riyanto.blog.uma.ac.idriyanto.blog.uma.ac.id/.../03/putri-d-masitah-_proposal.docx · web viewalat...

33
KAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT OLEH ETNIS MASYARAKAT DI DUSUN ARAS NAPAL KIRI DAN DUSUN ARAS NAPAL KANAN DESA BUKIT MAS KECAMATAN BESITANG KABUPATEN LANGKAT PROPOSAL PENELITIAN OLEH: PUTRI DWI MASITAH 11.870.0013

Upload: others

Post on 18-Jan-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: riyanto.blog.uma.ac.idriyanto.blog.uma.ac.id/.../03/Putri-D-Masitah-_proposal.docx · Web viewAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan, kamera, alat tulis,

KAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT OLEH ETNIS MASYARAKAT DI DUSUN ARAS NAPAL KIRI DAN DUSUN

ARAS NAPAL KANAN DESA BUKIT MAS KECAMATAN BESITANG KABUPATEN LANGKAT

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH:

PUTRI DWI MASITAH11.870.0013

FAKULTAS BIOLOGI

UNIVERSITAS MEDAN AREA

2014

Page 2: riyanto.blog.uma.ac.idriyanto.blog.uma.ac.id/.../03/Putri-D-Masitah-_proposal.docx · Web viewAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan, kamera, alat tulis,

KAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT OLEH ETNIS MASYARAKAT DI DUSUN ARAS NAPAL KIRI DAN DUSUN

ARAS NAPAL KANAN DESA BUKIT MAS KECAMATAN BESITANG KABUPATEN LANGKAT

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH:

PUTRI DWI MASITAH11.870.0013

Disetujui OlehKomisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

(Drs. Riyanto, M.Sc) (Jamilah Nasution, S.Pd. M.Si)

Page 3: riyanto.blog.uma.ac.idriyanto.blog.uma.ac.id/.../03/Putri-D-Masitah-_proposal.docx · Web viewAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan, kamera, alat tulis,

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang

berjudul “Kajian Etnobotani Tumbuhan Obat Oleh Etnis Masyarakat di Dusun

Aras Napal Kiri dan Dusun Aras Napal Kanan Desa Bukit Mas Kecamatan

Besitang Kabupaten Langkat” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Sains.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

Pemimbing satu Bapak Drs. Riyanto, M.sc, kepada Pembimbing dua Ibu Jamilah

Nasution S.pd, M.si, dan Sekretaris Ibu Ida Fauziah S.si, M.si yang telah

membimbing dan memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah

mendukung penyelesaian proposal ini.

Penulisan proposal penelitian ini masih banyak kesalahan dan kekurangan,

oleh karena itu segala kritik dan saran akan diterima untuk perbaikan. Akhir kata,

semoga proposal ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya, maupun bagi

pembaca pada umumnya.

Medan, Oktober 2014

Penulis

Page 4: riyanto.blog.uma.ac.idriyanto.blog.uma.ac.id/.../03/Putri-D-Masitah-_proposal.docx · Web viewAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan, kamera, alat tulis,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... iDAFTAR ISI ....................................................................................................... iiDAFTAR TABEL ...............................................................................................iii

I. PENDAHULUAN1.1.................................................................................................................La

tar belakang............................................................................................ 11.2.................................................................................................................Pe

rumusan Masalah................................................................................... 21.3.................................................................................................................Tu

juan Penelitian........................................................................................ 21.4.................................................................................................................M

anfaat Penelitian..................................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 42.3. Etnobotani.............................................................................................. 42.5. Obat Tradisional.................................................................................... 52.6. Kelebihan Tanaman Obat dan Obat Tradisional................................... 6 2.6.1. Efek Samping Relatif Kecil......................................................... 6 2.6.2. Efek Kandungan Kimia Pada Bahan Obat Tradisional ............. 8 2.6.2. Lebih Sesuai Untuk Penyakit Metabolik dan Degeneratif.......... 92.7. Kelemahan Obat Tradisional ................................................................10

III. BAHAN DAN METODE ...........................................................................113.1. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................113.2. Deskripsi Area.......................................................................................113.3. Alat dan Bahan......................................................................................113.4. Metode Penelitian..................................................................................113.5. Prosedur Kerja ......................................................................................12 3.5.1. Survey Awal Penelitian...............................................................12 3.5.2. Pelaksanaan Penelitian ...............................................................12 3.5.1.1. Teknik Pengumpulan Data ................................................12

3.5.1.2. Dokumentasi Sampel.........................................................13 3.5.1.3. Pembuatan Herbarium.......................................................14 3.5.1.4. Identifikasi Tumbuhan.......................................................14 3.5.1.5. Analisis Data.....................................................................15

Page 5: riyanto.blog.uma.ac.idriyanto.blog.uma.ac.id/.../03/Putri-D-Masitah-_proposal.docx · Web viewAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan, kamera, alat tulis,

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................16

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah responden yang diwawancarai di Dusun Aras Napal Kiri dan Dusun Aras Napal Kanan ..............................................................13

Page 6: riyanto.blog.uma.ac.idriyanto.blog.uma.ac.id/.../03/Putri-D-Masitah-_proposal.docx · Web viewAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan, kamera, alat tulis,

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Indonesia sebagai Negara maha ragam hayati memiliki banyak potensi

alam dengan iklim tropisnya. Hutan tropis Indonesia memiliki luas terbesar kedua

setelah Brazil dan menyimpan banyak sekali kekayaan flora. Dari spesies tanaman

yang ada, Indonesia memiliki ± 35.000 spesies tanaman, dan sampai saat ini baru

4.000 jenis yang diketahui manfaatnya secara langsung oleh masyarakat dan 25%

saja yang telah dibudidayakan, hal ini tentu relative sedikit mengingat

keanekaragaman hayati Indonesia yang sangat tinggi dan tak ternilai harganya

(Fahreza, 2004).

Pelayanan kesehatan di Indonesia telah berkembang, namun minat

masyarakat dalam memanfaatkan pengobatan tradisional tetap tinggi (Mirza,

2008). Prinsip back to nature yang semakin populer membuat masyarakat beralih

dari mengkonsumsi obat-obatan kimia ke obat-obatan bahan alami untuk

menghindari efek samping yang ditimbulkan oleh obat-obatan berbahan dasar zat

kimia sintetis. Selain itu, pengobatan dari bahan alami lebih murah dan bahan

bakunya lebih mudah didapatkan. Obat atau ramuan dari bahan alami juga relatif

aman dan dapat terhindar dari efek samping yang dapat membahayaan tubuh

(A.N.S, 2012)

Pengobatan tradisional memiliki potensi manfaat yang sangat besar dalam

pembangunan kesehatan masyarakat. Pemanfaatan bahan alam untuk pengobatan

cenderung meningkat. Pada tahun 1999 pemanfaatan bahan alam untuk

Page 7: riyanto.blog.uma.ac.idriyanto.blog.uma.ac.id/.../03/Putri-D-Masitah-_proposal.docx · Web viewAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan, kamera, alat tulis,

pengobatan hanya mencapai 20,5 % dan menurut hasil Survei Sosial Ekonomi

Nasional (Susenas) pada tahun 2001 meningkat menjadi 31,7 % dan 9,8 %.

Pengobatan tradisional dengan menggunakan bahan-bahan dari tumbuhan juga

lebih maju secara internasional. (Kandowangko et al., 2011)

Desa Bukit Mas merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan

Besitang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara (Thoha, 2009). Desa

Bukit Mas yang berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Gunung

Leuser masih asri dan memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi.

Masyarakat yang menetap di Desa Bukit Mas pun beragam, khususnya pada

Dusun Aras Napal Kiri dan Dusun Aras Napal Kanan. Sebagian masyarakat juga

masih memanfaatkan tumbuhan-tumbuhan disekitar tempat tinggalnya untuk

dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Namun, data tentang etnobotani tumbuhan

obat yang digunakan oleh etnis-etnis yang berada di Desa Bukit Mas belum ada.

Melihat kondisi ini maka perlu dilakukannya penelitian tentang Kajian Etnobotani

Tumbuhan Obat di Desa Bukit Mas Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini

adalah jenis tumbuhan obat dan bagaimana pemanfaatannya oleh tiap etnis

masyarakat di Dusun Aras Napal Kiri dan Dusun Aras Napal Kanan Desa Bukit

Mas Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis tumbuhan

obat dan pemanfaatannya oleh tiap etnis masyarakat di Dusun Aras Napal Kanan

dan Dusun Aras Napal Kiri Desa Bukit Mas Kecamatan Besitang Kabupaten

Langkat.

Page 8: riyanto.blog.uma.ac.idriyanto.blog.uma.ac.id/.../03/Putri-D-Masitah-_proposal.docx · Web viewAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan, kamera, alat tulis,

1.4. Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai informasi dan data bagi peneliti,

masyarakat setempat, pihak-pihak yang membutuhkan dan sebagai literatur dalam

penelitian selanjutnya. juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar

melindungi keanekaraganan hayati yang ada disekitarnya.

Page 9: riyanto.blog.uma.ac.idriyanto.blog.uma.ac.id/.../03/Putri-D-Masitah-_proposal.docx · Web viewAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan, kamera, alat tulis,

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Etnobotani

Etnobotani adalah cabang ilmu yang mendalami hubungan antara manusia

dengan tumbuhan disekitarnya (Pratiwi dan Surata, 2013). Etnobotani adalah

penelitian ilmiah murni yang mengunakan pengalaman pengetahuan tradisional

dalam memajukan kualitas hidup, tidak hanya bagi manusia tetapi juga kualitas

lingkungan. Studi tersebut bermanfaat ganda, karena selain bermanfaat bagi

manusia dan lingkungan, dan perlindungan pengetahuan tersebut, melalui

perlindungan jenis-jenis tumbuhan yang digunakan.

Etnobotani dapat digunakan sebagai alat untuk mendokumentasikan

pengetahuan masyarakat atau masyarakat awam yang telah menggunakan

berbagai macam jasa tumbuhan untuk menunjang kehidupannya. Etnobotani

menekankan bagaimana mengungkap keterkaitan budaya masyarakat dengan

sumberdaya tumbuhan di lingkungannya secara langsung ataupun tidak langsung.

Etnobotani yang bertumpu kehidupan manusia dalam pemanfaatan

tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitarnya, dapat meningkatkan daya hidup

manusia. Keunikan Indonesia yang memiliki keanekaragaman biodiversitas

terbesar kedua setelah Brasil memiliki keunggulan komparatif dalam

menumbuhkan ilmu pengetahuan tersebut. Keanekaragaman budaya Indonesia

yang tersebar akan membentuk mosaik kehidupan yang tidak ada duanya di dunia

(Suryadarma, 2008).

Page 10: riyanto.blog.uma.ac.idriyanto.blog.uma.ac.id/.../03/Putri-D-Masitah-_proposal.docx · Web viewAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan, kamera, alat tulis,

2.2. Obat Tradisional

Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman

berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah

kesehatan. Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat berdasar pada

pengalaman dan ketrampilan yang secara turun temurun telah diwariskan dari satu

generasi ke generasi berikutnya (Sari, 2006). Obat tradisional Indonesia atau obat

asli Indonesia yang lebih dikenal dengan nama jamu, umumnya campuran obat

herbal, yaitu obat yang berasal dari tanaman. Bagian tanaman yang digunakan

dapat berupa akar, batang, daun, umbi atau mungkin juga seluruh bagian tanaman

(Dewoto, 2007)

Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 1076/Menkes/SK/VII/2003

tentang penyelanggaraan pengobatan tradisional memutuskan bahwa :

1. Pengobatan tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan dengan cara obat

dan pengobatnya yang mengacu kepada pengalaman, keterampilan turun

temurun, atau pendidikan pelatihan, dan diterapkan sesuai dengan norma yang

berlaku dalam masyarakat.

2. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,

bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran bahan

tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan

berdasarkan pengalaman.

3. Pengobat tradisional adalah orang yang melakukan pengobatan tradisional

(alternatif).

Page 11: riyanto.blog.uma.ac.idriyanto.blog.uma.ac.id/.../03/Putri-D-Masitah-_proposal.docx · Web viewAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan, kamera, alat tulis,

4. Pengobat tradisional asing adalah pengobat tradisional Warga Negara Asing

yang memiliki visa tinggal terbatas atau izin tinggal terbatas atau izin tinggal

tetap untuk maksud bekerja di Wilayah Republik Indonesia.

5. Surat Terdaftar Pengobat Tradisional yang selanjutnya disebut STPT adalah

bukti tertulis yang diberikan kepada pengobat tradisional yang telah

melaksanakan pendaftaran.

6. Surat Izin Pengobat Tradisional (SIPT) adalah bukti tertulis yang diberikan

kepada pengobat tradisional yang metodenya telah dikaji, diteliti, dan diuji

terbukti aman dan bermanfaat bagi kesehatan.

7. Toko Obat Tradisional adalah tempat menyimpan, melayani, dan menjual obat

tradisional.

2.3. Kelebihan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (TO dan OT).

2.3.1. Efek Samping yang relatif kecil

Menurut Katno (2008), Efek samping TO dan OT relatif kecil jika

digunakan secara tepat TO dan OT akan bermanfaat dan aman jika digunakan

dengan mempertimbangkan sekurang-kurangnya enam aspek ketepatan, yaitu

tepat takaran, tepat waktu dan cara penggunaan, tepat pemilihan bahan dan

telaah informasi serta sesuai dengan indikasi penyakit tertentu.

1. Tepat takaran (dosis)

Tanaman obat dan juga obat tradisional tidak ubahnya dengan obat

buatan pabrik dan tidak bisa dikonsumsi sembarangan, tetapi ada takaran atau

dosis yang harus dipatuhi. Misalnya daun seledri ( Apium graveolens ) telah

diteliti dan terbukti mampu menurunkan tekanan darah, tetapi penggunaannya

harus berhati-hati karena pada takaran berlebih dapat menurunkan tekanan

darah secara drastis sehingga penderita menjadi syok.

Page 12: riyanto.blog.uma.ac.idriyanto.blog.uma.ac.id/.../03/Putri-D-Masitah-_proposal.docx · Web viewAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan, kamera, alat tulis,

2. Tepat waktu penggunaan

Ketepatan waktu penggunaan obat tradisional sangat menentukan

tercapai atau tidaknya efek yang diharapkan. Hal ini dilihat dari berbagai

kasus yang pernah terjadi di Indonesia.

3. Tepat cara penggunaan

Secara umum, orang berpendapat bahwa lazimnya penggunaan

tanaman obat secara tradisional adalah dengan cara direbus atau diseduh

dengan air mendidih lalu diminum air seduhannya. Hal ini tidaklah salah,

tetapi juga tidak selalu benar karena ada beberapa pengecualian. Tidak

semua tanaman obat sebagai ramuan obat tradisional penggunaannya

dengan cara direbus.

4. Tepat pemilihan bahan

Tanaman obat terdiri dari beragam spesies yang kadang sulit

dibedakan sehingga banyak penjual simplisia (bahan jamu) yang kurang

memperhatikan hal tersebut dan menyebabkan orang mengkonsumsi obat

yang salah.

5. Tepat telaah informasi

Perkembangan teknologi informasi saat ini mendorong derasnya arus

informasi yang mudah untuk diakses. Namun demikian, tanpa didukung

oleh pengetahuan dasar yang memadai dan telaah atau kajian yang cukup

seringkali mendatangkan hal-hal yang menyesatkan. Ketidaktahuan bisa

menyebabkan obat tradisional menjadi bahan yang membahayakan.

Page 13: riyanto.blog.uma.ac.idriyanto.blog.uma.ac.id/.../03/Putri-D-Masitah-_proposal.docx · Web viewAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan, kamera, alat tulis,

6. Sesuai dengan indikasi penyakit tertentu

Sebagaimana diketahui, masyarakat mempunyai banyak pilihan

untuk menggunakan obat alami. Selain membeli ramuan jadi dari

perusahaan jamu, bakul jamu gendong, atau peenjual jamu racikan dipasar

atau kios-kios jamu, banyak anggota masyarakat yang membuat dan

meracik sendiri jamu yang diminumnya. Pemilihan jenis bahan obat alam

untuk mengobati suatu penyakit harus dilakukan dengan tepat. Rasio antara

keberhasilan terapi dan efek samping yang ditimbulkan harus menjadi

pertimbangan dalam pemilihan ramuan obat tradisional.

2.3.2. Kombinasi efek kandungan kimia dalam bahan obat tradisional.

Dalam Katno (2008), Kombinasi efek kandungan kimia dalam bahan

obat tradisional terdiri dari :

1. Efek komplementer

Dalam suatu tanaman obat tradisional umumnya terdiri dari beberapa

jenis tanaman obat yang memiliki efek saling mendukung satu sama lain

untuk mencapai efektivitas pengobatan. Formulasi dan komposisi ramuan

tersebut dibuat setepat mungkin agar tidak menimbulkan kontradiksi, bahkan

harus dipilih jenis ramuan yang saling menunjang terhadap suatu efek yang

dikehendaki.

2. Efek sinergisme

Yang dimaksud dengan efek sinergisme adalah pada bahan atau

ramuan OT terdapat beberapa senyawa aktif yang memiliki efek sama atau

serupa.

3. Efek kontra indikasi

Page 14: riyanto.blog.uma.ac.idriyanto.blog.uma.ac.id/.../03/Putri-D-Masitah-_proposal.docx · Web viewAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan, kamera, alat tulis,

Efek kontra indikasi merupakan masalah yang merugikan dalam terapi

dengan obat alami. Dalam hal ini peran standarisasi bahan baku dan teknologi

fitofarmasetika akan sangat menentukan.

4. Faktor hambat absorbsi

Contoh dari faktor hambat absorbsi adalah, semua orang paham dan

dapat merasakan bahwa kopi lebih kuat memacu susunan syaraf pusat

dibandingkan teh, padahal kandungan kafein dalam teh lebih besar daripada

kopi. Hal ini karena adanya senyawa tanin pada teh dan tidak terdapat pada

kopi yang menghambat stimulan susunan syaraf pusat. Tanin menghambat

absorpsi di usus sehingga mengurangi eefekstimulan susunan syaraf pusat.

5. Peningkatan ketersediaan hayati

Kukurmin yang terkandung dalam rimpang curcuma memiliki

ketersediaan hayati yanng jelek dalam darah. Dengan penambahan alkaloid

piperin, ketersediaan hayatinya meningkat sehingga efek farmakologinya juga

meeningkat. Hal ini disebabkan karena hambatan enzim glutation sistein

transferase.

2.3.3. Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit metabolik dan

degeneratif

Beberapa contoh yang termasuk penyakit metabolik yaitu penyakit

yang diakibatkan gangguan metabolisme tubuh karena pola makan yang tidak

terkendali diantaranya diabetes, hiperlipidemia, obesitas, asam urat, batu

ginjal, hepatitis, hipertensi, dan lain-lain. Sedangkan penyakit-penyakit

degenaratif adalah penyakit akibat proses penuaan seperti reumatik, asma,

usler, wasir, dan pikun. Untuk menanggulangi penyakit-penyakit tersebut

Page 15: riyanto.blog.uma.ac.idriyanto.blog.uma.ac.id/.../03/Putri-D-Masitah-_proposal.docx · Web viewAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan, kamera, alat tulis,

diperlukan pemakaian obat dalam waktu lama sehingga digunakan obat obat

alam yang efek sampingnya relatif kecil sehingga dianggap lebih aman.

2.4. Kelemahan Obat Tradisional

Disamping berbagai kelebihan, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa tanaman

obat dan obat tradisional juga memiliki bebeerapa kelemahan yang merupakan

kendala dalam pengembangan obat tradisional, termasuk dalam upaya agar bisa

diterima dalam pelayanan kesehatan formal. Adapun beberapa kelemahan tersebut

antara lain efek farmakologisnya lemah, bahan baku beelum terstandar dan

bersifat higroskopis serta volumines, belum dilakukan uji klinik dan mudah

tercemar berbagai jenis mikroorganisme (Katno, 2008)

Page 16: riyanto.blog.uma.ac.idriyanto.blog.uma.ac.id/.../03/Putri-D-Masitah-_proposal.docx · Web viewAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan, kamera, alat tulis,

BAB III

BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Aras Napal Kanan dan Dusun Aras

Napal Kiri Desa Bukit Mas Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat. Identifikasi

tumbuhan dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas Medan Area, Medan.

Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan pada bulan Januari 2014.

3.2. Deskripsi Area

Secara administratis, Aras Napal terletak di Desa Bukit Mas Kecamatan

Besitang Kabupaten Langkat. Aras Napal memiliki ekosistem hutan hujan tropis

dataran rendah, berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Leuser dan

Sungai Besitang. Masyarakat Aras Napal Kiri mayoritas beretnis Jawa sumatera,

juga terdapat masyarakat beretnis Batak Tapanuli, Batak Karo, Aceh gayo. Pada

Dusun Aras Napal Mayoritas masyarakat beretnis Batak Tapanuli.

3.3. Alat dan bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan,

kamera, alat tulis, label gantung, isolasi, penggaris, kantong plastik bening,

gunting, pisau, kertas koran dan alat herbarium.

Page 17: riyanto.blog.uma.ac.idriyanto.blog.uma.ac.id/.../03/Putri-D-Masitah-_proposal.docx · Web viewAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan, kamera, alat tulis,

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen atau laporan,

literatur, buku kunci determinasi flora oleh steenis et al. (2003), tumbuhan objek

untuk herbarium dan alkohol 70%.

3.4. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif

dengan metode survey dan tehnik wawancara semi terstruktur (Rozak, 2011).

Pemilihan responden dilakukan dengan metode purposive sampling dengan dipilih

10 orang perwakilan pada tiap etnis di dusun aras napal kiri dan dusun aras napal

kanan.

3.5. Prosedur Kerja

3.5.1. Survey Awal Penelitian

Survey awal dilakukan untuk melihat lokasi penelitian dan untuk

mengetahui informasi awal masyarakat tentang pemanfaatan tanaman obat di

Dusun Aras Napal Kiri dan Dusun Aras Napal Kanan Desa Bukit Mas

Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat.

3.5.2. Pelaksanaan Penelitian

3.5.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara semi terstruktur

dengan berpedoman pada daftar pertanyaan. Isi daftar pertanyaan pada

kuisioner meliputi nama responden, usia, pekerjaan, nama lokal tumbuhan

yang digunakan, bagian yang digunakan, manfaat, dan cara pemanfaatannya

(Novri at.al, 2011). Cara pemilihan responden dengan menanyakan kepada

kepala dusun tentang masyarakat yang sering menggunakan tanaman obat

tradisional. Apabila dalam tiap etnis terdapat lebih dari 10 orang yang

menggunakan tanaman obat tradisional maka jumlah responden yang

Page 18: riyanto.blog.uma.ac.idriyanto.blog.uma.ac.id/.../03/Putri-D-Masitah-_proposal.docx · Web viewAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan, kamera, alat tulis,

digunakan tetap 10 orang, namun apabila jumlah responden yang

menggunakan tanaman obat tradisional kurang dari 10 orang maka semua

diambil sebagai responden (Hamzari, 2008)

Tabel 1. Jumlah responden yang diwawancarai di Dusun Aras Napal Kiri dan

Dusun Aras Napal Kanan

No Responden Kelas Umur Jumlah Responden (orang)

1

2

3

4

Etnis Jawa

Etnis Karo

Etnis Aceh gayo

Etnis Batak Tapanuli

Dewasa

Dewasa

Dewasa

Dewasa

10

10

10

10

Jumlah 40

3.5.2.1. Dokumentasi Sampel

Sampel yang didapat kemudian difoto perawakan tumbuhan ketika

masih tertanam, bagian tumbuhan yang digunakan sebagai tanaman obat,

dan bagian utuh tanaman dari akar sampai ujung daun jika memungkinkan.

3.5.2.2. Pembuatan Herbarium

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pembuatan herbarium dalam

penelitian ini adalah bagian tumbuhan diambil pada bagian ranting atau

bagian utuh tanaman lengkap dengan daun, jika ada bunga dan buahnya juga

diambil. Contoh herbarium dipotong dengan ukuran lebih kurang 40cm

kemudian dimasukkan kedalam kertas koran dengan memberikan label

Page 19: riyanto.blog.uma.ac.idriyanto.blog.uma.ac.id/.../03/Putri-D-Masitah-_proposal.docx · Web viewAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan, kamera, alat tulis,

gantung berukuran 3cm x 5cm yang berisi keterangan tentang nomor

spesies, nama lokal spesies dan lokasi pengumpulan spesies. Selanjutnya,

contoh herbarium yang dibungkus kertas koran dimasukkan kedalam

kantong plastik bening berukuran 5kg dan disemprot dengan alkohol 70%,

kemudian kantong plastik ditutup dengan selotip. Herbarium disusun diatas

alat pengepres yang terbuat dari kayu dan diikat dengan tali rafia.

Herbarium selanjutnya dijemur dibawah sinar matahari selama kurang lebih

48 jam.setelah kering, herbarium dilepaskan dari plastik dan kertas koran

untuk diidentifikasi.

3.5.2.3. Identifikasi Tumbuhan

Herbarium yang sudah kering, lengkap dengan keterangan-

keterangan pada label gantung diidentifikasi di Laboratorium Biologi

Universitas Medan Area. Identifikasi dilakukan dengan melakukan cek

silang dengan berbagai buku atau literatur, meliputi nama lokal tumbuhan,

nama ilmiah, habitus, kegunaan, dan bagian yang digunakan. Literatur yang

digunakan dalam mengidentifikasi sampel antara lain Steenis at. al (2003),

Thomas A.N.S (2008), Setiawan Dalimartha (2008), dan www.iptek.net.id.

3.5.2.4. Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian ditabulasi dan dianalisis secara

deskriptif yang dilakukan dalam dua bentuk pendekatan yaitu pendekatan

antropologi medikal dan pendekatan etnobotani medikal.

Page 20: riyanto.blog.uma.ac.idriyanto.blog.uma.ac.id/.../03/Putri-D-Masitah-_proposal.docx · Web viewAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan, kamera, alat tulis,

3.6. Bagan Alur Penelitian

Studi Area

Kabupaten Langkat

Kecamatan Besitang

Desa Bukit Mas

Dusun Aras Napal Kanan

Dusun Aras Napal Kiri

Survei Etnobotani

Wawancara

Jenis Tumbuhan Obat

Bagian yang digunakan

manfaat

Pengumpulan spesimen tanaman obat

Dokumentasi

Pembuatan Herbarium

Identifikasi

Analisis secara deskriptif

Antropologi Medikal

Tabulasidata

Nama lokal

Nama latin

Family

Manfaat

Bagian yang digunakan

Page 21: riyanto.blog.uma.ac.idriyanto.blog.uma.ac.id/.../03/Putri-D-Masitah-_proposal.docx · Web viewAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan, kamera, alat tulis,

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Aras Napal : Menjelajahi Keindahan Bentang Alam Ekosistem Leuser Terrestrial Plant Ecology. Diakses dari www. travelesia .co/2014/09/ aras - napal .html.

A.N.S, Thomas. 2012. Tanaman Obat Tradisional.Penerbit Kanisius.Yogyakarta..

Dewoto, Hedi R. 2007. Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka.Majalah Kedokteran Indonesia, Volume 57, nomor 7.

Fahreza, Irsyad. 2004. Meseum Etnobotani Indonesia di Bogor.Fakultas Tehnik Universitas Diponegoro.Semarang.

Hamzari. 2008. Ientifikasi Tanaman Obat-obatan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Sekitar Hutan Tabo-tabo.Jurnal Ilmiah staf dosen Manajemen Hutan Universitas Tadulako.

Kandowangko, Novri, Solang, Margaretha, dan Ahmad, Jusna. 2011. Kajian Etnobotani Tanaman Obat Oleh Masyarakat Kabupaten Bonebolango Provinsi Gorontalo. Laporan penelitian pengembangan program studi Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo.

Katno. 2008. Tingkat Manfaat, Keamanan, dan Efektifitas Tanaman Obat dan Obat Tradisional. Diterbitkan oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan. Jawa Tengah.

Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1076/MENKES/SK/VII/2003 tentang penyelenggaraan pengobatan tradisional.

Mirza, Zailani. 2010. Inventarisasi Pemanfaatan Tumbuhan Obat Secara Tradisional Oleh Suku Osing Banyuwangi.Skripsi.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.

Analisis secara deskriptif

Page 22: riyanto.blog.uma.ac.idriyanto.blog.uma.ac.id/.../03/Putri-D-Masitah-_proposal.docx · Web viewAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan, kamera, alat tulis,

Pratiwi, Farah Meita dan Sutara, Pande Ketut. 2013. Etnobotani Kelapa (Cocos nucifera L.) di Wilayah Denpasar. Jurnal Simbiosis Universitas Udayana. Bali.

Rozak, Abdur. 2011. Studi Etnobotani Tumbuhan yang Berpotensi Sebagai Obat Penyakit Dalam di Kecamatan Guluk-guluk Kabupaten Sumenep Madura. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Sari, Lusia Oktora Ruma Kumala. 2006. Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan Pertimbangan Manfaat dan Keamanannya. Artikel Majalah Ilmu Kefarmasian Volume III Nomor 1, 01-07

Suryadharma, IGP. 2008. Etnobotani. Diktat Kuliah Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta

Thoha, A. S. 2009. Kondisi Umum Aras Napaldan Pulau Sembilan. Lokasi Umum Praktik. Diakses dari http://ptigah.wordpress.com/2009/06/02/kondisi- umum-aras-napal-dan-pulau-sembilan/.