bab ii tinjauan pustaka 2.1 konsep keperawatan …eprints.umm.ac.id/51995/4/bab ii.pdf · 2.1.6...

20
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS 2.1.1 Definisi Keperawatan Komunitas Komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu, memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat yang relative sama, serta berinteraki satu sama lain untuk mencapai tujuan. (Mubarak & Chayatin, 2009). Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. Sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas adalah individu yaitu balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular. Sasaran keluarga yaitu keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan dan prioritas. Sasaran kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau perawatan (Ratih Dwi Ariani, 2015) Berbagai definisi dari keperawatan kesehatan komunitas telah dikeluarkan oleh organisasi-organisasi profesional. Berdasarkan pernyataan dari American Nurses Association (2004) yang mendefinisikan keperawatan kesehatan komunitas sebagai tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dari populasi dengan mengintegrasikan ketrampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan keperawatan dan kesehatan masyarakat. Praktik yang dilakukan komprehensif dan umum serta tidak terbatas pada kelompok tertentu, berkelanjutan dan tidak terbatas pada perawatan yang bersifat episodik. (Effendi & Makhfudli, 2010)

Upload: others

Post on 03-Nov-2019

92 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP KEPERAWATAN …eprints.umm.ac.id/51995/4/BAB II.pdf · 2.1.6 Model Asuhan Keperawatan Menurut Betty Neuman Asuhan Keperawatan yang di berikan pada

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

2.1.1 Definisi Keperawatan Komunitas

Komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu,

memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat yang relative sama, serta berinteraki

satu sama lain untuk mencapai tujuan. (Mubarak & Chayatin, 2009).

Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan

dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta

memelihara kesehatan penduduk. Sasaran dari keperawatan kesehatan

komunitas adalah individu yaitu balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia

lanjut, penderita penyakit menular. Sasaran keluarga yaitu keluarga yang

termasuk rentan terhadap masalah kesehatan dan prioritas. Sasaran kelompok

khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah

kesehatan atau perawatan (Ratih Dwi Ariani, 2015)

Berbagai definisi dari keperawatan kesehatan komunitas telah dikeluarkan

oleh organisasi-organisasi profesional. Berdasarkan pernyataan dari American

Nurses Association (2004) yang mendefinisikan keperawatan kesehatan

komunitas sebagai tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan

kesehatan dari populasi dengan mengintegrasikan ketrampilan dan

pengetahuan yang sesuai dengan keperawatan dan kesehatan masyarakat.

Praktik yang dilakukan komprehensif dan umum serta tidak terbatas pada

kelompok tertentu, berkelanjutan dan tidak terbatas pada perawatan yang

bersifat episodik. (Effendi & Makhfudli, 2010)

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP KEPERAWATAN …eprints.umm.ac.id/51995/4/BAB II.pdf · 2.1.6 Model Asuhan Keperawatan Menurut Betty Neuman Asuhan Keperawatan yang di berikan pada

6

Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan

kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi dalam upaya

pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan

peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang

dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi pelayanan keperawatan. Pelayanan Keperawatan Komunitas adalah seluruh

masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti

keluarga penduduk didaerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak

terjangkau termasuk kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil (Veronica, Nuraeni,

& Supriyono, 2017).

Definisi keperawatan kesehatan komunitas menurut American Public

Health Association (2004) yaitu sintesis dari ilmu kesehatan masyarakat dan

teori keperawatan profesional yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan

pada keseluruhan komunitas.

Menurut WHO (1974) keperawatan komunitas mencakup perawatan

kesehatan keluarga (nurse health family) juga kesehatan dan kesejahteraan

masyarakat luas, membantu masyarakat mengidentifikasi masalah

kesehatannya sendiri, serta memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai

dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan

pada orang lain.

Perawat kesehatan komunitas merupakan praktik promotif dan proteksi

kesehatan populasi menggunakan pengetahuan keperawatan, sosial dan ilmu

kesehatan masyarakat (American Public Health Association, 1996). Praktik

yang dilakukan berfokus pada populasi dengan tujuan utama promosi

kesehatan dan mencegah penyakit serta kecacatan untuk semua orang melalui

kondisi yang dicipakan dimana orang bisa menjadi sehat.

Perawat kesehatan komunitas bekerja untuk meningkatkan kesehatan

individu, keluarga, komunitas dan populasi melalui fungsi inti dari

pengkajian, jaminan dan kebijakan pengembangan (IOM, 2003). Fungsi inti

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP KEPERAWATAN …eprints.umm.ac.id/51995/4/BAB II.pdf · 2.1.6 Model Asuhan Keperawatan Menurut Betty Neuman Asuhan Keperawatan yang di berikan pada

7

diaplikasikan dalam cara sistematik dan komprehensif. Proses pengkajian

meliputi identifikasi kepedulian, kekuatan dan harapan populasi dan dipandu

dengan metode epidemiologi. Jaminan diperoleh melalui regulasi, advokasi

pada penyedia layanan kesehatan profesional lain untuk memenuhi kebutuhan

layanan yang dikehendaki populasi, koordinasi pelayanan komunitas atau

ketentuan langsung pelayanan.

2.1.2 Tujuan Keperawatan Komunitas

Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan

peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut:

1. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,

keluarga, kelompok, dalam konteks komunitas.

2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakt (health general

community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan

masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok

Selanjutnya secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok,

dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk :

1. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang di alami

2. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut

3. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan

4. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi

5. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan msaalah yang mereka hadapi ,

yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam mempelihara

kesehatan secara mandiri (self care)

2.1.3 Sasaran Keperawatan Komunitas

Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas

adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan,

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP KEPERAWATAN …eprints.umm.ac.id/51995/4/BAB II.pdf · 2.1.6 Model Asuhan Keperawatan Menurut Betty Neuman Asuhan Keperawatan yang di berikan pada

8

membimbing dan mendidik individu, keluarga, kelompok, masyarakat

untuk menanamkan pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat

sehingga mampu memelihara dan meningkatkan derajad kesehatannya.

Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas (Depkes, 2006)

1. Sasaran individu

Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko

tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular (TB Paru, Kusta,

Malaria, Demam Berdarah, Diare, ISPA/Pneumonia) dan penderita

penyakit degeneratif.

2. Sasaran keluarga

Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap

masalah kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk

group), dengan prioritas :

a. Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan

(Puskesm

dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat.

b. Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan

mempunyai masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan

perkembangan balita, kesehatan reproduksi, penyakit menular.

c. Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah

kesehatan prioritas serta belum memanfaatkan sarana pelayanan

kesehatan

3. Sasaran kelompok

Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan

terhadap timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat maupun tidak

terikat dalam suatu institusi.

a. Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu institusi

antara lain Posyandu, Kelompok Balita, Kelompok ibu hamil,

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP KEPERAWATAN …eprints.umm.ac.id/51995/4/BAB II.pdf · 2.1.6 Model Asuhan Keperawatan Menurut Betty Neuman Asuhan Keperawatan yang di berikan pada

9

Kelompok Usia Lanjut, Kelompok penderita penyakit tertentu,

kelompok pekerja informal.

b. Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu institusi, antara

lain sekolah, pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah

tahanan (rutan), lembaga pemasyarakatan (lapas).

4. Sasaran masyarakat Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang

rentan atau mempunyai risiko tinggi terhadap timbulnya masalah

kesehatan, diprioritaskan pada a. Masyarakat di suatu wilayah (RT,

RW, Kelurahan/Desa) yang mempunyai :

1. Jumlah bayi meninggal lebih tinggi di bandingkan daerah lain

2. Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan

daerah lain

3. Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain

4. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare,

demam berdarah, dll)

5. Masyarakat di lokasi/barak pengungsian, akibat bencana atau

akibat lainnya

2.1.4 Pelayanan Keperawatan Kesehatan Komunitas

Menurut Depkes (2006) Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas

dapat diberikan secara langsung pada semua tatanan pelayanan kesehatan ,

yaitu :

1. Di dalam unit pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dll) yang

mempunyai pelayanan rawat jalan dan rawat nginap

2. Di rumah Perawat “home care” memberikan pelayanan secara langsung

pada keluarga di rumah yang menderita penyakit akut maupun kronis.

Peran home care dapat meningkatkan fungsi keluarga dalam merawat

anggota keluarga yang mempunyai resiko tinggi masalah kesehatan.

3. Di sekolah Perawat sekolah dapat melakukan perawatan sesaat (day care)

diberbagai institusi pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan

tinggi, guru dan karyawan). Perawat sekolah melaksanakan program

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP KEPERAWATAN …eprints.umm.ac.id/51995/4/BAB II.pdf · 2.1.6 Model Asuhan Keperawatan Menurut Betty Neuman Asuhan Keperawatan yang di berikan pada

10

screening kesehatan, mempertahankan kesehatan, dan pendidikan

kesehatan

4. Di tempat kerja/industri Perawat dapat melakukan kegiatan perawatan

langsung dengan kasus kesakitan/kecelakaan minimal di tempat

kerja/kantor, home industri/ industri, pabrik dll. Melakukan pendidikan

kesehatan untuk keamanan dan keselamatan kerja, nutrisi seimbang,

penurunan stress, olah raga dan penanganan perokok serta pengawasan

makanan.

5. Di barak-barak penampungan Perawat memberikan tindakan perawatan

langsung terhadap kasus akut, penyakit kronis, dan kecacatan fisik ganda,

dan mental.

6. Dalam kegiatan Puskesmas keliling Pelayanan keperawatan dalam

puskesmas keliling diberikan kepada individu, kelompok masyarakat di

pedesan, kelompok terlantar. Pelayanan keperawatan yang dilakukan

adalah pengobatan sederhana, screening kesehatan, perawatan kasus

penyakit akut dan kronis, pengelolaan dan rujukan kasus penyakit.

7. Di Panti atau kelompok khusus lain, seperti panti asuhan anak, panti

wreda, dan panti sosial lainya serta rumah tahanan (rutan) atau lembaga

pemasyarakatan (Lapas). Bab 1. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan

Komunitas

8. Pelayanan pada kelompok kelompok resiko tinggi

a. Pelayanan perawatan pada kelompok wanita, anak-anak, lansia

mendapat perlakukan kekerasan

b. Pelayanan keperawatan di pusat pelayanan kesehatan jiwa

c. Pelayanan keperawatan dipusat pelayanan penyalahgunaan obat

d. Pelayanan keperawatan ditempat penampungan kelompok lansia,

gelandangan pemulung/pengemis, kelompok penderita HIV

(ODHA/Orang Dengan Hiv-Aids), dan WTS

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP KEPERAWATAN …eprints.umm.ac.id/51995/4/BAB II.pdf · 2.1.6 Model Asuhan Keperawatan Menurut Betty Neuman Asuhan Keperawatan yang di berikan pada

11

Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas

adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan,

membimbing dan mendidik individu, keluarga, kelompok, masyarakat

untuk menanamkan pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat

sehingga mampu memelihara dan meningkatkan derajad kesehatannya.

2.1.5 Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas

1. Proses kelompok ( group process)

Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah

belajar dari pengelaman sebelumnya, selain dari faktor pendidikan/

pengetahuan individu, media massa, televisi, penyuluhan yang dilakukan

oleh pettugas kesehatan, dan sebagainya. Begitu juga dengan masalah

kesehatan lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran penyakit

yang paling sering mereka temukan sebelumnya sangat memengaruhi

upaya penanganan atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika

masyarakat sadar bahwa penanganan yang bersifat individual tidak akan

mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu, maka mereka

telah melakukan pendekatan pemecahan masalah kesehatan menggunakan

proses kelompok.

2. Pendidikan kesehatan (health promotion)

Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis,

dimana perubahan tersebut bukan sekedar proses transfer materi/ teori dari

seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi,

perubahan tersebut terjadi adnya kesadaran dari dalam diri individu,

kelompok atau masyarakat sendiri. Tujuan utama pendidikan kesehatan

adalah agar seorang mampu:

a. Menetapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri;

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP KEPERAWATAN …eprints.umm.ac.id/51995/4/BAB II.pdf · 2.1.6 Model Asuhan Keperawatan Menurut Betty Neuman Asuhan Keperawatan yang di berikan pada

12

b. Memahami apa yang dapat mereka lakukan terhadap maslaahnya,

dengan sumberdaya yang ada pada mereka dan di tambah dengan

dukungan dari luar

c. Memutuskan kegiatan yang paling tepat guna, untuk meningkatkan

taraf hidup sehat dan kesejahteraan masyarakat.

Sedangkan tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang

Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu “meningkatkan

kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat

kesehatan ; baik fisik, mental, dan sosialnya ; sehingga produktif secara

ekonomi maupun secara social.

3. Kerja Sama (Partner Ship)

Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat

jika tidak di tangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan

masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam

upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas, melalui upaya ini

berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan dapat diatasi

dengan lebih cepat

2.1.6 Model Asuhan Keperawatan Menurut Betty Neuman

Asuhan Keperawatan yang di berikan pada komunitas atau kelompok adalah sebagai

berikut.

1. Pengkajian

Hal yang perlu di kaji pada komunitas atau kelompok, antara lain sebagai

berikut :

a. Inti (Core) meliputi

Data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri atas usia

yang berisiko, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-

nilai, keyakinan, serta riwayat timbulnya kelompok atau

komunitas.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP KEPERAWATAN …eprints.umm.ac.id/51995/4/BAB II.pdf · 2.1.6 Model Asuhan Keperawatan Menurut Betty Neuman Asuhan Keperawatan yang di berikan pada

13

b. Mengkaji 8 susbsistem yang mempengaruhi komunitas, antara lain :

Perumahan, bagaimana penerangannya, sirkulasi, bagaimana

kepadatannya karena dapat menjadi stressor bagi penduduk

Pendidikan komunitas, apakah ada sarana pendidikan yang dapat

digunakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat.

Keamanan dan keselamatan, bagaimana keselamatan dan

keamanan dilingkungan tempat tinggal, apakah masyarakat merasa

nyaman atau tidak, apakah sering mengalami stress akibat

keamanan dan keselamatan yang tidak terjamin.

Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan, apakah cukup

menunjang, ssehingga memudahkan masyarakat mendapatkan

pelayan di berbagai bidang termasuk kesehatan.

Pelayanan kesehatan yang tersedia, untuk melakukan deteksi dini

dan merawat/ memantau gangguan yang terjadi.

System komunikasi, sarana komunikasi apa saja yang tersedia dan

dapat di manfaatkan di masyarakat tersebut untuk meningkatkan

pengetahuan terkait dengan gangguan penyakit.

System ekonomi, tingkat social ekonomi masyakarat secara

keseluruhan, apakah pendapatan yang diterima sesuai dengan

kebijakan Upah Minimun Regional (UMR) atau sebaliknya di

bawah upah minimum.

Rekreasi, apakah tersedia sarana rekreasi, kapan saja dibuka,

apakah biayanya dapat di jangkau oleh masyakarat.

2. Diagnosis Keperawatan

Diagnosis di tegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stressor

yang ada.

3. Perencanaan Intervensi

Perencanaan intervensi yang dapat dilakukan berkaitan dengan diagnosis

keperawatan komunitas yang muncul.

4. Implementasi

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP KEPERAWATAN …eprints.umm.ac.id/51995/4/BAB II.pdf · 2.1.6 Model Asuhan Keperawatan Menurut Betty Neuman Asuhan Keperawatan yang di berikan pada

14

Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah di

rencanakan.

5. Evaluasi/ penilaian

a. Menilai respon verbal dan non verbal komunitas setelah di lakukan

intervensi .

b. Menilai kemajuan yang di capai oleh komunitas setelah dilakukan

intervensi keperawatan

c. Meencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke RS .

2.2 KONSEP UKS

2.2.1 Definisi

Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha

kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha

kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik

beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utama. Usaha kesehatan di

sekolah juga berfungsi sebagai lembaga penerangan agar anak tahu

bagaimana cara menjaga kebersihan diri, menggosok gigi yang benar,

mengobati luka, merawat kuku, dan juga memperoleh pendidikan seks yang

sehat (Prasasti, 2008).

Usaha kesehatan di sekolah juga merupakan wadah untuk

meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik

sedini mungkin. Usaha kesehatan di sekolah merupakan perpaduan antara

dua upaya dasar, yaitu upaya pendidikan dan upaya kesehatan, yang pada

gilirannya nanti diharapkan UKS dapat dijadikan sebagai usaha untuk

meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis, dan

jenjang pendidikan (P. Ananto, 2006).

2.2.2 Tiga program UKS/TRIAS

Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan

peserta didik, dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini

mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan

pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan istilah tiga

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP KEPERAWATAN …eprints.umm.ac.id/51995/4/BAB II.pdf · 2.1.6 Model Asuhan Keperawatan Menurut Betty Neuman Asuhan Keperawatan yang di berikan pada

15

program pokok (trias) UKS (Depkes RI, 2003). Penjelasan mengenai trias

UKS adalah sebagai berikut.

1. Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta

didik agar dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang, dan sehat

baik fisik, mental, sosial, maupun lingkungan melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran, dan latihan yang diperlukan bagi peranannya

saat ini maupun di masa yang mendatang. Tujuan Pendidikan

Kesehatan :

Peserta didik dapat memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan,

termasuk cara hidup sehat dan teratur.

Peserta didik dapat memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap

prinsip hidup sehat.

Peserta didik dapat memiliki keterampilan dalam melaksanakan

hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan

perawatan kesehatan.

Peserta didik dapat memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari

yang sesuai dengan syarat kesehatan.

Peserta didik dapat memiliki kemampuan untuk menalarkan

perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari

Peserta didik dapat memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya

tinggi badan dan berat badan yang seimbang.

Peserta didik dapat mengerti dan menerapkan prinsip-prinsip

pengutamaan pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan

kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari.

Peserta didik dapat memiliki daya tangkal terhadap pengaruh

buruk dari luar.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP KEPERAWATAN …eprints.umm.ac.id/51995/4/BAB II.pdf · 2.1.6 Model Asuhan Keperawatan Menurut Betty Neuman Asuhan Keperawatan yang di berikan pada

16

Peserta didik dapat memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat

kesehatan yang optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang

baik terhadap penyakit.

2. Pelayanan Kesehatan

Penekanan utama pada pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah

adalah upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif),pengobatan

(kuratif), dan pemulihan (rehabilitasi)yang di lakukan secara serasi dan

terpadu terhadap peserta didik pada khususnya dan warga sekolah pada

umum nya di bawah koordinasi guru pembina UKS dengan bimbingan

teknis dan pengawasan puskesmas setempat.

Pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah pada dasar nya di

lakasanakan dengan kegiatan yang kompherensif, yaiutu kegiatan

peningkatan kesehatan (promotif) berupa penyuluhan kesehatan dan

latihan keterampilan memberikan pelayanan kesehatan,kemudian

kegiatan pencegahan (preventif) berupa kegiatan peningkatan daya tahan

tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit, dan kegiatan

penghentian penyakit sedini mungkin, serta selanjut nya adalah kegiatan

penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) berupa kegiatan

mencegah cedera atau kecatatan agar dapat berfungsi optimal. Namun

demikian, upaya pelayanan kesehatan di sekolah harus lebih di utamakan

pada upaya peningkatan kesehatan dan upaya pencegahan penyakit

terutama dilaksanakan melalui kegiatan penjaringan kesehatan siswa

kelas satu atau baru masuk sekolah, pemeriksaan berkala seluru

siswa,penyuluhan kesehatan dan imunisasi (bulan imunisasi anak sekolah

–BIAS,pada setiap bulan november). Tujuan pelayanan kesehatan :

Tujuan umum : meningkatnya derajat kesehatan peserta didik dan

seluru warga masyarakat sekolah secara optimal.

tujuan khusus : Meningkatkan kemampuan dan keterampilan

melakukan tindakan hidup sehat dalam rangka membentuk hidup

sehat; Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP KEPERAWATAN …eprints.umm.ac.id/51995/4/BAB II.pdf · 2.1.6 Model Asuhan Keperawatan Menurut Betty Neuman Asuhan Keperawatan yang di berikan pada

17

penyakit dan mencegah terjadinya penyakit,kelainan,dan cacat;

Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat

penyakit atau kelainan, pengambilan fungsi, dan peningkatan

kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat

berfungsi optimal; Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik,

mental, sosial,maupun lingkungan.

Tempat melaksanakan pelayanan kesehatan

Di sekolah atau madrasah dilakukan melalui kegiatan

ekstrakulikuler.

Di puskesmas dan tempat pelayanan kesehatan (misalnya dokter

praktik) yang ada di sekitar sekolah atau madrasah sesuai

kebutuhan.

3. Pembinaan lingkungan sekolah sehat

Program pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup

pembinaan lingkungan sekolah,lingkungan keluarga, masyarakat

sekitar,dan unsur-unsur penunjang. Program pembinaan lingkungan

sekolah :

a) Lingkungan fisik sekolah

Penyediaan dan pemeliharaan tempat penampungan air bersih.

Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah.

Pengadaan dan pemeliharaan air limbah

Pemeliharaan kamar mandi,wc,kakus,urinoar.

Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas,ruang

perpustakaan, ruang laboratorium,dan tempat ibadah.

Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun

sekolah(termasuk penghijauan sekolah).

Pengadaan danpemeliharaan warung atau kantin sekolah.

Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah.

b) Lingkungan mental dan sikap

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP KEPERAWATAN …eprints.umm.ac.id/51995/4/BAB II.pdf · 2.1.6 Model Asuhan Keperawatan Menurut Betty Neuman Asuhan Keperawatan yang di berikan pada

18

Program pembinaan lingkungan mental dan sosial yang sehat di

lakukan melalui usaha pemantapan sekolah sebagai lingkungan

pendidikan (wiyata mandala) dengan meningkatkan pelaksanaan

konsep ketahanan sekolah,sehingga tercipta suasana dan hubungan

kekeluargaan yang akrab dan erat antara sesama warga sekolah.

2.2.3 Sasaran usaha kesehatan di sekolah

Sasaran pelayanan UKSadalah seluruh peserta didik dari berbagai

tingkat pendidikan sekolah,mulai dari taman kanak-kanak, pendidikan dasar,

pendidikan menengah,pendidikan agama, pendidikan kejuruan,pendidikan

khusus( sekolah luar biasa).

2.2.4 Peran Perawat Kesehatan Sekolah

Sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah,perawat mempunyai

peran:

Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan

melakukan pengumpulan data,analisa data,serta perumusan dan prioritas

masalah;

Menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama tim pembina usaha

kesehatan di sekolah(TPUKS);

Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kesehatan yang di

susun;

Menilai dan memantau hasil kegiatan UKS;

Mencatat dan melaporkan sesuai dengan prosedur yang di tetapkan.

Sebagai pengelola kegiatan UKS, perawat kesehatan yang bertugas di

puskesmas ,menjadi salah seorang anggota dalam TPUKS atau dapat juga di

tunjuk sebagai seorang koordinator UKS di tingkat puskesmas.bila perawat

kesehatan di tunjuk sebagai koordinator maka pengelolaan pelaksanaan UKS

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP KEPERAWATAN …eprints.umm.ac.id/51995/4/BAB II.pdf · 2.1.6 Model Asuhan Keperawatan Menurut Betty Neuman Asuhan Keperawatan yang di berikan pada

19

menjadi tanggung jawabnya atau paling tidak ikut terlibat dalam tim

pengelola UKS.

Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan,peranan perawat

kesehatan dalam memberikan penyuluhan kesehatan dapat di lakukan secara

langsung (melalui penyuluhan kesehatan yang bersifat umum dan klasikal)

atau tidak langsung sewaktu melakukan pemeriksaan kesehatan peserta didik

secara perseorangan.

2.2.5 Fungsi Perawat Sekolah

Memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan

memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di

sekolah.

Memberikan kontribusi untuk mempertahankan dan memperbaiki

lingkungan fisik dan sosial sekolah

Menghubungkan program kesehatan sekolah dengan program kesehatan

masyarakat yang lain.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP KEPERAWATAN …eprints.umm.ac.id/51995/4/BAB II.pdf · 2.1.6 Model Asuhan Keperawatan Menurut Betty Neuman Asuhan Keperawatan yang di berikan pada

20

2.3 KONSEP ANAK REMAJA

2.3.1 Definisi

Remaja dalam ilmu psikologis diperkenalkan dengan istilah lain,

seperti puberteit, adolesence, dan youth. Remaja atau adolescence ( inggris),

berasal dari bahasa latin “adolescence” yng berart tumbuh kembang ke arah

kematangan. Kematangan yang dimaksud bukan kematangan fisik saja tetapi

juga kematangan sosial dan psikologi (Kumalasari, 2012 : 13)

Menurut WHO, Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-

kanak menuju masa dewasa, dimana pada masa itu terjadi pertumbuhan yang

pesat termasuk fungsi reproduksi sehingga mempengaruhi terjadinya

perubahan-perubahan perkembangan, baik fisik, mental, maupun peran

sosial ( Kumalasari, 2012)

2.3.2 Kategori Remaja

a. Periode remaja awal (early adolescence)

Periode ini berkisar antara umur 10 sampai 12 tahun. Periode

remaja adalah masa transisi dari periode anak-anak ke periode

dewasa. Periode inidianggap sebagai masa-masa yang amat

penting dalam kehidupan seseorang khusunya dalam pembentkan

individu

b. Periode remaja akhir’

Periode ini antara umur 15 sampai 20 tahun. Periode remaja

adalah periode pemantapan “siapa aku” yang dpengaruhi oleh

pandangan orang-orang sekitarnya serta pengalaman-pengalaman

pribadinya akan menentukan pola perilakunya sebagai orang

dewasa. Pemantapan idetitas diri ini tidak selalu berjalan lancar,

tetapi sering melalui proses yang panjang dan bergejolak. Oleh

karena itu, banyak ahli menamakan periode ini sebagai masa-masa

storm and stress (Latifah, 2008). Pegkategorian remaja brdasarkan

jenis kelamin (Hurlock, 2001):

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP KEPERAWATAN …eprints.umm.ac.id/51995/4/BAB II.pdf · 2.1.6 Model Asuhan Keperawatan Menurut Betty Neuman Asuhan Keperawatan yang di berikan pada

21

1) Remaja laki-laki

Reaja laki-laki mengalami pubertas antara umur 14-17 tahun

dengan tanda-tanda yaitu: mimpi basah, timbul rambut di

ketiak, dada dan dagu, tidak cepat terbawa emosi, tidak cepat

mengeluh, tidak mudah putus asa

2) Remaja Putri

Remaja putri mengalami pubertas berlangsung pada umur 12-

15 tahun, dengan tanda-tanda yaitu : menarche (menstruasi

pertama), timbul rambut di ketiak dan kemaluan, pembesaran

payudara dan pinggul.

2.3.3 Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan anak remaja usia

SMP

a. Perubahan fisik

Pada masa remaja, pertumbuhan fisik mengalami perubahan

lebih cepat dibandingkan dengan masa kanak-kanak dan masa

dewasa. Pada fase ini remaja memerlukan asupan gizi yang lebih, agar

perumbuhan bisa berjalan secara optimal. Prkembangan fisik remaja

jelas terlihat pada tungkai dan tangan, tulang, kaki dan tangan, serta

otot-otot tubuh berkembang pesat.

b. Perkembangan seksual

Terdapat perbedaan tanda-tanda dalam perkembangan seksual

pada remaja. Tanda-tanda perkembangan seksual pada anak laki-laki

diantaranya alat reproduksi spermanya mulai bereproduksi, ia

mengalami masa mimpi yang pertama, yang tanpa sadar

mengeluarkan sperma. Sedangkan pada anak perempuan, bila

rahimnya sudah bisa dibuahi karena ia sudah mendapatkan menstruasi

yang pertama.

Terdapat ciri-ciri lain pada anak laki-laki maupun perempuan.

Pada laki-laki pada lehernya menonjol buah jakun yang bia membuat

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP KEPERAWATAN …eprints.umm.ac.id/51995/4/BAB II.pdf · 2.1.6 Model Asuhan Keperawatan Menurut Betty Neuman Asuhan Keperawatan yang di berikan pada

22

nada suaranya pecah, didaerah wajah, ketiak, dan kemaluannya mulai

tumbuh bulu-bulu atau rambut, kulit menjadi lebih kasar, tidka jernih,

warnanya pucat.

Pada mas apubertas, hormon seseorang menjadi aktif dalam

memproduksi dua jenis hormon (gonadotropin, atau gonadothropic

hormon) yang beruhubungan dengan pertumbuhan, yaitu: 1. Follicle-

stimulating Hoemone (FSH), 2. Luteinizing Hormone (LH). Pada

anak perempuan, kedua hormon tersebut merangsnag pertumbuhan

estrogen dan proesterone.

c. Cara berpikir Kausalitas

Hal ini menyangkut tentang hbungan sebab akibat. Remaja

sudah mulai berfikir kritis sehingga ia akan melawan bila orang tua,

guru, lingkungan, masih menganggapnya sebagai anak kecil.

Perkembangan kognitif remaja, dalam pandangan Jeen Piaget

(seorang ahli perkembangan kognitif merupakan periode terakhir dan

tertinggi dalam tahap pertumbuhan operasi formal (Period Of Formal

Operation). Pada periode ini, idealnya para remaja sudah memiliki

pola pikir sendiri dalam usaha memcahkan masalh-maslaah yang

kompleks dan abstrack.

Pada kenyataan, di negara-negara berkembang (termasuk

indonesia) masih sangat banyak remaja ( bukan orang dewasa) yang

belum mampu sepenuhnya mencapai tahap perkembangan kognitif

operasional formal ini. Hal ini bisa saja diakibatkan sistem pendidik

di indonesia yang tidak banyak menggunakan metode belajar-

mengajar satu arah (ceramah)

d. Emosi yang meluap-luap

Emosi pada remaja masih aktif, karena erat berhubungan

dengan keadaan hormon. Mereka belum bisa mengontrol emosi

dengan baik. Dalam satu waktu mereka akan kelihatan sangat senang

sekali tetapi mereka tiba-tiba langsung bisa menjadi sedih atau marah.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP KEPERAWATAN …eprints.umm.ac.id/51995/4/BAB II.pdf · 2.1.6 Model Asuhan Keperawatan Menurut Betty Neuman Asuhan Keperawatan yang di berikan pada

23

e. Perkembangan sosial

Sebagai makhluk sosial dituntut untuk mampu menatasi segala

permasalahan yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungan sosial dan mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan

atau norma yang berlaku. Oleh karen aitu setiap individu dituntut

untuk menguasai ketrampilan ketrampilan sosial dan kemampuan

penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitarnya.

Keterampilan sosial dan kemampuan penyesuaian diri menjadi

semakin penting manakala anak sudah menginjak masa remaja, hal ini

disebabkan karena pada masa remaja individu sudah memasuki dunia

pergaulan yang lebih luas deimana mempengaruhi teman-teman dan

laingkungan sosial akan sangat menentukan kegagalan remaja dalam

keterampilan

Berdasarkan kondisi tersebut diatas maka amatlah penting bagi

remaja untuk dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan

sosial dan kemampuan untuk menyesuaikan diri.

Salah satu pola hubungn sosial remaja diwujudkan dengan

membentuk satu kelompok. Remaja dalam kehidupan sosial sangat

tertarik pada kelompok sebabnya sehingga tidak jarang orangtua

dinomorduakan, sedangkan kelompoknya dinomorsatukan

Pola hubungan sosial remaja lain adalah dimulainya rasa

tertarik pada lawa jenisnya dan mulai mengenal istilah pacaran. Jika

dalam hal ini orang tua kurnag mengerti dan elarangnya maka akan

menimbulkan masalah sehingga remaja cenderung akan bersikap

tertutup pada orang tua mereka.

f. Perkembangan Moral

Masa remaja adalah periode dimana seseorang mulai bertanya-

tanya mengenai berbagai yang terjadi dilingkungan sekitarnya sebagai

dasar bagi pembentukan nilai dari mereka

g. Perkembangan Kepribadian

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP KEPERAWATAN …eprints.umm.ac.id/51995/4/BAB II.pdf · 2.1.6 Model Asuhan Keperawatan Menurut Betty Neuman Asuhan Keperawatan yang di berikan pada

24

Secara umum penampilan sering diidentifikasi dengan

manifestasi dari kepribadian seseorang, namun sebenarnya tidak,

karena apa yang tampil tidak selalu menggabarkan pribadi yang

sebenarnya. Dalam hal ini amatilah penting bagi remaja untuk tidak

menilai seseorang berdasarkan penampilan semata.

h. Adapun ciri-ciri penting pada masa remaja awal atau anak SMP

sebagai berikut:

1. Pada masa ini terjadi kematangan alat-alat seksual dengan tumbuh

dan kembangnya fungsi organ maka ciri-ciri seks sekunder mulai

berkembang seperti tubuhnya rambut pubis dan timbulnya jakun

pada anak laki-laki, sedangkan pada anak perempuan mulai

memasuki masa menstruasi dan mulai tumbuhnya buah dada,

dengan adanya kedewasaan biologis ini remaja memiliki

kemampuan biologis yang sama dengan orang-orang dewasa

lainnya dalam hal reproduksi.

2. Masa remaja awal merupakan periode yang singkat dibandingkn

dengan banyaknya perubahan yang terjadi didalam perkembangan

manusia maka masa puber merupakan periode yang paling singkat

yaitu sekitar dua sampai empat tahun usianya

3. Masa remaja awal merupakan masa pertumbuhan dan perubahan

yang pesat, misla timbul keraguan, perasaan tidak mampu, dan

tidak aman. Memungkinkan timbulnya perilaku negatif

Masa awal remaja merupakan masa negatif. Pada masa ini anak

cenderung mengambil sikap anti terhadap kehiupan dan kehilangan sifat-sifat

baiknya yang pada masa sebelumnya sudah berkembang.