laporan kasus fix

130
LAPORAN KASUS BERKAS PASIEN A. Identitas Pasien Nama : An. F Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 10 Bulan Nama Ayah : Tn. R Nama Ibu : Ny. T Pekerjaan Ayah : Karyawan pabrik Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga Pendidikan Ayah : SMA Pendidikan Ibu : SMP Agama : Islam Alamat : Jl. Percetakan Negara II Rt.15/Rw.07 Kel. Johar Baru II Jakarta Pusat Tanggal Berobat : 20 April 2015 B. Anamnesa Dilakukan secara allo anamnesis kepada ibu pasien pada tanggal 20 April 2015 pukul 11.00 WIB 1. Keluhan Utama : Batuk Pilek yang dialami sejak 7 hari yang lalu 2. Keluhan Tambahan : Rewel, susah tidur, dan terlihat lemas 3. Riwayat Penyakit Sekarang : 1

Upload: amiwahyuni

Post on 08-Nov-2015

54 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

hkgbkijk

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS

BERKAS PASIENA. Identitas PasienNama: An. FJenis Kelamin: Laki-lakiUsia: 10 BulanNama Ayah: Tn. RNama Ibu: Ny. TPekerjaan Ayah: Karyawan pabrikPekerjaan Ibu: Ibu rumah tanggaPendidikan Ayah: SMAPendidikan Ibu: SMPAgama: IslamAlamat: Jl. Percetakan Negara II Rt.15/Rw.07 Kel. Johar Baru II Jakarta PusatTanggal Berobat: 20 April 2015

B. AnamnesaDilakukan secara allo anamnesis kepada ibu pasien pada tanggal 20 April 2015 pukul 11.00 WIB 1. Keluhan Utama : Batuk Pilek yang dialami sejak 7 hari yang lalu2. Keluhan Tambahan : Rewel, susah tidur, dan terlihat lemas3. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang bersama ibunya ke Puskesmas Kecamatan Johar Baru dengan keluhan batuk dan pilek yang dirasakan sejak 7 hari sebelum ke puskesmas. Menurut Ibu pasien batuk yang diderita pasien disertai dahak yang berwarna putih kental. Ibu pasien juga menambahkan batuk tersebut diikuti dengan pilek yang juga berwarna putih kental. Sejak pasien batuk dan pilek, pasien juga sering rewel, susah tidur dan terlihat lemas. Ibu pasien menyangkal adanya demam, mual, muntah, keluar cairan dari telinga, ruam atau kemerahan pada kulit, perdarahan dari hidung maupun gusi. BAB dan BAK pasien juga tidak ada keluhan.Empat hari yang lalu ibu pasien berobat ke bidan dekat rumah pasien atas saran tetangganya. Pasien diberikan obat oleh petugas apotik yaitu amoxicillin sirup dan disudrin sirup yang diminum 3 kali sehari. Ibu pasien merasa tidak ada perubahan klinis berarti pada pasien, sehingga membawa pasien untuk berobat kembali ke puskesmas Kecamatan Johar Baru dengan harapan agar dapat sembuh.Sehari-hari Ibu pasien adalah seorang ibu rumah tangga biasa. Ibu pasien khawatir jika keadaan sakit ini terus berlanjut akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Ibu pasien merasa sakit yang diderita anaknya tidaklah berat dan dapat sembuh dengan pertolongan dokter.

4. Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat penyakit serupa disangkal sebelumnya Riwayat penyakit asma, alergi disangkal Riwayat batuk lama yang tidak kunjung sembuh sebelumnya disangkal Riwayat campak disangkal Riwayat alergi obat dan makanan disangkal5. Riwayat Penyakit Keluarga : Anggota keluarga tidak ada yang sedang mengalami keluhan serupa seperti pasien Riwayat asma disangkal Riwayat alergi obat dan makanan disangkal Riwayat batuk lama yang tidak kunjung sembuh sebelumnya disangkal Riwayat penyakit jantung disangkal Riwayat penyakit kuning disangkal

6. Riwayat Sosial Ekonomi : Tn. T yang bekerja sebagai karyawan pabrik berpenghasilan Rp. 2.300.000/bulan. Pengeluaran dalam sebulan adalah Rp. 870.000 untuk kontrakan sudah termasuk air, listrik keluarga Rp. 60.000 dan sisanya untuk kebutuhan makan sehari-hari. Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya di rumah yang sederhana dengan ukuran 5x7 m. Biaya untuk berobat ke pelayanan kesehatan keluarga pasien sudah menggunakan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). Kesan sosial ekonomi keluarga ini termasuk dalam kelas ekonomi menengah ke bawah.

7. Riwayat Lingkungan :Dalam rumah dihuni 4 orang. Lingkungan sekitar rumah kurang bersih karena tetangga kurang memperhatikan kebersihan lingkungan. Di depan rumah terdapat pekarangan dari tanah yang kering dan tandus, tidak terdapat tanaman hanya terdapat satu buah pohon. Keluarga Ny.R terbiasa membersihkan rumah seminggu sekali. Terdapat tempat pembakaran sampah yang berjarak kurang lebih 2 meter dari bagian depan rumah pasien. Di lingkungan sekitar rumah pasien hampir tidak pernah diadakan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan daerah tempat tinggal keluarga Tn. T. Ibu pasien mengaku ada juga beberapa tetangga pasien yang mengeluhkan anaknya batuk dan pilek yang tak kunjung sembuh belakangan ini. Daerah sekitar lingkungan rumah pasien tidak terdapat tempat-tempat genangan air seperti rawa-rawa, ataupun empang. Daerah sekitar rumah pasien terbilang cukup padat, jarak antar rumah pasien dengan tetangganya hanya berjarak rata-rata 1 meter.

8. Riwayat Kebiasaan : Pasien bangun pagi langsung dimandikan oleh Ny. R lalu diberi sarapan pagi berupa bubur atau nasi tim. Setelah itu Ny. R juga menyiapkan sarapan untuk Tn. T suaminya. Setelah Tn. T berangkat bekerja biasanya Ny. R melanjutkan kegiatannya sebagai ibu rumah tangga yaitu mencuci baju dan mengurus pasien.Pada siang hari Ny. R biasanya langsung memasak untuk kebutuhan makan keluarga setiap harinya. Lauk yang biasa dimasak oleh Ny. R adalah ikan, tahu, tempe, tahu, telor dan sayur bayam. Setelah memasak Ny. R kemudian memberi makan An. F, yaitu diberikan nasi putih setengah porsi dewasa dan lauk pauk keluarga. Setelah itu Ny. R mengangkat cucian yang dijemur dari tadi pagi, lalu kemudian menyetrikanya. Jika ada waktu kosong, Ny. R menyempatkan beristirahat bersama An. F.Pada sore harinya menemani An. F bermain sebentar, biasanya Ny. R lebih sering mengajak An.A bermain di luar rumah seperti bermain di rumah tetangga sekitarnya. Ini dilakukan Ny. R agar An. F terbiasa dan tidak takut untuk bermain keluar dengan teman seumurannya.

9. Riwayat ImunisasiTabel 1 Riwayat ImunisasiJenis ImunisasiJumlah

Hepatitis B0, I, II, III (usia 0, 1, 2, 3 bulan)

BCGI (usia 1 bulan)

DPTI, II, III (usia 2, 4, 6 bulan)

PolioI, II, III, IV (usia 0, 1, 2, 3)

Campak I (usia 9 bulan)

Kesan : - Imunisasi lengkap dan sesuai dengan usia. - Imunisasi tambahan belum dilakukan.

10. Riwayat PerkembanganTabel 2 Riwayat pertumbuhan dan perkembangan An. FUsiaMotorik KasarMotorik HalusKomunikasiSosial

4 bulanTengkurap/terlentang sendiriMemegang mainanTertawa/beteriakMemandangi tangan sendiri

6 bulanMerangkak, duduk tanpa berpeganganMeraih, menggapai dan mengambil mainannyaMenoleh kearah datangnya suara, berkata tanpa artiMemasukkan makanan ke mulut

10 bulanBerdiri, berjalan dengan bantuanMemegang dan melempar bolaMemanggil mama, papaBermain dengan orang disekitarnya

Kesan : Pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan anak seusianya.

11. Riwayat kehamilan dan kelahiranTable 3 Riwayat kehamilan dan kelahiranMorbiditas KehamilanIbu pasien ketika hamil tidak mengalami sakit berat

KehamilanPerawatan antenatalIbu pasien rajin kontrol ke bidan

Tempat kelahiranTempat praktek bidan

Penolong persalinanBidan

Cara persalinanSpontan

KelahiranMasa gestasiCukup bulan

Keadaan bayi Berat lahir : 2800 gram Panjang : 50 cm Lingkar kepala: - Langsung menangis Kelainan (-)

C. PemeriksaanFisik1. Keadaan Umum : Baik

2. Vital sign Kesadaran: Compos MentisTek. Darah: Tidak dilakukan pemeriksaanFrek. Nadi:120x/menitFrek Pernapasan:28 x/menitSuhu: 36,7 CBB: 7 kgTinggi Badan: 68 cm

3. Status Gizi (menggunakan Z-Score) BB/U= -1 s/d 0 (Normal) PB/U= -2 s/d -1 (Normal) BB/PB= 0 s/d 1 (Normal) Kesan: status gizi baik (kurva NCHS)

Gambar 2. Tinggi Badan Menurut Umur

Kesan : Normal

Gambar 3. Berat badan menurut Umur

Kesan :Berat Badan Normal

Gambar 4. Berat badan menurut panjang badan

Kesan : Status gizi baik

BBI An. A= (umur (bln) / 2) + 4 x 1kg = (10 / 2) + 4 x 1kg= 9 kg

Estimasi kebutuhan energy dan zat gizi total per hari Energy : 100-120 kalori/kg BBI : 120 X 9 = 1080 kkal Protein: 2 x BBI = 2 x 9 = 18 Lemak: 10-20% x energi = 20 % x 1080 = 216 Karbohidrat: 60-70% x energi = 70 % x 1080 = 756

4. Status Generalis : Kepala: normocephal, rambut tidak mudah dicabut Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), reflex cahaya (+/+) THT: dalam batas normal Leher : Pembesaran KGB (-), Pembesaran thyroid : (-) Thorax : Inspeksi: bentuk dan gerak simetris kanan dan kiri dalam keadaan stastis dan dinamis Palpasi: fremitus taktil dan fremitus vokal sama kiri dan kanan Perkusi: sonor di seluruh lapang paru, batas paru-hepar di ICS 6 linea midclavicularis dextra, peranjakan paru (+) Auskultasi: VBS kiri sama dengan kanan, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-), Slem (-/-) Cor : Inspeksi: Iktus Cordis terlihat di ICS 5 linea midclavicularis sinistra Palpasi: Iktus Cordis terraba di ICS 5 linea midclavicularis sinistra, tidak kuat angkat, Thrill (-) Perkusi: tidak dilakukan Auskultasi: BJ I-II murni regular, murmur (-), gallop (-) Abdomen : Inspeksi: datar, massa (-), jejas (-), kemerahan (-) Auskultasi: Bisingt usus (+) normal 12x/menit Palpasi: soepel di seluruh lapang abdomen, nyeri tekan (-) di ke empat kuadran abdomn Perkusi: timpani di seluruh lapang abdomen, tidak terdapat hepatomegali, splenomegali, ginjal tidak teraba membesar, Shifting dullness (-)

Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik, Ptekie , edema 5. Status Lokalis : -

D. Pemeriksaan Penunjang : -

BERKAS KELUARGAA. Profil Keluarga1. Karakteristik Keluargaa. Identitas Kepala keluarga : Tn. Tito Alamsah (27 tahun)b. Identitas Pasangan: Ny. Rini (19 tahun)c. Struktur Komposisi KeluargaTabel 5 Anggota keluarga yang tinggal serumahNoNamaKedudukan Dalam KeluargaGenderUmurPendidikanPekerjaanKeterangan tambahan

1Tn. Tito AlamsahKepala keluargaL27 tahunSMAKaryawan pabrikSebagai kepala keluarga

2Ny. Rini

IstriP19 tahunSMPIbu Rumah TanggaIstri dari Tn. Tito Alamsah

3An. FarhanAnak L10 bulan--Anak pertama

4Ny. WatiNenekP58 tahunSD-Ibu dari Tn. Tito Alamsah

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidupa. Lingkungan tempat tinggalTabel 6Lingkungan tempat tinggalStatus kepemilikan rumah : kontrakDaerah perumahan : kumuh

Karakteristik Rumah dan LingkunganKesimpulan

Luas rumah : 5 x 7 m2Pasien tinggal di rumah yang sangat kecil dan sederhana dengan jumlah penghuni empat orang yang terdiri dari keluarga inti .

Jumlah penghuni dalam satu rumah : 4 orang

Luas halaman rumah : 5 x 1 m2

Tidak bertingkat

Lantai rumah dari : keramik

Dinding rumah dari : Tembok

Jamban keluarga : Ada

Tempat bermain : Tidak ada

Penerangan listrik : 300 watt

Ketersediaan air bersih: Ada

Tempat pembuangan sampah : Tidak

b. Kepemilikan barang barang berhargaKeluarga ini memiliki : Satu unit sepeda motor Satu buah televisi Satu buah kompor gas Dua buah kipas angin Dua buah tempat tidur kapuk Satu buah kompor gas Satu buah kulkas kecil Satu buah rice-cooker Satu buah lemari baju Dua buah handphone Kesan : Ekonomi keluarga Tn. T cukup baik

c. Denah rumah

Kamar mandiKeterangan :

Dapur dan Ruang makan

= Jendela

Kamar tidur7 m

Kamar tidurRuang tamu= Pintu

Teras Depan

5 m

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluargaa. Sebutkan jenis tempat berobat : Bidan, Puskesmasb. Asuransi / JaminanKesehatan : BPJS

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)Tabel 7 Pelayanan KesehatanFaktorKeteranganKesimpulan

Cara mencapai pusat pelayanan kesehatanKendaraan pribadiLetak Puskesmas yang lumayan dekat dengan tempat tinggal pasien, membuat pasien dapat menjangkau Puskesmas tanpa menggunakan sepeda motor. Untuk biaya pengobatan sudah menggunakan BPJS Kesehatan dan pelayanan Puskesmas dapat memuaskan pasien. Karenanya pasien datang kembali ke Puskesmas jika sakit.

Tarif pelayanan kesehatanMurah

Kualitas pelayanan kesehatanMemuaskan

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga

a. Kebiasaan makan Keluarga Tn. T makan sehari tiga kali, menu makanan sehari-hari adalah nasi, ikan, tahu, tempe, sambal dan sayur-sayuran. Keluarga Tn. T jarang sekali mengkonsumsi buah-buahan dengan alasan kurangnya uang untuk membeli buah-buahan tersebut. Pasien biasa diberi makanan pada pagi hari yaitu bubur atau nasi tim yang ditambah dengan sayur yang bervariasi setiap harinya, seperti bayam, wortel, dll. Sedangkan pada siang dan malam hari pasien biasa diberi makanan berupa nasi yang dilembekkan ditambah dengan lauk keluarga dengan jumlah biasanya setengah porsi dewasa dan dihancurkan.

b. Menerapkan pola gizi seimbang Tn. T tidak selalu memperhatikan pola makan gizi seimbang An. F sehari-harinya.10 pesan gizi seimbang :1. Syukuri dan nikmati keanekaragaman makanan2. Biasakan mengkonsumsi lauk pauk yang berprotein tinggi3. Makan aneka ragam sayuran dan cukup buah4. Biasakan mengkonsumsi aneka ragam makanan sumber karbohidrat5. Batasi mengkonsumsi makanan manis, asin dan berlemak tinggi6. Biasakan sarapan7. Minum air putih yang cukup dan aman8. Biasakan membaca label kemasan makanan9. Biasakan mencuci tangan sebelum makan dengan air mengalir10. Melakukan aktifitas fisik/olahraga secara teratur dan mempertahankan berat badan ideal.

Pola makan pasien selama tiga hari terakhir sebagai berikut :

Tabel 8 Menu makanan pasien tiga hari terakhirTanggalPagiSiangMalam

Jumat, 17 April 2015Nasi tim + Air putihTahu goreng di hancurkan + Nasi Putih 100g dihancurkan + Sayur BayamTelur + Nasi putih 100g dihancurkan + air putih

Sabtu, 18 April 2015Nasi tim + Air putihSayur bayam + Nasi putih 100g dihancurkan + air putihTelur + Nasi putih 100g dihancurkan + air putih

Minggu, 19 April 2015Nasi tim + Air putihAyam rebus di suir + Sayur Bayam + Nasi putih 100g dihancurkan + air putihPerkedel + Nasi putih 100g dihancurkan + Air putih

Analisa makananSelasa (Nilai kalori yang dikonsumsi perhari = 815 kkal) 1 porsi nasi tim = 270 kkal 1 telur = 145 kkal 1 potong tahu goreng dihancurkan = 40 kkal 1 porsi sayur bayam = 100 kkal 2 porsi nasi putih 100g dihancurkan = 260 kkal 3 gelas air putih = 0 kkal

Rabu (Nilai kalori yang dikonsumsi perhari = 775 kkal) 1 porsi nasi tim = 270 kkal 1 telur = 145 kkal 1 porsi sayur bayam = 100 kkal 2 porsi nasi putih 100g = 260 kkal 3 gelas air putih = 0 kkal

Kamis (Nilai kalori yang dikonsumsi perhari = 985 kkal) 1 porsi nasi tim = 270 kkal 1 potong ayam rebus di suir = 185 kkal 1 perkedel = 170 kkal 1 porsi sayur bayam = 100 kkal 2 porsi nasi putih 100g dihancurkan = 260 kkal 3 gelas air putih = 0 kkal

Interpretasi Food Recall An. F dalam tiga terakhir ini adalah kebutuhan kalori basal An. F belum terpenuhi dimana kebutuhan kalori basal An. F perhari adalah 1080 kkal dan pola makan An. F juga belum memenuhi pola makan gizi seimbang.

6. Pola Dukungan Keluarga

a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga :Keluarga pasien sadar akan penyakit yang diderita oleh pasien, maka dari itu jika sakit pasien akan segera dibawa oleh ibunya untuk memeriksakan diri ke bidan ataupun Puskesmas..b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga :Kebiasaan Ny. Rini membersihkan rumah hanya seminggu sekali dapat memperburuk kondisi kesehatan keluarga secara tidak langsung, karena dapat berpotensi menjadi tempat berkembang-biaknya bakteri, yang berperan sebagai penyebab infeksi saluran pernapasan akut. Pendapatan perbulan Tn. Tito yang rendah mempengaruhi kebutuhan gizi keluarga. Kebutuhan gizi keluarga yang rendah akan mempengaruhi daya tahan tubuh An. F.

B. Genogram

1. Bentuk keluarga : Bentuk keluarga ini adalah nuclear family. Di dalam keluarga An. F adalah anak pertama dari pasangan Tn. T dan Ny. R yang baru menikah 2 tahun.Tn. T dan Ny. R memiliki keluarga yang tinggal di kampung. Mereka tidak memilki sanak saudara yang tinggal di Jakarta.

2. Tahapan siklus keluarga : Menurut Duval 1977, tahapan siklus keluarga Tn. Tito adalah masuk ke dalam tahap II yaitu keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi 30 bulan)

3. Ny. D45 ThTn. R50 ThFamily map (gambar)

Tn. H Meninggal tidak diketahui sebabnya

Ny. W58 ThKeterangan := Laki-Laki= Perempuan= Pasien (Laki-laki)= Garis Pernikahan= Garis Keturunan = Tinggal satu rumah

Ny. R 19 ThTn. T27 ThTn. D40 ThNn. S30 ThTn. A34 ThNy. L24 Th

An. F10 Bln

4. Peran keluargaDitanyakan ke ibu pasien Ny. R :Tabel 6 Peran keluarga Tn. TNoPernyataanSering/selaluKadang-kadang/pernahJarang/tidak pernah

1Saya puas bahwa saya dapat kembali kepada keluarga saya, bila saya menghadapi masalah

2Saya puas dengan cara-cara keluarga saya membahas serta membagi masalah dengan saya

3Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya melaksanakan kegiatan dan ataupun arah hidup yang baru

4Saya puas dengan cara-cara keluarga saya menyatakan rasa kasih sayang dan menanggapi emosi

5Saya puas dengan cara-cara keluarga saya membagi waktu bersama

5. Fungsi keluarga menurut Mubarak, dkk 2009 yaitu:

Tabel 7 Fungsi keluarga Tn. TNoFungsi keluargaKeteranganPenilaian

1Fungsi BiologisKeluarga Tn. T dengan Ny. R dikaruniai seorang anak (An. F) yang baru berumur 10 bulan setelah menikah selama 2 tahun tanpa cacat bawaan lahirCukup baik

2Fungsi PsikologisTn. T apabila memiliki masalah dari hal kecil sampai yang besar selalu menceritakan dan meminta pendapat kepada Ny. R, begitu juga sebaliknyaCukup baik

3Fungsi sosialisasiNy. R juga sering mengajak An. F untuk bermain dengan teman seumurannya yang tinggal dekat dengan rumahnya Cukup baik

4Fungsi ekonomiTn. T bekerja sebagai buruh pabrik yang berpenghasilan Rp2.300.000/bulan, sedangkan Ny. R tidak bekerja dan hanya berstatus sebagai ibu rumah tangga saja tetapi mnurut Ny. R dari penghasilan perbulan tersebut sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga merekaCukup baik

5Fungsi pendidikanTn. T dan Ny. R selalu mengajari anaknya nama-nama benda yang biasa sedang dipegang atau dimainkan oleh An. FCukup baik

Kesan: Fungsi keluarga Tn. T cukup baik

6. Dinamika keluarga Hubungan antara Tn. T dan Ny. R cukup harmonis, mereka saling menyayangi satu sama lain dan saling mendukung untuk setiap kegiatan yang mereka lakukan seperti saat mengambil keputusan untuk segera membawa An. F ke pusat layanan kesehatan apabila sedang sakit Hubungan antara Tn. T dan An. F juga cukup baik. Tn. T sangat menyayangi An. F, tidak jarang saat pulang bekerja Tn. T membelikan mainan baru untuk An. F Hubungan antara Ny. R dan An. F juga cukup baik, Ny. R juga sangat menyayangi An. F. Ny. R sangat khawatir apabila An. F sedang sakit dan segera membawa An. F ke pusat layanan kesehatan.

C. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluargaTidak ada

D. Diagnosis Holistik

1. Aspek personal : (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)Pasien datang ke Puskesmas bersama ibunya dengan keluhan batuk dan pilek sudah 7 hari yang tidak sembuh, rewel, tidak bisa tidur dan terlihat lemas. Harapan setelah berobat ke Puskesmas adalah agar dapat sembuh. Keluarga pasien khawatir jika keadaan sakit ini terus berlanjut akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pasien.

2. Aspek klinik : (diagnosis kerja dan diagnosis banding) Diagnosis kerja : Pneumonia Diagnosis banding : Bronchopneumoni, Bronchilitis, TB paru

3. Aspek risiko internal : (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien)pasien memiliki kebiasaan bermain keluar halaman pada sore hari, disaat dilakukan pembakaran sampah di dekat rumah pasien. Di lingkungan sekitar pasien juga tidak ada kebiasaan menutup mulut bila batuk, sehingga memungkinkan tertular bakteri penyebab ISPA

4. Aspek psikososial keluarga : (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien)Kebiasaan membersihkan rumah seminggu sekali dari Ny. Rini dapat memperburuk kondisi kesehatan keluarga secara tidak langsung, karena dapat berpotensi menjadi tempat berkembang-biaknya bakteri penyebab ISPA. Pendapatan perbulan keluarga Tn. T yang rendah mempengaruhi kebutuhan gizi keluarga. Kebutuhan gizi keluarga yang rendah akan mempengaruhi daya tahan tubuh An. F.

5. Aspek fungsional : (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik di dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)Skor ECOG (Eastern Cooperative Oncology Group) atau Zubroid di setarakan dengan Skor Karnofsky :Tabel 8. Skor ECOGSkorECOG

0Aktif secara penuh, bisa melakukan aktivitas sebagaimana sebelum terkena penyakit tanpa hambatan. (Karnofsky 90-100)

1Terbatas dalam melakukan aktivitas berat tetapi masih bisa rawat jalan dan bisa melakukan pekerjaan yang ringan seperti pekerjaan rumah tangga atau pekerjaan kantor yang ringan. (Karnofsky 70-80)

2Bisa rawat jalan dan mampu untuk merawat diri sendiri tetapi tidak mampu melakukan pekerjaan dan < 50 % waktu harus berbaring. (Karnofsky 50-60)

3Hanya mampu merawat diri sendiri secara terbatas > 50 % waktu harus berbaring atau duduk. (Karnosky 30-40)

4Harus berbaring terus menerus. (Karnofsky 10-20)

5Meninggal. (Karnofsky 0)

Menurut Skor ECOG, An. F mendapat Skor 1 yaitu terbatas dalam melakukan aktivitas berat tetapi masih bisa rawat jalan dan bisa melakukan pekerjaan yang ringan seperti pekerjaan rumah. (Karnofsky 70-80).

E. Rencana Pelaksanaan (sesuai dengan keempat aspek diatas)

AspekKegiatanSasaranWaktuHasil diharapkanBiayaKeterangan

Aspek personal Memberikan edukasi tentang penyakit yang diderita olehpasien. Dijelaskan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit tersebut, beratnya penyakit yang diderita oleh pasien, serta komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien.

Ny.RSaat pasien berobat ke Puskesmas Mengurangi kecemasan orang tua pasien terhadap penyakit yang diderita oleh pasien. Keluarga pasien mengetahui faktor-faktor penyebab dari terjadinya penyakit tersebut.

Aspek klinik Amoxicillin syrup 3 x 1 cth dihabiskan Puyer : CTM 0,6 mg + GG 12,5 mg + B complex 0,25 mg : 3 x 1 pulv Vitamin C 3 x 1 tab B Complex 3 x 1 tabNy. RSaat pasien berobat ke Puskesmas Keluhan klinis dapat disembuhkanBPJS

Aspek risiko internal Memberikan edukasi kepada ibu pasien agar membiasakan membersihkan rumah minimal 3 - 4 kali, membiasakan menutup mulut bila batuk dan berada di lingkungan dekat pembakaran sampah.Ny. R dan Tn.TSaat pasien berobat ke Puskesmas dan saat kunjungan ke rumah pasien

Pasien terhindar dari bakteri penyebab ISPA

Aspek psikososial keluarga Memberikan edukasi tentang pentingnya menutup mulut saat batuk Memberikan edukasi tentang makanan yang bergizi sesuai 10 pesan gizi seimbang Mengajak masyarakat untuk bergotong-royong melakukan kerja bakti

Tn. T, Ny. R dan warga sekitar tempat tinggal Tn. TSaat kunjungan ke rumah pasien Tidak adanya tempat perembang-biakan bakteri, khususnya penyebab ISPA Meningkatan daya tahan tubuh An. F

Aspek fungsional Menganjurkan agar pertumbuhan dan perkembangan pasien terus diperhatikanNy. R dan Tn. TSaat pasien berobat ke Puskesmas & saat kunjungan ke rumahUntuk meningkatkan daya tahan tubuh pasien.

F. Prognosis1. Ad vitam : ad bonam 2. Ad sanasionam : ad bonam3. Ad fungsionam : ad bonam

Lampiran IMakanan Gizi SeimbangMakanan mengaandung zat gizi ; karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, lemakdan serat.1. Karbohidrat : Tepung-tepungan : nasi, kentang, mie, ubi, singkong, dll Gula : gula pasir, gula merah, gula merah, gula batu, dll2. Lemak : minyak, argarin, santan, kulit ayam, kulit bebek, dan lemak hewanlainnya.3. Protein : Ikan, ayam, daging, telur, susu, tahu dan kacang-kacangan.4. Vitamin dan Mineral : Buah dan suplemen vitamin5. Serat : roti, gandum, buah, sayur segar, kacang-kacangan, tahu, tempe danbekatul.

CONTOH MENU SEHARI 1.080 KALORI

WaktuBahan PenukarPenukarGramURTContoh Menu

Pagi Nasi Ayam Daun Bawang seledri 1 Karbohidrat 1 Hewani Sekehendak10040 gelas 1 ptg sdg Bubur nasi Ayam suwir Irisan daun bawang

Siang Nasi Ikan Tahu Sayuran 1 Karbohidrat 1 Hewani 1 Nabati 1 Sayuran10050110100 gelas 1 ptg sdg 1 bj bsr 1 mangkuk

Nasi Ikan bumbu kuning Tahu bacem Sayur asem

Malam Nasi Ayam tanpa kulit Tempe Kacang panjang 1 Karbohidrat 1 Hewani

1 Nabati Sayuran10040

50100 gelas 1 ptg sdg 2 ptg sdg 1 mangkuk Nasi Pepes ayam Oseng tempe Tumis kacang panjang

BERKAS PASIENA. Identitas PasienNama : An. Muh YusufJenis kelamin: Laki - lakiUmur: 2 tahunStatus: Belum MenikahAlamat : Jl. JoharBaru Utara III RT 14 / RW 3No. 23, Kecamatan JoharBaru, Jakarta PusatPendidikan: Belum sekolahAgama: IslamSuku bangsa: JawaPuskesmas: Puskesmas Kecamatan JoharBaruTanggal berobat: 16April 2015

B. AnamnesaAlloanamnesa yang dilakukan pada tanggal 16April 2015:1. Keluhan UtamaBatuk

2. Keluhan TambahanPilek dan demam

3. Riwayat Penyakit SekarangPasien diantar oleh ibunya ke Puskesmas Kecamatan JoharBaru karena dirujuk oleh Puskesmas JoharBaru II dengan diagnosa TB. Pasien datang dengan keluhan batuk sejak 3 bulan yang lalu dan tidak kunjung sembuh. Pasien juga sering mengalami pilek yang hilang timbul sejak 2 bulan belakang ini. Keluhan demam yang tidak jelas, tidak begitu tinggi dan hilang timbul juga dirasakan pasien sejak 1 bulan belakangan ini. Keluhan sesak nafas, mual dan muntah disangkal oleh pasien. Keluhan turut disertai dengan nafsu makan yang berkurang. Ibu pasien mengatakan dalam 1 bulan terakhir, pasien kira-kira telah mengalami penurunan berat badan sekitar 2 kilogram.. BAK dan BAB lancar dan tidak ada kelainan.

Menurut ibu pasien, mereka memiliki tetangga yang menderita penyakit TB dan tidak mendapatkan pengobatan. Pasien sering berkunjung ke rumah tetangga tersebut untuk bermain bersama anaknya.

Karena keluhan yang dirasakan pasien, ibu pasien membawa anaknya ke Puskesmas JoharBaru II. Kemudian oleh dokter Puskesmas JoharBaru II, pasien disarankan untuk menjalani beberapa pemeriksaan lebih lanjut, yaitu pemeriksaan foto toraks dan mantoux test. Dan dari hasil pemeriksaan, pasien kemudian didiagnosis mengidap penyakit Tuberkulosis Paru. Oleh karena itu pasien dirujuk untuk mendapatkan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) di Puskesmas Kecamatan JoharBaru.

Pasien datang berobat ke puskesmas karena dorongan dari orang tua yang menginginkan anaknya untuk sembuh dari penyakitnya. Orang tua pasien mengkhawatirkan penyakit yang diderita pasien akan dapat mengganggu tumbuh kembang dari anaknya. Dengan datangnya pasien ke puskesmas, orang tua pasien berharap pasien dapat sembuh sempurna dari penyakit yang dideritanya.

4. Riwayat Penyakit Dahulu Riwaya penyakit yang sama sebelumnya disangkal Riwayat penyakit TB disangkal Riwayat penyakit asma disangkal Riwayat alergi makanan disangkal Riwayat alergi obat disangkal

5. Riwayat Penyakit Keluarga: Pada tahun 2013, kakak pasien yang bernama Bilal menjalani pengobatan TB paru selama 6 bulan di Puskesmas Kecamatan JoharBaru, dan dinyatakan sembuh. Riwayat hipertensi disangkal Riwayat diabetes mellitus disangkal Riwayat asma disangkal Riwayat alergi makanan disangkal Riwayat penyakit jantung disangkal Riwayat penyakit kuning disangka

6. Riwayat KehamilanPasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Selama kehamilan pasien, ibu rutin memeriksa kehamilan ke bidan dan dinyatakan janin dalam keadaan sehat. Tidak terdapat riwayat sakit kuning, menggunakan obat-obatan ataupun jamu-jamuan ketika hamil. 7. Riwayat PersalinanPasien lahir dari ibu P2A0 bayi lahir spontan letak kepala tunggal, saat usia kehamilan 37 minggu, ditolong oleh bidan, ketuban pecah sebelum waktunya tidak ada, ketuban berwarna jernih, berat badan lahir 3200 gram, panjang lahir 51cm dan langsung menangis tidak tampak kuning, pucat, kebiruan, dan demam. 8. Riwayat imunisasiImunisasiJumlah

Hepatitis BI, II, III (usia 0, 1, 6 bulan)

BCGI (usia 1 bulan)

DPTI, II, III (usia 2, 3, 4 bulan)

PolioI, II, III, IV (usia 0,2, 4, 6 bulan)

CampakI (usia 9 bulan)

9. Anamnesis PertumbuhanSaat ini pasien memiliki berat badan 11 kilogram dengan panjang badan 75 cm. Menurut persentil NCHS, dengan perhitungan BB/TB, BB/U, maupun TB/U, penderita terhitung memiliki status gizi kurang. Menurut ibu pasien pertumbuhan kurang dibandingkan teman seumurannya. Berat badan sulit untuk naik, dan 1 bulan terakhir beratnya turun sebanyak 2 kg.

10. Anamnesis PerkembanganUsiaMotorikkasarMotorikhalusBicaraSosial

4 bulan

6 bulan

12 bulan

15 bulan

18 bulan

24 bulan

Tengkurap, mengangkatkepala

Merangkak, dudukdibantu

Berdirisendiritanpadibantu, berjalandengandituntun

Berjalan sambil jinjit, berjalan mundur

Dapat bermain dan menendang bola

Mampu berjalan naik turun tangga

Meraih benda, mengikuti objek dengan mata

Memegang benda kecil

Dapat menyusun balok dan mainan

Dapat menyusun 2 atau 3 balok

Dapat membuat untaian benda - benda

Menyusun 6 kotak / balok

Mengoceh

Kata tanpa arti

Menirukan suara, menyatakan satu atau dua kata

Menyebutkan nama bagian tubuh

Mampu memberitahukan sesuatu mengenai gambar

Mampu bernyanyiBereaksi terhadap suara

Tepuk tangan

Ekspresif, memasukan benda ke mulut

Memperlihatkan rasa cemburu dan bersaing

Mampu melakukan permainan petak umpet

Mulai belajar mengontirol BAB dan BAK

11. Riwayat Sosial Ekonomi:Biaya hidup pasien dan anggota keluarga diperoleh dari penghasilan ayah pasien yang bekerja sebagai buruh di salah satu pabrik, dengan penghasilan sebanyak Rp. 1.200.000 per bulan. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari dengan lauk seadanya. Sedangkan sebagian sisanya disisihkan untuk kebutuhan rumah tangga lainnya seperti biaya berobat ke dokter, biaya untuk ketika anak masuk sekolah, dan lainlain.

12. Riwayat KebiasaanIbu pasien memiliki kebiasaan jajan sembarangan untuk anaknya, seperti es dan chiki yang biasa dibeli di warung atau pinggir jalan. Ibu pasien juga mengaku bahwa anaknya tidak suka mengkonsumsi sayur-sayuran, ia lebih suka memilih makan mie instant.

C. Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik tanggal 16 April 2015:1. Keadaan Umum: tampak sakit ringan

2. Vital Sign Tekanan darah: tidak diukur Nadi: 84 x/menit Respirasi: 20 x/menit Suhu: 36,80C (axilla)

3. Status Gizi Beratbadan: 11 kg Tinggibadan: 75 cm BB/TB: 11/17 x 100% = 64% (status gizi kurang) BB/U: 11/15 x 100% = 73 (status gizi kurang)

4. Status Generalis Kepala: bentuk oval, simetris Rambut: hitam, tumbuh lebat, tidak mudah dicabut Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-) pupil bulat, isokor Hidung: septum tidak deviasi, terdapat sekret Telinga: terdapat sedikit serumen Mulut: bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, tonsil T1-T1 Leher : pembesaran KGB (-),trakea di tengah Paru-paru Inspeksi: pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri Palpasi: fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiriPerkusi: sonor seluruh lapang paru, peranjakan paru-hati (+)Auskultasi: vesikuler kanan dan kiri, rhonki (-), wheezing (-) JantungInspeksi: iktus kordis tidak terlihatPalpasi:iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula sinistraPerkusiBatas jantung kanan: ICS IV linea sternalis dextraBatas jantung kiri: ICS V linea midklavikula sinistraBatas pinggang jantung: ICS III linea parasternalis sinistraAuskultasi bunyi jantung I dan II normal, murmur (-), gallop (-) AbdomenInspeksi: simetris, datar, kelainan kulit (-), pelebaran vena (-)Auskultasi: bising usus normalPalpasi: nyeri tekan perut bawah, nyeri lepas (-), nyeri ketuk (-) hepatomegali (-), splenomegali (-) Perkusi: timpani di semua lapang abdomen, nyeri ketuk (-) Genitalia: tidak diperiksa Ekstremitas: akral hangat, edema (-), sianosis (-)

D. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan mantoux test : (+),dilakukan pada tanggal 14 April 2015Pemeriksaan radiologi (Ro. Paru), dilakukan pada tanggal 14 April 2015Kesan : KP aktifBERKAS KELUARGAA. Profil Keluarga1. Karakteristik Keluargaa. Identitas Kepala Keluarga: Tn. Adeb. Identitas Pasangan: Ny. Arumc. Struktur Komposisi Keluarga: Keluarga inti

Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal serumahNo.NamaStatus keluargaGenderUsiaPendidikanPekerjaanKeterangan

1.AdeKepalakeluargaL22thSMABuruh Pabrik-

2.ArumIstriP20thSMPIRT-

3.BilalAnak ke-1L4 thBelumsekolahTidak bekerjaRiwayat TB paru (+)

4.Muh YusufAnak ke-2L2 thBelumsekolahPelajarTB paru(pasien)

Tn. Ade dan Ny. Arum mempunyai dua orang anak. Semua anaknya tinggal satu rumah dengan mereka. Anak pertama Tn. Ade dan Ny. Arum bernama An. Bilal, saat ini berusia 4 tahun dan belum bersekolah. Anak kedua Tn. Ade dan Ny. Arum bernama An. Muh Yusuf berusia 2 tahun.

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidupa. Lingkungan Tempat TinggalTabel 2. Lingkungan Tempat TinggalStatus kepemilikan rumah: milik sendiriDaerah perumahan: padat

Karakteristik Rumah dan LingkunganKesimpulan

Luas rumah: 4 x 5 m2Keluarga tinggal di rumah dengan status kepemilikan milik sendiri yang terletak di lingkungan padat penduduk. Rumah tersebut kurang cukup nyaman untuk ditempati oleh seluruh anggota keluarga serta tidak memenuhi syarat-syarat rumah sehat.

Jumlah penghuni dalam satu rumah: 4 orang

Luas halaman rumah: tidak ada

Bertingkat/tidak bertingkat: tidak bertingkat

Lantai rumah terbuat dari: keramik & semen

Dinding rumah terbuat dari: tembok

Jamban keluarga: ada

Tempat bermain: tidak ada

Penerangan listrik: 600 watt

Air bersih: ada (PAM)

Tempat pembuangan sampah: ada

b. Kepemilikan Barang-Barang BerhargaKeluarga Tn. Ade memiliki beberapa barang elektronik di rumahnya antara lain yaitu, satu buah televisi berwarna, satu buah radio, dua buah kipas angin yang masing masing terletak di ruang keluarga dan di kamar tidur, serta satu buah kompor gas. Keluarga Tn. Ade juga memiliki satu buah sepeda motor yang biasa digunakan oleh Tn. Ade untuk bekerja.

c. Denah RumahGambar 1. Denah Rumah Tn. Ade

U

5m

WC4 m

PadapagihariKamar Tidur

R. KeluargaDapur

Keterangan :: Jendela: Televisi diatas Lemari : Lemari: Pintu

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluargaa. Tempat BerobatJika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, Ny. Arum selalu membawanya berobat ke Puskesmas Kecamatan JoharBaru. Selain karena harganya yang terjangkau, juga karena tempatnya yang tidak jauh dari rumah, sehingga dapat ditempuh hanya dengan naik angkutan umum.

Pada tahun 2013, An. Bilal didiagnosis mengidap penyakit tuberkulosis paru. Diagnosis tersebut didapatkan ketika An. Bilal dibawa berobat oleh ibunya ke Puskesmas Kecamatan JoharBaru. Pada saat itu, An. Bilal rutin berobat untuk penyakitnya selama 6 bulan dan kemudian dinyatakan sembuh.b. Balita: KMSKeluarga Tn. Ade memiliki 2 orang balita, yaitu An. Bilal dan An. Muh Yusuf. An. Bilal saat ini berusia 4 tahun, dan sudah mendapatkan imunisasi yang lengkap hingga campak, berat badan saat ini 20 kg. Sedangkan, An. Muh Yusuf saat ini masih berusia 2 tahun dengan berat badan 11 kg. An. Muh Yusuf juga sudah mendapat imunisasi yang lengkap hingga campak.

c. Asuransi/Jaminan KesehatanKeluarga Tn. Ade tergolong keluarga dengan status ekonomi rendah, namun keluarga ini tidak memiliki asuransi ataupun jaminan kesehatan. Oleh karena itu seluruh biaya pengobatan harus ditanggung dengan biaya sendiri.

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 3. Pelayanan KesehatanFaktorKeteranganKesimpulan

Cara mencapai pusat pelayanan kesehatanAngkutan UmumAn. Muh Yusuf berobat ke puskesmas diantar oleh orang tuanya dengan menggunakan angkutan umum. Menurut keluarganya tarif berobat di puskesmas cukup terjangkau, yaitu hanya Rp. 2000 dan kualitas pelayanannya pun dinilai memuaskan.

Tarif pelayanan kesehatanTerjangkau

Kualitas pelayanan kesehatanMemuaskan

5. Pola Konsumsi Makanan Keluargaa. Kebiasaan MakanKeluarga Tn. Ade makan sebanyak dua sampai tiga kali sehari. Biasanya mereka makan pada pagi, siang dan malam hari. Akan tetapi, keluarga Tn. Ade hampir selalu melewatkan sarapan pagi.

Makanan yang dimakan oleh keluarga Tn. Ade dimasak sendiri oleh Ny. Arum. Terkadang mereka juga membeli makanan yang ada di sekitar rumahnya. An. Bilal dan An. Muh Yusuf memiliki kebiasaan jajan sembarangan, seperti membeli es dan chiki di pinggir jalan atau warung di dekat rumahnya.

Keluarga Tn. Ade biasa makan di sembarang ruangan karena mereka tidak memiliki ruang makan khusus. Mereka juga kurang membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta merapikan dan membersihkan peralatan makan mereka setelah selesai makan.

b. Penerapan Pola Gizi SeimbangAdapun menu makanan sehari-hari keluarga Tn. Ade yang sering dimasak oleh Ny. Arum antara lain nasi, sayur-sayuran, tahu, tempe, telur, dan ikan. Sedangkan, untuk An. Muh Yusuf hingga saat ini masih menerima ASI yang dikombinasikan dengan susu formula.

Akan tetapi, An. Bilal dan An. Muh Yusuf tidak suka mengkonsumsi sayuran. Sedangkan menu lainnya seperti daging, susu serta buah-buahan jarang sekali dikonsumsi. Hal ini menunjukkan masih tidak terpenuhinya syarat makanan 4 sehat 5 sempurna.

6. Pola Dukungan Keluargaa. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam KeluargaIbu pasien senantiasa memberikan dukungan kepada An. Muh Yusuf agar dapat sembuh dari penyakitnya dengan cara: Mengantar An. Muh Yusuf berobat ke dokter untuk kontrol penyakit serta jika terdapat keluhan. Mengingatkan An. Muh Yusuf untuk minum obat dari dokter secara rutin. Menasehati An. Muh Yusuf agar lebih banyak mengkonsumsi sayur-sayuran Memberikan pengertian kepada An. Muh Yusuf bahwa untuk sembuh dari penyakit ini harus sabar, tidak putus asa dan harus selalu teratur minum obat agar dapat sembuh. Mengingatkan An. Muh Yusuf untuk selalu berdoa agar diberi kesembuhan oleh Allah.b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam KeluargaAdapun faktor-faktor yang menghambat dalam kesembuhan An. Muh Yusuf antara lain: Keluarga dari An. Muh Yusuf tidak memiliki biaya untuk berobat ke dokter yang lebih ahli dan melakukan pemeriksaan yang lebih akurat. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita oleh An. Muh Yusuf, sehingga mereka tidak dapat mencegah faktor-faktor yang dapat memperburuk atau faktor-faktor yang dapat menyebabkan berulangnya penyakit. Kurangnya kesadaran anggota keluarga untuk hidup sehat, seperti tidak membiasakan diri untuk berolah raga, sarapan pagi, dan makan dengan makanan yang bergizi seimbang ataupun yang memenuhi syarat 4 sehat 5 sempurna. Selain itu, terdapat anggota keluarga yang sering merokok di dalam rumah, yaitu Tn. Ade. Keadaan rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Ventilasi udara yang sangat kurang, sehingga membuat sirkulasi udara di dalam rumah tidak baik. Padatnya jumlah anggota keluarga yang menempati 1 ruangan, yaitu 4 orang anggota keluarga yang tidur bersama dalam 1 buah kamar tidur. Keadaan lingkungan rumah yang padat dan adanya tetangga yang menderita TB paru yang sering kontak dengan anggota keluarga Tn. Ade.

B. Genogram1. Bentuk KeluargaBentuk keluarga ini termasuk ke dalam keluarga tradisional, yaitu keluarga yang terbentuk sesuai atau tidak melanggar norma-norma kehidupan masyarakat yang secara tradisional dihormati bersama. Dari sekian banyak jenis bentuk keluarga tradisional, maka keluarga ini termasuk ke dalam keluarga inti (nuclear family) dimana terdiri dari ayah Tn. Ade dan Ibu Ny. Arum, dan Kedua anak yang tinggal bersama dalam satu rumah.

2. Tahapan Siklus KeluargaMenurut Duvall (1977) dikutip dalam Friedman (1998), keluarga Tn. Ade berada pada tahapan siklus keluarga yang ketiga, yaitu keluarga dengan anak usia prasekolah. Dimulai ketika keluarga tersebut telah mempunyai anak dengan usia antara 30 bulan sampai dengan 6 tahun dan biasanya tahap ini berlangsung rata rata 3,5 tahun. Adapun tugas perkembangan pada tahapan ini yaitu: Menjadi orang tua yang baik Menyesuaikan penghasilan dengan pengeluaran tambahan membesarkan balita, dan pengaturan serta pengembangan sosialisasi balita. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga. Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan.3. Family mapGambar 2. Genogram keluarga Tn.Ade

Tn. Joni (38 th)Tn. Joko (65 th)Ny. Ambar(60 th)Tn. Ade (22 th)Ny. Sri (60 th)Tn. Erwin (63 th)Tn. Dedi (18 th)Ny. Arum (20 th)Nn. Danti (16 th)

An. MuhYusuf(2 th)

An. Bilal (4 th)

Keterangan gambar:: pasien laki - laki: garis keturunan : : laki-laki: garis keturunan: perempuan : garis perkawinan

4.FungsiKeluarga2. Biologis: Secaraaspekbiologiskeluarga Tn. Adetelahmenjalankanfungsinyadenganbaik.Karena Tn. Ade danNy. Arumtelahmemilikiduaorang anak yang terdiri 2 anaklaki-laki.2. Psikologis:Secarapsikologiskeluargatersebutsalingmenyayangisatusama lain. Tn. Ade danNy. Arum sangatmenyayangidanmenghormatisesamaanggotakeluarga.2. Sosial:Tn. Ade danNy. Arumsudahmulaimengajarkannorma-norma agama dansopansantunterhadap orang lainsejakkecilkepadaanak-anaknya, untuksalingmengertiantarasesamasaudarakandung.2. Ekonomi:Tn. Adebekerjasebagaiburuhpabrikdanmendapatkanpenghasilanuntukmemenuhikebutuhansehari-harikeluarganya.SedangkanNy. Arumcukupmembantupekerjaanrumahtanggasehari-harinya.Keluargatersebutjugamenyisihkansebagianpendapatannyauntukkeperluansekolahanak - anaknya.2. Pendidikan:Tn. Ade danNy. Arummulaimengajarkananak-anaknya agar mendapatkanpendidikandariusiadini di sekolah.5.DinamikaKeluarga Masalah dalam keluarga ini adalah kurangnya waktu berkumpul bersama karena Tn. Ade sibuk dengan pekerjaannyasebagaiburuhpabrik, terkadang hari libur dipakai untuk lembur namun komunikasi antar anggota keluarga juga cukup berjalan dengan baik. Walaupun Tn. Ade tidak selalu ada bersama keluarga namun beliau selalu memberikan perhatian kepada pasien sebagai istrinya maupun anaknya mengenai kesehatan keluarganya seperti mengingatkan untuk segera berobat jikalau sakit. Hubungan pasien dengan tetangga atau masyarakat sekitar cukup baik. Pasien senang bergaul dengan masyarakat disekitarnya. Jika tidak ada yang bisa membantu untuk menemani pasien berobat maka pasien mengajak tetangga sebelah rumahnya untuk menemaninya begitu pula sebaliknya.

6.Food RecalTabel 4. Food RecallHariMakanan

Senin13 April 2015Pagi (1 porsinasitim, 1 butirtelur rebus, air putih)Siang (1 porsinasi putihdihancurkan, 1 potongtahu goreng, sayur bayam, air putih)Malam (1/2 porsinasi goreng, air putih)

Selasa14 April 2015Pagi (1 porsinasi uduk,1 butirtelur rebus, 1 gelassusu)Siang (1 porsinasi putihdihancurkan, 1 potongtahu dan tempe goreng, 1 potongpahaayamgoreng)Malam (1 porsimie instan)

Rabu15 April 2015Pagi (1 porsimie instan, 1 gelassusu)Siang (1 porsinasi putih, telurdadar, sayur bayam)Malam (1 porsinasi putih, telurdadar, sayur bayam)

AnalisisMakanan : Senin 13 April 2015 (Nilaikalori yang di konsumsiperhari = 942 kal ) 1 porsinasitim: 270 kal 1 butirtelur rebus: 77 kal 1 porsinasiputih di hancurkan: 204 kal 1 potongtahugoreng: 35 kal 1 porsisayurbayam: 23 kal porsinasigoreng: 333 kal Selasa 14 April 2015 ( Nilaikalori yang di konsumsiperhari = 1451 kal) 1 porsinasiuduk: 232 kal 1 gelassusu: 122 kal 1 butirtelur rebus: 77 kal 1 porsinasiputih di hancurkan: 204 kal 1 potongtahugoreng: 35 kal 1 potongtempegoreng:170 kal 1 potongpahaayamgoreng: 211 kal 1 porsimieinstan: 400 kal Rabu 15 April 2015 ( Nilaikalori yang di konsumsi per hari = 1172 kal ) 1 porsimieinstan: 400 kal 1 gelassusu: 122 kal 2 porsinasiputih: 408 kal 2 potongTelurdadar: 196 kal 2 porsisayurbayam: 46 kal

Penentuanberatbadan ideal untukanakbalita (1-5 tahn) secarasederhanadapatmenggunakanrumus BBI = (usiadalamtahun x 2) + 8BBI = ( 2 x 2 ) + 8 = 12 KgKebutuhanenergi/kaloripadaanakbalitadapatdilakukandenganrumus :Keb.energi= 1000 + (100 x usiadalamtahun)= 1000 + (100 x 2 )= 1200 Kal / hariKesan : Total Kalori yang di konsumsi oleh An. Muh Yusuf pada tanggal 13 April 2015 adalah sebesar 942 Kalori. Dapat disimpukan bahwa kalori yang dikonsumsi oleh An. Muh Yusuftanggal 13 April 2015 kurang dari kebutuhan kalorisehari. Total Kalori yang di konsumsi oleh An. Muh Yusuf pada tanggal 14 April 2015 adalah sebesar 1451 Kalori. Dapat disimpukan bahwa kalori yang dikonsumsi oleh An. Muh Yusuftanggal 14 April 2015 sudahmemenuhidari kebutuhan kalori sehari. Total Kalori yang di konsumsi oleh An. Muh Yusuf pada tanggal 15 April 2015 adalah sebesar 1172 Kalori. Dapat disimpukan bahwa kalori yang dikonsumsi oleh An. Muh Yusuftanggal 15 April 2015 kurang dari kebutuhan kalorisehari.

C. Identifikasi Permasalahan yang Didapat dalam KeluargaAda beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini yaitu:1. Keadaan sosial ekonomi yang rendah.Keadaan sosial ekonomi yang rendah menyebabkan keluarga ini belum dapat membiayai An.Muh Yusuf untuk berobat kepada dokter yang lebih ahli dengan pengobatan dan pemeriksaan yang lebih baik. Selain itu, keluarga dari An. Muh Yusuf juga tidak memiliki asuransi ataupun jaminan kesehatan.2. Keadaan rumah pasien yang tidak layak dimana tidak memenuhi syarat rumah sehat, seperti kurangnya ketersediaan ventilasi udara. 3. Padatnya jumlah anggota keluarga yang menempati 1 ruangan, yaitu 4 orang anggota keluarga yang tidur bersama dalam 1 buah kamar tidur.4. Keadaan lingkungan perumahan yang padat, serta terdapatnya salah satu tetangga yang menderita penyakit tuberkulosis paru dan tidak mendapat pengobatan yang sering melakukan kontak terhadap An. Muh Yusuf serta anggota keluarga yang lain.

D. Diagnosis Holistik1. Aspek Personal Pasien datang berobat ke puskesmas karena dorongan dari orang tua yang menginginkan anaknya untuk sembuh dari penyakitnya. Orang tua pasien mengkhawatirkan penyakit yang diderita pasien akan dapat mengganggu tumbuh kembang dari anaknya. Dengan datangnya pasien ke puskesmas, orang tua pasien berharap pasien dapat sembuh sempurna dari penyakit yang dideritanya.

2. Aspek KlinikUntuk menegakkan diagnosa tuberkulosis paru pada anak dapat digunakan scoring TB yang berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Dari hasil scoring TB didapatkan scoring 8 (TB + jika scoring 6), maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Diagnosis Kerja: Tuberkulosis paru Diagnosis Banding: -

Tabel 5. Scoring TB An. Muh YusufParameter0123Score

Kontak TBTidak jelasLaporan keluarga, BTA negatif atau tidak tahu, BTA tidak jelasBTA positif2

Uji TuberkulinNegatifPositif ( 10 mm, atau 5 mm pada keadaan imunosupresi)3

Berat badan / keadaan giziBawah garis merah (KMS) atau BB/U 1, tidak nyeri0

Pembengkakan tulang/sendi panggul, lutut, falangAda pembengkakan0

Foto toraksNormal / tidak jelasKesan TB1

Jumlah8

3. Aspek Resiko Internal Penyakit TB Paru dapat dipengaruhi oleh faktor internal antara lain adalah status gizi pasien dan perilaku dari pasien sendiri. Pada pasien ini faktor yang berpengaruh adalah kebiasaan anak yang kurang sehat, seperti tidak mengkonsumsi sayur-sayuran dan kebiasaan jajan sembarangan. Kurangnya pengetahuan orang tua akan penyakit TB paru dan penularannya, sehingga anak sering bemain dan melakukan kontak dengan tetangganya yang merupakan penderita TB paru.

4. Aspek Psikososial Keluarga Keterbatasan ekonomi keluarga. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit TB paru.

5. Aspekfungsional : (tingkatkesulitandalammelakukanaktivitassehari- hari)Skor ECOG (Eastern Cooperative Oncology Group) atau Zubroid di setarakan dengan Skor Karnofsky :Tabel 9. Skor ECOGSkorECOG

0Aktif secara penuh, bisa melakukan aktivitas sebagaimana sebelum terkena penyakit tanpa hambatan. (Karnofsky 90-100)

1Terbatas dalam melakukan aktivitas berat tetapi masih bisa rawat jalan dan bisa melakukan pekerjaan yang ringan seperti pekerjaan rumah tangga atau pekerjaan kantor yang ringan. (Karnofsky 70-80)

2Bisa rawat jalan dan mampu untuk merawat diri sendiri tetapi tidak mampu melakukan pekerjaan dan < 50 % waktu harus berbaring. (Karnofsky 50-60)

3Hanya mampu merawat diri sendiri secara terbatas > 50 % waktu harus berbaring atau duduk. (Karnosky 30-40)

4Harus berbaring terus menerus. (Karnofsky 10-20)

5Meninggal. (Karnofsky 0)

Menurut Skor ECOG, An. S mendapat Skor 1 yaitu terbatas dalam melakukan aktivitas berat tetapi masih bisa rawat jalan dan bisa melakukan pekerjaan yang ringan seperti pekerjaan rumah. (Karnofsky 70-80).

E.

F. RencanaPelaksanaanAspekKegiatanSasaranWaktuHasil diharapkanBiayaKeterangan

Aspek personalMenjelaskanbahwa Menjelaskan tentang penyakit yang diderita olehpasien. Dijelaskan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit tersebut, beratnya penyakit yang diderita oleh pasien, serta komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien.

Ibu pasienPada saat di puskesmas.

Mengurangi kecemasan orang tua pasien terhadap penyakit yang diderita oleh pasien. Keluarga pasien mengetahui faktor-faktor penyebab dari terjadinya penyakit tersebut.

Tiap kali kunjungan membayar sebesarRp.2000 ,-

Transportasi Rp. 10.000,-

AspekKlinik Memberikan obat TB paru secara rutin selama minimal 6 bulan baik yang IV maupun obat oral. Obat TB kombinasidosistetap RHZ (75/50/150) 2 x 1 Selama 2 bulanpertama Obat TB kombinasidosistetap RH (75/50) 2 x 1 Selama 4 bulanterhitungdaribulan ke-3 sampai ke-6 Vit.B complexIbuPasien.Pada saat di puskesmas dan kunjungan ke rumah.

BTA menjadi negativeTiap kali kunjungan membayar sebesar Rp.2000,-

Transportasi Rp. 10.000,-

Tabel 5. Rencana PelaksanaanAspekKegiatanSasaranWaktuHasil diharapkanBiayaKeterangan

Aspek risiko internal Mengedukasi ibu pasien mengenai pentingnya sarapan dan pola makan yang sehat dan memenuhi gizi seimbang. Mengedukasi pasien tentang jajanan yang selama ini dikonsumsi tidak baik untuk kesehatan pasien. Memberitahu ibu pasien serta pasien pentingnya konsumsi buah dan sayur untuk KesehatanIbu pasienPada saat di puskesmas

Kondisi tubuh pasien dapat lebih membaik.Tiap kali kunjungan membayar sebesar Rp.2000,-TransportasiRp.10.000,-

Aspek psiko sosial keluarga Menganjurkan agar ayahnya lebih memberikan waktu terhadap keluarganya dengan mengurangi jadwal lembur,Ayah pasienPada saat kunjungan ke rumah.

Pasien lebih mendapatkan perhatian dari ayahnyaTransportasi Rp. 10.000,-

Aspek fungsionalMenyarankan pasien untuk rajin berolahraga, seperti bermain bersama teman teman, dan lain lain.Pasien.Pada saat kunjungan ke rumah.

Kualitas hidup pasien meningkat.Transportasi Rp. 10.000,-

TotalRp56.000

F. Prognosis1. Ad vitam:ad bonam2. Ad sanationam: dubiaad bonam3. Ad functionam: dubiaad bonam

CONTOH MENU SEHARI 1.200 KALORI

WaktuBahan PenukarPenukarGramURTContoh Menu

Pagi Nasi Ayam Daun Bawang seledri 1 Karbohidrat 1 Hewani Sekehendak10040 1 gelas 1 ptg sdg Bubur nasi Ayam suwir Irisan daun bawang

SelinganPisang1 buah1501 ptgPisang

Siang Nasi Ikan Tahu Sayuran 1 Karbohidrat 1 Hewani 1 Nabati 1 Sayuran10050110100 1 gelas 1 ptg sdg 1 bj bsr 1 mangkuk

Nasi Ikan bumbu kuning Tahu bacem Sayur asem

Selingan Susu1 Hewani125 1 gelasSusu

Malam Nasi Ayam tanpa kulit Tempe Kacang panjang 1 Karbohidrat 1 Hewani

1 Nabati Sayuran10040

50100 1 gelas 1 ptg sdg 2 ptg sdg 1 mangkuk Nasi Pepes ayam Oseng tempe Tumis kacang panjang

BERKAS PASIENA. Identitas PasienNama: An. SJenis Kelamin: Laki-lakiUsia: 7 TahunAnak ke: 1 Agama: IslamSuku Bangsa: SundaPendidikan : SDAlamat: Jl. Rawa Tengah RT. 002 RW. 007, GalurPuskesmas: GalurJenis Pembayaran: BPJSTanggal Pengobatan: 16 April 2015

B. Ananmnesis KeluhanUtama : Nyeri menelan

Keluhan Tambahan :Rasa sakit pada tenggorokan

RiwayatPenyakitSekarang :Pasien datang ke Puskesmas Galur dengan keluhan nyeri menelan yang dirasakan timbul sejak 4 hari yang lalu dan nyeri menelan dirasakan memberat sejak 2 hari terakhir disertai demam dirasakan sejak 1 hari yang lalu. Nyeri menelan dirasakan terutama setelah pasien mengkonsumsi gorengan dan minuman dingin (es). Pasien juga mengeluhkan tenggorokan terasa sakit dan terasa kering. Karena rasa sakit saat menelan, ibu pasien mengaku nafsu makan pasien juga menurun. Setiap pagi ibu dan bapak pasien sudah pergi bekerja. Terkadang ibu pasien tidak bisa membuat sarapan untuk pasien sehingga pasien sering jajan sembarangan di lingkungan sekolah.Pasien tidak mengeluhkan adanya batuk dan pilek, ataupun adanya dahak di dalam tenggorokan. Pasien tidak mengeluhkan suaranya serak maupun gangguan di kedua telinganya. Pasien belum pernah berobat atau meminum obat sebelumnya. RiwayatPenyakitDahulu : Ibu pasien mengatakan 6 bulan yang lalu anaknya pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya namun sudah sembuh setelah minum obat warung (Ibu pasien lupa nama obatnya). Riwayat alergi obat dan makanan disangkal oleh ibu pasien.

RiwayatPenyakitKeluarga :Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama seperti pasien.

RiwayatSosialEkonomi : Pasien adalah seorang pelajar dan merupakan anak pertama dari pasangan Tn. Syaiful dan Ny. Siti dengan pekerjaan bapak sebagai buruh kasar dan ibu sebagai tukang cuci baju dengan penghasilan yaitu sekitar Rp. 2.500.000,-/bulan. Jumlah tersebut dirasakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Riwayat Kebiasaan : Pasien memiliki riwayat makan sehari 2 3 kali. Sebelum pergi ke sekolah pasien jarang sarapan. Pasien memiliki kebiasaan jajan di dekat sekolahnya seperti gorengan, cilok, es potong, cakwe, dll. Setiap hari pasien makan nasi dengan lauk pauk yang disiapkan ibunya di rumah. Setelah pulang sekolah siang hari pasien makan dirumah. Menu yang sering dikonsumsi oleh pasien adalah nasi, telur, tahu, tempe, sayur-sayuran, kadang-kadang ayam dan buah, dan jarang sekali daging. Pasien jarang mencuci tangan sebelum makan. Pasien juga jarang menggosok gigi sebelum tidur maupun setelah makan.

Riwayat Kehamilan dan Kelahiran:Tabel 1.Riwayat kehamilan dan kelahiranMorbiditas KehamilanIbu pasien ketika hamil tidak mengalami sakit berat

KehamilanPerawatan antenatalIbu pasien rajin kontrol ke bidan

Tempat kelahiranTempat praktek bidan

Penolong persalinanBidan

Cara persalinanSpontan

KelahiranMasa gestasiCukup bulan

Keadaan bayi Berat lahir : 2900 gram Panjang : 49 cm Lingkar kepala: - Langsung menangis Kelainan (-)

Riwayat Imunisasi

Tabel 2. Riwayat ImunisasiImunisasiJumlah

Hepatitis B0,I,II,III (usia 0,1,2,3 bulan)

BCGUsia 1 bulan

DPTI,II,III, (usia 2,4,6 bulan)

PolioI,II,III,IV (usia 0,2,4,6 bulan)

CampakI (usia 9 bulan)

Kesan : Imunisasi dasar lengkapsesuai usia.Imunisasi tambahan belum dilakukan.

Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan :

Tabel 3.Riwayat pertumbuhan dan perkembangan An. SUsiaMotorik kasarMotorik halusKomunikasi/BicaraSosial

4 bulanTengkurap/telentang sendiriMemegang mainanTertawa/berteriakMemandangi tangan sendiri

6 bulanMerangkak, duduk tanpa berpeganganMeraih, menggapai dan mengambil mainanMenoleh kearah datangnya suara, berkata tanpa arti Memasukan makanan ke mulut

12 bulanBerdiri, berjalan dengan bantuanMemegang dan melempar bolaMemanggil mama,papaBermain dengan orang disekitarnya

14 bulanBerjalan sendiri tanpa bantuanMenyusun balokDapat mengatakan makan, minumBermain dengan orang disekitarnya

Kesan : Pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan anak seusianya.

C. Pemeriksaan Fisik1. Keadaan Umum: Tampak sakit ringan2. Kesadaran: Compos Mentis 3. Tanda Vital Tekanan Darah: 110/70 mmHg Frekuensi Nadi: 76 x/menit Frekuensi Napas: 18x/menit Suhu: 37,5C (Axilla)

4. Data Antopometri : Tinggi badan: 123cm Berat badan: 24 kg IMT: 15,8 kg/m2 Status Gizi: Mengunakan Z-scoreindeks yang dipakai:IMT/U, yaitu 0 SD Kesan : Gizi Baik

Gambar 1. Diagram BMI for Age untuk anak laki-laki usia 5-19 tahun.Kesan : Gizi baik

Tabel 4. Kategori Status Gizi Bedasarkan Z score

5. Status Generalis :Kepala Bentuk : Normocephal Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut Mata : Konjungtiva tidak anemis (-), sklera tidak Ikterik (-)Occuli DextraOcculi Sinistra

Palpebra superiorEdema (-), Hematom (-), Entropion (-) Trikiasis (-)Edema (-) Hematom (-), Entropion (-) Trikiasis (-)

Konjungtiva tarsalAnemis (-), papil (-)Anemis (-), papil (-)

KorneaJernih (+), Infiltrat (-) Sikatrik (-)Jernih (+), Infiltrat (-) Sikatrik (-)

SkleraIkterik (-)Ikterik (-)

PupilBulat, Isokor, Miosis, RCL (+), RCTL (+)Bulat, Isokor, Miosis, RCL (+), RCTL (+)

Telinga Auricula DextraAuricula Sinistra

InspeksiBentuk baik, tanda-tanda radang (-), liang telinga lapang, serumen (+)Bentuk baik, tanda-tanda radang (-), liang telinga lapang, serumen (+)

PalpasiNyeri tekan tragus (-), benjolan (-)Nyeri tekan tragus (-), benjolan (-)

Hidung DextraSinistra

InspeksiBentuk normal, sekret (+)Bentuk normal, sekret (+)

PalpasiNyeri tekan (-), krepitasi (-)Nyeri tekan (-), krepitasi (-)

Mulut : Bibir tidak sianosis, Uvula tidak deviasi, dinding faring hiperemis, tonsil T2-T1

-Leher :Deviasi trakhea (-),tidak ada pembesaran KGB.

Thoraks : Jantung Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihatPalpasi : Iktus kordis teraba di ICS 5 linea midclavicularis sinistraPerkusi : Batas jantung normalAuskultasi : Bunyi jantung I & II normal regular, gallop (-), murmur (-). Paru Inspeksi : Bentuk dada simetris kanan dan kiri, pernapasan simetris dalam keadaan statis dan dinamis.Palpasi : Fremitus taktil simetris kanan dan kiri.Perkusi : Sonor dikedua hemitoraks.Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronki (-/-), wheezing (-/-).

Abdomen Inspeksi : CembungPalpasi : Tegang, nyeri tekan (-) hepatospleenomegali (-)Perkusi : timpani di ke 4 kuadran abdomen.Auskultasi : Bising usus (+) normal.

Ekstremitas Superior : Akral hangatClubbing finger (-/-) Edema (-/-) Sianosis (-/-) CRT < 2

Inferior : Akral hangatClubbing finger (-/-) Edema (-/-) Sianosis (-/-) CRT < 2Berkas KeluargaG. Profil Keluarga1. Karakteristik Keluarga Identitas Kepala keluarga : Tn. S, usia 35 tahun Identitas Pasangan : Ny. S, usia 26 tahun Struktur Komposisi Keluarga : The nuclear family(keluarga inti)

Tabel 5.Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah

NoNamaKedudukanL/PUmurPendidikanPekerjaanPasien klinikKet

1Tn. SKKL35tahunSLTABuruh KasarTidak-

2Ny. SIstriP26tahunSLTATukang Cuci BajuTidak-

3An. SAnakL7 tahunSDPelajarYaTonsiloFaringitis Akut

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidupa. Lingkungan tempat tinggal

Tabel 6. LingkungantempattinggalStatus kepemilikan rumah : Milik sendiriDaerah perumahan : Padat penduduk

Karakteristik Rumah dan LingkunganKesimpulan

Luas rumah : 6 x 7 m2An. S tinggal di sebuah rumah yang berukuran 6 x 7 m2 yang terdiri dari halaman depan, ruang tamu, 2 kamar tidur, dan 1 kamar mandi. Lantai rumah beralaskan keramik. Pada bagian depan rumah terdapat 1 buah ventilasi yang selalu dibuka setiap paginya. Rumah tempat tinggal menghadap ke arah timur sehingga pada pagi hari cahaya matahari dapat menyinari rumah secara langsung. Terdapat sumber air bersih yang bersumber dari air PAM. Limbah rumah tangga dibuang di tempat pembuangan sampah yang ada di rumah.

Jumlah penghuni dalam satu rumah : 3 orang

Luas halaman rumah : tidak ada

Lantai rumah dari : Keramik

Dinding rumah dari : Tembok

Jamban keluarga : Ada

Tempat bermain : Ada

Penerangan listrik : 600 watt

Ketersediaan air bersih : Ada

Tempat pembuangan sampah : Ada

b. Kepemilikanbarang barangberhargaKeluarga ini memiliki : Satu buah sepeda motor Satu buah kulkas Satu buah televisi Satu buah kompor gas Satu buahkipas angin Satu buah penanak nasi Satu buah telepon genggam

Denah rumah :

Gambar 2.Denah Rumah Keluarga An. S3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluargaa. Jenis tempat berobat : Puskesmasb. Asuransi / Jaminan Kesehatan : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

4. Sarana Pelayanan Kesehatan

Tabel 7.Pelayanan KesehatanFaktorKeteranganKesimpulan

Cara mencapai pusat pelayanan kesehatanNaik kendaraan pribadi (motor)Pasien biasa berobat ke Puskesmas Galur karena jarak yang tidak jauh dari tempat tinggal. Disamping itu juga karena didapatkan pelayanan kesehatan secara gratis. Pasien juga merasa puas dengan pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas.

Tarif pelayanan kesehatanBadan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Kualitas pelayanan kesehatanMenurut keluarga kualitas pelayanan kesehatan yang didapat cukup memuaskan

5. Pola Konsumsi Makanan Keluargaa. Kebiasaan MakanPasien makan dirumah sehari 2 3 kali. Kadang kala sebelum berangkat sekolah pasien tidak makan terlebih dahulu. Setelah pulang sekolah siang hari pasien makan dirumah. Menu yang sering dikonsumsi oleh pasien dan keluarga adalah nasi, telur, ayam, tahu, tempe, sayur-sayuran, kadang-kadang buah, susu, dan jarang sekali daging. Pasien dan keluarga pasien jarang mencuci tangan sebelum makan. Saat sekolah pasien seringkali jajan di pinggiran sekolah.b. Menerapkan Pola Gizi SeimbangMenu makanan yang sering dikonsumsi oleh pasien dan keluarga adalah nasi, telur, tahu, tempe, ayam dan jarang sekali daging. Untuk setiap sajiannya biasanya Ibu pasien menyajikan nasi, satu lauk (tersering telur), tahu/tempe, dan sayur apabila memungkinkan. Pasien dan keluarga jarang sekali minum susu.

Kebutuhan Kalori Sehari Pasien (An. S): Tinggi badan :123 cm Berat badan:24 kg

Rumus menurut Harris Bennedict := 655 + (9,6 X BB) + (1,8 X TB ) (4,7 X U)= 655 + (9,6 X 24) + (1,8 X 123) (4,7 X 7)= 1.073,9 dibulatkan 1.074

Kalori yang di butuhkan per hari : 1.074 kalori Protein = (15% x Total Energi Harian) : 4 = (15% x 1.074 kal) : 4 gram = 40,3 gram. Lemak = (20% x Total Energi Harian) : 9 = (20% x 1.074 kal ) : 9 gram = 23,9 gram. Karbohidrat = (65% x Total Energi Harian) : 4 gram = (65 % x 1.074 kal) : 4 gram = 174,5 gram

Food Recall Pola Makan An. S Selama Tiga Hari Terakhir

Tabel 8. Food RecallTanggalPagiSiangMalam

13 April 2015Mie Telur rebusTeh ManisTotal kalori : 620 kaloriTotal karbohidrat : 22,5 gramTotal protein : 4,6 gramTotal lemak : 0,5 gram

Nasi putihTelur ceplokTotal kalori : 264 kaloriTotal karbohidrat : 27,93 gramTotal protein : 8,84 gramTotal lemak : 7,04 gram

Miegoreng telur rebus Total kalori=545 kaloriTotal karbohidrat=22,5 gramTotal protein=4,6 gramTotal lemak=0,5 gram

14 April 2015Es potongTelur gulungTotal kalori : 289 kaloriTotal Karbohidrat : 32,88 gramTotal protein : 10,92 gramTotal lemak : 21,02 gram

Nasi PutihAyam paha gorengTotal kalori : 385 kaloriTotal karbohidrat : 34,99 gramTotal protein : 18,63 gramTotal lemak : 12,86 gramNasi putihCah KangkungTotal kalori : 386 kaloriTotal karbohidrat : 36,08 gram Total protein : 8,1 gramTotal lemak : 19 gram

15 April 2015Mie telur rebusTotal kalori=545 kaloriTotal karbohidrat=22,5 gramTotal protein=4,6 gramTotal lemak=0,5 gram

Nasi putihTahu goreng (2 buah)Total kalori=245kalTotal karbohidrat=33,7 gramTotal protein= 5,06 gramTotal lemak=5,52 gramNasi putihTelur ceplokTotal kalori : 264 kaloriTotal karbohidrat : 27,93 gramTotal protein : 8,84 gramTotal lemak : 7,04 gram

Kesan : Total Kalori yang di konsumsi oleh An. S pada tanggal 13 April 2015 adalah sebesar 1.429 Kalori. Dapat disimpukan bahwa kalori yang dikonsumsi oleh An. S tanggal 13 April 2015 lebih dari kebutuhan sehari, namun makanan tidak cukup sayur dan buah. Total Kalori yang di konsumsi oleh An. S pada tanggal 14 April 2015 adalah sebesar 1.060 Kalori. Dapat disimpukan bahwa kalori yang dikonsumsi oleh An. S tanggal 14 April 2015 kurang dari kebutuhan sehari. Total Kalori yang di konsumsi oleh An. S pada tanggal 15 April 2015 adalah sebesar 1.054 Kalori. Dapat disimpukan bahwa kalori yang dikonsumsi oleh An. S tanggal 15 April 2015 kurang dari kebutuhan sehari.

6. Pola Dukungan Keluargaa. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga :Hubungan antara pasien dengan orang tua pasien dekat dan harmonis, orang tua pasien tahu dan peduli tentang kesehatan pasien sehingga pasien dapat mendapatkan pengobatan. Biaya pelayanan kesehatan pasien bersumber dari Badan Pelayanan Janiman sosial (BPJS) sehingga pasien dapat terus rutin berobat sampai keluhan tidak muncul kembali.b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga :Pola makan pasien tidak memenuhi kebetuhan pola makan sehat dan gizi seimbang karena kedua orangtua pasien sibuk bekerja, sehingga ibu pasien sering memberi makan yang instant.Hal tersebut dikarenakan karena kurangnya pengetahuan orang tua pasien tentang pentingya memberikan pola makan sehat dan gizi seimbang.

H. Genogram1. Bentuk keluarga :Bentuk keluarga ini adalah the nuclear family (keluarga inti) yang terdiri dari Tn. S sebagai kepala keluarga, Ny.S sebagai istri dan anaknya An. S

2. Tahapan siklus keluarga :Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall (1985) dan Friedman (1998), keluarga Tn. S berada pada tahapan siklus tahap IV-keluarga dengan anak sekolah.Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah) dan berakhir pada saat anak berusia 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlah maksimal sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolah, masing-masing anak memiliki minat sendiri. Demikian pula orangtua mempunyai aktivitas yang berbeda dengan anak.Tugas perkembangan keluarga :0. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.0. Mempertahankan keintiman pasangan.0. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orangtua, memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Tn. K/74 th Ny. R/69 th Tn. J/68 th Ny. T/64 th

Tn. S/37 th Tn. S/35 th Ny. S/26 th Ny.L/25 th Tn. R/22th

An. S/7 th

Gambar 3.Family Map Keluarga An. S

3. Fungsi Keluargaa.Fungsi AfektifPasien sangat disayangi oleh kedua orang tuanya.Hal ini diperkuat dengan status pasien di dalam keluarga sebagai anak tunggal di keluarga.b.Fungsi SosialisasiSosialisasi pasien dengan anak-anak di sekitar rumah pasien cukup baik. Hal ini terlihat saat pasien melakukan aktivitas diluar rumah.Pasien tampak dapat melakukan interaksi yang baik dengan anak-anak seusianya.c.Fungsi ReproduksiFungsi reproduksi pada keluaga Tn. S sudah terpenuhi.Hal ini terlihat dengan hadirnya An. S dalam kehidupan keluarga Tn.S dengan Ny.S.d.Fungsi EkonomiEkonomi keluarga Tn. Scukup baik, dengan penghasilan Rp. 2.500.00,-per bulan. Jumlah ini dirasakan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.e.Fungsi Perawatan KesehatanKeluarga pasien kurang menjaga kesehatannya dengan pola makan yang tidak sehat dan tidak memenuhi gizi seimbang.Makanan yang dikonsumsi oleh An. S sangat kurang diperhatikan oleh kedua orang tuanya.Jika keluarga pasien sakit mereka berobat ke klinik dokter umum maupun ke Puskesmas setempat.

4. Dinamika KeluargaDalam aktivitas sehari-hari, keluarga An. S merupakan keluarga yang memiliki komunikasi yang baik antar anggota keluarga. Tn. S dan Ny. S memiliki sifat saling terbuka satu samalain. Dalam kesehariannya, An. S lebih dekat dengan Ny. S karena An. S lebih banyak melakukan kontak dengan Ny. S. Hal ini dikarenakan kesibukan Tn. S dalam melakukan pekerjannya.

I. Identifikasi Permasalahan yang Didapat Dalam Keluarga Kedua orangtua pasien sibuk bekerja sehingga terkadang tidak bisa membuat sarapan terlebih dahulu untuk An. S. An.S seringkali jajan-jajanan sembarangan terutama jajanan es dan gorengan. Pasien tinggal dilingkungan yang padat penduduk, jarak antara rumahsangatlah berdekatan. Kebersihan lingkungan rumah kurang terjaga,terdapat selokan yang mengalir dengan baik namun banyak jugaterdapat sampah berserakan. Pasien kurang menjaga personal & oral hygiene seperti mencuci tangansebelum makan dan menggosok gigi sebelum tidur Pasien susah untuk diajak berobat dan apabila sudah diberi obat pasienseringkali tidak patuh dalam meminum obat

D. Diagnosis Holistik A. Aspek personal :(alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran, persepsi individu mengenai penyakitnya)Pasien datang berobat ke Puskesmas Galurkarena pasien ingin sembuh dari penyakitnya. Orang tua pasien khawatir penyakit yang diderita oleh pasienakan menjadi lebih parah. Orang tua pasien berharap dengan berobat ke puskesmas pasien dapat sembuh. Orang tua pasien khawatir jika tidak dibawa segera takut penyakit yang dirasakan pasien akan semakin bertambah parah.B. Aspek klinik :(diagnosis kerja dan diagnosis banding) Berdasarkan anamnesadan pemeriksaan fisik pasien didiagnosis Tonsilofaringitis akut dengan diagnosis banding Laringitis akut. Gejala klinis pada Laringitis akut mirip dengan Tonsilofaringitis akut.Pada Laringitis akut juga terdapat demam dan gangguan sulit makan.Sama halnya dengan Tonsilofaringitis akut.Namun yang membedakan dengan Tonsilofaringitis akut adalah terdapatnya gangguan suara pada penyakit laringitis akut.

C. Aspek risiko internal: (faktor- faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien) Pola MakanTerkadang sebelum berangkat sekolah pasien tidak sarapan terlebih dahulu. KebiasaanAn.S seringkali jajan-jajanan sembarangan terutama jajanan es dan gorengan. Perilaku BerobatPasien susah untuk diajak berobat dan apabila sudah diberi obat pasienseringkali tidak patuh dalam meminum obat

D. Aspek psikososial keluarga : (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah) Pada faktor keluarga yang berpengaruh terhadap kesehatan pasien adalah orang tua pasien sibuk bekerja dan memiliki pengetahuan kurang tentang pola makan yang sehat dan gizi seimbang serta kurang memberi pengertiaan dari dampak makan-makanan yang kurang sehat terhadap kesehatan anak.

E. Aspek fungsional : (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari- hari)Skor ECOG (Eastern Cooperative Oncology Group) atau Zubroid di setarakan dengan Skor Karnofsky :Tabel 9. Skor ECOGSkorECOG

0Aktif secara penuh, bisa melakukan aktivitas sebagaimana sebelum terkena penyakit tanpa hambatan. (Karnofsky 90-100)

1Terbatas dalam melakukan aktivitas berat tetapi masih bisa rawat jalan dan bisa melakukan pekerjaan yang ringan seperti pekerjaan rumah tangga atau pekerjaan kantor yang ringan. (Karnofsky 70-80)

2Bisa rawat jalan dan mampu untuk merawat diri sendiri tetapi tidak mampu melakukan pekerjaan dan < 50 % waktu harus berbaring. (Karnofsky 50-60)

3Hanya mampu merawat diri sendiri secara terbatas > 50 % waktu harus berbaring atau duduk. (Karnosky 30-40)

4Harus berbaring terus menerus. (Karnofsky 10-20)

5Meninggal. (Karnofsky 0)

Menurut Skor ECOG, An. S mendapat Skor 1 yaitu terbatas dalam melakukan aktivitas berat tetapi masih bisa rawat jalan dan bisa melakukan pekerjaan yang ringan seperti pekerjaan rumah. (Karnofsky 70-80).

E.Rencana Pelaksanaan: (sesuai dengan kelima aspek diatas)

Tabel 10.Rencana PelaksanaanAspekKegiatanSasaranWaktuHasil yang Diharapkan

Aspek Personal Menjelaskan tentang penyakit yang diderita olehpasien. Dijelaskan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit tersebut, beratnya penyakit yang diderita oleh pasien, serta komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien.

Orang tua pasien

Saat pasien berobat ke Puskesmas

Mengurangi kecemasan orang tua pasien terhadap penyakit yang diderita oleh pasien. Keluarga pasien mengetahui faktor-faktor penyebab dari terjadinya penyakit tersebut.

Aspek KlinisMemberikan obat berupa :Antibiotik :Amoxicillin sirup 125mg/5ml selama5 hari (3 x 1 cth)Antipiretik : Paracetamol sirup 125mg/5 ml(3x1 cth)Meminta orang tua pasien untuk memperhatikan jajanan yang dikonsumsi pasien saat disekolah dan lebih memberikan pola makan yang sehat dan memenuhi gizi seimbang.Pasien dan orang tuaSaat berobat ke puskesmas Mengurangi keluhan pasien

Menyembuhkan penyakit pasien..

Aspek internal

Mengedukasi ibu pasien mengenai pentingnya sarapan dan pola makan yang sehat dan memenuhi gizi seimbang. Mengedukasi pasien tentang jajanan yang selama ini dikonsumsi tidak baik untuk kesehatan pasien. Memberitahu ibu pasien serta pasien pentingnyakonsumsi buah dan sayur untukkesehatan

Pasien dan orangtuaSaat berobat ke puskesmas dan saat kunjungan kerumah pasien

Kondisi tubuh pasien dapat lebih membaik.

Aspek Keluarga

Menjelaskan kepada orang tua pasien tentang terapi yang diberikan kepada pasien. Menginformasikan kepada orang tua tentang pentingnya melakukan kebiasan cuci tangan. Menjelaskan kepada orang tua tentang jajanan yang selama ini dibeli oleh pasien tidak sehat dan berdampak mengganggu kesehatan.Orang tua pasien

Saat kunjungan ke rumah pasien

Orang tua dapat membantu dokter dalam melakukan terapi guna untuk mengembalikan kondisi pasien seperti semula, yaitu dengan cara meminum obat yang teratur. Orang tua dapat membuat bekal makanan untuk pasien

Aspek fungsional Menyarankan agar pasien beristirahat (mengurangi aktivitas fisik) selama sakit.

Pasien dan orang tuaSaat berobat ke puskesmas dan saat kunjungan ke rumah Agar pasien tidak terlalu banyak bermain dan dapat menjaga tubuh dari infeksi tambahan

F. Prognosis4. Ad vitam : Ad bonam5. Ad sanationam : Ad bonam6. Ad functionam : Ad bonam

Lampiran IMakanan Gizi SeimbangMakanan mengaandung zat gizi ; karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, lemakdan serat.1. Karbohidrat : Tepung-tepungan : nasi, kentang, mie, ubi, singkong, dll Gula : gula pasir, gula merah, gula merah, gula batu, dll2. Lemak : minyak, argarin, santan, kulit ayam, kulit bebek, dan lemak hewanlainnya.3. Protein : Ikan, ayam, daging, telur, susu, tahu dan kacang-kacangan.4. Vitamin dan Mineral : Buah dan suplemen vitamin5. Serat : roti, gandum, buah, sayur segar, kacang-kacangan, tahu, tempe danbekatul.

CONTOH MENU SEHARI 1.074 KALORI

WaktuBahan PenukarPenukarGramURTContoh Menu

Pagi Nasi Ayam Daun Bawang seledri 1 Karbohidrat 1 Hewani Sekehendak10040 gelas 1 ptg sdg Bubur nasi Ayam suwir Irisan daun bawang

SelinganPisang1 buah1501 ptgPisang

Siang Nasi Ikan Tahu Sayuran 1 Karbohidrat 1 Hewani 1 Nabati 1 Sayuran10050110100 gelas 1 ptg sdg 1 bj bsr 1 mangkuk

Nasi Ikan bumbu kuning Tahu bacem Sayur asem

Selingan Susu1 Hewani125 gelasSusu

Malam Nasi Ayam tanpa kulit Tempe Kacang panjang 1 Karbohidrat 1 Hewani

1 Nabati Sayuran10040

50100 gelas 1 ptg sdg 2 ptg sdg 1 mangkuk Nasi Pepes ayam Oseng tempe Tumis kacang panjang

STATUS PASIEN

A. Identitas Pasien Nama : An. K Usia : 11 bulan Jenis Kelamin: Perempuan Nama Orangtua: Ibu. M Alamat: Gang VII Kelurahan Tanah Tinggi Tanggal Pemeriksaan: 21-04-2015

B. Alloanamnesis pada Ibu Pasien1. Keluhan Utama: Mencret disertai muntah2. Keluhan Tambahan: Demam3. Riwayat Penyakit Sekarang:

Sejak 1 hari sebelum datang ke puskesmas kelurahan Tanah Tinggi, BAB cair lebih dari 5x sehari, kurang lebih setengah gelas belimbing setiap BAB, konsistensi cair dan terdapat ampas berwarna kekuningan, terdapat darah di sangkal dan lendir di sangkal. Sebelum mencret penderita juga mengalami muntah 2x sebanyak kurang lebih setengah gelas belimbing tiap muntah. muntah terutama setelah makan minum dan muntah berisikan makanan dan cairan. Pada awalnya anak rewel dan terus menangis disertai tambah sering menetek dengan minum sangat bernafsu (seperti kehausan) . Menurut Ibu OS, anaknya juga mengalami demam sejak BAB cair muncul. Demam terus menerus, muncul mendadak, dan langsung tinggi. Riwayat kejang disangkal. Penderita masih bisa BAK dengan lancar, sehari 3 kali BAK. Gejala mimisan atau gusi berdarah disangkal. Dirumah tidak ada yang menderita demam berdarah dan tidak ada penyemprotan pada hari hari terakhir. Keluhan nyeri telinga disangkal. Nyeri saat buang air kecil disangkal, nyeri saat menelan disangkal, nyeri perut disangkal. Sehari-hari menurut ibu OS satu keluarga biasa meminum air yang berasal dari air PAM yang telah dimasak. Seluruh alat makan dicuci menggunakan air sumur yang sama.

4. Riwayat penyakit dahulu : Sebelumnya pasien belum pernah menderita penyakit seperti ini. Riwayat asma disangkal. Riwayat batuk lama disangkal. Riwayat trauma disangkal

5. Riwayat penyakit keluarga : Riwayat alergi disangkal, riwayat asma dan TBC disangkal.

6. Riwayat social ekonomiPasien mempunyai bapak yang berpenghasilan Rp. 2.000.000 perbulan dan ibu hanya seorang ibu rumah tangga yang sibuk menyelesaikan pekerjaan rumahnya sehingga pasien sering bermain keluar rumah dengan teman sebayanya. Pengeluraran dalam sebulan adalah Rp. 1.500.000,- untuk kontrakan sudah termasuk air, listrik keluarga Rp. 300.000,-, dan sisanya untuk kebutuhan makan sehari hari.Pasien tinggal bersama kedua orangtuanya dan di rumah kontrakan yang sederhana. Pasien belum bersekolah sehingga aktivitas dengan lingkungan sekitar rumah hanya dengan orang tua dan anak dari tetangganya. Sehari pasien hanya bermain di lingkungan rumah dan menemani ibu yang sedang menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.

7. Riwayat kebiasaanSebangun dari tidurnya biasanya pukul lima pagi, Setelah itu pasien mandi dan sarapan dengan ASI atau bubur bayi. Menurut pengakuan ibu nya setiap hari pasien tidak pernah mengkonsumsi makanan atau jajanan lain karena mengingat usia pasien yang masih bayi. Pasien mandi 2x sehari, pasien mempunyai kebiasaan memasukan jari tanganya kedalam mulutnya,orang tua pasien tidak membiasakan mencuci tangan. Pada siang hari pasien hanya bermain didalam rumah,dengan ditemani mainannya. Sore hari, biasanya pasien diajak keluar oleh ibunya keluar untuk bermain atau sekedar jalan-jalan disekitar rumahnya. Pasien biasanya tidur pada malam hari tidak teratur waktunya.

8. Riwayat imunisasiTabel 1. Riwayat ImunisasiImunisasiJumlah

Hepatitis B0, I, II, III, (usia 0, 1,2,3 bulan)

BCGI, (usia 1 bulan)

DPTI, II,III (usia 2, 4, 6 bulan)

PolioI, II, III, IV (usia 0, 2, 4, 6 bulan)

CampakI (usia 9 bulan)

Kesan : Imunisasi dasar lengkap sesuai usia.

9. Riwayat perkembangan Motorik kasar : Usia 3 bulan sudah bisa mengangkat kepala Usia 8 bulan sudah bisa merangkak Usia 11 bulan sudah bisa berdiri namun masih suka terjatuh Motorik halus : Usia 6 bulan sudah bisa menggapai benda Usia 10 memukulkan 2 benda (saling disentuhkan) Bahasa : sudah bisa mengoceh dan bisa menyebutkan mama Sosial : berespon terhadap orang yang baru dikenal, dan sudah bisa tersenyum.Kesan : perkembangan sesuai usia

10. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

Tabel 2. Riwayat kehamilan dan kelahiranKEHAMILANMorbiditas kehamilanIbu pasien ketika hamil tidak mengalami sakit yang berat

Perawatan antenatalIbu pasien rajin kontrol di Bidan

KELAHIRAN

Tempat kelahiranRumah

Penolong persalinanBidan

Cara persalinanSpontan

Masa gestasiCukup bulan

Keadaan bayi1. berat lahir : + 2900 gram1. panjang : 471. lingkar kepala: -1. langsung menangis1. kelainan (-)

11.

11. Riwayat pengobatan Pasien belum pernah berobat

12. Riwayat Alergi Alergi obat atau makanan disangkal. Riwayat alergi pada orang tua disangkal

13. Riwayat pemberian makanan : Anak diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan makanan tambahan berupa bubur bayi instan Kesan : pemberian makanan sesuai dengan usia.

14. Riwayat perkembangan Motorik kasar : Usia 3 bulan sudah bisa mengangkat kepala Usia 8 bulan sudah bisa merangkak Usia 11 bulan sudah bisa berdiri namun masih suka terjatuh Motorik halus : Usia 6 bulan sudah bisa menggapai benda Usia 10 memukulkan 2 benda (saling disentuhkan) Bahasa : sudah bisa mengoceh dan bisa menyebutkan mama Sosial : berespon terhadap orang yang baru dikenal, dan sudah bisa tersenyum.Kesan : perkembangan sesuai usia15. Riwayat imunisasi : Hepatitis B, BCG, Polio saat lahir DPT dengan HB di kombo sudah 3 kali Polio (ditetes) sudah 3 kali Campak (di paha) 1 kaliKesan : Imunisasi dasar lengkap sesuai usia.

C. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum : Tampak sakit sedang dan rewel Kesadaran : Compos mentis

Tanda Vital Suhu : 37,6 oC Nadi : 156 x/menit Pernapasan: 52x/menit

Status Antropometri` Panjang Badan: 74 cm Berat Badan : 8 kg Berat Badan Ideal(11bl) : 3x berat badan lahir(3 x2,9 kg = 8,7kg) LK: 45 cm

STATUS GIZI BB/U= (8/9) x 100 % = 88% (Gizi baik) TB/U= (74/73) x 100%= 101,3 % (Tinggi baik/normal) BB/TB= (8/9.4) x 100%= 85 % (Gizi baik)Kesan: Status gizi baik

Untuk kebutuhan Energi harian bayi 6-12 bulan:Kalori basal bayi 6-12 bulan= 95 Kkal/kg/hariTotal kebutuhan Kalori Basal= 95 Kkal x 8,7 = 826,5Kkal/hariKarbohidrat(60%)= 60/100 x 826,5 Kkal = 495 kkal = 0,456 kaloriProtein(10%)= 10/100 x 826,5 Kkal = 82.65 kkal = 0,08265kaloriLemak (20%)= 20/100X826,5Kkal = 165,3 kkal = O.1653 kalori

Untuk Kebutuhan Gizi harian Bayi 6-12 bulan :Kalori 100 120/kgbb=( 8,7 x 100-120) = 870-1044Karbohidrat 50% kalori sehari= 435-522Protein(1,5-2gr/hari)= (8,7 x1,5-2)= 13,05-17,4 gr Lemak20 % kalori sehari= 174-208,8

Status GeneralisKepala Bentuk: Normocephal, Ubun-ubun cekung(+) Mata: Cekung (+), konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, air mata masih keluar (+) Hidung : Sekret (-), darah (-) ,PCH (-) Telinga : Sekret (-), serumen (-) Mulut : Mukosa mulut kering (+), POC (-)Leher :Pembesaran KGB (-), Retraksi SS (-) Thorax Pulmo Inspeksi: Pergerakan dinding thorax kiri-kanan simetris, tidak ada bekas luka, tidak ada benjolan, retraksi ICS (-) Palpasi: Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri , vocal fremitus kanan sama dengan kiri Perkusi: Sonor pada seluruh lapang paru kiri-kanan Auskultasi: Suara nafas vesikuler diseluruh lapang paru kiri-kanan. Ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak Palpasi: Ictus cordis teraba di ICS 4 linea midklavikula sinistra. Auskultasi: Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-) Abdomen Inspeksi : Supel, datar, retraksi epigastrium (-). Auskultasi : Bising usus(+) normal 6x/menit Palpasi : Nyeri pada epigastrium (-),turgor kulit kembali lambat >2 detik Perkusi : Timpani pada keempat kuadran abdomenEkstremitas : Akral hangat, Edema (-), CRT < 2 detik

Pemeriksaan PenunjangLaboratoriumBelum dilakukan

1.1. Berkas KeluargaJ. Profil Keluarga7. Karakteristik Keluarga Identitas Kepala keluarga : Tn. S (25 tahun) Identitas Pasangan : Ny. M (21 tahun) Struktur Komposisi Keluarga : Keluarga inti

Tabel 3.Anggota keluarga yang tinggal serumahNo.NamaStatus KeluargaJenis KelaminUsiaPendidikanPekerjaan

1Tn.SKepala keluargaLaki-laki25 tahunSMABuruh

2Ny.MIstriPerempuan21 tahunSMAIRT

3An.KAnak pertamaPerempuan11 BulanBelum sekolahTidak bekerja

8. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidupc. Lingkungan tempat tinggal : Pemukiman padat penduduk

Tabel 4. Lingkungan tempat tinggalStatus kepemilikan rumah : Pasien tinggal di rumah kontrakanDaerah perumahan : Padat bersih

Karakteristik Rumah dan LingkunganKesimpulan

Luas rumah : 2,5 x 9 m2Pasien tinggal di rumah yang sederhana, dilingkungan padat dan cukup sehat dengan jumlah penghuni tiga orang yang terdiri-dari keluarga inti.

Rumah tediri dari satu lantai dengan lantai keramik, dinding tembok, terdapat jamban didalam rumah, ketersediaan air bersih ada, dan terdapat tempat pembuangan sampah.Kesan: lingkungan tempat tinggal pasien baik .

Jumlah penghuni dalam satu rumah : 3 orang

Luas halaman rumah :2,5 m2

Tidak bertingkat

Lantai rumah dari : Keramik

Dinding rumah dari : Tembok

Jamban keluarga : ada

Tempat bermain : ada

Penerangan listrik : 450 watt

Ketersediaan air bersih :ada

Tempat pembuangan sampah :ada

d. Kepemilikan barang barang berhargaKeluarga ini memiliki : Satu buah sepeda motor Satu buah kulkas Satu buah televisi Satu buah kompor gas Dua buah kipas angi

Denah Rumah :

Gambar 1.Denah rumah keluarga Tn.S

9. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluargaa. Tempat BerobatJika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, awalnya keluarga Ny. M akan mengobati sendiri dengan obat-obat yang dibeli sendiri di warung. Namun, apabila sakit tidak sembuh-sembuh barulah keluarga Ny. M berobat ke puskesmas Tanah Tinggi.b. Asuransi/Jaminan KesehatanBadan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS

10. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 5. Pelayanan KesehatanFaktorKeteranganKesimpulan

Cara mencapai pusat pelayanan kesehatanKeluarga menggunakan Kendaraan pribadi berupa motor atau berjalan kaki ke puskesmas.Letak Puskesmas Kelurahan tanah tinggi tidak jauh dari tempat tinggal pasien biaya pengobatan diakui murah karena ditanggung oleh BPJS dan pelayanan

Puskesmas pun dirasakan keluarga pasien memuaskan pasien.

Tarif pelayanan kesehatanMenurut keluarga biaya pelayanan kesehatan cukup murah.

Kualitas pelayanan kesehatanMenurut keluarga kualitas pelayanan kesehatan yang didapat memuaskan.

11. Pola Konsumsi Makanan Keluargaa. Kebiasaan makan: Keluarga Tn.S dan Ny.M memiliki kebiasaan makan antara 2-3 kali dalam sehari, sedangkan anak-anaknya yaitu An. Khalisa biasa diberi makan bubur bayi instan 3 kali dalam sehari dengan ASI.

b. Menerapkan pola gizi seimbang10 indikator pola gizi seimbangMemenuhiTidak memenuhi

Pasien mensyukuri dan menikmati anekaragam makanan

Pasien banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan

Pasien membiasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi

Pasien mengonsumsi anekaragam makanan pokok

Pasien membatasi konsumsi pangan manis, asin, dan berlemak

Pasien membiasakan sarapan

Pasien membiasakan minum air putih yang cukup dan aman

Pasien membiasakan membaca label pada kemasan pangan

Pasien mencuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir

Pasien melakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal

c. Pola makan pasien tiga hari terakhir ialah :HariWaktuMenuJumlah Kalori

18 April 2015Pagi 200 cc ASI, 12SDM bubur nasiTotal=950kal

Siang180cc ASI, 2 keping biscuit susu,9 SDM bubur nasi,1 buah pisang

Malam 100ccASI, 9 SDM bubur nasi

19 April 2015

Pagi 100cc ASI, 9 SDM bubur susu instanTotal=477,7kal

Siang 150cc ASI,9SDM bubur nasi , 2 keping Biscuit

Malam100cc ASI,4 SDM bubur nasi

20 April 2015Pagi 150cc ASI,9 SDM Bubur nasiTotal =773kal

Siang 150cc ASI, 9 SDM bubur nasi

Malam150cc ASI, 9 SDM Bubur nasi

Analisa Makanan :ASI = 65-70 kalori/100cc1 sdm = 20 gr4 keping Biscuit susu = 20kaloriPisangambon= 74,2 kaloriBubur Nasi/100gr= 88 kalori

18 April 2015200cc ASI+180 cc ASI+ 100cc ASI=295 kalori12 (17,6)+ 9(17.6)+12(17.6)=580,8kalori1buah pisang ambon =74,2kaloriTotal kalori =950 kalori 19 April 2015350cc ASI = 235kalori4(17,9gr)bubur nasi+9(17,9)=232,2 kalori2keping biscuit=10kaloriTotal kalori=477,7kalori20 april 2015450cc ASI= 290 kalori9(17,9gr)x3=483,3 kaloriTotal kalori =773,3 kaloriRata-rata kalori/hari = 2200,7/3= 733,6 kalori Interpretasi terhadap food recall pasien : Pasien mengkonsumsi protein, karbohidrat, lemak yang lebih rendah dari pada kebutuhan yang seharusnya,sehingga jumlah kalori yang di konsumsi tidak memenuhi kebutuhan kalori yang dianjurkan. Pasien juga jarang diberikan buah-buahan oleh ibunya. Sehingga dapat disimpulkan pasien belum memenuhi pedoman umum gizi seimbang.

12. Pola Dukungan Keluargaa. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga: Tn. S atau Ny.M mau memeriksakan anak mereka (An.K 11 bulan) ke puskesmas sampai penyakitnya sembuh, memberikan obat kepada anak secara rutin petunjuk dokter. Keingintahuan orang tua pasien yang tinggi tentang pola makan seimbang dan makanan yang bergizi.

b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga: Kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan pada keluarga. Kebiasaan memasukan jari-jari tangan ke mulut .Pola konsumsi makanan gizi seimbang yang masih kurang baik dikarenakan jarangnya mengonsumsi buah-buahan dan bubur yang mengandung sayuran.

K. Genogram5. Bentuk keluarga :Bentuk keluarga ini adalah keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari Tn. S sebagai kepala keluarga dan Ny. M sebagai seorang istri dan ibu dari anaknya. Dari hasil pernikahan Tn. S dan Ny. M mereka dikarunai satu orang anak perempuan yang masih k