lbm 2 blok 13

11
Susanti arisonya 112100169 Step 1 Prognosa: gambaran dari suatu intraoral untuk menentukan suatu diagnose, gambaran yang sebelum perawatan dan sesudah perawatan Atap pulpa: bentuk kecil dari bentuk oklusal permukaan gigi, oklusal mengikuti tanduk pulpa. Bagian yang memisahkan pulpa dan dentin. Padat, Eksisi: pengambilan suatu jaringan yang nekrotik dan sedikit jaringan yang sehat. Step 2 Pulpa 1. Pulpa Anatomi dan fungsi pulpa? 2. Patofisiologi dari gigi 23,26?dan kenapa bisa terjadi? 3. Mekanisme terjadinya nyeri gigi? 4. Diagnose dari masing-masing gigi? 5. Kenapa gigi terasa cekot-cekot saat tidak ada aktivitas dan saat berbaring? 6. Mengapa gigi 17 saat diekskavasi terjadi perdarahan? 7. Gigi 26 sampai pulpa teteapi pasien tidak mengeluh sakit, kenapa? 8. Rencana perawatan yang tepat kasus di skenario? 9. Mengapa sakit tidak berkurang tetapi sudah minum obat antinyeri, mengapa? 10. Pada gigi 23 mengapa kavitas sering sakit saat terselip makanan dan hilang saat makanan hilang? 11. Apakah yang menyebabakan gigi 17 saat disondasi terjadi (++)? Step 3 1. Pulpa Anatomi dan fungsi pulpa? PULPA:

Upload: suzhanthy-arisonya

Post on 09-Feb-2016

71 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

Page 1: lbm 2 blok 13

Susanti arisonya112100169

Step 1

Prognosa: gambaran dari suatu intraoral untuk menentukan suatu diagnose, gambaran yang sebelum perawatan dan sesudah perawatan

Atap pulpa: bentuk kecil dari bentuk oklusal permukaan gigi, oklusal mengikuti tanduk pulpa. Bagian yang memisahkan pulpa dan dentin. Padat,

Eksisi: pengambilan suatu jaringan yang nekrotik dan sedikit jaringan yang sehat.

Step 2

Pulpa

1. Pulpa Anatomi dan fungsi pulpa?2. Patofisiologi dari gigi 23,26?dan kenapa bisa terjadi?3. Mekanisme terjadinya nyeri gigi?4. Diagnose dari masing-masing gigi?5. Kenapa gigi terasa cekot-cekot saat tidak ada aktivitas dan saat berbaring?6. Mengapa gigi 17 saat diekskavasi terjadi perdarahan?7. Gigi 26 sampai pulpa teteapi pasien tidak mengeluh sakit, kenapa?8. Rencana perawatan yang tepat kasus di skenario?9. Mengapa sakit tidak berkurang tetapi sudah minum obat antinyeri, mengapa?10. Pada gigi 23 mengapa kavitas sering sakit saat terselip makanan dan hilang saat makanan

hilang?11. Apakah yang menyebabakan gigi 17 saat disondasi terjadi (++)?

Step 3

1. Pulpa Anatomi dan fungsi pulpa?

PULPA:

organ khusus tdr dr jar ikat yg kaya vaskuler, terletak didlm rongga pulpa yg dikelilingi oleh jar dentin dan mempunyai fungsi formatif, protektif dan nutritif

Struktur organisasi pulpa:

Karakteristik jar pulpa terletak didaerah perifernya. Setelah dentin dan predentin, berturut2 tdp:

- Lapisan odontoblast: mrpk lapisan terluar yg mengelilingi jar pulpa, terdiri atas sel-sel odontoblast utk pembentukan dentin. Berupa lapisan tunggal dg badan sel di dlm jar pulpa dan prosesus odontoblast memanjang masuk ke dlm tubuli dentinalis.

- Lapisan Cell free zone atau zone of Weil: tdp unmyelinated nerve fiber, kapiler2 darah dan pros. Fibroblast

Page 2: lbm 2 blok 13

Susanti arisonya112100169

- Lapisan Cell rich zone : berisi sel2 fibroblast, undifferentiated mesenchymal cell, defense cell (makrofag & limfosit), kapiler darah dan serabut saraf

- Pulp core=pulp proper= pulpa sebenarnya: berisi fibroblas,pemb darah yg lbh besar, syaraf, undifferentiated mesenchymal dan defense cell. Serabut2 kolagen pulpa lebih banyak tdp pd sal akar dibandingkan pada pulpa koronal.

- Jar pulpa memp fungsi: * formatif

* reparatif

* sensoris

* nutritive

Definisi:

Pulpitis adalah suatu kondisi di mana pulp (saraf) gigi menjadi meradang, menyebabkan rasa nyeri dan tekanan di gigi. Ada berbagai tingkat pulpitis, dari ringan sampai parah.

Ketika pulp menjadi meradang, tekanan di ruang pulp mempengaruhi saraf dan jaringan ikat di gigi. Extreme pulpitis kasus dapat menyebabkan fenomena yang disebut disebut sakit, menyebabkan rasa sakit dari pulpitis yang akan terdeteksi di daerah-daerah yang tidak terkait pada wajah dan mulut, akhirnya membuat sulit bagi pasien dan dokter gigi untuk menentukan gigi yang tepat menyebabkan sakit.

Penyebab pulpitis

Pulpitis dapat disebabkan oleh berikut ini, meskipun menyebabkan tidak terbatas pada:

Lubang gigi yang telah menembus melalui enamel dan dentin lapisan gigi Trauma ke gigi yang disebabkan oleh kekuatan dari penggilingan , mencengkeram, dan / atau

cedera pada gigi Thermal iritasi dari berbagai prosedur gigi preformed pada gigi tertentu Restorasi bahwa mengganti bagian besar struktur gigi alam infeksi bakteri yang menyerang ruang pulp I Infeksi dari abses gigi

Jenis pulpitis

Ada dua jenis pulpitis:

1. Reversible Pulpitis - Pulpitis reversibel - Tergantung dari penyebab peradangan dan tingkat paparan pulp, pulpitis dapat dibatalkan pada saat penyebab pulpitis telah dihapus dan gigi

Page 3: lbm 2 blok 13

Susanti arisonya112100169

diperbaiki. obat tertentu dapat digunakan selama restoratif prosedur dalam upaya untuk mempertahankan gigi vital (hidup).

2. Pulpitis ireversibel - Penyebab pulpitis telah menyebabkan kerusakan ireversibel ke saraf, sehingga mengakibatkan kebutuhan terapi saluran akar (RCT). Ketika selesai, RCT akan mengembalikan fungsi normal gigi dan meredakan nyeri dari peradangan saraf.

Pada pulpitis reversible, inflamasi biasanya terlokalisir pada daerah di bawah tubulus dentin yang terpapar iritan. Apabila iritan dihilangkan, maka proses inflamasi reaktif ini pun akan hilang. Pada pulpitis reversible, belum terjadi penetrasi bakteri ke dalam jaringan pulpa.

Pada pulpitis irreversible pulpa telah mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi. Sudah ada keterlibatan dari bakteri yang berpenetrasi ke dalam pulpa. Infeksi dari bakteri ini akan berkembang menjadi mikroabses yang akan berlanjut menjadi nekrosis.

Pada proses inflamasi ini, terjadi vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas vaskular pembuluh darah. Cairan yang keluar dari pembuluh darah akan berakumulasi di daerah interstitial pulpa. Namun, karena pulpa hampir seluruhnya dikelilingi oleh jaringan keras maka tekanan di dalam ruang pulpa akan meningkat. Peningkatan tekanan ini akan menyebabkan gangguan pada proses mikrosirkulasi lokal. Ketika tekanan tersebut lebih besar dari pada tekanan venous, maka vein akan kolaps. Darah pun akan mengalir dari daerah bertekanan tinggi ini ke daerah yang bertekanan rendah.

DEFINISIPulpitis adalah peradangan pada pulpa gigi yang menimbulkan rasa nyeri. Pulpa adalah bagian gigi paling dalam, yang mengandung saraf dan pembuluh darah.

PENYEBABPenyebab pulpitis yang paling sering ditemukan adalah

pembusukan gigi, penyebab kedua adalah cedera.

Pulpa terbungkus dalam dinding yang keras sehingga tidak memiliki ruang yang cukup untuk membengkak ketika terjadi peradangan. Yang terjadi hanyalah peningkatan tekanan di dalam gigi.

Peradangan yang ringan, jika berhasil diatasi, tidak akan menimbulkan kerusakan gigi yang permanen. Peradangan yang berat bisa mematikan pulpa. Meningkatnya tekanan di dalam gigi bisa mendorong pulpa melalui ujung akar, sehingga bisa melukai tulang rahang dan jaringan di sekitarnya.

GEJALAPulpitis menyebabkan sakit gigi yang luar biasa.

DIAGNOSADiagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Page 4: lbm 2 blok 13

Susanti arisonya112100169

Untuk menentukan apakah pulpa masih bisa diselamatkan, bisa dilakukan beberapa pengujian: • Diberikan rangsangan dingin. Jika setelah rangsangan dihentikan nyerinya hilang, berarti pulpa masih sehat. Pulpa bisa dipertahankan dengan cara mencabut bagian gigi yang membusuk dan menambalnya. Jika nyeri tetap ada meskipun rangsangan dingin telah dihilangkan atau jika nyeri timbul secara spontan, maka pulpa tidak dapat dipertahankan. • Penguji pulpa elektrik. Alat ini digunakan untuk menunjukkan apakah pulpa masih hidup, bukan untuk menentukan apakah pulpa masih sehat. Jika penderita merasakan aliran listrik pada giginya, berari pulpa masih hidup. • Menepuk gigi dengan sebuah alat. Jika dengan pengetukan gigi timbul nyeri, berarti peradangan telah menyebar ke jaringan dan tulang di sekitarnya. • Rontgen gigi. Dilakukan untuk memperkuat adanya pembusukan gigi dan menunjukkan apakah penyebaran peradangan telah menyebabkan pengeroposan tulang di sekitar akar gigi.

PENGOBATANPeradangan mereda jika penyebabnya diobati. Jika pulpitis diketahui pada stadium dini, maka penambalan sementara yang mengandung obat penenang saraf bisa menghilangkan nyeri. Tambalan ini bisa dibiarkan sampai 6-8 minggu dan kemudian diganti dengan tambalan permanen.

Jika terjadi kerusakan pulpa yang luas dan tidak dapat diperbaiki, satu-satunya cara untuk menghilangkan nyeri adalah dengan mencabut pulpa, baik melalui pengobatan saluran akar maupun dengan pencabutan gigKaries gigi (kavitasi) adalah daerah yang membusuk di dalam gigi yang terjadi akibat suatu proses yang secara bertahap melarutkan email (permukaan gigi sebelah luar yang keras) dan terus berkembang ke bagian dalam gigi. Jika tidak diobati oleh seorang dokter gigi, karies akan terus tumbuh dan pada akhirnya menyebabkan gigi tanggal.

1. PULPITIS AWAL inflamasi pulpa ringan-sedang sifat reversibel à hiperemi pulpa à reversible pulpitis à makan-

minum terasa sakit sekejap, keluhan tak spontan à pulpa capping 2. PULPITIS AKUT inflamasi pulpa persisten dan simtomatik atau asimtomatik à sakit tajam ada stimulai

fisik/perubahan dingin irreversible pulpitis 3. PULPITIS KRONIS – HIPERPLASTIKA inflamasi-infeksi pulpa produktif à pulpa anak dan orang muda à sakit waktu makan à pulpa

polip à kurang sensitif dari pulpa normal, tapi lebih sensitif dari gingiva serta mudah berdarah. 4. NEKROSIS PULPA

Page 5: lbm 2 blok 13

Susanti arisonya112100169

kematian pulpa karena inflamasi-infeksi atau trauma injuri à ada perubahan warna, tak ada keluhan à radiolusen

5. DEGENERASI PULPA perubahan jaringan keras gigi akibat inflamasi-infeksi pulpa à kalsifikasi pulpa, dentikel, pulpa

stones, resorpsi int à orang tu

Didalam pulpa terdapat pembuluh darah, saraf dan limfe Ukuran pulpa mengecil seiring bertambahnya usia Bentuk dari kamar pyulpa mengikuti bentuk mahkota gigi Pada gigi dengan akar lebih dari 1 akan membentuk lantai kamar pulpa yang

mempunyai pintu masuk kesaluran akar yang disebut orifisum Fungsi: kalisum dibawa ke gigi melalui pembuluh darah Pulpa organ yang membentuk dentin sekunder, primer(pada masa pembentukan

gigi) dan reparativ Jika terjadi kerusakan odontoblast maka membentuk odontoblast like cells Jika ada rangsangan termis, bakteri akan terjadi reaksi radang akut/ kronis pada

pulpa Bahan dasar pulpa 75% air dan 25% bahan organic(glikoprotein,

gluksaminoglikan, proteoksik, fibroblast) Fungsi:

Induktif FormativeNutritiveDefensiveSensativ

2. Etiologi? Dibagi 3:

Fisis dibagi 3:Mekanis (atrisi, abrasi, trauma: kevcelakaan, dan iatrogenic ) ,termal (waktu preparasi kavitas bur terlalu lama berkontak dengan gigi dan terlalu panas), listrik (arus galvanic)

Kimiawi: dari erosi asam, makanan kariogenik Bacterial : adanya karies

o Pengeluaran mediator inflamasi rasa nyeri terjadi karena ambang rasa turun

3. Diagnose dari masing-masing gigi? Gigi 17 :karies profunda terbuka klas 2 . pulpitis irreversible, stimulasi hilang tetapa sakit Gigi 23 :karies media klas 3, pulpitis reversible, terjadi pada karies, insipiens, superficial

dan karies dentin Gigi 26 : karies profunda terbuka klas 2gingival polip, nekrosis pulpa

4. Patofisiologi dari gigi 23,26?dan kenapa bisa terjadi? Gigi 23: saat ada rangsangan terasa ngilu karena di dentin terdapoat tubulus

dentinalis. Pulpitis irreversible perkembangan dari pulpitis reversible akibat adnya trauma

Page 6: lbm 2 blok 13

Susanti arisonya112100169

5. Mekanisme terjadinya nyeri gigi? Teori hidrodinamik adanya pergerakan cairan tubulus dentinalis adanya

perubahan stimulus yang mengakifkan serabut saraf A yang ada disekeliling odontoblast yang diterjemahkan sebagai rangsangan nyeri, misal rangsangan dingin. Adanya rangsangan dingin cairanmeningkat dan menjauhi pulpa, rangsangan panas menyebabkan cairan ke pulpa

Teori persrafan langsung: hanya terdapat di 1/3 luar Odontoblast sebagai reseptor: berasal dr batang saraf Dapat disebabkan aktivasi rangsangan mekanik, termal, listrik

6. Kenapa gigi 17 terasa cekot-cekot saat tidak ada aktivitas dan saat berbaring? Adanya pengeluaran mediator inflamasi Gejala irreversible asimtomatik tapi untuk gejala yang ringan Pupitis irreversible bisa asimtomatik dan simtomatik yang disebabkan oleh

stimulus, terdiri 2: terlokalisir terus-menerus, sangat hebat, spontan pada malam hari. Tidak terlokalisir. Akut-simptomatik dan kronis- asimptomatik

7. Mengapa gigi 17 saat diekskavasi terjadi perdarahan? Adanya pembuluh darah Karies mencapai atap pulpa dan terbuka dan terdapat pembuluh darah

8. Gigi 26 sampai pulpa teteapi pasien tidak mengeluh sakit, kenapa? Vitalitas gigi 26 (-) dan gigi non vital Gingival polip sakit karena adnya ulserasi (patofisiologi)

9. Rencana perawatan yang tepat kasus di skenario? Gigi 17 : pulpectomy pembuangan seluruh jaringan yang terinflamasi. PSA atau

ekstrasi. Pemberian obat antinyeri. Pulpotomi penganbilan jaringan sebagian(pada gigi decidui dan gigi permanen bila dilakukan hanya semntara sampai akar utuh)

Gigi 23: menghilangkan iritan, danmenutup serta melindungi dentin yang terbuka. Dilakukan penambalan

Gigi 26: ekstraksi atau PSA. Gingival polip dieksisi, pada gigi dilakukan preparasi, obturasi, penambalan

10. Mengapa sakit tidak berkurang tetapi sudah minum obat antinyeri, mengapa?

11. Pada gigi 23 mengapa kavitas sering sakit saat terselip makanan dan hilang saat makanan hilang?

Teori hidrodinamik. Makanan terselip, terdapat bakteri yang bekerja lebih dan menekan pulpa dan

terjadi pergeseran cairan yang mengakibatkan rasa sakit 12. Apakah yang menyebabakan gigi 17 saat disondasi terjadi (++)?

Nyeri tajam 13. Klasikasi penyakit pulpa dan gambaran klinis?

1. Hiperemi pulpaEtiologi: - trauma,aklosi traumatik,syok termal sewaktu preparasi,syok galvanik,iritasi di sekitar leher gigi

Page 7: lbm 2 blok 13

Susanti arisonya112100169

- Kimiawi, seperti makanan yang asam atau manis,iritasi bahan tumpatan- Bakteri, yang menyebar melalui lesi karies atau tubulus dentin ke pulpa

Gambaran klinis :- Rasa sakit yang tajam dan pendek

2. Pulpitis

PULPITIS REVERSIBEL Definisi

- kondisi inflamasi pulpa ringan sampai sedang yang disebabkan oleh rangsangan dari iritan, tetapi pulpa mampu kembali pada keadaan tidak terinflamasi setelah rangsangan ditiadakan

- Gejala : -- Gigi asimtomatik -- Rangsangan thermal sakit tajam dan singkat -- Sakit hilang bila rangsang hilang -- Respon terhadap suhu dingin lebih cepat daripada panas -- Perkusi negatif -- Gambaran radiografi normal -- Terdapat kavitas pada mahkota cukup dalam -- Restorasi baru (amalgam, komposit, mahkota) dalam beberapa hari - 3. PULPITIS IRREVERSIBEL - Definisi - kondisi peradangan pulpa yang persisten, sehingga pulpa tidak dapat kembali ke

normal. - Gejala klinis -- Paroksisme (rasa sakit yang sangat), tajam, menusuk, spontan dan terus-

menerus -- Sangat sensitif terhadap rangsang dingin, panas, manis, asam dan tekanan

makanan -- Kongesti pembuluh darah (saat berbaring) -- •Tingkat akhir PI, cairan/makanan panas merupakan keluhan utama dan sumber

primer rasa sakit -

Page 8: lbm 2 blok 13

Susanti arisonya112100169

- •Rasa sakit makin bertambah durasinya atau frekuensinya setelah beberapa hari / minggu

-- •Rasa sakit kadang-kadang difus atau menyebar sampai TMJ -- •Perkusi mungkin sensitif pada akhir PI -- •Pasien minum obat analgesik karena tingkat rasa sakit sedang sampai parah -- •Radiograf mungkin menunjukkan sedikit penebalan LPD, kadang-kadang erosi

lamina dura - PULPITIS IRREVERSIBEL SIMTOMATIK - Gejala : -- Rasa sakitnya bersifat spontan, berdenyut dan terus menerus dapat memancar

sampai ke telinga atau mata -- Rasa sakit yang hebat akibat rangsang termal, makanan manis atau asam,

tekanan yang masuk dalam kavits (makanan), berbaring. -- Rasa sakit minum panas > minum dingin -- Pemeriksaan vitalitas Electric pulp test pulpa masih vital - PULPITIS IREVERSIBEL ASIMTOMATIK -- Ad. proses peradangan yang terjadi sebagai mekanisme pertahanan jaringan

pulpa terhadap iritasi dengan proses proliferasi berperan disini. -- Perubahan dari pulpitis akut menjadi kronis

- 3. Degenerasi pulpa4. Nekrosis pulpa

(sumber : perawatan pulpa gigi(endodonti) prof.DR,drg. Rasinta tarigan)