hernia nucleus pulposus

Upload: nimmal-kesavan

Post on 29-Oct-2015

150 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

basic info about hernia nucleus pulposus

TRANSCRIPT

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    1/26

    CASEREPORT APRIL 2013

    SUBDIVISI BEDAH SARAF

    HERNIA NUKLEUS PULPOSUS

    Oleh:

    Nimmelen Kasava Moorthi

    C11108789

    Pembimbing :

    dr.Oriano

    Supervisor

    Prof. Dr. dr. Andi Asadul Islam, Sp. BS.

    DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIKBAGIAN BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    MAKASSAR

    2013

    1

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    2/26

    Identitas Pasien

    Nama : Hj.Sparjo A. Sarmada

    Umur : 70 tahun

    Jenis Kelamin : Perempuan

    No. RM : 010454

    Jaminan : Askes

    Tanggal MRS : 22.04.13

    Kamar : 421 Rumah Sakit Pendidikan Unhas

    Anamnesis

    KU: Nyeri tulang belakang

    AT: dialami sejak lahir 1 tahun yg lalu, Awalnya dirasakan tidak terlalu nyeri , tetapi makin

    lama dirasakan makin nyeri makin bertambah.Nyeri bersifat tunggal dan menjalar ke kepala dan

    tungkai bawah. Sejak 1 tahun yang lalu , pasien tidak dapat berdiri lama atau duduk lama karena

    nyeri. Pasien jika berjalan harus pelan karena nyeri.

    Demam tidak ada, riwayat demam tidak ada.mual tidak ada, muntah tidak ada , BAB dan BAK

    lancer.

    Pemeriksaan Fisis

    Status Generalis: sakit sedang/ gizi cukup/ compos mentis

    Status Vitalis:

    TD: 150/90

    HR : 90/menit

    P : 20/menit

    S : 36,8oC

    2

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    3/26

    Status lokalis

    Regio costovertebralis dextra et sinistra

    I : tampak warna kulit sama sekitarnya. Gibbus(-) udem (-) masa tumor(-)

    P : Nyeri tekan (+) , pada regio lumbosacralis. Masa tumor tidak teraba

    \

    3

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    4/26

    Pemeriksaan Penunjang

    Hasil pemeriksaan 22/04/2013

    PEMERIKSAAN HASIL

    WBC 9,48 103

    /uL

    RBC 5,42 103/uL

    HCT 44,9 %

    HB 15,3 g/dl

    PLT 267 103/uL

    GDS 80 mg/dl

    Ur 21

    Cr 0,6

    GOT 21

    GPT 16

    Na 141 mmol/l

    K 4,2 mmol/l

    Cl 105 mmol/l

    Albumin 3,5

    Asam urat 3,8

    Waktu bekuan 8 menit

    Waktu pendarahan 3menit

    PT 14,8 inr 1,24

    APTT 31,7

    Pemeriksaan Foto thorax PA Pasien

    4

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    5/26

    - Pulmo normal

    - Cardiomegally

    Foto MRI lumbosacral

    5

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    6/26

    Plana transversal

    6

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    7/26

    Plana sagital

    7

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    8/26

    Plana coronal

    8

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    9/26

    Kesan :

    - Kurva lordosis lumbalis berkurang

    - Spondyloartritis lumbalis disertai fatty changes bone marrow corpus vertebra

    - Pada level l4-l5 bulging disc and hipetrofi facetjoint/ ligamentum flavum yang

    menyebebkan stenosis canalis spinalis dan foraminal bilateral.

    Foto operasi pasien ( 24.04.2013)

    9

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    10/26

    Resume

    10

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    11/26

    Seorang perempuan berumur 70 tahun masuk rumah sakit Universitas Hasanuddin

    dengan keluhan utama nyeri tulang belakang.Nyeri dialami sejak lahir 1 tahun yg lalu,

    Awalnya dirasakan tidak terlalu nyeri , tetapi makin lama dirasakan nyeri makin

    bertambah.Nyeri bersifat tunggal dan menjalar ke kepala dan tungkai bawah. Sejak 1 tahun yang

    lalu , pasien tidak dapat berdiri lama atau duduk lama karena nyeri. Pasien jika berjalan harus

    pelan karena nyeri.

    Diagnosis

    Hernia Nukleus Pulposus lumbal 4,5 sacral 1

    Canal stenosis lumbalis

    Penatalaksanaan

    Laminektomi Dekompresi L4-5 , S1

    Disektomi

    11

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    12/26

    HERNIA NUKLEUS PULPOSUS

    PENDAHULUAN

    Hernia Nukleus Pulposus (HNP) merupakan salah satu dari Low Back Pain akibat

    proses degeneratif yang ditemukan di masyarakat. Laki-laki dan wanita memiliki resiko yang

    sama dalam mengalami HNP, dengan awitan paling sering antara usia 30 dan 50 tahun. HNP

    merupakan penyebab paling umum kecacatan akibat kerja pada mereka yang berusia di bawah

    45 tahun. Nyeri pinggang yang diderita pasien usia kurang dari 55 atau 60 tahun adalah

    disebabkan oleh HNP, sedangkan yang berusia lebih tua nyeri pinggang disebabkan oleh

    osteoporosis, fraktur kompresi, dan fraktur patologis.

    HNP lumbalis paling sering (90%) mengenai diskus intervertebralis L5-S1 dan L4-L5,

    sedangkan 10% sisanya terjadi didaerah L3-L4. Pasien HNP lumbal seringkali mengeluh rasa

    nyeri menjadi bertambah pada saat melakukan aktivitas seperti duduk lama, membungkuk,

    mengangkat benda yang berat, juga pada saat batuk, bersin dan mengejan. Biasanya nyeri

    belakang punggung oleh karena HNP akan membaik dalam waktu kira-kira 6 minggu.

    DEFINISI

    Hernia nukleus pulposus adalah suatu kondisi dimana menonjolnya sebagian atau seluruh

    bagian dari sentral nukleus pulposus kedalam kanalis vertebralis akibat degenerasi dari anulus

    fibrosus korpus intervertebralis, yang menyebabkan sakit punggung dan kaki akibat iritasi akar

    saraf tersebut. Nama lainnya yaitu: Lumbar radiculopathy, radiculopathy cervical, herniated

    intervertebral disk, intervertebral prolapsed disk, slipped disk, kerusakan saraf.

    ETIOLOGI

    Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya HNP adalah aliran darah ke diskus

    berkurang, beban berat, dan ligamentum longitudinalis posterior menyempit. Jika beban pada

    12

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    13/26

    diskus bertambah, annulus fibrosus tidak lagi kuat untuk menahan nukleus pulposus dari keluar

    ke kanalis vertebralis yang akhirnya menekan radiks sehingga timbul rasa nyeri.

    ANATOMI

    Columna vertebralis adalah struktur tulang yang kompleks dan fleksibel yang merupakan

    pilar utama tubuh dan dibentuk oleh tulang-tulang tidak beraturan, disebut vertebrae. Vertebrae

    dikelompokkan sebagai berikut :

    - Cervicales (7)

    - Thoracicae (12)

    - Lumbales (5)

    - Sacroles (5, menyatu membentuk sacrum)

    - Coccygeae

    13

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    14/26

    14

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    15/26

    Diskus intervertebralis terdiri dari dua bagian utama : nukleus pulposus di tengah dan

    annulus fibrosus disekelilingnya. Diskus dipisahkan dari tulang yang diatas dan dibawanya oleh

    lempengan tulang rawan yang tipis (hyalin cartilage plate).

    15

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    16/26

    PATOFISIOLOGI

    Protrusi atau ruptur nukleus pulposus biasanya didahului dengan perubahan degeneratif

    yang terjadi pada proses penuaan. Kehilangan protein polisakarida dalam diskus menurunkan

    kandungan air nukleus pulposus. Perkembangan pecahan yang menyebar di anulus melemahkan

    pertahanan pada herniasi nukleus. Setelah kartilago dapat cedera.

    16

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    17/26

    Herniasi umumnya terjadi pada satu sisi dan jarang bersamaan pada kedua sisi. Didaerah

    lumbal, herniasi lebih sering terjadi kearah posterolateral dan menekan radiks saraf spinalis. Pada

    herniasi kearah posterosentral, maka akan menekan medulla spinalis.

    Pada umumnya HNP lumbal terjadi setelah cedera fleksi walaupun penderita tidak menyadari

    adanya trauma sebelumnya. Trauma yang terjadi dapat berupa trauma tunggal yang berat

    maupun akumulasi dari trauma ringan yang berulang.

    Menurut gradasinya, herniasi dari nukleus pulposus dibagi atas:

    1. Protruded intervertebral disc, nukleus terlihat menonjol ke satu arah tanpa kerusakan

    annulus fibrosus.

    2. Prolapsed intervertebral disc, nukleus berpindah tetapi masih didalam lingkaran

    annulus fibrosus.

    3. Extruded intervertebral disc, nukleus keluar dari annulus fibrosus dan berada

    dibawah ligamentum longitudinal posterior.

    17

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    18/26

    4. Sequestrated intervertebral disc, nukleus telah menembus ligamentum longitudinal

    posterior.

    Sebagian besar HNP terjadi pada L4-L5 dan L5-S1 karena:

    1. Daerah lumbal, khususnya daerah L5-S1 mempunyai tugas yang berat, yaitu menyangga

    berat badan. Diperkirakan 75% berat badan disangga oleh sendi L5-S1.

    2. Mobilitas daerah lumbal terutama untuk gerak fleksi dan ekstensi sangat tinggi.

    Diperkirakan hampir 57% aktivitas fleksi dan ekstensi tubuh dilakukan pada sendi L5-S1.

    3. Daerah lumbal terutama L5-S1 merupakan daerah rawan karena ligamentum longitudinal

    posterior hanya separuh menutupi permukaan posterior diskus. Arah herniasi yang paling

    sering adalah postero lateral.

    FAKTOR RESIKO

    Ada beberapa faktor yang berpotensi menyebabkan HNP, dibagi menjadi faktor resiko

    yang dapat dirubah (modifiable) dan tidak dapat dirubah (unmodifiable).

    18

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    19/26

    Faktor resiko yang tidak dapat dirubah

    1. Umur: makin bertambah umur resiko makin tinggi. Pertambahan usia menyebabkanterjadi perubahan degeneratif yang berpengaruh pada penurunan kemampuan menahan

    air yang dimiliki nukleus pulposus, proteoglikan rusak, komponen mekanik memburuk

    yang akhirnya melampaui tekanan maksimal dalam diskus sehingga mengakibatkan

    penonjolan annulus.

    2. Jenis kelamin: laki-laki lebih banyak dari wanita

    3. Riwayat cedera punggung atau HNP sebelumnya.

    Faktor resiko yang dapat dirubah

    1. Pekerjaan dan aktivitas: duduk yang terlalu lama, mengangkat atau menarik barang-

    barang berat, sering membungkuk atau gerakan memutar pada punggung, latihan fisik

    yang berat, paparan pada vibrasi yang konstan seperti supir.

    2. Olahraga yang tidak teratur, mulai latihan setelah lama tidak berlatih, latihan yang berat

    dalam jangka waktu yang lama.

    3. Merokok. Nikotin dan racun-racun lain dapat mengganggu kemampuan diskus untuk

    menyerap nutrien yang diperlukan dari dalam darah.

    4. Berat badan berlebihan, terutama beban ekstra di daerah perut dapat menyebabkanstrain

    pada punggung bawah.

    5. Batuk lama dan berulang

    DIAGNOSIS

    19

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    20/26

    I. Anamnesis

    Manifestasi klinis yang timbul juga tergantung pada lokasi HNP terjadi:

    1. Postero-lateral: disamping nyeri pinggang, juga akan memberikan gejala dan tanda-tanda sesuai dengan radiks dan saraf mana yang terkena.

    2. Postero-sentral: mengakibatkan nyeri pinggang oleh karena menekan ligamentum

    longitudinal yang bersifat peka nyeri. Mengingat bahwa medulla spinalis berakhir

    pada vertebra L1 atau tepi atas L2, maka HNP kearah postero-sentral vertebra L2

    tidak akan melibatkan medulla spinalis. Yang mungkin terkena adalah kauda equina,

    dengan gejala dan tanda berupa rasa nyeri yang dirasakan mulai dari pinggang,

    daerah perineum, tungkai sampai kaki, refleks lutut dan tumit menghilang yang

    sifatnya unilateral atau asimetris.

    Adanya nyeri di pinggang bagian bawah yang menjalar ke bawah (mulai dari bokong,

    paha bagian belakang, dan tungkai bawah bagian atas). Sifat nyeri disebabkan oleh HNP adalah:

    1. Nyeri mulai dari bokong, menjalar ke bagian belakang lutut, kemudian ke tungkai

    bawah. (sifat nyeri radikuler).

    2. Nyeri semakin hebat bila penderita mengejan, batuk, mengangkat barang berat.

    3. Nyeri bertambah bila ditekan antara daerah disebelah L5 S1 (garis antara dua

    krista iliaka).

    4. Nyeri spontan

    Sifat nyeri adalah khas, yaitu dari posisi berbaring ke duduk nyeri bertambah hebat.

    Sedangkan bila berbaring nyeri berkurang atau hilang.

    II. Pemeriksaan fisis

    Pada posisi berdiri tampak adanya skoliosis.

    20

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    21/26

    Pada posisi terlentang dapat dilakukan tes provokasi sbb:

    1. Tes untuk meregangkan saraf iskhiadikus.

    a. TesLaseque (straight leg raising = SLR)

    b. TesLaseque menyilang / crossed straight leg raising test (Tes OConell).

    2. Tes untuk menaikkan tekanan intratekal.

    a. TesNaffziger

    b. Tes Valsava

    III. Pemeriksaan Penunjang

    A. Pemeriksaan radiologis

    a. Foto polos vertebrae

    Sebaiknya dilakukan dari 3 sudut pandang yaitu AP, lateral dan oblique. Informasi yang

    diperoleh dari pemeriksaan ini adalah:

    Adanya penyempitan ruang intervertebralis dapat mengindikasikan adanya HNP.

    21

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    22/26

    Pada HNP dapat juga dilihat skoliosis vertebra kesisi yang sehat dan

    berkurangnya lordosis lumbalis

    Dapat menyingkirkan kemungkinan kelainan patologis lainnya seperti proses

    metastasis, fraktur kompresi.

    b. Mielografi

    Mielografi adalah suatu pemeriksaan radiologis dengan tujuan melihat struktur kanalis

    spinalis dengan memakai kontrasAdapun prosedur mielografi adalah sbb:

    Mielografi asendens:

    Zat kontras disuntikkan kedalam ruang subarachnoid melalui pungsi lumbal. Pada

    fluroskopi kolom zat kontras tampak jelas karena tidak tembus oleh sinar rontgen,

    sehingga terlihat radiopak. Dengan merendahkan ujung rostral kolumna vertebralis, maka

    kolom zat kontras akan bergerak ke rostral. Apabila ruang subarachnoid tersumbat oleh

    karena proses desak ruang ekstradural atau intradural-ekstrameduler menindih medulla

    spinalis, maka kolom zat kontras terhalang (berhenti).

    Mielografi desendens:

    Zat kontras dimasukkan kedalam sisterna serebromedularis melalui pungsi oksipital.

    Dengan fluoroskopi kolom zat kontras diikuti pengalirannya kearah kaudal bila ujung

    kaudal kolumna vertebralis direndahkan. Blok yang diperlihatkan berarti batas atas

    proses desak ruang yang menghasilkan sindrom kompresi medula spinalis. Zat kontras

    yang ditindihi oleh masa secara langsung atau tak langsung memperlihatkan bentuk yang

    khas sesuai sifat kompresi tersebut. Konfigurasi defek kontras memberikan informasi

    mengenai lokasi proses desak ruang yang menindihi medula spinalis. Foto-foto yang

    diambil dalam posisi: prone dengan sinar AP, lateral, oblik (kalau perlu), prone dengan

    sinar horizontal (kalau perlu).

    Gambaran khas pada HNP adalah terlihat adanya indentasi pada kolom zat kontras di

    diskus yang mengalami herniasi. HNP yang besar dapat menyebabkan blokade total

    22

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    23/26

    kanalis spinalis sehingga sering dicurigai sebagai tumor. Kelainan yang ditemukan pada

    mielografi yaitu HNP, tumor ekstra dan intradural, kelainan kongenital serta

    arakhnoiditis.

    c. Magnetic Resonance Imaging

    Pada MRI, dapat terlihat gambaran bulging diskus (annulus intak), herniasi diskus

    (annulus robek) dan dapat mendeteksi dengan baik adanya kompresi akar-akar saraf atau

    medula spinalis oleh fragmen diskus.

    B. Pemeriksaan neurofisiologi

    Pemeriksaan EMG dapat membedakan lesi radiks dengan saraf perifer atau iritasi

    radiks dengan kompresi radiks. Pada iritasi radiks akan terlihat potensial yang besar dan

    polifasik dengan durasi yang melebar pada otot-otot segmen yang bersangkutan.

    Sedangkan pada kompresi radiks, selain temuan seperti diatas juga terlihat adanya

    fibrilasi dengan atau tanpa positif sharp waves pada otot-otot segmen yang bersangkutan

    atau pada otot-otot paravertebral. Menghilangnya H-refleks pada satu sisi atau perbedaan

    H-refleks >1,5 milidetik pada kedua sisi menunjukkan adanya kompresi radiks.

    C. Pemeriksaan laboratorium

    Kadar kalsium, fosfat, alkali dan acid phosphatase serta glukosa darah perlu

    diperiksa karena beberapa penyakit seperti penyakit tulang metabolik, tumor metastasis

    pada vertebra dan mononeuritis diabetika dapat menimbulkan gejala menyerupai gejala

    HNP.

    PENATALAKSANAAN

    23

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    24/26

    Perawatan utama untuk HNP adalah diawali dengan istirahat dengan obat-obatan untuk

    nyeri dan anti inflamasi, diikuti dengan terapi fisik. Dengan cara ini, lebih dari 95 % penderita

    akan sembuh dan kembali pada aktivitas normalnya. Beberapa persen dari penderita butuh untuk

    terus mendapat perawatan lebih lanjut yang meliputi injeksi steroid atau pembedahan.

    a. Medikamentosa

    Untuk penderita dengan HNP yang akut yang disebabkan oleh trauma (seperti kecelakaan

    mobil atau tertimpa benda yang sangat berat) dan segera diikuti dengan nyeri hebat di punggung

    dan kaki, obat pengurang rasa nyeri dan NSAIDS akan dianjurkan .

    Jika terdapat kaku pada punggung, obat anti kejang, disebut juga pelemas otot, biasanya

    diberikan. Kadang-kadang, steroid mungkin diberikan dalam bentuk pil atau langsung ke dalam

    darah lewat intravena. Pada pasien dengan nyeri hebat berikan analgesik disertai zat

    antispasmodik seperti diazepam. NSAID Nebumeton yang merupakan pro drugs dan efek

    sampingnya relatif lebih kecil, terutama efek samping terhadap saluran cerna, dengan dosis 1

    gram/hari. Pemakaian jangka panjang biasanya terbatas pada NSAIDS, tapi adakalanya narkotika

    juga digunakan jika nyeri tidak teratasi oleh NSAIDS. Orang yang tidak dapat melakukan terapi

    fisik karena rasa nyeri, injeksi steroid di belakang pada daerah herniasi dapat sangat membantu

    mengatasi rasa sakit untuk beberapa bulan dan disertai program terapi rutin. Relaksan otot

    diberikan secara parenteral dan hampir selalu secara intravenous.

    b. Operasi

    Operasi lebih mungkin berhasil bila terdapat tanda-tanda obyektif adanya gangguan

    neurologis. Penderita yang telah didiagnosa HNP, maka terapi konservatif yang harus

    dilaksanakan. Bilamana kasus HNP masih baru namun nyerinya tidak tertahan atau defisit

    motoriknya sudah jelas dan mengganggu, maka pertimbangan untuk operasi. Pasien HNP yang

    akan dioperasi harus dilakukan pemeriksaan mielografi. Berdasarkan mielogram itu dapat

    24

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    25/26

    memastikan adanya HNP serta lokasi dan ekstensinya. Diskografi merupakan pemeriksaan

    diskus yang lebih invasif yang dilakukan jika hasil mielografi meragui adanya HNP, karena

    diskrografi adalah pemeriksaan diskus dengan menggunakan kontras, untuk melihat seberapa

    besar diskus yang keluar dari kanalis vertebralis.

    Jenis pembedahan yang bisa dilakukan pada pasien HNP adalah Laminotomi

    (pemotongan sebagian lamina di atas atau di bawah saraf yang tertekan), Laminektomi

    (pemotongan sebagian besar lamina atau vertebra), dan Disektomi (pemotongan sebagian atau

    keseluruhan diskus intervertebralis). Sementara, ada juga yang disebut Minimally Invasive

    Operation. Dengan cara ini, insisi yang diperlukan tidak lebar, dimungkinkannya visualisasi

    lokasi patologi melalui mikroskop atau endoskop, trauma pembedahan yang dialami pasien jauh

    lebih sedikit, dan pasien dapat pulih lebih cepat.

    Disektorni dilakukan untuk memindahkan bagian yang menonjol dengan general

    anesthesia. Pasien akan diajurkan untuk berjalan pada hari pertama setelah operasi untuk

    mengurangi resiko penumpukan darah.

    Untuk sembuh total memakan waktu beberapa minggu jika lebih dari satu diskus yang

    harus ditangani. Jika ada masalah lain selain herniasi diskus operasi yang lebih ekstensif

    diperlukan dan mungkin memerlukan waktu yang lebih lama untuk sembuh.

    Pilihan operasi lainnya adalah mikrodisektomi, prosedur memindahkan fragmen of

    nucleated disk melalui irisan yang sangat kecil dengan menggunakan chemonucleosis.

    Chemonucleosis adalah injeksi enzim (yang disebut chymopapain) ke dalam herniasi diskus

    untuk melarutkan substansi gelatin yang menonjol. Prosedur ini merupakan salah satu alternatif

    disektomi pada kasus-kasus tertentu.

    Biasanya penderita boleh memulai latihan setelah 4 s/d 6 minggu setelah ia

    diperbolehkan bangun atau turun dari tempat tidur.

    KOMPLIKASI

    25

  • 7/14/2019 Hernia nucleus pulposus

    26/26

    1. Nyeri tulang belakang kronik

    2. Nyeri tulang belakang permanen (sangat jarang)

    3. Hilangnya sensasi atau pergerakan di tungkai atau kaki

    4. Menurunnya atau hilangnya fungsi dari usus dan kandung kemih

    DIAGNOSIS BANDING

    Diagnosis banding untuk HNP adalah:

    1. Neuropati diabetika (neuropati iskhiadikus/ femoralis)

    2. Tumor daerah vertebra

    3. Fraktur vertebra

    PROGNOSIS

    Umumnya prognosa baik dengan pengobatan yang konservatif. Presentasi rekurensi dari

    keadaan ini sangat kecil. Tetapi kadang-kadang pada sebagian orang memerlukan waktu

    beberapa bulan sampai beberapa tahun untuk memulai lagi aktivitasnya tanpa disertai rasa nyeri

    dan tegang pada tulang belakang. Keadaan tertentu (misalnya dalam bekerja) yang

    mengharuskan pengangkatan suatu benda maka sebaiknya dilakukan modifikasi untukmenghindari rekurensi nyeri pada tulang belakang.