membangun kepemimpinan kolaboratif melalui...

48
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PROYEK PERUBAHAN MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI PENYEMPURNAAN KURIKULUM GUNA MENGHASILKAN LULUSAN SESPIMMEN YANG PROMOTER Disusun Oleh : NAMA : R. WAWAN WIRAWAN NDH : 30 INSTANSI : POLRI PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT I ANGKATAN XLIV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2020

Upload: others

Post on 05-Sep-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN

MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI PENYEMPURNAAN

KURIKULUM GUNA MENGHASILKAN LULUSAN SESPIMMEN

YANG PROMOTER

Disusun Oleh :

NAMA : R. WAWAN WIRAWAN

NDH : 30

INSTANSI : POLRI

PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT I ANGKATAN XLIV

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2020

Page 2: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT untuk limpahan rahmat-Nya, sehingga rancangan proyek

perubahan yang berjudul “Membangun Kepemimpinan Kolaboratif Melalui

Penyempurnaan Kurikulum Guna Menghasilkan Lulusan Sespimen Yang Promoter”

berhasil diselesaikan. Proyek perubahan ini dilaksanakan dan disusun laporannya

sebagai bagian dari tugas akhir mengikuti Pendidikan Kepemimpinan Nasional tingkat I

yang dilaksanakan oleh Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Dalam proses pelaksanaan proyek perubahan ini, project leader telah

mendapatkan bantuan, masukan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

project leader ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada:

1. Kasespim Lemdiklat Polri

2. Kasespimmen Sespim Lemdiklat Polri

3. Koordinator Widyaiswara Sespimmen Sespim Lemdiklat Polri

4. Mentor: KBP. Agus Susanto, S.I.K.

5. Coach: Ir. Setia Budhy Algamar, MURP

6. Para Wisdyaiswara PKN 1 LAN RI

7. Para pejabat stakeholder internal dan eksternal

8. Anggota Tim Efektif

9. Rekan-rekan sesama peserta PKN I LAN RI

Semoga kegiatan yang dilaksanakan dan produk yang dihasilkan dari proyek

perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada

masyarakat

Jakarta, Juni 2020

Project Leader

Page 3: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

iii

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................ ……….. iv

SURAT PERNYATAAN ....................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Nama Gagasan Proyek Perubahan dan Deskripsi ................... 5

C. Tujuan Proyek Perubahan ................................................. . . . 9

D. Manfaat Proyek Perubahan ................................................... 6

E. Ruang Lingkup Proyek Perubahan ......................................... 7

F. Output Kunci ......................................................................... 7

BAB II RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

A. Roadmap/Milestone Proyek Perubahan................................ 10

B. Tata Kelola Proyek .............................................................. 12

C. Identifikasi dan Analisa Stakholder....................................... 14

D. Identifikasi Potensi Kendala dan Strategi Mengatasinya ..... 18

E. Faktor Pendukung Keberhasilan ........................................... 19

BAB III PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

A. Pelaksanaan Tahapan Proyek Perubahan ............................. 21

B. Capaian Proyek Perubahan .................................................. 35

C. Peta Stakeholder Setelah Pelaksanaan Proyek Perubahan ….. 36

D. Kendala Internal dan Eskternal ............................................. 39

E. Upaya Mengatasi Kendala....................................................... 40

F. Instrumen Monitoring Pelaksanaan Proyek Perubahan ………. 41

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 42

B. Rekomendasi ........................................................................ 42

C. Lesson Learned ..................................................................... 43

LAMPIRAN

Page 4: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

iv

RINGKASAN EKSEKUTIF

Upaya menjadikan SDM unggul merupakan salah satu program prioritas Jenderal

Pol. Drs. Idham Aziz, M.Si.yang merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden waktu

pelantikannya menjadi Kapolri tahun 2019. Salah satu satdik Polri yang

menyelenggararakan pendidikan pengembangan SDM Polri adalah Sekolah Staf dan

Pimpinan (Sespim) yang berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan

Polri (Lemdiklat)

Setelah dilakukan penelaahan terhadap uraian dalam silabus, teryata tidak

ditemukan adanya materi terkait dengan kepemimpinan kolaboratif, khususnya

bagaimana membangun kolaborasi dengan pihak eksternal di luar Polri. Sementara itu

tuntutan tugas seorang Kapolres menuntut kemampuan untuk berkolaborasi dengan

berbagai pihak, sehingga menjadi sangat penting muatan kurikulum khususnya bidang

kepemimpinan yang ada saat ini perlu dilakukan penyesuaian mengarah ke

kepemimpinan kolaboratif dalam upaya menghasilkan Polri yang Promoter.

Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, project leader memiliki gagasan untuk

melakukan pengembangan kurikulum pendidikan untuk bidang kepempimpinan sebagai

proyek perubahan

Proyek perubahan dilakukan dalam tiga tahapan atau milestone, yaitu: jangka

pendek, jangka menengah dan jangka Panjang. Dalam tahapan jangka pendek, terdapat

3 produk yang akan dihasilkan yaitu: laporan evaluasi kurikulum, draf petunjuk umum

kurikulum Sespimmen, dan silabus kurikulum kelompok mata pelajaran kepemimpinan.

Dalam kurun waktu di jangka pendek, semua produk itu telah berhasil diselesaikan

ditambah satu produk di jangka menengah yang bisa dihasilkan dalam jangka pendek

yaitu penyusunan silabus mata pelajaran Sespimmen lainnya. Hal ini dilakukan atas

arahan Kasespimmen Sespim Lemdiklat Polri agar pada tahun 2021 kurikulum yang

disempurnakan dapat digunakan.

Pelaksanaan proyek perubahan telah berhasil dengan baik karena adanya

kolaborasi dengan stakeholder internal yang meliputi: Widyaiswara Sespim Lemdiklat

Polri, Biro Kurikulum, danBiro Bindiklat ; serta stakeholder eksternal yang terdiri dari:

SOPS Polri, Kompolnas, dan akademisi dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Jakarta.

Page 5: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

v

Page 6: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 1

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang (Burning Platform)

Salah satu fokus Presiden Joko Widodo dalam periode kepemimpinan yang

kedua adalah pembangunan SDM. Selanjutnya dalam arahan presiden kepada calon

Kapolri pada tanggal 22 Oktober 2019 antara lain meminta Polri untuk melakukan

pengelolaan SDM berbasis kompetensi. Selanjutnya oleh Kapolri Jenderal Pol. Drs.

Idham Aziz, M.Si. arahan tersebut dijadikan program prioritas Kapolri yaitu

mewujudkan SDM yang unggul.

Secara sederhana unggul dapat diartikan sebagai lebih dari yang lain. Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutkan bahwa unggul dapat berarti lebih tinggi,

lebih pandai, lebih baik, lebih cakap, atau lebih kuat daripada yang lain-lain atau yang

menunjuk pada atribut atau ciri-ciri yang menunjukkan “kelebihan” seseorang

dibandingkan dengan orang lainnya. Secara personal, menjadi manusia unggul

memiliki dua arti. Pertama, kemampuan untuk memberdayakan kelebihan atau

potensi/talenta yang ada dalam diri seraya mengoptimalisasikan peluang-peluang

dari lingkungan. Kedua, menunjuk pada keberanian dan kemampuan untuk

menghadapi dan mengatasi kelemahan dalam diri serta meminimalisir ancaman dari

luar diri. Setiap individu memiliki keunggulannya sendiri-sendiri karena setiap

individu adalah unik. Menjadi manusia unggul berarti mampu mengatasi kediriannya

menuju kedirian yang lebih. Sebagai manusia, menjadi unggul merupakan panggilan

dasar setiap individu. Untuk menjadi unggul, setiap individu harus mau dan bisa

meningkatkan dirinya dari sekadar manusiawi (humanus) menjadi lebih manusiawi

(humanior). Manusia unggul keluar dari proses dinamis dan penuh tantangan.

Manusia unggul bisa menggunakan kehendak dan kuasanya untuk melihat dan

mengelola dirinya secara utuh. Ia mampu mengelola kelebihan dan kelemahan yang

dimilikinya, sekaligus dukungan dan tantangan yang dihadapinya.

Penyelenggaraan pendidikan di lingkungan Polri merupakan amanat dari UU

no. 2 tahun 2002 tentang Polri. Dalam pasal 32 ayat 1 disebutkan bahwa pembinaan

profesi pejabat Polri antara lain dilakukan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan.

Page 7: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 2

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

Dalam upaya meningkatkan kompetensi SDM Polri, berbagai upaya pembenahan

dilakukan di satuan pendidikan (satdik) Polri baik yang menyelenggarakan pendidikan

pembentukan (diktuk) maupun pendidikan pengembangan (dikbang). Diktuk adalah

pendidikan yang diselenggarakan bagi masyarakat yang akan menjadi anggota Polri

untuk jenjang tamtama, bintara dan perwira. Sedangkan dikbang adalah pendidikan

yang ditujukan kepada peserta didik yang berstatus anggota Polri, baik untuk bidang

teknis operasional kepolisian maupun pendidikan manajemen dan kepemimpinan.

Salah satu satdik Polri yang menyelenggararakan pendidikan pengembangan adalah

Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) yang berada di bawah naungan Lembaga

Pendidikan dan Pelatihan Polri (Lemdiklat).

Secara spesifik Sespim Lemdiklat Polri adalah unsur pelaksana pendidikan dan

staf yang berkenaan dengan pengembangan manajemen Polri. program pendidikan

yang diselenggarakan di Sespim terdiri dari Sekolah staf dan pimpinan tingkat

pertama (Sespimma), sekolah staf dan pimpinan tingkat menengah (Sespimmen),

dan sekolah staf pimpinan tingkat tinggi (Sespati). Sespimma diikuti oleh anggota

Polri yang berpangkat Ajun Komisaris Polri (AKP) dan Komisaris Polisi (Kompol).

Sespimmen diikuti oleh anggota Polri yang berpangkat Komisaris Polisi (Kompol) dan

Ajun Komisaris Besar Polri (AKBP). Sementara itu Sespimti diikuti oleh anggota Polri

berpangkat Komisaris Besar Polisi (KBP). Dalam proyek perubahan ini secara khusus

akan dilakukan di Sespimmen Sespim Lemdiklat Polri, mengingat penugasan project

leader saat ini adalah sebagai widyaiwara disana.

Berdasarkan dokumen kurikulum Sespimmen Sespim Lemdiklat Polri yang

disahkan pada tahun 2019 oleh Kalemdiklat Polri, disebutkan bahwa profil lulusan

Sespimmen adalah Pemimpin Polri tingkat KOD yang profesional dan berintegritas

dalam menjalankan tugas. Sedangkan tujuan pendidikan adalah mengembangkan

kemampuan manajerial dan kepemimpinan tingkat menengah Polri yang

berintegritas dan unggul. Namun bila ditelaah lebih lanjut, dalam materi pelajaran

yang ada khususnya pada kelompok mata pelajaran kepemimpinan sebagai berikut:

a. Kepemimpinan Transformatif di Era Revolusi Industri 4.0.

b. Revolusi Mental Kepemimpinan Polri.

c. Role Model dalam Kepemimpinan Polri.

d. Kepemimpinan Polri yang Visioner dan Berintegritas.

e. Memimpin Perubahan dalam Lingkup Kerja.

Page 8: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 3

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

f. Berpikir Sistem Tingkat Menengah.

g. Mind Mapping.

h. Pengambilan Keputusan Strategis.

i. Analisis SWOT.

j. Analitical Hierarchy Proses (AHP).

k. Berpikir Strategis bagi Pimpinan Polri.

l. Role Model Kasatwil dalam Harkamtibmas

Berdasarkan mata pelajaran tersebut diuraikan ke dalam silabus yang memuat

standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator serta substansi materi yang

disampaikan. Setelah dilakukan penelaahan terhadap uraian dalam silabus, teryata

tidak ditemukan adanya materi terkait dengan kepemimpinan kolaboratif, khususnya

bagaimana membangun kolaborasi dengan pihak eksternal di luar Polri. Sementara

itu tuntutan tugas seorang Kapolres menuntut kemampuan untuk berkolaborasi

dengan berbagai pihak, sehingga menjadi sangat penting muatan kurikulum

khususnya bidang kepemimpinan yang ada saat ini perlu dilakukan penyesuaian

mengarah ke kepemimpinan kolaboratif dalam upaya menghasilkan Polri yang

Promoter.

Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, project leader memiliki gagasan untuk

melakukan pengembangan kurikulum pendidikan untuk bidang kepempimpinan

sebagai proyek perubahan yang diajukan sebagai bagian dari tugas peserta Pelatihan

Kepemimpinan Nasional tingkat I yang dilaksanakan di Lembaga Administrasi Negara

Republik Indonesia. Pengembangan kurikulum ini menjadi sangat penting dilakukan

karena kurikulum menjadi panduan dari kegiatan Pendidikan.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi

dan bahan pembelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan. Pada

dasarnya kurikulum bermanfaat untuk mengarahkan proses belajar-mengajar

sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Berdasarkan uraian tersebut,

tampak bahwa kurikulum sangat penting perannya dalam penyelenggaraan

pendidikan termasuk di dalam pendidikan yang dilaksanakan oleh Sespimmen Sespim

Lemdiklat Polri.

Page 9: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 4

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

Dalam kurikulum Sespimmen saat ini, substansi materi pelajaran lebih banyak

memuat hal-hal yang bersifat teoretik dari kepempinan, dan lebih berfokus pada

kepemimpin internal dalam pelaksanaan tugas-tugas Polri. Sedangkan yang berfokus

kepada eksternal dan penajaman bagaimana proses memimpin itu masih sangat

terbatas, sedangkan disisi lain tuntutan tugas seorang Kapolres tidak hanya

memimpin anggotanya untuk melaksanakan tugas pemeliharaan kamtibmas atau

penegakan hokum, tetapi dibutuhkan saat ini adalah peran Polri dalam

memperlancar pembangunan nasional khususnya pembangunan di daerah yang

memerlukan keterlibatan semua pihak secara kolaboratif. Oleh karena itu, jika

kurikulum yang ada tidak mengarahkan materi pada aspek-aspek kolaboratif, maka

kompetensi kepemimpinan lulusan Sespimma menjadi kurang professional. Di

samping kepercayaan yang bisa diraih dari masyarakat, bukan sekedar bisa melayani

pengaduan masyarakat dengan baik, tetapi juga berperan strategis dalam

pembangunan daerah, karena Kapolres juga menjadi bagian dari pemerintahan

daerah. Hal ini yang menjadi alasan penting mengapa, kurikulum Sespimmen Sespim

Lemdiklat Polri dijadikan sebagai obyek dari proyek perubahan yang akan dilakukan

oleh project leader.

Menyusun kurikulum baru yang substansi materinya menekankan pada

kepemimpinan kolaboratif, mengingat pelaksanaan tugas lulusan Sespimmen yang

diproyeksikan menjadi Kapolres akan banyak melakukan kerja kolaboratif dengan

berbagai pihak di tingkat kabupaten/kota madya. Hal ini sejalan dengan posisi

kabupaten/kotamadya yang merupakan daerah yang merupakan kesatuan

masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur

dan mengurus sendiri urusan pemerintahan kepentingan masyarakat setempat

menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Proses perubahan kurikulum dilakukan melalui

mekanisme pokja akan melibatkan stakeholder internal Sespim Lemdiklat Polri

maupun dari eksternal terutama dari lemdiklat Polri dan Mabes Polri.

Beberapa hal inovasi yang dilakukan dalam proyek perubahan ini antara lain:

(a) penataan mata pelajaran, (b) penataan substansi mata pelajaran, (c) penataan

level kemampuan/kompetensi yang dikuasai peserta didik setelah mengikuti

pelajaran, dan (d) penataan strategi pembelajaran. Selanjutnya dari proyek

perubahan hasil yang dharapkan adalah: (a) jumlah mata pelajaran disederhanakan,

Page 10: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 5

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

(b) fokus materi pada pendalaman dan perluasan dikaitkan dengan kolaborasi, (c)

level kemampuan tidak saja memahami tapi juga pada menerapkan, menganalisis,

mengevaluasi dan mengkreasi, (d) strategi pembelajaran yg diarahkan pada problem-

based learning dan cooperative learning

B. Nama Gagasan Perubahan dan Deskripsi

Proyek perubahan ini berjudul: “Membangun Kepemimpinan Kolaboratif

Melalui Penyempurnaan Kurikulum Guna Menghasilkan Lulusan Sespimen Yang

Promoter”.

Presiden RI Joko Widodo memberikan arahan kepada Kapolri baru Jend. Pol.

Drs. Idham Aziz, M.Si untuk melakukan pengelolaan SDM berbasis kompetensi.

Selanjutnya arahan tersebut dijadikan program prioritas dengan jargon mewujudkan

SDM yang unggul. Sespim Polri merupakan merupakan satuan Pendidikan di

lingkungan Polri yang diberi mandat untuk mengembangkan kepemimpinan dan

manajerial calon pemimpin Polri pada tingkat pertama, menengah maupun atas.

Pendidikan itu diberikan dalam program Pendidikan Sespimma, Sespimmen, dan

Sespimti. Sespimmen merupakan program Pendidikan yang ditujukan untuk menjadi

pemimpin organisasi Polri di wilayah kabupaten/kota yang disebut dengan Polres.

Dalam jabatan tersebut, seorang Kapolres akan banyak berinteraksi dan

berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam upaya melakukan pemeliharaa

keamanan dan ketertiban serta penegakan hokum. Di samping itu Kapolres juga

berperan dalam mensukseskan pembangunan di wilayah tugasnya.

Oleh karena itu kepemimpinan kolaborasi sangat penting dimiliki oleh calon

kapolres. Namun ketika ditelaah kurikulum sespimmen yang ada, ternyata muatan

kurikulum hanya fokus pada kepemimpinan internal saja. Berdasarkan hal tersebut,

maka project leader memilih penyempurnaan kurikulum Sespimmen Polri sebagai

program inovasi dalam rangka proyek perubahan

C. Tujuan Proyek Perubahan

Proyek perubahan ini bertujuan menyempurnakan kurikulum bidang

kepemimpinan yang dapat dijadikan panduan untuk pembelajaran di Sespimmen

Page 11: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 6

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

Sespim Lemdiklat Polri. Secara spesifik tujuan proyek perubahan adalah sebagai

berikut.

1. Tujuan Jangka Pendek

a. Melaksanakan koordinasi dengan stakeholders internal dan eksternal untuk

mendapatkan masukan dan dukungan dalam pelaksanaan proyek

perubahan yang dituangkan dalam surat penyataan dukungan

b. Melakukan evaluasi kurikulum Sespimmen

c. Menyempurnakan draf petunjuk umum kurikulum Sespimmen

d. Menyusun silabus kurikulum Sespimmen untuk bidang Kepemimpinan yang

diorientasikan pada kepemimpinan kolaboratif

2. Tujuan Jangka Menengah

a. Menyempurnakan silabus Kurikulum Sespimmen untuk keseluruhan mata

pelajaran

b. Menyusun draft keputusan Kalemdiklat Polri tentang Kurikulum Sespimmen

Polri

c. Menyusun Bahan Ajar terkait kepimpinan Kolaboratif

3. Tujuan Jangka Panjang

a. Melaksanakan Kurikulum Sespimmen yang diarahkan pada kepemimpinan

kolaboratif

b. Anev kompetensi alumni Sespimmen terkait kepemimpinan kolaboratif

D. Manfaat Proyek Perubahan

Sejumlah manfaat perubahan yang akan didapat dalam proyek ini diantaranya:

1. Manfaat bagi Polri

a. Meningkatnya sinergi dan kolaborasi dengan stakeholders

b. Tersusunnya kurikulum yang mengarahkan pada kepemimpinan kolaboratif

c. Meningkatnya kompetensi hasil didik Sespimmen dalam membangun

jejaring dan kepemimpinan kolaboratif

2. Manfaat bagi pemerintah

a. Tersedianya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan

kepemimpinan kolaboratif.

b. Kerjasama dengan Polri menjadi semakin mudah dan efektif.

Page 12: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 7

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

3. Manfaat bagi Masyarakat

a. Instansi samping yang bekerja dengan Polri mudah untuk berkoordinasi.

b. Masyarakat mudah berkomunikasi dengan Polri

E. Ruang Lingkup Proyek Perubahan

1. Melaksanakan koordinasi dengan stakeholders internal dan eksternal untuk

mendapatkan masukan dan dukungan dalam pelaksanaan proyek perubahan

yang dituangkan dalam surat penyataan dukungan

2. Melakukan evaluasi kurikulum Sespimmen

3. Menyempurnakan draf petunjuk umum dan silabus kurikulum Sespimmen

4. Menyusun draft keputusan Kalemdiklat Polri tentang Kurikulum Sespimmen

Polri

5. Menyusun Bahan Ajar terkait mata pelajaran bidang kepimpinan Kolaboratif

6. Melaksanakan Kurikulum Sespimmen yang diarahkan pada kepemimpinan

kolaboratif

7. Melaksanakan Anev kompetensi alumni Sespimmen terkait kepemimpinan

F. 0utput Kunci (Key Project Deliverables)

Kriteria keberhasilan yang menjadi output kunci dari proyek perubahan ini

adalah:

Output Kunci Deskripsi

Jangka Pendek

1. Dokumen Laporan Evaluasi Kurikulum

Dokumen yang berisi pengantar, Pergeseran Paradigma Keamanan dan Penguatan Peran Kepolisian, Isu-isu Penting Terkait Penguatan Kepolisian, Kerangka Dasar Perubahan dan Pengembangan Kurikulum Sespimmen, Beberapa Gagasan Untuk Perubahan Kurikulum Sespim, Penguatan Pemahaman Code of Conduct Internasional, serta Penutup dan Kesimpulan

Page 13: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 8

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

Output Kunci Deskripsi

2. Dokumen Petunjuk Umum Kurikulum Sespimmen

Dokumen yang memuat tema Pendidikan, tujuan Pendidikan, profil lulusan, standar kompetensi lulusan, waktu dan proses Pendidikan, kegiatan Pendidikan, penilaian, dan persyaratan calon peserta didik.

3. Dokumen Silabus Kurikulum Sespimmen untuk bidang Kepemimpinan yang diorientasikan pada kepemimpinan kolaboratif

Dokumen yang memuat mata pelajaran, kode, alokasi waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator hasil belajar, materi pelajaran, metode dan kegiatan pembelajaran, alat/media, bahan dan sumber, penilaian untuk mata pelajaran kelompok/bidang kepemimpinan

Jangka Menengah

1. Dokumen silabus Kurikulum Sespimmen untuk keseluruhan mata pelajaran

Dokumen yang memuat mata pelajaran, kode, alokasi waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator hasil belajar, materi pelajaran, metode dan kegiatan pembelajaran, alat/media, bahan dan sumber, penilaian untuk mata pelajaran kelompok: kepribadian, Manajemen Pembinaan, Manajemen Operasional, Hukum dan Perundang-undangan, Pengetahuan Sosial dan Tata Kelola Kelembagaan

2. Menyusun draft keputusan Kalemdiklat Polri tentang Kurikulum Sespimmen Polri

Dokumen yang memuat surat keputusan Kalemdiklat tentang Kurikulum Pendidikan Sekolah Staf dan Kepemimpinan Polri ditandatangani oleh Kalemdiklat Polri dengan tembusan kepada Kapolri, Wakapolri , Irwasum Polri, Asrena Kapolri, As SDM Kapolri, Kasespimmen Lemdiklat Polri dan Kasespim Lemdiklat Polri.

Page 14: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 9

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

Output Kunci Deskripsi

3. Menyusun Bahan Ajar terkait kepimpinan Kolaboratif

Dokumen yang memuat komponen buku ajar yang terdiri dari: pengantar, standar kompetensi, pendahuluan, kompetensi dasar, indicator, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, alat/media, dan bahan, bahan bacaan, ringkasan, tagihan dan soal latihan.

Jangka Panjang

1. Dokumen Keputusan Kapolri tentang Prodiklat yang memuat pelaksanaan Kurikulum Sespimmen yang diarahkan pada kepemimpinan kolaboratif

Dokumen Keputusan Kapolri tentang Prodiklat yang memuat pelaksanaan Kurikulum Sespimmen yang diarahkan pada kepemimpinan kolaboratif yang secara spesifik terdiri dari tema Pendidikan, tujuan Pendidikan, profil lulusan dan standar kompetensi lulusan.

2. Dokumen Anev kompetensi alumni Sespimmen terkait kepemimpinan kolaboratif

Dokumen yang memuat, latar belakang, tujuan, landasan yuridis, metodologi, waktu, personil, instrument, sistematika dan isi dari hasil anev yang dapat dijadikan dasar untuk melakukan penyempurnaan kurikulum sespimmen dalam upaya menghasilkan pemimpin tingkat menengah Polri yang kolaboratif.

Page 15: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 10

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

BAB II

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

A. Roadmap/Milestone Proyek Perubahan

Proyek perubahan dilakukan secara bertahap yang dibagi dalam tiga tahapan

yaitu: jangka pendek, menengah dan Panjang. Jangka pendek dilaksanakan selama

waktu off kampus yang diberikan. Jangka menengah dilakukan dalam jangka waktu

setelah jangka pendek selesai sampai dengan satu tahun. Sementara itu jangka

Panjang dilaksanakan dalam jangka waktu 1-2 tahun. Secara rinci milestone dari

proyek perubahan disajikan dalam tabel berikut.

No TAHAPAN UTAMA

(JANGKA PENDEK)

WAKTU (THN. 2020)

OUTPUT April Mei Juni

2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan rencana

kerja tim Efektif

Rencana kerja tim

efektif

2 Koordinasi dengan

stakeholder internal

Dukungan untuk

proper dan

Masukan untuk

sunkur

3 Koordinasi dengan

stakeholder eksternal

Dukungan untuk

properMasukan

untuk sunkur

4 Mengumpulkan hasil

anev kompetensi

alumni Sespimmen

Laporan hasil

anev

5 Pokja penyusunan

draf kurikulum

Draf kurikulum

Page 16: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 11

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

6 Menyusun laporan

proper dan

menyajikan

Laporan proper

7 Menyajikan laporan

proper

Paparan Laporan

proper

JANGKA MENENGAH

No. Tahap Utama Output Waktu

1 Menyempurnakan Kurikulum

Sespimmen

Kurikulum Sespimmen yang

sudah disempurnakan

secara utuh

Juli –

Agustus

2020

2 Mengupayakan Pengesahan

Kurikulum dari Lemdiklat Polri

SK pengesahan kurikulum

dari Kalemdiklat Polri

September

2020

3 Menyusun Bahan Ajar terkait

kepemimpinan Kolaboratif

Bahan ajar terkait

kepemimpinan kolaboratif

Oktober

2020

JANGKA PANJANG

No. Tahap Utama Output Waktu

1 Melaksanakan Kurikulum

Sespimmen

Kalender Pendidikan dan

jadwal pembelajran

Sespimmen thn 2021

Desember

2020

2 Anev kompetensi alumni

Sespimmen terkait

kepemimpinan kolaboratif

Laporan hasil anev Juli 2021

Page 17: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 12

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

B. Tata Kelola Proyek

1. Tim Pelaksana Proyek Perubahan

1. Mentor : KBP. Agus Susanto, S.I.K.

2. Coach : Ir. Setia Budhy Algamar, MURP

3. Project Leader : KBP. Drs R.Wawan Wirawan SH. M.Si

4. Pokja I

a. Koord. : KBP. Budi Sapto Irwanto

b. Anggota : 1. AKBP. Fauza Barito, SH

2. Ipda. Topan Setiawan, SH

3. Hamdan Giri Pranata, SH

5. Pokja II :

a. Koord. : KBP. R. Soekarno Tjahjanto

b. Anggota : 1. AKBP Yoga Prastowo, S.I.K, MT

2. Ipda. Gugun Gunawan, S.H.

3. Nur Badrul Zaman

2. Tata Kelola Kerja Tim Pelaksana Proyek

1. Mentor:

a. Memberikan dukungan dalam rancangan dan implementasi

proyek perubahan

b. Memberikan kesepakatan dan persetujuan atas proposal proyek

perubahan memberikan bimbingan dan dukungan penuh kepada

Project Leader dalam pelaksanaan proyek perubahan

2. Coach:

a. Memberikan bimbingan dan masukan dalam melaksanakan

proyek.

Page 18: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 13

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

b. Memberikan tuntunan metodologis, arahan secara teoritis serta

optimalisasi sumberdaya tim agar dapat bekerja secara luas

selaras untuk kesuksesan proyek perubahan.

c. Menjadi motivator dan konselor selama proses penyusunan dan

pelaksanaan proyek perubahan.

3. Project Leader:

a. Melaksanakan rencana proyek perubahan dan mengendalikan

pelaksanaan setiap tahapan proyek.

b. Mengelola, mengkoordinir, dan memotivasi kinerja tim dan

menindaklanjuti kemajuan proyek perubahan.

c. Melaksanakan komunikasi aktif dengan mentor dan coach serta

mengikuti arahan dan masukan yang diberikan.

d. Berpartisipasi aktif dalam penggalangan kerjasama dan

kesepakatan dengan stakeholder terkait baik eksternal maupun

internal.

e. Membuat laporan kegiatan proyek perubahan kepada

penyelenggara.

4. Pokja I :

a. Menyusun rancangan proyek perubahan.

b. Menyusun draf awal kurikulum untuk mendapatkan masukan dari

stakeholder internal dan eksternal

c. Menyempurnakan draf kurikulum berdasarkan masukan dari

stakeholder internal dan eksternal

5. Pokja II :

a. Menyiapkan dokumen-dokumen pelaksanaan proyek perubahan.

b. Menyusun draf sprint, undangan, dan notulen pokja

Page 19: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 14

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

c. Mengarsipkan berbagai dokumen terkait dengan pelaksanaan

proyek perubahan

C. Identifikasi dan Analisis Stakeholder

Proses kolaborasi yang dikembangkan meliputi stakeholder internal dan

stakeholder eksternal. Pengertian stakeholder adalah semua pihak di dalam

masyarakat, baik itu individu, komunitas atau kelompok masyarakat, yang

memiliki hubungan dan kepentingan terhadap sebuah organisasi/perusahaan

dan isu/permasalahan yang sedang diangkat. Keberadaan stakeholder dalam

kegiatan proyek perubahan ini akan diperlukan untuk membantu

mengembangkan tujuan proyek perubahan tersebut. Analisis terhadap

stakeholder diperlukan untuk melakukan identifikasi stakeholder dalam proyek

perubahan dikarenakan membawa manfaat sebagai berikut:

1. Dapat menggunakan pendapat stakeholder untuk kepentingan

merancang proyek perubahan;

2. Mendapatkan dukungan dari stakeholder yang kuat untuk memperoleh

lebih banyak sumber daya, dalam mendukung proyek perubahan;

3. Dapat mengantisipasi kemungkinan adanya reaksi orang lain terhadap

proyek perubahan , sehingga dapat merancang strategi komunikasi yang

baik;

4. Berkomunikasi dengan stakeholder, dapat memastikan mereka memahami

dan manfaat dari proyek perubahan; dan

5. Menumbuhkan keterlibatan terhadap upaya perubahan.

Berdasarkan kelompoknya, stakeholder dalam proyek perubahan ini

terdiri dari stakeholder internal dan eksternal. Stakeholder internal berasal dari

satuan kerja yang ada di Polri yang terdiri dari:

Page 20: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 15

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

1. Widyaiswara Sespim Lemdiklat Polri

2. Biro Kurikulum Lemdiklat Polri

3. Biro Bindiklat Lemdiklat Polri

4. Biro Jianbang Lemdiklat Polri

Sedangkan stakeholder eksternal adalah stakeholder yang berasal dari

luar Polri, terdiri dari:

1. Kemenpan RB

2. Ombudsman RI

3. BIN

4. BNN

5. BNPB

6. Kejaksaan

7. LSM (IPW)

8. Akademisi

9. Kompolnas

10. Media massa

11. masyarakat

Berdasarkan pengaruh dan kepentingannya, stakeholders dapat dibagi

menjadi 4 (empat) macam, yaitu:

1. Stakeholder Promoters, yaitu stakeholder/orang-orang yang harus

benar-benar dilibatkan dan yang membawa pengaruh terbesar dalam

proyek perubahan.

2. Stakeholder Latents, yaitu stakehoder/orang-orang dengan High

Influence namun Low Interest, stakeholder ini bisa sangat membantu jika

dapat diyakinkan akan pentingnya proyek perubahan;

Page 21: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 16

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

3. Stakeholder Defenders, yaitu stakeholder/orang-orang yang memiliki

ketertarikan yang tinggi, tapi memiliki kekuatan yang kecil. khususnya

dalam komunikasi.

4. Stakeholder Apathetics, yaitu stakehoder/orang-orang yang Low

Influence dan Low Interest, mereka tidak peduli terhadap proyek

perubahan karena menjadi stakeholder secara kebetulan

Keempat jenis stakeholder tersebut dapat digambarkan dalam matriks

kuadran stakeholders sebagai berikut:

Merujuk pada jenis stakeholder tersebut di atas, dapat dilakukan

identifikasi stakeholders yang terkait dengan proyek perubahan dapat

dikategorikan sebagai berikut:

1. Stakeholder Promoters, meliputi:

a. WI Sespim Polri

b. Rokurlum Lemdiklat Polri

c. Rojianbang Lemdiklat Polri

Page 22: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 17

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

d. BNPB

e. BNN

2. Stakeholder Latents, meliputi:

a. Sops Polri

b. Ombudsman RI

c. Kompolnas

d. Kemenpan RB

3. Stakeholder Defenders, meliputi:

a. Robindiklat

b. Itwasum Polri

c. Kejaksaan

d. BIN

4. Stakeholder Apathetics, meliputi:

a. Akademisi

b. Media massa

c. LSM

d. Masyarakat

Mitra stakeholder yang terkait proyek perubahan tersebut dapat

digambarkan dalam matriks kuadran di halaman berikut.

Page 23: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 18

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

D. Identifikasi Potensi Kendala dan Strategi Mengatasinya

Risiko bermakna bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi

akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan

datang. Oleh karena itu, risiko harus diantisipasi agar proyek perubahan yang

dilaksanakan dapat berlangsung secara efektif. beberapa risiko yang harus

diantisipasi, adalah:

1. Waktu pelaksanaan proyek perubahan yang sangat terbatas, yaitu kurang

lebih 3 (tiga) bulan, sehingga dapat mempengaruhi hasil capaian proyek

perubahan..

2. Kesibukan Mentor sebagai Kabid Kumdang Sespim Lemdiklat Polri,

sehingga dapat menimbulkan hambatan dan kendala dalam melakukan

Page 24: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 19

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

diskusi untuk mendapatkan arahan dan petunjuk terhadap pelaksanaan

proyek perubahan.

3. Kesibukan stakeholder internal yang berpengaruh pada partisipasi dan

kontribusi mereka dalam proses penyusunan kurikulum. Upaya untuk

mengatasi dilakukan dengan cara melakukan komunikasi yang intens

melalui berbagai media yang ada

4. Personel yang terlibat dalam Tim Pokja juga memiliki tugas-tugas rutin

yang harus dilaksanakan, sehingga dimungkinkan jadwal pelaksanaan

proyek perubahan akan mengalami keterlambatan dalam pelaksanaannya.

Untuk mengatasi risiko tersebut, strategi yang akan dilakukan adalah

sebagai berikut:

1. Upaya untuk mengatasi keterbatasan waktu pelaksaan proper dilakukan

dengan melibatkan tim efektif secara optimal.

2. Upaya untuk mengatasi kesulitan interaksi karena kesibukan mentor

dilakukan dengan cara melakukan komunikasi yang intens melalui

berbagai media yang ada.

3. Upaya untuk mengatasi dilakukan dengan cara melakukan komunikasi

yang intens melalui berbagai media yang ada seperti WA dan lain-lain.

4. Upaya untuk mengatasi kesibukan tim efektif yang masih mengerjakan

pekerjaan rutinnya dilakukan dengan cara menyusun jadwal yang

disesuaikan dengan kesibukan tugas mereka. Di samping itu juga

dilakukan komunikasi dengan atasan langsung dari personil yang masuk

dalam tim efektif.

E. Faktor Pendukung Keberhasilan

Faktor-faktor yang menjadi pendukung keberhasilan pencapaian tujuan

proyek perubahan secara tepat sasaran dan tepat waktu adalah sebagai

Page 25: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 20

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

berikut:

1. Adanya produk hukum dalam bentuk Undang-Undang, Peraturan

Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, Peraturan Kapolri

terkait dengan Pendidikan dan pelatihan kedinasan, antara lain

a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia;

b. Peraturan Kapolri no. 14 tahun 2015 tentang Sistem Pendidikan Polri

c. Peraturan Kalemdiklat Polri no. 4 tahun 2016 tentang Kurikulum Induk

d. Program Prioritas Kapolri Ke-1 tentang SDM Unggul

2. Terjalinnya sinergitas dan kolaborasi antara Polri dengan stakeholder

dalam penanganan pengaduan masyarakat

3. Adanya komitmen dan dukungan pimpinan Polri di tingkat Mabes melalui

panduan Promoter dan dari Lemdiklat Polri sebagai pimpinan tertinggi

yang berwenang dalam penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan Polri

Page 26: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 21

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

BAB III

PENDAHULUAN

A. Pelaksanaan Tahapan Proyek Perubahan

Setelah rancangan proyek perubahan disetujui project leader segera

melakukan kegiatan-kegiatan sesuai dengan yang tercantum dalam milestone

jangka pendek. Uraian aktivitas dari milestone jangka pendek disajikan di

bawah ini.

1. Rapat Tim Efektif

Rapat tim efektif pertama kali dilaksanakan pada tanggal 14 April

2020 bertempat di ruang rapat Sespimmen Sespim Lemdiklat Polri

Lembang. Rapat dipimpin oleh project leader dan dihadiri oleh semua

anggota tim efektif yang tercantum dalam sprint Kasespimmen Sespim

Lemdiklat Polri no. sprint/148/IV/Dik2.2/2020 tanggal 13 April 2020

tentang penunjukan sebagai tim efektif dengan tugas mempersiapkan

segala sesuatu yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek perubahan.

Dalam rapat tersebut, project leader menyampaikan substansi proyek

perubahan, sprint tim efektif, dan pembagian tugas.

Dokumentasi kegiatan rapat tim efektif yang dilaksanakan pada

tanggal 14 April 2020 disajikan pada gambar berikut.

Page 27: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 22

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

Gambar 3.1. Rapat Tim Efektif Proyek Perubahan

2. Kolaborasi dengan Stakeholder Internal

Kolaborasi dengan stakeholder diawali dengan melakukan

komunikasi dan koordinasi dengan para pejabat dari instansi yang telah

direncanakan menjadi stakeholder internal. Namun proses ini tidak bisa

optimal dilakukan karena ada kebijakan pembatasan social berskala besar

(PSBB) di Jakarta mulai tanggal 10 April 2020 dan di Bandung tgl 22 April

2020, yang membuat project leader kesulitan untuk berkomunikasi

dengan Stakeholder internal, sehingga yang bisa dihubungi hanya sedikit

yaitu: (a) Wisyaiswara Sespim Lemdiklat Polri, (b) Biro Kurikulum Lemdiklat

Polri, (c) dan Biro Bidiklat Lemdiklat Polri,. Hasil-hasil komunikasi dan

dokumentasi kegiatan koordinasi dan komunikasi dengan stakeholder

internal disajikan di bawah ini

a. Widyaiswara Sespim Lemdiklat Polri

Komunikasi dengan Widyaiswara Sespim Lemdiklat Polri dilaksanakan

pada tanggal 16 April 2020 di ruang rapat Widyaiswara Sespim

Lemdiklat Polri Lembang. Dalam pertemuan tersebut terdapat

beberapa Widyaiswara yang hadir. Dalam pertemuan tersebut, project

leader menjelaskan maksud kedatangan dan isi dari rancangan proper

Page 28: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 23

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

yang akan dilaksanakan. Pimpinan pertemuan tersebut adalah KBP.

Drs. Giri Purwanto, yang menjabat sebagai Kabid Strategi sekaligus

Widyaiswara Senior Sespim Lemdiklat Polri. Di dalam forum tersebut,

project leader diberikan arahan terkait dengan tujuan Pendidikan,

profil lulusan, standar kompetensi lulusan, ruang lingkup materi

pelajaran, persyaratan peserta serta system penilaian.

Dokumentasi hasil kegiatan kolaborasi dengan Widyaiswara Sespim

Lemdiklat Polri, disajikan pada gambar berikut.

Gambar 3.2. Pertemuan dengan Widyaiswara

Sespim Lemdiklat Polri

b. Biro Kurikulum Lemdiklat Polri

Komunikasi dengan Biro Kurikulum dilaksanakan melalui telpon

karena project leader karena tidak bisa bertemu muka akibat

kebijakan PSBB. Project leader juga terkena lockdown di kota Pangkal

Pinang, sehingga komunikasi hanya bisa dilakukan via telpon pada

tanggal . Pejabat yang dihubungi adalah Kepala Bagian Kurikulum dan

Bahan Ajar Pendidikan Pengembangan Umum (Bagkurhanjar

Page 29: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 24

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

dikbangum) Rokurlum Lemdiklat Polri, KBP. Drs. Imran Yunus, MH

yang lokasi kantornya berada di Lemdiklat Polri Jakarta. Pembicaraan

telpon dilakukan pada tanggal 1 Mei 2020. Dalam pembicaraan itu,

project leader menjelaskan maksud kedatangan dan isi dari rancangan

proper yang akan dilaksanakan. Selanjutnya KBP. Drs. Imran Yunus,

MH. Menjelaskan bahwa kewenangan Bagkurhanjar dikbangum

adalah mengembagkan kurikulum Pendidikan di lingkungan Polri,

yang terdiri dari: Sespimti, Sespimmen, Sespimma, STIK PTIK, dan

Sekolah Inspektur Polisi yang merupakan Pendidikan lanjutan bagi

para bintara Polri. Selanjutnya disampaikan bahwa dalam penyusunan

kurikulum mengacu pada peraturan Kalemdiklat terkait dengan

kurikulum induk Pendidikan Polri dan Sistem Pendidikan Polri.

Meskipun tidak bisa berkomunikasi langsung, Kabag Bagkurhanjar

Dikbangum Rokurlum Lemdiklat Polri menyatakan dukungan

terhadap pelaksanaan proper, dalam bentuk surat dukungan,

sebagaimana disajikan pada gambar di halaman berikut.

Page 30: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 25

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

Gambar 3.3. Surat Dukungan Proper dari Kabagkurhanjar Dikbangum

Rokurlum Lemdiklat Polri

c. Biro Bindiklat Polri

Komunikasi dengan Biro Bindiklat Lemdiklat Polri juga tidak dapat

dilakukan secara tatap muka karena adanya pembatasan operasional

kantor dan disarankan untuk bekerja di rumah. Di samping itu juga

karena project leader terkena kebijakan lock down di Pangkal Pinang,

Pulang Bangka.

Page 31: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 26

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

Pejabat yang dihubungi adalah Kabag Prodiklat Robindiklat Lemdiklat

Polri, KBP. Dra. Yosepha Sri Suari, M.Si yang lokasi kantornya berada

di Lemdiklat Polri Jakarta. Pembicaraan telpon dilakukan pada tanggal

1 Mei 2020. Dalam pembicaraan itu, project leader menjelaskan

maksud kedatangan dan isi dari rancangan proper yang akan

dilaksanakan. Selanjutnya KBP. Dra. Yosepha Sri Suari, M.Si.

menjelaskan bahwa kewenangan Bagprodiklat Robindiklat Lemdiklat

Polri terkait kurikulum adalah melakukan pembahasan tentang tema

Pendidikan, profil lulusan dan standar kompetensi lulusan. Hasil

pembahasan ini kemudian dimasukkan ke dalam keputusan Kapolri

tentang Program Pendidikan dan Pelatihan Polri di setiap tahunnya.

Dengan demikian jika ada perubahan terkait rumusan standar

kompetensi lulusan, maka pihak Sespim Lemdiklat Polri wajib

melakukan koordinasi dengan Bagprodiklat Robindiklat Lemdiklat

Polri.

Meskipun tidak bisa berkomunikasi langsung, Kabag Prodiklat

Robindiklat Lemdiklat Polri menyatakan dukungan terhadap

pelaksanaan proper, dalam bentuk surat dukungan, sebagaimana

disajikan pada gambar di halaman berikut

Page 32: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 27

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

Gambar 3.4. Pertemuan dengan Surat Dukungan Proper

dari Kabag Prodiklat Robindiklat Lemdiklat Polri

3. Kolaborasi dengan Stakeholder Eksternal

Komunikasi dengan stakeholder eksternal baru dapat dilakukan pada

minggu ketiga Juni 2020, karena project leader baru bisa masuk ke Jakarta

setelah terkena kebijakan PSBB di Pulau Bangka. Dalam waktu yang sangat

terbatas, project leader berhasil berkomunikasi dengan 3 stakeholder

eksternal, yaitu: (a) Sops Kapolri, (b), Kompolnas dan (3) Akademisi.

Page 33: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 28

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

a. Staf Operasi (SOPS) Polri

Komunikasi dengan SOPS Polri dilaksanakan pada tanggal 22 Juni

2020 di kantor SOPS Polri Jakarta. Pejabat yang ditemui adalah KBP.

Drs. Pambudi Pamungkas yang menjabat sebagai Kabag Renmin

SOPS Polri. Dalam pertemuan tersebut project leader menjelaskan

tentang proyek perubahan yang akan dilakukan Sementara itu dari

pihak SOPS Polri memberikan penjelasan tentang fungsi operasional

Polri adalah:

1) (a)membina serta memelihara stabilitas keamanan dan ketertiban

masyarakat yang mantab dan dinamis, sehingga mampu

memberikan suasana yang kondusif bagi terselenggaranya

segenap kegiatan dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan

bernegara yang berlangsung secara tertib, aman, tentram dan

damai dalam rangka mendukung keberlanjutan pembangunan

nasional;

2) menangkal, mencegah dan menanggulangi berbagai bentuk

ancaman Kamdagri baik berupa tindakan kriminalitas maupun

pelanggaran hukum serta memulihkan, menegakkan

kewibawaan, eksistensi, integritas Negara dan Pemerintah dari

berbagai rongrongan baik di bidang hukum, keamanan,

ketentraman maupun ketertiban hukum; dan

3) menyiapkan dan memelihara segenap kekuatan dan potensi

Kamtibmas dalam rangka penyelengaraan penggunaan kekuatan

Polri guna mendukung terwujudnya supremasi hukum dan

stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat;

Hal tersebut di atas menunjukkan bahwa dalam melakukan kegiatan

operasional kepolisian, anggota Polri banyak bermitra atau

berkolaborasi dengan berbagai pihak guna mendukung terwujudnya

supremasi hukum dan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.

Page 34: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 29

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

Oleh karena itu menjadi penting kepemimpinan kolaborasi diajarkan

kepada pasis sespimmen yang setelah mengikuti Pendidikan akan

diproyeksikan menjadi Kapolres yang banyak berinteraksi dengan

pejabat lain dalam forum komunikasi pimpinan daerah atau kelompok

masyarakat lainnya.

Kegiatan diakhiri dengan penyampaian testimoni pemberian

dukungan terhadap pelaksanaan proper. Dokumentasi hasil kegiatan

kolaborasi dengan SOPS Polri, disajikan pada gambar berikut.

Gambar 3.5. Testimoni Dukungan Proper dari Kabag Renmin

SOPS Polri

b. Kompolnas

Komunikasi dengan Kompolnas dilaksanakan pada tanggal 23 Juni

2020 di kantor sekraretariat Kompolnas Jakarta. Pejabat yang ditemui

adalah Brigjen Pol. Purwolelono, S.I.K., MM yang menjabat sebagai

Kepala Sekrariat Kompolnas.

Dalam pertemuan tersebut project leader menjelaskan tentang proyek

perubahan yang akan dilakukan. Sementara itu dari pihak Kompolnas

dalam rangka melaksanakan fungsi Kompolnas sebagai pengawas

Page 35: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 30

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

fungsional Kepolisian sebagaimana diamanatkan oleh UU No. 2 Tahun

2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Perpres No.

17 tahun 2011 tentang Komisi Kepolisian Nasional.

“Mekanisme pengawasan yang dimaksud dilakukan melalui

pemantauan dan penilaian kinerja dan integritas anggota dan pejabat

Polri. Jadi pengawasan yang dilakukan oleh Kompolnas tidak sekedar

menindaklanjuti pengaduan masyarakat saja, melainkan juga ada

pengawasan yang bersifat preventif seperti pengawasan administrasi

kepolisian hasil dari pengawasan ini, Kompolnas mengapresiasi yang

sudah baik dan harus dipertahankan, serta memberi saran – saran

perbaikan untuk hal–hal yang masih harus ditingkatkan

Administrasi kepolisian dianggap penting karena sistem administrasi

kepolisian merupakan bagian dari sistem administrasi negara

sebagaimana disebutkan dalam pasal 2 UU No. 2 Tahun 2002 yang

berbunyi fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi negara dibidang

pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan

hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat.

Dalam konteks itulah Kompolnas menekankan perlunya pemimpin

tingkat menengah Polri menguasai hal-hal terkait dengan

kepemimpinan kolaboratif karena dalam pekerjaannya akan banyak

berhubungan dengan pihak-pihak di luar Polri.

Kegiatan diakhiri dengan penyampaian testimoni pemberian

dukungan terhadap pelaksanaan proper. Dokumentasi hasil kegiatan

kolaborasi dengan Kepala Sekretariat Kompolnas, disajikan pada

gambar berikut.

Page 36: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 31

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

Gambar 3.6. Testimoni Dukungan Kepala Sekretariat Kompolnas

c. Akademisi

Komunikasi dengan Akademisi dilaksanakan pada tanggal 23 Juni

2020 di Jakarta. Akademisi yang ditemui adalah Dr. Amril Muhammad,

SE. M.Pd yang merupakan dosen Prodi Manajemen Pendidikan

Universitas Negeri Jakarta. Pemilihan ini didasar akademisi yang

bersangkutan sering diminta menjadi narasumber di Lemdiklat Polri

dan beberapa kali mengajar di Sespim Polri.

Dalam pertemuan tersebut project leader menjelaskan tentang proyek

perubahan yang akan dilakukan. Sementara itu Dr. Amril Muhammad,

SE. M.Pd menyampaikan Kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelasaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum

menjadi alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu Pendidikan

Dengan adanya kurikulum diharapkan pendidikan dapat berjalan

secara sistematis dan terarah sehingga menjadi lebih efektif dan

efisien. Tanpa adanya kurikulum akan sangat sulit untuk mencapai

tujuan dan sasaran dari pendidikan itu sendiri.

Page 37: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 32

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

Kegiatan diakhiri dengan penyampaian testimoni pemberian

dukungan terhadap pelaksanaan proper. Dokumentasi hasil kegiatan

kolaborasi dengan Dr. Amril Muhammad, SE. M.Pd, disajikan pada

gambar berikut.

Gambar 3.7. Testimoni Dukungan Dosen UNJ

4. Pokja Pembuatan Produk

a. Pokja 1

Pokja 1 dilaksanakan pada tanggal 30 April 2020 dilakukan secara

virtual dengan project leader sebagai host. Kegiatan dilakukan di

ruang IT Sespim Polri Lembang. Kegiatan yang dilakukan adalah

mendapatkan masukan dalam upaya evaluasi kurikulum Sespimmen.

Zoom meeting dilakukan dengan alumnis Sespimmen yang masih

menjabat Kapolres. Dokumentasi kegiatan zoom meeting pokja dapat

dilihat pada gambar berikut.

Page 38: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 33

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

Gambar 3.8. Diskusi Evaluasi Kurikulum

b. Pokja 2

Pokja 2 dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2020 bertempat di kantor

ruang kelas Sespimmen Sespim Lemdiklat Polri. Pokja 2 menyusun

petunjuk umum kurikulum Sespimmen. Dokumentasi kegiatan pokja

dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.9. Diskusi Pokja 2

Page 39: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 34

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

c. Pokja 3

Pokja 3 dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2020 bertempat di kantor

ruang rapat Sespim Lemdiklat Polri. Pokja 3 menyusun silabus untuk

mata pelajaran kelompok kepemimpinan. Dokumentasi kegiatan

pokja dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.10. Diskusi Pokja 3

5. Pokja Penyusunan Silabus Kurikulum untuk kelompok mata pelajaran

non Kepemimpinan

Pokja ini merupakan pokja yang mengerjakan produk yang dalam rencana

awal masuk dalam milestone jangka menengah. Namun atas arahan

Kasespimmen Sespim Lemdiklat Polri, project leader didorong untuk

membentuk tim yang bisa mengerjakan atau menyempurnakan mata

pelajaran kelompok bidang lain, sehingga tahun 2021 kurikulum ini bisa

digunakan.

Proses pengerjaan, tim dikumpulkan terlebih dahulu di Sespim, kemudian

tim bekerja di rumah masing-masing sesuai dengan jatah kerjanya karena

kampus Sespim ditutup sampai 6 Juli 2020 terkait dengan PSBB.

Dokumentasi kegiatan awal pokja pada dapat dilihat pada gambar berikut.

Page 40: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 35

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

Gambar 3.11. Pokja Penyusunan Silabus Mata Pelajaran

Sespimmen selain bidang Kepemimpinan

B. Capaian Proyek Perubahan

Project leader sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan

proyek perubahan meski situasi kerja tidak normal diakibatkan dampak dari

pandemi Covid 19. Berikut ini capaian proyek perubahan yang telah berhasil

dilaksanakan dalam jangka pendek.

1. Telah terlaksana kolaborasi dengan stakeholder internal dan eksternal

2. Telah tersusun dokumen hasil evaluasi kurikulum Sespimmen

3. Telah tersusun dokumen yang memuat petunjuk umum kurikulum

Sespimmen

4. Telah tersusun silabus mata pelajaran kelompok kepemimpinan yang

memuat materi kepemimpinan kolaboratif.

Sedangkan kegiatan di milestone jangka menengah yang bisa dikerjakan

di jangka pendek adalah penyusunan silabus mata pelajaran non

kepemimpinan untuk Sespimmen yang selanjutnya akan diharmonisasi oleh

Biro Kurikulum Lemdiklat Polri.

Page 41: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 36

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

C. Identifikasi dan Analisis Stakeholder

Proses kolaborasi yang dikembangkan meliputi stakeholder internal dan

stakeholder eksternal. Pengertian stakeholder adalah semua pihak di dalam

masyarakat, baik itu individu, komunitas atau kelompok masyarakat, yang

memiliki hubungan dan kepentingan terhadap sebuah organisasi/ perusahaan

dan isu/permasalahan yang sedang diangkat. Keberadaan stakeholder dalam

kegiatan proyek perubahan ini akan diperlukan untuk membantu

mengembangkan tujuan proyek perubahan tersebut.

Berdasarkan kelompoknya, stakeholder dalam proyek perubahan ini

terdiri dari stakeholder internal dan eksternal. Stakeholder internal berasal dari

satuan kerja yang ada di Polri yang terdiri dari:

1. Widyaiswara Sespim Lemdiklat Polri

2. Biro Kurikulum Lemdiklat Polri

3. Biro Bindiklat Lemdiklat Polri

4. Biro Jianbang Lemdiklat Polri

Sedangkan stakeholder eksternal adalah stakeholder yang berasal dari

luar Polri, terdiri dari:

1. Kemenpan RB

2. Ombudsman RI

3. BIN

4. BNN

5. BNPB

6. Kejaksaan

7. LSM (IPW)

8. Akademisi

9. Kompolnas

10. Media massa

11. masyarakat

Page 42: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 37

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

Langkah selanjutnya adalah mengelompokkan i stakeholders yang terkait

dengan proyek perubahan dalam kategori sebagai berikut:

Gambar 3.12. Peta Stakeholder sebelum Proyek Perubahan

Berdasarkan hasil identifikasi stakeholder, project leader menggunakan

berbagai strategi komunikasi untuk mendapatkan dukungan stakeholder agar

mereka bisa bergeser menjadi stakeholder promotor. Namun karena

keterbatasan waktu yang ada dan terhambatnya komunikasi dan aktivitas kerja

karena kebijakan PSBB, tidak semua stakeholder yang telah diidentifikasi bisa

dilibatkan dalam kolaborasi. Strategi komunikasi yang dilakukan project leader

antara lain:

1. Consultative yaitu meminta saran dan masukan dari mentor untuk

kelancaran pelaksanaan tugas.

2. Canalizing yaitu melakukan komunikasi secara mendalam dengan tujuan

Page 43: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 38

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

dapat mempengaruhi stakeholder/komunikan untuk dapat mengikuti

kemauan komunikator.

3. Koordinative yaitu melakukan komunikasi secara berkesinam-bungan

untuk memperlancar jalannya penyusunan proper.

4. Informative yaitu menginformasikan segala perkembangan yang terjadi

dalam suatu penyusunan proper.

5. Educative yaitu memberikan pengetahuan tentang tugas yang akan

dilaksanakan untuk menunjang kelancaran penyusunan proper

Lima strategi di atas digunakan dalam rangka mengupayakan agar

Stakeholder Latents, Apathethics, dan Defendants dapat bergerak dan

bergeser menjadi Stakeholder yang Promoters. Berdasarkan hasil komunikasi

dan kolaborasi yang dilakukan, terjadi perubahan posisi stakeholder dalam

kuadran, dengan rincian sebagai berikut:

1. Robindiklat pindah dari kelompok defenders menjadi promoters. Hal ini

karena Robindiklat yang memiliki kewenangan untuk memfasilitasi

pembahasan jenis Pendidikan yang dilaksanakan di Polri

2. SOPS Polri pindah dari kelompok latent menjadi promoters. hal ini terjadi

karena SOPS Polri dalam pelaksanaan pekerjaan membutuhkan para

perwira menengah yang memiliki kemampuan kolaboratif, sehingga

mereka sangat mengapresiasi jika materi tentang kepemimpinan

kolaborasi dimasukkan ke dalam kurikulum.

3. Kompolnas pindah dari kelompok latent menjadi promoters. hal ini terjadi

karena situasi keamanan nasional pada umumnya dan kemampuan

kerjasama dan kolaborasi pimpinan Polri adalah merupakan salah satu

tolok ukur Kompolnas dalam menilai kinerja Polri.

4. Akademisi pindah dari kelompok apathetics menjadi promoters. hal ini

terjadi karena akademisi sangat berperan dalam penysusunan kurikulum

sebagai narasumber mengingat anggota Polri yang ditempatkan di

Sespim tidak memiliki latar belakang ilmu Pendidikan yang memadai.

Page 44: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 39

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

Berdasarkan hasil komunikasi, koordinasi dan kolaborasi, maka posisi

stakeholder setelah dilakukan kegiatan proyek perubahan, dapat dilihat pada

gambar berikut.

Gambar 3.13. Peta Stakeholder Setelah Proyek Perubahan

D. Kendala Internal dan Eksternal yang Dihadapi

Kendala Internal Kendala Eksternal

1. Waktu pelaksanaan proyek perubahan

yang sangat terbatas, yaitu kurang

lebih 3 (tiga) bulan, sehingga dapat

mempengaruhi hasil capaian proyek

perubahan.

1. Terhambatnya komunikasi

karena adanya PSSB akibat

pandemi Covid 19

2. Posisi domilisi project leader yang

terpaksa harus berada di tempat

domisili di Pangkal Pinang, tidak bisa

2. Penutupan secara bertahap

kampus Sespim dari kegiatan

pembelajaran dan perkantoran

Page 45: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 40

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

Kendala Internal Kendala Eksternal

masuk ke Jakarta sehingga kesulitan

untuk bisa melakukan komunikasi

dengan stakeholder internal maupun

eksternal

sejak awal April sampai dengan

awal Juli 2020, membuat

komunikasi menjadi terhambat

3. Personel yang terlibat dalam

Tim Pokja juga harus bekerja di

rumah, karena kebijakan WFH

yang diterapkan di Sespim Polri.

Di samping itu, mereka tidak

bisa optimal karena tidak

memiliki peralatan kerja

E. Upaya Mengatasi Kendala

No Kendala Strategi Mengatasi

1 Waktu pelaksanaan proyek

perubahan yang sangat terbatas,

yaitu kurang lebih 3 (tiga) bulan,

sehingga dapat mempengaruhi hasil

capaian proyek perubahan..

Melibatkan tim efektif secara

optimal mengatur jadwal dengan

acuan waktu yang tersedia

2 Posisi domilisi project leader yang

terpaksa harus berada di tempat

domisili di Pangkal Pinang, tidak bisa

masuk ke Jakarta sehingga kesulitan

untuk bisa melakukan komunikasi

dengan stakeholder internal maupun

eksternal

Memanfaatkan waktu semaksimal

mungkin ketika tanggal 19 Juni

2020, project leader sudah bisa

masuk Jakarta dan ke Lembang

3 Penutupan secara bertahap kampus

Sespim dari kegiatan pembelajaran

dan perkantoran sejak awal April

sampai dengan awal Juli 2020,

membuat komunikasi menjadi

terhambat

Project leader tgl 22 Juni 2020

sudah bisa masuk ke kampus

Sespim Polri Lembang, lalu

melakukan komunikasi dengan

pihak yang mungkin dilakukan

komunikasi terutama Kasespimmen

Polri.

4 Personel yang terlibat dalam Tim

Pokja juga harus bekerja di rumah,

Project leader menghubungi relasi

yang bisa membantu proses

Page 46: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 41

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

No Kendala Strategi Mengatasi

karena kebijakan WFH yang

diterapkan di Sespim Polri. Di

samping itu, mereka tidak bisa

optimal karena tidak memiliki

peralatan kerja

pengerjaan laporan proper dan dan

produk-produknya, sehingga

proses tetap bisa terlaksana meski

agar terlambat.

F. Instrumen Monitoring Pelaksanaan Proyek Perubahan

Monitoring adalah aktivitas yang terfokus pada kegiatan yang sedang

dilaksanakan. Monitoring dilakukan dengan cara menggali untuk

mendapatkan informasi secara regular berdasarkan indikator tertentu, dengan

maksud mengetahui apakah kegiatan yang sedang berlangsung sesuai dengan

perencanaan dan prosedur yang telah disepakati. Indikator monitoring

mencakup esensi aktivitas dan target yang ditetapkan pada perencanaan

program. Apabila monitoring dilakukan dengan baik akan bermanfaat dalam

memastikan pelaksanaan kegiatan tetap pada jalurnya (sesuai pedoman dan

perencanaan program). Juga memberikan informasi kepada pengelola

program apabila terjadi hambatan dan penyimpangan, serta sebagai masukan

dalam melakukan evaluasi.

Untuk memastikan bahwa proyek perubahan berjalan efektif sesuai

dengan rencana, project leader membuat instrument monitoring dalam bentuk

format checklist, dimana dalam format tersebut dijelaskan no, nama kegiatan,

jadwal pelaksanaan, target hasil dan personil yang ditunjuk sebagai pelaksana.

Dengan adanya proses monitoring ini, project leader dapat mengetahui

progress atau perkembangan pencapaian proyek kegiatan.

Page 47: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 42

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dalam upaya pembangunan SDM, Presiden Joko Widodo meminta Polri untuk

melakukan pengelolaan SDM berbasis kompetensi yang kemudian oleh Kapolri

arahan tersebut dijadikan program prioritas Kapolri yaitu mewujudkan SDM

yang unggul.

2. Tuntutan tugas seorang Kapolres menuntut kemampuan untuk berkolaborasi

dengan berbagai pihak, sehingga menjadi sangat penting muatan kurikulum

khususnya bidang kepemimpinan yang ada saat ini perlu dilakukan penyesuaian

mengarah ke kepemimpinan kolaboratif dalam upaya menghasilkan Polri yang

Promoter. Setelah dilakukan penelaahan terhadap uraian dalam silabus, teryata

tidak ditemukan adanya materi terkait dengan kepemimpinan kolaboratif,

khususnya bagaimana membangun kolaborasi dengan pihak eksternal di luar

Polri.

3. Produk yang dihasilkan dalam jangka pendek terdiri dari: dokumen hasil evaluasi

kurikulum Sespimmen, draf petunjuk umum kurikulum Sespimmen, silabus

kurikulum Sespimmen untuk bidang Kepemimpinan berorientasi kolaborasi,

serta 1 produk di jangka menengah yaitu silabus Kurikulum Sespimmen untuk

keseluruhan mata pelajaran

B. Rekomendasi

Agar tujuan dari proyek perubahan sesuai dengan harapan, maka ada beberapa

saran yang dapat diajukan, sebagai berikut:

1. Menyusun draft keputusan Kalemdiklat Polri tentang Kurikulum Sespimmen

Polriagar

2. Menyusun Bahan Ajar terkait kepimpinan Kolaboratif

Page 48: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KOLABORATIF MELALUI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam pelayanan tugas Polri kepada masyarakat

R. Wawan Wirawan – PKN I LAN Angk. LXIV | 43

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I

3. Melaksanakan Kurikulum Sespimmen yang diarahkan pada kepemimpinan

kolaboratif pada Pendidikan tahun 2021

4. Melakukan Anev kompetensi alumni Sespimmen terkait kepemimpinan

kolaboratif

C. Lesson Learned

1. Kurikulum berperan sangat penting dalam penyelenggaraan Pendidikan

termasuk di Sespimmen Sespim Polri. Perubahan kompetensi yang diharapkan

dari lulusan Sespimmen berimplikasi perubahan pada kurikulum.

2. Perubahan kurikulum adalah sebuah kerja besar, karena itu membutuhkan

adanya kolaborasi dengan pihak-pihak terkait baik dari ahli di bidang Pendidikan

maupun ahli di bidang substansi materi pelajaran. Hal ini berarti project leader

harus cermat menentukan siapa yang akan diajak berkolaborasi dalam

melaksanakan suatu aktivitas

3. Sebuah dukungan dan rasa saling memiliki dalam sebuah lingkungan kerja dapat

berkontribusi untuk meningkatkan kepuasan dalam bekerja. Setiap anggota tim

akan saling membantu, mengandalkan satu sama lain, dan membangun

kepercayaan di dalam kelompok tersebut