refrat hernia nucleus pulposus

21
PENDAHULUAN Hernia Nucleus Pulposus (HNP) merupakan salah satu dari sekian banyak “Low Back Pain” akibat proses degeneratif. Penyakit ini banyak ditemukan di masyarakat. Penderita penyakit ini sering mengeluh sakit pinggang yang menjalar ke tungkai bawah terutama pada saat aktivitas membungkuk. Nyeri punggung bawah merupakan gejala, bukan suatu diagnosis. Nyeri punggung merupakan kelainan dengan berbagai etiologi dan membutuhkan penanganan simtomatis serta rehabilitasi medik. Banyak sekali penyebab nyeri pinggang pada manusia, bisa karena infeksi pada otot atau tulang belakang, trauma atau benturan yang hebat pada pinggang, kelainan pada tulang belakang, dll. Salah satu yang cukup sering menyebabkan nyeri pinggang adalah Hernia Nucleus Pulposus (HNP). Penderita Hernia Nucleus Pulposus (HNP) mayoritas melakukan suatu aktivitas mengangkat beban yang berat dan sering membungkuk. Aktivitas ini banyak dilakukan oleh para pekerja bangunan, pembantu rumah tangga, olahragawan angkat besi, kuli pelabuhan, dll. DEFINISI Hernia Nucleus pulposus (HNP) atau Protrusio Discus Intervertebralis (PDI) adalah suatu keadaan dimana terjadi penonjolan pada diskus intervertebralis ke dalam kanalis vertebralis (protrusi 1

Upload: siti-noor-fadhila

Post on 18-Nov-2015

56 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

refrat

TRANSCRIPT

PENDAHULUANHernia Nucleus Pulposus (HNP) merupakan salah satu dari sekian banyak Low Back Pain akibat proses degeneratif. Penyakit ini banyak ditemukan di masyarakat. Penderita penyakit ini sering mengeluh sakit pinggang yang menjalar ke tungkai bawah terutama pada saat aktivitas membungkuk.

Nyeri punggung bawah merupakan gejala, bukan suatu diagnosis. Nyeri punggung merupakan kelainan dengan berbagai etiologi dan membutuhkan penanganan simtomatis serta rehabilitasi medik. Banyak sekali penyebab nyeri pinggang pada manusia, bisa karena infeksi pada otot atau tulang belakang, trauma atau benturan yang hebat pada pinggang, kelainan pada tulang belakang, dll. Salah satu yang cukup sering menyebabkan nyeri pinggang adalah Hernia Nucleus Pulposus (HNP).

Penderita Hernia Nucleus Pulposus (HNP) mayoritas melakukan suatu aktivitas mengangkat beban yang berat dan sering membungkuk. Aktivitas ini banyak dilakukan oleh para pekerja bangunan, pembantu rumah tangga, olahragawan angkat besi, kuli pelabuhan, dll.

DEFINISIHernia Nucleus pulposus (HNP) atau Protrusio Discus Intervertebralis (PDI) adalah suatu keadaan dimana terjadi penonjolan pada diskus intervertebralis ke dalam kanalis vertebralis (protrusi diskus) atau ruptur pada diskus vebrata yang diakibatkan oleh menonjolnya nukleus pulposus yang menekan anulus fibrosus yang menyebabkan kompresi pada syaraf, terutama banyak terjadi di daerah lumbal dan servikal sehingga menimbulkan adanya gangguan neurologi (nyeri punggung) yang didahului oleh perubahan degeneratif pada proses penuaan.

ANATOMI

Diskus intervertebralis menghubungkan korpus vertebra satu sama lain dari servikal sampai lumbal/sacral. Diskus ini berfungsi sebagai penyangga beban dan peredam kejut (shock absorber).Diskus intervertebralis terdiri dari dua bagian utama yaitu:1. Anulus fibrosus, terbagi menjadi 3 lapis: Lapisan terluar terdiri dari lamella fibro kolagen yang berjalan menyilang konsentris mengelilingi nucleus pulposus sehingga bentuknya seakan-akan menyerupai gulungan per (coiled spring)

Lapisan dalam terdiri dari jaringan fibro kartilagenus

Daerah transisi.Mulai daerah lumbal 1 ligamentum longitudinal posterior makin mengecil sehingga pada ruang intervertebra L5-S1 tinggal separuh dari lebar semula sehingga mengakibatkan mudah terjadinya kelainan didaerah ini.2. Nucleus PulposusNukleus Pulposus adalah suatu gel yang viskus terdiri dari proteoglycan (hyaluronic long chain) mengandung kadar air yang tinggi (80%) dan mempunyai sifat sangat higroskopis. Nucleus pulposus berfungsi sebagai bantalan dan berperan menahan tekanan/beban. Kemampuan menahan air dari nucleus pulposus berkurang secara progresif dengan bertambahnya usia. Mulai usia 20 tahun terjadi perubahan degenerasi yang ditandai dengan penurunan vaskularisasi kedalam diskus disertai berkurangnya kadar air dalam nucleus sehingga diskus mengkerut dan menjadi kurang elastic.

Sebagian besar HNP terjadi pada L4-L5 dan L5-S1. Daerah lumbal, khususnya daerah L5-S1 mempunyai tugas yang berat, yaitu menyangga berat badan. Diperkirakan 75% berat badan disangga oleh sendi L5-S1. Mobilitas daerah lumbal terutama untuk gerak fleksi dan ekstensi sangat tinggi. Diperkirakan hampir 57% aktivitas fleksi dan ekstensi tubuh dilakukan pada sendi L5-S1. Daerah lumbal terutama L5-S1 merupakan daerah rawan karena ligamentum longitudinal posterior hanya separuh menutupi permukaan posterior diskus. Arah herniasi yang paling sering adalah postero lateral.EPIDEMIOLOGI

HNP paling sering terjadi pada pria dewasa, dengan insiden puncak pada dekadeke-4 dan ke-5. HNP lebih banyak terjadi pada individu dengan pekerjaan yang banyak membungkuk dan mengangkat.Karena ligamentum longitudinalis posterior pada daerah lumbal lebih kuat pada bagian tengahnya, maka protrusi discus cenderung terjadi ke arah postero lateral,dengan kompresi radiks saraf.

ETIOLOGI

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya HNP adalah sebagai berikut :

1. Riwayat trauma

2. Riwayat pekerjaan yang perlu mengangkat beban berat, duduk, mengemudi dalam waktu lama.

3. Sering membungkuk.

4. Posisi tubuh saat berjalan.

5. Proses degeneratif (usia 30-50 tahun).

6. Struktur tulang belakang.

7. Kelemahan otot-otot perut, tulang belakang.KLASIFIKASI

1. Hernia LumbosacralisPenyebab terjadinya lumbal menonjol keluar, bisanya oleh kejadian luka posisi fleksi, tapi perbandingan yang sesungguhnya pada pasien non trauma adalah kejadian yang berulang. Bersin, gerakan tiba-tiba, biasa dapat menyebabkan nucleus pulposus prolaps, mendorong ujungnya/jumbainya dan melemahkan anulus posterior. Pada kasus berat penyakit sendi, nucleus menonjol keluar sampai anulus dan melintang sebagai potongan bebas pada canalis vertebralis. Lebih sering, fragmen dari nucleus pulposus menonjol sampai pada celah anulus, biasanya pada satu sisi atau lainnya (kadang-kadang ditengah), dimana mereka mengenai menimpa sebuah serabut atau beberapa serabut syaraf.2. Hernia ServikalisKeluhan utama nyeri radikuler pleksus servikobrakhialis. Penggerakan kolumma vertebralis servikal menjadi terbatas, sedang kurvatural yang normal menghilang. Otot-otot leher spastik, kaku kuduk, refleks biseps yang menurun atau menghilang Hernia ini melibatkan sendi antara tulang belakang dari C5 dan C6 dan diikuti C4 dan C5 atau C6 dan C7. Hernia ini menonjol keluar posterolateral mengakibatkan tekanan pada pangkal syaraf. Hal ini menghasilkan nyeri radikal yang mana selalu diawali gejala-gejala dan mengacu pada kerusakan kulit.3. Hernia ThorakalisHernia ini jarang terjadi dan selalu berada digaris tengah hernia. Gejala-gejalannya terdiri dari nyeri radikal pada tingkat lesi yang parastesis. Hernia dapat menyebabkan melemahnya anggota tubuh bagian bawah, membuat kejang paraparese kadang-kadang serangannya mendadak dengan paraparese.

Penonjolan pada sendi intervertebral thorakal masih jarang terjadi (menurut love dan schorm 0,5 % dari semua operasi menunjukkan penonjolan sendi). Pada empat thorakal paling bawah atau tempat yang paling sering mengalami trauma jatuh dengan posisi tumit atau bokong adalah faktor penyebab yang paling utama.PATOFISIOLOGI

Protrusi atau ruptur nukleus pulposus biasanya didahului dengan perubahan degeneratif yang terjadi pada proses penuaan. Kehilangan protein polisakarida dalam diskus menurunkan kandungan air nukleus pulposus. Perkembangan pecahan yang menyebar di anulus melemahkan pertahanan pada herniasi nukleus. Setelah trauma (jatuh, kecelakaan, dan stress minor berulang seperti mengangkat) kartilago dapat cedera.

Pada kebanyakan pasien, gejala trauma segera bersifat khas dan singkat, dan gejala ini disebabkan oleh cedera pada diskus yang tidak terlihat selama beberapa bulan maupun tahun. Kemudian pada degenerasi pada diskus, kapsulnya mendorong ke arah medula spinalis atau mungkin ruptur dan memungkinkan nukleus pulposus terdorong terhadap sakus dural atau terhadap saraf spinal saat muncul dari kolumna spinal.

Hernia nukleus pulposus ke kanalis vertebralis berarti bahwa nukleus pulposus menekan pada radiks yang bersama-sama dengan arteria radikularis berada dalam bungkusan dura. Hal ini terjadi kalau tempat herniasi di sisi lateral. Bilamana tempat herniasinya ditengah-tengah tidak ada radiks yang terkena. Lagipula pada tingkat L2 dan terus kebawah sudah tidak terdapat medula spinalis lagi, maka herniasi di garis tengah tidak akan menimbulkan kompresi pada kolumna anterior.

Setelah terjadi hernia nukleus pulposus sisa duktus intervertebralis mengalami lisis sehingga dua korpora vertebra bertumpang tindih tanpa ganjalan.

FAKTOR RESIKO

Faktor risiko yang tidak dapat dirubah

Umur: Makin bertambah umur risiko makin tinggi

Jenis kelamin: Laki-laki lebih banyak dari wanita

Riwayat cedera punggung atau HNP sebelumnya

Faktor risiko yang dapat dirubah

Pekerjaan dan aktivitas: duduk yang terlalu lama, mengangkat atau menarik barang-barang berta, sering membungkuk atau gerakan memutar pada punggung, latihan fisik yang berat, paparan pada vibrasi yang konstan seperti supir.

Olahraga yang tidak teratur, mulai latihan setelah lama tidak berlatih, latihan yang berat dalam jangka waktu yang lama.

Merokok. Nikotin dan racun-racun lain dapat mengganggu kemampuan diskus untuk menyerap nutrien yang diperlukan dari dalam darah.

Berat badan berlebihan, terutama beban ekstra di daerah perut dapat menyebabkan strain pada punggung bawah.

Batuk lama dan berulang.MANIFESTASI KLINIS

Gejala masing-masing tipe HNP berbeda-beda :1. Hernia LumbosakralisGejala pertama biasanya low back pain yang mula-mula berlangsung dan periodik kemudian menjadi konstan. Rasa nyeri di provokasi oleh posisi badan tertentu, ketegangan, hawa dingin dan lembab, pinggang terfikasi sehingga kadang-kadang terdapat skoliosis. Gejala patognomonik adalah nyeri lokal pada tekanan atau ketokan yang terbatas antara 2 prosesus spinosus dan disertai nyeri menjalar kedalam bokong dan tungkai. Low back pain ini disertai rasa nyeri yang menjalar ke daerah iskhias sebelah tungkai (nyeri radikuler) dan secara refleks mengambil sikap tertentu untuk mengatasi nyeri tersebut, sering dalam bentuk skilosis lumbal.Syndrom sendi intervertebral lumbalis yang prolaps terdiri :1) Kekakuan/ketegangan, kelainan bentuk tulang belakang.

2) Nyeri radiasi pada paha, betis dan kaki

3) Kombinasi paresthesiasi, lemah, dan kelemahan reflex

Gejala-gejala radikuler lokasisasinya biasanya di bagian ventral tungkai atas dan bawah. Refleks lutut sering rendah, kadang-kadang terjadi paresis dari muskulus ekstensor kuadriseps dan muskulus ekstensor ibu jari.2. Hernia Servicalis1) Parasthesi dan rasa sakit ditemukan di daerah extremitas (sevikobrachialis)

2) Atrofi di daerah biceps dan triceps

3) Refleks biceps yang menurun atau menghilang

4) Otot-otot leher spastik dan kakukuduk.3. Hernia Thorakalis1) Nyeri radikal

2) Melemahnya anggota tubuh bagian bawah dapat menyebabkan kejang paraparesis

3) Serangannya kadang-kadang mendadak dengan paraplegiaPEMERIKSAAN RADIOLOGIS

Foto polos untuk menemukan berkurangnya tinggi diskus intervetebralis sehingga ruang antar vertebralis tampak menyempit.

Kaudografi, mielografi, CT Mielo dan MRI untuk membuktikan HNP dan menetukanlokasinya. MRI merupakan standar baku emas untuk HNP.

DiskogarfiFoto Polos VertebraFoto polos posisi AP dan Lateral dari vertebra lumbal dan panggul (sendi skroiliaka), foto polos bertujuan untuk melihat adanya penyempitan diskus, penyakit degeneratif, kelainan bawaan dan vertebra yang tidak stabil. Pada kasus disk bulging, radiografi polos memperlihatkan gambaran tidak langsung dari degenerasi diskus seperti kehilangan ketinggian diskus intervertebralis, vacuum phenomen dalam bentuk gas di disk,dan osteofit endplate.

Dalam kebanyakan kasus Hernia Nucleus Pulposus (HNP), foto polos tulang belakang lumbosakral atau tulang belakang leher tidak diperlukan. Foto polos tidak dapat memperlihatkan herniasi, tetapi digunakan untuk menyingkirkan kondisi lainnya misalnya, fraktur, kanker, dan infeksi.

CT ScanAdalah sarana diagnostik yang efektif bila vertebra dan level neurologis telah jelasdan kemungkinan karena kelainan tulang.MielografiBerguna untuk melihat kelainan radiks spinal, terutama pada pasien yang sebelumnya dilakukan operasi vertebra atau dengan alat fiksasi metal.

CT mielografiDilakukan dengan suatu zar kontras berguna untuk melhat dengan lebih jelas ada atautidaknya kompresi nervus atau araknoiditis pada pasien yang menjalani operasivertebra multipel dan bila akan direncanakan tindakan operasi terhadap stenosisforaminal dan kanal vertebralis.

MRI (akurasi 73-80%)Merupakan pemeriksaan non invasif, dapat memberikan gambaran secara seksional pada lapisan melintang dan longitudinal. Biasanya sangat sensitif pada HNP dan akan menunjukkan berbagai prolaps. Namun para ahli bedah syaraf dan ahli bedah ortopedi tetap memerlukan suatu EMG untuk menentukan diskus mana yang paling terkena. MRI sangat berguna bila : vertebra dan level neurologis belum jelas, kecurigaan kelainan patologis pada medulla spinal atau jaringan lunak untuk menentukan kemungkinan herniasi diskus post operasi, kecurigaan karena infeksi atau neoplassma. Pada MRI, HNP muncul sebagai fokus, tonjolan simteris bahan diskus melampaui batas-batas dari anulus. HNP sendiri biasanya hipointense. Selain itu, fragmen bebas dari diskus dengan mudah terdeteksi pada MRI.

DAFTAR PUSTAKA1. Aminoff, MJ et al. 2005. Lange medical book : Clinical Neurology, Sixth Edition, Mcgraw-Hill.

2. Atlas Anatomi Manusia, Sobotta Jilid 2, EGC, Jakarta 2000, hal;24.

3. Benjamin, MA. 2009. Herniated Disk. UCSF Department of Orthopaedic Surgery. URL : http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000442.htm

4. Chandra, B, Neurologi Klinik, FK Unair, Surabaya, hal;178.

5. Fakultas Kedokteran UI, Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2, Media Acsculapius, Jakarta 2000, hal; 54-57.6. Mardjono Mahar dan Sidharta Priguna. 2004. Neurologi Klinis Dasar. Dian Rakyat:Jakarta.7. Ropper, AH, Brown, Robert H. 2005. Adams & Victors Principles of Neurology, Eight Edition, McGraw-Hill.

8. Sidharta Priguna. 2004. Neurologi Klinis dalam Praktek Umum. Dian Rakyat:Jakarta

9. Snell, Richard S, Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran, EGC, Jakarta, 1997, hal; 220;224;244-246.10. Foster, Mark R. 2010. Herniated Nucleus Pulposus. URL : http://emedicine.medscape.com/article/1263961-overview11. Freedman, Kevin B. 2006. Herniated Nucleus Pulposus (Slipped Disk). VeriMed Healthcare Network. URL : http://healthguide.howstuffworks.com/herniated-nucleus-pulposus-slipped-disk-dictionary.htm12. Martin, Michael D. 2002. Pathophysiology of Lumbar Disc Degeneration: a review of the literature. URL : http://scottsevinsky.com/pt/reference/spine/lumbar/lumbar_disc_degeneration.pdf13. Nucleus Pulposus. Wikipedia, free encyclopedia. URL : http://en.wikipedia.org/wiki/Nucleus_pulposus14. Weinstein JN, Lurie JD, Tosteson TD, et al. Surgical vs nonoperative treatment for lumbar disk herniation: the Spine Patient Outcomes Research Trial (SPORT) observational cohort. JAMA. Nov 22 2006;296(20):2451-9. URL : https://profreg.medscape.com/px/

3