hernia

Upload: wiwit-granger

Post on 20-Jul-2015

125 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Nama : R. Natalia Dedetuwitri Nim : 0608120133

HERNIA

DEFINISI Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian yang lemah dari dinding yang bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia. KLASIFIKASI HERNIA Secara umum hernia diklasifikasikan menjadi: 1. Hernia eksterna, yaitu jenis hernia dimana kantong hernia menonjol secara keseluruhan (komplit) melewati dinding abdomen seperti hernia inguinal (direk dan indirek), hernia umbilicus, hernia femoral dan hernia epigastrika. 2. Hernia intraparietal, yaitu kantong hernia berada didalam dinding abdomen. 3. Hernia interna adalah hernia yang kantongnya berada didalam rongga abdomen seperti hernia diafragma baik yang kongenital maupun yang didapat. 4. Hernia reponibel (reducible hernia), yaitu apabila isi hernia dapat keluar masuk. Usus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk perut, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus. 5. Hernia ireponibel (inkarserata), yaitu apabila kantong hernia tidak dapat kembali ke abdomen. 6. Hernia strangulasi adalah hernia yang sudah mengalami gangguan vaskularisasi. Sedangkan berdasarkan lokasinya hernia dikalsifikasikan menjadi: Hernia inguinalis Hernia femoralis Jenia Hernia Lainnya seperti : Hernia umbilikalis, paraumbilikalis, ventralis, epigastrika, lumbalis, littre, speighel, obturatoria, perinealis dan pentalon

HERNIA INGUINALIS Etiologi Hernia dapat dijumpai pada setiap usia. Lebih banyak pada laki-laki daripada perempuan. Berbagai faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk hernia pada anulus internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong hernia dan isi hernia. Selain itu diperlukan pula faktor yang dapat mendorong isi hernia melewati pintu yang sudah terbuka cukup lebar itu. Faktor Predisposisi Pada orang yang sehat, ada tiga mekanisme yang dapat mencegah terjadinya hernia inguinalis, yaitu kanalis inguinalis yang berjalan miring, adanya struktur m.obliqus internus abdominis yang menutup anulus inguinalis internus ketika berkontraksi dan adanya fasia transversa yang kuat yang menutupi trigonum Hasselbach yang umumnya hampir tidak berotot. Gangguan pada mekanisme ini dapat menyebabkan terjadinya hernia. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hernia inguinalis antara lain: 1. Kelemahan aponeurosis dan fasia tranversalis 2. Prosesus vaginalis yang terbuka, baik kongenital maupun didapat 3. Tekanan intra abdomen yang meninggi secara kronik, hipertrofi prostat, konstipasi dan asites 4. Kelemahan otot dinding perut karena usia Dalam keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang membatasi annulus internus turut kendur. Pada keadaan itu tekanan intraabdomen tidak tinggi dan kanalis inguinalis berjalan lebih vertikal. Sebaliknya bila otot dinding perut berkontraksi, kanalis inguinalis berjalan lebih transversal dan anulus inguinalis tertutup sehingga dapat mencegah masuknya usus ke dalam kanalis inguinalis. Kelemahan otot dinding perut antara lain terjadi akibat kerusakan n.ilioinguinalis dan iliofemoralis setelah apendektomi. Jika kantong hernia inguinalis lateralis mencapai skrotum, hernia disebut hernia skrotalis.

Gambaran Klinis dan Diagnosis Gejala dan tanda klinis hernia banyak ditentukan oleh keadaan isi hernia. Pada hernia reponibel keluhan satu-satunya adalah adanya benjolan di lipat paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin, atau mengedan dan menghilang setelah berbaring. Keluhan nyeri jarang dijumpai kalau ada biasanya dirasakan di daerah epigastrium atau periumbilikal berupa nyeri

visceral karena regangan pada mesenterium sewaktu satu segmen usus halus masuk ke dalam kantong hernia. Nyeri yang disertai mual muntah baru timbul kalau terjadi inkaserata karena ileus atau strangulasi karena nekrosis atau gangren. Tanda klinis pada pemeriksaan fisik bergantung pada isi hernia. Pada saat inspeksi saat pasien mengedan, dapat dilihat hernia inguinalis lateral muncul sebagai penonjolan di regio inguinalis yang berjalan dari lateral atas medial bawah. Kantong hernia yang kosong dapat diraba pada funikulus spermatikus sebagai gesekan dari dua lapis kantong yang memberikan sensasi gesekan dua permukaan sutera. Tanda ini disebut tanda sarung tangan sutera, tetapi pada umumnya tanda ini susah ditentukan.

Gambar 2.3 Finger Test

Kalau kantong hernia berisi organ, tergantung isinya, pada palpasi mungkin teraba usus, omentum maupun ovarium. Dalam hal hernia dapat direposisi, pada waktu jari masuk berada dalam anulus eksternus, pasien diminta mengedan. Kalau ujung jari menyentu hernia berarti hernia inguinalis lateralis, dan bagian sisi jari yang menyentuhnya adalah hernia inguinalis medial. Diagnosis ditegakkan atas dasar benjolan yang dapat direposisi, atau jika tidak dapat direposisi, atas dasar tidak adanya pembatasan jelas di sebelah kranial dan adanya hubungan ke kranial melalui anulus eksternus.

Jenis-jenis Hernia Inguinalis1. Hernia inguinalis indirek (lateralis)

Hernia inguinalis lateralis adalah hernia yang melalui anulus inguinalis internus yang terletak di sebelah lateral vasa epigastrika inferior, menyusuri kanalis inguinalis dan keluar ke rongga perut melalui anulus inguinalis eksternus.

2. Hernia inguinalis direk (medialis)

Hernia inguinalis direk adalah hernia yang kantongnya menonjol langsung ke anterior melalui dinding posterior canalis inguinalis medial terhadap arteri vena epigastrika inferior. Pada hernia ini mempunyai conjoint tendo yang kuat, hernia ini tidak lebih hanya penonjolan umum dan tidak pernah sampai ke skrotum.3. Hernia inguinalis inkarserata

Inkarserasi hernia inguinalis adalah hernia yang menjadi menetap di pangkal paha yang tidak dapat kembali ke perut. Inkarserasi hernia disebabkan oleh pembengkakan dan dapat menyebabkan hernia Strangulasi, di mana pasokan darah ke daerah usus halus yang inkarserasi membahayakan. Inkarserasi dapat disebabkan oleh: Leher kantung hernia yang sempit Adhesi antara isi kantung hernia dan kantung hernia. Adhesi ini kadang-kadang merupakan manifestasi dari iskemia dan inflamasi Terjadi proses patologis pada viskus yang mengalami inkarserasi seperti adanya karsinoma atau diverticulitis pada colon. Impaksi dari feses pada colon yang terinkarserasi Inkarserasi merupakan temuan penting. Hal ini merupakan kegawatdaruratan dan harus segera ditangani oleh dokter bedah. Memasukan hernia harus dilakukan dengan lembut. Reduksi paksa hernia inkarserata dapat mempresipitasi reduction mass. Jika usus dengan dengan suplai darah yang kurang direduksi, maka dapat menyebabkan striktur dan adhesi pada lengkung usus. Hal ini akan menjadi obstruksi usus dalam beberapa minggu atau beberapa bulan kemudian. Jalan terbaik adalah dengan mengoperasi hernia inkarserata dan untuk memeriksa viabilitas usus pada saat operasi.4. Hernia inguinalis strangulasi

Hernia Strangulasi merupakan kondisi serius dan memerlukan perhatian medis emergensi. Gejala hernia strangulasi yaitu: Nyeri hebat dan kemerahan di daerah tonjolan Tiba-tiba rasa sakit yang memburuk dalam waktu singkat Demam Denyut nadi cepat

Waktu tidak diobati, mual, muntah, dan infeksi berat dapat terjadi. Jika operasi tidak dilakukan segera, kondisi ini bisa menjadi mengancam kehidupan, dan usus yang terkena mungkin akan mati. Kemudian bagian bawah usus harus dibuang.

Penatalaksanaan Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang rasional. Tujuan dari operasi adalah reposisi ini hernia, menutup pintu hernia untuk menghilangkan lokus minorus resisten, dan mencegah residif dengan memperkuat dinding perut. Prinsip dasar dari operasi hernia terdiri dari Herniotomy, Hernioraphy, dan Hernioplasty. Pada herniotomy dilakukan pembebasan kantung hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi ke cavum abdomen seperti semula. Kantong hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong. Pada hernioraphy, leher hernia diikat dan digantungkan pada conjoint tendon (pertemuan m.transversus internus abdominis dan m. obliqus internus abdominis). Pada hernioplasty dilakukan tindakan memperkecil annulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Pada operasi hernia ingunalis, ada 3 prinsip yang harus diperhatikan, yaitu eksisi

kantong hernia, ligasi tinggi kantong hernia, dan repair dinding kanalis inguinalis. Prognosis Prognosis dari hernia jenis ini baik. Insidens residif bergantung pada umur, letak hernia, teknik hernioplastik atau herniotomi yang dipilih. Sebenarnya residif lebih banyak terjadi pada hernia inguinalis medialis dibandingkan hernia inguinalis lateralis. Penyebab hernia inguinalis residif antara lain: Kelemahan pada saat melakukan identifikasi kantong hernia Terjadinya infeksi pada luka operasi Kondisi yang menyebabkan terjadinya kenaikan tekanan intra abdominal Kesalahan tehnik operasi, misalnya ketegangan penjahitan serta terjadinya kekurangan dalam menutup annulus inguinalis internus. Komplikasi Komplikasi hernia inguinalis antara lain: 1. 2. Perlekatan / hernia akreta Hernia irreponibel

3. 4. 5. 6.

Jepitan vaskularisasi tergangguiskhemigangrennekrosis Infeksi Obstipasiobstruksi / konstipasi Hernia incarserata Illeus