laporan acara 2.doc
TRANSCRIPT
PRAKTIKUM II
PENETAPAN KADAR SARI YANG LARUT DALAM AIR
DAN SARI YANG LARUT DALAM ETANOL
I. Tujuan Dapat menentukan kadar sari Piper bettle yang larut dalam air dan etanol.
II. Dasar Teori
Penetapan Kadar Sari pada simplisia meliputi penetapan kadar sari yang larut
dalam air dan penetapan kadar sari yang larut dalam etanol, prosedurnya sebagai berikut
:
Penetapan kadar sari yang larut dalam air
Sampel serbuk sebanyak 5 g dimaserasi selama 24 jam dengan 100 mL
kloroform, ekstraksi dilakukan dalam labu bersumbat, berkali-kali dikocok selama 6
jam pertama dan kemudian dibiarkan selama 18 jam. Sebanyak 20 mL filtrat disaring
dan diuapkan sampai kering dalam cawan porselen, hasil penguapan dipanaskan pada
suhu 105oC sampai bobot tetap. Kadar dalam persen sari larut dalam air, dihitung
terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara.
(Materia Medika Indonesia Jilid VI, 1995)
Penetapan kadar sari yang larut dalam etanol
Sampel serbuk sebanyak 5 g dimaserasi selama 24 jam dengan 100 mL etanol
95%, ekstraksi dilakukan dalam labu bersumbat, berkali-kali dikocok selama 6 jam
pertama dan kemudian dibiarkan selama 18 jam. Filtrat disaring lalu diambil sebanyak
20 mL filtrat dan diuapkan sampai kering dalam cawan porselen, hasil penguapan
dipanaskan pada suhu 105oC sampai bobot tetap. Kadar sari larut dalam etanol 95%
dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara.
(Materia Medika Indonesia Jilid VI, 1995)
Maserasi adalah proses perendaman sampel menggunakan pelarut organik
pada temperatur ruangan. Proses ini sangat menguntungkan dalam isolasi
senyawa bahan alam karena dengan perendaman, sampel tumbuhan akan mengalami
pemecahan dinding sel dan membran sel akibat perbedaan tekanan antara di
dalam dan di luar sel, sehingga metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma
akan terlarut dalam pelarut organik dan ekstraksi senyawa akan sempurna
karena dapat diatur lama perendaman yang dilakukan. Pemilihan pelarut untuk
proses maserasi akan memberikan efektivitas yang tinggi dengan memperhatikan
kelarutan senyawa bahan alam dalam pelarut tersebut. Secara umum, pelarut metanol
merupakan pelarut yang banyak digunakan dalam proses isolasi senyawa organik bahan
alam karena dapat melarutkan seluruh golongan metabolit sekunder
(Trevor, R., 1995).
III. Bahan dan alatA. Bahan yang digunakan :
Serbuk Piper bettle Kloroform Etanol 95%
B. Alat yang digunakan Erlenmeyer bertutup Corong Cawan Porselin 75 ml Pipet Tetes Gelas Ukur Pembakar Spirtus Penjepit Kertas Saring Kaki Tiga Timbangan Digital
IV. Cara Kerjaa. Penetapan Kadar Sari yang larut dalam air
ditambah
dimasukkan
dilakukan Perlakuan
Disaring dan diambil
100 ml Kloroform
5 gram Piper bettle sample
Erlenmeyer
Maserasi 24 jam
6 jam pertama dikocok berkali-kali lalu
dibiarkan 18 jam.
Cawan dangkal berdasar rata
dimasukkan
diuapkan
dimasukkan diambil
b. Penetapan Kadar Sari yang larut dalam etanol
ditambah
dimasukkan
Dilakukan Perlakuan
Disaring dan diambil dimasukkan
diuapkan
dimasukkan diambil
dihitung
20 ml filtrat
Oven dengan suhu 1050 C
SisaHingga Kering
Bobot TetapKadar sari yang larut dalam air dalam % terhadap bahan yang
dikeringkan di udara.
100 ml etanol
5 gram Piper bettle sample
Erlenmeyer
Maserasi 24 jam6 jam pertama dikocok
berkali-kali lalu dibiarkan 18 jam.
20 ml filtratCawan dangkal berdasar rata
Oven dengan suhu 1050 C Sisa
Hingga Kering
Bobot TetapKadar sari yang larut dalam air dalam % terhadap bahan yang
dikeringkan di udara.
V. Hasil
Hasil pengamatan Maserasi
A. Penetapan kadar sari yang larut dalam air
1. Penguapan 1- Diketahui : Berat simplisia segar 3 gram
Berat filtrat 20 ml Berat Sari atau ampas 0, 06 gram Berat cawan + filtrat 71, 06 gram Berat cawan + filtrat setelah diuapkan 43, 8 gram
- Ditanya : % kadar sari ?- Jawab :
% Kadar = Berat Cawan &filtrat sebelum – Berat cawan &filtrat sesudah
Berat cawan ditambah filtrat sebelum
= 71, 06 gram – 43, 8 gram x 100 %
71, 06 gram
= 38, 36 %
2. Penguapan 2Bobot Tetap sudah stabil.
B. Penetapan kadar sari yang larut dalam etanol1. Penguapan 1
- Diketahui : Berat simplisia segar 3 gram Berat filtrat 20 ml
Berat Sari atau ampas 0, 02 gram Berat cawan + filtrat 82,3 gram Berat cawan + filtrat setelah diuapkan 55,1 gram
- Ditanya : % kadar sari ?- Jawab :
% Kadar = Berat Cawan & filtrat sebelum – Berat cawan & filtrat sesudah
Berat cawan ditambah filtrat sebelum
= 82,3 gram – 55,1 gram x 100 %
82,3 gram
= 33,05 %
2. Penguapan 2Bobot Tetap sudah stabil.
VI. Pembahasan
Pada percobaan kali ini membahas tentang kadar sari yang larut dalam air dan dalam etanol pada simplisia Piper bettle (daun sirih).
A. Penetapan Kadar Sari Larut dalam Air.Pada penetapan kadar sari yang larut dalam air mula – mula simplisia
yang belum berbentuk serbuk diserbuk dahulu. Tujuan dari penyerbukan ini
adalah memperkecil partikel permukaan simplisia sehingga kontak dengan
cairan penyari lebih besar dan kandungan zat aktif lebih banyak yang tersari.
Kemudian serbuk ditimbang sebanyak 3 gram. Untuk mengetahui kadar sari
yang larut dalam kloroform maka serbuk simplisia tersebut dilarutkan dahulu
dalam 100 ml kloroform dalam labu bersumbat dengan tujuan supaya tidak ada
bahan aktif yang menguap. Setelah itu larutan dikocok b erkali – kali selama 6
jam pertama agar simplisia melarut di dalam kloroform. Larutan diidiamkan
selama 18 jam ditempat yang terlindung dari cahaya agar larutan tidak
teroksidasi dan kandungan zat aktifnya tidak rusak karena cahaya matahari.
Serbuk yang sudah didiamkan selama 18 jam disaring menggunakan
kertas saring untuk memisahkan sari dari residunya. Sari / filtrat diambil 20 ml
dan diuapkan. Setelah diuapkan sari dan cawan ditimbang hingga mencapai
bobot konstan. Setelah itu dihitung kadar dalam % sari yang larut dalam air
terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara kadar yang diperoleh yaitu 38,
36 %.
B. Penetapan Kadar Sari Larut dalam EtanolPada penetapan kadar sari yang larut dalam air mula – mula simplisia
yang belum berbentuk serbuk diserbuk dahulu. Tujuan dari penyerbukan ini
adalah memperkecil partikel permukaan simplisia sehingga kontak dengan
cairan penyari lebih besar dan kandungan zat aktif lebih banyak yang tersari.
Kemudian serbuk ditimbang sebanyak 3 gram. Untuk mengetahui kadar sari
yang larut dalam kloroform maka serbuk simplisia tersebut dilarutkan dahulu
dalam 100 ml kloroform dalam labu bersumbat dengan tujuan supaya tidak ada
bahan aktif yang menguap. Setelah itu larutan k\dikocok b erkali – kali selama 6
jam pertama agar simplisia melarut di dalam kloroform. Larutan diidiamkan
selama 18 jam ditempat yang terlindung dari cahaya agar larutan tidak
teroksidasi dan kandungan zat aktifnya tidak rusak karena cahaya matahari.
Serbuk yang sudah didiamkan selama 18 jam disaring menggunakan
kertas saring untuk memisahkan sari dari residunya. Sari / filtrat diambil 20 ml
dan diuapkan. Setelah diuapkan sari dan cawan ditimbang hingga mencapai
bobot konstan. Setelah itu dihitung kadar dalam % sari yang larut dalam air
terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara kadar yang diperoleh yaitu 38,
36 %.
VII. Kesimpulan
Dari percoban yang telah dilakukan didapatkan :
1. Kadar sari yang larut dalam air sebesar 38, 36 %
2. Kadar sari yang larut dalam etanol sebesar 33,05 %
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1995. Materia Medika Indonesia Jilid VI. . Jakarta: Departemen
Kesehatan RI
Trevor, R., 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Penerbit ITB; Bandung