konsep dasar asuhan keperawatan

15
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GASTRITIS A. Pengkajian 1. Aktifitas/istirahat Gejala : Kelemahan, kelelahan Tanda : Takikardia, takipnea, hiperventilasi (respon terhadap aktifitas) 2. Sirkulasi Gejala : Hipotensi (termasuk postural). Takikardia, distripnea (hipovolemia/hipoksemia). Kelemahan atau nadi perifer. Pengisian kapiler lemah atau berlahan (vasokonstriksi). Warna kulit : pucat, sianosis (tergantung pada jumlah kehilangan darah)Kelemahan kulit atau membran mukosa 3. Integritas Ego Gejala : Faktor stress akut atau kronis (keungan atau hubungan kerja) perasaan tak berdaya

Upload: biront-lex-nealz

Post on 18-Dec-2015

57 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

TRANSCRIPT

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATANPADA PASIEN GASTRITIS

A. Pengkajian1. Aktifitas/istirahatGejala: Kelemahan, kelelahanTanda: Takikardia, takipnea, hiperventilasi (respon terhadap aktifitas)2. Sirkulasi Gejala: Hipotensi (termasuk postural). Takikardia, distripnea (hipovolemia/hipoksemia). Kelemahan atau nadi perifer. Pengisian kapiler lemah atau berlahan (vasokonstriksi). Warna kulit : pucat, sianosis (tergantung pada jumlah kehilangan darah)Kelemahan kulit atau membran mukosa3. Integritas EgoGejala: Faktor stress akut atau kronis (keungan atau hubungan kerja) perasaan tak berdayaTanda: Ansietas, misalnya : gelisah, pucat, berkeringat, perhatian menyempit, gemetar, suara gemetar.4. EliminasiGejala: Riwayat perawatan dirumah sakit sebelumnya karena perdarahan gastroenteritis (GI) atau masalah yang berhubungan dengan Gizi.Tanda: Nyeri tekan abdomen, istensi bunyi usus sering hiperaktif selam perdarahan, Karakteristik feses, diare darah warna gelap, kecoklatan atau kadang-kadang warna cerah berbusa, bau busuk (steatorea). Konstifasi dapat terjadi (perubahan diet, penggunaan antasida). Haluaran urine : menurun, pekat.5. Makanan dan cairanGejala: Anoreksia, mual, muntah, (muntah yang memanjang diduga obstruksi pilorik, bagian luar yang berhubungan dengan luka duodenal). Cegukan nyeri ulu hati, sendawa, bau asam/muntah.Tanda: Muntah, warna kopi gelap atau merah cerah, dengan atau tanpa bekuan darah. Membran mukosa kering, penurunan produksi mukosa, turgor kulit buruk (perdarahan kronis).6. NeurosensiGejala: Rasa berdenyut, pusing atau sakit kepala karna sinar, kelemahan. Tingkat kesadarandapat terganggu, rentang dari agak cenderung tidur, disorientasi/bingung, samapi pingsandan koma (tergantung pada volume sirkulasi atau oksigenasi).7. Nyeri/kenyamananGejala: Nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa terbakar, perih, nyeri hebat tiba-tiba dpat disertai perforasi. Rasa ketidaknyamanan atau distress samar-samar setelah makan banyak dan hilang dengan makan (gastritis akut). Nyeri epigastrum kiri samapai tengah atau menyebar kepunggung terjadi 1-2 jam setelah makan dan hilang hilang dengan antasida (ulusgaster). Nyeri epigastrum kiri sampai menyebar kepunggung terjadi 4 jam setelah makan bila lambung kosong dan hilang dengan makanan atau antasida (ulkus duodenal) tak ada nyeri (varisis esophageal ata gastritis).Tanda: Wajah berkerut, berhati-hati pada area yang sakit, pucat, berkeringat, perhatian menyempit.8. KeamananGejala: Alergi terhadap obat atau sensitiveTanda: Peningkatan suhu, spisider angioma, eritema palmar (menunjukkan sirosis atau hipertensi portal). 9. Penyuluhan/pembelajaranGejala: Adanya penggunaan obat resep atau dijual bebas yang mengandung ASA, alcohol, steroid. NSAID menyebabkan perdarahan GI. Animea, trauma kepala, flu usus, episode muntah berat.

B. Diagnosa KeperawatanDX I : Kekurangan volume cairan b/d perdarahan, mual, muntah dan anoreksia b/d pucat, berkeringat, gelisah, perubahan mental.K/H : Menunjukkan perbaikan keseimbangan cairan dibuktikan oleh haluaran urine adekuat dengan berat jenis normal, tanda vital stabil, membrane mukosa lembab dan turgor mukosa baik.

IntervensiRasional

Mandiri :- Catat karakteristik muntah/diare

- Awasi tanda vital

- Awasi masukan dan haluaran di hubungkan dengan perubahan berat badan. Ukur kehilangan darah/cairan melaui muntah, penghisapan gaster/lavase dan difekasi.- Pertahankan tirah baring, mencegah muntah dan tegangan pada defekasi. Jadwlkan aktifitas untuk memberikan periode istirahat tanpa gangguan.-Tinggikan kepala tempat tidur selama pemberian antasida.

Kolaborasi :- Berikan cairan/darah sesuai indikasi

-Berikan obat sesuai indikasi, ranitidine (zantac), diatidine (acid).- Membantu dalam membedakan penyebab distress gaster. Kandungan empedu kuning kehijauan menunjukkan bahwa pilorus terbuka, kandunga pekal menunjukkan obstuksi usus, darah merah cerah manandakan adanya atau perdarahan arterial akut.

- Perubahan tekanan darah dan nadi dapat digunakan perkiraan kasar kehilangan dara, misalnya : TD < > 110 diduga 25% penurunan volume atau 1000 ml.

- Memberikan pedoman untuk penggantian cairan.

- Aktivitas/muntah meningkatkan tekanan intra abdominal dan dapat mencetuskan perdarahan lanjut.

- Mencegah reflex gaster pada aspirasi antasida diman dapat menyebabkan komplikasi paru serius

-Penggantian cairan tergantung pada derajat hivopolemia dan hanya perdarahan (akut atau kronis).-Penghambatan histamine H2 menurunkan histamine produksi gaster. Antasida (misalnya : ampojd, Maalox, Mylanta, piopan).-Dapat digunakan untuk mempertahankan pH gaster pada tingkat 4,5 atau lebih tinggi untuk menurunkan resiko perdarahan ulang. Antemetik Proglorperazine/campacine.-Menghilangkan mual dan mencegah muntah.

DX II:Resiko tinggi kekurangan perpusi jaringan b/d hivopolimea d/d sakit kepala, pucat, berkeringat, TD rendah.K/H: Mempertahankan perkusi jarngan dengan bukti tanda vital stabil, nadi periver teraba.IntervensiRasional

Mandiri :- Catat haluaran dan jenis berat urine

-Catat laporan nyeri abdomen, khususnya tiba-tiba, nyeri hebat atau nyeri menyebar ke bahu.

-Observasi kulit untuk pucat, kemerahan, pijat dengan minyak-Berikan oksigen tambah sesuai indikasi.- Berikan cairan IV sesuai indikasi.- Penurunan perfusi sistemik dapat menyebabkan iskemia/gagal ginjal, dimenifestasikan dengan penurunan keluaran urine.-Nyeri disebabkan oleh ulkus gaster sering hilang setelah perdarahan akut karena efek buffer darah, nyeri berat berlanjut atau tiba-tiba dapat menunjukkan iskemia sehubungan dengan terapi vasokinstriksi.-Gangguan pada sirkulasi perifer meningkatkan resiko kerusakan kulit.- Mengobati hifoksemia dan asidosis laktat selam perdarahan akut.-Mempertahankan volume sirkulasi dan perfusi.

DX III : Ansietas/ketakutan b/d perubahan status kesehatan, ancaman kematian b/d pasien gelisah.K/H : Menunjukan rilek dan laporan terhadap ansietas menurun sampai tinggkat yang dapat di tanggani.IntervensiRasional

Mandiri :- Awasi respons fisologis misal : Takipnea, palpitasi, pusing, sakit kpala, ensasi kesehatan.

- Dorongan pernyataan takut dan ansietas, berikan ompan balik - Berikan informasi akurat

- Berikan lingkungan tenang untuk istirahat

- Dorong orang terdekat tinggal dengan pasien- Tunjukkan tehnik relaksasi

- Dapat menjadi indikatif drajad takut yang di alami pasien tetapi dapat juga berhubungandengan kondisi pisik/ status sok.- Membuat hubungan trapeutik

- Melibatkan pasien dalam rencana asuhan dan menurunkan dan ansietas yang tidak perlu tentang ketidaktahuan.- Memeindahkan pasien dari steresor luar meningkatkan relaksi, dapat meningkatkan keterampilan koping.

- Membantu menurunkan takut melalui pengalaman menakutkan menjadi sorang diri- Belajar cara untuk rilek dapat membantu menurunkan takut dan ansietas

DX IV : Nyeri ( Akut / kronis ) b/d luka bakar kimia pada mukosa lambung, rongga oral d/d pasien meringis.k/h :Menyatakan nyeri hilang menunjukan postur tubuh rilek dan mampu tidur atau istirahat dengan tepat.

IntervensiRasional

Mandiri :-Catat keluhan nyeri ternasuk lokasi, lamanya, intensitas (0-10)

-Kaji ulang faktor yang meningkatkan atau menurunkan nyeri-Berikan makanan sedikit tapi sering sesuai indikasi untuk pasien.

-Bantu latihan rentang gerak aktif/pasif

-Berikan perawatan oral sering dan tindakan kenyamanan, misalnya : pijatan punggung, perubahan posisiKolaborasi :-Berikan obat sesuai indikasi, misalnya : antasida-Antikolinergic (misalnya : baladonna, atropia)-Nyeri tidak selalu ada tetapi bila ada harus dibandingkan dengan gelisah nyeri pasien sebelumnya diman dapat membantu mendiagnosa, etiologi perdarahan dan terjadinya konflikasi-Membantu dalam membuat diagnose dan kebutuhan terapi-Makan mempunyai efek penetralisir asam, juga menghancurkan kandungan gaster, makan sedikit mencegah distensi dan haluan gastria-Menurunkan kekakuan sendi, meminimalkan nyeri/ketidaknyamanan -Nafas bau karena tertahannya secret mulut menimbulkan tidak nafsu makan dan dapat menimbulkan mual

-Menurunkan keasaman gaster dengan absorbs atau dengan menetralisir kimia-Diberikan pada waktu tidur untuk menurunkan notilitas gaster, menekan produksi asam, memperlambat kekosongan gaster dan menghilangkan nyeri rokturnal.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Ed. 8 Vol 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Charles, J.Reeves, dkk. 2001. Buku 1 Keperawatan Medikal Bedah Ed. I. Salemba Medika. Jakarta.Bakta, I Made, dkk.(2002). Gawat Darurat di Bidang Penyakit Dalam. Jakarta:EGC.

Doengoes, Marilyn E. dkk. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta :Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.

Grace, Pierce & Borley Neil. (2007). At A Glance : Ilmu Bedah Edisi 3. Jakarta : Erlangga.

Misnadiarly. (2009). Mengenal Penyakit Organ Cerna: Gastritis (Dyspepsia atau maag), Infeksi Mycobacteria pada Ulser Gastrointestinal. Jakarta: PustakaPopuler Obor.