bahan bab 1 veruka

25
REFERAT VERUKA VULGARIS

Upload: harsya-luthfi-anshari

Post on 05-Dec-2015

18 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Bahan Bab 1 Veruka

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Bab 1 Veruka

REFERAT

VERUKA VULGARIS

Page 2: Bahan Bab 1 Veruka

i

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan………………………………….. .........................................................i

Kata Pengantar .......................................................................................................................ii

Daftar Isi ................................................................................................................................iii

BAB I

Pendahuluan ...........................................................................................................................1

BAB II

Page 3: Bahan Bab 1 Veruka

ii

Veruka Vulgaris .....................................................................................................................2

2.1 Definisi……………… .....................................................................................................2

2.2 Epidemiologi .................................................................................................................... 2

2.3 Etiologi 3

2.4 Patofisiologi 5

2.5 Klasifikasi 6

2.6 Gejala klinis 6

2.7 Histopatologi 10

2.8 Diagnosis 11

2.9 Diagnosis banding 12

2.10 Pengobatan 13

2.11 Pencegahan 17

2.12 Prognosis 17

BAB III

Kesimpulan ...........................................................................................................................19

Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 20

Page 4: Bahan Bab 1 Veruka

1

BAB I

PENDAHULUAN

Penyakit kulit adalah salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi di Indonesia. Di

kota Tegal sendiri, penyakit kulit merupakan salah satu dari sepuluh penyakit besar yang

dilaporkan oleh delapan puskesmas di kota Tegal. Penyakit kulit dan kelamin merupakan

fenomena gunung es, hanya sebagian kecil penderitaan yang berobat ke dokter, kurang dari 20%

dengan rincian 17% datang ke dokter umum, 3% datang ke dokter spesialis kulit dan kelamin,

sedangkan 80% masyarakat dengan sakit kulit dan kelamin untuk tidak berobat.

Veruka vulgaris (kutil) merupakan kasus yang banyak dijumpai di kalangan masyarakat. Kutil ini

terutama terdapat pada anak, tetapi juga terdapat pada dewasa dan oang tua. Tempat

predileksinya terutama di ekstremitas bagian ekstensor, walaupun demikian penyebarannya dapat ke

bagian tubuh lain termasuk mukosa mulut dan hidung.. Kutil ini bentuknya bulat dan berwarna abu -abu,

besarnya lentikular atau kalau berkonfluensi berbentuk plakat, permukaan kasar (verukosa).

Dengan goresan dapat timbul autoinokulasi sepanjang goresan (fenomena Kobner ).

Jumlah kasus di RSUD Kardinah Tegal untuk veruka sendiri dari jumlah kasus baru

berkisar 24 % -35% serta kunjungan lama adalah 5 % - 83 %.

Page 5: Bahan Bab 1 Veruka

2

BAB II

VERUKA VULGARIS

2.1 Definisi

Veruka ialah hiperplasia epidermis disebabkan oleh human papiloma virus tipe tertentu.1

Virus ini bereplikasi pada sel-sel epidermis dan ditularkan dari orang-orang. Penyakit ini juga

menular dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh pasien yang sama dengan cara autoinokulasi.1

Virus ini akan menular pada orang tertentu yang tidak memiliki imunitas spesifik

terhadap virus ini pada kulitnya. Pada veruka vulgaris, pemeriksaan histopatologi menunjukkan

adanya hiperplasia dari semua lapisan epidermis. Perubahan seluler yang disebut koilocytosis

merupakan karakteristik infeksi HPV.1

2.2 Epidemiologi

Kutil tersebar luas pada populasi di seluruh dunia.9 Tidak ada informasi yang dapat

dipercaya tentang infektivitas dari common wart ,tetapi pengalaman secara subtansial tidak

mendukung.

Penurunan fungsi penghalang epitel, oleh trauma (termasuk lecet ringan), maserasi atau

keduanya, sebagai predisposisi untuk inokulasi virus, dan umumnya diasumsikan sebagai cara

masuknya infeksi paling tidak pada lapisan keratin kulit.11 Veruka Vulgaris diperkirakan

mempengaruhi sekitar 7-12% dari populasi meskipun frekuensinya tidak diketahui. Pada anak

usia sekolah, prevalensinya 10-20%. Frekuensi meningkat juga terlihat di antara pasien

imunosupresi. Meskipun kutil dapat mempengaruhi ras apapun, kutil umumnya muncul sekitar

dua kali lebih sering pada orang kulit putih daripada orang kulit hitam atau Asia. Hiperplasia

epitel fokal (penyakit Heck) adalah lebih umum di kalangan Indian Amerika .Pria dan wanita

pendekatan rasio 1:1.Warts dapat terjadi pada semua usia.Peningkatan kejadian di antara anak

usia sekolah, dan puncak pada 12-16 tahun.9

Ada beberapa data mengenai populasi pada insiden dan prevalensi kutil. Umumnya

prevalensi mungkin sangat bervariasi antara berbagai kelompok umur, populasi dan periode

waktu.Dua studi besar mengenai populasi menemukan tingkat prevalensi masing-masing 0-84%

dan 12-9%.Tingkat prevalensi tertinggi adalah pada anak-anak dan dewasa muda. Studi pada

Page 6: Bahan Bab 1 Veruka

3

populasi sekolah telah menunjukkan tingkat prevalensi 12% pada anak usia 4-6 tahun dan 24%

pada 16-18 tahun.12 Insiden usia spesifik kutil non-genital berbeda dari kutil genital yang jarang

terjadi pada anak.3

2.3 Etiologi

Virus penyebabnya tergolong dalam virus papiloma (grup papova), virus DNA, dengan

karakteristik replikasi terjadi intranuklear.1 Ada 120 jenis tipe papilomavirus yang dapat

menginfeksi manusia. Papilomavirus berdiameter 55nm, icosahedral dan double stranded virus

DNA yang menyebabkan warts.2 Perbedaan tipe-tipe tersebut dapat menginfeksi manusia dimana

melewati 50% cross-hybridization dari DNA, meskipun semua dari tipe tersebut tidak umum.

HPV ini terjadi di berbagai permukaan kulit yang dilapisi epitel. Semua genom HPV tersusun

dari 8000 pasang basa nukleotida yang ditampilkan sebagai suatu sekuens linier tetapi

sebenarnya merupakan lingkaran tertutup dari DNA untai ganda. Kotak-kotak tersebut

menggambarkan gen-gen virus, masing-masingnya mengkode suatu protein. Regio regulasinya

ialah segmen DNA yang tidak mengkode protein, tetapi berpartisipasi dalam meregulasi ekspresi

gen virus dan replikasi dari DNA virus.3

Veruka vulgaris adalah jenis kutil yang banyak ditemukan dan disebabkan terbanyak oleh

HPV serotip tipe 2 dan 4. HPV sulit untuk dipahami karena tidak dapat dibiakkan pada kultur

jaringan. Namun kemajuan dalam biologi molekuler telah memungkinkan karakterisasi dari

genom HPV dan identifikasi beberapa fungsi gen HPV. Infeksi HPV tidak hanya umum

ditemukan tetapi juga sulit untuk mengobati dan mencegahnya. Adanya periode laten yang

panjang dan infeksi subklinis dan HPV DNA dapat ditemukan pada jaringan normal orang

dewasa.4

Virus hanya dapat bereplikasi di keratinosit. Hal itu menyebabkan proliferasi epitel.

Setelah itu infeksi dapat menjadi laten dan kemudian menjadi reaktif.Masa inkubasi bervariasi

mulai dari berminggu-minggu sampai satu tahun.Jenis-jenis kutil dapat bervariasi tergantung

daripada kulit dan mukosa serta lokasi predileksinya.Mereka ditransmisikan secara langsung

(orang ke orang) maupun secara tidak langsung. Hanya dalam persentase yang sangat kecil kasus

kutil menjadi displastik lesi neoplastik atau tergantung pada jenis HPV dan faktor genetik dan

lingkungan. Pertahanan tubuh terhadap resiko HPV belum dipahami dengan baik. Mungkin

Page 7: Bahan Bab 1 Veruka

4

tergantung pada imunitas seluler, karena jika imunitas seluler menurun , kejadian kutil lebih

besar, penyebaran lebih luas dan ada risiko yang lebih tinggi menjadi ganas.

Infeksi HPV tidak hanya umum ditemukan tetapi juga sulit untuk mengobati dan

mencegah. Sering ada periode laten yang panjang dan infeksi subklinis, dan HPV DNA dapat

ditemukan pada jaringan normal orang dewasa.10

Penyebaran penyakit

Tidak ada informasi yang dapat dipercaya tentang infektivitas dari common wart dan

plantar wart, tetapi pengalaman secara substansi tidak mendukung. Risiko penularan dari ibu ke

anak dengan perkembangan penyakit selanjutnya pada anak telah diperkirakan antara 1 dalam 80

sampai 1 dalam 1500. Cara transmisi kutil menyebar dengan kontak langsung atau tidak

langsung langsung (melalui objek yang terkontaminasi). Penurunan fungsi penghalang epitel,

oleh trauma ( termasuk lecet ringan) , maserasi atau keduanya, sebagai faktor predisposisi untuk

inokulasi virus, dan umumnya di asumsikan sebagai cara masuknya infeksi paling tidak pada

lapisan keratin kulit.10 Bergantung pada jenis kutil yang ditemukan ada yang terdapat terutama

pada usia anak atau pada usia dewasa.1

Page 8: Bahan Bab 1 Veruka

5

1. Common wart di tangan mungkin menyebar luas bulat di kuku pada mereka yang

menggigit kuku atau kulit periungual, lebih pada anak yang sering mengisap jari dan

dapat ke bibir dan kulit di sekitarnya dalam satu kasus.

2. Tukang daging, tukang ikan dan unggas memiliki insiden tinggi kutil pada tangan,

dikaitkan dengan cedera kulit dan kontak lama dengan daging basah dan air.

2.4 Patofisiologi

Infeksi HPV melalui inokulasi virus pada epidermis yang viabel masuk melalui defek

pada epitel. Maserasi kulit mungkin merupakan faktor predisposisi yang penting seperti yang

ditunjukkan dengan meningkatnya insidens kutil plantar pada perenang yang sering

menggunakan kolam renang umum. Meskipun reseptor seluler untuk HPV belum diidentifikasi,

permukaan sel heparin sulfat, yang dikode oleh proteoglikan dan berikatan dengan partikel HPV

dengan afinitas tinggi, dibutuhkan sebgai jalan masuknya.

Untuk mendapat infeksi yang persisten, mungkin penting untuk memasuki sel basal

epidermis yang juga sel punca (stem cell) atau diubah oleh virus menjadi sesuatu dengan

property (kemampuan/karakter) seperti sel punca. Dipercayai bahwa single copy atau sebagian

besar sedikit copy genom virus dipertahankan sebagai suatu plasmid ekstra kromososm dalam sel

basal epitel yang terinfeksi. Ketika sel-sel ini membelah, genom virus juga bereplikasi dan

berpartisi menjadi tiap sel progeni, kemudian ditransportasikan dalam sel yang bereplikasi saat

mereka bermigrasi ke atas membentuk lapisan yang berdifferensiasi.

Setelah terjadi inokulasi HPV, veruka biasanya muncul dalam 2 sampai 9 bulan.

Observasi ini mengimplikasikan bahwa periode infeksi subklinis yang relatif panjang dan dapat

merupakan sumber yang tidak terlihat dari virus infeksius. Permukaan kasar dari kutil dapat

merusak kulit yang berdekatan dan memungkinkan inokulasi virus ke lokasi yang berdekatan,

dengan perkembangan kutil yang baru dalam periode minggu sampai bulan. Tiap lesi yang baru

diakibatkan paparan atau penyebaran dari kutil yang lain. Tidak ada bukti yang menyakinkan

untuk diseminasi melalui darah. Autoinokulasi virus pada kulit yang berlawanan sering kali

terlihat pada jari- jari yang berdekatan dan di region anogenital.

Ekspresi virus (transkripsi) sangat rendah sampai lapisan Malpighi bagian atas, tepat

sebelum lapisan granulosum, dimana sintesis DNA virus menghasilkan ratusan kopi genom virus

tiap sel. Protein kapsid virus disintesis menjadi virion di nukleus sel. DNA virus yang baru

Page 9: Bahan Bab 1 Veruka

6

disintesis ini dikemas menjadi virion dalam nukleus dari sel-sel Malpighi yang berdifferensiasi.

Protein virus yang dikenal dengan E1 – E4 (produk RNA yang membelah dari gen-gen E1 dan

E4) dapat menginduksi terjadinya kolaps dari jaring-jaring filament keratin sitoplasma. Hal ini

mengakibatkan pelepasan virion dari sitoskeleton yang saling berikatan silang dari keratinosit

sehingga virus dapat diinokulasikan ke lokasi lain atau berdeskuamasi ke lingkungan.

HPV tidak bertunas dari nukleus atau membran plasma, seperti halnya banyak virus

seperti virus herpes simpleks atau human immunodeficiency virus (HIV). Oleh karena itu,

mereka tidak memiliki selubung lipoprotein yang menyebabkan kerentanan terhadap inaktivasi

yang cepat oleh kondisi lingkungan seperti pembekuan, pemanasan, atau dehidrasi dengan

alkohol. Berlainan dengan itu, virion HPV resisten terhadap desikasi dan nonoksinol-9,

meskipun paparan virion dengan formalin, paparan yang kuat seperti sodium dodesil sulfat, atau

temperatur tinggi berkepanjangan mengurangi infektivitasnya. HPV dapat tetap infeksius selama

bertahun-tahun ketika disimpan di gliserol dalam temperatur ruangan. Memang, bentuk L1 dan

L2 membentuk kapsid protein yang sangat stabil dan terbungkus rapat. Karena replikasi virus

terjadi pada tingkatan yang lebih tinggi dari epitel dan yang terdiri dari keratinosit yang tidak

bereplikasi, HPV harus memblok differensiasi akhir dan menstimulasi pembelahan sel untuk

memungkinkan enzim-enzim dan kofaktor yang penting untuk replikasi DNA virus.

HVP memiliki kebutuhan yang tinggi akan sel-sel epidermis manusia pada tingkat

diferensiasi tertentu. Hal ini menyebabkan proliferasi keratinosit yang sebagian mengalami

keratinisasi dan akhirnya melindungi virus ini dari eliminasi oleh sistem imun. Lesi ini bisa

sporadik, rekuren, atau persisten.

2.5 Klasifikasi

Penyakit veruka mempunyai beberapa bentuk klinis yaitu:

1. Veruka vulgaris

2. Veruka periungual

3. Veruka filiformis

4. Veruka plana juvenilis

5. Veruka plantaris

6. Veruka akuminatum (kondiloma akuminatum)

Page 10: Bahan Bab 1 Veruka

7

2.6 Gejala klinis

Veruka bisa dibedakan berdasarkan lokasi dan bentuknya. Beberapa veruka bisa tumbuh

secara berkelompok (veruka mosaik), tetapi ada juga yang tunggal. Sebagian besar kutil tidak

terasa nyeri, tetapi beberapa bisa nyeri jika disentuh. Veruka pada kaki bisa menyebabkan nyeri

saat berdiri.

2.6.1 Veruka vulgaris

Kutil ini terutama terdapat pada anak, tetapi juga terdapat pada dewasa dan orang tua.

Tempat predileksinya terutama di ekstremitas bagian ekstensor, walaupun demikian

penyebarannya dapat ke bagian tubuh lain termasuk mukosa mulut dan hidung. Kutil ini

bentuknya bulat berwarna abu-abu, besarnya lentikular atau kalau berkonfluensi berbentuk

plakat, permukaan kasar (verukosa), berwarna coklat, kuning, abu-abu muda, atau abu-abu tua,

dan biasanya berukuran kurang dari 1 cm.5 Dengan goresan dapat timbul autoinokulasi

sepanjang goresan ( fenomena kobner ).

Dikena pula induk kutil yang pada suatu saat akan menimbulkan anak-anak kutil dalam jumlah

yang banyak. Ada pendapat yang menggolongkan sebagai penyakit yang sembuh sendiri tanpa

pengobatan. Varian veruka vulgaris yang terdapat di daerah muka dan kulit kepala berbentuk

sebagai penonjolan yang tegak lurus pada permukaan kulit dan permukaannya verukosa disebut

sebagai verukosa filiformis. Kutil tersebut tumbuh keras dan biasanya memiliki permukaan yang

kasar. 5

2.6.2 Veruka periungual

Veruka periungual merupakan pertumbuhan tebal seperti bunga kol yang tumbuh di

sekitar kuku. Kuku bisa kehilangan kutikula dan bisa terjadi infeksi kulit lainnya disekitar kuku.

Page 11: Bahan Bab 1 Veruka

8

Kutil jenis ini lebih sering terjadi pada orang – orang yang suka menggigit kuku atau banyak

bekerja dengan air, dimana tangan selalu basah (misalnya pencuci piring).6

2.6.3 Veruka filiformis

Veruka filiformis merupakan kutil yang berbentuk kecil dan memanjang, biasanya

terbentuk di kelopak mata, wajah, leher atau bibir. Kutil jenis ini biasanya mudah untuk diatasi.6

2.6.4 Veruka plana juvenilis

Kutil ini besarnya miliar atau lentikular, berbentuk papul datar berdiameter 1-3 mm,

permukaan licin dan rata, berwarna sama dengan warna kulit atau agak kecoklatan.

Penyebarannya terutama di daerah muka dan leher, dorsum manus dan pedis, pergelangan

tangan, serta lutut. Juga terdapat fenomena kobner dan termasuk penyakit yang dapat sembuh

sendiri tanpa pengobatan. Jumlah kutil dapat sangat banyak. Terutama terdapat pada anak dan

usia muda, walaupun juga dapat ditemukan pada orang tua.8

Page 12: Bahan Bab 1 Veruka

9

Gambar : Veruka plana8

2.6.5 Veruka plantaris

Kutil ini terdapat di telapak kaki terutama di daerah yang mengalami tekanan. Bentuknya

berupa cincin yang keras dengan di tengahnya agak lunak dan berwarna kekuning-kuningan.

Tidak seperti mata ikan atau kapalan, kutil cenderung berdarah dengan adanya titik-titik

perdarahan jika permukaannya dipotong. Permukaannya licin karena gesekan dan menimbulkan

rasa nyeri pada waktu berjalan atau pada saat berdiri, yang disebabkan oleh penekanan oleh

massa yang terdapat di daerah tengah cincin. Kutil juga bisa terbentuk di punggung kaki atau di

jari-jari kaki, dimana kutil biasanya lebih meninjol. Kutil biasanya diliputi oleh kulit yang

menebal dan berbentuk datar akibat tekanan saat berjalan. Oleh karena itu, kutil pada telapak

kaki cenderung bersifat keras dan datar, dengan permukaan yang kasar dan berbatas tegas.7

Page 13: Bahan Bab 1 Veruka

10

Kalau beberapa veruka bersatu dapat timbul gambaran seperti mosaik. Kutil mosaik merupakan

kelompokan kutil-kutil kecil di telapak tangan atau telapak kaki yang bergabung bersama.6

2.6.6 Veruka akuminatum

Kutil bisa terbentuk pada penis, anus, vulva, vagina, dan leher rahim. Kutil bisa datar dan

halus, atau bisa juga tidak teratur dan berbenjol-benjol, seringkali seperti bunga kol kecil.

Virusnya ditularkan melalui hubungan seksual.

Page 14: Bahan Bab 1 Veruka

11

2.7 Histopatologi

Jika gambaran klinis tidak jelas dapat dilakukan pemeriksaan histopatologik melalui

biopsi kulit. Gambaran histopatologik dapat membedakan bermacam-macam papiloma. Veruka

terdiri dari epidermis yang akantotik dengan papillomatosis, hiperkeratosis, dan parakeratosis.13

Rete ridges yang memanjang seringkali tertuju langsung pada pusat kutil. Pembuluh darah

kapiler dermis ialah prominen dan mungkin mengalami trombosis. Sel-sel mononuklear

mungkin ada. Keratinositbesar dengan nukleus piknosis eksentrik dikelilingi oleh halo

perinukleus (sel koilositotik atau koilosit) merupakan karakteristik dari papilloma yang dikaitkan

dengan HPV. Koilosit yang divisualisasikan dengan pengecatan Papanicolaou (Pap)

menggambarkan tanda terjadinya infeksi HPV.

Sel yang terinfeksi HPV mungkin memiliki granul-granul eosinofilik kecil dan kelompok

padat granul-granul keratohialin basofilik. Granul-granul tersebut dapat terdiri dari protein

HPVE4 (E1-E4) dan tidak menunjukkan banyaknya partikel-partikel virus. Kutil yang datar

kurang memiliki akantosis dan hiperkeratosis dan tidak memiliki parakeratosis atau

papillomatosis. Sel koilositotik biasanya sangat banyak, menunjukkan sumber lesi virus.3

Gambar : (A) Veruka Vulgaris pada lengan, papul berbatas tegasdan hiperkeratotik.

Page 15: Bahan Bab 1 Veruka

12

(B) Epidermal hiperplasia berbentuk seperti jaridengan gambaran lapisan granular yang jelas dan

koilocytes.

(C) Epidermal hiperplasia berbentuk verrucous dan akantosis dengan proliferasi basaloid dan

keratinosit.

(D) Kista horn dengan keratinosit yang mild atypia dan gambaran inflamasi.

2.8 Diagnosis

Veruka vulgaris biasanya tidak langsung menimbulkan gejala klinis, terdapat periode

infeksi subklinik yang panjang. Benjolan biasa muncul 2-9 bulan setelah inokulasi. Biasanya

pasien mengeluhkan terdapat benjolan kecil yang padat di daerah kaki dan tangan, terutama pada

jari dan telapak. Veruka vulgaris biasanya tidak disertai gejala prodromal. Gambaran klinis dan

riwayat penyakit, papul yang lama kelamaan membesar biasanya mengarahkan pada diagnosis

kutil virus. Pemeriksaan histologi dapat digunakan untuk mengkonfirmasikan diagnosis tersebut.

Antibodi untuk detergent - disrupted HPV particles yang terpapar dengan antigen L1 dan L2 terdapat pada

sebagian besar HPV. Deteksi imunohistokimia dapat digunakan untuk mendeteksi kapsid protein

ini pada materi-materi klinis, termasuk jaringan yang difiksasi dengan formalin, akan tetapi tidak

sensitif.3

Infeksi yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) ini terbatas pada epitel dan

tidak menyebabkan gangguan sistemik. Veruka vulgaris sering menyerang anak usia sekolah,

prevalensinya sekitar 10-20 %. Veruka vulgaris jarang terjadi pada bayi dan anak usia dini,

peningkatan kejadian diantara anak usia sekolah, dan puncaknya pada usia 12-16 tahun.

Pemeriksaan fisik

Dari hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan pada pasien dengan veruka vulgaris biasanya

didapatkan papul berbentuk bulat berwarna abu-abu, besarnya lentikular atau apabila

berkonfluensi berbentuk plakat, permukaan kasar (verikurosa). Veruka vulgaris dapat timbul di

berbagai bagian tubuh terutama di kaki dan tangan. Apabila dilakukan goresan, akan timbul

inokulasi di sepanjang goresan atau disebut juga dengan fenomena koebner.

Dikenal pula induk kutil yang pada suatu saat akan menimbulkan anak kutil dalam

jumlah banyak. Ada pendapat yang menggolongkan sebagai penyakit yang dapat sembuh sendiri

tanpa pengobatan. Varian veruka vulgaris yang terdapat di daerah wajah dan kulit kepala

Page 16: Bahan Bab 1 Veruka

13

berbentuk seperti penonjolan yang tegak lurus pada permukaan kulit, dan permukaannya

verukosa, disebut juga sebagai verukosa filiformis.

Menurut sifat progresinya, wujud kelainan kulit pada veruka vulgaris adalah mula-mula

papul kecil seukuran kepala jarum, warna kulit seperti biasa, jernih, kemudian tumbuh menonjol,

permukaan papilar berwarna lebih gelap dan hiperkeratotik.

2.9 Diagnosis Banding

Kutil dapat diidentifikasi dari adanya perubahan pembuluh darah kapiler yang biasa

menjadi memiliki sumber vaskuler sendiri. Ketika kutil sembuh, lapisan kulit yang normal akan

kembali. Dilatasi kapiler di kutil akan berdarah setelah dilakukan pencukuran pada permukaan

yang hiperkeratotik. Adanya kapiler ini membantu untuk membedakan kutil dari corns atau

kalus. HPV dapat dianggap sebagai keratosis seboroik, kalus, corn, lichen planus, nevus

epidermal, moluskum kontangiosum atau karsinoma. Sebuah achrocordon yang teriritasi

mungkin menyerupai kutil. Ekstremitas mungkin menunjukkan acrokeratosis verruciformis atau

epidermodysplasia verruciformis dalam bentuk papula veruka.

Ada beberapa jenis kutil memberikan karakteristik klinis diagnostic yang khas. Kutil

dapat dibedakan dari lokasi klinis dan morfologi. Nama kutil sesuai fitur klinis, jenis virus dan

situs yang terkena. Untuk kutil yang berada di tangan dan kaki yang sering merupakan

manifestasi dari common wart dapat memiliki diagnosis banding seperti tabel berikut :

Lokasi Lesi soliter Lesi multipel

Telapak tangan dan telapak

kaki

Fikirkan :

- Veruka vulgaris

- Callus , corn

- Epidermal inclusion

cyst

- Pyogenic granuloma

- Milkers nodeles

(palms)

Singkirkan :

Fikirkan :

- Arsenical keratosis

- Veruka vulgaris

- Palmoplantar

keratoderma

- Psoriasis, reactive

arthritis

- Pits in basal cell nevus

syndrome

Page 17: Bahan Bab 1 Veruka

14

- Amelanotic

acrolentiginous

melanoma

- Karsinoma

cuniculatum

Singkirkan :

- Secondary syphilis

Punggung tangan dan

punggung kaki

Perhatikan :

- Veruka vulgaris

- Periungual wart

- actinic keratosis

singkirkan :

- squamous cell

carcinoma

- keratoacanthoma

- tuberculosis verrucosa

cutis

- fish tank granuloma

Perhatikan :

- veruka vulgaris

- veruka plana

- actinic keratosis

- acrokeratosis

verruciformis

- epidermyolitic

hyperkeratosis

- stucco keratosis

2.10 Pengobatan

Sebenarnya sebagian veruka dapat mengalami involusi (sembuh) dalam masa 1 atau 2

tahun. Pengobatan berupa tindakan bedah atau non bedah. Tindakan bedah antara lain bedah

beku N2 cair (cryoteraphy), bedah listrik, dan bedah laser. Cara non bedah antara lain dengan

bahan keratolitik, misalnya asam salisilat, bahan kaustik misalnya asam triklorasetat, dan bahan

lain misalnya kantaridin.14

a. Asam salisilat

Produk yang mengandung asam salisilat dengan atau tanpa asam laktak

sangat efektif untuk pengobatan veruka vulgaris yang dimana efikasinya sebanding

dengan cryotheraphy.Efek keratolitik asam salisilat membantu untuk mengurangi

ketebalan kutil dan dapat merangsang inflamasi respon. Sebuah persiapan yang mengandung 12-

26% salisilat asam, mungkin dengan tambahan asam laktat, dalam collodion dasar atau akrilat,

Page 18: Bahan Bab 1 Veruka

15

pengobatan pilihan pertama untuk kutil umum dan plantar. Dalam studi banding penggunaan

harian selama 3 bulan mencapai angka kesembuhan dari 67% untuk kutil tangan, 84% untuk

kutil plantar sederhana dan 45% untuk kutil mosaic plantar, membandingkan baik dengan

metode lain. Penghapusan permukaan keratin dan sisa-sisa dari aplikasi sebelumnya dengan

menggunakan batu apung batu.Namun, abrasion verenthusiastic merupakan kesalahan yang

mungkin meningkatkan penyebaran virus dengan inokulasi ke dalam kulit yang berdekatan.

Setelah kutil kering, deposit keputihan menetap.

Penetrasi ketebalan keratin, seperti ditingkatkan oleh oklusi plester perekat, yang

menyebabkan maserasi lapisan keratin dan penurunan fungsi penghalang. Oklusi dapat

meningkatkan tingkat respon untuk pengobatan dengan asam salisilat. Namun dapat sangat iritasi

pada kulit wajah, meskipun sangat berhati-hati aplikasi atau penggunaan formulasi lemah, seperti

asam salisilat 4%di collodion fleksibel,mungkin bisa berhasil.15,16 Retinoicacid pula sering

digunakan terutamanya untuk flat warts , dan kemungkinan memiliki mekanisme bertindak yang

sama.

Podofilin resin topikal juga merupakan antara pengobatan yang sering digunakan, terutamanya untuk

veruka pada mukosa. Namun Podofilin tidak diberikan pada pasien yang hamil karena potensi dari obat ini bisa

berubah-ubah. Bleomycin intralesi bisa menghilangkan virus HPV sekaligus tetapi harus digunakan dengan

berhati - hati karena bisa menyebabkan nekrosis jaringan yang berlebihan.

b. Glutaraldehida

Sifat virucidal dari glutaral dehida dapat digunakan dalam pengobatan kutil. Sediaan

dapat mengandung glutaral dehid 10% dalam etanol berair atau dalam formulasi gel. Fakta

bahwa glutaral dehida mongering ke dalam kulit tanpa permukaan deposito (yang mungkin

terhapus) berguna aplikasi untuk kutil pada kaki.Sebuah sediaan Glutaral dehida 20% dalam

larutan air menghasilkan 72% angka kesembuhan untuk berbagai kutil kulit yang berbeda dalam

25 individu. Dermatitis kontak alergi untuk glutaral dehida yang terjadi sesekali dan nekrosis

kulit adalah komplikasi yang jarang terjadi.15

(12 c. Cimetidin

Cimetidin oral dengan dosis 30-40 mg/kgBB/hari telah dilaporkan mampu meresolusi

veruka vulgaris. Dalam sebuah studi terbuka 18 pasien yang diobati dengan 30-

Page 19: Bahan Bab 1 Veruka

16

40 mg/kg setiap hari selama 3 bulan, dua pertiga menunjukkan resolusi lengkap dari mereka kutil

tanpa kekambuhan setelah 1 tahun. Namun, dalam plasebo-terkontrol dari 54 pasien, tidak ada

manfaat yang signifikan terapi simetidin diamati, dengan sekitar sepertiga merespon baik

pengobatan dan kelompok plasebo. Cimetidin juga telah digunakan pada anak dengan dosis kecil

untuk mengobati common warts setelah pengobatan gagal dengan sensitisasi

kontak menunjukkan respon berpotensi.3.15,16

d. Intralesional bleomycin.

Bleomycin memiliki efikasi yang tinggi dan penting untuk pengobatan veruka vulgaris

terutama yang kronik. Bleomycin yang digunakan memiliki konsentrasi 1U/mL yang

diinjeksikan di dekat bagian bawah veruka hingga terlihat memucat. Protokol bervariasi, tetapi

biasanya bleomycin sulfat 0.25-1 mg/mL disuntikkan sampai tiga kali untuk maksimum dosis

total 4 mg; atau 1000 unit/mL sampai dua suntikan dan total dosis maksimum 2000 unti. Seorang

yang lebih rendah konsentrasi 500 unit/mL tampak efektif. Suntikan ke dalam kutil itu sendiri,

dikonfirmasi dengan mengamati blanching dalam lesi, volume per lesi disuntikkan berkisar

antara 0,2 dan 1,0 mL. suntikan sangat menyakitkan dan anastesi lokal sebelumnya atau

bersamaan harus dipertimbangkan, terutama untuk situs-situs sensitif seperti jari-jari dan telapak.

Sebuah skar berdarah berkembang 2-3minggu kemudian; itu dikelupas ke bawah, jika belum

mengelupas secara spontan.

Studi ini melaporkan tingkat obat untuk kutil sebelumnya refraktori kutil antara 30-100%.

Komplikasi lokal suntikan kuku termasuk kehilangan kuku atau distropi periungual, seperti pada

Fenomena Raynaud. Risiko penyerapan sistemik merupakan kontrindikasi untuk bleomycin

intralesi dalam kehamilan.12,13

e. Cryotherapy

Pengobatan ini merupakan lini pertama yang selalu digunakan pada kasus veruka

vulgaris. Cryotherapy merupakan nitrogen cair umum digunakan di praktek rumah sakit.

Instrument canggih yang tersedia untuk memproduksi aliran tipis cairan yang akan diarahkan

pada lesi, dapat juga dengan aplikasi cotton bud yang dicelupkan ke dalam cairan. Setiap keratin

yang tebal harus dikupas. Hal ini akan meningkatkan tingkat penyembuhan kutil plantar yang

dalam. Permukaan mukosa harus akan kering untuk menghindari pembentukan es permukaan,

Page 20: Bahan Bab 1 Veruka

17

maka ujung kuncup tidak harus ke permukaan kutil. Dalam pengobatan standar, aplikasi

dilanjutkan sampai tepi jaringan es (mudah dilihat sebagai warna putih) lebar sekitar 1 mm

berkembang dalam posisi kulit normal sekitar kutil. Hal ini dapat merangsang pengembangan

respon imun. Setelah pencairan, kedua siklus beku akan meningkatkan angka kesembuhan di

kutil plantar, meskipun manfaat kurang ditandai dalam kutil tangan. Respon terhadap pengobatan

dengan cryotherapy sebanding dengan yang dicapai dengan sama salisilat. Pengobatan diulang

setiap 3 minggu memberikan angka kesembuhan 30-70% untuk kutil tangan setelah 3bulan. Lebih

sering pengobatan dapat meningkatkan respon tetapi akan menyebabkan rasa sakit, dan interval yang lebih

panjang. Jika ini gagal, sebagaimana dapat terjadi selama tonjolan tulang di kaki, lebih lama

aplikasi, biasanya sampai 30 detik, mungkin diulang setelah pencairan, dapat digunakanuntuk

mencapai efek destruktif yang lebih besar.15,16

Kerugian utama dari pembekuan adalah nyeri. Hal ini tak terduga dan mengejutkan

variable antara pasien, tetapi dalam beberap kasus, terutama dengan waktu pembekuan lebih

lama, itu bisa berat dan menetap selama beberap jam atau bahkan beberapa hari. Aspirin

oral dan steroid topikal yang kuat dapat membantu. Kulit melepuh, kadang-kadang berdarah,

mungkin terjadi dalam satu atau dua hari namun tidak prasyarat untuk resolusi kutil, dan

biasanya mengikuti overtreatment.Setelah waktu pembekuan biasa singkat, reaksi akan

cenderung memiliki diselesaikan dalam waktu 2-3 minggu. Kadang-kadang kerusakan jaringan

dibawahnya bisa terjadi, misalnya untuk tendon atau matriks kuku, dan berlebihan kali

pembekuan harus dihindari. Depigmentasi mungkin terjadi, dan bisa menjadi

kelemahan kosmetik yang signifikan dalam pasien dengan kulit gelap berpigmen.15

Macam-macam terapi topikal:

1. Bahan kaustik, misalnya larutan AgNO3 25%, asam triklorosetat 50% dan fenol

likuifaktum.

2. Bedah beku, misalnya CO2 , N2 , dan N2O.

3. Bedah skalpel

4. Bedah listrik

Page 21: Bahan Bab 1 Veruka

18

5. Bedah laser

Laser karbondioksida telah digunakan untuk mengobati berbagai bentuk yang berbeda

dari kutil, baik kulit dan mukosa. Hal ini dapat efektif dalam memberantas beberapa kutil sulit,

seperti kutil periungual dan subungual, yang telah tidak responsive terhadap pengobatan lainnya.

Jarak pada 12 bulan hingga 70% dari kutil individu dilaporkan. Namun, sebagai metode yang

merusak , karbon dioksida terapi laser dapat menyebabkan rasa sakit pasca-operasi yang

signifikan, jaringan parut dan hilangnya fungsi sementara.15

2.11 Pencegahan

Risiko terkena atau penyebaran kutil bisa dikurangi dengan cara menghindari kontaminasi,

misalnya :6

- Tidak menggigit kuku jari. Kutil lebih sering terjadi pada kulit yang memiliki luka.

Dengan menggiti kulit disekitar kuku akan membuka jalan untuk virus masuk.

- Untuk mencegah penyebaran virus, jangan menyikat, menyisir, atau mencukur daerah

yang berkutil. Jika hendak menyentuh kutil, cucilah tangan dengan baik segera

setelahnya.

- Pisahkan alat-alat yang digunakan khusus untuk daerah kutil, sehingga kutil tidak

menyebar ke daerah lainnya, misalnya gunting kuku atau batu apung yang mungkin

digunakan untuk menggosok kutil di kaki.

- Jangan mencabut atau mencungkil kutil, karena bisa menyebarkan virus. Tutupi kutil

dengan plester untuk menghalangi keinginan untuk mencabutnya.

- Jagalah tangan tetap kering, karena kutil lebih sulit untuk dikendalikan pada lingkungan

yang lembab.

- Gunakan handuk bersih di sarana umum ( misalnya di tempat olahraga), dan selalu

memakai alas kaki di kamar mandi atau kamar ganti umum.

- Kutil genitalia harus diobati untuk mencegah penularan ke pasangannya. Selain itu,

vaksinasi terhadap virus HPV juga bisa banyak membantu untuk mencegahnya.

Page 22: Bahan Bab 1 Veruka

19

2.12 Prognosis

Penyakit ini sering residif walaupun diberikan pengobatan yang adekuat. Sekitar 23%

dari kutil regresi spontan dalam waktu 2 bulan, 30% dalam waktu 3 bulan dan 65%-78% dalam 2

tahun. Pasien yang sebelumnya telah terinfeksi memiliki risiko lebih tinggi untuk pengembangan

kutil baru daripada mereka tidak pernah terinfeksi. Tingkat kesembuhan dipengaruhi oleh faktor-

faktor seperti jenis virus, status kekebalan tubuh, tingkat dan durasi kutil. Common Wart

memiliki insiden untuk menjadi suatu keganasan, banyak studi yang menunjukkan DNA HPV

terdapat pada aktinik keratosis, basal cells carcinomas dan SCCs dan psoriasis dalam kadar

rendah. Namun etiologi dan petogenesis dari lesi jinak, pre-malignant tersebut masih

kontroversial, karena dalam suatu penelitian yang menggunakan PCR dapat mendeteksi DNA

HPV pada kulit normal dan pada folikel rambut normal.15,16

Page 23: Bahan Bab 1 Veruka

20

BAB III

KESIMPULAN

Veruka ialah hiperplasia epidermis disebabkan oleh human papiloma virus tipe tertentu.1

Virus ini bereplikasi pada sel-sel epidermis dan ditularkan dari orang-orang. Penyakit ini juga

menular dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh pasien yang sama dengan cara autoinokulasi.1

Virus penyebabnya tergolong dalam virus papiloma (grup papova), virus DNA, dengan

karakteristik replikasi terjadi intranuklear.1 Ada 120 jenis tipe papilomavirus yang dapat

menginfeksi manusia. Papilomavirus berdiameter 55nm, icosahedral dan double stranded virus

DNA yang menyebabkan warts.2

Cara transmisi kutil menyebar dengan kontak langsung atau tidak langsung langsung

(melalui objek yang terkontaminasi). Autoinokulasi (melalui garukan) dari satu lokasi ke lokasi

yang lain di badan juga bisa menyebarkan virus HPV.10 Infeksi HPV melalui inokulasi virus

pada epidermis yang viabel masuk melalui defek pada epitel. Maserasi kulit mungkin merupakan

faktor predisposisi yang penting seperti yang ditunjukkan dengan meningkatnya insidens kutil

plantar pada perenang yang sering menggunakan kolam renang umum.

Penyakit veruka mempunyai beberapa bentuk klinis yaitu: veruka vulgaris, veruka

periungual, veruka filiformis, veruka plana juvenilis, veruka plantaris, veruka akuminatum

(kondiloma akuminatum).

Page 24: Bahan Bab 1 Veruka

21

DAFTAR PUSTAKA

1. Djuanda Adni, Hamzah Mochtar, Aisah Siti. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed 6.

Jakarta:FKUI,2013.

2. www.judithbrowncpd.co.uk/HPV.pdf. Acessed on July 27, 2015

3. Androphy EJ, Lowy DR. 2008. Warts in Fitzpatrick’s Dermatology in General

Medicine. Ed 7th Ed Vol 2. USA:Mc Graw Hill Companies. Hal 1914-1922

4. Handoko RP, 2010. Penyakit Virus. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed 6.

Jakarta:FKUI:110-118.

5. D, James G.Warts. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.

6. L, Norman. Warts : 10 Answer to Frequently Asekd Questions. Web MD. 2012.

7. Mayo Clinic. Common Warts. 2012. Accessed on July 27, 2015

8. Klaus Wolff, Richard Allen Johnson, Dick Suurmond. in Fitzpatrick’s Color Atlas &

Synopsis of Clinical Dermatology: McGraw-Hill’s Access Medicine: 2007

9. Senefeit P.D. Non-genital warts (online), cited 2011, June 30Th. Available

from www.medscape.com

10. G. Fabbrocini, S. Cacciapuoti, G. Monfrecola.Human Papillomavirus Infection in

Child in The Open Dermatology Journal Vol. 3. Bentham Open;2009. p.111-116.

11. A.Alba, M.Cararach, C. Rodriguez.The Human Papilloma Virus (HPV) in Human

Pathology: Description, Pathogenesis, Oncogenic Role, Epidemiology and Detection

Techniques in The Open Dermatology Journal,Vol. 3. Bentham Open; 2009. p.90-

102.

12. Sam Gibbs. Local Treatment for Cutaneous Warts edited by Hywel Williams,Michael

Bigby, Thomas Diepgen, Andrew Herxheimer, Luigi Naldi, BertholdRzany in

Evidence-based Dermatology, BMJ Books: London: 2003, p.423-430.

13. Gayle S. Westhoven.Papillomatosis, Atrophy and Alterations of the Granular Layer edited by

Ramon L. Sanchez, Sharon S. Raimer in Dermatopathology. Landes Bioscience:

Georgetown, Texas: 2001, p. 20-28.

Page 25: Bahan Bab 1 Veruka

22