lapsus

16

Click here to load reader

Upload: riend-rhamadani

Post on 09-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

obgyn

TRANSCRIPT

Page 1: Lapsus

PENDAHULUAN

Pada sebagian besar kanker ovarium berbentuk tumor kistik (kista ovarium) dan sebagian

kecil berbentuk tumor padat. Kanker ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari

semua kanker ginekologi. Angka kematian yang tinggi ini disebabkan karena penyakit ini

awalnya bersifat asimptomatik dan baru menimbulkan keluhan apabila sudah berada dalam

stadium akhir.

Pada wanita usia muda (biasanya kurang dari 40 tahun) resiko tumor menjadi ganas

berkurang, oleh karena itu kista dapat dikontrol dengan USG pelvic. Ada beberapa yang menjadi

ganas, dengan risiko terjadinya karsinoma terutama pada wanita wanita yang mulai menopause.

Pada usia rata-rata 30 tahun, tumor rata-rata berukuran 6 cm dan teratoma bilateral kira-kira 10

%. Sebagian besar wanita dengan teratoma matur bersifat asimptomatik. Pada kista dermoid

yang simptomatik,sebagian besar timbul nyeri perut dan perasan yang tidak menyenangkan.

Keganasan ovarium merupakan 6 kasus kanker terbanyak dan merupakan penyebab kematian

oleh karena keganasan ginekologi. Terdapat variasi yang luas insidensi keganasan ovarium, rata-

rata tertinggi terdapat di Negara Skandinavia (14,5-15,3 per 100.000 populasi). Di Amerika

insidensi keganasan ovarium semua ras adalah 12,5 kasus per 100.000 populasi pada tahun 1988

sampai 1991. Sebagian besar kista adalah kista fungsional dan jinak. Di Amerika , karsinoma

ovarium didiagnosa pada kira-kira 22.000 wanita, kematian sebanyak 16.000 orang

Kista dermoid yang merupakan bagian dari kista ovarium 80 % didapati pada penderita

yang berusia antara 20-30 tahun. Tumor ini merupakan 10% dari seluruh neoplasma ovarium

yang kistik, dan paling sering ditemukan pada wanita yang masih muda. Ditaksir 25% dari

semua kista dermoid bilateral, lazimnya dijumpai pada masa reproduksi walaupun kista dermoid

dapat pula ditemukan pada anak kecil. Tumor ini dapat mencapai ukuran yang sangat besar,

sehingga beratnya mencapai beberap kilogram. Frekuensi kista dermoid di beberapa rumah sakit

di Indonesia ialah sebagai berikut; Sapardan mencatat angka 16,9%; Djaswadi 15,1%; Hariadi

dan Gunawan masing-masing 11,1% dan 13,5% di antara penderita dengan tumor ovarium.

Sebelum perang dunia II, Erland dan Vos (1935) melaporkan frekuensi kista dermoid sebesar

3,8% dari 451 tumor ovarium yang diperiksa di Nederlands-Indisch Kanker Institut di Bandung,

di antaranya satu kasus pada anak umur 13 tahun.

Page 2: Lapsus

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi dan Klasifikasi

Ovarium mempunyai fungsi yang sangat krusial pada reproduksi dan menstruasi.

Gangguan pada ovarium dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, perkembangan dan

kematangan sel telur. Gangguan yang paling sering terjadi adalah kista ovarium, sindrom

ovarium polikistik, dan kanker ovarium.

Kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantung (pocket, pouch) yang tumbuh abnormal

dibagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi udara, cairan, nanah, atau bahan-bahan lain.

Sedangkan kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi semisolid yang

tumbuh dalam indung telur (ovarium). Kista ovarium biasanya tidak bersifat kanker, namun

walaupun kista tersebut kecil diperlukan perhatian lebih lanjut untuk memastikan kista

tersebut tidak berupa kanker. Berdasarkan tingkat keganasannya, kista dibedakan menjadi

dua macam, yaitu kista non-neoplastik dan kista neoplastik.

a. Kista ovarium non neoplastik

kista folikel

kista korpus lutein

kista teka lutein

kista inklusi germinal

kista endometrium

b. Kista ovarium Neoplasti jinak

1. Kistik :

kistoma ovari simpleks

kistadenoma ovarii serosum

Page 3: Lapsus

kistadenoma ovarii musinosum

kista endometroid

kista dermoid

2. Solid :

Fibroma

Leimioma

Fibroadenoma

Papiloma

Angioma

Limfangioma

Tumor brenner

Tumor sisa adrenal

Kista Dermoid ialah satu teratoma kistik yng jinak di mana struktur-struktur ektodermal

dengan diferensiasi sempurna, seperti epitel kulit, rambut, gigi dan produk glandula sebasea

berwarna putih kuning menyerupai lemak Nampak lebih menonjol daripada elemen-elemen

endoderm dan mesoderm. Tentang histogenesis kista dermoid, teori yang paling banyak

dianut ialah bahwa tumor berasal dari sel telur melalui proses partogenesis.

B. Etiologi dan Faktor resiko

Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan pembentukan hormon pada

hipotalamus, hipofise, atau indung telur itu sendiri. Kista indung telur timbul dari folikel

yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi.

Kista folikuler secara tipikal kecil dan timbul dari folikel yang tidak sampai saat

menopause, sekresinya akan terlalu banyak mengandung estrogen sebagai respon terhadap

Page 4: Lapsus

hipersekresi folikel stimulation hormon (FSH) dan luteinizing hormon (LH) normalnya

ditemui saat menopause berdiameter 1 -10 cm (folikel normal berukuran maximum 2,5 cm);

berasal dari folikel ovarium yang gagal mengalami involusi atau gagal meresorpsi cairan.

Dapat multipel dan bilateral. Biasanya asimtomatik.

Kista granulosa lutein yang terjadi di dalam korpus luteum indung telur yang fungsional

dan membesar bukan karena tumor, disebabkan oleh penimbunan darah yang berlebihan saat

fase pendarahan dari siklus menstruasi.

Kista theka-lutein biasanya bersifat bilateral dan berisi cairan bening, berwarna seperti

jerami; biasanya berhubungan dengan tipe lain dari tumor indung telur, serta terapi hormon.

Beberapa faktor resiko yang dapat menimbulkan terjadinya kista :

Riwayat kista ovarium sebelumnya

Siklus menstruasi yang tidak teratur

Menstruasi dini (usia 11 tahun atau lebih muda)

Tingkat kesuburan

Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang

Penderita kanker payudara yang pernah menjalani kemoterapi (tamoxifen)

C. Patofisiologi

Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormone dan kegagalan

pembentukan salah satu hormone tersebut bisa mempengaruhi fungsi ovarium. Ovarium

tidak akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormone hipofisa

dalam jumlah yang tepat. Fungsi ovarium yang abnormal kadang menyebabkan penimbunan

folikel yang terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal

mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel telur, terbentuk secara tidak sempurna di

dalam ovarium karena itu terbentuk kista di dalam ovarium. Setiap hari, ovarium normal

akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan

siklus, folikel dominan dengan diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature.

Folikel yang rupture akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur

Page 5: Lapsus

1,5 – 2 cm dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus

luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi

fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian secara gradual akan

mengecil selama kehamilan.

Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu

jinak. Kista dapat berupa kista folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut kista theca-

lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG. Kista

fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap

gonadotropin yang berlebih. Kista folikel dan luteal, kelainan yang tidak berbahaya ini

berasal dari folikel graaf yang tidak pecah atau folikel yang sudah pecah dan segera

menutup kembali. Kista demikian seringnya adalah multipel dan timbul langsung di bawah

lapisan serosa yang menutupi ovarium, biasanya kecil, dengan diameter 1- 1,5 cm dan berisi

cairan serosa yang bening, tetapi ada kalanya penimbunan cairan cukup banyak, sampai

mencapai diameter 4-5 cm, sehingga teraba massa dan menimbulkan sakit pada daerah

pelvis.

Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol dalam

ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas dapat berasal dari semua

jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini, keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan

(mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan

keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat

terdiri dari area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ

cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen dari

3 lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal.

D. Diagnosis dan Gambaran klinik

Apabila pemeriksaan ditemukan tumor di rongga perut bagian bawah dan atau/ di rongga

panggul, maka setelah diteliti sifat-sifatnya (besar, lokalisasi, permukaan, konsistensi apakah

dapat digerakkan atau tidak), perlu ditentukan jenis tumor tersebut. Pada tumor ovarium

Page 6: Lapsus

biasanya uterus dapat diraba tersendiri, terpisah dari tumor; dalam hal ini mioma subserosum

atau mioma intraligamenter dapat menimbulkan kesulitan diagnosis. Jika tumor ovarium

terletak di garis tengah dalam rongga perut di bagian bawah dan tumor tersebut

konsistensinya kistik, perlu dipikirkan adanya kehamilan atau kandung kencing penuh.

Apabila sudah ditemukan bahwa tumor yang ditemukan ialah tumor ovarium, maka perlu

diketahui apakah tumor itu bersifat neoplastik atau nonneoplastik. Tumor nonneoplastik

akibat peradangan umumnya dalam anamnesis menunjukkan gejala-gejala kearah peradangan

Genital dan pada pemeriksaan tumor-tumor akibat akibat peradangan tidak dapat digerakkan

karena adanya perlekatan. Kista nonneoplastik biasanya tidak menjadi besar dan di antaranya

pada suatu waktu biasanya menghilang sendiri. Jika tumor ovarium itu bersifat neoplastik,

timbul persoalan apakah tumor tersebut jinak atau ganas. Tidak jarang tentang hal ini tidak

dapat diperoleh kepastian sebelum dilakukan operasi, akan tetapi pemeriksaan yang cermat

dan analisis yang tajam dari gejala-gejala yang ditemukan dapat membantu dalam pembuatan

diagnosis diferensial.

Metoda-metoda yang selanjutnya dapat menolong dalam pembuatan diagnosis yang tepat

ialah antara lain :

- Laparaskopi

Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah tumor berasal

dari ovarium atau tidak dan untuk menentukan sifat-sifat tumor itu.

- Ultrasonografi

Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor, apakah tumor

berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau

solid, dan dapat dibedakan pula antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan

yang tidak.

- Foto Rontgen

Page 7: Lapsus

Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks. Selanjutnya,

pada kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat adanya gigi dalam tumor.

- Parasentesis

Berguna untuk menentukan apakah pembesaran perut disebabkan oleh tumor atau

asites. Perlu diingatkan bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum

peritonii dengan isi kista bila dinding kista tertusuk.

Secara umum kista ovarium biasanya tidak menimbulkan gejala dan tidak sengaja terdeteksi

melalui USG saat pemeriksaan rutin kandungan. Namun, beberapa orang dapat mengalami

gejala ini:

kram perut bawah atau nyeri panggul yang timbul tenggelam dan tiba-tiba menusuk

siklus haid tidak teratur

perut bawah sering terasa penuh atau tertekan

Nyeri haid yang luar biasa, bahkan terasa hingga ke pinggang belakang

Nyeri panggul setelah olahraga intensif atau senggama

Sakit atau tekanan yang menyertai saat berkemih atau BAB

Mual dan muntah

Rasa nyeri atau keluarnya flek darah dari vagina

Biasanya wanita baru memeriksakan diri ke dokter bila rasa sakit sudah tak tertahankan,

pingsan, ataupun mengalami perdarahan yang luar biasa hebat hingga lemas (anemia).

Tidak ada cirri-ciri yang khas pada kista dermoid. Dinding kista kelihatan putih, keabu-abuan

dan agak tipis. Konsistensi tumor sebagian kistik kenyal, di bagian lain padat. Tumor

mengandung elemen-elemen ektodermal, mesodermal dan entodermal. Maka dapat

ditemukan kulit, rambut, kelenjar sebasea, gigi (ektodermal), tulang rawan, serat otot

jaringan ikat (mesoderm), dan mukosa traktus gastrointestinal, epitel saluran pernapasan, dan

jaringan tiroid (entodermal). Bahan yang terdapat dalam rongga kista ialah produk dari

Page 8: Lapsus

kelenjar sebasea berupa masa lembek seperti lemak, bercampur dengn rambut. Rambut ini

terdapat beberapa serat saja, tetapi dapat pula merupakan gelondongan seperti konde.

Pada kista dermoid dapat terjadi torsi tangkai dengan gejala nyeri perut yang mendadak di

bagian bawah. Ada kemungkinan pula terjadi sobekan dinding kista dengan akibat pengeluaran

isi kista dalam rongga peritoneum. Perubahan kea rah keganasan agak jarang, kira-kira dalam

1,5% dari semua kista dermoid dan biasanya pada wanita lewat menopause. Yang tersering

adalah karsinoma epidermoid yang tumbuh dari salah satu elemen ektodermal. Ada

kemungkinan pula bahwa satu elemen tumbuh lebih cepat dan menyebabkan terjadinya tumor

yang khas. Termasuk disini :

1. Struma Ovarium

Tumor ini terdiri terutama atas jaringan tiroid, dan kadang-kadang dapat menyebabkan

hopertiroidi. Antara tahun 1960 dan 1964 di RS Dr. Soetomo Surabaya pernah ditemukan

5 kasus struma ovarium, semuanya tidak berfungsi dan tidak ganas. Hariadi selama 5

tahun (1963-1968) menemukan 3 kasus struma ovarium (0,5%), Djaswadi selama 10

tahun (1965-1974) hanya mencatat satu kasus (0,5%), sedangkan Gunawan selama 3

tahun (1974-1977) melaporkan satu kasus (0,2%).

2. Kistadenoma ovarii musinosum dan serosum

Kista-kista dapat dianggap sebagai adenoma yang berasal dari satu elemen dari

epithelium germinativum.

3. Koriokarsinoma

Tumor ganas ini jarang ditemukan dan untuk diagnosis harus di buktikan adanya

hormone koriogonadotropin.

Kista dermoid ialah satu teratoma yang kistik. Umumnya teratoma solid ialah suatu

tumor ganas, akan tetapi biarpun jarang, dapat juga ditemukan teratoma solidum yang

jinak.

E. Penatalaksanaan

Dapat dipakai sebagai prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi dan

tumor nonneoplastik tidak. Jika menghadapi tumor ovarium yang tidak member gejala atau

keluhan pada penderitan dan yang besarnya tidak melebihi jeruk nipis dengan diameter

Page 9: Lapsus

kurang dari 5 cm, kemungkinan besar tumor tersebut adalah kista folikel atau kista korpus

luteum, jadi tumor nonneoplastik. Tidak jarang tumor-tumor tersebut mengalami pengecilan

secara spontan dan menghilang, sehingga pada pemeriksaan ulangan setelah beberapa

minggu dapat ditemukan ovarium yang kira-kira besarnya normal. Oleh sebab itu, dalam hal

ini hendaknya diambil sikap menunggu selama 2 sampai 3 bulan, sementara mengadakan

pemeriksaan ginekologi berulang. Jika selama waktu observasi dilihat peningkatan dalam

pertumbuhan tumor tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan besar

tumor tersebut itu bersifat neoplastik dan dapat dipertimbangkan pengobatan operatif.

Tindakan operasi pada tumor neoplastik yang tidak ganas ialah pengangkatan tumor

dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung tumor. Akan tetapi, jika

tumornya besar atau ada komplikasi, perlu dilakukan pengangkatan ovarium, biasanya

disertai pengangkatan tuba (salpingo-ooforektomi). Pada saat operasi kedua ovarium harus

diperiksa untuk mengetahui apakah tumor ditemukan pada satu atau dua ovarium. Pada

operasi tumor ovariu yang diangkat harus segera dibuka, untuk mengetahui ada keganasan

atau tidak. Jika keadaan meragukan, perlu pada operasi dilakukan pemeriksaan sediaan yang

dibekukan (frozen section) oleh seorang ahli patologi anatomi untuk mendapat kepastian

apakah suatu keganasan atau tidak. Jika terdapat kegansan, operasi yang tepat ialah

histerektomi dan salpingo-oofoektomi bilateral. Akan tetapi, pada wanita muda yang masih

ingin mendapat keturunan dan tingkat keganasan tumor yang rendah ( misalnya tumor sel

granulose) dapat dipertanggung-jawabkan untuk mengambil resiko dengan melakukan

operasi yang tidak seberapa radikal.

Page 10: Lapsus

Diagnosis banding Diagnosis pasti tidak dapat dilihat dari gejala-gejala saja. Karena banyak penyakit dengan gejala yang sama pada kista ovarium adalah :

a. Inflamasi Pelvic (PID)Pada pemeriksaan endovaginal sonogram memperlihatkan secara realtive pembesaran ovarium kiri (pada pasien dengan keluhan nyeri)

b. EndometriosisPada pemeriksaan endovaginal sonogram tampak karakteristik yang difus, echo yang rendah sehingga memberikan kesan yang padat.

c. Kehamilan EktopikPada pemeriksaan endovaginal sonogram memperlihatkan ring sign pada tuba dengan dinding yang tebal disertai cairan yang bebas di sekitarnya.

PenatalaksanaanPendekatan : jika wanita usia reproduksi yang masih ingin hamil, berovulasi teratur tanpa gejala dan hasil usg menunjukkan kisata berisi cairan, dokter tidak memberikan pengobatan apapun dan menyarankan untuk pemeriksaan USG ulangan secar periodik untuk melihat apakah ukuran kista membesar. Pendekatan ini jga menjadi pilihan bagi wanita pasca menopouse jika kista berisi cairan dan diamternya kurang dari 5 cm.Pil kontrasepsi : jika terdapat kista fungsional, pil kontrasepsi yang digunkan untuk mengecilkan ukuran kista. Pemakain pil kontrasepsi juga mengurangi peluang pertumbuhan kista.Pembedahan : jika kista tidak menghilang setelah beberapa episode menstruasi, semakin besar lakukan pemeriksaan USG, nyeri pada masa postmenopouse dokter harus segera mengangkatnya. Ada 2 tipe tindakan bedah yang utama yaitu laparoskopi dan lapartomy.Prognosis ; untuk kista jinak baik. Walaupun penanganannya dan pengobatan kanker ovarium telah dilakukan dengan prosedur yang benar namun hasil pengobatannya sampai sekarang ini belum sangat mengembirakan termasuk pengobatan yang dilakukan di pusat kanker terkemuka di dunia sekalipun.Komplikasi yang dapat terjadi pada kista ovarium :

a. Perdarahan ke dalam kista yang terjadi sdikit-sedikit, sehingga berangsur-angsur menyebabkan pembesaran kista dan hanya menimbulkan gejala klinik yang minimal. Akan tetapi jka perdarahan terjadi dalam jumlah banyak akan terjadi distensi yang cepat dari kista yang dapat menimbulkan nyeri perut mendadak.

b. Torsio. Putaran tangkai kista dapat terjadi pada kista yang berukuran diameter 5 cm atau lebih. Putaran tangkai menyebabkan gangguan sirkulasi.

c. Masa kista ovarium dapat berkembang setelah masa menopouse sehingga besar kemungkinan untuk berubah menjadi kanker (maligna).

Page 11: Lapsus

Daftar pustakaHelm W., Ovarian Cysts. 2011 january 08. Availaible from http//: www.emedicine.comDe jong, W., Tumor Ovarium dalam Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta : EGC. 2003; 729-730.