kuliah asidi-alkalimetri des.2012
DESCRIPTION
asidi-alkalimetriTRANSCRIPT
![Page 1: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/1.jpg)
Pustaka;1. Farmakope Indonesia edisi IV2. J.Bassett, R.C. Denney, J.Mendham,.1991, Vogel’s Textbook of Quantitative inorganic Analysis Including Elementary Instrumental Analisis, 4 ed, Longman Group UK Limited, London.
Materi :Asidi-alkalimetriTitrasi bebas air
![Page 2: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/2.jpg)
Analisis Kuantitatif: Volumetri pengukuran volume: Gravimetri pengukuran berat
Analisis titrimetri adalah analisis kimia kuantitatif dengan menetapkan volume suatu larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat (larutan standart), yang diperlukan untuk bereaksi secara kuantitatif dengan larutan dari zat yang akan ditetapkan.
Larutan standart biasanya ditambahkan dari buret dan proses penambahan larutan standar sampai reaksi tepat lengkap disebut titrasi.
![Page 3: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/3.jpg)
Titik atau saat reaksi itu tepat sempurna disebut titik ekivalen atau titik akhir teoritis (titik akhir stokiometri).
Analisis titrimetri dulu disebut analisis volumetri, tetapi karena volumetri meliputi pengukuran volume seperti gas-gas, maka istilah analisis titrimetri yang paling tepat karena lebih menyatakan proses titrasi.
Pereaksi yang diketahui konsentrasinya disebut titran, dan zat yang sedang dititrasi disebut titrand.
![Page 4: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/4.jpg)
• Volumetri : Analisis kuantitatif dengan mengukur volume, analit direaksikan dengan larutan baku (standar) yaitu larutan yang sudah diketahui kadarnya.
• titrasi analisis titrimetri
![Page 5: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/5.jpg)
Reaksi-reaksi pada analisis titrimetri harus memenuhi kondisi berikut:1.Reaksinya sederhana, dapat dinyatakan dengan persamaan kimia yang stoikiometrik (reaksi sempurna).2. Reaksinya berlangsung cepat, pada kasus tertentu diguna- kan katalis untuk mempercepat reaksi.3. Harus ada perubahan yang menyolok pada titik ekuivalen.4. Harus ada indikatoruntuk menetapakan titik akhir reaksi.
Bila tidak ada indikator untuk mengamati titik ekivalen dapat dilakukan dengan cara berikut :-Titrasi potensiometri-Titrasi konduktometri, perubahan konduktivitas listrik lar. itu-Titrasi amperometri- Perubahan absorbans larutan.
![Page 6: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/6.jpg)
Kelebihan titrimeri dari pada gravimetri :- Ketelitiannya tinggi 1 bagian dalam 1000 bagian- Cepat dikerjakan, alat sederhana, tidak ada pemisahan yang rumit.
![Page 7: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/7.jpg)
Alat yang diperlukan :
- Alat-alat pengukur yang dikalibrasi: buret, pipet (volume, ukur), labu takar, neraca analitik.
- Zat baku (standar) atau baku primer untuk pembakuan (standardisasi).
- Indikator atau alat lain untuk menentukan titik akhir titrasi.
![Page 8: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/8.jpg)
Penggolongan Reaksi dalam Analisis Titrimetri
1.Reaksi penetralan (atau asidimetri dan alkalimetri), asidimetri : titrasi dengan suatu asam standart. alkalimetri : titrasi dengan suatu basa standart.2. Reaksi pembentukan komplek (kompleksometri). 2 CN- + Ag+ [ Ag (CN)2]-
3. Reaksi pengendapan (Argentometri)Ag+ + Cl- AgCl2 Ag+ + CrO4
-- Ag2CrO4
4. Reaksi oksidasi-reduksi (Oksidimetri)Fe2+ + Ce4+ Fe3+ + Ce3+
![Page 9: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/9.jpg)
Cara menyatakan kadar larutan:Persen bobot : banyaknya zat terlarut dalam gram per
100 gram larutan.• Dalam farmakope Indonesia dikenal :
% b/b, % b/v, % v/v, %v/b• Molaritas (M) : Banyaknya mol zat terlarut per liter larutan
= mol/dm3 = mol/L larutan• Normalitas (N) : Banyaknya ekuivalen zat terlarut per liter larutan = mol ekv/L larutan• Formalitas (F) : Banyaknya bobot rumus zat terlarut per liter larutan, sinonim dengan konsentrasi analitik = mol/L larutan (bentuk molekul keseluruhan• ppm = bagian per sejuta
![Page 10: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/10.jpg)
Stoikiometri (Stokiometri) adalah cabang ilmu kimia yang membahas hubungan bobot antara unsur-unsur dan senyawa dalam reaksi kimia.
Bobot ekivalen (BE) suatu zat yang terlibat dalam suatu reaksi, yang digunakan sebagai dasar untuk suatu titrasi, didefinisikan sbb:1. Asam-basa. Bobot gram-ekuivalen adalah bobot dalam
gram suatu zat yang diperlukan untuk memberikan /
bereaksi dengan 1 mol ( 1,008 g) H+ 2. Redoks. Bobot gram-ekivalen adalah bobot dalam gram
suatu zat yang diperlukan untuk memberikan atau bereaksi dengan 1 mol elektron. 3. Pengendapan atau pembentukan kompleks. Bobot gram
ekivalen adalah bobot dalam gram zat yang diperlukan untuk memberikan atau bereaksi dengan 1 mol kation univalen, ½ mol kation divalen, 1/3 mol kation trivalen, dst.
![Page 11: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/11.jpg)
BE = BM n
dengan n adalah jumlah mol ion hidrogen,elektronatau kation univalen yang diberikan atau diikat oleh zat yang bereaksi itu.
Contoh: Asidi alkalimetri HCl H+ + Cl-
H2SO4 2 H+ + SO4--
n = 1
n = 2
![Page 12: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/12.jpg)
Banyak senyawa yang mengalami lebih dari satu reaksi tunggal dan karenanya dapat mempunyai lebih dari satu bobot ekuivalen, misalnya , ion permanganat dapat mengalami reaksi berikut:
MnO4- + e MnO4
2- …………... (1)
MnO4- + 4 H+ + 3 e MnO2 + 2H2O …………… (2)
MnO4- + 8 H+ + 4 e Mn3+ + 4H2O …………… (3)
MnO4- + 8 H+ + 5 e Mn2+ + 4H2O …………… (4)
Bobot ekuivalen garam permanganat, seperti KMnO4, adalah bobot molekul dibagi 1, 3 , 4 atau 5 , tergantung pada reaksi tersebut di atas terjadi.
![Page 13: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/13.jpg)
N = mol ekuivalen/L
Mis : larutan HCl 2 N artinya larutan mengandung HCL 2 mol ekuivalen/L, atau HCL 2 mili mol ekivalen/mL
Larutan NaOH 0,1 N artinya larutan mengandung NaOH 0,1 mol ekuivalen /L
= Na OH 0,1 grek/L = 0,1 (gram) mol ekuivalen /L = 0,1/Val=n (gram) mol/ L = 0,1 x BM gram/ L = 0,1 x 40 gram/ L = 4 gram NaOH dlm 1 L larutan.
![Page 14: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/14.jpg)
Keuntungan penggunaan sistem ekuivalen:- Perhitungan analisis titrimetri menjadi sederhana- Pada titik akhir titrasi jumlah ekivalen zat yang dititrasi = jumlah ekivalen larutan standar yang dipakai.
V1 x N1 = V2 x N2
Jumlah ekivalen zat yang dititrasi = Jumlah ekivalen larutan baku
![Page 15: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/15.jpg)
Contoh :Berapa mL HCl 0,2 N diperlukan untuk menetralkan 25,0 mL
NaOH 0,1 N ?HCl + NaOH NaCl + H2O
VHCl x NHCL = VNaOH x NNaOH
VHCL x 0,2 = 25,0 x 0,1 VHCL = 2,5/0,2 = 12,5 mL
![Page 16: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/16.jpg)
Penyiapan larutan baku- Baku primer baku sekunder-Penimbangan menggunakan neraca analitik (terkalibrasi) :
: kesalahan yang diizinkan maksimum 0,1%: Farmakope Indonesia Ed IV timbang saksama lebih
kurang-Cara penimbangan : - Langsung
- Kembali Pelarut: akuadest Pengukuran volume pelarut :
- Labu takar (labu tentukur)- Pipet volum, pipet ukur- buret- mikrosyrange (Kromatografi)
![Page 17: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/17.jpg)
Syarat-syarat Baku primer :
1. Mudah diperoleh, mudah dimurnikan, mudah dikeringkan, mudah dipertahankan kemurnian .
2. Harus tak mudah berubah dalam udara (higroskopis, oksidasi, CO2 ), tidak mudah berubah komposisi selama penyimpanan.
3. Dapat diuji pengotornya dengan uji yg kepekaaannya diketahui (0,01-0,02 %)
4. Harus mempunyai ekuivalen yang tinggi, sehingga error penimbangan dapat diabaikan.5. Harus mudah larut pada kondisi digunakan.6. Reaksi dengan larutan standar harus stoikiometrik.
![Page 18: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/18.jpg)
Contoh baku primer untuk: Reaksi asidi alkalimetri :
- natrium karbonat Na2CO3
- natrium tetra borat Na2B4O7
- kalium hidrogen ftalat KHC8H4O4
- kalium hidrogen iodat KH (IO3)2
- asam benzoat C7H6O2
Reaksi pembentukan kompleks – perak- perak nitrat- natrium klorida
Reaksi oksidasi-reduksi – kalium dikromat, K2Cr2O7
- kalium bromat KBrO3
- natrium oksalat
![Page 19: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/19.jpg)
Standar sekunder adalah suatu zat, yang dapat digunakan untuk standarisasi, dan yang kandungan zat aktifnya
telah ditemukan dengan pembandingan terhadap suatu standar primer.
![Page 20: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/20.jpg)
Netralisasi (Asidi-alkalimetri)
Ada 3 batasan mengenai apa yg dimaksud : asam dan basa1. Arrhenius : Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air
terurai menjadi ion hidrogen (H+) dan anion. Basa adalah senyawa jika dilarutkan dalam air terurai
menjadi ion hidroksida (OH-) dan kation.Hanya berlaku pada senyawa anorganik dalam pelarut air2. Bronsted : Asam adalah senyawa yang dapat memberikan proton. Basa adalah senyawa yang dapat menerima proton.3. Lewis : Asam adalah senyawa aseptor pasangan elektron.Basa adalah senyawa pendonor pasangan elektron.
= K
![Page 21: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/21.jpg)
Keseimbangan asam – basa
H+ + OH- H2O
Menurut hk kegiatan massa (Law of Mass Action) :[ H+] [ OH- ]
[ H2O ]= K
Teori Asam Basa
Arrhenius donor proton (H+) donor hidroksida (OH-)
Bronsted donor proton aseptor proton
Lewis aseptor pasangan donor pasangan
elektron elektron
![Page 22: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/22.jpg)
[ H+] [ OH- ] [ H2O ] = K
[ H+] [ OH- ] = KW
Pada air murni, pada suhu kamar, [H+] = [OH-] , dan KW = 10-14
Maka : [H+] atau [OH-] = √KW = √10
[ H+] [ OH-] = 10-14 [H+] > [OH-] asam
[ OH-] > [H+] basa[H+] = [OH-] = 10-7 netral
Menurut Sorensen : pH adalah logaritma dari kebalikan [H+]
pH = log
1[H+]
pH = log 1 - log [H+]
pH = - log [H+]
p = - log p [H+] + p [OH-] = p Kw
p [H+] + p [OH-] = 14
![Page 23: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/23.jpg)
Perhitungan lain mencari [H+] dari suatu asam lemah atau basa lemah
CH3COOH CH3COO- + H+
Ka = [H+ ] [CH3COO- ]
[CH3COOH]
a a1-a
Ka = = [a] [a] [H+]2
[1-a] [asam]Diabaikana<< [asam]
[H+]2 = Ka [asam]
Asam lemah : [H+] = Ka [asam]
Basa lemah : [OH-] = Kb [basa]
pH= - log [H+]
pH = pKw - p[OH]
![Page 24: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/24.jpg)
1. Asam kuat atau Basa kuat ( = 1)2. Asam lemah atau Basa Lemah ( < 1)
3. Garam : - Yg berasal dari asam kuat dan basa kuat - yg berasal dari basa kuat dan asam lemah
- Yg berasal dari asam kuat dan basa lemah - yg berasal dari basa lemah dan asam lemah
4. Bufer
Indikator pada asidi-alkalimetriTujuan titrasi : adalah menetapkan jumlah asam/basa secara kimiawi dengan tepat. Tepat yang dimaksud : tepat ekuivalen antara asam dan basa.Keadaan ini disebut : titik ekuivalen = titik stoikiometri = titik-akhir teoritisPada titik ekuivalen ini bila asam dan basanya, keduanya mrpkn elektrolit kuat maka larutan yg dihasilkan pH = 7 (netral), namun bila asam atau basanya bersifat elektrolit lemah pH larutan yang terjadi mungkin bersifat basa atau asam.Pada titrasi setiap akhir titrasi selalu dpt ditandai dengan [H+] tertentu.Ada sejumlah senyawa yang digunakan sebagai indikator asidi-alkalimetri, senyawa ini mempunyai warna tertentu tergantung [H+] .
![Page 25: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/25.jpg)
Teori Indikator
Fenolftalein (pp)
merah
![Page 26: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/26.jpg)
InA = indik bentuk asamInB = indik bentuk basa
y = koefisien keaktifan
dianggap y = 1
Mata dpt membedakan bila : [InA] / [InB] > 10
Mata dpt membedakan bila : [InB] / [InA] > 10
![Page 27: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/27.jpg)
![Page 28: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/28.jpg)
Pembuatan larutan asam klorida baku lebih kurang (+) 0,1 N
Bila akan dibuat 1000,0 ml lart baku HCl 0,1 N, berapa ml HCL kadar 37% b/b Bobot jenis 1,19 harus diambil?
Larutan asam klorida ini perlu dibakukan/standarkan dengan :- senyawa baku primer ( Na2CO3 atau Na2B4O7 )- larutan basa yang telah dibakukan baku sekunder.
Misalkan : bila ditimbang baku Na2CO3 seberat 0,2500 g dan dititrasi memerlukan larutan baku HCl + 0,1 N sebanyak 45,00 ml.
Berapakah Normalitas larutan baku HCl sebenarnya?
![Page 29: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/29.jpg)
37% 37%b/b artinya ada 37 gram HCl di dlm 100 gram larutan
37 gram HCl di dlm 100: 1,19 ml larutan
37 gram HCl di dlm 84,0336 ml lart
Kalau di dlm 1000 ml = (1000/ 84,0336) x 37 gram = 440,3000 gram HCl
Di ubah ke mol (gram mol) = (440,300 / 36,5) gram mol/ L = 12,0630 gram mol / L
Diubah ke grek (gram ekv) = 12.0630 x Val (I) = 12,0630 gram ekv/ L
N (normalitas) = 12,0630
Diambil brp ml HCl 12, 0639 N untuk membuat 1000,0 ml HCl 0,1 N
N1 x ml1 = N2 x ml2
12,0639 X ml1 = 0,1 x 1000
ml1 = (0,1 x 1000)/ 12,0639 = 8,2898 ml
![Page 30: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/30.jpg)
Berapakah Normalitas larutan baku HCl sebenarnya?
Baku primer Na2CO3 = 250,0 mg Brp miligram ekv (miligrek)
Na2CO3 + 2 HCL 2 NaCl + H20 + CO2
Na2CO3 val = 2. Na2CO3 = 250/ 106 (BM) = 2,3585 miligrol
diubah ke miligrol ekv = 2,3585 x 2 = 4,7170 miligram ekv
N1 x ml1 = N2 x ml2
4,7170 = N2 x 45
N2 = 4,7170 / 45
= 0,1048
![Page 31: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/31.jpg)
Kurva Penetralan
![Page 32: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/32.jpg)
![Page 33: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/33.jpg)
![Page 34: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/34.jpg)
![Page 35: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/35.jpg)
![Page 36: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/36.jpg)
Titrasi Soda (Na2CO3) dan Na bikarbonat (NaHCO3)
Porsi 1: dititrasi dengan HCL 0,1 N menggunakan indik fenolpfalein (pp)
Porsi 2 : dititrasi dengan HCL 0,1 N menggunakan indik jingga metil (mo)
Na2CO3 + HCl pp NaHCO3 + HCl
NaHCO3 + HCl pp X
Na2CO3 + HCl NaHCO3 + NaClNaHCO3 + HCl NaCl + H20 + CO2
NaHCO3 + HCl NaCl + H20 + CO2
Mo ( metilorange)
![Page 37: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/37.jpg)
Beberapa contoh Asidi-alkalimetri yang masih digunakan Farmakope Indonesia IV.1.Acidum acetylosalicylicum2.Acidum aceticum3.Acidum aceticum glaciale4.Acidum benzoicum5.Acidum citricum6.Acidum hydrochloridum7.Acidum fusidicum8.Acidum nitricum9.Acidum phosphoricum10.Acidum salicylicum11.Acidum sulfuricum12.Acidum sorbicum13.Acidum tartaricum14.Acidum undecylenicum15.Ammonia
16. Magnesii hydroxydum17. Magnesii oxydum18. Natrii subcarbonasDll.
![Page 38: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/38.jpg)
Acidum acetylosalicylicum
![Page 39: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/39.jpg)
COOH
O
CH3
OOH
COONa
+ NaOH + CH3COONa2 + H2O
2 NaOH + H2SO4 Na2SO4 + H2O
1 mol aspirin ~ 2 mol NaOH ~ 2 grion OH-
Val aspirin = 2/1 = 2
BE = BM/val = 180/2 = 90
Kesetaraan 0,5 N = 0,5 x BE
= 0,5 x 90
= 45 mg aspirin
![Page 40: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/40.jpg)
Hidrolisis : antar aksi ion-ion dengan ion air menghasilkan asam lemah dan atau basa lemah
Garam yg berasal dari asam lemah dan basa kuat ( Na asetat)
CH3COO- + H2O CH3COOH + OH- ---- Kh
H2O H+ + OH- Kw
CH3COOH CH3COO- + H+ ---- Ka
= [H+] [OH-]
= [CH3COO-] [H+]
[CH3COOH]
= [CH3COOH] [OH-]
[CH3COO-]
= [H+] [OH-] [CH3COOH]
[CH3COO- ] [H+]
Kw
Ka
[OH-] [CH3COOH]
[CH3COO- ] = = Kh
Kw
Ka
= Kh pKh = pKw - pKa
Kh
[OH-]2
[garam]=
Kw
Ka
=
Kw
Ka
[OH-] = [garam]
[H+] = Kw
[OH-]
[H+] = Kw
[garam] Kw
Ka
![Page 41: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/41.jpg)
[H+]2 = Kw
[garam] Kw
Ka
2
[H+] = Kw Ka
[garam]Garam yg berasal dari asam lemah dan basa kuat pH = 1/2 pKw +1/2 pKa + 1/2 log [garam]
pH = 1/2 pKw +1/2 pKa - 1/2 p [garam]
Garam yg berasal dari asam kuat dan basa lemah
Garam yg berasal dari asam lemah dan basa lemah
pH = 1/2 pKw - 1/2 pKb + 1/2 p[garam]
pH = 1/2 pKw + 1/2 pKa - 1/2 pKb
![Page 42: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/42.jpg)
Larutan BuferLarutan bufer ialah larutan yang pada penambahan sedikit
ion H3O+ atau ion OH- tidak memberikan perubahan pH yang berarti.
Jadi larutan bufer dapat menahan perubahan pH, karena itu larutan bufer juga disebut larutan penahan atau larutan penyangga.
Campuran zat yang dapat menahan perubahan pH dinamakan sistem bufer atau disingkat bufer.
Bufer merupakan campuran asam lemah dengan basa konjugatnya atau basa lemah dengan asam konjugatnya.
Jadi misalkan campuran asam asetat dan natrium asetat, dapat dihitung pH nya seperti berikut:
![Page 43: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/43.jpg)
Camp asam lemah dan garam Na/K nya : CH3COOH + CH3COONaCamp basa lemah dan garamnya : NH4OH + NH4Cl
CH3COONa CH3COO- + Na+
CH3COOH CH3COO- + H+
[CH3COO-] x [H+]
[CH3COOH]Ka = [H+] = Ka
[CH3COOH]
[CH3COO-]
[H+] = Ka [asam]
[garam]
- Log [H+] = - log Ka - log [asam]
[garam]
pH = p Ka + log [asam]
[garam]
pOH = p Kb + log [garam]
[basa]
![Page 44: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/44.jpg)
Dengan adanya ion asetat yang berasal dari natrium asetat maka kesetimbangan didorong kekiri. Hal ini berakibat semakin sedikitnya ion asetat yang berasal dari ionisasi asam asetat, sehingga jumlahnya dapat diabaikan.
Jadi ion asetat yang terdapat didalam larutan dapat dianggap hanya berasal dari natrium asetat.
![Page 45: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/45.jpg)
Kapasitas buferKemampuan larutan bufer untuk menahan perubahan pH
dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi dan perbandingan konsentrasi asam/basa-konjugat yang membentuk sistem bufer.
Contoh:Dua buah larutan masing-masing tediri dari camp. 100 mL,I. 0,1 molar asam asetat dan 0,1 molar natrium asetatII. 0,2 molar asam asetat dan 0,2 molar natrium asetatKedua larutan menunjukkan pH yang sama, yaitu:pH I = 4,74 + log 0,1/0,1 = 4,74pH II = 4,74 + log 0,2/0,2 = 4,74
![Page 46: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/46.jpg)
Jika kedalam kedua larutan itu masing-masing ditambahkan 20 mL 0,1 molar NaOH maka terjadi reaksi berikut:
Larutan I : CH3COOH + OH- n CH3COO- + H2O
Tersedia : 10 mmol 2 mmol 10 mmolBereaksi : 2 mmol 2 mmol Sisa : 8 mmol - 12 mmol 2 mmol
Larutan II : CH3COOH + OH- CH3COO- + H2O
Tersedia : 20 mmol 2 mmol 20 mmolBereaksi : 2 mmol 2 mmol Sisa : 18 mmol - 22 mmol 2 mmol
![Page 47: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/47.jpg)
Kedua larutan sekarang menunjukkan pH sebagai berikut: 21/120pH I = 4,74 + log --------- = 4,92 8/120
22/120pH II = 4,74 + log ----------- = 4,83 18/120Jadi setelah penambahan 20 mL 0,1 molar NaOH maka terjadi
perubahan pH sebagai berikut:∆ pH I = 4,92 - 4,74 = 0,18∆ pH II = 4,83 – 4,74 = 0,09Jadi larutan II lebih mampu menahan perubahan pH
dibanding larutan I
![Page 48: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/48.jpg)
Soal : 1. Hitung pH larutan yang mempunyai [H+] = 4,0 10-5 mol/L
Jawab :pH = - log [H+] = log 1/ [H+] = log 1 – log [H+] = 0 – log [H+]
= - log 4,0 10-5 = 5 – log 4 = 4,398
Soal : 2. Hitung pH larutan asam asetat 0,01M, bila diketahui derajat dissosiasi = 12,5%Jawab : [H+] = 12,5% x 0,01 M = 1,25 10-3 mol/L pH = log 1/[1,25 10-3 ] = log 1 - log [1,25 10-3 ] = 3 - log 1,25 = 2,903
![Page 49: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/49.jpg)
![Page 50: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/50.jpg)
Transfer or volumetric pipets.
Volumetric pipets accurately deliver a fixed volume.
A small volume remains in the tip.
Volumetric pipets accurately deliver a fixed volume.
A small volume remains in the tip.
Measuring pipets.
Measuring pipets are straight-bore pipets marked at different volumes.
They are less accurate than volumetric pipets.
Measuring pipets are straight-bore pipets marked at different volumes.
They are less accurate than volumetric pipets.
![Page 51: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/51.jpg)
Typical buret.
A 50-mL buret is marked in 0.1 mL increments.
Two readings are taken for every volume measurement.
A 50-mL buret is marked in 0.1 mL increments.
Two readings are taken for every volume measurement.
©Gary Christian, Analytical Chemistry, 6th Ed. (Wiley)
![Page 52: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/52.jpg)
Proper technique for titration.
Place the flask on a white background.
Place the buret tip in the neck of the flask while your swirl
Place the flask on a white background.
Place the buret tip in the neck of the flask while your swirl
![Page 53: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/53.jpg)
![Page 54: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/54.jpg)
37% 37%b/b artinya ada 37 gram HCl di dlm 100 gram larutan
37 gram HCl di dlm 100: 1,19 ml larutan
37 gram HCl di dlm 84,0336 ml lart
Kalau di dlm 1000 ml = (1000/ 84,0336) x 37 gram = 440,3000 gram HCl
Di ubah ke mol (gram mol) = (440,300 / 36,5) gram mol/ L = 12,0630 gram mol / L
Diubah ke grek (gram ekv) = 12.0630 x Val (I) = 12,0630 gram ekv/ L
N (normalitas) = 12,0630
Diambil brp ml HCl 12, 0639 N untuk membuat 1000,0 ml HCl 0,1 N
N1 x ml1 = N2 x ml2
12,0639 X ml1 = 0,1 x 1000
ml1 = (0,1 x 1000)/ 12,0639 = 8,2898 ml
![Page 55: Kuliah Asidi-Alkalimetri Des.2012](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050706/557213fb497959fc0b93784c/html5/thumbnails/55.jpg)
Berapakah Normalitas larutan baku HCl sebenarnya?
Baku primer Na2CO3 = 250,0 mg Brp miligram ekv (miligrek)
Na2CO3 + 2 HCL 2 NaCl + H20 + CO2
Na2CO3 val = 2. Na2CO3 = 250/ 106 (BM) = 2,3585 miligrol
diubah ke miligrol ekv = 2,3585 x 2 = 4,7170 miligram ekv
N1 x ml1 = N2 x ml2
4,7170 = N2 x 45
N2 = 4,7170 / 45
= 0,1048