumpul

b. Cedera kepala tembus, disebabkan oleh peluru atau tusukan

ATLS doc. Head Trauma 4

Page 5: PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA ... · Web viewPENDAHULUAN CEDERA KEPALA 50 % dari kematian karena trauma berhubungan dengan trauma kepala, dan lebih dari 60 % kematian trauma kendaraan

Adanya penetrasi selaput dura menentukan suatu cedera tembus atau cedera tumpul.

B. Beratnya CederaGCS (Glasgow Coma Scale), untuk menilai secara kuantitatif kelainan neurologis dan dipakai secara umum dalam deskripsi beratnya cedera kepala. Dan digunakan juga untuk menilai tingkat kesadaran penderita akibat penyebab lain.

C. Morfologis CederaSecara morfologis cedera kepala dapat dibagi :1. Fraktur Kranium

Dapat terjadi pada atap atau dasar tengkorak, dapat berbentuk garis atau bintang dan dapat pula terbuka dan tertutupFraktur kranium terbuka atau komplikata mengakibatkan adanya hubungan antara laserasi kulit kepala dan permukaan otak karena robeknya selaput dura

2. Lesi IntrakranialLesi intarkranial diklasifikasikan dalam :a. Perdarahan Epidural

Hematom Epidural terletak diluar dura tetapi di dalam rongga tengkorak dan cirinya menyerupai lensa cembung, sering terletak di area temporal atau tempral-parietal yang disebabkan oleh robeknya arteri meningeal mengakibatkan retaknya tulang tengkorak. Gumpalan darah dapat berasal dari arteri atau vena.Perdarahan epidural jarang terjadi, namun harus memerlukan tindakan diagnosis maupun operatif yang cepat. Pertolongan secara dini prognosisnya sangat baik, karena kerusakan langsung akibat penekanan gumpalan darah pada jaringan otak tidak berlangsung lama.Sering menunjukan adanya  Interval Lucid, dimana penderita yang semula mampu berbicara lalu tiba-tiba meninggal (talk and die) 

b. Perdarahan SubduralPerdarahan subdural lebih sering daripada perdarahan epidural

ATLS doc. Head Trauma 5

Page 6: PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA ... · Web viewPENDAHULUAN CEDERA KEPALA 50 % dari kematian karena trauma berhubungan dengan trauma kepala, dan lebih dari 60 % kematian trauma kendaraan

Perdarahan subdural biasanya menutupi seluruh permukaan hemisfer otak dan kerusakan otak dibawahnya lebih berat dan prognosisnya lebih buruk. Angka kematian lebih tinggiPembedahan yang cepat dan penatalaksanaan medikamentosa yang agresif akan menurunkan angka kematian Perdarahan sering terjadi akibat robeknya vena-vena yang terletak antara korteks cerebri dan ninus venous tempat vena bermuara, atau dapat juga terjadi akibat laserasi pembuluh arteri pada permukaan otak

c. Kontusio dan Perdrahan Intracerebrald. Cedera Difus

V. PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA

I. CEDERA KEPALA RINGAN (GCS = 14 – 15 ) Idealnya semua penderita cedera kepala diperiksa dengan

CT scan, terutama bila dijumpai adanya kehilangan kesadaran yang cukup bermakna, amnesia atau sakit kepala hebat.3 % penderita CK. Ringan ditemukan fraktur tengkorak

Klinis :a. Keadaan penderita sadarb. Mengalami amnesia yang berhubungna dengan cedera

yang dialaminyac. Dapat disertai dengan hilangnya kesadaran yang

singkat Pembuktian kehilangan kesadaran sulit apabila penderita dibawah pengaruh obat-obatan / alkohol.

d. Sebagain besar penderita pulih sempurna, mungkin ada gejala sisa ringan

Fractur tengkorak sering tidak tampak pada foto ronsen kepala, namun indikasi adanya fractur dasar tengkorak meliputi :a. Ekimosis periorbitalb. Rhinorea c. Otorea d. Hemotimpani

ATLS doc. Head Trauma 6

Page 7: PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA ... · Web viewPENDAHULUAN CEDERA KEPALA 50 % dari kematian karena trauma berhubungan dengan trauma kepala, dan lebih dari 60 % kematian trauma kendaraan

e. Battle’s sign Penilaian terhadap Foto ronsen meliputi :

a. Fractur linear/depresib. Posisi kelenjar pineal yang biasanya digaris tengah c. Batas udara – air pada sinus-sinus d. Pneumosefaluse. Fractur tulang wajahf. Benda asing

Pemeriksaan laboratorium :a. Darah rutin tidak perlub. Kadar alkohol dalam darah, zat toksik dalam urine

untuk diagnostik / medikolagel Therapy :

a. Obat anti nyeri non narkotikb. Toksoid pada luka terbuka

Penderita dapat diobservasi selama 12 – 24 jam di Rumah Sakit

II. CEDERA KEPALA SEDANG ( GCS = 9 13 ) Pada 10 % kasus :

Masih mampu menuruti perintah sederhana Tampak bingung atau mengantuk Dapat disertai defisit neurologis fokal seperti hemi

paresis Pada 10 – 20 % kasus :

Mengalami perburukan dan jatuh dalam koma Harus diperlakukan sebagai penderita CK. Berat.

Tindakan di UGD : Anamnese singkat Stabilisasi kardiopulmoner dengan segera sebelum

pemeriksaan neulorogis Pemeriksaan CT. scan

Penderita harus dirawat untuk diobservasi Penderita dapat dipulangkan setelah dirawat bila :

Status neulologis membaik CT. scan berikutnya tidak ditemukan adanya lesi masa

yang memerlukan pembedahan

ATLS doc. Head Trauma 7

Page 8: PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA ... · Web viewPENDAHULUAN CEDERA KEPALA 50 % dari kematian karena trauma berhubungan dengan trauma kepala, dan lebih dari 60 % kematian trauma kendaraan

Penderita jatuh pada keadaan koma, penatalaksanaanya sama dengan CK. Berat.

Airway harus tetap diperhatikan dan dijaga kelancarannya

III. CEDERA KEPALA BERAT ( GCS 3 – 8 ) Kondisi penderita tidak mampu melakukan perintah

sederhana walaupun status kardiopulmonernya telah distabilkan

CK. Berat mempunyai resiko morbiditas sangat tinggi Diagnosa dan therapy sangat penting dan perlu dengan

segara penanganan Tindakan stabilisasi kardiopulmoner pada penderita CK.

Berat harus dilakukan secepatnya.

A. Primary survey dan resusitasiDi UGD ditemukan : 30 % hypoksemia ( PO2 < 65 mmHg ) 13 % hypotensia ( tek. Darah sistolik < 95 mmHg )

Mempunyai mortalitas 2 kali lebih banyak dari pada tanpa hypotensi

12 % Anemia ( Ht < 30 % )

1. Airway dan breathingSering terjadi gangguan henti nafas sementara, penyebab kematian karena terjadi apnoe yang berlangsung lamaIntubasi endotracheal tindakan penting pada penatalaksanaan penderita cedera kepala berat dengan memberikan oksigen 100 % Tindakan hyeprveltilasi dilakukan secara hati-hati untuk mengoreksi sementara asidosis dan menurunkan TIK pada penderita dengan pupil telah dilatasi dan penurunan kesadaranPCo2 harus dipertahankan antara 25 – 35 mm Hg

2. Sirkulasi Normalkan tekanan darah bila terjadi hypotensi Hypotensi petunjuk adanya kehilangan darah yang

cukup berat pada kasus multiple truama, trauma

ATLS doc. Head Trauma 8

Page 9: PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA ... · Web viewPENDAHULUAN CEDERA KEPALA 50 % dari kematian karena trauma berhubungan dengan trauma kepala, dan lebih dari 60 % kematian trauma kendaraan

medula spinalis, contusio jantung / tamponade jantung dan tension pneumothorax.

Saat mencari penyebab hypotensi, lakukan resusitasi cairan untuk mengganti cairan yang hilang

UGS / lavase peritoneal diagnostik untuk menentukan adanya akut abdomen

B. seconady surveyPenderita cedera kepala perlu konsultasi pada dokter ahli lain.

C. Pemeriksaan Neurologis Dilakukan segera setelah status cardiovascular

penderita stabil, pemeriksaan terdiri dari : GCS Reflek cahaya pupil Gerakan bola mata Tes kalori dan Reflek kornea oleh ahli bedah syaraf Sangat penting melakukan pemeriksaan minineurilogis

sebelum penderita dilakukan sedasi atau paralisis Tidak dianjurkan penggunaan obat paralisis yang

jangka panjang Gunakan morfin dengan dosis kecil ( 4 – 6 mg ) IV Lakukan pemijitan pada kuku atau papila mame untuk

memperoleh respon motorik, bila timbul respon motorik yang bervariasi, nilai repon motorik yang terbaik

Catat respon terbaik / terburuk untuk mengetahui perkembangan penderita

Catat respon motorik dari extremitas kanan dan kiri secara terpisah

Catat nilai GCS dan reaksi pupil untuk mendeteksi kestabilan atau perburukan pasien.

D.Prosedur Diagnosis

VII. TERAPY MEDIKAMENTOSA UNTUK TRAUMA KEPALA

ATLS doc. Head Trauma 9

Page 10: PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA ... · Web viewPENDAHULUAN CEDERA KEPALA 50 % dari kematian karena trauma berhubungan dengan trauma kepala, dan lebih dari 60 % kematian trauma kendaraan

Tujuan utama perawatan intensif ini adalah mencegah terjadinya cedera sekunder terhadap otak yang telah mengaalami cederaA.Cairan Intravena

Cairan intra vena diberikan secukupnya untuk resusitasi penderita agar tetap normovolemikPerlu diperhatikan untuk tidak memberikan cairan berlebihPenggunaan cairan yang mengandung glucosa dapat menyebabkan hyperglikemia yang berakibat buruk pada otak yangn cederaCairan yang dianjurkan untuk resusitasi adalah NaCl o,9 % atau RlKadar Natrium harus dipertahankan dalam batas normal, keadaan hyponatremia menimbulkan odema otak dan harus dicegah dan diobati secara agresig

B.HyperventilasiTindakan hyperventilasi harus dilakukan secara hati-hati, HV dapat menurunkan PCo2 sehingga menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah otakHV yang lama dan cepat menyebabkan iskemia otak karena perfusi otak menurunPCo2 < 25 mmHg , HV harus dicegahPertahankan level PCo2 pada 25 – 30 mmHg bila TIK tinggi.

C.ManitolDosis 1 gram/kg BB bolus IVIndikasi penderita koma yang semula reaksi cahaya pupilnya normal, kemudian terjadi dilatasi pupil dengan atau tanpa hemiparesisDosis tinggi tidak boleh diberikan pada penderita hypotensi karena akan memperberat hypovolemia

D.FurosemidDiberikan bersamaan dengan manitol untuk menurunkan TIK dan akan meningkatkan diuresisDosis 0,3 – 0,5 mg/kg BB IV

E. SteroidSteroid tidak bermanfaat Pada pasien cedera kepala tidak dianjurkan

ATLS doc. Head Trauma 10

Page 11: PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA ... · Web viewPENDAHULUAN CEDERA KEPALA 50 % dari kematian karena trauma berhubungan dengan trauma kepala, dan lebih dari 60 % kematian trauma kendaraan

F. BarbituratBermanfaat untuk menurunkan TIKTidak boleh diberikan bila terdapat hypotensi dan fase akut resusitasi, karena barbiturat dapat menurunkan tekanan darah

G.AnticonvulasanPenggunaan anticonvulsan profilaksisi tidak bermanfaat untuk mencegaah terjadinya epilepsi pasca traumaPhenobarbital & Phenytoin sering dipakai dalam fase akut hingga minggu ke I Obat lain diazepam dan lorazepam

VIII. PENATALAKSANAAN PEMBEDAHAN

A. Luka Kulit kepalaHal penting pada cedera kepala adalah mencukur rambut disekitar luka dan mencuci bersih sebelum dilakukan penjahitan Penyebab infeksi adalah pencucian luka dan debridement yang tidak adekuatPerdarahan pada cedera kepala jarang mengakibatkan syok, perdarahan dapat dihentikan dengan penekanan langsung, kauteraisasi atau ligasi pembuluh besar dan penjahitan luka Lakukan insfeksi untuk fraktur dan adanya benda asing, bila ada CSS pada luka menunjukan adanya robekan dura. Consult ke dokter ahli bedah sarafLakukan foto teengkorak / CT ScanTindakan operatif

B. Fractur depresi tengkorakTindakan operatif apabila tebal depresi lebih besar dari ketebalan tulang di dekatnyaCT Scan dapat menggambarkan beratnya depresi dan ada tidaknya perdarahan di intra kranial atau adanya suatu kontusio

C. Lesi masa IntrakranialTrepanasi dapat dilakukan apabila perdarahan intra kranial dapat mengancam jiwa dan untuk mencegah kematian

ATLS doc. Head Trauma 11

Page 12: PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA ... · Web viewPENDAHULUAN CEDERA KEPALA 50 % dari kematian karena trauma berhubungan dengan trauma kepala, dan lebih dari 60 % kematian trauma kendaraan

Prosedur ini penting pada penderita yang mengalami perburukan secara cepat dan tidak menunjukan respon yang baik dengan terapy yang diberikanTrepanasi dilakukan pada pasien koma, tidak ada respon pada intubasi endotracheal , hiperventilasi moderat dan pemberian manitol

IX. PROGNOSIS Penderita lansia mempunyai kemungkinan lebih rendah untuk pemuluhan dari cedera kepalaPenderita anak-anak memiliki daya pemulihan yang baik

X. RINGKASAN

IV. Klasifikasi :Cedera kepala diklasifikasikan dalam beberapa aspek, secara prakatis dikenal 3 deskripsi klasifikasi yaitu berdasarkan : A.Mekanisme cedera kepala.

1. Cedera kepala tumpul, berhubungan dengan kecelakaan mobil / motor, jatuh atau pukulan benda tumpul

2. Cedera kepala tembus, disebabkan oleh peluru atau luka tusuk

Adanya penetrasi selaput dura menentukan apakah suatu cedera termasuk cedera tembus atau cedera tumpul.

B.Beratnya

ATLS doc. Head Trauma 12

Page 13: PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA ... · Web viewPENDAHULUAN CEDERA KEPALA 50 % dari kematian karena trauma berhubungan dengan trauma kepala, dan lebih dari 60 % kematian trauma kendaraan

GCS penelaian secara kuantitatif kelainan neurologis dan dipakai secara umum untuk menilai beratnya cedera kepala.GCS 3 – 8 dikatakan koma dimana penderita tidak mampu melaksanakan perintah, tidak dapat mengeluarkan suara dan tidak dapat membuka mata.GCS 15 dikatakan sadar dimana penderita mampu membuka kedua mata dengan spontan, mematuhi perintah dan berorientasi baik.

C.MorfologiSecara morfologi cedera kepala dibagi atas :1. Fraktur kranium,

dapat terjadi pada dasar atau atap tengkorak, dapat berbentuk garis / bintang dan dapat pula terbuka atau tertutup.

Fraktur dasar tulang tengkorak ditandai : Racoon eyes sign Battle’s sign Kebocoran CSS (rembesan cairan CSS di hidung atau di

telinga) Paresis nervus fasialis

2. Lesi intra kranialKeadaan yang mungkin terjadi pada trauma kepalaa. Perdarahan epidural (hematoma epidural)

Terjadi karena pembuluh darah antara duramater dan permukaan dalam tengkorak robek, umumnya akibat robekan arteri meningeal media. Trauma akibat dari kecepatan lemah misanya ; kena tinju, bola baseball,

ATLS doc. Head Trauma 13

Page 14: PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA ... · Web viewPENDAHULUAN CEDERA KEPALA 50 % dari kematian karena trauma berhubungan dengan trauma kepala, dan lebih dari 60 % kematian trauma kendaraan

robekan arteri countercoup atau akibat lacerasi karena duramaternya tertarik dan robekEpidural hematom cepat menghasilkan peninggian ICP, gejalanya ; hemiparese berlawanan dengan kepala yang terkena, mengeluh rasa pusing dan mengantuk.

b. Perdarahan subduralBiasanya terjadi kerusakan otak dibawahnya.1. Acut Subdural hematoma, memberi gejala dalam 24

jam, umumya akibat kecelakaan dengan kecepatan tinggi.

2. Subacute Subdural hematoma, memberi gejala 25 – 65 jam setelah kejadian, akibat high velocity impact.

3. Chronic Subdural hematoma, bisa mulai bergejala beberapa minggu sampai bulan setelah kejadian trauma ringan atau trauma yang tidak disadari oleh penderita.

c. Kontusio (memar otak)Akibat decelerasi atau accelerasi yang hebat sering mengakibatkan kerusakan jaringan otak atau pembuluh darah atau bahkan laserasi.Bila jaringan otak yangb memar cukup luas, maka peninggian ICP bisa terjadi. Kehilanagn kesadaran 5 menit bahkan lebih. Ada defisit memori dan defisit neulogis.

Fractur (Retak tulang tengkorak)

ATLS doc. Head Trauma 14

Page 15: PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA ... · Web viewPENDAHULUAN CEDERA KEPALA 50 % dari kematian karena trauma berhubungan dengan trauma kepala, dan lebih dari 60 % kematian trauma kendaraan

Mekanisme trauma kepala perlu diketahui dengan baik untuk memprediksi berat ringannya atau fraktur tengkorak, karena diagnosa dengan Xry cukup sulit.Fraktur Basis kranii didaerah muka atau depan menyebabkan racoon’s eyes, didaerah basis belakang ditandai dengan battle’s sign. Tanda lain dari fractur basis cranii adalah adanya rembesarn liquor atau darah dari hidung dan telinga.

Hematom intracerebralGejala yang paling umum adanya kejangUmunya karena luka penetrasi seperti luka tembak atau dasar otak terseret di dasar tulang tengkorak.

Contusio ( Commosio cerbri = gegar otak )Akibat otak yang dikocok (gegar), tanpa disertai kerusakan otak yang berarti.Ditandai dengan kehilangan kesadaran sebentar, penderita kelihatan cemas dan bertanya pada hal-hal yang tidak perlu.

Dalam penanganan cedera kepala upayakan jangan terjadi “ secondary brain demage “Informasi yang perlu diketahui pada semua kasus cedera kepala adalah :1. Umur dan biomekanik cedera2. Status pernafasan dan kardiovaskuler3. Hasil evaluasi neurologis :

a. Tingkat kesadaranb. Reaksi pupil

ATLS doc. Head Trauma 15

Page 16: PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA ... · Web viewPENDAHULUAN CEDERA KEPALA 50 % dari kematian karena trauma berhubungan dengan trauma kepala, dan lebih dari 60 % kematian trauma kendaraan

c. Lateralisasi kelemahan ekstremitasd. Ada tidaknya cedera non cerebral yang menyertaie. Hasil evaluasi diagnostik

CT scan atau Xr kepala tidak boleh menghambat konsultasi atau transfer ke ahli bedah

PENANGANAN SEBELUM SAMPAI DI RUMAH SAKIT ATAU FASILITAS YANG LEBIH MEMADAI

I. Pada pertolongan pertama : Perhatikan imobilisasi kepala leher, lakukan pemasangan

neck collar, sebab sering trauma kepala disertai trauma leher.

Hyperventilasi dengan oksigen 100 %, monitor tingkat sat.O2 dan CO2

Pada kasus berat mungkin diperlukan pemasangan ETT Pasang BACK BOARD ( spinal board) Sediakan suction untuk menghindari penderita aspirasi

karena muntah. Hentikan perdarah dengan melakukan penekanan pada

daerah luka sebelum dilakukan penjahitan situsional. Perdarahan kepala yang tidak terkontrol akan mengakibatkan

syock. Atasi syok dengan pemasangan IV canule yang besar (bila perlu 2 line ), beri cairan yang memadai. (lihat penatalaksanaan hemoragik syok)

Pemberian obat-obatan lasix, manitol dilapangan tidak dianjurkan, begitu pula obat penenang tidak boleh diberikan tanpa supervisi dokter.

II. Penatalaksanaan di Rumah Sakit. Begitu diagnosa ditegakan, penanganan harus segera

dilakukan Cegah terjadinya cedera otak sekunder dengan cara :

Pertahankan metabolisme otak yang adekuat Mencegah dan mengatasi hyper tensi

ATLS doc. Head Trauma 16

Page 17: PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA ... · Web viewPENDAHULUAN CEDERA KEPALA 50 % dari kematian karena trauma berhubungan dengan trauma kepala, dan lebih dari 60 % kematian trauma kendaraan

A. Mempertahankan kebutuhan metabilisme otak Iskemia otak atau hypoxia terjadi akibat tidak cukupnya penyampaian oksige ke otak, metabolisme perlu oksigen dan glucosa.Usahakan PaO2 > 80 mmHgPertahankan PaCO2 26 – 28 mmHgTrnsfusi darah mungkin diperlukan sebagai “ oxygen carrying capacity”

B. Mencegah hypertensi intra cranialHypertensi ini dapat terjadi akibat : Masa lesi Pembengkakan otak akut Odema otakCara mengatasi HT. :a. Lakukan hypocapnia

Konsentrasi Co2 arteri mempengaruhi sirkulasi otak Co2 meningkat terjadi vasodilatasi sehingga

menigkatkan volume intrakranial Co2 menurun terjadi tekanan intra kranial menurunTindakan hyperventilasi : Menurunkan intra cerebral acidosis Meningkatkan metabolisme otak Anjurkan hyperventilasi dan pertahankan Pco2 antara 26 – 28 mmHgHati-hati pada saat melakukan tindakan intubasi

b. Kontrol cairan Cegah overhidrasi IV jangan hypoosmolar Jangan dilakukan loading

c. Diuretic : Manitol menurunkan volume otak dan menurunkan

tekanan intra kranial Dosis 1 gr / kg BB IV cepat Furosemid 40 – 80 mg IV (Dewasa) Lakukan observasi dengan ketat

d. SteroidTidak direkomendasikan pada cedera kepala akut

ATLS doc. Head Trauma 17

Page 18: PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA ... · Web viewPENDAHULUAN CEDERA KEPALA 50 % dari kematian karena trauma berhubungan dengan trauma kepala, dan lebih dari 60 % kematian trauma kendaraan

Manifestasi lain pada cedera kepalaA. KEJANG.

Tidak selalu diikuti epilepsi kronik Tidak perlu penanganan khusus , kecuali jika

berkepanjangan atau berulangTherapy : Diazepham 10 mg IV Phenytoin 1 gr IV kemudian 50 mg IM

Jika kejang menetap : Phenobarbita Anestesi

B. Gelisah Gelisah sering dijumpai pada cedera otak atau cerebral

hypoxia Dapat oleh sebab lain

Rasa sakit Buli-buli penuh Bandage / cast terlaku ketat Atasi penyebabnyaTerjadi severe agitasi : Chloprometazine 10 – 25 mg IV

C. Hypertermia Meningkatkan resiko pada :

metabilosme otak meningkat Level Co2 meningkat

Atasi dengan : Hypothermia Blanket Chlorpromazine

KRITERIA UNTUK OBSERVASI DAN PERAWATAN :1. Post trauma amnesia2. Kesadaran yang menurun3. Riwayat kehilangan kesadaran4. Nyeri kepala sedang atau berat5. Foto tampak fractur linier atau kompresi, benda asing di otak,

air fluid levele6. Ada tanda fractur basisi7. Cedera berat ditempat lain8. Tidak ada yang menemani di rumah9. Ada tanda fractur basisi

ATLS doc. Head Trauma 18

Page 19: PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA ... · Web viewPENDAHULUAN CEDERA KEPALA 50 % dari kematian karena trauma berhubungan dengan trauma kepala, dan lebih dari 60 % kematian trauma kendaraan

10. Cedera berat ditempat lain11. Tidak ada yang menemani di rumaAda tanda fractur basisi12. Cedera berat ditempat lain13. Tidak ada yang menemani di rumah

ATLS doc. Head Trauma 19