laporan fix studi kasus kucing

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seekor kucing yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas beresiko mengidap berbagai penyakit berbahaya. Obesitas merupakan suatu penyakit dimana tubuh kelebihan lemak dan membuat tubuh gemuk sehingga sulit bergerak. Jika kucing sering bermalas- malasan maka ia akan kurang beraktivitas yang menyebabkan semakin menumpukya lemak dalam tubuh. Lemak tersebut akan menyumbat aliran darah sehingga penyebaran sai-sari makanan pun terhambat. Dalam studi kasus yang diberikan, kucing mengalami obesitas dan terdapat banyak luka di tubuhnya. Selain itu pada pemeriksaan gula darahnya menunjukkan sekitar 350 mg/dl. Semenjak mengalami luka-luka pada tubuhnya, kucing tersebut menjadi kurang aktif dari sebelumnya. Maka penyakit apa yang diderita kucing tersebut, cara pencegahannya, pengaruhnya terhadap sel, dan yang lain mengenai kasus tersebut akan dibahas secara lengkap dalam makalah ini. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa diagnosa yang dapat diberikan pada kasus tersebut? 2. Bagaimanakan jalur metabolisme glukosa di dalam tubuh pada kondisi manakah yang menunjukkan abnormalitas? 3. Bagaimana hubungan keadaan patofisiologis terhadap kerja sel?

Upload: arin-arrin-arinn

Post on 27-Oct-2015

244 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

DM kucing

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan FIX Studi Kasus Kucing

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seekor kucing yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas beresiko mengidap

berbagai penyakit berbahaya. Obesitas merupakan suatu penyakit dimana tubuh kelebihan lemak

dan membuat tubuh gemuk sehingga sulit bergerak. Jika kucing sering bermalas-malasan maka

ia akan kurang beraktivitas yang menyebabkan semakin menumpukya lemak dalam tubuh.

Lemak tersebut akan menyumbat aliran darah sehingga penyebaran sai-sari makanan pun

terhambat.

Dalam studi kasus yang diberikan, kucing mengalami obesitas dan terdapat banyak luka

di tubuhnya. Selain itu pada pemeriksaan gula darahnya menunjukkan sekitar 350 mg/dl.

Semenjak mengalami luka-luka pada tubuhnya, kucing tersebut menjadi kurang aktif dari

sebelumnya. Maka penyakit apa yang diderita kucing tersebut, cara pencegahannya,

pengaruhnya terhadap sel, dan yang lain mengenai kasus tersebut akan dibahas secara lengkap

dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa diagnosa yang dapat diberikan pada kasus tersebut?

2. Bagaimanakan jalur metabolisme glukosa di dalam tubuh pada kondisi manakah yang

menunjukkan abnormalitas?

3. Bagaimana hubungan keadaan patofisiologis terhadap kerja sel?

4. Bagaimana saran atas kasus di atas?

1.3 Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk menjawab berbagai pertanyaan dalam studi kasus yang

diberikan yaitu tentang bagaimana diagnosa yang dapat diberikan, bagaimana jalur metabolisme

dalam tubuh dan bagaimana keadaan abnormalnya, bagaimana hubungan keaadaan patofisiologis

terhadap kerja sel, serta saran apa yang dapat diberikan untuk mengatasi kasus tersebut.

Page 2: Laporan FIX Studi Kasus Kucing

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Obesitas Pada Kucing

2.1.1 Obesitas

Ada beberapa jenis penyakit pada kucing yang mengalami kegemukan dan ini terkadang

tidak disadari oleh pemilik kucing. Memang kucing yang gemuk akan membuat kita senang

karena penampilannya yang lucu dan menarik, namun dibalik itu bahwa kucing yang gemuk

memiliki resiko penyakit yang lebih besar disbanding dengan kucing yang memiliki berat badan

sedang atau normal. Kegemukan atau obesitas pada kucing berhubungan dengan adanya

penimbunan lemak dalam tubuh kucing sebagai akibat dari makan yang terlalu berlebih. Ini akan

mempengaruhi organ-organ tubuh yang lain termasuk hati, jantung, sendi, dan kulit. Organ-

organ akan terpengaruh dari fungsi kerja, sehingga bisa menimbulkan masalah dikemudian hari.

Overfeeding atau makan berlebihan dapat menyebabkan obesitas.Hal ini tidak hanya

berlaku pada manusia, kucing kesayangan anda bisa juga mengalami obesitas layaknya manusia.

Obesitas bisa menjadi masalah besar pada kucing dan utamanya yang berhubungan dengan

perilaku makan yang abnormal diperkirakan sekitar 40 persen dari semua kucing akan

mengalami obesitas.Obesitas dapat memberikan kontribusi akan terjadinya arthritis (meningkat

empat kali lipat pada penderita diabetes tipe 2), dan hepatic lipidosis (masalah yang berpotensi

dapat mengancam nyawa).

Beberapa faktor yang menyebabkan kucing sering mengalami obesitas adalah terlalu

banyaknya makanan yang dikonsumsi sehingga terjadi penimbunan lemak dibeberapa tempat,

selain itu kurangnya olah raga, menurunnya metabolism tubuh, dan kelainan hormone juga dapat

menjadi faktor terjadinya obesitas pada kucing.

2.1.2 Beberapa Penyakit Akibat Obesitas

Beberapa penyakit yang dapat timbul akibat obesitas yaitu:

a. Penyakit Kulit

Pada kucing yang gemuk memiliki resiko penyakit kulit yang lebih besar dari kucing

yang normal, penyakit kulit yang dimaksud adalah kulit kering bersisik dan masalah adanya

acne atau semacam jerawat pada kulit.Hal ini merupakan pengaruh dari lemak yang berlebih

Page 3: Laporan FIX Studi Kasus Kucing

yang berada dibawah kulit kucing yang gemuk tersebut, sehingga menyebabkan minyak

lemak bisa muncul berupa jerawat.

b. Penyakit Jantung

Fungsi jantung adalah memompa darah keseluruh tubuh, jika banyaknya lemak disekitar

pembuluh darah sehingga elastisitas pembuluh menjadi terganggu. Akibatnya, jantung akan

bekerja keras secara terus menerus dan pada akhirnya jantung akan mengalami dilatasi pada

ventrikelnya dan lama kelamaan jantung akan melemah.

c. Penyakit Diabetes Militus

Kucing yang gemuk memiliki resiko 2-4 kali lebih banyak terserang diabetes militus.Ini

bisa dipahami sebagai berikut.Obesitas, kelebihan berat badan atau kegemukan pada kucing

menyebabkan peningkatan sekresi insulin dalam menanggapi peningkatan glukosa darah di

tubuh kucing itu. Pemacu pengeluaran insulin oleh pankreas yang melebihi ambang batas

normal dan kemampuan dalam jangka waktu yang lama, maka akan menjadi pemicu

terjadinya diabetes militus pada kucing.

d. Penyakit Arthritis

Pada kucing yang gemuk, kejadian antrthritis juga lebih besar dari pada kucing yang

normal. Dengan berat badan yang berat, keadaan sendi pada kaki kucing juga akan bekerja

berlebih, terutama pada saat melompat dan berjalan. Hal ini bisa meningkatkan resiko

terjadinya arthritis pada kucing.

Disamping penyakit tersebut diatas, kucing yang gemuk juga akan memerlukan dosis

anastesi atau obat bius yang lebih banyak disbanding dengan kucing yang kurus ataupun kucing

yang normal. Ini disebabkan karena obat bius tersebut akan terserap pada lemak dan biasanya

kucing yang gemuk lebih tahan lama tidak pingsan disbanding kucing yang memiliki berat badan

normal.

2.1.3 Beberapa Cara Menghindari Obesitas

Beberapa cara untuk menghindari terjadinya obesitas pada kucing, yaitu meliputi:

1. Kurangi makanan kucing yang mengandung karbohidrat berlebih

Aturlah makanan kering dan makanan basah untuk kucingmu.Perhatikan tingkat

karbohidrat yang terkandung, jangan sampai melewati batas 10%-15%.

2. Perhatikan takaran makanan

Page 4: Laporan FIX Studi Kasus Kucing

Kucing memang berhenti makan ketika sudah merasa tidak ingin makan lagi.Namun

anda sebagai pemberi makannya, tentu harus bisa memperkirakan porsi yang cukup untuk

kucing anda.Pastikan ada sekitar 25-30 pon kalori per hari.

3. Ajak kucing anda bermain

Kucing yang biasa di dalam ruangan juga butuh kegiatan yang membuatny aktif.Anda

dapat bermain dengannya agar kucing juga bergerak dan tidak terus diam, duduk dan

menumpuk lemak lemak tidak baik untuk tubuhnya.

4. Beri nutrisi dengan vitamin

Berikan vitamin kepada kucing anda agar kesehatannya terjaga.Jangan lupa

vitamin penting seperti vitamin B untuk membantu pembentukan sel darah baru.

2.1.4 Perawatan Kucing yang Mengalami Obesitas

Untuk Perawatan kucing obesitas sendiri meliputi beberapa aspek, yaitu:

a. Sebelum menjalankan program penurunan berat badan, evaluasi medik yang lengkap dan

menyeluruh harus dilakukan oleh dokter hewan anda untuk memeriksa kondisi medis yang

pokok. Ada banyak kondisi dimana dapat mempengaruhi tingkat turun berat badannya atau

memilih diet yang cocok unutk program penurunan berat bada kucing anda.

b. Pembatasan konsumsi kalori merupakan satu-satunya jalan untuk membuat kucing anda

turun berat badannya. Kucing tidak biasa untuk melakukan latihan olah tubuh yang cukup

yang dapat memberikan perbedaan yang signifikan.

c. Kucing harus tetap makan. Diet yang membuat lapar atau terlalu membatasi porsi makan

kucing dapat mengakibatkan penyakit liver yang fatal, yang disebut "Hepatitis Lipidosis"

(kesalahan pada metabolisme lemak pada jaringan tubuh). Kondisi ini dapat mengakibatkan

penumpukan lemak yang berlebih pada hati. Kucing yang kelebihan berat badan telah

disiapkan untuk kondisi tersebutkarena penumpukan lemak berlebih pada tubuh. Ketika

kucing anda mengkonsumsi kalori lebih sedikit dari yang diperlukan untuk menjaga fungsi

tubuh tetap normal, jaringan lemak pada tubuh akan bergerak. Saat lemak ini masuk ke

dalam aliran darah, kebanyakan akan tersimpan di hati yang menyebabkan kondisi medis

yang serius.

d. Program penurunan berat badan pada kucing dapat diterapkan, tapi dengan monitor yang

seksama unutk meyakinkan agar komplikasi hepatitis lipidosis yang serius tidak muncul.

Page 5: Laporan FIX Studi Kasus Kucing

2.2 Diabetes Melitus Pada Kucing

Diabetes mellitus adalah sebuah penyakit yang berhubungan dengan kadar insulin di

dalam darah yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sebagai etiologinya. Seperti diketahui bahwa

insulin berhubungan erat dengan proses metabolisme dalam tubuh.Insulin adalah hormon yang

dibentuk di β-cell pancreas. Fungsi insulin terutama adalah dalam pengaturan glukosa dalam

tubuh yaitu menurunkan kadar glukosa darah, dengan meningkatkan uptake glukosa ke dalam

jaringan. Sedangkan fungsi lainnya adalah meningkatkan katabolisme protein dan lemak,

menghambat pembentukan glukosa dari asam amino dan lemak di daerah perifer dengan

menstimulasi pembentukan asam amino otot dan penyimpanan lemak di sel adiposa. Selain itu,

hormon yang juga berpengaruh dalam pengaturan glukosa, yaitu untuk menaikkan kadar glukosa

darah adalah hormon glukagon yang diproduksi oleh α-cell pankreas. Hormon ini memiliki

fungsi yang berkebalikan dengan insulin, yakni meningkatkan konversi glikogen menjadi

glukosa, meningkatkan pembentukan glukosa atau prekursor glukosa dari asam amino dan lemak

(prekorsor glukosa dari lemak yaitu asam lemak dan gliserol).

Jika kadar glukosa kucing diatur dengan baik, mereka harus sekitar 100 mg / dl. 80 mg /

dl dianggap rendah, dan 40 mg / dl atau di bawah ini sangat berbahaya. Untuk berada di sisi

aman, itu lebih baik untuk tingkat hewan peliharaan anda untuk menjadi lebih tinggi, tidak lebih

rendah, sebagai tingkat yang terlalu rendah akan membunuhnya.

 Ada dua jenis diabetes, Diabetes Tipe 1 yang paling selalu terjadi karena pankreas

kucing Anda tidak memproduksi cukup hormon insulin, dan diabetes tipe 2, dimana sel-sel

kucing anda tidak akan responsif terhadap kehadiran insulin.Pada diabetes mellitus tipe 1

disebabkan karena kerusakan β-cell pankreas, akibat faktor keturunan dan destruksi pankreas

karena pancreatitis, virus atau penyakit auto imun. Sedangkan untuk diabetes mellitus tipe 2

disebabkan kurang sensitifnya jaringan terhadap insulin, akibat obesitas, hormon diabetogenik

seperti glucocorticoid dan cortisol, pengaruh Tiroksin (T4), kerja hormon glucagon, hormon

pertumbuhan, hormone progesterone, dan epinephrine.

Pada diabetes mellitus tipe 2 resistensi insulin atau ketidakefektifan insulin pada jaringan

pada kucing dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

a. Insulin inaktif karena pemberian obat-obatan diabetogenik

b. Insulin dilarutkan karena hyperadrenocorticismus

c. Pemberian di waktu yang tidak tepat saat diestrus pada anjing

Page 6: Laporan FIX Studi Kasus Kucing

d. Dosis yang tidak tepat karena infeksi terutama pada cavum oris dan saluran urine

e. Frekuensi pemberian insulin yang tidak tepat karena hypothroidismus (anjign) dan

hyperthyroidismus (kucing)

f. Gagal atau kurangnya absorbsi insulin karena kerusakan ginjal, hepar dan jantung

g. Adanya antibodi anti insulin pada beberapa penyakit tertentu

Pada keadaan kurang insulin, maka terjadi hiperglikemia, tetapi energi tetap tidak

mencukupi sehingga metabolisme lemak meningkat. Seperti diketahui metabolisme lemak

menghasilkan keton bodies, sehingga jika metabolisme lemak meningkat jumlah keton bodies

yang dihasilkan juga meningkat, menimbulkan ketonemia dan ketonuria. (Diabetic

ketosis).Ketosis menyebabkan keadaan asam dalam darah yang menyebabkan asidosis

metabolik, yang disebut Diabetic KetoAcidosis.

Pada keadaan kurang insulin, sintesis protein meningkat, menyebabkan pembentukan

glukosa di hati meningkat, dan pengambilan trigliserida dan asam lemak oleh jaringan juga

menurun. Akibatnya kadar glukosa tetap tinggi, dan asam lemak dan trigliserida yang

merupakan prekursor glukosa tetap beredar di sirkulasi dan kembali ke hati, menyebabkan

pembentukan glukosa sangat dimungkinkan untuk tetap tinggi. Pada akhirnya hiperglikemia

semakin parah.Pada keadaan hiperglikemia, tekanan osmotik dalam darah meningkat sehingga

cairan tertarik ke dalam pembuluh darah menyebabkan hipertensi.Karena cairan sel tertarik

masuk ke ekstrasel (pembuluh darah), maka terjadi dehidrasi.

Dehidrasi menyebabkan peningkatkan nafsu minum (polidipsia) yang mengakibatkan

polyuria. Polyuria menyebabkan elektrolituria (terlarutnya elektrolit – K+, Na+, Mg+ – pada

urine) karena tekanan osmotik meningkat. Tekanan osmotik meningkat karena glikosuria.Selain

itu karena benda keton dapat mengikat elektrolit dapat mengikat elektrolit, pada kasus ketonuria

eletrolit terbawa dan terbuang.

Etiologinya kompleks, misalnya karena peningkatan level hormon diabetogenik dalam

sirkulasi (mis: epinephrine, glukagon, cortisol, growth hormone). Defisiensi insulin, resistensi

jaringan terhadap insulin, bersama peningkatan level hormone diabetogenik menstimulasi

ketogenesis.Ada dua perubahan pada metabolisme antara yang menyebabkan sintesis benda

keton:

a. Peningkatan mobilisasi asam lemak dan trigliserida yang disimpan dalam jaringan adiposa ke

sirkulasi;

Page 7: Laporan FIX Studi Kasus Kucing

b. Perpindahan/perubahan metabolisme di hepar dari pembentukan (anabolisme) lemak menjadi

oksidasi lemak dan ketogenesis.

Insulin adalah inhibitor lipolisis dan oksidasi asam lemak.Kekurangan insulin relatif atau

absolut menyebabkan lipolisis meningkat dan menyebabkan mobilitas asam lemak ke hati

meningkat, meningkatkan asam lemak dan ketogenesis.Keton jadi terakumulasi dalam darah

menyebabkan asidosis metabolik.Keton terakumulasi pada ruang ekstraseluler, jumlahnya

melebihi ambang batas tubulus renalis untuk resorpsi lengkap dan menyebabkan adanya keton

dalam urine (ketonuria).Hal ini menyebabkan osmotik diuresis yang disebabkan glikosuria dan

menyebabkan ekskresi elektrolit (sodium, potasium, dan magnesium).Kesimpulannya semua itu

menyebabkan kehilangan air dan elektrolit yang banyak menyebabkan azotemia pre renal.

Hiperglikemia menyebabkan peningkatan osmolalitas plasma yang menyebabkan

osmotik diuresis yang malah semakin meningkatkan osmolalitas plasma. Peningkatan

osmolalitas plasma menyebabkan kehilangan air dan garam., dan cairan berpindah ke luar sel

menyebabkan dehidrasi sel.

2.2.2 Diagnosa Diabetes Melitus Pada Kucing

Didasarkan pada pengukuran kadar glukosa dalam darah untuk menentukan status

hiperglikemia. Selain itu analisa patologi klinik lainnya untuk menguatkan diagnosa seperti

analisa kimia darah dan analisa urin (glikosuria dan ketonuria).Untuk diagnosa awal dapat dilihat

dari gejala klinis yang muncul, yaitu polydipsia, polyuria, kelemahan umum karena kekurangan

energi, penurunan berat badan dan hipertensi.

A.2.3 Faktor Penentu dan Perjalanan Alamiah Diabetes Melitus

A. Faktor Penentu

a. Penjamu / Host

Faktor yang terkena atau terinfeksi penyakit.Diabetes mellitus dapat menyerang manusia

dan hewan. Pada manusia, tingkat kejadian akan lebih tinggi pada individu yang mempunyai

riwayat keturunan, dan individu yang memiliki berat badan berlebih. Sedangkan pada hewan

yang dapat menderita diabetes mellitus contohnya kucing, anjing, kelinci, dan lainnya.

Perjalanan sakitnya kurang lebih sama dengan yang dialami oleh manusia.

b. Agent

Page 8: Laporan FIX Studi Kasus Kucing

Agent adalah faktor yang menyebabkan penyakit.Diabetes mellitus bukan penyakit menular

yang disebabkan oleh satu agent yang pasti. Yang dapat menyebabkan diabetes mellitus antara

lain:

Pola atau kebiasaan buruk individu

Kebiasaan buruk yang dimaksud misalnya kesalahan terhadap konsumsi makanan atau

minuman, keadaan ini menimbulkan ketidakseimbangan gizi dan beresiko obesitas. Kebiasaan

lainnya karena kurangnya aktivitas fisik atau tidak berolah raga, hal ini membuat kadar gula

dalam darah tetap karena tidak diubah menjadi energi.

Gangguan pankreas maupun resistiensi insulin

Gangguan pankreas dimana pankreas tidak dapat menghasilkan insulin yang cukup untuk

mengubah glukosa menjadi energi.Kerusakan pankreas bisa saja karena adanya virus yang

mempengaruhi dan merusak sel – sel beta pada pankreas yang berfungsi untuk menghaslikan

insulin. Virus yang diduga adalah Rubella, Coxsackievirus B. Gangguan ini biasanya bersifat

bawaan dan akan diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Resistensi insulin dapat terjadi

dimana konsentrasi insulin dalam tubuh yang sangat tinggi namun tubuh tidak memberikan

respon yang semestinya terhadap kerja insulin, sehingga seakan – akan tubuh kekurangan

insulin. Resistensi insulin terjadi karena kelainan insulin, dan biasanya keadaan ini bukan sifat

bawaan dari indukan melainkan lebih sering terjadi akibat obesitas dan bisa juga karena

pengaruh dari obat – obatan yang memicu penurunan sistem kerja insulin.Obat yang diduga

dapat memicu diabetes mellitus Pentamidin dan Vacor atau obat racun tikus.

B. Perjalanan Alamiah Diabetes Melitus

Perjalanan alamiah suatu penyakit umumnya dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Prepatogenesis

Pada kondisi ini, terjadi rangsangan yang menimbulkan penyakit dan individu tersebut

belum dinyatakan diabetes.Misalnya kejadian obesitas yang mendahului sebelum diabetes.

2. Patogenesis

Dalam kondisi ini, individu mulai merasakan adanya keluhan – keluhan dan terlihat

gejala diabetes. Pada patogenesis dapat dibagi lagi ke beberapa fase, yaitu:

a. Fase Subklinis

Pada fase ini, bisa dikatakan timbulnya gejala masih merupakan gejala yang umum yang

belum dapat dikatakan sakit.Terjadi perubahan kondisi tubuh namun perubahan itu belum

Page 9: Laporan FIX Studi Kasus Kucing

dirasakan oleh individu. Tetapi jika dilakukan pemeriksaan dengan alat – alat kesehatan,

maka akan ditemukan kelainan tersebut.

b. Fase Klinis

Pada tahap ini, gejala yang muncul semakin besar dan berat.Dan biasanya individu baru

menyadari penyakitnya dan baru melakukan pengobatan.

c. Fase Penyembuhan

Setelah menjalani perawatan dan pengobatan, individu bisa memasuki fase penyembuhan

ataupun meninggal dunia.Untuk penyakit diabetes mellitus, kita tahu bahwa penyakit ini

belum dapat disembuhkan, penyakit ini hanya dapat dikontol dan diberi pengawasan khusus.

Namun, biasanya individu dengan diabetes yang disertai komplikasi akan mengalami

kecacatan, misalnya pada diabetes dengan komplikasi stroke. Sedangkan sisanya tetap akan

menjadi carier atau pembawa sifat penyakit dan dapat menularkan kepada keturunannya.

2.3 Metabolisme Glukosa

2.3.1 Proses Glikolisis

Tahap awal metabolisme konversi glukosa menjadi energi di dalam tubuh akan

berlangsung secara anaerobik melalui proses yang dinamakan Glikolisis (Glycolysis). Proses ini

berlangsung dengan mengunakan bantuan 10 jenis enzim yang berfungsi sebagai katalis di dalam

sitoplasma (cytoplasm) yang terdapat pada sel eukaryotik (eukaryotic cells). Inti dari

keseluruhan proses Glikolisis adalah untuk mengkonversi glukosa menjadi produk akhir berupa

piruvat. Pada proses Glikolisis, 1 molekul glukosa yang memiliki 6 atom karbon pada rantainya

(C6H12O6) akan terpecah menjadi produk akhir berupa 2 molekul piruvat (pyruvate) yang

memiliki 3 atom karbom (C3H3O3).Proses ini berjalan melalui beberapa tahapan reaksi yang

disertai dengan terbentuknya beberapa senyawa antara seperti Glukosa 6-fosfat dan Fruktosa 6-

fosfat. Selain akan menghasilkan produk akhir berupa molekul piruvat, proses glikolisis ini juga

akan menghasilkan molekul ATP serta molekul NADH (1 NADH3 ATP). Molekul ATP yang

terbentuk ini kemudian akan diekstrak oleh sel-sel tubuh sebagai komponen dasar sumber energi.

Melalui proses glikolisis ini 4 buah molekul ATP & 2 buah molekul NADH (6 ATP) akan

dihasilkan serta pada awal tahapan prosesnya akan mengkonsumsi 2 buah molekul ATP

sehingga total 8 buah ATP akan dapat terbentuk.

2.3.2 Respirasi Seluler

Page 10: Laporan FIX Studi Kasus Kucing

a. Produksi acetyl-CoA / Proses Konversi PyruvateSebelum memasuki Siklus Asam Sitrat (Citric Acid Cycle) molekul piruvat akan

teroksidasi terlebih dahulu di dalam mitokondria menjadi Acetyl-Coa dan CO . Proses ini

berjalan dengan bantuan multi enzim 2pyruvate dehydrogenase complex (PDC) melalui 5 urutan

reaksi yang melibatkan 3 jenis enzim serta 5 jenis coenzim. 3 jenis enzim yang terlibat dalam

reaksi ini adalah enzim Pyruvate Dehydrogenase (E1), dihydrolipoyl transacetylase (E2) &

dihydrolipoyl dehydrogenase (E3), sedangkan coenzim yang telibat dalam reaksi ini adalah TPP,

NAD+, FAD, CoA &Lipoate. Konversi piruvat tidak hanya akan menhasilkan CO2 dan Acetyl-

CoA namun juga akan menghasilkan produk samping berupa NADH yang memiliki nilai energi

ekivalen dengan 3xATP.

b. Proses oksidasi Acetyl-CoA (Citric-Acid Cycle)Molekul Acetyl CoA yang merupakan produk akhir dari proses konversi Pyruvate

kemudian akanmasuk kedalam Siklus Asam Sitrat. Secara sederhana persamaan reaksi untuk 1

Siklus Asam Sitrat (Citric Acid Cycle) dapat dituliskan :

Acetyl-CoA + oxaloacetate + 3 NAD + GDP + Pi +FAD oxaloacetate + 2 CO +FADH +

3 NADH + 3 H + GTP

Siklus ini merupakan tahap akhir dari proses metabolisme energi glukosa. Proses

konversi yang terjadi pada siklus asam sitrat berlangsung secara aerobik di dalam mitokondria

dengan bantuan 8 jenis enzim. Inti dari proses yang terjadi pada siklus ini adalah untuk

mengubah 2 atom karbon yang terikat didalam molekul Acetyl-CoA menjadi 2 molekul karbon

dioksida (CO2), membebaskan koenzim A serta memindahkan energi yang dihasilkan pada siklus

ini ke dalam senyawa NADH, FADH2dan GTP. Selain menghasilkan CO2dan GTP, dari

persamaan reaksi dapat terlihat bahwa satu putaran Siklus Asam Sitrat juga akan menghasilkan

molekul NADH &molekul FADH2. Untuk melanjutkan proses metabolisme energi, kedua

molekul ini kemudian akandiproses kembali secara aerobik di dalam membran sel mitokondria

melalui proses Rantai Transpor Elektron untuk menghasilkan produk akhir berupa ATP dan air

(H2O).

2.4 Analisis KasusBerdasarkan uraian diatas didapatkan hasil analisis sebagai berikut:

1. Diagnosa apa yang bisa anda berikan berdasar kasus diatas, berikan alasannya! Penyakit yang diderita adalah Diabetes Militus, diagnosis didasarkan pada pengukuran

kadar glukosa dalam darah untuk menentukan status hiperglikemia. Selain itu analisa patologi

Page 11: Laporan FIX Studi Kasus Kucing

klinik lainnya untuk menguatkan diagnosa seperti analisa kimia darah dan analisa urin

(glikosuria dan ketonuria).Untuk diagnosa awal dapat dilihat dari gejala klinis yang muncul,

yaitu polydipsia, polyuria, kelemahan umum karena kekurangan energi, penurunan berat badan

dan hipertensi. Gula darah kucing pada kasus ini adalah 350 mg/dl sedangkan kadar glukosa

normal pada kucing adalah 280 mg/dl.

Diabetes melitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan peningkatan

kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) dan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak

dan protein karena berkurangnya sekresi atau aktivitas insulin. Secara klinik Diabetes Millitus

adalah sindroma yang merupakan gabungan kumpulan gejala-gejala klinik yang meliputi aspek

metabolic dan vaskuler yaitu hiperglikemi puasa dan post pradial, atesklerotik dan penyakit

vaskuler mikroangiopati, serta hampir semua organ tubuh akan terkena dampaknya. Salah satu

salah satu faktor yan menyebabkan terjadinya diabetes adalah faktor obesitas atau kegemukan

karena pola makan yang berlebih.

Pada keadaan hiperglikemia, tekanan osmotik dalam darah meningkat sehingga cairan

tertarik ke dalam pembuluh darah menyebabkan hipertensi.Karena cairan sel tertarik masuk ke

ekstrasel (pembuluh darah), maka terjadi dehidrasi.Dehidrasi menyebabkan peningkatkan nafsu

minum (polidipsia) yang mengakibatkan polyuria. Polyuria menyebabkan elektrolituria

(terlarutnya elektrolit – K+, Na+, Mg+ – pada urine) karena tekanan osmotik meningkat. Tekanan

osmotik meningkat karena glikosuria.Selain itu karena benda keton dapat mengikat elektrolit

dapat mengikat elektrolit, pada kasus ketonuria eletrolit terbawa dan terbuang.Maka karena hal

tersebut diperlukan kadar air yang tinggi karena kucing merupakan karnivora obligat, yang

berarti sebagian besar protein mereka harus berasal dari sumber hewani. Mereka tidak

dimaksudkan untuk makan sejumlah besar karbohidrat. Plus mereka telah berevolusi untuk

mendapatkan sebagian besar air dari makanan mereka. 

2. Bagaimanakan jalur metabolisme glukosa di dalam tubuh pada kondisi manakah yang

menunjukkan abnormalitas, beri penjelasan!

Banyaknya karbohidrat dalam tubuh sangat berpengaruh padah proses metabolism

glukosa dan proses reabsirbsi dari glukosa tersebut, selain itu diketahui pula kucing

merupakan karnivora sejati, dimana 100 persen makanan yang dikonsumsi adalah daging dan

lemak. Jika terjadi diabetes militus kadar penyerapan glukosa dalam tubuh akan menurun dan

Page 12: Laporan FIX Studi Kasus Kucing

jika kadar glukosa dalam darah menurun maka glukagon bekerja, dan sebaliknya jika kadar

glukosa dalam darah meningkat maka insulin bekerja.

Insulin adalah inhibitor lipolisis dan oksidasi asam lemak.Kekurangan insulin relatif

atau absolut menyebabkan lipolisis meningkat dan menyebabkan mobilitas asam lemak ke

hati meningkat, meningkatkan asam lemak dan ketogenesis.Keton jadi terakumulasi dalam

darah menyebabkan asidosis metabolik.Keton terakumulasi pada ruang ekstraseluler,

jumlahnya melebihi ambang batas tubulus renalis untuk resorpsi lengkap dan menyebabkan

adanya keton dalam urine (ketonuria).Hal ini menyebabkan osmotik diuresis yang

disebabkan glikosuria dan menyebabkan ekskresi elektrolit (sodium, potasium, dan

magnesium).Kesimpulannya semua itu menyebabkan kehilangan air dan elektrolit yang

banyak menyebabkan azotemia pre renal. Jadi jika terjadi diabetes militus maka lemak yang

seharusnya dipecah menjadi glukosa akan tertimbun di dalam jaringan adiposa dan

menyebabkan kerja dari glucagon menurun, oleh karena itu kadar dalam glukosa akan terus

meningkat.

3. Tunjukkan faktor lain yang mempengaruhi kondisi tersebut!

Penyebab penyakit ini dikarenakan kurangnya insulin pada tubuh,fungsi organ pankreas

yang menghasilkan insulin tidak mencukupi untuk menyerap kadar gula dalam darah

dikarenakan gaya hidup yang tidak baik. Adapun dua penyebab utama terjadinya penyakit

diabetes tipe 2. Penyebabnya adalah :

1. Faktor keturunan, untuk faktor keturunan ini terjadi apabila ada salah satu orang tua atau

saudara kandung

2. Pola makan atu gaya hidup yang tidak sehat. Sebagian orang banyak yang membeli makanan

cepat saji atau makanan kaleng  yang mengandung banyak lemak dan tidak sehat.

3. Adanya obesitas atau kelebihan berat badan

4. Adanya kolesterol yang tinggi

5. Disebabkan karena olahraga atau jarang bergerak.

Untuk semua penyebab penyakit diabetes tipe 2 umumnya disebabkan karena adanya

gaya hidup yang tidak sehat. Gaya hidup seperti ini berakibat kurangnya metabolisme dalam

tubuh yang  tidak sempurna sehingga membuat insulin dalam tubuh tidak berfungsi dengan

baik. Karena hormone insulin dapat diserap lemak dalam tubuh, maka apabila pola hidup

tidak sehad dapat membuat tubuh kekurangan insulin.

Page 13: Laporan FIX Studi Kasus Kucing

4. Keadaan patofisiologis tersebut dapat diketahui pula dengan munculnya beberapa

penanda seluler yang berhubungan dengan komunikasi antar sel, sebut dan jelaskan

peranannya!

Hiperglikemia menyebabkan peningkatan osmolalitas plasma yang menyebabkan

osmotik diuresis yang malah semakin meningkatkan osmolalitas plasma. Peningkatan

osmolalitas plasma menyebabkan kehilangan air dan garam., dan cairan berpindah ke luar sel

menyebabkan dehidrasi sel. Dehidrasi menyebabkan peningkatkan nafsu minum (polidipsia)

yang mengakibatkan polyuria. Polyuria menyebabkan elektrolituria (terlarutnya elektrolit –

K+, Na+, Mg+ – pada urine) karena tekanan osmotik meningkat. Tekanan osmotik meningkat

karena glikosuria.Selain itu karena benda keton dapat mengikat elektrolit dapat mengikat

elektrolit, pada kasus ketonuria eletrolit terbawa dan terbuang.

5. Sebagai seorang calon dokter hewan, bagaimana saran yang dapat anda berikan pada

kasus tersebut, kemukakan alasannya!

a. Pencegahan biasanya lebih baik daripada mengobatiHindari makanan kucing sampah - misalnya makanan kucing kering dipecah.Ini adalah nomor satu penyebab terjadinya diabetes kucing.Jenis makanan berkualitas rendah, yang diproses kaya karbohidrat menyebabkan kucing banyak untuk menjadi diabetes.Hindari merek makanan kucing kering.

b. Pilih diet daging kaleng / bersaku atau mentahAwal tanda-tanda diabetes - Ini termasuk Kelemahan pada tungkai dibuktikan dengan pincang. Hal ini juga dapat terkait dengan beberapa penyakit lain, untuk pankreatitis misalnya. Jadi yang terbaik adalah untuk mendapatkan saran dokter hewan segera.

c. Suntik insulinInsulin - Kucing dengan diabetes tipe 1 serta beberapa tipe 2 perlu insulin. Dokter hewan anda akan melatih Anda untuk memberikan suntikan ini. Seringkali mereka mungkin meresepkan obat oral. Anda juga perlu memonitor kadar glukosa kucing Anda dengan mesin pemantauan khusus.

6. Berikan kesimpulan dari kasus diatas!

Jadi kucing pada kasus diatas menderita diabetes mellitus tipe 2 karena mengalami

obesitas yang menyebabkan kelebihan lemak pada tubuh.diagnosisdidasarkan pada

pengukuran kadar glukosa dalam darah untuk menentukan status hiperglikemia. Selain itu

analisa patologi klinik lainnya untuk menguatkan diagnosa seperti analisa kimia darah dan

analisa urin (glikosuria dan ketonuria). Adapun dua penyebab utama terjadinya penyakit

diabetes tipe 2, diantaranya faktor keturunan, pola makan atu gaya hidup yang tidak sehat,

Page 14: Laporan FIX Studi Kasus Kucing

adanya obesitas atau kelebihan berat badan. saran yang dapat anda berikan pada kasus ini

adalah melakukan pencegahan yaitu dengan menghindari memberi kucing makanan

kering,memilih diet dengan daging kaleng,dan suntik insulin.