hernia femoralis.docx

26
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan salah satu kasus dibagian bedah yang pada umumnya sering menimbulkan masalah kesehatan dan pada umumnya memerlukan tindakan operasi. Hernia adalah pembukaan atau kelemahan dalam struktur otot dinding perut. Hernia merupakan penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeuretik dinding perut. Hal ini lebih terlihat ketika otot- otot perut dikencangkan, sehingga meningkatkan tekanan dalam perut. Setiap kegiatan yang meningkatkan tekanan intra-abdomen dapat memperburuk penyakit hernia; misalnya kegiatan tersebut mengangkat, batuk, atau bahkan berusaha untuk buang air besar. Menurut sifatnya, hernia dapat disebut hernia reponibel bila isi hernia dapat keluar-masuk. Usus keluar jika berdiri atau mengejan, dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk perut, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus. Bila isi kantong tidak dapat direposisi kembali ke dalam

Upload: niaaseta

Post on 02-Jan-2016

345 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HERNIA FEMORALIS.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hernia merupakan salah satu kasus dibagian bedah yang pada

umumnya sering menimbulkan masalah kesehatan dan pada umumnya

memerlukan tindakan operasi. Hernia adalah pembukaan atau kelemahan

dalam struktur otot dinding perut. Hernia merupakan penonjolan isi rongga

melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada

hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari

lapisan muskulo-aponeuretik dinding perut. Hal ini lebih terlihat ketika otot-

otot perut dikencangkan, sehingga meningkatkan tekanan dalam perut. Setiap

kegiatan yang meningkatkan tekanan intra-abdomen dapat memperburuk

penyakit hernia; misalnya kegiatan tersebut mengangkat, batuk, atau bahkan

berusaha untuk buang air besar.

Menurut sifatnya, hernia dapat disebut hernia reponibel bila isi hernia

dapat keluar-masuk. Usus keluar jika berdiri atau mengejan, dan masuk lagi

jika berbaring atau didorong masuk perut, tidak ada keluhan nyeri atau gejala

obstruksi usus. Bila isi kantong tidak dapat direposisi kembali ke dalam

rongga perut disebut hernia irreponibel. Biasanya disebabkan oleh perlekatan

isi kantong pada peritoneum kantong hernia disebut hernia akreta, yang tidak

memberikan keluahan rasa nyeri dan tanda sumbatan usus. Apabila isi hernia

terjepit oleh cincin hernia yang menyebabkan isi kantong terperangkap dan

tidak dapat kembali ke rongga perut dan dapat menyebabkan gangguan

passase usus atau vaskularisasi maka disebut hernia inkarserata atau

strangulata. Hernia inkarserata lebih dikhususkan pada hernia irreponibel

yang disertai gangguan passase usus sedangkan hernia starngulata merupakan

hernia irreponibel yang disertai dengan gangguan vaskularisasi.

Berdasarkan terjadinya hernia dibagi atas hernia bawaan atau

kongenital dan hernia didapat atau akuisita. Hernia diberi nama menurut

letaknya, misalnya hernia diafragma, hernia inguinal, hernia umbilikal, hernia

Page 2: HERNIA FEMORALIS.docx

femoral. Hernia Femoralis, meskipun hanya meliputi 10 persen seluruh hernia

daerah lipat paha (groin hernia), merupakan suatu keadaan patologis yang

sangat penting karena sekitar 40% penderita penyakit ini datang ke rumah

sakit dalam keadaan emergensi dengan strangulasi atau inkarserasi. Penderita

– penderita semacam ini memiliki angka mortalitas yang besar sekitar 20%,

bahkan bisa mencapai 60% bila terdapat segmen usus yang mengalami

nekrosis.

Penatalaksanaan hernia secara umum adalah yang dapat dilakukan yaitu

tindakan konservatif dan operatif. Pengobatan konservatif terbatas pada

tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyanggah atau penunjang

untuk memepertahankan isi hernia yang telah direposisi. Sedangkan

penanganan operatif yang dilakukan adalah herniotomi dan hernioplastik.

Namum pada hernia femoralis hampir semua memerlukan tindakan operatif

kecuali jika ada kelainan lokal atau umum yang merupakan kontra indikasi

B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan tinjauan pustaka ini adalah:

1. Untuk mengetahui definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi dan cara

mendiagnosis hernia femoralis.

2. Untuk mengetahui diagnosis banding dari hernia femoralis

3. Untuk mengetahui penatalaksanaan dan komplikasi dari hernia femoralis

Page 3: HERNIA FEMORALIS.docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI7,4

Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui

defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia

abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan

muskulo-aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan

isi hernia.7

Hernia adalah tonjolan (protusion) dari organ intra peritoneal keluar

dari rongga perut melalui lubang (defek) dan masih diliputi peritoneum.4

Hernia diberi nama menurut letaknya, misalnya diafragma, inguinal,

umbilikal, femoral. Hernia femoralis adalah suatu protrusi atau penonjolan

lemak preperitoneal atau organ intraperitoeal melalui pascia transversa yang

lemah masuk ke dalam annulus femoralis dan canalis femoralis.7

B. EPIDEMIOLOGI1,2,6

Tujuh puluh lima persen dari semua kasus hernia di dinding abdomen

muncul didaerah sekitar lipat paha. Hernia indirect lebih banyak daripada

hernia direct yaitu 2:1, dimana hernia femoralis lebih mengambil porsi yang

lebih sedikit.1

Hernia femoralis kejadiannya kurang dari 10% dari semua hernia tetapi

40% dari itu muncul sebagai kasus emergensi dengan inkarserasi atau

strangulasi. Pada keadaan ini, penderita memiliki angka mortalitas sekitar

20%, bahkan bisa mencapai 60% bila terdapat segmen usus yang mengalami

nekrosis. Hernia femoralis lebih sering terjadi pada lansia dan laki-laki yang

pernah menjalani operasi hernia inguinal. meskipun kasus hernia femoralis

pada pria dan wanita adalah sama, insiden hernia femoralis dikalangan wanita

4 kali lebih sering dibandingkan dikalagan pria, karena secara keseluruhan

sedikit insiden hernia inguinalis pada wanita.2

Page 4: HERNIA FEMORALIS.docx

Hernia femoralis jarang ditemukan pada usia dibawah 40 tahun dengan

umur rata-rata adalah 50 tahun namun tidak sesering hernia ingunalis. Hernia

sisi kanan lebih sering terjadi daripada di sisi kiri. Perbandingan pria:wanita

pada hernia indirect adalah 7:1. Ada kira-kira 750000 herniorrhaphy

dilakukan tiap tahunnya di amerika serikat, dibandingkan dengan 25000

untuk hernia femoralis, 166000 hernia umbilicalis, 97000 hernia post insisi

dan 76000 untuk hernia abdomen lainya.6

C. ANATOMI5,7,9

Kanalis femoralis terletak medial dari v. femoralis di dalam lakuna

vasorum, dorsal dari ligamentum inguinalis, tempat v. safena magna

bermuara di dalam v. femoralis dengan panjang kira-kira 1.5 cm dengan basis

di anulus femoralis setinggi ligamentum Cooper. Foramen ini sempit dan

dibatasi oleh tepi yang keras dan tajam. Batas kranioventral dibentuk oleh

ligamentum inguinalis, kaudodorsal oleh pinggir os pubis dari ligamentum

iliopektineale (ligamentum Cooper), sebelah lateral oleh (sarung) v.femoralis,

dan di sebelah medial oleh ligamentum lakunare Gimbernati. Hernia

femoralis keluar melalui lakuna vasorum kaudal dari ligamentum inguinale.

Keadaan anatomi ini mengakibatkan inkarserasi hernia femoralis.9

Ligamentum Ingunale merupakan bagian bawah dari aponeurosis

musculus abliquus externus yang mengalami penebalan, mulai dari SIAS

sampai tuberculum pubicum. Sepertig medial memiliki tepi bebas, sedangkan

2/3 laterar melekat kuat pada fascia iliopsoas di bawahnya. ligamentum

lecunare merupakan bagian paling bawah dari ligamentum inguinale dan

terbentuk oleh serabut tendon musculus obliquus externus, melekat pada

ligamentum pectineale. Ligamentum pectineale merupakan suatu pita

tendinous yang kuat dan tebal, terfiksasi pada periosteum ramus superior

ossis pubis dan periosteum osiis ilii.5

Pintu masuk hernia femoralis adalah anulus femoralis. Selanjutnya, isi

hernia masuk ke dalam kanalis femoralis yang berbentuk corong sejajar

Page 5: HERNIA FEMORALIS.docx

dengan v.Femoralis sepanjang kurang lebih 2 cm dan keluar pada fosa ovalis

di lipat paha.7

Gambar 1. Kanalis femoralis

Kantung hernia femoralis berasal dari kanalis femoralis melalui suatu

defek pada sisi medial sarung femoralis (femoral sheath). Kanalis femoralis

berisi satu atau dua kelenjar limfe, yang terbesar disebut dengan Cloquet.

Nodus-nodus ini didesak keluar dari kanalis femoralis oleh suatu penonjolan

peritoenal dan seringkali membentuk massa yang dapat dipalpasi.7

Pada pria, lewatnya testikel melalui dinding abdomen selama tahap

embrionik, melemahkan dan memperbesar orifisium miopektineal di atas

ligamentum inguinalis dan merupakan predisposisi terhadap hernia inguinalis

indirek dan direk. Pada wanita, diameter pelvis sejati yang membesar, bila

Page 6: HERNIA FEMORALIS.docx

dibandingkan dengan pria, secara proporsional memperbesar kanalis

femoralis dan mungkin merupakan predisposisi dari hernia femoralis.7

Kelainan fundamental yang memungkinkan protrusi atan penonjolan

kantong peritoneal melalui dinding abdomen adalah adanya defek pada fascia

transversa. Protrusi kantong peritoneal melewati posterior dari iliopubic tract

dan ligamentum inguinale, anterior dari ligamentum Cooper, medial dari vena

femoralis dan tepat di lateral dari pelekat dinding inguinal posterior

(aponeurosis tranversus) dan fascia transvers) pada ligamentum Cooper.

Setelah melalui annulus femoralis penonjolan turun sampai muncul pada

fossa ovalis.5

D. ETIOLOGI2,3,8

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hernia antara lain3,8:

1. Kelemahan otot dinding perut karena usia

2. Akibat pembedahan sebelumnya

3. Kongenital

a. Hernia congenital sempurna

Bayi sudah menderita hernia karna adanya defek pada tempat tertentu.

b. Hernia congenital tidak sempurna

Bayi dilahirkan normal (kelainan belum tampak) tapi mempunyai

defek pada tempat tertentu (predisposisi) dan beberapa bulan (0-1

tahun) setelah lahir akan terjadi hernia melalui defek tersebut karena

dipengaruhi oleh kenaikan tekanan intraabdominal (batuk, menangis).

4. Aquisial

Hernia yang disebabkan oleh faktor lain yang dialami manusia selama

hidupnya, antara lain: hancurnya jaringan penyambung oleh karena

merokok, penuaan atau penyakit sistemik, tekanan intra abdomen yang

meninggi secara kronik, hipertrofi prostat, konstipasi, dan asites,

defisiensi otot.

5. Kelemahan aponeurosis dan fasia tranversalis

6. Prosesus vaginalis yang terbuka, baik kongenital maupun didapat.

Page 7: HERNIA FEMORALIS.docx

Etiologi primer hernia femoralis adalah sempitnya perlekatan dinding

posterior inguinal pada ligamentum iliopectineale (ligamentum Cooper)

dengan akibat melebarnya anulus femoralis. Sedangkan etiologi sekundernya

adalah peningkatan tekanan intraabdominal yang mendorong lemak

preperitoneal masuk kedalam anulus femoralis yang melebar secara

congenital.2

E. PATOFISIOLOGI8

Terjadinya hernia disebabkan oleh dua faktor yang pertama adalah faktor

kongenital yaitu kegagalan penutupan prosesus vaginalis pada waktu

kehamilan yang dapat menyebabkan masuknya isi rongga pertu melalui

kanalis inguinalis, faktor yang kedua adalah faktor yang dapat seperti hamil,

batuk kronis, pekerjaan mengangkat benda berat dan faktor usia, masuknya

isi rongga perut melalui kanal ingunalis, jika cukup panjang maka akan

menonjol keluar dari anulus ingunalis ekstermus. Apabila hernia ini berlanjut

tonjolan akan sampai ke skrotum karena kanal inguinalis berisi tali sperma

pada laki-laki, sehingga menyebakan hernia. Hernia ada yang dapat kembali

secara spontan maupun manual juga ada yang tidak dapat kembali secara

spontan ataupun manual akibat terjadi perlengketan antara isi hernia dengan

dinding kantong hernia sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali.8

Keadaan ini akan mengakibatkan kesulitan untuk berjalan atau berpindah

sehingga aktivitas akan terganggu. Jika terjadi penekanan terhadap cincin

hernia maka isi hernia akan mencekik sehingga terjadi hernia strangulate

yang akan menimbulkan gejala illeus yaitu gejala abstruksi usus sehingga

menyebabkan peredaran darah terganggu yang akan menyebabkan kurangnya

suplai oksigen yang bisa menyebabkan Iskemik. Isi hernia ini akan menjadi

nekrosis.8

Kalau kantong hernia terdiri atas usus dapat terjadi perforasi yang

akhirnya dapat menimbulkan abses lokal atau prioritas jika terjadi hubungan

dengan rongga perut. Obstruksi usus juga menyebabkan penurunan peristaltik

usus yang bisa menyebabkan konstipasi. Pada keadaan strangulate akan

Page 8: HERNIA FEMORALIS.docx

timbul gejala illeus yaitu perut kembung, muntah dan obstipasi pada

strangulasi nyeri yang timbul lebih berat dan kontinyu, daerah benjolan

menjadi merah.8

F. GAMBARAN KLINIS5,8

Hernia femoralis dapat memberikan gambaran klinis yang bervariasi.

Bila tidak mengalami komplikasi, biasanya muncul sebagai benjolan yang

dapat direduksi pada lipat paha medial di kaudal dari ligamentum inguinale.

Bila benjolan cukup besar, sering meluas ke kranial ligamentum ingunale,

sehingga kadang didiagnosis dengan hernia ingunalis. sebaliknya bila

ukurannya cukup kecil, terutama pada penderita gemuk, benjolan bisa jadi

tidak terdeteksi5.

Keluhan biasanya berupa benjolan di lipat paha yang muncul terutama

pada waktu melakukan kegiatan yang menaikkan tekanan intraabdomen

seperti mengangkat barang atau batuk. Benjolan ini hilang pada waktu

berbaring. Sering penderita ke dokter atau rumah sakit dengan hernia

strangulata. Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan lunak di lipat paha di

bawah ligamentum inguinale di medial v. Femoralis dan lateral tuberkulum

pubikum. Tidak jarang yang lebih jelas adalah tanda sumbatan usus,

sedangkan benjolan di lipat paha tidak ditemukan, karena kecilnya, atau

karena penderita gemuk. Hernia femoralis hampir selalu terlihat sebagai

massa yang iredusibel, meskipun kantungnya mungkin kosong, karena lemak

dan kelenjar limfe dari kanalis melingkari kantung. Kelenjar limfe tunggal

yang membesar dapat meniru hernia  femoralis dengan sangat tepat8.

G. DIAGNOSIS8

Pemeriksaan fisik8

1. Inspeksi : benjolan dibawah ligamentum inguinal.

2. Palpasi : benjolan lunak di benjolan dibawah ligamentum inguinal

3. Perkusi : Bila didapatkan perkusi perut kembung maka harus dipikirkan

kemungkinan hernia strangulata. Hipertimpani, terdengar pekak.

Page 9: HERNIA FEMORALIS.docx

4. Auskultasi : hiperperistaltis didapatkan pada auskultasi abdomen pada

hernia yang mengalami obstruksi usus (hernia inkarserata).

5. Colok dubur : tonjolan hernia yang nyeri yang merupakan tanda Howship

- romberg (hernia obtutaratoria).

6. Tanda-tanda vital : temperatur meningkat, pernapasan meningkat, nadi

meningkat, tekanan darah meningkat.

7. Pemeriksaan Ziemen Test:

Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu (biasanya oleh

penderita). Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan. Penderita

disuruh batuk bila rangsangan pada:

- Jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis.

- Jari ke 3 : Hernia Inguinalis Medialis.

- Jari ke 4 : Hernia Femoralis

Gambar 2. pemeriksaan Ziemen Test

Pemeriksaan Penunjang8

Biasanya tidak diperlukan pemeriksaan tambahan untuk menegakkan

diagnosis hernia. Namun pemeriksaan seperti ultrasonografi (USG), CT scan,

maupun MRI dapat dikerjakan guna melihat lebih lanjut keterlibatan organ-

Page 10: HERNIA FEMORALIS.docx

organ yang “terperangkap” dalam kantung hernia tersebut. Pemeriksaan

laboratorium dapat dilakukan untuk kepentingan operasi.

Pemeriksaan USG pada daerah inguinal dengan pasien dalam posisi

supine dan posisi berdiri dengan manuver valsafa dilaporkan memiliki

sensitifitas dan spesifisitas diagnosis mendekati 90%. Pemeriksaan

ultrasonografi juga berguna untuk membedakan hernia incarserata dari suatu

nodus limfatikus patologis atau penyebab lain dari suatu massa yang teraba di

inguinal.

H. DIAGNOSIS BANDING8

HIL HIM H-FEMORALIS

USIA Semua umur Orang tua Dewasa/tua

JENIS

KELAMIN

Terutama pria Pria dan wanita Terutama wanita

LOKASI Diatas lig

inguinal

Diatas lig

inguinal

Dibawah lig.

THUMB TEST Tonjolan - Tonjolan + Tonjolan +

FRINGER

TEST

Ujung jari + Sisi jari +

ZIEMAN TEST Jari II + Jari III + Jari IV +

I. PENATALAKSANAAN5,6,7,9

Penatalaksanaan hernia secara umum adalah yang dapat dilakukan yaitu

tindakan konservatif dan operatif

1. Konservatif

Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi

dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi

hernia yang telah direposisi. Reposisi tidak dilakukan pada hernia

inguinalis strangulasilata kecuali pada anak-anak. Hal ini disebabkan oleh

cincin hernia lebih elastis pada anak-anak. Reposisi dilakukan dengan

menidurkan anak dengan pemberian sedatif dan kompres es di atas hernia.

Page 11: HERNIA FEMORALIS.docx

Jika berhasil dilakukan operasi hari berikutnya, jika bila tidak berhasil

dalam waktu enam jam dilakukan operasi segera.5

Pemakaian bantalan penyangga hanya bertujuan menahan hernia

yang telah direposisi dan tidak pernah menyembuhkan sehingga harus

dipakai seumur hidup. Cara ini pada anak-anak dapat menimbulkan atrofi

testis karena tekanan pada tali sperma yang mengandung pembuluh darah

testis. Pemberian sabuk hernia merupakan kontaindikasi bagi hernia

femoralis.7

2. Operatif

Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia

femoral yang rasional. Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis

ditegakkan kecuali kalau ada kelainan lokal atau umum yang merupakan

kontraindikasi operasi. Operasi terdiri atas herniotomi disusul

hernioplastik dengan tujuan menjepit anulus femoralis6.

a. Herniotomi

Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke

lehernya. Kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada

perlekatan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit-ikat setinggi

mungkin lalu dipotong.7

b. Hernioplasti

Pada hernioplasti dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis

internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.7

Pada prinsipnya teknik operasi pada hernia femoralis dpat

dikelompokan dalam tiga tipe ; (1) low approach (pendekatan

bawah) melalui irisan dibawah ligamentum inguinale, meliputi

teknisk Bassini dan Kirschner; (2) high approach (pendekatan atas)

melalui irisan di atas ligamentum inguinale, meliputi teknik

oschowitz dan Lotheissen-McVay; dan (3) preperitoneal approach

(pendekatan preperitoneal) yang meliputi teknik MvEvedy dan

Henry.5

Page 12: HERNIA FEMORALIS.docx

Pada teknik Bassini, hernioplasti dilakukan dengan

menjahitkan ligamentum inguinale pada fascia pectinia yang

menutup musculus pectineus. Sedangkan pada teknik Kirschner

ligamentum inguinale dijahitkan pada ligamentum Cooper dengan

menggunakan teknik Bassini. Teknik ini tidak dianjurkan bila

dicurigai adanya strangulasi dan hernia inguinalis yang menyertai.5

Pada teknik Moschowitz, hernioplati dilakukan dengan

menjahitkan ligamentum inguinale pada ligamentum Cooper

(ligamentum iliopectiniale). Teknik ini biasa digunakan jika sudut

yang terbentuk ligamnetum inguinale dan ligamentum iliopectineale

cukup besar dan jarak kedua struktur tersebut terlalu jauh. Pada

Teknik McVay-Lotheissen dilakukan penjahitan tendon dan arcus

aponeurosis transverses pada ligamentum Cooper. Dengan teknik ini

adanya hernia inguinalis yang menyertai hernia femoralis dapat di

operasi pada saat yang sama.5

Teknik McEvedy merupakan varisasi dari pendekatan

preperitoneal, yang pertama kali dideskripsikan oleh Henry dan

Chetale. Dilakukan insisi vertical sepanjang tepi leteral musculus

rectus sampai ruang preperitoneal. variasi irisan yang lainadalah

insisi transversal dan oblik. Anulus femoralis ditutup dengan

menjahitkan conjoint tendon pada ligamentum Cooper. Pada teknik

Henry dilakukan insisi median dari umbilicus sampai symphisis

pubis diperdalam sampai ruang preperitoneal. Hernioplasti dilakukan

dengan menjahit iliopubic tract pada ligamentum Cooper. Bila defek

terlalu luas dapat dipasang mesh. Teknik ini memungkinkan reparasi

hernia femoralis kontralateral pada saat yang sama.5

Hernia femoralis dengan orifisium yang kecil pada wanita,

hanya diperbaiki dari bawah ligamentum inguinalis dengan sedikit

jahitan atau disumbat dengan sumbat silindris dari Marlex, karena

hernia ini jarang berkaitan dengan hernia di atas ligamentum

inguinalis. Hernia femoralis yang besar pada wanita dan semua

Page 13: HERNIA FEMORALIS.docx

hernia femoralis pada pria, bagaimanapun juga, diperbaiki dengan

perbaikan ligamentum Cooper McVay-Lotheissen. Hernia femoralis

strangulata lebih baik didekati secara properitoneal, karena ini

memberikan jalur langsung ke orifisium hernia femoralis yang

berkonstriksi, usus yang terjebak mudah dilepaskan dengan insisi

traktus iliopubik dan ligamentum lakunaris, dan tersedia ruang yang

luas untuk reseksi usus.9

J. KOMPLIKASI3,6,9

Komplikasi dari hernia jika tidak segera dilakukan penanganan adalah:

1. Terjadi perlengketan antara isi hernia dengan dinding kantong hernia

sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali. Keadaan ini disebut

hernia inguinalis ireponibilis. pada keadaan ini belum ada ada gangguan

penyaluran isi usus. Isi hernia yang tersering menyebabkan keadaan

ireponibilis adalah omentum, karena mudah melekat pada dinding hernia

dan isinya dapat menjadi lebih besar karena infiltrasi lemak. Usus besar

lebih sering menyebabkan ireponibilis daripada usus halus.6

2. Bila cincin hernia sempit, kurang elastis atau lebih kaku seperti pada

hernia femoralis dan hernia obturatoria, lebih sering terjadi jepitan parsial.

Jarang terjadi inkarserasi retrograde yaitu dua segmen usus terperangkap

didalam kantong hernia dan satu segmen lainnya berada dalam rongga

peritoneum seperti hurup Jepitan hernia akan menyebabkan gangguan

perfusi jaringan isi hernia. Pada permulaaan terjadi bendungan vena

sehingga terjadi udem organ atau struktur didalam hernia dan transudasi

kedalam kantong hernia. Timbulnya udem menyebabkan jepitan pada

cincin hernia makin bertambah sehingga akhirnya peredaran darah jaringa

terganggu. Isi hernia menjadi nekrosis dan kantong hernia berisi transudat

berupa cairan serosanguinus. Kalau isi hernia terdiri dari usus, dapat

terjadi perforasi yang akhirnya dapat menimbulkan abses local, fistel atau

peritonitis jika terjadi hubungan dengan rongga perut.Gambaran klinik

hernia inkarserata yang mengandung usus dimulai dengan gambaran

Page 14: HERNIA FEMORALIS.docx

obstruksi usus dengan gangguan keseimbangan cairan, elektrolit, dan

asam basa.3

3. Terjadi penekanan terhadap cincin hernia akibat makin banyaknya usus

yang masuk. Keadaan ini menyebabkan gangguan aliran isi usus diikuti

dengan gangguan vaskular (proses strangulasi). Keadaan ini disebut

hernia inguinalis strangulata. Bila sudah terjadi strangulasi karena

gangguan vaskularisasi terjadi gangguan toksik akibat gangrene,

gambaran klinik menjadi kompleks dan sangat serius. Penderita mengeluh

nyeri lebih hebat ditempat hernia, nyeri akan menetap karena rangsangan

peritoneum. Pada pemeriksaan lokal yang ditemukan benjolan yang tidak

dapat dimasukkan lagi, disertai nyeri tekan dan tergantung keadaaan isi

hernia dapat dijumpai tanda peritonitis atau abses local. Hernia

strangulate merupakan keadaan gawat darurat karena perlu mendpat

pertolongan segera.3

Komplikasi lainnya dapat timbul setelah dilakukan operasi yakni9:

1. Komplikasi operasi hernia dapat berupa cedera V. femoralis, N.

ilioinguinalis, N. iliofemoralis, duktus deferens, atau buli-buli bila masuk

pada hernia geser.9

2. Komplikasi dini beberapa hari setelah herniorafi dapat pula terjadi berupa

hematoma, infeksi luka, bendungan V. Femoralis, terutama pada operasi

hernia femoralis, fistel urin atau feses, dan hernia residif.9

3. Komplikasi lanjut berupa atrofi testes karena lesi A.spermatika atau

bendungan pleksus pampiniformis, dan komplikasi yang paling penting

adalah hernia residif.9

Page 15: HERNIA FEMORALIS.docx

BAB III

KESIMPULAN

Dari penulisan di atas, dapat disimpulkan :

1. Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek

atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Hernia diberi nama

menurut letaknya, misalnya diafragma, inguinal, umbilikal, femoral.

2. Hernia femoralis kejadiannya kurang dari 10% dari semua hernia tetapi

40% dari itu muncul sebagai kasus emergensi dengan inkarserasi atau

strangulasi.

3. Hernia femoralis lebih sering terjadi pada usia dewasa/tua dan insedensi

pada wanita lebih tinggi daripada pria.

4. Etiologi primer hernia femoralis adalah sempitnya perlekatan dinding

posterior inguinal pada ligamentum iliopectineale (ligamentum Cooper)

dengan akibat melebarnya anulus femoralis. Sedangkan etiologi

sekundernya adalah peningkatan tekanan intraabdominal yang mendorong

lemak preperitoneal masuk kedalam anulus femoralis yang melebar secara

congenital.

5. Pemeriksaan fisik dan penunjang dilaksanakan untuk menyingkirkan

hernia femoralis dari diagnosis banding lainnya

6. Penatalaksanaan terhadap hernia femoralis adalah dengan operatif dengan

teknik herniotomi dan dilanjutkan dengan hernioplasty.

Page 16: HERNIA FEMORALIS.docx

DAFTAR PUSTAKA

1. A. Mansjoer, Suprohaita, W.K. Wardhani, W. Setiowulan. 2000. Kapita

Selekta Kedokteran. Edisi III, Jilid II. Jakarta: Penerbit Media

Aesculapius, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 313-317

2. Hachisuca, takehiro. 2003. Femoral Hernia Repair. Surg Clin N Am 83

(2003) 1189–1205.http://medicina.iztacala.unam.mx/medicina/Femoral

%20hernia%20repair.pdf

3. Henry, MM, Thompson JN. 2005. Principle of Surgery 2nd edition. Elsevier

Sounders. page: 431 – 445

4. Lesmana, Tommy. 2008. Buku Bedah. Surabaya: Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

5. Mansyah. 2010. Hernia Femoralis. http://ml.scribd.com/doc/23700291/

Hernia-Femoralis//

6. Schwartz, Shires, Spencer. 2000. Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah, Edisi 6.

Jakarta: EGC. Hal : 509 – 517

7. Sjamsuhidayat R, Wim de Jong, 2011, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2,

Jakarta: EGC. Hal: 523-537

8. Syarifuddin.2013. Hernia Femoralis Lateralis. http://ml.scribd.com/pdf/

145473198/Hernia-Femoralis-lateralis//

9. Utama, HSY. 2013. Jenis Jenis Hernia Dan Penanganannya (Hernia And

Treatment).http://herrysetyayudha.wordpress.com/tag/herry-setya-

yudha-utama/