makalah hiperemesis gravidarium (2)

20
HIPEREMESIS GRAVIDARIUM (HEG) DISUSUN OLEH : EVIYANTI HARYANTI HZ NURMALIA SRI MURYATI AKADEMI KEBIDANAN KELUARGA BUNDA JAMBI

Upload: yfuns354

Post on 12-Jul-2016

27 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

tes tes aja

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Hiperemesis Gravidarium (2)

HIPEREMESIS GRAVIDARIUM (HEG)

DISUSUN OLEH :EVIYANTI

HARYANTI HZNURMALIA

SRI MURYATI

AKADEMI KEBIDANAN KELUARGA BUNDA JAMBI

TAHUN AJARAN 2010-011

Page 2: Makalah Hiperemesis Gravidarium (2)

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga makalah yang

berjudul “ Hiperemesis Gravida rium (HEG) ” ini dapat terselesaikan tepat pada

waktunya.

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, itu

dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun berkat bantuan dan

dorongan serta bimbingan dari Ibu dosen, serta berbagai bantuan dari berbagai

pihak, akhirnya pembuatan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis berharap dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat khususnya

bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca umumnya serta semoga dapat menjadi

bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa

yang akan datang.

Jambi, 2011Penulis

ii

Page 3: Makalah Hiperemesis Gravidarium (2)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................

....................................................................................................................................

i

Daftar Isi....................................................................................................................

....................................................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................

....................................................................................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................

...........................................................................................................................

1

B. Tujuan Penulisan..........................................................................................

...........................................................................................................................

1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................

....................................................................................................................................

3

A. Definisi.........................................................................................................

...........................................................................................................................

3

B. Etiologi.........................................................................................................

...........................................................................................................................

3

C. Patafisiologi..................................................................................................

...........................................................................................................................

4

D. Gejala dan Tanda.........................................................................................

...........................................................................................................................

5

iii

Page 4: Makalah Hiperemesis Gravidarium (2)

E. Diagnosis .....................................................................................................

...........................................................................................................................

6

F Pencegahan....................................................................................................

...........................................................................................................................

7

G. Penatalaksanaan...........................................................................................

...........................................................................................................................

7

BAB III PENUTUP...................................................................................................

....................................................................................................................................

10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

....................................................................................................................................

11

iv

Page 5: Makalah Hiperemesis Gravidarium (2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang

wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya

terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari.

Gejala – gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid

terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah

terjadi pada 60 – 80% primi gravida dan 40 – 60% multi gravida. Satu

diantara seribu kehamilan, gejala – gejala ini menjadi lebih berat

Perasaan mual ini desebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon

estrogen dan HCG (Human Chorionic Gonadrotropin) dalam serum.

Pengaruh Fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena

sistem saraf pusat atau pengosongan lambung lambung yang berkurang.

Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun

demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4

bulan. Pekerjaan sehari – hari menjadi terganggu dan keadaan umum

menjadi buruk. Keadaan inilah yang disebut hiperemesis gravidarum.

Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringannya

penyakit. (Prawirohardjo, 2002)

Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai

pada kehamilan muda dan dikemukakan oleh 50 – 70% wanita hamil dalam

16 minggu pertama. Kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama

mengalami mual- mual dan 44% mengalami muntah – muntah. Wanita

hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat

badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul

asetonuri, keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum dan memerlukan

perawatan di rumah sakit. Perbandingan insidensi hiperemesis gravidarum

4 : 1000 kehamilan. (Sastrawinata, 2004)

1

Page 6: Makalah Hiperemesis Gravidarium (2)

Diduga 50% sampai 80% ibu hamil mengalami mual dan muntah dan

kira – kira 5% dari ibu hamil membutuhkan penanganan untuk penggantian

cairan dan koreksi ketidakseimbangan elektrolit. Mual dan muntah khas

kehamilan terjadi selama trimester pertama dan paling mudah disebabkan

oleh peningkatan jumlah HCG. Mual juga dihubungkan dengan perubahan

dalam indra penciuman dan perasaan pada awal kehamilan. (Walsh, 2007)

Hiperemesis gravidarum didefinisikan sebagai vomitus yang

berlebihan atau tidak terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan

dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atu defisiensi nutrisi, dan

kehilangan berat badan. Insiden kondisi ini sekitar 3,5 per 1000 kelahiran.

Walaupun kebanyakan kasus hilang dan hilang seiring perjalanan waktu,

satu dari setiap 1000 wanita hamil akanmenjalani rawat inap. Hiperemesis

gravidarum umumnya hilang dengan sendirinya (self-limiting), tetapi

penyembuhan berjalan lambat dan relaps sering umum terjadi. Kondisi

sering terjadi diantara wanita primigravida dan cenderung terjadi lagi pada

kehamilan berikutnya. (Lowdermilk, 2004)

B. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi hiperemesis gravidarum

2. Untuk mengetahui etiologi hiperemesis gravidarum

3. Untuk mengetahui patofisiologi hiperemesis gravidarum

4. Untuk mengetahui gejala dan tanda hiperemesis gravidarum

5. Untuk mengetahui diagnosis hiperemesis gravidarum

6. Untuk mengetahui pencegahan hiperemesis gravidarum

7. Untuk mengetahui penatalaksanaan hiperemesis gravidarum

2

Page 7: Makalah Hiperemesis Gravidarium (2)

BAB II

PEMBAHASANA. Definisi

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga

pekerjaan sehari – hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. (Arif,

1999)

Hiperemesis gravidarum adalah mual – muntah berlebihan sehingga

menimbulkan gangguan aktivitas sehari – hari dan bahkan membahayakan

hidupnya. (Manuaba, 2001)

Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum

hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis

berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut hiperemesis

gravidarum. (Sastrawinata, 2004)

Hiperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau tidak

terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi,

ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat

badan. (Lowdermilk, 2004)

Hiperemesis gravidarum adalah suatu keadaan (biasanya pada hamil

muda) dimana penderita mengalami mual- muntah yang berlebihan,

sedemikian rupa sehingga mengganggu aktivitas dan kesehatan penderita

secara keseluruhan. (Achadiat, 2004)

B. Etiologi

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada

bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak

ditemukan kelainan biokimia. Perubahan – perubahan anatomik pada otak,

jantung, hati dan susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta

zat – zat lain akibat inanisi. Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain

yang telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut :

1. faktor predisposisi :

a. Primigravida

3

Page 8: Makalah Hiperemesis Gravidarium (2)

b. Overdistensi rahim : hidramnion, kehamilan ganda, estrogen dan

HCG tinggi, mola hidatidosa

2. Faktor organik :

a. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal

b. Perubahan metabolik akibat hamil

c. resistensi yang menurun dari pihak ibu.

d. Alergi

3. faktor psikologis :

a. Rumah tangga yang retak

b. Hamil yang tidak diinginkan

c. takut terhadap kehamilan dan persalinan

d. takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu

e. Kehilangan pekerjaan

C. Patofisiologi

Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada

hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan

tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.

1. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat

dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi

lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya

asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.

2. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah

menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma

berkurang. Natrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun.

Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran

darah ke jaringan berkurang

3. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya

ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih

banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit

dipatahkan

4

Page 9: Makalah Hiperemesis Gravidarium (2)

4. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat

terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma

Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal.

D. Gejala dan Tanda

Batas jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan dengan

hiperemesis gravidarum tidak ada, tetapi bila keadaan umum penderita

terpengaruh, sebaiknya ini dianggap sebagai hiperemesis gravidarum.

Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi :

1. Tingkatan I

a. Muntah terus menerus sehingga menimbulkan :

1) Dehidrasi : turgor kulit turun

2) Nafsu makan berkurang

3) Berat badan turun

4) Mata cekung dan lidah kering

b. Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkat dan terjadi

regurgitasi ke esophagus

c. Nadi meningkat dan tekanan darah turun

d. Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit

e. Tampak lemah dan lemas

2. Tingkatan II

a. Dehidrasi semakin meningkat akibatnya :

1) Turgor kulit makin turun

2) Lidah kering dan kotor

3) Mata tampak cekung dan sedikit ikteris

b. Kardiovaskuler

1) Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit

2) Nadi kecil karena volume darah turun

3) Suhu badan meningkat

4) Tekanan darah turun

c. Liver

1) Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan ikterus

5

Page 10: Makalah Hiperemesis Gravidarium (2)

d. Ginjal

Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang yang

menyebabkan :

1) Oliguria

2) Anuria

3) Terdapat timbunan benda keton aseton

Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan

e. Kadang – kadang muntah bercampur darah akibat ruptur

esofagus dan pecahnya mukosa lambung pada sindrom mallory

weiss.

3. Tingkatan III

a. Keadaan umum lebih parah

b. Muntah berhenti

c. Sindrom mallory weiss

d. Keadaan kesadran makin menurun hingga mencapai somnollen

atau koma

e. Terdapat ensefalopati werniche :

1) Nistagmus

2) Diplopia

3) Gangguan mental

f. Kardiovaskuler

1) Nadi kecil, tekanan darh menurun, dan temperatur meningkat

g. Gastrointestinal

1) Ikterus semakin berat

2) Terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau

yang makin tajam

h. Ginjal

1) Oliguria semakin parah dan menjadi anuria

E. Diagnosis

Diagnosis hiperemesis gravidarum biasanya tidak sukar. Harus

ditentukan adanya kehamilan muda dan muntah terus menerus, sehingga

mempengaruhi keadaan umum. Namun demikian harus dipikirkan

6

Page 11: Makalah Hiperemesis Gravidarium (2)

kehamilan muda dengan penyakit pielonefritis, hepatitis, ulkus ventrikuli

dan tumor serebri yang dapat pula memberikan gejala muntah.

Hiperemesis gravidarum yang terus menerus dapat menyebabkan

kekurangan makanan yang dapat mempengaruhi perkembangan janin,

sehingga pengobatan perlu segera diberikan.

F. Pencegahan

Prinsip pencegahan adalah mengobati emesis agar tidak terjadi

hiperemesis gravidarum dengan cara :

1. Memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai

suatu proses yang fisiologik

2. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang – kadang muntah

merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan

hilang setelah kehamilan 4 bulan.

3. Menganjurkan mengubah makan sehari – hari dengan makanan dalam

jumlah kecil tapi sering

4. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari

tempat tidur, erlebih dahulu makan roti kering atau biskuit dengan

dengan teh hangat.

5. makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan

6. Makanan seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat

dingin

7. Defekasi teratur

8. Menghindari kekurangan karbohidrat merupakan faktor penting,

dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula.

G. Penatalaksanaan

Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak mengurang maka

diperlukan :

1. Obat – obatan

a. Sedativa : Phenobarbital

b. Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B – kompleks

7

Page 12: Makalah Hiperemesis Gravidarium (2)

c. Anti histamin : Dramamin, avomin

d. Anti emetik (pada keadan lebih berat) : Disiklomin hidrokhloride

atau khlorpromasin

Penanganan hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu dikelola di

rumah sakit.

2. Isolasi

a. Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah

dan peredaran udara yang baik.

b. Catat cairan yang keluar masuk.

c. Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar

penderita, sampai muntah berhenti dan penderita mau makan.

d. Tidak diberikan makanan/minuman dan selama 24 jam.

Kadang – kadang dengan isolasi saja gejala – gejala akan

berkurang atau hilang tanpa pengobatan.

3. Terapi psikologik

a. Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat

disembuhkan

b. Hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan

c. Kurangi pekerjaan sera menghilangkan masalah dan konflik

4. Cairan parenteral

a. Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan

glukose 5% dalam cairan fisiologis (2 – 3 liter/hari)

b. Dapat ditambah kalium, dan vitamin(vitamin B kompleks,

Vitamin C)

c. Bila kekurangan protein dapat diberikan asam amino secara

intravena

d. Bila dalam 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum

membaik dapat diberikan minuman dan lambat laun makanan

yang tidak cair

Dengan penanganan diatas, pada umumnya gejala – gejala akan

berkurang dan keadaan akan bertambah baik

8

Page 13: Makalah Hiperemesis Gravidarium (2)

5. Menghentikan kehamilan

Bila pegobatan tidak berhasil, bahkan gejala semakin berat hingga

timbul ikterus, delirium, koma, takikardia, anuria, dan perdarahan

retina, pertimbangan abortus terapeutik

9

Page 14: Makalah Hiperemesis Gravidarium (2)

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga

pekerjaan sehari – hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. (Arif,

1999)

Hiperemesis gravidarum adalah mual – muntah berlebihan sehingga

menimbulkan gangguan aktivitas sehari – hari dan bahkan membahayakan

hidupnya

Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum

hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis

berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut hiperemesis

gravidarum. (Sastrawinata, 2004)

Hiperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau tidak

terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi,

ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat

badan. (Lowdermilk, 2004)

Hiperemesis gravidarum adalah suatu keadaan (biasanya pada hamil

muda) dimana penderita mengalami mual- muntah yang berlebihan,

sedemikian rupa sehingga mengganggu aktivitas dan kesehatan penderita

secara keseluruhan. (Achadiat, 2004)

10

Page 15: Makalah Hiperemesis Gravidarium (2)

DAFTAR PUSTAKA

http://ilmu-asuhan-kebidanan.blogspot.com/2009/07/hiperemesis-

gravidarum.html

http://www.akperppni.ac.id/keperawatan-maternitas/hiperemesis-gravidarum

11