pencegahan tonsilitis

22
PENGETAHUAN TENTANG PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN KEKAMBUHAN PENCEGAHAN KEKAMBUHAN TONSILITIS TONSILITIS (DI POLIKLINIK THT (DI POLIKLINIK THT RSUD.Dr.M.HARJONO RSUD.Dr.M.HARJONO SOEDIGDOMARTO, SOEDIGDOMARTO, Sp.OG Sp.OG KABUPATEN PONOROGO) KABUPATEN PONOROGO) RIADIMA TRUBUS YANROZIR RIADIMA TRUBUS YANROZIR 06.039 AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO KABUPATEN PONOROGO

Upload: riadima-trubus-buss

Post on 21-Jun-2015

2.189 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pencegahan Tonsilitis

PENGETAHUAN TENTANG PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN KEKAMBUHAN PENCEGAHAN KEKAMBUHAN

TONSILITISTONSILITIS(DI POLIKLINIK THT (DI POLIKLINIK THT RSUD.Dr.M.HARJONORSUD.Dr.M.HARJONO SOEDIGDOMARTO, SOEDIGDOMARTO, Sp.OGSp.OG

KABUPATEN PONOROGO)KABUPATEN PONOROGO)

RIADIMA TRUBUS YANROZIRRIADIMA TRUBUS YANROZIR06.039

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGOKABUPATEN PONOROGO

Page 2: Pencegahan Tonsilitis

introduksiintroduksi

BAB IBAB IPENDAHULUANPENDAHULUAN

A. A. LatarLatar belakangbelakang masalahmasalahTonsil atau yang lebih sering dikenal dengan amandel merupakan Tonsil atau yang lebih sering dikenal dengan amandel merupakan

kumpulan jaringan limfoid yang terletak pada kerongkongan dibelakumpulan jaringan limfoid yang terletak pada kerongkongan dibelakang kang kedua ujung lipatan belakang mulut. Terdapat tiga macam tonsil ykedua ujung lipatan belakang mulut. Terdapat tiga macam tonsil yaitu tonsil aitu tonsil faringeal (adenoid), tonsil palatina, dan tonsil faringeal yang faringeal (adenoid), tonsil palatina, dan tonsil faringeal yang ketiganya ketiganya membentuk lingkaran yang disebut cincin Waldeyer. Tonsil atau Ammembentuk lingkaran yang disebut cincin Waldeyer. Tonsil atau Amandel andel berfungsi mencegah agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh berfungsi mencegah agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan dengan cara menahan bakteri atau virus memasuki tubuh. Tetapi apabila tcara menahan bakteri atau virus memasuki tubuh. Tetapi apabila tonsil onsil sudah tidak dapat menahan infeksi dari bakteri atau virus, maka sudah tidak dapat menahan infeksi dari bakteri atau virus, maka akan akan terjadi peradangan pada tonsil atau amandel yang disebut dengan terjadi peradangan pada tonsil atau amandel yang disebut dengan tonsilitis. tonsilitis. Penyakit ini sering ditemukan, dan dapat menyerang semua umur Penyakit ini sering ditemukan, dan dapat menyerang semua umur ((http://www.acehforum.or.id).http://www.acehforum.or.id).

Gejala dan tanda yang sering ditemukan adalah nyeri tenggorok daGejala dan tanda yang sering ditemukan adalah nyeri tenggorok dan n nyeri waktu menelan, demam dengan suhu tubuh yang tinggi, rasa lnyeri waktu menelan, demam dengan suhu tubuh yang tinggi, rasa lesu, esu, rasa nyeri di sendi sendi, tidak nafsu makan dan rasa nyeri di rasa nyeri di sendi sendi, tidak nafsu makan dan rasa nyeri di telinga telinga (otalgia). Pada pemeriksaan tampak tonsil membengkak. (Buku Aja(otalgia). Pada pemeriksaan tampak tonsil membengkak. (Buku Ajar Ilmu r Ilmu kesehatan THT Edisi ke lima FKUI : 181) kesehatan THT Edisi ke lima FKUI : 181)

Page 3: Pencegahan Tonsilitis

justifikasi/proposal2009justifikasi/proposal2009

Di Indonesia, jumlah pasien rawat inap yang Di Indonesia, jumlah pasien rawat inap yang disebabkan oleh penyakit tonsilitis akut berjumlah 4714 disebabkan oleh penyakit tonsilitis akut berjumlah 4714 orang, dengan jumlah lakiorang, dengan jumlah laki--laki 2401 orang dan perempuan laki 2401 orang dan perempuan 2313 orang. Pasien yang meninggal dunia akibat penyakit 2313 orang. Pasien yang meninggal dunia akibat penyakit tonsilitis berjumlah 61 orang. Jumlah kunjungan pasien tonsilitis berjumlah 61 orang. Jumlah kunjungan pasien rawat jalan di Indonesia tahun 2006 sebanyak 55.383 rawat jalan di Indonesia tahun 2006 sebanyak 55.383 orang Sedangkan pasien rawat jalan yang disebabkan orang Sedangkan pasien rawat jalan yang disebabkan penyakit tonsilitis berjumlah 37.835 orang, dengan jumlah penyakit tonsilitis berjumlah 37.835 orang, dengan jumlah lakilaki--laki sebanyak 18.213 orang dan perempuan sebanyak laki sebanyak 18.213 orang dan perempuan sebanyak 19.622 orang. (19.622 orang. (www.Yanmedikwww.Yanmedik--Depkes.net)Depkes.net)

Berdasarkan data dari Rekam Medik RSUD Berdasarkan data dari Rekam Medik RSUD Prof.Dr.M.Harjono Soedigdomarto,Sp.Og Kabupaten Prof.Dr.M.Harjono Soedigdomarto,Sp.Og Kabupaten Ponorogo Pada tahun 2008 yang tercatat sampai bulan Ponorogo Pada tahun 2008 yang tercatat sampai bulan November jumlah kunjungan pasien penyakit faringitis di November jumlah kunjungan pasien penyakit faringitis di Poliklinik THT RSUD Prof. Dr. M. Harjono Soedigdomarto Poliklinik THT RSUD Prof. Dr. M. Harjono Soedigdomarto Sp. OG Kabupaten Ponorogo sebanyak 238 orang. Dan Sp. OG Kabupaten Ponorogo sebanyak 238 orang. Dan ratarata-- rata pada setiap bulan adalah 19 orang.rata pada setiap bulan adalah 19 orang.

Page 4: Pencegahan Tonsilitis

kronologis/proposal2009kronologis/proposal2009

Tonsilitis dapat bersifat akut atau kronis. Bentuk akut yang Tonsilitis dapat bersifat akut atau kronis. Bentuk akut yang tidak parah biasanya berlangsung sekitar 4tidak parah biasanya berlangsung sekitar 4--6 hari, dan umumnya 6 hari, dan umumnya menyerang anakmenyerang anak--anak pada usia 5anak pada usia 5--10 tahun 10 tahun ((http://id.shvoong.com/medicinehttp://id.shvoong.com/medicine--andand--healthhealth). Pada tonsilitis kronis ). Pada tonsilitis kronis dapat mengakibatkan kekambuhan sakit tenggorokan dan keluar dapat mengakibatkan kekambuhan sakit tenggorokan dan keluar nanah pada lekukan tonsil. Serangan terjadi secara berulangnanah pada lekukan tonsil. Serangan terjadi secara berulang--ulang, ulang, tonsil kelihatan membesar, merah, dan terjadi abses (berbintiktonsil kelihatan membesar, merah, dan terjadi abses (berbintik--bintik nanah berwarna putih kekuningbintik nanah berwarna putih kekuning--kuningan) kuningan) (www.balipost.com)(www.balipost.com)

Bila tidak mendapatkan perawatan, tonsilitis dapat Bila tidak mendapatkan perawatan, tonsilitis dapat menyebabkan banyak nanah yang terkumpul diantara amandel dan menyebabkan banyak nanah yang terkumpul diantara amandel dan jaringan lunak yang ada disekitarnya. Hal ini disebut sebagai abjaringan lunak yang ada disekitarnya. Hal ini disebut sebagai abses. ses. Abses yang meliputi bagian yang cukup luas dapat terjadi pada Abses yang meliputi bagian yang cukup luas dapat terjadi pada jaringan lunak yang terdapat pada bagian atas mulut (soft palatejaringan lunak yang terdapat pada bagian atas mulut (soft palate). ). KadangKadang--kadang pembengkakan yang terjadi begitu besar sehingga kadang pembengkakan yang terjadi begitu besar sehingga bagian atas mulut dan lidah bertemu, yang berakibat menutup jalabagian atas mulut dan lidah bertemu, yang berakibat menutup jalan n nafas dan membuat pasien sulit sekali menelan nafas dan membuat pasien sulit sekali menelan ((http://www.sehatgroup.web.idhttp://www.sehatgroup.web.id).).

Page 5: Pencegahan Tonsilitis

kronologis/proposal 2009kronologis/proposal 2009

Apabila telah sampai pada kondisi seperti diatas maka Apabila telah sampai pada kondisi seperti diatas maka keadaan tersebut terindikasi untuk dilakukan tonsilektomi keadaan tersebut terindikasi untuk dilakukan tonsilektomi (pengangkatan tonsil). Hilangnya tonsil mengakibatkan (pengangkatan tonsil). Hilangnya tonsil mengakibatkan hilangnya sebagian dari sistem pertahanan terdepan untuk hilangnya sebagian dari sistem pertahanan terdepan untuk mencegah penyebaran infeksi kuman yang masuk tubuh mencegah penyebaran infeksi kuman yang masuk tubuh melalui mulut, hidung dan kerongkongan, sehingga tubuh melalui mulut, hidung dan kerongkongan, sehingga tubuh sangat beresiko terjadi infeksi.sangat beresiko terjadi infeksi.

Page 6: Pencegahan Tonsilitis

solusi/proposal 2009solusi/proposal 2009

Mengatasi radang tonsil penting dilakukan, namun Mengatasi radang tonsil penting dilakukan, namun yang lebih penting adalah mencegah agar tidak terjadi yang lebih penting adalah mencegah agar tidak terjadi kekambuhan. Untuk mencegah kekambuhan penyakit ini kekambuhan. Untuk mencegah kekambuhan penyakit ini dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan pada diri, cuci dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan pada diri, cuci tangan adalah cara terbaik.. Selain itu juga banyak tangan adalah cara terbaik.. Selain itu juga banyak istirahat, Minum minuman hangat, berkumur dengan air istirahat, Minum minuman hangat, berkumur dengan air garam yang hangat, hindari asap rokok dan polutan udara garam yang hangat, hindari asap rokok dan polutan udara lainnya, Jangan menggunakan gelas minum dan peralatan lainnya, Jangan menggunakan gelas minum dan peralatan makan untuk bersamamakan untuk bersama--sama. Pencegahan lain yang sama. Pencegahan lain yang menggunakan logika adalah saat batuk atau bersin gunakan menggunakan logika adalah saat batuk atau bersin gunakan tisu atau lengan anda dan hindari berada dekat dengan tisu atau lengan anda dan hindari berada dekat dengan orang yang sedang sakit (orang yang sedang sakit (http://cybermed.cbn,net,idhttp://cybermed.cbn,net,id). Akan ). Akan tetapi kesadaran masyarakat dalam upaya mencegah tetapi kesadaran masyarakat dalam upaya mencegah kekambuhan masih terhalang oleh rendahnya tingkat kekambuhan masih terhalang oleh rendahnya tingkat pengetahuan tentang carapengetahuan tentang cara--cara yang harus dilakukan untuk cara yang harus dilakukan untuk mencegah kekambuhan Tonsilitis.mencegah kekambuhan Tonsilitis.

Page 7: Pencegahan Tonsilitis

solusi/proposal 2009solusi/proposal 2009

Untuk dapat menghindari terjadinya kekambuhan Untuk dapat menghindari terjadinya kekambuhan penyakit tonsilitis, maka pemahaman tentang penyakit penyakit tonsilitis, maka pemahaman tentang penyakit dan cara mencegah kekambuhan tonsillitis menjadi dan cara mencegah kekambuhan tonsillitis menjadi dasar yang sangat penting bagi seseorang. Oleh karena dasar yang sangat penting bagi seseorang. Oleh karena itu seseorang harus memahami dan mengerti tentang itu seseorang harus memahami dan mengerti tentang cara pencegahan kekambuhan. Dengan demikian cara pencegahan kekambuhan. Dengan demikian seseorang akan terhindar dari kekambuhan tonsilitis seseorang akan terhindar dari kekambuhan tonsilitis ((www.infosehat.govwww.infosehat.gov). Untuk itu diperlukan peran ). Untuk itu diperlukan peran perawat guna meningkatkan pengetahuan pasien perawat guna meningkatkan pengetahuan pasien tentang cara mencegah kekambuhan tonsilitis. Perawat tentang cara mencegah kekambuhan tonsilitis. Perawat sebagai pendidik/penyuluh kesehatan harus mampu sebagai pendidik/penyuluh kesehatan harus mampu memberikan pengertian dan caramemberikan pengertian dan cara--cara mencegah cara mencegah kekambuhan tonsillitis serta mengajarkan hingga pasien kekambuhan tonsillitis serta mengajarkan hingga pasien mampu mencegah kekambuhan Tonsilitis (DepKes. RI. mampu mencegah kekambuhan Tonsilitis (DepKes. RI. Pedoman Kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat, Pedoman Kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat, 2006: 23).2006: 23).

Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan penelitian Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang tingkat pengetahuan pasien lebih lanjut tentang tingkat pengetahuan pasien terhadap cara mencegah kekambuhan tonsillitis.terhadap cara mencegah kekambuhan tonsillitis.

Page 8: Pencegahan Tonsilitis

B. B. RumusanRumusan masalahmasalahBerdasarkanBerdasarkan latarlatar belakangbelakang masalahmasalah didi atasatas makamaka

penulispenulis merumuskanmerumuskan masalahmasalah penelitianpenelitian ””BagaimanaBagaimanapengetahuanpengetahuan pasienpasien tentangtentang pencegahanpencegahan kekambuhankekambuhanpenyakitpenyakit tonsilitistonsilitis didi PoliklinikPoliklinik THT RSUD Prof. Dr. M. THT RSUD Prof. Dr. M. HarjonoHarjono SoedigdomartoSoedigdomarto, Sp. , Sp. OG Kabupaten Ponorogo?OG Kabupaten Ponorogo?””..C. Tujuan penelitianC. Tujuan penelitian

Mengetahui pengetahuan pasien tentang upaya Mengetahui pengetahuan pasien tentang upaya pencegahan kekambuhan penyakit tonsilitis di Poliklinik pencegahan kekambuhan penyakit tonsilitis di Poliklinik THT RSUD Prof. Dr. M.Harjono Soedigdomarto, Sp. OG THT RSUD Prof. Dr. M.Harjono Soedigdomarto, Sp. OG Kabupaten Ponorogo.Kabupaten Ponorogo.

Page 9: Pencegahan Tonsilitis

D. Manfaat penelitianD. Manfaat penelitian

1. Bagi klien1. Bagi klienDapat meningkatkan pengetahuan diri dan meningkatkan ketrampilanDapat meningkatkan pengetahuan diri dan meningkatkan ketrampilan terhadap terhadap klien dengan tonsilitis dalam memberikan suatu asuhan keperawataklien dengan tonsilitis dalam memberikan suatu asuhan keperawatan.n.

2. Bagi Instansi Pendidikan2. Bagi Instansi PendidikanDiharapkan penelitian ini bermanfaat bagi AKPER PEMKAB PONOROGO Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi AKPER PEMKAB PONOROGO yang yang Dapat digunakan sebagai study kajian serta untuk meningkatkan daDapat digunakan sebagai study kajian serta untuk meningkatkan dan n mengembangkan potensi perawat untuk menjadi perawat professionalmengembangkan potensi perawat untuk menjadi perawat professional melalui melalui kemampuan dalam penulisan riset keperawatan.kemampuan dalam penulisan riset keperawatan.

3. Bagi RSUD Prof. Dr. M. Harjono Soedigdomarto, Sp. OG Kabupate3. Bagi RSUD Prof. Dr. M. Harjono Soedigdomarto, Sp. OG Kabupaten Ponorogo.n Ponorogo.Dapat meningkatkan mutu pelayanan terutama pada klien tonsilitisDapat meningkatkan mutu pelayanan terutama pada klien tonsilitis, sehingga , sehingga kejadian tonsilitis akan menurun dan derajat kesehatan meningkatkejadian tonsilitis akan menurun dan derajat kesehatan meningkat..

4. Bagi Profesi Keperawatan4. Bagi Profesi KeperawatanDapat meningkatkan dalam hal pemberian asuhan keperawatan pada kDapat meningkatkan dalam hal pemberian asuhan keperawatan pada klien lien tonsilitis. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dtonsilitis. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam alam memberikan penyuluhan kesehatan masyarakat terutama yang mengalamemberikan penyuluhan kesehatan masyarakat terutama yang mengalami mi masalah keperawatan terkait dengan penyakit tonsilitis.masalah keperawatan terkait dengan penyakit tonsilitis.

5. Bagi Peneliti5. Bagi PenelitiDapat menambah dan meningkatkan pengetahuannya dalam hal menjagaDapat menambah dan meningkatkan pengetahuannya dalam hal menjagakesehatan dirinya dan keluarga agar terhindar dari penyakit tonskesehatan dirinya dan keluarga agar terhindar dari penyakit tonsilitis.ilitis.

Page 10: Pencegahan Tonsilitis

BAB IIBAB IITINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA

A. A. KonsepKonsep DasarDasar TonsilitisTonsilitis1.1. DefinisiDefinisi TonsilitisTonsilitis2.2. EtiologiEtiologi TonsilitisTonsilitis3.3. PatologiPatologi TonsilitisTonsilitis4.4. TandaTanda dandan GejalaGejala TonsilitisTonsilitis5.5. KomplikasiKomplikasi6.6. PengobatanPengobatan7.7. PencagahanPencagahan

Page 11: Pencegahan Tonsilitis

B. B. KonsepKonsep PengetahuanPengetahuan

1. 1. DefinisiDefinisi

2. 2. ProsesProses TerjadinyaTerjadinya PengetahuanPengetahuan

3.Faktor3.Faktor--faktor yang faktor yang mempengaruhimempengaruhipengetahuanpengetahuan

4.Tingkat 4.Tingkat PengetahuanPengetahuan

Page 12: Pencegahan Tonsilitis

C. KERANGKA KONSEPC. KERANGKA KONSEP Faktor intern :a) Usiab) Pengetahuanc) Pemahamand) Keyakinane) Gaya Hidup

Faktor eksternal :a) Pendidikan formalb) Lingkungan sosialc) Sosial ekonomid) Latar belakang kelauarga

Penderita TonsilitisPengetahuan pasiententang kekambuhantonsilitis

Kurang

Baik

Cukup

: : ditelitiditeliti: : tidaktidak ditelitiditeliti

Bagan 2.1. Kerangka konsep tentang pengetahuan pasien tentBagan 2.1. Kerangka konsep tentang pengetahuan pasien tentang pencegahan Penyakit ang pencegahan Penyakit Tonsilitis di Poliklinik THT RSUD.Dr.M.Harjono Soedigdomarto,Sp.Tonsilitis di Poliklinik THT RSUD.Dr.M.Harjono Soedigdomarto,Sp.Og Kabupaten Ponorogo.Og Kabupaten Ponorogo.

Page 13: Pencegahan Tonsilitis

BAB IIIBAB IIIMETODE PENELITIANMETODE PENELITIAN

A. Desain PenelitianA. Desain PenelitianDalam penelitian ini akan memaparkan tentang Dalam penelitian ini akan memaparkan tentang

pengetahuan pasien tentang pencegahan kekambuhan pengetahuan pasien tentang pencegahan kekambuhan penyakit tonsilitis.penyakit tonsilitis.

B. Tempat Dan Waktu PenelitianB. Tempat Dan Waktu Penelitian1. Tempat1. Tempat

Dalam penelitian ini tempat atau lokasi yang Dalam penelitian ini tempat atau lokasi yang digunakan sebagai obyek penelitian adalah Poliklinik digunakan sebagai obyek penelitian adalah Poliklinik THT RSUD Prof. Dr. M. Hardjono Soedigdomarto, Sp. THT RSUD Prof. Dr. M. Hardjono Soedigdomarto, Sp. OG Kabupaten Ponorogo.OG Kabupaten Ponorogo.

2. Waktu Penelitian2. Waktu PenelitianPenelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember

2008 s/d Juli 2009.2008 s/d Juli 2009.

Page 14: Pencegahan Tonsilitis

C. C. KerangkaKerangka KerjaKerja

Pengolahan Data

Coding Skoring Tabulating Menggunakan inisial

Huruf abjad Skor tentang pengetahuan pencegahan kekambuhan tonsilitis Jawaban benar : 1 Jawaban Salah : 0

Setelah data diperoleh menggunakan bahan pertimbangan penelitian dalam menilai karakteristik tingkat pengetahuan responden: Baik : 76-100% Cukup : 56-75% Kurang : < 55%

Bagan 3.1. Kerangka kerja

Populasi Rata-rata pasien tonsilitis yang berkunjung ke Poliklinik THT RSUD

Prof.Dr.M.Harjono Soedigdomarto,Sp.OG Kabupaten Ponorogo selama tahun 2008 yang berjumlah 19 orang.

Sample Menggunakan sample jenuh

Sampling Menggunakan consecutive sampling

Pengumpulan Data Dilakukan dengan menggunakan kuisioner.

Analisa Data Menggunakan tabel distribusi frekuensi

Kesimpulan Teridentifikasi pengetahuan pencegahan kekambuhan tonsilitis

di Poliklinik THT RSUD Prof.Dr.M.Harjono Soedigdomarto,Sp.OG Kabupaten Ponorogo yaitu baik, cukup,

Page 15: Pencegahan Tonsilitis

D.SamplingD.Sampling DesainDesain

1. Populasi1. PopulasiPopulasi adalah setiap subyek (misalnya; manusia, pasien) yang Populasi adalah setiap subyek (misalnya; manusia, pasien) yang

memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2003 : 93).memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2003 : 93).Populasi dari penelitian ini adalah rataPopulasi dari penelitian ini adalah rata--rata pasien yang menderita rata pasien yang menderita

penyakit tonsilitis yang berkunjung ke Poliklinik THT RSUD penyakit tonsilitis yang berkunjung ke Poliklinik THT RSUD Prof.Dr.M.Harjono Soedigdomarto,Sp.OG Kabupaten Ponorogo yang Prof.Dr.M.Harjono Soedigdomarto,Sp.OG Kabupaten Ponorogo yang berjumlah 19 orang/bulan selama tahun 2008.berjumlah 19 orang/bulan selama tahun 2008.

2. Sampel2. SampelSampel adalah merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau Sampel adalah merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau

sebagian jumlah dari karakteristik yang dimulai populasi (Hidayasebagian jumlah dari karakteristik yang dimulai populasi (Hidayat, 2003: t, 2003: 35).35).Pada penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh yaitu semua Pada penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh yaitu semua populasi populasi dijadikan sebagai sampel.dijadikan sebagai sampel.

3. Sampling3. SamplingSampling Sampling adalahadalah prosesproses menyeleksimenyeleksi porsiporsi daridari populasipopulasi untukuntuk dapatdapat

mewakilimewakili populasipopulasi ((NursalamNursalam, 2003: 97)., 2003: 97).DalamDalam penelitianpenelitian iniini sampling yang sampling yang digunakandigunakan ialahialah menggunakanmenggunakan

consecutifeconsecutife sampling sampling yaituyaitu pemilihanpemilihan sample sample dengandengan menetapkanmenetapkan subyeksubyekyang yang memenuhimemenuhi kriteriakriteria penelitianpenelitian dimasukkandimasukkan dalamdalam penelitianpenelitian sampaisampaikurunkurun waktuwaktu tertentutertentu sehinggasehingga jumlahjumlah pasienpasien yang yang diperlukandiperlukan terpenuhiterpenuhi((HidayatHidayat, 2003: 37)., 2003: 37).

Page 16: Pencegahan Tonsilitis

E. Identifikasi Variabel Penelitian E. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah perilaku atau Variabel penelitian adalah perilaku atau

karakteristik yang memberikan nilai beda karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu kelompok (orang, benda, terhadap sesuatu kelompok (orang, benda, situasi) yang berbeda dengan yang dimiliki situasi) yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok tersebut (Nursalam, 2003 : oleh kelompok tersebut (Nursalam, 2003 : 101). Variabel dalam penelitian ini adalah 101). Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang pencegahan pengetahuan tentang pencegahan kekambuhan tonsilitis di Poliklinik THT kekambuhan tonsilitis di Poliklinik THT RSUD Prof.Dr.M.Harjono RSUD Prof.Dr.M.Harjono Soedigdomarto,Sp.OG Kabupaten Soedigdomarto,Sp.OG Kabupaten Ponorogo.Ponorogo.

Page 17: Pencegahan Tonsilitis

F. F. DefinisiDefinisi OperasionalOperasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional No Variabel Definisi

Opersional Parameter Alat

Ukur Skala Skor

1 Pengetahuan tentang pencegahan tonsilitis.

Segala sesuatu yang diketahui dan dipahami oleh pasien tentang pencegahan kekambuhan tonsilitis.

1. Mencuci tangan 2. Makan makanan

yang bergizi 3. Istirahat yang

cukup 4. Menghindari

rokok dan alkohol.

5. Olah raga cukup 6. Menghindari

penularan

Kuesioner

Ordinal Jawaban Benar Nilai 1 Jawaban Salah Nilai 0 Baik 76–100 % Cukup 56– 75 % Kurang < 55 %

Page 18: Pencegahan Tonsilitis

G. Pengumpulan Data Dan Analisa DataG. Pengumpulan Data Dan Analisa Data

1. Instrumen Penelitian Data1. Instrumen Penelitian DataInstrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang

digunakan dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih digunakan dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cepat lengkap mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cepat lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 1998: dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 1998: 151).151).Dalam penelitian ini menggunakan instrumen berupa Dalam penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner atau angket. kuesioner atau angket.

2. Pengumpulan Data2. Pengumpulan DataDari pengumpulan data pada penelitian ini digunakan alat Dari pengumpulan data pada penelitian ini digunakan alat

berupa angket atau kuesioner. Kuesioner adalah alat ukur berupa angket atau kuesioner. Kuesioner adalah alat ukur dengan cara subyek diberikan angket atau kuesioner dengan dengan cara subyek diberikan angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan kepada responden. Alat ukur ini beberapa pertanyaan kepada responden. Alat ukur ini digunakan bila responden jumlahnya besar dan dapat digunakan bila responden jumlahnya besar dan dapat membaca dengan baik yang dapat mengungkapkan halmembaca dengan baik yang dapat mengungkapkan hal--hal hal yang bersifat rahasia (Hidayat, 2003: 38).Dalam penelitian ini yang bersifat rahasia (Hidayat, 2003: 38).Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner langsung dengan pertanyaan tertutup.kuesioner langsung dengan pertanyaan tertutup.

Page 19: Pencegahan Tonsilitis

3. Analisa Data 3. Analisa Data a. Data Umuma. Data Umum

Data demografi yang didapat akan diolah sebagai bahan pertimbangData demografi yang didapat akan diolah sebagai bahan pertimbangan an penelitian dalam meneliti karakteristik responden dalam penelitipenelitian dalam meneliti karakteristik responden dalam penelitian ini. Data an ini. Data yang akan dianalisa dengan deskriptif statistik dengan prosentasyang akan dianalisa dengan deskriptif statistik dengan prosentase yaitu e yaitu menjumlahkan data domografi yang didapat kemudian membandingkan menjumlahkan data domografi yang didapat kemudian membandingkan dengan jumlah responden keseluruhan dikalikan 100 %.dengan jumlah responden keseluruhan dikalikan 100 %.

Keterangan :Keterangan :P : ProsentaseP : Prosentase∑∑ F : Frekwensi jawaban yang benar F : Frekwensi jawaban yang benar N : Jumlah sampleN : Jumlah sample(Arikunto, 1998 : 266).(Arikunto, 1998 : 266).

Adapun hasil pengolahan data diinterpretasikan dengan menggunakaAdapun hasil pengolahan data diinterpretasikan dengan menggunakan skala n skala 100 % : Seluruhnya100 % : Seluruhnya76 76 -- 99 % : Hampir seluruhnya99 % : Hampir seluruhnya51 51 -- 75 % : Sebagian besar75 % : Sebagian besar50% : Setengahnya50% : Setengahnya25 25 -- 49 % : Hampir setengahnya49 % : Hampir setengahnya1 1 -- 24 % : Sebagian kecil24 % : Sebagian kecil0% : Tidak satupun0% : Tidak satupunData demografi tidak digunakan untuk menganalisa perhitungan danData demografi tidak digunakan untuk menganalisa perhitungan dan selebaran angket yang selebaran angket yang

terkumpul.terkumpul.

%100x

NFp ∑

=

Page 20: Pencegahan Tonsilitis

b. Data Khususb. Data Khusus

Hasil jawaban kuesioner dijumlahkan dan dibandingkan Hasil jawaban kuesioner dijumlahkan dan dibandingkan dengan jumlah tertinggi lalu dikalikan 100 %. Bila jawaban dengan jumlah tertinggi lalu dikalikan 100 %. Bila jawaban benar maka diberi score 1 dan bila jawaban salah diberi benar maka diberi score 1 dan bila jawaban salah diberi score 0, dengan rumus : score 0, dengan rumus :

Keterangan:Keterangan:N : Nilai yang didapatN : Nilai yang didapatSP : Skor yang didapatSP : Skor yang didapatSm : Skor maksimalSm : Skor maksimalKemudian hasil tiap variabel diinterpretasikan dengan skala Kemudian hasil tiap variabel diinterpretasikan dengan skala

kualitas, yaitu :kualitas, yaitu :76 76 –– 100 % : Baik100 % : Baik56 56 –– 75 % : Cukup75 % : Cukup<<55 % : Kurang55 % : Kurang(Arikunto, 1998: 246).(Arikunto, 1998: 246).

%100x

SmSP:N

Page 21: Pencegahan Tonsilitis

H. H. EtikaEtika PenelitianPenelitian1.1.InformasiInformasi ConsentConsent ((LembarLembar PersetujuanPersetujuan))

Merupakan cara persetujuan antara peneliti Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden peneliti dengan memberikan dengan responden peneliti dengan memberikan lernbar persetujuan (lernbar persetujuan (informed consent)informed consent). . Informed Informed consentconsent tersebut diberikan sebelum penelitian tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subyek penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia maka mereka harus menandatangani bersedia maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati bersedia maka peneliti harus menghormati haknya.haknya.

Page 22: Pencegahan Tonsilitis

2. 2. Anomity Anomity (Tanpa nama)(Tanpa nama)Merupakan masalah etika dalam penelitian Merupakan masalah etika dalam penelitian

keperawatan dengan cara tidak memberikan nama keperawatan dengan cara tidak memberikan nama responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.kode pada lembar pengumpulan data.

3.3. ConfidentialityConfidentiality (Kerahasiaan) (Kerahasiaan) Merupakan masalah etika dengan menjamin Merupakan masalah etika dengan menjamin

kerahasiaan dari hasil penelitian baik informasi kerahasiaan dari hasil penelitian baik informasi maupun masalahmaupun masalah--masalah lainnya semua informasi masalah lainnya semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.dilaporkan pada hasil riset.