oleh : siti masitah fitriyani, s.pd ndh : 36 pelatihan...
TRANSCRIPT
i
Variasi Media Belajar Asik dan Menyenangkan Pada
Pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Balikpapan
Oleh :
Siti Masitah Fitriyani, S.Pd
NDH : 36
PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN IX
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN
KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
SAMARINDA
2020
i
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN HASIL AKTUALISASI
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi Peserta Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan IX :
NAMA : Siti Masitah Fitriyani, S.Pd
NDH : 36
NIP : 19950328 201903 2 020
JABATAN : Guru Bahasa Indonesia Ahli Pertama
INSTANSI : SMP Negeri 1 Balikpapan
JUDUL : Variasi Media Belajar Asik dan Menyenangkan Pada Pembelajaran
bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Balikpapan
Dinyatakan LAYAK untuk diajukan dalam Seminar Laporan Aktualisasi pada hari Kamis, 19
Maret 2020 bertempat di Kampus PUSLATBANG KDOD LAN.
Mentor,
Arintoko, S.Pd
NIP : 19660525 199103 1 017
Coach,
Muhammad Harry Rahmadi,S.Pi.,M.M
NIP. 19851009 201101
iii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL AKTUALISASI
Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Hasil Aktualisasi Pelatihan Dasar
Calon PNS Angkatan IX Tahun 2020:
Nama : Siti Masitah Fitriyani, S.Pd
NDH : 36
NIP : 19950328 201903 2 017
Jabatan : Guru Bahasa Indonesia Ahli Pertama
Instansi : SMP Negeri 1 Balikpapan
Judul Rancangan Aktualisasi : Variasi Media Belajar Asik dan Menyenangkan
Pada Pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri
1 Balikpapan
TELAH DISEMINARKAN dalam seminar laporan hasil Aktualisasi pada Hari Kamis, Tanggal
19 Maret 2020 bertempat di Kampus Puslatbang KDOD LAN.
Penguji,
Dr. Rahmat Suparman, M.A
NIP. 19710303 199603 1 001
Coach,
Muhammad Harry Rahmadi, S.Pi.,M.M
NIP. 19851009 201101 1012
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan hidayah-Nya laporan aktualisasi ini
dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian penulisan ini. Untuk itu
ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada.
1. Dr. Mariman Darto, M.Si selaku Kepala PUSLATBANG KDOD LAN RI Samarinda
yang mendukung penuh terlaksananya Latsar CPNS 2020 Angkatan IX.
2. Bapak Robi Ruswanto, S.Sos. selaku kepala BKPSDM kota Balikpapan beserta
jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan
III;
3. Bapak Muhammad Harry Rahmadi. selaku coach atas bimbingannya dalam membuat
laporan hasil aktualisasi ini;
4. Bapak Arintoko, S.Pd. selaku mentor yang telah memberikan masukan dan
dukungannya selama masa habituasi dan penyusunan laporan hasil aktualisasi;
5. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmu terkait ANEKA dan ilmu lainnya
selama mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Golongan III;
6. Keluarga besar SMP Negeri 1 Balikpapan;
7. Seluruh keluarga atas dukungan dan semangatnya kepada penulis;
8. Keluarga besar peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan IX Tahun 2020
Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman membuat penyusunan
Laporan Hasil Aktualisasi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap kritik dan
saran dari para pembaca untuk melengkapi dan memperbaiki laporan Hasil Aktualisasi ini di
kemudian hari. Semoga laporan Hasil Aktualisasi ini dapat bermanfaat pembaca serta dapat
menambah pengetahuan tentang nilai dasar ANEKA dan penyusunan pelaporan aktualisasi.
Samarinda, Maret 2020
Penulis
Siti Masitah Fitriyani, S.Pd
v
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ................................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI............................... ii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI................................ iii
KATA PENGANTAR………………….………................................................. iv
DAFTAR ISI ….................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ……........................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Tujuan Aktualisasi ....................................................................................... 2
1.3 Manfaat Aktualisasi .................................................................................... 3
1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi......................................................................... 4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
2.1 Identitas Sekolah............................................................................................. 5
2.2 Identitas Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah .......................................... 5
2.3 Visi dan Misi Sekolah………………………………………………………. 6
2.4 Struktur Organisasi.......................................................................................... 7
2.5 Fungsi dan Tugas Guru………………………………………………………. 8
2.6 Nilai-nilai Organisasi………………………………………………………… 9
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Nilai-nilai Dasar ASN ……………................................................................ 10
3.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI…................................................... 16
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
4.1 Identifikasi Isu ............................................................................................... 20
4.2 Prioritas Isu/ Teknik Analisis......................................................................... 21
4.3 Penetapan Isu................................................................................................... 23
4.4 Rancangan Aktualisasi.................................................................................... 23
4.5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi........................................................................... 38
BAB V RANCANGAN AKTUALISASI……………………………………… 39
vi
5.1 Pelaksanaan Kegiatan………………………………………………………. 39
5.2 Role Model …………………………………………………………………. 62
BAB VI PENUTUP…………………………………….……………………… 63
6.1 Kesimpulan …………………………………………………………………. 63
6.2 Saran ………………………………………………………………………… 63
Daftar Pustaka …………………………………………………………………. 64
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.2 Identitas Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah………..…………… 5
4.1 Identifikasi Isu………........................................................................... 20
4.2 Analisis Isu Strategis…………………………………..…………….. 22
4.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan……………………..………...……. 23
4.4 Rancangan Aktualisasi.......................................................................... 26
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Struktur Organisasi....................................................................................... 7
5.1 Penulis membuat RPP kegiatan ALis (Ayo Menulis) di Wattpad ……...... 39
5.2 Konsultasi dengan Kepala Sekolah ……………………………………..... 40
5.3 Daftar hadir siswa dalam kegiatan ALis (Ayo Menulis) di Wattpad …….. 40
5.4 Penulis membuat Petunjuk Penggunaan Wattpad ………………………… 40
5.5 Penulis Menjelaskan cara membuat akun pada Wattpad …………………. 41
5.6 Siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya ………………………………… 41
5.7 Penulis menjelaskan kembali cara menulis di Wattpad …………………... 42
5.8 Siswa menulis fabel di Wattpad …………………………………………... 42
5.9 Penulis menunjukkan daftar hadir siswa ………………………………….. 42
5.10 Vote dan Komentar penulis pada cerita di akun siswa ……………………. 43
5.11 Evaluasi terhadap kegiatan ALis (Ayo Menulis di Wattpad ………………. 43
5.12 Penulis dan siswa berfoto bersama menunjukkan hasil karya siswa ………. 44
5.13 Salah satu hasil karya tulis fabel siswa …………………………………….. 44
5.14 Penulis konsultasi dengan Kepala Sekolah ………………………………… 46
5.15 Penulis sedang membuat soal dan petunjuk penggunaan aplikasi Quizizz … 47
5.16 Siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya…………………………………... 47
5.17 Siswa mulai bergabung di aplikasi Quizizz dan mengerjakan soal ……….. 48
5.18 Siswa melaksanakan post-test ……………………………………………… 48
5.19 Guru mengatasi kendala yang dialami siswa ………………………………. 49
5.20 Evaluasi kegiatan dari pendapat siswa……………………………………... 49
5.21 Penulis membuat konsep kegiatan E-Learning via Telegram……………… 51
5.22 Penulis melakukan konsultasi dengan Kepala Sekolah…………………….. 52
5.23 Penulis menyiapkan materi diskusi………………………………………… 52
5.24 Capsture percakapan penulis saat meminta siswa mendownload telegram… 53
5.25 Capsture siswa mulai bergabung di telegram………………………………. 53
ix
5.26 Capsture awal diskusi penulis dengan siswa……………………………….. 54
5.27 Capsture percakapan siswa aktif menjawab pertanyaan……………………. 54
5.28 Capsture percakapan siswa mengenai manfaat dari kegiatan……………… 55
5.29 Penulis membuat Rencana pelaksanaan Pembelajaran……………………... 57
5.30 Konsultasi dengan Kepala Sekolah………………………………………… 57
5.31 Kegiatan berdoa …………………………………………………………… 58
5.32 Penulis menjelaskan mengenai KarTuN ( Kartu Petunjuk Pantun)………… 58
5.33 Siswa berbaris bersiap melaksanakan kegiatan…………………………….. 59
5.34 Penulis menjelaskan alur kegiatan…………………………………………. 59
5.35 Siswa menempelkan pantun pada sterofom………………………………… 59
5.36 Siswa menempelkan pantun………………………………………………... 59
5.37 contoh salah satu hasil karya pantun siswa………………………………… 60
5.38 Evaluasi kegiatan berdasarkan pendapat siswa…………………………….. 60
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp) Kegiatan Alis (Ayo Menulis) Di
Wattpad..................................................................................................................
66
2 Petunjuk Penggunaan Aplikasi Wattpad………………………………………… 68
3 Capsture Hasil Karya Tulis Fabel Siswa Pada Aplikasi Wattpad……….............. 72
4 Dokumentasi Kegiatan Alis (Ayo Menulis) Di Wattpad ………………………. 75
5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Quizizz …………. 76
6 Petunjuk Penggunaan Quizizz…………………………………………………… 77
7 Hasil Pelaksanaan Pre-Test dan Post Test………………………………………. 81
8 Petunjuk Penggunaan Aplikasi Telegram……………………………………….. 85
9 Capsture Percakapan E-Learning Via Telegram……………………………....... 87
10 RPP Pembelajaran KarTuN……………………………………………………… 91
11 Hasil Karya Pantun Siswa ………………………………………………………. 93
12 Notulen konsultasi dengan Kepala Sekolah …………………………………….. 95
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membina peserta didik agar memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif dalam menjalani kehidupan. Suatu proses
pendidikan dan pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila peserta didik memiliki
perubahan ke arah yang lebih baik. Untuk mencapai suatu hasil yang baik tentu banyak
faktor yang mendukung. Guru harus memiliki kompetensi yang baik agar mampu mencapai
hasil yang diharapkan untuk peserta didik. Selain itu, adanya penggunaan media yang
bervariasi juga menjadi faktor keberhasilan suatu pembelajaran. Media pembelajaran yang
baik akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Hal itu akan membantu siswa
dalam mencerna pembelajaran yang disampaikan. Pendidikan terus mengikuti perkembangan
zaman. Guru dituntut untuk bisa menghadapi era 4.0 dengan mengembangkan inovasi-
inovasi baru yang kreatif sehingga dapat diterapkan dalam pembelajaran.
Sesuai dengan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN),
pemerintah telah bertekad untuk mengelola ASN yang profesional. Guru yang professional
adalah guru yang mampu mendidik anak muridnya menjadi generasi yang mampu bersaing
dan memiliki moral yang baik. Selain itu, sesuai dengan fungsi ASN sebagai pelayan publik
menjadi dasar bahwa guru harus memberikan pelayanan yang baik dalam hal pembelajaran
terhadap peserta didik demi tercapainya peningkatan hasil belajar siswa.
Salah satu misi SMP Negeri 1 Balikpapan yakni Melaksanakan konsep manajemen
mutu yang akuntabilitas dalam mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang amanah,
santun, kompeten dan tangguh dalam rangka perwujudan peserta didik yang berakhlak mulia
2
dengan prestasi yang luar biasa. Untuk menjadi pendidik yang kompeten tentu seorang guru
harus memiliki kreatifitas dan inovasi dalam menerapkan pembelajaran yang menyenangkan
agar siswa lebih semangat dalam menerima pelajaran. Media pembelajaran merupakan suatu
alat atau perantara untuk memudahkan proses belajar mengajar. Seorang guru dituntut untuk
lebih cermat dalam memilih media belajar yang tepat bagi siswa. Oleh karena itu, penulis
mengangkat isu kurang optimalnya penggunaan media belajar yang bervariasi pada
pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Balikpapan. Dengan adanya kegiatan
aktualisasi ini, diharapkan mampu mengatasi isu yang ada dan dapat meningkatkan kinerja
pendidik dalam menerapkan nilai-nilai ANEKA pada proses pembelajaran melalui media
pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.
1.2 Tujuan Aktualisasi
Tujuan dari kegiatan aktualisasi ini yaitu untuk mengimplemantasikan nilai-nilai ANEKA
serta kedudukan dan peran ASN sebagai pelayan publik.
1.2.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan secara umum dari kegiatan aktualisasi penulis yaitu sebagai berikut.
1. Menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas sebagai bentuk
pertanggungjawaban dari kinerja ASN dengan melaksanakan kegiatan dalam
rangka mengoptimalkan proses pembelajaran melalui media yang bervariasi.
2. Menerapkan nilai-nilai dasar nasionalisme kepada siswa dengan memberi
kebebasan dalam menuangkan ide/gagasan melalui media pembelajaran yang
diterapkan.
3. Menerapkan nilai-nilai dasar etika publik dalam memberikan pelayanan
pembelajaran yang berdaya guna bagi kepentingan siswa serta kinerja guru.
3
4. Menerapkan nilai-nilai dasar komitmen mutu melalui penerapan media belajar
yang kreatif dan tepat sesuai materi pembelajaran
5. Menerapkan nilai-nilai dasar anti korupsi melalui penerapan sikap jujur dan
adil dalam pelaksanaan kegiatan.
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus kegiatan aktualisasi penulis yaitu sebagai berikut.
1. Memotivasi peserta didik meningkatkan keterampilan menulis dengan cara yang
menyenangkan melalui aplikasi Wattpad.
2. Memotivasi peserta didik untuk mencapai target maksimal dalam pembelajaran
bahasa Indonesia dengan metode Quizizz
3. Mengoptimalkan efektivitas proses pembelajaran peserta didik melalui kegiatan
E-Learning
4. Memotivasi untuk berpikir kreatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan
media belajar KarTun
5. Memberikan pelayanan pembelajaran yang maksimal kepada siswa melalui
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media yang merupakan wujud dari
aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di instansi SMP Negeri 1 Balikpapan.
1.3 Manfaat Aktualisasi
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS sebagai berikut:
1.3.1 Manfaat Umum
1. Terbentuknya karakter ASN yang mampu menerapkan nilai-nilai ANEKA
kedudukan PNS dalam mendukung pelaksanaan tugas dan jabatan secara
profesional di lingkungan kerja.
4
2. Terlaksananya kegiatan-kegiatan aktualisasi sebagai perwujudan bentuk
akuntabilitas dan menjadi inovasi kreatif yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran.
1.3.2 Manfaat Khusus
1. Peningkatan keterampilan menulis peserta didik dengan terciptanya sebuah karya
tulis.
2. Terwujudnya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, dan efektif dengan adanya
media belajar yang bervariasi.
1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi
Pelaksanaan Latihan Dasar (LATSAR) CPNS Golongan III Angkatan III Kota
Balikpapan berlangsung selama pada tanggal 14 Januari sampai dengan 17 Maret 2020,
dengan tahapan kegiatan:
1. Tahapan On Campus dilaksanakan tanggal 14 Januari – 4 Februari 2020 bertempat di
PUSLTBANG KDOD LAN Samarinda
2. Tahap Habituasi dilaksanakan tanggal 5 Februari – 17 Maret 2020 bertempat di SMP
Negeri 1 Balikpapan bertempat di Jalan Kapten Piere Tendean No. 63 RT 46 Kelurahan
Gunung Sari, Kecamatan Balikpapan Tengah Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan
Timur. Adapun aktor yang terlibat adalah siswa kelas VII-11, mentor, dan coach.
3. Seminar Aktualisasi, dilaksanakan tanggal 18 Maret – 20 Maret 2020 bertempat di
PUSLATBANG KDOD LAN.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
2.1 Identitas Sekolah
Nama : SMP Negeri 1 Balikpapan Tengah
Provinsi : Kalimantan Timur
Otonomi : Kota Balikpapan
Kecamatan : Balikpapan Tengah
Alamat : Jl. Kap. P. Tendean No. 63 RT. 46
: Kelurahan Gunung Sari Ilir
: Kecamatan Balikpapan Tengah
: Balikpapan Kode Pos 76121
Telepon : (0542) 422703
Nilai Akreditasi Sekolah : A
2.2 Identitas Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah
Tabel 2.2 Identitas Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah
No
. Jabatan Nama
Jenis Kela-
min Usia
Pend
.
Akhi
r
Mas
a
Kerj
a L P
1. Kepala Sekolah ARINTOKO,S.Pd 1 - 53 S1 26
2. Wakil Kepala
Sekolah
Ismadji, S. Pd. MM 1 - 59 S2 35
6
2.3 Visi dan Misi Sekolah
1. Visi Sekolah
“Berakhlak Mulia, Berprestasi, Sehat Dan Berbudaya Lingkungan”
2. Misi Sekolah
Untuk mewujudkan visi tersebut, diperlukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang
dengan arah yang jelas. Misi SMP Negeri 1 Balikpapan yang disusun berdasarkan visi
diatas, antara lain sebagai berikut:
a. Melaksanakan konsep manajemen mutu yang akuntabilitas dalam mewujudkan pendidik
dan tenaga kependidikan yang amanah, santun, kompeten dan tangguh dalam rangka
perwujudan peserta didik yang berakhlak mulia dengan prestasi yang luar biasa
b. Menumbuhkembangkan minat baca peserta didik melalui gerakan literasi sekolah serta
pembelajaran yang menyenangkan dan perilaku keteladanan
c. Mewujudkan perangkat kurikulum serta sarana prasarana yang lengkap, berwawasan ke
depan untuk mewujudkan prestasi akademik peserta didik yang sehat serta mutu lulusan
yang kompetitif dalam melanjutkan sekolah
d. Mengembangkan aktifitas kegiatan peningkatan keimanan dan ketaqwaan yang
berkelanjutan untuk mewujudkan peserta didik berakhlak mulia dan berbudi pekerti
luhur.
e. Menumbuhkembangkan minat dan bakat peserta didik di bidang seni, olah raga dan
ketrampilan, melalui kegiatan ekstrakurikuler guna mewujudkan prestasi berbagai
lomba non akademik
f. Melaksanakan kegiatan pendidikan yang berwawasan lingkungan dalam upaya
mewujudkan lingkungan sekolah yang asri, bersih, sehat sebagai sumber dan tempat
belajar yang aman dan nyaman
7
2.4 Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
8
2.5 Fungsi dan Tugas Guru
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selain itu, guru juga memiliki tugas
sebagai berikut:
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai;
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan.
Fungsi guru berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 adalah sebagai
berikut:
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta
nilai-nilai agama dan etika;
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan
dialogis;
4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.1
1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
9
2.6 Nilai-Nilai Organisasi
Budaya organisasi merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan harus dihayati dan
diamalkan oleh seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan tugasnya. Untuk
memberikan panduan kepada ASN dilingkungan Pemerintah Kota Balikpapan telah
diterbitkan Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 32 tahun 2013 Tentang Kode Etik
Pegawai Di Lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan. Nilai-nilai dasar organisasi yang
harus dijadikan acuan dalam bekerja oleh seluruh Aparatur Sipil Negera di lingkungan
Pemerintah Kota Balikpapan antara lain :
1. Responsif; Antisipatif dan responsif dalam mengatasi masalah.
2. Humanis; Mengutamakan keterbukaan, saling percaya dan komunikasi yang baik.
3. Profesional; Menegakkan profesionalisme dengan integritas, objektivitas, ketekunan
dan komitmen yang tinggi.
4. Integritas; konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi
nilai-nilai luhur dan keyakinan.
10
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Nilai-Nilai Dasar ASN
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar sebagai
seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi dan tugasnya sebagai
ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di tanamkan kepada setiap ASN maka
perlu di ketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut, yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas dapat diartikan sebagai bentuk kewajiban mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan organisasi dalam mencapai tujuan atay sasaran
yang telah ditetapkan.
Penty Kusumastuti (2014:2) mengemukakan bahwa akuntabilitas adalah bentuk
kewajiban penyedia penyelenggaraan kegiatan publik untuk dapat menjelaskan dan
menjawab segala hal menyangkut langkah dari seluruh keputusan dan proses yang
dilakukan, serta pertanggungjawaban terhadap hasil kinerjanya.
Adapun definisi akuntabilitas menurut Abdul Halim (2012:20), Akuntabilitas publik
adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban serta menerangkan kinerja dan
tindakan seseorang, badan hukum atau pimpinan organisasi kepada pihak yang lain yang
memiliki hak dan kewajiban untuk meminta kewajiban pertanggungjawaban dan keterangan.
Berdasarkan definisi-definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa akuntabilitas
memiliki arti yaitu kewajiban untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan segala
kegiatan sesuai tupoksi untuk mencapai tujuan suatu organisasi yakni memberikan
pelayanan terbaik untuk masyarakat. Seorang ASN memiliki kewajiban
mempertanggungjawabkan hasil kerjanya dalam suatu laporan yang konkret. Pelaporan
11
sebagai bentuk pertanggungjawaban mencerminkan bahwa seorang ASN telah menerapkan
nilai akuntabilitas. Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.2
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah, dimana pimpinan memainkan
peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
b. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.
c. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung Jawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda maupun orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan melahirkan
akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya keseimbangan
antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya
harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan
kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
2 Lembaga Administrasi Negara, Akuntabilitas Modul Pelatihan Prajabatan Golongan III, (Jakarta: LAN,
2015), h. 7.
12
h. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada
tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia nasionalisme berasal dari kata nasional dan
isme yaitu paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah
air, memiliki rasa kebangsaan bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa.
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini
jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. 3
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia didasari nilai-nilai Pancasila yang diarahkan
agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara, bangga sebagai
bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri, mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama
bangsa, menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia, mengembangkan sikap
tenggang rasa.
Penulis menyimpulkan bahwa nasionalisme adalah sikap cinta dan bangga terhadap
bangsa, rela berkorban, dan menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila sebagai landasan dalam
berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Adapun nilai-nilai nasionalisme sesuai dengan
lima sila pancasila yaitu sebagai berikut.
3 Lembaga Administrasi Negara, Nasionalisme Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III,
(Jakarta: LAN, 2015), h. 1.
13
1) Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
Makna sila pertama berhubungan terhadap perilaku kita sebagai umat kepada
Tuhannya. Hal ini ditunjukkan dengan sikap percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Selain itu dengan
bersikap saling menghormati terhadap semua orang meski berbeda keyakinan
merupakan cara dalam pengamalan nilai pancasila sila pertama.
2) Sila Kedua : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Makna sila kedua berhubungan terhadap perilaku kita sebagai manusia yang pada
hakikatnya semua sama. Sikap yang mencerminkan nilai ini yaitu dengan bersikap
saling mencintai sesama manusia, tidak semena-mena terhadap orang lain, serta gemar
melakukan kegiatan kemanusiaan yang bermanfaat bagi orang banyak. Sebagai
pelayan publik tentu setiap kegiatan yang dilakukan bertujuan bermanfaat bagi
masyarakat.
3) Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
Makna sila ini berhubungan terhadap sikap kita sebagai warga Negara yang
menjunjung tinggi persatuan dalam membangun negeri. Hal ini dapat ditunjukkan
dengan sikap bangga dan cinta tanah air, memakai produk buatan Indonesia,
berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia, bergaul dengan teman tanpa
membeda-bedakan suku, ras, dan istiadat.
4) Sila Keempat : Kerakyatan Yang di Pimpin Oleh Hikmat Kebiksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Makna sila ini berhubungan terhadap sikap kita untuk mau bermusyawarah dalam
menyelesaikan suatu masalah. Adapun contoh sikap yang mencerminkan sila keempat
yaitu selalu melakukan musyawarah dalam menyelesaikan masalah, menghargai
pendapat orang lain, melaksanakan keputusan hasil musyawarah dengan penuh
tanggung jawab.
5) Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Makna sila ini berhubungan dengan perilaku kita agar untuk bersikap adil terhadap
semua orang dengan menjunjung tinggi semangat kekeluargaan, gotong royong, dan
menghormati hak-hak orang lain.
14
3. Etika Publik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Etika adalah ilmu tentang apa yang baik
dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. Etika berkaitan dengan nilai-
nilai, tata cara hidup yang baik, dan aturan hidup yang baik. Dalam kaitannya dengan
pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam pasal 4 Undang-Undang
ASN nomor 5 tahun 2014, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan.
h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu
merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun
nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
a. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;
15
b. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan pemborosan;
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu terhadap produk
atau jasa. 4
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam
pengadaan dan gratifikasi. Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak
akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi
mencapai keuntungan sesaat;
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu
pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non
materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika
mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
d. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung yang
mengatur;
e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain;
f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
g. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan
dalam bentuk apapun;
h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap apa yang
telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;
4 Lembaga Administrasi Negara, Komitmen Mutu Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III,
(Jakarta: LAN, 2015), h. 63
16
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan
saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
3.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-
tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin professional.
Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan
untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta
bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
2. Pelayanan Publik
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan
publik menegaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Menurut AG.
Subarsono (Agus Dwiyanto,2005: 141) pelayanan publik didefinisikan sebagai
serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh birokrasi publik untuk memenuhi kebutuhan
warga pengguna.
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan
dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat.
17
Dari beberapa definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa pelayanan publik
adalah pelayanan umum dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah
perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis
pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam
pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan
antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan
identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai
persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan
harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk
mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
18
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang
hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur
yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh
warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti
non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di
sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media
publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi
kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah
ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3. Whole of Goverment (WoG)
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak;
2) Dialog atau pertukaran informasi;
3) Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
19
1) Joint working, atau kolaborasi sementara;
2) Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan
besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
3) Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar
yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
2) Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak; merger,
yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.
20
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1 Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi dari beberapa isu yang
ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai guru di instansi tempat bekerja yaitu SMP
Negeri 1 Balikpapan. Isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini berdasarkan
pertimbangan dari tiga aspek yaitu Whole of Government (WOG), Pelayanan Publik, dan
Manajemen ASN.
Adapun identifikasi isu yang ditemukan antara lain berkaitan dengan pelayanan publik
yakni sebagai berikut:
1. Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran yang bervariasi pada proses
pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Balikpapan
2. Kurang optimalnya keterampilan menulis siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia
3. Rendahnya minat baca siswa di SMP Negeri 1
Dari tiga isu di atas, metode USG diperlukan penulis untuk menetapkan kualitas
isu. Pemilihan isu menggunakan metode USG merupakan alat untuk menyusun skala
prioritas yang penting dan perlu untuk ditindak lanjut agar permasalahan bisa
dioptimalkan agar ada perubahan yang lebih baik.
Tabel 4.1 Identifikasi Isu
No Identifikasi Isu Prinsip
ASN Kondisi Saat Ini
Kondisi yang
Diharapkan
1. Kurang optimalnya
penggunaan media
pembelajaran yang
bervariasi pada proses
pembelajaran bahasa
Indonesia di SMP Negeri
1 Balikpapan
Pelayanan
Publik
Tidak adanya lab
khusus bahasa
Indonesia serta
pembelajaran
yang masih
monoton . Selain
itu masih
kurangnya
penggunaan
media belajar
yang bervariasi
sehingga kurang
Adanya media
pembelajaran yang
bervariasi yang
kreatif ataupun
berbasis digital
agar pembelajaran
bahasa Indonesia
yang cenderung
berbasis teks lebih
menyenangkan
untuk dipelajari.
21
memotivasi
semangat belajar
siswa.
2. Kurang optimalnya
keterampilan menulis
siswa pada pembelajaran
bahasa Indonesia
Pelayanan
Publik
Tidak adanya
semangat siswa
dalam menulis
karena kurangnya
kosakata dan
tidak dapat
menuangkan
gagasan/ide
Siswa lebih
meningkatkan
keterampilan
menulis dengan
banyak membaca
sehingga dengan
pengetahuan yang
luas akan membuat
siswa mampu
menuangkan
ide/gagasannya.
3. Rendahnya minat baca di
SMP Negeri 1
Balikpapan
Pelayanan
Publik
Kurangnya
pemanfaatan
pojok baca. Hal
ini terlihat dari
sulitnya siswa
menuangkan
ide/gagasannya
ketika menulis
karena minat baca
yang kurang
sementara sekolah
sudah
menerapkan pojok
baca.
Peserta didik
dapat
memanfaatkan
pojok baca yang
ada di kelas
untuk
meningkatkan
minat bacanya.
Perlunya buku
yang bervariasi
agar siswa
bersemangat
untuk membaca
buku
4.2 Prioritas Isu/Teknik Analisis
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan perlu dilakukan
analisis isu untuk menentukan isu yang menjadi prioritas penulis sehingga dapat
ditentukan solusi untuk memecahkan isu yang telah ditetapkan. Proses penetapan isu
menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu USG (Urgency, Seriousness, dan
Growth).
22
Analisis USG digunakan dengan mempetimbangkan tingkat kepentingan,
keseriusan, dan perkembangan variabel dengan rentang skor 1-5.
a. Urgency (urgensi)
Tingkat kepentingan dari isu yang diangkat diilihat dari seberapa
mendesaknya isu tersebut untuk segera ditindaklanjut dan diselesaikan.
b. Seriousness (keseriusan)
Tingkat seriusnya suatu isu dapat dilihat dari pengaruhnya terhadap kualitas
pelayanan publik dan produktivitas kinerja. Sebuah isu akan menjadi
permasalahan yang serius apabila tidak segera diselesaikan.
c. Growth ( Perkembangan)
Sebuah isu/masalah dapat dilihat tingkat perkembangannya yang berupa
dampak buruk apabila dibiarkan terus-menerus tanpa penyelesaian. Oleh
karena itu penetapan isu oleh penulis salah satunya berdasarkan pada tingkat
perkembangan dari isu tersebut yang lebih berpeluang pada dampak yang
buruk.
Tabel 4.2 Analisis Isu Strategis
Prinsip ASN Identifikasi Isu Kriteria Ran
U S G ∑
Pelayanan
Publik
Kurang optimalnya penggunaan media
pembelajaran yang bervariasi pada proses
pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1
Balikpapan
4 3 3 10 1
Pelayanan
Publik
Kurang optimalnya keterampilan menulis siswa
pada pembelajaran bahasa Indonesia 3 3 2 8 2
Pelayanan
Publik
Rendahnya minat baca siswa di SMP Negeri 1
Balikpapan 2 2 3 7 3
23
4.3 Penetapan Isu
Penetapan isu dilakukan berdasarkan isu yang memiliki prioritas lebih tinggi. Hal
ini dilihat dari hasil analisis isu strategis melalui USG. Isu yang terpilih berdasarkan
analisis tersebut yaitu “Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran yang
bervariasi pada proses pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Balikpapan”.
Dengan perolehan skor USG 10. Adapun analisis dampak dari isu terplih jika tidak
terselesaikan yaitu pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan
Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak
Pelayanan
Publik
Kurang optimalnya
penggunaan media
pembelajaran yang
bervariasi pada proses
pembelajaran bahasa
Indonesia di SMP Negeri 1
Balikpapan
Sulitnya mewujudkan visi misi
sekolah
Produktivitas kinerja guru akan
menurun karena tidak ada inovasi
dalam mewujudkan pembelajaran
yang menyenangkan.
Siswa cenderung bosan dengan
pembelajaran yang monoton tanpa
metode yang bervariasi yang akan
berdampak pada hasil belajar.
4.4 Rancangan Aktualisasi
Judul : Variasi Media Belajar Asik dan Menyenangkan Pada
Pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Balikpapan
Nama : Siti Masitah Fitriyani, S.Pd
Jabatan : Guru Bahasa Indonesia
Unit Kerja : SMP Negeri 1 Balikpapan
Coach : Muhammad Harry Rahmadi, S.Pi.,M.M
Mentor : Arintoko, S.Pd
Identifikasi Isu :
1) Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran yang bervariasi pada proses
pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Balikpapan
24
2) Kurang optimalnya keterampilan menulis siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia
3) Rendahnya minat baca siswa di SMP Negeri 1 Balikpapan
Isu terpilih dari tiga isu di atas yaitu “Kurang optimalnya penggunaan media
pembelajaran yang bervariasi pada proses pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri
1 Balikpapan”. Adapun gagasan penyelesaian isu tersebut yaitu dengan menerapkan
variasi metode belajar yang asik dan menyenangkan bagi siswa yang dapat diterapkan
baik saat di sekolah maupun di rumah agar lebih menumbuhkan minat belajar siswa
terhadap pembelajaran bahasa Indonesia yang cenderung berbasis teks. Adapun langkah-
langkah kegiatan penerapan media belajar yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut.
1. ALis (Ayo Menulis) di Wattpad
Metode ALis (Ayo Menulis) di Wattpad menjadi media menulis yang diharapkan
membuat siswa berani mengembangkan gagasan/idenya melalui aplikasi yang dapat
dipublikasikan dan di apresiasi oleh banyak orang diseluruh dunia yang membacanya.
2. Penggunaan Aplikasi Quizizz
Aplikasi Quizizz merupakan aplikasi game kuis yang menyenangkan karena
memotivasi siswa untuk bersaing secara adil dengan menjawab pertanyaan dari
aplikasi tersebut. Siswa akan lebih termotivasi karena tampilan aplikasi yang variatif
dan adanya scoring tertinggi untuk ketepatan dan kecepatan dalam menjawab game
sesuai durasi waktu dari guru selaku pembuat soal. Adapun soal yang diberikan yaitu
berkenaan dengan pembelajaran bahasa Indonesia yang dilakukan sebelum dan
sesudah pembelajaran sebagai refleksi dari ketercapaian tujuan pembelajaran.
3. E-Learning via telegram
Konsep E-Learning digunakan saat siswa berada di rumah. Guru akan menentukan
waktu E-learning dengan durasi satu jam. Siswa akan berpartisipasi aktif dalam
diskusi materi yang akan dibahas untuk pembelajaran esok. Melalui kegiatan E-
Learning guru akan berbagi materi pembelajaran power point kepada siswa untuk
dibaca kemudian didiskusikan bersama. Evaluasi E-Learning dapat dilakukan
keesokan harinya melalui penugasan yang sudah disesuaikan dengan pembahasan
yang dilakukan.
25
4. KarTun (Kartu Petunjuk Pantun)
Konsep KarTun merupakan sebuah media belajar agar siswa mudah membuat sebuah
pantun dengan bantuan petunjuk pada sebuah kartu yang berisi sebuah kata yang
harus diteruskan kalimatnya. Setiap siswa bertanggung jawab menyelesaikan satu
baris kalimat dan diteruskan oleh siswa berikutnya dalam satu kelompok. Evaluasi
dari kegiatan ini berupa ketepatan dan kesesuaian pantun yang dibuat oleh tiap-tiap
kelompok.
26
Tabel 4.4 Rancangan Aktualisasi
Adapun rancangan kegiatan yang penulis lakukan untuk mengatasi permasalahan yang dipilih yaitu sebagai berikut.
Unit Kerja : SMP Negeri 1 Balikpapan
Identifikasi Isu : 1. Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran yang bervariasi pada proses pembelajaran
bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Balikpapan
2. Kurang optimalnya keterampilan menulis siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia
3. Rendahnya minat baca siswa di SMP Negeri 1 Balikpapan
Isu yang diangkat : Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran yang bervariasi pada proses pembelajaran
bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Balikpapan
Gagasan Pemecahan Isu : 1. ALis (Ayo Menulis) di Wattpad
2. Penggunaan Aplikasi Quizizz
3. E-Learning via telegram
4. KarTun (Kartu Petunjuk Pantun)
No Kegiatan Deskripsi Tahapan
Nilai
Implementasi
Dasar
Output
Kontribusi
terhadap Visi
dan Misi
Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
1 ALis (Ayo
Menulis)
di
Wattpad
Ayo Menulis
(ALis)
berbasis
aplikasi
Wattpad
Tahapan :
1.Membuat konsep
tentang kegiatan
menulis di wattpad
2.Penulis Konsultasi
Akuntabilitas :
Guru bertanggung
jawab membuat
daftar hadir dan
format tema serta
Dokumentasi
kegiatan
ALis melalui
Wattpad
Produk
Mewujudkan
misi sekolah
yaitu:
mengembangka
n pelajaran
Melalui
kegiatan ini
dapat
memperkuat
nilai dasar
27
adalah metode
menulis
menyenangka
n untuk siswa.
Melalui
penggunaan
aplikasi
WattPad
yang dapat di
download di
playstore
siswa dapat
leluasa
menuangkan
ide/gagasan
dalam
menulis.
Metode ini
digunakan
dalam
pembelajaran
bahasa
Indonesia
guna
meningkatkan
keterampilan
menulis siswa.
Melalui
WattPad
karya tulis
siswa dapat
langsung di
publish dan
Mendiskusikan
mengenai konsep
menulis via wattpad
kepada kepala
sekolah
3. Menyiapkan
format nama dan
tema yang akan diisi
oleh siswa sesuai
tema yang
diinginkan
4. Membuat
petunjuk
penggunaan aplikasi
Wattpad kepada
siswa agar siswa
memahami apa yang
harus dilakukan.
5. seluruh Siswa
membuat akun
wattpad
6. Melaksanakan
kegiatan ALis di
Wattpad dengan
rentang waktu yang
diestimasikan. Siswa
yang selesai lebih
dahulu akan
mempublikasikan
hasil karyanya dan
akan diapresiasi oleh
teman-temannya
melalui option vote
paraf bagi siswa
yang telah
mempublikasikan
hasil karyanya. Hal
ini sesuai dengan
nilai dasar
akuntabilitas yaitu
tanggung jawab
Nasionalisme:
Guru memulai
pembelajaran
dengan berdoa sebagai wujud
pengalaman sila
kesatu
pancasila. Guru
secara adil
memberi
kebebasan siswa
dalam memilih
tema sesuai
dengan keinginan
dan kreatifitas
mereka. Hal ini
sesuai dengan
sila ke-5
pancasila.
Etika Publik:
Guru
mendiskusikan
konsep ALis
kepada kepala
sekolah dengan
cerita pada
aplikasi
Wattpad
yang telah
dipublikasik
an
yang
menyenangkan.
Selain itu,
melaksanakan
pembelajaran
berbasis IT. Hal
ini sesuai
dengan
dilaksanakanny
a penggunaan
media belajar
melalui aplikasi
Wattpad dalam
pembelajaran
bahasa
Indonesia.
organisasi
yaitu
responsif
karena guru
mampu
beradaptasi
dengan
teknologi
dan mampu
menerapkan
kepada
siswa. Selain
itu terdapat
pula
penguatan
nilai
Profesional
dalam
mengenalka
n media
berbasis
digital
terhadap
penerapan
pembelajara
n bahasa
Indonesia.
28
diapresiasi
oleh
pembacanya.
dan komentar pada
aplikasi tersebut.
sikap yang
santun dan
pakaian yang
sopan
Komitmen
mutu:
Guru membuat
petunjuk
penggunaan
aplikasi Wattpad
dengan teliti,
cermat, dan
tepat agar siswa
mudah
memahami
penggunaan
aplikasi Wattpad.
Anti Korupsi: Guru
memastikan
siswa jujur
menulis sesuai
ide dan
gagasannya
sendiri tanpa
meniru
pekerjaan siswa
lainnya.
2 Pengguna
an
Aplikasi
Quizizz
Aplikasi
Quizizz adalah
aplikasi yang
digunakan
untuk melatih
Tahapan :
1. Membuat konsep
mengenai kegiatan
pembelajaran
dengan
Akuntabilitas:
Guru
bertanggung
jawab membuat
petunjuk
Hasil rekap
scoring
seluruh siswa
setelah game
kuis
Mewujudkan
misi sekolah
yaitu:
mengoptimalka
n proses
Melalui
kegiatan ini
dapat
memperkuat
nilai dasar
29
siswa belajar
dengan
menyenangka
n melalui soal
yang telah
dibuat oleh
guru.
Tampilan
aplikasi yang
menarik akan
membuat
siswa
semangat
dalam
bermain game
kuis soal pada
aplikasi
Quizizz.
Melalui
aplikasi
Quizizz, guru
akan memulai
pembelajaran
dengan
melakukan
Pre Test
melalui
Quizizz.
Kemudian di
akhir
pembelajaran
sebagai
refleksi guru
menerapkan
kegiatan Pre-Test
dan Post-Test
melalui aplikasi
Quizizz
2. Konsultasi
Mendiskusikan
konsep tersebut
dengan kepala
sekolah
3. Guru membuat soal
dan membuat
petunjuk
penggunaan
aplikasi Quizizz
4. Pelaksanaan
kegiatan yaitu
Memulai game kuis
di awal dan
diakhiri
pembelajaran
dengan jujur dan
menyelesaikan
dengan tepat waktu
sesuai durasi yang
ada di setiap soal
5. Mengevaluasi
kegiatan dalam
bentuk video
refleksi testimoni
siswa tentang
manfaat
penggunaan
penggunaan
aplikasi dan soal
yang akan
diberikan pada
siswa. Hal ini
sesuai dengan
nilai dasar
akuntabilitas
yaitu Tanggung
Jawab dan
sikap Integritas
guru dalam
melaksanakan
kegiatan sesuai
dengan rencana.
Nasionalisme:
Guru secara
bijak
memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
bertanya apabila
ada hal yang
belum dipahami
mengenai
penggunaan
aplikasi Quizizz.
Hal ini sesuai
dengan sila ke-
4.
Etika Publik:
Guru
mendiskusikan
diselesaikan
siswa.
Dokumentasi
pelaksanaan
kegiatan
penerapan
media
aplikasi
Quizizz.
pembelajaran
dan bimbingan.
Selain itu,
melaksanakan
pembelajaran
berbasis IT. Hal
ini sesuai
dengan
dilaksanakanny
a penggunaan
media belajar
melalui aplikasi
Quizizz dalam
pelaksanaan
Pre-Test dan
Post Test pada
pembelajaran
bahasa
Indonesia.
organisasi
yaitu
responsif
karena guru
mampu
beradaptasi
dengan
teknologi
dan mampu
menerapkan
kepada
siswa. Selain
itu terdapat
pula
penguatan
nilai
Profesional
dalam
mengenalka
n media
berbasis
digital
terhadap
penerapan
pembelajara
n bahasa
Indonesia.
30
akan kembali
melakukan
post test
melalui game
kuis soal
Quizizz.
Dengan
adanya
kegiatan
bermain game
mengerjakan
soal
diharapkan
akan
memotivasi
siswa
menyerap
pembelajaran
dengan baik
untuk
mencapai
hasil yang
baik pada saat
post test.
media belajar konsep kegiatan
dengan kepala
sekolah dengan
sikap yang
santun sesuai
dengan nilai
dasar etika
publik.
Komitmen
Mutu: Guru
menggunakan
aplikasi Quizizz
sebagai metode
pembelajaran
berbasis digital
sebagai bentuk
nilai dasar
komitmen mutu
yakni kreatif
dan inovatif agar siswa siap
menghadapi era
4.0
Anti Korupsi: Guru melatih
siswa untuk
jujur dalam
menyelesaikan
soal pada game.
Hal ini sesuai
dengan
penerapan nilai
31
dasar anti
korupsi yaitu
jujur.
3 E-
Learning
Via
Telegram
E-learning
merupakan
kegiatan
belajar
melalui
aplikasi yang
dilakukan
dengan durasi
waktu yang
ditentukan
oleh guru. E-
learning pada
kegiatan ini
dilakukan
melalui
aplikasi
Telegram.
Siswa akan
diberikan
materi
pembelajaran
terlebih
dahulu.
Kemudian,
siswa dapat
berdiskusi dan
bertanya
jawab melalui
telegram
bersama guru.
Tahapan:
1. Membuat konsep
tentang
pelaksanaan E-
Learning via
Telegram
2. Berdiskusi
dengan kepala
sekolah
3. Menyiapkan
materi
pembelajaran
yang akan
didiskusikan
4. Mensosialisasika
n kepada siswa
petunjuk kegiatan
E-Learning yang
akan
dilaksanakan via
telegram yaitu :
a. Siswa dapat
mendownload
telegram pada
playstore
b. Siswa
bergabung dalam
grup chatt
Telegram
c. Guru
Akuntabilitas :
Guru secara
profesional dan
tanggung
jawab membuat
konsep tentang
pelaksanaan E-
Learning via
Telegram.
Nasionalisme : Guru
memberikan
kebebasan siswa
berpendapat
pada kegiatan E-
Learning . Hal
ini sesuai
dengan
pengamalan
sila keempat
Etika Publik: Guru
menghargai
komunikasi yang terjadi
pada percakapan
grup saat
diskusi.
Komitmen
Mutu:
Capsture
percakapan
hasil diskusi
dari kegiatan
E-Learning
Dokumentasi
kegiatan
berupa foto
siswa sedang
melaksanaka
n kegiatan E-
Learning via
telegram.
Mewujudkan
misi sekolah
yaitu:
mengoptimalka
n proses
pembelajaran
dan bimbingan.
Selain itu,
melaksanakan
pembelajaran
berbasis IT. Hal
ini sesuai
dengan
dilaksanakanny
a kegiatan E-
Learning pada
pembelajaran
bahasa
Indonesia.
Melalui
kegiatan ini
dapat
memperkuat
nilai dasar
organisasi
yaitu
Humanis
karena
dengan
kegiatan ini
guru melatih
komunikasi
yang baik
antara
sesama
siswa serta
siswa
dengan guru,
selain itu,
kegiatan E-
Learning
memperkuat
nilai
responsif
karena guru
mampu
beradaptasi
dengan
teknologi
32
Keaktifan
siswa dalam
proses E-
learning akan
menjadi
penilaian.
memeriksa
kehadiran siswa
dengan cara
siswa
berkomentar
dengan
menuliskan nama
masing-masing
d. Pada akhir
waktu E-
Learning Siswa
menuliskan
manfaat kegiatan
E-Learning.
5. Melaksanakan
kegiatan E-
Learning berupa
Tanya jawab
kepada siswa
pada grup
telegram yang
telah dibuat.
6. Mengevaluasi
siswa dilakukan
dalam bentuk
tambahan nilai
keterampilan
berbahasa dengan
cara melihat
keaktifan siswa
dalam diskusi
Tanya jawab.
Sementara itu,
Guru
melaksanakan
kegiatan E-
Learning
dengan
memberikan
pelayanan yang
cepat, tepat,
dan ramah
terhadap siswa
saat
mendiskusikan
materi.
Anti Korupsi: Guru
menerapkan
sikap mandiri
kepada siswa
saat pelaksanaan
E-Learning
yang sejalan
dengan nilai
dasar anti
korupsi yakni
mandiri. Selain
itu guru
menentukan
durasi
pelaksanaan E-
Learning untuk
melatih sikap
disiplin siswa.
dan mampu
menerapkan
kepada
siswa. Selain
itu terdapat
pula
penguatan
nilai
Profesional
dalam
mengenalka
n media
berbasis
digital
terhadap
penerapan
pembelajara
n bahasa
Indonesia
33
evaluasi kegiatan
dilakukan dari
adanya refleksi
siswa ketika
menuliskan
manfaat kegiatan
E-Learning dan
menyertakan foto
individu saat
melaksanakan
kegiatan.
4 Media
Belajar
KarTun
(Kartu
Petunjuk
Pantun)
Kartu
Petunjuk
Pantun
(KarTun)
adalah kartu
yang berisi
kata petunjuk
bagi siswa
untuk
menyusun
sebuah pantun
dengan modal
kata yang
didapat oleh
setiap orang
dalam satu
kelompok.
Setiap orang
dalam
kelompok
akan membuat
Tahapan :
1. Membuat konsep
kegiatan
pembelajaran
dengan media
Kartu Petunjuk
Pantun (KarTun)
2. Mendiskusikan
kegiatan tersebut
dengan kepala
sekolah.
3. Mempersiapkan
kartu
menggunakan
kertas buffalo
yang berisi
petunjuk kata
untuk membuat
pantun sesuai
jumlah siswa di
kelas.
Akuntabilitas : Guru secara
profesional
membuat konsep
dan
mempersiapkan
kartu sebagai
media belajar
siswa
Nasionalisme : Guru
menerapkan
sistem
berkelompok
agar
menumbuhkan
sikap saling
kerja sama antar siswa
dalam kegiatan
KarTun sebagai
Hasil kerja
siswa berupa
pantun yang
telah
dituliskan
pada kertas
metaplan
Dokumentasi
kegiatan
pembelajaran
melalui
media
KarTun
Mewujudkan
misi sekolah
yaitu:
mengoptimalka
n proses
pembelajaran
dan bimbingan.
Penggunaan
media belajar
KarTUn akan
membantu
siswa dalam
meningkatkan
keterampilan
menulis pantun
dengan cara
yang
menyenangkan.
Melalui
kegiatan ini
dapat
memperkuat
nilai dasar
organisasi
yaitu
Humanis
karena
dengan
kegiatan ini
guru melatih
komunikasi
yang baik
antara
sesama
siswa, serta
siswa
dengan guru
34
1 baris pantun
yang
kemudian
akan
dilanjutkan
oleh teman
berikutnya
secara
bergantian.
Teman
dibelakangnya
dapat
membuka
kartu petunjuk
selanjutnya
setelah teman
di depan
menyelesaika
n satu baris
pantun.
Kelompok
tercepat dan
tepatlah yang
memenangkan
permainan
4. Melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
dengan media
belajar KarTun
(Kartu Petunjuk
Pantun) dengan
cara sebagai
berikut.
a. siswa
membentuk
kelompok
b. Setiap siswa
secara bergantian
mendapat kartu
petunjuk pantun
yang berisi
sebuah kata yang
harus dilanjutkan
menjadi sebuah
satu baris kalimat
yang ditulis pada
kertas metaplan
yang telah
tertempel di
papan tulis.
c. Kelompok
tercepat dan
tepatlah yang
menjadi
pemenang dalam
permainan
KarTun
bentuk
pengalaman
sila keempat.
Etika Publik: Guru
mengarahkan
dan menjelaskan
secara tepat dan
dengan sabar
kepada siswa
mengenai
kegiatan
pembelajaran
yang akan
dilaksanakan.
Komitmen
Mutu : Pelaksanaan
pembelajaran
dengan media
KarTun
merupakan
bentuk inovasi
penulis dalam
menciptakan
pembelajaran
bahasa
Indonesia yang
menyenangkan
dengan
melibatkan
siswa secara
aktif di kelas.
35
5. Melakukan
evaluasi dengan
melihat
kesesuaian
pantun yang
dibuat dari tiap-
tiap kelompok.
Anti Korupsi : Kegiatan
pembelajaran
melalui media
KarTun (Kartu
Petunjuk
Pantun)
memberikan
rasa adil pada
seluruh siswa
karena diberi
tugas dan
tanggung jawab
yang sama
dalam setiap
kelompok.
36
4.5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Rencana kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan pada saat off campus yaitu sebagai berikut.
No Kegiatan Februari Maret
Bukti Kegiatan 1 2 3 4 5
1. ALis (Ayo
Menulis) di
Wattpad
Notulen diskusi
dengan kepala
sekolah
Konsep petunjuk
penggunaan
Wattpad
Daftar nama, tema,
dan paraf siswa
dalam kegiatan
ALis
Dokumentasi
kegiatan ALis
melalui Wattpad
Produk cerita pada
aplikasi Wattpad
yang telah
dipublikasikan
2. Penggunaan
Aplikasi Quizizz
Notulen hasil
diskusi kegiatan
Konsep petunjuk
bermain
mengerjakan soal
37
pada aplikasi
Quizizz.
Soal pada aplikasi
Quizizz
Hasil rekap scoring
seluruh siswa
setelah game kuis
diselesaikan siswa.
Dokumentasi
pelaksanaan
kegiatan penerapan
media aplikasi
Quizizz.
3. E-Learning via
telegram
Notulen hasil
diskusi dengan
kepala sekolah
Materi
Pembelajaran
Capsture
percakapan hasil
diskusi dari
kegiatan E-
Learning
Dokumentasi
kegiatan berupa
foto siswa sedang
melaksanakan
kegiatan E-
Learning via
38
telegram.
4. KarTun (Kartu
Petunjuk Pantun)
Notulen hasil
diskusi dengan
kepala sekolah.
Hasil kerja siswa
berupa pantun yang
telah dituliskan
pada kertas
metaplan
Dokumentasi
kegiatan
pembelajaran
melalui media
KarTun
39
BAB V
PELAKSANAAN AKTUALISASI
5.1 PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan nilai-nilai dasar CPNS yang didapatkan saat menjalani
on campus telah diimplementasikan saat menjalani habituasi. Kegiatan aktualisasi
dilaksanakan terhitung mulai tanggal 5 Februari sampai dengan 17 Maret 2020.
Identifikasi isu dalam kegiatan aktualisasi ini adalah kueang optimalnya penggunaan
media pembelajaran yang bervariasi di SMP Negeri 1 Balikpapan. Oleh karena itu,
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, penulis melaksanakan empat kegiatan
yakni: a) Kegiatan ALis (Ayo Menulis di Wattpad); b) Penggunaan aplikasi Quizizz);
c) E-Learning via telegram; dan d) Media belajar KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun).
Adapun tahapan, bukti, dan hasil/output dari kegiatan pelaksanaan aktualisasi yang
telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:
A. Kegiatan ALis (Ayo Menulis) di Wattpad
a. Deskripsi kegiatan
Kegiatan ALis (Ayo Menulis) di wattpad ini merupakan kegiatan untuk
meningkatkan keterampilan menulis siswa melalui aplikasi yakni wattpad.
Kegiatan ini telah dilaksanakan di kelas 7-11 pada hari Jumat, 28 Februari
2020. Pada kegiatan tersebut, siswa kelas 7-11 menulis cerita fabel sesuai
dengan materi silabus. Pada kegiatan tersebut terdapat tujuh tahapan yaitu
sebagai berikut.
1. Membuat Konsep Kegiatan
Pada kegiatan ini, penulis telah mempersiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran untuk kegiatan ALis
di Wattpad. RPP yang dibuat
menyesuaikan dengan kompetensi
dasar yang harus dicapai siswa.
Adapun kompetensi dasar tersebut
yaitu siswa mampu menulis cerita
fabel sesuai kaidah bahasa fabel.
Penulis membuat RPP termasuk
bentuk penerapan nilai
akuntabilitas dan komitmen mutu
sebagai tahap awal guna tercapainya kegiatan tersebut.
2. Konsultasi dengan kepala sekolah
Pada tahap ini penulis menemui kepala sekolah dengan pakaian yang
sopan dan bahasa yang santun. Hal ini sesuai dengan nilai dasar etika
publik yaitu santun Penulis mendiskusikan Rencana pelaksanaan
pembelajaran untuk kegiatan menulis di wattpad kepada kepala sekolah.
Berdasarkan konsultasi tersebut, kepala sekolah menyetujui rencana
kegiatan saya dan meminta saya melanjutkan kegiatan tersebut dengan
Gambar 5.1 Penulis membuat RPP kegiatan
ALis (Ayo Menulis) di Wattpad
40
baik. Adanya tahap konsultasi dengan kepala sekolah juga mencerminkan
nilai dasar etika publik yaitu menghargai komunikasi dan konsultasi.
3. Persiapan format daftar hadir dan tema menulis
Penulis telah mempersiapkan daftar hadir menggunakan kertas folio
agar siswa dapat mengisi nama, tema cerita, judul, dan paraf. Hal ini
penulis lakukan sebagai bentuk
pertanggungjawaban kegiatan guna
sebagai cerminanan nilai dasar
akuntabilitas yakni tanggung
jawab. Dari daftar hadir tersebut
terlihat bahwa siswa kreatif dalam
memilih tema secara bebas sesuai
keinginannya. Penulis memberi
kebebasan siswa sebagai bentuk
nilai dasar nasionalisme. Hal ini
sesuai dengan sila ke lima
pancasila.
4. Membuat petunjuk penggunaan aplikasi Wattpad
Penulis membuat tutorial singkat penggunaan aplikasi Wattpad untuk
memudahkan siswa dalam menggunakan aplikasi tersebut untuk menulis
cerita. Adanya aplikasi
Wattpad juga bermanfaat
agar kegiatan menulis lebih
efektif dan efisien. Selain itu,
siswa menjadi semangat saat
diminta menulis melalui
aplikasi. Guru membuat
petunjuk penggunaan
Wattpad secara cermat,
teliti, dan tepat sesuai
Gambar 5.3 Daftar hadir siswa dalam kegiatan
ALis (Ayo Menulis) di Wattpad
Gambar 5.4 Penulis membuat Petunjuk Penggunaan
Wattpad
Gambar 5.2 Konsultasi dengan Kepala Sekolah
41
dengan nilai dasar komitmen mutu. Hal ini dilakukan agar siswa mudah
memahami.
5. Seluruh siswa membuat akun Wattpad.
Setelah siswa memahami petunjuk penggunaan aplikasi wattpad,
siswa membuat akun wattpad
terlebih dahulu agar dapat
melanjutkan pada kegiatan
ALis (Ayo Menulis) di
Wattpad. Kegiatan membuat
akun di aplikasi Wattpad
dilakukan di hari sebelum
pelaksanaan kegiatan menulis
yaitu pada hari Selasa, 25
Februari 2020. Hal ini
dilakukan terlebih dahulu
agar pada hari pelaksanaan
kegiatan menulis fabel siswa
memiliki waktu yang lebih.
Dalam hal ini penulis telah menerapkan nilai dasar komitmen mutu yaitu
efisiensi waktu agar dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan pemborosan waktu.
6. Pelaksanaan Kegiatan ALis (Ayo Menulis) di Wattpad
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Februari 2020.
Kegiatan dilaksanakan pada minggu keempat dikarenakan penulis
menyesuaikan dengan kompetensi dasar pada silabus. Kegiatan
dilaksanakan sesuai dengan waktu materi diajarkan. Pada pembelajaran
bahasa Indonesia materi menulis fabel merupakan materi KD terakhir guna
menilai keterampilan menulis siswa. Pada kegiatan tersebut siswa menulis
cerita fabel melalui aplikasi Wattpad.
Menulis di aplikasi merupakan cara penulis menerapkan nilai dasar
komitmen mutu yaitu agar lebih efektif, efisien, dan menjadi suatu inovasi
baru dalam mengurangi
penggunaan kertas. Kegiatan
tersebut diawali dengan berdoa
yang merupakan bentuk
penerapan sikap nasionalisme
sila pertama. Setelah itu siswa
menyanyikan lagu Indonesia
raya.
Gambar 5.5 Penulis Menjelaskan cara membuat akun
pada Wattpad
Gambar 5.6 Siswa menyanyikan lagu Indonesia
Raya
42
Pada kegiatan pembelajaran penulis mempersiapkan InFocus untuk
menampilkan kembali petunjuk
penggunaan Wattpad serta
memberikan contoh cerita penulis
di wattpad.
Hal ini menjadi tanggung jawab
penulis sebagai penerapan nilai
dasar akuntabilitas guna
terlaksananya kegiatan dengan
baik.
Setelah persiapan selesai, siswa mulai menggunakan tablet masing-
masing dan membuka aplikasi Wattpad sambil memerhatikan penjelasan
penulis mengenai cara penulisan pada aplikasi Wattpad. Selain memberi
penjelasan mengenai penggunaan aplikasi wattpad, penulis juga
menyampaikan ulang langkah-langkah menulis fabel yaitu dengan
memerhatikan kaidah bahasa fabel.
Setelah siswa memahami penjelasan penulis, siswa mulai menulis
cerita dengan tema yang mereka inginkan. Penulis memberikan daftar
hadir siswa yang diisi siswa yaitu meliputi nama, tema cerita, judul cerita,
serta paraf. Penulis
memberi kebebasan siswa
dalam mengembangkan
ide/gagasan cerita fabel
agar siswa lebih leluasa
dalam menulis fabel. Hal
ini guna menerapkan nilai
dasar nasionalisme
bersikap adil dalam
memberi kebebasan siswa
memilih tema yang selaras dengan nilai sila kelima. Penulis juga
memastikan siswa menulis dengan jujur sesuai dengan pemikiran mereka
Gambar 5.9 Penulis menunjukkan daftar hadir siswa
Gambar 5.7 Penulis menjelaskan kembali cara
menulis di Wattpad
Gambar 5.8 Siswa menulis fabel di Wattpad
43
masing-masing tanpa meniru cerita orang. Hal ini selaras dengan nilai
dasar anti korupsi yaitu jujur.
Setelah
kegiatan menulis selesai, siswa menunjukkan hasil kerjanya dengan
mengikuti akun Wattpad
penulis sehingga penulis
dapat melihat hasil kerja
semua siswa.
Kemudian, penulis
mengevaluasi siswa
dengan memberikan
vote dan komentar pada
hasil tulisan siswa.
Penulis memberikan
vote dan komentar
sebagai bentuk apresiasi
terhadap hasil kerja
siswa. Hal ini selaras dengan penerapan nilai dasar etika publik yaitu
menghargai hasil kerja siswa. Selain itu, juga sebagai bentuk
akuntabilitas penulis dalam mempertanggungjawabkan kegiatan yang
telah dilaksanakan dengan memberikan evaluasi. Siswa juga saling
memberi vote di akun wattpad teman-temannya.
Selain itu, penulis juga
meminta beberapa siswa
memberikan tanggapan mereka
terhadap kegiatan ALis (Ayo
Menulis) di Wattpad sebagai
bentuk evaluasi dari kegiatan
ini. Siswa mengatakan bahwa
menulis dengan menggunakan
aplikasi lebih memudahkan
mereka dalam menuangkan ide tanpa harus menulis di kertas. Selain itu,
mereka juga merasa sebagai generasi milenial tidak boleh ketinggalan
zaman dan harus terus update mengenai perkembangan zaman yang serba
efisien. Mereka juga merasa menulis di aplikasi jauh lebih menyenangkan
karena mudah dilakukan di mana saja. Adapun Output dari kegiatan ini
adalah produk cerita fabel pada aplikasi Wattpad serta dokumentasi
kegiatan ALis (Ayo Menulis) di Wattpad.
Melalui evaluasi dari yang dirasakan siswa membuat penulis optimis
dan yakin bahwa melalui kegiatan ALis (Ayo Menulis) di Wattpad dapat
menjadi sebuah gerakan dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa.
Keterampilan menulis itu sendiri merupakan salah satu bagian dari
Gambar 5.11 Evaluasi terhadap kegiatan ALis (Ayo
Menulis di Wattpad
Gambar 5.10 Vote dan Komentar penulis pada cerita di akun
siswa
44
keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
b. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Sekolah dan Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan ALis (Ayo Menulis) di Wattpad merupakan kegiatan yang
dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. Salah satu keterampilan
berbahasa yang harus dikuasai siswa adalah keterampilan menulis. Melalui
kegiatan ini siswa lebih termotivasi dalam mengungkapkan gagasan/idenya.
Produk karya tulis yang dihasilkan juga bisa dibaca teman-temannya yang lain
melalui aplikasi Wattpad. Hal ini menjadi salah satu kegiatan yang
mendukung salah satu visi sekolah yaitu menumbuhkan minat baca peserta
didik melalui gerakan literasi. Kegiatan aktualisasi ini juga menimbulkan
sikap responsif siswa terhadap karya temannya sehingga selaras dengan nilai-
nilai organisasi kota Balikpapan.
c. Analisis Dampak
Adapun dampak jika nilai-nilai dasar ANEKA tidak diaktualisasikan
pada kegiatan ALis (Ayo Menulis) di Wattpad yaitu sebagai berikut.
1) Pemanfaatan aplikasi Wattpad tentu membutuhkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang baik, daftar hadir siswa, serta petunjuk
penggunaan aplikasi untuk memudahkan siswa dalam melaksanakan
kegiatan menulis. Penulis sebagai guru memiliki tanggung jawab sebagai
Gambar 5.12 Penulis dan siswa berfoto bersama menunjukkan hasil karya siswa
Gambar 5.13 Salah satu hasil karya tulis fabel siswa
45
bentuk akuntabilitas penulis dalam mempersiapkan hal-hal yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Oleh karena itu, apabila
penulis tidak mempersiapkan dengan cermat dan teliti maka kegiatan tidak
akan terlaksana dengan baik. Siswa akan bingung jika penulis tidak
menjelaskan menggunakan petunjuk penggunaan aplikasi. Penulis juga
tidak akan terarah dalam melaksanakan kegiatan jika tidak terlebih dahulu
mempersiapkan RPP.
2) Pada kegiatan ini, penulis sebagai guru mengarahkan siswa dalam berdoa,
dan menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum memulai pembelajaran.
Jika Penulis sebagai guru acuh dan tidak mengarahkan siswa maka nilai
dasar nasionalisme tidak akan terealisasi. Hal ini akan membuat siswa juga
acuh terhadap pentingnya menerapkan nilai nasionalisme melalui sila-sila
pada pancasila yang seharusnya tertanam dalam diri setiap insan. Selain
itu, dalam pelaksanaan kegiatan tersebut penulis memberikan kebebasan
siswa dalam memilih tema sebagai wujud sikap adil penulis. Apabila
penulis menentukan tema untuk siswa, maka siswa akan sulit
mengembangkan ide/gagasan mereka dalam menulis.
3) Sebelum kegiatan ini terealisasi tentu penulis perlu mendiskusikan konsep
kegiatan pada kepala sekolah selaku mentor. Sikap yang santun seperti
mengucapkan salam ketika masuk ke ruangan kepala sekolah serta
menggunakan pakaian yang sopan tentu menjadi nilai dasar etika publik
yang harus penulis aktualisasikan. Jika penulis mengabaikan nilai dasar
etika tersebut maka akan mempengaruhi pandangan kepala sekolah
terhadap penulis sebagai guru. Seorang guru adalah panutan yang ditiru
oleh siswa. Hal ini mengajarkan penulis untuk senantiasa memiliki etika
yang baik di manapun dan kapanpun. Selain itu, pada kegiatan tersebut
penulis menerapkan nilai dasar etika publik yakni menghargai pekerjaan
siswa dengan memberikan evaluasi berupa vote dan komentar sebagai
bentuk apresiasi terhadap siswa. Apabila penulis tidak menerapkan nilai
dasar etika publik tersebut, tentu siswa akan merasa hasil karyanya sia-sia
dan tidak bermakna. Apresiasi adalah hal utama agar siswa termotivasi
dalam menghasilkan karya yang lebih baik lagi.
4) Pada kegiatan tersebut sebagai bentuk komitmen mutu penulis, penulis
membuat petunjuk penggunaan aplikasi Wattpad secara cermat, teliti, dan
tepat untuk memudahkan siswa dalam melaksanakan kegiatan. Apabila
nilai dasar tersebut tidak penulis terapkan maka siswa akan kesulitan
memahami petunjuk. Hal ini akan mempengaruhi jalannya kegiatan.
5) Pada kegiatan tersebut penulis memastikan kejujuran siswa dalam
menulis cerita dengan ide/gagasannya sendiri sehingga nilai dasar anti
korupsi dapat tertanam dalam diri siswa. Penulis sebagai guru perlu
menanamkan karakter jujur pada siswa. Jika nilai dasar tersebut tidak
diterapkan maka siswa akan berani meniru cerita dari pekerjaan orang lain
atau meniru cerita pada internet.
46
d. Faktor Penghambat Kegiatan ALis (Ayo Menulis) di Wattpad
Adapun kendala yang terdapat dalam kegiatan ini yaitu ada tablet yang
baterainya habis sehingga ada siswa yang harus mengisi daya baterainya
terlebih dahulu sementara posisi terminal kabelnya tidak memungkinkan jika
sambil digunakan. Hal ini membuat waktu menulis untuk siswa tersebut
menjadi berkurang sehingga pada saat akan menulis terkesan terburu-buru
dalam menyelesaikan.
e. Faktor Pendukung Kegiatan ALis (Ayo Menulis) di Wattpad
Kegiatan ini didukung oleh Kepala Sekolah sehingga dapat terlaksana
sesuai rencana. Selain itu, adanya media tablet dan wifi dari sekolah turut
mendukung lancarnya kegiatan menulis di aplikasi Wattpad yang memang
membutuhkan internet. Adapun siswa yang tidak mendapat tablet telah
menggunakan android pribadi mereka sehingga kegiatan berlangsung lancar.
B. Penggunaan Aplikasi Quizizz
a. Deskripsi kegiatan
Penggunaan aplikasi Quizizz merupakan kegiatan penulis dalam rangka
menerapkan media belajar yang bervariasi dan menyenangkan bagi siswa.
Quizizz merupakan aplikasi yang digunakan penulis untuk memberikan kuis
soal yang menyenangkan dan membuat siswa bersemangat untuk meraih score
yang tinggi. Hal ini dapat bermanfaat bagi siswa untuk lebih memahami
materi yang akan disampaikan. Oleh karena itu, penulis menggunakan aplikasi
ini di awal dan akhir pembelajaran untuk melihat kemampuan siswa dalam
memahami pembelajaran. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada hari Selasa 25
Februari 2020. Pada kegiatan tersebut sebanyak 35 siswa mengikuti kuis soal
yang diberikan melalui aplikasi Quizizz. Adapun tahapan dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut yaitu sebagai berikut.
1. Membuat konsep kegiatan
Pada kegiatan ini, penulis telah mempersiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Hal ini sebagai penerapan nilai dasar akuntabilitas yaitu
tanggung jawab penulis agar kegiatan teraktulisasikan dengan baik.
Adapun materi yang diajarkan pada siswa yaitu mengenai fabel. Agar
siswa lebih mudah memahami dan mencerna materi yang akan diberikan,
penulis mengadakan Pre-test dan Post- Test melalui aplikasi Quizizz guna
mengetahui tingkat pemahaman siswa. Adanya penggunaan aplikasi ini
sebagai pemicu semangat siswa dalam belajar.
2. Konsultasi dengan Kepala Sekolah
Pada tahap ini, penulis
mendiskusikan konsep
kegiatan penggunaan aplikasi
Quizizz pada Kepala Sekolah.
Penulis masuk ke dalam
Gambar 5.14 Penulis konsultasi dengan Kepala
Sekolah
47
ruangan dengan sikap yang santun yakni mengucapkan salam dan
menggunakan pakaian yang sopan sebagai bentuk nilai dasar etika
publik. Pada saat mengonsultasikan rencana kegiatan, Kepala Sekolah
mendukung konsep penulis dan meminta penulis melaksanakan kegiatan
tersebut sesuai rencana.
3. Pembuatan soal dan petunjuk penggunaan aplikasi Quizizz
Pada tahap ini, penulis telah mempersiapkan soal yang diberikan
pada siswa melalui aplikasi
Quizizz. Soal yang dipersiapkan
berkaitan dan sesuai dengan
materi yang akan diajarkan yaitu
mengenai fabel.
Selain itu, penulis juga telah
membuat petunjuk penggunaan
aplikasi Quizizz Adapun nilai
dasar yang penulis terapkan yaitu
bertanggung jawab sebagai
bentuk akuntabilitas penulis guna terlaksananya kegiatan.
4. Pelaksanaan kegiatan penggunaan aplikasi Quizizz
Kegiatan telah dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Februari 2020.
Kegiatan dilaksanakan di awal pembelajaran yaitu dalam bentuk Pre-test
dan di akhir pembelajaran dalam bentuk Post-test. Penggunaan aplikasi
Quizizz merupakan bentuk penerapan nilai dasar komitmen mutu penulis
yakni kreatif dan inovatif dalam rangka menghadapi era 4.0. Selain itu,
penggunaan media ini juga dimaksudkan untuk menciptakan pembelajaran
yang bervariasi dan menyenangkan bagi siswa.
Kegiatan ini diawali dengan berdoa, menyanyikan lagu Indonesia
Raya sebelum pembelajaran dimulai. Hal ini sebagai cerminan nilai dasar
nasionalisme. Kegiatan
selanjutnya dilanjutkan
dengan mempersiapkan tablet
pembelajaran. Sebelum masuk
pada materi pembelajaran,
seluruh siswa melaksanakan
kegiatan penggunaan aplikasi
Quizizz untuk mengerjakan
pre-test mengenai materi
fabel.
Gambar 5.15 Penulis sedang membuat soal dan
petunjuk penggunaan aplikasi Quizizz
Gambar 5.16 Siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya
48
Penulis menjelaskan petunjuk menggunakan aplikasi Quizizz pada
siswa dengan menampilkan pada LCD melalui In-Focus. Seluruh siswa
membuka aplikasi Quizizz lalu memasukkan kode game yang telah
ditayangkan guru melalui In-
Focus. Setelah seluruh siswa telah
bergabung dalam game , penulis
memulai soal sehingga seluruh
siswa telah dapat mengerjakan
soal yang diberikan. Seluruh
siswa terlihat antusias dalam
mengerjakan soal karena pada
aplikasi tersebut menampilkan
score dan peringkat urutan siswa
yang menjawab secara tepat dan
cepat akan menempati posisi
pertama dan seterusnya. Selain
itu, pada aplikasi tersebut juga
menampilkan gambar-gambar
lucu setiap kali berganti soal
sebagai penyemangat siswa.
Penulis memasukkan gambar-
gambar lucu tersebut agar siswa
tidak merasa bosan dalam
mengerjakan soal. Melalui
aplikasi Quizizz ini penulis
berharap siswa lebih mudah
menerima materi yang akan
disampaikan sehingga pada post-
test siswa dapat memberikan peningkatan hasil belajar.
Setelah Pre-test dilaksanakan,
penulis melanjutkan materi
pembelajaran fabel kepada siswa. Di
akhir pembelajaran penulis kembali
meminta siswa untuk membuka aplikasi
Quizizz untuk melaksanakan Post-test.
Penulis juga membantu siswa
ketika ada siswa kesulitan dan
mengalami kendala keluar dari aplikasi
akibat jaringan yang tidak stabil dalam
pengerjaan soal di aplikasi Quizizz. Siswa dapat memasukkan kode
kembali agar dapat mengerjakan soal lagi. Penulis sebagai guru merasa
Gambar 5.17 Siswa mulai bergabung di aplikasi
Quizizz dan mengerjakan soal
Gambar 5.18 Siswa melaksanakan post-
test
49
harus cepat tanggap dalam memberikan layanan belajar yang maksimal
kepada siswa. Hal ini telah penulis terapkan guna mengaktualisasikan nilai
dasar etika publik yaitu pemberian
layanan yang cepat dan tanggap.
Pada kegiatan penggunaan aplikasi
Quizizz. Melalui penggunaan
aplikasi Quizizz siswa akan fokus
terhadap soal yang dikerjakan pada
tablet masing-masing sehingga
melatih sikap jujur dalam
menjawab soal. Hal ini selaras
dengan nilai dasar anti korupsi
yang telah penulis aktualisasikan
dalam kegiatan ini.
5. Evaluasi Kegiatan
Setelah kegiatan ini dilaksanakan, penulis mengevaluasi kegiatan
dengan meminta pendapat siswa terkait penggunaan aplikasi Quizizz
sebagai media pembelajaran.
Dari hasil wawancara, siswa mengatakan bahwa aplikasi Quizizz
adalah aplikasi yang menyenangkan dan dapat membuat mereka
bersemangat dalam meraih peringkat yang tinggi. Penulis sebagai guru
juga turut merasakan bahwa media pembelajaran ini dapat menjadi pemicu
semangat siswa dalam menerima pembelajaran yang bervariasi dan
menyenangkan.
b. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Sekolah dan Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan pembelajaran menggunakan aplikasi Quizizz di awal dan akhir
pembelajaran merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan motivasi siswa
untuk mendapatkan hasil yang baik. Melalui kegiatan ini siswa terdorong
untuk lebih kompeten dan berkeinginan untuk berprestasi dalam pembelajaran.
Hal ini menjadi salah satu kegiatan yang mendukung salah satu visi sekolah
yaitu melaksanakan konsep manajemen mutu yang akuntabilitas dalam
mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang amanah, santun,
Gambar 5.19 Guru mengatasi kendala yang
dialami siswa
Gambar 5.20 Evaluasi kegiatan dari pendapat siswa
50
kompeten, dan tangguh dalam rangka perwujudan peserta didik yang
berakhlak mulia dengan prestasi yang luar biasa. Kegiatan ini dilaksanakn
sebagai bentuk sikap responsif penulis dalam mengatasi masalah mengenai
media belajar yang kurang bervariasi. Hal ini sesuai dengan nilai dasar
organisasi yaitu responsif.
c. Analisis Dampak
Adapun dampak jika nilai-nilai dasar ANEKA tidak diaktualisasikan
pada kegiatan penggunaan aplikasi Quizizz yaitu sebagai berikut.
1) Pada kegiatan ini penulis mempersiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran, petunjuk penggunaan aplikasi Quizizz sebagai bentuk
tanggung jawab penulis dalam melaksanakan kegiatan penggunaan
aplikasi Quizizz sebagai media belajar yang bervariasi bagi siswa. Apabila
penulis tidak menerapkan nilai dasar akuntabilitas tersebut, maka
kegiatan tidak akan terstruktur. Oleh sebab itu, dibutuhkan rencana
pembelajaran agar kegiatan bisa terarah dan terlaksana dengan baik.
2) Pada kegiatan pembelajaran menggunakan aplikasi Quizizz tersebut,
penulis tak lupa di awal pembelajaran untuk memulai dengan berdoa
sebagai wujud sila ke satu guna menjadikan siswa berakhlak mulia
melalui hal-hal kecil seperti itu. Selain itu, dengan menyanyikan lagu
Indonesia Raya merupakan wujud sikap nasionalisme yang penulis
aktualisasikan dalam pembelajaran agar menjadi contoh yang baik bagi
siswa. Jika nilai dasar nasionalisme tidak diterapkan maka siswa akan
menjadi anak yang acuh dan tidak memiliki sikap cinta terhadap tanah air.
Selain itu, pada kegiatan tersebut penulis secara adil memberikan
kesempatan bagi siswa untuk bertanya jika mengalami kesulitan. Jika
penulis tidak menerapkan nilai dasar nasionalisme yakni adil maka siswa
akan merasa terbebani saat mengalami kesulitan karena malu bertanya.
3) Pada kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan tersebut, penulis
menerapkan nila dasar etika publik yaitu bersikap santun saat
berkonsultasi mengenai kegiatan pada Kepala Sekolah. Jika penulis tidak
menerapkan sikap yang santun maka penulis tidak bisa menjadi contoh
yang baik bagi siswa. Oleh karena itu, penulis sebagai guru harus memiliki
etika yang baik di manapun dan kapanpun.
4) Melalui adanya ide penulis untuk menggunakan Quizizz dalam
pembelajaran merupakan bentuk penerapan nilai dasar komitmen mutu
yakni kreatif dan inovatif. Jika penulis tidak menerapkan nilai dasar
komitmen mutu dalam diri penulis, maka penulis akan menjadi guru yang
pasif dan tidak mau berkembang. Sementara itu, zaman yang menuntut
kita untuk maju membuat penulis harus memiliki gagasan yang inovatif
agar pembelajaran lebih bervariasi dan menyenangkan.
5) Pada kegiatan tersebut penulis menanamkan sikap jujur pada siswa dalam
mengerjakan soal. Hal ini terealisasi dengan adanya Quizizz sebagai
media untuk mengerjakan soal. Siswa menjadi lebih fokus pada soal
51
masing-masing dan jujur menjawab dengan kemampuan sendiri. Jika nilai
dasar anti korupsi yakni jujur tidak teraktualisasikan maka siswa akan
terus bergantung pada temannya dan tidak termotivasi untuk berusaha
sendiri dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
d. Faktor Penghambat Kegiatan Penggunaan Aplikasi Quizizz
Adapun kendala yang terdapat pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran
menggunakan aplikasi Quizizz ini adalah terkait waktu pembelajaran. Penulis
menjadi terburu-buru dalam menyampaikan materi agar dapat melaksanakan
kegiatan Post-Test. Waktu yang kurang juga dikarenakan persiapan siswa pada
saat penulis membagikan tablet masing-masing siswa. Hal ini menjadi
pembelajaran bagi penulis agar bisa lebih memanajemen waktu dengan baik.
e. Faktor Pendukung Kegiatan Penggunaan Aplikasi Quizizz
Adapun faktor pendukung dari kegiatan ini adalah tersedianya fasilitas
tablet, penyediaan voucher internet dari sintesis SMPN 1 yang memudahkan
siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran berbasis android melalui
aplikasi Quizizz. Selain itu dukungan Kepala Sekolah terhadap penulis juga
membuat kegiatan ini terlaksana dengan baik.
C. E-Learning Via Telegram
a. Deskripsi Kegiatan
E-Learning merupakan pembelajaran dengan media elektronik yaitu
ponsel pintar siswa melalui aplikasi Telegram. Kegiatan ini dilaksanakan
sebelum materi dipelajari di sekolah. Kegiatan berlangsung dengan durasi
yang ditentukan oleh penulis sebagai guru. Kegiatan ini penulis laksanakan
bersama siswa-siswi kelas 7-11. Melalui kegiatan E-Learning, siswa akan
diberi materi pembelajaran ataupun soal singkat yang didiskusikan bersama.
Penulis juga melaksanakan Tanya jawab terhadap siswa. Kegiatan ini sangat
membantu siswa untuk bisa memahami pembelajaran sebelum materi
diberikan saat pertemuan mata pelajaran. Adapun tahapan-tahapan pada
pelaksanaan kegiatan ini yaitu sebagai berikut.
1. Membuat konsep pelaksanaan E-Learning via Telegram
Pada tahapan ini penulis membuat konsep pelaksanaan yakni
membuat petunjuk kegiatan penggunaan telegram. Petunjuk ini dibuat agar
memudahkan siswa dalam pelaksanaan kegiatan. Penulis telah menerapkan
nilai dasar akuntabilitas yaitu tanggung jawab dalam mempersiapkan
hal-hal yang diperlukan untuk ketercapaian pelaksanaan kegiatan.
Gambar 5.21 Penulis membuat konsep kegiatan E-Learning via Telegram
52
2. Konsultasi dengan Kepala Sekolah
Pada tahapan ini penulis berdiskusi dengan Kepala Sekolah
mengenai konsep penggunaan aplikasi telegram untuk kegiatan E-
Learning. Penulis
melaksanakan konsultasi
dengan memakai pakaian yang
sopan sebagai cerminan nilai
dasar etika publik. Melalui
diskusi ini, Kepala Sekolah
sangat mendukung
pelaksanaan E-Learning ini
sebagai metode agar siswa lebih memahami pembelajaran yang akan
disampaikan
3. Menyiapkan Materi Diskusi
Pada tahapan ini penulis mempersiapkan materi mengenai puisi
rakyat seperti contoh syair, gurindam yang akan dibagikan pada siswa.
Selain itu penulis juga mencari
contoh soal fabel untuk
didiskusikan dengan siswa.
Materi bervariasi karena
pelaksanaan E-Learning ini
telah dilaksanakan sebanyak
enam kali kegiatan. Kegiatan
pertama membahas materi
mengenal puisi rakyat.
Kegiatan kedua membahas
pembuatan pantun . kegiatan
ketiga mendiskusikan ciri-ciri pantun, jenis, dan struktur puisi rakyat.
Kemudian pada kegiatan keempat hal yang didiskusikan mengenai unsur
intrinsik pada fabel. Pada kegiatan kelima hal yang didiskusikan mengenai
identifikasi struktur pada fabel. Lalu kegiatan keenam pembahasan E-
Learning yaitu mengenai struktur dan kaidah fabel. Tujuan penulis
mempersiapkan dan mencari materi diskusi agar diskusi lebih terarah dan
memiliki manfaat yang baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Melalui
tahapan ini, penulis telah menerapkan nilai dasar akuntabilitas yakni
tanggung jawab.
Gambar 5.22 Penulis melakukan konsultasi dengan
Kepala Sekolah
Gambar 5.23 Penulis menyiapkan materi diskusi
53
4. Sosialisasi Terkait Pelaksanaan E-Learning
Pemberitahuan mengenai kegiatan E-Learning telah disampaikan
saat pertemuan di kelas. Pemberitahuan lebih lanjut disampaikan melalui
grup kelas di Whatsapp. Penulis
memberitahukan kepada siswa
untuk mengunduh aplikasi
telegram di ponsel masing-
masing terlebih dahulu.
Kemudian penulis membagikan
link grup telegram 7-11 di
whatsapp agar siswa dapat
bergabung ke grup melalui tautan
yang penulis kiri. Penulis mulai
membagikan link pada tanggal
10 Februari 2020.
5. Pelaksanaan Kegiatan E-Learning via Telegram
Kegiatan E-Learning telah dilaksanakan sebanyak enam kali diskusi
di hari yang berbeda. Sebelum kegiatan dilaksanakan penulis sudah
memberikan waktu mulai dari tanggal 10
Februari – 13 februari 2020 kepada
siswa untuk bergabung di grup telegram
melalui tautan yang diberikan melalui
grup whatsapp kelas 7-11.
Pada hari Jumat tanggal 14
Februari 2020 penulis telah
melaksanakan kegiatan E-learning
melalui telegram dengan membahas
materi mengenai puisi rakyat. E-
Learning kedua dilaksanakan pada hari
Minggu, 16 Februari 2020 dengan
membahas materi mengenai menulis
pantun. E-Learning ketiga dilaksanakan
pada hari Kamis, 20 Februari 2020
dengan membahas materi ciri-ciri, jenis, dan struktur puisi rakyat. E-
Learning keempat dilaksanakan pada hari Minggu, 23 Februari 2020
dengan pembahasan diskusi tentang unsur intrinsik pada fabel. E-Learning
kelima dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Februari 2020 dengan materi
diskusi identifikasi mengenai struktur pada fabel. Kemudian kegiatan E-
learning terakhir dilaksanakan pada hari Kamis, 5 Maret 2020 dengan
materi struktur fabel.
Gambar 5.24 Capsture percakapan penulis saat
meminta siswa mendownload telegram
Gambar 5.25 Capsture siswa mulai
bergabung di telegram
54
Setiap pelaksanaan E-Learning dimulai, penulis mengawali kegiatan
dengan mengucapkan salam kepada siswa. Hal ini sesuai dengan nilai
dasar etika publik yaitu sopan dan
santun yang penulis aktualisasikan
dalam kegiatan. Pelaksanaan E-
Learning dilakukan sekitar pukul
20.00 hingga pukul 21.00. Adanya
ketentuan mengenai durasi juga
melatih sikap disiplin pada siswa.
Hal ini sesuai dengan nilai dasar anti
korupsi yaitu disiplin. Penulis
memulai diskusi dengan memberi
salam kemudian meminta siswa
absen dengan menyebutkan nama
dan nomor absen. Setelah itu, penulis mulai bertanya hal terkait materi
yang dibahas. Siswa mulai aktif
menjawab pertanyaan yang
diberikan. Diskusi pun berjalan
lancar. Setelah diskusi selesai
penulis mengucapkan terimakasih
dan mempersilakan siswa istirahat.
Dari pelaksanaan kegiatan E-
Learning tersebut secara
keseluruhan terlihat bahwa siswa
antusias dalam berdiskusi
menjawab pertanyaan. Penulis
juga secara adil memberi seluruh
siswa kesempatan dalam
menyampaikan pendapatnya. Hal
ini sesuai dengan sila kelima guna
mengaktualisasikan nilai dasar
nasionalisme. Penulis juga
menghargai komunikasi yang
terjadi pada percakapan grup saat
pelaksanaan E-Learning. Hal ini
sesuai dengan nilai dasar etika
publik. Penulis memberikan
pelayanan yang cepat, tepat, dan
ramah sebagai bentuk komitmen
mutu penulis selama pelaksanaan
diskusi agar siswa merasa
nyaman untuk turut aktif dalam
kegiatan E-Learning.
Gambar 5.26 Capsture awal diskusi penulis
dengan siswa
Gambar 5.27 Capsture percakapan siswa aktif
menjawab pertanyaan
55
Melalui kegiatan E-learning yang telah dilaksanakan menjadi suatu
metode belajar yang membuat siswa lebih memahami materi yang
disampaikan ketika pertemuan di sekolah. Penggunaan ponsel sebagai
media belajar juga menjadi cara efektif agar siswa termotivasi untuk
belajar. Melalui kegiatan ini penulis menerapkan sikap mandiri pada siswa
sesuai dengan nilai dasar anti korupsi yaitu mandiri.
6. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dilihat dari keaktifan siswa dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan. Selain itu, sebagai bentuk komitmen mutu
yaitu berorientasi mutu guna mengukur baik buruk persepsi individu
terhadap kegiatan ini, penulis meminta siswa menuliskan manfaat dari
kegiatan E-learning.
Siswa merasa dengan adanya kegiatan E-learning via Telegram
membantu siswa untuk memahami materi. Selain itu, dapat menjadi
sumber informasi siswa mengenai materi dari hasil diskusi yang ada.
Penulis menyimpulkan bahwa kegiatan ini memiliki manfaat bagi siswa
agar lebih giat belajar dan bisa melatih siswa untuk mengutarakan
pendapatnya.
b. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Sekolah dan Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan E-Learning via Telegram penulis terapkan sebagai bentuk
antisipatif agar siswa termotivasi untuk belajar, berdiskusi, dan mau
mengutarakan pendapatnya. dari kegiatan ini siswa lebih memahami
pembelajaran yang disampaikan saat pertemuan dengan guru. kegiatan ini
sesuai dengan salah satu misi sekolah yaitu mewujudkan siswa yang
berprestasi. Kegiatan E-Learning ini juga selaras dengan nilai dasar organisasi
yaitu humanis karena melalui kegiatan E-Learning maka akan terjadi
komunikasi yang baik antara guru dan siswa, dan siswa dengan siswa dalam
berdiskusi mengenai materi pembelajaran.
Gambar 5.28 Capsture percakapan siswa mengenai manfaat dari kegiatan
56
c. Analisis Dampak
Adapun dampak jika nilai-nilai dasar ANEKA tidak diaktualisasikan
pada kegiatan E-Learning via Telegram yaitu sebagai berikut.
1) Pada kegiatan E-learning tersebut penulis memiliki tanggung jawab
membuat konsep pelaksanaan kegiatan sebagai wujud nilai dasar
akuntabilitas penulis. Apabila nilai dasar ini tidak penulis aktualisasikan
dalam pelaksanaan kegiatan maka kegiatan tidak akan terencana dengan
baik. Oleh karena itu penting bagi penulis sebagai guru untuk bertanggung
jawab mempersiapkan hal yang dibutuhkan demi lancarnya suatu kegiatan.
2) Pada kegiatan E-Learning tersebut penulis memberi kebebasan siswa
untuk mengutarakan pendapatnya melalui diskusi. Hal ini penulis lakukan
guna menerapkan nilai dasar nasionalisme yakni penerapan sila keempat.
Jika nilai dasar ini tidak penulis aktualisasikan maka kegiatan E-Learning
akan menjadi pasif. Siswa tidak akan berani mengutarakan pendapatnya.
3) Pada kegiatan E-Learning tersebut penulis mengaktualisasikan nilai dasar
etika publik yaitu menghargai komunikasi pada percakapan di grup
dengan merespon jawaban siswa. Apabila penulis tidak menerapkan nilai
dasar etika publik pada kegiatan ini maka siswa akan menjadi takut dan
tidak percaya diri dengan jawaban yang mereka utarakan melalui kegiatan
E-Learning.
4) Pada kegiatan E-Learning penulis juga telah menerapkan nilai dasar
komitmen mutu yakni dengan pelayanan diskusi yang cepat, tepat, dan
ramah. Jika nilai dasar ini tidak penulis terapkan maka kegiatan tidak
akan berjalan dengan lancar. Hasil diskusi tidak akan maksimal.
5) Pada kegiatan E-Learning penulis juga telah menerapkan nilai dasar anti
korupsi yaitu disiplin dengan adanya durasi pelaksanaan kegiatan. Jika
hal ini tidak penulis aktualisasikan maka siswa akan menunggu terlalu
lama dan kegiatan tidak akan berjalan efektif.
d. Faktor Penghambat Kegiatan E-Learning via Telegram
Adapun kendala dalam kegiatan E-Learning via Telegram yang telah
dilaksanakan yaitu masih ada siswa yang kurang cepat dalam merespon
pertanyaan sehingga membuat kegiatan E-Learning selesai lebih lama dari
waktu yang ditentukan. Namun, penulis mengatasinya dengan tetap merespon
jawaban siswa agar siswa tetap bersemangat mengikuti kegiatan E-Learning.
Selain itu, kendala dalam kegiatan ini yaitu adanya siswa yang belum bisa
bergabung karena sedang ada acara lain. Namun, penulis tetap melaksanakan
kegiatan sesuai yang direncanakan agar siswa lain tetap bisa mengikuti
kegiatan E-Learning via Telegram.
e. Faktor Pendukung Kegiatan E-Learning via Telegram
Adapun faktor pendukung dari kegiatan ini adalah dukungan dari kepala
sekolah sehingga kegiatan ini bisa terlaksana. Selain itu kesiapan siswa untuk
meluangkan waktunya di rumah menjadi pendukung utama kegiatan ini
berjalan dengan lancar.
57
D. KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun)
a. Deskripsi Kegiatan
KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun) merupakan media pembelajaran untuk
memudahkan siswa dalam menulis materi pantun dalam pembelajaran bahasa
Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan di kelas 7-11 pada hari Senin, 17
Februari 2020. Kegiatan ini dilaksanakan menyesuaikan dengan materi yang
akan disampaikan berdasarkan silabus. Adapun tahapan-tahapan dari
pelaksanaan kegiatan ini yaitu sebagai berikut.
1. Membuat Konsep Kegiatan
Pada kegiatan ini penulis telah mempersiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran mengenai materi
menulis pantun menggunakan
media KarTuN (Kartu Petunjuk
Pantun). Rencana pelaksanaan
pembelajaran penulis buat sebagai
bentuk aktualisasi nilai dasar
akuntabilitas yakni tanggung
jawab. Hal ini penulis lakukan agar
kegiatan pembelajaran terarah dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang dicapai.
2. Konsultasi dengan Kepala Sekolah Pada kegiatan ini penulis telah mendiskusikan rencana pelaksanaan
pembelajaran pada Kepala Sekolah.
Penulis mengucapkan salam terlebih
dahulu kemudian berdiskusi dengan
kepala sekolah mengenai rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah
penulis buat. Kepala sekolah
mendukung kegiatan yang telah
penulis rancang dan meminta untuk
melanjutkan kegiatan. Kepala sekolah
juga memberi saran bahwa penerapan
media belajar yang bervariasi harus
konsisten dilaksanakan agar tercipta
pembelajaran yang baik, inovatif, dan
menyenangkan.
3. Persiapan Media KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun) Pada tahap ini penulis telah mempersiapkan kartu yang akan
digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Hal ini telah penulis lakukan
sebagai penerapan nilai dasar akuntabilitas yaitu tanggung jawab. Selain
Gambar 5.29 Penulis membuat Rencana
pelaksanaan Pembelajaran
Gambar 5.30 Konsultasi dengan Kepala
Sekolah
58
itu, juga sebagai bentuk komitmen penulis untuk menciptakan sebuah
media yang memudahkan siswa dalam menyusun pantun.
Hal ini merupakan bagian dari inovasi penulis dalam rangka
mengaktualisasikan nilai dasar komitmen mutu di dalam pekerjaan.
Penulis membuat desain kartu dengan gambar dan sebuah kata yang akan
menjadi petunjuk bagi siswa dalam menulis pantun.
Kemudian penulis mencetak di kertas buffalo agar kartu tidak mudah
sobek. Setelah itu, penulis menggunting kertas tersebut menjadi media
KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun). Penulis mengurutkan penyusunan kartu
sesuai dengan urutan struktur pantun yakni sampiran dan isi agar siswa
mudah dalam menyesuaikan dengan rima pada kata yang diberikan.
4. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran dengan Media KarTuN (Kartu
Petunjuk Pantun) Kegiatan ini telah dilaksanakan pada hari Selasa, 17 Februari 2020.
Kegiatan dilaksanakan di kelas 7-11 dengan materi menulis teks pantun.
Kegiatan diawali dengan berdoa lalu penulis menjelaskan mengenai
metode KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun).
Penulis membuat media KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun)
merupakan wujud nilai dasar komitmen mutu sebagai guru yaitu dengan
menciptakan suatu inovasi untuk memberikan kemudahan dalam
pelaksanaan pembelajaran. Hal ini terkait dengan materi puisi rakyat yakni
Gambar 5.27 Penulis membuat Kartu petunjuk pantun
Gambar 5.32 Penulis menjelaskan mengenai
KarTuN ( Kartu Petunjuk Pantun) Gambar 5.31 Kegiatan berdoa
59
pantun. Penulis menjelaskan dengan tepat dan sabar kepada siswa agar
siswa memahami jalannya
kegiatan pembelajaran. Hal ini
sesuai dengan nilai dasar etika
publik. Siswa membentuk
kelompok yang terdiri 4-5 orang.
Kemudian setiap kelompok
berbaris berbanjar ke belakang.
Ketua kelompok berada di
depan memegang kartu-kartu yang akan diambil oleh anggotanya secara
bergantian. Setiap siswa yang mengambil kartu harus membuat satu baris
kalimat lalu disusul siswa berikutnya dengan tugas yang sama. Penulis
menerapkan sistem kelompok untuk menumbuhkan sikap kerja sama
sebagai salah satu bentuk nilai dasar nasionalisme yang mencerminkan
penerapan sila keempat. Setelah empat baris kalimat selesai, ketua
kelompok yang berada di depan akan menuliskan pada post-it kemudian
menempelkan pada sterofom kelompok yang ada di papan tulis.
Setiap kelompok berlomba untuk segera menyelesaikan empat bait
pantun dengan petunjuk kata pada kartu petunjuk pantun yang rimanya
telah diurutkan oleh penulis.
Gambar 5.33 Siswa berbaris bersiap
melaksanakan kegiatan
Gambar 5.34 Penulis menjelaskan alur kegiatan Gambar 5.35 Siswa menempelkan pantun pada
sterofom
Gambar 5.36 Siswa menempelkan pantun
60
Media KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun) ini memudahkan siswa
untuk berpikir menyusun teks pantun. Setelah siswa selesai menyelesaikan
pantun dan menempelkan di sterefom, hasil karya siswa dipajang di
dinding kelas sebagai bentuk apresiasi penulis untuk menghargai karya
siswa. Hal ini sesuai dengan nilai dasar etika publik.
5. Evaluasi kegiatan Pembelajaran
Evaluasi dilakukan dengan melihat kesesuaian pantun yang dibuat
oleh setiap kelompok. Selain itu di pertemuan selanjutnya penulis meminta
pendapat siswa tentang penggunaan media KarTuN (Kartu Petunjuk
Pantun). Hal ini dikarenakan sudah waktunya pergantian pelajaran.
Dari evaluasi kegiatan siswa
mengatakan bahwa adanya media
KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun)
memudahkan siswa dalam menulis
pantun. Kendala yang dialami siswa
adalah sulitnya merangkai kata-kata.
Oleh karena itu, dengan adanya petunjuk
melalui media kartu petunjuk pantun
membantu siswa berpikir menyusun kalimat.
b. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Sekolah dan Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan pembelajaran menggunakan media KarTuN (Kartu Petunjuk
Pantun) merupakan kegiatan yang memudahkan siswa dalam memahami
pembelajaran dalam menulis pantun. Hal ini sebagai wujud aktualisasi penulis
untuk menjadikan siswa berprestasi. Untuk mencapai pada tujuan tersebut,
penulis membuat media KarTuN sebagai salah satu media yang memudahkan
siswa dalam memahami pembelajaran yang diajarkan. Hal ini menjadi sebuah
bentuk dukungan penulis terhadap salah satu misi sekolah yakni mewujudkan
siswa dengan prestasi yang luar biasa. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung
nilai organisasi humanis. Kegiatan ini mendorong siswa untuk mengutamakan
Gambar 5.38 Evaluasi kegiatan
berdasarkan pendapat siswa
Gambar 5.37 contoh salah satu hasil karya pantun siswa
61
keterbukaan, saling percaya pada teman satu kelompok untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan dengan bantuan media kartu petunjuk pantun.
c. Analisis Dampak
Adapun dampak jika nilai-nilai dasar ANEKA tidak diaktualisasikan
pada kegiatan media belajar KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun) yaitu sebagai
berikut.
1) Pada kegiatan penggunaan media belajar KarTuN ( Kartu Petunjuk
Pantun), penulis telah bertanggung jawab dalam membuat konsep
kegiatan yakni membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan
kartu petunjuk pantun sebagai bentuk penerapan nilai dasar akuntabilitas
penulis. Jika penulis tidak mengaktualisasikan nilai dasar tersebut maka
kegiatan tidak akan berjalan dengan lancar. Suatu pembelajaran akan
berjalan dengan baik apabila terdapat rencana pelaksana pembelajaran
yang berisi alur kegiatan yang akan dilaksanakan di kelas.
2) Pada kegiatan tersebut penulis juga telah mengaktualisasikan nilai dasar
nasionalisme yakni adanya penerapan sistem kelompok pada siswa untuk
menumbuhkan kerja sama antar siswa yang mencerminkan sila keempat.
Apabila penulis tidak menerapkan nilai tersebut dalam kegiatan yang
penulis laksanakan maka siswa akan kesulitan dan kegiatan akan
membuang waktu terlalu lama sehingga menjadi tidak efisien.
3) Sebelum kegiatan tersebut terlaksana, penulis telah menerapkan nilai dasar
etika publik yakni pada saat konsultasi dengan kepala sekolah. Penulis
mengenakan pakaian yang sopan saat berdiskusi dengan kepala sekolah.
Apabila nilai kesopanan tidak penulis aktualisasikan dalam pekerjaan
penulis maka akan menjadi contoh yang tidak baik bagi siswa. Selain itu,
pada saat kegiatan penulis menjelaskan secara tepat dan sabar kepada
siswa mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan. Apabila nilai dasar
tersebut tidak penulis aktualisasikan maka siswa tidak akan mengerti
mengenai jalannya kegiatan.
4) Pada kegiatan yang telah penulis laksanakan, penulis telah menerapkan
nilai dasar komitmen mutu karena telah berinovasi dalam pembuatan
media kartu petunjuk pantun. Apabila nilai dasar komitmen mutu tidak
penulis aktualisasikan dalam pekerjaan maka penulis akan menjadi guru
yang pasif dan pembelajaran akan membosankan.
5) Pada kegiatan tersebut penulis telah mengaktualisasikan nilai dasar anti
korupsi yaitu secara adil telah memberikan tanggung jawab yang sama
kepada siswa untuk menyelesaikan tugas yakni membuat pantun dengan
bantuan kartu. Jika penulis tidak mengaktualisasikan nilai tersebut pada
kegiatan maka siswa akan bergantung pada temannya dan tidak mau
bekerja sama menyelesaikan tanggung jawabnya.
d. Faktor Penghambat kegiatan dengan media KarTuN (Kartu Petunjuk
Pantun)
Adapun faktor penghambat kegiatan ini yaitu masalah waktu jam
pelajaran yang kurang sehingga siswa tidak sempat mempersentasikan
62
hasilnya. Oleh karena itu, penulis meminta siswa memajang hasil karyanya di
dinding kelas sebagai bentuk evaluasi dan apresiasi terhadap hasil pantun yang
telah mereka buat. Selain itu terkait evaluasi berupa video refleksi dari
kegiatan yang telah dilaksanakan, dilakukan di hari lain karena waktu yang
kurang.
e. Faktor Pendukung kegiatan dengan media KarTuN (Kartu Petunjuk
Pantun)
Adapun faktor pendukung dari kegiatan ini adalah dukungan dari kepala
sekolah sehingga kegiatan dapat dilaksanakan. Selain itu keaktifan siswa juga
mendorong lancarnya pelaksanaan pembelajaran yang menyenangkan melalui
media KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun).
5.2 Role Model
Salah satu sosok Aparatur Sipil Negara yang menjadi panutan saya sebagai
calon Pegawai Negeri Sipil yaitu salah satu guru bahasa Indonesia senior di SMP
Negeri 1 Balikpapan. Adapun biodata beliau adalah sebagai berikut.
Nama : Sri Natalisniwati, S.Pd
Tempat, Tanggal Lahir : Balikpapan, 25 Desember 1966
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
NIP : 19661225 198803 2 012
Riwayat Pendidikan :
1. TK Bayangkari Tahun 1972-1973 4. SMAN 1 Tahun 1982-1985
2. SD Teladan Latihan 1973-1979 5. D2 UNMUL 1985-1987
3. SMPN 2 Tahun 1979-1982 6. S1 UT Tahun 2002-2006
4. SMAN 1 Tahun 1982-1985
Beliau adalah sosok panutan bagi penulis karena dedikasinya yang tinggi
dalam mengembannya tugasnya sebagai guru bahasa Indonesia. Beliau adalah sosok
guru yang disiplin dan tepat waktu dalam menjalankan tugas. Beliau juga merupakan
sosok yang humble pada rekan-rekan sejawat. Beliau sering berbagi ilmu dan
berdiskusi dengan saya dan teman-teman. Beliau juga sosok yang selalu membimbing
dan mengarahkan kami mengenai tugas-tugas sebagai guru. Beliau adalah sosok
panutan penulis karena memiliki sikap yang sopan dan santun dalam menyampaikan
pendapatnya terhadap sesuatu. Saat penulis melaksanakan tahap On-Campus beliau
juga membantu penulis untuk mengisi jam mata pelajaran yang saya tinggalkan
selama latsar. Beliau selalu memberikan dukungan terhadap saya dalam mengikuti
latsar CPNS.
Moto hidup beliau adalah bertambah usia bukan berarti kehilangan masa
muda, tetapi menjadi babak baru untuk meningkatkan amal dan ibadah kita. Dari
moto tersebut, penulis menyimpulkan bahwa berapapun usia kita jadilah manusia
yang bermanfaat bagi orang lain dan jangan sia-siakan waktu yang kita punya.
Teruslah berbuat baik, tingkatkan amal ibadah dan lakukan yang terbaik.
63
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan penulis
selama masa habituasi yaitu media pembelajaran siswa menjadi lebih variasi dan
menyenangkan. Sebagian dari kegiatan penulis memanfaatkan teknologi digital untuk
melaksanakan pembelajaran. Hasilnya pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
Melalui kegiatan ALis (Ayo Menulis) di aplikasi wattpad membuat siswa lebih
bersemangat dalam menciptakan suatu karya tulis. Pengaruh gawai sebagai media
belajar membuat mereka tertarik dan mau menikuti arahan penulis sebagai guru. Lalu
pada kegiatan aplikasi Quizizz yang telah dilaksanakan membuat siswa merasa senang
dan termotivasi untuk meraih nilai yang tinggi dari temannya. Adanya Quizizz
sebagai media belajar pada kegiatan Pre Test dan Post tes membuat siswa
bersemangat dalam pembelajaran. Pada kegiatan ketiga yaitu E-Learning via
Telegram menjadikan siswa lebih giat belajar di rumah. Kegiatan keempat yang juga
telah dilaksanakan yaitu media KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun). Adanya media
yang penulis buat memberikan hasil yang baik dalam pembelajaran. Siswa terlihat
aktif dan saling bekerja sama di dalam kelompoknya. Simpulan akhir dari seluruh
kegiatan ini adalah siswa menyukai metode pembelajaran baru yang menyenangkan
dan yang dapat membantu mereka mencerna dan memahami pembelajaran di kelas.
Oleh karena itu, bagi penulis, sebagai guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
baik kita harus memiliki inovasi baru, ide yang kreatif agar terdapat perubahan dalam
diri siswa untuk berproses ke arah yang lebih baik dan senantiasa menerapkan nilai-
nilai dasar ANEKA di dalamnya.
6.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan yaitu media yang penulis
gunakan dalam pembelajaran dapat pula diterapkan bagi pembaca sebagai guru di
tempat lain. Hal ini tentu akan memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran.
Diharapkan pula ke depannya akan terus ada media belajar bervariasi lainnya yang
membuat siswa tidak jenuh berada di kelas sehingga membuat siswa merasa senang
setiap bertemu dengan gurunya.
64
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia. 2005. Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Lembaran
Negara RI Tahun 2003 No. 78. Seketariat Negara. Jakarta.
Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 32 tahun 2013 Tentang Kode Etik Pegawai Di Lingkungan
Pemerintah Kota Balikpapan.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Goverment. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Sumber Laman
http://digilib.unila.ac.id/1844/8/BAB%20II.pdf ( nasionalisme)
http://repository.unpas.ac.id/28204/5/BAB%20II%20-%20Copy.pdf (akuntabilitas public)
diakses pada tanggal 31 januari 2020
65
LAMPIRAN
66
LAMPIRAN 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KEGIATAN ALis (Ayo
Menulis) di Wattpad
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan
Pendidikan
Mata Pelajaran Kelas/Semester Tahun Pelajaran Alokasi
waktu
Kelas:
SMP Negeri 1
Balikpapan
Bahasa Indonesia VII/ Genap 2019/2020 6 JP
(3 kali
pertemuan)
VII
Materi pokok: Tujuan:
Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel Peserta didik dapat:
1. Menulis cerita fabel sesuai struktur dan kaidah bahasa
KD: Target kompetensi:
4.16 Memerankan isi fabel/legenda daerah
setempat yang dibaca dan didengar
4.16.1 Menulis cerita fabel dengan memperhatikan kaidah
kebahasaan .
Model:
ALis (Ayo Menulis) di
Wattpad
Media :
Tablet, Aplikasi Wattpad
Sumber :
Buku Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan., internet
sumber yang relevan
Pertemuan pertama
Kegiatan pembelajaran:
Pendahuluan Guru:
1. Guru dan siswa mengawali kegiatan dengan berdoa
2. Memberi salam, mengecek kehadiran, fisik, dan psikis siswa;
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-
hari siswa;
Kegiatan inti Siswa:
1. Menentukan tema untuk cerita fabel.
2. Membuat akun wattpad
3. Menulis gagasan/ ide cerita fabel pada aplikasi wattpad sesuai dengan
keinginan siswa
4. Hasil karya dipublikasikan
5. Guru memberi apresiasi dan penilaian dengan memberikan like dan komentar
pada karya siswa di aplikasi wattpad.
Penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran;
2. Guru dan siswa melakukan evaluasi berupa refleksi terkait pembelajaran yang
telah dilakukan yaitu dengan video reaksi siswa setelah melakukan kegiatan
menulis melalui wattpad
Penilaian: Tujuan: Teknik: Bentuk: Contoh: Waktu:
Sikap Mengetahui sikap siswa Observasi Jurnal Lihat
lampiran
Selama
pembelajaran
Pengetahuan Mengetahui kemajuan
dan hasil belajar siswa
Penugasan Uraian Lihat
lampiran
Selama
pembelajaran
67
68
LAMPIRAN 2
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WATTPAD
TUTORIAL PENGGUNAAN APLIKASI WATTPAD
Wattpad adalah layanan situs web dan aplikasi telepon pintar asal Toronto, Kanada, yang
memungkinkan penggunanya untuk membaca ataupun mengirimkan karya dalam bentuk artikel, cerita
pendek, novel, puisi, atau sejenisnya. Wattpad diluncurkan pada tahun 2006 oleh Allen Lau dan Ivan Yuen.
Sebagian besar pengguna Wattpad berasal dari Amerika Serikat, kemudian diikuti oleh Britania Raya,
Kanada, Filipina, Australia, Rusia, Uni Emirat Arab, dan negara lainnya.
Wattpad merupakan komunitas online bagi para penulis dan pembaca. Fungsinya tidak jauh berbeda
dengan blogger. Kalian dapat membuat akun gratis untuk mulai menulis di Wattpad atau sekedar membaca
postingan - postingan di Wattpad, entah itu cerita pendek, cerita bersambung, artikel ataupun puisi.
Adapun langkah-langkah penggunaan aplikasi Wattpad yaitu sebagai berikut.
1. Download aplikasi wattpad di playstore/googlestore
2. Setelah aplikasi terinstal, buka aplikasi dan tampilannya akan seperti di bawah ini.
3. Setelah itu kita klik tombol facebook untuk bisa masuk melalui facebook/google jika ingin melalui
google.
69
4. Tunggu sampai login berhasil
5. Setelah login berhasil, kita sudah masuk ke dalam menu utama wattpad seperti di gambar. Nama
menu yang dalam lingkaran hitam itu Home
70
6. Untuk yang kedua menu library, di sana kita bisa memasukan berbagai macam cerita yang akan kita
baca.
7. Untuk yang ketiga menu write. Pada menu ini kita bisa menulis cerita sendiri dan membagikan ke
banyak orang untuk dibaca dan divote
.
8. Untuk selanjutnya yaitu menu notifikasi. Pada menu ini akan muncul notif jika salah satu cerita
dalam library telah diupdate dan pemberitahuan tentang komentar maupun vote yang masuk pada
cerita yang kita buat.
71
9. Menu terakhir yaitu profil. Di sini kita bisa melihat profil kita sendiri, mengubah, dan menyetelnya
sesuai keinginan. Pada menu ini terdapat menu “tentang” dan “percakapan” yang bisa dikatakan sebagai beranda profil sehingga kita bisa mengupdate status lewat sub menu tersebut.
72
LAMPIRAN 3
CAPSTURE HASIL KARYA TULIS FABEL SISWA PADA APLIKASI WATTPAD
73
74
75
LAMPIRAN 4
DOKUMENTASI KEGIATAN ALis (Ayo Menulis) di Wattpad
76
LAMPIRAN 5. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN
APLIKASI QUIZIZZ
77
LAMPIRAN 6
PETUNJUK PENGGUNAAN QUIZIZZ
PETUNJUK PENGGUNAAN
APLIKASI QUIZIZZ
78
Quizizz merupakan sebuah web tool untuk membuat permainan kuis
interaktif untuk digunakan dalam pembelajaran di kelas anda misalnya saja untuk
penilaian formatif. Penggunaannya sangat mudah, kuis interaktif yang anda buat
memiliki hingga 4 pilihan jawaban termasuk jawaban yang benar. Anda juga dapat
menambahkan gambar ke latar belakang pertanyaan dan menyesuaikan
pengaturan pertanyaan sesuai keinginan anda. Bila kuis anda sudah jadi, anda
dapat membagikannya kepada siswa anda dengan menggunakan kode 5 digit yang
dihasilkan.
Berikut ini petunjuk penggunaan aplikasi Quizizz.
1. Masuk ke www.quizizz.com atau unduh aplikasi Quizizz di Playstore.
Setelah itu pilih sign up.
79
2. Untuk memudahkan, anda bisa memakai akun google anda.
3. Pilihlah peran anda apakah sebagai guru, siswa, orang tua atau lainnya
kemudian legkapi data.
80
4. Setelah berhasil sign up anda akan masuk ke akun anda
5. Setelah itu, anda bisa membuat soal dan menemukan soal untuk berlatih.
Selain itu, anda bisa bergabung pada kuis yang diberikan oleh guru dengan
memilih option gabung game
81
LAMPIRAN 7
Hasil Pelaksanaan Pre-Test dan Post Test
82
83
84
85
LAMPIRAN 8
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI TELEGRAM
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI TELEGRAM
Telegram merupakan salah satu aplikasi pengiriman pesan instan yang mirip dengan
aplikasi obrolan lain yang sering digunakan seperti Whatsapp. Uniknya, Telegram
menggunakan basis cloud dalam pengoperasiannya sehingga pengiriman pesan bisa dibilang
lebih cepat dan ringan. Keunggulan tersebut membuat aplikasi ini juga tidak memakan ruang
penyimpanan perangkat sama sekali.
Telegram juga menyediakan layanan akses dalam berbagai jenis perangkat. Anda dapat
mengaksesnya melalui web pada desktop/PC, hingga aplikasi pada smartphone dan tablet.
Berbeda dengan Whatsapp yang mengharuskan aplikasi berada pada keadaan aktif, Telegram
dengan basis cloud-nya masih dapat diakses tanpa perlu mengecek keadaan aktif di perangkat
lain.
Adapun cara menggunakan telegram yaitu sebagai berikut.
1. Instalasi Telegram
Download Telegram pada apikasi Google Play Android Anda. Kemudian, tunggu
proses instalasi hingga selesai.
.
2. Buka aplikasi Telegram. Pada tampilan seperti ini, klik tombol START
MESSAGING.
86
3. Masukkan nomor handphone Anda pada kolom yang telah disediakan. Klik ikon
ceklis yang berada pada sudut kanan atas tampilan untuk melanjutkan.
4. Setelah memasukkan nomor handphone, selanjutnya Anda diminta untuk
memasukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan Telegram berupa SMS ke nomor
Anda. Masukkan kodenya pada kolom yang telah disediakan lalu klik ikon ceklis.
5. Jika Anda tidak menerima pesan, Anda dapat
mengulanginya dengan mengklik tulisan Didn’t get the
code yang berwarna biru. Atau jika Anda ingin
memastikan kembali nomor handphone yang Anda
masukkan sudah benar atau belum, Anda dapat mengklik
tulisan Wrong number? yang juga berwarna biru.
6. Selanjutnya, Telegram akan meminta perizinan untuk mengakses kontak Anda. Hal
ini akan memudahkan Anda terhubung dengan teman-teman Anda yang memiliki
akun Telegram. Untuk itu, pilih CONTINUE.
7. Telegram anda telah dapat digunakan.
87
LAMPIRAN 9
CAPSTURE PERCAKAPAN E-LEARNING VIA TELEGRAM
88
89
90
91
LAMPIRAN 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran KarTuN
Satuan Pendidikan Mata
Pelajaran
Kelas/Semester Tahun Pelajaran Alokasi
waktu
Kelas:
SMP Negeri 1 Balikpapan Bahasa
Indonesia
VII/ Genap 2019/2020 6Jp (3 kali
pertemuan)
VII
Materi pokok: Media: Tujuan:
Struktur dan kebahasaan
puisi rakyat (Pantun, syair,
dan gurindam)
Discovery Learning ,Diskusi
Media :
KarTun (Kartu Petunjuk Pantun)
Alat & Bahan :
Kertas metaplan, sterofom
Peserta didik dapat:
1. Menulis pantun dengan berbagai
konteks
KD: Target kompetensi:
4.14 Mengungkapkan gagasan, perasaan, pesan
dalam bentuk puisi rakyat secara lisan dan tulis
dengan memperhatikan struktur, rima, dan
penggunaan bahasa
4.14.1 Menulis pantun dengan berbagai konteks
Pertemuan Ke-3 Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan Guru:
1. Guru dan siswa mengawali kegiatan dengan berdoa
2. Guru dan siswa Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. memberi salam, mengecek kehadiran, fisik, dan psikis siswa;
4. menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari siswa;
Kegiatan Inti Siswa :
Adapun kegiatan pembelajaran dengan media KarTun (Kartu Petunjuk Pantun) yaitu sebagai
berikut.
a. Siswa membentuk kelompok (4-5 orang)
b. Guru mempersiapkan 7 kursi di bagian depan. Di atas kursi terdapat kartu yang berisi
sebuah kata yang dapat menjadi petunjuk untuk membuat empat bait pantun.
c. Setiap siswa dalam kelompok baris berbanjar ke belakang searah dengan kartu yang
telah diletakkan di masing-masing kursi
d. Setiap siswa dalam tiap kelompok secara bersamaan bergantian bergegas mengambil
kartu dan melihat petunjuk tersebut lalu dengan segera menuliskan satu baris kalimat
pada kertas metaplan yang telah tersedia di atas kursi.
e. Setelah itu, siswa tersebut kembali ke barisan menuju baris paling belakang. Siswa
berikutnya bergantian mengambil kartu dan kembali melanjutkan baris kedua pada
kertas metaplan dan seterusnya.
f. Setelah pantun selesai ditulis, siswa harus bergegas menempelkan 4 kertas metaplan
pada Sterofom masing-masing kelompok dan menuliskan nama kelompok dengan nama
pahlawan.
g. Setiap kelompok memiliki target menuliskan pantun dengan cepat dan tepat sesuai
aturan kebahasaan dalam membuat pantun.
h. Melalui cara cabut kertas nomor, setiap kelompok secara bergantian mempersentasikan
hasil pantunnya dan menjelaskan pula makna dari isi pantun tersebut.
Penutup 1. guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran;
2. guru dan siswa melakukan refleksi terkait penerapan media KarTun di
3. guru menyampaikan pembelajaran yang akan datang, yaitu mengidentifikasi informasi pada
fable.
Penilaian: Tujuan: Teknik: Bentuk: Contoh: Waktu:
Sikap Mengetahui sikap siswa Observasi Jurnal Lihat
lampiran
Selama
pembelajaran
92
93
LAMPIRAN 11
HASIL KARYA PANTUN SISWA
94
95
LAMPIRAN 12
NOTULEN KONSULTASI DENGAN KEPALA SEKOLAH
96
97
98