bab ii tinjauan pustaka 2.1 konsep hnp (hernia nukleus pulposus…eprints.umm.ac.id/51565/3/bab...

13
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep HNP (Hernia Nukleus Pulposus) 2.1.1 Definisi HNP Penyakit Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu keadaan dimana sering mengalami rasa sakit pada ruas-ruas tulang belakang. HNP terjadi karena adanya nucleus pulposus (bahan pengisi berupa zat yang kenyal seperti gell) yang keluar dari diskus intervertebralis atau sendi tulang belakang (Herliana, Yudhinono , & Fitriyani, 2017). Nyeri punggung bawah merupakan suatu gejala yang berkaitan dengan lebih dari 60 kondisi medis. Hernia Nukleus Pulposus (HNP) lumbal merupakan penyakit degenerasi spinal yang paling sering menyebabkan 30% hingga 80% dari kasus terjadi pada semua diskus intervertebralis. Namun yang paling sering terjadi adalah di segmen lumbosakral, tepatnya di diskus intervertebralis L5 S1 (Nova, Octaviani, & Julianti, 2016) 2.1.2 Etiologi Penyebab Hernia Nukleus Pulposus (HNP) terjadi karena perubahan degeneratif yang mengakibatkan kurang lentur dan tipisnya nucleus pulposus yang ditandai dengan adanya peningkatan usia. Annulus fibrosa akan mengalami perubahan karena digunakan secara terus menerus. Akibatnya, annulus fibrosa biasanya di daerah lumbal dapat menyembul atau pecah (Yusuf, 2017) Hernia Nukleus Pulposus (HNP) timbul karena sobeknya annulus fibrosus yang dipicu oleh suatu trauma derajat sedang dan terjadi secara berulang mengenai discus intervertebralis. Gejala trauma yang dialami pasien pada umumnya bersifat singkat, dan gejala yang disebabkan oleh cidera pada diskus tidak terlihat selama beberapa bulan atau bahkan dalam

Upload: others

Post on 30-Jul-2020

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep HNP (Hernia Nukleus Pulposus…eprints.umm.ac.id/51565/3/BAB II.pdf · Penyakit Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu keadaan dimana sering

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep HNP (Hernia Nukleus Pulposus)

2.1.1 Definisi HNP

Penyakit Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu keadaan

dimana sering mengalami rasa sakit pada ruas-ruas tulang belakang. HNP

terjadi karena adanya nucleus pulposus (bahan pengisi berupa zat yang

kenyal seperti gell) yang keluar dari diskus intervertebralis atau sendi

tulang belakang (Herliana, Yudhinono , & Fitriyani, 2017).

Nyeri punggung bawah merupakan suatu gejala yang berkaitan

dengan lebih dari 60 kondisi medis. Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

lumbal merupakan penyakit degenerasi spinal yang paling sering

menyebabkan 30% hingga 80% dari kasus terjadi pada semua diskus

intervertebralis. Namun yang paling sering terjadi adalah di segmen

lumbosakral, tepatnya di diskus intervertebralis L5 – S1 (Nova, Octaviani,

& Julianti, 2016)

2.1.2 Etiologi

Penyebab Hernia Nukleus Pulposus (HNP) terjadi karena

perubahan degeneratif yang mengakibatkan kurang lentur dan tipisnya

nucleus pulposus yang ditandai dengan adanya peningkatan usia. Annulus

fibrosa akan mengalami perubahan karena digunakan secara terus

menerus. Akibatnya, annulus fibrosa biasanya di daerah lumbal dapat

menyembul atau pecah (Yusuf, 2017)

Hernia Nukleus Pulposus (HNP) timbul karena sobeknya annulus

fibrosus yang dipicu oleh suatu trauma derajat sedang dan terjadi secara

berulang mengenai discus intervertebralis. Gejala trauma yang dialami

pasien pada umumnya bersifat singkat, dan gejala yang disebabkan oleh

cidera pada diskus tidak terlihat selama beberapa bulan atau bahkan dalam

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep HNP (Hernia Nukleus Pulposus…eprints.umm.ac.id/51565/3/BAB II.pdf · Penyakit Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu keadaan dimana sering

5

beberapa tahun. Kemudian pada generasi diskus kapsulnya mendorong ke

arah medulla spinalis, atau mungkin rupture dan memungkinkan nucleus

pulposus terdorong terhadap sakus doral atau terhadap saraf spinal saat

muncul dari kolumna spinal (Helmi, 2012)

Menurut (Herliana, Yudhinono , & Fitriyani, 2017) bahwa hal-hal

yang menyebabkan penyakit HNP antara lain :

1. Aktivitas mengangkat benda berat dengan posisi awalan yang salah

seperti posisi membungkuk sebagai awalan

2. Kebiasaan sikap duduk yang salah dalam rentang waktu yang sangat

lama. Hal ini sangat berpengaruh pada tulang belakang ketika kita

sedang membungkuk dalam posisi duduk yang kurang nyaman

3. Melakukan gerakan yang salah baik disengaja maupun tidak yang

sangat berpengaruh pada tulang dan menyebabkan tulang punggung

mengalami penyempitan sehingga terjadi trauma

4. Kelebihan berat badan (obesitas)

2.1.3 Patofisiologi

Penyebab utama terjadinya penyakit HNP karena adanya cedera

yang diawali dengan terjatuh atau trauma pada daerah lumbal, tetapi lebih

sering terjadi karena posisi menggerakkan tubuh yang salah. Pada posisi

gerakan yang tidak tepat inilah, sekat tulang belakang dan terdorong ke

satu sisi sehingga pada saat itulah bila beban yang mendorong cukup besar

maka akan terjadi perobekan pada annulus pulposus yaitu cincin yang

melingkari nucleus pulposus dan mendorongnya merosot keluar ( JS,

2013).

Melengkungnya punggung kedepan akan menyebabkan

menyempitnya atau merapatnya tulang belakang bagian depan, sedangkan

bagian belakang merenggang sehingga nucleus pulposus akan terdorong

ke belakang. Hanya prolapsus discus intervertebralis yang terdorong ke

belakang yang menimbulkan nyeri, sebab pada bagian belakang vertebra

terdapat serabut saraf spinal beserta akarnya, dan apabila sampai tertekan

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep HNP (Hernia Nukleus Pulposus…eprints.umm.ac.id/51565/3/BAB II.pdf · Penyakit Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu keadaan dimana sering

6

oleh prolapsus discus intervertebralis akan menyebabkan nyeri yang hebat

pada bagian pinggang bahkan juga dapat menyebabkan kelumpuhan

anggota bagian bawah ( JS, 2013)

2.1.4 Manifestasi Klinis

Menurut (Yusuf, 2017) gejala yang sering ditimbulkan akibat HNP

adalah:

1. Nyeri punggung bawah, nyeri daerah bokong, rasa kaku atau tertarik

pada punggung bawah

2. Nyeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum dan dapat disertai baal,

yang dirasakan dari bokong menjalar ke daerah paha, betis bahkan

sampai kaki, tergantung bagian saraf mana yang terjepit, rasa nyeri

sering ditimbulkan setelah melakukan aktifitas yang berlebihan

3. Kelemahan anggota badan bawah/tungkai bawah yang disertai dengan

mengecilnya otot-otot tungkai bawah dan hilangnya refleks tendon

patella (KPR) dan archilles (APR), bils mengenai konus atau kauda

ekuina dapat terjadi gangguan defekasi, miksi, dan fungsi seksual.

Bila stress vertical yang kuat mengenai kolumna vertebra maka

nucleus pulposus dapat menonjol keluar melalui annulus fibrosus.

Peregangan annulus fibrosus, yang berbentuk cincin dan kaya inervasi

nosiseptor, menyebabkan nyeri yang sangat hebat sebagai nyeri punggung

bawah yang terlokalisir. Sementara itu, karena perengangan yang sangat

kuat, annulus fibrosus bisa ruptur atau pecah sehingga material diskus

akan ekstrusi dan dapat menekan radiks saraf menimbulkan nyeri

dirasakan sebagai nyeri radikuler (Jennie, 2010)

2.1.5 Penatalaksanaan HNP

Menurut (Winata, 2014) untuk mempertahankan dan meningkatkan

mobilitas, menghambat progresivitas penyakit, dan mengurangi kecacatan.

Penatalaksanaan HNP yaitu:

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep HNP (Hernia Nukleus Pulposus…eprints.umm.ac.id/51565/3/BAB II.pdf · Penyakit Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu keadaan dimana sering

7

1. Terapi konservatif meliputi tirah baring disertai obat analgetik dan

obat pelemas otot. Tujuan tirah baring untuk mengurangi nyeri

mekanik dan tekanan intradiskal, pasien dilatih secara bertahap untuk

kembali ke aktivitas biasa

2. Terapi non-medikamentosa berupa fisioterapi, diatermi, kompres

panas dingin, korset lumbal maupun traksi pelvis

Menurut (Kesumaningtyas, 2010) metode yang dapat digunakan

untuk penatalaksanaan HNP antara lain:

1. McKenzie Cervical Exercise

Metode yang dikembangkan oleh Robin Mc. Kenzie yaitu

merupakan sebuah latihan yang spesifik untuk tulang belakang.

Spekulasi dari metode ini adalah bahwa arah lentur berpusat pada rasa

sakit yang justru sesuai dengan arah dimana isi nucleus pulposus telah

berpindah untuk menghasilkan gejala mekanis yang merangsang

annulus

2. Tancutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)

Dari pelaksanaan metode ini adalah untuk menurunkan nyeri

pada pasien HNP. Manfaat akhir metode ini yaitu mengurangi

penggunaan obat-obatan, modulasi respon nyeri penderita, dapat

meningkatkan aktifitas fisik dan memodifikasi perilaku nyeri, hasil

dari penatalaksanaan nyeri dapat berupa perubahan dalam penggunaan

obat-obatan, jarak ketika berjalan, kekuatan otot, kelenturan otot,

toleransi ketika duduk, berdiri dan berjalan, perilaku sakit dan

performance dalam pekerjaan.

3. Shortwave Diathermy (SWD)

SWD yaitu medan elektromagnrtik frekuensi tinggi yang

bersosialisasi untuk memanaskan area. Teknik ini lebih efektif dalam

memanaskan masa otot besar dan mengakibatkan otot menahan panas

lebih lama Dengan pemberian SWD akan memberi efek berupa

pengurangan nyeri dan memberi dampak rileksasi pada jaringan otot

dengan adanya pengurangan spasme otot terutama pada punggung

bawah

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep HNP (Hernia Nukleus Pulposus…eprints.umm.ac.id/51565/3/BAB II.pdf · Penyakit Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu keadaan dimana sering

8

2.1.6 Pemeriksaan Penunjang

1. Foto polos Lumbosacral

Pemeriksaan foto polos lumbosacral adalah tes pencitraan

untuk melihat penyebab penyakit punggung, seperti adanya patah

tulang, degenerasi, dan penyempitan. Pada foto lumbosacral akan

terlihat susunan tulang belakang yang terdiri dari 5 ruas tulang

belakang, sacrum dan tulang ekor (Maksum & Hanriko, 2016)

2. Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Computered Tornografi Scan

(CT Scan)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Computered

Tornografi Scan (CT Scan) direkomendasikan pada pasien dengan

kondisi yang serius atau deficit neurologis yang progresif, seperti

infeksi tulang, cauda equine syndrome atau kanker dengan

penyempitan vertebra. Pada kondisi tersebut keterlambatan dalam

diagnosis dapat mengakibatkan dampak yang buruk (Maksum &

Hanriko, 2016)

3. Electromyography (EMG) dan Nerve Conduction Studies (NCS)

Pemeriksaan EMG dan NCS sangat membantu dalam

mengevaluasi gejala neurologis dan atau deficit neurologis yang

terlihat selama pemeriksaan fisik. Pada pasien HNP dengan gejala dan

tanda neuroligis EMG dan NCS dapat membantu untuk melihat adanya

lumbosacral radiculopathy, pepipheral polyneuriphathy, myopathy

atau peripheral nerve entrapment.

2.2 Konsep Nyeri Pada HNP (Hernia Nukleus Pulposus)

Nyeri pada punggung bawah merupakan suatu keluhan yang

mengganggu bagi penderitanya. Salah satu penyebab terjadinya nyeri

pinggang bagian bawah adalah Hernia Nukleus Pulposus (HNP), yang

sebagian besar kasusnya terjadi pada segmen lumbal. Nyeri bagian pinggang

bawah hanyalah merupakan suatu symptom gejala, maka yang terpenting

adalah mengetahui faktor penyebabnya agar dapat diberikan pengobatan

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep HNP (Hernia Nukleus Pulposus…eprints.umm.ac.id/51565/3/BAB II.pdf · Penyakit Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu keadaan dimana sering

9

yang tepat. Jepitan pada saraf ini dapat terjadi karena gangguan pada otot dan

jaringan sekitarnya (Jennie, 2010).

Masalah yang sering muncul adalah nyeri pada punggung bawah

akibat HNP (Hernia Nukleus Pulposus) yang sering dihubungkan dengan

trauma. Kurang olahraga dan bekerja melebihi batas wajar merupakan faktor

risiko yang signifikan untuk munculnya nyeri pada HNP. Intensitas nyeri

yang berat serta kuat dengan sensasi yang terus menerus sering dikeluhkan

oleh penderita dengan nyeri punggung bawah akibat herniasi diskus (Pinzon,

2012).

2.2.1 Jenis-Jenis Nyeri

Menurut Price & Wilson (2009), mengklasifikasikan nyeri

berdasarkan lokasi atau sumber, antara lain :

1. Nyeri somatik superfisial (kulit)

Yaitu nyeri kulit berasal dari struktur superfisial kulit dan jaringan

subkutis. Nyeri somatik sering dirasakan sebagai penyengat, tajam

maupun seperti terbakar, dan apabila pembuluh darah ikut berperan

menimbulkan nyeri, sifat nyeri menjadi berdenyut.

2. Nyeri somatik

Merupakan nyeri yang berasal dari otot, tendon, ligamentu, tulang,

sendi, arteri

3. Nyeri visera

Merupakan nyeri yang berasal dari organ-organ tubuh, terletak di

dinding otot polos organ-organ berongga. Mekanisme utama yang

menimbulkan nyeri visera adalah adanya peregangan atau distensi

abnormal dinding atau kapsul organ, iskemia dan peradangan.

4. Nyeri alih

Merupakan nyeri yang berasal dari salah satu daerah tubuh tetapi yang

dirasakan terletak didaerah lain.

5. Nyeri neuropati

Merupakan nyeri yang sering memiliki kualitas seperti perih atau

biasanya seperti tersengat listrik. Nyeri ini akan bertambah parah

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep HNP (Hernia Nukleus Pulposus…eprints.umm.ac.id/51565/3/BAB II.pdf · Penyakit Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu keadaan dimana sering

10

apabila seseorang tersebut stres, emosi, atau kedinginan maupun

kelelahan, dan bisa mereda apabila seseorang tersebut bisa relaksasi

(Judha ,2012)

2.2.2 Klasifikasi Nyeri Menurut Durasi

1. Nyeri akut

Merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak

menyenangkan yang di akibatkan karena adanya kerusakan jaringan yang

aktual atau potensial atau bisa digambarkan dalam hal kerusakan

sedemikian rupa. Nyeri tersebut terjadi secara tiba-tiba atau lambat dari

intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau

diprediksi dan berlangsung kurang dari 6 bulan (Nanda, 2011).

2. Nyeri kronis

Merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak

menyenangkan yang diakibatkan karena adanya kerusakan jaringan yang

aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian

rupa, nyeri tersebut terjadi secara tiba-tiba atau lambat dari intensitas

ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi

dan berlangsung lebih dari 6 bulan (Nanda, 2011).

2.2.3 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Nyeri Menurut (Judha, 2012)

1. Usia

Usia mempengaruhi seseorang bereaksi terhadap nyeri. Lansia

mungkin tidak akan melaporkan nyeri yang dialaminya dengan alasan

nyeri merupakan sesuatu yang harus mereka terima, sedangkan anak

kecil yang belum dapat mengucapkan kata-kata mengalami kesulitan

dalam mengungkapkan secara verbal dan mengekspresikan rasa

nyerinya.

2. Jenis kelamin

Laki-laki dan wanita tidak mempunyai perbedaan secara

signifikan mengenai respon mereka terhadap nyeri. Masih diragukan

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep HNP (Hernia Nukleus Pulposus…eprints.umm.ac.id/51565/3/BAB II.pdf · Penyakit Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu keadaan dimana sering

11

bahwa jenis kelamin merupakan faktor yang berdiri sendiri dalam

ekspresi nyeri. Misalnya anak laki-laki harus berani dan tidak

boleh menangis dimana seorang wanita dapat menangis dalam

waktu yang sama.

3. Kebudayaan

Keyakinan dan nilai-nilai budaya sangat berpengaruh pada

individu dalam mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa yang

diajarkan dan apa yang diterima oleh kebudayaan mereka

4. Keletihan

Keletihan atau kelelahan yang dirasakan seseorang akan

meningkatkan sensasi nyeri dan menurunkan kemampuan koping

individu

5. Pengalaman sebelumnya

Seringkali individu yang lebih berpengalaman dengan nyeri

yang dialaminya, akan tetapi pengalaman yang telah dirasakan

individu tersebut akan mudah dalam menghadapi nyeri pada masa

mendatang. Seseorang yang terbiasa merasakan nyeri akan lebih

siap dan mudah mengantisipasi nyeri daripada individu yang

mempunyai pengalaman sedikit tentang nyeri.

6. Ansietas

Hubungan antara nyeri dan ansietas bersifat kompleks,

ansietas yang dirasakan oleh seseorang seringkali meningkatkan

presepsi nyeri, akan tetapi nyeri juga dapat menimbulkan perasaan

ansietas.

7. Dukungan keluarga dan sosial

Individu yang mengalami nyeri seringkali membutuhkan

dukungan, bantuan dan perlindungan dari anggota keluarga lain.

2.2.4 Pengkajian Nyeri

Walaupun nyeri masih di dirasakan dalam melakukan pengkajian

nyeri, perawat harus mempercayai ketika pasien melaporkan adanya nyeri

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep HNP (Hernia Nukleus Pulposus…eprints.umm.ac.id/51565/3/BAB II.pdf · Penyakit Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu keadaan dimana sering

12

yang dialami pasien, walaupun dalam observasi perawat tidak menemukan

adanya cedera atau luka. Setiap nyeri yang dilaporkan oleh klien adalah

nyata (Prasetyo, 2010)

Karakteristik Nyeri (metode P, Q, R, S, T ).

1. Faktor pancetus (P : provacate)

Perawat dalam mengkaji tentang penyebab atau rangsangan

nyeri pada klien, dalam hal ini perawat juga dapat melakukan

observasi kepada bagian-bagian tubuh yang mengalami cedera.

Apabila perawat mencurigai adanya nyeri psikogenik maka perawat

harus dapat mengeksplore perasaan klien dan menanyakan perasaan-

perasaan apa saja yang menyebabkan nyeri (Prasetyo, 2010)

2. Kualitas (Q : quality)

Kualitas nyeri merupakan suatu yang subjektif yang

diungkapkan oleh klien, seringkali klien mendeskripsikan dalam

kalimat-kalimat: seperti tajam, tumpul, berdenyut, berpindah-pindah

seperti tertindih, perih, tertusuk, dan lain-lain.. Dimana setiap pasien

berbeda-beda dalam melaporkan kualitas nyeri yang dirasakan

(Prasetyo, 2010)

3. Lokasi (R: region)

Untuk mengkaji lokasi nyeri maka perawat harus meminta

klien menunjukan semua bagian atau daerah yang dirasakan tidak

nyaman oleh klien. Dalam mendokumentasikan hasil pengkajian

tentang lokasi nyeri, perawat hendaknya menggunakan bahasa anatomi

atau istilah yang lebih deskriptif, contohnya pernyataan “nyeri

terdapat di bagian kepala kanan” adalah pernyataan yang lebih spesifik

dibandingkan “klien menyatakan bahwa nyeri terasa pada bagian

kepala” (Prasetyo, 2010)

4. Keparahan (S: severe)

Tingkat keparahan pasien tentang nyeri merupakan

karakteristik yang paling subjektif. Pada pengkajian ini klien diminta

untuk menggambarkan nyeri yang ia rasakan sebagai nyeri ringan,

sedang dan berat (Prasetyo, 2010). Dalam melakukan pengukuran

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep HNP (Hernia Nukleus Pulposus…eprints.umm.ac.id/51565/3/BAB II.pdf · Penyakit Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu keadaan dimana sering

13

nyeri kepada pasien, maka dapat menggunakan skala pengukur nyeri

NRS Merupakan skala yang digunakan untuk pengukuran nyeri pada

dewasa.Dimana 0 tidak ada nyeri, 1-3 nyeri ringan, 4-6 nyeri sedang,

7-9 nyeri berat, dan 10 sangat nyeri

5. Durasi (T: time)

Perawat menanyakan pada klien menentukan durasi, dan

rangkaian nyeri. Perawat dapat menanyakan “kapan nyeri dirasakan?,

apakah nyeri yang dirasakan terjadi pada waktu yang sama setiap

hari?, seberapa sering nyeri kambuh? (Prasetyo, 2010)

2.3 Konsep Perubahan Peran

2.3.1 Definisi Perubahan

Perubahan merupakan sifat dari dasar masyarakat yang mengubah

metafor “kehidupan sosial” seperti kehidupan sosial pada individu itu

sendiri. Indikasi beberapa perihal dalam hal intensitas tertentu yang terjadi

dalam kurun waktu tertentu merupakan gagasan umum dari suatu

perubahan (Ruswanto, 2010)

Perubahan dapat mencakup berbagai aspek dari yang sempit

maupun yang luas. Aspek yang sempit meliputi aspek perilaku dan pola

pikir individu itu sendiri. Sedangkan aspek yang luas dapat berupa

perubahan dalam tingkat struktur masyarakat maupun keluarga yang

nantinya dapat mempengaruhi perkembangan dimasa yang akan datang

(Ruswanto, 2010)

2.3.2 Definisi Peran

Peran adalah suatu tempat atau kedudukan sosial yang dikenakan

pada individu berupa seperangkat harapan-harapan (Rochaningtyas, 2014)

Peran adalah suatu aspek dinamis kedudukan (status) yang apabila

dijalankan hak dan kewajibannya maka ia akan dikatakan melakukan suatu

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep HNP (Hernia Nukleus Pulposus…eprints.umm.ac.id/51565/3/BAB II.pdf · Penyakit Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu keadaan dimana sering

14

peranan yang dapat dilakukan oleh orang, badan, atau lembaga yang

menempati suatu posisi (Rochaningtyas, 2014)

2.3.3 Peran Dalam Keluarga

(Rochaningtyas, 2014) menyebutkan bahwa peran dalam keluarga

menggambarkan hubungan dengan individu dalam situasi dan posisi

tertentu yang berpengaruh pada pola perilaku interpersonal, sifat dan

kegiatan. Adapun macam-macam peranan dalam keluarga antara lain:

1. Peran Ayah

Sebagai suami dari seorang istri serta ayah dari anak-anaknya,

ayah berperan sebagai kepala keluarga, pendidik, pelindung, pencari

nafkah, serta pemberi rasa aman bagi anak dan istrinya. Selain itu juga

sebagai anggota dari kelompok sosial nya serta sebagai anggota

masyarakat di lingkungan dimana dia bertempat tinggal.

2. Peran Ibu

Sebagai istri dari seorang suami serta ibu dari anak-anaknya,

dimana peran ibu sangatlah penting dalam keluarga antara lain sebagai

pengasuh dan pendidik bagi anak-anaknya, sebagai pelindung dari

anak-anaknya di saat ayahnya sedang tidak ada dirumah, mengurus

keperluan rumah tangga, serta kadang juga seorang istri juga dapat

berperan sebagai pencari nafkah. Selain itu, ibu juga ikut berperan

sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan sosial dan juga

sebagai anggota masyarakat di lingkungan dimana dia bertempat

tinggal.

3. Peran Anak

Peran anak adalah melaksanakan peranan psikososial sebagai

tingkat perkembangan fisik, mental, sosial maupun spiritual

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep HNP (Hernia Nukleus Pulposus…eprints.umm.ac.id/51565/3/BAB II.pdf · Penyakit Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu keadaan dimana sering

15

2.4 Konsep Dampak Nyeri Terhadap Perubahan Peran

Nyeri akut dan kronik akan menimbulkan masalah dalam kehidupan.

Setiap persepsi nyeri yang timbul akan membuat tubuh merespons

rangsangan nyeri tersebut, yang kemudian akan mempengaruhi aktivitas dan

peran pada pasien tersebut. Nyeri menyebabkan pasien sangat menderita,

tidak mampu bergerak, susah tidur, tidak enak makan, cemas, gelisah, putus

asa karena tidak mampu menjalankan kegiatan lainnya. Keadaan seperti ini

sangat berdampak terhadap kehidupan sehari-hari bahkan terhadap perannya,

mutu kehidupannya sangat rendah, bahkan sampai tidak mampu untuk hidup

mandiri layaknya orang sehat. Penatalaksanaan nyeri pada hakikatnya tidak

tertuju pada mengurangi rasa nyeri namun untuk menjangkau peningkatan

mutu kehidupan pasien, sehingga dapat menikmati kembali kehidupannya.

Sementara kualitas hidup pasien menurun karena tidak dapat beristirahat,

beraktivitas dan bahkan tidak menjalankan perannya sehari-hari (Nova,

Octaviani, & Julianti, 2016).

Keluhan nyeri yang dapat menurunkan kemampuan seseorang dalam

berproduktivitas kerja, ketidaknyamanan akibat nyeri dapat berakibat pada

pergeseran peran seperti pekerjaan, kegiatan sehari-hari dirumah seperti

seorang kepala keluarga maupun ibu rumah tangga yang biasa dilakukan.

Dampak dari nyeri yang berkepanjangan tersebut akan mempengaruhi afek

terhadap diri sendiri sehingga dapat melumpuhkan peran seseorang terhadap

suatu pekerjaan yang dilakukannya. (Sitepu, 2014)

Menurut penelitian Vendrusculo-Fangel et al. (2019) bahwa menjadi

pekerja membawa nilai-nilai yang terkait dengan fungsi sosial sebagai

sumber pendapatan dan rezeki manusia, dukungan sosial, dan cara

menghubungkan pekerjaan dengan aspek kehidupan lainnya. Nyeri kronis

yang terjadi dapat mempengaruhi individu dalam usia kerja produktif dan

dapat menetapkan batasan yang cukup besar dalam kapasitas fungsional.

Wanita dengan nyeri kronis memiliki perubahan dalam peran sebagai pekerja

bila dibandingkan dengan wanita yang tidak mengalami nyeri kronis. Dalam

hal ini peran sebagai peekerja adalah peran yang paling gagal dilakukan oleh

wanita. Sebagian besar wanita mengklarifikasikan peran tersebut sebagai

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep HNP (Hernia Nukleus Pulposus…eprints.umm.ac.id/51565/3/BAB II.pdf · Penyakit Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu keadaan dimana sering

16

tingkat kepentingan yang paling tinggi. Namun, peran pekerjaan pengasuh,

tugas-tugas rumah tangga, dan anggota keluarga digolongkan sebagai peran

berkelanjutan meskipun dalam keadaan mengalami nyeri.