laporan p2m indikator alami

23
1 WORKSHOP DAN PELATIHAN PEMBUATAN INDIKATOR ASAM BASA DARI ANEKA BAHAN ALAMI KEPADA MGMP GURU KIMIA SMK SE-KABUPATEN SUKOHARJO SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI INDIKATOR SINTETIS DALAM PENYELENGGARAAN PRAKTIKUM KIMIA DI SMK Oleh: Drs. J.S. Sukardjo, M. Si. NIP. 19480914 198002 1001 Budi Hastuti, S.Pd, M. Si. NIP. 19780806 200604 2001 Dibiayai DIPA BLU LPPM UNS Tahun Anggaran 2010 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2010 PROPOSAL PROGRAM PENGABDIAN BIDANG : PENDIDIKAN

Upload: budi-hastuti

Post on 05-Jul-2015

957 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan P2M Indikator Alami

1

A

WORKSHOP DAN PELATIHAN PEMBUATAN INDIKATOR ASAM BASA

DARI ANEKA BAHAN ALAMI KEPADA MGMP GURU KIMIA SMK

SE-KABUPATEN SUKOHARJO SEBAGAI ALTERNATIF

PENGGANTI INDIKATOR SINTETIS DALAM PENYELENGGARAAN

PRAKTIKUM KIMIA DI SMK

Oleh:

Drs. J.S. Sukardjo, M. Si. NIP. 19480914 198002 1001

Budi Hastuti, S.Pd, M. Si. NIP. 19780806 200604 2001

Dibiayai DIPA BLU LPPM UNS Tahun Anggaran 2010

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

TAHUN 2010

PROPOSAL PROGRAM PENGABDIAN

KOMPETITIF MONODISIPLIN

BIDANG : PENDIDIKAN

Page 2: Laporan P2M Indikator Alami

2

LEMBAR PENGESAHAN

1. a. Judul Pengabdian :

Workshop dan Pelatihan Pembuatan Indikator Asam Basa dari Aneka Bahan Alami

kepada MGMP Guru Kimia SMK se-Kabupaten Sukoharjo sebagai Alternatif

Pengganti Indikator Sintesis dalam Penyelenggaraan Praktikum Kimia di SMK

b. Bidang Ilmu : Pendidikan Kimia

2. Ketua Pengabdi :

a. Nama : Drs. J.S. Sukardjo, M. Si.

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. Golongan / Pangkat /NIP : IV a / 194809141980021001

d. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

e. Jabatan Struktural : -

f. Fak./Jur./Prog. : FKIP/P.MIPA/Pend. Kimia

g. Pusat Pengabdian : Penyuluhan dan Pelatihan

3. Alamat ketua Pengabdi

a. Alamat kantor /Telp/Fax/Email : Prodi. Kimia P.MIPA FKIP UNS, Jln. Ir. Sutami

36 Kentingan Surakarta 57126/ (0271) 646994

psw. 376

b. Alamat Rumah/ Telp/Fax/Email : Jl Kenari No.10 Karangasem Rt:01/Rw:2

Lawean Solo 571465

4. Jumlah Anggota Pengabdi : satu orang

a. Nama Anggota : Budi Hastuti, S.Pd., M.Si

5. Lokasi Pengabdian : Sukoharjo

6. Kerjasama dengan institusi lain : -

7. Lama Pengabdian : 3 bulan

8. Biaya yang diperlukan :

a. FKIP UNS : Rp. 10.000.000,-

b. Sumber lain : -

Jumlah : Rp. 10.000.000,-

Surakarta, 3 Nopember 2010

Mengetahui,

Pembantu Dekan I FKIP UNS Ketua Pengabdi

Prof. Dr. rer. Nat. Sajidan, M.Si. Drs . J.S Sukardjo, M.Si.

NIP. 19660415 199103 1 002 NIP. 194809141980021001

Menyetujui,

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Prof. Dr. Sunardi, M.Sc.

NIP. 19540916 197703 1 001

Page 3: Laporan P2M Indikator Alami

3

WORKSHOP DAN PELATIHAN PEMBUATAN INDIKATOR ASAM BASA

DARI ANEKA BAHAN ALAMI KEPADA MGMP GURU KIMIA SMK

SE-KABUPATEN SUKOHARJO SEBAGAI ALTERNATIF

PENGGANTI INDIKATOR SINTESIS DALAM PENYELENGGARAAN

PRAKTIKUM KIMIA DI SMK

Oleh:

Drs. J.S. Sukardjo, M. Si.

Budi Hastuti, S.Pd, M. Si Prodi Kimia Jurusan P.MIPA FKIP UNS

Email : [email protected]

Abstrak

Telah dilakukan Workshop dan Pelatihan pembuatan indikator asam basa dari

aneka bahan alami. Kegiatan ini bertujuan : 1. Memberikan pengetahuan dan

pemahaman kepada guru-guru SMK dalam membuat indikator asam basa yang mudah

dan murah dari bahan alami yang ada di lingkungan sekitar, 2. Membantu guru kimia

merencanakan penyelenggaraan kegiatan praktikum kimia yang sederhana, mudah dan

tidak membutuhkan anggaran yang tinggi dan 3. Membekali pengetahuan kepada guru

tentang kegiatan yang kreatif yang dapat dilaksanakan oleh guru dalam menghadapi

keterbatasan fasilitas sekolah. Khalayak sasaran dalam kegiatan ini adalah guru-guru

kimia SMK yang tergabung dalam MGMP kimia SMK kabupaten Sukoharjo. Metode

yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dan pelatihan. Penyuluhan

disampaikan dalam bentuk ceramah, tanya jawab dan diskusi dengan peserta. Materi

penyuluhan tentang Pemanfaatan indikator asam basa alami dari berbagai bahan alam

sebagai alternatif pengganti indikator sintetis, Cara merancang percobaan sederhana

tentang indikator asam basa dari bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar. Sedangkan

materi Pelatihan berisi tentang cara pembuatan indikator asam basa dari berbagai bahan

yang ada di lingkungan sekitar, penyimpanan sediaan indikator alami dan aplikasinya

dalam menentukan trayek pH suatu larutan.

Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah, diperoleh Rancangan

percobaan kimia sederhana pada materi Asam Basa yang berupa Lembar Kerja Siswa

untuk materi asam basa khususnya pada materi Indikataor Asam basa dari bahan alami.

Kesimpulan dari kegiatan Workshop dan Pelatihan ini adalah 1. Peserta pelatihan

mengetahui dan mempunyai pengalaman dalam membuat indikator asam basa yang

mudah dan murah dari bahan alami yang ada di lingkungan sekitar, 2. peserta mampu

merencanakan kegiatan praktikum yang sederhana, mudah dan murah. 3. Workshop dan

pelatihan mampu menghasilkan guru-guru yang kreatif yang mampu menghadapi

keterbatasan fasilitas sekolah, namun tetap bisa mencapai tujuan utama pembelajaran

yaitu meningkatkan pemahaman siswa.

Kata Kunci : Indikator asam basa, alami, sintetis, trayek pH

Page 4: Laporan P2M Indikator Alami

4

KATA PENGANTAR

Atas berkat rahmat Allah SWT kegiatan Pengabdian pada Masyarakat dengan

judul Workshop dan Pelatihan Pembuatan Indikator Asam Basa dari Aneka Bahan Alami

kepada MGMP Guru Kimia SMK Se-Kabupaten Sukoharjo sebagai Alternatif Pengganti

Indikator Sintetis dalam Penyelenggaraan Praktikum Kimia di SMK, telah dilaksanakan

dengan baik. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Multimedia SMK Bina Patria 1

Sukoharjo. Terlaksananya kegiatan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu

kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ketua LPPM UNS yang telah memberikan fasilitas dan pemberian ijin

2. Dekan FKIP UNS beserta stafnya, atas pemberian ijin.

3. Ketua MGMP Kimia SMK Kabupaten Sukoharjo

4. Kepala Sekolah SMK Bina Patria 1 Sukoharjo yang telah menyediakan tempat

untuk terlaksananya kegiatan ini.

5. Guru-guru Kimia SMK yang tergabung dalam MGMP Kimia SMK Kabupaten

Sukoharjo yang telah berperan aktif dalam kegiatan ini.

6. Mahasiswa prodi Kimia yang telah membantu mempersiapkan sarana dan

prasarana dalam kegiatan ini.

Semoga laporan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.

Surakarta, 3 Nopember 2010

Ketua,

Page 5: Laporan P2M Indikator Alami

5

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................... ii

KATA PENGANTAR................................................................................................ iii

DAFTAR ISI................................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..............................................................................1

B. Tujuan dan Manfaat Kegiatan......................................................................3

C. Kegiatan dan Materi Pokok .........................................................................4

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu Pelaksanaan.....................................................................................6

B. Peserta.........................................................................................................4

C. Proses Kegiatan...........................................................................................5

BAB III HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT ..................................................7

BAB IV ANALISIS KEGIATAN

A. Faktor Pendukung ......................................................................................9

B. Faktor Penghambat ...................................................................................10

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................................................11

B. Rekomendasi ............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................12

LAMPIRAN.................................................................................................................13

A. Dokumentasi Kegiatan .............................................................................13

B. Presensi Peserta ........................................................................................14

C. Modul .......................................................................................................15

D. Out put berupa draf Praktikum Kimia ......................................................23

E. Surat Tugas................................................................................................26

Page 6: Laporan P2M Indikator Alami

6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada Kurikulum Pendidikan dan Pengajaran di SMK terdapat mata pelajaran

Kimia. Seperti halnya di SMA, maka sejak tahun 2006, mata pelajaran Kimia di SMK

bukan hanya mengadakan pembelajaran secara teoritis saja, namun juga terdapat muatan

praktikum kimia. Bahkan praktikum kimia bukan hanya dimaksudkan untuk

meningkatkan pemahaman konsep teoritis saja, tapi juga sebagai salah satu mata uji

dalam Ujian Akhir Sekolah. Sehingga setiap sekolah diharuskan menyelenggarakan

Ujian praktek Kimia. Mata uji ujian praktek kimia ini juga turut menentukan kelulusan

siswa SMK pada mata pelajaran Kimia.

Salah satu pokok bahasan pada mata pelajaran Kimia di SMK adalah Asam Basa.

Pada Materi Asam Basa, salah satu standar kompetensi yang harus dikuasai siswa antara

lain siswa mampu menentukan sifat keasaman dan kebasaan dari suatu larutan serta

mampu menentukan pH dari suatu larutan menggunakan suatu indikator asam basa.

Namun yang menjadi permasalahan adalah tidak semua sekolah memiliki fasilitas

laboratorium yang memadai. Hasil survey terhadap beberapa guru kimia di SMK yang

tergabung dalam MGMP kimia di Kabupaten Sukoharjo, bahwa sebagian besar sekolah-

sekolah SMK di Kabupaten Sukoharjo belum memiliki suatu laboratorium yang khusus

serta ketersediaan alat dan bahan untuk praktikum kimia masih sangat terbatas.

Minimnya fasilitas laboratorium pada sekolah-sekolah itu, tak lain disebabkan karena

mahalnya alat-alat serta bahan-bahan kimia yang ada di pasaran, sehingga tidak

terjangkau oleh sekolah-sekolah tersebut.

Selain itu, hasil survey terhadap beberapa guru di SMK khususnya yang

tergabung dalam MGMP guru-guru kimia di Kabupaten Sukoharjo, sebagian besar

sekolah-sekolah SMK di Kabupaten Sukoharjo jarang sekali melaksanaan praktikum

pada pembelajarannya, sehingga pelaksanaan praktikum hanya dilakukan ketika

menjelang Ujian Akhir. Bahkan ada beberapa sekolah, pelaksanaan praktikum kimia

hanya dilakukan sekali dalam tiap tahunnya yakni ketika Ujian Akhir Sekolah. Hal ini

disebabkan tak lain karena masalah ekonomis. Alangkah sayangnya, praktikum kimia

yang begitu pentingnya untuk mendukung pemahaman konsep teoritis pada siswa, tapi

menjadi kendala hanya karena biaya.

Page 7: Laporan P2M Indikator Alami

7

Dengan alasan-alasan itulah, maka muncul keinginan penulis untuk mengadakan

workshop dan pelatihan pada guru-guru kimia SMK yang tergabung dalam MGMP

kabupaten Sukoharjo tentang penggunaan bahan-bahan alami dari tumbuh-tumbuhan

sebagai indikator asam basa yang mudah dan murah sebagai alternatif pengganti

indikator sintetis dari bahan kimia. Dengan demikian diharapkan kelak tidak ada kendala

masalah biaya dalam melaksanakan praktikum kima di sekolah-sekolah tersebut,

sehingga diharapkan pelaksanaan praktikum kimia bisa berjalan lancar dan selanjutnya

bisa mendukung pemahaman konsep-konsep teori khususnya pada materi Asam Basa.

Sifat asam dan basa suatu zat dapat diketahui menggunakan sebuah indikator.

Indikator yang sering digunakan antara lain kertas lakmus, fenolftalein, metil merah dan

brom timol biru. Indikator tersebut akan memberikan perubahan warna jika ditambahkan

larutan asam atau basa. Indikator ini biasanya dikenal sebagai indikator sintetis. Dalam

pembelajaran kimia khususnya materi Indikator Asam dan Basa, derajat keasaman

diperlukan untuk mengetahui pH suatu larutan. Karena itu setiap sekolah seharusnya

menyediakan indikator sintetis untuk percobaan tersebut. Tetapi pada kenyataannya,

tidak semua sekolah mampu menyediakan indikator sintetis. Oleh karena itu diperlukan

alternatif lain sehingga proses pembelajaran tetap berjalan lancar. Indikator pH sintetis

dapat diganti dengan alternatif lain berupa indikator pH dari bahan-bahan alam atau

tanaman. Dengan didasari pemikiran bahwa zat warna pada tanaman merupakan

senyawa organik berwarna seperti dimiliki oleh indikator sintetis, selain itu mudah

dibuat juga murah karena bahan-bahannya mudah didapat. Karakteristik bunga yang baik

digunakan sebagai indikator pH yaitu bunga yang masih segar berwarna tua digunakan

hanya mahkota bunga sedangkan benang sari dan putik tidak digunakan. Banyak sekali

bahan alam yang bisa dimanfaatkan untuk membuat indikator asam basa misalnya,

kelopak bunga tapak dara (Vinca Rosea U), bunga jengger ayam (Celosia Cristata L),

bunga sepatu, bunga tembelekan (Lantara Camara L), bunga hidrangea dan kelopak

bunga lain yang berwarna mencolok. Selain itu bahan sayuran seperti kol merah, kunyit

juga dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat indikator alami. Bahkan Lumut

Kerak atau Liken dan limbah serbuk gergaji kayu nangka (Artocarpus heterophyllus pun

dapat dimanfaatkan untuk membuat indikator asam basa alami.

Begitu banyaknya bahan alam yang bisa dimanfaatkan untuk membuat indikator

asam basa. Dengan demikian, pelaksanaan workshop dan pelatihan pembuatan indikator

asam basa dari bahan alami ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan lebih

kepada guru-guru kimia yang tergabung dalam MGMP kimia SMK di Kabupaten

Page 8: Laporan P2M Indikator Alami

8

Sukoharjo. Sehingga untuk ke depannya, diharapkan tidak ada kendala lagi untuk

melaksanakan praktikum kimia, khususnya pada materi pokok bahasan Asam Basa

dalam proses pembelajaran maupun dalam melaksanakan ujian praktek kimia yang

notabene merupakan salah satu mata uji di dalam Ujian Akhir sekolah yang tentunya

juga turut menentukan kelulusan siswa.

B. Tujuan dan Manfaat Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk :

1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada guru-guru SMK dalam membuat

indikator asam basa yang mudah dan murah dari bahan alami yang ada di

lingkungan sekitar kita,

2. Membantu guru kimia merencanakan penyelenggaraan kegiatan praktikum kimia

yang sederhana, mudah dan tidak membutuhkan anggaran yang tinggi.

3. Membantu guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran siswa,

4. Membekali pengetahuan kepada guru tentang kegiatan yang kreatif yang dapat

dilaksanakan oleh guru dalam menghadapi keterbatasan fasilitas sekolah

Manfaat dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah:

1. Bagi Lembaga Perguruan Tinggi (UNS) :

a. Sebagai upaya membina kerjasama dengan masyarakat serta instansi lain.

b. Sebagai suatu bentuk usaha untuk memanfaatkan hasil penelitian.

c. Sebagai umpan balik bagi peneliti untuk lebih mengembangkan dan menerapan

ilmu pengetahuan bagi masyarakat serta menyempurnakan penelitiannya.

d. Dapat meningkatkan proses pembelajaran pada mahasiswa berdasarkan umpan

balik dari para peserta pelatihan.

d. Upaya dalam pelaksanaan dharma ketiga dari Tri dharma perguruan tinggi.

2. Bagi Lembaga Pemerintahan :

a. Sebagai motivasi bagi pemerintah dalam rangka meningkatkan Profesionalisme

guru SMK

b. Sebagai motivasi bagi pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas peserta

didik.

c. Meningkatkan mutu pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan baik Negeri maupun

Swasta di Kabupaten Sukoharjo

Page 9: Laporan P2M Indikator Alami

9

d. Memberikan masukan bagi lembaga yang terkait dalam peningkatan kulitas mutu

pendidikan di sekolah-sekolah kejuruan

3. Bagi masyarakat:

a. Membantu guru dalam menyelesaikan permasalahan penyelenggaraan praktikum

kimia di sekolah-sekolah yang memiliki kendala masalah keterbatas pendanaan

serta keterbatasan fasilitas laboratorium,

b. Meningkatkan pemahaman siswa SMK dalam mempelajari kimia khususnya pada

materi Asam Basa,

c. Meningkatkan kualitas pembelajaran kimia di SMK,

C. Kegiatan dan Materi Pokok

Bentuk kegiatan ini adalah penyuluhan dan pelatihan. Materi penyuluhan

Pembuatan Indikator asam basa dari bahan alami yang ada di lingkungan sekitar.

Indikator asam basa dari bahan alami dibuat dari aneka bahan alami seperti mahkota

bunga dari aneka jenis bunga yang berwarna mencolok seperti bunga sepatu, bunga

pukul empat, bunga eporbia, bunga bougenvile dan sebagainya, disamping itu juga

bisa dibuat dari jenis daun seperti kubis ungu, dari jenis batang seperti batang kayu

nangka, dari jenis umbi-umbian seperti kunyit, dan dari lumut-lumutan seperti lumut

kerak. Metode penyuluhan disampaikan dalam bentuk ceramah dan praktek langsung

oleh peserta. Sehingga peserta bisa mempraktekkan sendiri cara membuat indikator

alami dari aneka bahan alam yang ada disekitarnya. Dengan dihasilkannya indikator

asam basa dari bahan alami ini mampu menggantikan indikator sintetis yang

harganya mahal. Dengan demikian adanya pelatihan ini, disamping memotivasi dan

melatih guru-guru kimia SMK se-kabupaten Sukoharjo untuk selalu menjadi guru

yang kreatif yang mampu menyelesaikan setiap masalah dengan mudah seperti dalam

hal ini mengantisipasi keterbatasan sarana dan prasarana laboratorium yang dimiliki

sekolahannya melalui pencarian indikator dari aneka bahan alami yang mudah

mereka dapatkan di lingkungan sekitarnya. Sehingga permasalahaan keterbatasan alat

dan bahan kimia untuk praktikum kimia bisa teratasi, dan pada gilirannya mampu

memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran yang hendak diajarkan serta

mampu meningkatkan pehaman siswa khususnya pada materi asam basa. Disamping

itu, melalui kegiatan ini, guru-guru kimia di SMK kabupaten Sukoharjo juga akan

mampu merancang percobaan sederhana namun sangat efisien untuk menghadapi

Page 10: Laporan P2M Indikator Alami

10

ujian praktek kimia SMK yang merupakan salah satu mata uji di dalam ujian nasional

pada kurikulum SMK. Keluaran yang dihasilkan dari penyuluhan dan pelatihan ini

adalah mampu dihasilkan indikator asam basa dari aneka bahan alami, dihasilkan

modul petunjuk praktikum kimia khususnya pada materi Asam Basa, dan

dihasilkannya draf rancangan percobaan ujian praktek kimia khususnya pada materi

Asam Basa sesuai dengan kurikulum kimia SMK.

Page 11: Laporan P2M Indikator Alami

11

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal

15 Juli 2010, bertempat di Ruang Multimedia SMK Bina Patria 1 Sukoharjo.

B. Peserta

Peserta yang mengikuti penyuluhan dan pelatihan adalah guru-guru kimia SMK

se-kabupaten Sukoharjo, yang berjumlah 20 orang (daftar hadir peserta kegiatan dapat

dilihat pada lampiran).

C. Proses Kegiatan

Kegiatan Penyuluhan dalam rangka kegiatan pengabdian pada masyarakat, yang

dilaksanakan oleh tim pengabdian masyarakat Prodi Kimia P.MIPA FKIP Universitas

Sebelas Maret Surakarta meliputi proses kegiatan sebagai berikut :

1. Kata Pembukaan oleh ketua MGMP kimia SMK Kabupaten Sukoharjo

2. Sambutan oleh Kepala Sekolah SMK Harapan Kartasura

3. Sambutan dari Tim Pengabdian Universitas Sebelas Maret Surakarta

4. Penyajian materi penyuluhan oleh Tim Pengabdian Universitas Sebelas Maret

Surakarta

5. Tanya jawab peserta

6. Pelatihan pembuatan draf petunjuk praktikum kimia materi Asam Basa oleh Tim

Pengabdian Universitas Sebelas Maret Surakarta

7. Pelatihan Pembuatan indikator asam basa dari aneka bahan alami oleh Tim

Pengabdian Universitas Sebelas Maret Surakarta

8. Ucapan terima kasih dan penutupan yang dipimpin oleh Kepala Sekolah SMK

Harapan Kartasura.

Page 12: Laporan P2M Indikator Alami

12

BAB III

HASIL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Keberhasilan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat khususnya bagi guru-

guru kimia SMK yang tergabung dalam MGMP kimia SMK kabupaten Sukoharjo

terlihat dengan adanya indikator keberhasilan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

yaitu:

1. Para peserta aktif menyampaikan pertanyaan tentang Pembuatan draf petunjuk

praktikum kimia pada materi Asam Basa

2. Para peserta aktif menyampaikan pertanyaan tentang bahan-bahan alami yang

dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan indikator asam basa alami

3. Para peserta aktif menyampaikan pertanyaan cara melaksanakan Pembuatan

indikator asam basa dari aneka bahan alami yang ada di lingkungan sekitar

4. Para peserta termotivasi untuk berusaha meningkatkan pengetahuan bagi

kemajuan dirinya pada saat penyuluhan.

5. Para peserta termotivasi untuk menularkan pengetahuannya kepada guru-guru

yang lain di MGMP guru-guru kimia SMK Kabupaten Sukoharjo.

6. Para peserta termotivasi untuk menerapkan ilmu yang mereka peroleh khususnya

dalam pembuatan indikator asam basa dari bahan alami dalam rangka

mempersiapkan praktikum kimia disekolahan mereka masing-masing

menggunakan bahan yang mudah didapat serta murah dalam penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran materi Asam Basa untuk meningkatkan mutu

pembelajaran di sekolah mereka.

7. Para peserta termotivasi untuk menerapkan pembuatan indikator asam basa dari

bahan alami dalam rangka mempersiapkan praktikum kimia disekolahan mereka

menggunakan bahan yang mudah didapat serta murah dalam penyelenggaraan

Ujian praktek kimia pada materi Asam Basa.

8. Para peserta termotivasi untuk meningkatkan kemampuan dirinya untuk menjadi

guru yang kritis dan kreatif dan selalu optimis dengan segala keadaan yang

kurang mendukung, misalnya berkenaan dengan terbatasnya sarana dan

prasaranan dalam pembelajaran di lingkungan sekolahnya.

Page 13: Laporan P2M Indikator Alami

13

Adapun tolok ukur yang digunakan untuk menyatakan keberhasilan dari kegiatan yang

dilakukan adalah :

1. Para peserta mengetahui tentang Cara Pembuatan draf Petunjuk praktikum kimia

yang sederhana pada materi Asam Basa.

2. Para peserta mengetahui tentang bahan-bahan alami apa saja yang ada di

lingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam

pembuatan indikator asam basa

3. Para peserta mengetahui bagaimana cara membuat indikator asam basa dari aneka

bahan alami

4. Para peserta berkeinginan menularkan pengetahuannya kepada guru-guru yang

lain di MGMP kimia guru-guru SMK Kabupaten Sukoharjo.

Para peserta berkeinginan untuk menerapkan indikator alami sebagai bahan untuk

menguji sifat keasaman dan kebasaan larutan, dalam kegiatan pembelajaran untuk

meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah serta untuk mempersiapkan bahan-bahan

yang akan digunakan pada ujian praktek kimia di sekolah mereka masing-masing.

Page 14: Laporan P2M Indikator Alami

14

BAB IV

ANALISIS KEGIATAN

A. Faktor Pendukung

Keberhasilan kegiatan pemberian penyuluhan dan pelatihan didukung oleh

berbagai faktor, faktor yang utama adalah kesadaran para guru terutama guru-guru kimia

SMK kabupaten sukoharjo untuk meningkatkan pengetahuan, khususnya dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa serta kesadaran untuk meningkatkan kemampuan

dirinya untuk selalu menjadi guru yang tangguh, selalu kritis dan kreatif menghadapi

kondisi yang kurang mendukung pada proses pembelajaran, misalnya keterbatasan

sarana dan prasarana untuk mengadakan praktikum kimia disekolah. Hal ini terlihat dari

jumlah kehadiran yang cukup banyak, keantusiasan peserta dalam mengikuti pelatihan

serta terlihat dari suasana diskusi/tanya jawab yang berlangsung demikian hidup,

terutama yang berkaitan dengan Pembuatan indikator alami dari aneka bahan alami yang

ada di lingkungan sekitar, untuk menguji sifat keasaman dan kebasaan dalam larutan

untuk meningkatkan pemahaman siswa serta untuk mempersiapkan praktikum kimia

dalam ujian praktek di sekolah mereka.

Pemilihan materi penyuluhan dan pelatihan sangat tepat karena kondisi

laboratorium yang ada di sekolah-sekolah menengah kejuruan (SMK) kurang kondusif

untuk penyelenggaraan praktikum kimia di sekolah karena keterbatasan sarana dan

prasarana laboratorium di sekolah, karena mahalnya bahan-bahan kimia khususnya

indikator sintetis. Mengantisipasi hal tersebut, maka perlu dilakukan pencarian indikator

dari aneka bahan alami yang mudah mereka dapatkan di lingkungan sekitarnya. Sehingga

permasalahaan keterbatasan alat dan bahan kimia untuk praktikum kimia bisa teratasi,

dan pada gilirannya mampu memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran yang

hendak diajarkan serta mampu meningkatkan pehaman siswa khususnya pada materi

asam basa. Disamping itu, melalui kegiatan ini, guru-guru kimia di SMK kabupaten

Sukoharjo juga akan mampu merancang percobaan sederhana namun sangat efisien

untuk menghadapi ujian praktek kimia SMK yang merupakan salah satu mata uji di

dalam ujian nasional pada kurikulum SMK. Dengan demikian guru dituntut menjadi

guru yang berkarakter kuat dan cerdas dalam rangka peningkatan mutu pendidikan,

khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia yang

mampu berfikir kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam menghadapi tantangan

Page 15: Laporan P2M Indikator Alami

15

khususnya kondisi ataupun sarana dan prasarana sekolah yang kurang memadai, tetapi

tetap dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik.

Di dalam kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini, terlihat guru-guru kimia SMK

yang tergabung dalam MGMP kimia SMK kabupaten Sukoharjo termotivasi untuk

mempelajari bahkan menerapkan ilmu yang diperolehnya di pelatihan untuk

mempersiapkan praktikum dengan bahan yang mudah dan tersedia di lingkungan sekitar

yaitu membuat indikator asam basa alami dari aneka bahan alami sebagai pengganti

indikator sintetis yang berharga mahal. Selanjutnya indikator alami dapat digunakan

untuk menguji sifat keasaman dan kebasaan larutan seperti halnya indikator sintetis.

Guru-guru peserta penyuluhan menunjukkan kesungguhannya dalam mengikuti

kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, yang ditunjukkan oleh kedisiplinan mereka

dengan datang tepat pada waktunya serta mengikuti penyuluhan dan pelatihan hingga

selesai

B. Faktor Penghambat

Ditinjau dari waktu pelaksanaan penyuluhan dan diskusi/tanya jawab serta

pelatihan, pada kegiatan ini tidak menemui hambatan yang berarti. Kegiatan ini dapat

dilaksanakan dengan lancar.

Page 16: Laporan P2M Indikator Alami

16

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan pengabdian pada masyarakat tentang tentang

pembuatan indikator asam basa dari aneka bahan alami kepada guru-guru kimia SMK

kabupaten Sukoharjo, dalam rangka pencarian indikator yang mudah pembuatannya serta

secara ekonomis murah untuk menggantikan indikator sintetis yang berharga mahal,

sehingga mampu melaksanakan praktikum kimia di SMK, oleh Tim Pengabdian

Masyarakat Universitas Sebelas Maret, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Kegiatan terlaksana sesuai dengan rencana, baik dan lancar.

2. Kegiatan tersebut mendapatkan sambutan yang baik dari peserta

3. Guru-guru kimia SMK kabupaten Sukoharjo yang mengikuti kegiatan ini berhasil

memanfaatkan hasil penyuluhan dan pelatihan.

4. Dapat memberikan motivasi pada guru-guru kimia SMK di kabupaten Sukoharjo

untuk menerapkan ilmu yang mereka peroleh, sehingga dapat merancang percobaan

kimia yang mudah dan murah dari bahan alami seperti pembuatan indikator alami

dalam kegiatan belajar mengajar.

5. Guru-guru kimia SMK kabupaten Sukoharjo, mampu membuat draf petunjuk

praktikum kimia di SMK dengan bahan yang mudah diperoleh dan sangat ekonomis

untuk merencanakan ujian praktek kimia sesuai kurikulum SMK.

B. Rekomendasi

1. Para peserta yang hadir pada kegiatan ini sebaiknya menularkan pengetahuan

dan ketrampilannya pada guru-guru kimia SMK yang lain, yang tidak bisa

hadir.

2. Perlu adanya kerjasama yang baik antara perguruan tinggi dengan departemen

pendidikan nasional untuk dapat mensosialisasikan hasil penelitian dari

perguruan tinggi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah mitra.

Page 17: Laporan P2M Indikator Alami

17

DAFTAR PUSTAKA

Kanda, N., Asano, T., and Itoh, T., 1995. Preparing Chamelon Balls from Natural

Plants, Simple Handmade pH Indicator and Teaching Material for Chemical

Equilibrium. Journal of Chemical Education, 72 (12), 1131 – 1132.

Sunyono, 2008 Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Lingkungan Pada

Mata Pelajaran IPA SMP Kelas Vii Semester I

http://www.uny.ac.id/berita/fmipa/indikator-asam-basa-dari-bahan-alami

http://benzena.wordpress.com/2009/03/04/membuat-indikator-dari-bahan-alam/ 4 mei

2010

http://simpangmahar.blogspot.com/2009/02/membuat-indikator-asam-basa-dari-

bahan.html

http://superarif-naturalscience.blogspot.com/2010/03/indikator-asam-basa-dari-limbah-

serbuk.html

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/chus%20h/tambahan%20indikatr

%2012.html

Page 18: Laporan P2M Indikator Alami

18

Tinjauan Pustaka

Dalam kehidupan sehari-hari akan ditemukan senyawa dalam tiga keadaan yaitu

asam, basa, dan netral. Ketika mencicipi rasa jeruk maka akan terasa asam karena jeruk

mengandung asam. Sedangkan ketika mencicipi sampo maka akan terasa pahit karena

sampo mengandung basa. Namun sangat tidak baik apabila untuk mengenali sifat

asam atau basa dengan mencicipinya karena mungkin saja zat tersebut mengandung

racun atau zat yang berbahaya. Sifat asam dan basa suatu zat dapat diketahui

menggunakan sebuah indikator. Indikator yang sering digunakan antara lain kertas

lakmus, fenolftalein, metil merah dan brom timol biru. Indikator tersebut akan

memberikan perubahan warna jika ditambahkan larutan asam atau basa. Indikator ini

biasanya dikenal sebagai indikator sintetis.

Dalam pembelajaran kimia khususnya materi asam dan basa indikator derajat

keasaman diperlukan untuk mengetahui pH suatu larutan. Karena itu setiap sekolah

seharusnya menyediakan indikator sintetis untuk percobaan tersebut. Tetapi pada

kenyataannya, tidak semua sekolah mampu menyediakan indikator sintetis. Oleh karena

itu diperlukan alternatif lain sehingga proses pembelajaran tetap berjalan lancar indikator

pH sintetis dapat diganti dengan alternatif lain berupa indikator pH dari bahan-bahan

alam atau tanaman. Muhammad Hizbul W, Eko Yuliyanto & Martina Retnoyuanni dari

jurusan pendidikan kimia FMIPA UNY meneliti tentang pembuatan indikator pH dari

bunga tapak dara (Vinca Rosea U), bunga jengger ayam (Celosia Cristata L), dan bunga

tembelekan (Lantara Camara L) dengan didasari pemikiran bahwa zat warna pada

tanaman merupakan senyawa organik berwarna seperti dimiliki oleh indikator sintetis,

selain itu mudah dibuat juga murah karena bahan-bahannya mudah didapat serta

menambah pengetahuan tentang manfaat bunga tapakdara, jengger ayam dan

tembelekan.

Beberapa jenis tanaman yang lain yang dapat dijadikan menjadi indikator asam

basa adalah Bunga Sepatu, bunga hidrangea, kol merah serta kunyit yang memiliki

warna merah menyala. Larutan indikator bunga sepatu akan memberikan warna merah

tua pada larutan asam, dan bewarna hijau tua pada larutan basa. Untuk uji coba dapat

dilakukan pada larutan perasan jeruk sebagai larutan asam, dan air sabun sebagai larutan

basa. Contoh larutan asam lainnya seperti larutan vitamin C, air aki, sedangkan contoh

larutan basa, seperti cairan pembersih, cairan pemutih, dan beberapa larutan lainnya.

Page 19: Laporan P2M Indikator Alami

19

Bahan alami lain yang dapat digunakan sebagai indikator adalah kayu nangka

(Artocarpus heterophyllus). Kayu nangka mengandung zat warna kuning yang disebut

morin. Karena itulah, kayu nangka dapat memberikan perubahan warna pada setiap pH,

sehingga kayu nangka dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif dalam pembuatan

indikator asam-basa. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Friatmoko Wahyu dkk

diperoleh hasil sebagai berikut :(1) pembuatan indikator asam basa dari serbuk gergaji

kayu nangka lebih baik menggunakan pelarut etanol; (2) perbandingan massa serbuk

gergaji kayu nangka:etanol yang paling tepat digunakan dalam pembuatan indikator

asam basa cair yaitu 1:4; (3) trayek perubahan warna indikator asam basa cair dari serbuk

gergaji kayu nangka dan pelarut etanol terjadi pada pH 7-8 yaitu dari warna kuning

menjadi coklat muda.

Bahan alami lainnya lagi yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan indikator

alami adalahLumut kerak atau Liken. Untuk keperluan eksperimen, para ilmuan

menciptakan lakmus. Lakmus adalah sejenis zat yang di peroleh dari jenis lumut

kerak/liken (Rocella tinctoria), suatu simbiosis jamur dan alga. Lakmus yang banyak

digunakan dalam laboratorium-laboratorium kimia sekarang ini tersedia dalam bentuk

kertas. Gambar di bawah ini juga merupakan bahan untuk membuat indikator asam basa

atau bahan untuk lakmus.

Gambar 1 Lumut Kerak atau Liken

Karakteristik bunga yang baik digunakan sebagai indikator pH yaitu bunga yang

masih segar berwarna tua digunakan hanya mahkota bunga sedangkan benang sari dan

putik tidak digunakan. Pada pembuatan indikator cair bunga dicuci dengan air mengalir

agar bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna bunga tidak ikut larut dalam air.

Selanjutnya bunga yang sudah dicuci kemudian dipotong kecil-kecil untuk memperluas

Page 20: Laporan P2M Indikator Alami

20

permukaan bunga sehingga proses pelarutan bunga lebih efektif. Semakin luas

permukaan bunga maka semakin banyak pigmen warna bunga yang larut pada proses

pelarutan. Pada proses pemotongan bunga tidak dicincang melainkan dipotong kecil-

kecil. Setelah bunga dipotong selanjutnya bunga dikeringkan dalam oven untuk

mengurangi kadar air yang terkandung. Pengovenan dilakukan pada suhu 50ºC selama

15 menit. Pada suhu tersebut, pigmen bunga tidak berubah sehingga ketika dilarutkan

akan menghasilkan warna yang mudah diamati. Apabila pengeringan dilakukan pada

suhu lebih besar dari 50ºC maka warna bunga akan berubah karena karakteristik warna

bunga awal hilang. Kemudian Bunga yang sudah kering dimasukkan dalam stoples dan

ditambahkan alkohol 70% sampai ± 0,5 cm di atas bunga lalu didiamkan semalam agar

pigmen warna bunga larut dalam alkohol. Alkohol 70% sebenarnya merupakan etanol,

yang dipilih sebagai pelarut selain dilihat dari sifat polarnya juga dilihat dari aspek

ekonomisnya. Etanol lebih mudah didapatkan dan harganya lebih murah dibandingkan

dengan jenis alkohol lainnya. Penggunaan pelarut untuk melarutkan bunga digunakan

secukupnya karena apabila berlebihan maka larutan yang dihasilkan akan menjadi encer

sehingga menyebabkan produk yang dihasilkan kurang baik.

Setelah semalam, larutan disaring untuk mendapatkan filtratnya yaitu ekstrak

bunga. Ekstrak bunga tersebut merupakan indikator cair. Kemudian indikator cair

dituangkan dalam stoples lain dan disimpan dalam kulkas sampai akan digunakan. Cara

penggunaan indikator cair yaitu meneteskan indikator tersebut pada larutan yang akan

diuji pHnya. Larutan akan memberikan perubahan warna yang kemudian perubahan

warna tersebut dicocokkan dengan warna pada trayek pH indikator tersebut. Masing-

masing warna pada trayek pH memiliki pH yang berbeda setiap warnanya. Warna larutan

yang sama dengan warna pada trayek pH menunjukkan bahwa pH larutan sama dengan

pH pada trayek pH indikator tersebut.

Indikator asam-basa yang baik adalah zat warna yang memberi warna berbeda

dalam larutan asam dan larutan basa. Adapun cara membuat indikator alami adalah

seperti di bawah ini, beberapa cara pembuatan indikator alami dengan menggunakan

bunga sepatu, bunga hidrangea, kol merah dan kunyit.

1. Cara pembuatan indikator alami dari bunga sepatu

Pilihlah beberapa helai mahkota bunga berwarna merah dari bunga sepatu.

Gerus dalam lumpang dengan sedikit air.

Saring ekstrak mahkota bunga merah tersebut.

Teteskan ekstrak mahkota bunga ke dalam:

Page 21: Laporan P2M Indikator Alami

21

- Air suling (netral)

- Larutan cuka (asam)

- Air kapur (basa)

Catat hasil perubahan warna yang terjadi

Indikator asam-basa dari bunga sepatu, ketika didalam larutan asam akan

memberikan warna merah, di dalam larutan basa akan memberikan warna hijau dan

pada larutan netral tidak berwarna.

2. Cara pembuatan indikator alami dari bunga Hidrangea

Pilihlah beberapa helai mahkota bunga Hidrangea

Gerus dalam lumpang dengan sedikit air.

Saring ekstrak mahkota bunga Hidrangea tersebut.

Teteskan ekstrak mahkota bunga ke dalam:

- Air suling (netral)

- Larutan cuka (asam)

- Air kapur (basa)

Catat hasil perubahan warna yang terjadi

Indikator asam-basa dari bunga Hidrangea akan memberikan warna biru ketika

didalam larutan asam , di dalam larutan basa akan memberikan warna merah

jambu dan pada larutan netral tidak berwarna.

3. Cara pembuatan indikator alami dari kol merah

Haluskan sejumlah kol merah yang masih segar

Rebus selama 10 menit

Biarkan air kol merah menjadi dingin

Saring dalam stoples besar

Teteskan ekstrak kol merah ke dalam:

- Air suling (netral)

- Larutan cuka (asam)

- Air kapur (basa)

Indikator asam-basa dari kol merah akan berubah warna menjadi merah muda

bila dicelupkan ke dalam larutan asam, menjadi hijau dalam larutan basa, dan

tidak berwarna pada larutan netral.

Page 22: Laporan P2M Indikator Alami

22

Gambar Kol merah

4. Cara pembuatan indikator alami dari kunyit

Parut kunyit yang telah dibersihkan

Saring ekstrak kunyit dengan alkohol menggunakan kain ke dalam mangkok

kecil

Teteskan ekstrak kunyit ke dalam:

- Air suling (netral)

- Larutan cuka (asam)

- Air kapur (basa)

Catat hasil perubahan warna yang terjadi

Indikator asam-basa dari kunyit, akan memberikan warna kuning tua ketika

dilarutkan dalam larutan asam, memberikan warna jingga di dalam larutan basa

dan memberikan warna kuning terang pada larutan netral.

Gambar Kunyit

Page 23: Laporan P2M Indikator Alami

23