laporan kasus tonsilitis

40
Tonsilitis Laporan Kasus Richky Nurhakim 2010730091 KEPANITERAAN KLINIK ILMU THT RSUD KOTA BANJAR FKK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2015 Pembimbing : Dr. Rini Febrianti, Sp.THT-KL

Upload: luthfita-rahmawati

Post on 24-Sep-2015

461 views

Category:

Documents


117 download

DESCRIPTION

tht

TRANSCRIPT

Slide 1

Tonsilitis

Laporan KasusRichky Nurhakim 2010730091KEPANITERAAN KLINIK ILMU THT RSUD KOTA BANJARFKK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA2015Pembimbing : Dr. Rini Febrianti, Sp.THT-KL

IDENTITAS PASIENNama: Nn. L Jenis kelamin: PerempuanUmur: 16 tahunAlamat: Balokang, banjarTgl masuk RS: 11 Februari 2015

Auto&AlloanamnesisANAMNESISKeluhan Utama : Nyeri menelan sejak 1 minggu Pasien datang ke poli THT RSUD Banjar diantar oleh ibunya mengeluh nyeri saat menelan sejak 1 minggu, nyeri awalnya dirasakan pasien sejak minum es,makan mie instan dan makan yang pedas, namun lama kelamaan nyeri tersebut menetap. Pasien merasa ada yang mengganjal saat menelan. Nyeri menelan ini sering disertai demam.Saat ini pasien tidak demam.Nafsu makan menurun sejak sakit, os merasa lemas, adanya rasa kering pada tenggorokan, pasien menyangkal panas pada tenggorokan, gatal, dan keluhan suara serak, tidur ngorok (-), nafas berbau (-). Pasien mengaku tidak ada keluhan batuk, pilek dan riwayat infeksi telinga sebelumnya.

Riwayat Penyakit Sekarang

Ibu OS mengatakan bahwa pasien sering mengalami keluhan yang sama sejak 1 bulan terakhir, keluhan dirasakan hilang timbul.Riwayat Asma, TB, Kejang disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Adik nya pernah mengalami keluhan serupa, dan sudah dioperasi

Diabetes mellitus (-), HT (-)Asma (-)

Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap debu dan udara dingin. Alergi makanan danobat-obatan (-).

RIWAYAT ALERGI

RIWAYAT PENGOBATANPasien belum menerima pengobatan atau menjalani pengobatan.

Sehari-hari mengkonsumsi nasi, sayur, lauk, minum susu. Namun pasien sering membeli jajanan es, mie instan dan gorengan serta makan yang pedas-pedas.

RIWAYAT MAKANANPEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIKKeadaan Umum : Tampak sakit sedangKesadaran : Compos MentisTTVSuhu : 36,5 Cnadi : 88x/menit, kuat angkat, reguler, isi cukup.Tekanan darah : 110/70 mmHgRR : 20 x/menit

1112

STATUS GENERALISKepala : Normocephal, Rambut hitam, tidak rontok, distribusi merata, tidak mudah dicabut.Mata : Cekung (-)/(-)Konjungtiva : anemis (-)/(-) Sclera: ikterus (-)/(-) Edema palpebra (-)/(-)Reflex cahaya (+)/(+) Pupil : isokhor (+)/(+) Leher : pembesaran KGB (-), Kelenjar Tiroid (-)

13- ThoraxParu Inspeksi: Simetris,retraksi dinding dada (-), Bagian dada tertinggal (-)Palpasi: tidak dilakukanPerkusi : tidak dilakukanAuskultasi: Vesikuler (+/+), Wheezing(-/-), Ronkhi (-/-)

Jantung Inspeksi: Iktus cordis tidak terlihat Palpasi: Tidak dilakukanPerkusi: Tidak dilakukanAuskultasi: Bunyi jantung I dan II murni,gallop (-), murmur (-)

Abdomen

Inspeksi: Abdomen datar, tidak ada bekas luka, distensi (-)Auskultasi : Peristaltik usus normalPalpasi : Nyeri tekan (-), turgor cepat kembali, hepar dan lien tidak terabaPerkusi : Timpani seluruh regio abdomen

Ekstremitas atasAkral: HangatEdema: (-/-)RCT: < 2 detik Sianosis: (-)Ekstremitas bawahAkral: HangatEdema: (-/-)Petekie :(-/-) RCT: < 2 detik Sianosis :(-)Pemeriksaan TelingaStatus THTTelinga KananTelinga KiriDeformitas --Nyeri tekan tragus--Nyeri tarik--Serumen--Sekret--Membran timphaniIntakIntakRefleks cahaya++Pemeriksaan HidungKananKiriDeformitas--ConchaEutrofiEutrofiSekret--Nyeri Tekan Sinus-Frontalis ---Ethmoidalis ---Maxilaris--Gentitalia : perempuanPemeriksaan TenggorokanBagianKeteranganMukosa bukalWarna merah muda, hiperemi (-), massa (-)Mukosa gusiWarna merah muda, hiperemi (-), massa (-)Palatum Mole dan Palatum durumHiperemi (-), edema (-), fistula (-)Mukosa faringHiperemi (-), edema (-), granula (-), ulkus (-)Tonsil - Besar: T3 / T2b- Warna: Hiperemis +/+- Kripta: Melebar +/+- Detritus: Ada +/+- Permukaan: Tidak rata +/+, berbenjol-benjol +/+

Gambar

18Laboratorium: Darah lengkap, bleeding time, cloting time dan Gol. Darah untuk persiapan operasi.Foto Rontgen : Thoraks foto polos PAPEMERIKSAAN PENUNJANG19RESUMEPasien Nn. L, perempuan umur 16 tahun diantar ibunya ke poli THT RSUD Banjar mengeluh nyeri saat menelan sejak 1 minggu, nyeri awalnya dirasakan pasien sejak minum es, makan mie instan dan makan yang pedas, lama kelamaan nyeri tersebut menetap. Pasien merasa ada yang mengganjal saat menelan. Nyeri menelan ini sering disertai demam. Nafsu makan menurun sejak sakit, lemas dan tenggorokan terasa kering. Ibu OS mengatakan bahwa pasien sering mengalami keluhan yang sama sejak 1 bulan terakhir, keluhan dirasakan hilang timbul. Bila gejala demam dan nyeri menelan ini muncul, biasanya hilang sendiri, tapi kambuh lagi bila pasien sering minum es dan makan yang pedas serta kelelahan.Pasien sering membeli jajanan es dan gorengan serta makan mie instan.Pada pemeriksaan tonsil didapatkan :- Besar : T3 / T2b- Warna: Hiperemis +/+- Kripta: Melebar +/+- Detritus: Ada +/+- Permukaan: Tidak rata +/+, berbenjol-benjol +/+

DIAGNOSISTonsilitis kronis eksaserbasi akut

DIAGNOSIS BANDING- Abses Peritonsil

PENATALAKSANAANOs di konsulkan ke Dokter Spesialis THTAmoxyclav tab 625 mg 3x1/hari Pro tonsilektomiAnjurkan untuk menjaga hygene mulutMengurangi konsumsi makanan yang dapat memperberatPROGNOSISAd Vitam: ad bonamAd Functionam: ad bonamAd Sanationam : ad bonamTinjauan Pustaka 36ANATOMI DAN FISIOLOGI TONSIL

Tonsil terdiri dari jaringan limfoid yang dilapisi oleh epitel respiratori. Cincin Waldeyer merupakan jaringan limfoid yang membentuk lingkaran di faring yang terdiri dari tonsil palatina, tonsil faringeal (adenoid), tonsil lingual, dan tonsil tuba Eustachius.1

DEFINISITonsilitis kronis adalah peradangan kronis tonsil palatina lebih dari 3 bulan, setelah serangan akut yang terjadi berulang-ulang atau infeksi subklinis. Terjadinya perubahanhistologi pada tonsil, dan terdapatnya jaringan fibrotik yangmenyelimuti mikroabses dan dikelilingi oleh zona sel-selradang.1

TONSILITIS KRONIK

ETIOLOGIInfeksi saluran pernafasan akut (ISPA) atau karena tonsilitis akut yang tidak diobati dengan tepat atau dibiarkan sajaBakteri gram positif :Streptokokus alfa Stafilokokus aureusStreptokokus beta hemolitikus grup ABakteri gram negatif Enterobakter Pseudomonas aeruginosaKlebsiella ( dilakukan kultur apusan tenggorok).FAKTOR PREDISPOSISI

Rangsangan kronis (rokok, makanan)Higiene mulut yang burukPengaruh cuaca (udara dingin, lembab, suhu yang berubah- ubah)Alergi (iritasi kronis dari allergen)Keadaan umum (kurang gizi, kelelahan fisik)Pengobatan Tonsilitis Akut yang tidak adekuat

EPIDEMIOLOGI

Tonsilitis sering terjadi pada anak-anak, terutama berusia 5 tahun dan 10 tahun dan jarang ditemukan pada anak dibawah usia 2 tahun.1,2

MANIFESTASI KLINIS

Pada umumnya penderita sering mengeluh oleh karena serangan tonsilitis akut yang berulang ulang, adanya :Rasa sakit (nyeri) yang terus-menerus pada tenggorokan (odinofagi), Nyeri waktu menelan atau ada sesuatu yang mengganjal di kerongkongan bila menelan, Terasa kering dan Pernafasan berbau.1

PEMERIKSAAN FISIK

Pada pemeriksaan pada tonsil akan didapati : Tonsil hipertrofi, tetapi kadang-kadang atrofi, Hiperemi dan Odema yang tidak jelas, Didapatkan detritus atau detritus baru tampak jika tonsil ditekan dengan spatula lidah. Kelenjar leher dapat membesar tetapi tidak terdapat nyeri tekan.1

Ukuran Tonsil

T0 : bila sudah dioperasiT1 : ukuran yang normal adaT2 : pembesaran tonsil tidak sampai garis tengahT3:pembesaran mencapai garis tengahT4:pembesaran melewati garis tengah

DIAGNOSISAdapun tahapan menuju diagnosis tonsilitis kronis adalah sebagai berikut:

AnamnesaAnamnesa ini merupakan hal yang sangat penting karena hampir 50% diagnosedapat ditegakkan dari anamnesa saja. Penderita sering datang dengan keluhan rasa sakitpada tenggorok yang terus menerus, sakit waktu menelan, rasa mengganjal di tenggorok,nafas bau, malaise, kadang-kadang ada demam dan nyeri padaleher.2Pemeriksaan Fisik

Tampak tonsil membesar dengan adanya hipertrofi dan jaringan parut,permukaan tonsil tidak rata, kriptus melebar dan beberapa kripti terisi olehdetritus.Sebagian kripta mengalami stenosis, tepi eksudat (purulent) dapatdiperlihatkan dari kripta-kripta tersebut. Gambaran klinis yang lain yangsering adalah dari tonsil yang kecil, biasanya membuat lekukan, tepinya hiperemisdan sejumlah kecil sekret purulen yang tipis terlihat pada kripta.2

Pemeriksaan Penunjang

Dapat dilakukan kultur dan uji resistensi (sensitifitas) kuman dari sediaanapus tonsil.Biakan swab sering menghasilkan beberapa macam kuman dengan derajat keganasan yang rendah, seperti Streptococcus haemolitikus, Streptokokus viridans, Stafilokokus, atau Pneumokokus.2

Tonsilitis DifteriAngina Plaut Vincent (StomatitisUlseromembranosa)Mononukleosis Infeksiosa

Faringitis TuberkulosisFaringitis LuetikaLepra (Lues)Aktinomikosis Faring

Penyakit-penyakit dengan pembentukan Pseudomembran atau adanya membran semu yang menutupi tonsil (Tonsilitis Membranosa)Penyakit Kronik Faring Granulomatus3DIAGNOSIS BANDINGObat kumur,analgetik, dan AntipiretikAntibiotk Tonsilektomi Medikamentosa Operatif Penatalaksanaan PeritonsilitisAbses Peritonsilar (Quinsy) Abses ParafaringealAbses RetrofaringKista TonsilTonsilolith (Kalkulus dari tonsil)

Demam rematik dan penyakit jantung rematikGlomerulonefritisEpiskleritis, konjungtivitis berulang dan koroiditisPsoriasiseritema multiforme, kronik urtikaria dan purpuraArtritis dan fibrositissekitar tonsila Organ jauhKomplikasi Terima Kasih