iv. bahan dan metode penelitian 4.1 waktu dan tempat...
TRANSCRIPT
33
IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
4.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Mei hingga November 2018. Tempat
pelaksanaan penelitian yaitu di Laboratorium Mikrobiologi Pangan, Laboratorium
Teknologi Pengolahan Pangan, Laboratorium Kimia Pangan, Laboratorium Pilot
Plan, Laboratorium Sensori Pangan dan Laboratorium Uji Fakultas Teknologi
Industri Pertanian Universitas Padjadjaran.
4.2 Bahan dan Alat Percobaan
4.2.1 Bahan Percobaan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bonggol pisang batu
yang memiliki warna daging putih kecoklatan dan tidak beraroma, ubi jalar kuning
varietas ase, kacang kedelai lokal varietas Akibe I yang berwarna hitam, gula
tepung, lemak nabati, garam, kuning telur, susu full cream, garam, baking powder,
baking soda, air, mikrokapsul L. acidophilus, media MRS agar, asam asetat glasial,
Na-Cl fisiologis 0,85%, alkohol 70%, kristal violet, lugol, dan safranin, buffer pH
7, HgO, K2SO4, H2SO4 36 N, NaOH 60%, Pb Asetat, H3BO3, HCl 0,02 N metil
merah, metil biru, dan n- heksan.
4.2.2 Alat Percobaan
Alat yang digunakan dalam pembuatan biskuit sinbiotik berbahan baku
tepung bonggol pisang, tepung ubi jalar dan tepung kedelai hitam adalah oven
vakum, grinder, loyang, pisau, talenan, panci, sendok, fintip, mikro pipet, kompor,
34
bowl¸ mixer, neraca analitik, rolling pin, kertas saring, cawan alumunium, cetakan
biskuit, baskom, ayakan 100 mesh, sendok, batang pengaduk, kemasan metalyzed,
beaker glass, spatula, erlenmeyer, cawan petri, timbangan analitik, colony counter,
autoclave, incubator, desikator, tabung reaksi, pipet volume, bulb pipet, bunsen,
botol semprot, masker, sentrifuse, waterbath, pipet, labu ukur, spektrofotometer
UV-Vis, labu kjeldahl, oven, freeze dryer Christ Alpha 1-4 LDPlus.
4.3 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Percobaan terdiri dari tiga
perlakuan dan masing – masing diulangi sebanyak empat kali. Adapun perlakuan
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penambahan tepung kedelai hitam (%
b/b dari tepung komposit campuran bonggol pisang dan tepung ubi jalar):
A : Penambahan tepung kedelai hitam 15% (b/b) dari jumlah tepung komposit
B : Penambahan tepung kedelai hitam 20% (b/b) dari jumlah tepung komposit
C : Penambahan tepung kedelai hitam 25% (b/b) dari jumlah tepung komposit
Data hasil penelitian dianalisis secara statistik. Model linier dari Rancangan
Percobaan diatas adalah :
Xij = µ + ti + rj + eij ;
i = 1,2,…t
j = 1,2,…r
Dimana :
35
Xij = nilai pengamatan dari perlakuan ke-i dalam kelompok ke-j
µ = nilai tengah populasi
ti = pengaruh adiktif dari perlakuan ke-i
rj = pengaruh adiktif dari perlakuan ke-j
eij = pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i pada kelompok ke-j
Tata letak percobaan hasil perandoman terdapat pada Tabel 6.
Tabel 6. Tata Letak Penelitian
Ulangan I II III IV
Perlakuan
A B C A
C A B C
B C A B
Tabel 7. Daftar Sidik Ragam
Sumber
Ragam DB JK KT Fh F0,5
Ulangan 2 ∑(X.j2/6) – (X..2/24) JKU/2 KTU/KTG 5,14
Perlakuan 3 ∑(Xi.2/4) – (X..2/24) JKP/3 KTP/KTG 4,76
Galat 6 JKT-JKP-JKU JKG/15 - -
Total 11 ∑ Xij2 – (X..2/24) - - -
Sumber : Gomez (1995)
Uji pada taraf 5% digunakan untuk mengetahui ada tidaknya keragaman
antar perlakuan, jika Fh ≤ F0,05 maka dinyatakan tidak ada keragaman antar
perlakuan, sedangkan jika Fh > F0,05 maka dinyatakan ada keragaman antar
perlakuan, selanjutnya dilakukan pengujian lanjutan berupa Uji Beda Jarak
Berganda Duncan pada taraf 5% (LSR Test) untuk mengetahui beda pengaruh antar
perlakuan. Tahap-tahap pengujiannya meliputi:
1. Mencari nilai Sx, dengan rumus:
Sx= √KT Galat
r
36
2. Mencari nilai LSR, dengan rumus:
LSR = Sx × SSR 5 %
3. Menyusun nilai rata – rata mulai dari nilai terkecil sampai nilai terbesar
4. Menghitung nilai selisih rata – rata antar perlakuan yang telah disusun tersebut.
5. Menghitung hasil uji dengan membandingkan selisih rata – rata perlakuan
dengan nilai LSR. Jika nilai selisih rata – rata perlakuan lebih kecil atau sama
dengan nilai LSR maka hasil uji kedua perlakuan yang dibandingkan tersebut
ditandai dengan huruf yang sama, namun jika nilai selisih rata – rata perlakuan
lebih besar dari nilai LSR maka hasil uji kedua perlakuan yang dibandingkan
tersebut ditandai dengan huruf yang berbeda. Jika selisih itu lebih besar atau
sama dengan LSR maka berarti terjadi perbedaan antar perlakuan yang diuji.
4.4 Pelaksanaan Penelitian
Tahap – tahap yang dilakukan pada penelitian adalah:
1) Pembuatan mikroenkapsulasi bakteri L. acidophilus (Sumanti dkk, 2015).
2) Pembuatan formulasi terbaik biskuit sinbiotik berbahan baku tepung komposit
dengan penambahan L. acidophilus 15% (Sumanti, 2017).
3) Pembuatan tepung komposit
Gambar 5. Diagram Alir Pembuatan Tepung Komposit
(Sumanti dkk, 2014)
Tepung Bonggol
Pisang Batu 55% Tepung Ubi Jalar
45%
Tepung Kedelai
hitam 15%,
20%, 25%
Tepung
Komposit
37
4) Pembuatan biskuit sinbiotik.
Pembuatan biskuit sinbiotik menggunakan formulasi hasil penelitian Sumanti
(2017) sebagai berikut :
Tabel 8. Formulasi Pembuatan Biskuit Sinbiotik
Bahan – bahan Jumlah
Gula tepung (g) 35
Lemak nabati (g) 35
Garam (g) 0,4
Susu bubuk full cream (g) 20
Kuning telur (g) 15
Tepung bonggol pisang (g) 27,5
Tepung ubi jalar (g) 22,5
Tepung kedelai hitam (g) Sesuai perlakuan 15%, 20% dan 25% dari total
tepung.
Baking soda (g) 0,35
Baking powder (g) 0,25
Air (g) 24
Kultur L. acidophilus 15% dari total tepung komposit (Sumber : Sumanti, 2017)
Tahapan proses pembuatan biskuit sinbiotik dengan bahan baku tepung
komposit adalah sebagai berikut :
a) Penyimpanan Bahan
Penyiapan bahan meliputi tahap penimbangan bahan-bahan yang akan
digunakan meliputi lemak nabati, gula tepung, garam, susu bubuk full krim,
kuning telur, tepung bonggol pisang, tepung ubi jalar, tepung kedelai,
baking soda, baking powder, bakteri probiotik dan air.
b) Pencampuran I
Pencampuran I yaitu mencampurkan gula tepung, lemak nabati dan garam,
kemudian diaduk dengan menggunakan mixer dengan kecepatan rendah
selama 10 menit sampai terbentuk krim.
38
c) Pencampuran II
Pencampuran II yaitu penambahan susu bubuk full krim dan kuning telur ke
dalam krim, kemudian diaduk kembali dengan menggunakan mixer dengan
kecepatan tinggi selama 4 menit.
d) Pencampuran III
Penambahan tepung bonggol pisang, tepung ubi jalar kuning, tepung kedelai
hitam, bahan pengembang, serta bakteri probiotik, pencampuran III ini
dilakukan dengan cara pengadukan manual.
e) Pembentukan Adonan
Pembentukan adonan dengan melakukan penambahan air sebanyak 24 g
sedikit demi sedikit sambil terus dilakukan pengadukan sampai terbentuk
adonan kalis.
f) Pencetakan
Sebelum dicetak, adonan telah di aging (10 menit) ditipiskan terlebih dahulu
dengan menggunakan rolling pin diatas loyang dengan ketebalan 3 mm,
setelah itu adonan dicetak dengan menggunakan cetakan berbentuk
lingkaran dengan diameter ± 5,3 mm.
g) Pemanggangan
Pemanggarangan adonan dilakukan dengan meggunakan oven vakum pada
suhu 40oC ± 2oC dan tekanan 25 inHg selama 7 jam. Sebelum
pemanggangan, oven sebaiknya dipanaskan hingga suhu 40oC ± 2oC.
Penggunaan oven vakum dalam pemanggangan biskuit sinbiotik ini
bertujuan untuk menurunkan titk didih air sehingga air dalam adonan dapat
39
menguap pada suhu yang lebih rendah dan bakteri probiotik yang terdapat
dalam adonan dapat tetap hidup. Suhu pemanggangan yang lebih tinggi akan
menyebabkan bakteri probiotik dalam adonan mati. Oven vakum yang akan
digunakan harus dipanaskan terlebih dahulu karena untuk mencapai suhu
yang diharapkan membutuhkan waktu yang cukup lama.
h) Pendinginan
Setelah biskuit keluar dari oven, biskuit harus segera didinginkan untuk
menurunkan suhu dan mengeraskan biskuit akibat pemadatan gula dan
lemak. Pendinginan dilakukan di suhu ruang sebelum dikemas dengan cara
meletakkan biskuit diatas Loyang yang dikering.
Diagram proses pembuatan biskuit sinbiotik disajikan pada Gambar 6.
40
Gambar 6. Diagram Alir Proses Pembuatan Biskuit Sinbiotik Berbahan Baku
Tepung Komposit
(Sumanti, 2017)
4.5 Kriteria Pengamatan
a. Kadar air metode oven (AOAC, 2006)
b. Kadar abu cara kering (AOAC, 2006)
35 g gula tepung, 35 g margarin,
0,4 g garam
Pencampuran I
Dengan mixer kec. Rendah (200 rpm) , t=10
menit
Pencampuran II
Dengan mixer kec. Tinggi (400rpm), t=4 menit
Pencampuran III
(Manual)
Aging t=10 menit T= suhu ruang 250C±20C
Pencetakan
Pemanggangan T= 400 ± 20C, t= 4-7 jam,
p= 25 inHg.
Pendinginan
Biskuit sinbiotik
20 g susu full cream
15 g kuning telur
50 g tep. komposit
15%, 20%, 25% tep.
Kedelai dari total tep.
0,35 g baking soda
0,25 g baking powder
20 g mikrokapsul
L.achidopillus
Adonan
41
c. Kadar protein metode mikro Kjehdahl (AOAC, 2006)
d. Kadar lemak metode ekstraksi soxhlet (AOAC, 2006)
e. Kadar karbohidrat (by difference) (AOAC, 2006)
f. Total Bakteri Probiotik metode Total Plate Count (BSN, 2009)
g. Uji Organoleptik Menggunakan Uji Hedonik meliputi Warna, Aroma,
Rasa, dan Tekstur (Soekarto, 1990).