p2m
DESCRIPTION
p2mTRANSCRIPT
DEFINISI
Upaya Pemberantasan Penyakit Menular yaitu program pelayanan kesehatan
Puskesmas untuk mencegah, mengendalikan dan memberantas penular penyakit
menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta dll).
MACAM – MACAM DAN PENULARAN PENYAKIT MENULAR
Macam penyakit menular:
Penyakit karantina atau wabah (UU No.1 dan 2 tahun 1962): Kolera, Pes,
Demam kuning, Deman bolak-balik, Tifus Bercak Wabah, Poliomielitis dan
Difteri).
Penyakit menular dengan potensi wabah tinggi: DBD, Diare, Campak, Pertusis
dan Rabies, Avian Influenza, HIV/AIDS.
Penyakit menular dengan potensi wabah rendah: malaria, meningitis,
frambusia, keracunan, influenza, ensefalitis, antraks, tetanus neonatorum
dan tifus abdominalis.
Penyakit menular yang tidak berpotensi wabah : cacingan, lepra, TBC,
Sifilis, Gonore dan Filariasis.
CARA – CARA PENULARAN PENYAKIT MENULAR:
• Penularan lansung dari manusia ke manusia,misalnya TB dan penyakit kelamin
• Penularan tidak langsung
• Perantara benda/yang kotor(ada kumannya) misalnya: perjalanan najis ke
mulut ,biasanya kolera dan disentri
• Perantara serangga atau gigitan binatang,misalnya malaria,filaria,dengue demam
berdarah dan rabies
[Type text] Page 1
TUJUAN PROGRAM
menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan
penyakit tidak menular. Prioritas penyakit menular yang akan ditanggulangi adalah Malaria,
demam berdarah dengue, diare, polio, filaria, kusta tuberkulosis paru, HIV/AIDS,
pneumonia, dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Prioritas penyakit
tidak menular yang ditanggulangi adalah penyakit jantung dan gangguan sirkulasi, diabetes
mellitus, dan kanker.
RUANG LINGKUP PENULARAN PENYAKIT MENULAR
Ruang Lingkup Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit:
- Imunisasi
- Surveilans epidemiologi
- TBC
- Malaria
- Kusta
- DBD
- Penanggulangan KLB
- ISPA/Pnemonia
- Filariasis
- AFP
- Diare
- Rabies/Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR)
- Kesehatan Matra (Haji dan P. Bencana)
- Frambusia
- Leptospirosis
- HIV/AIDS
- Penyakit tidak menular (DM, hipertensi, dll).
[Type text] Page 2
KEGIATAN POKOK
Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:
1. Pencegahan dan penanggulangan faktor risiko:
Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-undangan,
dan kebijakan pencegahan dan penanggulangan faktor risiko dan diseminasinya;
Menyiapkan materi dan menyusun rencana kebutuhan untuk pencegahan dan
penanggulangan faktor resiko;
Menyediakan kebutuhan pencegahan dan penanggulangan faktor risiko sebagai
stimulam;
Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/pedoman pencegahan
dan penanggulangan faktor risiko;
Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk melakukan
pencegahan dan penanggulangan faktor risiko;
Melakukan bimbingan, pemantauan dan evaluasi kegiatan pencegahan dan
penanggulangan faktor risiko;
Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan
konsultasi teknis pencegahan dan penanggulangan faktor risiko;
Melakukan kajian program pencegahan dan penanggulangan faktor risiko;
Membina dan mengembangkan UPT dalam pencegahn dan penanggulangan
faktor risiko;
Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan pencegahan
dan pemberantasan penyakit.
2. Peningkatan imunisasi:
Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-undangan,
dan kebijakan peningkatan imunisasi, dan diseminasinya;
Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan peningkatan
imunisasi;
[Type text] Page 3
Menyediakan kebutuhan peningkatan imunisasi sebagai stimulan yang ditujukan
terutama untuk masyarakat miskin dan kawasan khusus sesuai dengan skala
prioritas;
Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/protap program
imunisasi;
Menyiapkan dan mendistribusikan sarana dan prasarana imunisasi;
Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk melaksanakan
program imunisasi
Melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan imunisasi;
Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan
konsultasi teknis peningkatan imunisasi;
Melakukan kajian upaya peningkatan imunisasi;
Membina dan mengembangkan UPT dalam upaya peningkatan imunisasi;
Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan imunisasi.
3. Penemuan dan tatalaksana penderita:
Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundangundangan,
dan kebijakan penemuan dan tatalaksana penderita dan diseminasinya;
Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan penemuan dan
tatalaksana penderita;
Menyediakan kebutuhan penemuan dan tatalaksana penderita sebagai stimulan;
Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/pedoman program
penemuan dan tatalaksana penderita;
Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk melaksanakan
program penemuan dan tatalaksana penderita;
Melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan penemuan dan
tatalaksana penderita;
[Type text] Page 4
Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan
konsultasi teknis penemuan dan tatalaksana penderita;
Melakukan kajian upaya penemuan dan tatalaksana penderita;
Membina dan mengembangkan UPT dalam upaya penemuan dan tatalaksana
penderita;
Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan penemuan dan
tatalaksana penderita.
4. Peningkatan surveilens epidemiologi dan penanggulangan wabah:
Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-undangan,
dan kebijakan peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan
KLB/wabah dan diseminasinya;
Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan peningkatan
surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah;
Menyediakan kebutuhan peningkatan surveilans epidemiologi dan
penanggulangan KLB/wabah sebagai stimulan;
Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/pedoman program
surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah;
Meningkatkan sistem kewaspadaan dini dan menanggulangi KLB/Wabah,
termasuk dampak bencana;
Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk melaksanakan
program surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah;
Melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan surveilans
epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah;
Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan
konsultasi teknis peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan
KLB/wabah;
[Type text] Page 5
Melakukan kajian upaya peningkatan surveilans epidemiologi dan
penanggulangan KLB/wabah;
Membina dan mengembangkan UPT dalam upaya peningkatan surveilans
epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah.
Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan surveilans
epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah.
5. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan
pemberantasan penyakit:
Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-undangan,
dan kebijakan peningkatan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan
dan pemberantasan penyakit dan diseminasinya;
Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan peningkatan
komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan
penyakit.
Menyediakan kebutuhan peningkatan komunikasi informasi dan edukasi (KIE)
pencegahan dan pemberantasan penyakit sebagai stimulan;
Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/pedoman program
komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan
penyakit;
Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk melaksanakan
program komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan
penyakit;
[Type text] Page 6
Melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan komunikasi informasi
dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit;
Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan
konsultasi teknis peningkatan komunikasi informasi dan edukasi (KIE)
pencegahan dan pemberantasan penyakit;
Melakukan kajian upaya peningkatan komunikasi informasi dan edukasi (KIE)
pencegahan dan pemberantasan penyakit;
Membina dan mengembangkan UPT dalam upaya peningkatan komunikasi
informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit;
Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan komunikasi
informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1116/Menkes/SK/VIII/2003 tentan Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan. Jenis-jenis penyakit yang
diamati di Puskesmas (STP):
Kolera
Diare
Diare Berdarah
Tifus abdominalis
TB Paru BTA +
TB Paru Klinis
Kusta PB
Kusta MB
Campak
Difteri
Batuk Rejan
Tetanus
Hepatitis Klinis
Malaria Klinis
Malaria Vivax
[Type text] Page 7
Malaria Falsifarum
Malaria mix
Demam Berdarah Dengue
Demam Dengue
Pnemonia
Sifilis
Gonore
Frambusia
Filariasis
Influenza
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
Definisi Kejadian Luar Biasa (KLB) = adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan/kematian yang bermakna secara epidmiologis dalam kurun waktu dan daerah
tertentu.
Kriteria Kerja KLB:
1. Timbulnya suatu penyakit/menular yang sebelumnya tidak ada/tidak dikenal.
2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus menerus selama 3 kurun waktu
berturut-turut menurut jenis penyakitnya.
3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian, 2 kali atau lebih dibandingkan dengan
periode sebelumnya.
[Type text] Page 8
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikkan dua kali lipat
atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun
sebelumnya.
5. Angka rata-rata per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua kali
lipat atau lebih dibanding dengan angka rata-rata perbulan dari tahun
sebelumnya.
6. Case Fatality Rate (CFR) dari suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu
menunjukkan kenaikan 50% atau lebih, dibanding dengan CFR dari periode
sebelumnya.
7. Proposional Rate (PR) penderita baru dari suatu periode tertentu
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih periode yang sama dalam kurun
waktu/tahun sebelumnya.
8. Beberapa penyakit khusus: kolera, DBD/DSS:
a. Setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya (pada daerah endemis)
b. Terdapat satu atau lebih penderita baru dimana pada periode 4 minggu
sebelumnya daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit yang
bersangkutan.
9. Beberapa penyakit yang dialami 1 atau lebih penderita: keracunan makanan,
keracunan pestisida.
3 M Plus adalah tindakan yang dilakukan secara teratur untuk memberantas jentik dan
menghindari gigitan nyamuk Demam Berdarah dengan cara :
1. Menguras tempat-tempat penampungan air seperti : bak mandi / WC,
tempayan, ember, vas bunga, tempat minum burung dan lain-lain seminggu
sekali.
2. Menutup rapat semua tempat penampungan air seperti ember, gentong, drum
dan lain-lain.
3. Mengubur semua barang-barang bekas yang ada di sekitar / di luar rumah yang
dapat menampung air hujan.
[Type text] Page 9
Plus tindakan memberantas jentik dan menghindari gigitan nyamuk :
• Membunuh jentik nyamuk Demam Berdarah di tempat air yang sulit dikuras atau
sulit air dengan menaburkan bubuk Temephos (abate) atau Altosid 2 – 3 bulan
sekali dengan takaran 1 gram abate untuk 10 liter air atau 2,5 gram Altosid untuk
100 liter air. Abate dapat diperoleh/dibeli di puskesmas atau di apotik.
• Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.
• Mengusir nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk
• Mencegah gigitan nyamuk dengan memakai obat nyamuk gosok
• Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.
• Tidak membiasakan menggantung pakaian di dalam kamar.
Wabah:peningkatan kejadian kesakitan/kematian yang telah meluas secara tepat baik jumlah
kasus maupun luas daerah terjangkit
SIFILIS
Sifilis: penyakit kelamin menular,disebabkan oleh Treponema palillidum,penularan
terutama melalui hubungan kelamin.
Ciri ciri khas:
Masa inkubasi mulai 10 hari-4bulan
Mula ditandai dengan permulaan biasanya di kemaluan,kedua: ruam menyeluruh di
kulit dan selaput lendir,masa terpendam/laten yang lama
Kelainan di kulit,tulang,ssp,dan sistem peredaran darah
Tujuan pemberantasan sifilis adalah menurunkan kesakitan serendah mungkin dan
mencegah penyebaran terjadinya kecacatan penyakit
KEGIATAN
[Type text] Page 10
Pengamatan epidemiologi dan tindakan pemberantasan
Penyuluhan kesehatan
DHF
Demam berdarah(dengue haemorrhagic fever=DHF) : suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dengan dan ditularkan melalui nyamuk aedes aegepti,terutama
menyerang anak-anak dan dapat menyebabkan kematian.
Tanda tanda dan gejala:
Hari ke1: timbul panas mendadak(suhu badan 38-40),badan lemah dan lesu
Hari ke2:petechie pada kulit,muka,lengan,paha
Kadang terjadi perdarahan hidung
Hari ke4-7 Bila keadaan parah penderita gelisah,keringat banyak,ujung ujung kaki
dan tangan dingin
Pemeriksaan laboratorium
Trombocytopenia (100.000/mm atau kurang)
Nilai Hct meningkat = 38-30 x 100 = 26 %
30
Diagnosa adanya 2 atau 3 kriteria klinik yang pertama diserati adanya
trombocitopenia sudah cukup menegakan diagnosa
Cara penularan /penyebaran ditularkan oleh nyamuk aedes agepty
TUJUAN
Tujuan pemberantasan demam berdarah dengue adalah mengusahakan penurunan
angka kematian dan insidensi demam berdarah dengue serendah mungkin
KEGIATAN
Pengamatan Epidemiologi dan tindakan pemberantasan
Surveilance epidemilogi
[Type text] Page 11
Surveilance vektor
Pemberantasan vektor
Pertolongan terhadap penderita
Penyuluhan dan pengarahn masyarakat untuk PSN
Pelaporan penderita dan pelaporan kegiatan
TB PARU
Tubercolosis: penyakit menular yang bersifat menahunoleh kuman Mycobacterium
tubercolosis,penyakit ini menyerang paru paru.
Ciri ciri khas:
Biasanya ditemukan melalui pemeriksaan tubekculine test(hal yang penting bagi anak
dibawah 5 tahun) dan dengan sinar tembusan x
Tingkat lanjut ditemukan mycobacterium dalam dahak,gejala klinis :batuk,terkadang
darah dalam dahak,demam,BB menurun
Mengganas pada bayi dan anak kecil
Tujuan pemberantasan tubercolosis paru adalah mengurangi kesakita tubercolosis
paru serendah mungkin dan mencegah penyebaran penyakit dengan BTA positif
Kegiatan :
Pengamatan epidemiologi dan tindakan pemberantasan
Penderita TB paru yang ditemukan baik pada kunjungan dalam gedung maupun luar
gedung puskesmas harus dicatat dan dialporkan
Penderita tersangka TB paru yang berumur 15 tahun ke atas harus diperiksa dahaknya
sebanyak tiga kali berturut- turutalam
Bila dalam dahaknya ditemukan BTA,berikan penjelasan tentang pengobatanyang
harus dijalani.
PADUAN OBAT TB DAN DOSISNYA
[Type text] Page 12
Nama obatFase intensif setiap hari minggu
ke 1-4
Fase inter miten dua kali
seminggu, minggu ke 5-26
Rifampisin 450 mg ( 1 tablet T B4 ) 600 mg ( 1 kapsul TB 6)
Etambutol 1.000 mg ( 2 tablet T B2 )
I.N.H 40 mg ( 1 tablet TB 4 yang
mengandung Vit.B6 10 mg )
700 mg ( 1 tablet TB 4 dan 1
tablet TB 3 )
Kegiatan :
Penilaian Pengobatan
Rujukan Penderita
Penderita yang mengalami kegagalan pengobatan disertai dengan kekebalan kuman
terhadap salah satu atau beberapa obat anti TB yang pernah dipakai
Penyuluhan kesehatan
Vaksinasi B.C.G
Sasaran
- Anak anak:3-14 tahun
- Anak anak:6-7 tahun(usia masuk sekolah)
- Anak anak: 13- 14 tahun(usia keluar SD)
FRAMBUSIA
PATEK: Penyakit menular ,yang menahun dan tiap kambuh kembali,disebabkan oleh
treponema pertenue,berciri kerusakan kulit granuloma atau borok dan yang akhirnya
menyebabkan parut yang luas,dengan atau tanpa perubahan bentuk dan pembatasan
gerak sebagai akibatnya.Penyakit ditularkan karena kontak dengan eksudat jejas dari
orang yang menderita
Ciri-ciri :
Taraf dini: luka permukaan berupa papiloma yang biasanya bertempat di
lengan bawah tungkai ,pantat,telapak kaki atau tangan
Taraf dini:papiloma lipat ganda /mutiple papilomata
Semua luka permulaan di muka dapat menularkan penyakit
Taraf dini dan larut:hyperkeratosis,hyperpigmentasi
Tujuan pemberantasan frambusia adalah mengurangi kesakitan frambusia serendah
mungkin dan mencegah terjadinya penyebaran serta mencegah terjadinya kecacata
[Type text] Page 13
Kegiatan
- Pengamatan epidemiologi dan tindakan pemberantasan frambusia .yang
ditemukan di puskesmas maupun diluar gedung harus dicatat dan
dilaporkan sesuai dengan ketentuan pencatatan puskesmas
- Penyuluhan
FILARIASIS
1. Disebabkan oleh cacing filaria, ada 3 spesies
Wuchereria bancofti, brugia malayi, dan brugia timeri
Cacing muda hidup di PD dan KGB
Mikrofilarianya dalam PD perifir pada malam hari
2. Ciri-ciri khas
Demam,adenolymphangitis, mendadak dan berulang,
Pada keadaan lanjut terdapat pembesaran kandung buah pelir dan kaki
3. Tujuan : Mengurangi kesakitan serendah mungkin dan mencegah penyebaran
penyaki serta mencegah terjadinya kecacatan
4. Kegiatan
a. Pengamatan epidemiologi dan tindakan pemberantasan,
Catat dan laporkan ke kantor dinas kabubaten jikan menemukan kasus baru,
Pengobatan khas dengan diethylcarbamizine, Dosis rendah.
b. Penyuluhan kesehatan
MALARIA
1. Pengertian Adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh parasit plasmodium dan
ditularkan melalui gigtan nyamuk anopheles yang terinfeksi
Ada 4 jenis malaria
Malaria tropika (P. falciparum)
Malaria tertiana (P. Vivax)
[Type text] Page 14
Malaria kwartana (P. malariae )
Malaria Ovale (P. Ovale)
Ciri khas: Demam menggigil diserai sakit kepala,pucat, jika berat disertai gangguan
kesadaran, kejang-kejang, diare.
2. Tujuan: Menurunkan kesakitan serendah mungkin dan mencegah penyebaran penyakit.
3. Kegiatan
a. Pengamatan epidemiologi dan tindakan pemberatasan.
b. Penemuan penderita secara pasif.
c. Penyemprotan rumah (pemberantasan vektor).
d. Pengamatan dini/terhadap KLB.
4. Penyuluhan kesehatan.
5. Laporan.
GONOREA
1. Pengertian Suatu penyakit kelamin menular yang disebabkan neiserria gonorhhooeae.
Ciri khas : Pria : keluarnya nanah kental kuning dari uretra.
Wanita : salpingitis dan pelvic peritonitis.
2. Tujuan: Mengurangi kesakitan serendah mugkin dan mencegah penularan penyakit.
3. Tindakan
a. Pengamatan epidemiologi dan tindakan pemberantasan
b. Penyuluhan kesehatan
RABIES
1. Pengertian adalah penyakit yang menular akut dari susunan saraf pusat yang
disebabkan oleh infeksi virus rabies
[Type text] Page 15
Gejala yang khas dari rabies
a. Pada manusia: Kejang-kejang, takut melihat air, peka terhadap aliran udara, dan
adanya kelumpuhan.
b. Pada hewan: Perubahan sifat dari hewan dan banyak mengeluarka air liur.
2. Tujuan: Untuk menghindari kematian akibat penyakit rabies pada manusia dan
mengilangkan rabies pada hewan.
3. Kegiatan
a.Laporkan tiap peristiwa rabies pada manusia .
b.Lakukan tindak pencegahan kamtian manusia dengan cara
Pencucian luka
Pengobatan pastur
c.Pencatatan dan pelaporan
d. Penyuluhan kesehatan
KUSTA
1. Pengertian kusta adalah suatu penyakit menular menahun dan disebabkan oleh
mycobaterium leprae yang menyerang saraf tepi. Kuman kusta berbentuk batang,
biasa berkelompok dan ada yang tersebar, ukuran, 1-8 mic lebar 0,2-0,5 mic,
penularanya melalui kontak langsung, dan dalam jangka waktu yang lama.
2. Mendiagnosa Kusta
Dapat dilaksanakan dengan
a. Pemeriksaan klinis: Pemeriksaan saraf dan Pemeriksaan anasthesia
b. Pemeriksaan bakterioskopik
Tanda-tanda klinis . Laboratorium dari masing-masing tipe.
a. Reaksi kusta
Adalah suatu episode yang mendadak pada perjalanan penyakitnya.
b. Pengobatan penderita
c. Penyuluhan kesehatan
[Type text] Page 16
d. Pecatatan dan pelaporan
IMUNISASI
Tujuan kegiatan imunisasi:
1. Memberikan kekebalanpada bayi, anak dan ibu hamil dengan maksud menurunkan
angka kesakitan dan kematian serta mencegah akibat buruk lebih lanjut dari
PD3I.
2. Tercapainya Universal Child Immunization yaitu tercapainya cakupan
imunisasi dasar lengkap > 80% (1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosois Polio,
1 dosis Campak dan 3 dosis Hepatitis B sebelum anak berusia 1 tahun).
3. Tercapainya Eliminasi Tetanus Neonatorum (insiden < 1 per 10.000 KH).
4. Tercapainya Eradikasi Poliomyelitis di seluruh Indonesia.
5. Tercapainya reduksi Campak sebesar 90% dibandingkan sebelum program imunisasi
dilakukan.
Vaksin dibuat dari berbagai cara:
Bibit penyakit yang dimatikan : bakteri pertusis
Bibit penyakit yang dilemahkan: campak, polio, BCG
Toksin yang diubah menjadi toksoid: TT dan DT
Bioteknologi rekayasa genetika: Hepatitis B.
DAFTAR PUSTAKA
[Type text] Page 17
http://drlukashermawan.blogspot.com/2011/01/program-pemberantasan-penyakit-
menular.html
http://puskesmaskintamanisatu.blogspot.com/p/program-pemberantasan-penyakit-
menular.html
[Type text] Page 18