case kulit veruka

21
LAPORAN KASUS Veruka Plantaris Disusun Oleh: Alberto Kosasih 406127022 Dokter Pembimbing: Dr. Hendrik Kunta Adjie, SpKK KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

Upload: hendy-masjayanto

Post on 21-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

xxx

TRANSCRIPT

HZ

LAPORAN KASUSVeruka Plantaris

Disusun Oleh:

Alberto Kosasih406127022Dokter Pembimbing:Dr. Hendrik Kunta Adjie, SpKKKEPANITERAAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARARS HUSADA-MANGGA BESARPERIODE 20 OKTOBER 2014 22 NOVEMBER 2014BAB I

KASUS

1.1. HASIL ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK

IDENTITAS PASIEN

Nama

: Ny. FUmur

: 17 tahunJenis Kelamin

: PerempuanAlamat

: Kebayoran baru .85Tgl/Jam Masuk

: 05-11-2014 / 11:18Status Pekerjaan

: Pelajar

Status Penikahan

: Belum menikahAgama

: KristenDOKTER YANG MERAWAT: dr. Maria Dwikarya,Sp.KKANAMNESISKeluhan Utama: Terdapat benjolan berwarna kekuning-kuningan di telapak kaki kananKeluhan Tambahan: Nyeri di kulit telapak kaki sebelah kanan saat berjalanRiwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang ke Poli Kulit RS Husada dengan keluhan utama terdapat benjolan berwarna kekuning-kuningan di telapak kaki sebelah kanan, keluhan sudah berlangsung sejak 1 bulan yang lalu. Benjolan tersebut semakin lama semakin nyeri ketika berjalan dan ditekan.

Pasien mengaku lesi pertama awalnya hanya berupa penebalan kulit kaki dan mengira seperti kapalan, tidak gatal dan tidak perih. Sehari-hari pasien menggunakan kaos kaki dengan sepatu tertutup saat bersekolah. Pasien belum diberi obat atau salep sebelumnya.Riwayat Penyakit Dahulu: Belum pernah menderita seperti iniRiwayat Penyakit Keluarga: Di keluarga pasien tidak ada yang pernah seperti ini.Riwayat Pengobatan

: Belum diberikan pengobatanRiwayat Alergi

: -Riwayat penyakit lain : DM (-), hipertensi (-), asma(-),dan alergi (-).PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum: BaikKesadaran

: Compos Mentis

TANDA VITALTekanan Darah: 120/80 mmHg

Nadi

: 96x/menit, reguler, kuat angkat

Pernafasan

: 24x/menit

Suhu

: 37,5 oC

STATUS DERMATOLOGI

Distribusi : RegionalLokasi

: Regio Plantaris dextraEfloresensi : Hiperplasia, lentikuler, bentuk bulat, batas tegas , keras, permukaan kasar dengan kulit di sekitarnya normal

RESUMETelah diperiksa seorang wanita berusia 17 tahun datang ke Poli Kulit dengan keluhan terdapat benjolan berwarna kekuning-kuningan di telapak kaki sebelah kanan, keluhan sudah berlangsung sejak 1 bulan yang lalu dan semakin lama semakin nyeri ketika berjalan dan ditekan. Pasien belum diberikan pengobatan sebelumnya. Riwayat penyakit lain DM (-), hipertensi (-), asma(-),dan alergi (-). STATUS DERMATOLOGI

Distribusi : RegionalLokasi

: Regio Plantaris dextraEfloresensi : Hiperplasia, lentikuler, bentuk bulat, batas tegas , keras, permukaan kasar dengan kulit di sekitarnya normalDIAGNOSISDiagnosis Kerja : Veruka plantarisDiagnosis Banding :

1. KlavusRENCANA PENATALAKSANAAN1. Obat topikal, asam salisilat 30% PROGNOSIS Ad vitam

: bonam

Ad Functionam: bonam

Ad Kosmetikam: dubia Ad bonam Ad sanationam: dubia Ad bonamBAB II

Tinjauan Pustaka2.1 Anatomi Kulit

Kulit merupakan pembungkus yang elastisk yang melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan.

A. Komponen Kulit

Kulit memiliki sel mesodermal, pigmentasi, atau melanin yang disediakan oleh melanosit, yang menyerap sebagian radiasi ultraviolet berpotensi berbahaya (UV) sinar matahari. Hal ini juga mengandung enzim perbaikan DNA yang membantu mengurangi efek merusak UV, dan orang-orang yang tidak memiliki gen enzim ini mengalami potensi tinggi kanker kulit. Pigmentasi kulit manusia bervariasi antara populasi secara mencolok.Hal ini telah menyebabkan klasifikasi orang atas dasar warna kulit.Kulit adalah organ terbesar dalam tubuh manusia. Untuk manusia dewasa rata-rata, kulit memiliki luas permukaan antara 1,5-2,0 meter persegi (16,1-21,5 sq ft), sebagian besar tebalnya antara 2-3 mm (0,10 inci). rata-rata 1 inci persegi (6,5 cm ) dari kulit memegang 650 kelenjar keringat, 20 pembuluh darah, 60.000 melanosit, dan lebih dari 1.000 ujung saraf.B. Lapisan Kulit

1. Epidermis

Epidermis terbagi atas empat lapisan yaitu :

a. Stratum Korneum

Lapisan kulit paling luar yang terdiri dari sel gepeng yang mati, tidak berinti, protoplasmanya berubah menjadi keratin (zat tanduk).

b. Stratum Lusidium

Pada telapak tangan dan kaki terdapat lapisan tambahan di atas lapisan granular. dan tembus sinar.Dalam lapisan terlihat seperti suatu pita yang bening, batas- batas sel sudah tidak begitu terlihat, disebut stratum lusidium Stratum Lusidium, selnya pipih, bedanya dengan stratum granulosum ialah sel-selnya sudah banyak yang kehilangan inti dan butir-butir sel telah menjadi jernih sekali.

c. Sratum Granulosum

Lapisan granular atau stratum granulosum, stratum ini terdiri dari selsel pipih seperti kumparan.Selsel tersebut terdapat hanya 2-3 lapis yang sejajar dengan permukaan kulit.Dalam sitoplasma terdapat butirbutir yang disebut keratohiolin yang merupakan fase dalam pembentukan keratin oleh karena banyaknya butirbutir stratum granulosum.Stratum korneum, selnya sudah mati, tidak mempunyai inti sel (inti selnya sudah mati) dan mengandung zat keratin.

d. Stratum Spinosum

Stratum Malpighi atau lapisan spinosum, lapisan ini merupakan lapisan yang paling tebal dan dapat mencapai 0,2 mm terdiri dari 5-8 lapisan. Selselnya disebut spinosum karena jika kita lihat di bawah mikroskop selselnya terdiri dari sel yang bentuknya poligonal (banyak sudut) dan mempunyai tanduk (spina).

e. Stratum basalisLapisan basalis, disebut stratum basal karena sel-selnya terletak di bagian basal.Stratum germinativum menggantikan sel-sel yang di atasnya dan merupakan sel-sel induk.Bentuknya silindris (tabung) dengan inti yang lonjong. Di dalamnya terdapat butir-butir yang halus disebut butir melanin warna.Sel tersebut disusun seperti pagar (palisade) di bagian bawah sel tersebut terdapat suatu membran yang disebut membran basalis.

2. Dermis

Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit.Batas dengan epidermis dilapisi oleh membran basalis dan di sebelah bawah berbatasan dengan subkutis tetapi batas ini tidak jelas hanya kita ambil sebagai patokan ialah mulainya terdapat sel lemak.Dermis terdiri dari dua lapisan yaitu bagian atas, pars papilaris (stratum papilar) dan bagian bawah, retikularis (stratum retikularis)..

3. Jaringan subkutan atau subkutis.

Subkutis terdiri dari kumpulankumpulan selsel lemak dan di antara gerombolan ini berjalan serabutserabut jaringan ikat dermis.Selsel lemak ini bentuknya bulat dengan intinya terdesak ke pinggir, sehingga membentuk seperti cincin.

C. Adneksa KulitAdneksa kulit merupakan struktur yang berasal dari epidermis yang terdiri atas kelenjar-kelenjar kulit, rambut dan kuku.

1. Kelenjar kulit

a. Kelenjar keringat

Ada 2 macam kelenjar keringat, yaitu kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin.

Kelenjar ekrin

Kelenjar ekrin yang kecil-kecil, terletak dangkal di dermis dengan sekret yang encer, dan kelenjar apokrin yang lebih besar, terletak lebih dalam dan sekretnya lebih kental.Kelenjar enkrin telah dibentuk sempurna pada 28 minggu kehamilan dan berfungsi 40 minggu setelah kehamilan.Saluran kelenjar ini berbentuk spiral dan bermuara langsung di permukaan kulit. Kelenjar apokrin dipengaruhi oleh saraf adrenergik, terdapat di aksila, areola mame, pubis, labia minora, dan saluran telinga luar. Fungsi apokrin pada manusia belum jelas, pada waktu lahir kecil, tetapi pada pubertas mulai besar dan mengeluarkan sekret.D. Pigmen

1. MelaninIni berwarna coklat dan hadir dalam zona germinative dari epidermis.

2. MelanoidIni menyerupai melanin namun hadir difus di seluruh epidermis.

3. KeratinPigmen ini berwarna kuning sampai oranye.ini ada dalam stratum korneum sel-sel lemak dermis dan fasia superfisialis.

4. Hemoglobin (juga dieja Hb)Hal ini ditemukan dalam darah dan bukan merupakan pigmen kulit tetapi mengembangkan warna ungu.

5. OksihemoglobinHal ini juga ditemukan dalam darah dan bukan merupakan pigmen kulit.Ini mengembangkan warna merah.2.2 Fisiologi KulitA. Fungsi Kulit :

1. Proteksi

Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, misalnya terhadap gesekan, tarikan, gangguan kimiawi yang dapat menimbulkan iritasi (lisol, karbol dan asam kuat).Gangguan panas misalnya radiasi, sinar ultraviolet, gangguan infeksi dari luar misalnya bakteri dan jamur.Karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabutserabut jaringan penunjang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis. 2. Proteksi rangsangan kimia

Dapat terjadi karena sifat stratum korneum yang impermeable terhadap berbagai zat kimia dan air.Di samping itu terdapat lapisan keasaman kulit yang melindungi kontak zat kimia dengan kulit. Lapisan keasaman kulit terbentuk dari hasil ekskresi keringat dan sebum yang menyebabkan keasaman kulit antara pH 5-6,5. 3. Absorbsi

Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitu juga yang larut dalam lemak.Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan dan metabolisme.Penyerapan dapat berlangsung melalui celah di antara sel, menembus selsel epidermis, atau melalui saluran kelenjar dan yang lebih banyak melalui selsel epidermis.4. Pengatur suhu

Suhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan.Hal ini karena adanya penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh pusat pengatur panas, medulla oblongata. Suhu normal dalam tubuh yaitu suhu visceral 36-37,5 derajat untuk suhu kulit lebih rendah. Pengendalian persarafan dan vasomotorik dari arterial kutan ada dua cara yaitu vasodilatasi (kapiler melebar, kulit menjadi panas dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan pada permukaan tubuh) dan vasokonstriksi (pembuluh darah mengerut, kulit menjadi pucat dan dingin, hilangnya keringat dibatasi, dan panas suhu tubuh tidak dikeluarkan).

5. Ekskresi

Kelenjarkelenjar kulit mengeluarkan zatzat yang tidak berguna lagi atau zat sisa metabolisme dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat, dan amonia.Sebum yang diproduksi oleh kulit berguna untuk melindungi kulit karena lapisan sebum (bahan berminyak yang melindungi kulit) ini menahan air yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering.Produksi kelenjar lemak dan keringat menyebabkan keasaman pada kulit.

6. Persepsi

Kulit mengandung ujungujung saraf sensorik di dermis dan subkutis.Respons terhadap rangsangan panas diperankan oleh dermis dan subkutis, terhadap dingin diperankan oleh dermis, peradaban diperankan oleh papila dermis dan markel renvier, sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis.Serabut saraf sensorik lebih banyak jumlahnya di daerah yang erotik.

7. Pembentukan Pigmen

Sel pembentukan pigmen (melanosit) terletak pada lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf.Melanosit membentuk warna kulit. Enzim melanosum dibentuk oleh alat golgi dengan bantuan tirosinase, ion Cu, dan O2 terhadap sinar matahari memengaruhi melanosum. Pigmen disebar ke epidermis melalui tangantangan dendrit sedangkan lapisan di bawahnya dibawa oleh melanofag.Warna kulit tidak selamanya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal-tipisnya kulit, reduksi Hb dan karoten.

8. Keratinisasi

Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan. Sel basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuk menjadi sel spinosum. Makin ke atas sel ini semakin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum.Semakin lama intinya menghilang dan keratinosit ini menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung terus menerus seumur hidup. Keratinosit melalui proses sintasis dan degenerasi menjadi lapisan tanduk yang berlangsung kirakira 14-21 hari dan memberikan perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis fisiologik.

9. Pembentukan vitamin D

Dengan mengubah dehidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar matahari. Tetapi kebutuhan vitamin D tidak cukup dengan hanya dari proses tersebut. Pemberian vitamin D sistemik masih tetap diperlukan.

VERUKA PLANTARIS Veruka merupakan hiperplasi epidermis akibat pertumbuhan epitel yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus tipe tertentu yang termasuk golongan Papova Virus. Orang awam menyebutnya kutil atau Warts. Veruka memiliki beberapa nama berdasarkan lokasinya yaitu Veruka vulgaris (Common Warts) dengan predileksi khususnya di ekstremitas bagian ekstensor, Veruka plantaris (Plantar Warts) dengan predileksi pada telapak kaki, Veruka plana (Flat Warts) dengan predileksi pada muka dan leher, dan Kondiloma akuminata (Genital Warts). Epidemiologi veruka tersebar kosmopolit dan transmisinya melalui kontak kulit maupun autoinokulasi. Veruka plantaris sering didapatkan pada anak-anak dan remaja dengan usia 12-16 tahun. Insidennya akan lebih tinggi lagi pada pengguna tempat mandi bersama (anak kost, anggota kebugaran) dengan frekuensi perempuan sedikit lebih banyak dari laki-laki.

ETIOLOGI

Sesuai namanya, Verruca plantaris atau biasa disebut mata ikan adalah veruka yang terletak pada telapak kaki, terutama yang banyak mengalami penekanan.Veruka jenis ini disebabkan oleh HPV tipe 1. Lokasi tersering pada telapak kaki yaitu pada area midmetatarsal. Didapatkan beberapa lesi sekaligus pada satu telapak kaki yang kadang-kadang bergerombol dan juga dapat berdiri sendiri-sendiri. Virus ini menyerang kulit melalui kontak langsung, masuk melalui luka kecil dan lecet di lapisan stratum korneum (lapisan terluar kulit). Setelah infeksi, kutil tidak akan terlihat selama beberapa minggu atau bulan. Karena tekanan pada telapak kaki atau jari, kutil didorong ke dalam dan lapisan kulit keras dapat terbentuk di bahagian atas kutil.EPIDEMIOLOGI

Veruka plantaris hampir tidak dikenal dalam budaya biasa bertelanjang kaki. Hal ini karena berjalan tanpa alas kaki untuk waktu yang lama dapat memperkuat kulit dan menyebabkan tapak kaki kering serta dapat mengelakkan jangkitan virus melalui gesekan pada telapak kaki, yang turut mencegah infeksi. Sementara infeksi diperkirakan terjadi dalam 7-10% dari penduduk Indonesia, plantar warts cenderung hanya mempengaruhi 0,29% dari orang-orang yang tidak memakai sepatu.PATOGENESIS

Perjalanan penyakit, mula-mula berupa hiperkeratosis biasa, transluscen, licin, sebesar kepala jarum pentul, dalam beberapa minggu sampai bulan membesar, dapat mencapai ukuran kelereng, kasar, berwarna coklat tua, abu-abu atau hitam seperti bertanduk. Bila permukaan verruca mengalami gesekan maka dapat menimbulkan nyeri. Bila beberapa veruka bersatu, dapat timbul gambaran mozaic yang disebut Mozaic Warts. Gambaran histopatologi menunjukkan hiperkeratosis, parakeratosis, papillomatosis, dan akantosis pada epidermis serta gambaran pelebaran pembuluh darah dan serbukan sel-sel radang kronis pada dermis.

DIAGNOSIS BANDING

Diagnosa banding veruka antara lain adalah klavus (hiperkeratosis setempat akibat gesekan kronik berupa cekungan yang dikelilingi keratinisasi dan puncaknya menuju ke dalam), Tuberkulosis kutis verrucosa (BTA +, kondisi immunocompromised), Squamous Cell Ca (pada stadium awal). PENCEGAHAN

Pencegahan yang terbaik tampaknya untuk hanya pergi bertelanjang kaki sebanyak mungkin, sehingga mengembangkan pelindung kulit tebal di telapak kaki serta mengekspos mereka untuk gesekan (melalui berjalan) yang habis atau membunuh virus atau dengan memakai sandal jepit atau sandal, tidak berbagi sepatu dan kaus kaki, dan menghindari kontak langsung dengan kutil pada bagian lain dari tubuh atau orang lain. Manusia membangun kekebalan dengan usia, sehingga infeksi kurang umum di kalangan orang dewasa daripada anak-anak.Karena semua kutil menular, tindakan pencegahan harus diambil untuk menghindari penyebaran mereka. Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain

Menutupi kutil dengan plaster saat berenang Memakai alas kaki ketika menggunakan kamar mandi Jangan mencungkil kutil ,karena dapat menyebarkan virus.PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan Veruka plantaris didasarkan pada usia penderita, lokasi ruam, perluasan ruam dan tingkat kemampuan penderita. Pada dua pertiga kasus, verruca dapat mengalami regresi spontan dalam waktu dua tahun. Prinsip terapi definitif untuk veruka adalah menghilangkan veruka tersebut dengan jalan antaranya ialah :1. Bedah, yang meliputi bedah beku (dengan CO2, N2, dan N2O) bedah skalpel, bedah listrik dan bedah laser.

2. Non bedah, yang meliputi larutan AgNO3 25%, asam trikloroasetat 50%, 5-Fluorouracil, Retinoids, Interferon.

PROGNOSIS

Prognosis Veruka plantaris adalah baik karena 65% dapat sembuh spontan dalam 2 tahun tetapi sering rekuren. LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKAHandoko RP. Penyakit virus. Dalam: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S,editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.Edisi ke-5. Jakarta: Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007. Hal 110-118.

Anderson, Paul D.1996.Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia.Jakarta:EGC.

DeLauro TM, DeLauro NM. Corns and Calluses. In: Wolff K, GoldsmithLA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, eds.Fitzpatrick'sDermatology in General Medicine. 7th.ed. New York, NY: McGraw-Hill;2008.PAGE 7