rancangan aktualisasi pelatihan dasar calon...

86
Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan i RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN XII KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic sebagai Bentuk Konektivitas antar Gedung di Institut Teknologi Kalimantan Disusun Oleh : Nama Peserta : Devi Triwidya Sitaresmi, S.T., M.T Jabatan : Dosen Asisten Ahli Unit Kerja : Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan Core Isu : Belum ada jalur pejalan kaki sebagai bentuk konektivitas antar gedung di Institut Teknologi Kalimantan Coach : Veronika Hanna Naibaho, SS. M.Sc. MAP Mentor : Andika Ade Indra Saputra, S.T., M.T. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BEKERJASAMA DENGAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2020

Upload: others

Post on 09-Sep-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan i

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

ANGKATAN XII

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic

sebagai Bentuk Konektivitas antar Gedung di Institut Teknologi Kalimantan

Disusun Oleh :

Nama Peserta : Devi Triwidya Sitaresmi, S.T., M.T

Jabatan : Dosen Asisten Ahli

Unit Kerja : Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan, Program

Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut

Teknologi Kalimantan

Core Isu : Belum ada jalur pejalan kaki sebagai bentuk

konektivitas antar gedung di Institut Teknologi

Kalimantan

Coach : Veronika Hanna Naibaho, SS. M.Sc. MAP

Mentor : Andika Ade Indra Saputra, S.T., M.T.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BEKERJASAMA DENGAN

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2020

Page 2: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan ii

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKHIR AKTUALISASI

Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa Laporan Rancangan

Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XII

Tahun 2020 :

Nama : Devi Triwidya Sitaresmi, S.T., M.T

NDH : 10

NIP : 199309252019032024

Jabatan : Dosen Asisten Ahli

Instansi : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Judul

Rancangan

: Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan

Menggunakan Konsep Biophilic sebagai Bentuk

Konektivitas antar Gedung di Institut Teknologi

Kalimantan

Dinyatakan LAYAK pada Kamis, 10 September 2020 untuk diajukan dalam

Seminar Laporan Akhir Aktualisasi pada Kamis, 17 September 2020 yang bertempat

di Institut Teknologi Kalimantan

Mentor,

Andika Ade Indra Saputra, S.T., M.T

NIP. 199101122015041001

Page 3: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan iii

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKHIR AKTUALISASI

Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa Laporan Rancangan

Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XII

Tahun 2020 :

Nama : Devi Triwidya Sitaresmi, S.T., M.T

NDH : 10

NIP : 199309252019032024

Jabatan : Dosen Asisten Ahli

Instansi : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Judul

Rancangan

: Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan

Menggunakan Konsep Biophilic sebagai Bentuk

Konektivitas antar Gedung di Institut Teknologi

Kalimantan

Dinyatakan LAYAK pada Kamis, 10 September 2020 untuk diajukan dalam

Seminar Laporan Akhir Aktualisasi pada Kamis, 17 September 2020 yang bertempat

di Institut Teknologi Kalimantan

Coach,

Veronika Hanna Naibaho, SS. M.Sc. MAP

NIP. 198009262006042004

Page 4: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan iv

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR AKTUALISASI

Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa Laporan Rancangan

Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XII

Tahun 2020 :

Nama : Devi Triwidya Sitaresmi, S.T., M.T

NDH : 10

NIP : 199309252019032024

Jabatan : Dosen Asisten Ahli

Instansi : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Judul

Rancangan

: Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan

Menggunakan Konsep Biophilic sebagai Bentuk

Konektivitas antar Gedung di Institut Teknologi

Kalimantan

TELAH DISEMINARKAN pada Kamis, 17 September 2020 yang

bertempat di Institut Teknologi Kalimantan

Coach, Penguji,

Veronika Hanna Naibaho, SS. M.Sc. MAP Dr. Rahmat, MA

NIP. 198009262006042004 NIP. 197103031996031001

Page 5: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan v

DAFTAR ISI

Cover ................................................................................................................ i

Lembar Persetujuan Mentor ............................................................................. ii

Lembar Persetujuan Coach .............................................................................. iii

Lembar Pengesahan ......................................................................................... iv

Daftar Isi........................................................................................................... v

Daftar Tabel ..................................................................................................... vii

Daftar Gambar .................................................................................................. viii

Kata Pengantar ................................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Tujuan Aktualisasi ................................................................................ 3

1.3 Manfaat Aktualisasi .............................................................................. 4

1.4 Nilai-Nilai ANEKA .............................................................................. 4

1.5 Peran dan Kedudukan ASN .................................................................. 12

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI ............................................................ 16

2.1 Profil Organisasi ................................................................................... 16

2.2 Visi dan Misi Organisasi ...................................................................... 17

2.3 Tugas dan Fungsi Organisasi dan Jabatan ........................................... 19

2.4 Identifikasi Isu-Isu ................................................................................ 19

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ..................................................... 22

3.1 Penetapan Isu ........................................................................................ 22

3.2 Gagasan Pemecahan Isu ....................................................................... 25

3.3 Uraian Rancangan Kegiatan Aktualisasi .............................................. 26

BAB IV KEGIATAN AKTUALISASI ......................................................... 31

4.1 Tahapan Pemetaan Kondisi Eksisting ( 3 – 7 Agustus 2020) .............. 31

4.1.1 Membuat Timeline Kegiatan ................................................................ 31

4.1.2 Pengumpulan Data ............................................................................... 32

4.1.3 Survei Kondisi Eksisting Institut Teknologi Kalimantan .................... 34

Page 6: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan vi

4.1.4 Keterkaitan Substansi Sub Tahapan Kegiatan 1 dengan

Nilai ANEKA ....................................................................................... 40

4.2 Tahapan Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan

Konsep Biophilic ( 3 – 21 Agustus 2020) ............................................ 41

4.2.1 Standar Jalur Pejalan Kaki di Indonesia ............................................... 41

4.2.2 Konsep Biophilic .................................................................................. 49

4.2.3 Best Practice Penerapan Konsep Biophilic ........................................... 51

4.2.4 Pembuatan Draft Desain Jalur Pejalan Kaki ......................................... 53

4.2.5 Evaluasi Rancangan Desain Jalur Pejalan Kaki ................................... 54

4.2.6 Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki .................................................. 56

4.2.7 Keterkaitan Substansi Sub Tahapan Kegiatan 2

dengan Nilai ANEKA ........................................................................... 61

4.3 Tahapan Sosialisasi Hasil Desain

( 24 Agustus – 11 Sepetember 2020) .................................................... 62

4.3.1 Pembuatan Jadwal Sosialisasi ............................................................... 62

4.3.2 Sosialisasi Hasil Desain Kepada Stakeholder ....................................... 63

4.3.3 Sosialisasi Melalui Media Sosial .......................................................... 65

4.3.4 Keterkaitan Substansi Sub Tahapan Kegiatan 3

dengan Nilai ANEKA ........................................................................... 66

4.3.5 Role Model ........................................................................................... 67

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 70

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 69

5.2 Tindak Lanjut ........................................................................................ 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 7: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Penilain Prioritas Isu berdasarkan Metode USG ..................................... 22

Tabel 3. 2 Timeline Kegiatan Rancangan Aktualisasi ............................................. 26

Tabel 3. 3 Rancangan Kegiatan Aktualisasi ............................................................. 27

Tabel 4. 1 Timeline Tahapan Kegiatan Aktualisasi ................................................. 31

Tabel 4. 2 Desain Survey Kebutuhan Data .............................................................. 33

Tabel 4. 3 Penjabaran Keterkaitan Substansi Sub Tahapan

Kegiatan 1 dengan Nilai ANEKA ........................................................... 40

Tabel 4. 4 Kebutuhan Prasarana dan Sarana Ruang Pejalan Kaki ........................... 48

Tabel 4. 5 Arahan Konsep Jalur Pejalan Kaki Rute 1 .............................................. 57

Tabel 4. 6 Arahan Konsep Jalur Pejalan Kaki Rute 2 .............................................. 59

Tabel 4. 7 Penjabaran Keterkaitan Substansi Sub Tahapan

Kegiatan 2 dengan Nilai ANEKA ........................................................... 61

Tabel 4. 8 Penjabaran Keterkaitan Substansi Sub Tahapan

Kegiatan 3 dengan Nilai ANEKA ........................................................... 66

Page 8: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Lambang Institut Teknologi Kalimantan ...................................... 17

Gambar 3. 1 Citra Satelit Area Insitut Teknologi Kalimantan .......................... 23

Gambar 3. 2 Kondisi Eksisting Jalan untuk Rute 1 .......................................... 23

Gambar 3. 3 Kondisi Eksisting Jalan untuk Rute 2 .......................................... 24

Gambar 3. 4 Contoh penerapan Konsep Biophilic pada Area Publik ................ 25

Gambar 4. 1 Citra Satelit Institut Teknologi Kalimantan .................................. 35

Gambar 4. 2 Peta Eksisting Institut Teknologi Kalimantan ............................... 36

Gambar 4. 3 Jalan yang Dilewati pada Rute 1 ................................................... 37

Gambar 4. 4 Jalan yang Dilewati pada Rute 2 ................................................... 38

Gambar 4. 5 Peta Kondisi Eksisting Jalur Pejalan Kaki

di Institut Teknologi Kalimantan .................................................. 39

Gambar 4. 6 Perspektif Arcade .......................................................................... 43

Gambar 4. 7 Zona di Komersial (Pusat Kota) / Perkantoran ............................. 43

Gambar 4. 8 Posisi Drainase pada Jalur Pejalan Kaki ....................................... 46

Gambar 4. 9 Ilustrasi Jalur Hijau ....................................................................... 46

Gambar 4. 10 Ilustrasi Lampu Penerangan .......................................................... 46

Gambar 4. 11 Ilustrasi Tempat Duduk ................................................................. 47

Gambar 4. 12 Ilustrasi Fasilitas Pagar Pengaman ................................................ 47

Gambar 4. 13 Ilustrasi Fasilitas Tempat Sampah ................................................ 47

Gambar 4. 14 Area Arsitektur Bioklimatik dan Arsitektur Biofilik .................... 51

Gambar 4. 15 Penerapan Konsep Biophilic di Singapura .................................... 52

Gambar 4. 16 Logo Software SketchUp 2017 ..................................................... 53

Gambar 4. 17 Langkah awal Pembuatan Draft Desain ........................................ 53

Gambar 4. 18 Draft Desain Jalur Pejalan Kaki Rute 1 ........................................ 54

Gambar 4. 19 Draft Desain Jalur Pejalan Kaki Rute 1 ........................................ 54

Gambar 4. 20 Rekam Jejak Diskusi Evaluasi via Google Meet bersama

Ibu Rilia Rigina Mahagarmitha, S.T., M.Ars. ............................... 55

Gambar 4. 21 Rekam Jejak Diskusi Evaluasi via Google Meet bersama

Page 9: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan ix

Bapak Andika Ade Indra Saputra, S.T., M.T. ............................... 56

Gambar 4. 22 Desain Jalur Pejalan Kaki Rute 1 dengan Menggunakan

Konsep Biophilic ........................................................................... 58

Gambar 4. 23 Desain Jalur Pejalan Kaki Rute 2 dengan Menggunakan

Konsep Biophilic ........................................................................... 60

Gambar 4. 24 Bukti Penentuan Jadwal Sosialisasi ............................................... 63

Gambar 4. 25 Sosialisasi Desain Jalur Pejalan dengan Konsep Biophilic

Kepada Salah Satu Dosen Prodi Fisika ......................................... 64

Gambar 4. 26 Sosialisasi Desain Jalur Pejalan Dengan Konsep Biophilic

kepada Bapak Wakil Rektor Bidang Non-Akademik .................... 65

Gambar 4. 27 Rekam Jejak Sosialisasi di Media Sosial ....................................... 66

Gambar 4. 28 Bapak Andika Ade Indra Saputra S.T., M.T. selaku

Pejabat Pembuat Komitmen dan Koordinator

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan .......................................... 68

Gambar 4. 29 Bapak Andika Ade Indra Saputra, S.T., MT

Memimpin Rapat Kerja Jurusan

Teknik Sipil dan Perencanaan Tahun 2020 ................................... 69

Page 10: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan pada Tuhan karena atas rahmat dan hidayah-Nya

sehingga laporan aktualiasai yang berjudul “Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki

dengan Menggunakan Konsep Biophilic sebagai Bentuk Konektivitas antar Gedung

di Institut Teknologi Kalimantan” dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya laporan aktualiasai ini tidak lepas dari

dukungan berbagai pihak yang berkenan membantu, memberikan pemikiran, kritik

dan saran. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Tuhan YME, untuk semua rahmat dan hidayah-Nya

2. Bapak Andika Ade Indra Saputra, S.T., M.T. selaku mentor yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing penyusunan rancangan aktualisasi

hingga selesai.

3. Ibu Veronika Hanna Naibaho, SS. M.Sc. MAP selaku pembimbing

(coach) yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam

rangka mengarahkan penulis dalam penulisan rancangan aktualisasi.

4. Seluruh Widyaiswara Diklat Latsar Golongan III Angkatan II Tahun

2019. Terimakasih atas bimbingan dan ilmu yang diberikan kepada kami.

Kami tidak bisa sampai pada tahap ini tanpa kemurahan hati dari

Bapak/Ibu.

5. Teman-teman Angkatan XII, untuk kebersamaan dan kerjasamanya

selama proses latsar. Latsar ini akan berakhir dengan indah, percayalah.

Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna,

untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan rancangan

aktualisasi ini. Semoga rancangan aktualisasi ini bisa memberikan manfaat bagi

setiap orang yang membacanya.

Samarinda, 27 Juli 2020

Penulis

Page 11: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014, dijelaskan bahwa

Aparatur Sipil Negara yang kemudian lebih sering disingkat sebagai ASN

merupakan sebuah profesi yang dimiliki oleh pegawai negeri sipil dan pegawai

pemerintah dengan perjanjian kerja yaitu bekerja pada instansi pemerintah.

Pegawai ASN selanjutnya akan diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian untuk

diserahi tugas dalam jabatan pemerintahan tertentu dan akan digaji berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Fungsi dari Aparatur Sipil Negara (ASN) berdasarkan Undang-undang

Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara adalah sebagai pelaksana

kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Fungsi

ASN ini diberikan demi mewujudkan tujuan nasional yang tercantum pada

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

dalam alinea ke-4 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah

darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Mengingat pentingnya fungsi tersebut,

maka diperlukan ASN yang terakuntabilitas, memiliki rasa nasionalisme,

menjunjung tinggi etika publik, menjalankan komitmen mutu, serta bersih dari

segala kasus korupsi.

Salah satu tujuan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, hal ini

sejalan dengan fungsi dari ASN dengan profesi dosen. Sebagaimana diamanatkan

UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dosen dinyatakan

sebagai pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama

mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat

Berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 2012, institut merupakan Perguruan

Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat

Page 12: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

2

menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah rumpun Ilmu Pengetahuan

dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, institut dapat

menyelenggarakan pendidikan profesi. Sebagai sebuah tempat untuk

penyelenggarakan pendidikan, sudah seharusnya sarana dan prasarana pendukung

yang terdapat di institut dimaksimalkan agar pembelajaran dapat berjalan dengan

kondusif.

Salah satu prasarana yang masih belum tersedia di Institut Teknologi

Kalimantan (ITK) adalah jalur pejalan kaki. Kegiatan belajar mengajar di ITK

tidak terpusat di satu gedung saja, namun tersebar di beberapa gedung yang

konektivitas jalur pejalan kakinya masih belum tersedia. Hal ini tentu menyulitkan

akses dan interaksi didalam lingkungan Institut. Keselamatan dan kenyamanan

pejalan kaki, yang notabene adalah mahasiswa, dosen, dan pegawai kependidikan

sangat terganggu. Hal ini dikarenakan tidak adanya jalur pejalan kaki sehingga

berjalan di badan jalan, dan juga kondisi perkerasan jalan yang masih berupa

tanah, serta kontur jalan yang tidak rata.

Pembuatan desain jalur pejalan kaki yang nyaman dan aman dengan

menggunakan konsep biophilic, yaitu sebuah konsep yang memadukan antara

lingkungan alam dengan lingkungan binaan manusia (Oktavianti, dkk. 2018).

Dengan adanya desain jalur pejalan kaki yang aman dan nyaman sebagai bentuk

konektivitas antar gedung, diharapkan dapat menciptakan suasana pembelajaran

yang lebih kondusif sehingga terciptanya mutu pendidikan dilingkungan ITK

yang lebih baik.

Suasana lingkungan belajar yang baik akan meningkatkan motivasi dalam

proses belajar dan akan berpengaruh baik pula terhadap prestasi belajar siswa

(Bimo, 2010). Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan mampu mendukung

Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu sebuah aksi yang disepakati dunia

internasional dalam mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan

melindungi lingkungan. SDGs memiliki 17 Tujuan dan 169 Target yang

diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030, salah satunya adalah Pendidikan yang

bermutu (https://www.sdg2030indonesia.org/). Hal ini sejalan pula dengan visi

dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yaitu terciptanya pelajar

pancasila yang salah satunya memiliki karakter kritis dan kreatif

Page 13: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

3

(https://www.kemdikbud.go.id). Tentu saja hal ini juga mencerminkan dari

perwujudan visi Institut Teknologi Kalimantan, yaitu berperan aktif dalam

pembangunan nasional melalui pemberdayaan potensi Kalimantan

(https://itk.ac.id/).

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis ingin membuat desain

jalur pejalan kaki dengan menggunakan konsep biophilic, sehingga diharapkan

suasana dilingkungan ITK dapat kondusif dan mendukung pengembangan potensi

mahasiswa.

1.2 Tujuan Aktualisasi

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang terjadi, maka tujuan

dari dilaksanakannya aktualisasi ini terbagi menjadi dua, yaitu :

A. Tujuan Umum

1. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yang telah didapat

dari pelatihan dasar yaitu berupa nilai Akuntabilitas, Nasionalisme,

Etika Publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi (ANEKA) yang

diwujudkan dalam solusi permasalahan aktualisasi yaitu pembuatan

desain jalur pejalan kaki dengan konsep biophiliccdi Institut

Teknologi Kalimantan.

2. Mewujudkan peran, kedudukan, serta fungsi ASN didalam kegiatan

aktualisasi angkatan XII tahun 2020.

B. Tujuan Khusus

1. Membuat desain jalur pejalan kaki yang merupakan sebagai

konektivitas antar gedung di ITK.dengan konsep biophilic, yaitu

memadukan lingkungan alam dan lingkungan binaan manusia.

Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan suasana kehidupan di

ITK yang lebih baik sehingga berpengaruh terhadap perkembangan

potensi mahasiswa.

2. Memberikan sumbangsih atas permasalahan yang dihadapi oleh

ITK berupa ide desain jalur pejalan kaki, sebagai bentuk

perwujudan kepedulian dan kecintaan terhadap ITK.

Page 14: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

4

1.3 Manfaat Aktualisasi

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari perlaksanaan kegiatan

aktualisasi adalah :

1. Manfaat bagi Calon Pegawai Negeri Sipil

Meningkatkan dan melaksanakan nilai-nilai dasar ASN yang telah

tertanam dalam diri sehingga dapat menjadi pribadi yang lebik baik

dalam bertindak dan bersosialisasi dikehidupan sehari-hari. Selain itu,

kegiatan ini diharapkan dapat mendukung tugas dan fungsi penulis

yang berprofesi sebagai dosen yaitu menciptakan suasana yang aman

dan nyaman bang lingkungan ITK, sehingga kegiatan pembelajaran

dapat berjalan kondusif.

2. Manfaat bagi Instansi Kerja

Pembuatan desain jalur pejalan kaki dengan menggunakan konsep

biophilic diharapkan dapat mengoptimalkan kegiatan pembelajaran.

Hal ini sejalan dengan perwujdan dari visi Institut Teknologi

Kalimantan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, serta rencana

aksi SDGs.

3. Manfaat bagi Pihak Lain

Kegiatan ini dapat menjadi salah satu referensi habituasi dan

aktualisasi dalam penerapan jalur pejalan kaki dengan konsep

biophilic di instansi masing-masing.

1.4 Nilai-Nilai ANEKA

Nilai ANEKA yang merupakan akronim dari Akuntabilitas, Nasionalisme,

Etika publik, Komitmen mutu dan Anti korupsi merupakan nilai dasar yang wajib

dimiliki setiap ASN dalam mengemban dan melaksanakan tugas jabatan sebagai

aparatur sipil Negara. Berikut beberapa penjabaran dari masing-masing nilai

ANEKA yang bersumber pada modul pendidikan dan pelatihan prajabatan

golongan III.

Page 15: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

5

A. Akuntabilitas

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau

institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.

Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:

1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi

konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan

kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;

2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan

mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;

3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;

Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang

akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi:

1. Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probity

and legality). Akuntabilitas hukum terkait dengan kepatuhan

terhadap hukum dan peraturan yang diterapkan

2. Akuntabilitas proses (process accountability). Akuntabilitas

proses terkait dengan: Apakah prosedur yang digunakan dalam

melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan

sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, dan

prosedur administrasi? Akuntabilitas ini diterjemahkan melalui

pemberian pelayanan publik yang cepat, responsif, dan murah.

Pengawasan dan pemeriksaan akuntabilitas proses dilakukan

untuk menghindari terjadinya kolusi, korupsi dan nepotisme.

3. Akuntabilitas program (program accountability). Akuntabilitas

ini dapat memberikan pertimbangan Apakah tujuan yang

ditetapkan dapat tercapai, dan Apakah ada alternatif program

lain yang memberikan hasil maksimal dengan biaya minimal.

Berikut beberapa aspek yang terdapat pada akuntabilitas :

1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a

relationship) Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua

Page 16: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

6

pihak antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan

masyarakat. Pemberi kewenangan bertanggung jawab memberikan

arahan yang memadai, bimbingan, dan mengalokasikan sumber

daya sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results

oriented) Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku

aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif.

Dalam konteks ini, setiap individu/kelompok/ institusi dituntut

untuk bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan

kewajibannya, serta selalu bertindak dan berupaya untuk

memberikan kontribusi untuk mencapai hasil yang maksimal.

3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability

requires reporting) Laporan kinerja adalah perwujudan dari

akuntabilitas. Dengan memberikan laporan kinerja berarti mampu

menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh

individu/kelompok/institusi, serta mampu memberikan bukti nyata

dari hasil dan proses yang telah dilakukan.

4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is

meaningless without consequences) Akuntabilitas adalah

kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggung jawab, dan

tanggung jawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut

dapat berupa penghargaan atau sanksi.

5. Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja

PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam

pendekatan akuntabilitas yang bersifat proaktif (proactive

accountability), akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah hubungan

dan proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan sejak awal, penempatan sumber daya yang tepat, dan

evaluasi kinerja.

B. Nasionalisme

Makna nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran

nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa,

Page 17: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

7

baik untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun

sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan

masyarakat, bangsa dan negaranya.

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan

bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana

mestinya (chauvinism). Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme

merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan

negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Secara politis

nasionalisme berarti pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia

terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai

Pancasila. Nasionalisme bisa diartikan sebagai paham (ajaran) untuk

mencintai bangsa dan negara sendiri.

Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN.

Bahkan tidak sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan

nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang

lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap

pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan

publik, bangsa dan negara.

Berikut beberapa contoh perilaku sebagai perwujudan dari

nasionalisme :

1. Cintai produk dalam negeri.

2. Ikuti upacara bendera.

3. Bangga akan bahasa dan budaya lokal.

4. Harumkan nama negara.

5. Mengamalkan Pancasila.

6. Melakukan promosi terkait nilai positif Indonesia di sosial media.

C. Etika Publik

Etika Publik merupakan refleksi tentang standar atau norma yang

menentukan baik dan buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan

keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka

menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika public, yaitu :

Page 18: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

8

1. Dimensi Kualitas Pelayanan Publik Etika publik menekankan pada

aspek nilai dan norma, serta prinsip moral, sehingga etika publik

membentuk integritas pelayanan publik.

2. Dimensi Modalitas Pemerintah bersih adalah syarat kemajuan

suatu bangsa. Pemerintahan korup menyebabkan kemiskinan,

sumber diskriminasi, rentan konflik dan penyalahgunaan

kekuasaan. Korupsi disebabkan lemahnya integritas pejabat

publik, kurangnya partisipasi dan lemahnya pengawasan.

Membangun integritas publik pejabat dan politisi harus disertai

perbaikan sistem akuntabilitas dan transparansi yang didukung

modalitas etika publik, yaitu bagaimana bisa bertindak baik atau

berperilaku sesuai standar etika? Cara bagaimana etika bisa

berfungsi atau bekerja? Struktur seperti apa yang mampu

mengorganisir tindakan agar sesuai dengan etika? Infrastruktur

semacam apa yang dibutuhkan agar etika publik berfungsi? Unsur-

unsur modalitas dalam etika publik yakni akuntabilitas,

transparansi dan netralitas.

3. Dimensi Tindakan Integritas Publik Integritas publik dalam arti

sempit yakni tidak melakukan korupsi atau kecurangan. Adapun

maknanya secara luas yakni tindakan yang sesuai dengan nilai,

tujuan dan kewajibannya untuk memecahkan dilema moral yang

tercermin dalam kesederhanaan hidup. Integritas publik juga

dimaksudkan kualitas dari pejabat publik yang sesuai nilai,

standar, aturan moral yang diterima masyarakat.

Tanpa memiliki kompetensi etika, pejabat cenderung menjadi tidak

peka, tidak peduli dan bahkan seringkali diskriminatif, terutama pada

masyarakat kalangan bawah yang tidak beruntung. Etika publik

merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai

kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan

dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan

masyarakat.

Page 19: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

9

D. Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan

berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap

produk/jasa berupa ukuran baik/buruk. ASN perlu memahami terkait

komitmen mutu, harapannya agar mampu mengaktualisasikan tindakan

yang menghargai efektivitas, efisiensi, inovatif, dan kinerja yang

berorientasi mutu, dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan

publik.

Terdapat empat nilai dasar didalam komitmen mutu, yaitu:

1. Efektivitas

Efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat

mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun

yang coba dikerjakannya. Efektivitas organisasi berarti

memberikan barang atau jasa yang dihargai oleh pelanggan.

Kepuasan pelanggan antara lain dapat dilihat dari kesenangannya

ketika mendapatkan produk/jasa yang sesuai atau bahkan melebihi

harapannya, sehingga mendorong keinginannya untuk melakukan

pembelian ulang atas produk/jasa yang pernah diperolehnya, tidak

merasa kapok, bahkan mereka akan menganjurkan kepada pihak

lain untuk menggunakan produk/jasa tersebut. Hal tersebut

menunjukkan bahwa efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari

performan untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas,

ketepatan waktu, dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur

dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan (customers)

2. Efisiensi

Efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan

untuk mencapai tujuan organisasional. Efisiensi organisasi

ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang, dan manusia

yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu.

Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang

digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa.

Page 20: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

10

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efisiensi diukur dari

ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana

pekerjaan dilaksanakan, sehingga dapat diketahui ada atau tidak

adanya pemborosan sumberdaya, penyalahgunaan alokasi,

penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang ke luar alur.

3. Inovasi

Inovasi barang dan jasa adalah cara utama dimana suatu organisasi

beradaptasi terhadap perubahan-perubahan di pasar, teknologi, dan

persaingan. Inovasi dapat terjadi pada banyak aspek, misalnya

perubahan produk barang/jasa yang dihasilkan, proses produksi,

nilai-nilai kelembagaan, perubahan cara kerja, teknologi yang

digunakan, layanan sistem manajemen, serta mindset orang-orang

yang ada di dalam organisasi. Inovasi dalam layanan publik

mestinya mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif,

sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun

karakter dan mind-set baru sebagai aparatur penyelenggara

pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme

layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar

menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.

4. Konsep Dasar dan Pengertian Mutu

Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/ jasa yang diberikan

kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan

keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Mutu

merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur

capaian hasil kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat

pembeda atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya,

yang dihasilkan oleh lembaga lain sebagai pesaing (competitors).

Implementasi fungsi pegawai ASN sebagaiman diatur dalam UU ASN

N0. 5 Tahun 2014 tentang ASN pasal 10 yaitu: (1) pelaksana kebijakan

publik. (2) pelayan publik, dan (3) perekat dan pemersatu bangsa. Maka

seorang pegawai ASN harus menunjukkan perilaku yang komitmen

terhadap mutu, bukan sekedar menggugurkan kewajiban formal atau

Page 21: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

11

menjalankan rutinitas pelayanan, pegawai ASN harus mampu menjadi

pelayan publik yang handal dan profesional, menjadi pendengar yang baik

atas berbagai keluhan dan pengaduan masyarakat, sekaligus mampu

menindaklanjutinya dengan memberikan solusi yang tepat melalui langkah-

langkah perbaikan secara nyata, bukan sekedar janji-janji muluk untuk

menenangkan gejolak masyarakat.

E. Anti Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio yang artinya

kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya,

korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu alasannya

adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik

dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang

lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang

pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.

KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-

nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi

sebagai berikut :

1. Jujur

Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai

sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan

tidak curang. Dalam berbagai buku juga disebutkan bahwa jujur

memiliki makna satunya kata dan perbuatan.

2. Peduli

Arti kata peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan

menghiraukan. Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap

lingkungan sekitar dan berbagai hal yang berkembang

didalamnya.

3. Mandiri

Tidak banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.

Kemandirian dianggap sebagai suatu hal yang penting harus

dimiliki oleh seorang pemimpin, karena tampa kemandirian

seseorang tidak akan mampu memimpin orang lain.

Page 22: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

12

4. Disiplin

Definisi dari kata disiplin ialah ketaatan atau kepatuhan kepada

peraturan.

5. Tanggung Jawab

Kata tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala

sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan

dan diperkarakan). Seseorang yang memiliki tanggung jawab

akan memiliki kecenderungan menyelesaikan tugas dengan lebih

baik.

6. Kerja Keras

Kerja keras didasari dengan adanya kemauan. Di dalam kemauan

terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja,

pendirian keberanian, ketabahan, keteguhan dan pantang mundur.

7. Sederhana

Gaya hidup merupakan suatu hal yang sangat penting bagi

interaksi dengan masyarakat disekitar. Dengan gaya hidup yang

sederhana manusia dibiasakan untuk tidak hidup boros, tidak

sesuai dengan kemampuannya.

8. Berani

Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan

dan membela kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani

bertanggung jawab, dan sebagainya.

9. Adil

Berdasarkan arti katanya, adil adalah sama berat, tidak berat

sebelah dan tidak memihak.

1.5 Peran dan Kedudukan ASN

Kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan

Republik Indonesia yaitu dapat dilihat dari segi Manajemen ASN, Pelayanan

Publik, dan Whole of Government (WoG).

Page 23: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

13

A. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai

ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi

politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih

menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar

selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara yang unggul selaras dengan

perkembangan jaman. Setiap PNS diberikan Hak dan kewajiban PNS yang

diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Hak ASN

antara lain gaji dan tunjangan, cuti, perlindungan dan pengembangan

kompetensi. Hak tambahan khusus PNS untuk fasilitas, jaminan pensiun, dan

jaminan hari tua.

Berikut merupakan beberapa kewajiban dari seorang PNS yang harus

dipenuhi :

1. Setia dan taat pada Pancasila, UU Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah

yang sah.

2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

3. Melaksanakan kebijakan yang dirmuskan pejabat pemerintah yang

berwenang.

4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,

kesadaran dan tanggung jawab.

6. Menunjukkan intergritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,

ucapan dan tindakan kepada setiap orang, bak di dalam maupun di

luar kedinasan.

7. Menyimpan rahasi jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia

jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

8. Bersedia ditempakan di seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Konsep Sistem Merit menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam

pengelolaan ASN. Sistem merit pada dasarnya adalah konsepsi dalam

manajemen SDM yang menggambarkan diterapkannya obyektifitas dalam

Page 24: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

14

keseluruhan semua proses dalam pengelolaan ASN yakni pada pertimbangan

kemampuan dan prestasi individu untuk melaksanakan pekerjaanya (kompetensi

dan kinerja).

Pengambilan keputusan dalam pengelolaan SDM didasarkan pada

kemampuan dan kualifikasi seseorang dalam atau untuk melaksanakan pekerjaan

dan tidak berdasarkan pertimbangan subyektif seperti afiliasi politik, etnis, dan

gender. Obyektifitas dilaksanakan pada semua tahapan dalam pengelolaan SDM

(rekruitmen, pengangkatan, penempatan, dan promosi).

UU ASN secara jelas mengakomodasi prinsip merit dalam pelaksanaan

manajemen ASP. Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan motor penggerak

pemerintahan, pilar utama dalam melaksanakan tugas sebagai pelayan publik

yang secara langsung maupun tidak langsung bersinggungan dengan masyarakat.

Oleh karena itu kinerja ASN menjadi indikator utama yang menentukan kualitas

ASN itu sendiri.

B. Pelayanan Publik

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,

dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan

publik. Unsur penting pelayanan publik yaitu :

1. Organisasi penyelenggara pelayanan publik

2. Penerima layanan (pelanggan)

3. Kepuasan yang dberikan atau diterima oleh penerima layanan

(pelanggan).

Prinsip-prinsip dalam pelayanan public diatur didalam MENPAN Nomor

63 tahun 2003 tentang Pendoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik,

antara lain: 1. Kesederhanaan 2. Kejelasaan 3. Kepastian waktu 4. Akurasi 5.

Keamanan 6. Tanggung jawab 7. Kelengkapan Sarana dan prasaran 8.

Kemudahan Akses 9. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan 10. Kenyamanan

Page 25: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

15

C. Whole of Government (WoG)

Whole of Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan

pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari

keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna

mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan

pelayanan publik. Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan

menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan

publik yang dikenal dapat didekati oleh pendekatan WoG di antaranya adalah :

pelayanan yang bersifat administratif, pelayanan jasa, pelayanan barang,

pelayanan regulative.

Pendekatan WoG dapat beroperasi dalam tataran kelembagaan nasional

maupun daerah. Penataan kelembagaan menjadi sebuah keharusan ketika

pendekatan ini diperkenalkan. Namun penataan ini tidak serta merta merubah

kelembagaan, atau sebaliknya. Sehingga pendekatan WoG dapat dilihat dan

dibedakan berdasarkan perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang

terlibat.

Page 26: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

16

BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI

2.1 Profil Organisasi

Institut Teknologi Kalimantan berlokasi di Jalan Soekarno Hatta Km.15

Kelurahan Karang Joang, Balikpapan.

A. Sejarah Institut Teknologi Kalimantan

Pendirian Institut Teknologi Kalimantan didasarkan pada

pelaksanaan strategi utama dalam bidang penguatan kemampuan Sumber

Daya Manusia (SDM) serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

nasional di Koridor Ekonomi Kalimantan sebagaimana yang disusun

dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia (MP3EI) 2011-2025. Mengingat kekayaan Sumber Daya Alam

(SDA) dan pertambahan penduduk yang terus meningkat, maka

penambahan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sangat diperlukan untuk

mendukung perkembangan dan pembangunan daerah, khususnya di

Kalimantan.

Institut Teknologi Kalimantan memulai proses perkuliahan pada

tahun 2012. Pada tahun tersebut, ITK menerima mahasiswa angkatan

pertama sebanyak 100 mahasiswa dan didistribusikan ke 5 program studi

awal ITK, yaitu: Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Perkapalan,

Teknik Kimia dan Teknik Sipil.

Berdirinya ITK di Kalimantan diharapkan memberikan dampak

positif pada masyarakat umum maupun masyarakat industri di sekitarnya.

Keberadaan staf pengajar dan hasil penelitian diharapkan dapat

berkontribusi positif pada pembangunan wilayah secara optimal. Lulusan

yang dihasilkan diharapkan dapat membangun wilayah Kalimantan dalam

meningkatkan nilai tambah industri yang berbasis sumberdaya alam yang

dimiliki oleh Kalimantan. Tujuan tersebut sesuai dengan fokus MP3EI

bahwa Kalimantan sebagai koridor ekonomi pusat pengolahan hasil

tambang dan lumbung energi nasional.

Page 27: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

17

B. Makna Lambang Institut Teknologi Kalimantan

Logo ITK terdiri dari Burung Enggang, dua tangan, dan buku.

Burung Enggang dalam kepercayaan suku Dayak melambangkan simbol

penguasa alam. Ketiga unsur kekuatan itu dipadukan dan distilir menjadi

Logo yang melambangkan Institut Teknologi Kalimantan sebagai Institusi

yang kokoh, maju, serta mengedepankan upaya mencapai kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Gambar 2. 1 Lambang Institut Teknologi Kalimantan

Logo ITK memiliki makna sebagai berikut:

1. Dua tangan merentang yang menjunjung tinggi buku diatasnya

melambangkan sebagai sumber ilmu pengetahuan yang harus

dijunjung tinggi.

2. Dua burung enggang melambangkan keseimbangan dan konstitensi

dalam menciptakan generasi unggul yang berstandar internasional

dan akan terus tumbuh mengikuti perkembangan zaman. Serta

sebagai sumber ilmu pengetahuan, yang akan menghasilkan

sarjana-sarjana yang unggul, berbudi luhur, dan berkepribadian,

serta mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa.

2.2 Visi dan Misi Organisasi

A. Visi ITK

Menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berperan aktif dalam

pembangunan nasional melalui pemberdayaan potensi daerah Kalimantan

pada tahun 2025.

Page 28: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

18

B. Misi ITK

1. Menyelenggarakan proses pendidikan tinggi yang berbasis pada

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Berperan aktif dalam penelitian untuk menghasilkan inovasi

proses dan produk sebagai upaya untuk memperkaya serta

memperkuat ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Membangun kerjasama dan kontribusi pada pengabdian

masyarakat yang didasarkan pada hasil penelitian dan potensi

daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

C. Tujuan ITK

Dengan visi dan misi seperti pada penjabaran sebelumnya, terdapat

tujuan yang hendak dicapai antara lain:

1. Menghasilkan sumber daya manusia yang menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi dalam bidang pemanfaatan sumber

daya alam;

2. Berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan energi nasional

yang ramah lingkungan melalui inovasi teknologi;

3. Mewujudkan teknologi pengelolaan sumber daya alam yang

mendorong kemajuan ekonomi masyarakat;

4. Mewujudkan tata kelola kampus yang baik (good university

governance);

5. Menghasilkan penelitian berskala nasional dan internasional

yang dapat diaplikasikan untuk pembangunan nasional.

D. Nilai Organisasi ITK

Nilai organisasi yang dijunjung oleh seluruh sivitas akademika ITK

baik pada level jurusan maupun program studi dan juga sebagai karakter

dasar organisasi terangkum dalam kata “SPECTA” yang dapat diuraikan

sebagai:

1. Solid, ikatan persaudaraan yang saling toleran dan membangun

antar semua elemen;

2. Peduli, sikap empati terhadap sesama dan peka terhadap

masalah lingkungan sekitar;

Page 29: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

19

3. Cerdas, cakap, tanggap dan ikut andil dalam penyelesaian

masalah lingkungan sekitar; dan

4. Beriman dan Bertaqwa, berlandaskan iman dan taqwa kepada

tuhan Yang Maha Esa dalam menimba dan mengamalkan ilmu.

2.3 Tugas dan Fungsi Organisasi dan Jabatan

Berikut akan dijelaskan terkait tugas dan fungsi Institut Teknologi

Kalimantan dan tugas dan fungsi dosen.

A. Tugas dan Fungsi Institut Teknologi Kalimantan

Berdasarkan peraturan menteri No.40 Tahun 2015, Institut Teknologi

Kalimantan (ITK) mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan

akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah

rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi dan jika memenuhi syarat dapat

menyelenggarakan pendidikan profesi.

B. Tugas dan Fungsi Dosen

Sebagaimana diamanatkan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen, dosen dinyatakan sebagai pendidik profesional dan

ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan

menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

2.4 Identifikasi Isu-Isu

Berikut beberapa isu permasalahan yang terdapat di lingkungan Institut

Teknologi Kalimantan.

A. Tidak ada jalur pejalan kaki sebagai konektivitas antar gedung di

Institut Teknologi Kalimantan

1. Deskripsi Isu

Letak ruang dosen dan ruang pembelajaran di Institut Teknologi

Kalimantan tidak berada di satu gedung yang sama, melainkan

berada di gedung terpisah meskipun di satu area yang sama.

Akses menuju gedung perkuliahan harus melewati jalan utama

tanpa adanya jalur khusus untuk pejalan kaki. Hal ini tentu saja

Page 30: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

20

jauh dari rasa aman dan nyaman, dikarenakan pejalan kaki harus

membaur dengan kendaraan bermotor lainnya serta tidak ada atap

peneduh untuk berlindung dari sinar matahari ataupun hujan.

Terdapat dua rute (Rute 1 dan rute 2) yang dapat ditempuh antara

gedung dosen dengan gedung pembelajaran. Rute 1 memiliki

kontur jalan yang berliku dan tidak rata sehingga menyulitkan

pejalan kaki untuk sampai ke gedung tujuan. Rute 2 memiliki

kontur yang relatif datar namun perkerasan jalan masih berupa

tanah.

2. Sumber Isu

Realita yang terjadi sesuai dengan kondisi eksisting di Institut

Teknologi Kalimantan.

3. Analisis Dampak

Tidak adanya jalur pejalan kaki yang aman dan nyaman

menyebabkan pejalan kaki, khususnya dosen dan mahasiswa

merasa lelah ketika sampai diruang kelas. Hal ini dikhawatirkan

berdampak pada konsentrasi dan antusiasme kegiatan belajar dan

mengajar yang berujung pada tidak optimalnya kegiatan

pembelajaran.

B. Tidak maksimalnya pembelajaran daring selama pandemi covid-

19

1. Deskripsi Isu

Mewabahnya pandemi covid-19 secara global mengakibatkan

segala bentuk kegiatan harus serba dibatasi. Kebijakan

pemerintah untuk melakukan physical distancing dan protocol

covid lainnya, menyebabkan kegiatan belajar mengajar

dilakukan secara daring. Terdapat beberapa kendala yang

dirasakan selama pembelajaran secara daring, yaitu kebutuhan

kuota yang besar, kendala sinyal, serta pembelajaran yang

bersifat satu arah.

Page 31: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

21

2. Sumber Isu

Hasil evaluasi semester gasal 2019/2020 yang ditujukan kepada

mahasiswa program studi Perencanaan Wilayah dan Kota,

Institut Teknologi Kalimantan.

3. Analisis Dampak

Tidak optimalnya pembelajaran daring menyebabkan rendahnya

daya serap informasi oleh mahasiswa. Selain itu, dosen juga

merasa kesulitan didalam melakukan pengukuran terkait sejauh

mana pemahaman mahasiswa yang telah didapat.

C. Tidak adanya modul pembelajaran untuk mata kuliah sosial dan

perilaku spasial pada program studi Perencanaan Wilayah dan

Kota

1. Deskripsi Isu

Adanya kebijakan dan perubahan periode pemerintahan

menyebabkan adanya rencana pergantian kurikulum pada

program studi Perencanaan Wilayah dan Kota. Hal ini

menyebabkan perlu adanya evaluasi dan tinjauan ulang terkait

penetapan mata kuliah. Perlu ada penyetaraan, penghapusan

ataupun penambahan mata kuliah baru. Salah satu mata kuliah

yang akan ditambahkan adalah Sosial dan Perilaku spasial,

dimana belum ada modul ataupun Rencana Pembelajaran

Semester (RPS) sebagai acuan pada mata kuliah tersebut.

2. Sumber Isu

Realita yang terjadi sesuai dengan kondisi di program studi

Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan.

3. Analisis Dampak

Belum adanya modul pembelajaran dan Rencana Pembelajaran

Semester (RPS) sebagai panduan dosen didalam mengajar mata

kuliah Sosial dan Perilaku Spasial dapat menyebabkan tidak

tercapainya butir-butir capaian mata kuliah yang diinginkan

serta terdapat ketidaksesuaian dengan rancangan silabus yang

Page 32: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

22

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Penetapan Isu

Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu

dilakukan proses analisis untuk menetapkan sebuah isu terpilih berdasarkan

prioritas penanganannya. Proses penetapan isu diawali dengan melakukan diskusi

dengan para stakeholder yaitu mentor dan coach, yang dianggap berkompeten

didalam memberikan saran dan arahan untuk menetapkan isu terpilih.

Hasil dari diskusi kemudian menjadi bahan input didalam penetapan

kriteria kualitas isu yakni berupa USG (Urgency, Seriousness, dan Growth).

Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) mempertimbangkan tingkat

kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variabel dengan memberikan

penilaian antara 1 – 5 (dengan ketentuan nilai 1 tidak memberikan dampak dan

nilai 5 sangat memberikan dampak).

1. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau

tidak masalah tersebut diselesaikan.

2. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut

terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,

membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.

3. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut

berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.

Tabel 3. 1 Penilain Prioritas Isu berdasarkan Metode USG

No. Identifikasi Isu U S G Total Ranking

1.

Tidak ada jalur pejalan kaki sebagai

konektivitas antar gedung di Institut

Teknologi Kalimantan

5 5 5 15 1

2. Tidak maksimalnya pembelajaran daring

selama pandemi covid-19 5 4 4 13 2

3.

Tidak adanya modul pembelajaran untuk mata

kuliah sosial dan perilaku spasial pada

program studi Perencanaan Wilayah dan Kota

5 4 3 12 3

Sumber : hasil Olahan penulis, 2020

Berdasarkan hasil diskusi dengan para mentor dan coach, serta penilaian

prioritas isu pada tabel 3.1, maka ditetapkanlah prioritas isu di lingkungan Institut

Teknologi Kalimantan yaitu tidak adanya jalur pejalan kaki sebagai konektivitas

antar gedung di Institut Teknologi Kalimantan.

Page 33: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

23

Gambar 3. 1 Citra Satelit Area Insitut Teknologi Kalimantan

Berdasarkan Gambar 3.1, dapat dijelaskan bahwa gedung A merupakan

gedung yang terdiri dari ruang rektorat, ruang kepegawaian, ruang akademik dan

adminitrasi, ruang LPPM, ruang rapat, Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Bahasa,

Perpustakaan, dan ruang kelas, auditorium, bank BNI, dan kantin.

Pada gedung B dibagian lantai 3 merupakan ruang dosen, sementara pada

lantai 1 dan 2 merupakan ruang kelas dan laboratorium. Pada Gedung C hanya

terdiri dari ruang dosen dan ruang rapat. Untuk gedung E,F,G merupakan gedung

baru yang menjadi gedung khusus perkuliahan.

(a) (b)

Gambar 3. 2 Kondisi Eksisting Jalan untuk Rute 1 Sumber : Pribadi penulis , 2020

Terdapat dua rute (Rute 1 dan rute 2) yang dapat ditempuh antara gedung

dosen dengan gedung pembelajaran. Rute 1 memiliki kontur jalan yang berliku

dan tidak rata sehingga menyulitkan pejalan kaki untuk sampai ke gedung tujuan.

Selain itu tidak ada jalur khusus pejalan kaki yang mengakibatkan pejalan kaki

harus berbagi jalan dengan para kendaraan bermotor. Dapat dilihat pula pada

2

1

Page 34: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

24

Gambar 3.2 (b) bahwa jalan menuju gedung perkuliahan cukup curam dengan

perkerasan hanya di semen seadanya sehingga rawan licin.

(a) (b)

Gambar 3. 3 Kondisi Eksisting Jalan untuk Rute 2 Sumber : Pribadi penulis , 2020

Gambar 3.3 merupakan kondisi eksiting dari rute 2, rute 2 memiliki

kontur yang relatif datar namun perkerasan jalan masih berupa tanah dan

kondisinya pun cukup rawan jika dilalui oleh pejalan kaki maupun kendaraan

bermotor

Pentapan isu terkait pembuatan desain jalur pejalan kaki dengan

menggunakan konsep biophilic mencerminkan nilai-niai dasar ASN, yaitu :

1. Whole of Government (WoG)

Pada dasarnya WoG sangat erat sekali dengan prinsip kolaborasi dan

terintegrasi. WoG merupakan aksi dari instansi pelayanan publik yang

bekerja lintas batas atau sektor, guna mencapai tujuan bersama serta

sebagai respon terpadu terhadap berbagai isu permasalahan yang

dihadapi. Pembuatan desain jalur pejalan kaki ini juga melibatkan

stakeholder yang terkait, yaitu dengan melakukan diskusi terkait

evaluasi rancangan desain dengan para dosen arsitek dan sipil.

2. Pelayanan Publik

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian

kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan

penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang

disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Hal ini tercermin

Page 35: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

25

pula pada tujuan dilakukannya kegiatan aktualisasi ini, yaitu untuk

meningkatkan pelayanan publik dengan memenuhi kebutuhan

prasarana kampus untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang

kondusif.

3.2 Gagasan Pemecahan Isu

Berdasarkan penetapan isu yang telah didapat, yaitu dengan melihat total

penilaian dan rangking dari masing-masing isu. Terpilihlah isu prioritas yaitu

tidak adanya jalur pejalan kaki sebagai konektivitas antar gedung di Institut

Teknologi Kalimantan dengan total penilaian tertinggi sebesar 15. Penetapan isu

prioritas ini juga didasarkan pada dampak jangka panjang yang akan diperoleh

jika permasalahan ini segera diatasi. Isu terpilih tersebut apabila tidak diselesaikan

akan mempengaruhi mutu dan kualitas mahasiswa maupun dosen. Hal ini

disebabkan karena faktor kelelahan yang berakibat menurunnya tingkat

konsentrasi.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu pembuatan desain

perencanaan jalur pejalan kaki yang baik, dimana penulis menggunakan konsep

biophilic pada rancangan desain jalur pejalan kaki tersebut. Biophilic merupakan

konsep yang membina hubungan positif antara manusia dan alam.

Sumber : https://forum.nationstates.net/

Sumber : Magdalena, dkk. 2017

Sumber : Fahrurozi, 2019

Sumber : https://ceraproduction.com/

Gambar 3. 4 Contoh penerapan Konsep Biophilic pada Area Publik

Desain biophilic memiliki tujuan untuk menghasilkan suatu ruang yang

dapat berpartisipasi dalam peningkatan kesejahteraan hidup manusia secara fisik

Page 36: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

26

dan mental (Oktavianti, dkk. 2018).. Untuk meningkatkan kualitas SDM Institut

Teknologi Kalimantan dalam hal proses belajar megajar, maka dibutuhkan konsep

desain yang membuat nyaman para penggunanya (mahasiswa, dosen, pegwai

kependidikan). Sehingga dibutuhkan sebuah konsep analogi pola alam yang

mampu meningkatkan kualitas proses belajar mengajar tanpa mengurangi

kenyamanan dan memperhatikan psikologis manusia agar tidak membuat stress

mahasiswa itu sendiri (Oktavianti, dkk. 2018).. Dengan adanya penerapan konsep

analogi pola alam dalam desain biophilic dapat memberikan keuntungan terhadap

pengguna dalam bangunan di Institut Teknologi Kalimantan.

3.3 Uraian Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Kegiatan yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan gagasan pemecahan

adalah sebagai berikut :

1. Pemetaan kondisi eksisting untuk jalur pejalan kaki di Institut

Teknologi Kalimantan

2. Membuat desain rancangan jalur pejalan kaki dengan konsep biophilic

3. Sosialisasi hasil desain rancangan jalur pejalan kaki dengan konsep

biophilic kepada stakeholder terkait.

Berikut rincian timeline dari setiap kegiatan:

Tabel 3. 2 Timeline Kegiatan Rancangan Aktualisasi

No Tahapan Kegiatan Minggu

1 2 3 4

1 Pemetaan Kondisi Eksisting

1.1 Membuat timeline kegiatan

1.2 Pengumpulan Data

1.3 Survey lapangan

2 Pembuatan Desain

2.1 Mencari refrensi terkait konsep biophilic

2.2 Mencari refrensi standar pejalan kaki di Indonesia

2.3 Mencari best practice

2.4 Membuat draft desain

2.5 Evaluasi rancangan desain

2.6 Pembuatan desain

3 Sosialisasi hasil desain

3.1 Membuat jadwal sosialisasi

3.2 Sosialisasi hasil desain kepada stakeholder

3.3 Sosialisasi melalui media sosial

Sumber : Pribadi, 2020

:

Page 37: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

27

Berikut merupakan uraian kegiatan dari rancangan aktualisasi :

Unit Kerja : Institut Teknologi Kalimantan

Identifikasi Isu : Tidak ada jalur pejalan kaki sebagai konektivitas antar gedung di Institut Teknologi Kalimantan

Isu yang Dingkat : Tidak adanya jalur pejalan kaki yang aman dan nyaman menyebabkan pejalan kaki, khususnya

dosen dan mahasiswa merasa lelah ketika sampai diruang kelas. Hal ini mengakibatkan

berkurangnya konsentrasi dan antusiasme kegiatan belajar dan mengajar yang berujung pada tidak

optimalnya kegiatan pembelajaran.

Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic sebagai Bentuk

Konektivitas antar Gedung di Institut Teknologi Kalimantan

Tabel 3. 3 Rancangan Kegiatan Aktualisasi

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Keterkaitan Substansi dengan

Nilai ANEKA

Konstribusi

terhadap Visi Misi

Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

1.

Pemetaan kondisi

eksisting untuk

jalur pejalan kaki

di Institut

Teknologi

Kalimantan

1.1 Membuat

timeline

kegiatan

1.2 Mengumpulkan

data-data yang

diperlukan

untuk membuat

pemetaan

kondisi

eksisting

1.3 Melakukan

survey

Peta kondisi eksisting

untuk jalur pejalan kaki

di Institut Teknologi

Kalimantan

Akuntabilitas : Konsistensi

pemetaaan kondisi eksisting

dilakukan dengan menggunakan

data-data yang valid (langsung turun

ke lapangan dengan menggunakan

alat-alat yang diperlukan) serta

penggunaan citra satelit untuk input

pembuatan peta

Nasionalisme : Cinta tanah air

Kegiatan ini mencerminkan fungsi

ASN yaitu memberikan pelayanan

Secara keseluruhan

kegiatan ini secara

tidak langsung

mendukung

terciptanya kegiatan

pembelajaran yang

kondusif sehingga

adanya peningkatan

kualitas

pembelajaran. di

lingkungan ITK. Hal

ini sejalan dengan

Cerdas, cakap,

tanggap dan ikut

andil dalam

penyelesaian

masalah

lingkungan

sekitar.

Page 38: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

28

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Keterkaitan Substansi dengan

Nilai ANEKA

Konstribusi

terhadap Visi Misi

Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

lapangan untuk

mendapatkan

gambaran

eksisting

publik yang baik agar terciptanya

suasana pengajaran yang kondusif

sehingga turut mencerdaskan anak

bangsa

Etika Publik : Profesionalisme

menampilkan peta eksisting yang

sesuai dengan hasil survey (tidak

memanipulasi data)

Komitmen Mutu : Efektivitas

Peta eksisting digunakan sebagai

input dalam melakukan rancangan

desain dengan tujuan meningkatkan

kualitas ITK dari segi SDM maupun

prasarana pejalan kaki.

Anti Korupsi : Kedisiplinan

Melakukan survey sesuai dengan

timeline kegiatan yang telah dibuat.

tujuan dari ITK yaitu

menghasilkan sumber

daya manusia yang

menguasai ilmu

pengetahuan dan

teknologi dalam

bidang pemanfaatan

sumber daya alam.

Hal ini diharapkan

mampu membantu

perwujudan dari visi

dan misi ITK.

2.

Membuat desain

rancangan jalur

pejalan kaki

dengan konsep

biophilic

2.1 Mengumpulkan

refrensi terkait

standar dari

konsep

biophilic

2.2 Mengumpulkan

refrensi terkait

standar jalur

pejalan kaki

sesuai dengan

peraturan yang

Desain rancangan jalur

pejalan kaki dengan

konsep biophilic

Akuntabilitas : Konsistensi

membuat desain jalur pejalan kaki

sesuai dengan standar peraturan

yang berlaku

Nasionalisme : sila ke-2

Kegiatan ini bertujuan untuk

memberikan rasa aman dan nyaman

bagi seluruh pengguna jalur pejalan

kaki

Nasionalisme : Musyawarah

Cerdas, cakap,

tanggap dan ikut

andil dalam

penyelesaian

masalah

lingkungan

sekitar.

Peduli, sikap

empati terhadap

sesama dan peka

Page 39: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

29

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Keterkaitan Substansi dengan

Nilai ANEKA

Konstribusi

terhadap Visi Misi

Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

berlaku di

Indonesia

2.3 Mencari best

practice baik

skala nasional

maupun

internasional

2.4 Membuat draft

desain jalur

pejalan kaki

dengan konsep

biophilic

2.5 Melakukan

evaluasi

dengan

berdiskusi

kepada

stakeholder

terkait

2.6 Membuat

desain

rancangan jalur

pejalan kaki

dengan konsep

biophilic yang

telah dievaluasi

Mufakat

Pembuatan jadwal sosialisasi benar-

benar berdasarkan kesepakatan

kedua belah pihak

Etika Publik :

Mempertanggungjawabkan

tindakan dan kinerjanya kepada

publik. menggunakan refrensi

dengan sebenar-benarnya tanpa ada

unsur plagiarisme

Komitmen Mutu : Efisiensi

Desain jalur pejalan kaki dengan

konsep biophilic menggunakan

berbagai sumber refrensi demi

memberikan pelayanan yang

optimal

Anti Korupsi : Kejujuran

Membuat desain jalur pejalan kaki

sesuai dengan standar-standar yang

telah ditetapkan dan disepakati.

terhadap masalah

lingkungan

sekitar;

Solid, ikatan

persaudaraan yang

saling toleran dan

membangun antar

semua elemen

3.

Sosialisasi hasil

desain rancangan

jalur pejalan kaki

dengan konsep

biophilic kepada

3.1 Membuat jadwal

terkait sosialisasi

dengan pihak

internal kampus

(pimpinan

Sosialisasi hasil desain

rancangan jalur pejalan

kaki dengan konsep

biophilic kepada

stakeholder terkait

Akuntabilitas : Tanggung jawab

Sosialisasi desain dilakukan

berdasarkan hasil tahapan dan

proses perencanaan yang matang

Cerdas, cakap,

tanggap dan ikut

andil dalam

penyelesaian

masalah

Page 40: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

30

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Keterkaitan Substansi dengan

Nilai ANEKA

Konstribusi

terhadap Visi Misi

Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

stakeholder

terkait

kampus dan

kepada

mahasiswa)

3.2 Memaparkan

hasil desain

rancangan jalur

pejalan kaki

dengan konsep

biophilic kepada

stakeholder

terkait

3.3 Melakukan

sosialisasi desain

melalui sosial

media

Nasionalisme : Musyawarah

Mufakat

Pembuatan jadwal sosialisasi benar-

benar berdasarkan kesepakatan

kedua belah pihak

Etika Publik : Memelihara dan

menjunjung tinggi standar etika

luhur. Sosialisasi dilakukan secara

tertib dan terbuka

Komitmen Mutu : Efektivitas

Kegiatan ini dilakukan demi

mewujudkan diimplementasikannya

jalur pejalan kaki yang sesuai

dengan standard an kebutuhan

pengguna di ITK.

Anti Korupsi : Kejujuran

Sosialisasi dilakukan secara terbuka

dengan melibatkan semua pihak

lingkungan

sekitar.

Peduli, sikap

empati terhadap

sesama dan peka

terhadap masalah

lingkungan

sekitar;

Solid, ikatan

persaudaraan yang

saling toleran dan

membangun antar

semua elemen

Sumber : Pribadi, 202

Page 41: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 31

BAB IV

KEGIATAN AKTUALISASI

Pada bab kegiatan aktualisasi akan dijelaskan terkait tahapan kegiatan

serta nilai-nilai ANEKA yang terkandung pada masing-masing tahapan tersebut.

Hal ini diharapkan agar laporan aktualisasi yang berjudul “Pembuatan Desain

Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic sebagai Bentuk

Konektivitas Antar Gedung di Institut Teknologi Kalimantan”.

4.1 Tahapan Pemetaan Kondisi Eksisting ( 3 – 7 Agustus 2020)

Pada tahapan ini dilakukan beberapa sub tahapan seperti pembuatan

timeline kegiatan, pengumpulan data, dan survey lapangan.

4.1.1 Membuat Timeline Kegiatan

Berikut beberapa tahapan kegiatan aktualiasi yang perlu dilakukan demi

tercapainya tujuan kegiatan aktualiasasi :

4. Pemetaan kondisi eksisting untuk jalur pejalan kaki di Institut

Teknologi Kalimantan

5. Membuat desain rancangan jalur pejalan kaki dengan konsep biophilic

6. Sosialisasi hasil desain rancangan jalur pejalan kaki dengan konsep

biophilic kepada stakeholder terkait.

Tabel 4. 1 Timeline Tahapan Kegiatan Aktualisasi

No Tahapan Kegiatan Minggu

Output / Bukti 1 2 3 4

1 Pemetaan Kondisi Eksisting Peta kondisi eksisting untuk jalur

pejalan kaki di Institut Teknologi

Kalimantan

1.1 Membuat timeline kegiatan

1.2 Pengumpulan Data

1.3 Survey Kondisi Eksisting

2 Pembuatan Desain

2.1 Mencari refrensi standar pejalan kaki

di Indonesia Penjabaran pedoman jalur pejalan kaki

di Indonesia

2.2 Mencari refrensi terkait konsep

biophilic Konsep Biophilic oleh Terrapin di

dalam bukunya 14 Pattern of Biophilic

Design, 2014

2.3 Mencari best practice Penerapan konsep Biophilic di

Singapura

2.4 Membuat draft desain Draft desain

2.5 Evaluasi rancangan desain Hasil rekam jejak diskusi

2.6 Pembuatan desain Desain jalur pejalan kaki

3 Sosialisasi hasil desain

3.1 Membuat jadwal sosialisasi Screenshoot bukti percakapan

penentuan jadwal sosialiasi via

WhatsApp

3.2 Sosialisasi hasil desain kepada

stakeholder Rekam jejak sosialisasi

3.3 Sosialisasi melalui media sosial Rekam jejak upload di media sosial

Sumber : Pribadi, 2020

Page 42: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 32

Berdasarkan Tabel 4.1, dapat diketahui bahwa tidak ada perubahan besar yang terjadi

pada timeline yang direncanakan pada rancangan aktualisasi sebelumnya, hanya urutan pada

sub tahapan ada yang berubah. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi tetap dilakukan dalam 30 hari,

yaitu terhitung mulai dari 1 Agustus hingga 13 September (Dihitung hanya pada saat hari kerja

saja dan bukan hari libur ataupun tanggal merah). Kegiatan aktualisasi dibagi ke dalam 3

tahapan besar yaitu pemetaan kondisi eksisting, pembuatan desain, dam sosialisasi hasil

desain.

4.1.2 Pengumpulan Data

Sub tahapan pengumpulan data, merupakan langkah awal perencanaan yang sangat

penting untuk dilakukan. Pada sub tahapan ini akan dilakukan identifikasi daftar kebutuhan

data yang diperlukan yang dilengkapi dengan metode pengambilan data beserta analisis yang

digunakan.

Berikut metode pengambilan data yang digunakan :

1. Metode survei primer merupakan pengumpulan data seara langsung dilapangan.

Survei primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli.

Survei primer ini ditujukan untuk melihat potensi ketersediaan jalur pejalan kaki di

Institut Teknologi Kalimantan.

2. Metode survey sekunder yaitu merupakan survey untuk pengumpulan data dan

informasi menggunakan data literatur maupun dokumen instansi. Survey sekunder

dilakukan dengan bertujuan memperoleh data dan informasi untuk menunjang data

yang di dapatkan dari survey primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan

dengan cara mempelajari literatur-literatur, karya ilmiah, buku wajib maupun buku

anjuran, laporan-laporan serta bahan pustaka lainnya

Page 43: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

33

Tabel 4. 2 Desain Survey Kebutuhan Data

No. Tujuan Variabel Sub

Variabel Data Yang Diperlukan Sumber Data

Metode

Pengambilan

Data

Analisis

Data Yang

Digunakan

1.

Mengidentifikasi

karakteristik

ruang untuk

pejalan kaki

eksisting di

Institut

Teknologi

Kalimantan

Struktur

Ruang

Zona

Pergerakan

Batas administrasi

Topografi

Perkerasan

Google Earth

Hasil Survei Primer

Survei sekunder

Survei primer:

Observasi

langsung

Analisis

deskriptif

2.

Membuat Desain

Jalur Pejalan

Kaki dengan

Menggunakan

Konsep Biophilic

Konsep

biophilic Definisi

Fungsi

Refrensi konsep Biophilic Studi sebelumnya

Jurnal

Survei sekunder

Content

Analysis

Jalur pejalan

kaki

Kondisi

fisik jalur

pejalan

kaki

Ketersediaan jalur pejalan

kaki

Dimensi jalur pejalan kaki

Hasil Survei Primer

Survei primer:

Observasi

langsung

Kondisi

fasilitas

pelengkap

jalur

pejalan

kaki (Street

Furniture)

Tempat duduk

Tempat sampah

Drainase

Jalur hijau

Pegar pengaman

Kondisi marka/rambu-

rambu

Kondisi atap/peneduh

Lampu penerangan

Jembatan penyeberangan

dan zebra cross

Permen PU No. 03/PRT/M/2014, Survei sekunder

Survei primer:

Observasi

langsung

Content

Analysis

Analisis

deskriptif

Best Practice

penerapan

konsep

biophilic

pada

perencanaan

Refrensi penerapan konsep

biophilic pada perencanaan

www.biophiliccities.org/singapore Survei sekunder

Content

Analysis

Sumber : Pribadi, 2020

Page 44: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 34

4.1.3 Survei Kondisi Eksisting Institut Teknologi Kalimantan

Institut Teknologi Kalimantan (ITK) merupakan Perguruan Tinggi Negeri Baru

(PTNB) yang diresmikan pada 6 Oktober 2014 melalui Perpres No. 125 Tahun 2014.

Pembangunan gedung ITK dimulai pada tahun 2012 dengan total lahan yang direncanakan

seluas 300 Ha yang di dalamnya terdapat 5 cluster fakultas. Berdasarkan

dokumen masterplan pembangunan Gedung ITK, di masing – masing cluster terdiri dari 2

gedung kuliah bersama dan 5 gedung jurusan.

Saat itu baru 1 cluster fakultas yang dikembangkan dan telah terdapat 2 Gedung Kuliah

Bersama yang sudah difungsikan, yang selanjutnya disebut sebagai Gedung A dan B. Dengan

dana APBN-P pada 2016 ITK kembali melanjutkan pembangunan 2 Gedung Jurusan yang

selanjutnya disebut sebagai Gedung C dan D. Berbeda dengan kedua gedung sebelumnya,

Gedung C dan D belum dapat difungsikan dikarenakan kemampuan finansial yang terbatas

untuk menyelesaikan pembangunan Gedung Sesuai dengan dokumen perencanaan.

Ketidakpastian anggaran sarana prasarana yang diterima oleh ITK atas usulan pembangunan

gedung C dan D sebesar Rp 51,5 Milyar, namun APBN perubahan yang cair hanya Rp 10

Milyar per september 2016 yang diperuntukkan untuk mendirikan fondasi gedung C dan D

membuat pembangunan tersebut mangkrak. Bertolak belakang dengan jumlah mahasiswa baru

yang terus bertambah, maka dibutuhkan tambahan pembangunan gedung baru yang dapat

menampung dan mendukung kegiatan perkuliahan di ITK.

Untuk memenuhi kebutuhan gedung perkuliahan ITK yang semakin mendesak,

rektorat mencari dana alternatif dengan mengajukan proposal Hibah Surat Berharga Syariah

Negara (SBSN) selain itu proposal juga dikirim kepada Japan International Cooperation

Agency (JICA), Asian Development Bank (ADB), dan Hibah Islamic Development Bank

(IDB).

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara adalah surat berharga yang

diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia berdasarkan prinsip syariah. SBSN

memberikan andil yang banyak sekaligus memiliki peran penting dalam pembangunan proyek

infrastruktur. Institut Teknologi Kalimantan adalah salah satu dari 7 Perguruan Tinggi Negeri

yang menerima dana SBSN. Perguruan Tinggi Negeri yang menerima dana SBSN lainya

adalah Institut Teknologi Sumatera (ITERA) di Lampung, Institut Teknologi Kalimantan,

Page 45: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 35

Universitas Sembilan Belas November di Kolaka, Universitas Teuku Umar di Aceh,

Univesitas Pattimura di Ambon, Politeknik Negeri Fakfak di Papua Barat, dan Universitas

Borneo di Tarakan.

Melalui skema pendanaan dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) di bawah

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang diajukan pada

2018, ITK berhasil mendapatkan sejumlah dana yang digunakan untuk membangun 3 gedung

jurusan baru sebagai upaya dalam lanjutan menyelesaikan pembangunan 1 cluster Gedung

Pembelajaran Terpadu di Kampus ITK. Ketiga gedung tersebut yang selanjutnya disebut

Gedung E,F, dan G yang masing-masing terdiri dari 3 lantai yang harus selesai dalam 200 hari

kalender dan nantinya akan digunakan untuk ruang perkuliahan, ruang laboratorium, ruang

administrasi, serta ruang dosen. Dana yang dikeluarkan penuh dalam pembangunan ini sebesar

Rp 86.641 Milyar yang diperuntukkan sebagai gedung dengan dana sebesar Rp 82,7 Milyar,

alat sebesar Rp 1,8 Milyar, Jalan sebesar 600 Juta, MK sebesar Rp 1,4 Milyar dan Inkubator

Bisnis Teknologi (IBT) sebesar Rp 89 Juta.

Gedung yang disebut E, F, dan G ini masing-masing berkapasitas 45 kelas yang

digunakan untuk program studi baru. Upaya ini untuk menciptakan Sumber Daya Manusia

Kalimantan Timur yang unggul dalam lima tahun kedepan dalam rangka menghadapi

perpindahan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur. Pada 2019 gedung E, F, dan G telah

berdiri kokoh di tanah Kalimantan dan harapan selanjutnya ITK akan membangun

Laboratorium Terpadu untuk memberikan

fasilitas terbaik kepada mahasiswa.

Gambar 4. 1 Citra Satelit Institut Teknologi Kalimantan Sumber : Citra atelit Google Earth, 2020

Page 46: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 36

Berdasarakan data profil dan kondisi eksisting yang tergambarkan pada Gambar 4.1

dapat diketahui bahwa gedung A merupakan gedung yang terdiri dari ruang rektorat, ruang

kepegawaian, ruang akademik dan adminitrasi, ruang LPPM, ruang rapat, Unit Pelayanan

Terpadu (UPT) Bahasa, Perpustakaan, dan ruang kelas, auditorium, bank BNI, dan kantin.

Pada gedung B dibagian lantai 3 merupakan ruang dosen, sementara pada lantai 1 dan

2 merupakan ruang kelas dan laboratorium. Pada Gedung C hanya terdiri dari ruang dosen

dan ruang rapat. Untuk gedung E,F,G merupakan gedung baru yang menjadi gedung khusus

perkuliahan.

Gambar 4. 2 Peta Eksisting Institut Teknologi Kalimantan

Gambar 4.2 merupakan bentuk peta spasial Institut Teknologi Kalimantan yang

ditransformasikan dari data citra satelit yang didapatkan sebelumnya. Berdasarkan gambar

4.2, dapat diketahui bahwa perkerasan jalan yang terdapat didalam area kampus masih

beragam. Terdapat dua rute (Rute 1 dan rute 2) yang dapat ditempuh antara gedung dosen

dengan gedung pembelajaran. Rute 1 memiliki kontur jalan yang berliku dan tidak rata

2

1

Page 47: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 37

sehingga menyulitkan pejalan kaki untuk sampai ke gedung tujuan. Selain itu tidak ada jalur

khusus pejalan kaki yang mengakibatkan pejalan kaki harus berbagi jalan dengan para

kendaraan bermotor. Pada rute 1 perkerasan jalan yang dilewati berupa aspal dengan panjang

jalan sekitar 317 m dan kemudian melewati jalan dengan perkerasan beton (semenisasi) yang

terjal menurun sejauh 997 m

Gambar 4. 3 Jalan yang Dilewati pada Rute 1

Page 48: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 38

Sementara itu kondisi eksiting dari rute 2 memiliki kontur yang relatif datar namun

perkerasan jalan masih berupa tanah dan kondisinya pun cukup rawan jika dilalui oleh pejalan

kaki maupun kendaraan bermotor

Gambar 4. 4 Jalan yang Dilewati pada Rute 2

Berdasarkan gambar 4.3 dan gambar 4,4, dapat terlihat jelas bahwa belum terdapat

jalur pejalan kaki baik di satu sisi jalan maupun pada kedua sisi jalan, sehingga aspek

keamanan dan kenyamanan dari pejalan kaki masih sangat minim. Pada rute 2 perkerasan

jalan yang dilewati berupa tanah dengan panjang jalan sekitar 698 m

Gambaran umum kondisi jalan secara umum di area Institut Teknologi Kalimantan

dapat dilihat pada gambar 4.5

Page 49: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 39

Gambar 4. 5 Peta Kondisi Eksisting Jalur Pejalan Kaki di Institut Teknologi Kalimantan

Page 50: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 40

4.1.4 Keterkaitan Substansi Sub Tahapan Kegiatan 1 dengan Nilai ANEKA

Pada setiap sub tahapan kegiatan memiliki makna yang terkandung dan

memiliki keterkaitan dengan nilai-nilan ANEKA. Berikut merupakan penjabaran dari

masing-masing sub tahapan terhadap nilai ANEKA.

Tabel 4. 3 Penjabaran Keterkaitan Substansi Sub Tahapan Kegiatan 1 dengan Nilai

ANEKA Tahapan

Kegiatan

Keterkaitan dengan Nilai

ANEKA

Dampak Dilakukannya

nilai ANEKA Output/Bukti

1. Pemetaan Kondisi Eksisting

1.1 Membuat

timeline

kegiatan

Anti Korupsi :

Kedisiplinan

Melakukan survey sesuai

dengan timeline kegiatan

yang telah dibuat

Kegiatan aktualisasi dapat

terselesaikan tepat waktu

Peta kondisi

eksisting untuk

jalur pejalan

kaki di Institut

Teknologi

Kalimantan 1.2

Pengumpulan

Data

Akuntabilitas : Konsistensi

pengumpulan data dilakukan

dari berbagai sumber yang

valid

Data merupakan senjata

utama didalam penelitian

pembuatan desain dengan

menggunakan data yang

valid maka desain yang

dirancang t dapat

memenuhi kebutuhan

pengguna

1.3 Survey

Kondisi

Eksisting

Komitmen Mutu :

Efektivitas

Survey kondisi eksisting

merupakan input didalam

pembuatan peta eksisting

digunakan sebagai input

dalam melakukan

rancangan desain dengan

tujuan meningkatkan

kualitas ITK dari segi

SDM maupun prasarana

pejalan kaki.

Etika Publik :

Profesionalisme

tidak memanipulasi data

hasil survey eksisting

Nasionalisme :

Cinta tanah air

Kegiatan ini

mencerminkan fungsi

ASN yaitu memberikan

pelayanan publik yang

baik agar terciptanya

suasana pengajaran yang

kondusif

Survey dilakukan

dengan sungguh-

sungguh sehingga tidak

memerlukan waktu

lama untuk memastikan

data hasil survey

sehinngga menjadi

efektif.

Data yang valid akan

berdampak pada

kesesuaian RAB

kebutuhan material dan

dana, sehingga sesuai

dengan kebutuhan jalur

pejalan kaki yang

direncanakan.

Dengan tinggi

nasionalisme maka akan

muncul inovasi

perubahan yang terjadi

dilingkungan kerja

Sumber : Pribadi, 2020

Page 51: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 41

Pada kegiatan 1 tercermin nilai penguatan organisasi, yaitu Cerdas, cakap,

tanggap dan ikut andil dalam penyelesaian masalah lingkungan sekitar yang

terwujudkan dengan segera turun lapangan untuk ikut andil dalam membantu

menyelesaikan permasalahan yang dibekali dengan refrensi data yang valid.

4.2 Tahapan Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Konsep Biophilic

( 3 – 21 Agustus 2020)

Pada tahapan ini dilakukan beberapa sub tahapan seperti mencari refrensi

standar pejalan kaki di Indonesia, mencari refrensi terkait konsep biophilic, membuat

draft desain, evaluasi rancangan desain, dan yang terakhir adalah pembuatan desain.

4.2.1 Standar Jalur Pejalan Kaki di Indonesia

A. Jalur Pejalan Kaki

Berikut beberapa definisi yang perlu diapahami berdasarkan Permen PU No.

03/PRT/M/2014, yaitu :

a. Pejalan Kaki adalah setiap orang yang berjalan di ruang lalu lintas jalan

b. Jaringan Pejalan Kaki adalah ruas pejalan kaki, baik yang terintegrasi

maupun terpisah dengan jalan, yang diperuntukkan untuk prasarana dan

sarana pejalan kaki serta menghubungkan pusat-pusat kegiatan dan/atau

fasilitas pergantian moda.

c. Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki adalah fasilitas yang

disediakan di sepanjang jaringan pejalan kaki untuk menjamin

keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki.

d. Perencanaan Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki adalah suatu

proses untuk menentukan penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan

sarana jaringan pejalan kaki dalam rencana tata ruang.

e. Penyediaan Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki adalah

pengadaan dan/atau perwujudan prasarana dan sarana jaringan pejalan

kaki yang berguna untuk menyediakan aksesibilitas dan mobilitas pejalan

kaki.

Page 52: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 42

f. Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki adalah aktivitas

penggunaan fasilitas jalur pejalan kaki baik oleh pejalan kaki maupun

pengguna lain yang diperbolehkan.

B. Prinsip Perencananaan Jalur Pejalan Kaki

Prinsip umum perencanaan penyediaan prasarana dan sarana ruang pejalan

kaki harus memenuhi kaidah sebagai berikut:

a. Memenuhi aspek keterpaduan sistem, dari penataan lingkungan, sistem

transportasi, dan

b. Aksesilibitas antar kawasan;

c. Memenuhi aspek kontinuitas, yaitu menghubungkan antara tempat asal ke

tempat tujuan, dan sebaliknya;

d. Memenuhi aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan;

e. Memenuhi aspek aksesibilitas, dimana fasilitas yang direncanakan harus

dapat diakses oleh seluruh pengguna, termasuk oleh pengguna dengan

berbagai keterbatasan fisik.

Sedangkan untuk prinsip perencanaan teknis, harus berdasarkan pada

beberapa kaidah berikut :

a. Memenuhi kriteria pemenuhan kebutuhan kapasitas (demand);

b. Memenuhi ketentuan kontinuitas dan memenuhi persyaratan teknis

aksesibilitas bagi semua pengguna termasuk pejalan kaki berkebutuhan

khusus;

c. Memilih konstruksi atau bahan yang memenuhi syarat keamanan dan

relatif mudah dalam pemeliharan (pedoman pemeliharaan diatur di

pedoman lain)

C. Tipologi Ruang Pejalan Kaki

Pada tipologi untuk kawasan pendidikan, peneliti mengadopsi dari tipologi

komersial (pusat kota) / perkantoran. Hal ini dikarenakan ruang pejalan kaki di pusat

komersial (pusat kota) / perkantoran memiliki tipologi berdampingan dengan

bangunan pada salah satu atau kedua sisinya. ini adalah area yang harus dirancang

untuk mengakomodir volume yang lebih besar dari para pejalan kaki dibanding di

Page 53: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 43

area-area di kawasan permukiman. Batas jalanan (jalur transportasi) pada area ini

dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan yang beragam dan secara umum terdiri dari

berbagai zona, antara lain: zona bagian depan gedung, zona bagi pejalan kaki, zona

bagi tanaman /perabot dan zona untuk pinggiran jalan. Pembagian zona ini

dimaksudkan agar ruang pejalan kaki yang ada dapat tetap melayani para pejalan kaki

yang melintasi area ini dengan nyaman. Pembagian zona akan lebih rinci dibahas

pada sistem zona prasarana dan sarana ruang pejalan kaki di pusat kota.

(a) (b)

Gambar 4. 6 Perspektif Arcade Sumber : Permen PU No. 03/PRT/M/2014

D. Pengembangan Zona Pejalan Kaki di Komersial (Pusat Kota) /

Perkantoran

Ruang pejalan kaki di area ini dapat berfungsi untuk berbagai tujuan yang

beragam dan terdiri dari berbagai zona yang dapat dimanfaatkan antara lain: zona

bagian depan gedung, zona bagi pejalan kaki, zona bagi tanaman/perabotan jalan, dan

zona untuk pinggiran jalan.

Gambar 4. 7 Zona di Komersial (Pusat Kota) / Perkantoran Sumber : Permen PU No. 03/PRT/M/2014

Page 54: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 44

1. Zona Bagian Depan Gedung

Zona bagian depan gedung adalah area antara dinding gedung dan pejalan

kaki. Pejalan kaki biasanya akan tidak merasa nyaman bila berjalan kaki

secara langsung berdekatan dengan dinding gedung atau pagar. Untuk itu

jarak minimum setidaknya berjarak 0,6 meter dari jarak sisi gedung atau

tergantung pada penggunaan area ini. Ruang bagian depan dapat

ditingkatkan untuk memberikan kesempatan untuk ruang tambahan bagi

pembukaan pintu atau kedai kopi disisi jalan,serta kegiatan lainnya.

Bagi orang yang memiliki keterbatasan indera penglihatan dan sering

berjalan di zona ini, dapat menggunakan suara dari gedung yang

berdekatan sebagai orientasi atau bagi tuna netra pengguna tongkat dapat

berjalan dengan jarak antara 0,3 meter hingga 1,2 meter dari bangunan.

Bagian depan harus bebas dari halangan atau berbagai objek yang

menonjol. Zona bagian depan juga harus dapat dideteksi oleh tuna netra

yang menggunakan tongkat yang panjang.

2. Zona Penggunaan bagi Pejalan Kaki

Zona ini adalah area dari koridor sisi jalan yang secara khusus digunakan

untuk area pejalan kaki. Area ini harus dibebaskan dari seluruh rintangan,

berbagai objek yang menonjol dan penghalang vertikal yang berbahaya

bagi pejalan kaki dan bagi yang memiliki keterbatasan indera penglihatan.

Zona pejalan kaki ini setidaknya berukuran 1,8 hingga 3,0 meter atau

lebih luas untuk memenuhi tingkat pelayanan yang diinginkan dalam

kawasan yang memiliki intensitas pejalan kaki yang tinggi. Kondisi ini

dibuat untuk memberikan kesempatan bagi para pejalan kaki yang

berjalan berdampingan atau bagi pejalan kaki yang berjalan berlawanan

arah satu sama lain.

Zona yang digunakan untuk pejalan kaki di jalan lokal dan jalan kolektor

adalah 1,2 meter dan jalan arteri dan jalan utama 1,8 meter. Ruang

tambahan diperlukan untuk tempat pemberhentian dan halte bus dengan

luas 1,5 meter X 2,4 meter.

Page 55: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 45

Zona pejalan kaki tidak boleh kurang dari 1,2 meter yang merupakan

lebar minimum yang dibutuhkan untuk orang yang membawa seekor

anjing, pengguna alat bantu jalan dan para pejalan kaki.

3. Zona Tanaman/Perabot Jalan

Zona tanaman/perabot jalan dapat berfungsi sebagai zona penahan antara

zona lalu-lintas (kendaraan cepat) dengan zona pejalan kaki.

Area ini berfungsi sebagai penyangga dan menjadi tempat untuk

meletakkan berbagai elemen perabot jalan (hidran air, kios, telepon

umum, bangku-bangku, tanda-tanda dan lain-lain).

4. Zona Pinggir Jalan

Zona ini merupakan bagian integral dari jalan dan sistim saluran air, dan

juga berfungsi sebagai pembatas antara zona lalu-lintas (jalan raya)

dengan zona tanaman/perabot jalan atau zona pejalan kaki.

E. Fasilitas Pendukung Jalur Pejalan Kaki

1. Rambu yang berhubungan dengan pejalan kaki

Marka dan perambuan, papan informasi (signage) diletakan pada jalur

amenitas, pada titik interaksi sosial, pada jalur dengan arus pedestrian

padat, dengan besaran sesuai kebutuhan, dan bahan yang digunakan

terbuat dari bahan yang memiliki durabilitas tinggi, dan tidak

menimbulkan efek silau.

2. Drainase

Drainase terletak berdampingan atau dibawah dari ruang pejalan kaki.

Drainase berfungsi sebagai penampung dan jalur aliran air pada ruang

pejalan kaki. Keberadaan drainase akan dapat mencegah terjadinya banjir

dan genangangenangan air pada saat hujan. Dimensi minimal adalah lebar

50 centimeter dan tinggi 50 centimeter.

Page 56: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 46

Gambar 4. 8 Posisi Drainase pada Jalur Pejalan Kaki Sumber : Permen PU No. 03/PRT/M/2014

3. Jalur Hijau

Jalur hijau diletakan pada jalur amenitas dengan lebar 150 centimeter dan

bahan yang digunakan adalah tanaman peneduh.

Gambar 4. 9 Ilustrasi Jalur Hijau Sumber : Permen PU No. 03/PRT/M/2014

4. Lampu Penerangan

Lampu penerangan diletakkan pada jalur amenitas. Terletak setiap 10

meter dengan tinggi maksimal 4 meter, dan bahan yang digunakan adalah

bahan dengan durabilitas tinggi seperti metal & beton cetak.

Gambar 4. 10 Ilustrasi Lampu Penerangan Sumber : Permen PU No. 03/PRT/M/2014

5. Tempat Duduk

Tempat duduk diletakan pada jalur amenitas. Terletak setiap 10 meter

dengan lebar 40-50 centimeter, panjang 150 centimeter dan bahan yang

Page 57: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 47

digunakan adalah bahan dengan durabilitas tinggi seperti metal dan beton

cetak.

Gambar 4. 11 Ilustrasi Tempat Duduk Sumber: Permen PU No. 03/PRT/M/2014

6. Pagar Pengaman

Pagar pengaman diletakan pada jalur amenitas. Pada titik tertentu yang

berbahaya dan memerlukan perlindungan dengan tinggi 90 centimeter,

dan bahan yang digunakan adalah metal/beton yang tahan terhadap cuaca,

kerusakan, dan murah pemeliharaan.

Gambar 4. 12 Ilustrasi Fasilitas Pagar Pengaman Sumber : Permen PU No. 03/PRT/M/2014

7. Tempat Sampah

Tempat sampah diletakan pada jalur amenitas. Terletak setiap 20 meter

dengan besaran sesuai kebutuhan, dan bahan yang digunakan adalah

bahan dengan durabilitas tinggi seperti metal dan beton cetak.

Gambar 4. 13 Ilustrasi Fasilitas Tempat Sampah Sumber :Permen PU No. 03/PRT/M/2014

Page 58: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 48

Tabel 4. 4 Kebutuhan Prasarana dan Sarana Ruang Pejalan Kaki Fasilitas Aksesbilitas Keselamatan Kenyamanan Keindahan Kemudahan Interaksi

Prasarana

Ruang Pejalan

Kaki

Harus dapat diakses

oleh semua pejalan

kaki termasuk yang

memiliki

keterbatasan fisik

Ruang pejalan kaki

terpisah dari jalur

lalu lintas

kendaraan dan

memiliki ketinggian

berbeda

• Jalur memiliki lebar

yang nyaman (min

1,5 m).

• Jalur pejalan kaki

memiliki permukaan

yang tidak licin

Ruang pejalan kaki

memiliki material

penutup tanah yang

berpola dan

memiliki daya serap

tinggi.

Jalur mudah dicapai

dan tidak terhalangi

oleh apapun; ƒ

Jalur harus menerus

dari titik satu ke titik

lainnya.

Jalur memiliki titik -

titik untuk dapat

interaksi sosial

lengkap dengan

fasilitasnya

Perabot Ruang

Pejalan Kaki

(Street

furniture)

Perabot ruang

pejalan kaki terletak

pada lokasi yang

mudah dijangkau

Terletak pada titik -

titik yang aman dari

lalulintas kendaraan

Memiliki tingkat

kenyamanan yang

tinggi dengan

bahan yang sesuai

dengan kebutuha

Tata letaknya tidak

mengganggu alur

pejalan kaki.

Desain dapat

mewakili

karakter lokal

lingkungan,

sehingga memiliki

kualitas

estetika yang baik.

Terletak pada titik

yang mudah untuk

dicapai.

Terletak pada titik -

titik interaksi sosial

agar dapat

memenuhi

kebutuhan aktifitas

sosial kota.

Tata Informasi

(Signage)

Tata informasi

harus dapat terlihat

dengan mudah.

Terletak pada

titiktitik yang aman

dari tindakan

vandalisme.

Tata letaknya tidak

menggangu alur

pejalan kaki.

Desain dapat

mewakili

karakter lokal

lingkungan,

sehingga memiliki

kualitas estetika

yang baik.

Terletak pada lokasi

yang mudah untuk

dilihat.

Signage papan

reklame dapat

diletakkan pada titik

interaksi sosial agar

dapat memenuhi

kebutuhan ekonomi

kawasan.

Ramp dan

marka

penyandang

cacat (difable)

Harus dapat

digunakan oleh

penyandang cacat

dalam me ncapai

tujuan.

Ramp dan marka

terletak pada lokasi

yang aman dari

sirkulasi kendaraan

Memiliki derajat

kemiringan yang sesuai

standar kenyamanan

(1:12).

Memiliki penanda

khusus berupa

pagar pembatas

ataupun garis

berwarna.

Terletak pada titik

strategis pada arus

pedestrian padat.

Ramp dan marka

difable mengarah

pada titik interaksi

sosial.

Jalur hijau Pemilihan jenis

tanaman yang dapat

berguna sebagai

penunjuk arah.

Terletak antara jalur

pejalan kaki dan

kendaraan.

Memiliki vegetasi

peneduh pejalan kaki

untuk penurun iklim

mikro.

Memiliki vegetasi

dekoratif

yang meningkatkan

nilai estetika ruang

Vegetasi juga berupa

pengarah pada ruang

pejalan kaki.

Vegetasi peneduh

yang lebih banyak

terletak pada titik

interaksi sosial.

Drainase Drainase harus

tidak mudah terlihat

oleh pejalan kaki.

Jaringan drainase

tidak boleh

mengganggu

permukaan ruang

pejalan kaki

Jaringan drainase harus

selalu terpelihara

kebersihannya agar

tidak mengganggu

aktifitas pejalan kaki

Material penutup

pada jaringan

drainase harus

selalu terpelihara

kebersihannya.

Jaringan drainase

memiliki titik -titik

akses

pemeliharaan yang

mudah dijangkau.

-

Sumber : Permen PU No. 03/PRT/M/2014

Page 59: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 49

4.2.2 Konsep Biophilic

Biophilic Design atau arsitektur biofilik merupakan sebuah teori desain

yang mengkaji fenomena bahwa pada hakikatnya manusia mencintai lingkungan

yang alami. Beberapa penelitian yang telah dilakukan juga membuktikan bahwa

manusia berada pada kemampuan optimalnya ketika sedang berada di lingkungan

yang alami (Kellert, 2007).

Tujuan dari biophilia adalah untuk membantu manusia mencapai suatu

kesejahteraan dan kenyamanan, serta untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

“Biophilic Design” merupakan sebuah desain yang memberikan kesempatan bagi

manusia untuk hidup dan bekerja pada tempat yang sehat, minimum tingkat stres,

serta menciptakan kehidupan yang sejahtera dengan cara mengintegrasikan alam,

baik secara material alami maupun bentukbentuk alami kedalam desain

(Browning, 2014 dalam Anggraeni et al., 2012). Pemenuhan kebutuhan fisiologis

manusia (kenyamanan) melalui pendekatan desain bioklimatik, sedangkan

pemenuhan kebutuhan psikologis manusia (kesehatan dan ketenangan) melalui

pendekatan biofilik (Priatman, 2012).

Pada awalnya arsitektur biofilik lebih disamakan dengan konsep arsitektur

hijau, namun apabila ditinjau lebih lanjut arsitektur hijau lebih berfokus kepada

bagaimana membuat bangunan, atau membahasnya dengan konsep kontruksi atau

bahkan renovasi, sedangkan arsitektur biofilik membahas

mengenai konsep untuk meminimalisir dampak negatif dari pemanasan

yang ada di kehidupan perkotaan dalam sekala mikro lokal yang memungkinkan

manusia untuk meningkatkan tingkat kenyamanan fisik dan improvisasi kesehatan

dari manusia itu sendiri (Almusaed, 2011). Penerapan konsep arsitektur biofilik

tidak hanya menjadikan sebuah bangunan yang “hijau” yang secara garis besarnya

hanya memberikan konsep tanaman pada bangunananya.

Dari penjelasan diatas maka arsitektur biofilik merupakan sebuah teori

desain yang lebih berfokus kepada kenyamanan dan kesehatan pengguna

bangunan yang terintegrasi dengan alam

A. Prinsip Arsitektur Biophilic

Terdapat beberapa prinsip dalam arsitektur biofilik yang dapat diterapkan

dalam desain bangunan yang diungkapkan oleh Terrapin di dalam bukunya 14

Page 60: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 50

Pattern of Biophilic Design, 2014 dari keseluruhan prinsip tersebut

dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama yaitu :

1. Nature in The Space

Pada prinsip ini mengandung beberapa poin-poin utama yang perlu

diperhatikan penerapannya kedalam desain. Poin-poin tersebut adalah

sebuah hubungan non-visual dengan alam, koneksi singkat dengan

alam, pengaturan temperatur dan aliran udara di dalam

ruang/bangunan, unsur air di dalam desain, pengaturan cahaya, dan

hubungan antara bangunan dengan sistem alam.

2. Natural Analogues

Dari banyaknya unsur-unsur alam yang tersedia, maka dapat

dimanfaatkan untuk diadaptasi ke dalam bentuk-bentuk analogi di

dalam desain. Pengembangan analogi tersebut dapat diterapkan dalam

beberapa hal yaitu, penerapan bentuk-bentuk biomorfik pada

bangunan, kompleksitas tatanan bentuk ornamen dalam tampilan

bangunan, dan penggunaan material-material alam.

3. Nature of The Space

Pada prinsip ini lebih menjelaskan mengenai kualitas ruang, sehingga

bagaimana dalam sebuah ruang pengguna dapat merasakan perasaan

ketika berada di alam. Prinsip ini meliputi prospect yakni sebuah kesan

pemandangan yang leluasa, refuge perasaan terlindungi dari gangguan,

mystery yaitu keterbatasan informasi dengan jelas, sehingga dapat

menarik perhatian dari pengguna, dan risk yaitu sebuah faktor resiko

yang dapat terjadi didalam ruang.

Berdasarkan ketiga poin utama yang telah dijelaskan diatas, beberapa

aspek dalam ketiga poin utama tersebut akan digunakan sebagai pertimbangan

dalam merancang jalur pejalan kaki di lingkungan Institut Teknologi Kalimantan,

mulai dari interior, eksterior, pengguanaan material, pengturan cahaya, hingga

ornamen.

B. Fungsi Arsitektur Biofilik

Penggunaan pendekatan arsitektur biofilik dalam sebuah bangunan

dikatakan dapat mengurangi stress pada pengguna, meningkatkan kesejahteraan,

Page 61: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 51

meningkatkan kreativitas dan kejernihan pikiran, dan mempercepat proses

penyembuhan.

Desain pada arsitektur biofilik dapat memfasilitasi interaksi timbal balik

antara manusia dengan alam, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup

manusia secara phisiologis maupun psiologis. Pemenuhan akan kebutuhan

phisiologis manusi (kenya-manan) dilakukan melalui pendekaran desain

bioklimatik, sementara pemenuhan kebutuhan psikologi manusia (kesehatan dan

ketenangan) melalui pendekatan desain biofilik. Arsitektur biofilik dapat

diterapkan dengan berbagai cara pada lingkungan buatan, karena arsitektur

biofilik dapat menghubungkan penggunanya baik secara langsung, tidak langsung,

maupun dengan menggunakan elemen-elemen pada arsitektur seperti eksterior,

interior, ornamentasi, dan lansekap. (Priatman, 2012)

Gambar 4. 14 Area Arsitektur Bioklimatik dan Arsitektur Biofilik Sumber : Biophilic and Bioclimatic Architecture, Amjad Almusaed, 2011

4.2.3 Best Practice Penerapan Konsep Biophilic

Negara Singapura menempati ruang kecil - sekitar 700 kilometer persegi,

di ujung selatan Semenanjung Malaya, dan merupakan tempat tinggal bagi 5,4

juta orang. Upaya memadukan kepadatan populasi dan alam dimulai pada tahun

1960-an, ketika moto kota tersebut adalah "Singapura - Garden City". Baru-baru

ini, Singapura mengedepankan motto baru, “Singapura – in a Grden City”.

Singapura memiliki jaringan jalan setapak dan jalur yang mengesankan yang

menghubungkan taman dan ruang hijau satu sama lain. Konektor taman ini

memungkinkan orang untuk berjalan, bersepeda, dan jogging di antara berbagai

Page 62: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 52

ruang hijau tanpa meninggalkan area bervegetasi. Singapura juga telah melakukan

banyak upaya untuk mengintegrasikan alam ke dalam ruang vertikalnya. Sejumlah

apartemen bertingkat tinggi, gedung perkantoran, dan hotel telah memasang atap

hijau dan taman gantung dalam ruangan untuk membantu mengurangi efek panas

perkotaan (di mana wilayah metropolitan lebih hangat daripada sekitarnya karena

meningkatnya aktivitas manusia). Citra Landsat menunjukkan bahwa sementara

kota tersebut tumbuh sekitar 2 juta penduduk antara tahun 1986 dan 2007,

persentase pulau di kawasan hijau sebenarnya juga meningkat, dari 36% menjadi

47%. Beberapa kota padat dapat benar-benar membanggakan berada "di taman"

seperti yang dilakukan Singapura. Dalam banyak hal, Singapura adalah contoh

cemerlang dari kota biofilik.

Gambar 4. 15 Penerapan Konsep Biophilic di Singapura Sumber : https://www.biophiliccities.org/singapore

Page 63: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 53

4.2.4 Pembuatan Draft Desain Jalur Pejalan Kaki

Pada pembuatan draft desain jalur pejalan kaki digunakanlah software

Sketchup, yaitu merupakan salah satu software yang mempunyai fungsi dalam

desain grafis model 3 dimensi yang digunakan dan dirancang untuk para

profesional di bidang teknik sipil, arsitektur, dalam pembuatan game, film, dan

rancangan yang terkait didalamnya.

Software ini dikembangkan oleh perusahaan Startup Last Software

Boulder Colorado yang dibentuk pada tahun 1999. Pada tahun 2000, sketchup

digunakan sebagai alat dalam desain 3D. Penghargaan yang dimenangkan

Commty Choise Award pada sebuah pameran pada tahun 2000.

Pengguna pendesain grafis banyak menggunakan software berbayar karena

pada SketchUp free sebagian menu belum bisa digunakan, sementara pada

sketchup pro semua menu bisa digunakan.

Gambar 4. 16 Logo Software SketchUp 2017 Sumber : Pribadi, 2020

Tahap pembuatan draft desain jalur pejalan kaki cukup membutuhkan

waktu lebih panjang, dikarenakan harus menentukan garis sumbu pada gambar

desain agar draft desain yang dirancang sesuai dengan dimensi dan ukuran pada

kondisi eksisting.

Gambar 4. 17 Langkah awal Pembuatan Draft Desain Sumber : Pribadi, 2020

Berdasarkan gambar 4.17, dijelaskan bahwa perlu dilakukan singkronisasi

sumbu X,Y, dan Z pada gambar agar desain rancangan sesuai dengan kondisi

Page 64: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 54

eksisting. Metode ini dikenal dengan nama Matched Photo, sehingga apabila

sumbu-sumbu pada gambar telah sesuai maka akan mempermudah untuk

mendesain dan menambahkan komponen ke dalam layer kerja pada SketchUp.

Gambar 4. 18 Draft Desain Jalur Pejalan Kaki Rute 1 Sumber : Pribadi, 2020

Pada pembuatan draft desain untuk jalur pejalan kaki rute 1 dirancang

untuk mengikuti kontur eksisting, sehingga dibuat desain tangga menurun dengan

lebar tangga sekitar 1 m . Hal ini bertujuan agar pejalan kaki merasa aman dan

nyaman serta tidak cepat lelah ketika berjalan menurun ataupun naik di sepanjang

koridor jalan.

Gambar 4. 19 Draft Desain Jalur Pejalan Kaki Rute 1 Sumber : Pribadi, 2020

Pada pembuatan draft desain untuk jalur pejalan kaki rute 2 direncanakan

untuk meningkatkan perkerasan jalan dari tanah menjadi aspal dengan dilengkapi

jalur pejalan kaki yang memiliki atap pelindung serta terdapat pula jalur sepeda

demi mewujudkan kampus yang ramah lingkungan.

4.2.5 Evaluasi Rancangan Desain Jalur Pejalan Kaki

Evaluasi rancangan desain jalur pejalan kaki dilakukan dengan tujuan

untuk mendapatkan saran dan masukkan untuk hasil desain jalur pejalan kaki yang

Page 65: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 55

maksimal. Diskusi evaluasi dilakukan secara online dengan menggunakan media

google meet. Diskusi evaluasi melibatkan dosen dari Program Studi Arsitektur,

yaitu Ibu Rilia Rigina Mahagarmitha, S.T., M.Ars.

Pada evaluasi ini beliau memperlihat peta Institut Teknologi Kalimantan

yang di-running menggunakan software Autocad. Beliau setuju untuk membuat

jalur pejalan kaki khususnya di rute 2 , dikarenakan di masa yang akan datang

pada area di sekitar rute 2 akan direncanakan untuk dibangun kantin dan gedung

laboratorium terpadu, sehingga tentu saja dengan adanya jalur pejalan kaki sangat

mempermudah akses pengguna menuju gedung dan kantin tersebut.

Gambar 4. 20 Rekam Jejak Diskusi Evaluasi via Google Meet bersama

Ibu Rilia Rigina Mahagarmitha, S.T., M.Ars. Sumber : Pribadi, 2020

Beliau juga menyarankan selain menggunakan konsep Biophilic, alangkah

baiknya jika material yang digunakan pada jalur pejalan kaki menggunakan

Page 66: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 56

konsep ramah lingkungan, seperti penggunaan paving pada perkerasan jalur

pejalan kaki.

Evaluasi diskusi desain juga dilkakukan bersama mentor yaitu Bapak

Andika Ade Indra Saputra, S.T., M.T. yang juga merupakan Ketua Jurusan Teknik

Sipil dan Perencanaan serta Dosen dari Program Studi Teknik Sipil.

Gambar 4. 21 Rekam Jejak Diskusi Evaluasi via Google Meet bersama Bapak

Andika Ade Indra Saputra, S.T., M.T.

Pada evaluasi ini beliau lebih menekankan pada kesesuaian perencanaan

dengan standard dan pedoman jalur pejalan kaki yang berlaku, serta penggunaan

refrensi yang up to date sehingga mampu menjawab permasalahan saat ini

4.2.6 Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki

Pembuatan desain jalur pejalan kaki dengan konsep Biophilic di

lingkungan Institut Teknologi Kalimantan mengacu pada 4 hal berikut :

1. Kondisi Eksisting Institut Teknologi Kalimantan

2. Permen PU No. 03/PRT/M/2014 tentang pedoman perencanaan,

penyediaan, dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan pejalan

kaki di kawasan perkotaan

Page 67: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 57

3. Konsep Biophilic oleh Terrapin di dalam bukunya 14 Pattern of

Biophilic Design, 2014

4. Best Practice penerapan Konsep Biophilic di Singapura

Berdasarkan ke-empat sumber refrensi tersebut kemudian disesuaikan dan

diadaptasi sesuai kebutuhan jalur pejalan kaki di zona pendidikan area kampus.

Tabel 4. 5 Arahan Konsep Jalur Pejalan Kaki Rute 1

Koridor Kondisi Eksisting

Jalur Pejalan Kaki Arahan Pengembangan

Rute 1

Pekerasan Semenisasi

Derajad kemiringan jalan cukup

terjal

Tidak ada jalur pejalan kaki

dikedua sisi

Rentan licin jika musim hujan

Lebar perkerasan 2,6 m

Perkerasan dirubah menjadi paving

Dibuat konsep tangga landai dengan lebar

tangga 2,5 m Sehingga menjadi lebih aman

dan nyaman

Badan jalan menjadi jalur pejalan kaki

serta dilengkapi dengan jalur bidang

miring untuk sepeda ataupun kebutuhan

medis maupun penyadang disabilitas yang

dilengkapi dengan pergola sehingga

menjadi lebih teduh

Lebar jalur pejalan kaki menjadi 9,30 m

dan lebar jalur bidang miring 1,44 m

Terdapat gapura sebagai bentuk identitas

gedung

Terdapat pohon rindang ditengah-tengah

jalur pejalan kaki

Jalur pejalan kaki dilengkapi dengan

bangku, tempat sampah, lampu

penerangan, dan papan pengumuman

Terdapat pagar pengaman di kedua sisi

jalur pejalan kaki

Terdapat vertical garden disalah satu sisi

jalur pejalan kaki.

Dilengkapi wi-fi

Sumber : Pribadi, 2020

Dimensi ukuran jalur pejalan kaki menjadi fokus utama, dimana lebar jalur

pejalan pengembangan telah memenuhi standar yaitu 9,30 meter (standar minimal

lebar jalur pejalan kaki adalah 1,2 m). Selain itu segala kebutuhan fasilitas

pendukung jalur pejalan kaki juga disediakan seperti lampu penerangan, bangku,

tempat sampah, jalur hijau, dan papan informasi yang dikemas dalam konsep

biophilic.

Page 68: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 58

Gambar 4. 22 Desain Jalur Pejalan Kaki Rute 1 dengan Menggunakan

Konsep Biophilic Sumber : Pribadi, 2020

Page 69: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 59

Tabel 4. 6 Arahan Konsep Jalur Pejalan Kaki Rute 2

Koridor Kondisi Eksisting Jalur

Pejalan Kaki Arahan Pengembangan

Rute 2 Pekerasan tanah

Tidak ada jalur pejalan

kaki dikedua sisi

Rentan licin jika musim

hujan dan berdebu jika

musim kemarau

Lebar perkerasan 5,6 m

Perkerasan untuk kendaraan bermotor dirubah menjadi

aspal

Terdapat jalur sepeda di sisi kiri jalan

Terdapat jalur pejalan kaki yang dilengkapi oleh

pergola

Terdapat jalur penyebrangan

Terdapat vegetasi dipinggir jalan selain untuk estetika,

tetapi juga berfungsi untuk menjadi separator antara

jalur pejalan kaki dengan badan jalan

Terdapat gazebo sebagai tempat belajar mahasiswa

Jalur pejalan kaki dilengkapi dengan bangku, tempat

sampah, lampu penerangan, dan papan pengumuman

Terdapat pohon rindang dan kolam ikan disalah satu

sisi jalur pejalan kaki

Terdapat vertical garden

Dilengkapi Wi-fi

Sumber : Pribadi, 2020

Dimensi ukuran jalur pejalan kaki menjadi fokus utama, dimana lebar jalur

pejalan pengembangan telah memenuhi standar yaitu 9,30 meter (standar minimal

lebar jalur pejalan kaki adalah 1,2 m). Selain itu segala kebutuhan fasilitas

pendukung jalur pejalan kaki juga disediakan seperti lampu penerangan, bangku,

tempat sampah, jalur hijau, dan papan informasi yang dikemas dalam konsep

biophilic.

Page 70: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 60

Gambar 4. 23 Desain Jalur Pejalan Kaki Rute 2 dengan Menggunakan Konsep

Biophilic Sumber : Pribadi, 2020

Page 71: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 61

4.2.7 Keterkaitan Substansi Sub Tahapan Kegiatan 2 dengan Nilai ANEKA

Pada setiap sub tahapan kegiatan memiliki makna yang terkandung dan

memiliki keterkaitan dengan nilai-nilan ANEKA. Berikut merupakan penjabaran

dari masing-masing sub tahapan terhadap nilai ANEKA.

Tabel 4. 7 Penjabaran Keterkaitan Substansi Sub Tahapan Kegiatan 2 dengan

Nilai ANEKA Tahapan

Kegiatan

Keterkaitan dengan Nilai

ANEKA

Dampak Dilakukannya

nilai ANEKA Output/Bukti

2. Pembuatan Desain

2.1 Mencari

refrensi standar

pejalan kaki di

Indonesia

Akuntabilitas : Konsistensi

membuat desain jalur pejalan

kaki sesuai dengan standar

peraturan yang berlaku

Anti Korupsi : Kejujuran

Membuat desain jalur pejalan

kaki sesuai dengan standar-

standar yang telah ditetapkan

dan disepakati

Pada pemenuhan standar

refrensi pejalan kaki di

Indonesia dilakukan

dengan konsisten dan jujur

sesuai standar sehingga

perencanaan berpotensi

berjalan dengan optimal

karena sesuai dengan

kebutuhan standar pejalan

kaki

Penjabaran

pedoman jalur

pejalan kaki di

Indonesia

2.2 Mencari

refrensi terkait

konsep biophilic

Komitmen Mutu : Efisiensi

Desain jalur pejalan kaki

dengan konsep biophilic

menggunakan berbagai

sumber refrensi demi

memberikan pelayanan yang

optimal

Memiliki komitmen

terhadap penerapan

konsep Biophilic,

sehingga fungsi dari

konsep ini yaitu untuk

mengurangi stress akan

tercapai. Kondisi strses ini

rentan dimiliki oleh

mahasiswa. Hal ini tentu

sangat diharapkan karena

optimal memberikan

pelayanan kepada pegguna

jalur pejalan kaki

khususnya mahasiswa.

Konsep

Biophilic oleh

Terrapin di

dalam bukunya

14 Pattern of

Biophilic

Design, 2014

2.3 Mencari best

practice Nasionalisme : sila ke-2

Kegiatan ini bertujuan untuk

memberikan rasa aman dan

nyaman bagi seluruh

pengguna jalur pejalan kaki

Didalam pencarian best

practice dilandasi dengan

nasionalisme, sehingga

konsep penerapan best

practice yang berasal dari

luar negeri, akan

diadaptasi dan disesuai

kan dengan kebutuhan

masyarakat Indonesia

khususnya di area ITK.

Penerapan

konsep

Biophilic di

Singapura

2.4 Membuat

draft desain Anti Korupsi : Kejujuran

Membuat desain jalur pejalan

kaki sesuai dengan standar-

standar yang telah ditetapkan

dan disepakati

Pada pembuatan draft

desain mengedepankan

rasionalitas dan kejujuran

dalam menerpakan

standar-dtandar yang

berlaku, sehingga dapat

memberikan pelayanan

yang optimal kepada

pengguna jalur pejalan

kaki

Draft desain

Page 72: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 62

Tahapan

Kegiatan

Keterkaitan dengan Nilai

ANEKA

Dampak Dilakukannya

nilai ANEKA Output/Bukti

2.5 Evaluasi

rancangan desain Nasionalisme :

Musyawarah Mufakat

Pembuatan jadwal sosialisasi

benar-benar berdasarkan

kesepakatan kedua belah

pihak

Evaluasi diskusi yang

dilakukan berlandaskan

sikap nasionalisme,

sehingga tercipta kata

mufakat dan lapang dada

dalam menghadapi

perbedaan pendapat.

Hasil rekam

jejak diskusi

2.6 Pembuatan

desain Etika Publik :

Mempertanggungjawabkan

tindakan dan kinerjanya

kepada

publik. menggunakan

refrensi dengan sebenar-

benarnya tanpa ada unsur

plagiarisme

Komitmen Mutu : Efisiensi

Desain jalur pejalan kaki

dengan konsep biophilic

menggunakan berbagai

sumber refrensi demi

memberikan pelayanan yang

optimal

Anti Korupsi : Kejujuran

Membuat desain jalur pejalan

kaki sesuai dengan standar-

standar yang telah ditetapkan

dan disepakati

Penerapan ANEKA di

pembuatan desain

berdampak pada :

Perencanaan sesuai

standar

Perencanaan sesuai

dengan konsep

biophilic

Terjadi kata mufakat

didalam penentuan

desain

Tidak terdapat unsur

plagiarism dan

budaya asing yang

tidak disesuaikan

dengan budaya

Indonesia

Desain jalur

pejalan kaki

Sumber : Pribadi, 2020

Pada kegiatan 2 tercermin nilai penguatan organisasi, yaitu Cerdas, cakap,

tanggap dan ikut andil dalam penyelesaian masalah lingkungan sekitar, serta

Peduli, sikap empati terhadap sesama dan peka terhadap masalah lingkungan

sekitar serta Solid, ikatan persaudaraan yang saling toleran dan membangun antar

semua elemen

Hal ini tercermin pada pembuatan desain jalur pejalan kaki yang dibuat

berdasarkan 4 refrensi rujukan dan standar yang valid serta menjaring segala saran

dan masukkan dari proses evaluasi diskusi demi terwujudnya desain jalur pejalan

kaki yang sesuai dengan kebutuhan pengguna di lingkungan Institut Teknologi

Kalimantan.

Selain itu pada kegiatan 2 sangat mengintepretasikan konsep dari whole of

government dan pelayanan publik. Hal ini dapat dilihat dari dilibatkannya 3

program studi didalam proses evaluasi desain yaitu Perencanaan Wilayah dan

Kota, Teknik Sipil, dan Arsitektur yang bertujuan untuk menghasilkan desain

Page 73: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 63

yang baik demi terwujudnya jalur pejalan kaki yang sesuai dengan kebutuhan

civitas ITK.

4.3 Tahapan Sosialisasi Hasil Desain ( 24 Agustus – 11 Sepetember 2020)

Pada tahapan ini dilakukan beberapa sub tahapan seperti pembuatan

jadwal sosialisasi, sosialisasi kepada stakeholder, dan sosialisasi di media sosial.

4.3.1 Pembuatan Jadwal Sosialisasi

Mengingat saat ini sedang masa pandemi Covid-19 sehingga

diterapkannya Work from Home dan protokol social distancing, maka perlu

ditentukan jadwal untuk bertemu dengan stakeholder terkait sosialisasi desain

jalur pejalan kaki dengan konsep biophilic.

Gambar 4. 24 Bukti Penentuan Jadwal Sosialisasi Sumber : Pribadi, 2020

4.3.2 Sosialisasi Hasil Desain Kepada Stakeholder

Sosialisasi hasil desain jalur pejalan kaki dengan menggunakan konsep

Biophilic di lingkungan Institut Teknologi Kalimantan, dilakukan secara informal

mengingat keterbatasan berinteraksi. Tujuan dilakukannya sosialisasi ini adalah

untuk memperkenalkan konsep biophilic kepada pengguna jalur pejalan kaki.

Page 74: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 64

Setelah mengenal dan mengetahui konsep biophilic yang akan diterapkan

pada rencana desain jalur pejalan kaki di Institut Teknologi Kalimantan, maka

harapannya adalah agar para pengguna jalur pejalan kaki mendukung

diimplementasikannya perencanaan ini sehingga dapat direalisasikan dalam waktu

dekat.

Gambar 4. 25 Sosialisasi Desain Jalur Pejalan dengan Konsep Biophilic Kepada

Salah Satu Dosen Prodi Fisika Sumber : Pribadi, 2020

Selain sosialisasi kepada para dosen, dilakukan pula sosialisasi kepada

Bapak Dr. Muhammad Mashuri., M.T selaku wakil rektor bidang non-akademik.

Sosialisasi yang dilakukan kepada Bapak Mashuri menggunakan media google

meet.

Page 75: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 65

Gambar 4. 26 Sosialisasi Desain Jalur Pejalan Dengan Konsep Biophilic kepada

Bapak Wakil Rektor Bidang Non-Akademik Sumber : Pribadi, 2020

Sosialisasi yang dilakukan disambut positif oleh para dosen maupun dari

Bapak Wakil Rektor Bidang Non-Akademik. Pembuatan desain jalur pejalan kaki

dengan konsep Biophilic mendapat perhatian khusus oleh beliau dan berharap

dapat menjadi salah satu program kerja perencanaan pembangunan ITK. Beliau

berharap desain ini dapat diimplementasikan dan memberikan dampak positif

untuk seluruh civitas ITK.

4.3.3 Sosialisasi Melalui Media Sosial

Sosialisasi hasil desain jalur pejalan kaki dengan menggunakan konsep

Biophilic di lingkungan Institut Teknologi Kalimantan juga dilakukan melalui

media sosial. Sasaran dari dilakukannya sosialisasi melalui media sosial adalah

untuk mengenalkan dan mngedukasi terkait penerapan konsep Biophilic kepada

mahasiswa ITK maupun generasi milenial yang akan berencana untuk

melanjutkan studinya di ITK, serta kepada masyarakat umum. Media sosial yang

akan digunakan sebagai media sosilisasi adalah facebook, WhatsApp, Instagram,

dan Youtube Channel.

Page 76: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 66

Gambar 4. 27 Rekam Jejak Sosialisasi di Media Sosial Sumber : Pribadi, 2020

4.3.4 Keterkaitan Substansi Sub Tahapan Kegiatan 2 dengan Nilai ANEKA

Pada setiap sub tahapan kegiatan memiliki makna yang terkandung dan

memiliki keterkaitan dengan nilai-nilan ANEKA. Berikut merupakan penjabaran

dari masing-masing sub tahapan terhadap nilai ANEKA.

Tabel 4. 8 Penjabaran Keterkaitan Substansi Sub Tahapan Kegiatan 3 dengan

Nilai ANEKA Tahapan

Kegiatan

Keterkaitan dengan Nilai

ANEKA

Dampak Dilakukannya

nilai ANEKA Output/Bukti

3. Sosialisasi Hasil Desain

3.1 Membuat

jadwal sosialisasi Nasionalisme :

Musyawarah Mufakat

Pembuatan jadwal sosialisasi

benar-benar berdasarkan

kesepakatan kedua belah

pihak

Penerapan jiwa nasionalis

dan mempraktikan budaya

musyawarah dan mufakat

sehingga tercapai

kesepakatan jadwal

sosialisasi mengingat

stakeholder yang terlibat

memiliki kepentingan dan

kesibukan yang tinggi

Screenshoot

bukti

percakapan

penentuan

jadwal

sosialiasi via

WhatsApp

3.2 Sosialisasi

Hasil Desain

Kepada

Stakeholder

Akuntabilitas : Tanggung

jawab Sosialisasi desain

dilakukan berdasarkan hasil

tahapan dan proses

perencanaan yang matang

Etika Publik : Memelihara

Penerapan ANEKA di

pembuatan desain

berdampak pada

berjalannya sosialisasi yang

terarah dan kondusif serta

terbuka untuk semua pihak

Foto rekam

jejak

sosialiasi

3.3 Sosialisasi

Melalui Media

Rekam jejak

upload di media

sosial

Page 77: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 67

Tahapan

Kegiatan

Keterkaitan dengan Nilai

ANEKA

Dampak Dilakukannya

nilai ANEKA Output/Bukti

Sosial dan menjunjung tinggi

standar etika luhur.

Sosialisasi dilakukan secara

tertib dan terbuka

Komitmen Mutu :

Efektivitas

Kegiatan ini dilakukan demi

mewujudkan

diimplementasikannya jalur

pejalan kaki yang sesuai

dengan standard an

kebutuhan pengguna di ITK.

Anti Korupsi : Kejujuran

Sosialisasi dilakukan secara

terbuka dengan melibatkan

semua pihak

Sumber : Pribadi, 2020

Pada kegiatan 3 tercermin nilai penguatan organisasi, yaitu Cerdas, cakap,

tanggap dan ikut andil dalam penyelesaian masalah lingkungan sekitar. Peduli,

sikap empati terhadap sesama dan peka terhadap masalah lingkungan sekitar; serta

Solid, ikatan persaudaraan yang saling toleran dan membangun antar semua

elemen.

Hal ini terwujudkan dari dilakukannya sosialisasi kepada berbagai pihak

melalui berbagai media dengan harapan agar mempertajam kepekaan pengguna

terhadap permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar mereka, serta menjaring

segala aspirasi terkait desain jalur pejalan kaki demi memecahkan permasalahan

berama.

Secara keseluruhan mulai dari kegiatan 1 hingga 3 secara tidak langsung

mendukung terciptanya kegiatan pembelajaran yang kondusif sehingga adanya

peningkatan kualitas pembelajaran. di lingkungan ITK. Hal ini sejalan dengan

tujuan dari ITK yaitu menghasilkan sumber daya manusia yang menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi dalam bidang pemanfaatan sumber daya alam. Hal ini

diharapkan mampu membantu perwujudan dari visi dan misi ITK.

4.3.5 Role Model

Sebagai seorang ASN tentu saja ada role model yang menjadi teladan saya

didalam melakukan segala kewajiban dan memberikan pelayanan publik. Role

model bagi saya adalah Bapak Andika Ade Indra Saputra, S.T., M.T. selaku

Page 78: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 68

mentor dan juga merupakan Ketua Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan serta

Dosen dari Program Studi Teknik Sipil.

Gambar 4. 28 Bapak Andika Ade Indra Saputra S.T., M.T. selaku Pejabat

Pembuat Komitmen dan Koordinator Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan

Beliau merupakan sosok perwakilan kaum muda yang cerdas dan

berintegritas tinggi yang memiliki banyak prestasi dan pencapaian yang patut

dibanggakan. Selain menjadi ketua jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan yang

merupakan jurusan favorit dengan segudang prestasi dan peminat mahasiswa

terbanyak di Institut Teknologi Kalimantan, beliau juga merupakan koordinator

dari program Hibah Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Program SBSN

memberikan kesempatan bagi Institut Teknologi Kalimantan untuk melakukan

pengembangan dan pembuatan gedung perkuliahan terpadu.

Berkat kepemimpinan beliau didalam pelaksanaan program SBSN, maka

ITK mendapatkan penghargaan sebagai penerima program SBSN terbaik di

Indonesia, dimana mampu melaksanakan proyek pembangunan gedung dengan

sangat baik.

Sosok muda, cerdas dan berbakat yang melekat pada diri beliau diimbangi

pula dengan sikap yang sederhana, ramah dan mengayomi. Sebagai salah satu

dosen yang bernaung di Jurusan yang sama dengan beliau, saya selaku junior

tidak merasakan adanya suasana senioritas ataupun perbedaan perlakuan sikap

dari diri beliau. Justru sebaliknya, beliau menerima junior dengan tangan terbuka

Page 79: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 69

serta mengayomi namun tetap mampu bersikap tegas dan berwibawa. Beliau

juga selalu memberikan kesempatan yang sama kepada kami di dalam

berpendapat serta memfasilitasi dan mendukung kami didalam melakukan

kegiatan yang bersifat pengembangan potensi diri.

Gambar 4. 29 Bapak Andika Ade Indra Saputra, S.T., MT memimpin Rapat

Kerja Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Tahun 2020

Demikian yang dapat saya sampaikan dari banyak hal yang sebenarnya

dapat digambarkan dari sosok Bapak Andika Ade Indra Saputra, S.T., MT.,

semoga beliau selalu diberikan kesehatan dan semangat untuk terus mengabdi

sehingga tetap menjadi panutan bagi banyak orang.

Page 80: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan

Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan 70

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari kegiatan aktualisasi yang berjudul “Pembuatan

Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic sebagai

Bentuk Konektivitas Antar Gedung di Institut Teknologi Kalimantan”,

adalah :

1. Kegiatan aktualisasi ini merupakan perwujudan dari diterapkannya

nilai-nilai dasar ASN yaitu berupa nilai Akuntabilitas, Nasionalisme,

Etika Publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi (ANEKA) serta

Whole of Government dan Pelayanan Publik.

2. Terwujudnya peran, kedudukan, serta fungsi ASN sebagai Dosen

Perencanaan Wilayah dan Kota yaitu turut serta memberikan

sumbangsih atas permasalahan yang dihadapi oleh ITK berupa ide

desain jalur pejalan kaki, sebagai bentuk perwujudan kepedulian dan

kecintaan terhadap ITK.

3. Pengunaan konsep biophilic pada perencanaan desain jalur pejalan

kaki di ITK dengan konsep biophilic, bertujuan untuk mengurangi

stress pada pengguna, meningkatkan kesejahteraan, meningkatkan

kreativitas dan kejernihan pikiran, serta memberikan dampak terhadap

aspek psikologi yaitu berupa kesehatan dan ketenangan.

5.2 Tindak Lanjut

Sebagai bentuk tindaklanjut dari kegiatan aktualisasi, maka perlu dibuat

proposal proyek yang dilengkapi dengan Rencana Anggaran Biaya yang diajukan

kepada bidang perecanaan dan pembangunan ITK. Selain itu akan dilakukannya

publih jurnal terkait kegiatan ini, serta khususnya pada Program Studi

Perencanaan Wilayah dan Kota perlu diusulkan untuk mengadakan mata kuliah

pilihan yang mengkaji tentang psikologi ruang. Selanjutnya nilai-nilai dasar

ANEKA perlu terus diaktualisasikan dalam setiap pelaksanaan tugas dan fungsi

dosen khususnya dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Page 81: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

LAMPIRAN

Page 82: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

Page 83: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

KARTU KONSULTASI MENTOR Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan XII

Nama : Devi Triwidya Sitaresmi, S.T., M.T.

NDH : 10

Jabatan : Dosen Asisten Ahli

Mentor : Andika Ade Indra Saputra, S.T., M.T

NO HARI/

TANGGAL URAIAN KONSULTASI

MEDIA

KONSULTASI

TTD/PARAF

MENTOR

1. Kamis / 16 Juli

2020

Mengirimkan data diri

berupa latar belakang

pendidikan dan

pengalaman bekerja

WhatsApp

2. Sabtu /

17 Juli 2020

Penyampaian beberapa isu

permasalahan yang akan

dipilih untuk dijadikan

tugas aktualisasi

WhatsApp

3. Senin / 21 Juli 2020 Diskusi pemilihan isu

terpilih

Zoom

4. Jumat / 24 Juli

2020

Pengiriman laporan BAB 1 WhatsApp

5. Sabtu /

25 Juli 2020

Diskusi perubahan isu

permasalahan

Telepon

3 Minggu/

27 Juli 2020

Pengiriman Laporan BAB

1 - 3

WhatsApp

4 Senin /

28 Juli 2020

Revisi BAB 1-3

WhatsApp dan

Telepon

5 Selasa /

29 Juli 2020

Penyerahan laporan revisi

hasil siding proposal

rancangan aktualisasi

WhatsApp

6 Rabu /

30 Juli 2020

Diskusi terkait

pengumpulan tugas

WhatsApp

7 Selasa /

4 Agustus 2020

Diskusi format laporan

untuk bab 4

WhatsApp

8. Sabtu /

15 Agustus 2020

Penyampaian progress

kegiatan aktualisasi

WhatsApp

9. Selasa /

18 Agustus 2020

Diskusi terkait format

laporan

WhatsApp

Page 84: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

NO HARI/

TANGGAL URAIAN KONSULTASI

MEDIA

KONSULTASI

TTD/PARAF

MENTOR

12. Jum’at/

21 Agustus 2020

Penyampaian progress

kegiatan aktualisasi

WhatsApp

13. Sabtu /

22 Agustus 2020

Diskusi terkait tahap akhir

kegiatan aktualisasi

WhatsApp

14. Sabtu /

29 Agustus 2020

Penyampaian progress

kegiatan aktualisasi

WhatsApp

15. Jumat /

4 September 2020

Diskusi terkait bahan

tayang

WhatsApp

16. Kamis /

10 September 2020

Penyampaian laporan

aktualisasi

WhatsApp

17. Minggu /

13 September 2020

Penyampaian link video

aktualisasi

WhatsApp

18. Rabu / 16

September 2020

Pengiriman final laporan

aktualisasi

WhatsApp

19. Jumat / 18

September 2020

Pengiriman revisi laporan

hasil siding akhir

aktualisasi

Upload system dan

E-mail

Page 85: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

DAFTAR PUSTAKA

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Peraturan Menteri No.40 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja ITK

Permen PU No. 03/PRT/M/2014 tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan,

dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan

Perkotaan

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN

UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

Almusaed, Amjad. (2011). Biophilic and Bioclimatic Architecture Analytical

Therapy for the Next Generation of Passive Sustainable Architecture.

SpringerVerlag London

Angreani Subroto, Mitha, dkk. "Analisa Kesadaran Biophilia pada

Mahasiswa Calon Pengguna Gedung P1 dan P2 Universitas Kristen Petra

Surabaya". https://media.neliti.com/media/publications/76152-ID-analisa-

kesadaran-biophiliapada-mahasis.pdf

Bimo, Walgito. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: C.V Andi.

Fahrurozi, Iqbal. 2019. Perpustakaan Umum Dengan Pendekatan Konsep

Biofilik Di Kabupaten Pekalongan. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Kellert, S. and Elizabeth F. Calabrese. (2015). The Practice of Biophilic

Design

Magdalena, dkk. 2017. Shopping Mall Di Manado. Biophilic Design. Jurnal

Arsitektur Daseng Unsrat Manado

Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan III. 2015 .Lembaga

Administrasi Negara.

Priatman, J. (2012). “Konsep Desain Biophilia” sebagai Dimensi Hijau pada

Arsitektur Empatik. In Seminar Nasional Menuju Arsitektur Berempati (pp.

35–45)

Page 86: RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/... · RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

Pembuatan Desain Jalur Pejalan Kaki dengan Menggunakan Konsep Biophilic di Institut Teknologi Kalimantan

Terrapin Bright Green. (2014). 14 Pattern of Biophilic Design: Improving

Health & Well Being In The Built Environment. Washington, DC:

Authors

https://ceraproduction.com/blog/tren-biofilik-desain-di-tempat-kerja-

modern-dapat-minimkan-stress/ .2019. Cera. 27 Juli 2020

https://forum.nationstates.net/viewtopic.php?t=334390&f=4&view=unrea

d .2015. The Opulent Citizenry's Demesne of Glamour Cordial Islands

Archipelago of Polynesia. 27 juli 2020

https://itk.ac.id/tentang-itk/visi-dan-misi/ . Visi dan Misi ITK. 2016. ITK.

27 Juli 2020

https://www.kemdikbud.go.id/main/tentang-kemdikbud/visi-dan-misi, Visi

Misi Kemendikbud.2015. Kemendikubud. 27 Juli 2020

https://www.sdg2030indonesia.org/ . Sustainable Development Goals .

2017. SDGs Indonesia. 27 Juli 2020

www.biophiliccities.org/singapore . Biophilic Cities. Diakses pada tanggal

7 September 2020.