kulit case d.atopik
TRANSCRIPT
PERSENTASI KASUS
DERMATITIS ATOPIK
Disusun oleh :
YAASINTA ARLAES
NIM 110.2006.272
Pembimbing :
Dr. Ny. Retno Satuti, Sp. KK.
DEPARTEMEN KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GUNUNG JATI
CIREBON 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT., atas rahmat dan ridho-Nya penulis dapat
menyelesaikan Persentasi Kasus dengan judul “Dermatitis Atopik” yang merupakan salah
satu syarat dalam melaksanakan kepaniteraan klinik di bagian Kulit dan Kelamin RSUD
Gunung Jati, Cirebon.
Ucapan terimakasih tak terhingga kepada Dr. Ny. Retno Satuti, Sp. KK. selaku
pembimbing persentasi kasus ini, dan kepada teman-teman kepanitraan di bagian Kulit
dan Kelamin, serta semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan persentasi kasus
ini.
Dalam penulisannya, persentasi kasus ini masih banyak kekurangan dan masih
banyak yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat
dihargai bagi persentasi kasus ini. Semoga persentasi kasus ini bermanfaat bagi para
pembaca.
Cirebon, September, 2012
Penulis
I. IDENTITAS PENDERITA
1. Nama : Wike giyana
2. Umur : 17 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Alamat : Desa sitiwinangun, kecamatan Jamblang
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : SPG di Gerage Mol
7. Suku bangsa : Jawa
8. Agama : Islam
9. Status : belum kawin
II. ANAMNESIS ( Auto Anamnesa ) Tanggal pemeriksaan : 13 september 2012
Keluhan utama : Gatal di daerah lipat siku kanan dan kiri, dan pergelangan
kaki kanan dan kiri
Keluhan tambahan : Rasa perih, kemerahan, dan kering pada daerah yang gatal
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien berobat ke poliklinik RSUD Gunung Jati dengan keluhan gatal-gatal di
lipat siku kanan, dan sikut kiri, serta pergelangan kaki kanan dan kiri sejak 1 minggu
yang lalu. Pasien mengeluh awalnya timbul bercak kemerahan kemudian gatal
sehingga pasien sering menggaruk daerah tersebut. Karena garukan tersebut kulit
menjadi lecet dan perih. Kulit tersebut menjadi lebih kering. Gatal dirasakan lebih
nyata saat berkeringat dan saat malam hari menjelang tidur. Keluhan sudah diobati di
puskesmas {obat minum (merk lupa), dan bedak salisil} tidak mengalami perbaikan.
Riwayat penyakit dahulu :
Pernah merasakan keluhan yang serupa sejak 4 tahun yang lalu, pada daerah lipat
siku, sikut, tengkuk, leher, dan pergelangan kaki. Keluhan sering kambuh sampai saat
ini terutama bila musim panas.
Pengobatan yang pernah didapat : Berobat di puskesmas (obat minum, bedak
salisil)
Penyakit lain yang pernah diderita : - Sering mengalami gatal yang sama dan
sembuh kembali
- Riwayat pilek yang berulang-ulang
terutama pagi hari
Penyakit keluarga : (-)
III. STATUS GENERALIS / INTERNIST :
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis
Keadaan Gizi : Baik
TD : 110/80 mmHg Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,8oc BB : 47 kg
TB : 160 cm Bentuk badan : kurus – tinggi
Thoraks : Bentuk normal (normochest), simetris saat statis dan dinamis
Jantung : BJ I-II regular, murmur (-), Gallop (-)
Paru : Suara nafas dasar vesikuler ( +/+ ), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : Datar, supel, nyeri tekan (-)
Kelenjar getah bening : KGB tidak teraba membesar
IV. STATUS DERMATOLOGI / VENEROLOGIS :
A. INSPEKSI
1. Lokalisasi : Ekstermitas superior dextra et sinistra, Ekstermitas
inferior dextra et sinistra
Ad region : - Regio Cubiti dextra et sinistra
- Regio Olecranon sinistra
- Regio Ankle dextra et sinistra
2. Penyebaran : Generalisata, simetris
3. Jumlah : Multipel
4. Bentuk kelainan : Monomorf
5. Ukuran : Punctata, miliar, sampai plakat
6. Konfigurasi : konfluens
7. Efloresensi :
a. Efloresensi Primer : eritema, hiperpigmentasi, papul, plak
b. Efloresensi Sekunder : ekskoriasi, skuama, likenifikasi
c. Efloresensi khusus : -
8. Deskripsi :
Lokalisasi : Ekstermitas superior dextra et sinistra,
Ekstermitas inferior dextra et sinistra
Ad. Regio :
Regio Cubiti dextra, tampak bercak hiperpigmentasi berukuran plakat,
batas tidak tegas, dengan papul-papul berukuran milier dan skuama
halus diatasnya. Tampak ekskoriasi.
Regio Cubiti sinistra, tampak bercak hiperpigmentasi berukuran
plakat, batas tidak tegas, dengan papul-papul berukuran punctata.
Tampak likenifikasi pada lipatan lengan kiri.
Regio Olecranon sinistra, tampak plakat hiperpigmentasi, batas tidak
jelas, berukuran nummular dan skuama halus diatasnya.
Regio Ankle dextra et sinistra, Tampak bercak hiperpigmentasi
berukuran plakat, batas tidak tegas, dengan papul-papul berukuran
milier dan skuama halus diatasnya.Tampak simetris. Tampak
ekskoriasi.
V. RESUME
Pasien perempuan usia 17 tahun berobat ke poliklinik RSUD Gunung Jati dengan
keluhan gatal-gatal di lipat siku kanan, dan sikut kiri, serta pergelangan kaki kanan
dan kiri sejak 1 minggu yang lalu. Pasien mengeluh awalnya timbul bercak
kemerahan. Bercak kemerahan awalnya berukuran setitik dan sedikit kemudian
menjadi lebih besar dan bergerombal banyak di tempat tersebut. Karena gatal pasien
sering menggaruk daerah tersebut. Karena garukan tersebut kulit menjadi lecet dan
perih. Kulit tersebut menjadi lebih kering. Keluhan tersebut dirasakan lebih nyata saat
berkeringat dan saat malam hari menjelang tidur. Keluhan sudah diobati di puskesmas
{obat minum (merk lupa), dan bedak salisil} tidak mengalami perbaikan. Pasien
pernah merasakan keluhan yang serupa 4 tahun yang lalu, pada daerah lipat siku,
sikut, tengkuk, leher, dan pergelangan kaki. Keluhan sering kambuh sampai saat ini
terutama bila musim panas.
Dari pemeriksaan didapatkan :
Status generalis : dalam batas normal
Status dermatologikus :
Penyebaran : Generalisata, simetris, Jumlah : Multipel, Bentuk kelainan :
Monomorf, Ukuran : Punctata, miliar, sampai plakat, Konfigurasi : konfluens,
Efloresensi ; Efloresensi Primer : eritema, hiperpigmentasi, papul, plak.
Efloresensi Sekunder : ekskoriasi, skuama, likenifikasi
Lokalisasi : Ekstermitas superior dextra et sinistra,
Ekstermitas inferior dextra et sinistra
Ad. Regio :
Regio Cubiti dextra, tampak bercak hiperpigmentasi berukuran plakat,
batas tidak tegas, dengan papul-papul berukuran milier dan skuama
halus diatasnya. Tampak ekskoriasi.
Regio Cubiti sinistra, tampak bercak hiperpigmentasi berukuran
plakat, batas tidak tegas, dengan papul-papul berukuran punctata.
Tampak likenifikasi pada lipatan lengan kiri.
Regio Olecranon sinistra, tampak plaq hiperpigmentasi, batas jelas,
dan skuama.
Regio Ankle dextra et sinistra, Tampak bercak hiperpigmentasi
berukuran plakat, batas tidak tegas, dengan papul-papul berukuran
milier dan skuama halus diatasnya.Tampak simetris. Tampak
ekskoriasi.
VI. DIAGNOSIS BANDING
1. Dermatitis atopik
2. Dermatitis kontak alergi
3. Dermatitis nummular
4. Skabies
VII. LABORATORIUM
- Imunohistologi
VIII. DIAGNOSIS KERJA
- Dermatitis atopik
IX. RENCANA ANJURAN ( Konsultasi/Pemeriksaan Pembantu )
Dermatografisme putih, Percobaan asetikolin, percobaan histamin
X. PENGOBATAN
1. Non medikamentosa :
- Tidak memakai pakaian yang bersifat iritan, tidak terlalu tebal dan ketat
- Pakaian dicuci dan dibilas bersih dari detergen
- Bila pakaian basah atau kotor, segera diganti
- Mandi menggunakan sabun yang mengandung pelembab
- Hindari stress dan faktor pencetus
- Menghindari garukan dan gesekan untuk menghindari infeksi sekunder.
2. Medikamentosa
- Antihistamin golongan H2 : cetrizin 10 mg
- Kortikosteroid golongan sedang : salep hidrokortison 0,1 %
- Pelembab kulit : vaselin album
XI. PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
Ad functionam : bonam
Ad sanationam : bonam
PEMBAHASAN KASUS
Riwayat penyakit pasien:
Pasien perempuan usia 17 tahun berobat ke poliklinik RSUD Gunung Jati dengan
keluhan gatal-gatal di lipat siku kanan, dan sikut kiri, serta pergelangan kaki kanan
dan kiri sejak 1 minggu yang lalu. Pasien mengeluh awalnya timbul bercak
kemerahan kemudian gatal sehingga pasien sering menggaruk daerah tersebut.
Karena garukan tersebut kulit menjadi lecet dan perih. Kulit tersebut menjadi lebih
kering. Gatal dirasakan lebih nyata saat berkeringat dan saat malam hari menjelang
tidur. Keluhan sudah diobati di puskesmas {obat minum (merk lupa), dan bedak
salisil} tidak mengalami perbaikan.
Pernah merasakan keluhan yang serupa sejak 4 tahun yang lalu, pada daerah
lipat siku, sikut, tengkuk, leher, dan pergelangan kaki. Keluhan sering kambuh
sampai saat ini terutama bila musim panas.
Teori :
Dermatitis atopik adalah : keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai
gatal, yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak, sering
berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi
pada keluarga atau penderita.2
Gambaran klinis :
Kulit penderita D.A umumnya kering, pucat/redup, karena lipid di epidermis
berkurang, dan kehilangan air lewat epidermis meningkat. Gejala utama adalah
pruritus, dapat timbul sepanjang hari, tetapi umumnya lebih hebat pada malam
hari. Akibatnya penderita akan menggaruk sehingga timbul bermacam-macam
kelainan di kulit berupa papul, likenifikasi, eritema, erosi, ekskoriasi, eksudasi,
dan krusta.2
Penyakit lain yang pernah diderita :
- Sering mengalami gatal yang sama dan sembuh kembali
- Riwayat pilek yang berulang-ulang terutama pagi hari
Kata atopi pertama diperkenalkan oleh Coca (1928) yaitu istilah yang dipakai
untuk sekelompok penyakit pada individu yang mempunyai kepekaan dalam
keluarganya misalnya : asma bronchial, rhinitis alergik, dermatitis atopik, dan
konjungtivitis alergik.4
KASUS
Lokalisasi : Ekstermitas superior dextra et sinistra, Ekstermitas
inferior dextra et sinistra
Ad region : - Regio Cubiti dextra et sinistra
- Regio Olecranon sinistra
- Regio Ankle dextra et sinistra
TEORI
D.A pada remaja dan dewasa
Pada D.A remaja lokalisasi lesi dilipat siku, lipat lutut, dan samping leher, dahi,
dan sekitar mata. Pada D.A dewasa distribusi lesi kurang karakteristik, sering
mengenai tangan dan pergelangan tangan, dapat pula ditemukan setempat,
misalnya di bibir, vulva, puting susu, atau scalp.2
Lokalisasi :
- bentuk bayi : kedua pipi, kepala, badan, lipat siku, lipat lutut
- bentuk anak : tengkuk, lipat siku, lipat lutut
- bentuk dewasa : tengkuk, lipat lutut, lipat siku, punggung kaki.3
KASUS
Penyebaran : Generalisata, simetris, Jumlah : Multipel, Bentuk kelainan :
Monomorf
Ukuran : Punctata, miliar, sampai plakat, Konfigurasi : konfluens
Efloresensi ; Efloresensi Primer : eritema, hiperpigmentasi, papul, plak,
Efloresensi Sekunder : ekskoriasi, skuama, likenifikasi
Ad. Regio :
Regio Cubiti dextra, tampak bercak hiperpigmentasi berukuran
plakat, batas tidak tegas, dengan papul-papul berukuran milier
dan skuama halus diatasnya. Tampak ekskoriasi.
Regio Cubiti sinistra, tampak bercak hiperpigmentasi berukuran
plakat, batas tidak tegas, dengan papul-papul berukuran
punctata. Tampak likenifikasi pada lipatan lengan kiri.
Regio Olecranon sinistra, tampak plaq hiperpigmentasi, batas
jelas, dan skuama halus diatasnya.
Regio Ankle dextra et sinistra, Tampak bercak hiperpigmentasi
berukuran plakat, batas tidak tegas, dengan papul-papul
berukuran milier dan skuama halus diatasnya.Tampak simetris.
Tampak ekskoriasi.
TEORI
Bentuk bayi : eritema berbatas tegas, papula/vesikel miliar disertai erosi dan
eksudasi serta krusta
Bentuk anak : papula-papula miliar, likenifikasi, tak eksudatif
Bentuk dewasa : biasanya hiperpigmentasi, kering dan likenifikasi.3
Kadang erupsi meluas dan paling parah dilipatan, mengalami likenifikasi. Lesi
kering, agak menimbul, papul datar dan cendrung bergabung menjadi plak
likenifikasi dengan sedikit skuama, dan sering terjadi ekskoriasi dan eksudasi
karena garukan. Lambat laun menjadi hiperpigmentasi.2
DIAGNOSIS BANDING
1. Dermatitis atopik
2. Dermatitis kontak alergi
3. Dermatitis nummular
Dermatitis atopic :
Dasar penyakit adalah factor herediter yang oleh factor luar menimbulkan kelainan
kulit dimulai dengan eritema, papula, vesikel, sampai erosi dan likenifikasi.
Penyebabnya : belum diketahui, tetapi factor keturunan merupakan dasar pertama
timbulnya penyakit.
Umur : 2 bln-2 th (bayi), 3-10 th (anak), 13-30 th (dws)
Jenis kelamin : P > L
Bangsa/ras : semua
Daerah : panas (banyak keringat)
Musim/iklim : panas dan lembab
Keturunan : diduga diturunkan secara autosomal resesif dan dominan.
Lingkungan : yang banyak mengandung sensitizer, iritan serta yang mengganggu
emosi.3
Dermatitis kontak alergi ( dengan type bayi):
Biasanya lokalisasi sesuai dengan tempat kontaktan, lesi berupa papula miliar dan
erosif. Penyebab : allergen, logam berat, kosmetik, bahan perhiasan, karet, dll.
Umur : pada semua umur
Jenis kelamin : P:L
Bangsa/ras : semua
Daerah : tak berpengaruh
Lingkungan : sangat berpengaruh, seperti pekerjaan dgn lingkungan yang basah,
tempat lembab/panas, pemakaian alat-alat yang salah.
Lokalisasi : semua bagian tubuh terkenaefloresensi : eritema nummular sampai
dengan plakat, papul, dan vesikel berkelompok disertai erosi nummular hingga
plakat. Terkadang hanya berupa macula hiperpigmentasi dengan skuama halus.3
Dermatitis nummular :
Dermatitis yang bentuknya seperti uang logam dan biasanya menyerang daerah
ekstermitas. Tidak ada stigma atopik.
Penyebab : belum jelas, inf.mikroorganisme agaknya berperan.
Bangsa/ras : kebiasaan minum alcohol lebih mudah terkena penyakit.
Daerah : panas
Lingkungan : stress mempermudah terjadinya penyakit
Lokalisasi : punggung kaki, punggung tangan, bagian ekstensor ekstermitas, bokong dan
bahu.
Efloresensi : macula eritematosa eksudatif, besarnya nummular hingga plakat. Terkadang
hiperpigmentasi, likenifikasi berbatas tegas sebesar uang logam.3
Kasus Teori
Laboratorium : Imunohistologi Darah perifer ditemukan eosinofil dan
peningkatan kadar IgE.1
Pemeriksaan pembantu lain :
- Dermatografisme putih
- Percobaab asetilkolin
- Percobaan histamin
Dermatografisme putih : penggoresan
pada kulit normal akan menimbulkan tipe
respon, yakni berturut-turut akan terlihat
garis merah ditempat penggoresan selama
15 detik, warna merah disekitarnya selama
beberapa detik, dan edema timbul sesudah
beberapa menit. Penggoresan pada D.A
akan bereaksi berlainan. Garis merah tidak
di susul warna kemerahan, tetapi kepucatan
selama 2 detik – 5 menit, sedangkan edema
(-). Hal ini disebabkan karena pembuluh
darah kecil pada dermatitis atopik
cenderung vasokonstriksi.1,4
Percobaan asetilkolin : suntikan secara
intrakutan solusio asetilkolin 1/5000 akan
menyebabkan hiperemi pada orang normal.
Pada D.A akan timbul vasokontriksi,
terlihat kepucatan selama 1 jam.
Percobaan histamine : pada D.A
histamine fosfat disuntikan pada lesi maka
eritem akan berkurang, namun pada orang
normal tampak eritem bertambah.1,4
Diagnosis kerja : Dermatitis Atopik
Pada pasien :
-Pruritus
-Dermatitis fleksur
-Dermatitis residif
-Xerosis
-Gatal bila berkeringat
-Perjalanan penyakit
Di pengaruhi factor
lingkungan
Kriteria Hanifin dan Rajka :
Kriteria mayor :
- pruritus
- dermatitis di muka atau ekstensor pada
bayi dan anak
- dermatitis di fleksura pada dewasa
- dermatitis kronis atau residif
- riwayat atopi pada penderita atau
keliarga
Kriteria minor :
- Xerosis/iktiosis/hiperlinear Palmaris
- Kecenderungan infeksi kulit yang
berulang
- dermatitis non spesifik di tangan atau
kaki
- Keratosis piliaris
- Pitiriasis alba
Kriteria mayor
Kriteria minor
- Dermatitis di papilla mamae
- White demographism dan delayed
blanch response
- Keilitis
- Lipatan infra orbital Dennie-Morgan
- Konjungtivitis berulang
- Keratokonus
- Katarak subkapsular anterior
- Orbita menjadi gelap
- Muka pucat atau eritem
- Gatal bila berkeringat
- Intolerans terhadap wol atau pelarut
lemak
- Aksentuasi perifolikular
- Hipersensitif terhadap makanan
- Perjalanan penyakit dipengaruhi oleh
factor lingkungan dan atau emosi
- Tes kulit alergi tipe dadakan positif
- Kadar IgE dalam serum meninglat
- Awitan pada usia dini
Diagnosis berdasarkan 3 kriteria mayor
dan 3 kriteria minor.2
Pengobatan :
Non medikamentosa :
- Tidak memakai pakaian yang
bersifat iritan, tidak terlalu tebal dan
ketat
- Pakaian dicuci dan dibilas bersih
dari detergen
- Bila pakaian basah atau kotor,
segera diganti
- Mandi menggunakan sabun yang
mengandung pelembab
- Hindari stress dan faktor pencetus
- Menghindari garukan dan gesekan
untuk menghindari infeksi
sekunder.
Medikamentosa
- Antihistamin golongan H2 : cetrizin
10 mg
- Kortikosteroid golongan sedang :
salep hidrokortison 0,1 %
- Pelembab kulit : vaselin album
Hindari semua factor yang mungkin
menimbulkan manifestasi klinik
Menjauhi alergin pencetus
Hindari pemakaian bahan yang merangsang
seperti sabun keras dan bahan pakaian dari
wol.3
Sistemik :
Antihistamin golongan H1 / H2.
Kortikosteroid
Antibiotic bila ada infeksi sekunder
Topical :
Pada bayi diberikan kortikosteroid ringan
dengan efek samping sedikit, misalnya
krim hidrokortison 1-1,5%
Pada anak dan dewasa dengan likenifikasi
dapat diberikan kortikosteroid kuat seperti
betametason 0,05% atau desoksimetason
0,25%. Untuk efek yang lebih kuat dapat
dikombinasikan dengan asam salisilat 1-3%
dalam salep.3
Untuk eksim yang lebih luas,
bentuk terapi cahaya mungkin
disarankan.
Pasien dengan kasus resisten dapat
diobati dengan obat oral yang
digunakan untuk menekan sistem
kekebalan, seperti siklosporin atau
tacrolimus. 5
DAFTAR PUSTAKA
1. Arif, Mansjoer, 2000. Kapita selekta kedokteran jilid 2, Jakarta : media Aesculapius.
2. Djuanda, Adhi, 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
3. Siregar, R.S, 2005. Saripati penyakit kulit, Jakarta: EGC.
4. http://medicafarma.blogspot.com/2008/05/dermatitis-atopik.html , 18 september 2012.
5. http://www.skinsight.com/adult/atopicDermatitisEczema.htm , 19 september 2012.