hal 52- 59 odontoma-veruka vulgaris
DESCRIPTION
edukasiTRANSCRIPT
ODONTOMA
Merupakan jenis yang paling umum dari tumor-tumor odontogenik. Lesi ini
menunjukan proliferasi epitel odontogen dan jaringan mesenkim kemudian pada
perkembangan selanjutnya diikuti pembentukan enamel, dentin dan variasi dari pulpa dan
sementum. Tumor ini memiliki 2 tipe yaitu :
1. Compound Odontoma : mengandung struktur seperti gigi yang kecil dan banyak.
2. Complex Odontoma : mengandung massa yang besar dari enamel dan dentin dan
tidak menyerupai gigi.
Gambar klinis :
Ditemukan pada dekade kedua kehidupan dengan rata-rata usia 14 tahun.
Asimtomatik
Lesi kecil, jarang menjadi besar, apabila menjadi besar kadangkala sampai ukuran 6
cm dan menyebabkan ekspansi rahang.
Lebih sering di maksila daripada di mandibula.
Gambaran radiografis :
Compound odontoma menunjukkan kumpulan struktur yang mirip gigi dengan
ukuran dan bentuk yang bervariasi dikelilingi oleh daerah radiolusen yang tipis.
Complex odontoma menunjukkan massa yang radiopak pada struktur gigi yang
dikelilingi oleh radiolusen yang tipis. Sebuah gigi yang tidak erupsi seringkali
dihubungkan dengan odontoma karena menghalangi gigi erupsi.
Gambaran mikroskopis :
Compound odontoma mengandung struktur yang multiple menyerupai gigi berakar
satu di dalam matriks jaringan longgar. Jaringan pulpa mungkin terlihat di korona atau
akar dari struktur yang menyerupai gigi tersebut.
Complex odontoma mengandung tubular dentin yang matang. Pada celah dari masa
lesi dapat dijumpai sejumlah matriks enamel atau enamel yang belum matang. Pulau
pulau kecil dari sel ghost epitel pewarnaan eosinopilik dapat dijumpai pada sekitar 20%
kasus complex odontoma. Kadankala kista dentigerous mungkin m uncul pada epithelial
lining dari complex odontoma.
Perawatan dan prognosis :
Odontoma dirawat dengan eksisi lokal sederhana karena tumor ini jinak dan berkapsul
sehingga eksisi dapat dilakukan dengan sempurna sehingga mempunyai prognosis yang
baik karena tidak menunjukan adanya kekambuhan.
Tumor-tumor Jaringan Ektomesenkim Odontogen Dengan atau Tanpa Melibatkan
Jaringan Epitel Odontogen.
A. Fibroma odontogen
Fibroma odontogen adalah tumor yang jarang ditemukan dan merupakan lesi yang
menimbulkan kontroversi. Hanya kurang dari 50 kasus yang pernah dilaporkan.
Gambaran klinik :
Fibroma-fibroma odontogen yang terjadi dan pernah dilaporkan melibatkan usia antara 9-
80 tahun dengan rata-rata usia 40 tahun. Sekitar 60% terjadi pada maksila dan sebagian
besar berlokasi di region anterior hingga region gigi molar pertama. Walaupun demikian
kejadian di mandibula bisa mencapai 50% dan berlokasi di region posterior (regio
premolar hingga regio molar pertama). Ada sedikit kasus pada fibroma odontogen di
mndibula yang berhubungan dengan molar tiga yang tidak erupsi. Fibroma-fibroma
odontogen yang berukuran kecil biasanya tidak menimbulakan keluhan. Jika lesi
membesar menyebabkan ekspansi tulang pada region yang terlihat atau gigi-gigi menjadi
goyang.
Gambaran radiografik :
Secara radiografik fibroma-fibroma odontogen yang berukuran kecil cenderung
menunjukan batas yang jelas, uniokuler, lesi-lesi yang besar cenderung menjadi
radiolusen yang multiokuler. Beberapa lesi menunjukkan tepi yang sklerotik. Sering
terjadi resobrsi akar yang terlibat dan lesi-lesi yang berlokasi di antar gigi-gigi
menyebabkan akar-kara gigi yang satu yang lainnya menjadi divergen.
Gambaran mikroskopik :
Fibroma odontogen menunjukkan gambaran histologis yang bervariasi, terdapat dua tipe
yaitu :
1. fibroma odontogen sederhana. Lesi ini mengandung fibroblast-fibroblas stellate,
seringkali tersusun dalam sebuah pola yang bergulung dengan fibril-fibril kolagen
yang jelas dan dapat dipertimbangkan sebagai bahan dasar. Sisa-sisa epitel
odontogen yang berupa fokus-fokus kecil mungkin ada atau munkin tidak dijumpai.
Kadang-kadang kala fokus kalsifikasi distropik dapat dijumpai.
2. fibroma odontogen kompleks. Lesi ini menunjukan pola yang lebih kompleks yang
mana seringkali mengandung jaringan ikat fibros selluler yang jelas dengan
serabut-serabut kolagen yang tersusun dalam jalinan bundle. Epitel odontogen dalam
bentuk sarang yang terisolasi.
Perawatan dan Prognosis :
Fibroma Odontogen biasanya dirawat dengan enukleasi dan kuretase. Meskipun tumor
tidak mempunyai kapsul yang jelas tetapi kelihatannya potensial pertumbuhannya
terbatas terutama pada bagian anterior rahang. Ada sebagian kecil kasus menunjukan
kekambuhan setelah perawatan, tetapi secara umum mempunyai prognosis yang baik.
B. Odontogenic Myxoma/Myofibroma
Gambaran klinis :
Myxoma yang sesungguhnya jarang dijumpai, oleh karena itu myxoma di dalam
rongga mulut disebut odontogenic myxoma. Merupakan suatu neoplasia odontogen
yang tumbuh lambat, terlokalisir tetapi mempunyai sifat invasif dan agresif. Berasal
dari jaringan ikat dental papilla. Umumnya terjadi pada predileksi usia dekade ke 2
dan ke 3, dimana dapat melibatkan maksila dan mandibula baik korpus maupun
ramus. Rasa sakit jarang dijumpai tetapi parasesti oleh karena terlibatnya nervus
mandibularis dapat terjadi. Dalam pertumbuhannya di dalam rahang menyebabkan
gigi geligi yang disekitar lesi dan tulang kortikal mengalami displacement dan
ekspansi serta menipis.
Gambaran radiografis :
Secara radiografi lesi menunjukkan gambaran radiolusen yang dipisahkan oleh
gambaran tulang trabekular. Batas lesi dengan tulang sekitarnya tidak berbatas jelas.
Gambaran mikroskopik :
Gambaran histopatologi anatomi lesi menunjukakan adanya jaringan proliferasi
myxoid, dan dibeberapa tempat tamapak jaringan fibrous (myoid fibrous tissue). Lesi
ini secara radiografi tidak berbatas jelas, tetapi secara histologis masih dapat
ditemukan kapsul fibrous. Vaskularisasi di dalam lesi hamper tidak ada (poor
vaskularity).
Perawatan dan Prognosis :
Perawatan pada lesi ini sama seperti ameloblastoma yaitu reseksi en bloc atau reseksi
segmental dengan prognosis yang baik. Kuretase tidak boleh dilakukan karena f
rekuensi kekambuhan tinggi.
C. Cementoblastoma
Gambaran klinis :
Lesi ini umumnya asimtomatik karena tidak ada tand infeksi, dapat melibatkan
seluruh gigi-geligi baik dirahan atas maupun dirahang bawah anterior atau posterior.
Apabila lesi cukup besar secara klinis menunjukakan suatu ekspansi tulang sehingga
menunjukakan pembengkakan rahang pada region gigi yang terlibat. Factor
penyebab pasti tidak diketahui tetapi sering disebabkan oleh trauma pada daerah
periodontal gigi.
Gambaran radiografis :
Gamabran radiografi lesi menunjukkan suatu massa yang melekat ke apeks gigi
penyebab. Batas lesi dengan jaringan sekitarnya dipisahkan suatu gamabran
radiolusen yang tipis.
Gambaran mikroskopis :
Lesi merupakan jaringan kalsifiksai yang mirip tulang, seluler, lesi melekat ke apeks
gigi penyebab. Batas lesi dengan tulang sekitrnya dipisahkan oleh kapsul fibrous.
Perawatan dan Prognosis :
Perawatan dari lesi ini adalah enukleasi seluruh lesi dan gigi penyebab dan
menunjukan suatu prognosis yang baik, karena jarang menunjukan kekambuhan
setelah pengangkatan seluruh lesi.